7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Richardus Eko Indrajit (2000:2) Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya”. Menurut H.M. Jogianto (2005:2) Sistem yang menekankan pada elemen atau komponen adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut O’Brien (2005,P29) Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur atau terorganisir. Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi , berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.1.1.1 Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. 8 a. Batasan Sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya dengan kata lain batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. b. Lingkungan Luar Sistem (environments) Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. c. Penghubung Sistem (interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainya melalui penghubung. d. Masukan Sistem (input) Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (sinyal input.). Maintenancea input adalah energi yang dimasukan 9 supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. e. Keluaran Sistem (output) Keluaran (output) adalah hasil yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna . Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subsistem. f. Pengolah Sistem (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut Abdul Kadir (2004:2) dalam Liyana (2005:9) “Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang melalui mekanisme pemrosesan, yang berguna bagi pihak tertentu. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan keputusan”. Menurut Richardus Eko Indrajit (2000:2) dalam Liyana (2005:9) Informasi merupakan hasil pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang dibandingkan dengan data mentah, komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama yang dapat melakukan pengolahan data menjadi informasi”. 10 Jadi informasi dapat diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya sehingga informasi memiliki arti sebagai data yang telah diolah dan memiliki makna dan arti. Sistem informasi bukanlah hal yang baru, yang baru adalah komputerisasinya, sistem informasi adalah sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dalam membangun sebuah sistem informasi diperlukan sebuah konsep yang matang untuk mendapatkan sebuah laporan-laporan yang akurat dan tepat waktu. Sistem informasi adalah suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, pendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu dan menyediakan pihak laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2003:4). Dari pernyataan-pernyataan diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa sistem imformasi adalah sekumpulan prosedur yang saling membantu dan saling berhubungan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem informasi geografis atau disingkat dengan SIG merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentranformasi, memanipulasi dan menganalisis data – data geografis. Data geografis yang dimaksud adalah data spasial yang 11 terdiri atas lokasi eksplisit suatu geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat ( raster, image ) yang ciri – cirinya adalah 1. Memiliki geometric properties seperti koordinat dan lokasi. 2. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan. 3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya data, kejadian, gejala, dan objek. 4. Dipakai untuk maksud – maksud tertentu, misalnya analisis, pemantauhan ataupun pengelolaan. Data atribut atau data spasial adalah gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain – lain yang bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud untuk memberikan identifikasi, seperti alamat, jumlah penduduk, nama jalan dan sebagainya. Pengertian informasi geografis adalah informasi mengenai tempat – tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu obyek terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan – keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Objek – objek dan fenomena – fenomena dimana lokasi geografis itu berada dan penting dianalisis demi pengambilan keputusan – keputusan atau demi kepentingan – kepentingan tertentu. Pada dasarnya istilah sistem informasi geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok : sistem, informasi, dan geografis. Jadi sistem informasi geografis adalah kumpulan dari sistem yang teroganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, dan data geografi yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi dan data yang bereferensi geografi. Oleh 12 sebab itu dari definisi tersebut maka sistem informasi geografis memiliki kemampuan – kemampuan yaitu : 1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi ( spasial dan atribut ). 2. Mengintegrasikan data geografi ( spasial dan atribut ). 3. Memeriksa, mengupdate ( mengedit ), data geografi ( Spasial dan atribut ). 4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi ( spasial dan atribut ). 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi ( spasial dan atribut ) 6. Mengelola data, memanipulasi data geografi ( spasial dan geografi ). 7. Menghasilkan keluaran ( output ) data geografi dalam bentuk – bentuk peta tematik, tabel, dan data atribut/tabular. 