IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSAT

advertisement
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSAT
DALAM MEMAHAMI CUSTOMER VALUE ( Studi Kasus : Program IM3
Seru Anti Galau di Surakarta dengan Metode Deskriptif Kualitatif ).
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh :
NOVA INDRIANTO
L 1000 800 38
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRACK
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSAT
DALAM MEMAHAMI CUSTOMER VALUE ( Studi Kasus : Program IM3
Seru Anti Galau di Surakarta dengan Metode Deskriptif Kualitatif ).
Persaingan di bidang jasa telepon seluler saat ini semakin ketat. Hal ini
menuntut perusahaan telekomunikasi yang bergerak di bidang jasa telepon seluler
untuk senantiasa melakukan inovasi dan berbagai langkah strategis terutama guna
mempertahankan brand sekaligus mampu bersaing dengan produk lain. Dalam
menghadapi persaingan bisnis di bidang jasa telepon seluler PT. Indosat cabang
Surakarta memiliki strategi khusus untuk menghadapi persaingan bisnis di bidang
jasa telepon seluler. Implementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh Indosat adalah dengan menggunakan program IM3 Seru Anti Galau yang
mampu menghadirkan keseruan berselancar didunia maya dengan internetan
berkecepatan hingga 2Mbps, seru menelepon, seru SMS, dan seru gratis social
network sepuasnya yang dipersembahkan oleh Indosat untuk menyenangkan
konsumen dengan memberikan manfaat yang beraneka ragam. Sehingga tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan
Indosat melalui program IM3 Seru Anti Galau untuk memberikan nilai tambah
kepada konsumennya. Untuk meningkatkan ekuitas merek, Indosat melalui
programnya IM3 Seru Anti Galau mengaplikasikan teori 4P yaitu Product (
produk ), Price ( harga ), Place ( tempat ), dan Promotion ( promosi ).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus sehingga
tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara,
dokumentasi dan observasi. Adapun untuk keabsahan datanya menggunakan
trianggulasi sumber. Hasil dari penelitian dapat dijelaskan bahwa Indosat cabang
Surakarta telah melakukan komunikasi pemasaran terpadu dalam menghadapi
persaingan bisnis di bidang jasa telepon seluler. Indosat cabang Surakarta lebih
mengoptimalkan pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu pada semua bauran
promosi yang ada. Selain itu konsep komunikasi pemasaran terpadu sendiri telah
diperluas oleh Indosat dengan menyentuh berbagi aspek yang terkait dengan
perusahaan seperti launching program dengan memberikan merchandise,
kunjungan ke sekolah-sekolah. Strategi yang dilakukan Indosat cabang Surakarta
untuk menghadapi persaingan yaitu dengan memperbanyak pemberian bonus dan
memperluas jaringan melalui adanya titik-titik layanan konsumen dengan
penambahan saluran distribusi dan pemasaran.
Kata kunci : strategi, komunikasi pemasaran terpadu, customer value.
IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSAT
DALAM MEMAHAMI CUSTOMER VALUE ( Studi Kasus : Program IM3
Seru Anti Galau di Surakarta dengan Metode Deskriptif Kualitatif ).
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Nilai suatu produk bagi pelanggan adalah sebuah pemahaman yang
mengikutsertakan pertimbangan atas suatu produk yang memiliki kualitas dan
pelayanan yang unik sehingga menghasilkan citra yang nantinya akan mereka
terima dari keputusan pembelian yang dilakukan oleh pelanggan. Untuk itu
diperlukan suatu usaha dalam mengimplementasikan customer value dengan
menyediakan
berbagai
sarana,
supaya
mendukung
kegiatan
dalam
mempromosikan produk yang mengandung unsur customer value kepada
konsumen. Hal tersebut bertujuan untuk menarik minat dari masyarakat supaya
mereka respon dengan produk yang sedang ditawarkan dan tertarik untuk
memakainya. Upaya untuk memahami customer value sangat membutuhkan
kredibilitas dari perusahaan yang mampu menyesuaikan sasaran segmentasinya
dengan kategori produk yang sesuai dari permintaan pelanggan. Suara dari
pelanggan merupakan salah satu aspek yang terpenting dari perusahaan, karena
dari merekalah kita bisa mengetahui kebutuhan yang mereka inginkan sehingga
dari situ mampu didapatkan suatu strategi yang dalam pembentukan customer
value.
