STRATEGI KEUANGAN GEREJA

advertisement
STRATEGI
KEUANGAN
GEREJA
Sebuah Pendekatan Alkitabiah
DEPARTEMEN PENATALAYANAN GENERAL CONFERENCE
1
Daftar Isi
PENDAHULUAN........................................................................ 4
TINJAUAN PENATALAYANAN ALKITABIAH................................6
DASAR-DASAR PENATALAYANAN.......................................6
FOKUS PENATALAYANAN...................................................11
KEMUTLAKAN PENATALAYANAN........................................13
PRAKARSA-PRAKARSA TERKINI.........................................17
UANG DI DALAM PENATALAYANAN........................................... 19
PENTINGNYA UANG.................................................................20
UJIAN PEMURIDAN..................................................................22
DEMONSTRASI TABIAT ALLAH................................................23
APLIKASI KEMITRAAN.............................................................24
GEREJA....................................................................................24.
PERKEMBANGAN SEJARAH DARI
SISTIM MEMBERI MAHK............................................................ 27
MOTIVASI...................................................................................27
SISTIM PERSEPULUHAN............................................................29.
PERSEMBAHAN.........................................................................32
PRINSIP-PRINSIP MENDASAR....................................................36.
PERANAN KEPENDETAAN DI DALAM PENATALAYANAN............... 38
EMPAT-CARA KEMITRAAN.........................................................39
SASARAN-SASARAN UNTUK PENDETA.....................................41
PENDETA SEBAGAI SATU MODEL PENATALAYANAN................41
PENDETA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN.................................43
PENDETA SEBAGAI SEORANG PENDIDIK..................................47
PENDETA SEBAGAI JURU KOMUNIKASI.....................................52
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN KEPENDETAAN AKAN
2
PENDIDIKAN PENATALAYANAN....................................................55
KONKLUSI......................................................................................57
STRATEGI PENATALAYANAN GEREJA SETEMPAT..................... 58
MASALAH-MASALAH PENTING.....................................................58
PENATALAYANAN SEPANJANG TAHUN........................................61
PRINSIP-PRINSIP UNTUK PROYEK DANA MODAL.......................... 67
TUJUAN BAGI MENCARI DANA MODAL.....................................67
MASALAH-MASALAH DALAM DANA MODAL.................................69
BAGAIMANA UANG GEREJA DIGUNAKAN..................................... 73
APA ITU PESEPULUHAN.................................................................73
MASALAH-MASALAH DALAM PENGGUNAAN PERSEPULUHAN......75
DIMANAKAH LUMBUNG ITU..............................................................75
PRINSIP-PRINSIP DALAM MENGGUNAKAN PERSEPULUHAN...........76
PERSEMBAHAN................................................................................78.
MASALAH-MASALAH DALAM PERSEMBAHAN..................................79
RENCANA PERSEMBAHAN DAN APLIKASINYA......................................83
3
Strategi Keuangan Gereja
PENDAHULUAN
Penatalayanan adalah lebih dari sekedar uang, itu adalah sebuah
gaya hidup. Gaya hidup ini adalah penting dalam perjalanan kita
sebagai murid-murid. Namun demikian, uang mencerminkan hubungan
kita dengan Tuhan kita, sama seperti di dalam sebuah persaingan yang
langsung dengan Allah. Buku ini adalah sebuah versi yang dipadatkan
dari satu seminar selama dua-hari. Sementara buku ini meninjau
kembali kepada pendekatan dasar Alkitabiah kepada penatalayanan,
namun tidak bertujuan untuk mencakup semua unsur dari pelayanan
penatalayanan. Fokus utama kita adalah pada menjelajahi suatu
pendekatan strategi kepada keuangan gereja yang dibangun pada
sebuah pengertian dan solid terhadap penatalayanan Alkitabiah.
BERURUSAN DENGAN KEUANGAN ALLAH
Bila kita mendekati topik ini, kita harus pertama dan selalu ingat
bahwa kita sedang berurusan dengan sumber-sumber milik Allah,
bukan milik kita. Dengan demikian, kita dipercayakan dengan satu
tugas yang kudus dalam mengatur keuangan gereja. Dengan pengertian
bagaimana sistim keuangan berlangsung, setiap anggota akan
dikuatkan di dalam kesetiaannya. Oleh karena dia akan melihat bahwa
di dalam sistim yang unik ini, disaat seorang anggota mengembalikan
persepuluhan dan memberikan persembahan, dia menjadi seorang
partisipan yang aktif di dalam misi sedunia dari Gereja.
4
MENGINGAT TUJUAN KITA
Harapan kami adalah bahwa pendeta akan menggunakan alat ini
untuk menolong orang mengerti bukan hanya mengenai bagaimana
uang gereja digunakan, tetapi mengapa. Walaupun kita berfokus pada
keuangan gereja di dalam seminar ini, kita perlu ingat bahwa tujuan
terutama dari penatalayanan adalah untuk menjadikan murid. Kami
berdoa agar satu pengertian yang lebih baik tentang penatalayanan
Alkitabiah dan bagaimana gereja berurusan dengan uang milik Tuhan
akan menolong di dalam proses ini.
5
Tinjauan Dari
Penatalayanan Alkitabiah
PENDAHULUAN
Pengertian yang tepat mengenai penatalayanan Alkitabiah adalah
sangat penting terhadap hal-hal lain yang kita lakukan dalam
kehidupan Kekristenan. Hal itu menyediakan landasan untuk bekerja
dengan sumber penghasilan gereja dan keluarga demikian halnya
dengan bidang-bidang pelayanan.
POKOK-POKOK
Bagian ini mengandung pokok-pokok di bawah ini:
-
Dasar Penatalayanan
-
Fokus Penatalayanan
-
Kepastian Penatalayanan
-
Inisiatif-inisiatif Terkini
DASAR-DASAR PENATALAYANAN
DEFINISI
Penatalayanan adalah gaya hidup seseorang yang menerima
ketuhanan dari Kristus, berjalan dalam kemitraan dengan Tuhan dan
berperan sebagai agen-Nya untuk mengelola urusan-urusan-Nya di atas
bumi.
DIMANA PENATALAYANAN MULAI
Penatalayanan dimulai dengan Tuhan—dengan siapa Dia dan apa
yang Dia lakukan. Sebagai Pencipta, Dia memprakarsai suatu kemitraan
intim dengan manusia, menggabungkan Ketuhanan dari Kristus
6
kedalam setiap bagian dari hidup. Penatalayanan seperti ini adalah
suatu filsafat gaya hidup yang luas, menyediakan landasan bagi semua
kehidupan Kristen dan pelayanan. Ada sejumlah perkara penting yang
dapat menolong kita mengerti kemitraan ini.
§
Allah adalah Pencipta—tak tertandingi, teramat sangat, dan
memiliki daya cipta. Dia adalah pemberi nafkah.
§
Allah adalah Maha Kuasa—bebas dan memerintah diri sendiri.
§
Allah adalah Juruselamat—semua ke-Allah-an terlibat di dalam
keselamatan kita.
§
Allah adalah kasih—setiap tindakan berasal dan didasarkan atas
kasih.
§
Allah adalah Pemilik
§
Allah adalah pribadi—intim dengan kita dan menyucikan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
Cerita penciptaan menyediakan konteks untuk dimulainya
penatalayanan. Di dalam cerita tersebut, kita menemukan empat prinsip
dasar yang menerangkan inti dari sebuah filsafat penatalayanan
Alkitabiah.
1.
GAMBAR YANG DIBAGIKAN:
Gambar yang dibagikan memantulkan realitas bahwa Allah
telah menciptakan manusia di dalam gambar-Nya sendiri,
dan bahwa melalui pelayanan dari Roh Kudus, Dia
memulihkan kita kepada gambar itu dengan menanamkan
sifat atau tabiat-Nya.
7
2.
KEINTIMAN YANG DIBAGIKAN
Keintiman yang dibagikan telah dimulai ketika Allah
menciptakan Adam dan Hawa. Melalui membentuk Adam
dan Hawa dengan tangan-Nya sendiri dan memberikan
kepada mereka kehidupan melalui nafas hidup-Nya sendiri,
maka Allah telah menciptakan manusia di dalam dan
untuk berhubungan intim dengan Dia. Allah bermaksud
bahwa manusia harus terus menghidupkan hubungan ini.
Ketika dosa merusak keintiman ini, Allah telah
memulihkannya melalui penjelmaan Kristus. Dalam
bersekutu dengan Kristus, manusia sekali lagi menemukan
keintiman tersebut dalam hubungan secara pribadi dengan
Allah.
3.
PENGATURAN YANG DIBAGI
Pengaturan yang telah dibagi dimulai pada saat penciptaan
ketika Allah mengangkat Adam dan Hawa sebagai penguasa
seluruh alam semesta. Mereka akan menjadi wakil-wakilNya, mengatur semua urusan-Nya di atas bumi. Pengaturan
yang dibagi ini telah dipulihkan kembali ketika kita
menerima Kristus sebagai Juruselamat dan menerima
kenyataan bahwa di dalam Dia, kita dibangkitkan untuk
duduk bersama dengan Dia di takhta-Nya di dalam kerajaan
surga. Kemudian sebagai orang-orang Kristen, kita kembali
memasuki keajaiban peranan sebagai agen-agen Allah
terhadap urusan-urusan-Nya di atas bumi, dalam suatu
kemitraan yang penuh dari pengaturan yang telah dibagi,
ketika Kristus memerintah sebagai Tuhan dari hati
manusia.
8
4.
KEPERCAYAAN YANG DIBAGI
Kepercayaan yang dibagi atau kebebasan adalah realisasi
dan implementasi dari sebuah pendekatan kepada hidup
dan pelayanan yang mengakui bahwa Allah telah
menciptakan setiap individu untuk menjadi bagian dari satu
kesatuan yang lebih besar. Gereja adalah tubuh Kristus
dan, dengan demikian, anggota-anggota dipercayakan dan
bertanggung jawab kepada Allah dan kepada satu dengan
yang lain. Hanya di dalam konteks dari keadaan saling
ketergantungan inilah gereja dapat dengan sesungguhnya
berfungsi sebagai satu tubuh, dan setiap umat percaya
bertumbuh kepada kepenuhannya di dalam Kristus.
POSISI UMAT MANUSIA
Diciptakan dalam rupa Allah, Adam dan Hawa yang telah berdosa,
merubah masa depan dari kehidupan umat manusia. Tuhan kemudian
campur tangan, menyelamatkan umat manusia. Penyelamatan,
bagaimanapun juga, melakukan lebih dari sekedar pemulihan umat
manusia. Karena rencana penyelamatan tersebut, kita mempunyai
hubungan yang baru dengan Tuhan. Hubungan ini termasuk juga
beberapa hal penting berikut yang mempengaruhi pemikiran kita
mengenai penatalayanan:
1
Kita terlahir dengan keadaan lingkungan yang telah jatuh
dan berdosa—kecenderungan kepada kejahatan (Roma 3:23;
Efesus 2:1-3). Demikian kita memulai hidup di dalam
kondisi pengasingan dari Tuhan. Kita telah hilang di dalam
dosa tanpa harapan di dalam diri kita.
2
Tuhan telah menyelamatkan kita—menyediakan
keselamatan yang bebas dan lengkap kepada kita sebagai
9
pemberian kasih karunia yang diterima dengan iman (Roma
5:6-8; Efesus 2:4-9). Kita telah diselamatkan dari
perbudakan dosa, dan perhambaan kepada dosa telah
dihancurkan (Roma 6).
3
Kita telah diangkat masuk ke dalam keluarga Allah dan
telah menjadi ahli waris bersama dengan Yesus (Roma 8:17;
Galatia 3:29). Kita mempunyai identitas baru berdasarkan
hubungan kita dengan Yesus Kristus. Demikianlah kita
telah menjadi satu di dalam Tuhan.
4
Kita telah dipulihkan kepada persahabatan dengan Tuhan
(Yohanes 15:15-16). Dimana dosa telah menciptakan
permusuhan dengan Tuhan, Yesus telah memulihkan kita
kepada persahabatan—bentuk keintiman yang terdalam.
5
Kita telah diangkat untuk duduk bersama dengan Kristus di
atas takhta-Nya (Efesus 2:6; Wahyu 3:21). Kemenangan-Nya
atas dosa telah menjadi kemenangan kita saat kita
menerima Dia. Sebagai orang-orang Kristen, kita memulai
kehidupan keseharian kita dari takhta Tuhan—dengan
segala kekuatan dan sumber-sumber yang disediakan dari
takhta itu untuk menolong kita hidup (2 Petrus 1:3-4).
6
Sebagai penatalayan-penatalayan Kristen kita adalah muridmurid—sahabat yang intim dari Raja di atas segala raja.
Kita mengikuti Dia dan menyatu-padukan Dia kedalam
setiap bidang kehidupan.
10
FOKUS PENATALAYANAN
PENDAHULUAN
Itu adalah sifat alami ketika kita menemukan kembali dan
menegaskan ulang pemahaman Alkitabiah dari penatalayanan, kita juga
harus menjelajahi fokus dari pelayanan penatalayanan. Terlalu sering,
fokus masa lalu kita adalah hanya tentang bagaimana mendorong orang
untuk memberi lebih banyak persepuluhan dan persembahan.
Kita tidak ingin untuk melupakan pokok pembicaraan tentang
persepuluhan dan persembahan, tetapi kita harus menyelidiki hal-hal
itu dalam konteks yang benar—gaya hidup penatalayanan. Sehingga,
penatalayanan harus berfokus dalam menjadikan murid-murid, bukan
memperbanyak uang, dan itu harus menjadi pelayanan yang
komprehensif dengan fokus yang luas. Oleh karena segi materi dari
kehidupan adalah persaingan langsung dengan Tuhan, kita harus
berurusan dengan hal itu secara Alkitabiah dengan berfokus pada
keuangan pemuridan.
FOKUS PENATALAYANAN
Penatalayanan adalah sisi manusia dari ketuhanan Yesus Kristus.
Ini adalah fondasi dari fokus penatalayanan kita yang baru. Menjadikan
murid-murid adalah merupakan fokus alami dari pendekatan yang baru
ini. Murid-murid mengikuti, berjalan bersama dengan, dan
menyerahkan setiap bagian dari kehidupan mereka kepada ketuhanan
Yesus Kristus. Mereka hidup di dalam satu hubungan yang didasarkan
pada cinta dan keintiman yang terus bertumbuh bersama dengan Allah.
Pelayanan pentalayanan harus, oleh karena itu, menjelajahi
sumber-sumber pemuridan. Kita harus menemukan dan menciptakan
alat-alat untuk menjadikan murid-murid.
11
Pemuridan yang berhasil mengharuskan kepemimpinan yang
rohani. Pemimpin rohani mencoba untuk mendorong orang-orang untuk
mengalami pengalaman berjalan lebih dekat bersama dengan Tuhan,
membantu mereka untuk menemukan karunia-karunia dan pelayanan
mereka, dan memberikan kepada mereka kuasa, ketika mereka menjadi
bagian dari misi Tuhan dan visi-Nya untuk gereja.
Perkembangan dari materi pelatihan dan sumber dari
kepemimpinan yang rohani menjadi komponen yang dibutuhkan tentang
pelayanan penatalayanan Alkitabiah.
Kita tidak dapat mengabaikan sisi keuangan dari hidup. Yesus
berulang kali berbicara mengenai kepemilikan materi. Kebanyakan dari
perumpamaan-perumpamaan-Nya adalah mengenai bagaimana kita
berhubungan dengan kepemilikan. Dia menyatakan bahwa kepemilikan
adalah persaingan langsung dengan Tuhan dan kita harus memilih
siapa yang akan kita layani (Matius 6:24). Sebagai akibatnya, pelayanan
penatalayanan kita harus menampilkan satu pendekatan secara
Alkitabiah kepada keuangan pemuridan—memberikan jalan tentang
memadukan ketuhanan Kristus kedalam bagaimana kita mengelola
berkat-berkat materi yang telah Tuhan percayakan di dalam tangan kita.
