BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap pendapat atau perilaku, baik
langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2003 : 79).
Definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude),
pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).
Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Who Says What in
Which Channel to Whom Whith What Effect?. Paradigma Lasswell di atas
menunjukanbahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
yang diajukan yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi, komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
massa yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2002 : 10).
12
2.1.1 Fungsi Komunikasi
Berikut ini adalah 4 fungsi komunikasi yang dikemukakan
oleh William I.Gorden (Mulyana, 2007 ; 5-33)
1. Komunikasi Sosial
Fungsi
komunikasi
sebagai
komunikasi
sosial
setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun
konsep diri kita. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan
manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat
menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Tanpa melibatkan
diri dalam komunikasi seseorang tidak akan tahu bagaimana
makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan
manusia lain secara beradab, karena cara-cara berprilaku tersebut
harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan
orang lain yang intinya adalah komunikasi
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi Ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi
orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut
menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan emosi
kita. Perasaan-perasaan
tersebut dikomunikasikan terutama
melalui pesan-pesan nonverbal.perasaan sayang,peduli, rindu,
prihatin, sedih, marah dan benci dapat disampaikan lewat katakata, namun terutama lewat perilaku nonverbal.
3. Komunikasi Ritual
13
Komunikasi ini biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang
tahun dan sepanjang hidup yang sering disebut para antropolog
sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan,
ulang tahun (nyanyi Happy birthday dan pemotongan kue),
pertunangan (melamar, tukar cincin), siraman, pernikahan (ijabqabul,sungkem kepada orang tua, sawer, dan sebagainya), ulang
tahun perkawinanm hingga upacara kematian, dalam acara oitu
orang-orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilakuperilaku simbolik. Mereka yang berpatisipasi dalam bentuk
komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka
kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, Negara,
ideology, atau agama mereka.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum
yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap
dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan
tindakan dan juga menghibur.Maka dari semua tujuan tersebut
dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).Komunikasi yang
berfungsi
memberitahukan
dan
menerangkan
(to
inform)
mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara
menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau
informasi
yang
disampaikannya
akurat
dan
layak
diketahui.Sebagai instrumen komunikasi tidak saja kita gunakan
14
untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan hubungan tersebut.( Mulyana , 2007; 5-38)
2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik
cetak(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio atau televisi) berbiaya tarif mahal,
yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen (Mulyana,
2007; 85)
2.2.1
Ciri-ciri Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:19-31) :
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga.
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur
dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heteregon.
Komunikan dalam komunikasi massa misalnya dalam media
televisi bersifat heterogen. Penonton televisi beragam pendidikan,
umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan dan
kepercayaan yang juga tak sama. Namun, mereka semua adalah
komunikan televisi.
3. Pesannya Bersifat Umum.
15
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,
pesan-pesannya
ditujukan
kepada
khalayak
yang
plural.Komunikasinya Berlangsung Satu Arah.Hampir di semua
komunikasi massa hanya berlangsung satu arah yaitu kita, sebagai
komunikan tidak bisa langsung memberikan respons kepada
komunikatornya berbeda dengan komunikasi tatap muka.
Kalaupun bisa berlangsung dua arah tapi sifatnya tertunda.
4. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakkan.
Dalam komunikasi massa ada keserempakkan dalam proses
penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa
menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan
tentu juga bersifat relatif.
5. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis.
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan
kepada khalayaknya sangat membutuhkan peralatan teknis.
Peralatan teknis yang dimaksud adalah misalnya pemancar untuk
media elektronik, satelit, dan lain lain.
6. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper.
Gatekeeper atau yang sering disebut penjaga gawang, adalah
orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui
media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut
menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar
semua informasi yang
16
disebarkan lebih mudah dipahami.
