Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Amerika Serikat (KLNK AS) Nama : Laras Larasati NPM : 0706291325 Tugas : Abstraksi Makalah Akhir Judul : Faktor yang Mempengaruhi Amerika Serikat dalam Melaksanakan Perang Irak 2003 Latar Belakang: Serangan teroris Al-Qaeda dalam tragedi 9/11 yang menyerang gedung World Trade Center dan juga Markas Pertahanan AS Pentagon mengubah fokus kebijakan keamanan Amerika Serikat (AS) berubah. Amerika Serikat kini menabuh genderang perang terhadap kelompok dan segala bentuk tindak terorisme serta negara yang melindunginya. Serangan AS ke Afghanistan yang dianggap ‘melindungi’ Al-Qaeda beserta Osama bin Laden di bulan Oktober 2001 menjadi pembuka perang terhadap terorisme. ‘Selain itu, di bulan September 2002, pemerintahan Bush mengeluarkan pendekatan baru dalam polugri AS (The National Strategy of The United States of America) yang mengklaim bahwa tujuan utama polugri AS adalah menciptakan balance of power yang mendukung kebebasan. Untuk menciptakan keseimbangan tersebut, AS akan mempertahankan perdamaian dengan memerangi teroris dan tiran .. akan menjaga perdamaian dengan membangun hubungan baik dengan sesama negara kuat .. dan akan memperluas perdamaian dengan encouraging masyarakat terbuka di seluruh benua.’1 Presiden George H. Bush mengatakan bahwa ‘perang terhadap terorisme sebenarnya adalah perjuangan bagi nilai demokrasi.’2 Negara Irak sebenarnya bukan state-sposored terrorism, negera ini dituding AS menyimpan senjata pemusnah massal. Senjata pemusnah massal sendiri terdiri dari mekanisme yang memiliki kapasitas untuk membunuh manusia dalam jumlah yang besar dengan hanya sekali pemakaian senjata ini, berbahaya jika jatuh ke tangan teroris. 3 Ketidakterbukaan Irak dan usaha inspeksi IAEA yang dipersulit Irak mendukung asumsi AS tersebut. Sehingga AS mengambil langkah unilateral untuk menggelar Operation Iraqi Freedom, meskipun keputusan ini tidak didukung anggota DK PBB lainnya, yakni Perancis. Tindakan AS yang mendahului keputusan DK PBB ini, digelar pada tanggal 20 Maret 2003, di mana AS menggempur Irak dengan serangan bom. Bersama dengan kira-kira 42 negara lain, Amerika Serikat terus menyerang Irak dari berbagai sisi. Kuwait, yang merasa terbantu oleh AS dan sekutu di Perang James M. Mc’Cormick, American Foreign Policy and Process, (Belmount:Wadsworth,2005),. hlm.222 Strengthen Alliances to Defeat Global Terrorism and Work to Prevent Attacks Against Us and Our Friends, diakses dari http://www.whitehouse.gov/nsc/nss/2002/nss3.html, tanggal 18 November 2009 pukul 16.54 WIB 3 Christopher Herrick dan Patricia B. McRae, Issues in American Foreign Policy, (US: Longman Publisher, 2003), hlm.109 1 2 1 Teluk I, bersedia menjadikan wilayahnya sebagai basis pertahanan. Sehingga akhirnya Irak berhasil jatuh ke tangan AS dan rezim Saddam Hussein pun ditumbangkan, dan diganti dengan pemerintahan yang dinilai lebih demokratis oleh AS. Perumusan Masalah: Penelitian ini akan berusaha menjawab pertanyaan: “Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat melaksanakan Perang Irak 2003?” Kerangka Pemikiran: Dalam makalah ini, penulis akan menggunakan teori kebijakan luar negeri dari K.J. Holsti, sebagai berikut:4 K.J Holsti mengartikan foreign policy atau kebijakan luar negeri sebagai rangkaian ide dan aksi yang dikreasikan oleh policy makers untuk memecahkan problema atau mempromosikan perubahan dalam kebijakan, perilaku, atau aksi dari negara lain, nonstate actors, ekonomi internasional, atau lingkungan fisik dunia. Holsti menjelaskan bahwa tujuan luar negeri dibuat sedemikian rupa untuk mempertahankan atau merubah suatu hal, keadaaan atau kepentingan mereka. Para pembuat kebijakan memilih satu pilihan di antara pilihan kebijakan yang lain karena kebijakan tersebut dianggap paling baik untuk dilaksanakan. Menurut Holsti terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara, yakni faktor eksternal dan faktor domestik Faktor eksternal merupakan semua kondisi yang berasal dari luar negara tersebut. Sementara, faktor internal (domestik) merupakan semua kondisi yang berasal dari negara yang bersangkutan. Adapun faktor internal dari pembuatan kebijakan luar negeri adalah: (1)Kebutuhan ekonomi, sosial, keamanan; (2)Geografi dan karakteristik topografi; (3)Atribut nasional; (4)Struktur pemerintah; (5)Opini publik; (6)Birokrasi; serta (7)Pertimbangan etik. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara adalah: (1)Struktur/sistem internasional; (2)Struktur ekonomi internasional; (3)Kebijakan/tindakan aktor lain; (4)Masalah global dan regional, serta (5)Hukum internasional dan opini publik. Terlalu astrak,karena enyebabnya jelas adalah kelompok neocons di AS jadi apa bisa difokuskan kembali tentang hal ini, SS 4 Disarikan dari K.J. Holsti, International Politics: a Frameworks for Analisys, Sixth Edition, (New Jersey: Prentice Hall, 1992), hal. 269-306 2