N H EV _B P PU SA N PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL MELALUI PENDEKATAN ECONOMIC ANALYSIS OF LAW YANG MENGARAH PADA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN FOCUS GROUP DISCUSSION DOKUMEN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (DPHN) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 1 Desember 2016 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 0 0 N ECONOMIC ANALYSIS OF LAW (EAL) = LAW AND ECONOMICS (L & E) EV _B P H ECONOMIC ANALYSIS OF LAW PU SA N LAW AND ECONOMICS ECONOMIC LAW ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 1 EV _B P H N ESSENCE OF EAL PU SA N IMPACTS ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 2 RESEARCH METHOD ECONOMIC ANALYSIS OF LAW = LAW AND ECONOMICS METHODOLOGY Das Sollen N Das Sein Descriptive EV _B P Predictive Normative Analysis H Positive Analysis Explanatory Qualitative Analysis Quantitative Analysis N Field/Empirical Research Library Research Studies behaviors of politicians/government officials as self-interest agent Welfare economics Behavioral Law and Economics Studies implications of actual human behaviors and modelling human behaviors Policy Consequence Field/Empirical Research PU Public Choice Theory Judgment Approach Policy Recommendation SA Library Research Prescriptive Pareto efficiency ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 Efficiency Kaldor-Hicks efficiency Cost Benefit Analysis 3 KERANGKA PEMIKIRAN REKOMENDASI ANALISIS dan EVALUASI HUKUM Revisi N Dicabut EV _B P N PERATURAN PER-UNDANGUNDANGAN EFEKTIF & EFISIEN Materi Hukum Kelembagaan/Penegakan hukum Pelayanan hukum SA PROYEKSI KERANGKA REGULASI RPJMN MENDORONG PROSES REFORMASI REGULASI Dipertahankan Kesadaran hukum masyarakat PU BAHAN PENYUSUNAN DPHN H MENILAI NORMA Economic Analysis of law Regulatory Impact Assessment Regression Analysis C<B EFISIENSI KEADILAN ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 KESEJAHTERAAN PASAL 33 BAB XIV UUD 1945 4 STEPS: REDUCING POVERTY Choose the methodology • “Economic Analysis of Law” OR “Law and Economics” List related institutions • Ministries • Agencies • Non-governmental/governmental institutions 3 4 H • Leading economics indicators for the past 5-10 years • State Budget, Regional Budget Choose policy issue 6 Choose Tool 7 Choose equation/formula 8 • “Triple inequalities” • Regulatory Impact Assessment PU 5 SA N Gather data on economy N Gather data on the law • Laws • Presidential Regulations • Ministerial Decrees 2 EV _B P 1 • Regression Analysis Implement RIA to find highest Benefit Cost Ratio to reduce poverty ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 5 Pembangunan Hukum Nasional: EAL dan Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan Undang-Undang Peraturan Presiden NAWACITA 1 Peraturan Menteri 7 KELEMBAGAAN Program-Program 2 Indikator Makro RKP H EV _B P SA Proyeksi 20162019-2025 PU 3 APBN/APBD N Indikator Mikro EKONOMI N HUKUM PROYEKSI KERANGKA REGULASI RPJMN 6 RPJPN REGULATORY IMPACT ASSESSMENT Alternatif/O psi-Opsi Solusi Benefit Cost Ratio 5 Antar Daerah ISU KEBIJAKAN “Triple Inequality” Antar Urban/Rural REGRESSION ANALYSIS Antar Pendapatan 4 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 6 LEGAL BASIS 1. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 Tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Kementerian Sosial 4. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Rencana Kerja Pemerintah 2016 5. Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 6. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 Tentang Rencana Kerja Pemerintah 2017 • Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan • Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi • Kementerian Kesehatan • Kementerian Keuangan • Kementerian Sosial • Kementerian Dalam Negeri • Kementerian Seskab • Kementerian Ketenagakerjaan • Kementerian Agama • Kementerian Komunikasi dan Informatika • Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi • BAPPENAS • Kementerian Kelautan dan Perikanan N 1. UUD 1945 2. UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak 3. UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia 4. