BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003 : 79). Definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Who Says What in Which Channel to Whom Whith What Effect?. Paradigma Lasswell di atas menunjukanbahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media massa yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2002 : 10). 12 2.1.1 Fungsi Komunikasi Berikut ini adalah 4 fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh William I.Gorden (Mulyana, 2007 ; 5-33) 1. Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab, karena cara-cara berprilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi 2. Komunikasi Ekspresif Komunikasi Ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan emosi kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.perasaan sayang,peduli, rindu, prihatin, sedih, marah dan benci dapat disampaikan lewat katakata, namun terutama lewat perilaku nonverbal. 3. Komunikasi Ritual 13 Komunikasi ini biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang sering disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (nyanyi Happy birthday dan pemotongan kue), pertunangan (melamar, tukar cincin), siraman, pernikahan (ijabqabul,sungkem kepada orang tua, sawer, dan sebagainya), ulang tahun perkawinanm hingga upacara kematian, dalam acara oitu orang-orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilakuperilaku simbolik. Mereka yang berpatisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, Negara, ideology, atau agama mereka. 4. Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga menghibur.Maka dari semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).Komunikasi yang berfungsi memberitahukan dan menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui.Sebagai instrumen komunikasi tidak saja kita gunakan 14 untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.( Mulyana , 2007; 5-38) 2.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio atau televisi) berbiaya tarif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen (Mulyana, 2007; 85) 2.2.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:19-31) : 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga. Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heteregon. Komunikan dalam komunikasi massa misalnya dalam media televisi bersifat heterogen. Penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan dan kepercayaan yang juga tak sama. Namun, mereka semua adalah komunikan televisi. 3. Pesannya Bersifat Umum. 15 Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural.Komunikasinya Berlangsung Satu Arah.Hampir di semua komunikasi massa hanya berlangsung satu arah yaitu kita, sebagai komunikan tidak bisa langsung memberikan respons kepada komunikatornya berbeda dengan komunikasi tatap muka. Kalaupun bisa berlangsung dua arah tapi sifatnya tertunda. 4. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakkan. Dalam komunikasi massa ada keserempakkan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan tentu juga bersifat relatif. 5. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis. Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud adalah misalnya pemancar untuk media elektronik, satelit, dan lain lain. 6. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper. Gatekeeper atau yang sering disebut penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang 16 disebarkan lebih mudah dipahami. 2.2.2 Efek Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki tiga efek yaitu : 1. Efek Kognitif (Pengetahuan) Efek yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapatmembantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dalam mengembangkan keterampilan kognitifnya. Gapaian komunikator dalam efek kognitif ini hanya sampai batas memberi tahu saja. (Ardianto, 2005 : 50) 2. Efek Afektif (Perasaan) Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari penggunaan media massa timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam – macam, senang sehingga tertawa terbahak – bahak, sedih hingga menangis, takut sampai merinding, dan lain – lain. (Effendy, 2000 : 319) 3. Efek Behavioral (Perilaku) Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalambentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. (Ardianto, 2004 : 56)Efek behavioral tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan mediamassa, melainkan didahului oleh 17 efek kognitif dan atau efek afektif. Denganlain perkataan, timbulnya efek behavioral stelah muncul kognitif dan atauefek afektif. Dampak behavioral adalah dampak yang timbul pada komunikandalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan. (Effendy, 2000 : 318) 2.3 Media Massa Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Kebanyakan ahli teori menganggap media sebagai wahana yang netral dalam memuat pesan. Media massa biasanya dianggap sebagai sumber berita dan hiburan. Media massa juga membawa pesan persuasi. Media massa telah merasuk ke dalam kehidupan modern karena memiliki jangkauan yang luas. Media massa memiliki fungsi sebagai sumber informasi dan hiburan. 2.3.1 Jenis-jenis media massa 1. Media cetak Media cetak merupakan kegiatan yang menggunakan media cetak sebagai media penyampaiannya.Jurnalistik media cetak menggunakan tulisan maupun gambar dan simbol-simbol yang dapat divisualkan untuk penyampaian pesannya. Media cetak terdiri atas : • Koran/ surat kabar 18 surat kabar merupkan media massa paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Fungsi paling menonjol dari surat kabar adalah informasi. (Ardianto, 2005 : 104) • Majalah 1. General costumer magazine, majalah ini diperuntukkan untuk siapa saja. 2. Business publication, melayani secara khusus informasi bisnis, industri, atau profesi. 3. Literacy reviews and academic journal, majalahyang mengkritik sastra dan ilmiah. 4. Newsletter, majalah dengan bentuk khusus. 5. Public realtion magazines, diterbitkan oleh perusahaan dan dirancang untuk sirkulasi pada perusahaan, karyawan agen, pelanggan, dan pemegang saham. (Ardianto, 2004 : 107 - 108) 2. Media elektronik Media massa elektronik adalah alat-alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat yang mengandung • Sound recording 19 • Film • Radio • Televisi b. Media modern • Internet 2.4 Radio Pengertian radio merujuk pada pengertian the encyclopedia of America international (1983 : 121a) radio merupakan alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya tetap rendah, sedangkan radio menurut moeryanto ginting yang dikutip Ritonga (1996:93) radio merupakan alat komunikasi massa yang menggunakan lambing komunikasi yang berbunyi (Lee,1965). Suatu pemancara radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada pendengar kalau gelombanggelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti entah itu berupa sinyal, kata-kata yang terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang berirama (kertapati, 1981) 2.4.1 Sejarah Radio ( Triartanto,2010;24-26) 20 Mencoba menelusuri jejak kronologi histori dan sepak terjangnya semenjak ditemukan awal ditemukan pada 1877, benda yang mengandalkan gelombang elektromagnetik ini terus mengalami perkembangan dalam beberapa eksperimen, dan fungsinya sebagai perwujudan aplikasi teknologi media telah dilakukan oleh James Clerk Maxwell, Hendrich Hertz, Guilermo Marconi, Lee De Forst, Regisnald Fessenden, serta Charles Herrold. Ada sejumlah peristiwa fenomenal berkaitan dengan kehadiran pesawat radio sebagai medium bunyi, seperti dikutip Effendy (1991:21) dalam buku radio siaran teori dan praktik dan introduction to Radio and television yang ditulis David C Phillips, John M.Grogran, dan Earl H Ryan, menjelaskan penemuan bagi kemajuan radio adalah berkat tiga orang cendikiawan muda. Di antaranya James Clark Maxwell yang mendapat julukan scientific father of wireless, berhasil menemukan rumus-rumus (1865) yang diduga mewujudkan gelombang elektro magnetis, yakni gelombang radio dan televisi. Berdasarkan teori tersebut, Maxwell menyatakan gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan tertentu, yakni diperkirakan sama dengan kecepatan cahaya, yakni 186.000 mil per detik dan akhirnya teori itu dapat membuktikan kebenarannya. Rumus Maxwell kemudian diuji eksperimen oleh Henrich hertz (1884) yang dilanjutkan Gluglielmo Marconi (Italy) pada 1894 untuk mewujudkan penemuan