pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap

advertisement
PENGARUH KOMUNIKASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KINERJA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN
SOSIAL DI KECAMATAN GAMBIR JAKARTA PUSAT
(Studi Implementasi Perda DKI Jakarta Nomor 42 Tahun 1981)
Oleh:
LASMA LUSIANA PASARIBU
ABSTRAK
Lasma Lusiana Pasaribu : '' Pengaruh Komunikasi Dan Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan Bantuan Sosial Pada Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh
Komunikasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan serta
untuk mengukur besarnya pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya Manusia terhadap
Kinerja Implementasi Kebijakan.
Berdasarkan analisis dengan bantuan SPSS menunjukkan sebagai berikut : Secara
parsial hasil uji t menunjukkan bahwa Komunikasi mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan, karena t hitung lebih besar
daripada t tabel. secara parsial pada variabel bebas Sumber Daya Manusia menunjukkan
t hitung lebih besar daripada t tabel, sehingga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Implementasi Kebijakan. Variabel bebas Komunikasi dan Sumber
Daya Manusia secara bersamaan diuji melalui Uji F mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat Kinerja Implementasi Kebijakan, karena F hitung
lebih besar daripada F tabel.
Adapun saran yang dari penulis adalah sebagai berikut : Bagi Pejabat Struktural
Kantor Kecamatan Gambir Jakarta Pusat : 1. Hendaknya menciptakan komunikasi yang
efektif diantara pegawai agar informasi yang ditransmisikan menjadi lebih relevan dan
terbuka, sehingga tujuan organisasi akan tercapai. 2. Hendaknya meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia dengan cara meningkatkan kualitas, kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki, sehingga tingkat kepuasan masyarakat dapat terpenuhi
sesuai dengan standar kebijakan yang ada. 3. Bagi pegawai Kantor Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat : a. Perlu mematuhi segala ketentuan kerja yang berlaku atau disepakati
bersama. b. Perlu menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan layanan masyarakat dengan
kepentingan/tujuan organisasi. c. Perlu meningkatkan komunikasi secara efektif yang
menjadi tanggungjawabnya, melalui peningkatan wawasan, pola pikir, kemampuan
kerja, memberikan pelayanan yang baik, disiplin kerja yang tinggi, dan lain-lain.
ABSTRACT
Lasma Lusiana Pasaribu : ''The Effect of Communication and the Human Resources On
The Policy Implementation Performance of Social Assistance at Gambir District
Central Jakarta.
The research method used in this study is a survey method. The aim of this study
was to determine the level of influence of Communications and Human Resources of
Policy Implementation Performance and to measure the influence of Communications
and Human Resources of Policy Implementation Performance.
Based on the analysis with the help of SPSS show the following: The partial
results of t test showed that the Communication has a positive and significant influence
on policy implementation performance, for t bigger than t table. partially on the
independent variable of Human Resources showed t count is greater than t table, so that
has positive and significant impact on policy implementation performance. The
independent variable of Communication and the Human Resources simultaneously
tested by F test has a positive and significant influence on the dependent variable Policy
Implementation Performance, because F count is greater than the F table.
As for suggestions that the authors are as follows: For Structural Officials
Gambir Central Jakarta District Office: 1. It should create effective communication
among employees so that the transmitted information becomes more relevant and open,
so that organizational goals will be achieved. 2. Should improve the quality of human
resources by improving the quality, ability and skills possessed, so the level of
community satisfaction standards are met in accordance with existing policy. 3. For
employees Gambir Central Jakarta District Office: a. Need to comply with all
provisions of applicable work or mutually agreed. b. Need to balance the service needs
of society with the interests / objectives of the organization. c. Need to improve
communication effectively is a responsibility, through increased knowledge, mindset,
ability to work, providing good service, high work discipline, and others
diabaikan
Pendahuluan
Sebagai
sebuah
organisasi
pemerintahan yang mempunyai fungsi
melayani masyarakat, Kantor Kecamatan
Gambir Jakarta Pusat akan menghadapi
tantangan administratif yang semakin
besar, dimana di satu sisi, tuntutan
pemerintahan
sisi
lain
melakukan
adanya
efisiensi
tekanan
dan
agar
efektivitas.
Tantangan tersebut menuntut kemampuan
aparaturnya. Sebab, dalam organisasi,
pegawai adalah aset utama organisasi
yang menjadi perencana dan pelaku aktif
dari setiap aktivitas organisasi. Mereka
mempunyai pikiran, perasaan, keinginan,
status, latar belakang pendidikan, usia
dan jenis kelamin yang heterogen yang
dibawa ke dalam organisasi. Pegawai
bukan mesin, uang dan material yang
sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta
diatur sepenuhnya dalam mendukung
beberapa
tahun
sebagai
lembaga
suatu
badan
tersebut
merupakan
kesadaran
seluruh
refleksi
segi
dari
masyarakat
sebagai warga negara yang telah mulai
tumbuh dengan baik.
