Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Kokohnya perekonomian Indonesia saat terjadi krisis
global selama kurun waktu tujuh tahun kebelakang, dikarenakan
Produk
Domestic
Bruto
(PDB)
Indonesia
tidak
terlalu
bergantung terhadap ekspor, namun bergantung pada tingkat
konsumsi domestik. Tingkat konsumsi domestik ini mampu
dipenuhi oleh UMKM yang menyumbang 59,08% terhadap PDB
nasional. Ini membuktikan bahwa UMKM memiliki keunggulan
komparatif
yang
layak
untuk
diberdayakan
dan
ditingkatkan.(Majalah infobank edisi mei 2015).
Data Kementerian Koperasi dan Usaha kecil Menengah
(UKM) menunjukkan, 98,79% (57,2 juta unit) pelaku usaha di
Indonesia merupakan pelaku usaha mikro, 1,11% pelaku usaha
kecil dan 0,09% (52.106 unit) pelaku usaha menengah.
Sedangkan pelaku usaha besar hanya 0,01% dari sekitar 56,5
juta pelaku usaha di Indonesia. Tak hanya itu, usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) menyerap hingga 97,16% tenaga
kerja. Hal tersebut menunjukkan besarnya peran UMKM dalam
perekonomian nasional. (Majalah infobank edisi April 2015).
Namun, dari 57,9 juta UMKM tersebut ternyata sekitar
50 juta yang belum tersentuh pembiayaan, Hal ini disebabkan
masih banyaknya pelaku UMKMK yang masih belum memiliki
rekening bank, karena kebanyakan pelaku usaha kecil dan
mikro masih menggunakan “manajemen tukang cukur” dalam
mengelola
usahanya.
Persyaratan
1
yang
ketat
seperti
keberadaan agunan dan lama bisnis kerap menjadi ganjalan
mengakses kredit dari bank. Tingginya bunga yang ditetapkan
oleh
bank
kepada
UMKMK
yang
mencapai
14% juga
berkontribusi menjadikan UMKMK financially excluded (tidak
tersentuh jasa keuangan). (Majalah infobank edisi Juni 2015).
Untuk menjembatani masalah keuangan UMKM, Bank
Indonesia (BI) melalui Peraturan BI (PBI) Nomor: 14/22/2012,
mengatur besaran minimal portofolio usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) untuk perbankan nasional. Pada tahun
2015 setiap bank harus memiliki portofolio kredit UMKM minimal
5% dari total kredit setiap bank. Secara bertahap kriteria
tersebut akan dinaikkan sampai dengan 20% sampai dengan
pada tahun 2018. (majalah infobank edisi Juni 2015).
Akan
tetapi
dengan
banyaknya
jumlah
bank
menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank
terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain,
pihak bank untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja
banknya, bank akan selalu dituntut untuk berusaha memberikan
jasa yang paling sesuai dengan harapan nasabah. Produk
perbankan sebenarnya sama, baik dari funding (pembiayaan)
maupun sisi lending (pinjaman), yang menjadi hal pembeda
dalam hal pelayanannya. Tumbuh dan berkembangnya bisnis
perbankan tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor
cabang yang dibuka akan tetapi dapat dilihat dari munculnya
produk-produk baru dan penambahan nasabah.
PT Bank CIMB Niaga tbk merupakan salah satu
lembaga keuangan perbankan yang memberikan kredit Mikro.
Kredit Mikro Bank CIMB Niaga ini diberikan melalui berbagai
2
program kemitraan yang ada seperti :
• Kerjasama dengan lembaga keuangan mikro seperti BPR,
BPD dalam pembiayaan kepada UKM
• Kerjasama dengan Koperasi Karyawan dan Koperasi Pegawai
Negeri RI untuk pembiayaan anggota maupun koperasinya.
• Pinjaman untuk pensiunan melalui PT. Pos Indonesia atau
perusahaan dana pensiun.