2.2.2 Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki tiga efek yaitu :
1. Efek Kognitif (Pengetahuan)
Efek yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi
dirinya.Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa
dapatmembantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dalam
mengembangkan keterampilan kognitifnya. Gapaian komunikator dalam efek
kognitif ini hanya sampai batas memberi tahu saja. (Ardianto, 2005 : 50)
2. Efek Afektif (Perasaan)
Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari penggunaan media massa
timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu
bisa bermacam – macam, senang sehingga tertawa terbahak – bahak, sedih
hingga menangis, takut sampai merinding, dan lain – lain. (Effendy, 2000 : 319)
3. Efek Behavioral (Perilaku)
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalambentuk
perilaku, tindakan, atau kegiatan. (Ardianto, 2004 : 56)Efek behavioral tidak
langsung timbul sebagai akibat terpaan mediamassa, melainkan didahului oleh
17
efek kognitif dan atau efek afektif. Denganlain perkataan, timbulnya efek
behavioral stelah muncul kognitif dan atauefek afektif. Dampak behavioral
adalah dampak yang timbul pada komunikandalam bentuk perilaku, tindakan,
atau kegiatan. (Effendy, 2000 : 318)
2.3 Media Massa
Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Kebanyakan ahli teori
menganggap media sebagai wahana yang netral dalam memuat pesan.
Media massa biasanya dianggap sebagai sumber berita dan hiburan.
Media massa juga membawa pesan persuasi. Media massa telah merasuk ke dalam
kehidupan modern karena memiliki jangkauan yang luas. Media massa memiliki fungsi
sebagai sumber informasi dan hiburan.
2.3.1 Jenis-jenis media massa
1.
Media cetak
Media cetak merupakan kegiatan yang menggunakan media cetak sebagai
media penyampaiannya.Jurnalistik media cetak menggunakan tulisan maupun
gambar dan simbol-simbol yang dapat divisualkan untuk penyampaian pesannya.
Media cetak terdiri atas :
•
Koran/ surat kabar
18
surat kabar merupkan media massa paling tua dibandingkan
dengan jenis media massa lainnya. Fungsi paling menonjol dari
surat kabar adalah informasi. (Ardianto, 2005 : 104)
•
Majalah
1. General costumer magazine, majalah ini diperuntukkan untuk
siapa
saja.
2. Business publication, melayani secara khusus informasi bisnis,
industri, atau profesi.
3.
Literacy reviews
and
academic
journal,
majalahyang
mengkritik
sastra dan ilmiah.
4. Newsletter, majalah dengan bentuk khusus.
5. Public realtion magazines, diterbitkan oleh perusahaan dan
dirancang
untuk sirkulasi pada perusahaan, karyawan agen, pelanggan, dan
pemegang saham. (Ardianto, 2004 : 107 - 108)
2.
Media elektronik
Media massa elektronik adalah alat-alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat
yang mengandung
•
Sound recording
19
•
Film
•
Radio
•
Televisi
b. Media modern
•
Internet
2.4 Radio
Pengertian radio merujuk pada pengertian the encyclopedia of America
international (1983 : 121a) radio merupakan alat komunikasi yang
menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang
pada kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik yang digunakan
dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas,
tetapi frekuensinya tetap rendah, sedangkan radio menurut moeryanto
ginting yang dikutip Ritonga (1996:93) radio merupakan alat komunikasi
massa
yang
menggunakan
lambing
komunikasi
yang
berbunyi
(Lee,1965). Suatu pemancara radio yang sedang in operation tidak
membawa pengaruh apa-apa pada pendengar kalau gelombanggelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti entah itu berupa sinyal,
kata-kata yang terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang
berirama (kertapati, 1981)
2.4.1 Sejarah Radio ( Triartanto,2010;24-26)
20
Mencoba menelusuri jejak kronologi histori dan sepak terjangnya semenjak ditemukan
awal ditemukan pada 1877, benda yang mengandalkan gelombang elektromagnetik ini
terus mengalami perkembangan dalam beberapa eksperimen, dan fungsinya sebagai
perwujudan aplikasi teknologi media telah dilakukan oleh James Clerk Maxwell,
Hendrich Hertz, Guilermo Marconi, Lee De Forst, Regisnald Fessenden, serta Charles
Herrold. Ada sejumlah peristiwa fenomenal berkaitan dengan kehadiran pesawat radio
sebagai medium bunyi, seperti dikutip Effendy (1991:21) dalam buku radio siaran teori
dan praktik dan introduction to Radio and television yang ditulis David C Phillips, John
M.Grogran, dan Earl H Ryan, menjelaskan penemuan bagi kemajuan radio adalah berkat
tiga orang cendikiawan muda. Di antaranya James Clark Maxwell yang mendapat
julukan scientific father of wireless, berhasil menemukan rumus-rumus (1865) yang
diduga mewujudkan gelombang elektro magnetis, yakni gelombang radio dan televisi.
