M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h BERITA U.K.I D E S E M B E R 2 0 1 4 / N O . 2 7 1 W W W . U K I . C A Masihkah ada Gema Selamat Natal GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] atu persatu Lilin Adven telah ber Sang Penyelamat, yakni Yesus Kristus di nyala, yang menandakan masa tengah kita itu kita sambut dengan seruan persiapan dan penantian semakin penuh sukacita “SELAMAT NATAL”! mendekat, Sang Penyelamat akan segera Namun, apakah misteri agung dan mulia ini hadir di tengah kita. kehadiranNya itulah masih menakjubkan kita? Apakah Perayaan yang menjadi NATAL bagi kita yang Natal masih merupakan sebuah perayaan mengharapkan, iman bagi kita semua, mengimani dan khususnya Umat Katolik mencintaiNya. NATAL Indonesia yang berada di adalah perayaan tengah kemajuan jaman kelahiran (Natus) dan negara Canada ini? Sejak berarti kehidupan baru bulan November, gema dan hadir di tengah suasana ‘Natal’ sudah dapat kehidupan manusia. dirasakan melalui berbagai Inilah kelahiran seorang kegiatan dan tampilan yang ‘manusia’ ke tengah disajikan oleh berbagai dunia yang sekaligus pihak. Bila dicermati menjadi kehadiran Allah tentunya, semuanya itu di tengah umatNya. hampir tidak ada Oleh Sebuah kejadian yang hubungannya dengan iman. Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ tidak pernah terpikirkan Bahkan kata ‘Natal – oleh manusia namun Christmas’ juga hampir tidak terjadi di dalam realita kehidupan manusia. terdengar. Yang tampil adalah Santa Claus Itulah sebuah misteri yang sungguh atau Sinterklas dengan paradenya yang menakjubkan dalam kacamata iman kita meriah di mana-mana, yang semuanya itu sebagai seorang Kristiani. Maka kedatangan tentu untuk menghibur dan menarik ke S Natal adalah perayaan kelahiran (Natus) dan berarti kehidupan baru hadir di tengah kehidupan manusia. Bersambung ke halaman 8, Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ, (647) 896.5945 [email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274 [email protected] DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected] Wakil Koordinator Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected] Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900 [email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169 [email protected] Seksi Bina Iman Esther Kurniadi, (416) 371-2593 [email protected] Seksi Sosial Damianus Indyarta (416) 284.4707 [email protected] Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected] Usher Harty Doyle, (647) 533.6246 [email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765 [email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491 [email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected] Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha [email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected] Di manakah Bayi Yesus Lahir Di Natal Tahun Ini? S etahun berlalu sejak Natal tahun lalu… Tak terasa akhir tahun 2014 akan tiba. Berbedakah Natal tahun ini dengan tahun-tahun lalu? Kesibukan tiada henti, makin bertambah malah, perjuangan, pergumulan dengan segala masalah terus berlanjut, demi sebongkah berlian yang dicari? Tiada teman seiring, semua adalah saingan yang patut diwaspadai. Kesombongan, kemunafikan, iri dan dengki, mengalahkan ketulusan dalam berbagi cinta. Jadi kapan kita menjadi saksi Kristus? Berbuat baik bukan untuk dilihat orang lain, namun supaya kebaikan Tuhan saja yang dimuliakan. Setiap saat adalah kesempatan untuk berbagi dan mengajak…. Berbagi cinta yang berasal dari Tuhan, saling mencinta dan mengasihi satu sama lain. Perbuatan kita menjadikan orang lain untuk bangkit dan berdaya… Kita semua sama di hadapan-Nya, kita adalah orang berdosa yang ditebus Dia. Tahun ini mari kita letakkan Bayi Yesus dalam hidup kita, lahirkan Dia di tempat yang layak. Bersihkan hidup ini dari kenikmatan duniawi, dari kata-kata yang tak pantas, dari perbuatan tercela. Mari sambut Ekaristi dengan kesucian diri dan hati….. Mari sambut Bayi Yesus di Natal kali ini, dengan palungan sederhana namun suci… yaitu hidup kita. Wujudkan Kerajaan Allah yang penuh cinta dan damai sekarang juga. Selamat Natal 2014 dan Selamat Tahun Baru 2015. Semoga Tuhan memberkati. Christine Budihardjo Koordinator (Markham, 16 Dec 2014) THANK YOU Dearest Christine: In the name of the parish I thank you and the UKI for your very generous gift of $1200.00 to St. Thomas More parish. You only used the hall for one occasion, so your gift was totally unexpected and very much appreciated. It helps us to take care of the final payments for the roof without having to borrow. Please extend our gratitude to the UKI community. Fr. Jim DESEMBER HALAMAN 2014/NO.271 3 Pesan Natal 