Pegawai
Kantor
Kecamatan
Gambir Jakarta Pusat adalah Pegawai
Negeri
Sipil
yang
tanggungjawab,
secara
diberi
wewenang
penuh
untuk
tugas,
dan
hak
melakukan
pekerjaannya sesuai dengan tugas, pokok
dan fungsinya. Kaitannya dengan uraian
di atas, ada permasalahan mendasar
berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan
bantuan sosial. Secara generik, kata sosial
menunjuk
pada
pengertian
umum
mengenai bidang-bidang atau sektorsektor pembangunan yang menyangkut
aspek manusia dalam konteks masyarakat
atau kolektifitas. Istilah sosial dalam
pengertian ini mencakup antara lain
tercapainya tujuan organisasi.
Semenjak reformasi
oleh
penyelenggara negara, sebab tuntutan
pelayanan yang baik akan meningkat dan
di
lagi
digulirkan
berselang,
telah
bidang pendidikan, kesehatan, politik,
hukum, budaya, atau pertanian.
Dalam arti spesifik atau sempit,
berdampak terjadinya beberapa macam
perubahan terhadap situasi politik dalam
negeri dengan sangat cepat. Suara arus
bawah yang selama ini tak dihiraukan
atau terdengar, kini mulai membahana
guna menuntut hak-hak mereka sebagai
warga negara. Tuntutan ini tidak dapat
kata
sosial
menyangkut
sektor
kesejahteraan sosial sebagai suatu bidang
atau bagian dari pembangunan sosial atau
kesejahteraan
rakyat
yang
bertujuan
untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia,
terutama
mereka
yang
dikategorikan sebagai kelompok yang
berbelit-belit bahkan terkesan dipersulit.
tidak beruntung (disadvantaged group)
Hal
dan kelompok rentan (vulnerable group).
kurangnya rasa tanggungjawab setiap
Kata sosial di sini menyangkut program-
pegawai
program dan atau pelayanan-pelayanan
Kondisi ini diperparah dengan sikap
sosial untuk mengatasi masalah-masalah
pegawai
sosial, seperti kemiskinan, keterlantaran,
melayani mereka.
tersebut
dalam
yang
terjadi
di
sebabkan
melaksanakan
cenderung
tugas.
enggan
ketidakberfungsian fisik dan psikis, tuna
Dengan demikian, maka perlu
sosial dan tuna susila, dan kenakalan
pemikiran dan usaha serta kerjasama
remaja.
yang baik antara semua komponen dan
Kinerja Implementasi kebijakan
bantuan
sosial
belum
sepenuhnya
lapisan masyarakat yang terlibat pada
instansi
yang
bersangkutan
yang
dijalankan dengan baik dan optimal
menginginkan terciptanya situasi yang
sesuai dengan harapan organisasi. Hal ini
harmonis demi tercapainya pemerataan
ditandai dengan target grup, yaitu sasaran
hasil
yang menerima bantuan masih ada yang
khususnya
kurang tepat, sehingga tidak memberikan
Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Dalam
manfaat
bagi
hal ini, kinerja Implementasi kebijakan
bantuan.
Disamping
dipandang
masyarakat
kurang
itu,
penerima
situasi
ini
mendukung
pembangunan
bagi
yang ada
di
masyarakat
lingkungan
bidang sosial perlu ditingkatkan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
pelaksanaan fungsi Kantor Kecamatan
Sumber
daya
manusia
yang
Gambir Jakarta Pusat terutama dengan
seharusnya ditempatkan sebagai aset
meningkatnya tuntutan dan keluhan dari
yang paling berharga untuk mencapai
masyarakat.
competitive advantage suatu organisasi
Kemudian, fenomena yang terjadi
dalam
arti
pegawai
yang
memiliki
pada implementasi kebijakan bantuan
kapabilitas yang handal, mempunyai
sosial di Kantor Kecamatan Gambir
kemampuan yang langka sehingga sulit
Jakarta Pusat, menunjukkan kinerjanya
untuk ditiru oleh orang lain. Sinergi dari
belum optimal. Hal ini ditandai dengan
segala aspek yang ada dalam organisasi
masih adanya keluhan masyarakat tidak
secara bersama-sama akan membentuk
mampu
elemen-elemen
untuk
memperoleh
bantuan
pemerintah, karena prosesnya cenderung
strategic
advantage.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
Komunikasi dan Sumber Daya Manusia
Terhadap
Kinerja
Implementasi kebijakan.
6. Lemahnya
Implementasi
Pengawasan
dilakukan
diduga
Kebijakan Bantuan Sosial di Kecamatan
terhadap
Gambir
kebijakan, dan lain-lain.
