ANALISIS PERFORMANSI SERVER CLUSTER PADA LOAD BALANCING WEBSERVER MENGGUNAKAN NLB MANAGEGR Muhammad Sholikhin1, Muhamad Akbar2, Zaid Amin3 Mahasiswa Universitas Binadarma1, Dosen Universitas Binadarma2, Dosen Universitas Binadarma3 Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jl.Ahmad Yani no.12 Plaju Palembang Telp. (0711) 515679 ext.177, Faks. (0711) 515679 ext 124 Pos-el: [email protected] [email protected] [email protected] Abstract: At the moment the website is one of the media information that is growing very fast. In memdesain a web would be in accordance with the needs. But not infrequently the web that is often experienced over load because no longer able to withstand the load. Therefore, it makes a server cluster is a solution to deal with such matters. In building a server cluster will certainly require methods to be used in its application, to the server cluster that development can be carried out easily then using load balancing with NLB Manager on a Windows server is a way that can be used. After building a server cluster can certainly not be directly granted to use. Because we also have to know in advance what the performance of a server cluster that has been built. To determine the performance of a server cluster we can test performance by testing the application using Apache benchmark. The results showed that the build server cluster by using NLB Manager is very easy and can improve the performance of servers are built. Keywords: Server cluster, load balancing, NLB manager, the performance test. Abstrak: Pada saat ini website merupakan salah satu media informasi yang berkembang sangat cepat. Dalam memdesain sebuah web tentu harus sesuai dengan kebutuhan. Namun tak jarang web yang sering mengalami over load karena tidak lagi mampu menahan beban. Oleh karena itu membuat sebuah server cluster adalah sebuah solusi untuk menangani hal tersebut. Dalam membangun server cluster tentunya akan membutuhkan metode yang akan digunakan dalam penerapannya, untuk itu agar pembangunan server cluster dapat dilaksanakan dengan mudah maka menggunakan metode load balancing dengan NLB manager pada windows server adalah sebuah cara yang dapat digunakan. Setelah membangun server cluster tentunya tidak dapat langsung begitusaja digunakan. Karena kita juga harus tahu terlebih dahulu seperti apa performa dari sebuah server cluster yang telah dibangun. Untuk mengetahui performa server cluster kita dapat menguji performanya dengan melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi Apache benchmark. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membangun server cluster dengan menggunakan NLB Manager adalah sangat mudah dan dapat meningkatkan kinerja dari server yang dibangun. Kata kunci: Server cluster, load balancing, NLB manager, performance test. 1. Pendahuluan Penyedia layanan informasi dituntut untuk selalu efektif dalam melayani segala informasi yang dibutuhkan. Karena itu penyedia informasi khususnya situs web harus bisa menangani banyaknya pengguna agar tidak terjadi overload. Oleh karena itu ada beberapa solusi untuk menangani hal tersebut seperti meningkatkan spesifikasi server atau dengan menambah bandwidth pada webserver. Namun hal tersebut belum cukup kuat untuk mengatasinya karena biasanya tidak akan bertahan lama yang disebabkan oleh terus bertambahnya jumlah pengguna dan pengakses informasi tersebut. Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin) 1 Terdapat teknologi clustering server yang dapat digunakan yaitu dengancara loadbalancing sebuah server dan dapat dilakukan dengan NLB Manager (lukitasari dkk,2010). Dalam penelitian yang sudah ada, load balancing memang memiliki keunggulan yakni mampu membuat kinerja server lebih ringan dan lebih cepat dengan bantuan server yang ada dibawahnya (rathi,2013). Dalam penerapan clustering load balancing kita perlu mengetahui kinerja server tersebut.Untuk itu perlu dilakukan pengujian performanya. Dalam menganalisa performa suatu web server, yaitu bisa dengan melakukan pengujian, load testing yang berupa transfer rate dan request persecond. Dan bisa dilakukan dengan tool Apache benchmark (sarojadevi,2011). Maka dari itu dirumuskan permasalahan yaitu, Bagaimana membangun virtualisasi web server cluster dengan metode load balancing sekaligus menganalisa performannya dengan batasan-batasannya yaitu Virtualisasi server cluster dilakukan menggunakan software Vmware, Sistem operasi yang digunakan adalah Windows Server 2008 dan web server IIS, Topologi yang akan dianalisa yaitu menggunakan metode clustering, Fiture atau aplikasi NLB Manager pada windows server 2008 yang akan digunakan untuk membangun server cluster, dan Aplikasi Apache benchmark yang akan digunakan untuk menguji performa dari webserver cluster dengan batasan pengujian pada transfer rate dan request persecond saja. Hal diatas bertujuan untuk Untuk mengetahui bagaimana cara membangun sebuah server cluster dan Untuk mengetahui bagaimana performa server cluster dan menguji sebuah webserver menggunakan software Apache benchmark. Serta diharapkan manfaatnya sebagai informasi yang tepat tentang membangun dan menganalisa performa sebuah webserver cluster 2. Tinjauan pustaka 1. Server Cluster Menurut Rukun (2015:21), Cluster adalah merupakan sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta bekerja secara erat dan terlihat seolah- olah komputer-komputer tersebut adalah satu buah unit komputer. Sedangkan proses menghubungkan beberapa komputer tersebut agar dapat bekerja seperti itu dinamakan dengan clustering. Cluster biasanya saling terhubung melalui koneksi yang sangat cepat atau juga bisa melalui jaringan lokal (LAN). 2. Network Load Balancing (NLB) Menurut rathi dkk (2013:1), Network Load Balancing adalah teknik yang digunakan untuk menyebarkan beban kerja di antara banyak proses, komputer, jaringan, disk atau sumber daya lainnya, agar tidak terjadi over load pada semberdaya tersebut. Serta dalam hasil pelitianya menyebutkan bahwa hasil akhir yang didapat, menunjukkan bahwa perbandingan tanpa NLB dengan menggunakan NLB, berbeda jauh yakni sekitar 100kbps. Network Load Balancing (NLB) adalah sebuah fitur yang sudah tersedia pada windows server yang ditujukan untuk membuat load balancing server pada windows server yang berupa NLB Manager. Network load-balancing bekerja dengan cara menciptakan suatu adapter jaringan virtual (Virtual Network Adapter) pada masingmasing node yang mewakili cluster sebagai suatu entitas tunggal. Adapter virtual mempunyai IP address dan address MAC (Media Access Control) yang independen dari address-address yang diberikan kepada interface jaringan fisik dari node-node cluster tersebut. Clients akan mengakses permintaan aplikasi ditujukan kepada IP address cluster ketimbang ditujukan ke masing-masing IP address individual dari masingmasing server node. 3. Web performance test Menurut Guntoro dkk (2015:2), Web Performance Test adalah serangkaian proses pengujian untuk mengukur kemampuan dari suatu website. Menurut Arora (2015:367), Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin) 2 pengujian kinerja adalah jenis pengujian nonfungsional yang meliputi jenis tes diantaranya yaitu: load testing, stress testing, capacity testing, spike testing, dan endurance testing. Dengan Web Performance Test dapat dengan mudah membangun sebuah kerangka kerja tes untuk dilakukan secara berulang yang dapat membantu dalam menganalisis kinerja aplikasi website dan mengidentifikasi hambatan potensial. Namun dalam penelitian ini hanya akan menggunakan software apache benchmarking untuk pengujian transfer rate dan request persecond pada webserver yang dibangun. 