Analisis Kontribusi Penerimaan Retribusi Pasar Terhadap

advertisement
Analisis Kontribusi Penerimaan Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan”.
(Retribution Revenue Contribution Analysis Of Market Revenue (PAD) At
Pamekasan Department of Industry and Commerce Office )
R. Agoes Kamaroellah
(Jurusan Ekonomi & Bisnis Islam STAIN Pamekasan)
ABSTRACT
This research is a type of research descriptions on Pamekasan Department of Industry and
Commerce with the title "Analysis Of Market retribution Revenue Local Revenue Effectiveness In
Pamekasan Department of Industry and Commerce Office."
The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the revenue receipts retribution
areas adopted during the Department of Industry and Commerce Office Pamekasan by referring
to the Act. 32 of 2004 and Local Regulation No. 5 of 2000 on Market retribution.
The stages of analysis used by the author in the study were: (1). identify the activity-activity
market acceptance retribution. (2). effectiveness analysis (3). growth analysis (4). analysis
contribution
Results of research on service Department of Industry and Commerce Pamekasan show (1).
the activities of market acceptance of user charges in Pamekasan Department of Industry and
Commerce Office." been quite effective (2). retribution contribution to regional income market
from 2011 to 2014 has increased.
The conclusion of this research is the activities of market acceptance of user charges in
Pamekasan Department Office of Industry and Commerce Pamekasan been quite effective. .
Key words : retribution contribution markets, PAD District Pamekasan
PENDAHULUAN.
Menurut pendapat Abdullah & Alim (2004:2) menyatakan bahwa tujuan otonomi daerah
adalah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat,
pengembangan kehidupan berdemokrasi, keadilan, pemerataan dan pemeliharaan hubungan yang
serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah. Untuk dapat melaksanakan tujuan tersebut di
atas pemerintah daerah dapat melakukan suatu kegiatan yang dikenal dengan nama ”pinjaman
daerah”. Hal ini telah disampaikan oleh Siagian (1997:57) yang mengemukakan bahwa
”efektivitas organisasi sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan terhadap sumber dana, daya,
sarana dan prasarana yang ada”. Dengan demikian dana APBD yang digunakan tersebut harus
benar-benar dapat termanfaatkan untuk pembangunan sarana fisik maupun peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat dengan melakukan inovasi, kreatif, serta efisiensi.
Munawir (1998: 4) menjelaskan bahwa, ”retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang
dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk, pemaksaan ini bersifat
ekonomis, karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari pemerintah tidak dikenakan
iuran ini. Masih kecilnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah sebagai barometer tingkat
kemandirian daerah dalam menjalankan amanat otonomi daerah, sesuai dengan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004, mengharuskan Pemerintah Daerah secara terus menerus berupaya
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah, secara wajar
dan dapat dipertanggung jawabkan dengan memperhatikan kondisi masyarakat yang menjadi
subjek Pendapatan Asli Daerah.
Sumber penerimaan daerah Kabupaten Pamekasan yang lebih memungkinkan untuk
dikembangkan saat ini adalah penerimaan retribusi. Retribusi itu merupakan harga dan suatu
pelayanan langsung dari pemerintah daerah yang digunakan untuk menyediakan tempat pasar
yang strategis. Pemerintah daerah memungut retribusi tersebut kepada setiap pengguna sarana
dan prasarana pasar. Sedangkan dari pihak masyarakat langsung dapat merasakan jasa timbal
balik (kontraprestasi) yang diberikan oleh pemerintah Daerah. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang Kontribusi Penerimaan Retribusi Pasar Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Pamekasan ?”.
Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah (1) Seberapa besarnya tingkat efektifitas
pelaksanaan pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Pamekasan? (2) Seberapa besarnya tingkat
pertumbuhan pendapatan retribusi pasar yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Pamekasan ? (3) Seberapa besarnya kontribusi retribusi pasar yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap pendapatan asli daerah
Kabupaten Pamekasan?