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 5. UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 6. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 7. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial 8. UU No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin 9. UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas) 10. UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial 11. UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial 12. UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 13. UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas K/L YANG TERKAIT H PERATURAN PRESIDEN PU SA N EV _B P UNDANG-UNDANG PERATURAN MENTERI • Peraturan Menteri Sosial No.5 Thn.2016 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.75 Thn.2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.101 Thn.2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan • Keputusan Menteri Sosial No.157 Thn.2016 tentang Penetapan Kepesertaan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) • Keputussan Menteri Sosial RI No.70/HUK/2013 tentang Tim Percepatan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Sosial masyarakat di 50 (Lima Puluh) Kabupaten Tertinggal • Permenkes No.25 Thn.2016 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019 • Permenkes No.39 Thn.2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga • Permenkes No.52 Thn.2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan • Permenkes No.64 Thn.2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No.52 Thn.2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan • Permen Menaker RI No.21 Thn.2016 tentang Kebutuhan hidup layak • Permen Menaker RI No.11 Thn.2016 tentang Pelayanan kesehatan dan besaran tarif dalam penyelenggaraan program jaminan dan kecelakaan kerja • Peraturan Menaker No.1 Thn.2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua bagi Peserta bukan Penerima Upah ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 7 REGULASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN N H EV _B P UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Peraturan Presiden No. 15 Tahu 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights N Pasal 21 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara SA Pasal 20 Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan PU Pasal 5 ayat (2) UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on Civil and Political Rights UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 8 PROGRAMS KLASTER II KLASTER III PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BANTUAN SOSIAL TERPADU BERBASIS KELUARGA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MIKRO DAN KECIL • • Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. • Program ini dikategorikan atas PNPM Inti (berbasis kewilayahan) dan PNPM Penguatan (berbasis sektoral dan kewilayahan untuk mendukung penanggulangan kemiskinan) • Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) • H EV _B P N SA • PU • Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Beras Bersubsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (RASKIN) Program Keluarga Harapan (PKH) Program Indonesia Pintar (PIP) N KLASTER I ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 9 INDONESIA’S LEADING ECONOMIC INDICATORS 2009 – 2019 (In Trillion Rupiah and Billion USD) 2009 11 12 13 14 EXCHANGE RATES (Rupiah/USD) INFLATION (%) INTEREST RATES (%) UNEMPLOYMENT (Million Persons) 15 16 EMPLOYMENT (Million Persons) POPULATION (Million Persons) GOVERNMENT BUDGET 17 18 19 20 GOVERNMENT REVENUE (TOTAL) GOVERNMENT EXPENDITURES (TOTAL) DEFICIT STATE BUDGET GOVERNMENT SECURITIES (SUN) PERCENTAGE (%) 21 22 23 24 25 GDP EMPLOYMENT POVERTY STATE BUDGET DEFICIT ON GDP KOEFISIEN GINI TRIPLE INEQUALITIES 26 27 28 29 30 31 32 I. KETIDAK-SEIMBANGAN ANTAR DAERAH INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PERHUBUNGAN II. KETIDAK-SEIMBANGAN URBAN & RURAL KESEIMBANGAN PUSAT&DAERAH DANA DESA III. KETIDAK-SEIMBANGAN PENDAPATAN BPJS KARTU INDONESIA SEHAT KARTU INDONESIA PINTAR 182 (176) 175 (168) 3 11 11 14 12 16 11 38 10 66 16 60 13 96 19 76 3 110 24 92 9 113 29 128 11 99 28 156 26 111 9400 2.8 6.5 8991 7.0 6.5 8.7 104,8 238,4 Trillion Billion Rupiah USD 849 937 (89) 570 8.2 