e-COMMERCE Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dasar mengenai e-commerce 2. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang model usaha e-commerce 11.1 Pertumbuhan Komunikasi Elektronik Pertumbuhan komunikasi secara elektronik (electronic communication) telah membawa perubahan besar di dalam dunia usaha, seperti perubahan struktur industri, struktur pasar dan model bisnis, di mana perubahan tersebut memungkinkan terjadinya hubungan langsung antara perusahaan dengan pelanggan, sehingga dapat memotong rantai pasok (seperti Dell Computer menjual produk langsung kepada konsumen tidak melalui distributor dan pengecer). Perubahan ini sekaligus menjadikan para wirausahawan harus secara tepat menentukan model bisnis yang sesuai dengan perkembangan electronic communication. Dengan adanya perubahan ini, ada tiga hal penting yang harus menjadi perhatian wirausahawan, yaitu: Adanya perubahan pola perdagangan yang awalnya secara tradisional menjadi electronic commerce (ecommerce). Misalnya pelanggan bisa memesan barang melalui internet, pelanggan bisa melihat display melalui katalog digital, pelanggan bisa melakukan pembayaran secara elektronik. Munculnya model-model bisnis baru dalam e-commerce yang tidak ada dalam usaha atau bisnis tradisional. Misalnya usaha digitalisasi musik, image. 117 Manajemen Wirausahaan Informatika Model atau mekanisme yang memungkinkan dalam menghasilkan pendapatan melalui e-commerce. Misalnya dapat melakukan hubungan dan transaksi dengan pelanggan dan pemasok yang lokasinya berbeda antar negara, sehingga area pasar dan supplai cukup luas. Yang dimaksud dengan e-commerce adalah semua pertukaran informasi dilakukan secara elektronik antara sebuah organisasi dengan stakeholder eksternal. Dalam usaha secara elektronik ini, sama juga dengan usaha secara tradisional, yaitu sangat dipengaruhi lingkungan. Bahkan lingkungan organisasi usaha secara elektronik akan semakin penting untuk diperhatikan, karena memberikan pengaruh yang semakin besar terhadap suatu perusahaan. 11.2 Lingkungan e-Commerce Kegiatan organisasi usaha sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana usaha tersebut beroperasi, pengaruh yang sangat kuat ini bahkan menjadikan kondisi lingkungan sebagai faktor yang ikut menentukan kebijakan atau strategi perusahaan. Dalam dunia e-commerce pun demikian, di mana fator mikro dan mikro akan sangat menentukan arah kebijakan perusahaan. Gambar 11.1 menunjukkan suatu organisasi usaha yang dikelilingi dua lingkungan, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Gambar 11.1: Lingkungan organisasi usaha 118 e-Commerce Yang dimaksud dengan lingkungan mikro suatu organisasi usaha adalah lingkungan khusus yang berbeda antara satu organisasi usaha dengan organisasi usaha yang lain. Lingkungan mikro perusahaan komputer akan berbeda dengan lingkungan perusahaan otomotif. Lingkungan mikro terdiri dari (supplier, komputer, perantara, pelanggan). Sedangkan lingkungan makro adalah lingkungan yang mempengaruhi semua jenis organisasi usaha. Lingkungan makro perushaan komputer akan sama dengan lingkungan makro perusahaan otomotif. 11.3 E-Commerce Marketplace E-commerce marketplace adalah hubungan usaha yang dibentuk oleh e-commerce, dimana pada hubungan ini terdapat mekanisme baru dalam mata rantai usaha serta pendistribusian produk. Hubungan usaha yang terbentuk dalam e-commerce terdiri atas; B2B (busines to business), hubungan komersial antara usaha satu dengan usaha lain (konsumer usaha). B2C (business to consumer), hubungan komersial antara usaha dengan pelanggan (konsumer pelanggan). Gambar 11.2 menunjukkan mekanisme hubungan usaha ecommerce yang menyangkut kedua hubungan usaha B2C dan B2B. Gambar 11.2: Hubungan usaha pada e-commerce 119 Manajemen Wirausahaan Informatika Hubungan transaksi usaha B2C dan B2B memiliki karakteristik yang berbeda seperti yang ditunjukkan tabel 11.1 Tabel 11.1: Karakteristik hubungan usaha B2C dan B2B Karakteristik B2C Tingkat akses Rendah ke menengah Kompleksitas keputusan pembelian Relatif sederhana dan hanya melibatkan unsur individu Saluran Relatif sederhana, biasanya hanya melibatkan pengecer Pemesanan Nilai dan volumenya relatif rendah Produk Produk standar B2B Tinggi sampai sangat tinggi Lebih komplek dan melibatkan pembeli tertentu Lebih komplek, bisa melibatkan agen dan pengecer Nilai dan volume relatif sama dan tinggi dan merupakan pemesanan berulang Produk standar maupun pesanan Dalam perkembangannya tidak hanya dua model