URBAN! 01 Jan. 2013 isi 01 Halaman Depan 02 Islamic Planning: Setyo Nugroho, Fardilla Rizkiyah Urbanism and Building Principles 04 Alun-alun Kota Malang Sebagai Titik Pusat Winton Danardi Perkembangan Kota dan Konfigurasinya 06 Urban Landscape: Fitrania Halla, R Dimas W Putra Community Garden 08 Book Review: A New Theory of Urban Design Setyo Nugroho 09 Pemahaman Morfologi Ruang Kota Hilda Multi Artarina 11 Kajian Sejarah Perancangan Kota Edith Abram Rochdi Terhadap Morfologi Ruang Kota Tenggarong 13 Kajian Logika Ruang Sosial: Puspitaningtyas Sulistyawati Studi Kasus Kampung Panjunan Sidoarjo 14 Identifikasi Pola Irregular, Unexpected, dan Fitrania Halla Accidential Kampung Tambak Dalam Surabaya 15 Analisa Kota Dengan Menerapkan Edith Abram Rochdi Beberapa Teknik Analisa Urban di Kawasan Koridor Sepanjang Sungai Mahakam, Samarinda 17 Osaka Invitational Program for Short-term Hilda Multi Artarina Overseas in Architecture and Arts (Tadao Ando Program 2012) 20 Belajar dan Jalan-jalan: Kota Cebu, Filipina Setyo Nugroho Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Salam URBAN! URBAN! Adalah kumpulan tulisan dari berbagai konsentrasi dalam bidang yang lebih luas perancangan kota. Kumpulan tulisan ini kami dedikasikan untuk seluruh komunitas yang senang bacaan khususnya di bidang perancangan kota. Kumpulan ini bukan majalah, bukan bulletin, apalagi jurnal. Ini hanya sebuah kumpulan tulisan yang berasal dari tugas-tugas kami dan juga pengalaman pribadi kami dalam menyusuri dan mengalami sebuah kota. Awalnya kami hanya berbagi cerita dan hasil bacaan di dalam kelas, namun terbesit dalam pikiran kami untuk menggabungkannya dalam bentuk yang lebih informal dan membaginya dengan pembaca lain via Kontributor URBAN! Vol.1 internet. Diharapkan nantinya banyak orang yang sedikit demi sedikit mengerti kemudian paham akan pentingnya sebuah studi perancangan kota. Dalam studi perancangan kota sendiri terdapat banyak konsentrasi khusus seperti urban landscape, rural landscape, townscape, urban morphology, public space design, urban conservation, dan masih banyak lainnya. Di dalam kumpulan tulisan ini, ada beberapa kontributor dengan konsentrasi studi yang berbeda- Setyo Nugroho R Winton Danardi Hilda Multi Artarina Fitrania Halla Puspitaningtyas S Fardilla Rizkiyah Edith Abram Rochdi R Dimas W Putra beda. Pada kumpulan tulisan pertama (volume 1) ini berisi bermacam tulisan mulai dari rangkuman tugas kuliah, ide desain kawasan, review buku, interview, hingga liputan kegiatan mahasiswa perancangan kota ITS di luar kampus. Jika ada waktu kemudian hari, maka kami akan melanjutkan kumpulan tulisan edisi kedua dengan tulisan dan pengalaman yang berbeda. Semoga bermanfaat! Salam, URBAN! Image asli foto sampul: Winton Danardi (lokasi: monumen bambu runcing-Surabaya) Desain sampul dan layout: Setyo Nugroho Judul dan tag: Puspitaningtyas Sulistyawati @2013_Januari Halaman Depan 01 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Islamic Planning: Urbanism and Building Principles Setyo Nugroho Fardilla Rizkiyah Townscape Design [email protected] [email protected] Perancangan kota dalam Islam selalu berdasarkan teras atas (tempat tidur tamu pria saat musim pada Al-Qur’an dan Sunnah. Untuk menentukan panas). Sedangkan ruang-ruang untuk keluarga prinsip perancangan kota Islam, maka ada beberapa harus benar-benar terjaga privasinya dari tetangga poin yang disarikan sebagai berikut: sekitar dan ruang publik. Hirarki Jalan Karakteristik Sebuah Kota Islam Dalam perancangan kota Islam, ada perbedaan Elemen-elemen yang terdapat pada sebuah kota mendasar pada sebuah jalan: jalan publik (shari) Islam antara lain seperti: Masjid, Public bath, yang terbuka untuk setiap orang. Sementara jalan rumah dengan courtyard, pasar atau suqs, kedai buntu (culdesac) adalah jalan masuk untuk keluarga kopi, areal pemakaman di luar pusat kota, tembok dan yang kota sebagai upaya pertahanan, caravanserai termasuk sebagai anggota kelompok). Dengan sebagai tempat beristirahat dari perjalanan jauh, adanya hirarki jalan, memberikan batas privasi ruang pola jalan yang iregular. publik (jalan). Ketentuan yang membedakan lebar Tatanan Massa dan Ketinggian memiliki aturan- jalan yang tembus (menerus) dan jalan yang buntu. aturan Hirarki jalan dapat terbentuk melalui urban labyrinth sehingga tidak seorangpun dapat melihat atau (kota jejaring), jalan-jalan sempit yang tertutup, lurus, mengamati atap tetangga sebelah dan sekitarnya. berukuran pendek, membelok/ berputar, menembus/ Pintu dan jendela tidak diperbolehkan saling berakhir pada courtyard. berhadapan dalam sebuah gang atau jalan, ini orang-orang tertentu (orang-orang untuk dalam Islam. menghindari Tinggi seseorang rumah dapat melihat Konsep Privasi sekilas ruang dalam saat pintu atau jendela dalam Agama Islam sangat menghargai privasi. Privasi ini posisi terbuka. Dari pintu masuk rumah terdapat didasarkan pada kitab Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. koridor yang menerus ke courtyard. Adanya Konsep privasi dalam Islam antara lain seperti: jendela yang berjeruji atau berkerawang untuk Hubungan antara satu rumah dengan rumah lain, memungkinkan orang dalam dapat melihat ke luar, hubungan ruang dalam rumah dengan jalan umum. namun tidak sebaliknya. Privasi visual untuk melindungi anggota keluarga Dalam kota-kota tradisional Islam, tinggi sebuah dari pandangan luar rumah, dan privasi akustik agar bangunan cenderung seragam, ini disebabkan: pembicaraan dalam sebuah rumah tidak terdengar - Teras pada atap dapat dapat digunakan orang ke berupa: untuk melihat ruang-ruang dalam tetangga yang courtyard, jendela dengan kisi kayu menghindari berdekatan, sehingga ada sebuah aturan untuk pandangan langsung, bukaan kecil pada dinding di tidak membangun bangunan yang lebih tinggi di atas level mata, bangunan yang berdekatan. luar rumah. melainkan Penerapannya dapat menghindari ruang dibelokkan dengan sebuah menerus dinding, ketinggian rumah yang cenderung sama. Islam memberikan perlindungan Gambar 1. Al-Fina dan Sabbat1 dibatasi - Keterbatasan metode konstruksi dan material bangunan untuk membangun bangunan lebih dari terhadap dua atau tiga lantai. perempuan dari orang asing sehingga ada ketentuan yang mengikat mengenai cara memandang yang Al-fina dan Sabbat berlebihan dalam segala hal. Dalam tata ruang Fina atau Al-Fina adalah ruang yang tidak tampak Islam, dibedakan ruang bagi perempuan (harem) yang ada sekitar 1-1.5 m dari dinding rumah terluar dan ruang pria. Batasan ini dapat diwujudkan (ruang vertikal). Biasanya hadir dalam setiap jalan dengan perbedaan ketinggian lantai, dan/ atau atau membatasi dengan tiang. berhadapan. Di area fina ini diletakkan juga pipa Dalam sebuah rumah paling tidak terdapat dua talang air hujan (Gargoyle). perbedaan zona ruang secara umum, yakni: zona Sabat merupakan struktur yang dibangun diantara untuk tamu pria dan zona untuk keluarga/ wanita di jalan sempit (al-fina). Formasi sabat ini dapat dalam rumah. Ruang tamu tempat pria bertemu terbentuk dari dinding-dinding dari jalan sempit memiliki akses yang berbeda, dengan kamar mandi yang berhadapan, dinding dan kolom, atau kolom- terpisah, dan kadang dengan tangga menuju ke kolom. gang, dimana rumah-rumah saling Islamic Planning: Urbanism and Building Principles 02 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Di dalam area al-fina yang memiliki lebar satu meter Daerah pusat pemerintahan berada di tengah kota Vitruvius (kota hingga memungkinkan (pusat lingkaran kota) meliputi istana, masjid, melingkar dengan benteng dan tembok pertahanan). penghuni untuk mengolah tampak bangunan seperti tempat tinggal untuk para pangeran maupun imam, Sehingga menambah elemen dekoratif kantor pemerintahan, serta dapur. Istana dibangun perancangan kota klasik dengan kota klasik Islami. bangunan, kantilever jendela yang menonjol dari dengan model konstruksi istana ummayah di Wasit Namun jika pada kota klasik di pusat pertemuan dinding bangunan, talang air hujan, tanaman. Tipikal beratapkan kubah keramik berwarna hijau yang sumbu utama adalah bangunan publik (Forum, jalan-jalan gang semi privat atau semi publik di kota- dipagari oleh sebuah gerbang bernama “golden Pasar, Basilika) maka dalam konsep kota Islami kota Islam tidak lepas dari al-Fina dan Sabbat. gate”. adalah Masjid (terlihat pada konsep Al-Mansour). Kota dikelilingi oleh tiga dinding konsentris dengan Sedangkan kota Baghdad (timur sungai Tigris) empat pintu gerbang yaitu gerbang Khorasan di banyak menerapkan prinsip kota Islam, seperti konsep sebelah timur laut, gerbang Basra di sebelah hirarki perancangan kota melingkar “round city” di barat tenggara, gerbang Kufah di sebelah barat daya, bangunan, dan privasi ruang. ⓤ sungai Tigris, lalu berkembang ke timur sungai Tigris dan gerbang Damaskus d sebelah barat laut. dimana kota Baghdad modern kini berada. Dalam Dinding pertahanan kota juga dikelilingi oleh parit studi kasus, akan dibahas kota Baghdad dengan yang dalam serta memiliki empat jalan raya (jalan konsentrasi: awal kota Baghdad (barat sungai utama) yang memancar dari keempat gerbang Tigris), dan kota Baghdad di timur sungai Tigris tersebut. Dengan alasan pertahanan, struktur (Baghdad baru). Baghdad merupakan kota yang dinding diproduksi khusus dari material batu bata- didirikan di tepi barat Tigris oleh khalifah kedua dari tanah liat yang berukuran sepanjang 1 hasta. Kekaisaran Abbasiyah yaitu al-Mansur pada 762 Terdapat jalan-jalan khusus yang merupakan jalur Masehi sebagai ibukota administratif dari kerajaan sirkulasi tersendiri di dalam kota bagi para prajurit baru. Pembangunan Round city yang berdiameter + (satuan polisi pertahanan), jalan bagi para wanita 2 km ini selesai pada 766 Masehi. Situs kota dipilih (street of the women), jalan bagi