• Kemitraan / Commercial Linkage melalui pola-pola hubungan
pembiayaan suplier / distributor, inti-plasma, bapak angkat,
franchising, dll
• Pembiayaan di sektor agrobisnis melalui kredit program
PT Bank CIMB Niaga TBK pun mempunyai salah satu
unit khusus untuk penyaluran kredit Mikro tersebut yaitu Unit
Micro Finance dengan nama Mikro Laju, Mikro Laju merupakan
unit usaha yang didirikan sejak tahun 2009 yang bertujuan untuk
menyalurkan pinjaman kredit Usaha kecil dan menengah.
Berdasarkan analisis kinerja PT. Bank CIMB Niaga
bulan Maret 2014, komposisi loan Bank CIMB Niaga terdiri atas
segmen corporate 30%, commercial high end banking 21 %,
small medium dan micro 20% dan customer banking 29%, ini
berarti PT. Bank CIMB Niaga menyediakan dana yang cukup
besar untuk small medium dan micro.
Bank CIMB Niaga telah beroperasi hampir di seluruh
tanah air, termasuk di Jawa Barat khususnya di kota Bandung
telah banyak kantor cabang pembantu (unit) Bank CIMB Niaga
yang memberikan kredit usaha mikro kepada para pengusaha
kecil. Namun tidak semua dana yang disediakan untuk kredit
usaha
mikro ini
terserap
secara
3
maksimal,
malah
ada
dibeberapa unit yang mengalami penurunan penyerapan dana
ini sejak tahun 2012-2014.
Berikut Data kredit usaha mikro telah diberikan oleh
Bank CIMB Niaga mulai dari tahun 2012 sampai tahun 2014 di
wilayah Bandung.
Tabel 1.1. Data Penyerapan Dana Kredit Usaha Mikro
Bank CIMB Niaga Wilayah Bandung
NO.
OS
UNIT
DEC'12
DEC'13
DEC'14
1
KEBON JATI
9,336
6,573
4,518
2
KOPO (COLOCATED)
4,820
3,485
4,719
3
LEMBANG (COLOCATED)
6,195
5,496
5,747
4
BANJARAN
4,671
2,363
1,954
5
CIWASTRA
5,178
6,714
6,099
6
MAJALAYA
9,048
11,185
17,292
7
SOREANG
4,490
4,274
4,407
8
RANCAEKEK
4,683
5,513
7,932
9
UJUNG BERUNG
3,670
4,504
6,622
10
CIMINDI - CIMAHI
6,124
6,610
6,611
Sumber : Bank CIMB Niaga
Apabila melihat dari data tersebut diatas, terlihat bahwa
unit Banjaran mengalami penurunan jumlah pinjaman sejak
tahun 2012 hingga tahun 2014 secara terus-menerus, apabila
hal ini dibiarkan maka akan berdampak kepada kinerja Bank
CIMB Niaga secara keseluruhan dan tidak terpenuhinya
peraturan
Bank
Indonesia
mengenai
keharusan
memiliki
portofolio kredit UMKM minimal 5% dari total kredit setiap bank.
4
Tabel 1.2. Data Pengembalian Dana Kredit Usaha Mikro
Bank CIMB Niaga Wilayah Bandung
NO.
NPL
UNIT
DEC'12
DEC'13
DEC'14
1
KEBON JATI
0,00%
10,95%
10,53%
2
KOPO (COLOCATED)
8,59%
0,00%
0,57%
3
LEMBANG (COLOCATED)
0,00%
0,00%
0,00%
4
BANJARAN
6,01%
11,32%
20,98%
5
CIWASTRA
8,63%
0,00%
1,55%
6
MAJALAYA
0,00%
1,82%
0,92%
7
SOREANG
1,07%
0,00%
5,09%
8
RANCAEKEK
3,00%
0,00%
3,16%
9
UJUNG BERUNG
2,57%
0,00%
0,68%
10
CIMINDI - CIMAHI
2,15%
0,42%
7,53%
Sumber : Bank CIMB Niaga
Dari data diatas terlihat bahwa di Unit Banjaran
pengembalian dana kredit mikro juga mengalami masalah dari
tahun ke tahun mulai dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami
peningkatan masalah pengembalian dana pinjaman kredit
mikro, apabilah hal ini dibiarkan maka akan berdampak kepada
kinerja Bank CIMB Niaga secara keseluruhan.