2014 Memalingkan Mata Kita Menuju Surga Saudara dan dalam Kristus, Saudari terkasih K ita menyongsong Natal dan Tahun Baru dengan harapan yang besar untuk sesuatu yang lebih baik. Tetapi sayangnya ada sebagian dari antara kita yang masih agak ragu-ragu dengan diri kita sendiri. Secara umum, mungkin kita menemukan diri kita terombangambing, kurang yakin akan diri sendiri, dengan sebagian besar apa yang terbaik dalam diri kita masih terkekang, terkubur, menunggu untuk hari yang lebih baik. Tampaknya sangat banyak hal bersekongkol melawan dan menentang kita, untuk menghidupi dan melepaskan apa yang paling benar dan terbaik dalam diri kita. Kita ingin mempunyai kemantapan, percaya kepada diri sendiri, memiliki arah yang jelas dalam hidup, bebas dari paksaan, dan hidup dengan menjunjung martabat kita. Kita ingin hidup dalam kebaikan, dan dengan bebas mengembangkan kreativitas kita, tapi terlalu banyak hal mendorong kita ke arah sebaliknya. Ideologi yang sempit, kemarahan, kepahitan, iri hati, kegelisahan, kebingungan, kompromi moral, dan kebutuhan hidup, semua menarik kita ke bawah dan kita akhirnya menyerah pada berbagai kompensasi (sebagai pengganti apa yang kita sebetulnya inginkan), dan dengan demikian diam -diam kita merasa putus asa untuk pernah bisa mengangkat martabat kita, mengembangkan bakat dan kemandirian kita kepada tingkat yang lebih tinggi. Mengapa hal itu terjadi? Ini disebabkan karena kesalahan dalam berdoa, atau kurang berdoa. Kita tidak bisa tetap stabil di laut bergolak tanpa jangkar yang baik. Kita tidak bisa berkarya secara maksimal kecuali kerohanian (spirit) kita diberikan perhatian yang cukup. Dan kita tidak bisa mengalahkan keterbatasan kita kecuali kita memiliki fokus yang transenden, yang hanya bisa diberikan oleh Roh Kudus. Kecuali kita bertaut pada rahmat Allah melalui Roh Kudus, maka ada kemungkinan besar bahwa kita akan tenggelam pada kekalutan saat ini. Kitab Suci menunjukkan kepada kita bahwa Yesus berdoa banyak. Dan Yesus memberikan contoh doa yang kita butuhkan untuk mengatasi dunia yang kacau ini. Kitab-kitab Injil menggambarkan Yesus berdoa dengan beberapa cara yang berbeda, tapi kadang-kadang Injil hanya mengatakan: "Dia memalingkan matanya menuju surga!" “He turned his eyes toward heaven!” Ungkapan yang sama juga digunakan oleh tokoh -tokoh iman besar lainnya - Stefanus, Paulus, dan para martir awal - dan itu dipakai oleh mereka di saat ketika mereka sedang diancam untuk dibunuh. Ketika dunia di sekitar mereka mengancam dan menghimpit mereka dengan penuh kemarahan, mereka "memalingkan matanya menuju surga." – “They turn their eyes toward heaven”. Dalam menyambut kedatangan Yesus pada hari Natal, dan menyongsong Tahun yang baru, sekiranya kita masih mempunyai rasa ragu dan bimbang akan diri kita sendiri, marilah kita berdoa dengan lebih sungguh dan memalingkan mata kita menuju surga – “Turn your eyes toward heaven.” Selamat Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 Berkat Tuhan menyertai kita semua, Deacon Val Danukarjanto HALAMAN 4 P ada pertengahan bulan Oktober yang lalu, Ibu Cun Wahono dan suami datang dari Jakarta, bertujuan wisata ke Amerika dan Kanada sekaligus mengunjungi sanak familinya. Salah satu famili beliau tinggal di Mississauga. Beliau adalah seorang ibu rumahtangga yang menjadi Pewarta senior, Pendiri dan Pembina Komunitas Santo Thomas di Jakarta dan telah melayani umat Katolik selama 30 tahun. Sungguh merupakan berkat dari Tuhan, beliau mau meluangkan waktu untuk memberikan pengajaran selama dua malam berturut turut bagi warga UKI, terutama di Mississauga. Berikut ini adalah sebagian dari pengajaran beliau: tanda kita setuju dan siap melaksanakan. Itulah janji kita kepada Tuhan. Sudahkah kita melaksanakan atau memenuhi janji tersebut? Kebanyakan kita tidak menyadari janji/ perutusan tersebut, padahal Cun Wahono perutusan tersebut adalah perintah Yesus sendiri (Matius 28 : 19 – 20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu sampai akhir jaman). Yesus sendiri memberikan contoh seperti dalam Matius 4: 23. Dia pergi berkeliling, mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Allah dan menyembuhkan segala penyakit dan kelemahan manusia. Dapatkah kita melaksanakan perutusan/ tugas tersebut? Janganlah lalai memberi “makanan rohani” bagi roh kita, agar roh kita selalu siap bertemu dengan Penciptanya. JANJI KITA SEBAGAI ORANG KATOLIK Sudah berapa lamakah kita menjadi orang Katolik/ Pengikut Yesus? Sadarkah bahwa kita memiliki janji yang selalu kita-amin-i (kita-iyakan)? Pada akhir Misa / Perayaan Ekaristi, Imam ataupun Deacon mengucapkan “marilah pergi, kita diutus” dan kita (semua umat) menjawab “amin”, Ibu Cun menjelaskan bahwa perintah