Berdasarkan teori tersebut, Maxwell menyatakan gerakan magnetis dapat mengarungi
ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan tertentu, yakni diperkirakan sama
dengan kecepatan cahaya, yakni 186.000 mil per detik dan akhirnya teori itu dapat
membuktikan kebenarannya.
Rumus Maxwell kemudian diuji eksperimen oleh Henrich hertz (1884) yang dilanjutkan
Gluglielmo Marconi (Italy) pada 1894 untuk mewujudkan penemuan radio ke arah yang
lebih sempurna, yaitu pada 1895 penemuannya itu dapat menerima tanda-tanda tanpa
kawan dalam jarak 1 mil dari sumbernya, pada tahun 1896 jarak menjadi 8 mil
klimaksnya menurut William Alibig dalam buku modern public opinion menjelaskan
cara-cara
pengiriman
tanda-tanda
kawat
yang
dilakukan
Marconi
dengan
memperkenalkan lampu vakum (vacuum tube) yang memungkinkan suara dapat
21
disiarkan (1906). Kejutan lain yang juga mengagumkan adalah upaya David Sarnoff,
sang penghayal sejati pada 1916 dengan memonya Radio Music Box mengenai usulan
agar pesawat penerima radio diproduksi secara massal sehingga musik dapat dinikmati
oleh banyak orang. Dengan begitu menurut Albig, istilah radio siaran (broadcasting)
yang kali pertama memperkenalkannya adalah David Sarnoff.
2.5 Progam Radio ( Triartanto,2010;24-26)
Kata Program berasal dari bahasa Inggris”programme” yang berarti acara atau
rencana.Program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan audiennya.Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat
luas.Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik
untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat
dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual
kepada
pihak
lain,
dalam
hal
ini
audiens.
2.4.1 Karakteristik Radio Siaran( Triartanto,2010;31-33)
Sebagai media massa, radio siaran memiliki karakteristik unik dank has, yang juga
tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahannya, dalam penyampaian pesan atau isi
pernyataannya yang dikemas dalam suatu program, radio mempunyai cara tersendiri
yang disebut dengan gaya radio meliputi bahasa kata-kata lisan, musik/lagu, dan efek
suara yang menjadi kunci utama identitas sebuah stasiun radio dalam menyajikan
22
programmnya untuk memikat pendengarnya. Gaya radio secara karakteristiknya
mencakup:
1. Imajinatif karena radio siaran hanya bisa didengar, ketika
penyiar berbicara di depan micropon, maka pendengar hanya
bisa membayangkan suaranya tanpa mengetahui sosok
penyiarnya seperti apa. Radio dapat menciptakan theatre of
mind.
Pendengar bisa
terhanyut
perasaannya
saat
ia
mendengarkan drama radio yang disiarkan.
2. Auditori radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa
dikonsumsi oleh telinga, maka itu apa yang didengar oleh
telinga kemampuannya cukup terbatas. Ada sebuah istilah
berbunyi lebih baik memiliki satu catatan daripada seribu
ingatan. Begitupun telinga memiliki keterbatasan dalam
mengingat pesan yang didengarnya. Untuk itu pesan radio
harus jelas, singkat, dan sepintas lalu.
3. Akrab media radio siaran adalah intim karena penyiar
menyampaikan pesannya secara personal/individu, walaupun
radio itu didengarkan oleh orang banyak. Sapaan penyiar yang
khas seolah ditujukan pada diri pendengar secara seorang diri,
menjadikan si penyiar seakan-akan berada di sekitarnya.
