Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KINERJA GURU DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULON PROGO Oleh: , dan e-mail : , ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik dan kinerja guru. Populasi penelitian ini adalah guru SD di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Sampel penelitian diambil dengan teknik kelompok sampel, dengan sampel berjumlah 40 orang. Alat ukur yang digunakan, yaitu skala kompetensi pedagogik dan skala kinerja guru. Teknik analisa data menggunakan uji statistik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang signifikan dan positif antara kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru SD di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Dasar Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Kata Kunci: kompetensi pedagogik, kinerja guru, sekolah dasar. harus PENDAHULUAN UPTD PAUD dan memenuhi kualifikasi tertentu. DIKDAS Kriteria jabatan profesional antara lain Kecamatan Girimulyo mempunyai sumber bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan daya manusia yang terdiri dari Kepala intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan yang khusus, memerlukan persiapan lama yang terinci sebagai berikut: 21 orang untuk memangkunya, memerlukan latihan Kepala Sekolah yang terdiri dari 18 orang dalam jabatan yang berkesinambungan, Kepala Sekolah Negeri dan 3 orang Kepala merupakan karier hidup dan keanggotaan Sekolah Swasta , 102 orang guru kelas, 17 yang guru Pendidikan Agama Islam, dan 1 guru perilakunya, Pendidikan Agama Katolik. UPTD PAUD mempunyai organisasi profesional, dan dan DIKDAS Kecamatan Girimulyo terdiri mempunyai kode etik yang ditaati oleh dari 21 satuan pendidikan tingkat SD. anggotanya. Menurut Joni (1980) jabatan guru merupakan jabatan profesional, dan sebagai jabatan profesional, pemegangnya permanen, menentukan mementingkan baku layanan, Menurut Supriyadi (1998) istilah profesionalisme penampilan merujuk individu pada sebagai derajat seorang 22 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 professional atau suatu pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pekerjaan sebagai suatu profesi. Oleh meliputi: guru memformulasikan tujuan karenanya dapat dimaknai sebagai mutu, pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kualitas, kurikulum/silabus dan penampilan tindak-tanduk yang dan merupakan ciri suatu profesi atau orang karakteristik yang profesional, atau sifat profesional. menyusun bahan ajar secara runut, logis, Profesionalisme kontekstual itu berkaitan dengan peserta memperhatikan dan didik, mutakhir, guru guru komitmen para penyandang profesi. Untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang meningkatkan kemampuan profesionalnya efektif, guru memilih sumber belajar/ secara terus menerus, mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan materi strategi-strategi baru dalam tindakannya dan strategi pembelajaran. melalui proses pembelajaran yang terus Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menerus pula. Profesionalitas guru yang yang aktif dan efektif meliputi: guru ditunjukkan dengan kinerja guru dapat memulai pembelajaran dengan efektif, dikatakan guru menguasai materi pelajaran, guru sebagai kunci keberhasilan pendidikan. menerapkan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 dan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif, guru UU No. 14 Tahun 2005, kinerja guru memanfaatan sumber belajar/media dalam merupakan rumusan dalam melaksanakan pembelajaran, tugas utama dan menunaikan beban kerja memelihara serta dalam pembelajaran, guru menggunakan bahasa mengemban amanah pendidikan yang ada yang benar dan tepat dalam pembelajaran, di pundaknya. Menurut Sanjaya (2005), guru mengakhiri pembelajaran dengan kinerja efektif. mewujudkan guru kompetensi berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa. Menurut Badan guru memicu keterlibatan siswa dan/atau dalam Penilaian pembelajaran meliputi : (a) guru merancang alat evaluasi untuk Pengembangan mengukur kemajuan dan keberhasilan Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan belajar siswa, (b) guru menggunakan Kebudayaan Penjamin Mutu Pendidikan berbagai strategi dan metode penilaian (2012), karakeristik kinerja guru meliputi untuk perencanaan guru dalam pembelajaran, belajar siswa dalam mencapai kompetensi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang tertentu sebagaimana yang tertulis dalam aktif RPP, dan (c) guru memanfatkan berbagai dan efektif, dan penilaian memantau kemajuan dan hasil 23 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi belajarnya siswa tentang dan bahan kemajuan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. Kemampuan keterampilan dan yang berbagai dimiliki guru mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja guru. Sikap guru yang merupakan Rivai (2004) menjelaskan bahwa evaluasi dari afektif diri guru tersebut akan kinerja guru adalah perilaku nyata yang terus berusaha untuk berperilaku supaya ditampilkan oleh guru sebagai prestasi prestasi kerjanya makin bagus dengan kerja berdasarkan standar yang ditetapkan meningkatnya dan sesuai dengan perannya di sekolah. Uyoh, Berdasarkan dapat berkompetensi tinggi adalah guru yang disintesiskan kinerja guru adalah hasil atau mempunyai kemampuan lebih dibanding wujud dari segenap daya upaya yang dengan guru lain sehingga keberadaannya berkenaan dengan segala macam tugas dan selalu kewajiban yang harus dilakukan dan Kemampuan-kemapuan menyempurnakannya dengan bekerja tercermin pada kinerja guru. Guru tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang mempunyai kinerja yang baik akan yang diharapkan oleh sekolah. mampu untuk menguasai karakteristik uraian Menurut di atas, sesuai Mulyasa (2013) dkk kinerja (2010) dibutuhkan siswa, menguasai guru. Menurut guru yang oleh siswa. guru dalam teori kompetensi pedagogik adalah seperangkat memfasilitasi kemampuan yang berkomunikasi dengan baik. Guru yang belajar mempunyai kinerja baik akan secara tidak mengajar antara guru dan siswa dalam langsung kinerjanya menjadi meningkat kelas. dan berkaitan dan keterampilan dengan interaksi Penelitian maksimal, siswa, sehingga dan tujuan dilakukan pembelajaran dapat tercapai. Hal tersebut Aunurrahman dan Thamrin (2012) dengan juga akan berdampak baik bagi visi dan judul “Hubungan Kompetensi Pedagogik misi sekolah. dan Kompetensi Kinerja Guru. yang potensi belajar, Kepribadian Hasil dengan penelitian ini Guru yang memiliki kompetensi pedagogik dalam pengembangan bertujuan untuk mengungkap hubungan kurikulum dan pengembangan kegiatan kompetensi pedagogik dan kompetensi yang mendidik akan membuahkan kinerja kepribadian dengan kinerja guru baik yang secara parsial maupun simultan. pembelajaran. baik dalam Guru perencanaan yang memiliki kompetensi pedagogik dalam menguasai 24 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 karakteristik siswa dan teori belajar serta kinerja guru adalah: perilaku nyata yang dapat sebagai ditampilkan oleh guru sebagai prestasi penghubung potensi dan berkomunkasi kerja berdasarkan standar yang ditetapkan yang dan sesuai dengan perannya di sekolah. memfasilitasi baik atau maka guru tersebut menunjukkan kinerja yang bertanggung Peran guru yang dimaksud adalah jawab pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peran guru dalam proses aktif dan efektif. Hal tersebut selaras pembelajaran. Guru merupakan faktor dengan teori Daryanto (2013), yaitu: penentu yang sangat dominan dalam kompetensi pedagogik guru merupakan pendidikan pada umumnya, karena guru kemampuan yang harus dimiliki guru memegang berkenaan dengan karakteristik siswa. pembelajaran, dimana proses pembelajaran Guru yang memiliki kompetensi pedagogik merupakan inti dari proses pendidikan pada evaluasi proses dan hasil belajar secara maka guru tersebut akan memiliki kinerja perencana, pelaksana sekaligus sebagai guru yang baik dan diwujudkan pada evaluator pembelajaran di kelas (Gunawan penilaian dalam Ondi Saondi, 2005). pembelajaran. kemampuan guru Kemampuan- tersebut keseluruhan. dalam Guru proses merupakan atas Dari uraian diatas penulis dapat merupakan bagian dari kinerja guru dalam menyimpulkan bahwa pada hakikatnya