Penurunan jumlah pinjaman dan pengembalian dana
pinjaman di unit Banjaran bisa saja disebabkan oleh banyak
bank yang beroperasi di daerah Banjaran yang berfokus pada
pendanaan
yang
sama
yaitu
pinjaman
mikro.
Berikut
disampaikan data bank yang ada di wilayah Banjaran yang
memberikan kredit mikro.
5
Tabel 1.3. Data Jumlah Perbankan Mikro di Wilayah
Banjaran
Tahun / Unit
No
2012
1
Bank BRI
Bank
Mandiri
(Mikro)
Bank
Danamon
(DSP)
Bank
BJB
Bank
BTPN
2
3
4
5
Jml
Unit
Jml
Unit
2013
1 Unit
1 Unit
Bank BRI
Bank
Mandiri
(Mikro)
1 Unit
*
1 Unit
Bank BJB
1 Unit
Bank BTPN
1 Unit
Bank BRI
Bank
Mandiri
(Mikro)
Bank
Danamon
(DSP)
Bank
BJB
Bank
BTPN
5 Unit
Jumlah
4 Unit
Jumlah
Jumlah
Sumber : Bank CIMB Niaga
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Jml
Unit
2014
1 Unit
5 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Dari data diatas dapat terlihat bahwa Bank CIMB Niaga
memiliki pesaing dari bank devisa yang cukup banyak, sejak
tahun 2012 bank-bank devisa yang ada di kota Banjaran yang
memiliki unit usaha mikro yang sama dengan Bank CIMB Niaga
yaitu BRI, Bank Mandiri Mikro, Bank Danamon, BJB dan BTPN
kecuali pada tahun 2013 Bank Danamon Unit Usaha Mikro tutup
sementara akan tetapi tahun 2014 beroperasi lagi. Sehingga
untuk melakukan penjualan produk mikro tersebut diperlukan
suatu
usaha
yang
bersifat
berkesinambungan,
hal
ini
disebabkan karena pemberian kredit Mikro tidak hanya sebatas
pemberian kredit tapi juga terdapat fungsi pemasaran secara
berkesinambungan dengan pesaing yang cukup banyak.
Mikro Laju sebagai salah satu unit usaha yang baru
berdiri masih membutuhkan strategi pemasaran.
Selain itu
pemasaran juga salah satu peran terpenting yang sangat
6
mempengaruhi
kemajuan
bank
dalam
meningkatkan
kemampuan para konsumen dan memperkenalkan beberapa
produk yang di keluarkan oleh bank tersebut, demi terciptanya
kepuasan konsumen. Strategi promosi merupakan salah satu
bagian terpenting dalam pemasaran, dengan adanya promosi
kegiatan komunikasi dengan konsumen bisa berjalan dengan
baik
sehingga
tanggapan
diharapkan
atas
konsumen
produk-produk
bisa
yang
memberikan
ditawarkan
oleh
perusahaan.
Dengan adanya promosi ini perusahaan mampu melihat
apa yang diinginkan oleh nasabahnya. Perusahaan pun
bersaing
secara
ketat
untuk
bisa
mencuri
hati
calon
konsumennya dan memberikan penawaran dengan cara yang
sangat unik dan menarik sehingga konsumen pun bisa
mengkonsumsi produk yang ditawarkan dengan puas.
Produk
yang
tidak
dipromosikan
tidak
mungkin
diketahui bahkan calon konsumen tidak mau membeli suatu
produk yang tidak dikenal, untuk apa kegunaannya dan apa
keunggulan suatu produk tersebut, dimana membelinya dan
berapa harga produk tersebut. Inilah kegunaan dari promosi
untuk memberikan informasi yang jelas tentang produk atau
jasa.