KAJIAN TEORI
Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang
pengolahan pertanggung jawaban keuangan daerah, pengertian pendapatan daerah adalah semua
penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.
Berdasarkan Pasal 64 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
pemerintahan daerah, APBD dapat difinisikan yaitu rencana operasional keuangan pemerintah
daerah, dimana disatu pihak mengambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna
membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu dan
pihak lain mengambarkan perkiraan penerimaan dan sumber-sumber penerimaan daerah guna
menutupi pengeluaran tersebut.
Sedangkan pengertian Pendapatan Asli Daerah Adalah penerimaan yang diperoleh daerah
dari sumber-sumber di wilayahnya sendiri dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku terdiri dari: (a) Hasil Pajak Daerah mempunyai pengertian
negara yang diserahkan kepada daerah untuk dipungut berdasarkan peraturan undang-undang
yang digunakan guna membiayai pengeluaran daerah. (b) Hasil Retribusi Daerah adalah
pungutan daerah sebagai pembayaran atas pemakaian jasa atau karena mendapatkan jasa
pekerjaan, usaha atau milik daerah untuk kepentingan umum, atau karena jasa yang diberikan
oleh hak langsung atau tidak langsung. (c) Hasil Perusahaan Milik Daerah, Hasil Pengolaan
Daerah yang dipisahkan mempunyai pengertian suatu badan usaha yang dibentuk oleh daerah
untuk memperkembangkan perekonomian daerah dan untuk menambah penghasilan daerah. (d)
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pendapatan daerah ini tidak tergolong
pada sumber pendapatan murni daerah ataupun pendapatan yang berasal dari pemberian
pemerintah.
Retribusi merupakan sumber pendapatan daerah yang dipungut berdasarkan perundangundangan yang berlaku. Menurut Soeparmoko (2002:85) Retribusi daerah adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/
atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undangundang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan pasal 1 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 tentang retribusi daerah antara lain : (a).
Retribusi Jasa Umum merupakan retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan Pemerintah
daerah tujuan kepentingan dan kemanfaatan serta dapat dinikmati oleh pribadi atau badan (b)
Retribusi Jasa Usaha merupakan retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor
swasta. (c) Retribusi Perizinan Tertentu merupakan Retribusi atas jasa kegiatan tertentu oleh
Pemerintah Daerah dalam rangka perizinan kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud
untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
pengguna sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan Nomor 5 Tahun 2000 pasal
1 “pasar adalah suatu tempat dengan batas tertentu yang disediakan untuk melakukan usaha
kegiatan perdagangan dikuasai dan dikelola oleh pemerintah daerah”.
Pasar merupakan suatu unit usaha yang memiliki peran strategik atas jalannya jaringan
distribusi dari produsen ke konsumen yang membutuhkan suatu produk. Dengan demikian pasar
dapat dikatakan sebagai penyedia langsung kebutuhan harian masyarakat, dan berbagai interaksi
didalamnya yang melibatkan unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat (pedagang dan pembeli).
Kondisi ini menegaskan bahwa pasar merupakan salah satu kontributor yang cukup signifikan
bagi pelaksanaan pembangunan di daerah, karena melalui retribusi yang dihasilkan bisa
menambah pendapatan daerah
Sumber penerimaan daerah Kabupaten Pamekasan yang lebih memungkinkan untuk
dikembangkan saat ini adalah penerimaan retribusi. Retribusi itu merupakan harga dan suatu
pelayanan langsung dari pemerintah daerah yang digunakan untuk menyediakan tempat pasar
yang strategis. Pemerintah daerah memungut retribusi tersebut kepada setiap pengguna sarana
dan prasarana pasar. Sedangkan dari pihak masyarakat langsung dapat merasakan jasa timbal
balik (kontraprestasi) yang diberikan oleh pemerintah Daerah.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian tingkat efektifitas
dari kegiatan merupakan perbandingan antara keluaran (output) yang direncanakan untuk dicapai
dengan out put yang benar-benar tercapai. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan
terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut maka dapat dikatakan semakin efektif pula organisasi
atau perusahaan tersebut.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu pemecahan atas suatu
yang masalah yang timbul dengan mengkaji secara terperinci latar belakang pelaksanaan
Retribusi Pasar serta efektifitas yang berhubungan dengan pencapaian target yang ditetapkan dan
kontribusi penerimaan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah .
Hasil realisasinya dapat diketahui tingkat efektifitas dari pelaksanaan penerimaan retribusi
pasar. Menurut Abdul Halim (2004:64) dengan rumus sebagai berikut :
Y AP

PPAD
X 100%
RPAD
YAP = Efektifitas , PPAD = Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar, RPAD = Anggaran Penerimaan
Retribusi Pasar
Untuk melihat pertumbuhan dari penerimaan retribusi pasar dengan membandingkan antara
penerimaan retribusi pasar dengan penerimaan retribusi pasar tahun sebelumnya, menurut Dewi
Patmawati : (1996:36) dengan rumus sebagai berikut:
PPR

Pth n  PRthn1
PRthn1
X 100%
PPR = Pertumbuhan Retribusi Pasar, P th- = Penerimaan Retribusi Pasar, PRth-n-1 = Penerimaan
Retribusi Pasar Tahun Sebelumnya
Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas dapat memberikan gambaran tentang besarnya
kontribusi penerimaan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah dengan rumusan sebagai
berikut :
KPR 
PRth n
PADFthn
X 100%
KPR = Konstribusi Retribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah, PR
Pasar, PAD th-n = Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
th-n
= Penerimaan Retribusi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Tingkat Efektifitas Retribusi Pasar Kabupaten Pamekasan Tahun 2011-2014.
Efektifitas Retribusi Pasar yaitu perbandingan antara penerimaan Retribusi Pasar dengan target
penerimaan. Retribusi Pasar
Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari pelaksanaan penerimaan retribusi pasar, dengan
membandingkan target yang ditetapkan dengan hasil realisasinya, dengan rumus sebagai berikut:
PPAD
x 100%
R PAD
Dimana :
YAP = Efektifitas
PPAD = Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar
RPAD = Anggaran Penerimaan Retribusi Pasar
Data Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar dan Target Penerimaan Retribusi Pasar
Kabupaten Pamekasan Tahun 2011-2014
Retribusi Pasar
No
Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
1.
2011
90.820.000
2.
2012
90.820.000
96.332.500
3.
2013
93.000.000
94.556.900
4.
2014
93.000.000
94.974.500
YAP =
119.369.000
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan.
Dari data diatas, dapat diperoleh bahwa pada tahun 2011 efektifitas Retribusi Pasar adalah :
Rp 96.332.500
x 100% = 106,06%.
Rp 90.820.000
Dari data diatas, dapat diperoleh bahwa pada tahun 2012 efektifitas Retribusi Pasar adalah :
Rp 94.556.900
x 100% = 104,11%.
Rp 90.820.000
Dari data diatas, dapat diperoleh bahwa pada tahun 2013 efektifitas Retribusi Pasar adalah :
Rp 94.974.500
x 100% = 102,12%.
Rp 93.000.000
adalah :
Rp 119.369.000
x 100%. = 128,35%.
Rp 93.000.000
Dari semua perhitungan efektifitas Retribusi Pasar yang diperoleh dari tahun 2011-2014
diketahui bahwa efektifitas Retribusi Pasar untuk tahun 2011-2014 sangat efektif. Sesuai dengan
kriteria efektifitas bahwa apabila rasio efektifitasnya mencapai > 100% maka dikatakan sangat
efektif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Dari data diatas dapat dikatakakan sangat efektif dikarenakan yaitu:
1.
Realisasi penerimaan Retribusi Pasar yang sudah mencapai target, hal ini sudah ada upaya
dari Permerintah Kabupaten Pamekasan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor
Retribusi Pasar dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi Retribusi Pasar.