Bagian dari keuangan pemuridan ini mencakup membangun
kepercayaan diantara pemimpin-pemimpin dan anggota-anggota. Di
dalam gelanggang keuangan, kepercayaan seperti itu menyerukan
kepada komunikasi yang transparan dan dapat di mengerti tentang
keuangan gereja. Departemen Penatalayanan telah diberikan tanggung
jawab untuk mengembangkan cara-cara untuk mengkomunikasikan
informasi keuangan gereja yang dapat dimengerti oleh rata-rata anggota.
Pendekatan secara Alkitabiah kepada keuangan juga termasuk
persepuluhan dan persembahan. Tetapi dari cara pandangan ini,
persepuluhan dan persembahan adalah satu cara dari menyembah
Tuhan. Mereka adalah satu ujian tentang kesetiaan, menunjukkan
kepada hati kita sendiri siapa yang kita terima sebagai pemilik.
12
Agar menjadi lebih berhasil, penatalayanan harus didasarkanpada Injil dan dibangun di atas dasar dari jaminan di dalam Kristus.
Hanya dengan demikian penatalayanan bisa berkembang kepada satu
perpaduan ketuhanan yang mempengaruhi setiap bidang kehidupan.
Kita tidak pernah mempercayai Yesus sebagai Tuhan kecuali kalau kita
telah mengalami cinta-Nya sebagai Juruselamat.
KEPASTIAN PENATALAYANAN
PENDAHULUAN
Prinsip-prinsip berikut telah dipertimbangkan sebagai Kepastian
Penatalayanan—prinsip-prinsip yang harus dimasukkan di dalam
pemikiran kita mengenai ketuhanan dan penatalayanan sebagai suatu
pelayanan atau gaya hidup. Kami telah membagi hal-hal ini kedalam
tiga kategori:
1.
Kepastian Definisi
2.
Kepastian Proses
3.
Kepastian Sebab Musabab
Prinsip-prinsip ini menolong kita untuk mengerti substansi-substansi
dan bidang dari penatalayanan Alkitabiah.
1. KEPASTIAN DEFINISI
Kepastian Definisi adalah merupakan prinsip-prinsip dasar yang
mendefinisikan pengertian kita tentang penatalayanan Alkitabiah.
Mereka meletakkan batas-batas atau parameter-parameter bagi
penatalayanan Alkitabiah, dan itu mencakup:
§
Penatalayanan adalah sisi kemanusiaan dari ketuhanan
Kristus—menyatu-padukan Tuhan kepada setiap bidang
kehidupan.
13
§
Penatalayanan adalah siapa anda sebelum apa yang anda
lakukan.
§
Penatalayanan adalah sebuah masalah hubungan gaya
hidup—dan bukan hanya tindakan-tindakan memberi
belaka.
§
Penatalayanan adalah kemitraan dengan Tuhan—
bekerjasama dengan-Nya untuk mengelola kehidupan ini.
§
Injil—Solusi Tuhan untuk masalah dosa kita—adalah
merupakan dasar dan pokok utama dari penatalayanan.
§
Kerohanian adalah kesadaran akan ketuhanan dari Yesus
Kristus.
§
Ibadah adalah merupakan respons yang alami kepada
ketuhanan Kristus.
§
Seorang murid adalah seorang yang berjalan bersama,
belajar dari, dan hidup dalam kepatuhan kepada seorang
tuan agar supaya dapat menjadi seperti tuan tersebut.
§
Persepuluhan adalah suatu ujian kepada kesetiaan—
mengakui Tuhan sebagai Pemilik dari kehidupan kita.
§
Persembahan adalah suatu ujian tentang sikap kita—dalam
merespon berkat-berkat Allah dan penggabungan dari
kemitraan Allah kedalam materi dari sisi kehidupan.
14
2. KEPASTIAN PROSES
Kepastian Proses adalah prinsip-prinsip dasar yang menjelaskan
bagaimana penatalayanan tersebut bekerja sebagai satu proses lebih
dari sekedar sebagai satu produk. Terlalu sering, kita lebih
mempedulikan produk yang kita inginkan sehingga kita lupa bahwa
betapa pentingnya satu proses tersebut. Jika kita memiliki proses yang
tepat, maka kita akan mendapatkan produk atau hasil akhir yang tepat.
Kepastian Proses adalah sebagai berikut:
§
Penatalayanan harus berfokus pada membuat atau menjadikan
murid-murid—bukan hanya memperbanyak atau mengelola uang.
§
Penatalayanan adalah sebuah proses pertumbuhan.
§
Manusia harus terlebih dahulu mengalami Injil itu sebelum
mereka dapat menjadi penatalayan-penatalayan.
§
Penatalayanan adalah seperti pemuridan Alkitabiah yang berfokus
pada:
o Menuntun orang-orang untuk menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat.
o Menolong orang membangun hubungan yang intim dengan
Allah.
o Menolong orang untuk mengintegrasikan Allah kedalam
kehidupan mereka.
§
Ketuhanan yang intim dengan Allah melalui Kristus yang tinggal,
terintegrasi kedalam kehidupan setiap hari. Ini adalah hasil dari
menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Pemilik, yang hadir di
dalam kita melalui pelayanan dari Roh Kudus.
§
Ibadah adalah pengakuan dan merayakan tempat Allah yang tepat
dalam hidup kita.
15
§
Kehendak manusialah yang berkuasa—Allah menghargai
kehendak tersebut, kita juga haruslah demikian.
§
Pemuridan Keuangan berarti mengintegrasikan ketuhanan Allah
kedalam materi dari sisi kehidupan melalui mengelola sumbersumber-Nya untuk kemuliaan-Nya.
3. KEPASTIAN SEBAB MUSABAB
Kepastian Sebab Musabab menjelaskan faktor-faktor sebab
musabab yang menciptakan penatalayan-penatalayan. Ini adalah faktorfaktor yang menentukan bagaimana penatalayanan Alkitabiah didorong
dan dihasilkan, dan adalah sebagai berikut:
§
Dengan memandang kepada-Nya kita diobahkan kedalam gambarNya (2 Korintus 3:18).
§
Kerajaan Allah, bukan kebutuhan pribadi, adalah merupakan
kekuatan yang menggerakkan di dalam kehidupan penatayanan.
§
Penurutan adalah sesungguhnya satu karunia kemurahan yang
adalah keselamatan (Efesus 2:10).
§
Kepemimpinan spiritual memperkuat kepenatalayan anggotaanggota melalui memelihara rasa percaya mereka melalui
integritas, visi, tranparansi dan pemuridan.
§
Memberi adalah tentang menyembah Allah—bukan tentang
mendanai gereja—mengikuti dorongan dari Roh Kudus.
§
Roh Kudus adalah kekuatan yang terutama dalam memberikan
motivasi di dalam penatalayanan Alkitabiah.
16
ITU ADALAH SEBUAH GAYA HIDUP
Dengan memandang kepada suatu gambaran yang lebih besar
dari penatalayanan, maka kita akan melihatnya benar-benar sebagai
satu gaya hidup. Ini bukan mengenai berapa banyak atau dimana kita
memberi, walapun Ketuhanan Kristus akan mempengaruhi
persepuluhan-persepuluhan dan persembahan-persembahan kita. Ini
bukanlah mengenai bagaimana kita mengelola keuangan kita, bahkan
menerima Yesus Kristus sebagai Pemilik akan merubah bagaimana kita
berurusan dengan uang. Tetapi ini adalah tentang Tuhan dari setiap
bagian kehidupan kita. Ini adalah tentang kehidupan siapa yang sedang
diubahkan setiap saat dengan kehadiran-Nya.
Inisiatif-inisiatif Terbaru
PERTEMUAN PENATALAYANAN SEDUNIA
Satu Pertemuan Penatalayanan Sedunia telah diadakan di bulan
April tahun 2001. Pemimpin-pemimpin dari General Conference dan
Divisi-divisi diseluruh dunia berkumpul bersama untuk mendiskusikan
tren-tren dan masalah-masalah penatalayanan yang kontemporer
demikian juga dengan pendekatan Alkitabiah kepada penatalayanan.
Tiga inisiatif yang menjadi hasil langsung dari pertemuan ini adalah:
1.
Strategi Pendidikan Penatalayanan yang Komprehensif.
2.
Suatu pendekatan yang lebih disederhanakan kepada
persembahan.
3.
Satu Strategi komunikasi pembiayaan gereja.
17
PENDIDIKAN PENATALAYANAN
Strategi pendidikan penatalayanan adalah satu lanjutan dan
perluasan dari apa yang telah kita kerjakan beberapa saat baru-baru
ini—satu fokus pada pengertian dan aplikasi dari satu penatalayanan
Alkitabiah. Strategi pendidikan ini akan membentuk dasar dari dua
inisiatif berikut dan adalah penting kepada keberhasilannya.
PERSEMBAHAN TERPADU
Pertemuan Pelayanan Sedunia merekomendasikan
penyederhanaan dari sistem persembahan Masehi Advent Hari Ketujuh.
Sistim yang kita miliki sekarang ini telah berkembang lebih dari satu
periode yang lebih dari 100 tahun. Tradisi-tradisi dan praktek-praktek
telah membentuk dua sistim yang dominan yang akan terus diatur.
Dalam mengikuti rekomendasi dari Pertemuan Penatalayanan Sedunia
dan Rapat musim Semi tahun 2002, maka Persembahan Terpadu harus
dipertimbangkan sebagai sistim pemberian yang dianjurkan dan
dipromosikan oleh General Conference. Sistim yang telah
disederhanakan ini memastikan satu dukungan yang seimbang kepada
setiap tingkatan dari Gereja Allah.
Oleh karena sistim Persembahan Terpadu memiliki semua
persembahan masuk kedalam satu dana dan kemudian dibagikan,
namun masih ada potensi untuk menjadi bingung dan salah pengertian.
Oleh karena itu, adalah penting bahwa gereja melaksanakan satu
pendidikan penatalayanan yang secara tetap yang sama baiknya dengan
proses komunikasi keuangan itu juga.
STRATEGI KOMUNIKASI KEUANGAN
Komunikasi dari keuangan gereja dalam satu cara sehingga ratarata anggota dapat mengerti untuk membangun kepercayaan dalam
gereja saat ini. Komite General Conference telah menugaskan tanggung
jawab ini kepada Departemen Penatalayanan. Kami akan bekerjasama
18
dengan bendahara dalam mengumpulkan dan membagi informasi. Kami
juga akan menyediakan model komunikasi keuangan untuk masingmasing tingkatan dari organisasi gereja.
PELATIHAN DAN SERTIFIKASI
Filsafat Alkitabiah dari penatalayanan sebagai satu gaya hidup
telah dibagikan kepada pemimpin-pemimpin penatalayanan dalam
setiap Divisi selama masa delapan tahun terakhir ini. Satu program
pelatihan dan sertifikasi telah dimulai. Namun demikian, masih ada
banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam gelanggang ini. Di masa
yang akan datang, kita akan lebih fokus secara intensif lagi pada
pelatihan kepada pelatih-pelatih.
19
Uang Dalam Panatalayanan
PENDAHULUAN
Kita seringkali tergoda untuk memiliki sudut pandang yang
bertentangan terhadap uang. Disatu pihak, kita melihat uang sebagai
satu sumber kekuatan, posisi, dan status. Pada sisi yang lain, kita dapat
melihatnya sebagai satu kebutuhan kejahatan, sesuatu yang dapat
dengan mudah menuntun kita kedalam cinta kepada diri sendiri.
Karena adalah sulit untuk hidup tanpa berurusan dengan uang,
maka apakah ada sebuah cara pandang yang sehat tentang uang?
Apakah ada satu pengertian Alkitabiah yang dapat menolong kita untuk
memadukan Ketuhanan dari Yesus Kristus kedalam bagaimana kita
berurusan dengan uang? Dapatkah kita mengerti pentingnya uang
dalam penatalayanan tanpa membuatnya menjadi dominan?
POKOK-POKOK
§
Pentingnya Uang
§
Ujian tentang Pemuridan
§
Menampilkan Tabiat Allah
§
Penerapan Kemitraan
§
Gereja
PENTINGNYA UANG
HAL-HAL UMUM
Ada beberapa faktor umum yang menolong kita melihat
pentingnya uang atau kepemilikan materi:
§
Uang adalah satu angka sebutan yang umum; setiap orang
menggunakannya.
20
§
Allah menggunakan uang, dan Dia adalah sumber utama dari
semua berkat materi kita.
§
Uang adalah hidup—satu perpaduan dari waktu, bakat dan
kekuatan.
§
Tantangannya adalah untuk belajar bagaimana untuk terintegrasi
dengan Allah kedalam bidang kehidupan yang penting ini.
UANG DI DALAM ALKITAB
Uang atau berkat-berkat materi adalah tema tunggal yang sering
disebutkan di dalam Alkitab:
§
Dua-pertiga atau lebih dari perumpamaan Tuhan Yesus adalah
tentang uang atau kepemilikan.
§
Lebih dari 2,300 ayat-ayat Alkitab menunjuk kepada uang atau
kepemilikan materi! Ada hanya sekitar 500 ayat tentang doa, dan
kurang dari 500 ayat tentang pokok pembicaraan tentang iman.
Tentunya, apabila Allah memberikan penekanan sebanyak ini,
maka kita perlu untuk memikirkan hal ini dengan labih serius.
MEDAN PERANG SPIRITUAL
Keuangan adalah sebuah medan perang spiritual. Oleh karena
uang memiliki kepentingan sedemikian rupa kepada pengertian posisi,
kekuasaan dan pengendalian kita, maka kita harus bertarung
dengannya. Suatu penelitian menunjukkan bahwa kesulitan-kesulitan
keuangan adalah satu faktor utama dalam 80 persen tingkat perceraian
di Amerika Utara. Oleh karena cinta kepada diri sendiri, perjuangan
melawan uang telah mencapai titik inti daripada pertempuran
21
kerohanian. Pertempuran ini mengambil tempat di dalam dunia, di
tempat kerja, di rumah tangga, dan bahkan di dalam gereja.
UANG DAN WAKTU
Uang dan waktu adalah dua dimensi yang selalu berubah-ubah
terhadap hidup.
§
Bagaimana kita berurusan dengan uang dan waktu memantulkan
bagaimana perjalanan kita dengan Allah.
§
Bagaimana kita berurusan dengan uang dan waktu secara cepat
akan mempengaruhi perjalanan kita dengan Allah.
§
Apabila kita merubah hubungan kita dengan Allah, maka
perubahan tersebut akan mempengaruhi cara kita berurusan
dengan waktu dan uang. Jika kita merubah cara kita berurusan
dengan waktu dan uang, dengan melakukannya kita akan
merubah hubungan kita dengan Allah. Korelasi antara waktu,
uang dan Allah adalah merupakan alasan Allah telah memberikan
kepada kita dua thermometer rohani—yaitu Sabat dan
Persepuluhan. Kedua thermometer ini memantulkan kepada kita
dimana kita berada secara rohani, apakah secara pribadi ataupun
sebagai bagian dari satu kelompok korporasi.
BERURUSAN DENGAN UANG
Ada tiga tingkatan yang perlu kita pertimbangkan bilamana
berurusan dengan uang:
§
Hati: Kita perlu pastikan bahwa hati kita benar dan bahwa kita
mengasihi Allah pertama-tama—dan bahwa Dia lebih unggul.
§
Kepala: Kita perlu dengan hati-hati merencanakan penggunaan
uang kita, atau uang itu akan mengendalikan hidup kita.
