perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAPTENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN MOTIVASIDARI BIDAN DENGAN KESEDIAAN MELAKUKAN TES Prevention of Mother to Child of HIV Transmission PADA IBU HAMIL (Di Puskesmas Campurejo, Kota Kediri) Rizky Nur Vitasari S541302130 Rizky Nur Vitasari1, Bhisma Murti2, Didik Tamtomo 3 Family Medicine Department, Post-graduate Program Sebelas Maret University [email protected] HIV/AIDS merupakan penyebab utama kematian perempuan usia reproduksi. Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu serta ibu dapat menularkan virus terhadap bayinya. Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV/AIDS, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak atau Prevention of Motherto Child of HIV tranmission (PMTCT). Data estimasi UNAIDS/WHO (2009) juga memperkirakan 22.000 anak di wilayah Asia-Pasifik terinfeksi HIV dan tanpa pengobatan, setengah dari anak yang terinfeksi tersebut akan meninggal sebelum ulang tahun kedua. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Campurejo Kota Kediri dengan sampel sebanyak 45 orang dengan teknik pengambil sampel proporsional random sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaarn kuesioner secara langsung kepada ibu hamil.Teknik analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kesediaan melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmission dan secara statistik signifikan (OR= 8,60; CI=95%; 1,08 hingga 68,56; p = 0,042). Ada hubungan antara sikap tentang penyakit menular seksual dengan kesediaan melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmission dan secara statistik signifikan (OR= 8,52; CI=95%; 1,19 hingga 60,95; p = 0,033). Ada hubungan antara motivasi dari bidan dengan kesediaan melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmission dan secara statistik signifikan (OR= 27,58; CI=95%; 2,06 hingga 369,58; p = 0,012). Keywords: pengetahuan, sikap, motivasi dan kesediaan Prevention of Mother to Child of HIV Transmission commit to user melakukan tes perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id selanjutnya akan menularkan pada PENDAHULUAN Menurut tahun 1999 WHO memperkirakan, 340 juta kasus baru PMS dapat disembuhkan gonorhoe, klamidia pasangan seksualnya (Depkes, 2012: 1). (sifilis, dan Di sejumlah negara yang berkembang HIV/AIDS merupakan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di penyebab seluruh dunia pada orang dewasa perempuan usia reproduksi. Infeksi berusia 15-49 tahun. Di negara – HIV negara dan mengancam kehidupan ibu serta ibu komplikasi mereka diperingkat lima dapat menularkan virus terhadap teratas bayinya. Lebih dari 90% kasus anak berkembang, kategori mencari IMS penyakit perawatan yang kesehatan (WHO,2013). utama pada terinfeksi ibu kematian hamil HIV/AIDS, dapat ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke Laporan epidemi HIV Global anak atau Prevention of Motherto UNAIDS 2012 menunjukkan bahwa Child of HIV tranmission (PMTCT). terdapat 34 juta orang dengan HIV Data estimasi UNAIDS/WHO (2009) di seluruh dunia. Sebanyak 50% juga memperkirakan 22.000 anak di diantaranya adalah perempuan dan wilayah Asia-Pasifik terinfeksi HIV 2,1 juta adalah anak berusia kurang dan dari 15 tahun. Di Asia Selatan dan dari anak yang terinfeksi tersebut Tenggara, terdapat kurang lebih 4 akan juta orang dengan HIV dan AIDS. tahun kedua. (Pedoman Pencegahan Menurut laporan progres HIV dan Penularan HIV dari ibu ke anak, AIDS