108,2 241,6 Trillion Rupiah 76 15,5 2,428 3,163 9068 3.8 6.6 8.6 107,4 244,8 Trillion Trillion Billion Billion USD Rupiah Rupiah USD 995 1,210 1,042 1,295 (47) (84) 615 685 6.2 44.7 13.3 0.72 0.38 Billion USD Trillion Rupiah 9,084 Billion USD 2,934 3,578 Trillion Rupiah 7,508 2015 187 (179) 1,979 2,736 Billion USD 2014 191 (157) 1,582 2,305 4.6 43.9 14.2 1.58 0.37 2013 120 (89) 1,246 1,973 Trillion Rupiah 10,322 Billion USD 6.1 43.8 12.5 1.14 0.41 Trillion Trillion Billion Billion USD Rupiah Rupiah USD Trillion Rupiah 8,977 Billion USD 148 (13) 2016 Trillion Billion Rupiah USD - 9 - 29 179 17 106 - N FOREIGN INVESTMENT DOMESTIC INVESTMENT PORTFOLIO INVESTMENT FOREIGN RESERVES CREDIT SAVINGS 2012 Billion USD H 5 6 7 8 9 10 2011 Trillion Trillion Billion USD Rupiah Rupiah 6,447 7,423 150 (119) 3,206 3,930 EV _B P GDP EXPORT IMPORT DIRECT INVESTMENT 2010 Billion USD 3,212 4,452 2017 2018 2019 Trillion Rupiah Billion USD Trillion Rupiah Billion USD Trillion Rupiah Billion USD Trillion Rupiah Billion USD Trillion Rupiah Billion USD Trillion Rupiah Billion USD - 9670 4.3 5.8 11364 8.4 7.5 12438 5.3 7.8 14027 3.3 7.5 13500 4 - 7.3 112,5 248,3 Trillion Billion Rupiah USD 1,338 1,491 (153) 757 % 7.4 112,7 251,2 Trillion Billion Rupiah USD 1,439 1,651 (212) 909 7.2 114,6 254,4 Trillion Billion Rupiah USD 1,635 1,877 (241) 1,102 7.5 114,8 255,4 Trillion Billion Rupiah USD 1,794 2,039 (298) 1,387 - Trillion Rupiah 1,786 2,082 -296 - 6 45.3 11.7 1.86 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 5.5 44.8 11.5 2.33 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 5 45.0 11.3 1.91 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 4.7 44.9 11.1 2.36 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 5.2 2.7 0.39 Trillion Billion Rupiah USD N 1 2 3 4 Trillion Rupiah 5,606 SA ITEMS PU NO Billion USD % 86 17,5 114.2 22,1 145.5 30,1 155.9 31,7 177.9 28,7 290.3 47,1 313.5 43,1 308,5 - 344,6 - 411,3 - 480,6 - 513,2 - 596,5 - 637,9 20,7 729,2 46,8 - - - - - 26 - 3,4 1,67 7,1 6,8 2,12 10,3 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 5.4 5.6 5.8 10.0 9.0 8.0 0.38 Trillion Rupiah 0.37 Billion USD Trillion Rupiah 0.36 Billion USD Trillion Rupiah Billion USD 10 TINGKAT KEMISKINAN DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN NASIONAL 1976 – MAR 2015 & PROJECTED 2016-2019 45 N 60 H 50 EV _B P 40 30 15 PROJECTION 8%-10% SA N 20 30 PU 10 0 1976 2010 Population % 0 Mar 2011 Mar 2012 Mar 2013 Mar 2014 Mar 2015 2016 2017 2018 2019 54.2 31.02 30.02 29.13 28.07 28.28 28.59 40.01% 13.33% 12.49% 11.96% 11.37% 11.25% 11.22% ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 11 4jt 4.7jt 4.6jt 26.3% 27.8% PU 4.2jt SA N 1.1jt EV _B P H 17.4% N POVERTY RATE IN EASTERN INDONESIA 18.4% 17.1% 19.6% Source: BPS – Statistics Indonesia (various issues) ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 12 PERTUMBUHAN KONSUMSI MASYARAKAT 2008-2012 6 RATA-RATA 4 Miskin 29 juta 15 29 PU 1 SA N 2 0 N H 8 + Rp750.000/kap/bln 80% + Rp250.000/kap/bln + Rp370.000/kap/bln 40% 12% EV _B P 10 Rentan 70 juta 43 57 Menengah 100 juta ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 71 99 85 Atas 50 juta 13 N SA EV _B P H N PU Per Capita Income of the Poor CONTOH REGRESSION ANALYSIS GRAPH Per Capita Income ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 14 REGRESSION ANALYSIS: KEMISKINAN Karakter-Karakter Kemiskinan Rumah Tangga/Individu (Pendapatan) Komunitas (Sektoral-Rural-Urban) Kondisi Iklim Sumber Daya Alam Good Governance Sistem Peraturan Lokal, Jaringan Hubungan Masyarkat Struktur Institusi Formal EV _B P Geografis H N Kewilayahan (daerah) Rendahnya Curah Hujan N SA Pemisahan Berdasarkan Jenis Kelamin Partisipasi Angkatan Kerja Kebebasan Sipil/Politik PU Rasio Dependensi Pendidikan Prinsip-Prinsip Hukum Demografis Struktur Rumah Tangga Pencegahan Kekerasan Gender Pemerintahan Sistem Peradilan Usia KebijakanKebijakan Anti Diskriminasi Kelompok Individu Sosial Ekonomi Kesehatan Pekerjaan Jenis Kelamin ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 Kepemilikan Properti Shelter Pendidikan 15 DATA KUANTIFIKASI DARI ISSUE 1 ADMINISTRASI PUBLIK LINGKUNGAN SOSIAL NET BENEFIT -151 -67 -1 -21 -240 * Benefit 681 302 4 96 1083 * Cost -832 -369 -5 -117 -1323 137 61 1 219 * Benefit 749 332 * Cost -612 -271 378 168 C. Meningkatkan sinergisme antar kementerian/lembaga dan SKPD di setiap daerah terkait upaya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan terhadap kelompok rentan. * Benefit 817 * Cost -439 20 EV _B P B. Merubah pola regulasi dan kebijakan penanggulangan kelompok rentan yang mengarah pada aspek produktivitas ketimbang karitatif. N A. Status Quo 105 1191 -4 -85 -972 3 53 602 0.8 1.7 362 6 114 1299 -3 -61 -751 -194 BCR (Benefit-Cost Ratio) 1.2 5 SA (ISSUE 1) OPSI N EKONOMI H ISSUE 1: Regulasi dan kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan belum menunjukan adanya praktik good governance sehingga menghasilkan regulasi yang tidak responsif dan aspiratif dimana pendanaan pelaksanaan program kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan (Pasal 6 Perpres No. 166/2014) tidak terserap sampai ke pelosok daerah. PU Catatan: * Angka-angka pada Benefit dan Cost adalah angka rata-rata tahunan Net Present Value (NPV) dengan menggunakan asumsi discount rate sebesar 5% dan jangka waktu (lifetime) dampak dari regulasi selama 5 tahun (2011-2015). * Angka benefit pada Opsi 1A adalah dampak dari penyerapan efektif APBN sebesar 45% dengan catatan yang berarti anggaran tidak diserap sebesar 55%. Anggaran yang tidak terserap terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut : inefisiensi anggaran, inefektifitas pelaksanaan, dan "kebocoran" anggaran. * Angka benefit pada opsi 1B dan opsi 1C diasumsikan mengalami perbaikan dalam penyerapan APBN secara efektif yaitu masing-masing sebesar 10% dan 20%. Perbaikan penyerapan tersebut terjadi karena adanya adanya praktik good governance sehingga menghasilkan regulasi yang tidak responsif dan aspiratif dimana pendanaan pelaksanaan program kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan sampai ke pelosok daerah * Unsur cost pada opsi 1A diasumsikan sebagai "Benefit Foregone" (manfaat yang hilang) sebesar 55% (Anggaran APBN yang tidak terserap). * Angka cost pada opsi 1B dan 1C diasumsikan adanya perbaikan pada penyerapan anggaran yang efektif sehingga angka cost pada opsi 1B dan opsi 1C berkurang sebesar masing-masing 10% dan 20%. ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 16 DATA KUANTIFIKASI DARI ISSUE 2 ISSUE 2: Peran TNP2K Pusat dan TKPK Daerah Daerah dalam melaksanakan dan mengkonkritisasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan. EKONOMI ADMINISTRASI LINGKUNGAN PUBLIK NET BENEFIT -67 -1 -21 -240 * Benefit 681 302 4 96 1083 * Cost -117 -1323 -832 -369 -5 B. Memperbaiki kinerja dan kualitas SDM pada K/L yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan kelompok rentan. 487 215 3 * Benefit 851 377 * Cost -364 590 120 1354 -162 -3 -52 -581 262 3 83 938 EV _B P 6 885 -295 0.8 2.3 2.9 393 6 125 1409 -131 -3 -42 -471 SA * Cost 773 BCR (Benefit-Cost Ratio) PU * Benefit 68 N C. Mengatasi hambatan-hambatan yang sifatnya struktural dan politis terkait upaya dalam penanggulangan kemiskinan dan perlindungan kelompok rentan melalui pendekatan multidimensional, tidak hanya dari dimensi ekonomi melainkan turut memperhatikan dimensi sosial dan budaya. H -151 A. Status Quo Catatan: SOSIAL N OPSI * Angka-angka pada Benefit dan Cost adalah angka rata-rata tahunan Net Present Value (NPV) dengan menggunakan asumsi discount rate sebesar 5% dan jangka waktu (lifetime) dampak dari regulasi selama 5 tahun (2011-2015). * Angka benefit pada Opsi 2A adalah dampak dari penyerapan efektif APBN sebesar 45% dengan catatan yang berarti anggaran tidak diserap sebesar 55%. Anggaran yang tidak terserap terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut : inefisiensi anggaran, inefektifitas pelaksanaan, dan "kebocoran" anggaran. * Angka benefit pada opsi 2B dan opsi 2C diasumsikan mengalami perbaikan dalam penyerapan APBN secara efektif yaitu sebesar 25% dan 30%. Perbaikan penyerapan tersebut terjadi karena adanya perbaikan kinerja dan kualitas SDM pada K/L yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan penanggulangan kemiskinan serta hilangnya hambatan-hambatan yang sifatnya struktural dan politis. * Angka cost pada opsi 2A diasumsikan oleh "benefit