faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care

advertisement
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6 (1); Januari 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN
ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN
KEMBANGAN JAKARTA BARAT TAHUN 2013
Nurul Syamsiah1, Atikah Pustikasari1
1
Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas MH. Thamrin
Alamat Korespondensi :
Program studi keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas MH.Thamrin, Jln. Raya Pondok Gede No. 23-25 Kramat Jati Jakarta Timur
13550.
Telp : 8096411 ext 1208
ABSTRAK
Cakupan kunjungan ANC di Indonesia secara umum masih rendah yaitu 83,9% dari 85% - 95% yang ditargetkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan diantaranya dikarenakan kurangnya pengetahuan, sikap, dukungan suami, dan
dukungan petugas kesehatan (Profile Dinkes, 2009). Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kuantitatif dengan
desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ANC di
Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dengan besar sampel
sebanyak 83 responden yang diambil dengan teknik purposiv. Pengumpulan data mencakup data primer dengan
wawancara pada kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 83
responden, sebanyak 66 (79.5%) ibu melakukan kunjungan ANC secara lengkap. Hasil analisis bivariat menemukan
variabel pengetahuan tentang kunjungan ANC (p-value = 0.032, OR = 3,825), sikap terhadap kunjungan ANC (pvalue = 0.008, OR = 8,750), dukungan suami (p-value = 0.038, OR = 3,920), dan dukungan petugas kesehatan (pvalue = 0.034), yang artinya memiliki hubungan signifikan dengan kunjungan ANC pada ibu hamil. Variabel sikap
(p=0.008, OR=8,750 dengan 95% CI=1,841 – 41,590) menjadi faktor yang paling dominan terhadap kunjungan ANC
pada ibu hamil di Puskesmas kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Disarankan kepada anggota keluarga khususnya
pada suami agar memberikan motivasi dan mendukung ibu dalam melakukan kunjungan ANC, dan kepada Petugas
kesehatan perlu meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan secara berkala tentang pentingnya ibu hamil melakukan
kunjungan ANC.
Kata kunci : Perilaku, kunjungan ANC
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri dan
pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud. Dalam pelaksanaannya,
pembangunan diselenggarakan berdasarkan azas
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian serta
adil dan merata dengan mengutamakan aspek manfaat
utamanya bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi, anak,
usia lanjut, dan keluarga tidak mampu (Depkes, 2010).
Menurut SDKI (2007) Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari
307/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2002
menjadi 228/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun
2007 (SDKI, 2007). Sedangkan menurut Riskesdas
(2010) masih diperlukan upaya keras untuk mencapai
target RPJMN 2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada
tahun 2014 dan Tujuan Pembangunan Millenium
(Millenium Development Goals), yaitu AKI 102/100.000
KH pada tahun 2015.
Menurut Ali (2010) penyebab tingginya AKI dan
AKB adalah karena kurangnya perawatan ibu pada saat
kehamilan, di Indonesia yang memeriksakan kandungan
selama kehamilan hanya 83,9% dari cakupan target 85-
95%, yang berarti masih ada sebagian ibu hamil yang
tidak memeriksakan kehamilannya. Menurut Dinkes
(2010) kurangnya perawatan pada masa kehamilan juga
disebabkan kurangnya pengetahuan ibu hamil, petugas
kesehatan yang masih belum merata, serta motivasi dari
keluarga.
Tercatat di Provinsi Gorontalo angka kunjungan ANC
adalah yang paling rendah di Indonesia yaitu 19,7%. Di
DKI Jakarta cakupan pemeriksaan ANC dengan
kunjungan ANC sudah baik yaitu 96,53% yang
melakukan kunjungan sebanyak 4 kali, namun cakupan
kunjungan ANC di DKI Jakarta tidak merata, hal ini
terbukti dari profil kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang
melaporkan bahwasanya tingkat tertinggi yang mengikuti
kunjungan ANC lengkap adalah di Jakarta Timur
(102%), Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat (97%), 93% di
Jakarta Utara, 87% di Kep. Seribu, dan yang terendah
adalah di Jakarta Barat (84%) (KEMENKES, 2012).
Menurut profil kesehatan di Wilayah Puskesmas
Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2012, dijelaskan
ibu hamil yang memeriksakan kunjungan ANC K1 dan
K2 sebanyak 50%, K3 dan K4 48,2%. Maka berdasarkan
uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian terkait dengan faktor-faktor yang berhubungan
15
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6 (1); Januari 2014
dengan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun 2013.