WHO Regional SEARO (2011) 2012: 1) Virus HIV dapat ditularkan sekitar dari ibu yang terinfeksi HIV kepada 1,3 juta orang (37%) tanpa pengobatan, meninggal setengah sebelum ulang perempuan terinfeksi HIV. Jumlah anaknya perempuan yang terinfeksi HIV dari faktor resiko dan waktu penularan tahun ke tahun semakin meningkat, HIV dari ibu ke bayi yaitu selama seiring kehamilan (5-10%), proses persalinan jumlah dengan laki-laki meningkatnya yang dengan perkiraan dan melakukan (10-20%), dan melalui air susu Ibu hubungan seksual tidak aman, yang (10-15%), sehingga keseluruhan dari commit to user perpustakaan.uns.ac.id resiko digilib.uns.ac.id penularan antara 25-45% (DIPA, 2010). Infeksi menular seksual yang tidak diobati berhubungan dengan Penyakit menular seksual infeksi kongenital dan atau infeksi menular seksual adalah neonatus, infeksi melalui dimana tingkat infeksi tetap tinggi. 2008). Pada wanita hamil dengan sifilis awal yang hubungan Penyakit ditularkan seksual(BKKBN, menular seksual (PMS) yang terutama perinatal tidak di diobati, daerah 25% dari adalah infeksi atau penyakit yang kehamilan menyebabkan bayi lahir ditularkan hunbungan mati dan 14% kematian neonatal, seksual (oral, anal, vagina) atau sebuah kematian perinatal secara penyakit kelamin atau infeksi yang keseluruhan sekitar 40%. Prevalensi ditularkan sifilis melalui melalui hubungan pada ibu hamil di Afrika seksual yang dapat menyerang alat misalnya berkisar antara 4% sampai kelamin dengan atau tanpa gejala 15%.Sampai dapat muncul dan menyerang mata, diantara perempuan dengan hasil mulut, leher, saluran pencernaan, infeksi gonokokal diobati dengan hati, otak, serta organ tubuh lainnya, diaborsi mislanya HIV/AIDS, Hepatitis B. (Eny premature, Ratna, 2009) Infeksi, penyakit, dan kematian perinatal. Dengan tidak keganasan dari spontan dan dan kehamilan kelahiran sampai 10% terjadi pada adanya profilaksis, 30% sampai 50% terinfeksi HIV. dari bayi lahir dari ibu dengan dengan gonorhoe tidak diobati dan sampai menurunnya daya tahan tubuh pada 30% dari bayi yang lahir dari ibu orang yang terinfeksi HIV, misalnya dengan infeksi klamidia yang tidak infeksi tuberkulosis diobati zoster (HSV), individu Penyakit dapat 30% yang yang berkaitan oral (TB), herpes hairy cell infeksi akan mata mengembangkan serius (oftalmia yang dapat leukoplakia (OHL), oral candidiasis neonatorum) (OC), papular pruritic eruption (PPE), menyebabkan kebutaan jika tidak pneumocystis pneumonia diobati dini. Diperkirakan di seluruh (PCP), cryptococcal meningitis (CM), dunia, antara 1000 dan 4000 bayi retinitis cytomegalovirus (CMV), dan yang baru lahir menjadi buta setiap mycobacterium tahun carinii (Depkes, 2012: 10). avium (MAC) karena (WHO,2013). commit to user kondisi ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sejak tahun 2000 Indonesia memasuki Pencegahan penularan HIV, klasifikasi endemi penyakit IMS dan sifilis dari ibu ke untuk infeksi bayi mempunyai kelompok sasaran HIV.Sampai saat ini penderita HIV- dan penyedia layanan yang sama, AIDS telah 341 yaitu perempuan usia reproduksi, 497 ibu terkonsentrasi dilaporkan Kabupaten/kota Kabupaten/Kota Seiring oleh dari di dengan 33 hamil dan layanan KIA/KB, provinsi. kesehatan reproduksi dan kesehatan meningkatnya remaja. Untuk itu upaya pencegahan provorsi HIV ada perempuan (28%), penularan terjadi penyakit IMS lainnya dari ibu ke peningkatan jumlah HIV dan sifilis serta kumulatif AIDS pada ibu tangga dari anak 172 orang pada