tersebut buat setiap kita dan perintah tersebut tidak sulit. Bukan hanya tugas seorang pastor. Perutusan tersebut dapat dan harus dilakukan oleh setiap orang Katolik. Beliau membagikan pengalamannya dimulai dari diri sendiri, bertekun membaca dan mengolah kitab suci. Mengajak seluruh anggota keluarga dan akhirnya lingkungan sekitarnya. Mulailah dengan sering mendengar tentang Yesus, berlaku meneladan sebagai murid Yesus, membawa diri dan orang lain kepada pertobatan (berbalik menjauhi dosa). ORANG KATOLIK MANAKAH KITA? YANG Saat kita dibaptis, berarti kita telah menjadi anak Allah dan menjadi ahli waris Kerajaaan Sorga. Saat itu keselamatan kekal telah terjamin. Pembaptisan dalam nama Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus mensucikan kita, karena segala dosa kita saat itu telah diampuni dan terhapus. Tetapi dalam perjalanan hidup selanjutnya, kekuatan dosa mengintip dan menggoda . Bila kita tidak berhasil mempertahankan kesucian itu dan terjatuh kembali ke dalam dosa, kita, yang memang lemah ini, akan terpisah lagi dari Allah. Oleh karena itu Yesus memberi Roh KudusNya untuk menolong kita menjaga iman kita kepada Yesus, menolong kita memelihara kekudusan kita, juga membantu roh kita untuk bisa bertumbuh. Gereja Katolik sebenarnya telah menyediakan berbagai sarana melalui sakramen sakramen dan pelayanannya, untuk meningkatkan iman dan menjaga kekudusan kita itu. Jadi, adalah pilihan kita Bersambung ke halaman 10, DESEMBER 2014/NO.271 HALAMAN 5 “Old and New” Saatnya untuk bersyukur Melepas Tahun 2014 dan Menyongsong Tahun S ebuah tradisi yang telah berlangsung lama untuk menyambut Tahun Baru Masehi yang diberi nama ‘Old and New’. Dua kata yang dirangkai menjadi satu dan menunjukkan satu kesinambungan. Kedua kata dan moment itu akan bertemu di penghujung dan di awal tahun lama dan baru. Inilah sebuah siklus dan perjalanan yang bekelanjutan sampai akhirnya semua akan selesai dan disempurnakan. Ada banyak acara menarik dipersiapkan untuk moment ini, yang sebagian besar bearomakan jasmani dan pesta, yang terkadang masih sedikit diselipkan ucapan syukur kepada Tuhan. Jika itu masih terjadi, tentulah akan ada sebuah sukacita ilahi. Keadaan ini sudah biasa dan akan semakin menjadi kebiasaan. Namun sebagai seorang beriman, tentu kita tidak ingin masuk ke dalam kebiasaan ini saja. Apalagi ini adalah Tahun Masehi, apa artinya? Inilah Tahun yang dibuat seturut Sejarah Kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Nah, ada pesan khusus yang terkandung di dalamnya. Sebelum kita melangkahkah kaki ke Tahun 2015, sebaiknya kita melihat panorama perjalanan hidup kita dalam Tahun 2014 ini. Hal utama yang tidak boleh dilupakan adalah BERSYUKUR kepada Tuhan atas berlimpahnya rahmat kehidupan yang telah kita terima. Tidak hanya melihat yang kurang, namun lihatlah karunia yang telah diterima. Di tengah berbagai tantangan dan kesulitan, rahmat Allah terus bekerja. Paus Fransiskus pada kesempatan Minggu III Adven ‘Minggu Sukacita’, menyerukan agar semua umat Katolik bahkan Kristen selalu ‘Bersukacita’! Kita menghidupi INJIL yakni Kabar Gembira Yesus Kristus, maka sukacita menjadi bagian utama dalam hidup kita. Dalam sukacita itulah terkandung ucapan syukur atas Kasih Karunia Tuhan yang membawa sukacita yang tidak hanya jasmani, namun juga ilahi. Tentu saja bersyukur menjadi tanda nyata bahwa kita mampu untuk mengalami kasih dan kebaikan Tuhan selama ini, khususnya selama tahun ini. Kemampuan untuk mengalami kasih Tuhan di dalam hidup harian itulah yang menghantar kita dalam kehidupan yang penuh sukacita. Dengan ucapan syukur itu pulalah sekarang kita akan melangkah memasuki tahun baru yang sudah terbentang di hadapan kita. Syukur membuat kita yakin bahwa Tahun Baru akan membawa sukacita yang lebih indah dalam kesatuan dengan Tuhan. Kita belum tahu apa yang akan terjadi walau ada berbagai ramalan yang mulai ditampilkan. Yang kita tahu dan yakin adalah Tuhan tetap akan bersama kita, juga di tahun mendatang. Maka kita jangan pernah beralih dariNya. Tuhan tidak pernah berubah, sekali Ia mencintai, selamanya Ia akan tetap mencintai kita manusia. Maka Karya KeselamatanNya akan terus berlanjut sampai kepenuhannya terjadi. Tahun Baru berarti cara pandang baru dan berusaha untuk menjadikan diri baru dalam kesatuan dengan Tuhan. Maka jangan sampai hanya angka tahun yang berubah, namun diri kita juga harus berubah. Seperti kata Yesus, anggur baru harus dimasukkan ke kantong yang baru pula. Maka bersamaan dengan datangnya Tahun Baru 2015, mari kita pun membaharui diri masingmasing, mulai dari diri sendiri. Perayaan Natal telah membuka tabir itu dan sekarang kita lanjutkan sukacita Keselamatan itu di Tahun Baru ini. Lihatlah