VIDEOGRAFI: KAMERA DAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR D. Nunnun Bonafix Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Komunikasi dan Multimedia, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480 ABSTRACT Technology advances have greatly influenced in film and television development in the last decades. The purpose of this article is that videographers are able to increase their competence and skills in both mastering video camera and producing innovative and artistic work. A camera is one of the vital devices to take video pictures. In order to produce the best pictures, the camera mastery, the mastery of both the parts of the camera and the picture taking techniques, becomes an absolute point. Therefore, the abilities of the videographers can be improved significantly and they are able to produce the best and acknowledged work. Keywords: camera, techniques ABSTRAK Kemajuan teknologi telah banyak mempengaruhi perkembangan film dan TV dalam decade terakhir. Artikel ini bertujuan agar para videographer mampu meningkatkan kemampuan dan keahliannya dalam menguasai alat kamera video serta menghasilkan karya yang inovatif dan artistik. Kamera, merupakan salah satu alat vital yang mengambil gambar video. Untuk menghasilkan gambar terbaik yang didapat, maka penguasaan kamera adalah menjadi hal yang mutlak. Mulai dari bagian-bagian kamera serta teknik pengambilan gambar. Dengan demikian, nantinya kemampuan semua videografer dapat meningkat dengan signifikan serta menghasilkan karya terbaik yang diakui. Kata kunci: kamera, teknik Videografi: ….. (D. Nunnun Bonafix) 845 PEN NDAHULU UAN M Menjadi juruu kamera sebbetulnya bukan hal sulit asal a memenuuhi kriteria yaaitu tidak bu uta warna, mampu memegang kamera denggan baik dann benar, dan n mempunyaai fisik yangg sehat. Priaa maupun wanita tidak t ada masalah. Sejaalan dengan kemajuan teeknologi, kaamera professsional pun sekarang ukuran serta s beratnyya makin keccil dan ringaan. Juga sekaarang banyakk alat bantu untuk kamerra seperti jimmy jiib, portal jibb, dolly tracck, dan lainnnya. Menjadii juru kamerra disesuaikaan dengan kebutuhan k masing-m masing seperti juru kam mera berita (reportase), ju uru kamera film, f juru kam mera video klip, k juru kamera dokumentasii, dan lain-lain. Gambarr dari hasil kamera k tentuunya sangat mempengarruhi hasil akhir (paaska produkksi) sehinggaa teknik dan artistik pengambilan gaambar oleh seorang juru u kamera merupakkan kunci sukkses seorangg juru kameraa. Gambar 1 Juru J Kamera (cameramen) PEM MBAHAS SAN A 3 jenis kamera Ada k yangg kita kenal yaitu y : kamerra foto, kameera film/movie, dan kameera video. Ketiga jenis kameraa tersebut mempunyai m k karakteristik yang berbedda. Perbedaaannya terutaama pada aspek baahan penyim mpan gambar (imej) dan proses p terjad dinya gambarr. Untuk kam mera foto dan n kamera film bahhan bakunya menggunakaan pita selluloid untuk yang y analog, sedangkan ddigital, meng ggunakan media memory m atau hard disk. Sedangkan S unntuk kameraa video mengggunakan bahhan baku kaaset video untuk annalog, untuk digital, mengggunakan meemory atau hard h disk. Gambar 2 Kamera Anallog, Kamera Digital, D dan Kaamera Film 846 HUMANIOR RA Vol.2 No.1 1 April 2011: 845-854 Selanjutnya jika dilihat dari gambar yang dihasilkan dari ketiga kamera di atas, perbedaannya adalah, jika kamera foto menghasilkan