Hal ini sejalan dengan Tjiptono (2012:221) bahwa
tujuan dari promosi adalah:
1. Menginformasikan,
2. Mempengaruhi dan membujuk,
3. Mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya.
7
Oleh karena itulah
promosi menjadi sangat penting
bagi perusahaan, dengan melakukan promosi yang tepat dan
menarik. Tetapi perusahaan harus melakukan promosi dengan
keadaan yang sebenarnya, dimana harus bisa mengelola dana
untuk promosi salah satunya untuk perusahaan jasa seperti
Bank CIMB Niaga.
Berikut data promosi yang telah dilakukan oleh Bank
CIMB Niaga Unit Banjaran guna menarik customer Mikro Laju.
Tabel. 1.4. Kegiatan Bauran Promosi yang Telah Dilakukan
Oleh Bank CIMB Niaga Unit Banjaran
No
1
Jenis
Promotion
Mix
Periklanan
Tahun
2012
2013
Iklan melalui radio
yang mempunyai
pendengar dari
Usaha Kecil
menengah
Iklan melalui Radio
Cosmo yaitu radio
dangdut di jawa
barat
Mengadakan
Talkshow dan
melakukan sesi
tanya jawab dengan
pendengar Radio
Melakukan kegiatan
"Grebek pasar"
8
Acara Hiburan
Dangdutan di
kawasan pasar
tradisional besar
(Caringin,kopo)
Pemasangan
Banner di toko
dan warung
untuk daerah
yang banyak
terdapat usaha
kecil
Pemasangan
Spanduk di
pasar pasar
Melakukan
kegiatan "Bersih
Pasar"
2014
Acara Hiburan
Dangdutan di
kawasan
Tegalega
Pemasangan
Spanduk di pasar
pasar
pemberian brosur
kepada
pedagangpedagang di
pasar pasar
tradisonal
Melakukan
kegiatan "Bersih
Pasar" dan
pengobatan
gratis
No
2
3
Jenis
Promotion
Mix
Promosi
Penjualan
Publicity
Tahun
2012
2013
Pemberian hadiah
langsung berupa
souvenir peralatan
makan kepada
nasabah untuk
pinjaman diatas 100
juta
Pemberian
"special rate"
untuk
penambahan
plafond
pinjaman bagi
nasabah yang
telah lancar
melakukan
pembayaran
dalam 1 tahun
pertama kredit
berjalan
Program "Get
Member" untuk
konsumen yang
memberikan
referensi
nasabah baru
Pemuatan
kegiatankegiatan mikro
laju di koran
lokal
Pemberian
kemudahan
persayaratan untuk
nasabah yang
mempunyai potensi
yang baik
Pemuatan siaran
Pers oleh
Coorporate
Communication
tentang program
kredit mikro yang di
teruskan ke Unit-unit
Mikro
Mengundang para
usaha kecil Untuk
sharing dan
berdialog tentang
Kredit mikro
4
Personal
Selling
Penjualan kredit
langsung kepada
calon nasabah
dengan cara
kunjungan ke rumah
atau tempat
usahanya
9
Bertemu dengan
pemilik usaha
kecil untuk
menyampaikan
informasi dan
keunggulan
produk mikro
laju
Penjualan kredit
langsung
kepada calon
nasabah
dengan cara
kunjungan ke
rumah atau
tempat
usahanya
2014
Pemberian
pelatihan bagi
nasabah yang
telah lancar
melakukan
pembayaran
dalam 2 tahun
pertama kredit
berjalan
Mengadakan
gathering dan
undian berhadiah
Pemberitahuan
dalam annual
report yang
kemudian di
informasikan
kepada Stake
holder,
dilanjutkan oleh
unit mikro
menginfomasikan
ke pada nasabah
Kegiatan rutin
kepada usaha
kecil berupa
kunjungan ke
tempat usaha
Penjualan kredit
langsung kepada
calon nasabah
dengan cara
kunjungan ke
rumah atau
tempat usahanya
No
Jenis
Promotion
Mix
Tahun
2012
Setiap tenaga
penjualan
melakukan
kunjungan 5 calon
nasabah potensial
dalam 1 hari
Setiap tenaga
penjualan melaukan
telemarketing
kepada nasabah
yang telah di
kunjungi untuk
penawaran kembali
Kepala penjualan
(unit Manager)
melakukan
kunjungan kepada
tokoh masyarakat
atau tokoh yang
berpengaruh di
sekitar lingkungan