pembawa air karena (street of the water carriers), jalan bagi para satu setengah meter kantilever balkon, Studi Kasus: Baghdad Kota Baghdad berawal lokasinya yang mula dengan strategis di tengah muadzin (Street of the muezzins). Referensi Baghdad memperluas kotanya ke timur sungai 1 pendirian kota Baghdad ideal adalah perpaduan courtyard kota antara dalam yang konsep rumah-rumah/ __________________________________________ untuk rute perjalanan kafilah menuju Khorasan. dasarnya ada jalan, Mesopotamia yang merupakan tempat pertemuan Pada yang (http://www.palgrave- yang Tigris dimana kota Baghdad modern berada. Di journals.com/udi/journal/v13/n1/fig_tab/ berbentuk lingkaran ini bertujuan sebagai sebuah area ini prinsip-prinsip Islam akan hirarki jalan udi20084f5.html#figure-title), pertahanan dimana tidak terdapat titik sudut yang dapat terlihat dengan jelas melalui morfologi melemahkan pertahan kota terhadap musuh yang struktur ruang kotanya. Kota baru Baghdad ini juga Wilkinson, Philip (2002); Islam, Discover the Faith, bersifat defensive. Tatanan kota yang melingkar ini menerapkan penggunaan jalan sempit (gang/ al- Culture, and History that Have Shaped the di rancang mengikuti sebuah cerminan perputaran fina) yang berjarak 1-2meter. Modern orbit planet dimana sentral kota adalah istana dan Kota Baghdad awal (Al-Mansour) yang dikenal Kindersley Limited. masjid sebagai analogi matahari yang merupakan dengan round city (konsep kota melingkar) sangat pusat alam semesta. sesuai dengan prinsip kota yang ideal menurut diakses 10 Nopember 2011. Islamic World; New York: Dorling http://dc390.4shared.com/doc/yvsID9Qt/ preview.html(diakses 13 Nopember 2011) Gambar 1 Citra Satelit kota Baghdad (baru) Islamic Planning: Urbanism and Building Principles 03 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Alun-alun Kota Malang Sebagai Titik Pusat Perkembangan Kota dan Konfigurasinya Winton Danardi Sustainable Urban Design, Planning and Urban Conservation [email protected] Kota Malang termasuk dalam jenis kota pedalaman. Jawa adalah letak Kantor Kabupaten ini. Pada Seperti kota pedalaman lainnya di Pulau Jawa, Kota umumnya di alun-alun kota yang lain, Kantor Malang mulai berkembang pesat secara fisik sekitar Kabupaten terletak di sebelah utara alun-alun dan tahun 1900an, yang disebabkan oleh terbitnya berhadap Undang-Undang Gula (Suikerwet) dan Undang- Asisten Undang Agraria (Agrarischewet) pada tahun 1870. Kabupaten ini berada di sebelah timur alun-alun Dimana infrastruktur seperti jalan mulai diperbaiki dan tidak berorientasi ke alun-alun, melainkan ke sebagai arah selatan. akibat terbukanya akses kepemilikan hadapan dengan Residen. Kantor/kediaman Sedangkan letak Kantor perkebunan yang terletak di sekitar Kota Malang. Selain itu, peningkatan status kota dari Ibukota 2. Kantor/ Kediaman Asisten Residen Kabupaten menjadi Kotamadya (Gemeente) pada Lokasi tempat kediaman tahun positif residen. Terletak di sebelah selatan alun-alun, perkembangan fisik Kota Malang. Pada gambar 1 yang juga berbeda dengan tipologi umum alun- dapat dilihat perkembangan Kota Malang sebelum alun Ibukota Kabupaten di Pulau Jawa. 1914 turut menjadi pemicu dan kantor asisten dimulai Bouwplan I sampai setelah penyelesaian Bouwplan XIII. 3. Palace Hotel Sebagai Kota yang pada awalnya dikembangkan Merupakan hotel terbesar pada saat itu di Kota demi kepentingan Pemerintah Belanda dan dalam Malang,memiliki 125 kamar. Banyak dikunjungi mencoba oleh Belanda menancapkan membangun citranya, Alun-Alun Pemerintah Kota Malang sebagai pusat kota dan pusat kegiatan. Lebih lanjut orang-orang dari Eropa, Gambar 1 Perkembangan kota Malang termasuk dari Belanda sendiri. Didirikan pada tahun 1916. Saat ini bernama Hotel Pelangi. (Gambar 4). berdasarkan pola perkembangan fisik kota secara periodikal, terlihat bahwa Alun-Alun Kota Malang 4. Masjid pada masa itu memang dijadikan sebagai titik pusat Lokasinya sesuai dengan tipologi umum alun-alun perkembangan Kota. di Pulau Jawa, yaitu terletak di sebelah barat alun- Dalam rancanagan Alun-Alun Kota Malang, alun. Di belakang dan di sekitar masjid terkenal penempatan berbagai elemen vital kota mengikuti dengan nama Kauman, tempat para kyai dan satri- ciri-ciri tipologi alun-alun ibukota Kabupaten di Pulau santrinya tinggal. Awalnya didominasi oleh orang- Jawa pada umumnya. Walaupun pada eksistingnya orang yang berasal dari Arab. (Gambar 5). terdapat beberapa perbedaan dalam tata letaknya. Alun-alun Kota Malang memiliki ciri-ciri yang mirip 5. Gereja Protestan dengan tipologi tersebut, tetapi memiliki beberapa Berada tidak terlalu jauh dengan lokasi masjid, perbedaan. Tipologi alun-alun kota Malang dapat yang terletak di sebelah barat alun-alun. Hal ini dilihat pada gambar 2. Perbedaan yang paling memperlihatkan mendasar adalah letak kantor Kabupaten/Kadipaten kerukunan antar umat beragama di Kota Malang. tidak berhadapan-hadapan dengan kediaman/kantor Gereja ini dibangun tahun 1912. (Gambar 6) bahwa mulai Gambar 2 Tipologi alun-alun kota Malang diciptakannya asisten residen. Kantor Kabupaten tidak terletak di sebelah utara alun-alun. Kantor Kabupaten terletak 6. Kantor Pos dan Telegram di sebelah timur alun-alun dan orientasinya tidak Merupakan salah satu bangunan yang dibangun menghadap Sedangkan oleh Departemen B.O.W (Burgerlijk Openbare kediaman/kantor asisten residen terletak di sebelah Werken), atau pada jaman sekarang disebut selatan alun-alun, dengan ke alun-alun. yang secara umum biasanya terletak di sebelah utara alun-alun. Departemen Pekerjaan Umum yang berpusat langsung di Batavia (sekarang Jakarta). (Gambar 7). 1. Kantor Kabupaten Salah satu perbedaan utama tipologi Alun-alun Kota Malang dengan tipologi umum alun-alun di Pulau Alun-alun Kota Malang Sebagai Titik Pusat Perkembangan Kota dan Konfigurasinya 04 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 7. Gedung Societeit Concordia Merupakan club khusus untuk orang-orang Eropa dan Belanda pada saat itu. Lokasinya sesuai dengan tipologi umum alun-alun di Pulau Jawa, yaitu disebelah barat laut mendekati utara. (Gambar 8) 8. Gereja Katholik Hati Kudus Yesus Terletak sebelah utara alun-alun. Sempat terhenti pembangunannya karena biaya pembangunan yang kurang. Didirikan pada tahun 1905 dengan arsiteknya adalah Marius J Hulswit. Pada gambar 10 dapat dilihat Gereja Katholik yang diambil tahun 1910 ketika pembangunannya terhenti, dan tahun 1935 terlihat pembangunan tower sudah rampung. Gambar 3 Kantor Asisten Residen Malang (Gambar 9). ⓤ _________________________________________ Gambar 4 Palace Hotel Malang Gambar 6. Gereja Protestan Gambar 8 Gedung Societeit Concordia Referensi Handinoto (1996), Perkembangan Kota Malang Pada Jaman Kolonial (1914-1940), Jurnal DIMENSI 22/ September 1996. Handinoto dan Soehargo, Paulus.H (1996), Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Malang, Andi, Yogyakarta. Junianto (2009), Kawasan Eksplorasi Alun-Alun Kota Karakter Malang, Spasial Seminar Nasional Kearifan Lokal (Local Widom) Dalam Perencanaan Binaan, dan PPI Perancangan Rektorat Gambar 5 Masjid Agung Jami Lingkungan UniversitasMerdeka Malang, 7 Agustus 2009. Gambar 4, 6, 8, 9 diunduh dari website www.common.wikimedia.org (diakses pada 10 Januari 2012). Gambar 1, 2, 3, 5, 7 diambil dari Foto Studi Malang dalam Perkembangan Kota dan Arsitektur Gambar 9 Gereja Katholik Hati Kudus Yesus Kolonial Belanda di Malang (Handinoto dan Soehargo, 1996). Gambar 7 Kantor Pos dan Telegram Alun-alun Kota Malang Sebagai Titik Pusat Perkembangan Kota dan Konfigurasinya 05 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Urban Landscape: Community Garden Fitrania Halla R Dimas W Putra Waterfront Planning and Design [email protected] Community garden dapat berarti sebidang lahan penduduk, dan lokasi berdekatan dengan sungai yang digunakan secara bersama oleh komunitas sebagai saluran drainase. Untuk merancang ataupun kelompok masyarakat untuk menanam kawasan ini maka dibutuhkan kriteria rancangan tanaman produktif untuk sehari-hari, serta sebagai dengan sarana dibutuhkan, antara lain: interaksi sosial dan rekreasi. Lokasi lima elemen perancangan yang perancangan berada di daerah Surabaya selatan - Pencahayaan dan angin, lokasi pada kompleks dengan batas administrative: permukiman Marinir kelurahan Gunungsari disinari cahaya matahari lebih dari enam jam Utara: kompleks Perumahan Bukit Mas, dan dalam kondisi angin sedang. Lahan tidak Timur: jalan Golf 1, terhalang bangunan ataupun pohon besar untuk Selatan: jalan Golf 2, menerima sinar matahari. Barat: kompleks Perumahan Darma Sentosa. - Drainase, lahan kompleks permukiman Marinir kelurahan Gunungsari dekat dengan sungai Lokasi merupakan lahan tidur di kawasan Surabaya sehingga selatan, kota Surabaya. Secara umum, lahan tidur ini drainase. Memiliki sumber air dari sungai dan berada di sekitar permukiman masyarakat sebagai kran pengelola community garden dengan jarak community garden. Berdasarkan arahan lokasi urban sejauh 200 meter. farming dari Dinas Pertanian Kota Surabaya serta - Vegetasi, lahan dapat ditanami beberapa penetuan lokasi lahan tidur dari Dinas Pertamanan pohon tropis yang sesuai dengan iklim di Kota Surabaya, bentuk tapak area pengembangan Indonesia. berupa - lahan tidur yang berpotensi untuk Fasilitas bisa digunakan Penunjang, sebagai pada saluran lokasi belum dikembangkan menjadi area community garden yang memiliki fasilitas penunjang sebagai community memanfaatkan lahan tidur terbangun milik T NI garden. Angkatan Laut komplek Marinir. - Aksesibilitas, lokasi mudah dijangkau. Untuk Potensi kawasan termasuk dalam kampung Green menuju permukiman memiliki jarak kurang dari and Clean, lokasi berdekatan dengan permukiman 100 meter. Gambar 2 Lokasi Community Garden Gambar 3 Konsep Rancangan