PERKAWINAN KELUARGA SAKINAH I. Pendahuluan Allah SWT menurunkan Agama Islam sebagai rahmatan lil’alamin, Agama Islam merupakan tuntunan dan petunjuk bagi umat dalam memelihara hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan alam lingkungan. Salah satu hubungan sesama manusia disyari’atkan Agama Islam adalah perkawinan atau pernikahan. Perkawinan merupakan bentuk ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasul, untuk membangun rumah tangga/keluarga bahagia yang dijalin dengan mawaddah dan rahmah atau rasa cinta dan kasih sayang. Rasa cinta kasih sayang yang timbul dalam keluarga berupa saling menyantuni antara suami dan isteri. Bila dalam keluarga timbul rasa kasih sayang dan saling menyantuni maka akan terbentuk Keluarga Sakinah yang akan melahirkan generasi manusia yang baik dan berkualitas. Kata sakinah merupakan pengertian dari rumah tangga dari kata sukna dimana terdapat sakanun atau sakinah sehingga rumah tangga yang sakinah ialah tempat tinggal yang di dalamnya mencerminkan ketenangan dan ketentraman hati (jiwa) seluruh penghuninya diliputi rasa cinta, mesra dan kasih sayang antara mereka. Untuk mewujudkan keluarga sakinah, maka kami akan memberikan beberapa hal mengenai Perkawinan dan Keluarga pada Calon Pengantin . A. MASALAH PERKAWINAN 1. Apa itu perkawinan Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.(UU No.1 tahun 1974 ) “ Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah)bagi kaum yang berfikir “ (Ar-Ruum: 21 ) 1 2. Tujuan Perkawinan Tujuan perkawinan adalah membentuk rumah tangga yang sakinah penuh dengan kedamaian, cinta kasih sayang dan penuh tanggung jawab antara suami isteri. 3. Hukum Nikah a. Wajib Wajib bagi orang yang sudah mampu melaksanakan perkawinan, dan ia takut akan terjerumus ke dalam perzinahan. b. Sunnah Sunnah bagi orang yang nafsunya telah mendesak serta ia mampu melaksanakan perkawinan, tapi ia masih dapat menahan dirinya dari berbuat zina c. Haram Haram bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah, baik bathin maupun lahir kepada isterinya serta nafsunyapun tidak mendesak. d. Makruh Makruh bagi seseorang yang lemah syahwat dan tidak mampu memberi belanja kepada isterinya, walaupun tidak merugikan isteri, karena ia kaya dan tidak mempunyai keinginan syawat yang kuat. 4. Rukun Nikah Untuk sahnya perkawinan harus memenuhi rukun yang telah ditentukan : a. Pengantin laki-laki b. Pengantin perempuan c. Wali pihak perempuan d. 2 orang saksi e. Ijab qobul (serah terima ) antara wali perempuan dengan calon suami 5. Pernikahan yang sehat ? Pernikahan yang sehat adalah dimana pasangan suami isteri sehat lahir dan bathin, bertanggung jawab membina rumah tangga, mampu menanggung risiko secara moral, sosial, dan ekonomi dengan dilandasi saling mencintai. ” Apabila Allah menghendaki suatu keluarga itu mendapatkan kebaikan, Allah menjadikan mereka memahami/menghayati ajaran agama, yang muda menghormati yang tua, Allah menganugerahi mereka kelembutan dalam kehidupan mereka, hemat dalam perbelanjaan mereka, dan Allah menampakan kepada mereka kesalahan mereka agar mereka cepat bertaubat” ( HR Darquthni) 2 6. Landasan Pernikahan a. Landasan spiritual ( ma’nawiyah) keluarga dibangun dan diwujudkan dengan iklim kehidupan dimana diperoleh ketenangan dan ketentraman lahir dan bathin yang memungkinkan berkembangnya cinta kasih dalam keluarga atau Mawaddah. b. Landasan materil (maddiyah) kesanggupan dari keluarga memberikan nafkah wajib baik pelayanan fisik biologis dan nafkah sandang, pangan, papan dan pendidikan. 7. Berapa umur ideal pernikahan Umur pernikahan menurut UU perkawinan no.1 tahun 1974 batas minimal umur yang diijin jika pria sudah berumur 19 tahun dan wanita sudah mencapai 16 tahun, sedangkan umur ideal adalah bagi wanita umur 20 tahun dan bagi Pria umur 25, pada usia tersebut pasangan telah mampu untuk bertanggung jawab secara moral, mental, sosial, ekonomi yang menjadi dasar pembinaan keluarga berkualitas. 