Sehingga radio bisa menjadi “teman” di kala seseorang sedang
sedih ataupun gembira
23
4. Gaya percakapan bahasa yang digunakan bukan tulisan, tapi
gaya obrolan sehari-hari. Bahasa-bahasa percakapan yang
unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan oleh penyiar
menjadi sesuatu yang ngetrend
2.4.2 Genre Program Radio
Program radio dibagi menjadi 2 yaitu program artistik dan program jurnalistik, berikut
adalah contoh-contoh program artistik
1. Program musik suatu program yang materi siarannya
mengutamakan aspek atau yang berkaitan dengan musik dan
lagu dalam penyajian siarannya. Misalnya acara tangga lagu,
profil artis musik, program jenis musik (pop, rock, dangdut,
dll)
2. Program drama radio suatu program yang menyajikan secara
audio pada pelakonan dalam suatu tema cerita tertentu dengan
gaya naratif, monolog, dialog, yang diselingi dengan suara
musik, lagu, serta efek suara seperlunya.
3. Program kuis radio suatu program yang materi siarannya
didasarkan
pada
pertanyaan-pertanyaan,
teka-teki,
permainan/games bersifat auditif yang ditujukan kepada
pendengar
agar
24
menanggapinya
sebagai
suatu
bentuk
partisipasinya atau interaktif, yang dikompensasikan dengan
suatu hadiah
4. Program variety show suatu program sajian yang terdiri dari
sejumlah kombinasi dari beragam format acara, yang dikemas
secara dinamis dan menarik dengan diselingi sisipan musik
dan efek suara. Isi program variety show terdiri dari beberapa
segmen. Bila berupa tips-tips, wawancara, kuis, permintaan
lagu, info aktual, gossip, dialog interaktif, dan lain-lain.
5. Program komedi atau humor adalah suatu program yang
menyajikan unsur-unsur yang menggelitik dan kelucuan
secara
auditif
sehingga
merangsang
pendengar
untuk
tersenyum atau tertawa.
6. Program sponsor, suatu program yang isi siarannya dimuati
oleh informasi dan data produk tertentu yang disajikan dengan
gaya perbincangan atau wawancara.
7. Program cerita dongeng atau legenda bentuk penyajian
program yang disajikan secara dramatisasi atau naratif
berdasarkan kisah-kisah dongeng dan cerita legenda yang
sudah dikenal luas
Setelah mengurai mengenai karya artistic giliran dijabarkan tentang karya jurnalistik,
karya jurnalistik sebagai berikut
25
1. Program buletin berita suatu sajian program berita aktual yang
dikemas dengan tingkatan gradasi sangat penting, penting, dan
kurang penting yang perlu diketahui masyarakat
2. Program documenter program yang didasarkan pada peristiwa
penting yang telah berlalu dan memilik relevansi aktualitas
dengan kekinian
3. Program majalah udara program adopsi dari majalah cetak
yang disajikan dalam bentuk versi auditif yang berisi
mengenai aneka ragam topik, tema, serta peristiwa yang perlu
diketahui masyarakat
4. Program feature program informasi yang membahas suatu
topik persoalan yang saling melengkapi, mengurai dan
mengkritik, yang disajikan dalam berbagai format
5. Program talk show, program yang mengutamakan sajian
perbincangan atau obrolan yang didasari penentuan tema,
topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan aktual,
menarik, dan juga menghibur
2.5 Feature
Feature merupakan karya jurnalistik yang menggabungkan cara pelaporan fakta yang
pendekatan sastrawi (kurnia,2004).
Jenis-jenis feature : (Astuti, 2008; 145-147)
•
News Feature :
26
Kisah yang bernilai berita, peristiwanya berkembang dari waktu ke waktu. secara
sepotong potong, beritanya diudarakan dalam bentuk straight news. kemudian,
menimbang nilai pentingnya, topik yang sama dijadikan feature beberapa hari
kemudian setelah kasusnya selesai atau ketika fakta yang dikumpulkan sudah cukup
memadai untuk menjelaskan duduk perkara isu yang diangkat menjadi news feature
•
Sidebar:
Ini merupakan feature yang menyoroti satu detail atau sebuah aspek dari berita
besar. biasanya breaking news.
