PUSANEV_BPHN

advertisement
N
H
EV
_B
P
PU
SA
N
PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL MELALUI
PENDEKATAN ECONOMIC ANALYSIS OF LAW YANG MENGARAH PADA
PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN
PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN
FOCUS GROUP DISCUSSION
DOKUMEN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (DPHN)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
1 Desember 2016
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
0
0
N
ECONOMIC ANALYSIS OF LAW (EAL) = LAW AND ECONOMICS (L & E)
EV
_B
P
H
ECONOMIC ANALYSIS OF LAW
PU
SA
N
LAW AND ECONOMICS
ECONOMIC LAW
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
1
EV
_B
P
H
N
ESSENCE OF EAL
PU
SA
N
IMPACTS
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
2
RESEARCH METHOD
ECONOMIC ANALYSIS OF LAW
=
LAW AND ECONOMICS METHODOLOGY
Das Sollen
N
Das Sein
Descriptive
EV
_B
P
Predictive
Normative Analysis
H
Positive Analysis
Explanatory
Qualitative
Analysis
Quantitative
Analysis
N
Field/Empirical
Research
Library
Research
Studies behaviors of
politicians/government
officials as self-interest
agent
Welfare
economics
Behavioral Law
and Economics
Studies implications of
actual human behaviors
and modelling human
behaviors
Policy Consequence
Field/Empirical
Research
PU
Public Choice
Theory
Judgment Approach
Policy Recommendation
SA
Library
Research
Prescriptive
Pareto
efficiency
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
Efficiency
Kaldor-Hicks
efficiency
Cost Benefit Analysis
3
KERANGKA PEMIKIRAN
REKOMENDASI
ANALISIS dan EVALUASI
HUKUM
Revisi
N
Dicabut
EV
_B
P
N
PERATURAN PER-UNDANGUNDANGAN EFEKTIF &
EFISIEN
Materi Hukum
Kelembagaan/Penegakan hukum
Pelayanan hukum
SA
PROYEKSI
KERANGKA
REGULASI RPJMN
MENDORONG PROSES
REFORMASI REGULASI
Dipertahankan
Kesadaran hukum masyarakat
PU
BAHAN
PENYUSUNAN
DPHN
H
MENILAI NORMA
Economic Analysis
of law
Regulatory Impact
Assessment
Regression Analysis
C<B
EFISIENSI
KEADILAN
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
KESEJAHTERAAN
PASAL 33
BAB XIV
UUD 1945
4
STEPS: REDUCING POVERTY
Choose the methodology
• “Economic Analysis of Law” OR “Law and Economics”
List related institutions
• Ministries
• Agencies
• Non-governmental/governmental institutions
3
4
H
• Leading economics indicators for the past 5-10 years
• State Budget, Regional Budget
Choose policy issue
6
Choose Tool
7
Choose equation/formula
8
• “Triple inequalities”
• Regulatory Impact Assessment
PU
5
SA
N
Gather data on economy
N
Gather data on the law
• Laws
• Presidential Regulations
• Ministerial Decrees
2
EV
_B
P
1
• Regression Analysis
Implement RIA to find highest Benefit Cost Ratio to reduce poverty
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
5
Pembangunan Hukum Nasional: EAL dan Penanggulangan
Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan
Undang-Undang
Peraturan Presiden
NAWACITA
1
Peraturan Menteri
7
KELEMBAGAAN
Program-Program
2
Indikator Makro
RKP
H
EV
_B
P
SA
Proyeksi 20162019-2025
PU
3
APBN/APBD
N
Indikator Mikro
EKONOMI
N
HUKUM
PROYEKSI KERANGKA
REGULASI
RPJMN
6
RPJPN
REGULATORY
IMPACT ASSESSMENT
Alternatif/O
psi-Opsi
Solusi
Benefit Cost
Ratio
5
Antar Daerah
ISU KEBIJAKAN
“Triple Inequality”
Antar Urban/Rural
REGRESSION
ANALYSIS
Antar Pendapatan
4
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
6
LEGAL BASIS
1. Peraturan Presiden Nomor 15
Tahun 2010 Tentang
Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
2. Peraturan Presiden Nomor 166
Tahun 2014 Tentang Program
Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
3. Peraturan Presiden Nomor 46
Tahun 2015 Tentang
Kementerian Sosial
4. Peraturan Presiden Nomor 60
Tahun 2015 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah 2016
5. Peraturan Presiden Nomor 96
Tahun 2015 Tentang
Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
6. Peraturan Presiden Nomor 45
Tahun 2015 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah 2017
• Kementerian Pekerjaan Umum
& Perumahan Rakyat
• Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
• Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
• Kementerian Kesehatan
• Kementerian Keuangan
• Kementerian Sosial
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian Seskab
• Kementerian Ketenagakerjaan
• Kementerian Agama
• Kementerian Komunikasi dan
Informatika
• Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi
• BAPPENAS
• Kementerian Kelautan dan
Perikanan
N
1. UUD 1945
2. UU No. 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak
3. UU No. 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia
4. UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
5. UU No. 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional
6. UU No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
7. UU No. 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial
8. UU No. 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin
9. UU No. 19 Tahun 2011 tentang
Pengesahan Convention on the
Rights of Persons with
Disabilities (Konvensi
mengenai Hak-hak Penyandang
Disabilitas)
10. UU No. 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial
11. UU No. 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial
12. UU No. 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang –
Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
13. UU No. 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas
K/L YANG TERKAIT
H
PERATURAN PRESIDEN
PU
SA
N
EV
_B
P
UNDANG-UNDANG
PERATURAN MENTERI
• Peraturan Menteri Sosial No.5 Thn.2016
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
No.75 Thn.2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No.101 Thn.2012
tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan
• Keputusan Menteri Sosial No.157 Thn.2016
tentang Penetapan Kepesertaan Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS)
• Keputussan Menteri Sosial RI
No.70/HUK/2013 tentang Tim Percepatan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
Peningkatan Kesejahteraan Sosial masyarakat
di 50 (Lima Puluh) Kabupaten Tertinggal
• Permenkes No.25 Thn.2016 tentang Rencana
Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun
2016-2019
• Permenkes No.39 Thn.2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga
• Permenkes No.52 Thn.2016 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
• Permenkes No.64 Thn.2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
No.52 Thn.2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan
• Permen Menaker RI No.21 Thn.2016 tentang
Kebutuhan hidup layak
• Permen Menaker RI No.11 Thn.2016 tentang
Pelayanan kesehatan dan besaran tarif dalam
penyelenggaraan program jaminan dan
kecelakaan kerja
• Peraturan Menaker No.1 Thn.2016 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan
Jaminan Hari Tua bagi Peserta bukan
Penerima Upah
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
7
REGULASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PERLINDUNGAN
KELOMPOK RENTAN
N
H
EV
_B
P
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah
Peraturan Presiden
No. 15 Tahu 2010
tentang Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan
UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on
Economic, Social and Cultural Rights
N
Pasal 21
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
SA
Pasal 20
Pasal 4 ayat (1) UUD 1945
UU No. 11
Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial
Peraturan Presiden
No. 96 Tahun 2015
tentang Perubahan
Atas Peraturan
Presiden No. 15
Tahun 2010 Tentang
Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan
PU
Pasal 5 ayat (2)
UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Civil
and Political Rights
UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025
UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
8
PROGRAMS
KLASTER II
KLASTER III
PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN BANTUAN SOSIAL
TERPADU BERBASIS KELUARGA
PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN BERBASIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN BERBASIS
PEMBERDAYAAN USAHA
EKONOMI MIKRO DAN KECIL
•
• Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri.
• Program ini dikategorikan
atas PNPM Inti (berbasis
kewilayahan) dan PNPM
Penguatan (berbasis sektoral
dan kewilayahan untuk
mendukung penanggulangan
kemiskinan)
• Program Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
•
H
EV
_B
P
N
SA
•
PU
•
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
Beras Bersubsidi Bagi
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (RASKIN)
Program Keluarga Harapan
(PKH)
Program Indonesia Pintar
(PIP)
N
KLASTER I
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
9
INDONESIA’S LEADING ECONOMIC INDICATORS 2009 – 2019
(In Trillion Rupiah and Billion USD)
2009
11
12
13
14
EXCHANGE RATES (Rupiah/USD)
INFLATION (%)
INTEREST RATES (%)
UNEMPLOYMENT (Million Persons)
15
16
EMPLOYMENT (Million Persons)
POPULATION (Million Persons)
GOVERNMENT BUDGET
17
18
19
20
GOVERNMENT REVENUE (TOTAL)
GOVERNMENT EXPENDITURES (TOTAL)
DEFICIT STATE BUDGET
GOVERNMENT SECURITIES (SUN)
PERCENTAGE (%)
21
22
23
24
25
GDP
EMPLOYMENT
POVERTY
STATE BUDGET DEFICIT ON GDP
KOEFISIEN GINI
TRIPLE INEQUALITIES
26
27
28
29
30
31
32
I. KETIDAK-SEIMBANGAN ANTAR DAERAH
INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
II. KETIDAK-SEIMBANGAN URBAN & RURAL
KESEIMBANGAN PUSAT&DAERAH
DANA DESA
III. KETIDAK-SEIMBANGAN PENDAPATAN