foregone" (manfaat yang hilang) sebesar 55%(Anggaran APBN yang tidak terserap). * Angka cost pada opsi 2B dan 2C diasumsikan dengan adanya perbaikan pada penyerapan anggaran yang efektif dan unsur penegakan hukum yang lebih efektif sehingga angka cost pada opsi 2B dan opsi 2C berkurang sebesar masing-masing 25% dan 30%. * Ranking tertinggi dari BCR adalah opsi 2C dengan nilai 2.9 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 17 INPUT – OUTPUT – OUTCOME OUTPUT • Employment • APBD • Education • Private - Domestic - Foreign • Health (ex: BPJS) OUTCOME EV _B P H • APBN N INPUT • Infrastructure Decrease poverty rate N • Rural development PU SA • Remote area development (Desa pinggiran) INEFFICIENCY INEFFECTIVENESS (APBN BUDGET LEAKAGE) ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 18 Pembangunan Hukum Nasional: EAL dan Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan 1 Regulasi dan kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan belum menunjukan adanya Merubah pola regulasi dan praktik good kebijakan penanggulangan governance sehingga 1b kelompok rentan yang mengarah menghasilkan regulasi pada aspek produktivitas yang tidak responsif ketimbang karitatif. dan aspiratif dimana pendanaan pelaksanaan program kebijakan percepatan penanggulangan Meningkatkan sinergisme antar kemisknan (Pasal 6 kementerian/lembaga dan SKPD di Perpres No. setiap daerah terkait upaya 1c 166/2014) tidak penanggulangan kemiskinan dan terserap sampai ke perlindungan terhadap kelompok pelosok daerah. *) rentan. Dampak Sosial Dampak Lingkungan - - - Peningkatan pertumbuhan ekonomi. - Peningkatan kemampuan persaingan SDM untuk bersaing dalam skala internasional (international competitiveness). - - Pemerataan dan perimbangan pertumbuhan ekonomi antara pusat dan daerah. - - Perluasan jangkauan hasil pertumbuhan ekonomi sampai ke daerah pelosok. - - Mengatasi hambatan-hambatan yang sifatnya struktural dan politis terkait upaya dalam penanggulangan kemiskinan dan perlindungan kelompok rentan 2c melalui pendekatan multidimensional, tidak hanya dari dimensi ekonomi melainkan turut memperhatikan dimensi sosial dan budaya. Peningkatan efisiensi penyerapan anggaran penanggulangan kemiskinan. - Peningkatkan kontribusi PDB dari daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI). - N - SA Memperbaiki kinerja dan kualitas SDM pada K/L yang bertanggung jawab dalam melaksanakan 2b kebijakan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan kelompok rentan. Perbaikan perilaku rumah tangga miskin (poor household behaviour) sehingga mampu mandiri dan memberikan sumbangsih dalam pertumbuhan ekonomi. PU 2 Dampak Administrasi Publik - - 2a Status quo Peran TNP2K Pusat dan TKPK Daerah Daerah dalam melaksanakan dan mengkonkritisasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan. **) Dampak Ekonomi - - Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyerapan alokasi anggaran APBN 2016 untuk penanggulangan kemiskinan sebesar Rp. 14 Triliun. Tercapainya pemerataan hasil pertumbuhan ekonomi dengan berkurangnya gini rasio. - Penurunan tingkat kecemburuan sosial antara masyarakat di daerah akibat pertumbuhan yang belum merata sehingga berpotensi memicu timbulnya konflik. N Opsi Penyelesaian 1a Status quo Penghematan biaya adminstratif antar K/L terkait pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan. Peningkatan koordinasi terpadu antar K/L dan SKPD yang tergabung dalam TNP2K dan TKPK Meningkatkan kualitas penyerapan alokasi anggaran penanggulangan kemiskinan dan kelompok rentan. - Perbaikan kualitas kesehatan masyarakat miskin dan rentan. - Peningkatan efektivitas pencegahan kejahatan ( crime prevention). - Perbaikan struktur masyarakat menjadi lebih baik. - Perubahan pola pikir masyarakat miskin dan rentan melalui pemberdayaan secara inklusif. - Perbaikan hunian masyarakat miskin dan rentan menjadi layak huni dan layak tinggal. - Perbaikan pertumbuhan bagi anak-anak pada keluarga miskin. - Peningkatan living condition masyarakat miskin dan rentan. H Permasalahan EV _B P No. - - - Berkurangnya tumpang tindih dan ego sektoral antara K/L dan SKPD terkait penaggulangan kemiskinan - - Simplifikasi prosedur pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan. - - Peningkatan kualitas dan pemberdayaan personel TNP2K dan TKPK Daerah sehingga mampu merealisasi program penanggulangan kemiskinan. - - Kejelasan pembagian tugas dan prosedur antar K/L dan SKPD terkait yang tergabung dalam TNP2K dan TKPK daerah. - Peningkatan penyerapan tenaga kerja dari daerahdaerah yang berdaya saing dan berkompeten. Peningkatan kesadaran masyarakat miskin dan rentan terhadap kesetaraan gender dan pendidikan bagi anakanak kurang mampu. - - Peningkatan kenyamanan hidup masyarakat miskin dan rentan. - Peningkatan taraf perbaikan kesehatan masyarakat miskin dan rentan. Perbaikan upaya crime prevention. - Terbentuknya struktur komunitas (community structure) masyarakat miskin ke arah yang mandiri. Perbaikan pola perilaku masyarakat miskin melalui pemberdayaan dan peningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak dalam masyarakat miskin. - Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat miskin dan rentan. Catatan: *) Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh wilayah Jawa (57%) dan Sumatra (23%). Total dari 524 Kab/Kota masih terdapat 120 Kab/Kota tertinggal dan dari 74 ribu desa masih terdapat 27 ribu desa tertinggal. **) TNP2K baik di tingkat Pusat maupun Daerah belum mampu mencapai target yang dicanangkan Pemerintah (RPJMN 2015-2019). Tingkat kemiskinan tahun 2015 masih 11.13% dari target 8-10.5% dan capaian rasio gini masih pada angka 0.41% dengan target 0.36%. Source: BI Institute Leadership Forum 1 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 19 ISSUES – OPTIONS – RIA FOR OPTION (STEPS) Current Situatio n Policy Goals N Define Issue Doing RIA for Options H 1B 1C 2B 2C N Options Option C SA Option B Costs to Government (Public) 1B 1C 2B 2C Costs to Business and Agencies (Private) 1B 1C 2B 2C PU Option A Status Quo (No Action) EV _B P Options for Issue Benefits to Government (Public) 1B 1C 2B 2C Benefits to Business (Private) 1B 1C 2B 2C Benefits Costs 1B 1C 2B 2C Benefit Cost Ratio 1B 1C 2B 2C ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 20 Pembangunan Hukum Nasional: EAL dan Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Kelompok Rentan Undang-Undang Peraturan Presiden NAWACITA 1 Peraturan Menteri 7 KELEMBAGAAN Program-Program 2 Indikator Makro RKP H EV _B P SA Proyeksi 20162019-2025 PU 3 APBN/APBD N Indikator Mikro EKONOMI N HUKUM PROYEKSI KERANGKA REGULASI RPJMN 6 RPJPN REGULATORY IMPACT ASSESSMENT Alternatif/O psi-Opsi Solusi Benefit Cost Ratio 5 Antar Daerah ISU KEBIJAKAN “Triple Inequality” Antar Urban/Rural REGRESSION ANALYSIS Antar Pendapatan 4 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 21 TESTING THE THEORIES H N LAW AND ECONOMICS EV _B P Theoretical framework to understand PU SA N • Impact of law on human behavior • Content of legal doctrines Empirical Questions • • Testing the theories Measuring effects – ”HOW MUCH?” ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 22 BUDGET & IMPACTS 2,000.00 1,800.00 1,600.00 1,400.00 1,200.00 1,000.00 800.00 600.00 400.00 200.00 - 3,000.00 2,500.00 2,000.00 1,500.00 H 1,000.00 BUDGET: INDONESIA N BUDGET: US 3,500.00 EV _B P 500.00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 IMPACTS: US 120,000,000.00 2010 60,000,000,000.00 100,000,000.00 2011 2012 2013 2014 2015 IMPACTS: INDONESIA 50,000,000,000.00 80,000,000.00 N 40,000,000,000.00 SA 60,000,000.00 40,000,000.00 2010 Source: World Bank 2011 PU 20,000,000.00 2012 2013 2014 30,000,000,000.00 20,000,000,000.00 10,000,000,000.00 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015 • Impact of over than $ 100,000,000 • Impact of over 100,000,000 people ASSUMPTIONS • $ 100,000,000 $ 3,250,000,000,000 = 0.003076% • Examples: (in 2015) $ 3,250,000,000,000 x 0.003076% = $99,970,000 (US) Rp1,794,000,000,000,000 x 0.003076% = Rp55,183,440,000 (INDONESIA) ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 23 PERKEMBANGAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR, ANGGARAN KEMISKINAN, JUMLAH PENGANGGURAN DAN JUMLAH KEMISKINAN N EV _B P H N 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2010 2011 Anggaran Kemiskinan Jumlah Pengangguran Jumlah Penduduk Miskin SA Source: BPS – Statistics