22
§
Saku: Ketika kita mengatur berkat-berkat materi yang Allah telah
tempatkan di dalam tangan kita, kita perlu untuk mencari caracara untuk dapat menempatkan Kerajaan-Nya terlebih dahulu.
Kita harus simpulkan bahwa uang adalah dan akan tetap menjadi
satu bagian yang penting dari penatalayanan; meskipun begitu, kita
harus mendekati uang dari prespektif bagaimana kita memadukan
perjalanan rohani kita dengan Allah kedalam dunia materi, bukan
dari pendekatan tentang mendapatkan lebih banyak uang untuk
gereja.
UJIAN PEMURIDAN
KEPEMILIKAN
Dunia materi menyediakan satu ujian yang sangat nyata tentang
pemuridan kita. Dalam pilihan-pilihan yang praktis sepanjang hari, kita
dihadapkan dengan keputusan-keputusan: Siapa yang akan menjadi
pemilik? Akankah kita menuntut kepemilikan dan dengan itu
menurunkan Allah dari tahta-Nya? Atau maukah kita memilih untuk
mengelola sumber-sumber-Nya untuk kemuliaan-Nya?
CINTA DIRI SENDIRI
Respons manusia yang alamiah adalah untuk tetap berpegang
kepada uang—dan menjadikannya milik kita dan menyimpannya untuk
kita sendiri. Cara yang paling standar dalam berurusan dengan uang
memantulkan hati kita yang cinta kepada diri sendiri. Apakah kita
menggunakan uang dengan bijaksana atau menimbunnya kepada diri
kita sendiri. Salah satu dari dua cara itu menampilkan inti sari dari
dosa di dalam hidup kita.
23
Allah mengatasi masalah utama tentang cinta diri sendiri melalui
salib. Bila kita mati bersama Dia, maka kekuatan cinta diri sendiri itu
akan dikalahkan—karena hanya dengan kematian dan kelahiran
kembali di dalam Kristus yang dapat mengalahkan pokok dari dosa itu.
Melalui mengajar kita satu cara Alkitabiah dalam berurusan dengan
uang, Allah membangun pola tabiat di dalam hidup kita untuk
melindungi kita dari kebiasaan mementingkan diri secara alami dari
dunia di sekitar kita dan sifat dosa yang lama di dalam diri kita.
MENUNJUKKAN TABIAT ALLAH
UANG MENUNJUKKAN
Uang menunjukkan tabiat Allah dalam dua hal:
§
Dalam cara Dia memberkati kita dengan berkat-berkat materi.
§
Dalam hal bagaimana kita memantulkan tabiat Allah kepada
orang lain ketika kita mengelola uang-Nya untuk kemuliaan-Nya.
BERKAT-BERKAT KITA MENUNJUKKAN
Berkat-berkat yang kita miliki menunjukkan kebaikan Allah.
Berkat-berkat-Nya dalam bentuk yang berbeda-beda, termasuk materimateri. Kebaikan menyediakan kita dengan kesempatan untuk
mengembangkan kemurahan hati untuk diri kita sendiri.
ALLAH MENUNJUKKAN
Allah menunjukkan kepercayaan-Nya di dalam kita melalui
mempercayakan kepada kita sumber-sumber-Nya di dalam tangan kita
untuk dikelola oleh kita.
24
PENERAPAN KEMITRAAN
PENYEDIAAN
Berurusan dengan uang menyediakan satu cara untuk
menerapkan kemitraan kita dengan Allah di dalam setiap cara yang
praktis dari hidup. Hanya ada tiga cara untuk mana Allah memberikan
kepada kita berkat-berkat materi:
§
Untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan kita dan mereka yang
menjadi anggota keluarga kita.
§
Untuk menolong orang lain di sekitar kita.
§
Untuk memperluas kerajaan-Nya
INVESTASI
Kita memiliki satu kesempatan untuk mengadakan investasi di
dalam kerajaan Allah melalui cara-Nya bagaimana kita mengelola
berkat-berkat-Nya. Allah bisa saja mendanai gereja-Nya secara
langsung. Namun, Ia telah memilih untuk bermitra dengan kita dan
mempercayai kita untuk dapat menginvenstasikan sumber-sumber-Nya
di dalam kerajaan-Nya.
GEREJA
ANGGOTA-ANGGOTA
Cara gereja berurusan dengan uang dapat memperkuat atau
menantang iman-iman anggota. Namun seringkali, anggota-anggota
melihat uang sebagai milik mereka untuk dikontrol, dan sebagai satu
alat untuk mengendalikan kepemimpinan gereja. Satu pandangan
25
Alkitabiah tentang uang dan perspektif penatalayanan yang lebih luas
mengubah hal ini dengan menolong kita untuk mengerti bahwa:
§
Uang adalah milik Allah.
§
Tujuan utama dari persepuluhan adalah untuk menyembah Allah.
§
Kita dapat mempercayai Allah untuk mengendalikan Gereja-Nya.
§
Adalah peranan Roh Kudus untuk mengubah orang—bukan
peranan kita.
§
Roh Kudus akan menuntun kita dalam keuangan pemuridan.
PEMIMPIN-PEMIMPIN
Pemimpin-pemimpin gereja perlu untuk mengingat bahwa peranan
dari kepemimpinan adalah sangat penting dalam mengembangkan
kepercayaan anggota gereja dan memperkuat hubungan masing-masing
anggota dengan Allah. Kita sedang hidup dalam suatu masa dimana
informasi adalah sangat penting. Informasi dapat dengan mudah
ditemukan dan dibagikan. Ini memberikan kontribusi kepada
kepercayaan dalam kepemimpinan setempat dan di dalam organisasi
gereja. Bagaimanapun, seringkali informasi tidak disediakan oleh
kepemimpinan organisasi dengan cara yang terbuka dan dapat
dimengerti sehingga akhirnya salah dimengerti. Oleh karena itu, adalah
merupakan tanggung jawab kepemimpinan Gereja untuk transparan
dan dapat dipercaya dalam semua urusannya.
Rasul Paulus menyediakan satu teladan Alkitabiah tentang tipe
kepemimpinan ini:
Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang
terpuji disemua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan
Injil. Dan bukan itu saja! Ia tetap ditunjuk oleh jemaat-jemaat
26
untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami
lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan
kami. Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada
orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang
kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. Karena kami
memikirkan yang baik, bukan saja dihadapan Tuhan, tetapi yang
dihadapan manusia. (2 Korintus 18:18-21).
Ellen G. White, dalam hal berurusan dengan persepuluhan dan sisi
keuangan dari kepemimpinan gereja, menyatakan, “Mereka yang berada
dalam tempat-tempat yang bertanggung jawab harus bertindak dengan
cara sedemikian rupa sehingga orang-orang akan dapat memiliki
kepercayaan yang teguh di dalam mereka. Mereka ini tidak boleh takut
untuk terbuka kepada terang kehidupan dalam segala sesuatu dalam
pengaturan pekerjaan.” (MR, Vol 13, 198).
27
Sejarah Perkembangan
Sistim Memberi
Masehi Advent Hari Ketujuh
PENDAHULUAN
Sistim memberi Masehi Advent Hari Ketujuh telah menjalani satu
pengembangan dan perubahan secara perlahan. Hal ini telah bertumbuh
bersama dengan organisasi dan misi kita. Tantangannya tetap ada,
namun Allah telah memberkati umat-umat-Nya dan, melalui kesetiaan
mereka, Dia telah memberkati gereja-Nya.
POKOK-POKOK
§
Motivasi-motivasi
§
Sistim Persepuluhan
§
Persembahan-persembahan
§
Prinsip-prinsip yang mendasar
§
Pola-pola Memberi
MOTIVASI-MOTIVASI
DUKUNGAN PELAYANAN
Dukungan penggembalaan yang menjadi alasan utama bagi
pengembangan satu sistim dari persepuluhan dan persembahan.
Beberapa dari pemimpin-pemimpin mula-mula dari Masehi Advent Hari
Ketujuh telah menjadi pendeta-pendeta di gereja-gereja lain. Banyak
yang kehilangan posisi mereka ketika mereka menerima pekabaran
Gerakan Miller tentang kedatangan Yesus yang segera. Pada saat itu
tidak ada sistim memberi gaji dalam pergerakan Advent yang mulamula.
28
Dimusim panas tahun 1849, James White memotong rumput agar
dapat membayar biaya percetakan untuk mempertahankan kebenaran.
Dan pada waktu yang lain, dia akan bekerja di kereta api untuk
mendapatkan uang agar dia dapat mengadakan perjalanan untuk
berkhotbah. Pada tahun 1857 dan 1858 pada saat itu segala sesuatu
menjadi sangat sulit. Gereja semakin berkembang dan meluas kearah
bagian barat. Kebutuhan akan pendeta-pendeta juga semakin
bertambah, namun belum ada organisasi gereja—tidak ada
perbendaharaan gereja. Mereka yang merasa terpanggil untuk pelayanan
bergantung sepenuhnya kepada pemberian-pemberian atau hasil kerja
mereka sendiri.
MISI JANGKAUAN KELUAR
Ketika gereja semakin bertumbuh, maka pengertian akan misipun
bertumbuh. Misionaris-misionaris dikirim ke-berbagai belahan dunia.
Dalam beberapa kasus, pekerjaan tersebut dimulai oleh anggota-anggota
sebagai individu yang bergairah untuk membagikan pekabaran itu.
Kebutuhan akan sistim memberipun mulai bertumbuh ketika gereja
mengembangkan fokus kepada misi yang lebih luas.
PERBAKTIAN
Penyelidikan Alkitabiah lebih jauh menuntun kepada suatu
pengertian bahwa memberi adalah sesuatu tentang menyembah kepada
Allah dalam sisi materi kehidupan. Penyembahan yang dituntun oleh
Roh Kudus adalah merupakan motivasi yang terpenting di dalam
persepuluhan dan persembahan.
29
SISTEM PERSEPULUHAN
SUMBER SEJARAH
Ellen White mendorong suaminya untuk memanggil pendetapendeta berkumpul bersama-sama dan meminta J.N. Adrews
mengadakan kelas Alkitab tentang apa yang dituliskan oleh Alkitab
sebagai rencana untuk mempertahankan pelayanan. Pertemuan ini
diadakan di Battle Creek, dimulai pada tangga 16 Januari 1859. Ketua
Loughborough melaporkan bahwa kelas tersebut diadakan selama dua
hari, dan pada akhir dari pertemuan tersebut, kesimpulan yang diambil
adalah, “Sistem persepuluhan hanyalah sama mengikat sama seperti itu
telah ada. . . Kita sebutkan hal itu sebagai Systematic Benevolence
(Persembahan Sistematis) pada prinsip persepuluhan.” (Arthur L. White,
Ellen G. White: The Early Years, vol. 1, p. 388).
Andrews, Frisbie, dan White dipilih untuk menyiapkan satu
presentasi tentang systematic Benevolence (Persembahan Sistematis)
berdasarkan Alkitab. Pada tanggal 29 Januari, laporan tersebut
dipresentasikan dan dipakai melalui satu keputusan secara bulat. Ini
mungkin dapat menjadi resmi untuk gereja Battle Creek, tetapi tindakan
mereka telah dilaporkan dalam majalah Review and Herald dan dengan
demikian dilanjutkan kepada orang-orang Advent yang mula-mula
lainnya.
SUMBER ALKITABIAH
Pada tahap awal dari perkembangan ini, sokongan Alkitabiah
didasarkan pada kerangka Perjanjian Baru. Pemimpin-pemimpin Advent
mula-mula tidak merasa yakin apakah tanggung jawab Perjanjian Lama
tentang persepuluhan adalah bagian dari kewajiban-kewajiban
seremonial yang telah dihentikan di salib. Mereka mulai dengan nasehat
Paulus di dalam 1 Korintus 16:2 bahwa “pada hari pertama dari tiap-
30
tiap minggu hendaklah kamu masing-masing—sesuai dengan apa yang
kamu peroleh—menyiapkan sesuatu dan menyimpannya di rumah,
sebagaimana Allah telah membuat engkau menjadi makmur.”
Poin utamanya adalah:
§
Satu waktu yang telah dinyatakan untuk bisnis—hari pertama
dari minggu.
§
Tindakan yang harus diambil oleh setiap individu—“biarlah
masing-masing kamu. . .”
§
Satu tindakan pribadi untuk mengesampingkan untuk Allah satu
bagian dari harta milik kita.
§
Setiap individu dituntun oleh kata hatinya masing-masing—
“sebagaimana Allah telah memberkatimu.”
APLIKASI-APLIKASI YANG PRAKTIS
Pada poin ini, gereja Advent mula-mula telah mengembangkan
rekomendasi-rekomendasi untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip
Alkitabiah. Hal-hal di bawah ini relah ditetapkan:
§
Setiap saudara laki-laki dari yang berumur 18-60 tahun harus
menyisihkan lima sampai dua puluh lima sen pada hari pertama
dari satu minggu.
§
Setiap saudara perempuan dari yang berumur 18-60 tahun harus
menyisihkan dua sampai sepuluh sen pada hari pertama dari satu
minggu.
31
§
Dan juga, pada hari pertama dari satu minggu setiap saudara lakilaki dan perempuan harus menyisihkan satu sampai lima sen
setiap 100 dollar harga barang yang mereka miliki.
Langkah-langkah tambahan di bawah ini disarankan untuk
memfasilitasi proses pelaksanaan:
§
Setiap gereja harus memilih seseorang untuk menunjuk namanama dari mereka yang berpartisipasi dalam rencana untuk
mengumpulkan uang pada hari pertama tiap bulannya dan
kemudian menentukan dana berdasarkan keinginan-keinginan
gereja.
§
James White merekomendasikan bahwa setiap gereja menyimpan
setidaknya lima dollar untuk menolong dalam kunjungan
pengkhotbah-pengkhotbah. Sisanya dapat digunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
§
Formulir, buku-buku pengaturan disiapkan untuk kolektorkolektor dan bendaharawan-bendaharawan.
§
Konferensi umum pada pembahasan mengenai Persembahan
Sistematis telah diadakan dari 3-6 Juni pada tahun yang sama,
1905.
Selama dua puluh tahun kedepan, program dari Persembahan
Sistematis telah berkembang secara lengkap kepada sistem
persepuluhan, berdasarkan dari sepuluh persen dari pendapatan
seseorang. Amplop persepuluhan telah disahkan pada tahun 1905.
32
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN
PENDAHULUAN
Ketika gereja mulai terus berkembang dan memperluaskan
pekabarannya, anggota-anggota mulai memainkan bagian penting
melalui memberikan persembahan-persembahan sukarela secara tetap.
Sepanjang tahun, keseluruhan sistim pada persembahan-persembahan
telah berkembang.
PERKEMBANGAN PERSEMBAHAN
Persembahan-persembahan di bawah ini telah berkembang seperti
yang digariskan pada tabel di bawah ini:
PERSEMBAHAN
Misi Sekolah Sabat
TAHUN MULAI
1877
TUJUAN/PENGGUNAAN
Misi: semua
persembahan akan
dikirim ke General
Conference dan menjadi
bagian yang tidak
ditentukan dari
Anggaran Sedunia.
Minggu Pengorbanan
1911
Anggaran Sedunia: ini
adalah dana yang tidak
ditentukan (walaupun
selama tahun 1999
sampai 2002
persembahan ini
digunakan untuk Misi
Global).
Sabat Ketigabelas
1912
25 persen dari
33
persembahan Sabat
Ketigabelas dari tiap
triwulan digunakan
untuk proyek pekabaran
khusus untuk setiap
Divisi pada dasar
bergilir. Keseimbangan
dari persembahan
tersebut termasuk
dalam persembahan
Misi Sekolah Sabat,
sebagai bagian dari
Anggaran Dunia yang
tidak ditentukan.