Gambar 1 Lokas studi dalam citra satelit Urban Landscape: Community Garden 06 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Ada tiga konsep perancangan, yakni: urban farming, education, dan recreation dengan membagi kawasan menjadi tiga zonasi: semi publik (area bermain anakanak, area olahraga, café sebagai tempat memanfaatkan hasil urban farming), zona area transisi (area tempat bersama), zona publik (area urban farming, area edukasi dan tempat penjualan hasil urban farming, area pengelola, area M composting, dan parkir kendaraaan). Vegetasi yang ditanam pada lahan urban farming antara lain: cabe, labu, kacang, jagung, papaya, tomat, terong, mangga, pisang dan jeruk. Hasil urban farming ini dapat langsung dipasarkan pada tempat penjualan dan café yang terletak di dalam kawasan. ⓤ F G I J K Keterangan gambar: B. Rumah kompos, C. Entrance, D. Eksisting yang dipertahankan (papaya), E. Urban farming view, F. Pagar pembatas bangunan pergola, G. Shop dan Greenhouse, H. Tempat Istirahat, I. Gathering area, J. Gathering area, K. Area refleksi bagi lansia, L. Lapangan tenis, M. Café lapangan bermain anak dan musholla. Urban Landscape: Community Garden 07 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Book Review: A New Theory of Urban Design Setyo Nugroho Townscape Design [email protected] Kota-kota lama di dunia tumbuh dan berkembang 3. Visions. dalam bentuk organik dan mampu menciptakan rasa Menjelaskan karakter dan konten dari bagian keutuhan terintegrasi sebuah kota. Setiap bagian wilayah kota harus 7. Formation of Centers. (konsep Wholeness). Wholeness dapat diartikan memiliki visi yang dapat diamati dalam menangani Menguraikan sebuah kondisi yang tercipta oleh sebuah proses permasalahan yang ada. Vision merupakan hal keseluruhan konsepsi wholeness di mana setiap secara bertahap hingga tercipta sebuah ruang yang juga penting dalam menciptakan konsep bentuk memiliki pusat, titik tengah (center). Pusat (Alexander, 1987:23). Proses yang berkembang wholeness, sehingga produk yang dihasilkan (dari selalu memiliki sumbu (axis) walaupun kadang tidak secara bertahap ini memiliki sebuah titik pusat sebuah selalu simetri. (center) yang sulit didefinisikan secara eksplisit, (Alexander, 1987: 51). pusat dan ini menyeluruh terbentuk oleh secara dengan wujud bangunan) (Alexander, 1987: 84-89). proses itu proses) dapat diamati dengan jelas tentang bentuk geometri dari Teori ini timbul karena ada keinginan untuk kembali sendiri pada konsep kota-kota lama di Eropa yang (Alexander, 1987:28). Pemikiran untuk menciptakan 4. Positive Urban Space. terintegrasi. Namun perlu diketahui bahwa berhasil wholeness sudah sangat jarang ditemukan di era Ruang positif dihasilkan dari perletakan massa tidaknya kontemporer karena setiap arsitek hanya memikirkan bangunan yang melingkupinya. Dengan kata lain bagaimana perencana dan perancang memahami permasalahan pada zonasi lokasi, urban adminstration, nilai ekonomi, dapat dan sosial masyarakat. Dan ada kalanya teori-teori sehingga Untuk diidentifikasi menjadi: pedestrian space, halaman ini tidak dapat diterapkan karena tidak sesuai menciptakan kembali konsep wholeness dalam luar dari bangunan, jalan, lahan parkir. Solid dengan nilai kekinian. ⓤ sebuah kota, maka yang dibutuhkan adalah sebuah (bangunan) menghasilkan sebuah sistem “nodes” proses (Alexander, 1987:3). Untuk menemukan (bisa kembali konsep wholeness, Alexander mengusulkan (Alexander, 1987: 66-69). tujuh dasar teori dalam ruang lingkup perancangan Jika kota. Tujuh teori ini berperan dalam memberikan bangunan (dinding bangunan yang tidak memiliki panduan atau instruksi pada seluruh masyarakat jendela) yang membentuk sebuah kota, namun harus tetap bangunan mempertimbangkan nilai lokalitas atau kontekstual membentuk kelompok kecil kota (Alexander, 1987: dimana obyek akan dibuat. 71). 1. Piecemeal Growth. 5. Layout of Large Buildings. Sebuah proses dalam membangun secara bertahap Untuk memperoleh (merupakan hal yang paling mendasar dalam layout menciptakan bagaimana konsep untuk wholeness). dicapai. Bagian dan tergantung sebaliknya. sulit bangunan, sangat ruang luar terbentuk karena bangunan, bukan ini sebuah ini, perencana kota sibuk dengan peraturan wilayah, hal dalam teori yang Ruang-ruang berupa alun-alun memungkinkan positif kecil) maka bersinggungan lain, bangunan ini dan “street” struktur setiap langsung sehingga seluruh konsep dengan bangunan wholeness, maka juga harus dipertimbangkan hubungan bangunan dengan yang patut tumbuh besar dari suatu wilayah tercipta dari bagian lingkungannya. Hal-hal kecil wilayah yang sedang tumbuh berkembang dipertimbangkan adalah: aksesibilitas dan sirkulasi, (Alexander, 1987: 247). pembagian ruang, open space, pencahayaan, dan pergerakan aktifitas (Alexander, 1987: 77). 2. The Growth of Larger Wholes. Sama seperti pada nomor satu, namun di sini proses 6. Construcion. berkembang menjadi lebih besar. Perkembangan ini Merujuk pada detail bangunan. Detail bangunan telah ditentukan dengan cara memberikan sebuah juga petunjuk atau arahan atau panduan dan batasan wholeness. Konsep ini menjadi sebuah konfigurasi dalam membentuk ruang. Struktur-struktur sengaja ruang yang sangat tergantung pada penampilan diciptakan untuk membentuk sebuah kesatuan ruang dan detail setiap bangunan. Teori keenam ini yang kompleks (Alexander, 1987: 40). Dengan kata menjelaskan tentang Global structure (kolom, Referensi lain, setiap bangunan di dalam sebuah kota memiliki balok, dinding, plafon) dan Details (ukuran jendela, Alexander, Christopher. 1987. A New Theory of peran penting dalam membentuk sebuah struktur ornamen, dan seluruhnya yang berhubungan menjadi tujuan utama dalam mencapai __________________________________________ Urban Design. Oxford: Oxford University Press. kota yang lebih besar. (Alexander, 1987: 245). Book Review: A New Theory of Urban Design 08 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Pemahaman Morfologi Ruang Kota Hilda Multi Artarina Waterfront Planning and Design, Disaster Mitigation [email protected] Kebutuhan Mempelajari Morfologi Ruang Kota the structure of towns helps us to understand the perilaku Pentingnya mempelajari morfologi ruang kota ways in which towns have grown and developed” merupakan berlandaskan dimana Sementara Zahnd (1999, p.2) menyatakan bahwa keseluruhan dimensi, aspek, serta perspektif tersebut, pada perkembangan kondisi saat arsitektur maupun kota proses dari terdapat dua pendekatan dasar terhadap arsitektur dimana akan mempengaruhi artefak serta manusia kota, yakni (1) pendekatan pada kota sebagai yang hidup di dalamnya (Zahnd, 1999, p.58). yang berkaitan dengan bentukan fisik dalam ruang sebuah produk, dimana kota merupakan kumpulan Morfologi juga dipandang sebagai pendekatan dalam kota. Weishaguna & Saodih (2007) menyebutkan berbagai bangunan dan artefak serta tempat untuk memahami bentuk logis sebuah kota sebagai produk secara masalah-masalah berhubungan sosial, dan (2) mempelajari kota perubahan sosio-spatial (Weishaguna & Saodih, 2007). bentukan fisik ini terfokus pada physical conflict sebagai sebuah proses, yang berfokus pada karena setiap karakteristik sosial-spatial di setiap spatial entity (masalah kesatuan ruang fisik) dan aktivitas dalam tempat berbeda-beda maka istilah morfologi sangat lebih banyak disebabkan oleh adanya perubahan perancangan kota memerlukan pendekatan yang erat kaitannya dengan istilah tipologi, dimana tipologi sosio terpadu terhadap aspek-aspek fundamentalnya, perkotaan diartikan sebagai klasifikasi watak tentang yakni arti ruang kota serta morfologinya. pembagian kota dalam golongan-golongan menurut besar semakin Sehingga produk kompleks dan yang suatu memunculkan berbagai permasalahan terutama garis kota ini, sehari-hari. bahwa spatial yang Diantaranya adalah: saling menstimulasi. masalah ketidak-jelasan didalamnya. Sehingga kaitan fungsional kawasan akibat perkembangan corak watak masing-masing. Dalam lingkungan pola penggunaan lahan secara tidak terkendali; Pengertian Morfologi Ruang Kota perkotaan, kawasan kota sebagai objek yang besar masalah pengendalian tata bangunan meliputi Kata “Morfologi” terbentuk dari suku kata morf perlu diperhatikan sistemnya, baik dari luar maupun pemadatan, pelanggaran yang berarti bentuk, dan logos yang berarti ilmu. dari dalamnya secara arsitektural. Sehingga suatu Sehingga tempat tidak hanya diperhatikan dari segi tempatnya bangunan, pelanggaran perkembangan ketentuan ketinggian garis sempadan; bangunan-bangunan isu (tipologinya) saja, melainkan juga dari morfologinya, dimana menekankan pada tata ruang perkotaan dan hilangnya ruang terbuka hijau digantikan dengan Manoranjan massanya, serta aspek-aspek hubungannya (Zahnd, massa bangunan padat, isu kota kontemporer; mengenai Urban masalah merujuk arti morfologi kota sebagai penataan bangunan kota Panigrahy Use Model (MEDC) deskripsi dari pola-pola tata guna lahan, termasuk Bentuk morfologi suatu kawasan tercermin pada pola Selain itu juga didasarkan pada tujuan dari pola jalan, bangunan, blok bangunan, kepadatan, tata kegiatan perancangan kota itu sendiri, dimana dan fungsi-fungsi yang lain dalam kota. sirkulasi, open space, prasarana kota, serta elemen- menurut Hamid Shirvani (1985, p. 2-3), adalah Menurut Ali Madanipour, ruang perkotaan adalah elemen fisik kota lainnya pada keseluruhan konteks berfokus pada terciptanya kualitas lingkungan fisik ruang yang bersifat fisik dengan dimensinya yang perkembangan kota. Pada tahap selanjutnya, terjadilah yang meminimalkan dampak terhadap lingkungan, sosial dan mental (psikis), dan bentuk kota adalah aktivitas baik lingkungan alam, lingkungan binaan, maupun geometri dari ruang tersebut. Sebuah bentuk masyarakatnya terhadap faktor sosial dan ekonomi. Hal ini perkotaan (urban form) dapat dianggap sebagai perubahan diperkuat pula oleh pendapat dari Spreiregen ‘suatu geometri dari sebuah proses perubahan kawasan pusat kota. (1965, keadaan Sebuah kota selalu mengalami perkembangan dari mengemukakan bahwa yang bersifat pemetaan sosio-spasial’ dan 1999, p. 229) struktur yang meliputi presentasinya masih banyak lagi (Weishaguna & Saodih, 2007). 