usha kecil
5
Direct
Marketing
6
Interactive /
Internet
Marketing
Pengenalan kepada
nasabah yang telah
menjadi nasabah
CIMB niaga
konvensional
Penamabahan
informasi produk
pada web site
www.cimbniaga.co.id
untuk produk kredit
mikro
Sumber : PT. Bank CIMB Niaga
10
2013
2014
Setiap tenaga
penjualan
melakukan
kunjungan 5
calon nasabah
potensial
potensial dalam
1 hari
Setiap tenaga
penjualan
melaukan
telemarketing
kepada nasabah
yang telah di
kunjungi untuk
penawaran
kembali
Kepala
penjualan (unit
Manager)
melakukan
kunjungan
kepada tokoh
masyarakat atau
tokoh yang
berpengaruh di
sekitar
lingkungan usha
kecil
Pemasaran
melalui unit
mikro laju dan
menyediakan
tenaga
penjualan untuk
menjelaskan
produk
Mengirimkan
penawaran
melaui surat
kepada nasabah
potensial
Setiap tenaga
penjualan
melakukan
kunjungan 5
calon nasabah
potensial
potensial dalam
1 hari
Setiap tenaga
penjualan
melaukan
telemarketing
kepada nasabah
yang telah di
kunjungi untuk
penawaran
kembali
Kepala penjualan
(unit Manager)
melakukan
kunjungan
kepada tokoh
masyarakat atau
tokoh yang
berpengaruh di
sekitar
lingkungan usha
kecil
Pejualan kepada
para pedagang di
sekitar unit mikro
laju dengan jarak
radius 5 KM
setiap tenaga
penjualan
melakukan
"update status"
pada BB dan
Facebook
Berdasarkan data diatas Bank CIMB Niaga Unit
Banjaran telah melakukan beberapa kegiatan promosi, akan
tetapi jumlah nasabah mikro laju dari tahun 2012-2014 terus
menurun. Keberhasilan promosi tentunya tidak lepas dari
bagaimananya promosi dikelola secara strategis. Penentuan
model dan media yang tepat dalam keputusan periklanan,
penentuan bentuk komunikasi yang paling efektif dalam
penjualan langsung, bagaimana dan dengan pihak mana saja
perusahaan
menciptkan
dan
mempertahankan
hubungan
sebagai fungsi dari publisitas, atau waktu kapan perusahaan
perlu mengadakan promosi penjualan, merupakan beberapa
contoh pertimbangan yang dimasukkan dalam pengelolahan
unsur-unsur promotion mix.
Menurut Kotler dan Armstrong (2010:174) terdapat 7
macam
alat
utama
dalam unsur-unsur
bauran
promosi
(promotion mix) yaitu:
1. Periklanan (Adevertising),
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion),
3. Acara dan Pengalaman (Even & Experience)
4. Hubungan Masyarakat atau Publisitas (Public Relation),
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing),
6. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)
7. Pemasaran dari Mulut ke Mulut ( Mouth of Mouth )
Menurut Alastair M. Morison (2009:337), promosi
menyediakan informasi dan pengetahuan kepada pasar dengan
cara yang bersifat informatif dan membujuk. Alastair M.
Morrison juga menyatakan bahwa bauran promosi adalah
perpaduan
dan
penggabungan
11
dari
lima
teknik
dalam
melakukan promosi yang terdiri dari periklanan atau advertising,
penjualan secara pribadi atau personal selling, promosi
penjualan atau sales promotion, merchandising, hubungan
masyarakat dan publikasi atau public relation and publicity.
Hasil kajian Wardana (2007) yang melakukan penelitian
tentang Pengaruh Promotion Mix Terhadap Peningkatan
Jumlah Nasabah Bank: Studi Kasus PD. BPR BKK Kecamatan
Bendosari Kabupaten Sukoharjo menunjukkan hasil Promotion
Mix (promotion cost, sales promotion, and personal selling)
berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah nasabah PD.