Ulang tahun/Ucapan
1919
syukur
Misi: persembahan ini
adalah bagian dari
Anggaran Sedunia.
Investasi Sekolah
1925
Sabat
Pekerjaan Baru:
persembahan ini telah
dirancang sebagai
bagian dari Anggaran
Sedunia.
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN TAMBAHAN
§
Setiap tahun persembahan-persembahan dua pelayanan
kebaktian Sabat diteruskan ke General Conference. Salah satu
darinya adalah untuk pegawai-pegawai antar-Divisi (misionarismisionaris), dan lainnya adalah untuk kesempatan-kesempatan
khusus, seperti gereja-gereja di Eropa Timur, atau China.
34
§
Setiap lima tahun persembahan khusus dikumpulkan dalam rapat
General Conference dan dua kali selama tahun sebelumnya.
Persembahan ini lebih banyak digunakan untuk proyek-proyek
gereja seperti 10/40 Window, Radio Advent Sedunia (AWR), atau
Misi Global.
§
Ada persembahan tambahan yang bervariasi oleh Divisi-divisi,
Uni-uni, dan bahkan Konferens-konferens. Ini akan mencakup
media pelayanan yang khusus, Perguruan tinggi-perguruan
tinggi/Universitas-universitas, Kepentingan Konferens,
evangelisasi dan lain-lain.
§
Persembahan dari gereja setempat adalah kelompok persembahan
yang terakhir. Ini bisa dalam bentuk persembahan yang
dianggarkan oleh gereja, untuk menutupi semua pengeluaran
yang tetap, atau itu bisa dalam bentuk permohonan/seruan
mingguan untuk kebutuhan yang khusus.
Pada dasarnya, ada empat bidang atau kategori untuk memberi yang
sistematis:
§
Persepuluhan
§
Gereja Setempat
§
Konferens
§
Gereja Sedunia
SISTIM PERSEMBAHAN YANG TELAH DIAKUI
Ada tiga sistim persembahan yang telah diakui oleh
kepemimpinan gereja sedunia:
35
§
RENCANA PERSEMBAHAN TERPADU:
Semua persembahan yang tidak ditentukan yang telah diterima
termasuk dalam dana Persembahan Terpadu dan didistribusikan
sesuai dengan kebijaksanaan Persembahan Terpadu yang telah
diputuskan oleh Komite Eksekutif General Conference
§
RENCANA MEMBERI SECARA PRIBADI:
Dalam sistim yang telah disederhanakan ini, maka setiap individu
gereja memilih satu jumlah yang ingin untuk diberikan dalam tiga
kategori:
1.
Jemaat setempat
2.
Konferens/Mision
3.
Gereja Sedunia (Uni/Divisi/General Conference)
Dana yang telah ditetapkan untuk kategori-kategori ini kemudian
didistribusikan melalui satu rumusan yang telah dibentuk pada
setiap tingkatan.
§
KALENDER PANGGILAN PERSEMBAHAN MINGGUAN:
Persembahan terpisah dipromosikan dan diterima berdasarkan
atas Kalender Persembahan Gereja yang telah diputuskan.
Persembahan bebas atau lepas yang diterima selama pelayanan
gereja akan menjadi persembahan untuk hari itu.
PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASAR
PENDAHULUAN
Ada sejumlah prinsip-prinsip yang mendasar yang akan
memberikan kepada pemikiran kita tentang Sistim Memberi Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh.
36
MEMBAGI KEPEMILIKAN
Kisah Para Rasul 2:44-46 memberikan satu gambaran tentang
sebuah gereja yang mana setiap orang “mengadakan segala sesuatu
secara bersama.” Dengan kata lain, kebutuhan-kebutuhan orang lain
mempunyai satu prioritas di dalam pemikiran seseorang tentang
kepemilikan materi. Nikodemus adalah seorang percaya yang kaya raya;
tradisi mengatakan bahwa dia menggunakan kekayaannya yang besar
itu untuk menolong orang lain dan mati sebagai seorang yang miskin.
MEMBERI DENGAN PENUH PENGORBANAN
Gereja Makedonia juga memberi kepada kita suatu teladan dalam
memberi (2 Korintus 8:1-5): mereka telah memberikan dari semua
kemiskinan mereka, diluar segala harta mereka. Mereka telah
memberikan diri mereka sendiri terlebih dahulu kepada Allah, dan
kemudian kepada murid-murid. Model memberi Alkitabiah adalah
didasarkan pada penyerahan seutuhnya kepada Allah.
PERSEPULUHAN DITEGUHKAN
Di dalam sistim Keimamatan, imam-imam hidup dari
persepuluhan. Paulus menggunakan model ini sebagai dasar bagi
mereka yang mengkhotbahkan Injil akan hidup dari Injil (1 Korintus
9:11-14). Ini menunjukkan bahwa Paulus menerima konsep
persepuluhan sebagai fondasi dalam memberi dalam gereja Kristen yang
mula-mula.
MEMBERI YANG TERENCANA
1 Korintus 16:1-3 adalah merupakan sebuah kunci untuk
mengajarkan bagaimana untuk memberi. Nasehat Paulus dalam ayat ini
menunjukkan hal-hal penting berikut:
§
Rencanakan untuk memberi jauh-jauh hari sebelumnya—“pada
hari pertama dari setiap minggu.”
37
§
Memberi sesuai dengan berkat yang diterima—“sesuai dengan apa
yang kamu peroleh.”
§
Memberi adalah satu latihan pribadi—“masing-masing kamu.”
MEMBAGIKAN PERSEPULUHAN
Tujuan dari pengumpulan yang disebutkan oleh Paulus di dalam 1
Korintus 16 adalah untuk membantu mereka yang membutuhkannya.
Ini menuntun kita kepada prinsip Alkitabiah bahwa mereka yang
mempunyai, harus membantu mereka yang tidak mempunyai. Prinsip
inilah yang telah menjadi fondasi dari sistim memberi dari Masehi
Advent Hari Ketujuh.
Persepuluhan diterima dipusat “lumbung/perbendaharan” dari
Konferens. Mengumpulkan uang kedalam satu tempat memungkinkan
persepuluhan tersebut dapat dibagi melalui sistim yang ada di Masehi
Advent Hari Ketujuh. Bagian yang terbanyak digunakan untuk gaji dari
kependetaan dan guru-guru Konferens setempat. Sebagian lagi
ditujukan kepada struktur organisasi untuk membantu sebagai dana
untuk membantu memperluas gereja.
38
Peranan Penggembalaan
Dalam Penatalayanan
PENDAHULUAN
Pendeta-pendeta mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap
Penatalayanan. Beberapa orang lebih banyak memfokuskan kepada
keuangan gereja dan keadaan memberi dari jemaat. Sebagian pendeta
lagi sama sekali menghindari pokok pembicaraan ini. Apapun sikap kita,
peranan pendeta adalah sangat penting dalam penatalayanan.
Penatalayanan adalah merupakan satu bagian yang komprehensif/luas
dan terpaut utuh dengan pelayanan penggembalaan. Satu pendekatan
Alkitabiah kepada penatalayanan adalah satu bagian yang penting dari
keberhasilan penggembalaan itu sendiri. Jadi mari kita menjelajahi
peranan dari pendeta di dalam pendidikan penatalayanan.
POKOK-POKOK
§
Kemitraan Empat-Arah
§
Sasaran-sasaran bagi Pendeta
§
Pendeta sebagai satu model Penatalayanan
§
Pendeta sebagai seorang Pemimpin
§
Pendeta sebagai seorang Pendidik
§
Pendeta sebagai seorang Juru Komunikasi
§
Kebutuhan-kebutuhan Pengembalaan terhadap Pendidikan
Penatalayanan
§
Konklusi
39
Kemitraan Empat-Arah
PENATALAYANAN YANG EFEKTIF
Penatalayanan yang berhasil adalah satu kemitraan empat-arah
antara Allah, pendeta-pendeta, organisasi gereja, dan anggotaanggota. Setiap bagian adalah penting. Dan sementara seminar ini
berfokus pada peranan pendeta, maka adalah penting bahwa peranan
ini dapat dimengerti di dalam konteks dari gambaran yang lebih besar.
Peranan Allah dalam penatalayanan kelihatan sesungguhnya tidak
salah lagi, namun masih sering, pelayanan penatalayanan mengabaikan
peranan-Nya yang penting atau fungsi-fungsi dari satu perspektif
manusia belaka. Allah yang memulai dan yang mengesahkan
penatalayanan. Penatalayanan adalah sisi kehidupan dari manusia
tentang hubungan dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Dia adalah
Pencipta, Penebus dan Pemilik. Allah adalah sumber dari semua berkatberkat materi. Dia menghukum, memimpin dan mengesahkan
sipemberi. Dari awal sampai kepada akhir, Allah terlibat dalam
penatalayanan yang berhasil.
Tak salah lagi, anggota-anggota harus menjadi bagian dari
penatalayanan yang berhasil. Kita harus mengerti dimana anggotaanggota sedang berhubungan dengan Allah, kepada gereja, dan dengan
keuangan pemuridan. Dengan menolong anggota-anggota bertumbuh
sebagai murid-murid dalam fokus yang terutama terhadap
penatalayanan. Melibatkan mereka dalam kehidupan gereja adalah satu
bagian dari proses penatalayanan yang sangat penting. Menolong
mereka untuk mengerti tentang prinsip-prinsip pengaturan uang secara
Alkitabiah adalah merupakan satu langkah di dalam pertumbuhan
rohani mereka. Memberitahukan mereka tentang keuangan gereja
40
adalah merupakan sebuah alat yang penting dalam pelayanan
penatalayanan.
Organisasi gereja adalah juga sangat diperlukan dalam
penatalayanan yang berhasil. Oleh karena kita adalah bagian dari satu
keutuhan yang lebih besar yang disebut Gereja—tubuh Kristus—kita
tidak dapat berfungsi sebagai orang-orang Kristen dalam pengasingan.
Oleh karena itu, kepemimpinan organisasi memainkan peranan yang
penting di dalam penatalayanan yang berhasil. Pemimpin-pemimpin
gereja perlu untuk:
§
Dengan jelas menyampaikan visi dari apa yang Allah ingin capai
melalui Gereja.
§
Menyediakan sumber-sumber yang efektif demi menjadikan
anggota-anggota sebagai murid dan untuk pelayanan
penatalayanan
§
Menyampaikan keuangan gereja dalam cara-cara yang lengkap
dan dapat dimengerti.
§
Mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan gereja di dalam
konteks dari misi.
§
Mengumpulkan masukan-masukan dari anggota-anggota dan
pendeta-pendeta sehubungan dengan cara yang terbaik untuk
mengimplementasikan visi tersebut dalam konteks setempat.
Oleh karena itu kita melihat bahwa penatalayanan yang berhasil
adalah benar-benar satu proses yang komprehensif dan pendeta adalah
merupakan individu kunci di dalam proses tersebut. Pendeta tidak dapat
bekerja sendiri, tetapi peranannya akan membuat perbedaan di dalam
penatalayanan yang berhasil.
41
Sasaran-sasaran Untuk Pendeta
Sasaran-sasaran dari penggembalaan demi satu program penatalayanan
mencakup:
§
Untuk memperkuat penatalayanan pada semua tingkatan:
gembala, anggota, dan organisasi.
§
Untuk membuat anggota menjadi murid, menolong masing-masing
anggota untuk menemukan indentitas dan peranannya di dalam
kerajaan Allah.
§
Untuk mendidik anggota-anggota tentang prinsip-prinsip
penatalayanan Alkitabiah dan bagaimana gereja dapat berfungsi.
§
Untuk mengilhami anggota-anggota bahwa visi Allah untuk
Gereja-Nya adalah menarik dan penuh dengan kuasa.
§
Untuk merekrut anggota-anggota, oleh sebab misi Allah bagi
Gereja hanya dapat dicapai melalui anggota-anggota.
§
Untuk melibatkan anggota-anggota, oleh karena anggota adalah
bagian yang sangat diperlukan dalam proses mengambil
keputusan dari gereja dan kepemimpinannya.
Pendeta Sebagai Teladan Dalam Penatalayanan
BIDANG-BIDANG UNTUK MENELADANI
Peranan pertama dari seorang pendeta dalam penatalayanan
adalah teladannya. Pendeta akan menetapkan contoh dan standar demi
42
gaya hidup orang Kristen yaitu menyatu-padukan Kristus kedalam
setiap bidang dari kehidupan.
§
Nilai-nilai yang Kekal: Nilai-nilai budaya kita perlu untuk
digantikan dengan nilai-nilai kerajaan—Kerajaan Allah.
§
Alkitab menjadi Prioritas: Kata-kata Yesus, “Carilah dahulu
kerajaan Allah. . . .” (Matius 6:33) menempatkan segala sesuatu
yang lain pada perspektifnya masing-masing.
§
Kesetiaan di dalam keuangan pemuridan, termasuk
persepuluhan dan persembahan.
§
Kepercayaan yang Saleh: mengetahui bahwa Allah yang
mengendalikan menyediakan kepercayaan untuk menghadapi
setiap hari dan setiap situasi oleh karena Allah menyediakan
semua kebutuhan kita. (Pilipi 4:19)
§
Hidup yang penuh pengorbanan: satu hidup yang penuh
pengorbanan akan berfokus bukan pada memberikan sesuatu,
tetapi lebih berfokus pada mempersembahkan segala seuatu
kepada Allah dalam penyembahan. (Roma 12:1)
§
Partisipasi secara tim: “Kehidupan Tubuh” di dalam gereja dapat
terpelihara oleh pendeta yang melihat dengan jelas peranannya
sebagai bagian dari satu tim yang lebih besar dimana masingmasing anggota adalah seorang “pelayan.”
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK SEORANG PENDETA
Ada beberapa pertanyaan kunci yang perlu dipikirkan oleh
pendeta-pendeta bilamana mereka merefleksikan pada dan
merencanakan pelayanan penatalayanan mereka.
43
§
Apakah pelayanan saya didasarkan pada Injil dan berfokus pada
kemurahan?
§
Apakah saya mau menjadi bagian dari satu sistim yang tidak saya
hormati atau hargai?
§
Dapatkah saya mempertahankan integritas pribadi saya sebagai
seorang pemimpin di dalam Gereja Allah tanpa mendukung sistim
gereja tersebut?
§
Bagaimana saya dapat menuntun orang lain untuk menjadi
penatalayan yang berhasil sebagai murid-murid yang sedang
menuju kepada kedewasaan, bertumbuh di dalam perjalanan
mereka dengan Allah dan keterlibatan mereka di dalam gereja
sebagai Tubuh Kristus?
JANGKAUAN
Ketika kita melihat kepada peranan dari pendeta di dalam
penatalayanan, kita ingin menjelajahi tiga bidang penting:
1.
pendeta sebagai seorang pemimpin;
2.
pendeta sebagai pendidik;
3.
pendeta sebagai juru komunikasi.
Pendeta Sebagai Pemimpin
PEMIMPIN
Di dalam pelayanan penatalayanan, sama seperti di dalam bidangbidang pelayanan yang lain, pendeta adalah merupakan pemimpin
kunci. Tidak ada orang lain yang dapat menggantikan pendeta sebagai
44
pemimpin kerohanian dari jemaat. Jika dia tidak memimpin, tidak ada
orang lain yang dapat menggantikannya. Ini adalah juga benar dari sisi
keuangan dari pelayanan penatalayanan.
MENDEFINISIKAN KENYATAAN
Oleh karena peranan kepemimpinannya, maka pendeta berada
pada satu tempat yang unik untuk menegaskan dan mendefinisikan
tentang realitas, dan melakukannya pada langkah pertama dari
kepemimpinan yang berhasil. Kita tidak dapat menentukan kemana kita
harus pergi sampai kita mengerti dengan tepat dimana kita berada.