2.2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut : 1. Perangkat keras ( hardware ) Sampai saat ini sistem informasi geografis tersedia dalam berbagai platform Perangkat keras mulai dari PC destop, workstations, hingga multi user yang dapat digunakan oleh banyak orang, berkemampuan tinggi. Perangkat keras SIG ini adalah perangkat – perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Yang mampu menyajikan informasi dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukug operasi – operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat, perangkat ini terdiri dari : 13 a. Central Prosessing Unit ( CPU ), Yaitu perangkat yang mengendalikan seluruh operasi yang dilakukan oleh sistem komputer, CPU umumnya direpresentasikan dengan mikroprosessor, contoh intel Pentium I, II, III, IV semakin tinggi semakin baik. b. Random Acces Memori ( RAM ), Yaitu perangkat yang berfungsi menyimpan data yang dimasukkan melalui input device, untuk sementara waktu dan menggelar program pada waktu running.dalam hal ini 128 MB, 258 MB, 512 MB lebih tinggi semakin cepat aksesnya. c. Input device, yaitu perangkat – perangkat yang digunakan untuk memasukkan data, contohnya adalah keyboard, mouse, digitizer, scanner dan kamera digital. d. Storage Device, yaitu perangkat yang berfungsi menyimpan data secara sementara maupun permanent, contohnya disket, CD-ROM ataupun harddisk. e. Out device, yaitu perangkat yang berfungsi memvisualisasikan data dan informasi SIG, contohnya adalah layer monitor, printer, plotter. f. Peripheral lainya, yaitu perangkat – perangkat seperti kabel – kabel jaringan, modem, kartu jaringan dan yang lainya. 2. Perangkat Lunak ( software ) a. Sistem operasi, yaitu program yang berfungsi mengatur semua sumber daya dan tata kerja komputer. Menyediakan fasilitas – fasilitas dasar yang dapat digunakan program aplikasi untuk menggunakan perangkat keras yang terpasang dalam komputer dan menyediakan interface yang memungkinkan pengguna mengatur setting (ini nantinya akan dipakai oleh program aplikasi yang bekerja pada sistem operasi tersebut) .misalnya windows 98, windows XP, dan lainya. 14 b. Software sistem informasi geografis Software sistem informasi geografis dibagi 2 yaitu software sistem informasi geografis berbasis web dan software sistem informasi geografis berbasis dekstop dan berbasis web. 1. Sistem informasi geografis berbasis web adalah a. Google Maps Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com. Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, Bulan, dan juga menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa. Google Maps masih berada dalam tahap beta. Google Maps menyediakan gambar resolusi tinggi satelit untuk daerah perkotaan sebagian besar di Amerika Serikat (termasuk Hawaii, Alaska, Puerto Rico, dan US Virgin Islands), Kanada, dan Inggris, serta sebagai bagian dari Australia dan banyak negara lainnya. Citra resolusi tinggi telah digunakan oleh Google Maps untuk menutupi seluruh Lembah Sungai Nil Mesir, gurun Sahara dan Sinai. Google Maps juga mencakup banyak kota di daerah berbahasa Inggris. Namun, Google Maps tidak hanya layanan peta bahasa Inggris, karena layanan ini dimaksudkan untuk menutupi dunia. b. ArcIMS ArcIMS (berdiri untuk Arc Internet Map Server) adalah Web Map Server diproduksi oleh Esri. Ini adalah GIS yang dirancang untuk melayani peta di Internet. Kadang-kadang peta ini hanya gambar statis sederhana memungkinkan panning dan 15 zooming, sementara yang lain halaman lebih kompleks. Contoh peta interaktif disajikan dengan ArcIMS termasuk peta dengan layer yang dapat diaktifkan dan dinonaktifkan, atau dengan fitur yang mengandung atribut yang dapat di-query. Seorang pengunjung ke situs didorong oleh kebutuhan ArcIMS tidak lebih dari sebuah browser web: GIS dan database diselenggarakan pada sisi server. Inti dari ArcIMS adalah server spasial di mana sebagian besar peta jasa yang bersangkutan telah diproses. Di sisi server, konektor ArcIMS duduk di atas web server dan komponen ArcIMS dan server Aplikasi bekerja di belakang layar. Pada sisi klien, penonton bisa thin client, klien kebiasaan atau aplikasi Esri desktop seperti ArcMap, ArcExplorer, atau ArcPad. ArcIMS menggunakan ArcXML Esri untuk menerima dan merespon permintaan dari klien. Data di balik ArcIMS biasanya disimpan dalam format shapefile (sebuah spesifikasi terbuka) atau ArcSDE database RDBMS. Penyerahan data extension (DDE) adalah perluasan ke produk ArcIMS yang memberikan data ke pengguna dalam format data dan sistem koordinat yang mereka pilih sendiri, untuk memiliki akses ke data dalam format yang kompatible dengan aplikasi lokal mereka SIG c. Map Info MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan oleh MapInfo corp. sejak tahun 1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh empat orang mahasiswa (waktu itu) Institut Politeknik Rensellaer, Troy, New York. 16 Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini MapInfo menjadi salah satu produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di pasaran, parameternya: 1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda 2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia 3.MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan pemerintah Australia 4. MapInfo secara defacto menjadi perangkat lunak standard untuk aplikasi – aplikasi telekomunikasi Sehubungan dengan hal di atas, MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak pemetaan (SIG) desktop yang dikembangkan dan kemudian dipasarkan untuk memenuhi (sebagian besar) kebutuhan-kebutuhan di lingkungan bisnis. Perangkat lunak SIG ini memungkinkan para penggunanya utnuk memvisualisasikan dan menganalisa data-data yang menjadi masukannya secara geografis lebih cepat dan menyediakan informasi yang diperlukan di dalam proses pengambilan keputusan. d. Map Server MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk projek ForNet (sebuah projek untuk manajemen sumber daya alam) yang disponsori NASA (National Aeronautics and Space Administration). Support NASA dilanjutkan dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka (open source), pengembangan pengembang dari berbagai negara. MapServer dilakukan oleh 17 Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware seperti Shapelib untuk baca/tulis format data Shapefile, FreeType untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca/tulis berbagai format data vektor maupun raster, dan Proj.4 untuk menangani beragam proyeksi peta. Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk lain. MapServer mempunyai fitur¬fitur berikut: ● menampilkan data spasial dalam format vektor seperti: Shapefile (ESRI), ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format data vektor lain dengan menggunakan library OGR ● menampilkan data spasial dalam format raster seperti: TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library GDAL ● menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi¬operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat ● dapat dikembangkan (customizable), dengan keluaran yang dapat diatur menggunakan file¬file template ● dapat melakukan seleksi objek berdasar nilai, berdasar titik, area, atau berdasar sebuah objek spasial tertentu ● mendukung rendering karakter berupa font TrueType 18 ● mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang di¬tiled (dibagi¬bagi menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan menampilkan gambar dapat dipercepat) ● dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis: skala grafis, peta indeks dan legenda peta ● menggunakan skala dalam penggambaran objek spasial ● dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekspresi lojik mapun ekspresi reguler ● dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling tumpang tindih ● konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan pada URL ● dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, kita dapat mengakses MapServer sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa skrip: PHP, Perl, Python atau Java. Akses fungsi¬fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar. 2. Software sistem informasi geografis berbasis dekstop a. Map Info Map Info merupakan perusahaan merupakan Kecerdasan Lokasi / Sistem Informasi Geografis, yang berkantor pusat di North Greenbush, New York, merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Pitney Bowes. 19 MapInfo menyediakan solusi kecerdasan lokasi melalui gabungan antara perangkat lunak, data (baik spasial dan non spasial) serta konsultasi dengan manajemen proyek, perancangan sistem dan pengembangan, pelatihan serta dukungan. MapInfo memproduksi berbagai macam perangkat lunak termasuk spatial cartridges untuk basis data (SpatialWare), penelusuran lokasi/routing (Routing J Server), geocoding (MapMarker), analisis lokasi (AnySite), analisis risiko, analisis pasar, analisis demografi (TargetPro), layanan web Envinsa, serta perangkat lunak SIG tradisional lainnya. Produk MapInfo GIS meliputi perangkat lunak desktop GIS, MapInfo Professional, MapXtreme 2005 dan MapXtreme Java untuk pemetaan berbasis web dan desktop, serta alat-alat pengembang seperti Mapbasic. Versi terbaru dari MapInfo Professional v10.0 dirilis pada bulan Desember 2009. b. Quantum GIS Quantum GIS (QGIS) adalah user friendly Open Source Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berjalan di GNU / Linux, Unix, Mac OSX, dan MS Windows. QGIS mendukung vektor, raster, dan format database dan berlisensi di bawah GNU General Public License. QGIS memungkinkan Anda mencari, mengedit dan membuat berbagai format vektor dan raster, termasuk shapefile ESRI, data spasial dalam PostgreSQL / PostGIS, vektor GRASS dan raster, atau GeoTIFF. Anda dapat membuat plugin disesuaikan dan GIS memungkinkan aplikasi yang menggunakan Python atau C + +. Peta dapat dikompilasi untuk mencetak menggunakan komposer cetak. QGIS mendukung plugins untuk melakukan hal-hal seperti impor data teks delimited, trek download, rute, dan waypoint dari GPS atau memvisualisasikan OGC WMS dan WFS lapisan. fitur-fitur dari quantum GIS 20 ● Raster dan vektor ● Integrasi dengan GRASS GIS ● Extensible arsitektur plugin ● Digitalisasi alat ● Cetak komposer ● Bahasa Python bindings ● OGC dukungan (WMS, WFS) ● Ikhtisar panel ● Spasial bookmark ● Mengidentifikasi / Pilih fitur ● Edit / View atribut ● Fitur pelabelan ● Pada proyeksi terbang c. Arc GIS ArcGIS adalah sebuah suite yang terdiri dari kelompok produk informasi geografis perangkat lunak sistem (GIS) yang diproduksi oleh Esri. Pada tingkat GIS desktop, ArcGIS dapat termasuk: • ArcReader, yang memungkinkan seseorang untuk melihat peta, dan query dibuat dengan produk Arc lainnya; • Arc View, yang memungkinkan seseorang untuk melihat data spasial, membuat peta berlapis, dan melakukan analisis spasial dasar; • ArcEditor yang, di samping fungsi ArcView, termasuk alat yang lebih canggih untuk manipulasi shapefile dan geodatabases; atau • ArcInfo yang mencakup kemampuan untuk manipulasi data, mengedit, dan analisis. • Ada juga berbasis server ArcGIS produk, serta produk ArcGIS untuk PDA. Ekstensi dapat dibeli secara terpisah untuk meningkatkan fungsi ArcGIS 21 3. Data dan Informasi Sistem informasi geografis dapat mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan baik secara langsung mengimportnya dari perangkat–perangkat lain maupun secara langsung menscan data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel – tabel serta laporan dengan menggunakan keyboard. Sarana terpenting dalam SIG adalah basis data yang terpadu. Tanpa penggunaan data secara bersama atau yang dikenal dengan istilah berbagi data (data sharing), maka penyajian hasil analisis yang optimal tidak akan terjamin. Penggunaan peta dasar yang sama ( mempunyai georefensi sama ) akan menjadikan data spasial dan informasi dapat disimpan dalam format yang sama, sehingga mudah digunakan dalam analisis pemecahan dan pengambilan keputusan. 