Renungan-Harian-Masa-Adven-Jenjang-SMP

advertisement
RENUNGAN HARIAN MASA ADVEN Untuk SMP
BERTUMBUH DI NAZARETH
KOMISI KATEKETIK
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
Jalan Katedral No. 7
Jakarta 10170
Telp. 021 3519193 ext. 210, Fax. 021 3855752
Email: [email protected]
Website: www.komkatkaj.org
TIM PENYUSUN
Siswa-siswi SMP St. Markus Jakarta Timur
Di bawah bimbingan: Bapak Cyprianus Aya Hama, S.Pd
Brigita Revi
Korektor
RD. V. Rudy Hartono
Tim Divisi Sekolah dengan koordinator Markus Masan Bali
PENGANTAR
Tema permenungan kita dalam masa Adven tahun ini adalah
“Bertumbuh di Nazareth”. Tema ini dipilih untuk mengajak
segenap umat di Keuskupan Agung Jakarta selama masa Adven
kembali merenungkan perjalanan hidup dan mempersiapkan diri
bersama-sama menyambut kelahiran Tuhan Yesus melalui berbagai
macam sarana dan metode.
Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta mencoba mengajak murid-murid sekolah untuk
merenungkan, menggali dan mendalami tema tersebut melalui renungan harian yang
dibacakan setiap hari. Kami mengucapkan terima kasih kepada murid-murid sekolah SD
Providentia Jakarta Barat di bawah bimbingan Ibu Merry Mayvia S.Pd, murid-murid sekolah
SMP St. Markus Jakarta Timur di bawah bimbingan Bapak Cyprianus Aya Hama S.Pd, Ibu
Katrin Sudaryani, S. Pd dari SMA Negeri 82 Jakarta Selatan, Mahasiswa-mahasiswi Ilmu
Pendidikan Teologi Unika Atmajaya Jakarta: Brigita Revi, Ignatius Dimas dan Stefanus Dimar.
Melalui karya mereka, kita dibantu untuk memahami dan merenungkan Sabda Tuhan.
Diharapkan melalui renungan harian selama masa Adven ini, kita mampu untuk semakin
mempersiapkan diri dalam iman, harapan dan kasih untuk menyambut kelahiran Sang
Juruselamat melalui tindakan-tindakan kasih dan belarasa yang nyata di rumah, di sekolah
dan di lingkungan masyarakat. Tindakan iman dan kasih yang nyata itu terutama ditujukan
kepada sesama yang lemah, kecil, miskin, dan menderita. Selamat merenungkan Sabda
Tuhan untuk menanti Sang Juru Selamat yang hadir di tengah-tengah dunia. Tuhan
memberkati.
RD. V. Rudy Hartono
Ketua Komisi Kateketik KAJ
DOA
Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur memasuki bulan keluarga yang mengajak kami
berkumpul bersama seluruh keluarga untuk mempersiapkan kedatangan Yesus pada hari
Natal ini.
Ajarilah kami bersyukur atas kebersamaan ini, sambil merenung, berbagi, dan berdoa. Kami
mengharapkan berkat-Mu, agar kami semakin bertumbuh dalam iman, pengharapan dan
kasih
Semoga kebersamaan kami ini menjadi saat-saat yang indah untuk dikenang, supaya hidup
keluarga kami dibarui, makin berkenan di hati-Mu, menjadi berkat bagi Gereja-Mu, bahkan
teladan bagi keluarga di sekitar kami.
Semua ini kami mohonkan, demi Yesus Kristus, Putera-Mu, dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, kini dan selama-lamanya. Amin
Minggu, 1 Desember 2013
Hari Minggu Adven I
Bacaan dari Injil Matius 24: 37-44
Ayat emas: “Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu
datang” (Mat 24: 42)
BERJAGA – JAGALAH
“Arine, ayo cepatan.” Kata mama pada Arine.
“Iya, Maaaaa.” Kata Arine.
“Ayo Arine, kasihan Oma sendirian di rumah sakit.” Lanjut mama.
“Iya maaaa, sabarrr. Arine kan juga mau tampil cantik. Lanjut Arine menanggapi kata-kata
mama.
Setelah itu mereka berangkat menujuh rumah sakit tempat oma dirawat. Sesampai disana,
oma menyambut mereka dengan senyuman tetapi mukanya pucat. Oma dengan umur
sekitar 84 tahun, dengan penyakit kankernya, berusaha tetap tersenyum melihat Arine yang
tampil cantik. Setelah melihat Oma dan menemani Oma, Arine mulai bosan. Arine berkata,
“Oma, Arine pergi dulu ya, mau ke toilet.” Imbuh Arine ! Oma hanya mengangguk lemah.
Sesaat setelah Arine kembali, ia melihat mama datang dan menangis panjang. Melihat hal
itu, Arine bertanya, ‘Ada apa maaa ?” Mama menjawab, “Oma telah pergi.” Setelah itu Arine
menyesal akan perbuatannya berbohong ke toilet dan tidak menunggui Oma.
Yesus berkata, “berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”
Yesus menasihati kita untuk berjaga-jaga dalam hidup. Berjaga-jaga dalam hidup, berarti
senantiasa menyiapkan diri dan menjalani hidup sebaik-baiknya sesuai kehendak Tuhan.
Kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan datang sama seperti cerita hari ini, kita tidak akan
pernah tahu kapan kita dipanggil kembali menghadap Tuhan. Oleh karena itu, kita
senantiasa harus selalu berjaga-jaga akan hari maupun saatnya Tuhan memanggil kita.
Apakah kita sudah siap, juka salah satu dari saudara kita dipanggil oleh Tuhan?
Apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan?
Doa: Ya Tuhan, berilah aku rahmat untuk selalu berjaga-jaga dalam menjalani hidup ini,
sehingga aku mampu menyambut kedatangan-Mu di dalam hidupku. Amin.
Jesica Laurensia 8A.
Senin, 2 Desember 2013
Bacaan: Matius 8: 5-11
Ayat emas: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah aku
jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.” (Mat 8: 10b)
PERCAYA KEPADA YESUS
Maria memandang ibunya yang sedang terbaring lemah di atas kasur tempat tidur rumah
sakit. “Tuhan, aku tahu bahwa Engkau akan menyembuhkan ibuku. Tolonglah ibuku ya
Tuhan.... Jangan sampai ibu meninggalkan aku.” Kata Maria dalam hatinya. Ibunya memang
sakit keras, ayahnya sudah meningggalkannya saat ia masih berumur 5 tahun. Ia dan ibunya
adalah orang Katolik yang tekun berdoa, setiap hari Minggu selalu ke Gereja. Suatu hari
keadaan ibunya semakin memburuk bahkan koma. Ia sudah pasrah, tetapi ia terus berdoa
agar ada mukjizat datang kepada ibunya. Benar saja habis ia berdoa, ibunya langsung sadar
dan seketika itu Maria langsung memeluk ibunya dan berkata, “terima kasih Yesus... Engaku
telah menyembuhkan ibuku.”
Dalam bacaan hari ini, perwira percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan hambanya yang
sedang sakit keras di rumahnya. Kita patut meneladani segala kerendahan hati dan iman
yang dimiliki oleh perwira itu dengan mengatakan, “Tuan, aku tidak layak merima Tuan di
dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Dan kalimat
inilah yang menjadi warisan kepada kita saat akan menerima Yesus dalam Komuni kudus,
dimana kita harus rendah hati dan berbuat baik kepada siapa saja.
Apakah kita sudah seperti perwira tersebut ? Yang percaya akan Yesus ?
Doa: Tuhan ajarilah aku supaya aku dapat menjadi seperti perwira tersebut yang percaya
akan Tuhan. Amin.
Regina Octaviani Ina Perada 8 C.
Selasa, 3 Desember 2013
Pesta S. Fransiskus Xaverius
Bacaan: Markus 16: 15-20
Ayat emas: “Lalu Ia berkata kepada mereka, pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil
kepada segala makhluk ...” (Mrk 16: 15 )
PERCAYA
Hari sudah gelap saat lina terbagun disamping mamanya yang sakit. Mamanya sudah
terbaring cukup lama di rumah sakit karena demam berdarah. Trombosit mamanya sangat
rendah. Lina sangat sedih dan putus asa. Dia takut akan kehingan mamanya. Keesokan
harinya Sherly temannya datang mengunjungi Lina dan mamanya di rumah sakit. ‘Hai Lina,
bagaiman kabar mamamu ? tanya Sherly. Mamaku belum membaik, sekarang ia sedang
tidur beristirahat. Aku ngak tau lagi harus gimana ? jawab Lina. “Banyak berdoa dan
bersyukur kepada Tuhan, Lin ... pasti Tuhan akan membantumu.” Sherly memberi nasihat.