69) yang dalam ilmu bersejarah; ketidakjelasan karakter kota, serta p. kota Land adalah diartikan mempelajari produk bentuk-bentuk fisik kota. hilangnya morfologi dapat dan super blok komersial di pusat kota; masalah kota, bahwa sederhana yang estetika multifungsi secara (the Ruang Lingkup Morfologi Ruang Kota ruang, bentuk arsitektur sosial, pada bangunan, ekonomi, sehingga karakter sistem budaya membawa dan dalam implikasi bentuk morfologi penataan aspek fisik suatu kota, dimana terdiri dari geometry of a socio-spatial continuum). waktu ke waktu. Perkembangan ini menyangkut aspek- area tempat beraktivitas, ruang (spaces), massa “ ..urban space is the material space with its social aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi, dan (masses), dan sistem sirkulasi, yang bermakna and psychological dimensions, and urban form is fisik. Khusus aspek yang berhubungan langsung dan dapat dirasakan (perceived), serta dalam the geometry of this space..” (Madanipour, Ali, dengan skala dalam Zahnd, p. 6). penggunaan lahan pedesaan adalah perkembangan manusia, merupakan tujuan dari perkotaan maupun Sementara morfologi fisik, khususnya perubahan arealnya. Oleh karena itu, Park Larkham dalam jurnal Urban Design (winter perkotaan sebagai penataan/ formasi keadaan eksistensi kota dapat ditinjau dari berbagai aspek. 2005, issue. 93) menyatakan bahwa pemahaman kota yang sebagai objek dan sistem dapat (Yunus, 1982). Secara garis besar Yunus (dalam terhadap kompleksitas elemen fisik dalam skala diselidiki secara struktural, fungsional, dan visual Weishaguna & Saodih, 2007, p. 62) menitik beratkan yang bervariasi, mulai dari bangunan individual, (1999, p. 274). Kota adalah kumpulan artefak kajian kapling tanah, dan pola jalan yang membentuk beserta manusia penghuninya, dimana ruang kota bentuk-bentuk wujud ciri-ciri atau karakteristik kota struktur terwujud dalam dimensi fisik, sosial, serta mental yaitu analisis bentuk kota dan faktor-faktor yang (psikis/ kota mempengaruhinya meliputi (1) bentuk-bentuk kompak; berkembang. memperhatikan secara bentuk bujur sangkar (the square cities), bentuk empat fungsional, visual, dan struktural. Kedua hal persegi panjang (the rectangular cities), bentuk kipas various scales, from individual buildings, plots, tersebut (fan shaped cities), bentuk bulat (rounded cities), street-blocks, and the street patterns that make up perspektif politik, ekonomi, dan budaya, serta the physical perancang untuk morfologi pada eksistensi keruangan dari memahami bagaimana suatu kota tumbuh dan “Understanding membantu mendefinisikan lahan perancangan kota (objective of urban design). kota, Zahnd penggunaan complexities of psikologis). Sementara bentuk aspek morfologi kota membutuhkan pandangan melalui bentuk pita (ribbon shaped cities), bentuk gurita Pemahaman Morfologi Ruang Kota 09 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 atau bintang (octopus / star shaped cities), bentuk pada level yang berbeda seperti pada jalan, blok, Dalam kegiatan merancang kota, pemahaman akan tidak berpola (unpatterned cities), (2) bentuk tidak kapling tanah, bangunan, dll, merupakan pola aspek morfologi kota kompak, (3) Proses perembetan (urban sprawl), yang tetap. Dan pemahaman yang mendalam permasalahan kota yang semakin kompleks saat ini dan (4) faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk terhadap perbedaan serta hubungan keterkaitan mayoritas berkaitan dengan permasalahan bentukan kota. antar fisik dalam ruang kota. Serta untuk mewujudkan tujuan Menurut Roger Trancik (1986), dalam teorinya keberhasilan mengenai morfologi kota (Figure-Ground, Linkage, perkotaan. Hal lain yang harus diperhatikan menunjang terciptanya kualitas lingkungan fisik dari & Place theory), pendekatan pemahaman urban adalah perkotaan ruang (spaces), massa (masses), dan sistem sirkulasi, form dicapai melalui (1) analisis hubungan antara merupakan produk dari proses cultural dan sosial. yang bermakna dan dapat dirasakan (perceived) oleh massa bangunan dengan ruang terbuka (open Dan struktur pada level yang berbeda akan masyarakatnya, serta mampu meminimalkan dampak space). Yakni dengan mengidentifikasi tekstur dan merujuk pada kebiasaan/ budaya masyarakat terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, lingkungan pola dari urban fabric dan spatial order. (2) yang berbeda pula. binaan, maupun terhadap faktor sosial dan ekonomi. level inilah yang rancangan bahwa struktur akan menunjang dalam bentuk morfologi pendekatan selanjutnya adalah melalui kajian dari perancangan kota sangat dibutuhkan itu sendiri, karena yakni untuk Selain itu melalui studi terhadap morfologi ruang kota terhadap sirkulasi yang menekankan pada koneksi Kesimpulan dan pergerakan. Dan (3) pendekatan terhadap Dari aspek cultural, sosial, serta sejarah dari suatu rumusan ruang terbuka urban (urban open space). dasarnya akan membantu perancang untuk lebih memahami suatu bagaimana suatu kota tumbuh dan berkembang. pada Camillo Sitte menyatakan bahwa sebuah kota yang struktural, dapat mendefinisikan pola massa dan tata ruangnya Sementara menurut Karl Kropf (Urban Design fungsional, dan visual, mengenai elemen fisik dengan baik, maka akan memungkinkan kehidupan Journal, 2005, p. 17), fokus utama dari morfologi dalam ruang kota. Dimana perwujudan ruang kota yang lebih bermakna bagi masyarakatnya. ⓤ kota (urban morphology) adalah struktur bentuk dipengaruhi oleh aspek sosial, spasial, serta perkotaan (urban form). Dimana jenis struktur yang mental (psikis), dan bentuk kota merupakan berbeda geometri dari ruang tersebut yang dipengaruhi dari suatu bentuk perkotaan (atau penjabaran bahwa adalah diatas dapat ditarik morfologi ruang kota studi secara Referensi konfigurasi spasialnya) pada skala yang berbeda perubahan keadaan yang bersifat sosio-spasial. akan mempunyai karakteristik yang berbeda pula. Morfologi ruang kota dapat dipelajari melalui pola Architecture of Towns and Cities, McGraw-Hill, Misalnya struktur pada suatu bangunan tidak akan tata ruang, bentuk arsitektur bangunan, sistem US. (Chapter 4: Some Basic Principles and mempunyai skala dan karakteristik yang sama sirkulasi, open space, dan prasarana kota serta dengan sebuah jalan, atau sebuah kota pada pola tata ruang, townscape (bentuk tata ruang), konteks yang lebih luas. Struktur dasar dari bentuk dan elemen-elemen fisik kota lainnya. Fokus Van Nostrand Reinhold, US. perkotaan adalah adanya level hierarki yang utama dari morfologi kota (urban morphology) Introduction) menghubungkan satu bagian dengan keseluruhan. adalah struktur bentuk perkotaan (urban form). Salah satu karakteristik dari urban form adalah Dimana jenis struktur yang berbeda dari suatu terbagi menjadi beberapa level yang berbeda bentuk perkotaan pada skala yang berbeda akan namun saling bergantung/ berkaitan. Pola-pola mempunyai karakteristik yang berbeda pula. Gambar 1 Bentuk Ekspresi Keruangan Kota Gambar 2 Lingkup Kajian Morfologi Ruang Kota (Weishaguna & Saodih, 2007) (Roger Trancik, 1986) Spreiregen, Paul D, (1965), Urban Design: The Techniques) Shirvani, Hamid, (1985), The Urban Design Process, (Chapter 1: Zahnd, Markus, (1999), Perancangan Kota Secara Terpadu, Kanisius, Semarang. Urban Design Journal, (2005), Winter Edition: Issue 93. Pemahaman Morfologi Ruang Kota 10 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Kajian Sejarah Perancangan Kota Terhadap Morfologi Ruang Kota Tenggarong Edith Abram Rochdi Riverbank Planning and Design [email protected] Kota Tenggarong merupakan ibu kota kabupaten Awal terbentuknya kota Tenggarong Kutai Kartanegara. Kabupaten ini memiliki belasan Sejarah bermula pada awal abad ke-13, berdiri sungai semua sebuah kerajaan baru di Tepian Batu atau Kutai kecamatan dan menjadi sarana angkutan utama di yang tersebar pada hampir Lama yang bernama Kerajaan Kutai Kartanegara samping angkutan darat. Sungai yang terpanjang dengan rajanya yang pertama, Aji Batara Agung adalah Sungai Mahakam dengan panjang sekitar Dewa 920 kilometer. Untuk mencapai kota Tenggarong Martadipura yang letaknya tidak jauh dari sungai dapat melalui Sakti (1300-1325). Kerajaan Kutai dua jalur akses darat. Pertama, Mahakam, menimbulkan friksi di antara kedua melalui jalur jalan di sepanjang sungai Mahakam Kerajaan. Pada abad ke-16 terjadi peperangan sebelum masuk ke kota Samarinda. Kedua, antara kedua kerajaan Kutai ini. Kerajaan Kutai melalui jalur jalan di dalam kota Samarinda. Kartanegara Penduduk yang bermukim di wilayah ini terdiri dari Kerajaan Kutai Martadipura. Sang Raja kemudian penduduk asli (Kutai, Benuaq, Tunjung, Bahau, menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Modang, dan Kartanegara Ing Martadipura. Pada abad ke-17 penduduk pendatang seperti Jawa, Bugis, Banjar, agama Islam diterima dengan baik oleh Kerajaan Madura, Pola Kutai Kartanegara, dan banyak nama-nama Islami penyebaran penduduk sebagian besar mengikuti yang akhirnya digunakan pada nama-nama Raja pola transportasi yang ada. Sungai Mahakam dan keluarga kerajaan. Sebutan Raja pun diganti menjadi jalur Keadaan ini Kenyah, Buton, permukiman Punan Timor arteri dan dan bagi menyebabkan penduduk Kayan) lain-lain. transportasi lokal. dengan sebagian besar berpindah terkonsentrasi di tepi ahirnya sebutan dari berhasil Sultan. Kutai menaklukkan Ibukota Lama kemudian (1300-1732) ke Pemarangan (1732-1782) kemudian pindah lagi ke Sungai Mahakam dan