tahun 2004 menjadi terintegrasi 3368 orang sampai bulan Juni 2012. kesehatan reproduksi dan remaja Begitu juga jumlah kumulatif anak secara terpadu di pelayanan dasar dengan AIDS yang tertular HIV dari dan ibunya meningkat dari 48 orang penularan HIV dan sifilis dari ibu ke pada anak (Depkes, 2012: 4). tahun 2004 menjadi 912 akan di rujukan sampai bulan Juni 2012 (Ditjen, 2012). dilaksanakan secara layanan KIA, KB, menuju eliminasi Salah satu tujuan pelayanan antenatal yang berkualitas adalah Mencegah dan mengobati IMS untuk mencegah dan mendeteksi dapat mengurangi resiko penularan dini HIV melalui hubungan seks. Adanya penyakit yang diderita ibu hamil IMS dalam bentuk ulserasi ataupun maupun inflamasi akan meningkatkan resiko berdampak masuknya saat kesehatan ibu hamil dan janinnya, melakukan hubungan seks tanpa salah satunya adalah infeksi HIV pelindung antara seseorang yang pada ibu hamil (Depkes, 2012: 1). sudah infeksi menderita HIV IMS terjadinya masalah janinnya negatif yang atau dapat terhadap dengan Tes HIV, skrining IMS dan tes pasangannya yang belum tertular. sifilis merupakan pemeriksaan yang Gejala IMS pada wanita merupakan wajib ditawarkan kepada semua ibu tanda untuk hamil pada daerah epidemi HIV menawarkan tes HIV pada klien(Depkes, 2012: 4). meluas dan datang ke commit to user terkonsentrasi layanan yang KIA/KB. Di perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id layanan KIA tes HIV, skrinning IMS sangat dan tes sifilis ditawarkan sebagai penularan HIV dari ibu ke anak.Di bagian perawatan negara maju resiko anak tertular antenatal terpadu mulai kunjungan HIV dari ibu dapat ditekan hingga antenatal pertama hingga menjelang kurang dari 2 % karena tersedianya persalinan.Apabila intervensi dari paket ibu menolak efektif untuk mencegah dengan layanan di negara untuk di tes HIV, petugas dapat optimal.Namun melaksanakan konseling pra tes HIV berkembang atau merujuk ke layanan konseling dengan minimalnya akses intervensi, dan testing sukarela (Depkes, 2012: resiko 6). anatar 20% dan 50%. PMTCT (Prevention of Mother atau negara penularan Menurut miskin, masih berkisar laporan UNAIDS to Child of HIV tranmission) adalah (2009), terdapat kemajuan signfikan pencegahan penularan HIV dari ibu dalam mencegah penularan HIV dari HIV ibu positif ke bayi dikandungnya.Tujuan yang ke anak. Pada tahun 2008 program diperkirakan 21% ibu hamil yang adalah mencegah penularan HIV dari melahirkan di negara berpendapatan ibu ke bayi dan mengurangi dampak rendah dan menengah telah di tes epidemi HIV, HIV terhadap ibu dan angka ini meningkat di bayi(DIPA, 2010). Pelayanan tes HIV bandingkan pada tahun 2007 (15%). merupakan upaya membuka akses Sementara itu, 45% dari ibu hamil bagi ibu hamil untuk mengetahui yang status dapat berpendapatan rendah dan sedang, melakukan upaya untuk mencegah telah menerima obat antiretroviral penularan bayinya, (ARV) untuk mencegah penularan ARV HIV ke bayinya pada tahun yang mungkin, sama. Angka tersebut meningkat dan dibandingkan tahun 2007, yaitu 35% HIV/AIDS dan tahun 2004 hanya 10% ibu hamil HIV, sehingga HIV memperoleh ke pengobatan (antiretroviral) sedini dukungan psikologis, pengetahuan tentang (Depkes, 2012: 20). Program terinfeksi HIV di negara terinfeksi HIV yang menerima obat Pencegahan antiretroviral. Salah satu alasan Penularan HIV dari ibu ke anak telah meningkatnya cakupan tes HIV dan terbukti terapi ARV pada ibu hamil, adalah sebagai intervensi yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id meningkatnya tes HIV dan konseling atas inisiasi antenatal petugas dan di layanan persalinan, dan Tes PMTCT juga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai HIV atau layanan kesehatan lainnya (Depkes, membantu seseorang untuk mencari 2012: 1). pelayanan dan bantuan yang sesuai. Upaya pencegahan penularan HIV dari ibu dilaksanakan ke di Layanan PMTCT merupakan diskusi anak telah prosedur Indonesia sejak konselor dan klien untuk memahami pembelajaran antara tahun 2004, khususnya di daerah HIV/AIDS dengan tingkat epidemi HIV tinggi. konsekuensi Namun, hingga akhir tahun 2011 pasangan, baru PPIA disekitarnya dengan tujuan utama (Pencegahan Penularan HIV dari Ibu erubahan perilaku ke arah perilaku ke anak), yang baru menjangkau yang lebih ssehat dan aman. (DIPA, sekitar 7% dari perkiraan jumlah ibu 2010) Namun sayangnya, layanan ini yang belum tersebar secara merata dan terdapat 94 layanan memerlukan (Pedoman layanan. Pencegahan Penularan belum beserta resiko terhadap keluarga dan diri, dan disosialisasikan orang secara HIV dari ibu ke anak, 2012: 4) simultan, sehingga banyak orang Kurangnya pengetahuan Ibu tentang yang penyakit layanan tersebut karena kurangnya menular seksual menyebabkan kesadaran ibu dalam menggunakan layanan peduli terhadap informasi. tersebut rendah. kurang Puskesmas Campurejo merupakan salah satu tempat yang Sikap ibu tidak memiliki pelayanan tes VCT dan memperdulikan akibat dari penyakit PMTCT pada Kota Kediri.Pelayanan menular tersebut baru dimulai pada bulan seksual yang jika menderita salah satu dari penyakit tersebut Januari membuat ibu merasa tidak timbul pencegahan penularan HIV dari ibu rasa ingin ke anak , khususnya wajib dilakukan mengetahui status kesehatan dirinya pada ibu hamil, sedangkan pada ibu sendiri, termasuk bebasnya diri ibu hamil dari penyakit tersebut. Campurejo tes menjangkau 55% khawatir dan tidak commit to user tahun di 2013. wilayah Upaya Puskesmas PMTCT dari baru seluruh perpustakaan.uns.ac.id jumlah ibu digilib.uns.ac.id hamil di wilayah METODE PENELITIAN Puskesmas Campurejo yaitu sebesar 321 orang. Hal dimungkinkan tersebut penelitian pengetahuan ibu tentang PMS, sikap adalah hamil ibu memeriksakan acuh kurangnya analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi yang karena dapat Jenis penelitian observasional tentang Penyakit ibu ini yang kehamilannya di Menular bseksual pada Ibu hamil Puskesmas Campurejo Kota Kediri dan dengan sampel sebanyak 45 orang motivasi kurang.Peneliti dari ingin bidan melakukan dengan teknik pengambil sampel studi untuk mengetahui hubungan proporsional antara tingkat pengetahuan, sikap sampling.Pengumpulan ibu dilakukan tentang Penyakit Menular random data dengan penyebaarn Seksual dan motivasi dari bidan kuesioner secara langsung kepada dengan kesediaan ibu melakukan tes ibu PMTCT di Puskesmas Campurejo menggunakan regresi logistik ganda. hamil.Teknik analisis data Kota Kediri Tahun 2013.Selain itu, diharapkan para ibu hamil dapat memanfaatkan untuk layanan mengatasi HASIL DAN PEMBAHASAN PMTCT masalah Hasil statistik deskriptif sampel ditinjau dari pengetahuan, kesehatannya, mengurangi perilaku sikap beresiko seksual dan motivasi dari bidan serta merencanakan perubahan perilaku sehat. tingkat hubungan pengetahuan, penyakit menular diperoleh bahwa mean pengetahuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang antara sikap ibu (8,24), (13,00) (4,80). minimal dengan Nilai (1,00), maksimal standar mean deviasi mean sikap tentang Penyakit Menular Seksual tentang penyakit menular seksual dan motivasi dari bidan dengan (62,51), minimal (52,00), maksimal kesediaan (71,00) ibu melakukan tes dengan Prevention of Mother to Child of HIV (4,80). Nilai Transmission di Puskesmas. bidan standar mean (54,56), deviasi motivasi minimal dari (44,00), maksimal (69,00) dengan standar deviasi (6,55). commit to user perpustakaan.uns.ac.id Hasil chi pengetahuan melakukan digilib.uns.ac.id square dengan tes hubungan penyakit menular seksual dengan kesediaan kesediaan diperoleh Prevention of Mother to Child of HIV PMTCT melakukan nilai Odds Ratio sebesar 6,75 berarti Transmissiondan bahwa signifikan (p = 0,000). ibu pengetahuan hamil tinggi dengan mempunyai secara Tes statistik Hubungan motivasi dari bidan kemungkinan 6,75 kali lebih besar dengan untuk melakukan Tes Prevention of prevention of mother to child of HIV Mother HIV Transmission diperoleh nilai Odds ibu Ratio sebesar 26,40 berarti bahwa hamil dengan pengetahuan rendah. ibu motivasi hasil bidan to Child of Transmissiondibandingkan uji Chi-Squaremenunjukkan kesedian melakukan hamil dengan tinggi tes dari mempunyai ada hubungan antara pengetahuan kemungkinan 26,40 kali lebih besar dengan kesediaan melakukan Tes untuk melakukan Tes Prevention of Prevention of Mother to Child of HIV Mother Transmissiondan Transmissiondibandingkan secara statistik signifikan (p = 0,006). to Child of HIV ibu hamil dengan motivasi dari bidan Hasil hubungan sikap tentang yang rendah. hasil uji Chi- penyakit menular seksual dengan Squaremenunjukkan ada hubungan kesedian melakukan tes prevention antara motivasi dari bidan dengan of kesediaan mother to child of HIV melakukan Tes Transmission diperoleh nilai Odds Prevention of Mother to Child of HIV Ratio sebesar 14,44berarti bahwa Transmissiondan ibu signifikan (p = 0,000). hamil dengan sikap tentang penyakit menular seksual baik Hasil mempunyai kemungkinan 14,44 kali multivariat lebih besar untuk melakukan Tes logistik ganda Prevention of Mother to Child of HIV Transmissiondibandingkan ibu hamil dengan sikap tentang penyakit menular seksual kurang. hasil uji Chi-Squaremenunjukkan hubungan antara sikap ada tentang commit to user secara statistik perhitungan analisis menggunakan regresi perpustakaan.uns.ac.id Variabel digilib.uns.ac.id CI 95% Batas Batas bawah atas 1,08 68,56 1,19 60,95 2,06 369,58 OR Pengetahuan Sikap Motivasi N observasi Nagelkerke R2 8,60 8,52 27,58 45 65,7% p hubungan antara sikap tentang penyakit menular seksual dengan 0,042 kesediaan melakukan Tes 0,033 Prevention of Mother to Child of HIV 0,012 Transmission dan secara statistik signifikan (OR= 8,52; CI=95%; 1,19 hingga 60,95; p = 0,033). Nilai Odd Ratio variabel pengetahuan sebesar 8,60 berarti bahwa ibu pengetahuan hamil tinggi dengan mempunyai kemungkinan 8,60 kali lebih besar untuk melakukan Tes Prevention of Mother to Child of Transmissiondibandingkan HIV ibu hamil dengan pengetahuan rendah. Tabel 4.6 menunjukkan hubungan antara adanya pengetahuan dengan kesediaan melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmission dan secara statistik signifikan (OR= 8,60; CI=95%; 1,08 hingga 68,56; p = 0,042). Nilai Odd Ratio sikap sikap tentang penyakit menular seksual baik mempunyai kemungkinan 8,52 kali lebih besar untuk melakukan Tes Prevention of Mother to Child of Transmissiondibandingkan HIV ibu hamil dengan sikap yang rendah. Tabel 4.6 