2. Telah dilakukan sosialisasi kepada wajib pajak tentang pentingnya Retribusi Pasar untuk
pembangunan daerah
Analisis Tingkat Efisiensi Retribusi Pasar Kabupaten Pamekasan tahun 2011-2014
Laju pertumbuhan Retribusi Pasar yaitu kemampuan pemerintah daerah dalam
mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya dalam memungut Retribusi Pasar.
Laju pertumbuhan Retribusi Pasar menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam
mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya dalam memungut Retribusi Pasar dapat
dianalisis tentang besarnya laju pertumbuhan retribusi pasar dengan rumusan sebagai berikut :
Pth-n  PR tj-n -1
PPR =
x 100%
PR th-n -1
Keterangan:
PPR
= Pertumbuhan Retribusi Pasar
Pth-n
= Penerimaan Retribusi Pasar
PRth-n-1
= Penerimaan Retribusi Pasar tahun sebelumnya
Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar tahun 2012 adalah :
Rp 94.556.900 - Rp 96.332.500
x 100% = - 1,84%.
Rp 96.332.500
Data perhitungan data diatas, dapat diperoleh bahwa Realisasi Retribusi Pasar pada tahun 2012
adalah sebesar – 1,84% dengan demikian, dapat dikatakan bahwa laju pertumbuhan retribusi
pasar pada tahun 2012 tidak berhasil karena nilai persentase laju pertumbuhan kurang dari 30%
Laju pertumbuhan Retribusi Pasar tahun 2013 adalah :
RP 94.974.500 - Rp 94.556.900
x 100% = 0,44%.
Rp 94.556.900
Dari perhitungan data diatas, dapat diperoleh bahwa realisasi Retribusi Pasar pada tahun 2013
adalah sebesar 0,44% dengan demikian, dapat dikatakan bahwa laju pertumbuhan retribusi pasar
pada tahun 2013 tidak berhasil karena nilai persentase laju pertumbuhan kurang dari 30%
Laju pertumbuhan Retribusi Pasar tahun 2014 adalah:
Rp 119.369.000 - Rp 94.974.500
x 100% = 25,68%.
Rp 94.974.500
Dari data diatas, dapat diperoleh bahwa realisasi Retribusi Pasar pada tahun 2014 adalah sebesar
25,68% dengan demikian, dapat dikatakan bahwa laju pertumbuhan retribusi pasar pada tahun
2014 tidak berhasil karena nilai persentase laju pertumbuhan kurang dari 30%
Berdasarkan semua perhitungan laju pertumbuhan Retribusi Pasar yang diperoleh dari tahun
2011-2014 diketahui bahwa laju pertumbuhan Retribusi Pasar untuk tahun 2012, 2013, 2014
tidak berhasil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Analisis Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar Kabupaten Pamekasan dapat diketahui berdasarkan
perhitungan, bahwa pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dikatakan tidak berhasil sesuai
dengan kriteria Laju Pertumbuhan dikatakan bahwa apabila nilai Persentase Laju Pertumbuhan
kurang dari 30% maka tidak berhasil, hal ini disebabkan karena:
a. Kurangnya kesadaran wajib Retribusi Pasar untuk memenuhi kewajibannya sehingga laju
pertumbuhan Retribusi Pasar menurun.
b. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pungutan Retribusi Pasar
c. Rendahnya pengetahuan petugas, karena kebanyakan pendidikan setara dengan SMA
Analisis Prospek Pemungutan Retribusi Pasar dalam Peningkatan Kontribusi Retribusi Pasar
Kabupaten Pamekasan Tahun 2011-2014. Kontribusi yaitu sumbangan dari penerimaan Retribusi
Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas dapat memberikan gambaran tentang besarnya
kontribusi penerimaan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah dengan rumusan sebagai
berikut :
PR th-n
KPR =
x 100%
PADFth-n
Dimana :
KP
= Konstribusi Retribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
PRth-n
= Penerimaan Retribusi Pasar
PADth-n = Penerimaan Pendapatan Ash Daerah
Kontribusi Retribusi Pasar tahun 2011 adalah :
Rp 96.332.500
x 100% = 349,60 %.