Indosat sebagai salah satu perusahaan provider mulai melakukan gerakan
terpadu untuk menerapkan customer value. Terlebih dilihat dari data pada tahun
2011 yang menunjukkan bahwa Indosat menduduki posisi terakhir, sehingga
sangat diperlukan suatu strategi komunikasi pemasaran yang intensif untuk
menaikkan pendapatannya. Dimulai dari beragam karakteristik produk yang
ditawarkan dan juga memfokuskan sasaran dengan menargetkan segmentasi anak
muda. Indosat menyadari di era kemajuan teknologi telah mendorong pelanggan
menjadi semakin up date, berupaya memiliki informasi yang selalu terkini, serta
semakin banyak memiliki tuntutan akan pilihan yang sesuai dengan kemampuan
dan tingkat kepuasan yang dikehendakinya. Oleh karena berbagai faktor tersebut,
Indosat dituntut untuk mengalihkan perhatiannya dari produk masal ke segmentasi
target sasaran yang lebih fokus.
Sejak diluncurkannya program IM3 Seru Anti Galau oleh PT. Indosat
pusat, kehadiran program tersebut mendapat sambutan yang baik dari masyarakat
terutama pelanggan setia Indosat. Tingginya antusias masyarakat tersebut tidak
lepas dari peran kegiatan dimasing – masing kantor anak cabang yang menyebar
diseluruh wilayah Indonesia, salah satunya di kantor anak cabang Indosat yang
ada di Surakarta yang melakukan sosialisasi program terbaru IM3. Supaya
mengetahui berbagai ragam kegiatan yang dilakukan oleh Indosat cabang
Surakarta dalam menjalankan tugasnya untuk mengimplementasikan customer
value pada produk yang sudah dibuat Indosat pusat kepada warga Surakarta serta
bagaimana mensosialisasikan IM3 Seru Anti Galau kepada masyarakat Surakarta,
maka diadakanlah penelitian ini. Karena customer value tidak hanya diproduknya
tetapi juga nilai tambah yang diperoleh dari pelayanan. Maka dari itu sampel
penelitian yang diambil penulis adalah penerapan yang dilakukan di Surakarta.
IM3 Seru Anti Galau menarik untuk diteliti karena penamaan program
dengan memasukkan unsur kata galau didalamnya ini merupakan suatu alternatif
pilihan yang dapat dikatakan sebagai pilihan tepat dan kreatif dengan
memanfaatkan analisis situasi yaitu kata galau sedang populer diucapkan baik itu
di media masa maupun dalam kehidupan sehari - hari, mengingat IM3 merupakan
kartu yang memang ditujukan untuk segmen anak muda. Selain itu yang menarik
adalah IM3 Seru Anti Galau tidak hanya didedikasikan bagi para pelanggan baru
Indosat. Para pelanggan lama pun dapat memanfaatkan layanan ini, yaitu dengan
melakukan registrasi terlebih dahulu.
Mengingat pentingnya customer value, maka dalam penelitian ini penulis
ingin
mengangkat
permasalahan
tersebut
dengan
menggunakan
judul
“IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN INDOSAT
DALAM MEMAHAMI CUSTOMER VALUE ( Studi Kasus : Program IM3
Seru Anti Galau di Surakarta dengan Metode Deskriptif Kualitatif )”.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi strategi
komunikasi pemasaran Indosat cabang Surakarta dalam upaya memahami
customer value melalui program IM3 Seru Anti Galau.
B. Landasan Teori
1. Komunikasi
Brent D. Ruben ( 1988 ) memberikan definisi mengenai komunikasi
manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut : Komunikasi manusia adalah
suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam
organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan
informasi untuk mengkoordinasi lingkungnnya dan orang lain. Pada definisi
inipun komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang
mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain melalui pernyataanpernyataan yang berupa kesimpulan tentang suatu kejadian sosial tetapi
berhubungan. Hubungan tersebut harus dapat dicari dan ditemukan supaya bisa
disimpulkan untuk menjelaskan banyak hal. Ruben menggunakan istilah
informasi untuk maksud itu, yang diartikannya sebagai kumpulan data, pesan
(message), susunan isyarat yang memiliki makna dalam cara tertentu yang
mempunyai arti atau berguna bagi sistem tertentu (Arni, 2007:3).