•
Special event features
Serupa dengan sidebar tetapi yang diangkat bukanlah aspek dari saty kisah berita,
melainkan berfokus pada satu momen dari rangkaian peristiwa, misalnya
dokumentert tentang peringatan peristiwa Bandung lautan api dapat mengangkat
special features berupa persiapan dan penjabaran program pemda untuk menyambut
hari istimewa tersebut
•
News backgrounders
Feature ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai latar belakang dari
sebuah berita yang ditampilkan adalah informasi latar disamping kronologi
perkembangnnya, tjuannya adalah membuat khlayak umtuk memahami awal
peristiwa hingga situasi berkembang
•
Historical features
27
Feature jenis mengangkat peristiwa-peristiwa bersejarah. Tujuannya selain sebagai
penggugah kenangan juga memperlihatkan betapa pentingnya peristiwa yang terjadi
di masa lalu bagi generasi sekarang
•
Human interest stories
Features yang menampilkan peristiwa-peristiwa unik, ganjil, lucu, menyangkut
orang, yang menyegakan hidup
•
Personality sketches/profile
Features yang mengangkat profil sosok-sosok tertentu. Fokus utama pada feature ini
adalah sosok tersebut. Features ini berusaha untuk mengkonstrujsi opino-opini dan
aktivitas-aktifitas dari sosok tersebut
•
Descriptive feature
Feature yang mengambarkan pendeskripsian akan suatu aktivitas yang didalamnya
terdapat gambaran mengenai lokasi, waktu, serta, kebiasaan-kebiasaan di dalam
aktivitas tertentu
•
Seasoal feature ;
Feature yang isinya merupakan rangkaian program dari event-event tertentu
misalahnya lebaran, natal dll
2.6 Penyiar(Triartanto, 2010; 49)
Penyiar dapat juga disebut sebagai komunikator radio yang merupakan sekelompok
atau seorang yang menyampaikan pesan atau isi pernyataan kepada manusia lain
28
untuk mewujudkan motif komunikasinya, motif komunikasi dapat berupa kata-kata,
ucapan, musik serta efek suara. Penyiar sebagai ujung tombak siaran radio tentunya
identik sebagai representasi dari stasiun radionya oleh karena itu peran seorang
penyiar sangatlah vital. Penyiar memiliki nama lain seperti DJ(disc jockey),
announcer, newscaster, presenter, atau host.
Fungsi penyiar adalah :(Triartanto, 2010; 50)
•
Sebagai juru bicara radio
•
Sebagai alat persaingan dengan stasiun radio lainnya
•
Penyampai pesan komersial
•
Menjadi identitas stasiun radio
•
Pelaku “awareness” dengan pendengar
•
Menjadi unsur kekuatan untuk mencapai “leader station”
•
Anggota perusahaan yang mempunyai hak dan kewajiban
•
Memiliki kebutuhan dan harapan dalam karir dan jabatan
•
Sebagai temen bicara
•
Profesi khusus dalam dunia komunikasi
Penyiar dibagi menjadi beberapa kategori yang diantara lain sebagai berikut
•
Berita/ narrator informasi
Kategori penyiar ini hanya berfungsi sebagai pembaca berita
•
Penyuluh pendidik
Penyiar ini berperan sebagai penyuluh dalam berbagai bidang melalui siarannya
29
•
Pewawancara
Penyiar ini berfungsi sebagai pewawancara bintang tamu, narasumber dalam
suatu program siaran.
