BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada umumnya sangat dibutuhkan di suatu negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan taraf hidup rakyatnya. Pembangunan dapat dilakukan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan pabrik pupuk urea untuk memenuhi kebutuhan petani di Indonesia. Proyek dapat diartikan sebuah kegiatan yang dilakukan atas dasar permintaan dari seorang pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan keinginan dari pemilik proyek. Dalam pelaksanaan proyek, pemilik proyek dan pelaksana proyek memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan kualitas, waktu dan biaya yang telah disepakati dan sesuai dengan kontrak kerja. Sebuah proyek dapat berjalan dengan adanya manajemen yang akan mengelola proyek dari awal hingga proyek berakhir, disebut manajemen proyek. Manajemen proyek dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang diawali dengan perencanaan, penjadwalan, pelaksanaan dan pengendalian untuk semua tahapan dalam proyek, dan diakhiri dengan selesainya sebuah proyek. Manajemen proyek merupakan tata cara mengorganisasikan dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai akhir proyek (Dimyati & Nurjaman,2014,p21). Manajemen proyek disebut juga, suatu kegiatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan dan perbaikan yang berkelanjutan. Perubahan kondisi yang begitu cepat menuntut setiap pimpinan yang terlibat dalam proyek untuk mengantisipasi keadaan, serta menyusun bentuk tindakan yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan bila ada konsep perencanaan yang matang dan didasarkan pada data, informasi, kemampuan dan pengalaman. 1 2 Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Namun pada kenyataannya di lapangan, suatu proyek tidak selalu berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah dibuat. Ada banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadi, salah satu yang paling sering terjadi adalah karena cuaca yang mengakibatkan proses kegiatan konstruksi harus ditunda. Proyek akan menguntungkan apabila proyek tersebut selesai tepat waktu dan proyek yang tidak selesai dapat merugikan dua pihak baik pemilik proyek dan pelaksana proyek (kontraktor). Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan kualitas yang baik. Dalam usaha pencapaian hasil pekerjaan konstruksi yang baik dibutuhkan berbagai macam elemen pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam perkembangannya pekerjaan konstruksi untuk saat ini menjadi semakin komplek dan semakin canggih. Pelaksanaan proyek konstruksi sekarang banyak memanfaatkan teknologi baru, sumber daya manusia maupun material yang semakin banyak, dan dana yang besar. Salah satu perusahaan konstruksi adalah PT Rekayasa Engineering. PT Rekayasa Engineering merupakan perusahaan yang bermula bergerak di bidang basic design dan detail design, perusahaan ini terus berkembang di bidang EPC (Engineering, Procurement, dan Construction) untuk bidang elektrikal, instrumen dan tangki. Salah satu proyek yang sedang ditangani oleh PT Rekayasa Engineering dan masih berjalan adalah pembangunan tangki amonia Pusri 2B yang berada di Kota Palembang dan merupakan bagian dari pembangunan proyek pabrik pupuk milik PT Pusri. Target proyek Pusri 2B yang ditangani PT Rekayasa Engineering akan selesai pada bulan April 2015. Proyek ini mempunyai nilai sebesar Rp56.000.000.000. Pembangunan proyek ini akan digunakan untuk menghasilkan pupuk urea untuk kepentingan petani. Jika proyek ini tidak selesai maka akan berakibat terhadap keterlambatan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Proyek ini sudah berjalan kurang lebih 1 tahun, tetapi dalam pengerjaannya beberapa aktivitas terlambat selama kurang lebih 3 bulan, dimana tidak sesuai 3 dengan rencana jadwal yang ditentukan. Di samping itu, secara perhitungan apabila tidak ada perubahan proyek ini tidak akan selesai, jika proyek ini tidak selesai dengan jadwal yang disepakati maka berpotensi terkena penalti. Besarnya penalti maksimum 5% dari nilai proyek. Apabila PT Rekayasa Engineering terkena penalti, maka akan berdampak berkurangnya profit atau menimbulkan kerugian dan juga berdampak pada PT Pusri sendiri dengan tidak adanya tempat penyimpanan amonia dan perusahaan tidak akan berjalan. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan proyek ini, peneliti tertarik melakukan evaluasi percepatan terhadap pelaksanaan proyek pembangunan tangki penyimpanan amonia Pusri 2B. Untuk memberikan solusi agar proyek ini dapat selesai sesuai jadwal yang telah disepakati. Dimana peneliti akan menggunakan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) untuk mengetahui berapa lama proyek akan selesai, Crashing untuk mengetahui penambahan jam kerja dan penambahan jumlah pekerja dengan biaya penambahan percepatan agar proyek ini dapat selesai tepat waktu, dan mengambarkan jaringan kerja proyek untuk mengetahui kegiatan yang harus dipercepat. Berdasarkan latar belakang ini, maka peneliti bermaksud melakukan suatu penelitian pada PT Rekayasa Engineering sebagai pokok bahasan tugas akhir dengan judul “ANALISIS OPTIMALISASI MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERT (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN TANGKI PENYIMPANAN AMONIA PUSRI 2B OLEH PT REKAYASA ENGINEERING)”. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang akan diteliti adalah: 1. Berapa lama durasi penyelesaian proyek dengan menggunakan metode PERT pada Proyek Pembangunan Tangki Penyimpanan Amonia Pusri 2B? 2. Berapa jumlah pekerja yang harus ditambahkan dan besar biaya penambahan jumlah pekerja pada Proyek Pembangunan Tangki Penyimpanan Amonia Pusri 2B? 3. Aktivitas mana yang harus dipercepat pada Proyek Pembangunan Tangki Penyimpanan Amonia Pusri 2B? 4 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini adalah analisis mengenai satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Penelitian yang dilakukan mengenai evaluasi manajemen proyeknya. Bagaimana agar peneliti dapat merancang manajemen proyek pada perusahaan tersebut agar optimal. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengolahan data yang berupa data semua yang brhubungan dengan aktivitas proyek pembangunan tangki penyimpanan amonia, jumlah tenaga kerja, dan data perencanaan kerja. Alat yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah aplikasi PERT - QM for Windows. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis optimalisasi. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui durasi penyelesaian proyek dengan menggunakan metode PERT pada Proyek Pembangunan Tangki Penyimpanan Amonia Pusri 2B. 2. Untuk mengetahui jumlah pekerja yang harus ditambahkan dan besar biaya penambahan jumlah pekerja pada Proyek Pembangunan Tangki Penyimpanan Amonia Pusri 2B. 3. Untuk mengetahui aktivitas yang harus dipercepat pada Proyek Pembangunan Tangki Penyimpanan Amonia Pusri 2B. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif sumbangan ide atau saran, kepada PT Rekayasa Engineering dalam menyelesaikan manajemen proyek pada proyek yang sedang berlangsung. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta mendalami ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti 5 perkuliahan, dan menjadi bentuk nyata dalam pengaplikasian manajemen proyek yang diperoleh di Binus University. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi pihak lain untuk pengembangan penelitian lebih lanjut pada masa yang akan datang. 1.6 State Of Arts Nama Pengarang Tabel 1.1 State Of Arts Judul Jurnal Analysis Of Time V, Sireesha., dan Ravi Shankar N. Estimates On Right Skewed Distribution Of Activity Times In PERT Hasil Penelitian Metode yang diusulkan dapat diandalkan untuk memperkirakan waktu penyelesaian proyek. dan juga bermanfaat untuk memperkirakan aktivitas. Jalur yang dipercepat Subrahmanyam, Project Monitoring And adalah A, B, E dan G, D.V.S.R.B.M dan A yesu Milestones Through The dan total perkiraan Babu PERT Analysis jadwal proyek 28 minggu. Penambahan 1 jam Evaluasi Penjadwalan selesai 100 hari dengan Ridho, Rizki dan Waktu dan Biaya Proyek biaya Rp5,013,158.81 Syahrizal Dengan Metode PERT atau penambahan 3 jam dan CPM selesai 87 hari dengan biaya Rp24,661,803.25 Sumber: Peneliti,2014