di dalam diri kita masing-masing, apa saja yang perlu diperbaharui dan juga yang harus dibuang. Ambillah sedikit waktu kita di malam pergantian tahun ini, baik pribadi maupun dalam kebersamaan. Masuklah ke dalam diri pribadi, dalam keheningan, bersyukur kepada Tuhan dan persembahkan diri kepadaNya bagi perjalanan di Tahun Baru 2015, berharap akan perlindunganNya senantiasa. Waktunya sudah tiba, maka marilah kita menyongsongnya. Mari kita berterima kasih kepada Tuhan Sang Pemberi Kehidupan yang telah menyelenggarakan hidup kita selama Tahun 2014 ini Bersambung ke halaman 11, DESEMBER 2014/NO.271 HALAMAN 6 “ GET READY – BE HAPPY BERSIAPLAH BERSUKACILAH ” Waktunya telah tiba... P erjalanan waktu sungguh terasa cepat dan terkadang tidak memperdulikan manusia yang ada di dalamnya. Hal ini menyadarkan kita agar selalu sadar dan waspada agar kita tidak ketinggalan dan sungguh tertinggal. Perjalanan Tahun Liturgi Gereja pun sekarang telah mencapai akhir dan menyongsong awal baru. Suatu rangkaian yang terus berputar seperti yang digambarkan oleh Lingkaran Adven. Inilah saatnya untuk sebentar memberikan waktu kita kepada Tuhan, untuk melihat ke dalam diri akan segala sesuatu yang telah kita lakukan, sedang dan akan kita lakukan. Kita ingin agar kita tidak ketinggalan dan tertinggal oleh sang waktu yang selalu mengingatkan kita akan keselamatan kita. Maka pada kesempatan berahmat, di Hari Rekoleksi ini, kita ingin menimba kembali kekuatan iman kita sebagai anak Allah, umat Katolik, di tengah sekularisasi yang makin merongrong iman! “Get Ready – Bersiaplah” “Get Ready”, sebuah hentakan untuk kita semua! Bersiap untuk apa, siapa dan mengapa, pertanyaan itu yang bisa muncul. Apakah selama ini memang belum siap? Hentakan untuk mengingatkan kita semua, karena cukup banyak orang sudah mulai terbuai oleh dunia dan mulai lupa akan identitas dirinya sendiri. Kita bersiap untuk diri kita sendiri, untuk Tuhan yang mencintai kita dan untuk keselamatan kita. Identitas diri sebagai seorang anak Allah, seorang Katolik, tidak boleh dilupakan karena sudah menjadi meterai selamanya. Identitas ini hadir seperti ‘garam dan terang’, yang disampaikan Yesus kepada pada muridNya, termasuk kita semua. Garam dan terang adalah diri kita untuk dunia ini. Apakah memang demikianlah HALAMAN 7 yang terjadi sampai sekarang? Atau asinnya dan terangnya sudah pudar? Itulah yang perlu kita sadari sekarang ini. Saatnya untuk membaharui dan menyegarkan kembali dengan bantuan Tuhan. Kesiapan itu juga menyangkut kesadaran kita akan kedosa-an kita selama ini. Dalam kehidupan kita sekarang, dosa sudah menjadi hal biasa, bahkan orang sudah tidak mempedulikannya lagi. Seolah sudah dilegalkan, maka tidak perlu dibicarakan lagi. Hal ini tidak boleh terjadi bagi kita seorang Katolik. Dosa jelas telah membuat relasi dengan Tuhan menjadi renggang bahkan terputus. Manusia lebih memilih yang menyenangkan namun menghancurkan walau tampaknya serba indah. Semakin hari manusia semakin rentan dan kehancuran mulai memasuki manusia. Tuhan tidak ingin manusia masuk ke dalam kehancuran karena dosa. Sementara itu, si jahat, setan, juga tidak ingin manusia selamat. Maka, baiklah kita sadari kekuatan mana yang sekarang lebih kuat di dalam diri kita, dari Tuhan atau setan? Kesiapan kita juga sampai pada kesadaran yang sungguh mengagumkan, yakni Allah yang berbelaskasih dengan pengampunan yang diberikanNya. Jika kita semua sungguh mengalami Kasih Allah selama ini, tentu kita tidak akan berpaling dariNya. Ternyata jika kita mau datang kepadaNya dan membuka hati kita dalam pertobatan, maka Allah akan memberikan rahmat pengampunan yang luar biasa. Karena bagiNya, dosa harus dihancurkan, namun pendosa harus diselamatkan dan dikembalikan ke keadaan berahmat, seperti ketika ia diciptakan sebagai citra Allah. Allah sungguh mencintai manusia yang nyata dalam Kristus. Namun yang kita tidak boleh lupa, dosa bisa dihapuskan namun kecenderungan untuk berdosa tetap ada dalam diri setiap manusia. Oleh sebab itulah, setiap orang harus terus berjuang untuk menghadapinya dengan bantuan Rahmat Tuhan. “Be Happy – Bersukacitalah – Berbahagialah” Kesiapan kita itu akan menghantar kita sampai kepada sebuah sukacita “Be Happy”. Sebuah undangan untuk ‘bersukacita’, karena memang itulah warna iman kita, ‘berbahagialah’! Sukacita atau bahagia karena memang panggilan kita sebagai seorang Katolik telah menghantar kita kepada kabahagiaan yang telah dimulai di dunia ini. Kebahagiaan itu akan disempurnakan ketika Tuhan datang membawa kita dalam kesatuan abadi denganNya. Sukacita dan kebahagiaan kita ini karena kita sungguh menyadari dan mengalami Allah yang berbelaskasih kepada manusia. Kita semua diciptakan karena