•
Reportase
Penyiar yang melaporkan peristiwa dari tempat kejadian
•
Penghibur
Penyiar yang berfungsi sebagai penghibur dalam gaya penyiarannya
•
Obrolan
Penyiar ini biasanya tampil ber-2 untuk membahas suatu masalah
•
Program musik
Penyiar ini harus menguasai lagu, teknik dan operasionalisasi siaran serta mampu
berbicara secara indah diatas lagu yang diputar
•
Komedi
Penyiar ini memiliki sense humor yang baik
•
Radioplay
Penyiar ini berfungsi sebagai seorang aktor dan mampu menjadi pencerita yang
handal
•
Games
Penyiar ini dituntut untuk menghidupkan suasana pada acara yang dibawakannya
•
Dakwah
Penyiar yang spesialisasinya adalah agama
•
Kontak pendengar
Penyiar ini mampu memahami keinginan pendengar (Triartanto, 2010; 50-52)
30
Jadi penelitian ini mengenai Program Polisi-Polisi Numpang Tanya terdapat di
dalam beberapa kategori diatas seperti penyuluh pendidik karena informasi yang
disampaikan di dalam program tersebut secara tidak langsung mendidik
pendengarnya, komedi karean pembawaan dalam program tersebut dibawakan
secara komedi, dan radioplay karena penyiar di dalam program tersebut mampu
berperan sebagai aktor yang menceritakan secara handal.
Penyiar harus menguasai dengan menguasai segala sesuatu yang berkaitan
dengan materi atau bahan siaran karena merupakan atribut yang vital dan dapat
diwujudkan dalam hal penguasaan, perbendaharaan kata.Kata-kata yang
dituturkan bukan merupakan kata-kata klise tapi merupakan kata standart yang
ditetapkan oleh radio tersebut.Meliputi : slogan, kata panggilan, kata sebutan,
terminology musik, istilah-istilah khusus dan standart pengumuman.
Sebagai contohnya penyiar pada program Polisi-Polisi Numpang Tanya juga
mempunya kosa kata yang khas seperti Cyin, dll. (Triartanto, 2010; 54-55)
Beberapa kritera seorang penyiar yang baik antara lain :
•
Mampu menciptakan hal-hal kreatif yang unik
•
Siap dengan konsep
•
Memiliki kerja kooperatif
•
Sikap keterbukaan
•
Memiliki rasa humor
31
•
Menghindari kekeliruan
•
Senang dan pandai bergaul
•
Kebiasaan dalam melakukan latian terutama dalam menyusun radio script
Sedangkan hal-hal tabu untuk seorang penyiar antara lain :
•
Salah pengucapan kata-kata
•
Menggurui
•
Tidak ada ekspresi
•
Salah penggunaan kata-kata
•
Membosankan
•
Klise
•
Miskin pembendaharaan kata
•
Melanggar etika
•
Menyinggung perasaan
•
Melebih-lebihkan
•
Menimbulkan kesan buruk (triartanto,2010;56-57)
2.7 Pemahaman
Pemahaman merupakan salah satu daerah ranah kognitif dari taksonomi Bloom.Menurut
Sudijono (2005:50) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah
kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah itu diketahui dan
diingat.
Bloom membedakan tiga jenis pemahaman (Ruseffendi, 1991:221)
32
1.
Translation (pengubahan) yaitu pengalihan dari bahasa konsep kedalam bahasa
sendiri atau pengalihan dari konsep abstrak kesuatu model atau symbol, misalnya
mampu mengubah soal kata-kata kedalam symbol atau sebaliknya.
2.
Interpretation (mengartikan) yaitu, menghubungkan bagian-bagian terdahulu
dengan yang diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik
dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan bukan pokok, misalnya mampu
mengartikan suatu kesamaan.
3.
Ekstrapolation (perkiraan) misalnya mampu memperkirakan sesuatu kecendrungan
atau gambar. Dengan ektrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang
tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi
dalam arti waktu, dimensi, kasus ataupun masalah.
Kaitan Pemahaman dengan penelitian peneliti adalah bahwa program Polisi-Polisi
Numpang Tanya mempunyai fungsi untuk mendidik, memberikan pengetahuan kepada
khlayak mengenai peraturan lalu lintas sehingga pengetahuan dan didikan tersebut
dijadiakan tolak ukur bagi khlayak untuk memahami informasi yang diberikan oleh
program Polisi-Polisi Numpang Tanya.
2.7.1 PengertianLalu lintas
lintas merupakan gabungan dua kata yang masing-masing dapat diartikan tersendiri.
Menurut djajoesman (1976:50) Lalu mengemukakan bahwa secara harfia lalu lintas
diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ketempat
lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum.