4. Manajemen Sistem informasi geografis akan berhasil dengan baik bila dikerjakan oleh orang – orang yang memiliki keahlian yang baik, dalam hal ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut kedalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa sehingga data spasial mudah dicari, di update dan diedit untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Misalnya dilakukan oleh seorang programmer. 2.3 Model data Spasial Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Rajabidfard dan Williamson, 2000a). 22 Karakteristik utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya untuk berbagai kepentingan. Selain itu juga ditujukan sebagai salah satu elemen yang kritis dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan perkiraan hampir lebih dari 80 % informasi mengenai bumi berhubungan dengan iinformasi spasial (Wulan 2002). Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah : • Citra Satelit, data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan bumi. • Peta Analog, sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial, dimana yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja. Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data. • Foto Udara (Aerial Photographs), merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya dengan citra satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara. • Data Tabular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll. Data tabulan ini kemudian di relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu. • Data Survei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan), data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan dilapangan. Contohnya adalah pengukuran persil lahan dengan menggunakan metode survei terestris. 23 Terdapat dua model dalam data spasial, yaitu model data raster dan model data vektor. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan dihasilkan. Model data tersebut merupakan representasi dari obyek-obyek geografi yang terekam sehingga dapat dikenali dan diproses oleh komputer. Chang (2002) menjabarkan model data vektor menjadi beberapa bagian lagi (dapat dilihat pada Gambar 1), sedangkan penjelasan dari model data tersebut akan dibahas dalam sub bab berikut ini. DATA SPASIAL MODEL DATA VEKTOR NON-TOPOLOGI MODEL DATA RASTER TOPOLOGI DATA SEDERHANA (SIMPLE DATA) TIN (TRIANGULATED IRREGULAR NETWORK) DATA TINGKAT TINGGI (HIGHER-DATA LEVEL) REGIONS DYNAMIC SEGMENTATION Gambar 2.1 : Klasifikasi Model Data Spasial Model data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau piksel dan membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi. Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital Elevatin Model) dan model permukaan digital (DTM-Digital Terrain Model). 24 Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon). • Titik (point) Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll. • Garis (line) Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. Contoh : Jalan, Sungai, dll. • Area (Poligon) Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau, Persil Tanah, dll. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1 di atas, model data vektor terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya : • Topologi, biasa digunakan dalam analisis spasial dalam SIG. Topologi merupakan model data vektor yang menunjukan hubungan spasial diantara obyek spasial. Salah satu contoh adalah bahwa persimpangan diantara dua garis di pertemukan dalam bentuk titik, dan kedua garis tersebut secara explisit dalam atributnya mempunyai informasi sebelah kiri dan sebelah kanan. Topologi sangat berguna pada saat melakukan deteksi kesalahan pada saat proses digitasi. Selain itu berguna pula dalam melakukan proses analisis spasial yang bersifat kompleks dengan melibatkan data spasial yang cukup besar ukuran filenya. Salah satu contoh analisis spasial yang dapat dilakukan dalam format topologi 25 adalah proses tumpang tindih (overlay) dan analisis jaringan (network analysis) dalam SIG. • Non Topologi, merupakan model data yang mempunyai sifat yang lebih cepat dalam menampilkan, dan yang paling penting dapat digunakan secara langsung dalam perangkat lunak (software) SIG yang berbedabeda. Non-topologi digunakan dalam menampilkan atau memproses data spasial yang sederhana dan tidak terlalu besar ukuran filenya. Pengguna hendaknya dapat mengetahui dengaan jelas dari kedua format ini. Sebagai contoh dalam format produk ESRI, yang dimaksud dengan fomat non-topologi adalah dalam bentuk shapefile, sedangkan format dalam bentuk topologi adalah coverage. • Model data vektor dalam topologi lebih jauh lagi dapat dikembangkan dalam dua kategori, yaitu Data Sederhana (Simple Data) yang merupakan representasi data yang mengandung tiga jenis data (titik, garis, poligon) secara sederhana. Sedangkan Data Tingkat Tinggi (Higher Data Level), dikembangkan lebih jauh dalam