Misa Bahasa Indonesia, Minggu pertama tanggal 6 April

advertisement
· Misa Bahasa Indonesia, Minggu pertama tanggal 6 April 2008, pukul 15.30, di Kapel, lantai 2, Gereja Holy Spirit.
· PD Siang, diadakan setiap hari Kamis pukul 14.30, di ruang 03­02, Gereja Holy Spirit.
· Sel Group PD Siang, diadakan setiap hari Selasa pukul 13.30 siang.
· PD Malam Jumat terakhir, diadakan pada hari Jumat, tanggal 25 April 2008, pukul 19.30 malam, di ruang 03­02, Gereja Holy Spirit.
· Jangan lewatkan! Seminar ”Mungkinkah Karismatik Sungguh Katolik?” oleh Rm. Deshi Ramadhani SJ, tanggal 12–13 April 2008 di Gereja Holy Spirit. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Wawa (93676962) / Vonny (96159551) Mari kita mendoakan setiap rencana yang telah dibuat. Terima Kasih Persekutuan Doa KKIHS, surat menyurat kepada Sekretariat, sbb.: Holy Spirit Church, 248 Upper Thomson Road Singapore 574371 Informasi hubungi: Vonny ­ 96159551, Wawa ­ 93676962 Email : [email protected] Website: http://www.kkihs.org UANG LAGI NGOBROL Uang kertas 1 dolar ketemu dengan uang kertas 20 dolar, lalu bilang, "Hey, ke mana saja kamu? Aku jarang lihat kamu akhir­akhir ini." Uang kertas dua puluh dolar menjawab, "Aku habis pergi dari kasino, naik kapal pesiar, lalu ke pertandingan bola, ke supermarket, dan hal­hal semacam itulah ... Kalau kamu?" Uang kertas satu dolar bilang, "Tau sendirilah ... seperti biasa, aku di gereja terus ..." "Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu ..." (Keluaran 34:26a) Sumber: sabda.org .Media Komunikasi Internal PD KKIHS Buletin April 2008. Shallom! Hari Raya Paskah telah lewat, dan kita akan merayakan kenaikan Tuhan Yesus ke surga, empat puluh hari setelah Yesus bangkit dari mati, tepatnya pada tanggal 1 Mei. Wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus merupakan rangkaian peristiwa yang kita peringati secara berurutan dalam rentang waktu yang cukup intens. Yesus mengalahkan Iblis melalui kematianNya di kayu salibÍž Yesus menang atas maut melalui kebangkitanNya, dan berkuasa atas dunia melalui kenaikanNya ke surga. Peristiwa kemenangan Yesus menjadi teladan hidup sehari­hari yang penting bagi kita dalam menghadapi godaan iblis, terutama terhadap diri kita sendiri. Seringkali kita terjatuh dalam dosa yang sama berulang­ulang. Bahkan dalam menghadapi godaan­ godaan yang semakin berat di dunia modern sekarang ini. Manusia cenderung berpikir untuk mencari harta duniawi, mengumpulkannya banyak­banyak terlebih dahulu, baru kemudian berbagi dengan sesama dan meninggalkan gegap gempita dunia untuk melakukan karya pelayanan. Mampukah kita memberi sedekah seperti janda miskin dan papa yang memberi dalam kekurangannya (Mrk. 12:41­44)? Melalui karya penebusanNya atas dosa­dosa manusia, kita diubah menjadi manusia baru. Dengan kenaikan Tuhan Yesus ke surga, tongkat estafet pelayanan berada di tangan kita sebagai anak­anakNya. Oleh karena itu, siapkah kita untuk maju terus dalam pelayanan pantang mundur, sebagaimana Tuhan Yesus melayani murid­ muridNya meskipun hidupNya bagai telur di ujung tanduk (Luk 22:44)? Anda tentu masih ingat lagu yang dinyayikan Michael Jackson, “You are not alone, I am here with you…” Benar sekali! Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Sepuluh hari setelah kenaikanNya ke surga, Yesus kembali menampakan diriNya dihadapan murid­muridNya, lalu melimpahkan Roh Kudus atas mereka. Peristiwa ini dinamakan Pantekosta, yang akan kita rayakan pada tanggal 11 Mei. Dengan kuasa Roh Kudus, para rasul mendapat kekuatan baru dan tak gentar menghadapi segala tantangan demi menyebarkan ajaran Kristus ke seluruh dunia sampai akhir hayat mereka. Setelah kita lalui semua rangkaian peristiwa Yesus tersebut, siapkah kita untuk turut ambil bagian dalam meneruskan karya penyelamatanNya di dunia ini? Jawabannya terletak pada diri Anda masing­masing. Tim Redaksi KKIHS
A
da seorang raja yang mempunyai 4 isteri. Raja ini sangat mencintai isteri keempat dan selalu menghadiahkannya pakaian­pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri. Dia juga sangat memuja isteri ketiga dan selalu memamerkannya ke pejabat­ pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiga ini akan meninggalkannya. Sang raja juga menyayangi isteri kedua. Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ke dua karena dia bisa membantunya melalui masa­masa sulit itu. Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isteri pertama itu. Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir, "Saat ini aku memiliki 4 isteri di sampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri". Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempat, "Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian­pakaian yang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?" "Tidak akan!" balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya. Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiga, "Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?" "Tidak!" sahut sang isteri. "Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!" Perasaan sang rajapun hampa dan membeku. Sang raja kemudian bertanya pada isteri kedua, "Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku?" "Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu!" jawab isteri keduanya. "Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu." Lagi­lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya. Tiba­tiba, sebuah suara berkata: "Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi." Sang raja menolehkan kepalanya mencari­cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi. Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan!" Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalam hidup kita. 'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal. Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain. Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman­teman kita. Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman. Dan akhirnya 'isteri pertama' kita adalah jiwa, roh, iman kita, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi. Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik­baik dalam hatimu sekarang! Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia. Let it Shine! Q: Mengapa Maria sering disebut sebagai Bunda Kaum Beriman? A: Dalam Kitab Yohanes 19:25­27, waktu Yesus menyerahkan ibu­Nya kepada murid yang dikasihi­Nya, mempunyai suatu perlambang bahwa kita yang mengaku murid Yesus/ pengikut Yesus harus pula mengakui, menghormati, dan menerima Maria dalam kehidupan rohani kita. Dari sinilah muncul gelar: "Maria Bunda Kaum Beriman", karena dengan menerima Yesus sebagai Juruselamat berarti kita adalah murid Kristus. Sebagai murid Kristus, kitapun mengenal dan menghormati Bunda Maria sebagai ibu kita. Sumber: http://www.imankatolik.or.id/ 
Download