BPJS
KARTU INDONESIA SEHAT
KARTU INDONESIA PINTAR
182
(176)
175
(168)
3
11
11
14
12
16
11
38
10
66
16
60
13
96
19
76
3
110
24
92
9
113
29
128
11
99
28
156
26
111
9400
2.8
6.5
8991
7.0
6.5
8.7
104,8
238,4
Trillion
Billion
Rupiah
USD
849
937
(89)
570
8.2
108,2
241,6
Trillion
Rupiah
76
15,5
2,428
3,163
9068
3.8
6.6
8.6
107,4
244,8
Trillion
Trillion Billion
Billion USD
Rupiah
Rupiah
USD
995
1,210
1,042
1,295
(47)
(84)
615
685
6.2
44.7
13.3
0.72
0.38
Billion
USD
Trillion
Rupiah
9,084
Billion
USD
2,934
3,578
Trillion
Rupiah
7,508
2015
187
(179)
1,979
2,736
Billion
USD
2014
191
(157)
1,582
2,305
4.6
43.9
14.2
1.58
0.37
2013
120
(89)
1,246
1,973
Trillion
Rupiah
10,322
Billion
USD
6.1
43.8
12.5
1.14
0.41
Trillion
Trillion Billion
Billion USD
Rupiah
Rupiah
USD
Trillion
Rupiah
8,977
Billion
USD
148
(13)
2016
Trillion Billion
Rupiah
USD
-
9
-
29
179
17
106
-
N
FOREIGN INVESTMENT
DOMESTIC INVESTMENT
PORTFOLIO INVESTMENT
FOREIGN RESERVES
CREDIT
SAVINGS
2012
Billion
USD
H
5
6
7
8
9
10
2011
Trillion
Trillion
Billion USD
Rupiah
Rupiah
6,447
7,423
150
(119)
3,206
3,930
EV
_B
P
GDP
EXPORT
IMPORT
DIRECT INVESTMENT
2010
Billion
USD
3,212
4,452
2017
2018
2019
Trillion
Rupiah
Billion
USD
Trillion
Rupiah
Billion
USD
Trillion
Rupiah
Billion
USD
Trillion
Rupiah
Billion
USD
Trillion
Rupiah
Billion
USD
Trillion
Rupiah
Billion
USD
-
9670
4.3
5.8
11364
8.4
7.5
12438
5.3
7.8
14027
3.3
7.5
13500
4
-
7.3
112,5
248,3
Trillion Billion
Rupiah
USD
1,338
1,491
(153)
757
%
7.4
112,7
251,2
Trillion Billion
Rupiah
USD
1,439
1,651
(212)
909
7.2
114,6
254,4
Trillion Billion
Rupiah
USD
1,635
1,877
(241)
1,102
7.5
114,8
255,4
Trillion Billion
Rupiah
USD
1,794
2,039
(298)
1,387
-
Trillion
Rupiah
1,786
2,082
-296
-
6
45.3
11.7
1.86
0.41
Trillion Billion
Rupiah
USD
5.5
44.8
11.5
2.33
0.41
Trillion Billion
Rupiah
USD
5
45.0
11.3
1.91
0.41
Trillion Billion
Rupiah
USD
4.7
44.9
11.1
2.36
0.41
Trillion Billion
Rupiah
USD
5.2
2.7
0.39
Trillion Billion
Rupiah
USD
N
1
2
3
4
Trillion
Rupiah
5,606
SA
ITEMS
PU
NO
Billion
USD
%
86
17,5
114.2
22,1
145.5
30,1
155.9
31,7
177.9
28,7
290.3
47,1
313.5
43,1
308,5
-
344,6
-
411,3
-
480,6
-
513,2
-
596,5
-
637,9
20,7
729,2
46,8
-
-
-
-
-
26
-
3,4
1,67
7,1
6,8
2,12
10,3
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
5.4
5.6
5.8
10.0
9.0
8.0
0.38
Trillion
Rupiah
0.37
Billion
USD
Trillion
Rupiah
0.36
Billion
USD
Trillion
Rupiah
Billion
USD
10
TINGKAT KEMISKINAN DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN NASIONAL
1976 – MAR 2015 & PROJECTED 2016-2019
45
N
60
H
50
EV
_B
P
40
30
15
PROJECTION 8%-10%
SA
N
20
30
PU
10
0
1976
2010
Population
%
0
Mar 2011 Mar 2012 Mar 2013 Mar 2014 Mar 2015
2016
2017
2018
2019
54.2
31.02
30.02
29.13
28.07
28.28
28.59
40.01%
13.33%
12.49%
11.96%
11.37%
11.25%
11.22%
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
11
4jt
4.7jt
4.6jt
26.3%
27.8%
PU
4.2jt
SA
N
1.1jt
EV
_B
P
H
17.4%
N
POVERTY RATE IN EASTERN INDONESIA
18.4%
17.1%
19.6%
Source: BPS – Statistics Indonesia (various issues)
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
12
PERTUMBUHAN KONSUMSI MASYARAKAT 2008-2012
6
RATA-RATA
4
Miskin
29 juta
15
29
PU
1
SA
N
2
0
N
H
8
+ Rp750.000/kap/bln
80%
+ Rp250.000/kap/bln + Rp370.000/kap/bln
40%
12%
EV
_B
P
10
Rentan
70 juta
43
57
Menengah
100 juta
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
71
99
85
Atas
50 juta
13
N






  
  






SA

EV
_B
P

H

N


PU
Per Capita Income of the Poor
CONTOH REGRESSION ANALYSIS GRAPH
Per Capita Income
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
14
REGRESSION ANALYSIS: KEMISKINAN
Karakter-Karakter Kemiskinan
Rumah Tangga/Individu
(Pendapatan)
Komunitas (Sektoral-Rural-Urban)
Kondisi
Iklim
Sumber
Daya Alam
Good
Governance
Sistem
Peraturan
Lokal, Jaringan
Hubungan
Masyarkat
Struktur
Institusi
Formal
EV
_B
P
Geografis
H
N
Kewilayahan (daerah)
Rendahnya
Curah
Hujan
N
SA
Pemisahan
Berdasarkan
Jenis Kelamin
Partisipasi
Angkatan
Kerja
Kebebasan
Sipil/Politik
PU
Rasio
Dependensi
Pendidikan
Prinsip-Prinsip
Hukum
Demografis
Struktur
Rumah Tangga
Pencegahan
Kekerasan
Gender
Pemerintahan
Sistem
Peradilan
Usia
KebijakanKebijakan Anti
Diskriminasi
Kelompok
Individu
Sosial
Ekonomi
Kesehatan
Pekerjaan
Jenis Kelamin
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
Kepemilikan
Properti
Shelter
Pendidikan
15
DATA KUANTIFIKASI DARI ISSUE 1
ADMINISTRASI
PUBLIK
LINGKUNGAN
SOSIAL
NET BENEFIT
-151
-67
-1
-21
-240
* Benefit
681
302
4
96
1083
* Cost
-832
-369
-5
-117
-1323
137
61
1
219
* Benefit
749
332
* Cost
-612
-271
378
168
C. Meningkatkan sinergisme antar
kementerian/lembaga dan SKPD di
setiap daerah terkait upaya
penanggulangan kemiskinan dan
perlindungan terhadap kelompok
rentan.