perencaan kinerja pembelajaran, di peranan pelaksanaan guru adalah seorang perilaku guru yang kegiatan pembelajaran yang aktif dan efktif dihasilkan dalam serta penilaian pembelajaran (Undang- melaksanakan tugasnya sebagai pendidik Undang Nomor 14 T ahun 2005). dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu KAJIAN TEORI seperti perencanaan program pengajaran, Kinerja Guru pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan Menurut UU No 20 Tahun 2003 evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja dan UU No 14 Tahun 2005 memberikan seseorang guru akan nampak pada situasi gambaran bahwa kinerja guru merupakan dan kondisi kerja sehari-hari dalam aspek rumusan dalam melaksanakan tugas utama kegiatan dan cara/kualitas menunaikan mewujudkan beban kerja kompetensi serta dalam menjalankan dalam tugas dan melaksanakan kegiatan/tugas tersebut. mengemban amanah pendidikan yang ada Kisi-kisi penilaian kinerja guru di pundaknya. Menurut Rivai (2004:309), kelas atau mata pelajaran dalam buku 25 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja penilaian untuk memantau kemajuan dan Guru hasil (PK Guru) menurut Badan belajar siswa dalam mencapai Pengembangan Sumber Daya Manusia kompetensi tertentu sebagaimana yang Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan tertulis dalam RPP, (3) guru memanfatkan Mutu Pendidikan Tahun 2012 sebagai berbagai berikut: (a) perencanaan pembelajaran memberikan umpan balik bagi siswa meliputi : (1) guru memformulasikan tentang kemajuan belajarnya dan bahan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai penyusunan dengan dan selanjutnya. memperhatikan karakteristik siswa, (2) Ada kurikulum/silabus hasil penilaian rancangan pembelajaran beberapa faktor yang guru menyusun bahan ajar secara runut, mempengaruhi logis, kontekstual dan mutakhir, (3) guru Sudrajat merencanakan kegiatan pembelajaran yang kepribadian dan dedikasi, pengembangan efektif, dan (4) guru memilih sumber profesi, kemampuan mengajar (kompetensi belajar/ media pembelajaran sesuai dengan pedagogik), hubungan dan komunikasi, materi dan strategi pembelajaran. (b) hubungan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang kedisiplinan, aktif dan efektif meliputi : (1) guru kerja. Berdasarkan beberapa faktor yang memulai pembelajaran dengan efektif, (2) mempengaruhi guru menguasai materi pelajaran, (3) guru kompetensi pedagogik dan disiplin kerja menerapkan pendekatan/strategi merupakan efektif, terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. pembelajaran yang (4) guru memanfaatan sumber belajar/media dalam kinerja untuk (Djamarah, guru 2004) dengan faktor Menurut dan guru yang Dita yaitu: masyarakat, kesejahteraan, kinerja menurut iklim tersebut, berpengaruh dkk (2012) pembelajaran, (5) guru memicu dan atau kompetensi pedagogik erat hubungannya memelihara dengan pembelajaran, keterlibatan (6) guru siswa dalam kinerja guru. Guru yang menggunakan mempunyai kompetensi pedagogik tinggi, bahasa yang benar dan tepat dalam maka kinerjanya pun akan tinggi. Hal ini pembelajaran, dan (7) guru mengakhiri karena penguasaan kompetensi pedagogik pembelajaran dengan efektif. (c) penilaian menunjukkan pemahaman guru terhadap pembelajaran meliputi: (1) guru merancang kemampuan apa saja yang harus dimiliki alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dalam mengajar, sehingga ketika guru dan keberhasilan belajar siswa. (2) guru memahami menggunakan berbagai strategi dan metode menampilkan cara mengajar yang baik. hal itu akan berusaha 26 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 Cara mengajar merupakan bentuk nyata Menurut Mendiknas (2007), aspek- kinerja guru. Dengan demikian penguasaan aspek kompetensi sebagai berikut: (a) guru mengidentifikasi pedagogik berhubungan kompetensi pedagogik adalah dengan kualitas kinerjanya. karakteristik belajar siswa di kelasnya, (b) Kompetensi Pedagogik guru Menurut Mulyasa (2013) memastikan berpartisipasi aktif kemampuan pembelajaran, (c) berkaitan dengan siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk kompetensi pedagogik adalah seperangkat yang semua