radio ke arah yang lebih sempurna, yaitu pada 1895 penemuannya itu dapat menerima tanda-tanda tanpa kawan dalam jarak 1 mil dari sumbernya, pada tahun 1896 jarak menjadi 8 mil klimaksnya menurut William Alibig dalam buku modern public opinion menjelaskan cara-cara pengiriman tanda-tanda kawat yang dilakukan Marconi dengan memperkenalkan lampu vakum (vacuum tube) yang memungkinkan suara dapat 21 disiarkan (1906). Kejutan lain yang juga mengagumkan adalah upaya David Sarnoff, sang penghayal sejati pada 1916 dengan memonya Radio Music Box mengenai usulan agar pesawat penerima radio diproduksi secara massal sehingga musik dapat dinikmati oleh banyak orang. Dengan begitu menurut Albig, istilah radio siaran (broadcasting) yang kali pertama memperkenalkannya adalah David Sarnoff. 2.5 Progam Radio ( Triartanto,2010;24-26) Kata Program berasal dari bahasa Inggris”programme” yang berarti acara atau rencana.Program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas.Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audiens. 2.4.1 Karakteristik Radio Siaran( Triartanto,2010;31-33) Sebagai media massa, radio siaran memiliki karakteristik unik dank has, yang juga tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahannya, dalam penyampaian pesan atau isi pernyataannya yang dikemas dalam suatu program, radio mempunyai cara tersendiri yang disebut dengan gaya radio meliputi bahasa kata-kata lisan, musik/lagu, dan efek suara yang menjadi kunci utama identitas sebuah stasiun radio dalam menyajikan 22 programmnya untuk memikat pendengarnya. Gaya radio secara karakteristiknya mencakup: 1. Imajinatif karena radio siaran hanya bisa didengar, ketika penyiar berbicara di depan micropon, maka pendengar hanya bisa membayangkan suaranya tanpa mengetahui sosok penyiarnya seperti apa. Radio dapat menciptakan theatre of mind. Pendengar bisa terhanyut perasaannya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan. 2. Auditori radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa dikonsumsi oleh telinga, maka itu apa yang didengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas. Ada sebuah istilah berbunyi lebih baik memiliki satu catatan daripada seribu ingatan. Begitupun telinga memiliki keterbatasan dalam mengingat pesan yang didengarnya. Untuk itu pesan radio harus jelas, singkat, dan sepintas lalu. 3. Akrab media radio siaran adalah intim karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal/individu, walaupun radio itu didengarkan oleh orang banyak. Sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan pada diri pendengar secara seorang diri, menjadikan si penyiar seakan-akan berada di sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi “teman” di kala seseorang sedang sedih ataupun gembira 23 4. Gaya percakapan bahasa yang digunakan bukan tulisan, tapi gaya obrolan sehari-hari. Bahasa-bahasa percakapan yang unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan oleh penyiar menjadi sesuatu yang ngetrend 2.4.2 Genre Program Radio Program radio dibagi menjadi 2 yaitu program artistik dan program jurnalistik, berikut adalah contoh-contoh program artistik 1. Program musik suatu program yang materi siarannya mengutamakan aspek atau yang berkaitan dengan musik dan lagu dalam penyajian siarannya. Misalnya acara tangga lagu, profil artis musik, program jenis musik (pop, rock, dangdut, dll) 2. Program drama radio suatu program yang menyajikan secara audio pada pelakonan dalam suatu tema cerita tertentu dengan gaya naratif, monolog, dialog, yang diselingi dengan suara musik, lagu, serta efek suara seperlunya. 3. Program kuis radio suatu program yang materi siarannya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan, teka-teki, permainan/games bersifat auditif yang ditujukan kepada pendengar agar 24 menanggapinya sebagai suatu bentuk partisipasinya atau interaktif, yang dikompensasikan dengan suatu hadiah 4. Program variety show suatu program sajian yang terdiri dari sejumlah kombinasi dari beragam format acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi sisipan musik dan efek suara. Isi program variety show terdiri dari beberapa segmen. Bila berupa tips-tips, wawancara, kuis, permintaan lagu, info aktual, gossip, dialog interaktif, dan lain-lain. 5. Program komedi atau humor adalah suatu program yang menyajikan unsur-unsur yang menggelitik dan kelucuan secara auditif sehingga merangsang pendengar untuk tersenyum atau tertawa. 