EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MAHARATUL

advertisement
Jurnal Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MAHARATUL KALAM
DENGAN MEDIA KOMIK
DI MADRASAH ALIYAH NASRUDDIN DAMPIT
Siti Jubaidah, S.Pd
MA Nasruddin dan MAN Turen Malang
Abstrak: Selama ini pembelajaran bahasa Arab maharatul kalampada tahuntahun pertama cenderung terfokus pada gramatika dan ejaan. Hal itu dapat
menyebabkan pikiran siswa terbelenggu untuk menuangkan ide secara lisan
dan menjadikan proses pembelajaran maharatul kalam menjadi kurang
maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut, Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit
telah menerapkan pembelajaran bahasa Arab dengan media komik untuk
menunjang siswa dalam meningkatkan dan memotivasi dan maharatul kalam
pada siswa kelas X. Tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah
mendeskripsikan efektivitas pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam
dengan media komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit. Secara teoritis,
penelitian ini diharapkan berguna sebagai rujukan untuk pengembangan teori
pembelajaran bahasa Arab aktif dan menyenangkan. Sedangkan secara
praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk membantu siswa
mengungkapkan gagasan secara lisan dalam bahasa Arab dengan mudah.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengambilan data dilakukan dengan observasi, penyebaran angket dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
bahasa Arab dengan media komik efektif untuk menstimulus dan
meningkatkan kemampuan maharatul kalamsiswa kelas X MA Nasruddin
Dampit, dan juga efektif dalam membangkitkan motivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran maharatul kalam.Saran dari penulisan ini
adalahhendaknya siswa menggunakan komik untuk menunjang maharatul
kalam, dan bagi komikus, hendaknya dapat menciptakan komik berbahasa
Arab yang lebih kreatif dan inovatif untuk membumikan bahasa Arab di
Indonesia
Kata Kunci: Maharatul Kalam, Komik
Dra. Sulastri
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang menjadi trend di
dunia termasuk Indonesia. Sebagai bukti, lembaga-lembaga Islam di
Indonesia sampai saat ini masih menyajikan bahasa Arab dalam
pembelajarannya. Hal itu karena bahasa Arab dibutuhkan untuk memahami
Islam secara benar dari sumber yang asli yaitu Alquran, hadis dan sumber
lainnya. Seiring dengan kemajuan zaman, bahasa Arab bukan hanya
dibutuhkan untuk memahami agama, namun juga sebagai alat komunikasi
aktif dalam segala bidang yaitu sosial, politik, pendidikan, budaya dan
sebagainya baik lisan maupun tulis. Untuk mewujudkan siswa yang aktif
dalam berkomunikasi secara lisan,Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit telah
melakukan inovasi dengan menerapkan pembelajaran bahasa Arab dengan
media komik.
Dewasa ini, komik sudah menjadi genre tersendiri dari sebuah bentuk
seni visual. Larisnya penjualan komik dan penyewaannya merupakan salah
satu indikatornya. Saat ini, Komik tidak hanya sebagai media penghibur,
tetapi pada saat ini juga berfungsi sebagai media pembelajaran. Komik telah
menjadi media yang mampu merubah penyampaian konsep yang bertele-tele
menjadi mudah dan menyenangkan untuk dibaca. Bahasa yang digunakan
pun sederhana, singkat, akan tetapi komunikatif.
Madrasah Aliyah (MA) Nasruddin merupakan satu-satunya sekolah di
Malang Selatan yang telah menggunakanmedia komik untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berbicara berbahasa Arab. Dalam penulisan ini
akan dibatasi pada siswa kelas X di MA Nasruddin. Salah satu komik yang
digunakan oleh mereka adalah komik yang telah ditulis oleh penulis bersama
tim kreatif. Komik tersebut disesuaikan dengan dunia remaja sehingga diberi
judul Ana fil hubb(I’m in Love) dan dimaksudkan sebagai pendukung
pembelajaran bahasa Arab. Komik tersebut diterbitkan oleh Penerbit Misykat
Malang, dan berhasil dijual dengan memfokuskan sasaran penjualan di
Malang Raya, namun permintaan yang ada juga berasal dari daerah lain, di
antaranya Makasar dan Lamongan.Oleh karena itu, untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media komik,
penelitian ini dipandang layak untuk dilaksanakan.