“Aku ngak percaya sama Tuhan lagi, takdir Tuhanlah yang membuat mamaku begini, Sher !”
jawab Lina hampir berteriak. “Kamu ngak boleh ngomong begitu, apapun yang diberi Tuhan
pasti itu yang terbaik buat kita.” Aku baru membaca Kitab Suci bahwa “Siapa yang percaya
akan diselamatkan dan disembuhkan.” Jawab Sherly. ‘Kamu betul juga Sher, maafin aku ya !
Sekarang aku lebih rajin berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Setelah itu Lina jadi rajin
berdoa kepada Tuhan.
Dalam bacaan hari ini, Yesus menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya dan menyuruh
mereka untuk mewartakan Injil kepada semua orang. Ia berkata, “siapa yang percaya akan
diselamatkan.” Semua yang diberikan Yesus kepada kita entah yang menyenangkan atau
menyedihkan itu adalah yang terbaik buat kita. Kita harus selalu berdoa dan bersyukur
kepada-Nya atas semua yang telah diberikan kepada kita.
Apakah kita selalu percaya kepada Tuhan? Jika ya apakah kita sudah berdoa dan bersyukur
setiap hari?
Doa: Tuhan aku bersyukur atas segala rahmat-Mu yang telah Engkau berikan, bimbingilah
aku selalu agar mengikuti jalan kebenaran-Mu. Amin.
Audrey Uli Marina 8 D
Rabu, 4 Desember 2013
Bacaan: Matius 15: 29-37
Ayat emas: Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “HatiKu tergerak oleh
belas kasihan kepada orang banyak itu” (Mat 15: 32)
BERBAGI DENGAN SESAMA
Vladimir adalah seorang yang dikenal sangat bijaksana di sekolahnya. Suatu hari, ia
melewati tempat penampungan sampah yang masih banyak orang tinggal di tempat itu. Ia
sangat sedih dan langsung bertemu dengan ibunya di rumah. “Ibu saya sangat sedih melihat
orang-orang yang tinggal di tempat penampungan sampah itu.” Tapi, bagaimana saya bisa
membantu mereka? Ujar Vladimir. Ibu pun menjawab, “Nak..., banyak hal yang dapat kamu
lakukan untuk mereka, tidak harus dalam bentuk uang. Kamu bisa mengajak temanmu
untuk memberikan barang-barang bekas kepada mereka.” Keesokan harinya Vladimir
mengajak teman-temannya dan memberikan bantuan kepada para penghuni penampungan
sampah itu.
Seperti halnya Yesus, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Ia pun
tahu bahwa Ia tidak memiliki apapun untuk diberikan kepada orang banyak itu. Para muridNya pun terkesan mencari alasan untuk menghindar dari orang banyak yang sangat
membutuhkan makanan. “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk
mengenyangkan orang yang sebanyak ini?” Para murid masih belum memahami kuasa yang
ada pada Yesus untuk mengerjakan hal-hal yang melampaui pemahaman manusiawi. Yesus
bertindak atas dasar kasih untuk membebaskan orang-orang itu dari kelaparan. “Hati-Ku
tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu ....Berapa roti ada padamu ? Yesus pun
menggandakan roti dan ikan. Tindakan kasih yang nyata dari Yesus itu membuat banyak
orang merasa puas karena diperhatikan.
Dalam hal membantu orang lain, kita sering takut akan jumlah dan sikap kita terhadap
bantuan tersebut. Jarang sekali orang yang berani membantu orang lain karena keadaan.
Kebanyakan orang membantu sesama yang susah hanya untuk kedudukan. Dimasa Adven
ini, kita di dorong untuk semakin peka terhadap sesama yang miskin dan menderita.
Apakah saya sudah membantu orang lain? Seberapa besar saya membantu orang lain?
Doa: Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, beranikanlah diriku untuk terus
membantu sesama yang miskin dan menderita. Amin.
Gregorius Moses Indraputra 9 D.
Kamis, 5 Desember 2013
Bacaan: Matius 7: 21; 24-27
Ayat emas: “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendidikan rumah diatas batu” (Mat 7: 24)
ORANG YANG BIJAKSANA
Suatu ketika Theresia mendapakan tugas dari gurunya. Kata guru kepadanya, “Jika kamu
mengumpulkan tugas lebih awal maka kamu akan mendapatkan nilai tambahan, tetapi jika
mengumpulkan lewat dari hari yang ditentukan maka nilainya tidak akan tuntas.” Maka
Theresia memutuskan untuk mengumpulkannya lebih awal.
Pada akhirnya kita akan mengerti maksud dari Sabda Tuhan hari ini, “Setiap orang yang
mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana, yang
mendirikan rumahnya di atas batu.” Dalam kehidupan sehari-hari kita harus menjadi orang
yang bijaksana. Betullah bahwa Sabda Tuhan harus dibaca, direnungkan dan dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari. Rahmat Allah akan terus mengalir dalam kehidupan kita,
jikalau kita melaksanakannya dengan bijaksana.
Apakah kita sudah melakukan sesuatu dengan bijaksana? Maukah kita menjadi orang yang
bijaksana?
Doa: Ya Tuhan, bantulah dan terangilah jalan hidupku untuk melakukan sesuatu dengan
bijaksana. Amin.
Anastasia Elrida 8 D.
Jumat, 6 Desember 2013
Bacaan: Matius 9: 27-31
Ayat emas: “Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Jadilah kepadamu
menurut imanmu.” (Mat 9: 29)
IMAN KEPERCAYAAN
Angel adalah seorang gadis cantik yang hidup penuh kesederhanan. Sejak kecil Angel
memiliki cita-cita sebagai seorang guru. Sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar ia selalu
berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik diantara teman-temannya, hingga akhirnya ia
lulus sebagai seorang sarjana yang terbaik dan ia pun bisa menjadi seorang guru di sebuah
sekolah yang ternama di Jakarta. Namun dibalik semua kesuksesan yang diraih sekarang ini
ada banyak rintangan yang ia jalani. Atas semua kerja keras dan doa yang selama ini ia
lakukan, ia pun bisa meraih apa yang ia cita-citakan.
Bacaan hari ini, menceritakan tentang iman kepercayaan yang dimiliki oleh dua orang buta.
Atas kepercayaannya kepada Yesus, mereka pun dijamah oleh Yesus sehingga mereka
disembuhkan dan dibebaskan dari penderitaan yang dialami selama ini. Kita pun harus
percaya kepada Allah dalam diri Yesus karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Kita
harus terus berdoa dan berusaha, percayalah akan Tuhan dan berusahalah dalam
meraihnya.
Sudahkah aku percaya akan Allah? Seberapa kuatkah imanku akan Allah?
Doa: Ya Tuhan, buatlah aku selalu percaya kepada-Mu atas apapun yang aku lakukan, dan
kuatkanlah imanku kepada-Mu. Amin.
Ursula Flurea Diva 8 C.
Sabtu, 7 Desember 2013
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda
Bacaan: Lukas 1: 26-38
Ayat emas: “Sesungguhnya Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu
itu .... “ (Mat 1: 38)
BERPASRAH PADA TUHAN
Anita adala seorang gadis remaja berparas cantik, baik hati dan gemar melukis. Namun
dibalik semua itu, Anita menderita penyakit lupus dan didiagnosa oleh dokter bahwa
usianya tidak lama lagi. Anita yang terbaring lemah di rumah sakit berdoa pada Tuhan, “Ya
Tuhan, terima kasih atas kesempatan untuk hidup yang Kau berikan padaku. Aku boleh
merasakan kasih sayang-Mu mengalir melalui orang tuaku. Tuhan, kalau aku boleh
meminta, angkat penyakit ini dariku. Namun, bila kau punya kehendak lain .... Terjadilah
kehendak-Mu padaku karena aku yakin kehendak-Mu adalah yang terbaik bagiku, Amin.”