2. Komunikasi Pemasaran Terpadu
Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model
komunikasi dalam suatu aktivitas pemasaran, yang meliputi advertising, sales
promotion, public relations, personal selling, serta direct selling. Termasuk juga
didalamnya terdapat event dan exhibition, kedua hal tersebut merupakan bagian
dari marketing communication mix yang telah dikembangkan oleh bagian sales
promotion. Bentuk komunikasi yang digunakan dalam kegiatan sales promotion
membutuhkan media promosi seperti flier, banner, poster, dan catalogue, atau
sering disebut sebagai corporate profile. Sedangkan pada personal selling, media
tersebut juga dimanfaatkan khususnya dalam suatu penawaran sebuah produk
kepada konsumen secara tatap muka (Soemanagara, 2008:1-2).
Lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi
pemasaran terpadu, yaitu (Shimp, 2007:24–29):
1. Mempengaruhi Perilaku
Tujuan IMC adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak
sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan
lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau
“memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya,
kesuksesan IMC membutuhkan usaha – usaha komunikasi yang
diarahkan kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku
konsumen. Untuk mempengaruhi konsumen hal yang paling pertama
adalah penyampaian manfaat dari keunggulan merek tersebut agar
timbul suatu kepercayaan serta rasa suka dari konsumen sehingga hal
ini mampu mendukung sikap pembelian terhadap merek tersebut.
2. Berawal dari Pelanggan dan Calon Pelanggan
Prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian
berbalik kepada komunikator merek untuk menentukan metode yang
paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi
persuasif. Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan mampu
menimbulkan dampak yang besar seperti promosi dari mulut ke mulut
yang sangat efektif bagi referensi calon pelanggan dan memotivasi
calon pelanggan untuk ikut membeli produk yang telah disarankan.
Pelanggan yang merasa puas termasuk salah satu sarana promosi gratis
bagi perusahaan.
3. Menggunakan Seluruh Bentuk “Kontak”
IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan seluruh “kontak”
yang menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan
mereka, sebagai jalur penyampai pesan yang potensial. Istilah
“kontak” dipakai untuk menerangkan segala jenis media penyampai
pesan yang dapat meraih pelanggan dan menyampaikan merek yang
dikomunikasikan melalui cara yang mendukung. Sarana media
promosi harus diterapkan dengan maksimal, jangan hanya terpaku
pada satu media saja, lebih banyak media promosi akan lebih baik,
karena mampu menjangkau khalayak yang lebih luas.
4. Menciptakan Sinergi
Dalam definisi IMC terkandung kebutuhan akan sinergi (
kesinambungan ). Semua elemen komunikasi ( iklan, tempat
pembelian, promosi penjualan, event, dan lain – lain ) harus berbicara
dengan satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk
menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat
konsumen melakukan aksi. Dalam hal ini dibutuhkan suatu tagline
untuk mengingatkan konsumen terhadap merek, serta memberikan
nilai lebih dari tagline tersebut yang membedakan dengan merek lain
dan konsumen mengetahui keunggulan merek dari tagline yang telah
dibuat.
5. Menjalin Hubungan
Karakteristik IMC yang kelima adalah kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran
yang sukses membutuhkan terjadinya
hubungan
antara merek
dengan
pelanggannya. Dapat dikatakan bahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari
pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci dari terjalinnya hubungan
tersebut. Suatu hubungan yang terjalin dengan baik mampu membangkitkan
pembelian secara berulang dan mampu meningkatkan loyalitas terhadap merek
tersebut.
3. Nilai Pelanggan ( Customer Value)
Untuk memberi nilai yang baik kepada pelanggan dan memperlakukan
mereka dengan wajar dalam keputusan – keputusan maka harus dilibatkan
komponen seperti, elemen produk berupa fitur – fitur produk inti, tempat dan
waktu berupa elemen produk ke pelanggan melibatkan keputusan tentang tempat
dan waktu pengiriman serta saluran distribusi, proses berupa penyampaian elemen
produk kepada pelanggan diperlukan desain dan implementasi dari proses yang
efektif, produktifitas dan kualitas elemen yang harus dilaksanakan secara
seimbang, orang yang terlibat dalam proses produksi yang interaktif sehingga
mampu mempengaruhi persepsi pelanggan, promosi dan edukasi menyediakan
informasi dan saran yang dibutuhkan serta membujuk pelanggan sasaran tentang
kelebihan suatu produk selanjutnya mampu mendorong pelanggan untuk
mengambil tindakan, bukti fisik merupakan elemen petunjuk visual yang memberi
bukti atas suatu kualitas produk, harga tanggung jawab dalam pengeluaran uang
dan waktu serta usaha (Lovelock, 2005:18-21).
