I. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Evaluasi jabatan merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk menentukan nilai relatif dari jabatan-jabatan yang ada pada suatu perusahaan (Davis & Werther 1996). Evaluasi ini penting bagi sebuah perusahaan karena keluaran yang dihasilkan merupakan masukan utama dalam pembuatan struktur penggajian. Menurut Rivai (2004), gaji adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Gaji juga didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada karyawan atas jasajasanya dalam mencapai tujuan organisasi (Flippo 1984, diacu dalam Hasibuan 2003). Oleh karena itu, sistem evaluasi jabatan harus dirancang sebaik mungkin agar menghasilkan nilai yang tepat sehingga dapat mewujudkan keadilan gaji bagi para karyawan. Konsep mengenai evaluasi jabatan telah ditemukan sejak lama. Pada tahun 1930 dan 1940, para insinyur, para ahli jiwa, dan para pakar manajemen mencoba mengembangkan sistem evaluasi jabatan yang akan menggantikan metode “rule of thumb” (Jaussaud 1984). Kemudian, pada tahun 1950 Edward Hay, Samuel Burk, dan Eugene Benge berhasil mengembangkan sebuah sistem evaluasi jabatan dengan metode point factor. Metode ini mampu diaplikasikan pada semua spektrum pekerjaan (Duefetel 1991). Metode ini didasarkan pada faktor-faktor yang jelas sehingga perusahaan dapat mengukur berat/ringannya suatu jabatan. Selain itu, metode ini dinilai paling obyektif daripada metode-metode lainnya karena hasilnya menggunakan angka-angka sehingga cukup ilmiah (Turner 2003). Namun, perancangan sistem evaluasi jabatan dengan metode ini memerlukan banyak waktu apabila dilaksanakan secara manual. Hal ini disebabkan oleh adanya akumulasi informasi mengenai faktor-faktor yang akan dipergunakan (Gomes 2004). Hal tersebut memunculkan suatu paradigma baru dalam pemakaian metode point factor. Pada tahun 1980, komputer mulai banyak dipergunakan dalam metode ini. Komputer dapat mempercepat proses evaluasi, mengurangi birokrasi, dan meningkatkan ekonomi dari evaluasi jabatan (Schuster 1 et al. 1990). Oleh karena itu, perancangan sistem evaluasi jabatan dengan metode point factor yang dibantu oleh komputer merupakan suatu hal yang penting. Sistem evaluasi jabatan dengan metode point factor ini akan dirancang khusus untuk melingkupi jabatan-jabatan yang ada di pabrik gula. Hal ini disebabkan karena pabrik tersebut merupakan unit agroindustri dan memiliki struktur organisasi yang cenderung tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Selain itu, pabrik tersebut bersifat padat karya sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pendefinisian nilai dari jabatan-jabatannya. Selanjutnya, sistem tersebut akan diuji coba pada Pabrik Gula Djombang Baru. Pabrik ini memiliki beragam jabatan sehingga cocok dipergunakan sebagai tempat pengujian sistem ini. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang sebuah sistem evaluasi jabatan untuk pabrik gula 2. Melakukan uji coba sistem pada Pabrik Gula Djombang Baru C. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu perusahaan dan karyawan untuk mendefinisikan kembali nilai dari jabatan-jabatan yang ada saat ini 2. Memberikan pertimbangan kepada perusahaan apabila nantinya perusahaan akan melakukan penyusunan kembali sistem kompensasinya 3. Memberikan contoh pelaksanaan evaluasi jabatan dengan metode point factor. D. Ruang Lingkup Penelitian ini menitikberatkan pada aspek perancangan sistem evaluasi jabatan dengan metode pemberian angka (point factor). Penelitian ini dilakukan selama dua bulan terhitung mulai bulan Agustus 2009 hingga bulan September 2009. Penelitian ini dilaksanakan pada semua divisi dengan melibatkan sejumlah karyawan untuk melakukan pengisian kuesioner. 2