gambar tunggal tak bergerak (still picture), sementara kamera film dan video memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menghasilkan gambar-gambar hidup atai citra bergerak (motion picture). Penggolongan penggunaan kamera dibagi menjadi tiga yaitu kamera studio, kamera portable (ENG Camera) dan kamera EFP (Electronics Fields Production). Gambar 3 Kamera EPP Gambar 4 Kamera ENG Kamera Studio adalah kamera yang digunakan di studio, untuk memproduksi sebuah program acara televisi. Kamera ENG (Electronics News Gathering) atau Portable Camera, pada awalnya kamera ini untuk hunting berita. Kamera EFP (Electronics Field Production), banyak dipakai di dalam ruangan. Saat ini lahirnya kamera digital banyak mengubah dunia perfilman dan pertelevisian dunia. Dengan kamera digital ada beberapa keuntungan yang diperoleh, diantaranya soal biaya produksi yang relative murah dibanding jenis kamera analog. Salah satu perubahan yang cukup signifikan dalam dunia video yaitu hadirnya DV Camcorder (Digital Video). Dengan menggunakan media kaset DV dan mini DV, hasil sangat prima karena didukung system kompresi DV yang cukup canggih. Kompresi DV yang paling umum memiliki data rate 25 Mega Bits/Second. Kompresi ini biasa disebut dengan DV25. Kelebihan kamera digital dibandingkan kamera analog adalah: pertama, gambar dan suara lebih prima, karena DV memiliki resolusi vertical lebih dari 500 line (dibandingkan dengan VHS yang resolusi yang hanya 250 line). Juga kualitas suara yang melebihi kualitas CD yaitu 48 KHz (disbanding kualitas CD Audio yaitu 44 KHz). Kedua, no generation loss, selama koneksinya digital, tidak terjadi penurunan kualitas. Ketiga, tidak memerlukan video capture card, karena kamera sudah digital, maka tinggal transfer dengan interface firewire (IEEE 1394). Memilih Kamera Digital Video (DV) Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kamera DV yaitu, resolusi, color space, CCD design, aspect ratio serta harga. Banyak kamera sekarang memiliki dua macam scanning mode yaitu interlaced dan progressive mode. Interlace scanning mode banyak digunakan pada ATV standar, sedangkan progressive scanning dapat menghilangkan artifact dan menambah sedikit motion blur saat pergerakan yang cepat sehingga terlihat seperti film (film look). Videografi: ….. (D. Nunnun Bonafix) 847 Gaambar 4 Scannning Interlaced d VS Progresssive Standar yangg digunakan kamera videeo ada beberrapa macam yaitu SECA AM, PAL, daan NTSC. ustralia, dan Uni Eropa, S SECAM, di Perancis, PAL , baanyak digunnakan di wilaayah Asia, Inndonesia, Au Timur Tengah, T dan Afrika, dann NTSC, di Amerika, Jeepang, Kanaada, Meksikoo, serta Korea. Yang membeddakan ketiga system terseebut adalah juuga aspek fraame rate dann scan line. S Standar PAL memiliki frekuensi liistrik AC frame raate 25 framee/sec atau 500 fields/sec. Frame rate digunakan berdasarkan b yang diggunakan yaittu 50 Hz. Seementara itu dalam analo og television,, jumlah horrizontal scanline pada layar televisi atau monitor adalahh salah satu ukuran berap pa tinggi ressolusi gambaar, PAL mem miliki 625 horizonttal scanline. Saat ini tekknologi DV sudah diperrbarui yaitu dengan diperkenalkan teknologi t HDV (H High Definitioon Video). Persiap pan Kameera Sangat muutlak melakkukan persiapan sebellum pengam mbilan gam mbar. Karen na akan mempenngaruhi shoooting style daan hasil akhir sebuah fillm atau videeo. Ada