Jakarta
Pusat
(Studi
Implementasi Perda DKI Jakarta Nomor
42 Tahun 1981)”.
Menurut
Kinerja
yang
berpengaruh
Implementasi
Selanjutnya, untuk mempertajam
masalah yang akan dianalisis dalam
Nasution
(1995:11)
penelitian ini, maka masalah dalam
bahwa masalah merupakan "perumusan
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
beberapa pertanyaan yang dilemparkan
:
untuk dipecahkan atau suatu proporsi
a. Seberapa besar pengaruh Komunikasi
yang memerlukan suatu penyelesaian
terhadap
yang dirumuskan secara jelas, singkat,
kebijakan bantuan sosial di Kecamatan
termasuk
Gambir Jakarta Pusat ?
konsep-konsep
yang
digunakan".
b. Seberapa
Kinerja
Implementasi
besar
pengaruh
Sumber
Manusia
terhadap
Kinerja
Masalah dalam penelitian ini dapat
Daya
diidentifikasi sebagai berikut :
Implementasi kebijakan bantuan sosial
1. Komunikasi
yang
kurang
efektif
diduga berpengaruh terhadap Kinerja
Implementasi kebijakan.
di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat ?
c. Seberapa besar pengaruh Komunikasi
dan Sumber Daya Manusia secara
2. Disiplin kerja pegawai yang rendah
bersama-sama
terhadap
Kinerja
diduga berpengaruh terhadap Kinerja
Implementasi kebijakan bantuan sosial
Implementasi kebijakan.
di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat ?
3. Lingkungan
kerja
yang
kurang
Tujuan yang ingin dicapai dalam
kondusif diduga berpengaruh terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kinerja Implementasi kebijakan.
a. Mengetahui,
4. Kurangnya kemampuan Sumber Daya
menganalisa
memahami
pengaruh
Komunikasi
Manusia diduga berpengaruh terhadap
terhadap
Kinerja Implementasi kebijakan.
kebijakan bantuan sosial di Kecamatan
5. Perencanaan Bantuan Sosial yang
kurang terlaksana dengan baik diduga
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Kinerja
dan
Implementasi
Gambir Jakarta Pusat.
b. Mengetahui,
memahami
dan
menganalisa pengaruh Sumber Daya
Manusia
terhadap
Kinerja
mengirimkan
berita
dan
Implementasi kebijakan bantuan sosial
menerimanya sangat tergantung pada
di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.
keterampilan-keterampilan
c. Mengetahui,
memahami
menganalisa
pengaruh
dan
(membaca,
Komunikasi
berbicara
dan Sumber Daya Manusia secara
membuat
bersama-sama
informasi.
terhadap
Kinerja
Implementasi kebijakan bantuan sosial
di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.
Dari
hasil
penelitian
menulis,
dan
ini
sukses
untuk
pertukaran
komunikasi
sebagai berikut :
baik
pengoperan
maupun
lain-lain)
menurut Wursanto (1987:31) adalah
"Komunikasi
teoritis
mendengar,
Pengertian
diharapkan akan memberikan kegunaan
secara
tertentu
secara
adalah
atau
proses
penyampaian
empirik diantaranya adalah :
warta/berita/
a. Secara akademis,
mengandung arti dari satu pihak
b. Secara praktis
(seseorang atau tempat) kepada pihak
c. Hasil penelitian dapat dipakai sebagai
(seseorang atau tempat) lain, dalam
bahan referensi bagi peneliti lanjutan.
2.
informasi
usaha saling pengertian."
Aspek-aspek
Kajian Pustaka
2.1. Komunikasi
Komunikasi,
menurut
yang
yang
perlu
diperhatikan
dalam
komunikasi,
sebagaimana
dikemukakan
oleh
Handoko (1997:272), adalah proses
Wursanto (1987:32) sebagai berikut :
pemindahan pengertian dalam bentuk
"Ada tiga aspek yang perlu kita
gagasan
perhatikan
atau
informasi
dari
dalam
komunikasi
seseorang ke orang lain. Perpindahan
administrasi komunikasi, yaitu :
pengertian tersebut melibatkan lebih
a. Aspek
dari
sekedar
kata-kata
yang
digunakan dalam percakapan, tetapi
juga ekspresi wajah, intonasi, titik
pertama
komunikasi
:
harus
bahwa
dipandang
sebagai proses.
b. Aspek kedua : menyangkut aspek
putus vokal dan sebagainya. Dan
manusia
perpindahan
seperti telah diutarakan diatas
yang
efektif
dan
bukan
memerlukan tidak hanya transmisi
bahwa
data,
(komputer) dapat mengirim atau
tetapi
bahwa
seseorang
perolehan
manusia
elektronis
menerima suatu informasi dan
disini adalah aliran informasi
suatu sistem komunikasi.
berdasarkan struktur organisasi
c. Aspek ketiga merupakan suatu
informasi.
Informasi
atau
yaitu informasi mengalir dari
jabatan berotoritas tinggi kepada
keterangan segala sesuatu yang
mereka yang berotoritas rendah.
mengandung arti dan mempunyai
2. Komunikasi ke atas : informasi
kegunaan.
mengalir dari tingkat yang lebih
Dengan
memperhatikan
rendah (bawahan) ketingkat yang
prinsip-prinsip
komunikasi
yang
lebih tinggi (penyelia). Informasi
efektif
diharapkan
dapat
disampaikan
diatas
mengatasi setiap hambatan-hambatan
dalam
yang dihadapi dalam berkomunikasi.
organisasi.