dalam guru menggunakan interaksi belajar mengajar antara guru dan berbagai siswa dalam kelas. Menurut Daryanto kemauan belajar siswa, (d) guru selalu (2013), definisi kompetensi pedagogik memastikan tingkat pemahaman siswa guru adalah merupakan kemampuan yang terhadap harus dimiliki guru berkenaan dengan diajarkan, (e) guru dapat menyusun Silabus karakteristik siswa dilihat dari berbagai yang sesuai dengan kurikulum, (f) guru aspek dan merancang rencana pembelajaran yang demikian sesuai dengan silabus untuk membahas memungkinkan guru untuk membimbing materi ajar agar siswa dapat menguasai siswa memenuhi standar kompetensi sesuai kompetensi dasar yang ditetapkan, (g) guru dengan Standar Nasional Pendidikan. mengelola kelas secara efektif tanpa seperti moral, intelektual. emosional, Dengan Menurut Undang-Undang Nomor teknik kegiatan materi mendominasi untuk memotivasi pembelajaran atau sibuk yang dengan 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kegiatannya sendiri, (h) guru menggunakan kompetensi pedagogik adalah kemampuan alat bantu mengajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap siswa, perancangan motivasi siswa, (i) guru menganalisis hasil dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi belajar hasil dan pengembangan siswa penilaian terhadap setiap siswa untuk untuk mengaktualisasikan berbagai potensi mengetahui tingkat kemajuan masing- yang dimilikinya. masing. belajar, Berdasarkan pendapat di atas dapat berdasarkan Berdasarkan segala tinjauan bentuk pustaka disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik dalam penelitian ini, maka dapat diajukan adalah kemampuan guru dalam mengelola hipotesis sebagai siswa dan proses pembelajaran serta hubungan positif kemampuan mengembangkan kemampuan pedagogik dengan kinerja guru SD di yang dimiliki oleh siswa. UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan berikut: antara Terdapat kompetensi 27 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 Girimulyo Kabupaten Progo. skala Likert, yaitu dari 1 sampai 4. Adapun Semakin tinggi kompetensi pedagogik penggunaan skala 1 - 4 untuk setiap maka semakin tinggi kinerja guru SD di jawaban responden selanjutnya dibagi ke UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan dalam empat kategori yakni: Sangat Sesuai Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan METODE PENELITIAN Sangat Tidak Sesuai (STS). Populasi dalam Kulon penelitian ini Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah semua guru SD se UPTD PAUD skala kompetensi pedagogik yang terdiri DIKDAS yang dari 69 item pernyataan tidak ada yang berjumlah 160 guru SD. Sampel adalah gugur. Nilai koefisien validitas item yang sebagian dari jumlah dan karakteristik valid pada skala kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh populasi tersebut. berkisar antara 0.305 – 0.861. Hasil uji Arikunto bahwa reliabilitas yang telah dilakukan dapat apabila subjeknya kurang dari 100, diambil diketahui nilai alpha cronbach pada skala semua sekaligus sehingga penelitiannya kompetensi merupakan penelitian populasi. Jika jumlah 0.980. subjek besar maka diambil 10 - 15% atau mempunyai nilai alpha cronbach lebih 20 - 25% atau lebih. besar dari 0.60, sehingga dapat dikatakan Kecamatan Girimulyo (1999) Dalam menyatakan penelitian ini peneliti pedagogik Skala adalah kompetensi sebesar pedagogik reliabel (Azwar, 1998). mengambil sampel 25% dari 160 guru Hasil uji validitas dan reliabilitas yaitu sebanyak 40 guru SD. 40 guru SD skala kinerja guru yang terdiri dari 27 item tersebut akan diambil dari guru kelas pernyataan tidak ada yang gugur. Nilai UPTD Kecamatan koefisien validitas item yang valid pada Girimulyo. Teknik pengambilan sampel skala kinerja guru berkisar antara 0.437 – menggunakan teknik kelompok sampel, 0.908. Hasil uji reliabilitas yang telah yaitu metode pemilihan suatu sampel dari dilakukan dapat diketahui nilai alpha kelompok-kelompok cronbach pada skala kinerja guru adalah PAUD DIKDAS (cluster) dengan jumlah unit-unit elementer yang lebih sebesar 0.964. Skala kinerja guru kecil, setiap kelompok merupakan sub mempunyai nilai