tersebut yang menjadi bentuk dari hubungan antara perusahaan dan pelanggan, variasi lain yang terbentuk adalah Consumer to Consumer (C2C), cuntomer to business (C2B). Secara lengkap dapat dilihat pada tabel 11.2. Tabel 11.2: Hubungan usaha pada e-commerce B2C C2C - Organization sites (Dell, Amazon) - Auctions (QXL, ebay) - Consumer marketplaces (kelkoo.com, -Consumer reviews (bizrate.com, shopsmart.com) deja.com) B2B C2B - Organization sites (Dell) -Customer bids (letsbuyit.com, - Business market places priceline.com) (CommerceOne, VerticalNet) Sebagaimana disebutkan di atas, e-commerce menimbulkan mata rantai baru dalam pendistribusian produk dan jasa, bentuk-bentuk distribusi yang muncul tersebut pada dasarnya memotong rantai distribusi sehingga perusahaan atau organisasi penjualan dapat mengurangi biaya distribusi seperti yang ditunjukan gambar 11.3. 120 e-Commerce Gambar 11.1: Rantai distribusi yang terpotong pada e-commerce Gambar 11.3 atas merupakan bentuk konvensioanl dari jaringan penjualan melalui distributor (wholesaler) dan pengecer (retailer), sedangkan 2 bentuk sesudahnya adalah bentuk distribusi baru yang disebut pola disintermediation, yaitu pemotongan rantai distribusi. Dengan memotong rantai distribusi melalui distributor dan/atau pengecer, perusahaan dapat memotong biaya distribusi. Selain pola konvensional dan disintermediation, ecommerce juga bisa memunculkan jenis distribusi baru yang disebut reintermediation. Reintermediation yaitu munculnya perantara untuk menjembatani produk dan layanan yang memerlukan evaluasi dan konsultasi sebelum memutuskan untuk membeli bagi pelanggan. Gambar 11.4 menunjukkan disintermediation dan reintermediation. Gambar 11.2: Rantai distribusi disintermediation dan reintermediation 121 Manajemen Wirausahaan Informatika 11.4 Model Bisnis e-Commerce Model usaha e-commerce sebagai arsitektur mengenai produk, layanan, alur informasi, juga menjelaskan mengenai potensial keuntungan yang ditimbulkan oleh kesempatankesempatan usaha tersebut serta menjelaskan sumber-sumber pendapatan bagi perusahaan. Penentuan model usaha ecommerce perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain; Lingkup operasi, B2B ataukah B2C. Letak perusahaan dalam value chain antara pelanggan dan supplier. Nilai atau benefit yang ditawarkan perusahaan serta siapa target pasar yang dituju. Sumber-sumber pendapatan. Keberadaan fisik dan virtual. Model usaha yang ditentukan akan menjadi panduan serta mempengaruhi strategi e-commerce pada perusahaan. Adapun alternatif perspektif yang dapat digunakan untuk menentukan model usaha e-commerce adalah sebagai berikut; 1. Storefront Model. Disebut juga toko maya, adalah salah satu model penjualan e-commerce yang paling popular dan banyak digunakan dari model yang lain. Menyediakan tempat pedagang (merchant) untuk menjual produk pada Web. Contoh model usaha toko maya yang paling populer adalah Amazon.com, seperti pada gambar 11.5. 122 e-Commerce Gambar 11.5: Website Amazon.com sebagai toko maya 2. Online Shopping Mall Model. Pada model e-commerce ini pelanggan dapat melakukan pembelian banyak produk ke banyak vendor dalam satu Web site, sehingga pelanggan secara luas dapat memilih produk dan jasa yang dinginkan. Dengan kata lain pelangan melakukan pembelian multi vendor pada satu transaksi. Gambar 11.6 contoh model online shopping mall. Gambar 11.6: Web site Mall.com sebagai contoh online shopping mall 3. Portal Model, merupakan website yang bertindak sebagai gateway ke informasi dan layanan yang tersedia di internet dengan menyediakan search engine, direktori dan layanan lain seperti berita ataupun e-mail gratis. Portal memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menemukan hampir seluruhnya yang sedang dicari didalam satu tempat. Portal sering menawarkan news, sports, cuaca dan informasi-informasi lainnya. Belanja online adalah suatu nilai tambah yang ada pada banyak portal. Portal biasa menghubungkan konsumen ke merchant, belanja secara online dan ke lokasi lelang serta 123 Manajemen Wirausahaan Informatika menyediakan beberapa keuntungan yang lainnya. Model portal yang paling populer adalah Yahoo, Altawista, MSN, Lycos. Gambar 11.7 menunjukan Web site Yahoo sebagai portal yang paling populer. www.yahoo.com Gambar 11.7: Web site Yahoo sebagai portal yang paling populer 4. Auction Model, yaitu model lelang dimana pelanggan dimungkinkan untuk bertransaksi satu dengan yang lain. Web menawarkan banyak macam lelang yang berbeda tempat. Auction bertindak sebagai forum di internet dengan para pemakai yang dapat logon. Sebagai penjual, seseorang dapat menawarkan suatu barang, dengan harga yang minimum yang dia minta dan memberikan batas waktu untuk menutup lelang itu. Sebagai penawar, seseorang dapat mencari lokasi untuk ketersediaan dari barang yang ia sedang cari-cari, dan memberikan suatu penawaran. Ebay adalah salah satu Web site yang memberikan jasa lelang, seperti gambar 11.8. 