33
Menurut poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan
bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan
dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya.
Dengan demikian lalu lintas adalah merupakan gerak lintas manusia dan atau barang
dengan menggunakan barang atau ruang di darat, baik dengan alat gerak ataupun
kegiatan lalu lintas din jalan yang dapat menimbulkan permasalahan seperti terjadinya
kecelakaan dan kemacetan lalu lintas.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan lalu lintas adalah kegiatan kendaraan
bermotor dengan menggunakan jalan raya sebagai jalur lintas umum sehari-hari.Lalu
lintas identik dengan jalur kendaraan bermotor yang ramai yang menjadi jalur
kebiutuhan masyarakat umum.Oleh kerena itu lalu lintas selalu dentik pula dengan
penerapan tata tertib bermotor dalam menggunakan jalan raya.
2.7.2 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantumembantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem
pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu
berubah
dari
relasisosial.
Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup
bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain.Masyarakat dalam
arti sempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek
tertentu.Oleh karena itu dapat disimpulkan.Masyarakat adalah kelompok manusia yang
34
telah lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki aturan bersama
untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kesejahteraan.
2.8
Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response
semula berasal dari ilmu psikologi. Kalau menjadi teori komunikasi, tidak
mengherankan, karena objek material dari ilmu psikologi dan ilmu komuniasi
adalah sama, yaitu manusia dan jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap,
opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi ( Effendy, 2003).
Menurut teori stimulus organis response ini, efek yang ditimbulkan
adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :
1. Pesan (Stimulus, S)
2. Komunikan (Organism, O)
3. Efek (Response, R)
“Pesan yang disampaikan oleh komunikator ke komunikan akan
menimbulkan suatu efek yang kehadirannya terkadang tanpa disadari
oleh komunikan” (Effendy, 2003, p.255).
35
Stimulus
Organism
(pesan atau informasi)
(komunikan)
Response
(efek)
Gambar 2.1. Model Komunikasi S-O-R ( Effendy, 2003, p.255).
Stimulus atau pesan yang diterima oleh komunikan melalui media, salah
satunya yaitu media televisi diterima oleh organism atau komunikan yang
kemudian menimbulkan response atau efek. Seperti telah dijelaskan diatas
bahwa efek - efek dari penerimaan pesan yang terjadi pada komunikan antara
lain mengubah opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan
inilah yang kemudian melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan
mengolah dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan komunikan untuk
mengubah sikap ( Effendy, 2003).
Maka sesuai dengan teori yang telah dijelaskan diatas, stimulus dalam
penelitian ini adalah content program Polisi-polisi Numpang tanya
36
2.9 Teori Kultivas
Analisis kultivasi (2010:402) merupakan teori bahwa televisi “menanamkan”
atau menciptakan pandangan terhadap dunia, yang walaupun kemungkinan tidak akurat,
tetapi pada realitas hanya karena orang-orang percaya pada “realitas” tersebut.
Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para
penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya, persepsi apa
yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan
oleh televisi. Ini artinya, melalui kontak penonton dengan televisi, ia belajar tentang
dunia, orang-orangnya, nilai-nilai, serta adat kebiasaaanya.
