PENGARUH KOMUNIKASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN SOSIAL DI KECAMATAN GAMBIR JAKARTA PUSAT (Studi Implementasi Perda DKI Jakarta Nomor 42 Tahun 1981) Oleh: LASMA LUSIANA PASARIBU ABSTRAK Lasma Lusiana Pasaribu : '' Pengaruh Komunikasi Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan Bantuan Sosial Pada Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan serta untuk mengukur besarnya pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan. Berdasarkan analisis dengan bantuan SPSS menunjukkan sebagai berikut : Secara parsial hasil uji t menunjukkan bahwa Komunikasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan, karena t hitung lebih besar daripada t tabel. secara parsial pada variabel bebas Sumber Daya Manusia menunjukkan t hitung lebih besar daripada t tabel, sehingga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan. Variabel bebas Komunikasi dan Sumber Daya Manusia secara bersamaan diuji melalui Uji F mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Kinerja Implementasi Kebijakan, karena F hitung lebih besar daripada F tabel. Adapun saran yang dari penulis adalah sebagai berikut : Bagi Pejabat Struktural Kantor Kecamatan Gambir Jakarta Pusat : 1. Hendaknya menciptakan komunikasi yang efektif diantara pegawai agar informasi yang ditransmisikan menjadi lebih relevan dan terbuka, sehingga tujuan organisasi akan tercapai. 2. Hendaknya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan cara meningkatkan kualitas, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, sehingga tingkat kepuasan masyarakat dapat terpenuhi sesuai dengan standar kebijakan yang ada. 3. Bagi pegawai Kantor Kecamatan Gambir Jakarta Pusat : a. Perlu mematuhi segala ketentuan kerja yang berlaku atau disepakati bersama. b. Perlu menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan layanan masyarakat dengan kepentingan/tujuan organisasi. c. Perlu meningkatkan komunikasi secara efektif yang menjadi tanggungjawabnya, melalui peningkatan wawasan, pola pikir, kemampuan kerja, memberikan pelayanan yang baik, disiplin kerja yang tinggi, dan lain-lain. ABSTRACT Lasma Lusiana Pasaribu : ''The Effect of Communication and the Human Resources On The Policy Implementation Performance of Social Assistance at Gambir District Central Jakarta. The research method used in this study is a survey method. The aim of this study was to determine the level of influence of Communications and Human Resources of Policy Implementation Performance and to measure the influence of Communications and Human Resources of Policy Implementation Performance. Based on the analysis with the help of SPSS show the following: The partial results of t test showed that the Communication has a positive and significant influence on policy implementation performance, for t bigger than t table. partially on the independent variable of Human Resources showed t count is greater than t table, so that has positive and significant impact on policy implementation performance. The independent variable of Communication and the Human Resources simultaneously tested by F test has a positive and significant influence on the dependent variable Policy Implementation Performance, because F count is greater than the F table. As for suggestions that the authors are as follows: For Structural Officials Gambir Central Jakarta District Office: 1. It should create effective communication among employees so that the transmitted information becomes more relevant and open, so that organizational goals will be achieved. 2. Should improve the quality of human resources by improving the quality, ability and skills possessed, so the level of community satisfaction standards are met in accordance with existing policy. 