6. Program sponsor, suatu program yang isi siarannya dimuati oleh informasi dan data produk tertentu yang disajikan dengan gaya perbincangan atau wawancara. 7. Program cerita dongeng atau legenda bentuk penyajian program yang disajikan secara dramatisasi atau naratif berdasarkan kisah-kisah dongeng dan cerita legenda yang sudah dikenal luas Setelah mengurai mengenai karya artistic giliran dijabarkan tentang karya jurnalistik, karya jurnalistik sebagai berikut 25 1. Program buletin berita suatu sajian program berita aktual yang dikemas dengan tingkatan gradasi sangat penting, penting, dan kurang penting yang perlu diketahui masyarakat 2. Program documenter program yang didasarkan pada peristiwa penting yang telah berlalu dan memilik relevansi aktualitas dengan kekinian 3. Program majalah udara program adopsi dari majalah cetak yang disajikan dalam bentuk versi auditif yang berisi mengenai aneka ragam topik, tema, serta peristiwa yang perlu diketahui masyarakat 4. Program feature program informasi yang membahas suatu topik persoalan yang saling melengkapi, mengurai dan mengkritik, yang disajikan dalam berbagai format 5. Program talk show, program yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan yang didasari penentuan tema, topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan aktual, menarik, dan juga menghibur 2.5 Feature Feature merupakan karya jurnalistik yang menggabungkan cara pelaporan fakta yang pendekatan sastrawi (kurnia,2004). Jenis-jenis feature : (Astuti, 2008; 145-147) • News Feature : 26 Kisah yang bernilai berita, peristiwanya berkembang dari waktu ke waktu. secara sepotong potong, beritanya diudarakan dalam bentuk straight news. kemudian, menimbang nilai pentingnya, topik yang sama dijadikan feature beberapa hari kemudian setelah kasusnya selesai atau ketika fakta yang dikumpulkan sudah cukup memadai untuk menjelaskan duduk perkara isu yang diangkat menjadi news feature • Sidebar: Ini merupakan feature yang menyoroti satu detail atau sebuah aspek dari berita besar. biasanya breaking news. • Special event features Serupa dengan sidebar tetapi yang diangkat bukanlah aspek dari saty kisah berita, melainkan berfokus pada satu momen dari rangkaian peristiwa, misalnya dokumentert tentang peringatan peristiwa Bandung lautan api dapat mengangkat special features berupa persiapan dan penjabaran program pemda untuk menyambut hari istimewa tersebut • News backgrounders Feature ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai latar belakang dari sebuah berita yang ditampilkan adalah informasi latar disamping kronologi perkembangnnya, tjuannya adalah membuat khlayak umtuk memahami awal peristiwa hingga situasi berkembang • Historical features 27 Feature jenis mengangkat peristiwa-peristiwa bersejarah. Tujuannya selain sebagai penggugah kenangan juga memperlihatkan betapa pentingnya peristiwa yang terjadi di masa lalu bagi generasi sekarang • Human interest stories Features yang menampilkan peristiwa-peristiwa unik, ganjil, lucu, menyangkut orang, yang menyegakan hidup • Personality sketches/profile Features yang mengangkat profil sosok-sosok tertentu. Fokus utama pada feature ini adalah sosok tersebut. Features ini berusaha untuk mengkonstrujsi opino-opini dan aktivitas-aktifitas dari sosok tersebut • Descriptive feature Feature yang mengambarkan pendeskripsian akan suatu aktivitas yang didalamnya terdapat gambaran mengenai lokasi, waktu, serta, kebiasaan-kebiasaan di dalam aktivitas tertentu • Seasoal feature ; Feature yang isinya merupakan rangkaian program dari event-event tertentu misalahnya lebaran, natal dll 2.6 Penyiar(Triartanto, 2010; 49) Penyiar dapat juga disebut sebagai komunikator radio yang merupakan sekelompok atau seorang yang menyampaikan pesan atau isi pernyataan kepada manusia lain 28 untuk mewujudkan motif komunikasinya, motif komunikasi dapat berupa kata-kata, ucapan, musik