8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
GAMBARAN UMUM PT PLN (PERSERO)
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik
untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan
perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah
kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
8
9
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak
tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.
2.1.2 Sejarah PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat Perusahaan
Swasta Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang Gas
memperluas usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan
menyerahnya Pemerintah Belanda kepada Jepang maka Perusahaan Listrik dan
Gas beserta personilnya diambil alih oleh Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, dilakukan penyerahan Perusahaan Perusahaan Listrik dan Gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian
dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945
dibentuk Jawatan Listrik dan Gas Sumatra, Jawa dan Madura di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga ( kemudian tanggal 27 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional dengan keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi RI Nomor 1134/43/MPE/1992).
10
Peraturan Pemerintah Nomer 18 tahun 1959 tentang "Penentuan
Perusahaan Listrik dan/atau Gas milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi",
dimana semua Perusahaan yang ada di wilayah Indonesia dinyatakan menjadi
Perusahaan-Perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), antara lain
Perusahaan Listrik "ANIEM", N.V.C.A Kantor Pusat di Surabaya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor :
Ment. 16/I/20 tanggal 20 Mei 1961 diantaranya disebutkan di daerah2, dibentuk
daerah EXPLOITASI yang terdiri dari 10 Daerah Exploitasi Listrik Umum
(Pembangkit dan Distribusi) dimana untuk Wilayah Jawa Timur adalah Exploitasi
IX yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.
Pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor
054/DIR/73 nama PLN Exploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I /
Pembangkitan I, dan kemudian pada tanggal 25 Februari 1976 di-ubah menjadi
PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN. Nomor 012/DIR/1976.
Selanjutnya sejak tanggal 3 Juli 1982 dengan Keputusan Direksi Nomor
042/DIR/1982 nama PLN Wilayah XII di-ubah lagi menjadi PLN Distribusi Jawa
Timur, dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga listrik
di Jawa Timur sampai dengan saat ini.
Bahwa sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sector ketenagalistikan
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan
dan
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT.PLN(Persero) Kantor Pusat
tentang PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Timur diarahkan kepada STRATEGIC
BUSINESS UNIT/INVESTMENT CENTRE.
11
Seiring dengan itu dan dalam rangka Optimasi Corporate Gain dan penyusunan
organisasinya berdasarkan Value Chain ,sehingga tugas pokok dan susunan
seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik
Negara Nomor 154.K/023/DIR/1993 perlu disempurnakan lagi disertai perubahan
status dan nama menjadi PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Timur
yang
tertuang
pada
Keputusan
Direksi
PT.PLN
(Persero)
Nomor
26.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001.
Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) No.120.K/010/2002. Tanggal 27
Agustus 2002 tentang Nama Unit Bisnis di lingkungan PT.PLN (Persero) yang
intinya Organisasi dengan status Unit Bisnis hanya untuk anak Perusahaan
PT.PLN (Persero) sedangkan PLN Jawa Timur menjadi PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur.
Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKSI PT.PLN (PERSERO) nomor
012.K/010/DIR/2003 Tanggal 16 Januari 2003,dengan susunan Organisasi :
a. General Manager
Bidang yang terdiri atas:
1. Perencanaan
2. Operasi
3. Niaga
4. Keuangan
5. Sumber Daya Manusia dan Organisasi
6. Komunikasi, Hukum, dan Administrasi
b. Audit Internal
c. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)
12
d. Area Pelayanan (AP)
e. Area Jaringan (AJ)
f. Area Pengatur Distribusi
2.1.3
Keadaan PT PLN Sekarang
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah berhasil melayani
6.112.656 pelanggan memakai energi listrik rata-rata sebulan 1.152.907.858 kWh,
dengan pendapatan rata rata 0,775 Triyun per bulan, 92,77 % terdiri dari
kelompok Rumah Tangga yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar 35,13
% sedangkan Industri yang berjumlah 0,18 % memberikan pendapatan sebesar
46,83 %, daya tersambung sebesar 7.568.614.211 VA pemakaian energi Jawa
Timur pada siang hari tertinggi 2.210MW dan pada malam hari 2.791MW,beban
terendah pada siang hari 933 MW pada malam hari 2.151 MW. Dikelola oleh
4010 orang pegawai di PLN Distribusi dan 14 Area Pelayanan, 1 Unit Pengatur
Distribusi, 108 UPPTR, 81 Unit Kantor Jaga, 1715 Unit Payment Point.
Sedangkan sarana kelistrikan terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah 27.756,6
Kms, Jaringan tegangan Rendah 49.953,5 Kms, Pelanggan Daerah pelayanan
PT.PLN (Persero ) Distribusi Jawa Timur dengan luas 47.922 Km2, yang terdiri
dari 29 Kabupaten, 9 Kota Madya, 607 Kecamatan, 8.402 Desa. Tingkat
kebocoran sebesar 12,54 %, berhasil dikembalikan atas energi yang dipakai secara
ilegal berkat Operasi Penertiban Aliran Listrik (OPAL) rata-rata Rp. 2 Milyar per
bulan.