dari bidan sebesar 27,58 berarti bahwa ibu hamil yang menyatakan bahwa motivasi dari bidan tinggi mempunyai kemungkinan 27,58 kali lebih besar untuk melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmissiondibandingkan hamil yang ibu menyatakan bahwa motivasi dari bidan rendah. Tabel 4.6 menunjukkan adanya hubungan antara motivasi dari bidan dengan kesediaan melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmission dan secara statistik signifikan (OR= 27,58; CI=95%; 2,06 variabel sebesar 8,52 berarti bahwa ibu hamil dengan Nilai Odd Ratio variabel motivasi menunjukkan adanya hingga 369,58; p = 0,012). Nilai NegelkerkeR2 sebesar 65,7% berarti bahwa ketiga variabel bebas (pengetahuan, sikap penyakit menular motivasi dari tentang seksual bidan) dan mampu menjelaskan kesediaan ibu hamil melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmissionsebesar 65,7% dan sisanya yaitu sebesar commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 34,3% dijelaskan oleh faktor lain yang diluar model penelitian. VCT. Joseph, M (2010) menemukan Hubungan pengetahuan kesediaan dengan melakukan Tes penting dalam tingkat pengetahuan tentang penerimaan yang HIV-AIDS tinggi merupakan Prevention of Mother to Child of faktor untuk melakukan tes HIV. HIV Transmission Oboh Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara V.U, menemukan et.al bahwa yang tinggi tentang (2010) pengetahuan HIV-AIDS dan pengetahuan dengan kesediaan ibu tentang hamil melakukan Tes Prevention of faktor Mother Demikian juga Edgar, et.al (2011) to Child Transmissiondan of secara HIV statistik layanan VCT merupakan penerimaan menemukan layanan bahwa tingkat signifikan dengan (p = 0,042), di pengetahuan mana semakin tinggi pengetahuan fasilitas VCT. ibu Tesfaye, et.al (2012) menemukan hamil maka semakin besar tinggi VCT. menerima Hasil penelitian kemungkinan ibu untuk bersedia bahwa tingkat pengetahuan lebih melakukan Tes Prevention of Mother tinggi to Child of HIV Transmission. dalam pemanfaatan VCT. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Utomo merupakan Menurut positif Soekanto (2008) pengetahuan adalah kesan didalam dengan hasil bahwa faktor yang pikiran berhubungan dengan kinerja bidan penggunaan adalah berbeda pengetahuan.Legiati, faktor manusia sebagai hasil indra yang panca kepercayaan (supersitions), (beliefs), Shaluhiyah dan Suryoputro (2012) takhayul dan dalam penelitiannya menyatakan penerangan yang keliru bahwa pengetahuan merupakan (misinformation). Ratnasari (2009) salah satu faktor yang berpengaruh menyatakan bahwa ada beberapa terhadap perilaku ibu hamil untuk faktor yang dapat mempengaruhi tes HIV.Penelitian dilakukan pengetahuan seseorang antara lain oleh Getachew (2005) menemukan adalah 1) pendidikan, Pendidikan bahwa memiliki adalah sebuah proses pengubahan pengetahuan yang lebih baik tentang sikap dan tingkah laku seseorang VCT merupakan faktor partisipasi atau wanita yang yang commit to user kelompok dengan maksud perpustakaan.uns.ac.id untuk digilib.uns.ac.id mendewasakan melalui upaya pengajaran pelatihan. 