bebeerapa hal yaang harus dilakukaan oleh juru kamera sebeelum memulaai pengambiilan gambar yaitu white bbalance, yaiitu proses sosialisaasi lensa kam mera dengan keadaan sekkitar obyek perekaman. p H ini terjaddi karena suaatu lokasi Hal memilikki cuaca, keepekaan cahhaya serta tekstur t yang g berbeda. Perlu diperrhatikan pu ula aspek pencahayyaan dan fillter dalam mengatur m whiite balance. Contohnya bila b mengguunakan lamp pu kuning (tungstenn), maka dinnetralkan dahhulu dengann CTB (Colo or Temperatuure Blue) saampai warnaa menjadi putih, seetelah itu baruu atur Whitee Balance. Gambar 5 Whhite Balanced d pada Kameraa 848 HUMANIOR RA Vol.2 No.1 1 April 2011: 845-854 F Focusing addalah usaha untuk menccari obyek yang y paling jauh dari ssemua obyek k dengan ukuran gambar (fraame size) paaling dekat (extreme cllose up) dann memposissikan gambaar sejelas mungkinn dengan mem mutar ring focus. fo Gambaar 6 Fokus padda Kamera Gam mbar 7 Camerra Handling P Posisi memeegang kamerra merupakann salah satu kunci dalam m persiapan ssebelum pengambilan gambar. Apakah juuru kamera akan melakkukan handh held atau menggunakan m n tripod. Jik ka posisi handheldd maka dibiaasakan mengambil dengaan tangan kirii. Tapi jika kamera k nanti akan dipasaang tripod maka unntuk mengam mbilnya mengggunakan tanngan kanan. M Mengatur kamera adalaah poin yanng sangat dip perhatikan dalam d persiaapan. Karen na setting kamera juga j setting suara akan dilakukan oleh o juru kam mera untuk mendapatkan m n setting yan ng paling maksimaal yang diingginkan yang sesuai denggan kebutuhaan yang henddak dicapai. Setting speeed record ada 2 maacam yaitu SP S (Standardd Play) dan LP L (Long Pla ay), sedangkaan untuk auddio, gunakanllah selalu 16 bit unntuk hasil yanng optimal. Pengam mbilan Gaambar (Sh hot) S Shot adalah unsur terkeccil dari sebuah struktur film f yang uttuh, yang dappat dilihat pesan dari shot itu sendiri. Hall-hal yang perlu diperhaatikan dalam pengambilaan gambar yyaitu: faktor manusia, faktor ruuang, faktor waktu, fakttor peristiwaa dramatik dan faktor suuara. Faktor manusia ditampilkan untuk melambangka m an perwatakaan atau masaalah dalam sebuah s film. Faktor mannusia menjad di bagian integral dengan perisstiwa yang inngin disajikann dalam film m. Gambbar 8 Faktor Manusia M Videogra afi: ….. (D. Nunnun N Bona afix) 849 F Faktor ruangg ada dua macam, m yaituu ruang alam mi dan non alami. a Ruangg alami adallah ruang yang sessungguhnya untuk sebuaah peristiwaa yang terjad di. Ruang noon alami adaalah ruang pengganti p yang dippakai untuk menggambaarkan suatu peristiwa p ataau biasa disebut studio. Biasanya untuk u non alami sepperti studio bluescreen b a green screen, sehingga dalam penngeditan lataar belakang hijau atau h atau biru dapat diganti lattar belakang ruang alami atau kreasi dari d 3 dimennsi. Gambar 9 Stuudio Alami daan Non Alamii F Faktor waktuu memiliki dua d pengertiaan yaitu pen ngertian wakttu secara fisiik seperti pagi, siang, dan mallam serta waaktu kejadiaan ketika sebbuah peristiw wa berlangssung. Jadi w waktu di film m sangan berbeda dengan wakktu sesungguuhnya (real time). Fakto or peristiwa dramatik addalah peristiw wa dalam film yanng diharapkann mampu meenimbulkan reaksi r emosio onal penontoon yang lebihh besar. Gam mbar 10 Dram matik Gambaar 11 Faktor S Suara F Faktor suaraa berfungsi seebagai inform masi ruang, waktu