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur pada akhir tahun 2003 energi
terjual mencapai 15.704.975 MWh dan pendapatan sebesar Rp.7.75 Juta, Harga
jual per kWh Rp.562,23 susut 9,19 % langganan tersambung 6.118.120 langganan
13
daya tersambung 7.813.398 kVA. Pengembangan Organisasi menambah 3 Area,
Area pelayanan Surabaya Barat, Area Jaringan Surabaya Barat dan Area
Pelayanan Ponorogo.Kontribusi pendapatan keuangan PT.PLN (Persero) sebesar
25 % terhadap Kelistrikan Indonesia.
Urutan pucuk Pimpinan PLN di Daerah Tingkat I disebut PEMIMPIN sejak
Exploitasi IX (1972) sampai dengan tahun 2001,sedang sejak bulan Maret 2001
disebut GENERAL MANAGER.
Nama - nama pejabat Pimpinan yaitu :
1. Ir.Krisnosoetji
: sampai dengan tahun 1972
2. Ir.Pudjiantoro Sudjono (Caretaker) : tahun 1972 - 1972
3. Ir.Soejoedi Soerachmad
: tahun 1972 - 1976
4. Ir.R.M.Sajid Budihardjo
: tahun 1976 - 1982
5. Ir. Djoko Soemarno
: tahun 1982 - 1989
6. Ir. Moeljadi Oetji
: tahun 1989 - 1993
7. Ir. Soekardi
: tahun 1993 - 1996
8. Ir. Margo Santoso PS
: tahun 1996 - 1998
9. Ir. Hizban Achmad
: tahun 1998 - 1999
10. Ir. Budi Harjanto
: tahun 1999 - 2001
11. Ir. Fahmi Mochtar
: tahun 2001 - 2003
12. Ir.Hariadi Sadono,MM
: tahun 2003 - 2008
12. Ir.Budi Harsono,MM
: tahun 2008 - 2009
13. Ir. Muhammad Sulastyo
: tahun 2009 - Sekarang
14
2.2
Profil PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
A.
Sekilas Wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi
beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa
Timur
1.
Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan
2.
Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara
3.
Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat
B.
Area Pelayanan Kota Surabaya PT PLN Distribusi Jawa Timur
1.
Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan
Kabupaten Malang.
2.
Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota
Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
3.
Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
4.
Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto,
Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.
5.
Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.
6.
Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan
Kabupaten Lumajang.
7.
Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.
8.
Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten Banyuwangi.
15
9.
Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan,
Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
10.
Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan
Kabupaten Bondowoso.
11.
Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai
Kecamatan Bawean.
12.
Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.
13.
Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo,
Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.
Total luas daerah Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas
wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan Lautan seluas 110.764,28 km2, 29
Kabupaten, 9 Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa
Jumlah pelanggan PLN Distribusi Jawa Timur sampai dengan Juni 2011 adalah
7.671.007 dengan daya tersambung 11.331.554 MVA, dengan penjualan rata-rata
per bulan 1.970.727 MWH, dan pendapatan rata-rata per bulan 1,3 Triliun.
Rasio elektrifikasi di Jawa Timur sebesar 73,66 %, dari jumlah rumah
tangga sebanyak 9.862.111 yang sudah menjadi pelanggan PLN sebanyak
7.264.607. Sedangkan rasio desa berlistrik adalah 99,53%, dari jumlah desa
sebanyak 8.501, desa yang sudah berlistrik sebanyak 8.461, dan yang belum
berlistrik sebanyak 40 desa.
Panjang Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi adalah 5.081,32 Kms,
Jaringan Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi adalah 1.354,47 Kms, Tegangan
Menengah adalah 31.829,81 Kms , panjang Jaringan Tegangan Rendah adalah
59.159,10 Kms , jumlah trafo terpasang sebanyak 42.635 Unit , dengan kapasitas
16
5.456.484,50 KVA, Jumlah Gardu Induk sebanyak 113 buah, jumlah trafo gardu
induk sebanyak 223 buah, dengan kapasitas 8.244 MVA. Jumlah gardu
Distribusi/transformator sebanyak 42.635 buah dengan kapasitas 5.456 MVA.
Jumlah penyulang sebanyak 945 buah. Beban tertinggi Jatim adalah 3.916 MW
dengan beban tertinggi rata-rata per penyulang sebesar 3,50 MW.
Jumlah pegawai PLN Distribusi Jawa Timur adalah 3.229 pegawai.
A.
Kapasitas Terpasang Pembangkit Sendiri dan Jaringan Distribusi
Kapasitas terpasang pembangkit listrik PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur sampai dengan akhir Desember 2007 mencapai 14,87 MW dengan 49
unit pembangkit dan jumlah penyulang 863 buah dengan rincian :
a. PLTD 26 unit dengan kapasitas terpasang total 12,42 MW
b. PLTM 3 unit dengan kapasitas terpasang total 2,45 MW
c. Panjang Jaringan Tegangan Menengah 29.929,27 Kms
d. Panjang Jaringan Tegangan Rendah 57.989,21 Kms
e. Total Gardu Distribusi 20 kV 36.275 Unit dan 4.274,02 MVA.
B.