8. Pernikahan yang bertanggung jawab secara moral Semua tingkah laku pasangan tidak bertentangan dengan nilai moral agama dan masyarakat, sehingga perkawinan tidak dinodai dengan perilaku yang melanggar norma yang ada. 9. Pernikahan yang bertanggung jawab secara mental ? Untuk membangun keluarga sakinah harus dipenuhi 3 hal yaitu tanggung jawab, niat baik, dan kesepakatan, pelaksanaan perkawinan dengan nilai atau peraturan yang berlaku, saling menyalahkan diantara suami isteri akan membawa kehancuran dari perkawinan. Perkawinan harus dilandasi dengan kasih sayang dengan niat baik dengan berdasar dan bertujuan mencapai kebaikan sehingga sebelum melaksanakan pernikahan perlu direnungkan apakah telah siap berbagi suka dan duka dengan orang lain sepanjang hidupnya. Sebelum memutuskan menikah, buatlah kesepakatan dengan pasangan mengenai bagaimana corak rumah tangga dan siap menerima calon kita seperti apa adanya yang tentu saja berbeda dengan sifat yang diperlihatkan semasa pacaran, oleh karena itu Islam menganjurkan untuk bertunangan sebelum pernikahan berlangsung. 10. Calon Isteri Ideal • • • Wanita yang saleh, taat kepada Allah SWT Keturunan yang baik Mencintai suami 3 11. Calon suami ideal • • Kuat agamanya Telah bekerja dan berpenghasilan Dengan bekerja dapat memberi nafkah kepada isteri dan anak-anaknya. • Memiliki rasa tanggung jawab . Dengan rasa tanggung jawab, sangup melindungi, membimbing, mengayomi, sehingga keluarga merasa tenang, aman, damai dalam suasana yang penuh kasih sayang. • Penuh kasih sayang. Suami memperlakukan isteri dengan penuh kelembutan, bijaksana dan dalam menghadapi masalah di musyawarakan dengan istri. • Berasal dari keturunan yang baik. Dari keturunan yang baik akan lahir keturunan yang baik pula agamanya. 12. Bagaimana kedudukan wanita dalam perkawinan Kedudukan dalam perkawinan sebagai ibu rumah tangga harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak-hak kemanusiaan yang sempurna. Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. 13. Apa pengertian keluarga Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri, atau suami, isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Keluarga menurut Presiden dalam peringatan Harganas ke 12 ” Keluarga merupakan lembaga pendidikan sangat penting dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian, etika, moral dan sopan santun, sayangnya suasana kebahagiaan yang baik sebagian nampak memudar, marilah kita hidupkan kembali untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera di masa depan ” 14. Mengapa keluarga perlu dilandasi Agama Karena nilai-nilai agama akan memberikan bimbingan ke arah yang benar dalam kehidupan sehari-hari, sehinga keluarga terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. 15. Keluarga yang Berkualitas Dimana hak dan kewajiban masing-masing anggota Keluarga terlaksana dengan baik sehingga tercipta suasana harmonis dengan ciri mempunyai anak ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera, berketahanan, terpenuhi hak-hak reproduksinya dan penduduk tumbuh seimbang. 4 16. Bagaimana Keluarga Sejahtera Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. 17. Bagaimana keluarga harmonis Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang mempunyai keimanan dan ketaqwaan dan saling tolong menolong tenggang rasa membantu, mengasihi dan saling pengertian sesama aggota keluarga, sehinga setiap permasalahan dapat di selesaikan dengan musyawarah. 18. Keluarga Berketahanan Kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan bathin. 19. Bagaimana menjaga ketahanan keluarga • Untuk menjaga ketahanan keluarga dapat melakukan 8 fungsi keluarga yang meliputi : • Fungsi keagamaan • Fungsi Sosial budaya • Fungsi cinta kasih • Fungsi perlindungan • Fungsi reproduksi sehat • Fungsi sosialisasi dan pendidikan • Fungsi ekonomi • Fungsi pelestarian lingkungan • Perhatian orang tua terhadap anak harus cukup, dengan perhatian yang besar terhadap anak akan menciptakan rasa tanggung jawab anak dikemudian hari. • Perlu keterbukaan antara sesama anggota keluarga, dengan keterbukaan tersebut setiap anggota keluarga diharapkan akan saling mempercayai. • Perlu diciptakan suasana yang sejuk didalam keluarga agar tercipta suasana tenang dan aman di rumah. 