Rp 27.554.975.
Dari data diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa kontribusi retribusi pasar tahun 2011
memberikan kontribusi sangat baik, hal ini dilihat dari nilai perhitungan kontribusi sebesar
349,60 %, sesuai dengan kriteria kinerja keuangan apabila mencapai presentasi > 50 %
dikatakan sangat baik.
Kontribusi Retribusi Pasar tahun 2012 adalah :
Rp 94.556.900
x 100% = 239.81%.
Rp 39.428.414
Dari data diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa kontribusi retribusi pasar tahun 2012
memberikan kontribusi sangat baik, hal ini dilihat dari nilai perhitungan kontribusi sebesar
239.81%, sesuai dengan kriteria kinerja keuangan apabila mencapai presentasi > 50 % dikatakan
sangat baik.
Kontribusi Retribusi Pasar tahun 2013 adalah :
Rp 94.974.500
x 100% = 217.90 %.
Rp 43.586.039
Dari data diatas, dapat diperoleh bahwa kontribusi retribusi pasar tahun 2013 memberikan
kontribusi sangat baik, hal ini dilihat dari nilai perhitungan kontribusi sebesar 217.90 %, sesuai
dengan kriteria kinerja keuangan apabila mencapai presentasi > 50 % dikatakan sangat baik.
Kontribusi Retribusi Pasar tahun 2014 adalah :
Rp 119.369.000
x 100% = 219.58 %.
Rp 54.360.074
Dari data diatas, dapat diperoleh bahwa kontribusi retribusi pasar tahun 2014 memberikan
kontribusi sangat baik, hal ini dilihat dari nilai perhitungan kontribusi sebesar 219.58 %, sesuai
dengan kriteria kinerja keuangan apabila mencapai presentasi > 50 % dikatakan sangat baik.
Berdasarkan semua perhitungan kontribusi Retribusi Pasar yang diperoleh dari tahun 20112014 diketahui bahwa kontribusi Retribusi Pasar untuk tahun 2011-2014 sangat baik. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Analisis Kinerja Keuangan dari Retribusi Pasar Kabupaten Pamekasan dapat diketahui
berdasarkan perhitungan, bahwa pada tahun 2011 prestasi Kinerja Keuangan sebesar 349,60%,
hal ini menunjukkan kreteria sangat baik, karena apabila dibandingkan dengan Kriteria Kinerja
keuangan lebih besar (>50,01 %). Pada tahun 2012 prestasi Kinerja Keuangan sebesar 239,81%,
hal ini menunjukkan kriteria sangat baik, karena apabila dibandingkan dengan Kriteria Kinerja
keuangan lebih besar (>50,01 %). Pada tahun 2013 prestasi Kinerja Keuangan sebesar 217,90%,
hal ini menunjukkan kreteria sangat baik, karena apabila dibandingkan dengan Kriteria Kinerja
keuangan lebih besar
(>50,01 %). Pada tahun 2014 prestasi Kinerja Keuangan sebesar 219,58
%, hal ini menunjukkan kreteria sangat baik, karena apabila dibandingkan dengan Kriteria
Kinerja keuangan lebih besar (>50,01 %)
Hal ini disebabkan antara lain.
1. Pelayanan Retribusi Pasar maksimal.
2. Tidak ada pungutan biaya untuk penarikan Retribusi Pasar
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan yang penulis lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut : Retribusi Pasar di Pamekasan selam kurun waktu empat tahun yaitu sejak tahun 20112014 untuk laju pertumbuhan Retribusi Pasar yang dikatakan tidak berhasil, proporsinya
terhadap pendapatan asli daerah untuk tahun 2011, 2012, 2013, 2014 masih tidak berhasil,
walaupun lebih banyak yang tidak berhasil, namun Retribusi Pasar cukup berperan dalam
mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Pamekasan.
