Warta 23 Juni 2013 - Paroki Santa Maria Regina

advertisement
Warta 23 Juni 2013
Warta 23 Juni 2013
Tahun IV - No. 25
SIAPA YESUS BAGIKU?
Pernahkah Anda duduk merenung tentang apa artinya manjadi orang Kristiani, pengikut Kristus,
dengan segala konsekuensi yang harus dibawanya? Injil hari Minggu ini (Minggu Biasa XII-C)
mengajak kita kembali merenungkan dan menyegarkan penghayatan akan pilihan kita kepada
Yesus Kristus sebagai panutan hidup. Seperti dahulu Tuhan Yesus bertanya kepada para rasul,
demikian pula sekarang Dia bertanya kepada kita: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”(Luk
9:20a).
Pertanyaan Yesus ini tentu bukan pertanyaan kuis Kitab Suci atau Kristologi (=teologi tentang
Yesus Kristus). Jawabannya bukan pertama-tama dari pengetahuan (intelektual), yaitu apa
yang kita ketahui tentang Yesus Kristus. Pertanyaan Yesus adalah pertanyaan iman.
Jawabannya datang dari pengalaman relasi pribadi dengan Yesus Kristus sebagaimana nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Menjawab pertanyaan Yesus, Petrus, atas nama para rasul lainnya, mengatakan: “Mesias dari
Allah”(Luk 9:20b). Jawaban Petrus merupakan pengakuan iman akan misteri pribadi Yesus.
Dan inilah inti pewartaan Injil, warta gembira bahwa dalam diri Yesus hadirlah Allah yang
mahakasih. Namun pengakuan iman itu ternyata harus berproses. Menjadi semakin murni,
utuh, mendalam dan teguh. Maka, menanggapi jawaban Petrus, “Yesus melarang mereka
dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun”(Luk 9:21).
Mengapa? Sebab, siapa pun termasuk para murid masih harus banyak belajar untuk sampai
pada iman yang benar dan penuh akan Yesus Kristus. Pengakuan iman demikian itu berarti
mengakui Yesus sebagai Mesias yang bersengsara, wafat dan bangkit (Luk 9: 22). Para rasul
1/2
Warta 23 Juni 2013
dan siapa pun yang mengakui iman akan Yesus Mesias (=Kristus) mesti menerima Mesias
yang rela menderita demi menyatakan mahakasih Allah. Pengakuan iman akan Yesus Mesias
terwujud dalam hidup mengikuti jalan yang sudah ditempuh-Nya. Perjuangan salib dan segala
bentuk derita dan mengorbanan merupakan konsekuensi, yang dengan berani dan tabah hati
telah dipikul oleh Yesus. Perjuangan itu pula yang mesti menandai hidup orang kristiani.
Bagaimana pengakuan iman kita akan Yesus Kristus terwujud dalam kehidupan kita
sehari-hari? Sudahkah kita menerima tuntutan-tuntuan hidup kristiani yang berupa kesediaan
dan kerelaan untuk berjerih-payah, berkurban dan mengalami hal-hal yang tidak selalu enak,
demi nilai-nilai Injil? Beranikah kita meninggalkan “zona nyaman” untuk secara kreatif
mewujudkan pelayanan kasih dengan segala konsekuensi dan risikonya?
Presiden John F. Kennedy (1917-1963) pernah berkata kepada rakyatnya: “Ask not what your
country can do for you; ask what you can do for your country”. Kata-kata ini pun bisa menjadi
bahan refleksi kita berkenaan dengan apa yang bisa dan mesti kita lakukan untuk Gereja,
masyarakat, lingkungan, dan sesama hidup.
Mari kita terus belajar bertumbuh dalam iman. Berkah Dalem. Tuhan memberkati. Rm. H. Natawardaya, Pr.
St. Maria Regina, Bintaro Jaya
2/2
Download