* Benefit
817
* Cost
-439
20
EV
_B
P
B. Merubah pola regulasi dan kebijakan
penanggulangan kelompok rentan yang
mengarah pada aspek produktivitas
ketimbang karitatif.
N
A. Status Quo
105
1191
-4
-85
-972
3
53
602
0.8
1.7
362
6
114
1299
-3
-61
-751
-194
BCR (Benefit-Cost
Ratio)
1.2
5
SA
(ISSUE 1) OPSI
N
EKONOMI
H
ISSUE 1: Regulasi dan kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan belum menunjukan adanya praktik good governance sehingga menghasilkan regulasi yang tidak
responsif dan aspiratif dimana pendanaan pelaksanaan program kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan (Pasal 6 Perpres No. 166/2014) tidak terserap
sampai ke pelosok daerah.
PU
Catatan:
* Angka-angka pada Benefit dan Cost adalah angka rata-rata tahunan Net Present Value (NPV) dengan menggunakan asumsi discount rate
sebesar 5% dan jangka waktu (lifetime) dampak dari regulasi selama 5 tahun (2011-2015).
* Angka benefit pada Opsi 1A adalah dampak dari penyerapan efektif APBN sebesar 45% dengan catatan yang berarti anggaran tidak diserap
sebesar 55%. Anggaran yang tidak terserap terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut : inefisiensi anggaran, inefektifitas pelaksanaan, dan
"kebocoran" anggaran.
* Angka benefit pada opsi 1B dan opsi 1C diasumsikan mengalami perbaikan dalam penyerapan APBN secara efektif yaitu masing-masing
sebesar 10% dan 20%. Perbaikan penyerapan tersebut terjadi karena adanya adanya praktik good governance sehingga menghasilkan regulasi
yang tidak responsif dan aspiratif dimana pendanaan pelaksanaan program kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan sampai ke
pelosok daerah
* Unsur cost pada opsi 1A diasumsikan sebagai "Benefit Foregone" (manfaat yang hilang) sebesar 55% (Anggaran APBN yang tidak terserap).
* Angka cost pada opsi 1B dan 1C diasumsikan adanya perbaikan pada penyerapan anggaran yang efektif sehingga angka cost pada opsi 1B
dan opsi 1C berkurang sebesar masing-masing 10% dan 20%.
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
16
DATA KUANTIFIKASI DARI ISSUE 2
ISSUE 2: Peran TNP2K Pusat dan TKPK Daerah Daerah dalam melaksanakan dan mengkonkritisasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan belum mampu
mengurangi tingkat kemiskinan.
EKONOMI
ADMINISTRASI
LINGKUNGAN
PUBLIK
NET BENEFIT
-67
-1
-21
-240
* Benefit
681
302
4
96
1083
* Cost
-117
-1323
-832
-369
-5
B. Memperbaiki kinerja dan kualitas SDM pada K/L
yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
kebijakan penanggulangan kemiskinan dan
perlindungan kelompok rentan.
487
215
3
* Benefit
851
377
* Cost
-364
590
120
1354
-162
-3
-52
-581
262
3
83
938
EV
_B
P
6
885
-295
0.8
2.3
2.9
393
6
125
1409
-131
-3
-42
-471
SA
* Cost
773
BCR (Benefit-Cost
Ratio)
PU
* Benefit
68
N
C. Mengatasi hambatan-hambatan yang sifatnya
struktural dan politis terkait upaya dalam
penanggulangan kemiskinan dan perlindungan
kelompok rentan melalui pendekatan
multidimensional, tidak hanya dari dimensi
ekonomi melainkan turut memperhatikan dimensi
sosial dan budaya.
H
-151
A. Status Quo
Catatan:
SOSIAL
N
OPSI
* Angka-angka pada Benefit dan Cost adalah angka rata-rata tahunan Net Present Value (NPV) dengan menggunakan asumsi discount rate sebesar 5% dan jangka waktu
(lifetime) dampak dari regulasi selama 5 tahun (2011-2015).
* Angka benefit pada Opsi 2A adalah dampak dari penyerapan efektif APBN sebesar 45% dengan catatan yang berarti anggaran tidak diserap sebesar 55%. Anggaran
yang tidak terserap terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut : inefisiensi anggaran, inefektifitas pelaksanaan, dan "kebocoran" anggaran.
* Angka benefit pada opsi 2B dan opsi 2C diasumsikan mengalami perbaikan dalam penyerapan APBN secara efektif yaitu sebesar 25% dan 30%. Perbaikan penyerapan
tersebut terjadi karena adanya perbaikan kinerja dan kualitas SDM pada K/L yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan penanggulangan kemiskinan serta
hilangnya hambatan-hambatan yang sifatnya struktural dan politis.
* Angka cost pada opsi 2A diasumsikan oleh "benefit foregone" (manfaat yang hilang) sebesar 55%(Anggaran APBN yang tidak terserap).
* Angka cost pada opsi 2B dan 2C diasumsikan dengan adanya perbaikan pada penyerapan anggaran yang efektif dan unsur penegakan hukum yang lebih efektif
sehingga angka cost pada opsi 2B dan opsi 2C berkurang sebesar masing-masing 25% dan 30%.