Retribusi Pasar di Kabupaten Pamekasan untuk tahun 2011-2014 dinilai sangat efektif
karena sudah melebihi dari nilai rata-rata 100%, dan in-efisien selama empat tahun sebab tidak
ada biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemungutan Retribusi Pasar. Kontribusi Retribusi
Pasar terhadap pendapatan asli daerah dapat dikatakan sangat baik karena pada tahun 2011-2014
lebih dari 100,00% atau realisasi Retribusi Pasar lebih besar dibandingkan dengan pendapatan
asli daerah, dengan demikian secara keseluruhan sudah mencapai target yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Pamekasan serta memperhatikan kesimpulan yang diperoleh maka penulis
menyarankan hal-hal sebagai berikut : Pemerintah Kabupaten Pamekasan atau petugas
mempunyai ketegasan dalam memberikan sanksi ataupun denda bagi wajib Retribusi Pasar
maupun petugas apabila melakukan pelanggaran terhadap pembayaran ataupun penyalahgunaan
Retribusi Pasar. Untuk lebih mengoptimalkan penerimaan Retribusi Pasar pada pencapaian
target, diupayakan melaksanakan pengawasan untuk meningkatkan lagi kinerja petugas sehingga
pencapaian kontribusinya semakin meningkat, mengingat banyaknya perkembangan objek
Retribusi Pasar di Pamekasan yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Dearden, Bedford. 1992. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Penyusunan Prosedur Dan Metode. Edisi Kelima. Yogyakarta:
BPFE Universitas Gajah Mada.
Bambang, Kesit. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah. Jakarta : Grafindo
Davey, Kenneth. 1988. Pembiayan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Dunn,N,William. 1999. Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua. Yokyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Departemen Dalam Negeri. 2004. Undang-Undang Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah. Surabaya: Serba Jaya.
Departemen Dalam Negeri. 2000. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997
Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Dearah.
Departemen Dalam Negeri. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2001 Tentang Retribusi Daerah. Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Gesit Purnamasari, 2006 Analisis Penerimaan Retribusi Pasar Dalam Upaya Meningkatkan
PAD di Kabupaten Temanggung
Halim Abdul 2004. Akuntansi Sektor Publik Dan Akuntansi Keiangan Daerah. Yogyakarta:
YKPN.
Yuliningsih. Tatik 2002 Analisis Efektifitas Pemungutan Retribusi Pasar di Kabupaten
Purbalingga”
Komariah Siti Eneng. 2009. Analisis Penerimaan Pajak Hotel dan Kontribusinya terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Bandung : FPEB
Kustiawan, Memen. 2005. Pengaruh Faktor Pendorong dan Penghambat Terhadap Peran dan
Orientasi Pemerintah Daerah dalam Mengoptimalkan
Pendapatan Asli Daerah.
Bandung : UPJ.
Munawir, 2000, Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Jogjakarta.
Mulyadi . 2001.Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta. Salemba Empat
Mamesah. 1995. Sistem Administrasi Keuangan Daerah. PT Gramidia Pustaka Utama.
Patmawati, Dewi. 1996. Ef'ektifitas Pemungutan Retribusi Pasar Guna Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah. Universitas Muhammaddiyah Malang.
Pamekasan, Kabupaten. 2000. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 13 Tahun 2012
Tentang Retribusi Jasa Umum.
Prakoso, Kesit Bambang, 2005, Pajak dan Retribusi Daerah, Yogyakarta: UII Press.
Republik. Indonesia. Departemen Dalam Negeri. 1997. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintah Daerah. Departemen Dalam
Negeri.
Siregar, Baldric. 1998. Akuntansi Pemerintahan Dengan Sistem Dana . Yogyakarta. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Sulistyo-Basuki. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku
Soeparmono. 2002. Ekonomi Publik Untuk Keuangan Dan Pemerintahan Daerah,. Yogyakarta.
Andi Offset.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Download