cabang-cabangnya. Daerah- Tenggarong (1782-kini). daerah yang agak jauh dari tepi sungai dimana Islam belum terdapat prasarana jalan darat relatif kurang pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara ing terisi dengan pemukiman penduduk. Martadipura. Indikator dari pengaruh Islam terlihat Bila melihat pola morfologi ruang kota Tenggarong pada pemakaian Undang-Undang Dasar kerajaan saat ini, terlihat jalur jalan utama mengikuti induk yang dikenal dengan nama “Panji Salaten” sebuah sungai besar maupun anak sungai yang membelah kitab peraturan yang bernama “Undang-Undang kota Tenggarong. Kemudian jalur jalan terbagi lagi Beraja Nanti”. Kedua undang-undang tersebut dalam bentuk grid dengan mengikuti arah Utara berisi tentang peraturan yang disandarkan pada Selatan Hukum Islam. Pada tanggal 11 Oktober 1844, tapi sebagian jalan juga ada yang sangat sistem Sultan bentuk jalan yang terbentuk di kota Tenggarong perjanjian dengan Belanda yang menyatakan terlihat acak karena tidak mengikuti satu pola bahwa Sultan mengakui pemerintahan Hindia tertentu tapi bisa lebih dari satu pola bahkan Belanda mungkin bisa banyak pola. Belanda di Kalimantan yang diwakili oleh seorang rata bangunan mematuhi menandatangani pemerintah Hindia pemerintahan Residen yang berkedudukan di Banjarmasin. Pada sungai termasuk tahun 1999, Bupati Kutai Kartanegara Drs. H. kawasan heritage berupa Museum Mulawarman Syaukani HR, MM berniat untuk menghidupkan dan perangkat bangunan cagar budaya lainnya kembali seperti Kutai Martadipura. Dikembalikannya Kesultanan Kutai Kartanegara dan Masjid Jami’ Hasanuddin. Kini ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan kawasan heritage telah ditambahkan fasilitas baru feodalisme di daerah, namun sebagai upaya seperti pasar seni, kedaton untuk rumah raja, pelestarian warisan sejarah dan budaya Kerajaan museum baru, Masjid Agung yang sekarang Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain menggantikan posisi Masjid Jami’ di masa dulu itu, sebagai bahasan Kartanegara adalah untuk mendukung sektor selanjutnya, kawasan heritage ini akan menjadi pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik konsentrasi kajian dalam hubungannya dengan minat perkembangan morfologi ruang kota. mancanegara. berorientasi menghadap makam Masjid fasilitas dan Kartanegara pada mengikuti arah kiblat Masjid. Dengan demikian Rata Kutai berpengaruh ke keluarga utama. kerajaan Dalam Kesultanan dihidupkannya wisatawan Kutai tradisi Kartanegara Kesultanan nusantara Gambar 1 Posisi kota Tenggarong ing Kutai Gambar 2 Keraton sekarang maupun Kajian Sejarah Perancangan Kota Terhadap Morfologi Ruang Kota Tenggarong 11 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Kajian Sejarah Perancangan Kota Terhadap sebagai museum orientasinya berkebalikan arah Kesimpulan Perkembangan yaitu menghadap kea rah barat hampir sejajar 1. Kota Tenggarong termasuk dalam kategori Kota dengan Masjid Jami’. Belakangan ini, banyak Nusantara yang terletak di pedalaman. Secara pertumbuhan protes bermunculan dari kalangann Raja karena karakteristik agak berbeda dengan kota Nusantara morfologi ruang kota Tenggarong berawal dari orientasi bangunan Kedation yang tidak sesuai pedalaman dipulau jawa, dikarenakan : Kawasan kota lama di sekitar Keraton Kutai dengan konsep filosofi Keraton Kutai Kertanegara a. Memiliki potensi sungai Mahakam yang cukup Kartanegara. Dari Pusat Kawasan ini terlihat (terkait dengan arah hadap bangunan). Morfologi Ruang Kota Tenggarong Pusat perkembangan dan jelas orientasi pola jalan terpecah dan terbagi lebar dan anak sungai yang membelah bagian Pada wilayah bagian dalam sungai Mahakam kota, sehingga sungai besar ini menjadi sarana menjadi 2 (dua) orientasi: mengarah ke bagian dalam Kota Tenggarong. Di transportasi di jaman kolonial Belanda sebagai Pada sisi bagian pinggir sungai Mahakam, sini pola jalan berorientasi pada mesjid Jami’ pola jalan berorientasi pada Keraton Kutai Hasanudin sebagai mesjid tertua. Bentuk pola b. Fungsi Keraton dan Kesultanan dimasa kolonial Kartanegara. Bangunan keraton pertama dan jalan yang ada sebagian besar mengikuti kiblat Belanda memegang peran penting. Meskipun keraton mesjid 10 derajat sebelah kanan arah Barat. Pola berada di dalam kekuasaan kolonial Belanda, selalu jalan diikuti dengan beberapa langgar dengan pihak menghadap ke arah sungai. Bagian sungai ini radius tertentu mengikuti posisi Masjid tertua ini. memerintah mengarah ke sisi timur. Secara filosofi, Mayoritas langgar lokasinya berdekatan dengan perekonomian bangunan keraton di Kalimantan timur selalu Masjid Jami’. Sedangkan untuk wilayah yang jauh kekayaan alam berbeda dengan di pulau jawa. menghadap ke sisi sungai dan tidak selalu dengan anak sungai, jarang terdapat langgar. Hal Dengan demikian alun-alun dan pusat keramaian menghadap posisi ini disebabkan karena lokasi Masjid Agung yang semuanya terletak di depan Keraton. Di kota sungai tidak selalu ke arah tersebut. Hal ini berdekatan dengan Masjid Jami’ memiliki peranan Tenggarong juga tidak dijumpai tembok yang dapat dilihat pada keraton Gunung Tabung yang cukup besar menggantikan Masjid tertua ini yang kolonial dibangun oleh Belanda ke timur pemerintah hakekatnya dikarenakan dan Sambaliung di kota Tanjung Redeb, mengingat kapasitas daya tampung yang cukup Kabupaten banyak Berau. Namun, pada pembangunan kraton baru yang digunakan sehingga kebutuhan terakomodasi sebagian besar. langgar bisa sarana pelabuhan dan perdagangan. Sultan masih dan karena memiliki mengatur pola hak politik pembagian dalam dan hasil mengelilingi kota. 2. Meskipun Kota Tenggarong mayoritas penduduk beragama Islam, namun dalam tatanan Mesjid tidak terdapat sistem Kawasan Kaum, hanya terdapat Masjid saja. ⓤ Gambar 3 Posisi dan orientasi bangunan di kawasan heritage kota Tenggarong Kajian Sejarah Perancangan Kota Terhadap Morfologi Ruang Kota Tenggarong 12 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Kajian Logika Ruang Sosial: Studi Kasus Kampung Panjunan Sidoarjo Puspitaningtyas Sulistyawati Urban Morphology, Public Space Design [email protected] Kota merupakan kompleksitas ruang yang terbentuk Aturan Sosial dari sel-sel yang tertata berdasarkan aturan yang Ruang pada bagian kota tumbuh dan berkembang ada. Aturan tersebut terdiri dari aturan geometri dan diawali dengan cell yang memiliki topological rules aturan sosial. Jika dilihat dari penataannya, kota khusus: yakni aturan tambahan yang berbasis terbagi menjadi dua: kota yang menganut aturan budaya, adat, dan tradisi neenk moyang, seperti tetap (regular cities) dan kota yang tidak menganut orientasi utara-selatan, sehingga penataan cell-cell aturan tetap (irregular cities). Irregular cities dapat tersebut dikatakan adalah kota yang tidak dirancang namun tradisional. Hal ini terlihat jelas pada tatanan yang tumbuh berbasis logika sosial ruang. Situasi tersebut irregular. dapat terlihat di dalam Kampung. budaya suku Madura, dengan letak hadap rumah Kampung yang dipilih sebagai studi kasus adalah yang didominasi menghadap kearah utara-selatan. kampung panjunan yang berada di kecamatan Waru, Pada kampung ini, mushola juga dijadikan poros kabupaten sidoarjo. Dilihat dari segi fisik, kampung garis peletakkan ruang-ruang yang ada. berdasarkan Kampung gagasan Panjunan masyarakat ini didominasi Gambar 1 Penerjemahan struktur kota ke dalam bentuk sel ini pada bagian utara berbatasan dengan sungai ngeni dan bagian selatan berbatasan dengan jalan Accidental panjunan (jalan sekunder). Sedangkan pada bagian Selain aturan sosial yang ada, penataan ruang barat berbatasan dengan gudang usaha pengiriman sosial juga memperhatikan kondisi lingkungan dan barang dan bagian timur berbatasan dengan tower. alam yang ada. Seperti yang dinyatakan Mumford Penghuni kampung (1938), bahwa tatanan yang tidak mengikuti aturan ini didominasi oleh kaum pendatang yang berasal dari Madura. (irregular) berbasis kebutuhan praktis dan adaptasi Kota dapat diterjemahkan sebagai suatu organisme pada kondisi site serta pernyataan dari Hillier dan yang selalu berkembang dengan bagian terkecilnya Hanson berupa sel. Sel sebuah kota merupakan bagian susunan jalan dan gugusan bangunansebagai terkecil dari kota yang berupa rumah dengan kondisi alami site (topology site). keterkaitannya dan ruang Accidental adalah adanya perbedaan struktur publiknya. Sel-sel tersebut saling terkait membentuk ruang dengan yang lain dikarenakan batas lahan struktur kota. sehingga memutus struktur ruang yang ada. Pada Struktur tersebut terdiri dari individual open space, kampung Panjunan, accidental dijumpai pada sharing open space, continous space, accidental dan bagian yang berbatasan dengan dinding bangunan unexpected. Untuk mengkaji keterkaitan ruang antar publik dan sungai (Gambar 3). antara ruang privat mengenai transformasi keteraturan Gambar 2 Open space sel yang ada dalam kampung panjunan ini, maka bangunan-bangunan yang ada diterjemahkan Unexpected menjadi seperti sel-sel di atas. Bangunan publik, Kondisi dimana terdapat struktur ruang yang yakni mushola, juga diikutsertakan sebagai acuan berbeda arah hadap sesuai adat (Gambar 1). berdasarkan pada kebutuhan. Pada kampung dengan aturan yang ada, dengan Panjunan, unexpected dijumpai pada bagian yang Open space memiliki Terdapat 2 jenis open space yakni individual open bangunan dua sisi ruang space dan sharing open space. Individual open Unexpected juga dijumpai pada bagian ruang yang space adalah satu sel memiliki ruang publik sendiri orientasinya atau tidak terkait dengan ruang publik yang lain. mengikuti aturan orientasi yang ada, yakni utara- Ruang seperti ini sering ditemui pada tikungan jalan, selatan (Gambar 4). ⓤ tersebut terbuka, memiliki menghadap dua timur-barat sehingga orientasi. tanpa Gambar 3 Komposisi Accidental berupa