Adapun Tujuan dari penulisan karyaini sebagai berikut: (a)
Mendeskripsikan pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan media
komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit, (b) Memperoleh dekripsi
tentang efektivitas pembelajaran bahasa Arab maharatul kalam dengan
media komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit.
244
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab
KAJIAN PUSTAKA
Maharatul Kalam
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina
kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab baik
reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk
memahami pembicaraanorang lain dan memahami bacaan. Kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
baik secara lisan maupun secara tertulis. (Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia No. 2 Tahun 2008:67).
Manusia adalah makhluk sosial, tindakannya yang pertama dan paling
penting dalam tindakan sosial adalah berkomunikasi. Komunikasi
merupakan
media
untuk
mempertukarkan
pengalaman,
saling
mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan, atau
saling mengekspresikan serta menyetujui suatu pendirian atau keyakinan.
Maharah al-Kalam secara bahasa sepadan dengan istilah speaking skill
dalam bahasa Inggris yang bisa diartikan sebagai keterampilan berbicara.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau katakata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan.
Selain itu juga, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia
yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan
linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai
alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial.
Oleh karena itu, keterampilan bahasa (Maharah al-Kalam) adalah
kemampuan seseorang untuk mengucapkan artikulasi bunyi-bunyi Arab
(ashwath ‘arabiyyah) atau kata-kata dengan aturan-aturan kebahasaan
(qawa’id nahwiyyah wa sharfiyyah) tertentu untuk menyampaikan ide-ide
dan perasaan. Karena itu pengajaran bahasa Arab bagi non-Arab pada tahap
awal bertujuanantara lain; supaya siswa bisa mengucapkan bunyi-bunyi Arab
dengan benar (khususnya yang tidak ada padanannya pada bahasa lain) dan
dengan intonasi yang tepat, bisa melafalkan bunyi-bunyi huruf yang
berdekatan, bisa membedakan pengucapan harakat panjang dan pendek,
mampu mengungkapkan ide dengan kalimat lengkap dalam berbagai kondisi,
mampu berbicara dengan kalimat sederhana dengan nada dan intonasi yang
sesuai, bisa berbicara dalam situasi formal dengan rangkaian kalimat yang
sederhana dan pendek, serta mampu berbicara dengan lancar seputar topiktopik yang umum.
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
245
Dra. Sulastri
Selain dari urgensi di atas, zaman Globalisasi menuntut berkomunikasi
lisan (disamping tulisan) dalam berbagai sektor kehidupan. Maka demikian,
keterampilan berbicara (maharah al-kalam/ speaking skill) menjadi
keterampilan khusus dan utama untuk berkomunikasi.
Kemampuan produktif dapat berupa kemampuan berbicara atau
menulis. Dalam karya tulis ini akan dibatasi pada ketrampilan berbicara
(kalam). Kegiatan berbicara (kalam) merupakan kegiatan yang menarik dan
‘ramai’ dalam kelas. Akan tetapi seringkali terjadi sebaliknya. Kegiatan
berbicara menjadi tidak menarik dan tidak merangsang partisipasi siswa. Ini
bisa terjadi karena penguasaan kosa kata dan pola kalimat oleh siswa masih
sangat terbatas. Oleh karena itu, kunci keberhasilan kegiatan tersebut ada
pada guru. Apabila guru dapat memiliki kreativitas dalam mengembangkan
model-model pengajaran berbicara, maka kemacetan tidak akan terjadi.
Faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan berbicara adalah
keberanian murid dan tidak takut salah. Secara umum tujuan latihan
berbicara untuk tingkat pemula dan menengah adalah agar siswa dapat
berkomunikasi secara lisan secara sederhana dalam bahasa Arab (Effendy,
2005: 113-114).
Media pembelajaran Komik
Salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk
menstimulus partisipasi siswa adalah dengan menggunakan media komik.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiahberarti
tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media apabiladipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yangmembangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperolehpengetahuan, ketrampilan atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, bukuteks dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khusus,pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikansebagai alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap,memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal
(Arsyad, 2000:3) .