3. For employees Gambir Central Jakarta District Office: a. Need to comply with all provisions of applicable work or mutually agreed. b. Need to balance the service needs of society with the interests / objectives of the organization. c. Need to improve communication effectively is a responsibility, through increased knowledge, mindset, ability to work, providing good service, high work discipline, and others diabaikan Pendahuluan Sebagai sebuah organisasi pemerintahan yang mempunyai fungsi melayani masyarakat, Kantor Kecamatan Gambir Jakarta Pusat akan menghadapi tantangan administratif yang semakin besar, dimana di satu sisi, tuntutan pemerintahan sisi lain melakukan adanya efisiensi tekanan dan agar efektivitas. Tantangan tersebut menuntut kemampuan aparaturnya. Sebab, dalam organisasi, pegawai adalah aset utama organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Pegawai bukan mesin, uang dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung beberapa tahun sebagai lembaga suatu badan tersebut merupakan kesadaran seluruh refleksi segi dari masyarakat sebagai warga negara yang telah mulai tumbuh dengan baik. Pegawai Kantor Kecamatan Gambir Jakarta Pusat adalah Pegawai Negeri Sipil yang tanggungjawab, secara diberi wewenang penuh untuk tugas, dan hak melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya. Kaitannya dengan uraian di atas, ada permasalahan mendasar berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan bantuan sosial. Secara generik, kata sosial menunjuk pada pengertian umum mengenai bidang-bidang atau sektorsektor pembangunan yang menyangkut aspek manusia dalam konteks masyarakat atau kolektifitas. Istilah sosial dalam pengertian ini mencakup antara lain tercapainya tujuan organisasi. Semenjak reformasi oleh penyelenggara negara, sebab tuntutan pelayanan yang baik akan meningkat dan di lagi digulirkan berselang, telah bidang pendidikan, kesehatan, politik, hukum, budaya, atau pertanian. Dalam arti spesifik atau sempit, berdampak terjadinya beberapa macam perubahan terhadap situasi politik dalam negeri dengan sangat cepat. Suara arus bawah yang selama ini tak dihiraukan atau terdengar, kini mulai membahana guna menuntut hak-hak mereka sebagai warga negara. Tuntutan ini tidak dapat kata sosial menyangkut sektor kesejahteraan sosial sebagai suatu bidang atau bagian dari pembangunan sosial atau kesejahteraan rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia, terutama mereka yang dikategorikan sebagai kelompok yang berbelit-belit bahkan terkesan dipersulit. tidak beruntung (disadvantaged group) Hal dan kelompok rentan (vulnerable group). kurangnya rasa tanggungjawab setiap Kata sosial di sini menyangkut program- pegawai program dan atau pelayanan-pelayanan Kondisi ini diperparah dengan sikap sosial untuk mengatasi masalah-masalah pegawai sosial, seperti kemiskinan, keterlantaran, melayani mereka. tersebut dalam yang terjadi di sebabkan melaksanakan cenderung tugas. enggan ketidakberfungsian fisik dan psikis, tuna Dengan demikian, maka perlu sosial dan tuna susila, dan kenakalan pemikiran dan usaha serta kerjasama remaja. yang baik antara semua komponen dan Kinerja Implementasi kebijakan bantuan sosial belum sepenuhnya lapisan masyarakat yang terlibat pada instansi yang bersangkutan yang dijalankan dengan baik dan optimal menginginkan terciptanya situasi yang sesuai dengan harapan organisasi. Hal ini harmonis demi tercapainya pemerataan ditandai dengan target grup, yaitu sasaran hasil yang menerima bantuan masih ada yang khususnya kurang tepat, sehingga tidak memberikan Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Dalam manfaat bagi hal ini, kinerja Implementasi kebijakan bantuan. Disamping dipandang masyarakat kurang itu, penerima situasi ini mendukung pembangunan bagi yang ada di masyarakat lingkungan bidang sosial perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. pelaksanaan fungsi Kantor Kecamatan Sumber daya manusia yang Gambir Jakarta Pusat terutama dengan seharusnya ditempatkan sebagai aset meningkatnya tuntutan dan keluhan dari yang paling berharga untuk mencapai masyarakat. competitive advantage suatu organisasi Kemudian, fenomena yang terjadi dalam arti pegawai yang memiliki pada implementasi kebijakan bantuan kapabilitas yang handal, mempunyai sosial di Kantor Kecamatan Gambir kemampuan yang langka sehingga sulit Jakarta Pusat, menunjukkan kinerjanya untuk ditiru oleh orang lain. Sinergi dari belum optimal. Hal ini ditandai dengan segala aspek yang ada dalam organisasi masih adanya keluhan masyarakat tidak secara bersama-sama akan membentuk mampu elemen-elemen untuk memperoleh bantuan pemerintah, karena prosesnya cenderung strategic advantage. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Implementasi kebijakan. 6. Lemahnya Implementasi Pengawasan dilakukan diduga Kebijakan Bantuan Sosial di Kecamatan terhadap Gambir kebijakan, dan lain-lain. Jakarta Pusat (Studi Implementasi Perda DKI Jakarta Nomor 42 Tahun 1981)”. Menurut Kinerja yang berpengaruh Implementasi Selanjutnya, untuk mempertajam masalah yang akan dianalisis dalam Nasution (1995:11) penelitian ini, maka masalah dalam bahwa masalah merupakan "perumusan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut beberapa pertanyaan yang dilemparkan : untuk dipecahkan atau suatu proporsi a. Seberapa besar pengaruh Komunikasi yang memerlukan suatu penyelesaian terhadap yang dirumuskan secara jelas, singkat, kebijakan bantuan sosial di Kecamatan termasuk Gambir Jakarta Pusat ? konsep-konsep yang digunakan". b. Seberapa Kinerja Implementasi besar pengaruh Sumber Manusia terhadap Kinerja Masalah dalam penelitian ini dapat Daya diidentifikasi sebagai berikut : Implementasi kebijakan bantuan sosial 1. Komunikasi yang kurang efektif diduga berpengaruh terhadap Kinerja Implementasi kebijakan. di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat ? c. Seberapa besar pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya Manusia secara 2. Disiplin kerja pegawai yang rendah bersama-sama terhadap Kinerja diduga berpengaruh terhadap Kinerja Implementasi kebijakan bantuan sosial Implementasi kebijakan. di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat ? 3. Lingkungan kerja yang kurang Tujuan yang ingin dicapai dalam kondusif diduga berpengaruh terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut : Kinerja Implementasi kebijakan. a. Mengetahui, 4. Kurangnya kemampuan Sumber Daya menganalisa memahami pengaruh Komunikasi Manusia diduga berpengaruh terhadap terhadap Kinerja Implementasi kebijakan. kebijakan bantuan sosial di Kecamatan 5. Perencanaan Bantuan Sosial yang kurang terlaksana dengan baik diduga berpengaruh terhadap Kinerja Kinerja dan Implementasi Gambir Jakarta Pusat. b. Mengetahui, memahami dan menganalisa pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja mengirimkan berita dan Implementasi kebijakan bantuan sosial menerimanya sangat tergantung pada di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. keterampilan-keterampilan c. Mengetahui, memahami menganalisa pengaruh dan (membaca, Komunikasi berbicara dan Sumber Daya Manusia secara membuat bersama-sama informasi. terhadap Kinerja Implementasi kebijakan bantuan sosial di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Dari hasil penelitian menulis, dan ini sukses untuk pertukaran komunikasi sebagai berikut : baik pengoperan maupun lain-lain) menurut Wursanto (1987:31) adalah "Komunikasi teoritis mendengar, Pengertian diharapkan akan memberikan kegunaan secara tertentu secara adalah atau proses penyampaian empirik diantaranya adalah : warta/berita/ a. Secara akademis, mengandung arti dari satu pihak b. Secara praktis (seseorang atau tempat) kepada pihak c. Hasil penelitian dapat dipakai sebagai (seseorang atau tempat) lain, dalam bahan referensi bagi peneliti lanjutan. 2. informasi usaha saling pengertian." Aspek-aspek Kajian Pustaka 2.1. Komunikasi Komunikasi, menurut yang yang perlu diperhatikan dalam komunikasi, sebagaimana dikemukakan oleh Handoko (1997:272), adalah proses Wursanto (1987:32) sebagai berikut : pemindahan pengertian dalam bentuk "Ada tiga aspek yang perlu kita gagasan perhatikan atau informasi dari dalam komunikasi seseorang ke orang lain. Perpindahan administrasi komunikasi, yaitu : pengertian tersebut melibatkan lebih a. Aspek dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik pertama komunikasi : harus bahwa dipandang sebagai proses. b. Aspek kedua : menyangkut aspek putus vokal dan sebagainya. Dan manusia perpindahan seperti telah diutarakan diatas yang efektif dan bukan memerlukan tidak hanya transmisi bahwa data, (komputer) dapat mengirim atau tetapi bahwa seseorang perolehan manusia elektronis menerima suatu informasi dan disini adalah aliran informasi suatu sistem komunikasi. berdasarkan struktur organisasi c. Aspek ketiga merupakan suatu informasi. Informasi atau yaitu informasi mengalir dari jabatan berotoritas tinggi kepada keterangan segala sesuatu yang mereka yang berotoritas rendah. mengandung arti dan mempunyai 2. Komunikasi ke atas : informasi kegunaan. mengalir dari tingkat yang lebih Dengan memperhatikan rendah (bawahan) ketingkat yang prinsip-prinsip komunikasi yang lebih tinggi (penyelia). Informasi efektif diharapkan dapat disampaikan diatas mengatasi setiap hambatan-hambatan dalam yang dihadapi dalam berkomunikasi. organisasi. Adapun hambatan-hambatan yang dapat mengganggu komunikasi sebagai masukan pengambilan keputusan 3. Komunikasi horizontal : informasi disampaikan di antara teman menurut Ruslan (1999:9-10) ada sejawat dalam unit kerja yang empat macam, yaitu : sama. Komunikasi horizontal ini 1. Hambatan dalam proses dilakukan untuk koordinasi, penyampaian (process barrier). berbagi informasi tentang rencana 2. Hambatan secara fisik (physical kegiatan, memecahkan masalah, barrier). memperoleh 3. Hambatan semantic (semantic barrier). bersama, menghilangkan perbedaan, 4. Hambatan psiko-sosial (pshychosocial barrier). Wayne pemahaman dan Faules dan dukungan antar pekerja. 4. Komunikasi (1998:183) memberi informasi lintas yang saluran : disampaikan mengatakan bahwa, aliran informasi melewati batas-batas fungsional dalam dengan komunikasi organisasi individu-individu yang meliputi lima arah aliran komunikasi tidak menduduki posisi atasan yaitu : atau bawahan. 5. Komunikasi 1. Komunikasi ke bawah : dalam pengertian komunikasi ke bawah atau informal, selentingan mengalir karena : pribadi, informasi interaksi di antara orang-orang sehingga informasi mengalir dengan arah implementasi kebijakan (Edward III 1980 : 17). yang tidak dapat di duga. 2.1.2. Sumber Daya Manusia Adapun indikator menurut dimensi dari dan komunikasi Tangkilisan (2003), adalah : Sehubungan diperlukannya manusia (Transmission), sumber dalam organisasi, 1. Transmisi dengan daya kehidupan Gomes (1997:24) mengatakan bahwa : dengan indikatornya adalah : Unsur manusia di o kebijakan sederhana dalam o akurat kedudukan yang sangat strategis, o kepastian yang organisasi, karena mempunyai manusialah yang bisa dikehendaki mengetahui input-input apa saja o yang 2. keputusan Kejelasan (Clarity), dengan perlu diambil lingkungan dan dari bagaimana indikatornya adalah : caranya o merincikan sebuah input-input tersebut, teknologi dan program cara yang dianggap tepat untuk o fleksibilitas mengolah o jangka waktu mentransformasikan o keahlian teknis tadi 3. Konsistensi (Consistency), pengaruh berbagai pihak o kejelasan transmisi mendapatkan atau menjadi memberikan dengan indikatornya adalah : o untuk input-input output yang keinginan publik (lingkungan). Selanjutnya, (1998:40) Nawawi mengemukakan Sumber Daya Manusia sebagai Dalam Public Policy, mengemukakan Implementing berikut : Edward 1). Sumber Daya Manusia adalah III bahwa komunikasi adalah salah satu variabel yang mempengaruhi manusia yang lingkungan suatu bekerja di (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). 2). Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak dalam mewujudkan eksistensinya. 3). Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material atau non financial) di dalam bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi. Sebagai bahan memperkaya penguasaan materi dalam pemecahan masalah, Kumorotomo (1992:354) mengemukakan perlunya pengembangan lima dimensi manusia yaitu sebagai berikut : a. Pengembangan sosial (social development). b. Pengembangan Emosional (emotional development) c. Pengembangan Intelektual (intelectual development) d. Pengembangan watak (character development) e. Pengembangan spiritual (spiritual development). Dari kajian pustaka di atas, serta sintesa yang dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya adalah sumber daya yang dibekali dengan kemampuan dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan dengan keterampilan yang memadai untuk mendapatkan hasil yang baik. Dengan kata lain, sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi Sumber Daya Manusia adalah : 1. Profesional, dengan indikatornya adalah : • kemampuan merencanakan • kemampuan mengkoordinasi • kemampuan melaksanakan • kemampuan mengevaluasi 2. Disiplin, dengan indikatornya adalah : • ketaatan • kesetiaan • keteraturan • ketertiban • memelihara 3. Sikap, dengan indikatornya adalah : • sikap bertanggung jawab pada diri sendiri • sikap bertanggung jawab pada pekerjaan • sikap bertanggung jawab pada masyarakat • mampu mengendalikan diri • kemauan bekerja sama Menurut George C. Edwards III (1980:55), sumber daya staff (SDM), merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan. 2.1.3. Kinerja Implementasi Sedangkan Van Meter dan Horn Kebijakan (Wibawa, Smith dalam Sedarmayanti dkk., 1994:15) menyatakan bahwa implementasi (2001:52), mendefinisikan kinerja kebijakan sebagai hasil dari suatu proses, yang dilakukan oleh pemerintah berupa sumber daya manusia atau dan swasta baik secara individu pun sumber daya lain. Konsep ini maupun secara kelompok yang menjelaskan dimaksudkan bahwa kinerja merupakan untuk tindakan mencapai dikatakan baik manakala hasil tujuan. dari proses melahirkan hasil yang menambahkan baik. kinerja implementasi baru akan dimulai dikatakan buruk, apabila hasil apabila tujuan dan sasaran telah yang diproses melahirkan hasil ditetapkan, yang buruk atau tidak sesuai telah tersusun dan dana telah siap dengan standar. dan Sebaliknya, Menurut Dharma (1998:1) kinerja adalah sesuatu Grindle telah (1980:7) bahwa proses program kegiatan disalurkan untuk mencapai sasaran. yang Implementasi kebijakan dikerjakan atau produk/jasa yang menghubungkan dihasilkan diberikan kebijakan dan realisasinya dengan seseorang atau sekelompok orang. hasil kegiatan pemerintah. Hal ini Konsep di atas lebih spesifik yaitu sesuai dengan pandangan Van penekanannya pada sesuatu yang Meter dan Horn (Grindle, 1980:6) dikerjakan atau produk/jasa yang bahwa tugas implementasi adalah dihasilkan oleh seseorang atau membangun kelompok orang. memungkinkan tujuan kebijakan Grindle menyatakan, atau (1980:7) publik antara jaringan direalisasikan tujuan yang melalui implementasi aktivitas instansi pemerintah yang merupakan proses umum tindakan melibatkan berbagai pihak yang administratif yang dapat diteliti berkepentingan pada tingkat program tertentu. stakeholders). (policy Gambar 2.2 : Implementation as a Political and Administrative Process (Merilee S. Grindle. 1980. Politics and Policy Implementation in the Third World, Princeton University Press, New Jersey) Outcomes: a. Impact on society, individuals, and groups b. Change and its acceptance Policy Goals Goals achieved? Action Programs and Individual Projects Designed and Funded Programs Delivered as designed? MEASURING SUCCESS Jadi, merupakan implementasi itu tindakan-tindakan Menurut Edwards, ada empat variabel dalam kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah publik untuk mencapai tujuan yang telah (Communications), Sumber Daya di tetapkan dalam suatu keputusan (resources), kebijakan. (dispositions atau attitudes) dan kebijakan dengan Namun tidak demikian bertentangan masyarakat apalagi yaitu Komunikasi Disposisi/Sikap Struktur birokrasi structure). sampai merugikan masyarakat. Gambar 2.3 : Direct and Indirect Impact Sumber : George C. Edwards III : implementing public policy, 1980 (bureucratic Faktor-faktor yang 2. Memberikan Dampak berpengaruh dalam implementasi (Perubahan), dengan menurut Edwards sebagai berikut indikatornya : : ● Perspektif proses a. Komunikasi implementasi b. Sumberdaya ● Perspektif hasil c. Disposisi atau Sikap d. Struktur Birokrasi Kinerja kebijakan adalah suatu hasil ketetapan yang memuat prinsipprinsip untuk mengarahkan cara bertindak Kedua Implementasi yang dibuat secara dimensi di atas dijadikan acuan untuk mengukur kinerja pegawai di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. 