Adapun hambatan-hambatan yang
dapat
mengganggu
komunikasi
sebagai
masukan
pengambilan
keputusan
3. Komunikasi horizontal : informasi
disampaikan
di
antara
teman
menurut Ruslan (1999:9-10) ada
sejawat dalam unit kerja yang
empat macam, yaitu :
sama. Komunikasi horizontal ini
1. Hambatan
dalam
proses
dilakukan
untuk
koordinasi,
penyampaian (process barrier).
berbagi informasi tentang rencana
2. Hambatan secara fisik (physical
kegiatan, memecahkan masalah,
barrier).
memperoleh
3. Hambatan
semantic
(semantic
barrier).
bersama,
menghilangkan
perbedaan,
4. Hambatan
psiko-sosial
(pshychosocial barrier).
Wayne
pemahaman
dan
Faules
dan
dukungan antar pekerja.
4. Komunikasi
(1998:183)
memberi
informasi
lintas
yang
saluran
:
disampaikan
mengatakan bahwa, aliran informasi
melewati batas-batas fungsional
dalam
dengan
komunikasi
organisasi
individu-individu
yang
meliputi lima arah aliran komunikasi
tidak menduduki posisi atasan
yaitu :
atau bawahan.
5. Komunikasi
1. Komunikasi ke bawah : dalam
pengertian komunikasi ke bawah
atau
informal,
selentingan
mengalir
karena
:
pribadi,
informasi
interaksi
di
antara
orang-orang
sehingga
informasi mengalir dengan arah
implementasi kebijakan (Edward
III 1980 : 17).
yang tidak dapat di duga.
2.1.2. Sumber Daya Manusia
Adapun
indikator
menurut
dimensi
dari
dan
komunikasi
Tangkilisan
(2003),
adalah :
Sehubungan
diperlukannya
manusia
(Transmission),
sumber
dalam
organisasi,
1. Transmisi
dengan
daya
kehidupan
Gomes
(1997:24)
mengatakan bahwa :
dengan indikatornya adalah :
Unsur manusia di
o
kebijakan sederhana
dalam
o
akurat
kedudukan yang sangat strategis,
o
kepastian
yang
organisasi,
karena
mempunyai
manusialah
yang
bisa
dikehendaki
mengetahui input-input apa saja
o
yang
2.
keputusan
Kejelasan (Clarity), dengan
perlu
diambil
lingkungan
dan
dari
bagaimana
indikatornya adalah :
caranya
o
merincikan sebuah
input-input tersebut, teknologi dan
program
cara yang dianggap tepat untuk
o
fleksibilitas
mengolah
o
jangka waktu
mentransformasikan
o
keahlian teknis
tadi
3. Konsistensi (Consistency),
pengaruh berbagai pihak
o
kejelasan transmisi
mendapatkan
atau
menjadi
memberikan
dengan indikatornya adalah :
o
untuk
input-input
output
yang
keinginan
publik
(lingkungan).
Selanjutnya,
(1998:40)
Nawawi
mengemukakan
Sumber Daya Manusia sebagai
Dalam
Public
Policy,
mengemukakan
Implementing
berikut :
Edward
1). Sumber Daya Manusia adalah
III
bahwa
komunikasi adalah salah satu
variabel
yang
mempengaruhi
manusia
yang
lingkungan suatu
bekerja
di
(disebut
juga personil, tenaga kerja,
pekerja atau karyawan).
2). Sumber Daya Manusia adalah
potensi
manusiawi
sebagai
penggerak
dalam
mewujudkan eksistensinya.
3). Sumber Daya Manusia adalah
potensi yang merupakan aset
dan berfungsi sebagai modal
(non
material
atau
non
financial) di dalam bisnis,
yang
dapat
diwujudkan
menjadi potensi nyata (real)
secara fisik dan non fisik
dalam mewujudkan eksistensi.
Sebagai
bahan
memperkaya penguasaan materi
dalam
pemecahan
masalah,
Kumorotomo
(1992:354)
mengemukakan
perlunya
pengembangan lima dimensi
manusia yaitu sebagai berikut :
a. Pengembangan
sosial
(social development).
b. Pengembangan Emosional
(emotional development)
c. Pengembangan Intelektual
(intelectual development)
d. Pengembangan
watak
(character development)
e. Pengembangan spiritual
(spiritual development).
Dari kajian pustaka di
atas, serta sintesa yang dapat
disimpulkan bahwa Sumber Daya
adalah
sumber daya yang
dibekali dengan kemampuan
dalam
melakukan
atau
menyelesaikan pekerjaan dengan
keterampilan
yang memadai
untuk mendapatkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, sumber
daya manusia yang berkualitas
akan mampu mengerjakan atau
menyelesaikan
pekerjaannya
sesuai dengan yang diharapkan.
Dimensi Sumber Daya Manusia
adalah :
1. Profesional,
dengan
indikatornya adalah :
• kemampuan merencanakan
• kemampuan mengkoordinasi
• kemampuan melaksanakan
• kemampuan mengevaluasi
2. Disiplin, dengan indikatornya
adalah :
• ketaatan
• kesetiaan
• keteraturan
• ketertiban
• memelihara
3. Sikap, dengan indikatornya
adalah :
• sikap bertanggung jawab
pada diri sendiri
• sikap bertanggung jawab
pada pekerjaan
• sikap bertanggung jawab
pada masyarakat
• mampu mengendalikan diri
• kemauan bekerja sama
Menurut
George
C.