Anita pun memasrahkan semua yang terjadi dalam hidupnya pada Tuhan sebelum akhirnya
Anita menghembuskan nafas terakhirnya.
Bacaan hari ini mengisahkan tentang kepercayaan dan kepasrahan Bunda Maria akan
kehendak Tuhan Allah yang disampaikan melalui malaikat Gabriel. Dari cerita diatas, kita
dapat meneladani kepasrahan Anita akan rencana Tuhan dalam hidupnya. Jalan Tuhan
memang tidak selalu mudah untuk dijalani. Namun rencana Tuhan pasti adalah rencana
terbaik bagi kita nantinya. Dalam keseharian kita, kepasrahan diri sering kali kita lupakan
karena kita terlalu keras kepala. Pada hal kepasrahan diri bisa menjadi jalan keluar yang
mudah dalam menghadapi suatu masalah. Berpasrah kepada kehendak Tuhan lebih mudah
dibanding beradu argumen saat menghadapi masalah.
Sudahkah aku berpasrah pada kehendak Tuhan? Ikhlaskah aku dalam berpasrah pada
Tuhan?
Doa: Ya Tuhan, ajari aku untuk ikhlas berpasrah akan kehendak-Mu. Aku percaya bahwa
rencana indah yang Kau tetapkan adalah yang terbaik bagiku. Terangilah hatiku menurut
rencana indah-Mu. Amin.
Minggu, 8 Desember 2013
Hari Minggu Adven II
Bacaan: Matius 3: 1-12
Ayat emas: “Tetapi waktu Ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk
dibaptis, berkatalah Ia kepada mereka, hai kamu keturunan ular beludak siapakah yang
mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan
datang ?” (Mat 3: 7)
BERTOBATLAH
Teett .... Bel berbunyi tanda istirahat pertama berlangsung. Murid-murid pun berlarian
keluar kelas. Tetapi ada satu murid di kelas itu tidak keluar yaitu Vicky. Ketika keadaan
sudah mulai sepi tidak ada siapa-siapa di kelas, vicky pun mulai bongkar tas temannya yang
bernama simon. Ia pun mengambil dompet Simon dan kepergoklah ia oleh temannya Zaskia.
Dan Zaskia pun menegurnya, ‘Hei, Vicky ... kembalikan dompet Simon.” Jawab Vicky, tidak.
Dan jangan laporkan kejadian ini pada guru. Jawab Zaskia, “aku akan melaporkan ke guru
kalau kau tidak mau mengaku.” Vicky pun menjawab, aku tidak akan mengaku. Zaskia
menjawab, “ya sudah kalau kau tidak mau mengaku. Akhirnya istirahat pun selesai, semua
murid pun masuk kelas. Simon pun duduk dan mengetahui kalau dompetnya hilang,
segeralah ia melaporkan kepada guru. Didalam kelas tidak ada satu pun yang mengaku, dan
akhirnya semua tas digeledah maka ditemukanlah dompet Simon di tasnya Vicky. Akhirnya
Vicky pun dihukum. Setelah kejadian itu Vicky pun sadar kalau Tuhan Maha Tahu dan Tuhan
akan membalas semua kejahatan manusia.
Bacaan hari ini menceritakan tentang seseorang yang ingin dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
tetapi ia tidak boleh melarikan diri dari perbuatan kejahatannya sendiri. Yohanes Pembaptis
berseru-seru di padang gurun, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”
Pertobatan yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis ini menjadi syarat mutlak bagi kita
untuk menyambut Yesus, Sang Juru Selamat. Oleh karenanya saatnya kita untuk bertobat
mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Sang Immanuel. Bertobat adalah
meninggalkan cara hidup yang lama yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan mulai
hidup yang baru sesuai dengan rencana dan kehendak Allah.
Apakah aku sudah mempersiapkan hati untuk menyambut kedatangan Tuhan?
Doa: Ya Tuhan, berikanlah kepadaku kesadaran untuk mengakui segala perbuatan yang
tidak baik dan berpaling pada-Mu di jalan yang benar. Bimbingilah aku supaya tetap percaya
pada kehendak Putera-Mu Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Amin
Gabriel Okthiarensi 8 D.
Senin, 9 Desember 2013
Bacaan: Lukas 5: 17-26
Ayat emas: “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu
sudah diampuni” (Luk 5: 20)
BELAS KASIH
Hari sudah semakin siang, Toni dan teman-temannya baru saja pulang sekolah. Saat sedang
berjalan Toni dan teman-temannya bertemu dengan seorang anak yang lumpuh ingin
menyeberang jalan. Ida teman Toni, tergerak hatinya untuk menolong anak itu, lalu ia
berkata: “Ayo dek, aku bantuin.” Kemudian anak itu digendong Ida. Setelah menyeberang
ternyata ada seorang ibu yang sedang mengamen, dia adalah ibu anak lumpuh tersebut.
“Terima kasih ya nak, sudah membantu anak ibu menyeberang, ibu sangat lemas karena
dari pagi bekerja” kata ibu itu. Ketika mendengar perkataan ibu itu Toni dan temantemannya memberikan sebagian uang jajannya.
Bacaan pada hari ini mengisahkan tentang, beberapa orang yang membantu mengusung
seorang lumpuh itu agar disembuhkan oleh Yesus. Yesus pun memperhitungkan iman dari
orang banyak yang dengan segala upaya membantu orang lumpuh untuk dibawa kepada
Yesus. Dengan demikian orang banyak itupun turut mengalami kasih dan sukacita dari Allah.
Yesus adalah utusan Allah yang mau membantu dan mengampuni dosa kepada orang yang
bertobat. Sukacita kerena pengampunan dan penyembuhan merupakan rahmat Allah yang
hanya dapat dialami ketika kita membuka diri pada belaskasih dan kemurahan Allah yang
menyelamatkan. Marilah disekitar kita masih banyak orang yang tak berdaya karena
keadaan yang membutuhkan belaskasih dan bantuan dari kita.
Maukah kita menjadi sesama bagi orang lain? Apakah kita peduli terhadap penderitaan
sesama?
Doa: Ya Tuhan, tuntunlah aku, agar aku dapat membuka hati untuk mau menolong sesama,
pakailah aku sebagai saluran rahmat-Mu bagi sesama yang membutuhkanku. Amin.
Patrisia Vanni 8 A.
Selasa, 10 Desember 2013
Bacaan: Matius 18: 12-14
Ayat emas: “Dan Aku berkata kepadamu : “Sesungguhnya jika ia behasil menemukannya,
lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh
sembilan ekor yang tidak sesat.” (Mat 18: 13)
TERSESAT
Ivan, seorang anak yang dikenal sangat nakal dan sok taunya yang tinggi. Suatu hari Ivan
mengikuti kemping pramuka dari sekolahnya. Pada malam hari diadakan acara petualangan
malam. Pada acara tersebut pembina mengatakan bahwa acara ini membutuhkan
kerjasama antar anggota. Tetapi dengan kesoktauan Ivan yang tinggi membuat Ivan berjalan
sendiri tanpa melihat adanya petunjuk. Akhirnya ia tersesat ditengah-tengah hutan. Ivan
sangat ketakutan, ia tidak tahu harus jalan kemana? Anggota kelompoknya juga binggung
untuk mencari Ivan yang hilang, pada akhirnya mereka melaporkan ke pembina bahwa Ivan
hilang. Mereka pun mencari Ivan ke hutan dan menemukan Ivan ditengah-tengah hutan
yang sedang ketakutan. Ia pun sangat senang karena ditemukan oleh kelompok dan
pembinanya.
Seperti halnya dengan pembina dengan teman-teman Ivan yang mengkhwatirkan keadaan
Ivan saat tersesat, demikian juga Tuhan yang terus menginginkan kita kembali kepadanya
meskipun kerap kali kita berpaling dari Tuhan demi kesenagan duniawi dan sikap keras hati
serta sok tau dalam mengambil keputusan untuk menjalani hidup.
Sudahkah aku mulai mengambil keputusan untuk kembali ke jalan Tuhan?
Doa: Tuhan yang Maha Baik, ampuni aku yang seringkali melupakan Engkau dan hidup
berpaling dari Firman-Mu, ajari aku untuk kembali ke jalan kebenaran-Mu. Amin.
