BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Pada sub bab ini membahas mengenai jurnal- jurnal dan penelitian yang sudah
pernah dilakukan sebelumnya. Tujuannya, agar peneliti dapat membandingkan hasil
karya sebelumnya. Berikut adalah tabel perbandingannya
No Judul Skripsi
Respon
1
Teori
Hasil Penelitian
Metodologi
khalayak
Terhadap
pada
Perubahan
penelitian
Format
S-O-R
jurnal
ini,
dilakukan
terharap
reaksi Pendekatan
masyarakat terhadap
kuantitatif.
Acara
Program"Suara
Anda" di Metro
perubahan format pada program Jenis Penelitian
TV
" Suara Anda" di Metro TV,
deskriptif
(tissa
rakhma,2013)
Universitas
disebutkan bahwa masyarakat
Bina
memiliki nilai terkecil pada metode
Nusantara
variabel respon
dimensi
dimensi
afektif
penelitian survei
pada
berita.
sub
Dengan
pernyataan bahwa jumlah
berita kriminal lebih banyak
sehingga lebih menarik.
Dan adanya perbedaan respon
yang diperoleh dari masyarakt
berdasarkan jenis
kelamin dan pekerjaan
2
Respon Khalayak
Tujuan penelitian ini adalah
Terhadap
untuk
Program Musik
"Inbox"
SCTV
S-O-R
mengetahui
khalayak terhadap
respon Pendekatan
Kuantitatif
program musik "Inbox" sebagai Jenis Penelitian
sebagai Lapangan
lapangan
kerja Baru Bagi
masyarakat dari kelas
Masyarakat Dari
sosial bawah. Dengan analisis Metode
Kelas
bivariat,
Sosial
Bawah
kerja
baru
didapatkan
bagi Deksriptif
respon penelitian
berdasarkan jenis
(Rizkyan
Adi
Pradana,
2013)
kelamin,
survei.
bahwa
sebanyak
62,2% responden perempuan
Bina Nusantara
tidak setuju jika untuk
menjadi
penonton
bayaran
harus memiliki wajah yang
menarik
3
Respon Khalayak
Pada Jurnal ini dapat dilihat
Pada
perubahan sikap pada khalayak. Pendekatan
Tayangan
Extreme
S-O-R
Khalayak terhadap
kualitatif
Makeover: Weight
kesehatan dan juga lingkungan
Loss
sekitarnya. Hal ini memberi Jenis penelitian
Edition
di
ABC TV
kesimpulan bahwa
eksplanatif
Untuk Memotivasi
Metode
Dirinya
betul
Menurunkan Berat
pengaruh pada penonton
Badan
Kasus
acara
ini
membawa penelitian
wawancara.
(Studi
pada
5
Anggota Pusat
Kebugaran
di
Jakarta) Esabella
Ellora Winoto
2013, Universitas
Bina Nusantara
no
Judul Skripsi
Media
1
social
Influences
Teori
on
Hasil Penelitian
Metodologi
Jumlah penonton terbesar Pendekatan
Teori
dapat dilihat
kuantitatif
outcomes:The impact of Peluru melalui presentase jumlah Jenis
MTV'S
jenis kelamin,
penelitian
deskriptif
Metode
penelitian
16 and pregnant on teen
chilbearing
(Mellisa
yaitu wanita sebesar 59%
S.
Kearney,
2014),
Melihat
hasilnya,
82%
remaja merasa
University
of
Maryland
online
survei
mendapat edukasi melalui
media massa
televisi, efek afeksi sebesar
78% berperan
besar dalam kasus ini, dapat
dikatakan acara
ini
berhasil
memberi
pengaruh afektif
kepada masyarakat melalui
media massa
The 'Event as Event' and
2
Media memiliki pengaruh Pendekatan
S-O-R khusus bagi
'the
kualitatif
Jenis
Event
as
News':
The
signifinance
Masyarakat. Penonton yang penelitian
menonton
eksplanatif
metode
berita perang memiliki efek penelitian
of 'Consonance' for Media
keprihatinan
Effect Research (Elisabeth
yang lebih tinggi dibanding
Noelle
orang yang tidak
Neumann,
University of
2014),
menonton
sama
survei
sekali.
Disimpulkan bahwa
Tayangan
Harvard)
online
berita di
jam
prime time lebih
memiliki efek yang besar
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti
‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid,
1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (Prof. Dr. Hafied Cangara, M.
Sc.1998:20).
Hoveland (1948:371) mendefinisikan komunikasi adalah proses di mana
individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain. (
Wiryanto, 2008 : 6). Definisi komunikasi menurut Carl I. Hovland, komunikasi
adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsangperangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah
tingkah laku orang lain (Arifin, 2006:26).
Anwar arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi
makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan Komunikasi sebagai proses
sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli
ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang
secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
Menurut Laswell, komunikasi adalah “proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu
(Effendy, 2011 : 10).
Hal tersebut dapat dilihat dalam kajian model komunikasi dibawah ini :
SENDE
R
MESSAG
E
MEDIA
FEEDBACK
Gambar 2.1 Model Komunikasi
RECEIVE
R
EFFECT
Sender :
Komunikator merupakan individu yang menyampaikan pesan
kepada seseorang atau sejumlah orang.