Lebih lanjut Ibrahim Nashir mengungkapkan dalam Muqaddimati Fi
at-Tarbiyah, pengertian media pembelajaran sebagai berikut:
‫اﻟﻮﺳﺎﺋﻞ اﻟﺘﺮﺑﻮﯾﺔ ھﻲ ﻛﻞ ﻣﺎﯾﺴﺘﺨﺪم ﻣﻦ وﺳﺎﺋﻞ ﺣﺴﯿﺔ ﺑﻐﯿﺔ ادراك اﻟﻤﻌﺎﻧﻲ ﺑﺪﻗﺔ وﺳﺮﻋﺔ‬
“Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dari media konkret
dengan tujuan untuk memahami makna secara teliti dan cepat.”
246
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab
Sedangkan jenis media menurut Gagne media dapat dikelompokkan
ke dalam 7 macam yaitu; benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan,
media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajaar
(Sadiman, 1993:23)
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar
tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan
cerita. Biasanya, komik dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam
Koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri
(Sudjana&Riva’i, 2005:3).
Sebagai salah satu media Visual media komik tentunyamemiliki
kelebihan tersendiri jika dimanfaatkan dalam kegiatan belajarmengajar.
Kelebihan media komik dalam kegiatan belajar mengajar menurut Firdaus
(2006:79) antara lain dapat menghibur para pembacanya, memiliki nilai
edukatif dan dapat menarik siswa dari tingkat usia karena pemakaiannya
yangluas dengan ilustrasi berwarna dan alur cerita yang ringkas,bisa
digunakan dalam usaha mernbangkitkan dan memperluasminat baca serta
mampu mengembangkan pembendaharaankosa kata.Untuk kelemahannya
antara lain: bisa dikatakan bahwakomik kurang efektif jika tidak dipadu
dengan metodemengajar, sementara media dan metode harus saling
mengisidan saling melengkapi guna tercapainya tujuan pembelajaransesuai
dengan yang diharapkan.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif
karena (1) penelitian yang dilakukan menggunakan konteks alamiah,(2)
instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti, dan (3) hasil
penelitian ini diuraikan secara deskriptif.
B. Data dan Sumber Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer adalah data-data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama, yaitu siswa kelas X MA Nasruddin Dampit.
2. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari buku-buku dan
jurnal sebagai data pelengkap terkait dengan sumber data primer.
Sesuai dengan data yang digali, sumber data penelitian ini adalah siswa
kelas X MA Nasruddin
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
247
Dra. Sulastri
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Selain
itu, digunakan instrumen pembantu berupa lembar observasi, angket dan
dokumentasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan
observasi, penyebaran angket, dan dokumentasi .
E. Analisis Data
Analisis data menurut Patto (dalam Moleong, 2000: 102) adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori
dan satuan uraian dasar.
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)
reduksi data, (2) kategorisasi, (3) sintesisasi, dan (4) menyusun
penyimpulan.
F. Validasi Hasil Temuan
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan
hasil observasi, hasil angket, dan dokumentasi.
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Bahasa Arab Maharatul Kalam dengan Media Komik di
Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit
Kegiatan inti yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Arab
maharatul kalam dengan media komik di kelas X MA Nasruddin adalah:
(a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, (b) siswa diberi waktu
untuk membaca komik berbahasa Arab, (c) siswa diminta untuk
mengidentifikasi dialog-dialog yang sesuai dengan tema, (d) setelah itu
didemonstrasikan ke depan kelas.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tujuan untuk
melatih mereka bekerja sama dan sharing. Oleh karena itu, setiap
kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kompetensi heterogen.
Setelah itu, siswa diberi waktu untuk membaca komik berbahasa
Arab yang sudah tersedia dan mengidentifikasi dialog-dialog yang sesuai
dengan tema. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dari mimik mereka
terlihat antusias ketika membaca. Mereka senyum-senyum bahkan
248
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab
tertawa terbahak-bahak ketika melihat ekspresi gambar. Mereka juga
terlihat mencoba menirukan dialog dengan ekspresi yang ada di gambar.