Florentina Novi 9 C.
Rabu, 11 Desember 2013
Bacaan: Matius 11: 28-30
Ayat emas: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.” (Mat 11: 28)
PERKARA DALAM HIDUP
“Eeh .... Angel, aku capek banget nih. Banyak perkara yang harus aku hadapi.” Mending
kalau perkara tersebut mudah untuk dihadapi, “keluh Gita kepada Angel.” Gita, cobaan itu
tak ada yang mudah, kata Angel. Iya juga sih. Tapi cobaan ini membuat aku letih, lesu dan
capek. Cobaan ini adalah beban berat bagi aku, seru Gita. Aku yakin, kamu pasti bisa
melewati cobaan tersebut. Di balik cobaan itu, pasti ada rencana indah, kata Angel. Sebab
Yesus pernah berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu,” tambah Angel. Benar apa katamu Angel, tapi
bagaimana caranya aku menghadapi perkara itu dengan mudah? tanya Gita. Coba kamu
berdoa dan minta pertolongan pada Tuhan Yesus, pasti Tuhan Yesus akan membantumu,
jawab Angel. Oke .... akan ku coba. Thank’s ya buat saran kamu, kata Gita. Sama-sama Gita
.... itu gunanya sahabat, jawab Angel.
Bacaan pada hari ini, mengingatkan kepada kita bahwa Yesus akan memberi kelegaan bagi
semua yang letih lesu dan berbeban berat. Yesus tidak akan membiarkan kita semua
menderita, tetapi Ia akan menyiapkan rencana yang indah dibalik semua penderitaan yang
kita hadapi. Dalam kehidupan ini kita sering kali mengalami hal yang sama seperti dalam
bacaan tersebut. Kita sering mengeluh dan terkadang kita sering putus asa. Pada masa
Adven ini, kita diajak untuk meminta pertolongan pada Tuhan dalam menghadapi cobaan
hidup.
Apakah aku sudah mengandalkan Tuhan disetiap cobaan yang aku alami?
Doa: Tuhan Yesus, berikan aku kekuatan untuk dapat menemukan kelegaan dalam
meghadapi perkara-perkara hidupku. Amin.
Erica Gratia Putri 8 A.
Kamis, 12 Desember 2013
Bacaan: Matius 11: 11-15
Ayat emas: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.” (Mat 11: 15)
MENDENGARKAN PERINTAH
Sinta, apakah kamu sudah belajar hari ini? Besok ada ulangan Matematika dan Fisika. Sudah
bu .... jawabnya singkat. Sinta anak yang pandai tapi ia malas. Belakangan ini ia malah sibuk
baca novel. Cita-citanya memang jadi penulis. Ia terus membaca novel hingga pagi, bahkan
sampai tidak tidur. Esok harinya saat ulangan, ia bingung. Ia takut ketika melihat soal-soal. Ia
ingin menyontek tapi Bu Rita selalu melihat ke arah Sinta. Ia pasrah. Soal dan lembar
jawabannya sepi. Setelah hasil dikumpulkan, teman-teman berusaha mencocokan jawaban,
tapi Sinta hanya diam, pasrah tidak tahu jawabannya. Seminggu kemudian hasil ulangan
dibagikan. Kata bu Rita satu kelas hanya ada satu orang yang remidial. Sinta tahu, pasti
dirinya yang remidial. Teman-temannya yang kurang pintar saja bisa lolos KKM. Ia sedih dan
tetap saja malas dan membaca novel. Saat penerimaan Rapor, ia hanya rangking 20 dari 25
siswa. Ia sedih, orang tuanya juga dipanggil karena nilai Sinta yang jelek. Ibunya menasihati
bahwa ia harus rajin belajar. Sinta sedih, ia berjanji akan menuruti perintah ibunya dan akan
berperstasi.
Pada masa Adven ini, kita diajak untuk meningkatkan iman dan pengharapan yang telah
diberikan oleh Allah secara cuma-cuma maka kita diajak untuk mendengarkan suara-Nya
dengan iman yaitu mendengarkan dengan hati. Mau membuka hati untuk menyambut
kehadiran Tuhan dan melaksanakan segala perintahnya dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah aku sudah mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan dalam hidupku?
Doa: Tuhan, bukalah pintu hatiku untuk mampu mendengarkan Sabda-Mu supaya aku bisa
mewartakan kasih-Mu kepada sesama. Amin.
Gloria Nathalia 9 B.
Jumat, 13 Desember 2013
Bacaan: Matius 11: 16-19
Ayat emas: “Kemudian Anak Manuisa datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata:
Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatan-Nya” (Mat 11: 19)
POSITIF THINKING
Ali adalah siswa SMP yang cenderung biasa saja. Tidak pintar, juga tidak bodoh. Saat sedang
melaksanakan UTS, Ali mendadak sakit dan harus tidak masuk sekolah. Akhirnya, Ali harus
mengikuti ulangan susulan bersama tiga teman lainnya. Setelah hasil UTS ditempel, Herman
bingung mengapa nilai UTS Ali saat susulan lebih bagus dibandingkan yang lain? Herman
curiga Ali mencontek, karena Ali ulangan susulan bersama tiga temannya yang pintar-pintar.
Namun Ali menaggapinya dengan diam.
Sama halnya seperti Yohanes, Ia di kenal sebagai orang yang tidak suka makan dan minum.
Ia dinilai ‘kerasukan setan’. Namun ketika Yesus datang, Ia menjadi pelahap dan peminum.
Orang lain pun curiga. Tapi mungkin benar karya Tuhan seringkali tidak dipahami oleh
manusia. Dalam hidup ini seringkali kita berprasangka buruk tentang orang lain. Jarang kita
ber-positif thinking tentang orang lain. Pada masa Adven ini, kita diajak untuk belajar
berprasangka baik terhadap orang lain, bukan berprasangka buruk yang tidak membangun
persaudaraan dan kekeluargaan.
Pernahkah aku berprasangka buruk terhadap orang lain? Maukah aku belajar berpikir positif
baik terhadap orang lain?
Doa: Ya Bapa, bantulah aku dan terangilah jalanku untuk membangun kekeluargaan dan
persaudaraan dengan berpikir positif dan baik. Amin.
Brigitta Prisca Larasati 9 C.
Sabtu, 14 Desember 2013
Bacaan: Matius 17: 10-13
Ayat emas: “Dan Aku berkata kepadamu : Elia sudah datang, tetapi orang tidak menenal
dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikianlah juga Anak Manusia
akan menderita oleh mereka” (Mat 17: 12)
PERUTUSAN TUHAN
Pada pertemuan APEC baru-baru ini, Indonesia menyiapkan segala sarana dan prasarana
dalam pertemuan kepada negara anggota APEC di Bali. Tak heran tentara Amerika Serikat di
utus lebih dahulu datang membawa logistik menyiapkan segala sesuatunya bagi Sang
Presiden Barack Obama.
Demikian halnya Nabi Elia yang diutus oleh Tuhan untuk mengingatkan bagsa Israel tentang
janji-janji keselamatan Allah. Namun bangsa Israel menolak kehadirannya, sehingga Elia
tidak bisa berbuat apa-apa. Yohanes Pembaptis juga diutus untuk menyiapkan kedatangan
Yesus, Sang Mesias, Dia pun harus berseru-seru di padang gurun untuk mengajak orangorang agar bertobat, namun nasibnya juga sia-sia, ia dipenggal kepalanya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan orang-orang yang punya power untuk
bersuara seperti, Elia, Yohanes Pembaptis. Dalam masa Adven ini, kita diingatkan bahwa kita
semua adalah utusan Tuhan untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada sesama untuk saling
meneguhkan dan membuka hati menyambut kahadiran Tuhan.
Apakah aku sudah melakukan tugas sebagai utusan Tuhan?
Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku agar dapat melakukan tugas perutusan-Mu dalam
mewartakan Kerajaan Allah kepada semua orang, agar semakin banyak orang pun mau
menjadi pengikut-mu yang setia. Amin.
Damas Dwinito 8 C.