melakukan pemodelan secara tiga dimensi (3 Dimensi/3D). Model tersebut adalah dengan menggunakan TIN (Triangulated Irregular Network). Model TIN merupakan suatu set data yang membentuk segitiga dari suatu data set ang tidak saling bertampalan. Pada setiap segitiga dalam TIN terdiri dari titik dan garis yang saling terhubungkan sehingga membentuk segitiga. Model TIN dangta berguna dalam merepresentasikan ruang (spasial) dalam bentuk 3D, sehingga dapat mendekati kenyataan dilapangan. Salah satu diantaranya adalah dalam membangun Model Permukaan Bumi Digital (Digital Terrain Model/DTM). • Region, merupakan sekumpulan poligon, dimana masing-masing poligon tersebut dapat atau tidak mempunyai keterkaitan diantaranya akan tetapi saling bertampalan dalam satu data set. • Dymanic Segmentation, adalah model data yang dibangun dengan menggunakan segmen garis dalam rangka membangun model jaringan (network). 26 2.4 Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. 2.4.1 Fungsi Peta Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi. 2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi. 3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. 4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. 5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. 6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. 8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi. 2.4.2 Jenis Peta A. Peta berdasarkan isinnya : 1. Peta Umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Misalnnya jalan raya, jalan, kereta api. Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. 27 a. Peta Topografi Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempattempat yang mempunyai ketinggian sama. b. Peta Chorografi Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna. 2. Peta Khusus atau Tematik Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakankenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian. B. Peta berdasarkan Skala Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000.Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional). 28 2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan. 3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas,misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku. 4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia. C. Peta berdasarkan Tujuan Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk berbagai tujuan: 1. Peta Pendidikan (Educational Map). Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU. 2. Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin, peta penduduk. 3. Peta Informasi Umum (General Information Map). Contohnya: peta pusat perbelanjaan. 4. Peta Turis (Tourism Map). Contohnya: peta museum, peta rute bus. 5. Peta Navigasi. Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. 6. Peta Aplikasi (Technical Application Map). Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. 7. Peta Perencanaan (Planning Map). Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan. 29 2.5 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas : - Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. - Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan,atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Adapun terminologi lainnya tentang jalan adalah sebagai berikut : 1. Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. 2. Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. 3. Penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan. 4. Pengaturan jalan kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaan umum, dan penyusunan peraturan perundang-undangan jalan. 5. Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan. 6. Pengembangan jalan adalah kegiatan pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan 7. Pengawasan jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan tertib pengaturan, pembinaan, dan pengembangan jalan. 30 8. Penyelenggaraan jalan adalah pihak yang melakukan peraturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya. Jalan umum dikelompokkan menurut : 1. Sistem Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan. a. Sistem jaringan jalan primer Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut: • menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan • menghubungkan antarpusat kegiatan nasional. b. Sistem jaringan jalan sekunder Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang 31 menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil. 2. Fungsi Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. a. Jalan arteri Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan ratarata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. b. Jalan kolektor Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. c. Jalan lokal Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. d. Jalan lingkungan Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. 3. Status 32 Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. a. Jalan nasional Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. b. Jalan provinsi Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. c. Jalan kabupaten Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. d. Jalan kota Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antara persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota. 33 e. Jalan desa Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. 4. Kelas Jalan Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dikelompokan atas : a. Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebanding serta dilengkapai dengan pagar ruang milik jalan. b. Jalan raya c. Jalan sedang d. Jalan kecil. 2.6 Basis Data 2.6.1 Pengertian Basis Data Menurut Conolly (2005,p15) basis data adalah kumpulan bersama dari datadata logikal yang saling terkait, dan deskripsi dari data tersebut, dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. menurut Mc Leod basis data adalah kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur, dan disimpan berdasarkan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Basis Data merupakan suatu gudang data tunggal dan besar yang di-sharing dan dapat digunakan secara simultan oleh banyak departemen dan banyak user. 2.6.2 Database Management System (DBMS) 34 Menurut Conolly (2005,p16) DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk menentukan, menciptakan, memelihara akses ke basis data. Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. Sebuah DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas berupa: 1. Data Definition Language (DDL) yang memungkinkan user menentukan basis data, misalnnya jenis data, struktur data, dan batasan-batasan pada data yang hendak disimpan dalam basis data. 2. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan user untuk memasukkan, meng-update, menghapus, men-retrieve data dari basis data. 3. Akses terkontrol ke basis data, contohnnya: 1. Sistem keamanan yang mana mencegah user yang tidak berhak untuk akses data. 2. Sistem terintegrasi yang mana memelihara konsistensi data yang tersimpan 3. Sistem kontrol konkuren yang mana memperbolehkan akses bersama terhadap basis data. 4. Sistem kontrol pengembalian data yang mana dapat mengembalikan data ke keadaan sebelumnnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak. 5. Katalog yang dapat diakses oleh user yang mana katalog itu berisi deskripsi data dalam basis data. 2.6.3 Relational Database Menurut Connolly (2005, p76) Relational Database merupakan kumpulan tabel-tabel di mana masing-masing tabel memiliki sebuah nama yang unik. Setiap relation memiliki properti-properti sebagai berikut : 1. Sebuah relation memiliki sebuah nama yang berbeda dari yang lainnya. 2. Setiap sel pada relation hanya berisi satu nilai saja. 3. Setiap attribute memiliki nama yang berbeda. 35 4. Nilai pada sebuah attribute berasal dari nilai domain yang sama. 5. Setiap tuple adalah unik, tidak ada duplikatnya. 6. Urutan attribute tidaklah penting. 7. Secara teori, urutan tuple juga tidaklah penting. 2.6.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu a. Entity Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis. Entity set dapat berupa: 1. Obyek secara fisik: Rumah,Kendaraan, Peralatan 2. Obyek secara konsep: Pekerjaan, Perusahaan, Rencana b. Atribut Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. 36 Jenis-jenis Atribute: 1. Key adalah Atribute yang digunakan untuk menentukan suatu entity yang unik 2. Atribute Simple adalah Atribute yang bernilai tunggal 3. Atribute Multi Value adalah Atribute yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity 4. Atribute Composite adalah Suatu atribute yang terdiri dari beberapa atribute yang lebih kecil yang mempunyai atribute tertentu 5. Atribute Derivatif adalah suatu atribute yang dihasilkan dari atribute yang lain c. Hubungan / Relasi Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Sedangkan Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis.Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) : 1). Satu ke satu (One to one) Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. 2). Satu ke banyak (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 3). Banyak ke banyak (Many to many) 37 Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Simbol-Simbol E-R Diagram No Notasi Arti 1 Entity 2 Weak Entity 3 Relationship 4 Identifying Relationship 5 Atribute 6 Atribute Primary Key 7 Atribute Multi value 8 Atribute Composite 9 Atribute Derivatif Tabel 2.1 Tabel ERD 2.7 Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional 38 yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. KOMPONEN DFD Menurut Gene dan Serson Terminator Proses Data Store Alur Data 2.8 Aplikasi pengembangan web a. MySQL MySQL adalah sumber yang paling populer di dunia perangkat lunak database terbuka, dengan lebih dari 100 juta kopi dari software download atau didistribusikan sepanjang sejarah. Dengan unggul kehandalan, kecepatan, dan kemudahan penggunaan, MySQL telah menjadi pilihan yang lebih disukai untuk Web, Web 2.0, SaaS, ISV, Telecomcompanies karena menghilangkan masalah utama yang terkait dengan downtime, pemeliharaan dan administrasi modern, aplikasi online. Banyak organisasi terbesar dan tercepat di dunia berkembang menggunakan MySQL untuk menghemat waktu dan uang situs Web mereka, seperti Yahoo, Alcatel-Lucent, Google, Nokia, YouTube , Wikipedia, dan Booking.com. MySQL adalah bagian penting dari LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP / Perl / Python), sumber terbuka yang cepat tumbuh.Software enterprise stack. Semakin banyak perusahaan 39 menggunakan LAMP sebagai alternatif untuk perangkat lunak mereka karena biaya yang rendah dan bebas dari platform lock-in. Pemprograman web banyak dilakukan dengan menggunakan bahasa PHP. b. PHP PHP adalah bahasa scripting awalnya dirancang untuk menghasilkan halaman web dinamis. Hal ini telah berkembang untuk memasukkan kemampuan antarmuka baris perintah dan dapat digunakan dalam aplikasi grafis standalone. Sementara PHP pada awalnya diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, pelaksanaan utama PHP sekarang diproduksi oleh Grup PHP dan berfungsi sebagai standar de facto untuk PHP karena tidak ada spesifikasi formal. PHP adalah perangkat lunak bebas yang dirilis di bawah Lisensi PHP, namun tidak kompatibel dengan GNU General Public License (GPL), karena pembatasan pada penggunaan istilah PHP. PHP adalah tujuan umum banyak digunakan bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Hal ini biasanya berjalan pada server web, mengambil kode PHP sebagai masukan dan menciptakan halaman web sebagai output. Hal ini dapat digunakan pada kebanyakan web server. dan di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas dari charge.PHP diinstal pada lebih dari 20 juta situs web dan 1 juta server web c. Google Maps Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com. Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, Bulan, dan juga menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, 40 Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa. Google Maps masih berada dalam tahap beta.Google Maps menyediakan gambar resolusi tinggi satelit untuk daerah perkotaan sebagian besar di Amerika Serikat (termasuk Hawaii, Alaska, Puerto Rico, dan US Virgin Islands), Kanada, dan Inggris, serta sebagai bagian dari Australia dan banyak negara lainnya. Citra resolusi tinggi telah digunakan oleh Google Maps untuk menutupi seluruh Lembah Sungai Nil Mesir, gurun Sahara dan Sinai. Google Maps juga mencakup banyak kota di daerah berbahasa Inggris. Namun, Google Maps tidak hanya layanan peta bahasa Inggris, karena layanan ini dimaksudkan untuk menutupi dunia. Dengan diperkenalkannya suatu pemetaan pannable dan mudah dicari dan alat citra satelit, mesin pemetaan Google diminta gelombang kepentingan pada citra satelit. Situs yang didirikan fitur gambar satelit dari landmark alam dan buatan yang menarik, termasuk hal baru seperti "tipe besar" menulis terlihat dalam citra, serta stadion terkenal dan formasi geologis yang unik. Pada November 2008, AS Dinas Cuaca Nasional juga sekarang menggunakan Google Maps dalam prakiraan cuaca lokal, menunjukkan 5 x 5. Meskipun Google menggunakan kata satelit, sebagian besar citra resolusi tinggi adalah foto udara diambil dari pesawat terbang di 800-1500 kaki bukan dari satelit. 2.9 GPS dan sistem pengelolaan armada 2.9.1 Global Positioning Sistem (GPS) GPS adalah navigasi bersumber pada sistem satelit terdiri atas 24 jaringan satelit yang berada pada orbit bumi. Di bawah departemen pertahanan AS. GPS sesungguhnya digunakan oleh militer, tetapi pada tahun 1980, pemerintah AS menggunakannya untuk kepentingan sipil. GPS berfungsi pada semua cuaca, dimanapun di dunia 24 jam sehari. 41 Tidak ada keahlian kusus atau pengguanaan cadangan energi yang signifikan dalam pengoperasiaan GPS. Pada saat ini sistem GPS sudah banyak digunakan orang diseluruh dunia, termasuk di Indonesia, terutama digunakan pada aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi. Dibanding dengan sistem dan metode penentuan posisi lainnya GPS mempunyai banyak kelebihan dan menawarkan banyak keuntungan, baik dalam segi operasionalnya maupun kualitas posisi yang diberikan. GPS mulai dikembangkan tahun 1973 dan beroperasi dengan sempurna tahun 1994. Cakupan GPS meliputi seluruh tempat di dunia, beroperasi secara continueu serta tidak bergantung pada cuaca. GPS dapat digunakan oleh banyak orang pada saat yang sama. Informasi yang diberikan GPS adalah posisi 3D, kecepatan, serta informasi waktu. GPS dikembangkan oleh gabungan institusi yang tergabung dalam IGEB (Interagency GPS Executive Board) terdiri dari Defense Co-Chair, Transfortation Co-Chair, Comerce, State, Joint Chief of Staf, Justice,, NASA dll. GPS merupakan proyek yang sangat mahal, biaya pengembangannya menghabiskan dana US $ 12 Milyar dengan biaya operasional tahunan US $ 400 juta. Lembaga yang bertanggung jawab dalam mengoperasikan GPS adalah US Air Force Space Command (AFSC). Ada beberapa hal yang membuat GPS menarik untuk digunakan dalam penentuan posisi, seperti yang akan diberikan berikut ini. Patut dicatat disini bahwa beberapa faktor yang disebutkan di bawah ini juga akan berlaku untuk aplikasi-aplikasi GPS yang berkaitan dengan penentuan parameter selain posisi seperti kecepatan, percepatan, maupun waktu yang pada dasarnya juga bisa diberikan oleh GPS. Pertama, GPS dapat digunakan setiap saat tanpa bergantung waktu dan cuaca, GPS dapat digunakan baik pada siang maupun malam hari, dalam kondisi cuaca yang buruk sekalipun seperti hujan ataupun kabut. Karena karakteristiknya ini maka penggunaan GPS dapat meningkatan efisiensi 42 dan fleksibilitas dari pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan penentuan posisi, yang pada akhirnya dapat diharapkan akan dapat memperpendek waktu pelaksanaan aktivitas tersebut serta menekan biaya operasionalnya. Kedua, satelit-satelit GPS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi, dan jumlahnya relatif cukup banyak, yaitu 24 satelit. Ini menyebabkan GPS dapat meliputi wilayah yang cukup luas, sehingga akan dapat digunakan oleh banyak orang pada saat yang sama ,serta pemakaiannya menjadi tidak bergantung pada batas-batas politik dan batas alam. Selama yang bersangkutan mempunyai alat penerima sinyal (receiver) GPS, maka ia akan dapat menggunakan GPS untuk penentuan posisi. Ketiga, penggunaan GPS dalam penentuan posisi relatif tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi topografis daerah survei dibandingkan dengan penggunaan metode terestris seperti pengukuran