Indonesia PU 2009 Anggaran Infrastruktur 2012 2013 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 24 INDONESIA’S LEADING ECONOMIC INDICATORS 2009 – 2015 (In Trillion Rupiah and Billion USD) 2009 11 12 13 14 EXCHANGE RATES (Rupiah/USD) INFLATION (%) INTEREST RATES (%) UNEMPLOYMENT (Million Persons) 15 16 EMPLOYMENT (Million Persons) POPULATION (Million Persons) GOVERNMENT BUDGET 17 18 19 20 GOVERNMENT REVENUE (TOTAL) GOVERNMENT EXPENDITURES (TOTAL) DEFICIT STATE BUDGET GOVERNMENT SECURITIES (SUN) PERCENTAGE (%) 21 22 23 24 25 GDP EMPLOYMENT POVERTY STATE BUDGET DEFICIT ON GDP KOEFISIEN GINI TRIPLE INEQUALITIES 26 27 28 29 30 31 32 I. KETIDAK-SEIMBANGAN ANTAR DAERAH INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PERHUBUNGAN II. KETIDAK-SEIMBANGAN URBAN & RURAL KESEIMBANGAN PUSAT&DAERAH DANA DESA III. KETIDAK-SEIMBANGAN PENDAPATAN BPJS KARTU INDONESIA SEHAT KARTU INDONESIA PINTAR Trillion Rupiah 10,322 2013 Billion USD Trillion Rupiah 9,084 2014 Billion USD Trillion Rupiah 7,508 2015 Billion USD Trillion Rupiah 8,977 Billion USD 120 (89) 150 (119) 191 (157) 187 (179) 182 (176) 175 (168) 3 11 11 14 12 16 9 11 38 10 66 16 60 13 96 19 76 3 110 29 128 11 99 28 156 26 111 29 179 17 106 1,246 1,973 1,582 2,305 9400 2.8 6.5 8.7 104,8 238,4 Trillion Billion Rupiah USD 849 937 (89) 570 Trillion Rupiah 995 1,042 (47) 615 4.6 43.9 14.2 1.58 0.37 Trillion Rupiah Billion USD 2012 Billion USD Billion USD 1,979 2,736 N FOREIGN INVESTMENT DOMESTIC INVESTMENT PORTFOLIO INVESTMENT FOREIGN RESERVES CREDIT SAVINGS 2011 Trillion Rupiah 7,423 H 5 6 7 8 9 10 Trillion Rupiah 6,447 Trillion Rupiah 24 92 9 113 2,428 3,163 EV _B P GDP EXPORT IMPORT DIRECT INVESTMENT 2010 Billion USD 2,934 3,578 3,206 3,930 148 (13) 3,212 4,452 8991 7.0 6.5 9068 3.8 6.6 9670 4.3 5.8 11364 8.4 7.5 12438 5.3 7.8 14027 3.3 7.5 8.2 108,2 241,6 8.6 107,4 244,8 Trillion Billion Rupiah USD 1,210 1,295 (84) 685 7.3 112,5 248,3 Trillion Billion Rupiah USD 1,338 1,491 (153) 757 % 7.4 112,7 251,2 Trillion Billion Rupiah USD 1,439 1,651 (212) 909 7.2 114,6 254,4 Trillion Billion Rupiah USD 1,635 1,877 (241) 1,102 7.5 114,8 255,4 Trillion Billion Rupiah USD 1,794 2,039 (298) 1,387 6.1 43.8 12.5 1.14 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 6 45.3 11.7 1.86 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 5.5 44.8 11.5 2.33 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 5 45.0 11.3 1.91 0.41 Trillion Billion Rupiah USD 4.7 44.9 11.1 2.36 0.41 Trillion Billion Rupiah USD Billion USD N 1 2 3 4 Trillion Rupiah 5,606 SA ITEMS PU NO 6.2 44.7 13.3 0.72 0.38 Billion USD 76 15,5 86 17,5 114.2 22,1 145.5 30,1 155.9 31,7 177.9 28,7 290.3 47,1 308,5 - 344,6 - 411,3 - 480,6 - 513,2 - 596,5 - 637,9 20,7 - - - - - 26 - 3,4 1,67 7,1 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 25 N H EV _B P N SA PU ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 26 RIA: DEFINITIONS EV _B P H N REGULATORY IMPACT ASSESSMENTS PU SA N “Tool which informs policy decisions. It is an assessment of the impact of policy options in terms of the costs, benefits, and risks of a proposal.” (U.K. Cabinet Office, 2003) ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 27 India, Jordan, Korea, Malaysia, Oman, Pakistan, Philippines, Sri Lanka, Thailand Algeria, Botswana, Cameroon, Gabon, Ghana, Guinea Bissau, Kenya Malawi, Mauritius, Morocco, Nigeria, South Africa, Tanzania, Uganda, Zambia, Zimbabwe SA N EV _B P H N RIA - CHARACTERISTICS PU Barbados, Brazil, Colombia, Jamaica, Mexico, Nicaragua, Peru, Uruguay, Venezuela Transition economies: Albania, Estonia, Georgia, Lithuania, Moldova, Romania Source: Centre on Regulation and Competition, University of Manchester, 2003 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 28 IMPACT ASSESSMENTS: ASPECTS Environmental Impacts Social Impacts SA N Public Administration Impacts PU Economic Impacts EV _B P H N Impact Assessments ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 29 ECONOMIC IMPACTS Public Finances H Businesses EV _B P Households N Economic Impacts Overall Economy Costs or profits of businesses Financing of public corporations General economic development Household behavior Competition and functioning