Minggu, 15 Desember 2013
Hari Minggu Adven III
Bacaan: Matius 11: 2-11
Ayat emas: “Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, Ia akan
mempersiapkan jalan-Mu dihadapan-Mu” (Mat 11: 10)
BERTOBATLAH
Jojo adalah anak yang baik, tetapi seberapa besar karya Tuhan yang ada dalam dirinya. Pada
suatu saat, Jojo bertanya kepada Romo, “Romo, apakah karya Tuhan dalam diriku ?” Jawab
Romo, “Apakah kamu bisa bernafas? Apakah kamu bisa berjalan?” Jawab Jojo, Ya, bisa.
Tanya Romo lagi, Apakah kamu bisa menciptakannya sendiri? Jawab Jojo, Tidak bisa Romo.
Jika tidak, siapa yang menciptakannya? Yang menciptakn itu adalah Tuhan, maka kamu
harus bersyukur, karena Tuhan telah menciptakan dirimu dengan sempurna. Jojo sadar
bahwa karya Tuhan sangat besar pada dirinya, dan ia sangat berterima kasih kepada Romo
yang telah menyadarkan akan kehadiran Tuhan.
Sama halnya dengan Yohanes Pembaptis yang diutus oleh Tuhan untuk menyadarkan dan
mengampuni manusia agar bertobat. Yohanes diutus untuk menyiapkan jalan bagi Yesus.
Masa Adven adalah masa penantian, masa pertobatan maka kita diajak untuk menyiapkan
hati dan pikiran untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus.
Sudah pantaskah aku mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan pada saat
ini?
Doa: Ya Bapa, Bantulah aku untuk menyiapkan diri dalam menyembut kedatangan Tuhan.
Amin.
Gustav Sandy 8 C.
Senin, 16 Desember 2013
Bacaan: Matius 21: 23-27
Ayat emas: "... Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?Dan siapakah yang
memberikan kuasa itu kepada-Mu?" (Mat 21: 23)
BELAJAR MENJADI PRIBADI YANG BIJAKSANA
Imam-Imam Kepala dan Tua-Tua bangsa Yahudi merasa iri karena Yesus sangat dielu-elukan
oleh banyak orang. Mereka berusaha dengan berbagai cara agar dapat menyerang Yesus.
Mereka selalu mencari kesempatan untuk menjebak dan menjatuhkan Yesus di depan orang
banyak. Andaikata Yesus menjawab bahwa Ia menggunakan kuasa atas diri-Nya sendiri
dalam melakukan mukjizat maka mereka akan melontarkan tuduhan bahwa Yesus telah
menghujat Allah. Namun Yesus menanggapi jebakan lawan-lawannya dengan sangat
bijaksana dengan mengajukan pertanyaan balik kepada mereka. Ternyata cara ini sangat
efektif untuk membuat para lawan Yesus kebingungan dan malu sendiri. Cara ini bukan
hanya mampu melepaskan Yesus dari jebakan para musuh-Nya namun juga mampu
mempermalukan para musuh-Nya. Akhirnya jelas terlihat bahwa mereka tidak mampu
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya, oleh karena itu tidak layak untuk
menghakimi orang lain.
Sobat-sobatku, tanpa kita sadari mungkin banyak orang-orang di sekitar kita yang terkadang
iri dan tidak suka melihat kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga mereka berusaha
untuk menjatuhkan kita. Namun perlu kita ketahui bahwa semua itu sebenarnya merupakan
alat yang digunakan oleh Allah untuk mendidik dan membangun kepribadian kita menjadi
lebih dewasa. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita menanggapi hal-hal tersebut.
Janganlah kita terpancing emosi dan belajarlah menghadapi mereka dengan hati yang
penuh sabar dan bijaksana seperti yang dilakukan oleh Yesus dan keluarga Kudus-Nya ketika
menghadapi penolakan dari para pemilik penginapan ketika akan melahirkan bayi Yesus.
Doa: Ya Bapa, ampunilah kami yang terkadang kurang sabar dan bijaksana dalam
menghadapi orang-orang yang berbuat jahat terhadap kami, semoga melalui teladan Yesus
dan keluarga Kudus-Nya kami mampu untuk bersikap sabar dan bijaksana terhadap orang
yang berusaha menjatuhkan kami. Amin.
Selasa, 17 Desember 2013
Bacaan: Matius 1: 1-17
Ayat emas: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.”(Mat 1: 1)
SEMUA KARENA CINTA
Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang silsilah Yesus Kristus secara rinci sejak jaman
Abraham sampai Yusuf. Seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud,
empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas
keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Silsilah tersebut mau menunjukkan
bahwa karya keselamatan Allah terhadap manusia telah dilaksanakan jauh sebelum Yesus
lahir ke dunia. Karya keselamatan ini tidak terjadi secara kebetulan dan tiba-tiba atau
dadakan, melainkan sudah direncanakan Allah sejak awal mula.
Allah ingin menjelma menjadi manusia karena sungguh-sungguh ingin masuk dalam sejarah
hidup manusia dan menjadi bagian didalamnya dengan segala suka dukanya. Allah tentu
bisa saja menurunkan bayi dari surga tanpa perantaraan manusia atau langsung hadir ke
tengah dunia sebagai seorang “Super Hero” dan menumpas segala kejahatan. Namun hal itu
tidak dilakukan oleh Allah. Ia lebih memilih hadir dalam wujud manusia biasa yang
sederhana. Hidup di tengah keluarga Kudus Maria dan Yusuf yang sangat sederhana.
Mengalami penganiayaan dan penderitaan sejak kecil bahkan sejak sesaat sebelum
dilahirkan. Allah begitu mencintai manusia sehingga mau berbelarasa dengan penderitaan
manusia. Maka sebagai orang yang sudah dikasihi Allah hendaknya kita juga berbelarasa
terhadap penderitaan sesama.
Doa: Ya Allah, kami bersyukur karena cinta-Mu yang sungguh angung terhadap kami,
bantulah kami agar kami pun mampu membagikan cinta kasih yang telah kami terima dariMu kepada orang-orang di sekitar kami. Amin.
Rabu, 18 Desember 2013
Bacaan: Matius 1: 18-24
Ayat emas: “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Mat 1: 21)
MENYAMBUT KEDATANGAN SANG RAJA
Kawanku, masih ingatkah kamu mengenai berita kehamilan Kate Midleton beberapa waktu
yang lalu? Sungguh sangat menggemparkan bukan? Tidak hanya di negaranya Inggris
melainkan juga di seluruh dunia. Pasalnya anak yang dikandung Kate merupakan salah satu
calon pewaris tahta Kerajaan Inggris. Anak ini nantinya yang akan menjadi calon pemimpin
Kerajaan Inggris. Sehingga banyak harapan positif yang didoakan oleh masyarakat untuk si
jabang bayi. Tidak hanya doa dan harapan positif saja yang dipersembahkan bagi sang bayi
namun juga berbagai macam persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangannya. Segala
fasilitas yang terbaik disediakan mulai dari perawatan, tempat persalinan, tim medis beserta
pelengkapannya dan lain sebagainya.
Pada masa Advent ini kita juga sedang menjalani masa penantian. Kita menantikan kelahiran
seorang Raja. Raja yang kita nantikan ini bukanlah seorang Raja biasa seperti raja dunia pada
umumnya melainkan seorang raja sejati, yang memiliki kekuasaan di bumi dan di sorga. Raja
yang mampu membawa damai bagi seuruh umat manusia. Untuk menyambut Sang Raja,
apakah kamu sudah mempersiapkan tempat yang terbaik bagi-Nya? Tempat yang terbaik
bagi Sang Raja ini bukanlah dalam bentuk materi, seperti perlengkapan medis dan lain
sebagainya. Tempat yang terbaik bagi Sang Raja adalah hati yang bersih. Maka gunakan
kesempatan pada masa Advent ini untuk membersihkan hati dengan mengaku dosa, berdoa
dan berbuat baik sehingga hatimu akan layak menjadi tempat bagi Sang Raja Damai.
Doa: Ya Allah, terima kasih karena Engkau mengutus Yesus Putera-Mu ke dunia untuk
menjadi Juruselamat bagi kami, bantulah kami untuk memurnikan hati kami dari segala dosa
sehingga nantinya menjadi tempat yang layak bagi Putera-Mu bernaung. Amin.