Keaktifan juga terlihat ketikamereka bertanya tentang beberapa kosa kata
sulit kepada guru, dan mereka juga menanyakan bagaimana intonasi
beberapa dialog sebagaimana dialog orang arab.
Berikutnya
mereka
mencoba
berdialog
dengan
teman
sekelompoknya dengan dialog-dialog yang sudah dipilih oleh mereka
sendiri. Penulis sampai tertawa sendiri ketika mereka terlihat berlatih
menirukan dialog pada komik dengan ekspresi yang lebih lucu daripada
ilustrasi. Setelah dirasa cukup, masing-masing kelompok diberi
kesempatan untuk mendemonstrasikan ke depan.
Dalam mendemonstrasikan dialog, siswa tampak bersemangat
melafalkan dialog bahasa Arab.Mereka juga mengeksplorasi ekpresi yang
mereka miliki, yang merupakan inspirasi dari gambar pada komik. Bahkan
ada yang memanfaatkan benda-benda di dalam kelas untuk dijadikan
properti.
Jika diamati, pembelajaran yang demikian ini sesuai dengan
semangat Kurikulum 2013 yang menekankan penerapan pendekatan
saintifik, yaitu pendekatan ilmiah yang mencakup komponen mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta
dalam semua mata pelajaran.
B. Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab Maharatul Kalam dengan Media
Komik di Madrasah Aliyah Nasruddin Dampit
Pembelajaran maharatul kalam dengan media komik mempunyai
warna tersendiri bagi siswa kelas X MA Nasruddin. Komik yang telah
digunakan oleh siswa kelas X, di antaranya karya penulis bersama tim
kreatif yang berjudul Ana fil hubb, dan hasil browsing internet.
ِ ‫أﺳ‬
‫ﺘﻴﻘﻈُﺎﻵ َن‬
ْ
Karya penulis
Karya penulis
Karya dari internet
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
249
Dra. Sulastri
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, media komik efektif
untuk menstimulus dan meningkatkan kemampuan maharatul kalam
siswa kelas X MA Nasruddin. Selain itu, komik juga efektif dalam
membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran maharatul
kalam.
Dari hasil observasi tampak siswa yang mempunyai kemampuan
rendah dalam bahasa Arab, berusaha untuk mendemonstrasikan
maharatul kalam dengan ekspresi yang sesuai pada komik. Dia
mengucapkan ِ‫ اﻟﺮَاﺑِﻊ وَاﻟﻨﱠﺼْﻒ‬padahal seharusnya ُ‫اﻟﺮﱠا ِﺑﻌَﺔ وَاﻟﻨﱢﺼْﻒ‬. Kemauan
berkomunikasi secara lisan meskipun salah pelafalan merupakan awal
dari tanda keaktifan berbicara. Hal itu senada dengan pernyataan Effendy
(2005:113-114) faktor lain yang penting dalam menghidupkan kegiatan
berbicara adalah keberanian murid dan tidak takut salah. Secara umum
tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah adalah agar
siswa dapat berkomunikasi secara lisan secara sederhana dalam bahasa
Arab.
Bagi siswa yang mempunyai kemampuan maharatul kalam
menengah, komik membuat mereka menjadi ketagihan untuk berdialog
bahasa Arab dengan ekspresi yang diilustrasikan oleh komik. Mereka juga
mencoba berdialog dengan menyesuaikan intonasi yang tepat sesuai
dengan ilustrasi tersebut.
Selain itu dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa kelas X,
diketahui 95% dari mereka merasa terbantu dalam belajar dan
memperlancar maharatul kalam dengan media komik. Diantara alasan
mereka adalah komik merupakan sarana belajar yang menghibur, tidak
membosankan, dapat mempermudah menghafal dialog karena kalimat
yang tidak bertele-tele, sehingga mudah ditirukan. Di samping itu, maksud
dialog dan ilustrasi cerita juga bisa dipahami dari gambar sehingga dapat
membantu mereka untuk belajar ekspresi. Sedangkan 5% dari mereka
tidak merasa terbantu karena belum mengerti artinya.