Metode
Penelitian dilakukan dengan desain cross
sectional dan menggunakan analisis deskriptif
(mengetahui estimasi proporsi populasi menurut
karakteristik, tempat dan waktu) dengan metode non
eksperimen (disajikan dalam bentuk tabel, bagan, dan
grafik) antara variabel dependen (kunjungan ANC pada
ibu hamil) dengan variabel independen (pengetahuan,
sikap, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat tahun 2013 yaitu bulan juli
hingga bulan agustus.
Tehnik pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan wawancara. Responden dalam penelitian
ini adalah ibu hamil trimester tiga yang berada di
Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Data
sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta
tahun 2010 dan profil puskesmas Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat tahun 2012. Tehnik sampling pada
penelitian ini adalah purposiv yaitu mengambil subjek
bukan berdasarkan strata, random atau daerah tetapi
berdasarkan tujuan tertentu, dan menggunakan rumus
Slovin.
berpeluang 3,92 kali lebih besar untuk melakukan
kunjungan ANC secara lengkap dibandingkan dengan ibu
hamil yang tidak mendapatkan dukungan suami (OR =
3,92 ; p-value = 0,038). ibu yang mendapatkan dukungan
petugas kesehatan berpeluang 3,96 kali lebih besar untuk
melakukan kunjungan ANC secara lengkap dibandingkan
dengan ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan
petugas kesehatan (OR = 3,97 ; p-value = 0,032).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat Tahun 2013
No
Variabel Independen
Frequensi
Persentase
(%)
Pengetahuan
1
2
0. Kurang (< 76%)
24
28,9
1. Baik (≥ 76%)
59
71,1
Sikap
8
9,6
0. Negatif (< 50%)
75
90,4
17
66
20,5
79,5
0. Tidak mendukung
14
16,9
1. Mendukung
69
83,1
1. Positif (≥ 50%)
3
Dukungan Suami
0. Tidak Mendukung
Hasil
1. Mendukung
Diperoleh bahwa ibu yang tidak lengkap
melakukan pemeriksaan kehamilan lebih rendah
sebanyak 17 responden (20,5%) dibandingkan dengan
ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan secara
lengkap yaitu 66 responden (79,5%). yang memiliki
pengetahuan kurang lebih rendah sebanyak 24 responden
(28,9%) dibandingkan ibu hamil yang memiliki
pengetahuan baik 59 (71,1%). yang memiliki sikap
negatif lebih rendah dibandingkan sikap positif pada ibu
hamil sebanyak 75 responden (90,4%). Sebanyak 17
responden (20,5%) yang tidak mendapatkan dukungan
suami, dan 66 responden (79,5%) yang mendapatkan
dukungan suami untuk melakukan kunjungan ANC.
sebanyak 14 responden (16,9%) yang tidak mendapatkan
dukungan dari petugas kesehatan dan 69 responden
(83,1%) yang mendapatkan dukungan dari petugas
kesehatan untuk melakukan kunjungan ANC.
Kunjungan ANC di Puskesmas Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat ibu dengan memiliki
pengetahuan baik berpeluang 3,82 kali lebih besar untuk
melakukan kunjungan ANC secara lengkap dibandingkan
dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang
(OR = 3,82 ; p-value = 0,032). Variabel sikap juga
memiliki hubungan yang bermakna dengan kunjungan
ANC, ibu yang memiliki sikap positif berpeluang 8,75
kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC secara
lengkap dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki
sikap negatif (OR = 8,75 ; p-value = 0,008).
Dukungan suami juga memiliki hubungan yang
signifikan dengan kunjungan ANC, dan dukungan suami
Dukungan
Kesehatan
4
Petugas
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kelangkapan Kunjungan
Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun 2013
Kunjungan ANC
No
1
2
3
4
Variabel
Independen
Pengetahuan
0. Kurang (< 76%)
1. Baik (≥ 76%)
Sikap
0. Negatif (< 50%)
1. Positif (≥ 50%)
Dukungan Suami
0. Tidak Mendukung
1. Mendukung
Dukungan Petugas
Kesehatan
0.Tidak mendukung
1. Mendukung
Tidak
Lengkap
N
%
Lengkap
pvalue
OR
0,032
3,82
N
%
37,5
13,6
15
51
62,5
86,4
5
12
62,5
16
3
63
37,5
84
0,008
8,75
7
10
41,2
15,2
10
56
58,8
84,8
0,038
3,92
6
11
42,9
15,9
8
58
57,1
84,1
0,034
3,97
9
8
Pembahasan
Berdasarkan hasil uji statistik analisis univariat
didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC adalah yang memiliki pengetahuan baik,
yaitu sebesar 71,1% (59 orang). Adapun hasil uji chi
16
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6 (1); Januari 2014
square diperoleh nilai p-value = 0,032, maka dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan pengetahuan dengan kunjungan ANC. Hasil ini
sama seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh
Sumiati (2012), dimana terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan kunjungan ANC ( p-value = 0,001).