Kamis, 19 Desember 2013
Bacaan: Lukas 1: 5-25
Ayat emas: “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab
doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki
bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.” (Lukas 1: 13)
PERCAYA 100%
Sobatku yang terkasih, Injil hari ini berkisah mengenai “Pemberitaan tentang Kelahiran
Yohanes Pembaptis”. Berita tentang kelahiran Yohanes Pembaptis juga tidak kalah
menggemparkan dengan kisah kelahiran Yesus sendiri. Sungguh istimewa bukan?
Mengingat ada banyak sekali mukjizat-mukjizat yang terjadi mengiringi proses lahirnya
Yohanes Pembaptis ke dunia. Zakaria dan Elisabet adalah pasangan yang taat kepada Tuhan.
Sudah sekian lama mereka berdoa memohon kepada Tuhan meminta keturunan. Mereka
juga mengabdikan hidup mereka untuk melayani Tuhan di Bait Allah. Namun sampai pada
hari tuanya, apa yang menjadi harapan mereka tidak kunjung dikabulkan oleh Tuhan. Hal itu
membuat mereka putus harapan dan beranggapan bahwa semua yang terjadi sudah
menjadi takdir mereka. Tapi ternyata Tuhan sudah punya rencana lain bagi mereka.
Malaikat Tuhan datang kepada Zakharia dan memberi kabar bahwa Elisabet akan
mengandung. Bagi manusia, hal ini mustahil terjadi, karena usia pasangan suami isteri ini
sudah sangat tua. Lagi pula sudah sekian lama pasangan ini memanjatkan doa kepada Tuhan
namun tidak kunjung dikabulkan.
Pengalaman seperti ini mungkin juga pernah kita alami atau kita dengar dari orang lain.
Namun satu hal yang penting adalah bahwa kita harus senantiasa percaya seratus persen
kepada-Nya. Percaya akan segala rancangan Tuhan karena Ia akan memberikan segala yang
kita butuhkan tepat pada waktunya, tidak kurang dan tidak lebih. Yang perlu kita lakukan
hanya satu yaitu berdoalah senantiasa tanpa jemu-jemu.
Doa: Ya Tuhan, ampunilah aku yang terkadang kurang percaya akan rancangan-Mu sehingga
imanku tidak bertumbuh, semoga melaui teladan Keluarga Kudus Nazaret yang begitu
percaya kepada-Mu dapat meyakinkanku akan ketepatan waktu dan indahnya rencana-Mu.
Amin.
Jumat, 20 Desember 2013
Bacaan : Lukas 1: 26-38
Ayat emas: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.” (Luk 1: 38)
SIAP SEDIA
Pada hari ini kita diingatkan kembali pada kalimat Maria yang sangat terkenal yaitu
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu itu”.
Kalimat ini menunjukkan kesiapan dan juga sikap penyerahan diri total kepada Allah. Ketika
malaikat Tuhan datang kepadanya dan mengabarkan bahwa ia akan mengandung dari Roh
Kudus, Bunda Maria mampu berserah penuh kepada Allah agar kehendak Allah lah yang
terjadi padanya. Bukan hal mudah untuk melakukan semua itu karena mengandung resiko
yang tinggi mengingat pada waktu itu Bunda Maria belum bersuami dan norma-norma
masih dijalankan dengan sangat ketat. Bunda Maria bisa mendapatkan hukuman rajam
apabila sampai orang-orang tahu mengenai berita itu. Namun sebagai orang beriman,
Bunda Maria tidak merasa takut dan gentar. Dengan penuh kesadaran dan kesiapsediaan
menerima kedatangan Tuhan dalam hidupnya.
Kawanku, sebagai orang beriman semestinya kita juga harus bersedia belajar dari Bunda
Maria. Dalam keadaan apapun kita harus bersikap siap sedia untuk menerima dan
menyambut Tuhan dalam hidup kita. Pada masa Advent ini kita berkesempatan untuk
mempersiapkan diri kita menyambut kehadiran Tuhan di dunia. Dengan berdoa, mengaku
dosa, bersikap jujur dalam perkataan dan perbuatan, mengasihi sesama berarti kita telah
siap sedia menyambut Sang Raja damai di hati kita.
Doa: Ya Allah, semoga melalui teladan Bunda Maria, aku juga mampu untuk bersikap siap
sedia dalam menerima dan melaksanakan kehendak-Mu. Amin.
Sabtu, 21 Desember 2013
Bacaan: Lukas 1: 39-45
Ayat emas: “Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di
dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus” (Luk. 1: 41)
BUAH ROH KUDUS
Teman-teman, tentu pernah mendengar penjelasan tentang buah-buah Roh. Salah satu
buah Roh yang dijelaskan dalam Surat Paulus kepada Jemaat di Galatiaadalah sukacita.
Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan dipenuhi dengan sukacita. Seperti yang dialami
oleh Bunda Maria, ketika menyatakan kesiapsediaannya untuk mengandung Yesus. Pada
waktu itu Bunda Maria dipenuhi oleh Roh Kudus. Sukacita yang melimpah pun meliputi
Bunda Maria. Sukacita yang dialami Bunda Maria juga menular kepada Elisabet saudaranya.
Ketika salam Maria sampai kepada Elisabet, bayi yang dikandungan Elisabet pun ikut
melonjak kegirangan.
Tidak jauh berbeda dengan pengalaman hidup kita, ketika kita dipenuhi Roh Kudus maka
hati kita akan merasa damai dan penuh sukacita. Wajah kita menjadi berseri-seri sehingga
mampu membangkitkan semangat orang-orang di sekitar kita. Artinya bahwa kita juga telah
meewartakan kabar sukacita kepada sesama. Kalau wajah kita murung bagaimana kita
dapat mewartakan kabar sukacita itu kepada sesama?
Doa: Ya Tuhan, berilah aku sukacita yang berlimpah karena Roh Kudus-Mu supaya aku juga
dapat mewartakan kabar sukacita kepada sesamaku.Amin.
Minggu, 22 Desember 2013
Hari Minggu Adven IV
Bacaan : Matius 1: 18-24
Ayat emas: “Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan
malaikat Tuhan kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.” (Matius 1: 24)
IMAN=TAAT
Teman-teman dalam kisah kelahiran Yesus Kristus yang kita dengar hari ini memperlihatkan
bagaimana ketaatan Santo Yusuf dalam melaksanakan perintah Allah. Meskipun tidak
mudah untuk dijalankan akan tetapi Santo Yusuf bersedia melaksanakannya dengan setia.
Contoh lainnya adalah Abraham yang juga disebut sebagai orang beriman karena
ketaatannya melaksanakan segala perintah Allah. Iabersedia pergi ke tempat yang belum
jelas dan rela mempersembahkan putra tunggalnya karena iman. Bersikap taat adalah salah
satu ciri orang beriman.
Dalam hidup kita sehari-hari tentu kita juga berhadapan dengan banyak perintah dan aturan
yang harus kita laksanakan. Perintah dan aturan dibuat untuk keselamatan manusia itu
sendiri. Bisa dibayangkan jika Santo Yusuf tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh
Allah kepadanya maka bayi Yesus pun tidak akan terlindungi. Oleh karena itu jika kita
mengakui diri sebagai orang yang beriman seharusnya kita juga bersikap taat terhadap
perintah dan aturan. Taat pada perintah dan aturan agama, orang tua, guru, sekolah dan
lain sebagainya. Jika kita taat maka kita pun akan selamat.
Doa: Ya Tuhan, bantulah aku untuk dapat bersikap taat terhadap perintah-Mu, supaya aku
pun beroleh keselamatan. Amin.