Edwards III (1980:55), sumber
daya staff (SDM), merupakan
salah satu variabel
yang
mempengaruhi
implementasi
kebijakan.
2.1.3. Kinerja Implementasi
Sedangkan Van Meter dan Horn
Kebijakan
(Wibawa,
Smith dalam Sedarmayanti
dkk.,
1994:15)
menyatakan bahwa implementasi
(2001:52), mendefinisikan kinerja
kebijakan
sebagai hasil dari suatu proses,
yang dilakukan oleh pemerintah
berupa sumber daya manusia atau
dan swasta baik secara individu
pun sumber daya lain. Konsep ini
maupun secara kelompok yang
menjelaskan
dimaksudkan
bahwa
kinerja
merupakan
untuk
tindakan
mencapai
dikatakan baik manakala hasil
tujuan.
dari proses melahirkan hasil yang
menambahkan
baik.
kinerja
implementasi baru akan dimulai
dikatakan buruk, apabila hasil
apabila tujuan dan sasaran telah
yang diproses melahirkan hasil
ditetapkan,
yang buruk atau tidak sesuai
telah tersusun dan dana telah siap
dengan standar.
dan
Sebaliknya,
Menurut Dharma (1998:1)
kinerja
adalah
sesuatu
Grindle
telah
(1980:7)
bahwa
proses
program
kegiatan
disalurkan
untuk
mencapai sasaran.
yang
Implementasi
kebijakan
dikerjakan atau produk/jasa yang
menghubungkan
dihasilkan
diberikan
kebijakan dan realisasinya dengan
seseorang atau sekelompok orang.
hasil kegiatan pemerintah. Hal ini
Konsep di atas lebih spesifik yaitu
sesuai dengan pandangan Van
penekanannya pada sesuatu yang
Meter dan Horn (Grindle, 1980:6)
dikerjakan atau produk/jasa yang
bahwa tugas implementasi adalah
dihasilkan oleh seseorang atau
membangun
kelompok orang.
memungkinkan tujuan kebijakan
Grindle
menyatakan,
atau
(1980:7)
publik
antara
jaringan
direalisasikan
tujuan
yang
melalui
implementasi
aktivitas instansi pemerintah yang
merupakan proses umum tindakan
melibatkan berbagai pihak yang
administratif yang dapat diteliti
berkepentingan
pada tingkat program tertentu.
stakeholders).
(policy
Gambar 2.2 :
Implementation as a Political and Administrative Process
(Merilee S. Grindle. 1980. Politics and Policy Implementation in the Third World,
Princeton University Press, New Jersey)
Outcomes:
a. Impact on society,
individuals, and
groups
b. Change and its
acceptance
Policy Goals
Goals
achieved?
Action Programs
and Individual
Projects Designed
and Funded
Programs
Delivered as
designed?
MEASURING SUCCESS
Jadi,
merupakan
implementasi
itu
tindakan-tindakan
Menurut
Edwards,
ada
empat variabel dalam kebijakan
yang dilakukan oleh pemerintah
publik
untuk mencapai tujuan yang telah
(Communications), Sumber Daya
di tetapkan dalam suatu keputusan
(resources),
kebijakan.
(dispositions atau attitudes) dan
kebijakan
dengan
Namun
tidak
demikian
bertentangan
masyarakat
apalagi
yaitu
Komunikasi
Disposisi/Sikap
Struktur birokrasi
structure).
sampai merugikan masyarakat.
Gambar 2.3 : Direct and Indirect Impact
Sumber : George C. Edwards III : implementing public policy, 1980
(bureucratic
Faktor-faktor
yang
2. Memberikan Dampak
berpengaruh dalam implementasi
(Perubahan), dengan
menurut Edwards sebagai berikut
indikatornya :
:
● Perspektif proses
a. Komunikasi
implementasi
b. Sumberdaya
● Perspektif hasil
c. Disposisi atau Sikap
d. Struktur Birokrasi
Kinerja
kebijakan
adalah
suatu
hasil
ketetapan yang memuat prinsipprinsip untuk mengarahkan cara
bertindak
Kedua
Implementasi
yang
dibuat
secara
dimensi
di
atas
dijadikan acuan untuk mengukur
kinerja pegawai di Kecamatan
Gambir Jakarta Pusat.