* Ranking tertinggi dari BCR adalah opsi 2C dengan nilai 2.9
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
17
INPUT – OUTPUT – OUTCOME
OUTPUT
• Employment
• APBD
• Education
• Private
- Domestic
- Foreign
• Health (ex: BPJS)
OUTCOME
EV
_B
P
H
• APBN
N
INPUT
• Infrastructure
Decrease
poverty rate
N
• Rural development
PU
SA
• Remote area
development
(Desa pinggiran)
INEFFICIENCY
INEFFECTIVENESS
(APBN BUDGET LEAKAGE)
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
18
Pembangunan Hukum Nasional: EAL dan Penanggulangan
Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan
1
Regulasi dan
kebijakan terkait
penanggulangan
kemiskinan belum
menunjukan adanya
Merubah pola regulasi dan
praktik good
kebijakan penanggulangan
governance sehingga 1b kelompok rentan yang mengarah
menghasilkan regulasi
pada aspek produktivitas
yang tidak responsif
ketimbang karitatif.
dan aspiratif dimana
pendanaan
pelaksanaan program
kebijakan percepatan
penanggulangan
Meningkatkan sinergisme antar
kemisknan (Pasal 6
kementerian/lembaga dan SKPD di
Perpres No.
setiap daerah terkait upaya
1c
166/2014) tidak
penanggulangan kemiskinan dan
terserap sampai ke
perlindungan terhadap kelompok
pelosok daerah. *)
rentan.
Dampak Sosial
Dampak Lingkungan
-
-
-
Peningkatan pertumbuhan
ekonomi.
-
Peningkatan kemampuan
persaingan SDM untuk
bersaing dalam skala
internasional (international
competitiveness).
-
-
Pemerataan dan perimbangan
pertumbuhan ekonomi antara
pusat dan daerah.
-
-
Perluasan jangkauan hasil
pertumbuhan ekonomi
sampai ke daerah pelosok.
-
-
Mengatasi hambatan-hambatan
yang sifatnya struktural dan politis
terkait upaya dalam
penanggulangan kemiskinan dan
perlindungan kelompok rentan
2c
melalui pendekatan
multidimensional, tidak hanya dari
dimensi ekonomi melainkan turut
memperhatikan dimensi sosial dan
budaya.
Peningkatan efisiensi
penyerapan anggaran
penanggulangan kemiskinan.
-
Peningkatkan kontribusi PDB
dari daerah-daerah di
Kawasan Timur Indonesia
(KTI).
-
N
-
SA
Memperbaiki kinerja dan kualitas
SDM pada K/L yang bertanggung
jawab dalam melaksanakan
2b
kebijakan penanggulangan
kemiskinan dan perlindungan
kelompok rentan.
Perbaikan perilaku rumah
tangga miskin (poor household
behaviour) sehingga mampu
mandiri dan memberikan
sumbangsih dalam
pertumbuhan ekonomi.
PU
2
Dampak Administrasi Publik
-
-
2a Status quo
Peran TNP2K Pusat
dan TKPK Daerah
Daerah dalam
melaksanakan dan
mengkonkritisasi
kebijakan dan
program
penanggulangan
kemiskinan belum
mampu mengurangi
tingkat kemiskinan.
**)
Dampak Ekonomi
-
-
Peningkatan efisiensi dan
efektivitas penyerapan alokasi
anggaran APBN 2016 untuk
penanggulangan kemiskinan
sebesar Rp. 14 Triliun.
Tercapainya pemerataan hasil
pertumbuhan ekonomi
dengan berkurangnya gini
rasio.
-
Penurunan tingkat
kecemburuan sosial antara
masyarakat di daerah akibat
pertumbuhan yang belum
merata sehingga berpotensi
memicu timbulnya konflik.
N
Opsi Penyelesaian
1a Status quo
Penghematan biaya
adminstratif antar K/L terkait
pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan.
Peningkatan koordinasi
terpadu antar K/L dan SKPD
yang tergabung dalam TNP2K
dan TKPK
Meningkatkan kualitas
penyerapan alokasi anggaran
penanggulangan kemiskinan
dan kelompok rentan.
-
Perbaikan kualitas kesehatan
masyarakat miskin dan rentan.
-
Peningkatan efektivitas
pencegahan kejahatan ( crime
prevention).
-
Perbaikan struktur masyarakat
menjadi lebih baik.
-
Perubahan pola pikir
masyarakat miskin dan rentan
melalui pemberdayaan secara
inklusif.
-
Perbaikan hunian masyarakat
miskin dan rentan menjadi
layak huni dan layak tinggal.
-
Perbaikan pertumbuhan bagi
anak-anak pada keluarga
miskin.
-
Peningkatan living condition
masyarakat miskin dan rentan.
H
Permasalahan
EV
_B
P
No.
-
-
-
Berkurangnya tumpang tindih
dan ego sektoral antara K/L
dan SKPD terkait
penaggulangan kemiskinan
-
-
Simplifikasi prosedur
pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan.
-
-
Peningkatan kualitas dan
pemberdayaan personel
TNP2K dan TKPK Daerah
sehingga mampu merealisasi
program penanggulangan
kemiskinan.
-
-
Kejelasan pembagian tugas
dan prosedur antar K/L dan
SKPD terkait yang tergabung
dalam TNP2K dan TKPK
daerah.