dan peristiwa. p Padda awalnya faktor ini hanya seebagai pelenggkap dan pennunjang visuual saja. Cameraa Angle P Posisi kameera yang menngarah padaa obyek terteentu berpenggaruh terhaddap makna dan d pesan yang akkan disampaiikan. Banyakk juru kameera tidak terrlalu mempeerhatikan suddut pandang g kamera, karena dianggap d sepele. Sudut peengambilan high h angle berbeda b maknnanya dengann low angle. Dengan low anglle, menjadikkan obyek yaang ditangkaap menjadi leebih besar daan megah, seedangkan hig gh angle, menjadikkan obyek terasa keciil. Pada prrinsipnya teknik pengaambilan gam mbar melipu uti sudut pengambbilan, ukurann shot, gerakan obyek dann gerakan kaamera. Sudut pengaambilan gam mbar ada lima macam yaaitu bird eye view, high angle, eye level, l low angle, ddan frog eye. Masing-maasing mempuunyai fungsii yang berbeeda sehinggaa karakter dan d pesan 850 HUMANIOR RA Vol.2 No.1 1 April 2011: 845-854 yang dikkandung tiapp shot akan berbeda puula. Bird vieew adalah suuatu teknik ppengambilan n gambar dengan posisi kameera di atas ketinggian k o obyek yang direkam. Tuujuannya adaalah mempeerlihatkan obyek-obbyek yang diitangkap terkkesan lemah,, sehingga peenonton meraasa iba dan ttergerak hatin nya. G Gambar 12 Birrd View G Gambar 13 Hiigh Angle H High angle adalah tekniik pengambillan gambar dari atas obyyek, tetapi leebih rendah dari bird view. Tuujuannya addalah obyek yang ditanggkap terkesaan dilemahkkan dan tak berdaya. Lo ow angle adalah pengambilan p n gambar daari bawah obyek. o Kesaan yang tim mbulkan obyek menjadi terkesan dominann dan besar. Gaambar 14 Low w angle Gaambar 15 Eyee level Eye level addalah pengam E mbilan gambbar yang sejaajar dengan posisi p obyekk. Sudut pengambilan ini yang paling serinng dilakukann oleh juru kaamera. Sudu ut pengambilan ini kuranng mengandu ung kesan tertentu. Namun harrus diperhatikkan komposisi pada fram me agar enakk dilihat. Frrog eye adalaah teknik pengambbilan gambaar yang di mana m posisi kamera sejaajar dengan posisi dasarr dari sebuaah obyek. Kesan yang y ditimbuulkan adalahh dramatis karena k mem mperlihatkan suatu visuaal yang men narik tapi diambil dengan variaasi tidak sepeerti biasanyaa. Gam mbar 16 Frog eye Videogra afi: ….. (D. Nunnun N Bona afix) 851 Frame Size (Uku uran Gamb bar) U Ukuran gam mbar (frame size) dalam m setiap sho ot memiliki maksud dann maknanyaa sendirisendiri. Untuk itu juuru kamera dituntut unttuk memaham mi ukuran gambar g yangg disesuaikan n dengan kebutuhaan skenario sebuah s adegaan. Extreme Close Up (E ECU) yaitu ukuran u sangaat dekat sekali dengan obyek, memiliki m makkna menamppilkan detail dari d sebuah obyek. o Gam mbar 17 Extreeme close up Gam mbar 18 Big clo ose up Gambar 119 Close up Big Close Up (BCU) yaiitu dari batass kepala hing B gga dagu obyyek, memilikki kesan menampilkan obyek untuk u menim mbulkan ekspperesi tertenttu. Close Up p (CU) yaituu dari batas kepala hing gga leher bagian bawah, b mem miliki kesan memberikan m gambaran obyek o secara jelas. Mediuum Close Up p (MCU) yaitu darri batas kepaala hingga daada ke atas, memiliki m kesaan menegaskkan profil sesseorang. Gambaar 20 Medium close up Gambbar 21 Medium m shot Gam mbar 22 Full shot s M Medium Shoot (MS) yaituu dari batas kepala k samp pai pinggang (perut bagiian bawah), memiliki kesan memperlihatk m kan sesorang dengan tam mpangnya. Full F Shot (FS S) yaitu