2.2. Kerangka Pemikiran
terencana dan konsisten dalam
Kinerja
Implementasi
mencapai tujuan tertentu, dimana
kebijakan
Implementasi
pada
apabila berjalan sesuai dengan
prinsipnya merupakan cara agar
ketentuan yang ditetapkan dalam
sebuah kebijakan dapat mencapai
mencapai tujuan yang diharapkan.
tujuannya. Jadi, implementasi itu
Proses ini harus ditunjang oleh
merupakan tindakan-tindakan yang
Komunikasi yang efektif. Apabila
dilakukan oleh pemerintah untuk
keputusan
mencapai tujuan yang telah di
akurat dan komando implementasi
tetapkan dalam suatu keputusan
yang ditransmisikan dijalankan
kebijakan.
dengan baik, maka akan semakin
kebijakan
Adapun
dimensi
indikator
dari
kebijakan
menurut
dan
Implementasi
Marilee.S
Grindle (1980), adalah :
dapat
kebijakan
meningkat,
semakin
tinggi probabilitas yang dapat
mereka
implementasikan.
Sebaliknya, kesalahan transmisi,
kurangnya kejelasan dan tidak
1. Program tercapai, dengan
konsistennya para implementor
indikatornya adalah :
menerima
● Tahap implementasi
maka
● Kemampuan implementor
implementasi
berbagai
tidak
akan
perintah,
tercapai
kebijakan.
Dikatakan
demikian,
walaupun
pegawai
memiliki
kemampuan
disertai
dengan
secara
memadai,
komunikasi
yang
tahu
dan
kerja
keterampilan
namun
sama
terhadap
kinerja
implementasi kebijakan bantuan
sosial
di
Kecamatan
Gambir
Jakarta Pusat.
jika
Berdasarkan uraian dan
dilakukan
penjelasan
diatas,
kerangka
kurang efektif, maka pegawai
pemikiran
yang
dibuat
dalam melaksanakan pekerjaan
dimaksudkan untuk mengetahui
tersebut tidak dapat diselesaikan
hubungan
secara baik.
antara variabel
Dengan
ataupun
pengaruh
bebas
dengan
demikian,
variabel terikat seperti halnya
komunikasi dan Sumber Daya
disajikan pada gambar 2-4 sebagai
Manusia diduga berpengaruh baik
berikut
:
masing-masing maupun bersama-
Gambar 2-4 : Kerangka Pemikiran
= Epsilon
Komunikasi
Kinerja
Implementasi
Kebijakan
Sumber Daya
Manusia
2.3.
Hipotesis
Pengumpulan sampel
Hipotesis adalah proposisi
yang
sudah
dirumuskan
dilakukan
dengan system
sedemikian rupa dan sementara
diterima
untuk
diuji
N
N=
kebenarannya. Dengan kata lain,
hipotesis merupakan jawaban atau
dugaan sementara dari masalah
114
N=
114 (0,0025) + 1
yang diteliti. Adapun, hipotesis
dalam
penelitian
ini
dapat
N x (d)2 + 1
114
N=
=88,71 dibulatkan maenad 89
1 + 0,285
dirumuskan sebagai berikut :
1. Komunikasi
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
Kinerja
Implementasi
Rancangan Uji Hipotesis dan Analisis
kebijakan.
2. Sumber
Daya
Manusia
Data
dan
1. Analisis Statistik Deskriptif
signifikan terhadap Kinerja
2. Analisis Statistik Inferensial
Implementasi kebijakan.
3. Rancangan Hipotesis
berpengaruh
positif
3. Komunikasi dan Sumber Daya
Analisis
yang
digunakan
adalah
Manusia secara bersama-sama
melalui regresi linier baik parsial
berpengaruh
dengan uji t maupun regresi berganda
positif
dan
signifikan terhadap Kinerja
dengan uji F.
Implementasi kebijakan.
Hasil Penelitian
Dari seksi-seksi yang ada, seksi
Desain Penelitian
Desain
atau
metode
penelitian
Dinas Sosial Kecamatn Gambir Jakarta
merupakan cara atau teknik ilmiah untuk
Pusat
memperoleh data dengan tujuan dan
tanggungjawab dalam kaitannya dengan
kegunaan
masalah sosial.
tertentu.
Ditinjau
dari
kewenangan
dan
Dari perhitungan SPSS, t
metodenya, penelitian ini menggunakan
metode survey.
memiliki
yang
diperoleh
terhadap
sebesar 6,594. Sedangkan t
hitung
b1
adalah
tabel
dengan
derajat bebas 88 pada a (0,05) adalah
signifikan terhadap variabel terikat Y
sebesar 1,98. Dengan demikian, t
(Kinerja Implementasi kebijakan).
hitung
(6,594) > t tabel (1,98), sehingga jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Kondisi itu
menunjukkan bahwa variabel bebas X1
berupa Komunikasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel terikat Y
berupa Kinerja Implementasi kebijakan.
Sedangkan
untuk
perhitungan SPSS, t
hitung
b2,
dari
yang diperoleh
adalah sebesar 36,733 sedangkan t
(1,98), sehingga
tabel
jelas Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini
menunjukkan
Manusia
bahwa
Sumber
berpengaruh
positif
pengaruh
signifikan
positif
Komunikasi
dan
terhadap
Kinerja Implementasi Kebijakan.