-
Peningkatan penyerapan
tenaga kerja dari daerahdaerah yang berdaya saing
dan berkompeten.
Peningkatan kesadaran
masyarakat miskin dan rentan
terhadap kesetaraan gender
dan pendidikan bagi anakanak kurang mampu.
-
-
Peningkatan kenyamanan
hidup masyarakat miskin dan
rentan.
-
Peningkatan taraf perbaikan
kesehatan masyarakat miskin
dan rentan.
Perbaikan upaya crime
prevention.
-
Terbentuknya struktur
komunitas (community
structure) masyarakat miskin
ke arah yang mandiri.
Perbaikan pola perilaku
masyarakat miskin melalui
pemberdayaan dan
peningkatkan kualitas
pendidikan bagi anak-anak
dalam masyarakat miskin.
-
Peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat miskin
dan rentan.
Catatan:
*) Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh wilayah Jawa (57%) dan Sumatra (23%). Total dari 524 Kab/Kota masih terdapat 120 Kab/Kota tertinggal dan dari 74 ribu desa masih terdapat 27 ribu
desa tertinggal.
**) TNP2K baik di tingkat Pusat maupun Daerah belum mampu mencapai target yang dicanangkan Pemerintah (RPJMN 2015-2019). Tingkat kemiskinan tahun 2015 masih 11.13% dari target 8-10.5% dan capaian
rasio gini masih pada angka 0.41% dengan target 0.36%.
Source: BI Institute Leadership Forum 1
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
19
ISSUES – OPTIONS – RIA FOR OPTION (STEPS)
Current
Situatio
n
Policy
Goals
N
Define
Issue
Doing
RIA for
Options
H
1B
1C
2B
2C
N
Options
Option C
SA
Option B
Costs
to
Government
(Public)
1B
1C
2B
2C
Costs
to
Business
and
Agencies
(Private)
1B
1C
2B
2C
PU
Option
A
Status
Quo (No
Action)
EV
_B
P
Options
for Issue
Benefits
to
Government
(Public)
1B
1C
2B
2C
Benefits
to
Business
(Private)
1B
1C
2B
2C
Benefits
Costs
1B
1C
2B
2C
Benefit
Cost Ratio
1B
1C
2B
2C
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
20
Pembangunan Hukum Nasional: EAL dan Penanggulangan
Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan
Undang-Undang
Peraturan Presiden
NAWACITA
1
Peraturan Menteri
7
KELEMBAGAAN
Program-Program
2
Indikator Makro
RKP
H
EV
_B
P
SA
Proyeksi 20162019-2025
PU
3
APBN/APBD
N
Indikator Mikro
EKONOMI
N
HUKUM
PROYEKSI KERANGKA
REGULASI
RPJMN
6
RPJPN
REGULATORY
IMPACT ASSESSMENT
Alternatif/O
psi-Opsi
Solusi
Benefit Cost
Ratio
5
Antar Daerah
ISU KEBIJAKAN
“Triple Inequality”
Antar Urban/Rural
REGRESSION
ANALYSIS
Antar Pendapatan
4
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
21
TESTING THE THEORIES
H
N
LAW AND ECONOMICS
EV
_B
P
Theoretical framework to understand
PU
SA
N
• Impact of law on human behavior
• Content of legal doctrines
Empirical Questions
•
•
Testing the theories
Measuring effects – ”HOW MUCH?”
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
22
BUDGET & IMPACTS
2,000.00
1,800.00
1,600.00
1,400.00
1,200.00
1,000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
-
3,000.00
2,500.00
2,000.00
1,500.00
H
1,000.00
BUDGET: INDONESIA
N
BUDGET: US
3,500.00
EV
_B
P
500.00
2010
2011
2012
2013
2014
2015
IMPACTS: US
120,000,000.00
2010
60,000,000,000.00
100,000,000.00
2011
2012
2013
2014
2015
IMPACTS: INDONESIA
50,000,000,000.00
80,000,000.00
N
40,000,000,000.00
SA
60,000,000.00
40,000,000.00
2010
Source: World Bank
2011
PU
20,000,000.00
2012
2013
2014
30,000,000,000.00
20,000,000,000.00
10,000,000,000.00
2015
2010
2011
2012
2013
2014
2015
• Impact of over than $ 100,000,000
• Impact of over 100,000,000 people
ASSUMPTIONS
• $ 100,000,000
$ 3,250,000,000,000 = 0.003076%
• Examples: (in 2015)
 $ 3,250,000,000,000 x 0.003076% = $99,970,000 (US)