Kasih dan karena Kasih itu pula kita diselamatkan, walaupun kita sudah menyangkal Tuhan. Sejak awal Allah adalah Kasih dan itulah identitas DiriNya untuk selamanya, ‘Deus Caritas est’! Belaskasih Allah ‘Misericordia’ adalah Hati Allah sendiri yang tercurahkan bagi semua manusia, bagi kebahagiaan kekal manusia. Oleh sebab itulah Allah selalu ada bersama manusia, berjalan bersama manusia (ingat ‘Footprints’). Sukacita kita ini juga karena di depan kita telah tersedia keselamatan kekal, yang sudah dibawa oleh Yesus Kristus ke tengah dunia yang celaka. Ini bukan sebuah janji, namun realita. Tentu saja realita yang akan terwujud dalam kerjasama dengan manusia yang akan diselamatkan. Yesus Kristus adalah Jalan-Kebenaran-Kehidupan! Maka menjadi jelas bagi kita, semua sudah dipersiapkan oleh Allah sendiri bagi kebahagiaan kita dalam Kristus. Maka diperlukan sebuah kerjasama dari pihak kita agar Rencana Keselamatan Allah, ini akan terealisasi, bukan bagi kita saja namun bagi semua manusia. Gereja sampai hari ini tetap akan bersaksi dalam sabda dan karyanya agar semakin banyak manusia dibawa kepada Keselamatan Kekal, walau ada orang yang menolaknya. Janji Tuhan untuk membawa kita dalam kesatuan abadi dengan Dia dalam Hidup Kekal adalah sukacita tersendiri bagi kita. Karena kehidupan kita di dunia ini hanyalah sementara, kediaman abadi kita ada di Rumah Bapa. Kedatangan Kristus di akhir jaman, itulah yang sedang kita persiapkan sebagai NATAL abadi. Oleh sebab itulah sukacita kita ini sungguh membuat kita melangkah dalam imanharapan-cinta yang tidak berkesudahan. Hidup Baru telah dipersiapkan dan nama kita telah tertulis di dalam Buku Kehidupan, bahkan dalam telapak tangan Tuhan. Berarti kita semua ada dekat dengan DIA. Maka jangan sia-siakan kebahagiaan ini. Mari melangkah bersama Oleh sebab itu, yang memisahkan kita bukanlah kematian (hidup atau mati) melainkan, apakah kita ada di dalam Kristus atau terpisah dariNya. Marilah kita melangkah bersama untuk mewujudkan kerinduan dan perjuangan kita sekarang ini. Saatnya sudah dekat dan jangan menunda lagi, ‘hari esok tidak akan datang!’ Sekaranglah waktunya untuk bersiap. Misteri Adven dan Natal merupakan suatu rangkaian indah iman kita akan karya Keselamatan Allah bagi kita. Maka jika Allah saja memperhatikan kita, maka kita pun harus memperhatikan diri kita sendiri, yakni keselamatan kita. Jelas kita tidak berjalan sendiri, melainkan bersama semua saudara kita seiman, khususnya dalam UKI ini. Mari kita melangkah bersama untuk kebahagiaan kita bersama pula dalam Kristus! Pertanyaan Refleksi: Apa yang akan saya persiapkan bagi diri saya selama Masa Adven ini? (hal-hal konkret yang akan saya lakukan) Apakah saya mengalami sukacita dan kasih Tuhan selama ini di dalam hidup saya? Dalam hal apa saja? Apa yang akan saya persembahkan kepada Yesus, pada kedatanganNya di Hari Natal nanti? (silakan memikirkan dan menyiapkan sesuatu untuk dipersembahkan pada Perayaan Hari Natal nanti). *** P. Juliwan SCJ *** DESEMBER 2014/NO.271 dalam dunia (komersial) dan bukan ke Surga. Sudah lama terjadi perubahan arah dan tujuan dari Perayaan Natal yang sesungguhnya, walaupun semuanya itu berawal dari Misteri Iman akan Natal. Maka baiklah kita kembali ke arah dan tujuan asli perayaan mulia ini. Jika kita menyimak sebuah lagu yang berjudul “Say Merry Christmas”, yang belum lama ini ditampilkan, maka kita akan menemukan sesuatu yang indah. Inilah cuplikan bagian akhir dari lagu itu: “... Please don’t tell me what to say or what music I can play, after all my Christmas is my Special Day! Come and stand out from the crowd, Say Merry Christmas and be proud, Christmas isn’t just another Holiday... MERRY CHRISTMAS!” Lagu sederhana ini ingin mengembalikan makna Perayaan Natal yang sesungguhnya yang dikaburkan dengan hanya sebuah ‘hari libur - holiday’. Melalui lagu ini kita diajak untuk berani mengucapkan ‘Selamat NATAL’ dan bukan selamat berhari libur! Perayaan Natal bukanlah sebuah liburan! Natal adalah sebuah Perayaan Istimewa bagi kita semua. Oleh sebab itulah kita mempersiapkannya secara khusus dan merayakannya secara khusus pula. Merayakan dan mengucapkan ‘Selamat NATAL’ mengandung makna, arah dan tujuan yang ilahi bagi kehidupan kita semua, tidak hanya jasmani. NATAL adalah Kelahiran seorang Anak yang mengubah hidup kita. Kelahiran yang telah terjadi berabad-abad tahun yang lalu namun tidak pernah sirna dari perjalanan kehidupan manusia, Sambungan dari halaman 1, karena semua itu terjadi untuk kita manusia. Anak yang lahir itu diberi nama YESUS, seorang anak yang lemah namun sekaligus membawa Kehidupan bagi manusia yang terancam kehancuran. kehadiranNya membawa sebuah perubahan bagi peradaban