4. Saluran Pemasaran dan Jaringan Nilai
Jaringan nilai (value network) dalam suatu perusahaan adalah sebuah
sistem kemitraan dan aliansi yang diciptakan perusahaan untuk menyediakan,
menambah, dan menghantarkan penawarannya. Jaringan nilai meliputi pemasok
perusahaan dan pemasok dari pemasoknya, serta pelanggan segera dan pelanggan
akhir mereka. Jaringan nilai meliputi relasi yang berharga dengan pihak lain.
Perusahaan harus mengatur berbagai pihak ini agar bisa menghantarkan nilai yang
tinggi ke pasar sasaran (Kotler, 2009:110).
5. Mengkomunikasikan Nilai
Komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk beserta merek yang dijual. Pada intinya
yang disebut sebagai komunikasi pemasaran adalah proses menginterpretasikan
“suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan
mampu membuat suatu dialog dan mampu membangun hubungan baik dengan
konsumen secara kontinyu. Komunikasi pemasaran juga melaksanakan banyak
fungsi bagi konsumen, karena komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau
memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu
digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan. Konsumen dapat
mempelajari tentang siapa yang membuat produk dan apa tujuan perusahaan
beserta merek, sehingga mereka bisa mendapatkan insentif atau penghargaan atas
usaha
percobaan
atau
penggunaan
tersebut.
Komunikasi
pemasaran
memungkinkan perusahaan menghubungkan merek mereka dengan orang, tempat,
acara, merek, pengalaman, perasaan. Mereka dapat berkontribusi pada ekuitas
merek dengan menanamkan merek dalam ingatan sehingga mampu menciptakan
citra merek serta mendorong penjualan dan bahkan berpengaruh kepada nilai
produk (Kotler, 2009:172-173).
C. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Kantor Indosat cabang Surakarta yang beralamatkan di Jl. Slamet Riyadi,
Purwosari, Surakarta. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yakni pada bulan
September sampai dengan November 2012.
2. Bentuk dan Tipe Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan model laporan studi
kasus yang merupakan penyajian realitas multiperspektif dengan kekayaan
deskripsinya. Selain itu juga mampu menjelaskan bagaimana peneliti berinteraksi
dengan lapangan sekitar tempat penelitiannya (Sutopo, 2002:43-44).
3. Sumber data
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber)
sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti melalui proses wawancara. Data atau informasi juga
dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data
yang berkaitan dengan sasaran penelitian (Sutopo, 2002:49-51).
4. Teknik Penentuan Informan
Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik purposive sampling
karena dipandang lebih mampu dalam menangkap kelengkapan dan kedalaman
data didalam menghadapi realitas. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data
yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan
yang sedang diteliti (Sutopo, 2002:36).
5. Validitas data
Teknik triangulasi data menurut istilah Patton menyebutnya sebagai
triangulasi sumber. Pengertiannya yaitu untuk mengarahkan peneliti agar didalam
mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia.
Artinya adalah, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda ( Sutopo, 2002:79).
6. Analisis data
Pengumpulan
data
Reduksi
data
Penyajian data
Kesimpulan/
verifikasi
Gambar 1.3 : Model analisis interaktif Miles & Huberman, 1994
(Sutopo, 2002:96).
D. Hasil Penelitian
1. Implementasi Strategi Komunikasi Pemasaran Indosat
Strategi yang dilakukan oleh Indosat melalui komunikasi pemasaran
dilakuan dengan beragam cara, seperti yang diungkapkan oleh Eka Lusia Septiani
sebagai manager marketing comunication pada wawancara tanggal 2 September
2012, bahwa :
“ strategi rutin yang kami gunakan sebelum meluncurkan program
baru ya, kami selalu mengup-date tren yang sedang diminati yang
menjadi tren setter, untuk program IM3 seru anti galau ini kami
mendapatkan peluang membuat program tersebut karena kata – kata
galau sering diucapkan oleh generasi muda untuk menunjukkan
kegelisahaanya, jadi kami hadir memberikan solusi yang tepat yaitu
meluncurkan program IM3 seru anti galau, seperti itu cara meng update kami yaitu melihat peluang yang sudah ada “.