2) dibuat manusia dan Media, media yang secara untuk menambah pengetahuan masyarakat. Sehingga Hubungan sikap tentang penyakit menular seksual dengan kesediaan melakukan Mother Tes to Prevention Child of of HIV Transmission dengan adanya media diharapkan Hasil penelitian menunjukkan wawasan masyarakat akan semakin bahwa ada hubungan antara sikap luas, jadi contoh dari media massa tentang penyakit menular seksual ini adalah televisi, radio, koran, dengan majalah 3) melakukan Tes Prevention of Mother Keterpaparan informasi, informasi to Child of HIV Transmissiondan merupakan transfer pengetahuan, secara statistik signifikan dengan (p maka dengan adanya informasi yang = 0,033), di mana semakin baik ada sikap ibu hamil maka semakin besar dan lain-lain diharapkan dan menambah pengaetahuan seseorang. to Child of HIV tranmission) adalah ke bayi dikandungnya.Tujuan hamil melakukan Tes Prevention of Mother to Child of HIV Transmission pencegahan penularan HIV dari ibu positif ibu kemungkinan ibu untuk bersedia PMTCT (Prevention of Mother HIV kesediaan yang Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Utomo program dengan hasil bahwa faktor yang adalah mencegah penularan HIV dari berhubungan dengan kinerja bidan ibu ke bayi dan mengurangi dampak adalah sikap. Penelitian Getachew. W epidemi (2005) HIV terhadap bayi(DIPA, penting ibu dan 2010).Pengetahuan dalam hal ini karena menemukan sikap merupakan faktor signifikan bahwa ibu hamil untuk menerima tes sepertiyang dinyatakan Green bahwa sukarela HIV dengan pengetahuanmerupakan antesenden mengurangi risiko transmisi HIV ke dari menyediakan anaknya. alasan utama atau motivasi untuk Zubairu, berperilaku tersebut (Notoatmodjo, sikap 2003). dengan kesediaan melakukan VCT perilaku yang karena alasan untuk Sedangkan et.al menurut (2006) menemukan berhubungan alasan signifikan pengobatan, melindungi orang lain dari infeksi commit to user perpustakaan.uns.ac.id dan mencegah anak. digilib.uns.ac.id transmisi Francis ibu et.al ke (2008) menemukan sikap berhubungan terhadap penggunaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada motivasi hubungan dari antara bidan dengan VCT kesediaan ibu hamil melakukan Tes dikarenakan untuk mengetahui HIV Prevention of Mother to Child of HIV sero-status Transmissiondan dan karena rencana secara statistik untuk menikah. Oboh, et.al (2010) signifikan dengan (p = 0,012), di menemukan mana semakin tinggi motivasi dari signifikan sikap berhubungan terhadap penggunaan bidan maka semakin besar pelanyanan VCT disebabkan karena kemungkinan ibu untuk bersedia tingkat kesadaran yang tinggi akan melakukan Tes Prevention of Mother transmisi HIV terutama pada ibu ke to Child of HIV Transmission anak. Dari hasil studi Tesfaye et.al (2012) menemukan sikap untuk menggunakan positif Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Utomo pelanyanan dengan hasil bahwa faktor yang VCT untuk mengetahui HIV sero- berhubungan dengan kinerja bidan status dan perencanaan berkeluarga. adalah motivasi.Legiati, Shaluhiyah Sikap sebagai suatu tingkatan dan Suryoputro (2012) dalam menyatakan bahwa afeksi baik yang bersifat positif penelitiannya maupun negatif dalam hubungannya dukungan bidan merupakan salah dengan satu objek-objek psikologis faktor yang berpengaruh (Azwar, 2007).kesediaan ibu untuk terhadap perilaku ibu hamil untuk melakukan tes Tes Prevention of tes HIV. Mother to Child of HIV Transmission merupakans alah satu bentuk Motif merupakan perilaku. Menurut Green perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor prediposisi Motivasi yaitu sikap. kumpulan Hubungan motivasi dari bidan adalah sesuatu yang alasan mengapa memulai tindakan. adalah memberikan suatu set perilaku atau yang landasan bagi dengan kesediaan melakukan Tes seseorang untuk bertindak dalam Prevention of Mother to Child of suatu cara yang diarahkan pada HIV Transmission