3. Metodologi penelitian Penelitian ini sebenarnya adalah sebuah penelitian uji coba atau eksperimen yang bisa dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Namun untuk penerapan dan pengujian dari web server yang menggunakan metode load balancing yang akan diterapkan menggunakan dengan NLB Manager yang dapat dilakukan dengan metode: perancangan jaringan/topologi, membangun cluster, pengujian, analisis dan kesimpulan (Rukun,2015). dahulu menganalisa beberapa kebutuhan yang harus di penuhi. Diantara kebutuhan itu adalah kebutuhan software dan kebutuhan hardware. Oleh karena itu perlu menganalisa kebutuhan software dan hardware. Adapun kebutuhan software yang harus dipenuhi yaitu: 1. Windows server 2008 2. VMware 3. NLB Manager 4. Apache benchmarking 5. Windows 7 Ultimate 6. Webserver IIS dan mysql Untuk memenuhi kebutuhan installasi system operasi diatas maka dibutuhkan spesifikasi system yang cukup.Berikut s pesifikasi minimum kebutuhan sistem Processor RAM Free disk Windows server 2008 32bit 1Ghz 1GB 10GB Windows 7 Ultimate 32bit 1Ghz 512Mb 10GB Table 3.1 kebutuhan minimal sistem Jadi jika akan membuat server cluster dengan tiga server dan satu load balancer, serta satu buah client dalam virtual machine maka membutuhkan spesifikasi sebagai berikut: No Nama Hardware kebutuhan 1 Ram 8GB 2 Harddisk 125GB 3 CPU Core i5 Tebel 3.2 kebutuhan perangkat 2. Perancangan dan Desain Topologi Gambar 3.1 fase pembangunan dan uji sever cluster 1. Analisis kebutuhan sistem Sebelum membangun virtualisasi server cluster dan mengujinya maka perlu terlebih Desain topologi server cluster yang akan dibangun dalam penelitian ini yaitu ada dua macam yang akan dibangun yaitu dua server cluster dan tiga server cluster. Adapun gambar topologi pertama yaitu: Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin) 3 4. Hasil Gambar 3.2 Topologi1 dengan 2 server cluster Seperti pada gambar bahwa server cluster yang akan dibangun yaitu menggunakan dua node server dan masing-masing dihubungkan dengan jaringan yang nyata, oleh karena itu pada VMware mode NIC dipilih sebagai NAT network. Dan akan diberi IP 192.168.1.10/24 untuk IP NLB-nya dan 192.168.1.100/24 untuk server 1 serta 192.168.1.2/24 untuk server 2. Sedangkan topologi yang kedua yaitu dengan menggunakan tiga node server cluster. 1. Pembangunan server cluster Sebelum membangun virtualisasi server cluster, harus terlebih dahulu mempersiapkan windows servernya. Yaitu install semua windows server yang dibutuhkan, install active directory, dan setting IPnya. Ip yang digunakan disini adalah 192.168.1.10 sebagai ip cluster atau load balancer, 192.168.1.100 sebagai server 1 dan DNS, 192.168.1.2 adalah ip server 2, dan 192.168.1.3 untuk ip server 3, sesuai yang ada pada topologi yang sudah dirancang. Jika semua sudah siap lalu install NLB Manager pada semua server cluster melalui add features. Jika semua server cluster tidak di install NLB Manager maka antara sever cluster tersebut tidak bisa tersambung, karena mereka membutuhkan NLB Manager yang sama-sama aktif. Jika pada jendela NLB Manager sudah terlihat semua server yang sudah di sambungkan maka hasilnya seperti berikut. Gambar 4.1. Tampilan NLB Manager Gambar 3.3. Topologi 2 dengan 3 server cluster Seperti pada gambar di atas bahwa akan digunakan tiga buah node server dengan IP server 3: 192.168.1.3/24. dari kedua topologi ini nantinya akan dianalisa performanya dan akan dilihat bagaimana perbedaannya setelah diuji menggunakan software Apache benchmarking, antara topologi 1 dan topologi 2. Jika semua cluster sudah berstatus converged atau gambarnya sudaah hijau berarti server tersebut sudah terhubung dan pepbangunan server cluster sudah bisa dikatakan selesai. Selanjutnya yaitu dilanutkan dengan membuat webserver beserta kontennya. Webserver yang digunakan yaitu IIS dan konten yang di isikan adalah wordpress. Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin) 4 Gambar 4.2.IIS di semua cluster Gambar 4.4.apache benchmark Selanjutnya kita kumpulkan setiap hasil dari pengujiannya. Gambar 4.3. tampilan web Jika semua sudah siap selanjutnya adalah melakukan pengujian dengan menggunakan apache benchmark. Pengujian yang yang dilakukan yaitu pengujian terhadap transfer rate nya pada halaman www.zeus.com/http://192.168.1.10 dengan memberikan beban request 1000 dan concurrency dari 400-500 dengan perintah : #ab –n 1000 1 -c 400 http://192.168.1.10/index.php 2. Hasil pengujian Concu rrency Topologi 1/kbps Topologi 1/kbps 400 80.4 82.73 410 76.3 77.21 420 68.25 71.55 430 59.27 56.34 440 53.61 68.81 450 56.82 63.27 460 48.74 59.72 470 44.85 56.92 480 40.96 52.35 490 38.64 46.89 500 31.52 42.67 Rata-rata peningkatan transfer rate Peningkata n transfer rate 2.33 0.91 3.3 -2.93 15.2 6.45 10.98 12.07 11.39 8.25 11.15 7.19 kbps Tabel 4.1. hasil uji transfer rate Dari hal tersebut terlihat bahwa semakin tinggi concurrency maka semakin rendah transfer rate, hal tersebut adalah normal seperti pada umumnya. Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin) 5 Namun yang di lihat adalah bagaimana peningkatan hasil antara topologi 1 dan topologi 2 Concu rrency Topologi Topologi 1 2 Req/sec Req/sec 400 172.31 210.5 410 167.52 182.32 420 164.61 193.79 430 160.17 185.68 440 151.69 179.92 450 148.72 174.06 460 143.81 170.86 470 140.64 164.71 480 137.23 160.19 490 133.9 157.39 500 126.37 148.36 Rata-rata peningkatan req/sec Peningkata n Req/sec 38.19 14.8 29.18 25.51 28.23 25.34 27.05 24.07 22.96 23.49 21.99 25.52/sec 5. Simpulan Dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa: 1. untuk meningkatkan kinerja server dengan menggunakan metode load balancing yang diterapkan menggunakan NLB Manager sangatlah mudah untuk diterapkan. 2. Dalam pengujian server cluster atau server yang sudah dibuat load balancing membuktikan bahwa metode ini memang dapat meningkatkan kinerja sebuah server. 6. Daftar rujukan Tabel 4.2. hasil uji request/sec Dari tebel di atas dapat kita lihat bahwa hasil antara topologi 1 dan topologi 2 menunjukkan bahwa adanya peningkatan kecepatan pada request persecondnya. Dan rata-rata dari peningkatannya adalah 25.52/sec. Dari data diatas maka dapat ditampilkan grafik sebagaiberikut: 200 150 100 50 0 400 420 440 460 480 500 top olo gi 2 top olo gi 1 Gambar 5 grafik transfer rate 600 topo logi 2 400 200 500 480 460 440 420 400 0 Gambar 6 grafik request/sec topo logi 1 Arora, Isha & Bali, Vikram (2015) 'A Brief Survey on Web Application Performance Testing Tools Literature Review', Diakses 03 April 2016 dari; http://www.ijltet.org/wpcontent/uploads/2015/05/50.pdf. Guntoro (2015) ‘ Analisis Web Performance dan Load Test Studi Kasus: Topologi Cloud Microsoft Azure Test Rig pada Ibanking Bank XYZ’. Diakses 03 April 2016,dari; https://openlibrary.telkomuniversity.ac.i d/pustaka/files/100655/jurnal_eproc/ana lisis-web-performance-dan-load-teststudi-kasus-topologi-cloud-microsoftazure-test-rig-pada-i-banking-bankxyz.pdf. Lukitasari, Desy and Oklilas, Ahmad Fali (2010) ‘Analisis Perbandingan Load Balancing Web Server Tunggal Dengan Web server Cluster Menggunakan Linux Virtual Server'. Diakses 14 April 2016 dari; http://eprints.unsri.ac.id/336/. Rathi, Arvind, Kirti, & Neelam. (2013) ‘Hig Performance Cluster Support for NLB Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin) 6 on Windows’. India : Department of CSE Sarojadevi, (2011) 'Performance Testing: Methodologies and Tools'. Diakses 14 April 2015 dari; http://www.iiste.org/Journals/index.php /JIEA/article/download/1196/1117. Introduction to Network Load Balancing, Microsoft website, diakses 10 juni 2016 http://technet.microsoft.com/enus/librar y/cc786264(v=ws.10).aspx Ramadhan, Arief. 2006. Pemrograman Web Database dengan PHP dan MySQL. Jakarta : Elex Media Computindo M. Woodside, G. Franks and D. C. Petriu, "The Future of Software Performance Engineering," Future of Software Engineering, 2007. T. Arora, "Part 1 - Load Testing In TheCloud," 29 June 2013. [Online]. Available: http://geekswithblogs.net/TarunArora/a rchive/2011/11/20/part-1---load-testingin-thecloud.aspx. [Diakses 18 Juni 2016 Analisis Performansi Server Cluster Pada Load Balancing Webserver Menggunakan Nlb Manager(Muhammad Sholikhin)7