 Rp1,794,000,000,000,000 x 0.003076% = Rp55,183,440,000 (INDONESIA)
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
23
PERKEMBANGAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR, ANGGARAN KEMISKINAN,
JUMLAH PENGANGGURAN DAN JUMLAH KEMISKINAN
N
EV
_B
P
H
N
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2010
2011
Anggaran Kemiskinan
Jumlah Pengangguran
Jumlah Penduduk
Miskin
SA
Source: BPS – Statistics Indonesia
PU
2009
Anggaran Infrastruktur
2012
2013
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
24
INDONESIA’S LEADING ECONOMIC INDICATORS 2009 – 2015
(In Trillion Rupiah and Billion USD)
2009
11
12
13
14
EXCHANGE RATES (Rupiah/USD)
INFLATION (%)
INTEREST RATES (%)
UNEMPLOYMENT (Million Persons)
15
16
EMPLOYMENT (Million Persons)
POPULATION (Million Persons)
GOVERNMENT BUDGET
17
18
19
20
GOVERNMENT REVENUE (TOTAL)
GOVERNMENT EXPENDITURES (TOTAL)
DEFICIT STATE BUDGET
GOVERNMENT SECURITIES (SUN)
PERCENTAGE (%)
21
22
23
24
25
GDP
EMPLOYMENT
POVERTY
STATE BUDGET DEFICIT ON GDP
KOEFISIEN GINI
TRIPLE INEQUALITIES
26
27
28
29
30
31
32
I. KETIDAK-SEIMBANGAN ANTAR DAERAH
INFRASTRUKTUR
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
II. KETIDAK-SEIMBANGAN URBAN & RURAL
KESEIMBANGAN PUSAT&DAERAH
DANA DESA
III. KETIDAK-SEIMBANGAN PENDAPATAN
BPJS
KARTU INDONESIA SEHAT
KARTU INDONESIA PINTAR
Trillion
Rupiah
10,322
2013
Billion
USD
Trillion
Rupiah
9,084
2014
Billion
USD
Trillion
Rupiah
7,508
2015
Billion
USD
Trillion
Rupiah
8,977
Billion
USD
120
(89)
150
(119)
191
(157)
187
(179)
182
(176)
175
(168)
3
11
11
14
12
16
9
11
38
10
66
16
60
13
96
19
76
3
110
29
128
11
99
28
156
26
111
29
179
17
106
1,246
1,973
1,582
2,305
9400
2.8
6.5
8.7
104,8
238,4
Trillion
Billion
Rupiah
USD
849
937
(89)
570
Trillion
Rupiah
995
1,042
(47)
615
4.6
43.9
14.2
1.58
0.37
Trillion
Rupiah
Billion USD
2012
Billion
USD
Billion
USD
1,979
2,736
N
FOREIGN INVESTMENT
DOMESTIC INVESTMENT
PORTFOLIO INVESTMENT
FOREIGN RESERVES
CREDIT
SAVINGS
2011
Trillion
Rupiah
7,423
H
5
6
7
8
9
10
Trillion
Rupiah
6,447
Trillion
Rupiah
24
92
9
113
2,428
3,163
EV
_B
P
GDP
EXPORT
IMPORT
DIRECT INVESTMENT
2010
Billion
USD
2,934
3,578
3,206
3,930
148
(13)
3,212
4,452
8991
7.0
6.5
9068
3.8
6.6
9670
4.3
5.8
11364
8.4
7.5
12438
5.3
7.8
14027
3.3
7.5
8.2
108,2
241,6
8.6
107,4
244,8
Trillion
Billion
Rupiah
USD
1,210
1,295
(84)
685
7.3
112,5
248,3
Trillion
Billion
Rupiah
USD
1,338
1,491
(153)
757
%
7.4
112,7
251,2
Trillion
Billion
Rupiah
USD
1,439
1,651
(212)
909
7.2
114,6
254,4
Trillion
Billion
Rupiah
USD
1,635
1,877
(241)
1,102
7.5
114,8
255,4
Trillion
Billion
Rupiah
USD
1,794
2,039
(298)
1,387
6.1
43.8
12.5
1.14
0.41
Trillion
Billion
Rupiah
USD
6
45.3
11.7
1.86
0.41
Trillion
Billion
Rupiah
USD
5.5
44.8
11.5
2.33
0.41
Trillion
Billion
Rupiah
USD
5
45.0
11.3
1.91
0.41
Trillion
Billion
Rupiah
USD
4.7
44.9
11.1
2.36
0.41
Trillion
Billion
Rupiah
USD
Billion USD
N
1
2
3
4
Trillion
Rupiah
5,606
SA
ITEMS
PU
NO
6.2
44.7
13.3
0.72
0.38
Billion USD
76
15,5
86
17,5
114.2
22,1
145.5
30,1
155.9
31,7
177.9
28,7
290.3
47,1
308,5
-
344,6
-
411,3
-
480,6
-
513,2
-
596,5
-
637,9
20,7
-
-
-
-
-
26
-
3,4
1,67
7,1
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
25
N
H
EV
_B
P
N
SA
PU
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
26
RIA: DEFINITIONS
EV
_B
P
H
N
REGULATORY IMPACT ASSESSMENTS
PU
SA
N
“Tool which informs policy decisions. It is an assessment
of the impact of policy options in terms of the costs,
benefits, and risks of a proposal.”
