Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MAHARATUL KALAM DENGAN MEDIA KOMIK DI MADRASAH ALIYAH NASRUDDIN DAMPIT Siti Jubaidah, S.Pd MA Nasruddin dan MAN Turen Malang Abstrak: Selama ini pembelajaran bahasa Arab maharatul kalampada tahuntahun pertama cenderung terfokus pada gramatika dan ejaan. Hal itu dapat menyebabkan pikiran siswa terbelenggu untuk menuangkan ide secara lisan dan menjadikan proses pembelajaran maharatul kalam menjadi kurang maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut, Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit telah menerapkan pembelajaran bahasa Arab dengan media komik untuk menunjang siswa dalam meningkatkan dan memotivasi dan maharatul kalam pada siswa kelas X. Tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah mendeskripsikan efektivitas pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna sebagai rujukan untuk pengembangan teori pembelajaran bahasa Arab aktif dan menyenangkan. Sedangkan secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk membantu siswa mengungkapkan gagasan secara lisan dalam bahasa Arab dengan mudah. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi, penyebaran angket dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab dengan media komik efektif untuk menstimulus dan meningkatkan kemampuan maharatul kalamsiswa kelas X MA Nasruddin Dampit, dan juga efektif dalam membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran maharatul kalam.Saran dari penulisan ini adalahhendaknya siswa menggunakan komik untuk menunjang maharatul kalam, dan bagi komikus, hendaknya dapat menciptakan komik berbahasa Arab yang lebih kreatif dan inovatif untuk membumikan bahasa Arab di Indonesia Kata Kunci: Maharatul Kalam, Komik Dra. Sulastri PENDAHULUAN Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang menjadi trend di dunia termasuk Indonesia. Sebagai bukti, lembaga-lembaga Islam di Indonesia sampai saat ini masih menyajikan bahasa Arab dalam pembelajarannya. Hal itu karena bahasa Arab dibutuhkan untuk memahami Islam secara benar dari sumber yang asli yaitu Alquran, hadis dan sumber lainnya. Seiring dengan kemajuan zaman, bahasa Arab bukan hanya dibutuhkan untuk memahami agama, namun juga sebagai alat komunikasi aktif dalam segala bidang yaitu sosial, politik, pendidikan, budaya dan sebagainya baik lisan maupun tulis. Untuk mewujudkan siswa yang aktif dalam berkomunikasi secara lisan,Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit telah melakukan inovasi dengan menerapkan pembelajaran bahasa Arab dengan media komik. Dewasa ini, komik sudah menjadi genre tersendiri dari sebuah bentuk seni visual. Larisnya penjualan komik dan penyewaannya merupakan salah satu indikatornya. Saat ini, Komik tidak hanya sebagai media penghibur, tetapi pada saat ini juga berfungsi sebagai media pembelajaran. Komik telah menjadi media yang mampu merubah penyampaian konsep yang bertele-tele menjadi mudah dan menyenangkan untuk dibaca. Bahasa yang digunakan pun sederhana, singkat, akan tetapi komunikatif. Madrasah Aliyah (MA) Nasruddin merupakan satu-satunya sekolah di Malang Selatan yang telah menggunakanmedia komik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara berbahasa Arab. Dalam penulisan ini akan dibatasi pada siswa kelas X di MA Nasruddin. Salah satu komik yang digunakan oleh mereka adalah komik yang telah ditulis oleh penulis bersama tim kreatif. Komik tersebut disesuaikan dengan dunia remaja sehingga diberi judul Ana fil hubb(I’m in Love) dan dimaksudkan sebagai pendukung pembelajaran bahasa Arab. Komik tersebut diterbitkan oleh Penerbit Misykat Malang, dan berhasil dijual dengan memfokuskan sasaran penjualan di Malang Raya, namun permintaan yang ada juga berasal dari daerah lain, di antaranya Makasar dan Lamongan.Oleh karena itu, untuk mengetahui efektivitas pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media komik, penelitian ini dipandang layak untuk dilaksanakan. Adapun Tujuan dari penulisan karyaini sebagai berikut: (a) Mendeskripsikan pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit, (b) Memperoleh dekripsi tentang efektivitas pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit. 244 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab KAJIAN PUSTAKA Maharatul Kalam Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraanorang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. (Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008:67). Manusia adalah makhluk sosial, tindakannya yang pertama dan paling penting dalam tindakan sosial adalah berkomunikasi. Komunikasi merupakan media untuk mempertukarkan pengalaman, saling mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan, atau saling mengekspresikan serta menyetujui suatu pendirian atau keyakinan. Maharah al-Kalam secara bahasa sepadan dengan istilah speaking skill dalam bahasa Inggris yang bisa diartikan sebagai keterampilan berbicara. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau katakata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Selain itu juga, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. Oleh karena itu, keterampilan bahasa (Maharah al-Kalam) adalah kemampuan seseorang untuk mengucapkan artikulasi bunyi-bunyi Arab (ashwath ‘arabiyyah) atau kata-kata dengan aturan-aturan kebahasaan (qawa’id nahwiyyah wa sharfiyyah) tertentu untuk menyampaikan ide-ide dan perasaan. Karena itu pengajaran bahasa Arab bagi non-Arab pada tahap awal bertujuanantara lain; supaya siswa bisa mengucapkan bunyi-bunyi Arab dengan benar (khususnya yang tidak ada padanannya pada bahasa lain) dan dengan intonasi yang tepat, bisa melafalkan bunyi-bunyi huruf yang berdekatan, bisa membedakan pengucapan harakat panjang dan pendek, mampu mengungkapkan ide dengan kalimat lengkap dalam berbagai kondisi, mampu berbicara dengan kalimat sederhana dengan nada dan intonasi yang sesuai, bisa berbicara dalam situasi formal dengan rangkaian kalimat yang sederhana dan pendek, serta mampu berbicara dengan lancar seputar topiktopik yang umum. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 245 Dra. Sulastri Selain dari urgensi di atas, zaman Globalisasi menuntut berkomunikasi lisan (disamping tulisan) dalam berbagai sektor kehidupan. Maka demikian, keterampilan berbicara (maharah al-kalam/ speaking skill) menjadi keterampilan khusus dan utama untuk berkomunikasi. Kemampuan produktif dapat berupa kemampuan berbicara atau menulis. Dalam karya tulis ini akan dibatasi pada ketrampilan berbicara (kalam). Kegiatan berbicara (kalam) merupakan kegiatan yang menarik dan ‘ramai’ dalam kelas. Akan tetapi seringkali terjadi sebaliknya. Kegiatan berbicara menjadi tidak menarik dan tidak merangsang partisipasi siswa. Ini bisa terjadi karena penguasaan kosa kata dan pola kalimat oleh siswa masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kunci keberhasilan kegiatan tersebut ada pada guru. Apabila guru dapat memiliki kreativitas dalam mengembangkan model-model pengajaran berbicara, maka kemacetan tidak akan terjadi. Faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara adalah keberanian murid dan tidak takut salah. Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah adalah agar siswa dapat berkomunikasi secara lisan secara sederhana dalam bahasa Arab (Effendy, 2005: 113-114). Media pembelajaran Komik Salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk menstimulus partisipasi siswa adalah dengan menggunakan media komik. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiahberarti tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media apabiladipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yangmembangun kondisi yang membuat siswa mampu memperolehpengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, bukuteks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikansebagai alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2000:3) . Lebih lanjut Ibrahim Nashir mengungkapkan dalam Muqaddimati Fi at-Tarbiyah, pengertian media pembelajaran sebagai berikut: اﻟﻮﺳﺎﺋﻞ اﻟﺘﺮﺑﻮﯾﺔ ھﻲ ﻛﻞ ﻣﺎﯾﺴﺘﺨﺪم ﻣﻦ وﺳﺎﺋﻞ ﺣﺴﯿﺔ ﺑﻐﯿﺔ ادراك اﻟﻤﻌﺎﻧﻲ ﺑﺪﻗﺔ وﺳﺮﻋﺔ “Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dari media konkret dengan tujuan untuk memahami makna secara teliti dan cepat.” 246 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab Sedangkan jenis media menurut Gagne media dapat dikelompokkan ke dalam 7 macam yaitu; benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajaar (Sadiman, 1993:23) Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam Koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri (Sudjana&Riva’i, 2005:3). Sebagai salah satu media Visual media komik tentunyamemiliki kelebihan tersendiri jika dimanfaatkan dalam kegiatan belajarmengajar. Kelebihan media komik dalam kegiatan belajar mengajar menurut Firdaus (2006:79) antara lain dapat menghibur para pembacanya, memiliki nilai edukatif dan dapat menarik siswa dari tingkat usia karena pemakaiannya yangluas dengan ilustrasi berwarna dan alur cerita yang ringkas,bisa digunakan dalam usaha mernbangkitkan dan memperluasminat baca serta mampu mengembangkan pembendaharaankosa kata.Untuk kelemahannya antara lain: bisa dikatakan bahwakomik kurang efektif jika tidak dipadu dengan metodemengajar, sementara media dan metode harus saling mengisidan saling melengkapi guna tercapainya tujuan pembelajaransesuai dengan yang diharapkan. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena (1) penelitian yang dilakukan menggunakan konteks alamiah,(2) instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti, dan (3) hasil penelitian ini diuraikan secara deskriptif. B. Data dan Sumber Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer adalah data-data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yaitu siswa kelas X MA Nasruddin Dampit. 2. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal sebagai data pelengkap terkait dengan sumber data primer. Sesuai dengan data yang digali, sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X MA Nasruddin Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 247 Dra. Sulastri C. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Selain itu, digunakan instrumen pembantu berupa lembar observasi, angket dan dokumentasi. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, penyebaran angket, dan dokumentasi . E. Analisis Data Analisis data menurut Patto (dalam Moleong, 2000: 102) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) reduksi data, (2) kategorisasi, (3) sintesisasi, dan (4) menyusun penyimpulan. F. Validasi Hasil Temuan Dalam penelitian ini, peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan hasil observasi, hasil angket, dan dokumentasi. PEMBAHASAN A. Pembelajaran Bahasa Arab Maharatul Kalam dengan Media Komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit Kegiatan inti yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media komik di kelas X MA Nasruddin adalah: (a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, (b) siswa diberi waktu untuk membaca komik berbahasa Arab, (c) siswa diminta untuk mengidentifikasi dialog-dialog yang sesuai dengan tema, (d) setelah itu didemonstrasikan ke depan kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tujuan untuk melatih mereka bekerja sama dan sharing. Oleh karena itu, setiap kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kompetensi heterogen. Setelah itu, siswa diberi waktu untuk membaca komik berbahasa Arab yang sudah tersedia dan mengidentifikasi dialog-dialog yang sesuai dengan tema. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dari mimik mereka terlihat antusias ketika membaca. Mereka senyum-senyum bahkan 248 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab tertawa terbahak-bahak ketika melihat ekspresi gambar. Mereka juga terlihat mencoba menirukan dialog dengan ekspresi yang ada di gambar. Keaktifan juga terlihat ketikamereka bertanya tentang beberapa kosa kata sulit kepada guru, dan mereka juga menanyakan bagaimana intonasi beberapa dialog sebagaimana dialog orang arab. Berikutnya mereka mencoba berdialog dengan teman sekelompoknya dengan dialog-dialog yang sudah dipilih oleh mereka sendiri. Penulis sampai tertawa sendiri ketika mereka terlihat berlatih menirukan dialog pada komik dengan ekspresi yang lebih lucu daripada ilustrasi. Setelah dirasa cukup, masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan ke depan. Dalam mendemonstrasikan dialog, siswa tampak bersemangat melafalkan dialog bahasa Arab.Mereka juga mengeksplorasi ekpresi yang mereka miliki, yang merupakan inspirasi dari gambar pada komik. Bahkan ada yang memanfaatkan benda-benda di dalam kelas untuk dijadikan properti. Jika diamati, pembelajaran yang demikian ini sesuai dengan semangat Kurikulum 2013 yang menekankan penerapan pendekatan saintifik, yaitu pendekatan ilmiah yang mencakup komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta dalam semua mata pelajaran. B. Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab Maharatul Kalam dengan Media Komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit Pembelajaran maharatul kalam dengan media komik mempunyai warna tersendiri bagi siswa kelas X MA Nasruddin. Komik yang telah digunakan oleh siswa kelas X, di antaranya karya penulis bersama tim kreatif yang berjudul Ana fil hubb, dan hasil browsing internet. ِ أﺳ ﺘﻴﻘﻈُﺎﻵ َن ْ Karya penulis Karya penulis Karya dari internet Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 249 Dra. Sulastri Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, media komik efektif untuk menstimulus dan meningkatkan kemampuan maharatul kalam siswa kelas X MA Nasruddin. Selain itu, komik juga efektif dalam membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran maharatul kalam. Dari hasil observasi tampak siswa yang mempunyai kemampuan rendah dalam bahasa Arab, berusaha untuk mendemonstrasikan maharatul kalam dengan ekspresi yang sesuai pada komik. Dia mengucapkan ِ اﻟﺮَاﺑِﻊ وَاﻟﻨﱠﺼْﻒpadahal seharusnya ُاﻟﺮﱠا ِﺑﻌَﺔ وَاﻟﻨﱢﺼْﻒ. Kemauan berkomunikasi secara lisan meskipun salah pelafalan merupakan awal dari tanda keaktifan berbicara. Hal itu senada dengan pernyataan Effendy (2005:113-114) faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara adalah keberanian murid dan tidak takut salah. Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah adalah agar siswa dapat berkomunikasi secara lisan secara sederhana dalam bahasa Arab. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan maharatul kalam menengah, komik membuat mereka menjadi ketagihan untuk berdialog bahasa Arab dengan ekspresi yang diilustrasikan oleh komik. Mereka juga mencoba berdialog dengan menyesuaikan intonasi yang tepat sesuai dengan ilustrasi tersebut. Selain itu dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa kelas X, diketahui 95% dari mereka merasa terbantu dalam belajar dan memperlancar maharatul kalam dengan media komik. Diantara alasan mereka adalah komik merupakan sarana belajar yang menghibur, tidak membosankan, dapat mempermudah menghafal dialog karena kalimat yang tidak bertele-tele, sehingga mudah ditirukan. Di samping itu, maksud dialog dan ilustrasi cerita juga bisa dipahami dari gambar sehingga dapat membantu mereka untuk belajar ekspresi. Sedangkan 5% dari mereka tidak merasa terbantu karena belum mengerti artinya. Selain efektif untuk menstimulus dan meningkatkan kemampuan maharatul kalam, komik juga efektif dalam membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran maharatul kalam. Mulai dari ditunjukkannya komik berbahasa Arab, siswa kelas X sudah mulai tertarik. Komik tampak berhasil menghipnotis mereka untuk terus membaca dialog-dialog selanjutnya, karena komik dikemas menjadi sebuah alur cerita. Dari hasil angket juga diketahui bahwa 93% dari siswa kelas X senang dan termotivasi dengan pembelajaran kalam yang ditunjang dengan media komik. Di antara alasan mereka adalah pembelajaran 250 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab menjadi menarik, sangat menyenangkan, mudah dipahami, dan tidak monoton. Alasan lainnya adalah komik itu unik, dapat membangkitkan motivasi untuk belajar bahasa Arab,memberikan inspirasi untuk berekspresi, dapat membuat mereka berimajinasi sehingga mereka lebih menyukai bahasa Arab dan merasa ketagihan. Sedangkan 7% di antara mereka tidak senang dengan alasan sulit mengetahui alur membacanya, dan tidak senang tanpa alasan. Efektivitas komik tersebut sejalan dengan pernyataan Firdaus (2006:79) bahwa kelebihan media komik dalam kegiatan belajar mengajar antara lain dapat menghibur para pembacanya, memiliki nilai edukatif, dapat menarik siswa karena pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna dan alur cerita yang ringkas,dan bisa digunakan dalam usaha mernbangkitkan dan memperluas minat baca serta mampu mengembangkan pembendaharaan kosa kata. Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 251 Dra. Sulastri PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penulisan ini adalah kegiatan intidari pembelajaran bahasa arab maharatul kalam dengan media komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, siswa diberi waktu untuk membaca komik berbahasa Arab, lalu siswa diminta untuk mengidentifikasi dialog-dialog yang sesuai dengan tema. Setelah itu didemonstrasikan ke depan kelas. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pembelajaran maharatul kalam dengan media komik efektif untuk menstimulus dan meningkatkan kemampuan maharatul kalam siswa kelas X di MA Nasruddin. Selain itu, pembelajaran dengan media komik juga efektif dalam membangkitkan motivasi mereka untuk mengikuti pembelajaran maharatul kalam Saran Saran dari penulisan ini adalah: 1. bagi siswa, hendaknya menggunakan komik untuk menunjang maharatul kalam 2. bagi guru, hendaknya segera menerapkan pembelajaran maharatul kalam dengan media komik, dan memberikan reward kepada siswa yang dapat mendemonstrasikan maharatul kalam dengan baik 3. bagi lembaga, hendaknya mengadopsi dan mengembangkan pembelajaran dengan media komik sebagai pembelajaran yang kreatif dan inovatif 4. bagi komikus, hendaknya dapat menciptakan komik berbahasa Arab yang lebih kreatif dan inovatif untuk membumikan bahasa Arab di Indonesia 252 Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Misykat: Malang Fachrurrozi, Aziz dan Erta Mahyuddin. 2011. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab. Tangerang. Fachrurrozi, Aziz dan Mukhshon Nawawi. 2010. أﺳﺎﻟﯿﺐ ﺗﺪرﯾﺲ اﻟﻤﮭﺎرات اﻟﻠﻐﻮﯾﺔ اﻟﻌﺮﺑﯿّﺔ. Jakarta. Firdaus, Iyus. 2006. Komik sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab. Al'arabiyah,Vol. 3, No. 1, 79 Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Nashir, Ibrahim, Tanpa Tahun. Muqaddimati fi-Tarbiyah, Aman: Ardan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Sadiman, Arif S. 1993. Media Pendidikan, Pengertian,Pengembangan dan Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2005). Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo: Bandung Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 253