Definisi dari realitas ini mempunyai dua komponen dasar:
§
Sebuah evaluasi yang jujur tentang status quo sebagaimana itu
berhubungan kepada penetapan gereja setempat dan kepada
rencana Allah bagi Gereja-Nya.
§
Sikap optimisme yang didasarkan pada iman yang mengakui
realitas dari keterlibatan Allah di dalam kehidupan dari gereja.
Pendeta mungkin dapat menjadi tertarik dengan apa yang Allah
sedang lakukan di dalam gereja-Nya walaupun dalam konteks dari satu
jemaat yang mungkin sedang bergumul. Di dalam mendefinisikan satu
realitas, pendeta sebagai seorang pemimpin haruslah jujur terhadap
gereja dan pergumulannya sementara pada waktu yang bersamaan,
optimis—mempercayai Allah untuk mengubah Gereja-Nya.
MEMBUAT VISI
Hanya pendeta yang dapat dengan berhasil membuat visi bagi
gereja. Visi tersebut akan menetapkan arah bagi gereja dan harus
Alkitabiah dan di dalam konteks dari kehadiran Allah. Visi tersebut
45
harus mencakup peranan dan partisipasi dari masing-masing anggota
secara individu dalam keimamatan di dalam konteks kontemporer dari
gereja setempat. Pada akhirnya, penatalayanan yang berhasil adalah
hubungan secara langsung dengan visi kepemimpinan untuk jemaat
setempat.
MEMELIHARA SEMANGAT
Pendeta mempunyai kesempatan untuk tetap menjaga semangat
dari jemaat. Untuk dapat melakukan ini, kebutuhan-kebutuhan pendeta
yang pertama-tama adalah mendengar kepada Allah. Hubungan pribadi
pendeta dengan Allah akan menentukan kesanggupannya untuk
memelihara dimensi kerohanian dari kehidupan gereja.
Pada waktu yang bersamaan, seorang pendeta perlu mendengar
kepada gerejanya. Pelayanan pendeta adalah sama relevannya dengan
kepekaannya kepada anggota-anggota.
Bagian dari memelihara sisi kerohanian dari sebuah gereja adalah
untuk menghadapi realitas yang penuh dosa dengan penuh kejujuran
dan terbuka tanpa harus tinggal diatasnya, lebih berfokus kepada solusi
daripada kepada masalahnya. Oleh karena hanya dari Allah saja, kita
dapat memiliki satu roh optimisme. Perasaan akan kehadiran Allah akan
mengubah cara kita berfungsi di dalam gereja. Kita memiliki jaminan
akan kuasa-Nya untuk menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan
untuk menyelesaikan kehendak-Nya bagi gereja-Nya (2 Petrus 1:3-4).
MEMIMPIN GEREJA
Ada sejumlah komponen di dalam kepemimpinan penggembalaan
di dalam gelanggang penatalayanan.
§
Memakai paradigma penatalayanan: ketuhanan dibangun diatas
kepastian Injil dan orientasi kemurahan. Penatalayanan yang
berhasil menyatu dengan Injil dan kasih karunia kedalam
pelayanan kita.
46
§
Buatlah misi itu tersambung: menolong anggota-anggota melihat
hubungan antara gereja sebagai sebuah organisasi dan misi Ilahi
yang telah ditugaskan kepada kita. Ini mencakup pengembangan
dan pembuatan anggaran gereja.
§
Memberitahukan kepada gereja: menolong anggota-anggota
mengerti kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan
yang dihadapi gereja. Kebutuhan-kebutuhan dan kesempatankesempatan ini harus mencakup, tetapi tidak terbatas hanya
kepada, keuangan saja.
§
Berfokus pada menjadikan murid-murid: ini adalah
penunjukkan Allah yang jelas dan kesempatan kita yang tertinggi.
§
Himbauan untuk membuat komitmen: mengundang orangorang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dari
kehidupan mereka.
§
Mengenal dan mengembangkan sumber-sumber: manusia dan
keuangan.
§
Memonitor kesehatan dari gereja: mengembangkan alat-alat
untuk menganalisa dan mendiagnosa kesehatan jemaat dan
organisasi.
§
Bangun sebuah konsensus: mengembangkan dan mengarahkan
proses-proses yang mendorong anggota untuk memberikan
masukan-masukan dan memelihara kepemilikan dari misi gereja
dan program pelayanan.
47
BERDOA
Berdoa bersama-sama. Sebagai pemimpin-pemimpin, kita ingin
untuk menempatkan segala sesuatu yang kita kerjakan di dalam
konteks kerajaan Allah dan kasih karunia. Kita bergantung kepada
kuasa dan tuntunan-Nya untuk semua yang kita lakukan.
Pendeta Sebagai Pendidik
Pendeta yang kuat berfungsi dalam peranan dari pendidikan
kerohanian. Kita tidak dapat mendelegasikan peranan ini. Pendetapendeta menetapkan nada suara dari gereja. Pelatihan atau
mempersiapkan anggota-anggota adalah bagian dari tugas dan tanggung
jawab pendeta secara Alkitabiah (Efesus 4:11-16). Bidang-bidang
pendidikan berikut adalah bagian-bagian yang terintergrasi dari peranan
ini.
PENATALAYANAN ALKITABIAH
Kita telah menjelajahi konsep-konsep penting tentang penatalayan
Alkitabiah yang harus di masukkan kedalam pelayanan pendeta. Hal ini
mencakup apa yang telah kita diskusikan sebagai kepastian
penatalayanan—prinsip-prinsip yang harus dimasukkan kedalam
pemikiran kita tentang Ketuhanan dan penatalayanan sebagai sebuah
pelayanan atau gaya hidup.
SUATU GAYA HIDUP
Melihat kepada suatu gambaran yang lebih besar dari
penatalayanan, maka kita akan melihatnya sebagai suatu gaya hidup.
Ini bukan tentang berapa banyak dan dimana kita memberi, walaupun
Ketuhanan Kristus akan mempengaruhi persepuluhan dan
persembahan kita. Ini bukan tentang bagaimana kita mengelola uang
48
kita, walaupun sambil menerima Yesus Kristus sebagai pemilik akan
merubah bagaimana kita berurusan dengan uang. Ini adalah tentang
siapa itu Tuhan atas segala sesuatu dari kehidupan kita. Ini adalah
tentang siapa yang mengubah setiap saat dari kehidupan kita dengan
kehadiran-Nya. Ini adalah tentang suatu gaya pelayanan yang
didasarkan pada Ketuhanan Yesus Kristus.
SEBUAH GEREJA SEDUNIA
Adalah sangat mudah untuk kehilangan visi tentang menjadi
bagian dari sebuah gereja sedunia dengan satu misi kepada seluruh
dunia. Bagian dari peranan kita sebagai pendidik-pendidik adalah untuk
menolong anggota-anggota mengerti realitas ini. Ada beberapa hal
penting yang perlu dimasukkan bilamana berpikir tentang Gereja Allah:
§
Kita memiliki sebuah gereja yang mendunia, yang bertemu di
dalam banyak jemaat yang berbeda-beda.
§
Bersama kita dapat melakukan apa yang kita tidak dapat lakukan
bila kita terpisah-pisah.
§
Tujuan kita adalah untuk menyatakan Kristus kepada seluruh
dunia.
§
Suatu semangat untuk tunduk dan bekerjasama dalam bagian
yang lebih besar dari kedewasaan roh.
§
Bekerjasama dengan gereja sedunia akan memperluas visi kita
dan memperbesar pengertian kita tentang apa yang Allah sedang
kerjakan.
49
§
Adalah merupakan kesempatan kita di dalam gereja untuk
menolong orang lain yaitu mereka yang tidak diberkati dalam cara
yang sama seperti kita.
SIKAP ALLAH TERHADAP UANG
Alkitab dengan jelas mengajarkan sikap Allah terhadap uang.
§
Adalah baik untuk menghasilkan uang. Allah telah memberikan
kepada kita kekuatan dan bakat, termasuk kesanggupan untuk
memperoleh uang. Kita harus menggunakan semua ketrampilan
kita untuk kemuliaan-Nya.
§
Persepuluhan dan persembahan adalah sebuah ujian tentang
bagaimana kita menyembah Allah. Maukah kita menempatkan Dia
yang terutama di dalam semua kepemilikan harta kita, dengan
mengakui dan merayakan suatu kenyataan bahwa Allah adalah
Pemilik.
§
Allah mau supaya kita menghindari hutang yang berlebih-lebihan,
oleh karena peminjam akan menjadi budak kepada pemberi
pinjaman. Hutang juga membatasi kesanggupan kita untuk
menginvestasikan sumber-sumber Allah di dalam kerajaan-Nya
dan dapat menuntun kita kepada satu kegagalan untuk peduli
terhadap keluarga kita.
§
Allah memberkati kita melalui prinsip-prinsip tindakan yang
refleks—apa yang kita lakukan untuk menolong orang lain, secara
pribadi atau sebagai sebuah organisasi, akan kembali kepada kita
sebagai berkat.
Pekerjaan misionari di tempat kita sendiri akan jauh lebih maju
di dalam setiap cara bilamana satu roh yang lebih liberal,
50
penyangkalan diri, pengorbanan diri yang diwujudkan untuk
kemakmuran dari misi-misi luar negeri; untuk kemakmuran dari
pekerjaan ditempat kita sendiri sebagian besar bergantung, pada
Allah, pada pengaruh refleks dari pekerjaan evangelisasi yang
dikerjakan di dalam negara-negara yang jauh. Adalah dengan
bekerja secara aktif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari
maksud Allah sehingga kita membawa jiwa-jiwa kita berhubungan
dengan Sumber segala kekuatan. (6 T, 27).
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN UANG
SECARA ALKITABIAH
Ada sejumlah sumber-sumber yang baik yang tersedia untuk
dapat menolong kita menjelajahi pengaturan uang secara Alkitabiah,
dan seminar ini tidak bermaksud untuk menutupi mereka. Seorang
pendeta dapat menggunakan sumber-sumber ini, bagaimanapun,
sebagai bagian dari pendidikan yang dia dapat sediakan kepada
anggota-anggota gereja. Pelatihan-pelatihan dapat diadakan melalui
lokakarya-lokakarya yang khusus, tetapi banyak dapat dilakukan dari
mimbar.
Konsep kunci dari penatalayanan adalah bahwa kita sedang
mengelola sumber-sumber Allah, dan kita mau melakukannya untuk
kemuliaan-Nya. Pendeta-pendeta dapat menolong orang-orang mereka
untuk melihat dibalik dunia ini dan sikapnya terhadap kepemilikan.
Yesus telah menegaskan kebutuhan ini. . . “Berjaga-jagalah dan
waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada
kekayaannya itu.” (Lukas 12:15). Yesus kemudian melanjutkan dengan
perumpamaan tentang orang kaya yang ingin memperluas
lumbungnya—oleh karena lumbung yang ia miliki telah penuh—dan
kemudian duduk dan menikmati kekayaannya. Pada malam itu
penghakiman datang, dan Yesus menanyakan pertanyaan, “Siapa yang
51
akan memiliki semuanya ini sekarang?” Yesus menutup perumpamaan
tersebut dengan: “Demikianlah jadinya dengan orang yang telah
mengumpulkan hara bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya
dihadapan Allah.” (ayat 21).
Ini akan membawa kepada kita maksud-maksud Allah tentang memiliki
materi:
§
Untuk menjadi persediaan bagi keluarga kita
§
Untuk investasi di dalam kerajaan-Nya—mendukung gereja Allah.
§
Untuk menolong orang lain
§
Untuk memuliakan Allah—bukan diri kita
CONTOH POKOK KHOTBAH
Sementara memungkinkan untuk mengkhotbahkan terlalu
banyak khotbah tentang memberi, ada sebuah keseimbangan yang
cocok untuk mengkhotbahkan tentang keuangan pemuridan. Berikut
adalah beberapa usulan topik khotbah yang dapat dimasukkan
sepanjang tahun dalam lingkaran khotbah:
§
Allah adalah pemilik dari semua harta yang kita miliki.
§
Persepuluhan adalah satu cara tentang menyembah Allah dalam
sisi materi dari kehidupan.
§
Persembahan adalah sebagai penyembahan yang penuh sukacita
dan perluasan dari kemitraan dengan Allah, dengan mendengar
kepada kata-kata Roh Kudus tentang berapa banyak dan dimana
kita memberi.
§
Prinsip-prinsip Alkitabiah tentang hutang dan bagaimana untuk
menghindarinya.
52
§
Bagaimana untuk melibatkan Allah dalam mengelola sisa 90
persen yang ada ditangan kita setelah kita mengakui kepemilikan
Allah dan persepuluhan.
§
Bagaimana untuk dapat membantu anak-anak menerima Allah
sebagai Pemilik dan belajar untuk mengelola uang mereka secara
Alkitabiah.
§
Bagaimana untuk menempatkan Allah yang terutama di dalam
dunia bisnis kita.
Pendeta Sebagai Juru Komunikasi
Komunikasi adalah bagian yang penting dari peranan
penggembalaan; sementara orang lain dapat menolong, pendeta akan
menentukan nadanya. Dan ketika kita datang kepada komunikasi
penatalayanan, pendeta khususnya perlu untuk mengenal pentingnya
peranannya. Bilamana pendeta menyampaikan masalah-masalah
penatalayanan, jemaat akan mengenal kepentingan mereka dengan
tepat.
PRINSIP TRANSPARAN
Prinsip tentang transparansi adalah sangat penting bilamana
berurusan dengan masalah-masalah keuangan. Apa yang tidak
diketahui, apa yang dirasakan sebagai sesuatu yang tersembunyi, atau
apa yang tidak dimengerti, secara otomatis dicurigai.
Rasul Paulus menyediakan sebuah contoh Alkitabiah dari tipe
transparansi ini:
“Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang
53
terpuji disemua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan
Injil. Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat
untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami
lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan
kami. Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada
orang yang mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami
lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. Karena kami memikirkan
yang baik, bukan hanya dihadapan Tuhan, tetapi juga dihadapan
manusia.” (2 Korintus 8:18-21).
Di dalam konteks tentang berurusan dengan persepuluhan dan
sisi keuangan dari kepemimpinan gereja, Ellen White menyatakan
bahwa “mereka yang berada ditempat-tempat yang penuh tanggung
jawab harus bertindak dalam cara yang sedemikian rupa sehingga
orang-orang akan dapat mempunyai rasa percaya kepada mereka.
Mereka tidak boleh takut untuk membuka kepada terang surga segala
sesuatu di dalam pengelolahan dari pekerjaan” (Manuscript Release, Vol
13, 198).
AREA-AREA PENTING UNTUK KOMUNIKASI
Sementara pendeta harus mempunyai bagian yang penting, dia
tidak boleh menjadi satu-satunya orang yang akan mengkomunikasikan
semua masalah sehubungan dengan penatalayanan; bagaimanapun,
pendeta perlu untuk memastikan bahwa pokok-pokok berikut harus
dikomunikasikan dengan baik dan secara tetap:
§
SISTEM MEMBERI:
Ini harus mencakup bagaimana persepuluhan dan persembahan
digunakan, dan berapa banyak dari apa yang telah diberikan di
tingkatan gereja setempat akan kembali untuk menolong gereja
tersebut melalui gaji-gaji pendeta-pendeta dan pelayananpelayanan yang langsung.
54
§
KEUANGAN GEREJA:
Ini harus termasuk menetapkan anggaran dan pelaporan misi.
Anggaran gereja harus dimengerti dan diputuskan oleh gereja di
dalam rapat bisnis/usaha-usahanya dan laporan-laporan yang
tetap tentang keuangan gereja harus disampaikan kepada
anggota-anggota gereja. Bilamana melaporkan keuangan,
hubungan kepada misi Allah perlu untuk lebih diperjelas. Sebagai
tambahan, laporan keuangan harus disampaikan di dalam satu
cara sehingga dapat dimengerti oleh rata-rata anggota.