2. Variabel bebas X2 Sumber Daya
Manusia mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel Y
yaitu Kinerja Implementasi Kebijakan.
adalah sebesar 1,98. Dengan demikian, t
(36,733) > t
1. Terdapat
tabel
dengan derajat bebas 88 pada a (0,05)
hitung
Kesimpulan
Daya
dan
signifikan terhadap Kinerja Implementasi
3. Variabel bebas X1 (Komunikasi) dan
variabel bebas X2 (Sumber Daya
Manusia) mempunyai pengaruh positif
dan
terikat
signifikan
terhadap
variabel
Y
(Kinerja
Implementasi
Kebijakan)
Bantuan
Sosial
pada
Kecamatan Gambir Jakarta Pusat,
karena F hitung > dari F tabel.
kebijakan.
Dengan
bantuan
pengolahan
komputer berdasarkan perhitungan SPSS
tersebut diperoleh Fhitung
Pengaruh
tersebut
sebesar
0,995.
Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.
8033,347.
Saran
Sedangkan harga kritis nilai Ftabel dengan
a. Bagi
Pejabat
Struktural
Kantor
derajat bebas pembilang 2 dan penyebut
Kecamatan
86 pada a (0,05) sebesar 3,07.
Hendaknya menciptakan komunikasi
Dengan
(8033,347)
>
demikian,
F
tabel
F
hitung
(3,07), sehingga
Gambir
Jakarta
Pusat
yang efektif diantara pegawai agar
informasi
yang
ditransmisikan
jelas Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini
mengenai distribusi bantuan social
menunjukkan bahwa secara bersama-
dapat mengenai tepat sasaran kepada
sama variabel bebas X1 (Komunikasi)
yang
dan variabel bebas X2 (Sumber Daya
menghindari
Manusia)
implementasi kebijakan.
berpengaruh
positif
dan
berhak
menerima,
serta
simpangsiurnya
b. Hendaknya
Daya
meningkatkan
Manusia
dengan
Sumber
cara
meningkatkan kualitas, kemampuan
dan
keterampilan
yang
dimiliki,
sehingga pemahaman yang dimiliki
dapat digunakan oleh Pimpinan dalam
menerapkan kebijakan bidang bantuan
tepat waktu sesuai dengan instruksi
yang diberikan.
c. Bagi
pegawai
Kantor
Kecamatan
Gambir Jakarta Pusat perlu mematuhi
segala ketentuan kerja yang berlaku
sehingga dalam distribusi bantuan
social baik secara fisik maupun non
fisik dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat dan dapat memuaskan
mesyarakat
sepenuhnya
Ernawati, Agustina, 2004. “Faktor-faktor
DAFTAR PUSTAKA
Yang
Al Rasyid, Harun, 1994. Teknik
Mempengaruhi
Kinerja
Pamong Belajar SKB di Sulawesi
Penarikan Sampel dan Penyusunan
Skala. Bandung : Program
Selatan.”
Universitas
Yogyakarta.
Pascasarjana Universitas
(Diakses
http://www.google.co.id.
Padjadjaran.
Negeri
dari
Dengan
kata kunci “penelitian tentang kinerja
pegawai”)
Agustino, Leo, 2006, Dasar-Dasar
Face, R. Wayne dan Don F. Faules, 1998,
Kebijakan Publik, Bandung :
Kepemimpinan, Jakarta : PT. Elex
Alfabeta.
Media Komputindo.
Dann, Sugandha, 1991, Koordinasi Alat
Gomes,
Faustino,
Cardoso,
1997,
Pemersatu Gerak Organisasi, Jakarta
Manajemen Sumber Daya Manusia,
: Intermedia
Yogyakarta : Andi Offset.
Dharma,
Agus,
1998.
Manajemen
_____________________,
2003.
Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Press.
Yogyakarta: Andi Offset.
Djabar, Sadly A., 2000. Performance
Improvement
Planning:
Pendekatan
Suatu
Handoko T. Hani, 1997, Manajemen,
Edisi ke-2, Yogyakarta : BPFE.
Perencanaan
Peningkatan Kinerja. Jakarta: LAN
RI.
Hossein, Farhady and Hatch, Evelyn,
1982. Research and Statistics for
Edwards, George C, 1980, Implementing
Applied
Linguistics.
Rowley-
Public policy. Washington, D.C: CQ
Massachusetts,
Press
Newbury House Publishers, Inc.
Edward III, George C, edited 1984,
Public
Policy
Implementing,
Jai
London,
Tokyo:
Ig, Wursanto, 1987, Etika Komunikasi
Kantor, Yogyakarta : Andi Offset.
Press Inc, London-England.
Emil, Salim, 1996, Aspek Sikap Mental
Irfan
Islamy,
1997,
Dalam Manajemen SDM, Jakarta :
Perumusan
Ghalia Indonesia.
Jakarta : Bina Aksara.
Prinsip-Prinsip
Kebijakan
Negara,
Kumorotomo, Wahyudi, 1992, Etika
Riduwan,
2004.
Metode
&
Teknik
Administrasi Negara, Ed.1 Cet.3
Menyusun Tesis. Bandung : CV.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Alfabeta.
Mazmanian, Daniel A and Paul A.
Ripley, Rendal B. and Grace A. Franklin.