2.2. Kerangka Pemikiran terencana dan konsisten dalam Kinerja Implementasi mencapai tujuan tertentu, dimana kebijakan Implementasi pada apabila berjalan sesuai dengan prinsipnya merupakan cara agar ketentuan yang ditetapkan dalam sebuah kebijakan dapat mencapai mencapai tujuan yang diharapkan. tujuannya. Jadi, implementasi itu Proses ini harus ditunjang oleh merupakan tindakan-tindakan yang Komunikasi yang efektif. Apabila dilakukan oleh pemerintah untuk keputusan mencapai tujuan yang telah di akurat dan komando implementasi tetapkan dalam suatu keputusan yang ditransmisikan dijalankan kebijakan. dengan baik, maka akan semakin kebijakan Adapun dimensi indikator dari kebijakan menurut dan Implementasi Marilee.S Grindle (1980), adalah : dapat kebijakan meningkat, semakin tinggi probabilitas yang dapat mereka implementasikan. Sebaliknya, kesalahan transmisi, kurangnya kejelasan dan tidak 1. Program tercapai, dengan konsistennya para implementor indikatornya adalah : menerima ● Tahap implementasi maka ● Kemampuan implementor implementasi berbagai tidak akan perintah, tercapai kebijakan. Dikatakan demikian, walaupun pegawai memiliki kemampuan disertai dengan secara memadai, komunikasi yang tahu dan kerja keterampilan namun sama terhadap kinerja implementasi kebijakan bantuan sosial di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. jika Berdasarkan uraian dan dilakukan penjelasan diatas, kerangka kurang efektif, maka pegawai pemikiran yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan dimaksudkan untuk mengetahui tersebut tidak dapat diselesaikan hubungan secara baik. antara variabel Dengan ataupun pengaruh bebas dengan demikian, variabel terikat seperti halnya komunikasi dan Sumber Daya disajikan pada gambar 2-4 sebagai Manusia diduga berpengaruh baik berikut : masing-masing maupun bersama- Gambar 2-4 : Kerangka Pemikiran = Epsilon Komunikasi Kinerja Implementasi Kebijakan Sumber Daya Manusia 2.3. Hipotesis Pengumpulan sampel Hipotesis adalah proposisi yang sudah dirumuskan dilakukan dengan system sedemikian rupa dan sementara diterima untuk diuji N N= kebenarannya. Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara dari masalah 114 N= 114 (0,0025) + 1 yang diteliti. Adapun, hipotesis dalam penelitian ini dapat N x (d)2 + 1 114 N= =88,71 dibulatkan maenad 89 1 + 0,285 dirumuskan sebagai berikut : 1. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Implementasi Rancangan Uji Hipotesis dan Analisis kebijakan. 2. Sumber Daya Manusia Data dan 1. Analisis Statistik Deskriptif signifikan terhadap Kinerja 2. Analisis Statistik Inferensial Implementasi kebijakan. 3. Rancangan Hipotesis berpengaruh positif 3. Komunikasi dan Sumber Daya Analisis yang digunakan adalah Manusia secara bersama-sama melalui regresi linier baik parsial berpengaruh dengan uji t maupun regresi berganda positif dan signifikan terhadap Kinerja dengan uji F. Implementasi kebijakan. Hasil Penelitian Dari seksi-seksi yang ada, seksi Desain Penelitian Desain atau metode penelitian Dinas Sosial Kecamatn Gambir Jakarta merupakan cara atau teknik ilmiah untuk Pusat memperoleh data dengan tujuan dan tanggungjawab dalam kaitannya dengan kegunaan masalah sosial. tertentu. Ditinjau dari kewenangan dan Dari perhitungan SPSS, t metodenya, penelitian ini menggunakan metode survey. memiliki yang diperoleh terhadap sebesar 6,594. Sedangkan t hitung b1 adalah tabel dengan derajat bebas 88 pada a (0,05) adalah signifikan terhadap variabel terikat Y sebesar 1,98. Dengan demikian, t (Kinerja Implementasi kebijakan). hitung (6,594) > t tabel (1,98), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima. Kondisi itu menunjukkan bahwa variabel bebas X1 berupa Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y berupa Kinerja Implementasi kebijakan. Sedangkan untuk perhitungan SPSS, t hitung b2, dari yang diperoleh