Berdasarkan hasil uji statistik analisis univariat
didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC adalah yang memiliki sikap yang positif,
yaitu sebesar 90,4% (75 orang). Adapun hasil uji chi
square diperoleh nilai p-value = 0,008, maka dapat
disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan sikap dengan kunjungan ANC. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumiati
(2012) dengan menunjukkan p-value 0,002, dan dari
penelitian lain yang dilakukan oleh Simanjutak (2002)
terdapat hasil yang bermakna antara sikap dengan
kunjungan ANC.
Berdasarkan hasil uji statistik analisis univariat
didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC adalah ibu yang mendapatkan dukungan
dari suaminya, yaitu sebesar 79,5% (66 orang). Adapun
hasil uji chi square diperoleh nilai p-value = 0,038, maka
dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan
antara hubungan dukungan suami dengan kunjungan
ANC. Penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sumiati (2012) dengan
menunjukkan p-value 0,001, dan dari penelitian lain yang
dilakukan oleh Simanjutak (2002) terdapat hasil yang
bermakna antara dukungan suami dengan kunjungan
ANC (p-value = 0,025).
Berdasarkan hasil uji statistik analisis univariat
didapatkan bahwa mayoritas ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC adalah yang mendapatkan dukungan
dari petugas kesehatan, yaitu sebesar 83,1% (69 orang).
Adapun hasil uji chi square diperoleh nilai p-value =
0,034, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang
signifikan antara hubungan dukungan petugas kesehatan
dengan kunjungan ANC. Penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Aminah (2008) dengan
menunjukkan adanya hubungan antara dukungan petugas
kesehatan dengan kunjungan ANC (p-value = 0,042).
Departemen Kesehatan RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2007. Jakarta: Depkes RI.
Diana, F. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di
Puskesmas Baros Banten Jawa Barat. KTI. AKBID :
STIKBA
Hartono, Bambang. 2010. Promosi Kesehatan di
Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, A. Azis Alimun. 2007. Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Data / Informasi
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Seminar Hasil Kajian
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Kemenkes
RI
Muniarti. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu
Hamil Melakukan Pemanfaataan Pelayanan ANC Di
Kab. Aceh Tenggara. Skripsi. Sumatra : FIK USU
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2007.
Kesejahteraan
Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori
dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat
Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Metode
Penelitian
Daftar Pustaka
Novi, Nur A. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Motivasi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan ANC Di
Puskesmas Kec Bareng Surabaya Jawa Timur. Skripsi.
UNAIR : FIK
Aminah, Setiana D. 2008. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan
Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Serang Banten
Jawa Barat. KTI. AKBID : STIKBA
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis,
Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Ali, Arsad R., 2010. Cakupan Pelayanan ANC (K1 dan
K4). Diakses melalui www.wordpress.com
Dewi N, Islami. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan
dan Sikap tentang ANC dengan Keteraturan Kunjungan
ANC pada Ibu Post Partum di Posyandu Wilayah kerja
Puskesmas Arjowinangun Malang.
Astini, Siringo R. Pengetahuan Ibu Hamil Dan Motivasi
Keluarga Dalam Pelaksanaan Antenatal Care Di
Puskesmas Ujung Batu Riau. Skripsi. FIK : USU.
Chandra, Budiman. 2008.
Kesehatan. Jakarta :EGC
Metodologi
Penelitian
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta :
EGC
Rusmini. 2009. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan
Dukungan Keluarga Terhadap Pemeriksaan Kehamilan
Pada Ibu Hamil. KTI.
17
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6 (1); Januari 2014
Sarminah 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Provinsi Papua
Tahun 2010. FKM UI
Tumiar,Simanjutak.
2002.
Faktor-faktor
Yang
Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan
Kehamilan K4 di Puskesmas Kecamatan Pakuhaji Tahun
2003. Tesis. Depok : FKM UI
Sumiati, S. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan K4 Di
Puskesmas Dengan Perawatan Sindangratu Kabupaten
Garut Tahun 2012. Skripsi. Depok : FKM UI
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Kuantitatif,
18
Download