BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diversitas kualitas permainan musik antara satu pemusik dengan pemusik lainnya makin kentara untuk permainan alat musik yang membutuhkan intonasi berdasarkan pemain. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indoensia (KBBI), intonasi adalah ketepatan penyajian tinggi rendah nada. Alat musik yang membutuhkan intonasi berdasarkan pemainnya adalah alat musik yang tidak memiliki titi nada mutlak dan tidak statis (berubah-ubah), seperti keluarga alat musik gesek (biola,cello) dan alat musik tiup (flute, terompet), sehingga kualitas intonasi bergantung sepenuhnya kepada kemampuan pemain alat musik tersebut. Alat musik gesek dengan sifatnya yang tidak memiliki titi nada mutlak, jika dimainkan oleh pemain pemula biasanya akan sulit untuk menghasilkan nada yang benar (tidak sumbang) , terlebih jika dimainkan sendiri sehingga tidak ada nada lain sebagai acuan, baik dari alat musik lain yang mengiringi ataupun bantuan dari orang lain. Dengan sentuhan teknologi, permasalahan tersebut di atas diharapkan dapat teratasi. Teknologi pemrosesan sinyal, salah satunya pemrosesan suara, merupakan salah satu bidang riset yang berkembang pesat saat ini. Kemunculan metode-metode penyaringan sinyal digital, pengenalan pola dan karakteristik suara telah dimanfaatkan pada beragam aplikasi kehidupan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahnamai dkk. (2012), pengolahan sinyal digital telah membawa dampak positif dalam kehidupan manusia. Pengolahan sinyal digital telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Sebagai contoh, aplikasiaplikasi tersebut meliputi teknik pengenalan suara dan penentuan frekuensi sinyal digital serta mengolahnya menjadi beragam sinyal manipulatif dengan beragam fungsi. 12 Perkembangan teknologi pemrosesan sinyal ini baik secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi masa depan dunia musik. Baik musik elektronik maupun musik akustik, keduanya membutuhkan penanganan pemrosesan sinyal suara yang bagus untuk mendapatkan kualitas prima. Penentuan kualitas musik yang dihasilkan tidak hanya ditentukan oleh kualitas alat dan equipment yang digunakan, tetapi juga kualitas permainan dari pemain musik tersebut. Kualitas permainan musisi ini juga bergantung dari porsi jam latihan dan pengalaman yang tentu saja membutuhkan waktu bertahun-tahun yang telah ditempuhnya, oleh karena itu akan sangat relatif dan diversif perihal kualitas permainan antara satu pemain biola dengan pemain biola lainnya. Berdasarkan wacana di atas, metode pemrosesan sinyal dapat membantu meningkatkan kualitas performa live suatu alat musik (biola) dengan cara menyelaraskan frekuensi nada-nada (pitch) melalui suatu piranti elektronik sehingga hasil keluaran suaranya terdengar lebih merdu (tidak sumbang atau fals) pada saat diampilifikasi. 1.2. Rumusan Masalah Kualitas suara yang dihasilkan biola sangat bergantung pada tingkat kemampuan pemainnya. Kemampuan permainan biola tiap orang tentu berbedabeda sesuai dengan level, baik berdasarkan jangka waktu latihan ataupun bakat bermusik. Pada pemain biola pemula atau amatir, kualitas suara dari permainan biola yang dihasilkan kerap kali sumbang sehingga performa musik kurang maksimal saat ditampilkan baik untuk dinikmati sendiri atau dengan orang lain. Perlu diterapkan suatu teknologi dimana nada yang dihasilkan oleh pemain biola tidak terdengar sumbang dan lebih nyaman didengarkan. Oleh karena itu akan diterapkan teknologi pemrosesan sinyal menyelaraskan/mengoreksi nada (pitch) digital untuk mendeteksi secara otomatis pada biola dengan memanfaatkan sensor getar sebagai penerima gelombang suara biola. 13 dan 1.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, diberikan beberapa batasan masalah sebagai berikut : a. Sinyal masukan yang didapat dan diproses berasal dari suara yang ada pada tabung resonansi instrumen gesek yang telah dipasangi sensor vibrasi. b. Proses dilakukan pada instrumen gesek dengan setelan standar internasional frekuensi A = 440 Hz (berdasrkan hasil Kongres Musik Internasional di London tahun 1939). c. Nada yang dikenali dan diproses adalah nada G3 hingga C6 (rentang nada terendah violin hingga rentang nada tertinggi violin yang relatif mudah dimainkan), d. Otomasi dilakukan pada sistem pemrosesan sinyal berupa koreksi frekuensi nada yang dihasilkan pemain agar sesuai dengan frekuensi nada standar (tidak out of pitch). e. Sistem diaplikasikan pada instrumen biola agar nada yang dimainkan lebih jelas dan lebih akurat (tidak terdengar sumbang) saat diperdengarkan melalui sepaker. f. Sistem hanya digunakan untuk performa live yang didukung tata suara elektronik (sound system), tidak untuk performa live akustik murni. 