Selain strategi dalam mengup-date peluang, Indosat juga memberikan
berbagai keuntungan kepada konsumen sebagai strateginya dalam menarik
perhatian dari konsumen serta memuaskan pelanggan lama, yaitu dengan
memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pelanggan yang telah
menyempatkan waktu untuk berkunjung ke galeri Indosat tanpa ada unsur
mendeskriminasikan status sosial baik itu pelajar, pengusaha, pekerja kantoran,
ibu rumah tangga, mereka semua diperlakukan dengan sopan dan adanya rasa
menghargai pelanggan dari tutur kata yang dilakukan oleh pihak customer service.
Penetapan tarif yang diberikan Indosat untuk konsumennya menjadi strategi
andalan, karena hal tersebut memberikan dampak yang positif, Indosat
memberikan tarif yang ekonomis serta kualitas yang terbaik baik itu didaerah
maupun dikota. Konsumen tentunya menginginkan dan tertarik dengan promosi
seperti itu. Strategi untuk mengenalkan program dan mendekatkan dengan
konsumen yaitu dengan membuka kerjasama yang baik kepada pihak luar, apabila
ada yang menginginkan Indosat menjadi sponsor ketika melakukan suatu event.
2. Perencanaan Program Customer Value
Berkaitan dengan hal tersebut perencanaan yang dilakukan oleh Indosat
rencana dalam menarik perhatian dari para konsumen secara luas, diperlukan
suatu konsep yang menarik sebagai sebuah kesan yang ditanamkan kepada para
konsumen. Hal ini diperlukan mengingat target market Indosat adalah golongan
pemuda yang menyukai sesuatu yang menarik. Seperti yang diungkapkan oleh
Rohmat dil Alhakim sebagai marketing public relation pada wawancara tanggal
12 September 2012, bahwa :
“ merencanakan program customer value dengan matang,
mengidentifikasi budgeting, eksekusi, merapatkan teamwork untuk
meraih target. Setelah itu kami melakukan kegiatan promosi yang
efektif ke masyarakat yang sudah menjadi hal wajib “.
Dalam suatu launching program baru Indosat, maka segala hal yang
mendukung acara tersebut harus dipersiapkan secara matang, seperti pemberian
merchandise, dorprise, pemasangan atribut iklan ditempat – tempat yang strategis.
3. Sosialisasi Program
Selain penjualan dari rumah ke rumah, keefektifan menggunakan
pemasaran secara langsung melalui media sosial juga dirasakan oleh Indosat,
karena adanya penghematan waktu uang dan tenaga. Untuk mengirimkan
penawaran dan pemberitahuan bisa menggunakan media internet yang praktis.
Seperti yang diungkapkan oleh Rohmat Adil Alhakim sebagai marketing public
relations pada wawancara tanggal 12 September 2012, bahwa :
“ sosialisasi dengan berbagai media agar promosi sampai sasaran, baik
itu cetak, elektronik, baliho, spanduk, brosur, pameran event, digital
media seperti web, blog, maupun social network yang lainnya “.
Dalam kelangsungan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
telekomunikasi seperti Indosat, maka diperlukan pelaksanaan komunikasi
pemasaran yang sejalan dengan tujuan, visi dan misi yang dijadikan sebagai suatu
pedoman. Sebagai perusahaan yang sudah terkemuka Indosat tidak pernah
berhenti untuk mencari peluang. Hal tersebut dikarenakan setiap peluang itu pada
dasarnya ada tinggal tim Indosat yang ditunutut untuk selalu menganalisis setiap
peluang yang ada kemudian dituangkan pada program yang nantinya bisa diterima
oleh
konsumen.
Dalam
memilih
media
promosi
Indosat
sangat
mempertimbangkan pemilihan media yang nantinya mampu secara langsung
memberikan interaksi kepada konsumennya.
4. Menciptakan Ikatan Emosional Dengan Pelanggan
Indosat sudah memiliki rencana dalam usaha menciptakan ikatan
emosional dengan pelanggan, yaitu dengan menerapkan komunikasi pemasaran
dengan memanfaatkan beberapa media iklan dan promosi secara intensif untuk
menanamkan keberadaan produk Indosat dibenak konsumennya. Hal tersebut
disampaikan oleh Eka Lusia Septiani sebagai manager marketing comunication
pada wawancara tanggal 2 September 2012, bahwa :
“ menciptakan ikatan emosional ya dengan kita beriklan terus menerus,
sehingga hal tersebut mampu menumbuhkan kesadaran pelanggan,
bahwa produk Indosat ini inovatif, kreatif, dan up to date dalam
meluncurkan program “.