rumah menghadap kearah tikungan jalan. Pada kampung panjunan, ruang terbuka yang ada didominasi dengan individual open space. ________________________________________ Sedangkan sharing open space adalah ruang hasil pertemuan dua cell atau lebih, dimana merupakan Referensi: ruang publik yang digunakan lebih dari satu cell. Hiller, Bill and Hanson, Julienne (1984), The Social Pada kampung ini, ruang tersebut terdapat dua jenis: Logic of Space; Cambridge University Press. bersifat umum dengan bentukan linier dan bersifat Peta satelit – Google earth (2012) privasi dengan bentukan cul de sac berupa courtyard Data Survey – Data pribadi (2012) Gambar 4 Komposisi Unexpexted (Gambar 2). Kajian Logika Ruang Sosial: Studi Kasus Kampung Panjunan Sidoarjo 13 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Identifikasi Pola Irregular, Unexpected, dan Accidential Kampung Tambak Dalam Surabaya Fitrania Halla Waterfront Planning and Design [email protected] Kampung Tambak area disebabkan oleh minimnya aturan formal yang 2. Sharing Open Space Kecamatan merupakan kelengkapan geometri yang secara Komposisi yang terbentuk dari fenotipe sel-sel tertutup Krembangan, Kota Surabaya (Gambar 1). Area normal berhubungan dengan aturan ruang serta berhubungan secara full face joint dengan pintu permukiman ini mayoritas dihuni oleh masyarakat kelompok bangunan (blok) memiliki ukuran yang menghadap ke sebuah open space (open cell) yang yang berasal dari Madura. Pola tatanan rumah tidak konsisten. merupakan open space bagi sel-sel tertutup lainnya pemukiman Dalam yang berada merupakan di pada kampung ini hampir mirip dengan beberapa yang ada di seberangnya/ depannya. Jika ruang yang kampung yang ada di sekitarnya, yaitu berbentuk Komposisi Unexpected irregular. Terdapat beberapa kelompok rumah yang memiliki Pada gambar 2 dapat dijelaskan mengenai Pola konsep individu tanpa perencanaan dengan pola Sehingga memanjang maka akan membentuk sebuah Tatanan Ruang Kampung Jl. Tambak Dalam, tatanan rumah dengan orientasi yang berbeda ruang linier (channel). Posisi rumah yang berhadapan Surabaya, sesuai ketersediaan lahan yang ada. dan berjajar saling berorientasi kea rah ruang luar yang beberapa kelompok rumah yang tidak teratur Konsep individu ini bertentangan dengan aturan. sama. (irregular) dan memiliki ukuran rumah yang Hal ini dikarenakan tidak adanya batas kavling yang beragam, terdapat ruang luar yang menjadi jelas pada lahan sehingga pertumbuhan rumah 3. Komposisi Group pengikat antar rumah, pada umumnya sebagian menyesuaikan pula dengan ketersediaan lahan Komposisi dari fenotipe pada kedua sisi sejajar dari besar yang ada. sebuah open cell terdapat sel tertutup yang yaitu: pola Struktur ruang tatanan rumah terdiri dari di kampung ini terbentuk ini berulang menganut aturan umum mengenai orientasi arah berhubungan secara full face joint, kemudian disalah hadap rumah tinggal yang mengikuti jaringan Analisis Susunan Sel jalan, meliputi arah Utara – Selatan atau Barat – Kompleksitas ruang yang dibentuk oleh Genotype Timur. dengan Namun, terdapat beberapa kelompok ketentuan satu sisi yang lain berhubungan secara vertex sehingga konsep yang membentuk komposisi cell/ group berbentuk U. dipakai rumah masih memiliki konsep individu yang (Phenotype) dapat dilihat pada gambar 3, yaitu Kesimpulan berbeda dengan pola aturan tatanan rumah lain Genotype yang merupakan sharing open space Pola penataan massa bangunan pada kampung Jl. yang berada di sekitarnya (unexpected). yang terbentuk oleh fenotipe. Sel-sel tertutup Tambak memiliki orientasi arah pintu yang menghadap ke irregular, meskipun beberapa rumah masih mengikuti Komposisi Irregular sebuah open space. Terdapat beberapa bagian aturan umum mengenai pola orientasi arah hadap Orientasi bangunan serta jalan-jalan yang menjadi yang menjadi satu kesatuan dalam kelangsungan rumah (utara-selatan, barat-timur) namun ada pula pengikat hidup (biological concept of genotype) yaitu : sekelompok rumah yang berkonsep individu karena tersebut membentuk pola global yang irregular 1. Individual Open Space menyesuaikan karena blok-blok kelompok bangunan yang terjadi Komposisi ruang luar yang terpecah, dibentuk oleh berpengaruh pada pola orientasi rumah. Pola irregular memiliki ukuran yang berbeda-beda serta hadir fenotipe berupa satu sel tertutup menghadap/ ini disebabkan oleh minimnya aturan formal. secara tidak terencana. Pertumbuhan rumah berhubungan dengan sebuah ruang luar (open cell) Terdapat sebagian praktis yang hanya dimiliki oleh cell itu sendiri, sehingga individual space, sharing open space dan komposisi dengan menyesuaikan ketersediaan lahan yang pintu rumah menghadap ke sisi bangunan rumah di group dalam pola penataan kampung. ⓤ ada. Hal ini membenarkan pendapat Hillier dan depannya. (boundaries) besar sekelompok berbasis bangunan kebutuhan Dalam, Surabaya lahan keragaman yang konsep cenderung ditempati genotype berbentuk sehingga dari segi Hanson yang mengatakan bahwa Pola irregular Gambar 1 Lokasi Studi Gambar 2 Pola tatanan kampung Gambar 3 Kompleksitas ruang dalam wujud sel Identifikasi Pola Irregular, Unexpected, dan Accidential Kampung Tambak Dalam Surabaya 14 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Analisa Kota Dengan Menerapkan Beberapa Teknik Analisa Urban Di Kawasan Koridor Sepanjang Sungai Mahakam, Samarinda Edith Abram Rochdi Riverbank Planning and Design [email protected] Apabila dilihat secara keseluruhan, maka pada satu sebuah kota yang ada merupakan suatu leburan Mapping dan Tipo morfologi adalah pilihan yang tepat dimana terdapat perubahan bentuk transformasi atau penyatuan dari bangunan dan penduduk. Hal untuk membantu pembuatan analisa kota Samarinda, bangunan dari tahun ke tahun. Tren pada bangunan ini juga didukung menurut pandangan Kostof karena lama adalah dengan menyelubungi dengan lapisan bahwa kota adalah tempat kumpulan bangunan kawasan koridor sepanjang sungai Mahakam yang aluminium composit panel. dan manusia. Pada awalnya bentuk kota adalah terkait dengan elemen perancangan kota berupa citra Pada Walkthrough analisis ini ada 3 bagian jalan netral kemudian berubah sesuai dengan kondisi kota, jati diri, identitas kota, image lingkungan dan koridor jalan di sepanjang sungai mahakam yang geografin makna koridor yang dipakai sebagai sasaran utama memperlihatkan secara path pada masing-masing kotanya. Tentu budaya tertentu juga punya peran dalam mewujudkan penataan kawasan tersebut. kondisi street furniture berupa public space area, serta dalam pembentukan sebuah kota. Bentuk Sedangkan cara aktifitas sektor informal, RTH, jalur pedestrian, parit kota dapat dipelajari dan dikaji secara tinjauan synchronic dan diachronic dipakai untuk membantu kota, facade bangunan, Sky Line, papan reklame, lapangan dengan mengamati kondisi eksisting ketiga analisa dalam mendapatkan data yang kualitatif bahu dengan dibantu beberapa teknik analisa urban dan dapat dipertanggung jawabkan. Dilain pihak sepanjang jalan. Disini ada perbedaan kondisi fisik yang banyak berpedoman pada Urban Design teknik mapping dipakai untuk mendukung data analisa pada setiap ruas jalan. Toolkit, yang diterbitkan oleh Ministry for the walkthrough dan tipo-morfologi agar tercapai hasil Environment, Wellington, New Zealand. data yang bisa disampaikan secara grafis. Khusus 2. Teknik analisa mapping Teknik analisa kota yang dilakukan saat ini untuk walkthrough banyak menghasilkan data visual Analisa ini menggunakan sarana peta sebagai data terfokus yang nantinya bisa disampaikan ke masyarakat untuk aktual yang nantinya bisa menjelaskan kondisi batas memahami perkembangan sebuah kota secara mendapatkan dalam jalan, penempatan distribusi ruang terbuka beserta fisik, maka perlu pendekatan teknik analisa urban membantu teknik analisa lainnya dengan dibantu sarana prasarananya (type jalan, ruang publik dan yang bisa dikembangkan satu sama lain dengan pembuatan index card. Dengan demikian ketiga teknik privat, juga arah distribusi elemen lansekap). melihat analisa ini bisa berjalan secara simultan mendukung Pada satu sama lain dalam pelaksanaan analisa kota. menambah foto untuk menjelaskan kondisi kawasan yang di mempengaruhi Kota kepentingan Samarinda. Kota karakteristik Untuk Samarinda dapat pada Kawasan Koridor sepanjang sungai Mahakam dan lainnya. Teknik Analisa Walkthrough, dapat mewakili teknik kepentingan pembacaan tanggapan dan penataan dengan aspirasi yang mengarah kepada kepentingan Penataan Koridor dalam lingkup secara Kawasan. Hasil pemilihan bentuk masa Diachronic bangunan di analisa ini dapat dikembangkan dengan Pada teknik analisa Walkthrough, jembatan penghubung antara Samarinda kota dan Samarinda seberang yang dipersiapkan menjadi kota photographic yang diambil hanya pada titik simpul mandiri untuk kecamatan Samarinda seberang dan modifikasi dan pengaruh teknik analisa lainnya pertemuan beberapa jalan yang terhubung dengan kota Industri untuk kecamatan Palaran. dikarenakan kepentingan dari Penataan Kawasan koridor jalan sepanjang sungai mahakam. Disini itu sendiri. Bahkan setiap teknik analisa yang terlihat jelas tampilan beberapa pojok simpul jalan dipilih tidak berdiri sendiri melainkan saling antara yang mengidentitaskan secara nodes tentang tipologi namun murni dan penyajian yang cepat tumbuh, juga termasuk jangkauan sarana 1. Teknik analisa walkthrough tidak jalan , teknik mengalami sepenuhnya, analisa dengan views diterapkan teknik bangunan street Gambar 1 Teknik analisa Walkthrough diterapkan pada koridor jalan sepanjang sungai Mahakam Gambar 2 Mapping Analysis Analisa Kota Dengan Menerapkan Beberapa Teknik Analisa Urban di Kawasan Koridor Sepanjang Sungai Mahakam, Samarinda 15 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember Penentuan letak URBAN Vol.1_01_2013 pusat pertumbuhan kota didasarkan pada data peta lama yang menjadi acuan di masa sekarang. Dari hasil teknik analisa mapping yang ada, diperoleh hasil bahwa Samarinda merupakan kota yang berkembang dengan cepat. Saat ini pusat pelayanan berfungsi juga sebagai CBD (Central Bisnis District), dan berada di pusat kota lama. Kawasan kota lama sendiri kini menjadi komplek perkantoran dan perdagangan. CBD juga mengalami perubahan dari pusat pelayanan retail (eceran) menjadi kompleks perkantoran komersial yang daya jangkauan pelayanannya dapat mencakup luar wilayah kota. Sub pusat kota saat ini sudah berkembang, terutama di daerah Samarinda seberang dan Palaran yang mana dulunya masih Gambar 3 Perkembangan kota Samarinda dilayani oleh CBD. Kini, bagian sub pusat kota sudah mampu melayani kawasannya sendiri. Sedangkan daerah pinggiran, yang merupakan perluasan wilayah kota, sepenuhnya masih dilayani oleh bagian sub pusat kota. Disini teknik analisa mapping digunakan untuk menjelaskan asal usul proses pertumbuhan kota lama menjadi kota Samarinda modern (kini). Termasuk menjelaskan struktur jalan dari kondisi yang dulu menjadi seperti yang sekarang. Di sini akan terlihat pola ruang luar yang tumbuh dan berkembang menjadi seperti sekarang ini, yang tentunya dibantu dengan foto suasana kota di masa lampau dengan masa sekarang. 