Selain efektif untuk menstimulus dan meningkatkan kemampuan
maharatul kalam, komik juga efektif dalam membangkitkan motivasi
siswa untuk mengikuti pembelajaran maharatul kalam. Mulai dari
ditunjukkannya komik berbahasa Arab, siswa kelas X sudah mulai tertarik.
Komik tampak berhasil menghipnotis mereka untuk terus membaca
dialog-dialog selanjutnya, karena komik dikemas menjadi sebuah alur
cerita.
Dari hasil angket juga diketahui bahwa 93% dari siswa kelas X
senang dan termotivasi dengan pembelajaran kalam yang ditunjang
dengan media komik. Di antara alasan mereka adalah pembelajaran
250
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab
menjadi menarik, sangat menyenangkan, mudah dipahami, dan tidak
monoton. Alasan lainnya adalah komik itu unik, dapat membangkitkan
motivasi untuk belajar bahasa Arab,memberikan inspirasi untuk
berekspresi, dapat membuat mereka berimajinasi sehingga mereka lebih
menyukai bahasa Arab dan merasa ketagihan. Sedangkan 7% di antara
mereka tidak senang dengan alasan sulit mengetahui alur membacanya,
dan tidak senang tanpa alasan.
Efektivitas komik tersebut sejalan dengan pernyataan Firdaus
(2006:79) bahwa kelebihan media komik dalam kegiatan belajar mengajar
antara lain dapat menghibur para pembacanya, memiliki nilai edukatif,
dapat menarik siswa karena pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi
berwarna dan alur cerita yang ringkas,dan bisa digunakan dalam usaha
mernbangkitkan dan memperluas minat baca serta mampu
mengembangkan pembendaharaan kosa kata.
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
251
Dra. Sulastri
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari penulisan ini adalah kegiatan intidari pembelajaran
bahasa arab maharatul kalam dengan media komik di Madrasah Aliyah
Nasruddin Dampit dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,
siswa diberi waktu untuk membaca komik berbahasa Arab, lalu siswa
diminta untuk mengidentifikasi dialog-dialog yang sesuai dengan tema.
Setelah itu didemonstrasikan ke depan kelas.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pembelajaran
maharatul kalam dengan media komik efektif untuk menstimulus dan
meningkatkan kemampuan maharatul kalam siswa kelas X di MA Nasruddin.
Selain itu, pembelajaran dengan media komik juga efektif dalam
membangkitkan motivasi mereka untuk mengikuti pembelajaran maharatul
kalam
Saran
Saran dari penulisan ini adalah:
1. bagi siswa, hendaknya menggunakan komik untuk menunjang maharatul
kalam
2. bagi guru, hendaknya segera menerapkan pembelajaran maharatul kalam
dengan media komik, dan memberikan reward kepada siswa yang dapat
mendemonstrasikan maharatul kalam dengan baik
3. bagi lembaga, hendaknya mengadopsi dan mengembangkan pembelajaran
dengan media komik sebagai pembelajaran yang kreatif dan inovatif
4. bagi komikus, hendaknya dapat menciptakan komik berbahasa Arab yang
lebih kreatif dan inovatif untuk membumikan bahasa Arab di Indonesia
252
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Misykat:
Malang
Fachrurrozi, Aziz dan Erta Mahyuddin. 2011. Teknik Pembelajaran Bahasa
Arab. Tangerang.
Fachrurrozi, Aziz dan Mukhshon Nawawi. 2010. ‫أﺳﺎﻟﯿﺐ ﺗﺪرﯾﺲ اﻟﻤﮭﺎرات اﻟﻠﻐﻮﯾﺔ‬
‫ اﻟﻌﺮﺑﯿّﺔ‬. Jakarta.
Firdaus, Iyus. 2006. Komik sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab. Al'arabiyah,Vol. 3, No. 1, 79
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di Madrasah
Nashir, Ibrahim, Tanpa Tahun. Muqaddimati fi-Tarbiyah, Aman: Ardan
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang
Standar
Sadiman, Arif S. 1993. Media Pendidikan, Pengertian,Pengembangan dan
Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2005). Media Pengajaran. Sinar Baru
Algesindo: Bandung
Jurnal
Review Pendidikan Islam
Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
253
Download