Dengan harapan adanya iklan yang terus menerus tersebut mampu
mempersuasi konsumen, sehingga konsumen lebih familiar dan nantinya akan
loyal menggunakan produk dari Indosat. Selain itu memanfaatkan media internet
sebagai alat dalam pemasaran langsung dalam menciptakan ikatan emosional
dengan pelanggan juga efektif dimulai dari pertemanan di situs facebook dan
twiter, dari media sosial tersebut mampu mempertipis hubungan antara pelanggan
dengan perusahaan, lebih tercipta suasana pertemanan yang bebas menyampaikan
pendapat, kritik, dan saran yang tentunya berguna sebagai bahan evaluasi untuk
perencanaan program Indosat selanjutnya.
5. Membangun Customer Value
Indosat membangun customer value dengan mempertimbangkan bahwa
pelanggan menginginkan sesuatu yang baik dan terjangkau, baik dalam produk
seperti sinyal dan fitur – fitur pendukung seperti internet, terjangkau dalam hal
harga. Maka dari itu Indosat menghadirkan produk yang mampu membantu
mengabulkan harapan pelanggan akan kemudahan berkomunikasi. Seperti yang
disampaikan oleh Cristanto salah satu konsumen Indosat yang setia menggunakan
Indosat yang merasa puas dengan program dari Indosat pada wawancara tanggal
21 September 2012, bahwa :
“ saya sudah lama menggunakan Indosat sejak SMA, saya beli ketika
ada kunjungan Indosat kesekolah saya, saya beli melalui mbak SPG
nya, untuk kualitasnya saya suka, sinyalnya stabil disemua tempat,
terutama bonus – bonusny yang membuat saya betah “.
Pernyataan dari konsumen tersebut menyatakan bahwa Indosat berhasil
dalam menciptakan customer value sehingga membuat para pelanggan enggan
untuk berpindah ke operator lain dan tetap menggunakan Indosat sebagai
pilihannya.
E. Simpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Implementasi Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Indosat
adalah dengan menggunakan program IM3 SERU ANTI GALAU yang mampu
menghadirkan keseruan berselancar didunia maya dengan internetan berkecepatan
hingga 2Mbps, seru menelepon, seru SMS, dan seru gratis social network
sepuasnya yang dipersembahkan oleh Indosat untuk menyenangkan konsumen
dengan memberikan manfaat yang beraneka ragam. Penawaran yang disertakan
dalam program IM3 SERU ANTI GALAU ini berupa inovasi value added service
(VAS) yang mengikuti tren kebutuhan pelanggan untuk selalu terhubung dengan
dunia maya, seperti Indosat Vuclip, game bundling dan Mobile Learning. Hal
tersebut
disosialisasikan
menggunakan
promosi
yang
intensif
dengan
memanfaatkan iklan menggunakan baliho, promosi penjualan, mengadakan
berbagai acara, pemasaran interaktif, pemasaran langsung, pemasaran dari mulut
ke mulut, serta penjualan personal.
2. Saran
Strategi untuk meningkatkan customer value sebaiknya dilakukan lebih
efektif seperti pemberian bonus secara intensif dan perluasan jaringan dengan
meningkatkan kualitas produk dengan penyesuaian harga pada setiap program
yang ditawarkan oleh Indosat.
F. Daftar Pustaka
A Shimp, Terence, “Periklanan Promosi ( Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu)”. Jilid I, edisi Terjemahan, Jakarta : Erlangga, 2007.
Arni, Muhammad, “Komunikasi Organisasi”, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007.
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, Terjemahan oleh
: Bob Sabran, Edisi ke Tiga belas Jilid 2, Jakarta : Erlangga, 2009.
Lovelock dan Wright, Manajemen Pemasaran Jasa, Medan : Indeks, 2005.
Soemanagara, Rd., Strategi Marketing Communication: Konsep Strategis dan
Terapan, Alfabeta : Bandung, 2008.
Sutopo, H.B, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sebelas Maret University Press,
2002.
Download