Penerimaan Tenaga Listrik
Jumlah transfer tenaga listrik dari PT PLN (Persero) Penyaluran dan
Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali, PLTD, PLTM, PLTD sewa dan Pembangkit
Swasta lainnya pada tahun 2007 sebanyak 21.163.305 MWh. Jumlah tersebut
meningkat 5,53 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
17
C.
Penjualan Tenaga Listrik
Penjualan tenaga listrik dari bulan Januari sampai dengan bulan
Oktober tahun 2010 sebesar 16,091,443,147 kWh, Daya tersambung 10,713,251
kVA .
D.
Tarip Listrik Rata-Rata
Harga jual listrik yang diterapkan berbeda untuk tiap segmentasinya,
namun apabila jumlah tersebut dijumlahkan dan dirata-rata per bulannya diperoleh
nilai 681.96 Rp./KWh untuk bulan Oktober tahun 2010. Sedangkan nilai jual ratarata pada tahun 2009 mencapai 658.69 Rp./KWh.
E.
Jumlah Pelanggan
Jumlah total pelanggan sampai dengan bulan oktober tahun 2010
mencapai 7,306,641 pelanggan dengan berbagai segmentasi tariff, dengan jumlah
pelanggan listrik Pra bayar sebanyak 87,052 pelanggan.
F.
Pemadaman Listrik
Pemadaman listrik yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik dari
bulan Januari sampai dengan bulan Oktober tahun 2010 mencapai 2,03
kali/pelanggan. Sedangkan untuk lamanya padam, sampai dengan bulan Oktober
tahun 2010 mencapai 72.41 menit/pelanggan.
G.
Susut Jaringan Distribusi
Susut (losses) atau kerugian akibat tidak dapat dijualnya kepada
konsumen dapat terjadi karena alasan Teknis dan Non Teknis sesuai Keputusan
Direksi No.217-1.K/DIR/2005. Besarnya losses sampai dengan bulan Oktober
tahun 2010 mencapai 6.39 %.
18
H.
Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai sampai dengan bulan Juni tahun 2010 sebanyak 3,256
pegawai.
I.
Listrik Pedesaan
Jumlah Desa yang dilistriki dari total desa 8.497 desa terdiri dari 794
desa dalam kota dan 7.703 desa luar kota, sampai dengan tahun 2007 untuk daerah
Kabupaten dan Kota terlistriki sebanyak 8.429 desa dengan rincian 792 desa
dalam kota (100%) dan 7.637 desa luar kota (98.14%). Sehingga rasio
elektrifikasi desa sebesar 98,20 %.
J.
Keuangan
Selama bulan Januari sampai dengan bulan Oktober 2010 jumlah
Pendapatan Usaha mencapai sebesar Rp. 12,611,561,866,827 terdiri dari
Penjualan Tenaga Listrik, Penerimaan Biaya Penyambungan dan Pendapatan
Lain-lain.
Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi
profit berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai
dengan tujuan :
1.
Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata
serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
2.
Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan.
Merintis kegiatan kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik.
Menyelengarakan usaha usaha lain yang menunjang penyediaan tenaga listrik
sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
2.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero)
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Surabaya Selatan
19
20
2.4
Makna Logo PLN
A.
Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan
adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai
Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
Gambar 2. 2 Logo PT PLN (Persero)
B.
Element-element Dasar Lambang
1.
Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang
lainnya, melambangkan bahwa PT (Persero) merupakan
wadah
atau
sempurna.
organisasi
yang
terorganisir
dengan
Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan
Gambar 2. 3 Persegi
Panjang Vertikal
masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang
berkarya di perusahaan ini.
21
2.
Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir
pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN
(Persero) dalam memberikan solusi
terbaik bagi para pelanggannya.
Gambar 2. 4 Petir atau Kilat
Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN
sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju
perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan
oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan
yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang
seiring sejalan
Gambar 2. 5 Tiga Gelombang
dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya.
22
2.5
Visi, Misi & Motto
Visi
Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat
sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT PLN (Persero) dalam
menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.
Misi
a. Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan
dalam pembangunan
b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan
jalan program Community Empowering
c. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan
d. Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk
meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang
hari untuk Industri Rumah Tangga dan pengembangan desa mandiri
energi.
e. Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui
pelestarian alam
Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
23
2.6
Lokasi PT PLN (Persero) Area Pelayanan & Jaringan Surabaya
Selatan
PT PLN (Persero) Area Pelayanan & Jaringan terletak di jalan Ngagel
Timur No. 14-16 Surabaya. letak dari ruangan sekretaris berada di lantai dua,
berhadapan dengan bagian keskretariatan. Semua staff bagian berada menjadi satu
dalam ruangan tanpa sekat. Pada gambar 2.6 merupakan denah ruangan sekretaris
disertai keterangannya.
24
2.7 Denah Ruangan Sekretaris PT PLN (Persero) Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan
3
4
5
1
2
Gambar 2.6 Denah Ruangan Sekretaris
25
Keterangan Gambar 2.6
1.
Meja Kerja Sekretaris
2.
Dapur
3.
Meja Tamu Pimpinan
4.
Meja Kerja Pimpinan
5.
Toilet untuk pimpinan.
Download