§
MEMBAGIKAN PERSEPULUHAN:
Ini harus mencakup penyampaian bahwa sistim persepuluhan
kita didasarkan pada konsep bahwa kita adalah gereja sedunia
dan bahwa mereka yang memiliki lebih dari cukup, akan
membantu mereka yang tidak banyak memiliki. Banyak gereja
tidak memberikan persepuluhan dengan cukup untuk menutupi
biaya dari satu anggaran pendeta. Gereja-gereja yang lebih besar
akan memungkinkan gereja-gereja yang lebih kecil untuk dapat
memiliki pelayanan penggembalaan.
§
KESEHATAN KEUANGAN GEREJA:
Bidang ini mencakup mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan
dan pendapatan gereja, termasuk informasi tentang tingkat
partisipasi dari anggota-anggota. Informasi ini dapat dibawakan
secara terus-terang dan dalam sikap yang sederhana, dengan
menghindari tuduhan-tuduhan dan kesalahan. Disinilah peran
pendeta yang penting itu dapat difungsikan.
§
PROYEK PEMBIAYAAN KHUSUS:
55
Proyek-proyek seperti ini mencakup merenovasi gereja atau
proyek-proyek konstruksi.
Kebutuhan-Kebutuhan Pendeta akan
Pendidikan Penatalayanan
Berikut adalah konsep-konsep yang akan menolong pendetapendeta di dalam pendidikan penatalayanan dan komunikasi mereka.
MENGHARGAI UMAT-UMAT ALLAH
Bernilai menjadi bagian dari umat-umat Allah dan pergerakan
yang bersifat nubuatan. Sebagai sebuah jemaat setempat, kita adalah
bagian dari satu keutuhan yang besar. Menjadi bagian dari gereja Allah
jaman akhir, membawa arti yang spesial dan tanggung jawab kepada
pelayanan kita dan kehidupan sebagai sebuah gereja.
PENATALAYANAN ALKITABIAH
Mengerti dan mengutamakan penatalayanan Alkitabiah, yang
mencakup hal-hal penting berikut:
§
Kepastian Penatalayanan Alkitab yang telah dijelajahi pada awal
pertama
§
Penatalayanan sama seperti pemuridan
§
Keuangan Pemuridan
MENGERTI DAN MENGHARGAI SISTEM
56
Di dalam dunia saat ini, adalah sangat mudah untuk menjadi
kritis dan tidak menghargai organisasi atau sistim apa saja. Adalah
sangat penting bahwa pendeta-pendeta harus mengerti sistim organisasi
dari gereja dan nilainya kepada jemaat setempat dan kepada diri mereka
sendiri sebagai pemimpin-pemimpin. Walaupun tidak sempurna, sistim
organisasi kita telah mengijinkan kita melakukan banyak hal yang tidak
dapat kita lakukan sebagai gereja-gereja secara individu. Berikut adalah
beberapa bidang yang perlu kita mengerti tentang sistim gereja:
§
KEUANGAN GEREJA SETEMPAT:
Banyak jemaat bergumul oleh karena fungsi keuangan sebagai
satu sistim untuk hanya membayar biaya-biaya operasional.
Keuangan jemaat yang berhasil adalah bagian dari sebuah holistik
dan pendekatan Alkitabiah kepada pelayanan. Pendekatan
semacam ini mencakup satu hubungan misi yang solid, satu visi
Alkitabiah yang jelas, perencanaan strategis, anggaran strategis,
dan satu strategi komunikasi yang sistematis.
§
SISTIM MEMBERI MASEHI ADVENT HARI KETUJUH:
Jemaat setempat adalah bagian dari sebuah sistim yang besar.
Sistim ini akan menyediakan untuk pelayanan dan menjangkau
seluruh dunia. Sebuah sistim yang mengikuti prinsip Alkitabiah
tentang mereka yang memiliki lebih dari cukup, menolong mereka
yang tidak banyak memiliki.
§
PERANAN DARI GEREJA YANG LEBIH LUAS:
Konsep tentang gereja sebagai badan sedunia memperkuat jemaat
setempat sebagai bagian dari badan itu. Dengan kata lain, kita
tidak bergerak di dalam sebuah kekosongan, kita juga tidak
bekerja sendiri. Yang sangat penting, bagaimanapun, badan yang
57
lebih luas tersebut memungkinkan jemaat setempat untuk
menjadi bagian dari satu misi dan visi yang lebih besar.
Ada kelebihannya dan kekurangannya menjadi bagian dari gereja
sedunia dan sistim organisasinya. Sebagai pendeta-pendeta, kita adalah
bagian dari sistim tersebut dan panggilan kita mencakup loyalitas
kepada sistim gereja sementara kita melayani, dan pada waktu yang
bersamaan, berusaha untuk membantu sistim tersebut sesuai dengan
apa yang Allah inginkan terhadap sistim itu.
KONKLUSI
Sebagai pendeta-pendeta, bagian kita di dalam penatalayanan
sebagai satu pelayanan adalah satu tanggung jawab kepemimpinan dan
kesempatan, oleh karena kita memiliki kesempatan untuk menolong
orang lain menjadi dewasa ketika mereka bertumbuh di dalam
hubungan mereka dengan Allah. Kita dapat membantu mereka
mengaplikasikan prinsip-prinsip Alkitabiah kepada kehidupan seharihari—dengan demikian membantu untuk menjadikan mereka muridmurid. Kita bermitra dengan Allah dalam membangun kerajaan-Nya.
58
Strategi Penatalayanan
Gereja Setempat
PENDAHULUAN
Pada akhirnya, penatalayanan yang berhasil akan mengambil
tempat di tingkatan gereja setempat. Apa yang telah dilakukan pada
tingkatan yang lain hanya dapat mendukung apa yang telah dilakukan
di gereja setempat. Bagian ini akan menjelajahi unsur-unsur yang
berperan kepada satu strategi penatalayanan jemaat yang berhasil.
POKOK-POKOK
§
Masalah-masalah Penting
§
Penatalayanan Sepanjang tahun
Masalah-Masalah Penting
TUJUAN-TUJUAN
Memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan benar untuk strategi
penatalayanan adalah satu dari langkah-langkah pertama terhadap
penatalayanan yang berhasil. Tujuan-tujuan ini mencakup:
§
MENJADIKAN MURID, BUKAN MENGUMPULKAN UANG
BELAKA:
Allah akan menyediakan uang, tetapi Dia telah meminta kita
untuk menjadikan murid-murid. Orang-orang yang memiliki satu
hubungan yang bersemangat dengan Allah akan membuat mereka
menjadi pemberi-pemberi yang terbaik; memberi akan menjadi
satu perluasan dari peribadatan mereka. Tujuan kita yang
sesungguhnya dalam pelayanan adalah bukan untuk
mengumpulkan uang, tetapi untuk menjadikan murid-murid.
59
Uang adalah apa yang Allah sediakan untuk memfasilitasi
pelayanan.
§
MENGEMBANGKAN SATU KEANGGOTAAN GEREJA YANG
DEWASA:
Kesetiaan dalam memberi adalah satu dari tanda-tanda
kedewasaan kerohanian, bagi seorang individu demikian juga bagi
satu kelompok. Ini adalah benar bahkan walaupun dalam bidangbidang yang memiliki sumber-sumber keuangan yang terbatas.
Cara Allah yang normal adalah untuk menyediakan segala
sesuatu yang Dia perlukan untuk menyelesaikan tujuannya di
dalam kerangka waktunya. Kedewasaan kerohanian organisasi
dan korporasi termasuk menjangkau satu tingkatan
kebergantungan sendiri dimana fungsi-fungsi kelompok sebagai
satu bagian yang memberikan sumbangsihnya dari badan yang
lebih besar—yaitu gereja sedunia.
§
MENYELESAIKAN MISI ALLAH BAGI GEREJA-NYA:
Allah telah mempercayakan penyampaian keselamatan dan
menjadikan murid-murid kepada gereja. Kita mempunyai satu
misi untuk dipenuhi. Strategi-strategi penatalayanan harus
berhubungan dengan dan tersambung dengan satu pengertian
yang jelas tentang misi.
§
MENGIMPLEMENTASIKAN SATU STRATEGI PELAYANAN YANG
HOLISTIK:
Penatalayanan adalah sebuah filsafat tentang pelayanan lebih dari
sekedar sebuah program pelayanan belaka. Ini mencakup
menerima dan mengembangkan satu kemitraan yang bertumbuh
dengan Allah yang mempengaruhi setiap bagian dari pelayanan
kita. Penatalayanan yang berhasil akan terjadi bilamana
60
ketuhanan dari Yesus Kristus dipadukan kedalam setiap area dari
kehidupan dan pelayanan. Ini memberikan pengaruh yang
langsung pada cara kita bekerja dengan orang-orang dan motivasimotivasi yang kita gunakan dengan mereka.
§
MENDANAI MISI ALLAH BAGI GEREJA—TUBUHNYA:
Ini adalah tujuan yang terakhir bagi penatalayanan berjemaat.
Sementara kita tidak dapat mengabaikan tujuan ini, hal ini tidak
boleh menjadi tujuan yang terutama atau yang dominan bagi satu
strategi penatalayanan. Dengan melakukan hal demikian akan
menciptakan satu bahaya dalam berfokus pada pengumpulan
uang sementara mengabaikan aspek-aspek yang lebih luas dari
strategi penatalayanan itu sendiri. Tetapi, ini adalah satu bagian
yang penting dari melakukan penatalayanan dengan baik, dan
harus difokuskan pada penyelesaian misi kita lebih daripada
mempertahankan kelembagaan gereja.
IDENTITAS
Pengertian tentang identitas adalah sangat penting kepada sebuah
pendekatan Alkitabiah kepada penatalayanan. Sebagai orang-orang
Kristen, identitas kita yang utama adalah siapa kita di dalam Kristus. Ini
akan mencakup hubungan pribadi kita dengan Kristus demikian juga
sebagai bagian dari Tubuh-Nya—gereja yang lebih besar. Pengertian
yang lebih besar tentang identitas ini adalah sesuatu yang sedang hilang
di dalam kehidupan dan pemikiran jemaat.
KETERLIBATAN ANGGOTA
Tidak salah lagi, strategi penatalayanan berhasil atau gagal pada
tingkat keterlibatan anggota. Apakah anggota-anggota gereja ikut terlibat
dalam sasaran-sasaran dan proses-proses dari strategi penatalayanan?
Apakah anggota-anggota sedang bertumbuh secara rohani sebagai hasil
61
dari strategi penatalayanan? Apakah strategi itu menghasilkan
peningkatan keterlibatan dan komitmen anggota?
INFORMASI
Informasi adalah kekuatan. Informasi yang dibagikan adalah
kekuatan dan pengaruh yang berlipat ganda. Terbuka, transparan, dan
informasi yang dapat dimengerti adalah sebuah bagian yang penting dari
penatalayanan yang berhasil. Tingkatan informasi yang dibagikan akan
memperkuat atau melemahkan setiap strategi penatalayanan.
PENATALAYANAN SEPANJANG TAHUN
PENDAHULUAN
Penatalayanan sepanjang-tahun adalah sebuah konsep pada pusat
dari sebuah strategi penatalayanan jemaat. Penatalayanan tidak dapat
dibatasi kepada satu program musiman atau seminar akhir pekan.
Gantinya, penatalayanan perlu dijadikan sebagai sebuah gaya pelayanan
dan sebuah filsafat yang meresap kedalam hidup dari gereja.
Pendekatan sepanjang-tahun ini kepada penatalayanan
menyediakan sebuah fondasi untuk pertumbuhan rohani dari jemaat
dan satu keseimbangan program pelayanan. Ketika anggota-anggota
menerima dan menyatu dengan ketuhanan Yesus Kristus kedalam
kehidupan mereka, mereka menjadi dewasa dan terlibat di dalam
pelayanan yang aktif.
MENDEFINISIKAN REALITAS
Mengerti realitas adalah merupakan titik awal bagi satu
penatalayanan yang berhasil. Strategi gereja setempat datangnya dari
visi dan pengertian dari seorang pemimpin terhadap realitas. Realitas ini
lebih dari hanya sekedar persepsi atau kebijaksanaan—itu akan
62
mencakup verifikasi dari realitas tersebut. Anda tidak dapat pergi
kemana saja anda ingin pergi, jika anda tidak tahu dimana anda berada!
Max De Pree menyatakan, “Tanggung jawab yang pertama dari seorang
pemimpin adalah mendefinisikan realitas.” (Leadership is an Art, p. 11).
§
Sebuah strategi penatalayanan yang berhasil berfokus pada
pertumbuhan di dalam Ketuhanan Yesus Kristus dimulai dengan
menghadapi realitas dari jemaat.
§
Realitas yang pertama akan membentuk garis batas untuk
menentukan keberhasilan dari strategi seseorang.
§
Realitas dapat diukur secara objektif dan subjektif.
TUJUH PERINTAH
Tujuh Perintah dari Realitas yang terkini adalah:
§
Jangan kamu berpura-pura.
§
Jangan kamu membalikkan sebelah mata yang buta
§
Jangan kamu suka melebih-lebihkan.
§
Jangan kamu merendahkan pembawa kabar buruk.
§
Jangan kamu bersembunyi di balik angka-angka.
§
Jangan kamu mengabaikan kritikan yang membangun
§
Jangan kamu mengisolasikan dirimu
(Dikutip dari The Courage to Lead, oleh Andy Stanley, Injoy Life Club tape)
MENDEFINISIKAN POKOK-POKOK
Realitas yang pertama dapat didefinisikan melalui berapa
persentasi dan anggota mana yang:
§
Hadir secara teratur.
§
Terlibat dalam pelayanan yang aktif.
63
§
Memelihara sebuah penyerahan hidup yang tetap dan aktif
§
Bertumbuh secara rohani
§
Persepuluhan
§
Mendukung anggaran gereja setempat
§
Mendukung gereja yang lebih besar melalui persembahan.
POKOK-POKOK UMUM
Penatalayanan adalah sebuah pelayanan yang luas, menyediakan
sebuah fondasi dan filsafat rohani bagi pelayanan-pelayanan yang lain di
dalam gereja. Sementara kita tidak dapat memusatkan perhatian kita
kepada semua komponen dari penatalayanan yang baik di dalam materimateri ini, maka kami hanya akan menyentuh pada beberapa faktor
penting:
§
VISI:
Visi dari gereja, pada tingkat yang lebih besar, akan menentukan
arah dan keberhasilan dari satu trategi penatalayanan. Dan sama
seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pendeta adalah orang
penting yang menjadi kunci di dalam menetapkan visi. Visi ini
harus dimengerti dan “dimiliki” oleh anggota-anggota yang lain
dari gereja, khususnya kepemimpinan.
§
MISI:
Misi dari jemaat adalah erat berhubungan dengan visi, dan harus
mencakup apa yang Allah sedang lakukan ditempat itu, demikian
juga di seluruh dunia.
§
PERTUMBUHAN KEPEMIMPINAN:
Adalah vital bahwa jemaat harus bertumbuh di dalam kerohanian
mereka, kesanggupan mereka di dalam pelayanan, dan
kepemimpinan mereka. Mereka harus kenal Allah, mengerti dan
64
menerima Injil, menyatukan Ketuhanan Kristus kedalam hidup
dan pelayanan mereka, dan menjadi pemberi-pemberi.
§
PROSES PEMURIDAN:
Masing-masing anggota perlu untuk dilibatkan di dalam proses
pertumbuhan kerohanian. Penatalayanan bertumbuh di dalam
proporsi kepada pertumbuhan kerohanian dari anggota-anggota.