poligon. Penentuan posisi dengan GPS tidak memerlukan adanya saling keterlihatan antara satu titik dengan titik lainnya seperti yang umumnya dituntut oleh metode-metode pengukuran terestris. Yang diperlukan dalam penentuan posisi titik dengan GPS adalah saling keterlihatan antara titik tersebut dengan satelit. Oleh sebab itu topografi antara titik tersebut sama sekali tidak akan berpengaruh, kecuali untuk hal-hal yang sifatnya non-teknis seperti pergerakan personil dan pendistribusian logistik. Karena karakterisitknya ini, penggunaan GPS akan sangat efisien dan efektif untuk diaplikasikan pada survei dan pemetaan di daerah-daerah yang kondisi topografinya sulit, seperti daerah pengunungan dan daerah rawa-rawa. Keempat, posisi yang ditentukan dengan GPS akan menagacu ke suatu datum global, yang dinamakan WGS 1984. Atau dengan kata lain posisi yang diberikan oleh GPS akan selalu mengacu ke datum yang sama. Karakterisitk ini sangat menguntungkan untuk kondisi Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan terdiri dari banyak pulau, dimana proses 43 penghubung kerangka-kerangka titik di satu pulau dengan titik di pulau lainnya akan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan kalau kita menggunakan metode terestris. Dalam hal ini seandainya GPS digunakan untuk penentuan posisi, maka suvei dan pemetaan yang dilakukan di Jawa misalnya, akan memberikan posisi titik-titik yang datumnya sama dengan titik-titik yang diperoleh dari survei dan pemetaan di Irian Jaya, meskipun tidak ada hubungan langsung secara langsung antara kedua survei GPS yang bersangkutan. Kelima, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde militer) sampai yang biasa-biasa saja (orde puluhan meter). Luasnya spektrum ketelitian yang bisa diberikan ini memungkinkan penggunaan GPS secara efektif dan efisien sesuai dengan ketelitian yang diminta serta dana yang tersedia. Disamping itu, dengan spektrum ketelitian yang begitu luas GPS juga akan bermanfaat untuk banyak bidang aplikasi. Keenam, pemakaian sistem GPS tidak dikenakan biaya, setidaknya sampai saat ini. Selama pengguna memiliki alat penerima (receiver) sinyal GPS maka yang bersangkutan dapat menggunakan sistem GPS untuk berbagai aplikasi tanpa dikenakan biaya oleh pihak yang memiliki satelit, dalam hal ini Departemen Pertahanan Keamanan, Amerika Serikat. Jadi investasi yang perlu dilakukan oleh pengguna hanyalah untuk alat penerima sinyal GPS beserta perangkat keras dan lunak untuk pemrosesan datanya. Ketujuh, alat penerima sinyal (receiver) GPS cenderung menjadi lebih kecil ukurannya, lebih murah harganya, lebih baik kualitas data yang diberikannya, dan lebih tinggi keandalannya. Ini terutama disebabkan oleh kemajuan di bidang eletronika dan komputer yang sangat pesat dewasa ini. Perangkat lunak komersial untuk pengolahan data GPS juga semakin banyak tersedia dengan harga yang relatif murah. 44 Disamping itu, karena banyaknya merek dan jenis receiver yang beredar, kompetisi antar sesama pembuat receiver juga semakin tinggi, yang salah satu dampaknya terhadap tersedianya semakin banyak receiver GPS yang lebih ‘user oriented’. Kedelapan, pengoperasian alat penerima GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan tidak mengeluarkan banyak tenaga. Dibandingkan dengan pengukuran terestris seperti dengan metode poligon misalnya, pengamatan dengan metode GPS relatif tidak terlalu memakan banyak tenaga dan waktu. Apalagi kalau perbandingannya dilakukan untuk daerah survei yang luas dengan kondisi medan yang berat. Kesembilan, pengumpul data (Surveyor) GPS tidak dapat ‘memanipulasi’ data pengamatan GPS seperti halnya yang dapat dilakukan dengan metode pengumpulan data terestris yang umum digunakan, yaitu metode poligon. Ini tentunya akan meningkatkan tingkat keandalan dari hasil survei dan pemetaan yang diperoleh. Disamping itu juga pemberi kerja aan mendapatkan ‘keamanan’ dan jaminan kualitas yang lebih baik. Kesepuluh, makin banyak instansi di Indonesia yang menggunakan GPS dan juga makin banyak bidang aplikasi yang potensial di Indonesia yang dapat ditangani dengan menggunakan GPS. Dengan makin banyaknya instansi yang menggunakan maka proses penyeragaman, koordinasi, dan pengelolan yang terkait dengan informasi spasial akan lebih mudah untuk dilaksanakan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi 45 GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital. 2.9.2 Sistem pengelolaan armada Sistem pengelolaan armada adalah suatu sistem untuk pengelolaan armada yang berfungsi memudahkan anda mengatur armada yang anda miliki. Sistem ini membantu anda pada hal administrasi (surat operasional, setoran, hutang, piutang, dan lain-lain), stok pergudangan, dan bengkel. Aplikasi sistem pengelolaan armada dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan berkembangnya teknlogi GPS (Global Positioning System), Sistem Informasi Geografis (SIG) dan komunikasi data. Aplikasi ini sangat bermanfaat di bidang transportasi untuk pemantauan pergerakan armada kendaraan sehingga mempermudah pihak pengelola untuk melakukan manajemen dan perencanaan. Di sisi lain perkembangan teknologi internet khususnya teknologi web memungkinkan informasi dapat beredar dengan cepat tanpa ada batasan waktu dan tempat. Integrasi teknologi web ke dalam aplikasi Sistem Pengelolaan Armada akan mempermudah proses pemantauan sehingga posisi kendaaan tidak hanya dapat diakses pada pusat kontrol saja melainkan kapan dan dimana melalui internet tanpa ada batasan waktu dan tempat.