tujuan goal commit to user spesifik directed tertentu way). (specific Memotivasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id adalah menunjukkan arah tertentu of HIV Transmission kepada seseorang atau sekelompok secara orang dan mengambil langkah yang (OR= perlu memastikan mereka sampai hingga 369,58; p = 0,012). statistik 27,58; dan signifikan CI=95%; 2,06 tujuan. (Soeroso, 2003). Menurut Green perilaku dipengaruhi oleh faktor pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas 2. Saran-saran a. Bagi Puskesmas kesehatan Pihak Puskesmas diharapkan (Notoatmodjo, 2003). dapat memberikan informasi terhadap pada SIMPULAN DAN SARAN melalui 1. Kesimpulan penyuluhan a. Ada hubungan antara pengetahuan kesediaan melakukan dan Tes informasi Menular of sekarang secara (OR= Transmission statistik 8,60; dan signifikan CI=95%; 1,08 seksual dengan to Transmission dan Penyakit Seksual menjadi to Subur child of HIV Transmission. b. Ibu Hamil HIV secara Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan dan CI=95%; 1,19 hingga 60,95; p positif = 0,033). penyuluhan hubungan penyakit ibubersedia statistik signifikan (OR= 8,52; c. Ada yang Usia mother kesediaan of tentang melakukan tes Prevention of menular Child mengenai sehingga melakukan Tes Prevention of Mother ibu Pasangan b. Ada hubungan antara sikap penyakit pengetahuan yang sering dijumpai pada hingga 68,56; p = 0,042). tentang untuk sikap Prevention of Mother to Child HIV hamil pemberian meningkatkan dengan ibu antara oleh pengetahuan meningkatkan dengan mengikuti yang institusi diadakan kesehatan motivasi dari bidan dengan ataupun kesediaan informasi dari media cetak melakukan Tes Prevention of Mother to Child commit to user juga sikap memperoleh maupun elektronik. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas variabel bebas misalnya adalah dukungan suami dan persepsi Legiati, T, Shaluhiyah, Z dan Suryoputro, A. 2012. Perilaku Ibu Hamil untuk Tes HIV di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas Kota Semarang.Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol 7 No. 2.Pp : 153-164. Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta manfaat tes. REFERENSI Azwar, S. 2010. Sikap Manusia Edisi ke-2.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Depkes, RI. 2012. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta : Depkes DIPA. 2010. Modul PMTCT. Jakarta: Depkes Francis MB, Sarah NS, Simon B, Joan NK, Charles ASK. 2008. Voluntary HIV counselling and testing among men in rural western Uganda: Implications for HIV prevention. BMC Public Health. 8: 263 Joseph. M. 2010. Determining The Dinamics Of HIV Voluntary Counseling And Testing Uptake Among the Rural And Urban Communities Of Nakuru District Kenya. Thesis. Master of Arts in Applied Social Science Research School of Social and Cultural Studies Victoria University of Wellington Oboh. V.U, Ekpebu. I.D, & Odeh. (2010). Knowledge And Acceptability Of Voluntary Counseling And Testing (VCT) For HIV/AIDS By Rural Farmers In Benue State Nigeria. Research Journal of Social Sciences. 1 (5) : pp : 8186 Tesfaye.H.L, Ingvild. F.S & Knut F. 2012. Factrors Affecting Voluntary HIV Counseling And Testing Among Men In Ethiopia : A Cross-Sectional Survey. BMC Public Health. Pp 1-12. Zubairu I, Isa SA, Mohammed K, Muktar HA. 2006 Knowledge of HIV/AIDS and attitude towards voluntary counseling and testing among adults. Journal National Medicine ASsociation. 98: 1917 - 22 . commit to user