(U.K. Cabinet Office, 2003)
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
27
India, Jordan, Korea,
Malaysia, Oman,
Pakistan, Philippines,
Sri Lanka, Thailand
Algeria, Botswana, Cameroon, Gabon,
Ghana, Guinea Bissau, Kenya Malawi,
Mauritius, Morocco, Nigeria, South
Africa, Tanzania, Uganda, Zambia,
Zimbabwe
SA
N
EV
_B
P
H
N
RIA - CHARACTERISTICS
PU
Barbados, Brazil, Colombia,
Jamaica, Mexico, Nicaragua,
Peru, Uruguay, Venezuela
Transition economies: Albania, Estonia,
Georgia, Lithuania, Moldova, Romania
Source: Centre on Regulation and Competition, University of Manchester, 2003
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
28
IMPACT ASSESSMENTS: ASPECTS
Environmental
Impacts
Social Impacts
SA
N
Public
Administration
Impacts
PU
Economic
Impacts
EV
_B
P
H
N
Impact Assessments
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
29
ECONOMIC IMPACTS
Public Finances
H
Businesses
EV
_B
P
Households
N
Economic Impacts
Overall Economy
Costs or profits of
businesses
Financing of public
corporations
General economic
development
Household
behavior
Competition and
functioning of
market
Allocation of
resources
National economy
N
Financial position
of population
groups
PU
SA
Small/medium
sized, starters,
growth abilities
Investment,
Research &
Development,
Innovation
International
competitiveness
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
30
Organization
Personnel
Administrative
Tasks and Costs
SA
N
Duties and
Procedures
PU
Inter-authority
Relationships
EV
_B
P
H
Public Administration
Impacts
N
PUBLIC ADMINISTRATION IMPACTS
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
31
ENVIRONMENTAL IMPACTS
H
N
Environmental
Impacts
Soil
Waters
Air
Climate
Vegetation
Animals
Natural diversity
SA
•
•
•
•
•
•
•
PU
• Human health
• Living conditions
• Comfort
N
EV
_B
P
Inter-relationships
• Community
structure
• Built
environment
• Landscapes
• City scapes
• Cultural heritage
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
Use of natural
resources
32
SOCIAL IMPACTS
N
• Status of citizens
• Functioning of Democratic Society
N
• Equality
• Children
• Gender equality
PU
SA
SOCIAL
IMPACTS
EV
_B
P
H
• Social affairs
• Health
• Employment
• Working life
• Crime prevention
• Security
• Regional Development
• Information Technology
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
33
GROSS DOMESTIC PRODUCT: UNITED STATES VS INDONESIA 2015
N
20,000
EV
_B
P
H
16,000
12,000
8,000
Indonesia: Ranked #18 in GDP (2015)
Turkey
Netherlands
INDONESIA
Indonesia
Mexico
Spain
Rusia
Australia
South Korea
Canada
Brazil
Italy
India
France
United Kingdom
Germany
Japan
PU
China
Euro Area
European Union
United States
0
SA
N
4,000
Source: www.tradingeconomics.com
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
34
POVERTY 2006-2014
%
In millions
40.0
N
25.0
30.0
EV
_B
P
H
20.0
15.0
% of population
% living below urban
poverty line
10.0
N
10.0
20.0
0.0
ABSOLUTE POVERTY
39.0
RURAL POVERTY
2007
2008
2009
PU
2006
SA
5.0
0.0
2010
2011
2012
2013
2014
37.0
35.0
33.0
31.0
30.0
29.0
29.0
28.0
21.8
20.4
18.9
17.4
16.6
15.7
14.3
14.4
13.8
RELATIVE POVERTY
17.8
16.6
15.4
14.2
13.3
12.5
11.7
11.5
11.0
URBAN POVERTY
13.5
12.5
11.6
10.7
9.9
9.2
8.4
8.5
8.2
Source: BPS – Statistics Indonesia (various issues)
% living below rural
poverty line
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
35
PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL MELALUI DPHN
(DOKUMEN PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL)
PANCASILA
Pembangunan
Hukum Nasional
EV
_B
P
Rekomendasi akurat dan
komprehensif
N
Per-UndangUndangan tidak
kontradiktif
Per-UndangUndangan tidak
multifungsi
Per-UndangUndangan efektif
SA
Per-UndangUndangan
harmonis
PU
Per-UndangUndangan tidak
tumpah tindih
H
DPHN
(Dokumen Pembangunan
Hukum Nasional)
N
Sumber asas-asas hukum nasional
Biaya < Manfaat (CBA –> EAL)
Dalam kerangka sistem
hukum nasional
EFISIENSI
INDONESIA MAJU, SEJAHTERA, ADIL, MANDIRI
Pasal 33 Bab XIV UUD 1945
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
36
TARGET KINERJA KEMENTERIAN SOSIAL 2015 – 2019
N
Renstra Kementerian Sosial
2015-2019
EV
_B
P
H
Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2015
tentang Kementerian Sosial
PROGRAM TEKNIS
PU
PROGRAM GENERIK
SA
N
Peraturan Menteri Sosial RI No. 20
Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kinerja Kementerian Sosial
Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya
Kementerian Sosial
Program
Pengawasan dan
Peningkatan
Akuntabilitas
Aparatur
Kementerian Sosial
Program
Pendidikan,
Penelitian,
Pengembangan
Kesejahteraan Sosial
dan
Penyuluhan Sosial
Program
Perlindungan
dan Jaminan
Sosial
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
Program
Rehabilitasi
Sosial
Program
Pemberdayaan
Sosial
Program
Penanganan
Fakir Miskin
37
PERTUMBUHAN KONSUMSI MASYARAKAT 2008 – 2012
PENGELUARAN/KAP
ITA/BULAN
N
JUMLAH
EV
_B
P
H
KATEGORI
MISKIN
29 juta
SA
ATAS
PU
MENENGAH
70 juta
+ Rp 370,000
N
RENTAN
+ Rp 250,000
100 juta
50 juta
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
+ Rp 750,000
38
0
ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216
Maret 2015
September 2014
Maret 2014
September 2013
Maret 2013
September 2012
Maret 2012
September 2011
Maret 2011
N
H
50
2010
2009
2008
2007
2006
2005
20
2004
30
EV
_B
P
N
40
2003
10
2002
2001
2000
SA
1999
1998
PU
1996
1997
1990
1993
1987
1984
1980
1976
Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Nasional 1976-2015
60
30
25
20
15
10
5
0
39
Download