5 20. Ketahanan Ekonomi Keluarga Kondisi dinamik suatu keluarga ang mempunyai suatu keuletan dan ketangguhan ekonomi yang mampu secara fisik materiil dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri serta harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin keluarga. 21. Perencanaan keluarga yang sehat dan sejahtera Memperhatikan kesiapan dari segi agama, fisik, psicologis dan ekonomis • • • Umur ideal untuk melangsungkan perkawinan bagi wanita adalah diatas 20 tahun dan bagi pria di atas 25 tahun . Secara sosial ekonomi, mempunyai pekerjaan dan penghasilan cukup bagi calon suami dan calon isteri untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Salah satu syarat dan yang menjadi modal utama sebelum memasuki jenjang perkawinan, adalah tingkat pendidikan yang dimiliki. Siap mental memikul beban rumah tangga 22. Keturunan Yang sehat Keturunan yang baik, sehat jasmani dan rohani, cerdas dan baik akhlak budi pekertinya, yang didambakan oleh kedua orang tuanya. ”Ya Tuhan ku, berikanlah aku keturunan dari sisi Engkau keturunan yang baik ” ( Ali Imran : 38 ) 23. Bagaimana membina cinta kasih dalam keluarga • • • Menunaikan hak dan kewajiban secara seimbang, jujur,dan iklas. Menciptakan suatu keterbukaan, kejujuran dan kepedulian atas keberhasilan dan masalah-masalah yang di hadapi. Saling mengingatkan dan menasehati musyawarah yang setara dan seimbang. 24. Bagaimana cara menciptakan sikap sosial dalam keluarga ? Menciptakan sikap sosial yaitu dengan budaya saling mencintai, mengasihi dan menyantuni kepada orang yang tidak mampu. 25. Bagaimana mewujudkan kehidupan keluarga yang aman dan damai. • • • • Orang tua mampu memberikan cinta kasih sayang serta dapat mengayomi anak sejak kecil sampai dewasa. Pemaaf dan tidak pemarah Anggota keluarga yang lebih tua menyayangi yang lebih muda Anggota keluarga yang lebih muda menyayangi yang lebih tua. 6 26. Perlindungan terhadap keluarga Usaha untuk menciptakan suasana kehidupan keluarga yang damai, tenteram, aman dan nyaman. Kehidupan damai berarti terbebas dari rasa takut dan kekhawatiran, serta ancaman atau gangguan dari luar maupun dari dalam. • Tidak pemarah dan pemaaf • Pemberian gizi yang baik dan seimbang, imunisasi dan pencegahan penyakit yang menular. 27. Tanggung jawab orang tua terhadap anak Di dalam Agama Islam anak mempunyai kedudukan yang istimewa dan merupakan amanat Allah yang dipercayakan kepada kedua orang tuanya untuk dirawat, diasuh, dididik, dengan kasih sayang, perlindungan dan rasa aman serta menjamin pertumbuhan dan perkembangan kearah dewasa dalam suasana sehat dan menyenangkan sehingga tumbuh dan berkembang sebagai pelanjut keturunan yang baik (zurriyatan thayyibah). 28. Tanggung jawab suami isteri Kesediaan berkurban, kemampuan mengendalikan emosi akan membangun keluarga yang sejahtera, selain itu harus mampu untuk memahami lingkungan sekitarnya berkaitan dengan tata sosial masyarakat, mempunyai kemandirian secara sosial yang tidak selalu bergantung dari keluarga, masyarakat sehingga kita mempunyai otoritas untuk mengatur rumah tangga sendiri tanpa campur tangan orang lain. Dalam masalah ekonomi harus mampu memenuhi kebutuhan ekonomis dengan potensi dan kemandirian serta dapat mengatur ekonomi secara baik. 29. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejaterah (UPPKS) Salah satu unsur mewujudkan keluarga berkualitas adalah masalah ketahanan ekonomi sehingga dalam keluarga perlu melakukan kegiatan ekonomi produktif dalam rangka menambah pendapatan keluarga seperti home industri, pertanian, perkebunan dll. 30. KEMANA BILA INGIN BERTANYA TENTANG PERKAWINAN ? Untuk mengadakan persiapan persiapan perkawinan yang matang agar pasangan itu nantinya dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan sebaik-baiknya, maka sebaiknya di konsultasikan ke Badan Penasehatan, dan Pembinaan, pelestarian Perkawinan (BP4). Sumber Bahan : Cetakan BKKBN dan Depag ( Baku Saku Sosialisasi KB Pria) 7