3. Teknik analisa Urban morfologi dengan tipomorfologi Teknik Analisis ini berpedoman pada prinsip morfologi ruang kota beserta kajiannya yang mengarah pada terjadinya bentuk ruang luar yang dikaitkan dengan tersusunnya jalinan struktur jalan. Sehingga bisa dilihat bentuk morfologi ruang kota menjadi bentuk yang kompak (bujur sangkar, empat persegi panjang, bentuk kipas, bentuk bulat, bentuk gurita/bintang, tidak berpola) atau tidak kompak (bentuk terpecah, berantai, bentuk stellar). Kemudian perembetan juga bisa perembetan konsentris, terbelah, dalam dilihat proses mengalami memanjang atau meloncat. Juga akan ditemukan faktor yang mempengaruhi terbentuknya kota, yaitu faktor bentang alam/ geografis, sosial, ekonomi, transportasi dan regulasi. Bila diperbandingkan dengan beberapa pola yang ada, maka sesuai yang diutarakan oleh Zahn (2000) dapat dilihat bahwa beberapa pola struktur jalan di kota Samarinda transportasi air pada mulanya karena faktor yang menunjukkan: didukung transportasi air pada mulanya karena - Dari pola masa bangunan dan ruang terbuka faktor geografi alamnya. Sehingga letak kota lama terbentuk pola grid.(Markus Zahn,2000:99) Samarinda berada pada posisi strategis pada jalur - Dari tipologi elemen terbentuk sistem terbuka linear.(Markus Zahn,2000:97) - Dari tipologi masa bangunan perdagangan di masa lalu yang berkembang dan tumbuh terbentuk blok medan.(Markus Zahn,2000:97) - Dari tekstur masa bangunan dan ruang terbentuk Homogen. (Markus Zahn,2000:81) - Dari pola struktur ruang kota terbentuk Mega Form.(Markus Zahn,1999:129) sampai sekarang dengan kebijakan pemerintah setempat diarahkan ke Selatan atau di Samarinda seberang. Pada dasarnya dengan dipakainya teknik analisa yang ada akan memberikan kejelasan terhadap keberadaan kota dalam hal Typikal Struktural sebuah Kota, Karakteristik Areal, Tipologi elemen, Masa bangunan, tekstur, Pola ruang kota Kesimpulan berdasarkan bentuk dasar yang ada.(sumber Markus Kota Samarinda secara kompleks terbentuk karena Zahn, 1999-2000) dan Arah pertumbuhan kota yang dipengaruhi faktor kehidupan sosial ekonomi dengan bermula dari asal-usul letak kota lama yang pertama adanya kegiatan perdagangan dan jasa, didukung kali terbentuk dan berkembang seperti sekarang ini. ⓤ Analisa Kota Dengan Menerapkan Beberapa Teknik Analisa Urban di Kawasan Koridor Sepanjang Sungai Mahakam, Samarinda 16 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Osaka-Jepang: Interview Liputan Tadao Ando Program 2012 17 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Sahabat kita, Hilda Multi Artarina (Hilda) bulan U: Bagaimana kesan Hilda tentang Osaka? Dan kayu di Jepang lengkap dengan segala peralatannya September 2012 lalu terpilih sebagai perwakilan apa yang paling berbeda jika dibandingkan yang Indonesia untuk mengikuti program Tadao Ando di dengan Surabaya? kompleksnya. Japanese carpentry inilah yang menjadi Osaka, Jepang. Program yang bernama lain H: Kesan pertama saya tentang Osaka adalah cikal-bakal dari perkembangan arsitektur Jepang di “Osaka Short-Term semua orang disini berjalan dengan cepat! Orang masa kemudian dengan para Daiku atau tukang kayu Overseas Trainees in Architecture and Arts” ini Osaka pastilah pejalan kaki tercepat di dunia! yang menjadi tonggak terdepan sebagai arsitek-arsitek diberikan khusus bagi praktisi dan mahasiswa Haha :D Selain itu Osaka adalah kota yang bersih, mumpuni pada jamannya. pasca-sarjana di bidang desain dan arsitektur. tertata dengan baik, dan sangat efektif dalam Mengunjungi Museum ini membuat saya merenungi Tadao arsitek penerapan teknologi terkini. Dibandingkan dengan bahwa arsitek adalah salah satu pekerjaan terhebat di berkebangsaan Jepang yang menggagas program Surabaya, kota dimana saya tinggal selama dunia! Dimana kerja keras, ketekunan, dan kreativitas ini. Berikut adalah sedikit hasil interview singkat 7tahun terakhir, perbedaan yang paling signifikan didayagunakan mengenai pengalaman di Osaka. adalah sistem transportasi publik di Osaka yang menghasilkan sangat maju sehingga mempermudah mobilitas mempertimbangkan kepuasan klien semata namun dari warganya. juga memikirkan dampak lingkungan maupun sosio Invitational Ando Program sendiri for merupakan Urban (U): Apa sebenarnya Program Tadao Ando itu? sangat mengagumkan dengan sebuah saking sepenuh karya yang banyak dan hati untuk tidak hanya cultural yang ditimbulkannya. Menjadi seorang arsitek Hilda (H): Ando Program atau yang secara resmi U: Apa kegiatan Hilda selama di Osaka? berarti berada pada garda terdepan dalam inovasi dan bernama "Osaka Invitational Program for Short- H: Selama masa training, saya ditempatkan perubahan. Pekerjaan ini terus berkembang dan Term Overseas Trainees in Architecture and Arts" bersama seorang rekan dari India, Hareesh menawarkan adalah program tahunan yang diprakarsai oleh Haridashan, mendorong Tadao Ando, salah seorang arsitek kenamaan Perusahaan ini adalah korporasi konstruksi tertua mengeksplor hal-hal baru baik itu dalam hal material, Jepang yang berasal dari Osaka. Pada tahun di Jepang yang telah mulai beroperasi sejak tahun teknologi 1992, 1610. Menjalani training di Takenaka adalah salah lingkungan, atau bisa juga dalam mencoba pendekatan Architecture Prize yang bisa dibilang sebagai satu berbeda hadiah Nobel-nya Arsitektur. Keseluruhan uang peroleh dengan banyaknya pengalaman dan setiap panel yang terpajang dalam Museum tentang hadiah dari penghargaan ini Ia sumbangkan pada pengetahuan baru yang kami dapatkan setiap para Daiku, saya merasa sangat bangga pada mereka pemerintah Osaka untuk memberi beasiswa pada harinya. Kami sangat beruntung karena proses dan berharap dapat terus termotivasi untuk menjadi mahasiswa Arsitektur maupun para arsitek muda training secara keseluruhan sangatlah berimbang arsitek yang hebat layaknya mereka. di Asia untuk mengikuti program training selama antara pekerjaan kantor dan kunjungan lapangan satu bulan di Osaka. Selain mengikuti training di atau construction site visit. U: Apakah Hilda juga sempat bertemu dengan perusahaan-perusahaan Osaka, Salah satu pengalaman yang paling berkesan Ando sensei? Bagaimana ceritanya? partisipan program ini juga berkesempatan untuk adalah ketika saya dan Hareesh diundang untuk H: Sejak masa-masa awal belajar arsitektur, saya beragam mengunjungi mengunjungi Takenaka Carpentry Tools Museum sangat mengidolakan Tadao Ando. Sehingga saat karya-karya arsitektur Tadao Ando, mengikuti di Kobe. Di Museum ini kami bisa belajar akhirnya saya bisa bertemu dengan beliau, rasa short-lecture bersama pengajar dari Kyoto Seika mengenai sejarah carpentry atau dunia tukang gugup, senang, bersemangat, penasaran, semua Tadao Ando kegiatan, dianugerahi konstruksi diantaranya di Pritzker University, Asian symposium bersama mahasiswa di kesempatan Takenaka Corporation. terbaik yang pernah saya pengalaman pelakunya bangunan, tanpa untuk metode batas terus konstruksi, yang bergerak isu-isu dalam konsep perancangan. Mengamati campur aduk jadi satu. Saya masih ingat dulu sering Kobe Design University, design project dengan Osaka Prefectural University, Homestay bersama keluarga Jepang, serta puncaknya adalah mengunjungi Tadao Ando Atelier. Tahun ini (2012) adalah tahun ke-20 dan terdiri dari 8 peserta terpilih dari 8 negara berbeda di Asia, yakni: Indonesia, Filipina, India, Srilanka, Nepal, Vietnam, Thailand, dan China. U: Bagaimana Hilda tahu tentang program Tadao Ando ini? H: Saya pertama kali mengetahui tentang Ando Program ini sejak semester 3 tahap sarjana ketika mengikuti presentasi seorang senior kampus yang adalah peserta program pada saat itu. Dari presentasi dan sharing pengalaman kakak senior inilah yang membuat saya tertarik dan termotivasi untuk menjadi Ando trainee selanjutnya. Gambar 1 Bertemu dengan Tadao Ando sensei Osaka-Jepang: Interview Liputan Tadao Ando Program 2012 18 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Gambar 2 Asian Youth Symposium di Awaji menempel cuplikan perkataan atau quote dari temple, Ramen Museum in Ikeda, Osaka Banpaku kembali ke Jepang suatu hari nanti. Mungkin melalui Tadao Ando di dinding kamar. Sungguh momen Kinen Koen, dan tak lupa ke Church of the Light beasiswa untuk sekaligus melanjutkan studi di sana. yang yang merupakan salah satu karya legendaris tak terlupakan ketika saya bisa mendengarkan secara langsung short-lecture dari Tadao Ando. U: Apa pesan dan persiapan yang harus dilakukan beliau