BPR BKK Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
Menurut Tiyani (2012) yang melakukan penelitian
Analisis
Bauran
Promosi
Dalam
Meningkatkan
Volume
Penjualan Mobil Daihatsu Pada PT. Jujur Jaya Sakti Makassar,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh promosi
terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Jujur Jaya
Sakti Makassar memiliki pengaruh yang signifikan dengan
variabel periklanan sebagai variabel yang memilik pengaruh
paling signifikan terhadap peningkatan volume penjualan.
Menurut Dessey (2008) yang melakukan penelitian
Analisis Pengaruh Promotion Mix dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Central Asia
(Studi Kasus Pada Bank Central Asia Cabang Islamic Village
Tangerang, menunjukkan hasil bahwa promotion mix dan
kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan menjadi nasiabah.
Dan penelitian Jayusman (2012) mengenai Pengaruh
Promotion Mix Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Bank
12
(Studi Kasus PD BPR Marunting Batu Aji Kabupaten Pangkalan
Bun) menunjukkan hasil bauran promosi berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah nasabah .
Mengacu pada penelitian terdahulu dan juga fenomena
masalah diatas, penelitian ini ditujukan untuk melihat lebih jauh
apakah bauran promosi (promotion mix) berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk modal kerja Mikro Laju, sebab
upaya yang telah dilakukan oleh pihak manajemen Bank CIMB
Niaga dan customer memiliki perbedaan yang mungkin kurang
sesuai
dengan
apa
yang
diharapkan
oleh
customer.
Berdasarkan hal ini serta fenomena masalah bauran promosi
(promotion mix) dan Keputusan Pembelian Produk Modal Kerja
Mikro Laju di Bank CIMB Niaga Unit Banjaran, maka penulis
mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Bauran Promosi (Promotion Mix) Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Modal Kerja Mikro Laju (Studi Kasus
Bank CIMB Niaga Unit Banjaran)”.
1.2. Identifikasi Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
variabel
Periklanan
(Advertising)
(X1),
Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi
Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung
(Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5)
berpengaruh parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian
(Y) ?
13
2. Bagaimana
variabel
Periklanan
(Advertising)
(X1),
Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi
Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung
(Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5)
berpengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
Proses
Keputusan Pembelian (Y) ?
3. Variabel
manakah
berpengaruh
dalam
dominan
Bauran
terhadap
Promosi
Proses
yang
Keputusan
Pembelian (Y) ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan uraian yang telah dikemukan di atas,
maka tujuan dari kajian ini adalah :
1. Untuk mengetahui variabel Periklanan (Advertising) (X1),
Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi
Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung
(Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5)
berpengaruh parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian
(Y) ?
2. Untuk mengetahui variabel Periklanan (Advertising) (X1),
Penjualan Personal (Personal Selling) (X2), Promosi
Penjualan (Sales Promotion) (X3), Penjualan Langsung
(Direct Marketing) (X4), dan Publisitas (Publicity) (X5)
berpengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
Proses
Keputusan Pembelian (Y) ?
3. Untuk
mengetahui
Variabel
manakah
dalam Bauran
Promosi yang berpengaruh dominan terhadap Proses
Keputusan Pembelian (Y) ?
14
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan dua
kontribusi teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Melalui
penelitian
pengembangan
ini
ilmu
diharapkan
bermanfaat
khususnya
ilmu
untuk
Manajemen
Pemasaran sehingga dapat dilihat pengembangan dan
hubungan antara ilmu dan praktek.
2.
Kegunaan praktis
Melalui
penelitian
ini
hasilnya
diharapkan
dapat
mengungkapkan pengaruh bauran promosi (promotion mix)
terhadap keputusan pembelian produk modal kerja mikro
laju Bank CIMB Niaga unit Banjaran, sehingga memiliki
implikasi penting bagi para peneliti dan pihak Bank CIMB
Niaga sehingga dapat memberikan kontribusi secara praktis
dalam pengembangan korporasi. Selain itu dalam hal ini
pihak-pihak yang berminat terhadap bauran promosi dan
keputusan
pembelian
produk modal
kerja
dapat
memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan informasi
tambahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
15
Download