124 e-Commerce Gambar 11.8: Web site e-bay salah satu model lelang di internet 5. Shopping Cart Model. Pada model ini dimungkinkan pengunjung melakukan order dengan memberikan daftar keseluruhan kebutuhan yang diinginkan untuk melakukan belanja secara kontinyu. Contoh dari model bisnis ini adalah etoys.com seperti gambar 11.9. Gambar 11.9: Web site Etoys yang memberikan fasilitas pada pelanggan untuk memberikan daftar belanjaan yang dibutuhkan 125 Manajemen Wirausahaan Informatika 11.5 Pembayaran Payment) Secara On-Line (Online Bisnis e-commerce umumnya adalah usaha yang didasarkan atas asas kepercayaan. Disebut demikian karena pihak perusahaan dan pelanggan tidak bertatap muka selama proses transaksi berlangsung. Lokasi perusahaan dan pelanggan masing-masing seringkali juga berjauhan. Transaksi dapat berjalan dan sah karena masing-masing pihak saling menaruh kepercayaan. Pihak pelanggan percaya bahwa perusahaan memang beritikad baik dalam menawarkan produknya. Percaya bahwa produk yang akan dikirimkannya adalah produk yang baik, lengkap (tidak cacat), dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sementara pihak perusahaan percaya bahwa pembeli memang beritikad baik dalam membeli produk yang ditawarkannya. Menawarkan produk melalui internet dan mengirimkan produk ke alamat pembeli mungkin bukan merupakan sesuatu yang sulit. Yang rumit justru menangani masalah pembayarannya. Untuk itu perusahaan dalam e-commerce akan bekerja sama dengan lembaga keuangan yang bertugas untuk menjamin pelanggan dalam hal pembayaran. Pelanggan harus memiliki kartu kredit untuk bisa bertansaksi lewat internet. Jasa penyedia jaringan kartu kredit ada bermacammacam, misalnya: American Express (Amex), Dinners International, Visa, MasterCard, Paypal. Gambar 11.10 menunjukkan macam-macam kartu kredit. Gambar 11.10: Macam-macam penyedia jaringan kartu kredit 126 e-Commerce 11.6 Evolusi Elektronik Mengembangkan Usaha Secara Suatu perusahaan yang akan mengembangkan usahanya ke arah e-commerce bisa melalui tahapan, sebelum perusahaan tersebut benar-banar menerapkan usaha secara elektronik. Hal ini dilakukan karena usaha dengan e-commerce cukup beresiko dan apabila tidak hati-hati malah membutuhkan biaya yang besar. Tahapan yang dilalui adalah; Channel enhancement, penggunaan teknologi informasi untuk meningkatan channel yang menghubungkan perusahan dengan konsumer. Value chain integration, melakukan integrasi antara pemasok, manufakturer, distributor, pengacer Industri transformation, merubah core business yang berbasis pengunaan teknologi informasi dalam menghasilkan value. Convergency, kolaborasi dari berbagai industri yang berlainan jenis untuk menawarkan produk/service baru. Wirausahawan dalam melakukan usaha e-commerce perlu menetapkan kriteria untuk mengukur kinerja dari usaha ecommerce. Kriteria yang perlu diukur antara lain; Sistem e-commerce harus mampu mengurangi biaya operasional. Sistem e-commerce mampu memberikan peluang untuk pertumbuhan pendapatan. Sistem e-commerce mampu menyediakan pengelolaan informasi yang tepat dan akurat. Sistem e-commerce mampu meningkatkan produktivitas staff. Sistem e-commerce mampu mengurangi kesalahan Sistem e-commerce mampu meningkatkan keunggulan bersaing. Sistem e-commerce mampu meningkatkan pengendalian manajemen. Sistem e-commerce mampu meningkatkan produktivitas Sistem e-commerce mampu meningkatkan moral staff dan image perusahaan. Sistem e-commerce mampu meningkatkan hubungan perusahaan dengan para stakeholder. 127 Manajemen Wirausahaan Informatika 128 e-Commerce Latihan: 1. Lakukan observasi (melalui internet) terhadap tiga usaha yang sama atau yang mirip dengan jenis usaha yang telah dibuat rencana usaha. Rangkumlah hasil observasi dengan memuat; - Nama usaha dan alamat URL dari situs-situs yang telah diobservasi - Identifikasi jenis usahanya - Identifikasi produk-produk yang ditawarkan - identifikasi fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam situs-situs e-commerce tersebut. 129 Manajemen Wirausahaan Informatika Catatan: 130