manusia yang rusak akibat dosa. Inilah yang membahagiakan dan membawa sebuah harapan akan Hidup baru yang menyelamatkan. Hidup selalu berarti Selamat dan Bahagia bukan kematian dan kehancuran! Maka merayakan Natal berarti merayakan dan menyambut Sang Kehidupan. Perayaan Natal adalah merayakan Kehadiran Allah di dalam diri seorang Anak Kecil, yang diberi nama Yesus Kristus. Inilah kehadiran Kasih Allah yang sangat nyata dan bukan sekadar sebuah janji. Inilah misteri Allah yang mendatangi ciptaanNya, umat yang dicintaiNya. Allah sungguh hadir sejak awal mula manusia diciptakan dan Ia tidak akan meninggalkan manusia, walaupun manusia menjauh dariNya. Natal menjadi perayaan yang menyadarkan setiap manusia, khususnya kita semua bahwa Allah kita adalah Allah yang begitu dekat dengan kita manusia. Kasih itu telah menjadi manusia lemah sama seperti kita manusia namun Ia tanpa dosa supaya ke-dosa-an kita dihancurkanNya. Kehadiran Allah yang adalah Kasih dalam diri seorang anak kecil yang lemah, mau menunjukkan kepada kita semua bahwa Allah sungguh mencintai kita. Tidak ada alasan lain bagi Allah dalam misteri Natal ini, selain untuk keselamatan kita manusia. Allah ingin agar KasihNya yang telah diberikanNya ketika manusia HALAMAN 8 diciptakan dan dirusak karena dosa, dikembalikan lagi kepada manusia. Semua ini dilakukan supaya tujuan hidup manusia, yakni bersatu dengan Allah yang menciptakannya terwujud dalam Hidup Abadi. Natal adalah pancaran Kasih Allah untuk semua manusia, siapa pun tanpa terkecuali. Akankah kita tinggal diam ketika Kasih itu telah berada di tengah kita, di dalam diri Sang Anak Kecil, Yesus Kristus? Perayaan Natal adalah perayaan kepenuhan waktu, inilah saat pelaksanaan Janji Allah dan Rencana Keselamatan bagi manusia. Setelah menyiapkan diri selama Sejarah Keselamatan dan dibantu dalam permenungan selama Masa Adven, kini tibalah saatnya, Allah mewujudkan janjiNya. Lingkaran Adven akhirnya menjadi ‘sempurna’ dan terwujudlah janji Allah bagi kita manusia, yakni lahirlah Sang Penyelamat manusia, inilah NATAL. Sungguh mengagumkan dan membahagiakan kita semua jika kita mau dan berusaha untuk memahami dan menerima Karya Agung Allah ini. Perjalanan waktu yang panjang dalam masa penantian ini, namun pasti, telah terwujud dalam Misteri Natal. Masihkan kita akan menantikan yang lain atau hanya diam tanpa melakukan sesuatu? Semuanya tersedia dan disediakan untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita. Allah telah masuk ke dalam dunia dan menjadi manusia lemah bagi manusia yang lemah agar manusia dibebaskan dari kejatuhannya. Ketika Bunda Maria mengatakan ‘ya’ kepada Malaekat Gabriel dengan perkataan ‘aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku Bersambung ke halaman 9, DESEMBER HALAMAN 2014/NO.271 menurut perkataanmu’, maka terpenuhilah janji Allah. Pada saat itu pulalah Allah menjadi manusia dalam rahim Bunda Maria dan pintu Surga terbuka. Maka perjalanan pemenuhan waktu keselamatan dimulai dari kesanggupan Bunda Maria yang disertai misteri Allah menjadi manusia. Sekali Allah bertindak dalam Rencana Keselamatan ini, selamanya Allah tetap akan menyelamatkan manusia, tidak akan ada hukuman bagi manusia. Ingatlah Allah adalah Kasih dan NATAL adalah Perayaan Kasih Allah bagi semua manusia yang ada di dunia ini. Semuanya sudah tersedia bagi kita, lalu bagaimana dengan diri kita yang telah mendapat Kasih Allah itu? Apa yang akan kita lakukan dalam Merayakan Natal ini? Inilah saatnya kita pun bertindak dan tidak hanya berdiam diri. Inilah saatnya untuk bergerak cepat menyongsong dan mendatangi Sang Anak Allah. Dalam Injil dikatakan bahwa, “Mereka cepat -cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan Bayi itu” (Luk 2,16). Ketika para gembala mendapat berita malaekat tentang kelahiran Sang Juru Selamat, mereka segera menjumpaiNya. Inilah sikap yang tepat dan terbaik, segera bergerak menuju Sang Penyelamat, menyambut NATAL, Sang Kehidupan. Gerak cepat ini menandakan bahwa memang itulah pengharapan mereka dan sekarang tiba, maka segera disambut. Gema Natal tahun ini tidak cukup hanya didengarkan, namun perlu disikapi! Maka bergegaslah untuk mendatangi Sang Penyelamat, Yesus Kristus. Inilah saatnya kita bangun dari keduniawian kita menuju keilahian. Datang kepada Yesus dengan membawa diri kita sebagai persembahan yang paling indah. Kedatangan dan kehadiran kita, itulah yang dinantikan dalam Perayaan Natal ini, sehingga gemanya sampai ke dalam hati kita. Jangan pernah menunggu dan menunda lagi, SEGERA! Saatnya membuka hati bagi Sang NATAL, Sang Kehidupan bagi kehidupan kita. Kita ingin berjumpa dengan Allah dalam rupa manusia lemah. Ini juga menghantar kita pada perjumpaan dengan