alpha cronbach lebih populasi yang bersama-sama membentuk besar dari 0.60, sehingga dapat dikatakan populasi total (Soemarno, 2004). reliabel (Azwar, 1998). Skala pengukuran yang digunakan Analisis data menggunakan uji dalam penelitian ini adalah modifikasi statistik korelasi product moment dan 28 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 regresi ganda. Analisa korelasi product guru diperoleh nilai KS-Z sebesar 0.128 moment dan regresi ganda ini adalah dan p = 0.095 (p>0.05) ini menunjukkan analisis tentang hubungan antara satu bahwa variabel kinerja guru memiliki dependent variable dengan dua atau lebih sebaran normal. independent variable. Uji hasil dilakukan untuk apakah variabel yang mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN Kategori linearitas kompetensi dianalisis korelasinya memiliki hubungan pedagogik diketahui bahwa tidak ada linear. Pedoman yang digunakan untuk subyek menguji linearitas garis regresi dilakukan yang memiliki kompetensi pedagogik dengan klasifikasi rendah, untuk dengan jalan menguji signifikansi p< kategori sedang sebanyak 9 guru (22,5%), Adapun hubungan yang linear antara dan dengan kategori tinggi sebanyak 31 variabel kompetensi pedagogik dengan guru (77,5%). Hal tersebut menunjukkan kinerja bahwa guru yang memiliki kompetensi signifikansi 0.001 (p pedagogik tinggi. cenderung Kategori pada hasil klasifikasi kinerja guru guru mengahasilkan . nilai ). Berdasarkan hasil uji korelasi dapat diketahui bahwa variabel kompetensi diketahui bahwa tidak ada subyek yang pedagogik besarnya korelasi atau nilai r = memiliki kinerja dengan klasifikasi rendah, 0,497, apabila dikuadradkan (r2) menjadi untuk kategori sedang sebanyak 6 guru 0,247, sedangkan nilai p = 0,01, sehingga (15%), tinggi p< 0.05. koefisien determinansi (r2) sebesar sebanyak 34 guru (85%). Hal tersebut 0,247, ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 menunjukkan diterima dan dengan kategori bahwa kinerja guru cenderung pada klasifikasi tinggi. apakah berdistribusi model normal kompetensi pedagogik memberikan sumbangan efektif terhadap Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan kinerja guru sebesar 24,70%, sedangkan regresi sisanya dengan variabel lain. sebesar 75,30% dipengaruhi membandingkan nilai probabilitas dengan nilai kritisnya 0.05. Uji normalitas variabel PEMBAHASAN kompetensi pedagogik diperoleh nilai KS- Hipotesis penelitian menyatakan Z sebesar 0,132 dan p = 0,075 (p > 0,05) ada hubungan signifikan dan positif antara ini variabel kompetensi pedagogik dengan kinerja guru kompetensi pedagogik memiliki sebaran SD di Unit Pelaksana Teknis Daerah normal. Uji normalitas variabel kinerja Pendidikan menunjukkan bahwa Anak Usia Dini dan 29 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 Pendidikan Dasar Kecamatan Girimulyo kepala Kabupaten Kulon Progo dalam penelitian Nomor 03/IV/PB/2010. Nomor 14 Tahun ini diterima. Dengan kata lain, dapat 2010 Tanggal 6 Mei 2010). diartikan bahwa semakin tinggi Bidang Kepegawaian Ditinjau dari Negara aspek-aspek kompetensi pedagogik semakin tinggi pula kompetensi kinerja guru. Sebaliknya, semakin rendah aspek-aspek tersebut mampu mendukung kompetensi pedagogik semakin rendah dan meningkatkan kinerja guru. Sebagai pula kinerja guru. contoh, aspek pengembangan kurikulum Dengan demikian kompetensi pedagogik terbukti secara empirik mempengaruhi kinerja guru. dan pedagogik pengembangan tampak kegiatan bahwa yang mendidik yang merupakan dua dari tujuh Pada penelitian ini, kompetensi aspek kompetensi pedagogik pada pedagogik memberikan sumbangan efektif penelitian ini, sangat mendukung aspek terhadap kinerja 24.70%, sedangkan pada guru sebesar perencanaan pembelajaran dalam kinerja sisanya sebesar guru. Hal ini karena untuk dapat 75,30% dipengaruhi variabel lain seperti merencanakan pembelajaran yang baik, kepribadian dan dedikasi, pengembangan guru harus memahami dan memiliki profesi, kemampuan hubungan dan komunikasi, dalam mengembangkan hubungan dengan masyarakat, disiplin kurikulum yang berlaku pada tingkat kerja, kesejahteraan, dan iklim kerja pembelajaran