sambil duduk berhadapan dalam kantornya. bagi yang ingin mendaftar? Salah satu nasehat Tadao Ando yang paling saya U: Setelah ini, apa rencanamu selanjutnya? H: Pendaftaran Ando Program biasanya dibuka pada ingat adalah bahwa dunia arsitektur sangatlah luas H: Segenap pengalaman berharga yang saya bulan April atau Mei setiap tahunnya. Berdasarkan sehingga harus dapat dari Osaka membuat saya ingin lebih bocoran informasi yang saya peroleh dari staff sesegera mungkin menentukan di bidang apa kami banyak lagi melakukan traveling. Karena dengan penyeleksi di Osaka, bagian penting yang bernilai poin ingin berkontribusi dan berfokus untuk berkarya melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang tertinggi dari keseluruhan form aplikasi adalah portfolio, disana. Ia juga mengingatkan bahwa kami adalah berbeda kita akan bisa memperkaya diri dengan baru setelahnya adalah motivation letter. Sehingga bagian pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang seringkali bagi siapapun yang berminat untuk mengikuti seleksi bertanggung jawab terhadap perbaikan lingkungan tak sehari-hari. program ini hendaknya mempersiapkan portfolio hasil melalui arsitektur. Sehingga tak hanya bisa mempelajari tentang karya sebaik-baiknya. Selain itu untuk saat ini bisa arsitektur, namun juga tentang kondisi masyarakat mulai U: Apa bagian yang paling berkesan dari dan budaya lokal yang memberi sumbangsih pada berbahasa Inggris, bisa TOEFL, IELTS, maupun program Tadao Ando ini? perkembangan arsitekturnya. Saya berharap bisa TOEIC. ⓤ kami sebagai arsitek muda dari warga dunia yang harus ikut ditemui dalam perkuliahan mempersiapkan sertifikat kemampuan H: Keseluruhan pengalaman yang saya peroleh selama di Osaka ini sangatlah berkesan, namun yang terbaik menurut saya adalah kesempatan yang saya peroleh untuk bertemu dan berkolaborasi dengan para mahasiswa dan arsitek muda dari beberapa Sembari kami belajar negara yang bersama dan berbeda. bekerja berdampingan, kami dapat saling bertukar ide dan pengetahuan untuk saling belajar satu sama lain. Pengalaman ini sungguh meluaskan pandangan, memberi perspektif yang berbeda, dan memotivasi untuk terus meningkatkan pengetahuan dengan ilmu-ilmu baru. U: Apa yang Hilda lakukan saat waktu luang atau akhir minggu? H: Saat akhir pekan saya bersama teman-teman sesama trainee biasanya pergi mengunjungi tempat-tempat menarik di Osaka. Kami pergi ke banyak tempat seperti Osaka Castle, Osaka Maritime Museum, Shopping centre di Dotonbori, Shinsaibashi, anime center Den den town, Hep *) semua gambar adalah koleksi pribadi Hilda Multi Artarina Five, Namba Park, Tsutenkaku Tower, Tennoji Osaka-Jepang: Interview Liputan Tadao Ando Program 2012 19 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Belajar dan Jalan-jalan : Kota Cebu, Filipina Setyo Nugroho Townscape Design [email protected] Bulan Nopember mendapatkan Sesi yang menurut saya menarik lainnya adalah Isu Green City juga menjadi perbincangan yang seminar di mengenai multi ethnic and dynamic diversity. menarik. Universitas San Carlos, Cebu (baca: Sebu). Acara Sebuah kota adalah tempat di mana banyak perubahan iklim, dan kota hijau menjadi topik yang yang diselenggarakan oleh Kyoto University ini perbedaan, multi etnis dan cultural berada. Di banyak diangkat dan dipikirkan baik oleh akademisi merupakan acara tahunan dan setiap tahunnya kota-kota besar Asia, banyak orang mampu maupun praktisi. terpilih kurang lebih 20 peserta yang berhak untuk berbicara dalam banyak bahasa (selain bahasa (misalnya) sudah benar-benar diterapkan? Ataukah mengikuti semacam kuliah di bidang yang telah ibu). Lalu pertanyaan muncul, bagaimana sebuah hanya sebagai hiasan saja? Menurut presentasi dari ditentukan. bahasa daerah dapat bertahan di tengah arus ADB saat seminar lalu, tantangan besar berada di kota- tema globalisasi? Dan bagaimana cara melestarikan kota Asia (khususnya kota di Negara berkembang) “Cities and Communities”. Seminar atau kuliah ini bahasa tulis daerah seperti halnya hanacaraka? dalam aplikasi konsep kota hijau. Kota-kota di Asia berlangsung selama 4 hari dari pagi hingga sore Menurut bahasa menghadapi permasalahan yang kompleks, seperti hari. Pada hari terakhir, kami diajak berkeliling daerah tidak akan hilang asalkan kita tidak malu ekonomi, energy, perubahan iklim dan lingkungan. sebentar untuk mencoba memahami kota Cebu. untuk menggunakannya. Jawaban yang sangat Semisal kita ambil contoh, isu ketersediaan transportasi Seminar dibagi menjadi tiga sesi dan setiap sesi sederhana. Tambahan menurut perspektif saya, publik. Kurangnya ketersediaan transportasi publik akan dilakukan penuh dalam satu hari. Setiap sesi salah satu cara melestarikan huruf tulis Jawa memberikan efek besar pada energy, lingkungan, dan terdapat akhir (hanacaraka) adalah dengan menerapkan aksara isu lainnya. Karena mereka akan saling mempengaruhi. membahas Jawa pada penanda kota (seperti di Jogjakarta). Jadi, yang terpenting bukan hanya berapa banyak permasalahan yang berhubungan dengan topik Penanda kota dapat berupa papan nama jalan penghijauan yang disediakan, tetapi juga bagaimana pada setiap sesi. Topik yang dibahas sangat luas dalam dua aksara: latin dan Jawa, dan contoh perilaku mencakup semua aspek dalam sebuah kota, aplikasi lainnya lingkungan. kesempatan Kali pengetahuan dan saya mengikuti ini sebuah seminar. lalu, untuk mereka akan pengalaman diskusi Diskusi berbagi dengan kelompok kelompok di doctor Nathan Badenoch, Akhir-akhir ini isu pemanasan global, Namun apakah konsep kota hijau masyarakat dapat meningkatkan kualitas seperti sejarah, kesusastraan, perencanaan kota, bahasa dan buadaya, ekonomi, hingga politik. Memang ini bisa dikatakan sebagai seminar multi disiplin ilmu. Karena pada kenyataannya peserta yang hadir memiliki variasi latar belakang. Setelah mengikuti seminar ini, ada pemikiran baru yang saya tangkap bagaimana sebuah kota dapat terbentuk. Kelompok hunian memiliki aturan sosial, adat dan budaya kemudian membentuk sebuah komunitas yang berangsur-angsur kian meluas. Setelah permukiman semakin meluas maka dibutuhkan aturan hukum, politik, ekonomi untuk mengatur peran dari sebuah kelompok komunitas. Dengan kata lain, kota adalah kata yang memiliki arti sangat luas dalam berbagai bidang yang berbeda. Permasalahan di kota pun makin hari makin rumit dan kompleks. Diskusi kelompok yang menarik bagi saya adalah diskusi pada hari pertama (sesi satu) dengan pertanyaan “kota mengubah manusia, atau manusia mengubah kota”. Kita tidak dapat memilih salah satu di antara pernyataan tersebut karena mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Mulanya, manusia akan mengubah sebuah kota. Manusia membawa yang tinggal nilai-nilai dalam sosial hunian budaya kecil mereka kemudian membentuk sebuah komunitas yang lebih luas. Infrastruktur, aturan-aturan hukum kemudian akan membentuk, membatasi, mempengaruhi manusia dalam bertindak. dan Gambar 1 Peserta, pembiacara, dan panitia seminar Belajar dan Jalan-jalan: kota Cebu, Filipina 20 Perancangan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember URBAN Vol.1_01_2013 Hari terakhir kami (peserta dan pembicara) diajak sementara untuk mengunjungi spot-spot penting di Cebu. replikanya.Jauh Namun karena waktu yang sangat terbatas, kami Spanyol ke Cebu dan Filipina, di sekitar abad 9 Terjadi tidak sampai 15 masehi Cebu merupakan daerah yang tewasnya Magellan dalam pertempuran Mactan 1521. bersejarah seperti benteng kota, dan jalan tertua dihuni orang Melayu Tidak puas menerima kekalahan, bangsa Spanyol Cholon. Tujuan pertama adalah Basilica Minore perdagangan hke Del ini adalah Myanmar, hingga Jepang. Penduduknya bertato, misi bangunan yang paling berkesan di Cebu. Usianya dan mengenakan perhiasan. Jika dilihat dari menghancurkan permukiman penduduk dan mendirikan ratusan beberapa dapat Santo mengunjungi Niño. tahun Menurut saya, penduduk suku yang lain (Lapu-lapu) di pulau Mactan. melakukan Malaysia, India, hebat yang mengakibatkan kembali datang ke Cebu tahun 1565 untuk melanjutkan sebelumnya yang sempat gagal. Mereka nama Villa del Santíssimo Nombre de Jesús. Untuk Mungkin melindungi permukiman. sebuah bangunan kecil yang disebut Magellan’s berdekatan. Penduduk Spanyol maka dibangun benteng pertahanan Cross. Di dalam rumah kecil ini terdapat salib kayu Kedatangan bangsa Spanyol bersamaan dengan yang lebih besar dan diberi nama benteng San Pedro. yang orang-orang misi keliling dunia Magellans. Mereka tiba di Kekuasaan Perang kemerdekaan melawan kekuasaan Spanyol dan Portugis saat tiba pertama kali di Cebu tahun 1521 dan disambut baik oleh salah Spanyol timbul tahun 1896, dan Spanyol berhasil Cebu. satu pemimpin suku, Rajah Humabon. Kemudian disingkirkan dari Cebu dua tahun selanjutnya. Sampai bahwa salib yang ada sekarang bukanlah asli yang pemimpin ratusan hari ini benteng San Pedro masih dapat diamati di kota dipasang pada tahun 1521. Orang-orang ini penduduk lain dibaptis ke dalam agaman Kristen. Cebu, dan banyak peninggalan sejarah lainnya yang percaya bahwa yang asli telah rusak dan hilang, Keinginan Magellan untuk menguasai Cebu dan banyak tersimpan. ⓤ orang beranggapan Gambar 2 Basilica Minore Del Santo Niño karena suku penduduk awalnya pertempuran Blenduk di Semarang. Di samping Basilika, ada beberapa ilustrasi, telah seluruh Filipina akhirnya mendapat perlawanan dari orang benteng pertahanan dengan permukiman yang diberi oleh atap dan China, bentuk mirip dipasang mengamati adalah kedatangan dengan suku-suku yang ada di Kalimantan. Tetapi, saat tempat sekarang sebelum kupolanya, sepintas mirip dengan kubah Gereja dipercaya dan seluruh yang lingkup geografisnya bersamaan dengan yang Gambar 3 Magellan’s Cross *) Semua gambar milik penulis Belajar dan Jalan-jalan: kota Cebu, Filipina 21