Penelelitian kultivasi menekankan bahwa media massa merupakan agen
sosialisasi dan menyelidiki apakah penonton televisi itu lebih mempercayai apa yang
disajikan televisi daripada apa yang mereka lihat sesungguhnya, Gerbner melihat bahwa
apa yang disajikan di televisi mempunyai pengaruh, tetapi sangat penting di dalam
mengubah sikap, kepercayaan, atau pandangan penonton yang berhubungan dengan
lingkungan sosialnya (2007:167)
Efek kultivasi memberikan kesan bahwa televisi mempunyai dampak yang sangat kuat
pada diri individu, bahkan, mereka menganggap bahwa lingkungan di sekitarnya sama
seperti apa yang tergambar di televisi (2007:171)
Tujuan dari adanya tayangan Polisi-Polisi Numpang Tanya pada akhirnya
mempunyai suatu tujuan yaitu mengacu pada teori Kulivasi yang dimana audience
program
tersebut
dapat
terpengaruh
sehingga
37
mengikuti,
menerapkan
serta
mempraktekan pendidikan dan ajaran yang disajikan oleh program Polisi-Polisi
Numpang Tanya
2.10
Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pemahaman analisis skripsi, peneliti menyusun kerangka
pemikiran sebagai berikut :
2.11 Operational Konsep
Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk
dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta – fakta yang diperoleh
dari
pengamatan. (Kriyantono, 2007 : 17)
Pengetahuan
tentang
konsep perlu
dimengerti karena beberapa alasan. Pertama, untuk menyederhanakan proses riset
38
dengan cara mengkombinasikan karakteristik – karakteristik tertentu, objek – objek
atau individu – individu ke dalam kategori yang lebih umum. Kedua, konsep
menyederhanakan komunikasi diantara orang – orang (ilmuwan, akademisi,praktisi,
mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman untuk membangun variabel maupun
skala pengukuran yang digunakan. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun
variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan. (Kriyantono,
2007 : 18)
Variabel penelitian dibutuhkan dalam penyusunan operasional konsep. Variabel
Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Operasional konsep dalam penelitian terdiri atas dua variabel, yaitu :
1. Variabel Independent (variabel pengaruh/bebas)
Variabel Bebas (X) sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
anteceden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat.
(Sugiyono, 2009 : 39)
Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah Program Polisi-Polisi Numpang
Tanya
yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu :
• Penyiar
• Musik
39
• Sound Effect
ketiga dimensi dibuat dikarenakan program tersebut termaksud dalam program feature.
Di dalam program feature selalu terdapat ketiga dimensi di atas (astuti, 2008;149)
2. Variabel Dependent (Variabel terikat)
Variabel dependen (Y) : sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009 : 39)
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah pemahaman berlalu lintas masyarakat
yang terdiri dari beberapa dimensi, yaitu :
1.
Translation (pengubahan)
2.
Interpretation (mengartikan)
3.
Ekstrapolation (perkiraan)
Tabel operasionalisasi konsep dapat dilihat sebagai berikut :
Variabel
Variabel x
Dimensi
Indikator
•
Penyiar
Program Radio
Skala
Penyiar
Skala
menyampaikan
interval
siaran
5= Sangat
secara
Setuju
humoris
•
Penyiar
siap
4 = Setuju
dengan
konsep
3 = Ragu-
siaran
40
ragu
•
2 = Tidak
Penyiar
menyajikan
•
acara
secara kreatif
1 = Sangat
Penyiar tidak keliru
tidak
dalam
setuju
menyampaikan
pesan
•
Penyiar
ekspresif
dalam
membawakan acara
•
Penyiar
membosankan
dalam
membawakan acara
•
Penyiar melanggar
etika
dalam
membawakan acara
•
Penyiar
lebihkan
melebihdalam
membawakan acara
•
Penyiar
menyinggung
perasaan audiens
41
setuju
•
Penyiar
miskin
dalam
perbendaharaan
kata
•
Penyiar
menyampaikan
berita dengan tidak
jelas
•
Penyiar menggurui
dalam
menyampaikan
acara
•
Penyiar
menimbulkan
kesan buruk bagi
audiens
sesudah
acara
•
Musik
Hanya
digunakan
diperlukan
kepentingan cerita
•
Sound Effect
42
Menggambarkan
jika
untuk
kejadian
atau
situasi
dalam cerita
Variabel
y
(Pemahaman
•
Translation
(pengubahan)
Audiens dapat mengerti
simbol-simbol
berlalu lintas
dari
peraturan lalu lintas
•
Masyrakat)
Audiens
dapat
mengartikan
kata-kata
dari peraturan lalu lintas
•
Interpretation
(mengartikan)
Audiens
dapat
mengartikan
lalu
peraturan
lintas
dari
pengetahuan sebelumnya
•
Audiens dapat memiliki
perkiraan tentang suatu
peraturan lalu lintas
•
Audiens
dapat
Ekstrapolation
memperkirakan
akibat
(perkiraaan)
yang ditimbulkan dari
pelanggaran lalu lintas
43
Download