§
PERENCANAAN YANG STRATEGIS:
Visi dan Misi adalah penting, tetapi mereka harus dialihkan
kedalam pelayanan yang berhasil. Sebuah perencanaan strategi
adalah penghubung yang penting antara berpikir tentang
pelayanan dan memiliki sebuah program pelayanan yang berhasil.
§
ANGGARAN YANG STRATEGIS:
Anggaran jemaat harus dibuat dalam strategi—didasarkan pada
perencanaan yang strategis untuk pelayanan dan misi yang telah
dikembangkan oleh gereja, daripada hanya mempertahankan
status quo.
MENGKHOTBAHKAN STRATEGI PENATALAYANAN
Pelayanan dari mimbar adalah satu bagian yang penting dari
strategi penatalayanan yang terintegrasi. Sebagai tambahan kepada
pembahasan tentang uang seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
sebuah strategi kotbah yang komprehensif tentang penatalayanan akan
mencakup pokok-pokok berikut pada dasar yang tetap:
§
INJIL:
Suatu penyampaian yang jelas tentang kesederhanaan dari
keselamatan. Injil harus disampaikan paling kurang sekali pada
65
setiap triwulan dan harus dimasukkan sebagai satu bagian yang
penting dari khotbah satu kali dalam satu bulan.
§
KETUHANAN DARI YESUS KRISTUS:
Pertumbuhan umat percaya sebagai seorang murid adalah
tergantung kepada penerimaan dan terintegrasinya Yesus Kristus
sebagai Tuhan kedalam kehidupan setiap hari.
§
PERANAN DARI ROH KUDUS:
Roh Kuduslah yang meyakinkan, mengubah, dan menyanggupkan
setiap pribadi di dalam perjalanannya dengan Allah.
§
PELAYANAN DAN PENGGUNAAN KARUNIA ROH:
Allah telah memberkati setiap anggota dengan karunia yang
khusus untuk pelayanan. Masing-masing anggota adalah seorang
pelayan. Masing-masing anggota mempunyai satu pelayanan.
§
SERUAN UNTUK KOMITMEN:
Anggota-anggota perlu untuk diberikan tantangan tentang
kebutuhan akan komitmen yang tinggi. Terlalu sering, pendetapendeta membuat komitmen sebagai suatu latihan yang rendah
daripada suatu hidup dengan komitmen yang tinggi.
KONKLUSI
Bagian pendeta di dalam penatalayanan sebagai satu pelayanan
adalah tanggung jawab kepemimpinan sekaligus kesempatan. Sebab
kita mempunyai kesempatan untuk menolong orang menjadi dewasa
ketika mereka bertumbuh di dalam hubungan mereka dengan Allah.
Kita dapat membantu mereka menggunakan prinsip-prinsip alkitabiah
kepada kehidupan sehari-hari. Kita sedang bermitra dengan Allah di
dalam membangun kerajaan-Nya.
66
Prinsip-Prinsip untuk Proyek
Pengumpulan Dana
Sebagai Modal
PENDAHULUAN
Sumber-sumber persepuluhan dan persembahan gereja yang tetap
seringkali tidak cukup untuk memulai sebuah proyek yang baru atau
membangun sebuah bangunan yang baru. Kampanye pengumpulan
dana sebagai modal seringkali diperlukan, namun bagaimana agar
kampanye tersebut dapat sesuai dengan Perencanaan Persembahan
Terpadu? Bagaimana kita dapat memulai proyek seperti itu di dalam roh
yang benar? Apakah kita sedang membiayai gereja atau membiayai misi?
POKOK-POKOK
§
Tujuan dari Pengumpulan dana sebagai Modal
§
Masalah-masalah di dalam Pengumpulan dana sebagai Modal
TUJUAN DARI PENGUMPULAN DANA
SEBAGAI MODAL
KEBIASAAN/TRADISI
Untuk membiayai sebuah proyek yang penting yang tidak
dimungkinkan oleh sumber-sumber yang tetap.
APAKAH PERSEMBAHAN TAMBAHAN BERTENTANGAN DENGAN
PERENCANAAN PERSEMBAHAN TERPADU?
67
Perencanaan Persembahan Terpadu memberi kelonggaran kepada
persembahan-persembahan tambahan. Kenyataannya adalah,
persembahan ini harus tetap sebagai persembahan “tambahan” oleh
karena gereja tidak selamanya membutuhkan, sebagai contoh, sebuah
gedung sekolah baru atau dana untuk sebuah proyek misi yang khusus.
Persembahan yang dikumpulkan pada rapat General Conference, yang
hanya dikumpulkan dua kali dalam lima tahun, adalah sebagai contoh
dari persembahan-persembahan tambahan.
TETAP DALAM ROH PENYEMBAHAN
Sebuah kampanye untuk dana modal perlu menjadi sebuah
pengalaman rohani dan bukan menjadi sebuah persaingan tentang
siapa yang akan menjadi pemberi yang baik hati. Yesus, Pemberi yang
sempurna, menunjukkan kepada kita bahwa janda dengan dua peser itu
adalah murid-Nya. Janda itu memberi hanya sedikit, namun sedikit itu
adalah semuanya yang dia miliki. Dengan kata lain, sasaran rohani
bukanlah berhubungan dengan cinta akan uang.
CARA-CARA UNTUK MENOLONG
Satu program pengumpulan dana sebagai modal dapat membantu
pengalaman rohani dari jemaat atau anggota secara pribadi jika itu:
§
Berfokus pada Allah dan apa yang sedang Allah lakukan.
§
Berfokus pada hubungan seseorang dengan Allah di dalam
rencana-Nya kepada masing-masing.
§
Tetapkan visi—itu akan memberikan inspirasi.
§
Jadikan misi itu berhubungan. Merekrut orang-orang untuk
bergabung dalam misi Allah.
68
§
Dasarkan program tersebut pada DOA.
CARA-CARA YANG MENGHALANGI
Pengumpulan dana sebagai modal akan menghalangi pengalaman
rohani dari jemaat atau anggota secara individu jika itu:
§
Menjadi suatu peristiwa yang diulang dan diulang dan diulangi.
§
Berfokus pada pendonor dan berpusat pada pemberi-pemberi yang
memberi lebih banyak.
§
Berfokus pada uang.
§
Membanding-bandingkan orang.
§
Menggunakan “tipu muslihat” metode-metode pamasaran.
§
Kehilangan pandangan akan nilai-nilai kekal.
§
Kehilangan pandangan akan misi.
§
Meninggikan nama-nama para pemberi.
TUJUAN-TUJUAN ALKITABIAH
Model Alkitabiah dari penatalayanan adalah:
§
Untuk memuliakan Allah.
§
Untuk menyelesaikan maksud Allah.
§
Untuk menjadi bagian dari misi-Nya.
69
§
Untuk menjadikan anggota-anggota sebagai murid.
§
Untuk mendanai kerajaan Allah.
MASALAH-MASALAH DI DALAM PENGUMPULAN
DANA SEBAGAI MODAL
METODE-METODE PAMASARAN
Mengumpulkan uang untuk suatu organisai non-profit telah
menjadi suatu bisnis yang populer. Ada berlusin-lusin buku di pasar
dan banyak para profesional yang ingin untuk memimpin kampanye
anda—untuk suatu harga, tentunya.
Namun demikian, bilamana kita berada di dalam bisnis Allah, kita
tidak akan berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan cara kita
sendiri. Orang-orang Kristen percaya bahwa jika ini adalah rencana
Allah, maka Dia akan mendanai Gereja-Nya. Kita adalah alat-alat yang
sederhana yang Dia gunakan untuk menyelesaikan misi-Nya.
Pendekatan-pendekatan yang lain tidaklah cocok. Alkitab mengatakan
kepada kita bahwa hanya Roh Kudus yang dapat mempengaruhi hati
seseorang agar bagaimana dia dapat memberi. Tujuan kita adalah untuk
menampilkan kebutuhan-kebutuhan dan menghubungkan kebutuhan
tersebut kepada misi itu.
PENGGUNAAN KONSULTAN KRISTEN
Beberapa gereja telah mempekerjakan para pengumpul dana
Kristen yang profesional untuk mengadakan kampanye mereka dan
telah mencapai 160 persen dari sasaran mereka tanpa menyebutkan
kata uang. Mereka berfokus kepada visi dan menjadi bagian dari satu
sasaran yang lebih besar.
70
PERSIAPAN
Sebuah kampanye adalah bukan satu peristiwa sehari saja dan
membutuhkan persiapan yang baik. Adalah tanggung jawab pendeta
untuk:
§
Menyampaikan visi itu kepada gereja.
§
Cocokkan visi tersebut kedalam gambaran misi global.
§
Mengundang anggota-anggota untuk menjadi bagian dari misi
tersebut.
§
Ajarkan prinsip-prinsip penatalayanan Alkitabiah.
§
Menciptakan suatu atmosfir penatalayanan di dalam gerejanya
sendiri.
§
Jadikan proyek tersebut sebagai bagian dari penyembahan kepada
Pencipta kita.
§
Jelaskan bahwa visi tersebut bukan tentang kita tetapi tentang
Kristus.
§
Mengkomunikasikan informasi-informasi dengan jelas.
§
Memelihara kepemilikan dari proyek tersebut.
SEBAB-SEBAB MENGAPA KAMPANYE GAGAL
Sebuah kampanye bisa gagal oleh karena:
§
Kurangnya persiapan.
71
§
Kurangnya kepemimpinan.
§
Kurangnya keterlibatan pendeta setempat.
§
Pendeta kurang dalam memberikan sebuah teladan dalam
memberi.
§
Perlu untuk dihubungkan kepada kehidupan kerohanian.
§
Sebuah proyek yang tidak sesuai dengan satu kebutuhan.
§
Pembiayaan proyek yang tidak sesuai dengan kemampuan
keuangan gereja.
§
Semangat yang kurang dari gereja.
§
Komunikasi yang kurang di dalam gereja.
§
Sebuah proyek yang tidak menyambung dengan misi gereja.
§
Sebuah proyek yang tidak ada hubungannya dengan masa depan.
§
Kurangnya penyampaian tentang laporan kemajuan dari proyek
tersebut.
PERSIAPAN YANG GAGAL
Persiapan yang gagal menuntun kepada:
§
Kewajiban keuangan yang mahal.
§
Kepemimpinan yang tidak memberikan semangat.
72
§
Merusak kredibilitas.
§
Menghabiskan dana sementara biaya bertambah terus.
KONKLUSI
Pengumpulan dana sebagai modal harus ada pengecualiannya. Itu
harus selalu didekati dalam roh penyembahan kepada Allah, lebih
daripada hanya memuji-muji para pemberi. Persiapan yang dibuat oleh
pendeta gereja adalah sangat penting, sebagai teladan dan
keterlibatannya dalam penggembalaan. Apabila diperlukan seorang
pakar bisnis yang profesional, orang tersebut haruslah seorang Kristen.
73
Bagaimana Uang Gereja
Digunakan
PENDAHULUAN
Penjelasan secara tradisional tentang persepuluhan adalah
menyesatkan. Sebagai tambahan, gereja mengorganiser tiga rencana
persembahan yang berbeda. Bagaimana pendeta-pendeta dapat
mengklarifikasi masalah-masalah ini kepada anggota-anggota gereja
mereka?
POKOK-POKOK
§
Apa itu Persepuluhan?
§
Masalah di dalam penggunaan Persepuluhan
§
Dimana Lumbung/Rumah Perbendaharaan Itu?
§
Prinsip-prinsip di dalam menggunakan Persepuluhan
§
Persembahan-persembahan
§
Masalah-masalah di dalam Persembahan.
§
Perencanaan Persembahan dan Aplikasi-aplikasinya.
APA ITU PERSEPULUHAN?
PANDANGAN TRADISIONAL
Penjelasan secara tradional tentang persepuluhan adalah bahwa
persepuluhan digunakan untuk membayar gaji-gaji dari pendetapendeta. Penjelasan ini berpusat pada pemberi dan dibawah asumsi ini,
pemberi persepuluhan mungkin berpikir bahwa adalah dia, yang
menggaji pendeta-pendeta dan yang mendukung gereja. Kepercayaan
seperti ini menuntun kepada hasil-hasil negatif yang berikut:
74
§
Prinsip-prinsip Penatalayanan kurang dikhotbahkan dari mimbar,
dan ketika pendeta-pendeta berkhotbah tentang penatalayanan,
mereka merasa seakan-akan mereka sedang berbicara tentang
masalah memberi dari dirinya sendiri. Hal ini telah menjadi
sebuah konflik kepentingan.
§
Bilamana anggota-anggota gereja tidak dalam persetujuan dengan
kepemimpinan gereja, mereka akan berhenti memberikan
persepuluhan mereka sebagai satu bentuk protes.
TUJUAN ALKITABIAH
Mengembalikan persepuluhan adalah merupakan satu bentuk
penyembahan kepada Allah. Semenjak pertama sekali itu disebutkan di
dalam Alkitab—Kejadian 14:20—persepuluhan telah dibayar sebagai
respons kepada berkat-berkat Allah. Coba pikirkan tentang hal-hal
berikut:
§
Mengembalikan persepuluhan bukanlah satu perjanjian yang
dibuat oleh Abraham dengan Allah.
§
Allah tidak pernah meminta Abraham untuk membayar
persepuluhan.
§
Persepuluhan tidak dibayar agar supaya dapat mendukung
penggembalaan atau gereja, dan hal ini tidak ada pada saat itu.
§
Setelah Melkizedek, Abraham secara terus menerus
mengembalikan persepuluhan.
§
Mengikuti teladan Abraham, Yakub berjanji untuk mengembalikan
persepuluhan oleh karena Allah telah memberkati dia.
75
§
Kemudian, Allah sendiri telah mengajarkan kepada orang Israel
untuk mengembalikan persepuluhan kepada-Nya, daripada
kepada imam-imam. Mereka mengembalikan persepuluhan
kepada orang Lewi untuk menggantikan bagian dari tanah yang
tidak dimiliki oleh orang Lewi (Bilangan 18-21).
MODEL ALKITABIAH
Persepuluhan adalah kudus, oleh karena persepuluhan adalah
milik Allah. Kita sesungguhnya mengembalikan persepuluhan kepada
Allah, dan Allah memberikan persepuluhan-Nya kepada Gereja.
MASALAH-MASALAH DALAM PENGGUNAAN
PERSEPULUHAN
SIAPA YANG MENENTUKAN PEMAKAIAN PERSEPULUHAN?
Adalah lumrah bahwa orang-orang ingin memutuskan bagaimana
uang mereka harus digunakan, namun, Allah mengatakan kepada kita
di dalam Imamat 27:30 bahwa “semua persepuluhan. . . . adalah milik
Tuhan dan itu adalah kudus.” Karena itu, hanya Allah yang dapat
memutuskan bagaimana persepuluhan akan digunakan.
Didasarkan atas prinsip-prinsip Alkitabiah dan diilhami oleh
nasehat dari Ellen G. White, maka Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
telah mengembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang memadai
tentang penggunaan persepuluhan. Alkitab dan Ellen G. White tidak
menjelaskan dengan rinci tentang penggunaan persepuluhan, beberapa
keputusan harus dibuat oleh gereja sehingga gereja sedunia dapat
memiliki praktek-praktek yang konsisten. Kebijaksanaan persepuluhan
hanya dapat diubah pada Rapat General Conference atau pada Rapat
Tahunan, bilamana semua gereja sedunia benar-benar terwakili.
76
DIMANAKAH LUMBUNG/RUMAH
PERBENDAHARAAN ITU?
MODEL ALKITABIAH
Orang-orang Israel harus membawa persepuluhan mereka ketempat yang telah dipilih oleh Allah sebagai “tempat tinggal-Nya.”