setiap orang, terlemah sekali pun, karena di sana juga Allah hadir. Jika Allah sudah solider dengan manusia, maka kita juga harus berani solider dengan sesama kita, mulai dari yang terdekat, keluarga dan rekan seiman. Memang tidak semua pintu hati manusia terbuka bahkan tidak jarang sungguh menolak kehadiran Sang Penyelamat. Itulah yang juga dialami Yesus ketika Ia datang ke tengah dunia. Yang dikasihi Allah ternyata menolak Kasih itu. Itulah ironisnya manusia, yang juga terjadi sampai hari ini. Realita banyak manusia hanya diam dan bahkan menolak Sang NATAL, menunjukkan bahwa mereka menutup pintu dan membiarkan Natal, kehadiran Allah dilewatkan. Banyak orang berhenti pada gemerlapannya hiasan dan semua pernak-pernik Natal, namun bukan Natal yang menjadi fokus perayaannya. Jika demikian, manusia memilih untuk berdiam di kubangan dosa yang akan menghancurkannya. Kemalangan manusia jaman ini bukan karena Allah tidak mencintai manusia, namun karena manusia menutup pintu hatinya. Inilah situasi yang masih memprihatinkan, khususnya di negara maju yang mulai menutup nama Allah dengan nama ‘kehebatan’ manusia. Kita harus berani membuat sebuah pembaharuan 9 dalam hidup iman kita dengan membuka hati dan menerima dengan tegas dan segera Sang NATAL, Kehidupan kita. Namun tetaplah ingat bahwa NATAL adalah sebuah harapan bagi pemenuhan keselamatan kekal kita. Oleh sebab itu, kita tidak berhenti pada Natal. Kita akan melanjutkan perjalanan kita sampai kepada Natal abadi, yakni kesempurnaan hidup kita. Santo Paulus mengatakan: “Rahmat Allah, yang membawa Keselamatan” (Titus 2:11). Rahmat Allah itu telah tercurah di hari Natal ini. Dengan Rahmat Allah itu pula kita terus mempunyai harapan, karena Keselamatan telah dikaruniakan kepada kita. Maka jagalah Keselamatan itu dengan sebaik-baiknya, jangan pernah dilepaskan. Inilah perjuangan kita saat ini, namun jangan pernah takut, karena Sang NATAL ada bersama kita! Inilah saatnya kita mengucapkan dan menyerukan dengan jelas dan lantang “SELAMAT NATAL” – “MERRY CHRISTMAS” dan bukan Happy Holiday! Kitalah yang akan meneruskan Gema Selamat Natal ini sampai pada akhir jaman. □ Kepada Romo Pamong dan Dewan Pengurus UKI Kami ingin menyampaikan terima kasih, Selamat Natal 2014 dan Selamat Tahun Baru 2015 atas kunjungan dan penghiburan serta doa-doa bagi kami para Senior dan yang dalam keadaan lemah fisik; juga terima kasih atas bingkisan buah-buahan yang dikemas secara cantik mungil. Pasutri Joseph & Liduina Undyantara. DESEMBER 2014/NO.271 sendiri untuk mau mendapatkan keselamatan kekal tersebut. Ibu Cun menggambarkan bahwa ada dua tubuh dalam diri manusia yaitu “tubuh jasmani” dan “tubuh rohani” Tubuh jasmani adalah sementara dan akan kembali ke tanah sedangkan tubuh rohani akan kembali ke Allah. 2 Korintus 4:18 : “…. yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal” Pengkotbah 12:7 : “dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya”. Dengan demikian keselamatan kekal adalah keselamatan “roh” kita, yang kembali ke pangkuan Allah Bapa. Sedangkan “tubuh jasmani” akan menjadi debu dan kembali ke tanah. Lalu apakah saat “tubuh jasmani” kita mati, “tubuh rohani” kita akan otomatis kembali ke Allah ( masuk ke Surga)? Kenyataan dalam Kitab Suci, untuk kembali kepada Allah , roh kita (tubuh rohani) harus tetap “hidup”, kita harus menjaga kekudusannnya , karena Allah adalah Kudus. HALAMAN Sambungan dari halaman 4, Yesus sendiri menyatakan dalam Matius 4:4 “ Tetapi Yesus menjawab:”Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”. Dapat diartikan bahwa kita membutuhkan isi Kitab Suci, yaitu Firman Allah, sebagai makanan bagi roh kita agar roh kita tetap “ hidup”. Firman Allah harus kita baca, kita olah, kita kunyah dan kita cerna , sehingga dapat masuk dalam batin kita dan tercermin dalam sikap dan kelakuan kita sehari-hari. Menjadikan Firman Allah sebagai makanan roh kita, berarti melekatkan diri dengan Roh Allah, dan hidup dipimpin oleh Roh Allah. 1 Yohanes: 4-5: “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya”. Dalam Injil Yohanes 6: 35,41,48,51,58: Yesus beberapa kali menegaskan bahwa Ia adalah roti hidup yang turun dari Surga, yang Salam dalam Kristus, Kami sekeluarga mengucapkan SELAMAT HARI NATAL 2014 DAN TAHUN BARU 2015. Kami mengucapkan syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa UKI semakin berkembang dan juga selalu dikarunia dgn pastor pastor dari Indonesia. Meski kami tinggal jauh di Langley tapi hati kami selalu dekat dengan Umat Katolik Indonesia. Terima kasih atas dukungan UKI bagi kami waktu kami dalam kesusahan yang dialami dalam tahun 2014 ini. Kami ucapkan juga terima kasih kepada pastor Juliwan yang ditunjuk untuk memimpin UKI Toronto