Senin, 23 Desember 2013
Bacaan: Lukas 1: 57-66
Ayat emas: “Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata:
"Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”(Luk 1: 66)
REKAN KERJA ALLAH
Kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga dianggap sebagai sebuah berkat. Terlebih jika
bayi yang lahir tersebut memang sudah sangat lama dinanti-nantikan. Banyak harapan yang
didoakan bagi si bayi misalnya “cepet besar ya...semoga menjadi anak yang pintar dan taat”
dan lain sebagainya. Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis yang diiringin dengan banyak
mujizat justru membuat banyak orang bertanya “akan menjadi seperti apakah anak ini
nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia”. Peristiwa-peristiwa yang terjadi mengiringi
kelahiran Yohanes Pembaptis membuat banyak orang penasaran. Tetapi segala sesuatu
terjadi bukan karena kebetulan. Kelahiran Yohanes Pembaptis membawa satu tugas penting
yaitu mempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Lalu bagaimana dengan diri kita? Perlu teman-teman yakini bahwa kita hadir di dunia ini
juga bukan karena kebetulan. Kita membawa serta tugas penting sebagai rekan kerja Tuhan
untuk mewartakan kabar sukacita Tuhan. Tugas penting tersebut kita terima sejak kita
menerima Sakramen Baptis. Oeh karena itu hendaknya kita juga harus melaksanakan tugas
itu dengan baik melalui kesaksian hidup kita sehari-hari. Dengan perkataan kita yang jujur
dan positif serta dengan perbuatan kita yang mampu menjadi teladan dan mendorong
orang untuk berbuat baik serta percaya kepada Tuhan. Sehingga pada saatnya nanti akan
ada banyak orang yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua.
Doa: Ya Tuhan, bantulah aku dalam melaksanakan tugas yang Engkau berikan untuk menjadi
pewarta kabar sukacita. Amin.
Selasa, 24 Desember 2013
Bacaan: Lukas 1: 67-79
Ayat emas: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa
kelepasan baginya” (Luk 1 : 68)
SUDAHKAH AKU BERSYUKUR?
Sahabatku, sering kita mendengar pengumuman dalam perayaan Ekaristi seperti ini
“mengucap syukur atas terkabulnya Novena Tiga Salam Maria”. Atau mungkin juga melalui
Novena atau devosi yang lain. Orang akan mengumumkan ungkapan syukur mereka atas
peristiwa luar biasa yang baru saja mereka alami sebagai bentuk kesaksian iman mereka
sehingga meneguhkan iman sesama kepada Tuhan. Karya Tuhan sungguh-sungguh nyata
dan dapat kita rasakan. Demikian juga yang dilakukan oleh Zakharia. Peristiwa istimewa
yang dialami Zakharia telah mendorongnya untuk memanjatkan pujian dan menumbuhkan
imannya kembali kepada Allah.
Keajaiban-keajaiban besar sebenarnya tidak hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja
melainkan kita alami setiap hari. Sejak kita membuka mata dan melihat keindahan alam dan
ketika masih bernafas, serta menikmati hari yang cerah. Keajaiban tersebut juga mampu
menumbuhkan iman kita kepada Allah. Namun apakah kita sudah mensyukurinya setiap
hari? Bersyukur tidak cukup hanya diungkapkan melalui doa tetapi perlu juga diungkapkan
lewat berbuat baik kepada sesama, bersikap sebagai anak-anak Allah. Itulah pujian yang
paling berkenan di hati Allah.
Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala anugerah-Mu yang boleh aku nikmati dalam
hidupku setiap hari. Amin.
Rabu, 25 Desember 2013
Bacaan: Lukas 2: 15-20
Ayat emas: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana,
seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." (Luk 2: 15b)
MAKNA NATAL
Teman-teman yang terkasih, hari ini kita merayakan pesta Natal, hari kelahiran Tuhan kita
Yesus Kristus. Semua bersukacita menyambut hari yang bahagia ini. Ada banyak hadiah,
hiasan, lagu-lagu, ucapan selamat dan lain sebagainya yang kita lihat dan dengar di manamana. Tapi sebelum kita merayakannya, mari kita renungkan apa makna Natal bagi diri kita.
Dalam Injil hari ini dikisahkan para Malaikat bersukacita dan membagikan kabar gembira itu
kepada para gembala. Para gembala yang sederhana ini percaya kepada apa yang dikatakan
oleh para malaikat dan melakukan seperti yang diperintahkan malaikat itu kepada mereka.
Bisa dibayangkan jika para gembala ini tidak mau percaya dan melakukan perintah malaikat
maka kita tidak akan pernah tahu bagaimana dan kapan Yesus lahir. Kepercayaan dan
keikhlasan untuk melaksanakan perintah malaikat sangat menentukan sukacita yang mereka
rasakan ketika melihat bayi Yesus. Demikian juga dengan kita. Sudah sangat sering kita
mendengar bahwa Yesuslah Juruselamat bagi kita. Kita juga sering melihat, mendengar dan
merasakan mukjizat terjadi. Namun kita belum juga percaya sepenuhnya dan bersedia
menyambut kehadiran Yesus. Makna Natal akan dapat kita temukan jika kita bersedia
membuka hati selebar-lebarnya untuk percaya dan menyambut Yesus dalam hidup kita.
Doa: Ya Tuhan, bukalah hatiku agar pantas menyambut Engkau dan merayakan Natal ini
dengan penuh sukacita.A min.
Kamis, 26 Desember 2013
Pesta S. Stefanus, Martir Pertama
Bacaan: Matius 10: 17-22
Ayat emas: “...tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
(Mat 10: 22)
BERTAHAN SAMPAI AKHIR
Teman saya bernama Lia datang kepada saya dan berkeluh kesah mengenai pelajaran di
sekolahnya yang sulit. Selain itu, di sekolah banyak sekali tugas-tugas. Setiap hari sepulang
dari sekolah Lia juga harus ikut les pelajaran. Lia merasa lelah dan bosan dengan rutinitas
sehari-hari yang harus ia jalani. Namun tidak ada pilihan lain karena hanya itu satu-satunya
cara agar ia dapat naik kelas dan mencapai cita-citanya.
Pada hari ini kita memperingati Pesta Santo Stefanus, Martir pertama Gereja Katolik.
“Martir” berarti “Saksi”. Santo Stefanus menjadi teladan kesaksian iman bagi orang Katolik.
Santo Stefanus berpegang teguh pada imannya sampai pada saat ia meninggal. Karena ia
mampu bertahan sampai akhir maka Ia pun dimuliakan Tuhan dan digelari sebagai Santo.
Kegigihan Santo Stefanus untuk mempertahankan iman sampai akhir hidupnya menjadi
teladan bagi kita juga untuk bertahan dalam memperjuangkan cita-cita kita. Pasti akan ada
banyak tantangan dan kesulitan yang akan kita hadapi namun apabila kita mampu bertahan
maka kita akan memperoleh keselamatan dan kemuliaan dihadapan Tuhan dan manusia.
Doa: Ya Tuhan, bantulah aku agar mampu bertahan sampai akhir untuk memperjuangkan
cita-cita dan imanku. Amin.
Jumat, 27 Desember 2013
Pesta S.Yohanes
Bacaan: 1 Yohanes 1: 1-4
Ayat emas: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami
lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup-itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” (1Yoh 1: 1)
SAKSI HIDUP
Ketika mendampingi retret sebuah sekolah swasta Katolik di Jakarta, seorang remaja pernah
bertanya: ”Kami tidak butuh banyak khotbah dan nasihat, yang kami butuhkan adalah
kesaksian hidup.” Mendengar perkataan tersebut pembimbing retret terkejut karena
terdengar cukup pedas di telinganya. Namun sejenak ia merenungkan kata-kata yang telah
diucapkan oleh remaja tersebut. Hari ini kita merayakan Pesta Rasul Yohanes. Rasul Yohanes
adalah seorang saksi hidup atas sejarah hidup Yesus.I a bersama dengan Rasul Petrus
termasuk orang pertama yang menyaksikan kubur kosong Yesus. Maka mereka dapat
memberikan kesaksian yang akurat tentang kebangkitan Yesus.
Sahabat yang dikasihi Tuhan, sebagai pengikut Kristus kitapun dituntut untuk memberikan
kesaksian hidup melalui teladan hidup yang benar. Namun sebelum memberikan kesaksian
tersebut terlebih dahulu kita harus mengalami Yesus secara nyata. Kita harus menjalin
hubungan yang erat dengan Yesus melalui doa dan membaca Kitab Suci. Jika semua itu
sudah kita lakukan barulah kita memberikan kesaksian hidup dengan rajin berdoa, ke gereja,
bersikap jujur, ramah, penuh cinta kasih kepada sesama. Kesaksian hidup seperti itu lebih
bermakna dari pada kesaksian melalui kata-kata. Seperti yang Tuhan katakan bahwa Iman
tanpa perbuatan pada hekekatnya adalah mati.
Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami agar mampu memberikan kesaksian melaui perbuatan dan
tindakan nyata dalam hidup kami sehari-hari. Amin
Sabtu, 28 Desember 2013
Pesta Kanak-Kanak Suci
Bacaan: Matius 2: 13-18
Ayat emas: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel
menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. "(Mat 2:
18)
KATOLIK SEJATI
Ada kisah menarik ketika saya pergi bersama teman untuk makan bersama di suatu
restaurant Timur Tengah. Kebetulan memang pada saat itu restaurant tersebut sedang
banyak pengunjung dan kami perhatikan lebih banyak yang non-Kristiani. Kami memesan
makanan. Kami sangat antusias ketika makanan yang kami pesan datang tidak lama
kemudian. Maklum ini adalah pertama kalinya kami masuk restaurant Timur Tengah.
Ceritanya kami sedang berwisata kuliner. “Dit kita doa dulu yuk” kataku kepada temanku.
Lalu ia menjawab “Yuk..tapi kita tidak usah pakai Tanda Salib ya.” Aku bertannya “Lho
mengapa,” kata Adit, ”Soalnya di sini banyak orang non-Kristiani jadi tidak enaklah, aku
takut”.
Teman-temanku, sepenggal kisah di atas mungkin pernah juga kalian dengar atau alami.
Banyak orang Katolik terkadang tidak percaya diri memberi kesaksian iman mereka di
tempat umum. Berbeda dengan para martir bayi yang kita rayakan hari ini. Meskipun
mereka masih sangat bayi tapi mereka berani menjadi saksi iman dan mengorbankan nyawa
mereka demi iman yang dimiliki. Lalu bagaimana dengan diri kita, apakah kita berani
memberi kesaksian di tengah-tengah teman-teman kita yang berbeda kepercayaan? Apakah
kita berani membuktikan bahwa kita adalah seorang Katolik sejati melalui perbuatan baik
yang kita lakukan sehari-hari?
Doa: Ya Tuhan, ajari kami untuk berani memberikan kesaksian di manapun kami berada
sehingga iman kami pun dapat bertumbuh dengan baik. Amin.
Minggu, 29 Desember 2013
Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf
Bacaan: Matius 2: 13-15.19-23
Ayat emas: “Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal
itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan
disebut: Orang Nazaret.” (Mat 2: 23)
TAAT KEPADA ORANG TUA
Dalam sebuah keluarga setiap anggota mempunyai peran dan tugas masing-masing. Papa
dan Mama kita juga mempunyai peran dan tugas yang tidak dapat tergantikan satu sama
lain. Lalu sebagai anak-anak, kita pun memiliki peran dan tugas di dalam keluarga yaitu
harus bersikap hormat dan taat kepada orang tua. Akan tetapi kalau ditanya susah tidak ya
menjalankan tugas tersebut? Jawabannya pasti susah-susah gampang. Sebagai orang muda
terkadang kita merasa paling benar, menganggap bahwa pemikiran orang tua kita itu masih
kuno sehingga sering terjadi perbedaan pendapat. Dari situ biasanya akan timbul
pertentangan-pertentangan yang dapat merusak suasana damai di dalam keluarga. Namun
apakah itu yang Tuhan kehendaki? Apakah kita bersedia memperbaiki diri dengan
berinisiatif untuk berdamai dan meminta maaf terlebih dahulu?
Sebagai seorang anak Tuhan tentu kamu tahu bahwa kita mempunyai Bapa yang
sungguh sempurna. Dia tahu segala yang terbaik bagi kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah
taat kepada perintah-Nya. Santo Yusuf begitu taat terhadap segala yang diperintahkan
Tuhan kepadanya maka ia dan keluarganya pun beroleh keselamatan. Demikian juga dengan
orang tua kita.Mereka hanya memikirkan yang terbaik bagi kita. Namun terkadang mereka
belum menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan maksud tersebut kepada kita.
Marilah kita belajar lebih sabar dan mencoba memahami orang tua kita. Kita taati segala
perintah mereka dan menghargai segala usaha yang telah mereka lakukan bagi kita.
Yakinlah bahwa kita pasti akan selamat.
Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami yang terkadang mengecewakan Engkau dan orang tua kami
dengan tidak menaati perintah mereka, ajariah kami agar mampu menghargai dan manaati
perintah mereka kepada kami. Amin.
Senin, 30 Desember 2013
Bacaan: Lukas 2: 36-40
Ayat emas: “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih
karunia Allah ada pada-Nya.” (Luk 2: 40)
MENJAGA PERTUMBUHAN IMAN
Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi sampai
dewasa. Pertumbuhan meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti pertambahan berat badan,
tinggi badan dan lain sebagainya. Sedangkan perkembangan meliputi ha-hal yang bersifat
psikologi seperti bertambahnya kemampuan-kemampuan tertentu dalam hal berpikir,
bertindak dan merasakan. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara seimbang maka
kita perlu melakukan beberapa langkah yang tepat seperti memberikan makanan yang sehat
dan begizi bagi tubuh kita, istirahat yang cukup, olah raga teratur, melatih kemampuan yang
kita miliki dan lain sebagainya. Dengan melakukan semua itu maka badan kita pun akan
tumbuh sehat dan kuat.
Tidak jauh berbeda dengan badan, iman yang kita pun perlu kita rawat dan jaga
dengan baik agar bertambah kuat dan sehat. Agar tumbuh dengan baik maka kita pun harus
memelihara dan menjaganya dengan baik. Kita harus melakukan beberapa langkah yang
tepat. Memilih produk makanan rohani yang tepat. Cara yang terbaik untuk meningkatkan
kekuatan iman adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa, membaca Kitab
Suci, ikut merayakan Ekaristi, dan lain sebagainya. Tetapi tidak cukup hanya itu kita juga
perlu melatih hati dan pikiran kita dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, jujur dan
rendah hati. Mari kita coba bersama-sama melakukannya agar iman kita bertambah sehat
dan kuat.
Doa: Ya Bapa, terima kasih karena Engkau telah memberikan iman kepada kami, bantulah
kami untuk merawat dan menumbuhkan iman yang kami miliki setiap hari. Amin
Selasa, 31 Desember 2013
Bacaan: Yoh. 1: 1-18
Ayat emas: “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke
dalam dunia.Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya
itu tidak menerima-Nya. “(Yoh 1: 9-11)
AKHIRI DENGAN INDAH
Tidak terasa satu tahun telah berlalu. Kini kita sudah sampai dipenghujung tahun 2013 dan akan
memasuki tahun yang baru. Banyak diantara kita yang sudah membuat berbagai macam
persiapan dalam rangka menyambut tahun yang baru bersama dengan keluarga, teman dan
semua orang-orang yang kita cintai. Kita mempersiapkan pesta, makanan yang lezat, pakaian
yang indah, rumah yang juga sudah dipercantik dengan segala macam pernak-pernik hiasan,
dan lain sebagainya. Ada juga sudah membuat rencana-rencana baru untuk dilaksanakan pada
tahun baru.
Kita begitu sibuk membuat berbagai macam persiapan fisik, lalu bagaimana dengan persiapan
rohani kita? Apakah secara rohani kita sudah siap menyongsong tahun yang baru dengan
semangat dan hati yang baru? Sang Terang telah datang ke tengah dunia untuk menerangi
hidup manusia, namun manusia tidak mengenalnya bahkan menolaknya. Banyak manusia lebih
suka hidup dalam situasi “remang-remang” bahkan dalam kegelapan. Dalam keremangan atau
kegelapan kita masih dapat menyembunyikan perbuatan-perbuatan jahat. Namun sebagai
pengikut Tuhan kita harus bisa melepaskan kedosaan kita dan hidup dalam terang. Maka hari
ini merupakan kesempatan yang indah bagi kita untuk melakukan perubahan. Melepaskan baju
lama kita yang penuh dosa dan mengenakan baju baru kita yang masih bersih. Di tahun yang
baru marilah kita memulai hidup yang baru dengan cara yang baru.
Doa: Ya Allah, kami bersyukur karena boleh melewati tahun 2013 dengan penyertaan-Mu,
bantulah aku untuk menyingkapkan segala dosa-dosaku dan melakukan perubahan supaya aku
layak untuk menyambut tahun yang baru. Amin.
SELAMAT HARI NATAL 2013
dan
TAHUN BARU 2014
Download