Sabatier. 1983. Implementation
1986, Policy Implementation and
and
Bureaucracy, second edition, the
Public
Policy,
Scott
Foresman and Company, USA.
Dorsey Press, Chicago-Illionis.
Merilee S. Grindle, 1980, Politics and
Rivai, Veithzal, 2004,
Policy Implementation in the Third
Sumber
Manusia
Untuk
World, Princeton University Press,
Perusahaan. Jakarta: PT
Raja
New Jersey.
Grafindo Persada.
Moeljarto,
Tjokrowinoto,
Pembangunan
Dilema
1996,
dan
Robert.
E,
Daya
Manajemen
Lucas,
Mechanics
1988,
of
On
The
Economics
Tantangan, Yogyakarta : Pustaka
Development, Journal of Monetary
Pelajar.
Economic, Chicago : Chicago of
Nasution, 1995, Buku Petunjuk Membuat
Tesis, Skripsi, Book Report, dan
Laporan, Bandung, Jeemars.
Nawawi,
Hadari,
1998,
Kompetitif,
Manajemen
Yogyakarta
Ruslan,
Rosady,
1999,
Manajemen
Humas dan Manajemen Komunikasi,
Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis
Yang
Universitity.
:
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sabatier, Paul. 1986. “Top down and
Bottom
up
Approaches
to
Implementation Research” Journal
Gadjah Mada University Press.
Nugroho. D. Riant, 2003. Kebijakan
of Public Policy 6.
Publik : Formulasi, Implementasi
dan Evaluasi, Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Technological Cange (Journal of
Economic),
University of Chicago.
2001,
Sumber
Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja.
Paul, Michael, Romer, 1990, Endogenous
Political
Sedarmayanti,
Chicago
:
Bandung : Mandar Maju.
Siagian. P. Sondang, 1987, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Solichin, Abdul, Wahab, 1991, Analisis
Kebijakan
:
Dari
Formulasi
ke
Implementasi
Kebijakan
Negara,
Sumartiningsih,
Fr.
Maria
Susila,
Malang : Fakultas Ilmu Administrasi
Riyanto, Agus dan Riduwan, 2007,
UNIBRAW.
Belajar
____________________, 1997, Analisis
Kebijakan
:
Dari
Implementasi
Formulasi
Kebijakan
ke
Negara,
Jakarta : Bumi Aksara.
Kebijaksanaan : Dari Formulasi ke
Kebijaksanaan
Negara. Jakarta : Bumi Aksara.
SPSS
untuk
Penelitian Kesehatan. Bandung :
Dewa Ruchi.
Sunggono, Bambang, 1994, Hukum dan
Kebijaksanaan
____________________, 2004, Analisis
Implementasi
Mudah
Publik,
Jakarta
:
Sinar Grafika.
Talidziduhu, Ndraha, 1997, Teori Budaya
Organisasi,
Cetakan
pertama,
Jakarta : Rineka Cipta.
Steven, Ira, Solow, 1975, A Inventory of
Values and The Values Inventory of
Bahavioral Responses, United States
International University, San Diego
Campus.
_________________, 1999, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cetakan ke
empat, Jakarta : Bumi Aksara.
Tangkilisan, Hessel Nogi. S, 2003,
Implementasi Kebijakan Publik :
Subarsono, AG. 2006, Analisis Kebijakan
Transformasi
Pikiran
George
Publik, (Konsep, Teori dan Aplikasi),
Edwards, Yogyakarta : Kerjasama
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Yayasan Pembaruan Administrasi
Sugiyono,
Wibowo,
1997,
Statistika
Penelitian dan Aplikasinya dengan
SPSS 10.0 for Windows. Bandung :
Alfabeta.
Publik Indonesia (YPAPI) dengan
Lukman Offset.
_______________________,
2005.
Kebijakan Publik Yang Membumi :
_______________,
2008.
Metode
Konsep,
Strategi,
dan
Kasus,
Penelitian Administrasi (dilengkapi
Cetakan I. Yogyakarta : Kerjasama
dengan Metode R&D).
Yayasan Pembaruan Administrasi
Bandung:
Alfabeta.
Publik Indonesia dengan Lukman
Sulistiyani, A. Teguh. dan
Rosidah,
2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia:
Konsep,
Pengembangan
Organisasi
Teori
dalam
Publik.
Penerbit Graha Ilmu.
dan
Konteks
Yogyakarta:
Offset.
Umar, Husein, 2004, Metode Riset : Ilmu
Administrasi, Jakarta : Gramedia
Pustaka.
Van Meter Donald. S, and Van Horn,
Carl.
E,
1975,
Implementation
The
Process
Conceptual
Policy
:
A
Framework,
Administration and Society.
Wibawa, Samodra, dkk, 1994, Kebijakan
Publik, Jakarta : Intermedia.
Winarno Budi, 2002, Teori dan Proses
Kebijakan
Publik,
Yogyakarta
:
Media Pressindo.
Dokumen :
-
Perda Nomor 42 Tahun 1981 tentang
Pelayanan
Kesejahteraan
bagi Fakir Miskin
Sosial
Download