serta efek suara. Penyiar sebagai ujung tombak siaran radio tentunya identik sebagai representasi dari stasiun radionya oleh karena itu peran seorang penyiar sangatlah vital. Penyiar memiliki nama lain seperti DJ(disc jockey), announcer, newscaster, presenter, atau host. Fungsi penyiar adalah :(Triartanto, 2010; 50) • Sebagai juru bicara radio • Sebagai alat persaingan dengan stasiun radio lainnya • Penyampai pesan komersial • Menjadi identitas stasiun radio • Pelaku “awareness” dengan pendengar • Menjadi unsur kekuatan untuk mencapai “leader station” • Anggota perusahaan yang mempunyai hak dan kewajiban • Memiliki kebutuhan dan harapan dalam karir dan jabatan • Sebagai temen bicara • Profesi khusus dalam dunia komunikasi Penyiar dibagi menjadi beberapa kategori yang diantara lain sebagai berikut • Berita/ narrator informasi Kategori penyiar ini hanya berfungsi sebagai pembaca berita • Penyuluh pendidik Penyiar ini berperan sebagai penyuluh dalam berbagai bidang melalui siarannya 29 • Pewawancara Penyiar ini berfungsi sebagai pewawancara bintang tamu, narasumber dalam suatu program siaran. • Reportase Penyiar yang melaporkan peristiwa dari tempat kejadian • Penghibur Penyiar yang berfungsi sebagai penghibur dalam gaya penyiarannya • Obrolan Penyiar ini biasanya tampil ber-2 untuk membahas suatu masalah • Program musik Penyiar ini harus menguasai lagu, teknik dan operasionalisasi siaran serta mampu berbicara secara indah diatas lagu yang diputar • Komedi Penyiar ini memiliki sense humor yang baik • Radioplay Penyiar ini berfungsi sebagai seorang aktor dan mampu menjadi pencerita yang handal • Games Penyiar ini dituntut untuk menghidupkan suasana pada acara yang dibawakannya • Dakwah Penyiar yang spesialisasinya adalah agama • Kontak pendengar Penyiar ini mampu memahami keinginan pendengar (Triartanto, 2010; 50-52) 30 Jadi penelitian ini mengenai Program Polisi-Polisi Numpang Tanya terdapat di dalam beberapa kategori diatas seperti penyuluh pendidik karena informasi yang disampaikan di dalam program tersebut secara tidak langsung mendidik pendengarnya, komedi karean pembawaan dalam program tersebut dibawakan secara komedi, dan radioplay karena penyiar di dalam program tersebut mampu berperan sebagai aktor yang menceritakan secara handal. Penyiar harus menguasai dengan menguasai segala sesuatu yang berkaitan dengan materi atau bahan siaran karena merupakan atribut yang vital dan dapat diwujudkan dalam hal penguasaan, perbendaharaan kata.Kata-kata yang dituturkan bukan merupakan kata-kata klise tapi merupakan kata standart yang ditetapkan oleh radio tersebut.Meliputi : slogan, kata panggilan, kata sebutan, terminology musik, istilah-istilah khusus dan standart pengumuman. Sebagai contohnya penyiar pada program Polisi-Polisi Numpang Tanya juga mempunya kosa kata yang khas seperti Cyin, dll. (Triartanto, 2010; 54-55) Beberapa kritera seorang penyiar yang baik antara lain : • Mampu menciptakan hal-hal kreatif yang unik • Siap dengan konsep • Memiliki kerja kooperatif • Sikap keterbukaan • Memiliki rasa humor 31 • Menghindari kekeliruan • Senang dan pandai bergaul • Kebiasaan dalam melakukan latian terutama dalam menyusun radio script Sedangkan hal-hal tabu untuk seorang penyiar antara lain : • Salah pengucapan kata-kata • Menggurui • Tidak ada ekspresi • Salah penggunaan kata-kata • Membosankan • Klise • Miskin pembendaharaan kata • Melanggar etika • Menyinggung perasaan • Melebih-lebihkan • Menimbulkan kesan buruk (triartanto,2010;56-57) 2.7 Pemahaman Pemahaman merupakan salah satu daerah ranah kognitif dari taksonomi Bloom.Menurut Sudijono (2005:50) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah itu diketahui dan diingat. Bloom membedakan tiga jenis pemahaman (Ruseffendi, 1991:221) 32 1. Translation (pengubahan) yaitu pengalihan dari bahasa konsep kedalam bahasa sendiri atau pengalihan dari konsep abstrak kesuatu model atau symbol, misalnya mampu mengubah soal kata-kata kedalam symbol atau sebaliknya. 2. Interpretation (mengartikan) yaitu, menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan bukan pokok, misalnya mampu mengartikan suatu kesamaan. 