dan sekitarnya. Merry Christmas and Happy New Year to all Umat Katolik Indonesia. Love in Christ Sheldon, Julie, Adam, Malaya. Julie Tio Front: Lalayna Langley, B.C. 10 diperuntukkan menjadi makanan “tubuh rohani” kita supaya kita tidak mati, tidak dikuasai oleh kuasa kegelapan, dan memberikan kesanggupan untuk melawan musuh kita yaitu setan. Efesus 6:12 :”karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintahpemerintah, melawan penguasapenguasa, melawan penghulupenghulu dunia yang gelap ini, melawan roh roh jahat di udara”. Sangat ironis bahwa hampir seluruh kehidupan kita (segala pikiran, tenaga, energi, dan waktu) hanya diperuntukkan bagi “tubuh jasmani” saja. Padahal bersifat sementara dan sangat singkat dibandingkan kekekalan abadi. Marilah kita menyadari bahwa “tubuh rohani” kita harus tetap “hidup” , yaitu terjaga kekudusannya, bertumbuh dan berbuah lebat. Janganlah lalai memberi “makanan rohani” bagi roh kita, agar roh kita selalu siap bertemu dengan Penciptanya. □ [Rudy S B Hartono] Kepada Romo Juliwan, dan teman-teman UKI yang terkasih: Bersama ini saya atas nama keluarga Bp Benedictus Haryono Mardi Lie hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa, perhatian, dan bantuan yang telah diberikan kepada beliau, dan atas kedatangan saudara-saudara di acara Prayer Service yang diadakan kemarin (4 Desember 2014). Semua donasi dalam bentuk cash akan kami sumbangkan ke Princess Margaret Hospital di Toronto. Semoga berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin. Terima Kasih, Fred Gunawan Perayaan Misa Minggu Adven III, pada tanggal 14 Desember 2014 dirayakan oleh tiga orang Pastor, Rm. Pur yang sedang libur sekolah, Rm. Juliwan dan satu Romo tamu yang sedang berkunjung ke Canada yaitu Rm. T. Agus SJ. Beliau adalah Direktur Politeknik ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri) Solo. Merupakan pendidikan vokasi (kejuruan) ternama di Indonesia setara D3 terutama untuk menyiapkan siswa lulusan siap pakai di bidang mechanics, design dan mechatronic. Juga hadir pada saat misa Bapak Drajad Pranowo, Direktur Politeknik mekatronik Sanata Dharma, sebagai sekolah vokasi yang dikelola oleh Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta. Kedua sekolah vokasi ini dibimbing oleh kongregasi Jesuit (Serikat Jesus). Mereka berdua beserta wakil dari 21 sekolah kejuruan teknik se Indonesia, diutus oleh Mendikbud Indonesia ke Canada untuk melakukan study visit ke beberapa college (Humber College, Centennial, Eduard Montpetit and Vanier) untuk belajar tentang pengelolaan dan sistem pendidikan politeknik/college disini serta belajar bagaimana menjalin hubungan dengan industri pengguna lulusannya. Disamping itu mereka juga mengunjungi Quality council di Toronto, yang memberikan rekomendasi tidak mengikat ke college, mengunjungi ministry of education di Ottawa, vocational association di Montreal sebagai lit-bang system kurikulum untuk khusus College dan Institutes di Canada. Banyak hal-hal bagus dan baru yang dapat mereka petik dari studi visit ini, juga yang menjadi kesan mendalam adalah otonomi dan independesi para akademisi college/institusi dalam mengembangkan sistem pengajarannya sendiri. Selamat berkarya dalam mengembangkan system pendidikan di Indonesia khususnya untuk bidang kejuruan. □ [Indy/Angie] Rm Antonius Purwono SCJ, Rm Juliwan SCJ, Rm T Agus SJ Foto tengah; Bp. Drajad Pranowo, Rm Agus. Foto courtesy of Andreas - KKI Montreal Delegasi Politeknik se-Indonesia bertemu dengan Konjen RI Toronto Julang Pujianto. Foto courtersy of KJRI Sambungan dari halaman 5, dan bersyukur pula atas Tahun Baru 2015 yang telah tersedia bagi kita, yang telah siap di depan kita. Dalam dan bersatu dengan Tuhan serta dengan keyakinan akan KasihNya, mari melangkah maemasuki Tahun 2015. Semoga Allah Tritungal menaungi perjalanan hidup kita di Tahun 2015 dengan penuh sukacita dan puji syukur. Tuhan telah menyediakan semua yang baik bagi kita, maka mari kita menyambutnya dengan hati terbuka dan iman yang mendalam. Kepada Ytk Julian Wibowo dan Redaksi UKI , Para romo, suster, Sahabat dalam pelayanan kasih Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Natal 2014 dan Selamat Tahun Baru 2015 Semoga kasih Allah yang mengalir deras sepanjang tahun 2014 kepada kami, melalui kebaikan dan berkah Anda sekalian Mendorong kami lebih utuh melayani Keluarga dan Sesama ditahun mendatang. Dan kami berdoa juga agar kesehatan dan kebahagiaan Tuhan anugerahkan untuk kita semua dalam pelayanan, demi KemuliaanNya “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi Kasih SetiaNya” SELAMAT TAHUN BARU 2015 Berkah Dalem, Steven n fam |Rm. Juliwan SCJ| WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745