1.4. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah mengoreksi suara biola yang sumbang supaya terdengar benar menggunakan teknologi pemrosesan sinyal berbasis Arduino MEGA 2560 dengan berbagai gelombang suara sebagai sampel. 1.5. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah membantu pemain biola pemula untuk menghasilkan nada yang tidak terdengar sumbang saat tampil secara langsung. 14 1.6. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah : a. Menentukan topik utama dalam penelitian Dalam hal ini, topik utama implementasi pencacah frekuensi dan pengelompokan nada pada interval tenrtentu yang akan menghasilkan nada utama sebagai sistem pitch correction. b. Studi literatur Studi literatur bertujuan untuk memantapkan konsep sistem yang akan dibuat dan mempelajari lebih mendalam tentang mekanisme pencacah frekuensi terhadap sinyal suara dari alat musik gesek (biola). Studi literatur meliputi pengumpulan data, materi dan mengkaji tentang perlunya sistem yang baik pada pembuatan pengoreksi nada. Selain itu, juga mengkaji tentang sensor suara, sistem minimum Arduino dan pemrogramannya, serta ilmu-ilmu yang mendukung sistem ini. c. Perancangan dan pembuatan sistem Perancangan sistem meliputi beberapa tahap, yaitu: 1. Perancangan perangkat keras Perancangan sistem elektronik dilakukan dengan mendesain perangkat elektronik apa saja yang akan digunakan pada sistem. Sistem yang dibuat akan memiliki desain yang memungkinkan pengguna melakukan pengaksesan dengan nyaman. Sistem ini juga akan menggunakan bantuan modul Arduino Mega 2560 dan shield audio. 2. Perangkat lunak yang dimaksud adalah program yang akan diimplementasikan dalam mikrokontroler Arduino sehingga sistem dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pembuatan program menggunakan bahasa C++ menggunakan Arduino IDE 1.06. d. Pengujian sistem Sistem akan diuji melalui 2 tahap : 1. Pengujian dengan sinyal gelombang sinusoid dengan beragam nilai frekuensi yang berkorelasi dengan nilai nada-nada fundamental, nada out lebih, nada out kurang, dan sampel lagu pendek. 15 2. Pengujian dengan sinyal masukan dari biola yang dimainkan secara langsung dengan memainkan nada sumbang lebih, nada sumbang kurang, dalam nada per-nada dan lagu singkat. e. Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan membahas hasil penelitian yang didapat dari pengujian yang telah dilakukan. 1.7. Sistematika Penulisan Penulisan laporan skripsi ini berdasarkan sistematika berikut ini BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang pembuatan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan skripsi, metodologi penelitian serta sistematika penulisan pada skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan hasil penelitian terdahulu atau teknologi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. BAB III DASAR TEORI Berisi penjelasan dan teori komponen-komponen yang akan digunakan pada sistem baik komponen elektronik maupun bahan uji coba. Penjelasan berdasarkan sifat, fungsi, dan karateristik dari komponen yang digunakan. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Berisi tentang perancangan sistem yang dibuat, meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. BAB V IMPLEMENTASI Membahas tentang implementasi (uji coba) dari rancangan alat dalam bentuk nyata baik kinerja hardware atau software. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Membahas tentang hasil pengujian sistem yang dilakukan oleh penulis meliputi pengamatan perangkat keras, perangkat lunak, dan 16 kaitannya dengan gangguan. Hasil pengujian kemudian dibahas dan dianalisis hasil dan kinerjanya. BAB VII PENUTUP Membahas tentang kesimpulan dan saran-saran sehingga sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut, dengan harapan dapat digunakan untuk mendukung kehidupan masyarakat. 17