adalah sebesar 36,733 sedangkan t (1,98), sehingga tabel jelas Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan Manusia bahwa Sumber berpengaruh positif pengaruh signifikan positif Komunikasi dan terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan. 2. Variabel bebas X2 Sumber Daya Manusia mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y yaitu Kinerja Implementasi Kebijakan. adalah sebesar 1,98. Dengan demikian, t (36,733) > t 1. Terdapat tabel dengan derajat bebas 88 pada a (0,05) hitung Kesimpulan Daya dan signifikan terhadap Kinerja Implementasi 3. Variabel bebas X1 (Komunikasi) dan variabel bebas X2 (Sumber Daya Manusia) mempunyai pengaruh positif dan terikat signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Implementasi Kebijakan) Bantuan Sosial pada Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, karena F hitung > dari F tabel. kebijakan. Dengan bantuan pengolahan komputer berdasarkan perhitungan SPSS tersebut diperoleh Fhitung Pengaruh tersebut sebesar 0,995. Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. 8033,347. Saran Sedangkan harga kritis nilai Ftabel dengan a. Bagi Pejabat Struktural Kantor derajat bebas pembilang 2 dan penyebut Kecamatan 86 pada a (0,05) sebesar 3,07. Hendaknya menciptakan komunikasi Dengan (8033,347) > demikian, F tabel F hitung (3,07), sehingga Gambir Jakarta Pusat yang efektif diantara pegawai agar informasi yang ditransmisikan jelas Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini mengenai distribusi bantuan social menunjukkan bahwa secara bersama- dapat mengenai tepat sasaran kepada sama variabel bebas X1 (Komunikasi) yang dan variabel bebas X2 (Sumber Daya menghindari Manusia) implementasi kebijakan. berpengaruh positif dan berhak menerima, serta simpangsiurnya b. Hendaknya Daya meningkatkan Manusia dengan Sumber cara meningkatkan kualitas, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, sehingga pemahaman yang dimiliki dapat digunakan oleh Pimpinan dalam menerapkan kebijakan bidang bantuan tepat waktu sesuai dengan instruksi yang diberikan. c. Bagi pegawai Kantor Kecamatan Gambir Jakarta Pusat perlu mematuhi segala ketentuan kerja yang berlaku sehingga dalam distribusi bantuan social baik secara fisik maupun non fisik dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan dapat memuaskan mesyarakat sepenuhnya Ernawati, Agustina, 2004. “Faktor-faktor DAFTAR PUSTAKA Yang Al Rasyid, Harun, 1994. Teknik Mempengaruhi Kinerja Pamong Belajar SKB di Sulawesi Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Selatan.” Universitas Yogyakarta. Pascasarjana Universitas (Diakses http://www.google.co.id. Padjadjaran. Negeri dari Dengan kata kunci “penelitian tentang kinerja pegawai”) Agustino, Leo, 2006, Dasar-Dasar Face, R. Wayne dan Don F. Faules, 1998, Kebijakan Publik, Bandung : Kepemimpinan, Jakarta : PT. Elex Alfabeta. Media Komputindo. Dann, Sugandha, 1991, Koordinasi Alat Gomes, Faustino, Cardoso, 1997, Pemersatu Gerak Organisasi, Jakarta Manajemen Sumber Daya Manusia, : Intermedia Yogyakarta : Andi Offset. Dharma, Agus, 1998. Manajemen _____________________, 2003. Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali Manajemen Sumber Daya Manusia. Press. Yogyakarta: Andi Offset. Djabar, Sadly A., 2000. Performance Improvement Planning: Pendekatan Suatu Handoko T. Hani, 1997, Manajemen, Edisi ke-2, Yogyakarta : BPFE. Perencanaan Peningkatan Kinerja. Jakarta: LAN RI. Hossein, Farhady and Hatch, Evelyn, 1982. Research and Statistics for Edwards, George C, 1980, Implementing Applied Linguistics. Rowley- Public policy. Washington, D.C: CQ Massachusetts, Press Newbury House Publishers, Inc. Edward III, George C, edited 1984, Public Policy Implementing, Jai London, Tokyo: Ig, Wursanto, 1987, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta : Andi Offset. Press Inc, London-England. Emil, Salim, 1996, Aspek Sikap Mental Irfan Islamy, 1997, Dalam Manajemen SDM, Jakarta : Perumusan Ghalia Indonesia. Jakarta : Bina Aksara. Prinsip-Prinsip Kebijakan Negara, Kumorotomo, Wahyudi, 1992, Etika Riduwan, 2004. Metode & Teknik Administrasi Negara, Ed.1 Cet.3 Menyusun Tesis. Bandung : CV. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Alfabeta. Mazmanian, Daniel A and Paul A. Ripley, Rendal B. and Grace A. Franklin. Sabatier. 1983. Implementation 1986, Policy Implementation and and Bureaucracy, second edition, the Public Policy, Scott Foresman and Company, USA. Dorsey Press, Chicago-Illionis. Merilee S. Grindle, 1980, Politics and Rivai, Veithzal, 2004, Policy Implementation in the Third Sumber Manusia Untuk World, Princeton University Press, Perusahaan. Jakarta: PT Raja New Jersey. Grafindo Persada. Moeljarto, Tjokrowinoto, Pembangunan Dilema 1996, dan Robert. E, Daya Manajemen Lucas, Mechanics 1988, of On The Economics Tantangan, Yogyakarta : Pustaka Development, Journal of Monetary Pelajar. Economic, Chicago : Chicago of Nasution, 1995, Buku Petunjuk Membuat Tesis, Skripsi, Book Report, dan Laporan, Bandung, Jeemars. Nawawi, Hadari, 1998, Kompetitif, Manajemen Yogyakarta Ruslan, Rosady, 1999, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Universitity. : Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sabatier, Paul. 1986. “Top down and Bottom up Approaches to Implementation Research” Journal Gadjah Mada University Press. Nugroho. D. Riant, 2003. Kebijakan of Public Policy 6. Publik : Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, Jakarta : Elex Media Komputindo. Technological Cange (Journal of Economic), University of Chicago. 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Paul, Michael, Romer, 1990, Endogenous Political Sedarmayanti, Chicago : Bandung : Mandar Maju. Siagian. P. Sondang, 1987, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Bumi Aksara Solichin, Abdul, Wahab, 1991, Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara, Sumartiningsih, Fr. Maria Susila, Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Riyanto, Agus dan Riduwan, 2007, UNIBRAW. Belajar ____________________, 1997, Analisis Kebijakan : Dari Implementasi Formulasi Kebijakan ke Negara, Jakarta : Bumi Aksara. Kebijaksanaan : Dari Formulasi ke Kebijaksanaan Negara. Jakarta : Bumi Aksara. SPSS untuk Penelitian Kesehatan. Bandung : Dewa Ruchi. Sunggono, Bambang, 1994, Hukum dan Kebijaksanaan ____________________, 2004, Analisis Implementasi Mudah Publik, Jakarta : Sinar Grafika. Talidziduhu, Ndraha, 1997, Teori Budaya Organisasi, Cetakan pertama, Jakarta : Rineka Cipta. Steven, Ira, Solow, 1975, A Inventory of Values and The Values Inventory of Bahavioral Responses, United States International University, San Diego Campus. _________________, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke empat, Jakarta : Bumi Aksara. Tangkilisan, Hessel Nogi. S, 2003, Implementasi Kebijakan Publik : Subarsono, AG. 2006, Analisis Kebijakan Transformasi Pikiran George Publik, (Konsep, Teori dan Aplikasi), Edwards, Yogyakarta : Kerjasama Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Yayasan Pembaruan Administrasi Sugiyono, Wibowo, 1997, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung : Alfabeta. Publik Indonesia (YPAPI) dengan Lukman Offset. _______________________, 2005. Kebijakan Publik Yang Membumi : _______________, 2008. Metode Konsep, Strategi, dan Kasus, Penelitian Administrasi (dilengkapi Cetakan I. Yogyakarta : Kerjasama dengan Metode R&D). Yayasan Pembaruan Administrasi Bandung: Alfabeta. Publik Indonesia dengan Lukman Sulistiyani, A. Teguh. dan Rosidah, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Pengembangan Organisasi Teori dalam Publik. Penerbit Graha Ilmu. dan Konteks Yogyakarta: Offset. Umar, Husein, 2004, Metode Riset : Ilmu Administrasi, Jakarta : Gramedia Pustaka. Van Meter Donald. S, and Van Horn, Carl. E, 1975, Implementation The Process Conceptual Policy : A Framework, Administration and Society. Wibawa, Samodra, dkk, 1994, Kebijakan Publik, Jakarta : Intermedia. Winarno Budi, 2002, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta : Media Pressindo. Dokumen : - Perda Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan bagi Fakir Miskin Sosial