pembelajaran (Muhlisin, 2009). operasional. Demikian juga perencanaan Variabel lain yang dimaksud pada penelitian Pendamping ini adalah workshop Implementasi Kurikulum 2013 dan workshop Implementasi Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 serta secara rasional dan pembelajaran yang baik dapat terwujud jika guru mampu kegiatan-kegiatan mengembangkan pembelajaran yang bertujuan mendidik siswa (Robandi, 2007). Kinerja guru pada aspek adanya penelitian kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang instrumen aktif dan efektif sangat A yang berbunyi memerlukan Menyelenggarakan proses pembelajaran dukungan kompetensi pedagogik, seperti adalah merencanakan dan melaksanakan, ditunjukkan mengevaluasi karakter dan menilai hasil pada siswa aspek dan menguasai teori belajar, pengembangan potensi pembelajaran, dan melaksanakan tindak memfasilitasi lanjut hasil penelitian. (Lampiran Peraturan siswa, dan komunikasi. Dengan menguasai Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan karakteristik siswa, baik dari aspek fisik, 30 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 moral, sosial, kultural, emosional, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif, intelektual, maka seorang guru akan dapat empatik, dan santun dengan siswa. Hal ini melaksanakan pembelajaran karena di era globalisasi saat ini memang menjadi lebih baik, karena semua aktivitas diharapkan terjalin interaksi yang akrab disesuaikan siswa. dan hangat antara guru dan siswa, agar Demikian pula dengan menguasai teori siswa merasa dekat dengan guru sehingga belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran materi pelajaran dapat diterima lebih yang mendidik, guru dapat memaknai mudah. Tanpa empati dari guru, maka perannya sebagai hubungan siswa dengan guru tidak lebih pendidik yang proses dengan pengajar baik, menyampaikan kondisi materi sekaligus sehingga dapat hanyalah hubungan antara pemberi pesan pembelajaran dan penerima pesan secara kaku, sehingga dengan teknik yang mengacu pada teori komunikasi edukatif tidak terjalin baik. belajar tertentu, dan juga menyisipkan penanaman karakter bagi anak didiknya, SIMPULAN Daryanto (2013). Berdasarkan hasil analisis data dan Sesuai dengan perannya saat ini, bahwa guru sebagai fasilitator dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil : Ada hubungan motivator, maka ketika guru melaksanakan yang pembelajaran di kelas mampu kompetensi pedagogik dan kinerja guru di menerapkan strategi pembelajaran yang Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan mampu mengungkap potensi yang dimiliki Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar siswa. Oleh karena itu guru harus memiliki Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon kemampuan yang memadai untuk dapat Progo. menciptakan pembelajaran yang menarik pedagogik semakin tinggi pula kinerja dan menantang untuk menunjukkan kinerja guru, yang sesuai dengan tuntutan kurikulum kompetensi pedagogik semakin rendah yang berlaku dan era pendidikan modern. pula kinerja guru tersebut. harus signifikan Semakin sebaliknya dan positif tinggi antara kompetensi semakin rendah Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran juga sangat memerlukan 31 Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Aunurrahman, dkk. (2013). Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Kepribadian dengan Kinerja Guru. Pontianak: Universitas Tanjung Pura. Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto. (2013). Standar Kompetensi dan Penilaian Kerja Guru Profesional. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. ________. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Mendiknas. (2007). Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. DEPDIKNAS. (Permen16/2007KompetensiGuru.p df). Robandi, B. (2012). Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI. Disajikan pada kegiatan PPM di UPTD Bale Endah Bandung.Pedagogik, FIP, UPI. Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Brbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Supriyadi, D. (1998). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. 32