dari batas kepalla hingga kaki, meemiliki maknna memperlihhatkan obyekk dengan lin ngkungan sekkitar. Long SShot (LS) yaiitu obyek penuh deengan latar belakangnya, b , memiliki makna m menonj njolkan obyekk dengan lataar belakangn nya. Gam mbar 23 Long shot 852 HUMANIOR RA Vol.2 No.1 1 April 2011: 845-854 Obyek k Bergerak k U Umumnya jiika juru kam mera membiddik obyek yaang tidak berrgerak tentu sangat mudaah karena tinggal mengatur m koomposisi sajaa. Namun jikka obyeknyaa bergerak, contohnya c oorang, maka dia akan bergerakk dinamis. Untuk U dapat mengikuti obyek teruss menerus, dapat d juga ddigunakan alat bantu seperti crane, c rel, dan d lain-lain. Obyek yanng menjauhii kamera dissebut walk oout, dan oby yek yang mendekaati kamera disebut d walkk in. Untuk obyek yang g masuk ke frame f kameera disebut in i frame, sebaliknnya, obyek keeluar dari fraame kamera disebut d out frame. fr Gerakaan Kamerra (Cameraa Movemen nt) Z Zoom in daan zoom outt, secara fisiik kamera tiidak bergeraak, yang tekkan hanyalah h tombol zoomingg. Jika ditekaan ke belakaang maka menimbulkan m efek obyekk menjauh, sebaliknya diitekan ke depan, maka m menimbbulkan efek obyek o mendeekat. Gam mbar 24 Zoom out & in Gam mbar 25 Cameera Tilt Tilting, geraakan kamera ke atas dan gerakan kam mera ke baw wah, biasanyaa untuk menampilkan sosok terrtentu dan menimbulkan m n rasa penasaaran penonto on, ada dua macam m tiltingg yaitu tilt up p dan tilt down. Dolly D shot, pengambilan gambar denngan menggu unakan dollyy yang bisa ddigerakkan maju m dan mundur. Gam mbar 26 Dolly shot G Gambar 27 Cam mera pan P Panning, peengambilan gambar yanng mengerak kkan posisi kamera darii kiri ke kaanan atau sebaliknnya. Menamppilkan kesann urutan obyyek secara raapi. Untuk panning, p juruu kamera tid dak boleh terlalu cepat c karenaa berdasarkaan psikologi penglihatan n, bahwa seeseorang pennonton akan n mampu menginddentifikasi obbyek dalam waktu minimal 3 detik. Kurang daari itu, makaa penonton akan a sulit mengenaali obyek yanng dilihatnyaa. Videogra afi: ….. (D. Nunnun N Bona afix) 853 Crane shot, atau biasa disebut d jimmyy jib, dengan n panjang seekitar 9 meteer, alat ini dilengkapi tombol zoom, dan dilengkapi monitor keccil. Kelebihaannya adalaah dapat meenggunakan berbagai macam angle, a dibandding dengan handheld. Gam mbar 28 Cranne shot Gambar 299 Follow shot F Follow, kam mera bergeraak mengikuuti obyek, dan d alat banntunya dapaat menggunaakan rel, kendaraaan dan lainnyya. P PENUTUP P Dengan teknnik serta penngetahuan teentang kameera yang baikk, tentunya juru kameraa dituntut D menghassilkan karyaa yang optiimal dan maksimal. m Ju uru kamera dapat mennerapkan tek knik dan pengetahhuan yang baaik tentang kamera k yangg disesuaikan n dengan kebbutuhan di laapangan. Pen ningkatan keahliann juru kameraa di lapangann memberikaan dampak yang y luar biaasa terhadap video atau film f yang dibuat seehingga videeo atau film yang y berkuallitas tinggi ak kan banyak bermunculan b n. DAFT TAR PUST TAKA Askunriffai. (2009). Videografi: V O Operasi kameera & teknikk pengambilaan gambar. B Bandung: Wiidya P Padjajaran. Compesii, R. J. (20033). Video fielld productionn & editing (6th ( ed.). Sann Francisco: Pearson Edu ucation. Zettl. (20009). Televission productiion handboook (10th ed.). California: Wadsworth Cengage Leearning. 854 HUMANIOR RA Vol.2 No.1 1 April 2011: 845-854