of market Allocation of resources National economy N Financial position of population groups PU SA Small/medium sized, starters, growth abilities Investment, Research & Development, Innovation International competitiveness ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 30 Organization Personnel Administrative Tasks and Costs SA N Duties and Procedures PU Inter-authority Relationships EV _B P H Public Administration Impacts N PUBLIC ADMINISTRATION IMPACTS ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 31 ENVIRONMENTAL IMPACTS H N Environmental Impacts Soil Waters Air Climate Vegetation Animals Natural diversity SA • • • • • • • PU • Human health • Living conditions • Comfort N EV _B P Inter-relationships • Community structure • Built environment • Landscapes • City scapes • Cultural heritage ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 Use of natural resources 32 SOCIAL IMPACTS N • Status of citizens • Functioning of Democratic Society N • Equality • Children • Gender equality PU SA SOCIAL IMPACTS EV _B P H • Social affairs • Health • Employment • Working life • Crime prevention • Security • Regional Development • Information Technology ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 33 GROSS DOMESTIC PRODUCT: UNITED STATES VS INDONESIA 2015 N 20,000 EV _B P H 16,000 12,000 8,000 Indonesia: Ranked #18 in GDP (2015) Turkey Netherlands INDONESIA Indonesia Mexico Spain Rusia Australia South Korea Canada Brazil Italy India France United Kingdom Germany Japan PU China Euro Area European Union United States 0 SA N 4,000 Source: www.tradingeconomics.com ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 34 POVERTY 2006-2014 % In millions 40.0 N 25.0 30.0 EV _B P H 20.0 15.0 % of population % living below urban poverty line 10.0 N 10.0 20.0 0.0 ABSOLUTE POVERTY 39.0 RURAL POVERTY 2007 2008 2009 PU 2006 SA 5.0 0.0 2010 2011 2012 2013 2014 37.0 35.0 33.0 31.0 30.0 29.0 29.0 28.0 21.8 20.4 18.9 17.4 16.6 15.7 14.3 14.4 13.8 RELATIVE POVERTY 17.8 16.6 15.4 14.2 13.3 12.5 11.7 11.5 11.0 URBAN POVERTY 13.5 12.5 11.6 10.7 9.9 9.2 8.4 8.5 8.2 Source: BPS – Statistics Indonesia (various issues) % living below rural poverty line ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 35 PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL MELALUI DPHN (DOKUMEN PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL) PANCASILA Pembangunan Hukum Nasional EV _B P Rekomendasi akurat dan komprehensif N Per-UndangUndangan tidak kontradiktif Per-UndangUndangan tidak multifungsi Per-UndangUndangan efektif SA Per-UndangUndangan harmonis PU Per-UndangUndangan tidak tumpah tindih H DPHN (Dokumen Pembangunan Hukum Nasional) N Sumber asas-asas hukum nasional Biaya < Manfaat (CBA –> EAL) Dalam kerangka sistem hukum nasional EFISIENSI INDONESIA MAJU, SEJAHTERA, ADIL, MANDIRI Pasal 33 Bab XIV UUD 1945 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 36 TARGET KINERJA KEMENTERIAN SOSIAL 2015 – 2019 N Renstra Kementerian Sosial 2015-2019 EV _B P H Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial PROGRAM TEKNIS PU PROGRAM GENERIK SA N Peraturan Menteri Sosial RI No. 20 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kinerja Kementerian Sosial Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian Sosial Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Sosial Program Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan Penyuluhan Sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 Program Rehabilitasi Sosial Program Pemberdayaan Sosial Program Penanganan Fakir Miskin 37 PERTUMBUHAN KONSUMSI MASYARAKAT 2008 – 2012 PENGELUARAN/KAP ITA/BULAN N JUMLAH EV _B P H KATEGORI MISKIN 29 juta SA ATAS PU MENENGAH 70 juta + Rp 370,000 N RENTAN + Rp 250,000 100 juta 50 juta ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 + Rp 750,000 38 0 ppt.KEMENKUMHAM-DPHN.011216 Maret 2015 September 2014 Maret 2014 September 2013 Maret 2013 September 2012 Maret 2012 September 2011 Maret 2011 N H 50 2010 2009 2008 2007 2006 2005 20 2004 30 EV _B P N 40 2003 10 2002 2001 2000 SA 1999 1998 PU 1996 1997 1990 1993 1987 1984 1980 1976 Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Nasional 1976-2015 60 30 25 20 15 10 5 0 39