ABSTRAK Perkawinan ialah suatu warisan yang luhur yang

advertisement
ABSTRAK
Perkawinan ialah suatu warisan yang luhur yang diwariskan dari generasi
ke generasi dan diatur dalam kehidupan sosial budaya masyarakat yang beradab.
Perkawinan yang dimaksud tentunya adalah perkawinan yang mendatangkan
kebahagiaan. Mengingat besarnya tanggung jawab suami isteri dalam membentuk
rumah tangga, maka dibentuklah ketentuan yang mengatur praktik perkawinan
melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Hukum
Adat serta Kompilasi Hukum Islam, agar setiap pria dan wanita tidak
sembarangan melaksanakan perkawinan. Namun, pada kenyataannya masih
banyak pelanggaran, terutama praktik perkawinan di bawah umur. Adapun yang
menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana akibat-akibat hukum
perkawinan anak di bawah umur dan upaya-upaya pemerintah memecahkan dan
mencegah masalah perkawinan di bawah umur.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode yuridis normatif. Data yang digunakan berupa data primer, data sekunder
dan data tertier. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis. Metode
pengumpulan data berupa studi pustaka dan analisis data yang dilakukan secara
kualitatif.
Perkawinan di bawah umur ini, mengakibatkan akibat-akibat hukum
terhadap hubungan suami isteri, kedudukan anak, dan harta kekayaan. Kajian
antara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Hukum Adat dan Kompilasi
Hukum Islam mengenai akibat-akibat hukum ini terdapat beberapa perbedaan
mendasar dari substansinya. Hal ini dikarenakan perbedaan sistem terbentuknya
ketentuan-ketentuan yang ada dalam ketiga peraturan ini. Namun ada persamaan
akibat hukum yang dapat disimpulkan. Adanya perbedaan aturan akibat hukum
dari ketiga peraturan ini tidak saling menghilangkan keberadaan ketentuan satu
sama lain, karena pelaku perkawinan tunduk terhadap ketentuan peraturan ini. Di
sisi lain pemerintah perlu melakukan pemecahan masalah dan pencegahan
perkawinan di bawah umur ini antara lain dengan membuat kebijakan-kebijakan
strategis nasional di berbagai bidang seperti di bidang hukum antara lain sanksi
tegas untuk pelaku perkawinan di bawah umur, bidang politik seperti
memaksimalkan badan-badan komite nasional untuk memerangi praktik
perkawinan di bawah umur, bidang pendidikan antara lain meningkatkat kualitas
pendidikan formil maupun informal, bidang ekonomi seperti meningkatkan taraf
hidup masyrakat di pedesaan, dan di bidang social-keagamaan seperti
menghimbau pelaku-pelaku adat tidak lagu terlalu mentoleransi praktik
perkawinan di bawah umur ini. Pencegahan perkawinan di bawah umur dapat
ditempuh melalui cara pengubahan cara perilaku sadar hukum masyarakat,
sosialisasi pendidikan seks dan kesehatan reproduksi, dan menyediakan akses
pendidikan yang terjangkau.
Kata kunci : Perkawinan Anak di Bawah Umur, Undang-Undang Perkawinan,
Hukum Adat dan Kompilasi Hukum Islam.
Universitas Sumatera Utara
Download