DIMANA LUMBUNG/RUMAH PERBENDAHARAAN ITU?
Adalah di dalam lumbung tempat dimana persepuluhan
dikumpulkan dan digunakan untuk pelayanan di dalam kaabah.
Dengan mengikuti prinsip Alkitab dengan mana orang Lewi mengurus
persepuluhan yang telah diterima di lumbung itu, maka Masehi Advent
Hari Ketujuh menganggap bahwa Konferens setempat adalah tempat
dimana semua persepuluhan dikumpulkan dan ditempatkan yang
darimana para pendeta dibayar.
PRINSIP-PRINSIP DI DALAM MENGGUNAKAN
PERSEPULUHAN
KONFERENS SETEMPAT
Dari konferens setempat atau lumbung itu, bagian terbesar dari
persepuluhan kemudian digunakan untuk gaji-gaji dan pengeluaranpengeluaran pendeta-pendeta, evangelis, pelayan-pelayanan, guru-guru
Alkitab dan personil yang lain, yang masing-masing mempunyai
dukungan yang berbeda kepada gereja setempat. Lebih jauh,
persepuluhan juga digunakan sebagai kepentingan pensiun dari
personil-personil ini.
Bagian yang lain dari persepuluhan digunakan untuk biaya-biaya
operasional, evangelisasi dan peralatan kantor Konferens, dan fasilitas
77
yang digunakan oleh personil-personil tersebut. Sebagian dari
persepuluhan juga di berikan kepada Dana Bantuan Evangelis Literatur.
Prinsip persepuluhan telah dipraktekkan melalui struktur gereja,
itulah sebabnya minimum sepuluh persen dikirimkan kepada Uni
setempat. Sangat unik bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, program
pembagian persepuluhan ini memberikan dukungan kepada gereja
diseluruh dunia. Oleh karena itu, masing-masing anggota gereja dapat
berkata bahwa melalui persepuluhan, Allah mengijinkan dia untuk ikut
berpartisipasi di dalam Tugas yang Besar, yaitu untuk mengabarkan
Injil kepada semua bangsa, suku dan kaum.
UNI SETEMPAT
Sebagian dari persepuluhan yang datang dari Konferens
memungkinkan Uni untuk membayar pegawai-pegawainya, mendukung
Konferens-konferens yang berkekurangan, mendanai usaha-usaha
evangelisasi, membuka daerah-daerah baru yang belum dimasuki dan
mendukung sekolah-sekolah berasrama. Sebagai tambahan, paling
kurang 10 % lagi ditransfer ke Divisi.
DIVISI
Dengan cara yang sama dalam mana persepuluhan dibagi pada
tingkat Uni, persepuluhan yang diterima pada tingkat Divisi digunakan
untuk mendukung Uni-uni yang berkekurangan, membuka wilayahwilayah yang belum dimasuki, dan mendukung seminari-seminari di
Divisi. Divisi Amerika Utara mengirimkan sampai dengan 8 % dari
persepuluhan yang telah diterima, walaupun Divisi-divisi yang lain
mengirimkan hanya 2 % kepada General Conference.
78
MODEL ALKITABIAH
Dari bagian persepuluhan yang diterima di General Conference
hampir tiga kwartal (71 %) dikirim kembali kepada ladang sedunia
sebagai berikut:
§
Sumbangan-sumbangan (52 %)
§
Sumbangan khusus (3 %)
§
Pekerja-pekerja Inter-divisi (16 %)
§
Biaya operasional dari berbagai departemen dan pelayananpelayanan di Kantor Pusat Gereja (24 %)
§
Dana untuk Jaringan Televisi Advent, Rapat Musim Semi dan
Rapat Tahunan, Rapat-rapat General Conference dan pelayananpelayanan yang lain (5 %)
* Semua persentasi didasarkan pada Anggaran CG tahun 2004.
PERSEMBAHAN - PERSEMBAHAN
KEBIASAAN/TRADISI
Kita memberikan persembahan setelah sebuah panggilan dibuat.
Sayangnya, anggota-anggota gereja sering memberi persembahan oleh
karena tanggung jawab atau perasaan bersalah.
TUJUAN ALKITABIAH
Di dalam memberikan persembahan kepada Allah dalam proporsi
berapa banyak kita telah diberkati oleh-Nya, kita mengakui bahwa Dia
adalah Pemberi Hidup yang besar.
79
MODEL ALKITABIAH
Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita harus bermurah hati
sama seperti Tuhan telah bermurah hati kepada kita—itulah sebabnya
Alkitab tidak pernah menyebutkan suatu jumlah atau suatu persentasi.
Orang yang percaya harus memutuskan di dalam hatinya, di bawah
tuntunan Roh Kudus, berapa banyak dan dimana dia akan memberi.
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN YANG BERBEDA
Kebaikan hati di dalam persembahan berawal bilamana tanggung
jawab persepuluhan telah dipenuhi. Tentunya, tempat peribadatan
setempat mempunyai kebutuhan-kebutuhan juga, dan di dalam
memberikan persembahan kepada dana gereja setempat, kita
mengetahui bahwa kita menerima—dan menghargai—pelayanan
penggembalaan.
Walaupun hati mereka terpaut kepada sebuah pelayanan yang
khusus, anggota-anggota harus mengingat bahwa mereka adalah bagian
dari gereja sedunia dan tugas yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada
pengikut-pengikut-Nya untuk disampaikan kepada seluruh dunia.
Untuk alasan inilah E. G. White merekomendasikan bahwa anggotaanggota gereja harus memakai “Sistem Memberi Sistimatis” (SMS)
sehingga “tidak seorangpun yang akan menunggu untuk digerakkan
oleh orang lain atau oleh sebuah panggilan atau oleh sebuah seruan
barulah dia bermurah hati.”
MASALAH - MASALAH DALAM PERSEMBAHAN
PANGGILAN-PANGGILAN YANG BERBEDA
Bahkan diluar gereja sana, orang-orang tak putus-putusnya
dibombardir dengan panggilan-panggilan sehubungan dengan berbagai
kebutuhan-kebutuhan di dalam masyarakat mereka. Begitu banyak
80
uang dan usaha yang dihabiskan untuk memperoleh uang dari orang
lain. Pendekatan pemasaran terhadap keperluan-keperluan
pengumpulan dana sehingga jumlah yang dikumpulkan dalam proporsi
yang langsung kepada jumlah yang telah dihabiskan pada saat promosi
diadakan.
Kepemimpinan gereja harus menetapkan visi dari misi sedunia
secara pasti. Pemimpin-pemimpin gereja perlu untuk menilai anggotaanggota secara teratur sehubungan dengan bagaimana uang-uang yang
sebelumnya telah digunakan, tentang situasi-situasi terkini, sambil
memperhatikan proyek-proyek terbaru dan kebutuhan-kebutuhan yang
mendesak.
PERENCANAAN PERSEMBAHAN
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia mengakui tiga
rencana persembahan yang berbeda:
§
RENCANA PESEMBAHAN TERPADU:
Dengan rencana ini, semua persembahan akan masuk ke-dana
bantuan umum yang sama dan dialokasikan kepada berbagai
departemen, lembaga-lembaga dan proyek-proyek misi, sesuai
dengan rasio pembagian yang telah ditetapkan oleh General
Conference dan Divisi-divisi.
§
RENCANA PEMBERIAN PRIBADI:
Dengan rencana ini masing-masing anggota memilih jumlah yang
dia ingin berikan kepada setiap kategori berikut:
1).
Jemaat setempat
2).
Konferens
3).
Gereja sedunia (Uni/Divisi/GC)
81
§
KALENDER PANGGILAN MINGGUAN:
Dengan rencana ini, persembahan terpisah dipromosikan dan
diterima, berdasarkan Kalender Persembahan Gereja.
RENCANA PERSEMBAHAN TERPADU
Sepanjang tahun-tahun, gereja Advent telah mengembangkan
persembahan yang bervariasi yang tidak selalu mudah bagi rata-rata
anggota gereja untuk mengerti.
Dalam rapat tahunan 2002, gereja sedunia telah memutuskan
untuk menyederhanakan sistim persembahan untuk menghindari
kebingungan. Rencana Persembahan Terpadu (RPT) telah disetujui oleh
mana semua dana yang dikumpulkan selama pelayanan Sekolah Sabat
dan Khotbah, akan dimasukkan dalam satu dana tertentu. Dari dana
umum inilah, sebagian dari uang diperuntukkan di gereja setempat.
Sebagian lainnya dikirimkan kepada Konferens, Uni, Divisi dan General
Conference. Dari tempat-tempat ini, uang akan dibagikan kepada
berbagai departemen, pelayanan, lembaga-lembaga, dan kegiatankegiatan gereja, sesuai dengan persentasi yang diijinkan oleh badan
gereja untuk menjalankan misinya. Supaya adil, maka persentasi dari
pembagian tersebut harus diperbaharui sebagaimana diperlukan—
paling kurang sekali dalam lima tahun.
MENGGUNAKAN RENCANA PERSEMBAHAN TERPADU
Keinginan Divisi untuk menggunakan Rencana Persembahan
Terpadu haruslah dikonsultasikan dengan Uni dan kemudian harus
menjalankan protokol berikut:
§
Keputusan terhadap pemakaian rencana yang baru, dan
memutuskan berapa persentasi akan tinggal pada setiap
tingkatkan. ( Pedoman GC adalah 50-60 % untuk gereja setempat
dan 20-25 % untuk GC).
82
§
Membagi persentasi yang sisa antara Konferens, Uni dan Divisi.
Untuk dapat melakukan hal ini, bendahara Divisi perlu untuk
mempelajari arah dari persembahan paling sedikit tiga tahun
terakhir.
PROGRAM PENDIDIKAN PENATALAYANAN
Dalam memutuskan untuk melanjutkan RPT, Divisi harus
menyadari akan kebutuhan dari program pendidikan penatalayanan,
yang dapat dijalankan selama setahun, tergantung dari tingkat
kesadaran akan filsafat penatalayanan daripada para administrator,
direktur-direktur penatalayanan dan pendeta-pendeta. Pendidikan
penatalayanan memiliki tiga komponen sebagai berikut:
§
Administrator Divisi, Uni, Konferens dan Direktur Penatalayanan
harus terbuka kepada seminar. (Waktu diperlukan: sampai
dengan satu bulan)
§
Semua pendeta harus mengikuti seminar Dasar Penatalayanan
Alkitabiah. (Waktu diperlukan: paling kurang tiga bulan).
§
Semua gereja harus dilatih tentang paradigma yang baru dan
mengerti bagaimana RPT bekerja. (Waktu diperlukan: paling
kurang enam bulan).
PROGRAM INFORMASI
Keputusan untuk menjalankan RPT mencakup sebuah indeks
informasi yang penting yang disebut dengan nama Paket Informasi
General Conference. Bendara-bendahara dalam berbagai tingkat dari
gereja akan mengeluarkan informasi yang perlu kepada Direktur
Departemen Penatalayanan, dan melatih Bendahara Uni dan Konferens
untuk menggunakan paket informasi ini agar dapat memberikan laporan
83
yang teratur (bulanan/per-kwartal) tentang penggunaan persepuluhan
dan persembahan pada tingkat Konferens dan Uni setempat.
RENCANA PEMBERIAN PRIBADI
Dengan menggunakan sistim yang telah disederhanakan dari RPT,
maka anggota-anggota gereja secara individu memilih jumlah yang dia
ingin berikan kepada masing-masing dari tiga kategori:
1).
Jemaat setempat
2).
Konferens/Mision
3).
Gereja sedunia (Uni/Divisi/GC).
Dana yang telah ditetapkan untuk tiga kategori ini kemudian dibagikan
dengan menggunakan sebuah rumusan pada masing-masing tingkatan.
KALENDER PERSEMBAHAN
Kalender persembahan adalah satu bentuk tradisionil yang biasa
dalam mana persembahan diterima oleh gereja. Persembahan sekolah
sabat dan lain-lainnya diberikan untuk tujuan misi, dan panggilan
khusus akan dibuat selama pelayanan khotbah sesuai dengan kalender
tahunan yang telah ditetapkan oleh General Conference.
PERENCANAAN PERSEMBAHAN DAN
APLIKASINYA
GEREJA SETEMPAT
Ada dua skenario yang berbeda, tergantung dari apakah gereja
setempat mengikuti Kalender tradisional ataukah Anggaran Terpadu.
§
Bilamana mengikuti Kalender Persembahan, departemen atau
pelayanan gereja yang berbeda, menerima dari hasil pendapatan
dari persembahan dari Sabat khusus.
84
§
Bilamana mengikuti Anggaran Terpadu, persembahan yang
diterima sepanjang tahun untuk gereja setempat biasanya masuk
kedalam rekening dan kemudian digunakan sesuai dengan
anggaran tahunan yang telah ditetapkan setiap tahun oleh
anggota-anggota gereja. Anggaran ini harus mencerminkan visi
yang dimiliki oleh pendeta untuk gerejanya dan prioritas-prioritas
apa yang harus dicapai dalam menyelesaikan misi. (Lihat seminar
Strategi Anggaran Gereja oleh departemen penatalayanan).
Porsi terbesar dari persembahan-persembahan digunakan untuk
memelihara gedung gereja. Bagi gereja-gereja setempat yang memiliki
sekolah-sekolah, bagaimanapun, subsidi keuangan yang diperlukan oleh
sekolah setempat semakin meningkat terhadap anggaran gereja.
Walaupun sekolah-sekolah gereja adalah alat-alat yang penting untuk
memberikan pendidikan Kristen kepada anak-anak kita, mereka juga
adalah dimensi evangelisasi di dalam masyarakat kita. Masalah
utamanya adalah untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhankebutuhan yang dirasakan dan tujuan utama dari eksistensi kita
sebagai orang Kristen dimanapun kita berada. Kita harus selalu
mencerminkan tujuan utama dari lembaga-lembaga kita: Apakah
lembaga-lembaga ini menyelesaikan misi kita? Kalau demikian, puji
Tuhan. Sayang sekali, di dalam anggaran gereja yang rata-rata, kurang
dari lima persen diserahkan secara langsung kepada evangelisasi.
KONFERENS
Persembahan untuk Konferens biasanya bertuliskan
“Pengembangan Konferens” dan digunakan untuk keperluan
perkemahan orang muda, perluasan sekolah menengah, fasilitas
perkemahan, dan usaha-usaha yang lain yang membutuhkan dana
tambahan dari yang bukan persepuluhan.
85
UNI DAN DIVISI
Sejumlah persembahan akan langsung diberikan kepada satu
departemen atau pelayanan-pelayanan di tingkat Uni atau Divisi, seperti
AWR, ADRA, Kebebasan Beragama, Orang Muda, atau Pendidikan.
Persembahan yang lain dibagi antara Uni dan Divisi. Seringkali
persembahan dikirimkan langsung kepada General Conference untuk
beberapa badan seperti AWR dan Kebebasan Beragama.
GENERAL CONFERENCE
Semua persembahan Sekolah Sabat, persembahan hari ulang
tahun/ucapan syukur, perluasan misi, Minggu Pengorbanan Tahunan,
perkumpulan, dan dana investasi disebut sebagai persembahan
Konferens dan akan masuk kedalam rekening yang sama, yang akan
mendanai misi sedunia. Sebagian dari persembahan Sabat ketiga belas
akan dipakai untuk sebuah proyek khusus. Sisa dari semua
persembahan Sekolah Sabat dipakai untuk Misi Sedunia. Persembahan
yang dikumpulkan pada rapat General Conference, dikumpulkan dua
kali selama satu kali rapat lima tahunan, adalah merupakan
persembahan khusus yang akan dipakai semuanya untuk proyek
khusus untuk mana persembahan itu dikumpulkan.
86
Download