3. Ekstrapolation (perkiraan) misalnya mampu memperkirakan sesuatu kecendrungan atau gambar. Dengan ektrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus ataupun masalah. Kaitan Pemahaman dengan penelitian peneliti adalah bahwa program Polisi-Polisi Numpang Tanya mempunyai fungsi untuk mendidik, memberikan pengetahuan kepada khlayak mengenai peraturan lalu lintas sehingga pengetahuan dan didikan tersebut dijadiakan tolak ukur bagi khlayak untuk memahami informasi yang diberikan oleh program Polisi-Polisi Numpang Tanya. 2.7.1 PengertianLalu lintas lintas merupakan gabungan dua kata yang masing-masing dapat diartikan tersendiri. Menurut djajoesman (1976:50) Lalu mengemukakan bahwa secara harfia lalu lintas diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum. 33 Menurut poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya. Dengan demikian lalu lintas adalah merupakan gerak lintas manusia dan atau barang dengan menggunakan barang atau ruang di darat, baik dengan alat gerak ataupun kegiatan lalu lintas din jalan yang dapat menimbulkan permasalahan seperti terjadinya kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan lalu lintas adalah kegiatan kendaraan bermotor dengan menggunakan jalan raya sebagai jalur lintas umum sehari-hari.Lalu lintas identik dengan jalur kendaraan bermotor yang ramai yang menjadi jalur kebiutuhan masyarakat umum.Oleh kerena itu lalu lintas selalu dentik pula dengan penerapan tata tertib bermotor dalam menggunakan jalan raya. 2.7.2 Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantumembantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubah dari relasisosial. Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain.Masyarakat dalam arti sempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu.Oleh karena itu dapat disimpulkan.Masyarakat adalah kelompok manusia yang 34 telah lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki aturan bersama untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kesejahteraan. 2.8 Teori S-O-R Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response semula berasal dari ilmu psikologi. Kalau menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari ilmu psikologi dan ilmu komuniasi adalah sama, yaitu manusia dan jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi ( Effendy, 2003). Menurut teori stimulus organis response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : 1. Pesan (Stimulus, S) 2. Komunikan (Organism, O) 3. Efek (Response, R) “Pesan yang disampaikan oleh komunikator ke komunikan akan menimbulkan suatu efek yang kehadirannya terkadang tanpa disadari oleh komunikan” (Effendy, 2003, p.255). 35 Stimulus Organism (pesan atau informasi) (komunikan) Response (efek) Gambar 2.1. Model Komunikasi S-O-R ( Effendy, 2003, p.255). Stimulus atau pesan yang diterima oleh komunikan melalui media, salah satunya yaitu media televisi diterima oleh organism atau komunikan yang kemudian menimbulkan response atau efek. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa efek - efek dari penerimaan pesan yang terjadi pada komunikan antara lain mengubah opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang kemudian melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan komunikan untuk mengubah sikap ( Effendy, 2003). Maka sesuai dengan teori yang telah dijelaskan diatas, stimulus dalam penelitian ini adalah content program Polisi-polisi Numpang tanya 36 2.9 Teori Kultivas Analisis kultivasi (2010:402) merupakan teori bahwa televisi “menanamkan” atau menciptakan pandangan terhadap dunia, yang walaupun kemungkinan tidak akurat, tetapi pada realitas hanya karena orang-orang percaya pada “realitas” tersebut. Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya, persepsi apa yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh televisi. Ini artinya, melalui kontak penonton dengan televisi, ia belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilai, serta adat kebiasaaanya. Penelelitian kultivasi menekankan bahwa media massa merupakan agen sosialisasi dan menyelidiki apakah penonton televisi itu lebih mempercayai apa yang disajikan televisi daripada apa yang mereka lihat sesungguhnya, Gerbner melihat bahwa apa yang disajikan di televisi mempunyai pengaruh, tetapi sangat penting di dalam mengubah sikap, kepercayaan, atau pandangan penonton yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya (2007:167) Efek kultivasi memberikan kesan bahwa televisi mempunyai dampak yang sangat kuat pada diri individu, bahkan, mereka menganggap bahwa lingkungan di sekitarnya sama seperti apa yang tergambar di televisi (2007:171) Tujuan dari adanya tayangan Polisi-Polisi Numpang Tanya pada akhirnya mempunyai suatu tujuan yaitu mengacu pada teori Kulivasi yang dimana audience program tersebut dapat terpengaruh sehingga 37 mengikuti, menerapkan serta mempraktekan pendidikan dan ajaran yang disajikan oleh program Polisi-Polisi Numpang Tanya 2.10 Kerangka Pemikiran Untuk mempermudah pemahaman analisis skripsi, peneliti menyusun kerangka pemikiran sebagai berikut : 2.11 Operational Konsep Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta – fakta yang diperoleh dari pengamatan. (Kriyantono, 2007 : 17) Pengetahuan tentang konsep perlu dimengerti karena beberapa alasan. Pertama, untuk menyederhanakan proses riset 38 dengan cara mengkombinasikan karakteristik – karakteristik tertentu, objek – objek atau individu – individu ke dalam kategori yang lebih umum. Kedua, konsep menyederhanakan komunikasi diantara orang – orang (ilmuwan, akademisi,praktisi, mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman untuk membangun variabel maupun skala pengukuran yang digunakan. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan. (Kriyantono, 2007 : 18) Variabel penelitian dibutuhkan dalam penyusunan operasional konsep. Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional konsep dalam penelitian terdiri atas dua variabel, yaitu : 1. Variabel Independent (variabel pengaruh/bebas) Variabel Bebas (X) sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, anteceden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. (Sugiyono, 2009 : 39) Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah Program Polisi-Polisi Numpang Tanya yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu : • Penyiar • Musik 39 • Sound Effect ketiga dimensi dibuat dikarenakan program tersebut termaksud dalam program feature. Di dalam program feature selalu terdapat ketiga dimensi di atas (astuti, 2008;149) 2. Variabel Dependent (Variabel terikat) Variabel dependen (Y) : sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009 : 39) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah pemahaman berlalu lintas masyarakat yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu : 1. Translation (pengubahan) 2. Interpretation (mengartikan) 3. Ekstrapolation (perkiraan) Tabel operasionalisasi konsep dapat dilihat sebagai berikut : Variabel Variabel x Dimensi Indikator • Penyiar Program Radio Skala Penyiar Skala menyampaikan interval siaran 5= Sangat secara Setuju humoris • Penyiar siap 4 = Setuju dengan konsep 3 = Ragu- siaran 40 ragu • 2 = Tidak Penyiar menyajikan • acara secara kreatif 1 = Sangat Penyiar tidak keliru tidak dalam setuju menyampaikan pesan • Penyiar ekspresif dalam membawakan acara • Penyiar membosankan dalam membawakan acara • Penyiar melanggar etika dalam membawakan acara • Penyiar lebihkan melebihdalam membawakan acara • Penyiar menyinggung perasaan audiens 41 setuju • Penyiar miskin dalam perbendaharaan kata • Penyiar menyampaikan berita dengan tidak jelas • Penyiar menggurui dalam menyampaikan acara • Penyiar menimbulkan kesan buruk bagi audiens sesudah acara • Musik Hanya digunakan diperlukan kepentingan cerita • Sound Effect 42 Menggambarkan jika untuk kejadian atau situasi dalam cerita Variabel y (Pemahaman • Translation (pengubahan) Audiens dapat mengerti simbol-simbol berlalu lintas dari peraturan lalu lintas • Masyrakat) Audiens dapat mengartikan kata-kata dari peraturan lalu lintas • Interpretation (mengartikan) Audiens dapat mengartikan lalu peraturan lintas dari pengetahuan sebelumnya • Audiens dapat memiliki perkiraan tentang suatu peraturan lalu lintas • Audiens dapat Ekstrapolation memperkirakan akibat (perkiraaan) yang ditimbulkan dari pelanggaran lalu lintas 43