Message :
Pesan atau informasi merupakan pernyataan yang didukung oleh
lambang, dapat berupa ide atau gagasan yang memiliki makna
yang disampaikan oleh komunikator.
Media :
Saluran komunikasi yang merupakan tempat penyalur pesan dari
komunikator kepada komunikan.
Receiver :
Orang (komunikan) yang menerima pesan dari komunikator.
Effect :
Dampak pengaruh dari pesan atau sebagai hasil dari proses
komunikasi.
Feedback :
Umpan balik, yaitu tanggapan ataupun respon komunikan
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Harorl D. Lasswell, memaparkan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan
suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To
whom? With what effect (Dedy Mulyana,2005:69)
Dari seluruh pemaparan definisi komunikasi menurut ahli, dapat disimpulkan
bahwa pada umumnya komunikasi merupakan proses dimana penyampaian pesan
dari komunikan kepada komunikator yang disertai dengan feedback.
2.2.1.1 Tujuan dan Fungsi Komunikasi
Dalam berkomunikasi, masing-masng individu memiliki tujuan masing-masing,
tujuan komunikasi (Effendy, 2007 : 55)
a. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada
masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta
terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta
dalam pilihan suara pada pemilu
b. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat
dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya.
c. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan
akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan
informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama
informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan
dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya
pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
d. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat
dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
Sedangkan fungsi komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut (Effendy,2003:55):
e. Menginformasikan (to inform)
Merupakan pengumpulan, penyampaian, pemrosesan, penyebaran, berita, data,
gambar, fakta, pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti
dan bereaksi secara jelas terhadap lingkungan dan orang lain, agar dapat mengambil
keputusan dengan tepat.
f.Mendidik (to educate)
Komunikasi mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, pendidikan,
keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
g.Menghibur (to entertain)
Menghibur dengan maksud penyebarluasan simbol, suara, pencitraan dari drama,
kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan dan sebagainya untuk
rekreasi dan kesenangan suatu kelompok atau individu.
h.Mempengaruhi (to influence)
Mempengaruhi disini berupa tindakan persuasif dimana komunikator berusaha untuk
mempengaruhi komunikan untuk mengikuti kemauan ide atau gagasan yang
dilontarkan oleh komunikator.
2.2.2 Komunikasi Massa
Para ahli berpendapat bahwa komunikasi massa merupakan komunikasi yang
dilakukan melalui media massa. Komunikasi massa diadopsi dari bahasa inggris,
mass communication, yang merupakan kependekan dari mass media communication.
Artinya adalah komunikasi yang menggunakan media massa.
Pengertian komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner (Rakhmat, 2003:188) yakni: komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass
communication is messages communicated through a mass medium to a large
number of people).
Definisi komunikasi massa yang lebih terperici dikemukakan oleh alhli
komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is
the technologically and institutionally based production and distribution of the most
broadly shared continous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi
massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industry (Rakhmat, 2003:188).
Effendy (2005:22-25) menyebutkan karakteristik dari komunikasi massa,
yaitu:
a. Komunikasi massa berlangsung satu arah, dalam hal ini hanya terjadi arus
komunikasi tanpa feedback.
b. Komunikator pada komunikasi massa berlembaga, media massa sebagai saluran
komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu organisasi atau institusi.
c.Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, pesan yang disebarkan melalui
media massa bersifat umum karena diperuntukan kepada umum, jadi tidak secara
khusus memihak pada perseorangan atau kelompok tertentu.
d.Media dalam komunikasi massa menyebabkan keserempakan, kemampuannya
untuk menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan- pesan
yang disebarkan.
e.Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, dalam komunikasi massa
khalayak yang ditunjuk adalah siapa saja yang bersifat heterogen atau khalayak
umum.
2.2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa
Pada awal berkembangnya, komunikasi massa berasal dari pengembangan
kata media komunikasi massa. Burhan Bungin (2011:78) dalam bukunya yang
berjudul sosiologi komunikasi menjelaskan fungsi komunikasi massa, yaitu:
a. Fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan ini bias berupa peringatan dan control
social maupun kegiatan persuasive. Pengawasan dan kontrol social dapat dilakukan
untuk aktivitas preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Fungsi social learning. Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa
adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media
massa bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana
komunikasi massa itu berlangsung.
c. Fungsi penyampaian informasi. Komunikasi massa yang mengandalkan media
massa, memiliki fungsi utama. Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada
masyarakat luas.
d. Fungsi transformasi budaya. Fungsi informatif adalah fungsi yang bersifat statis,
namun fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Fungsi
transformasi budaya ini menjadi penting dan terkait dengan fungsi lainnya. Terutama
fungsi social learning. Akan tetapi, fungsi transformasi budaya lebih kepada
tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global.
e. Hiburan. Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan
fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan. Terutama
karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi- fungsi hiburan
yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.
2.2.2.2 Efek Komunikasi Massa
Dalam
berkomunikasi
antara
komunikator
dan
komunikan,
pasti
menimbulkan efek aksi dan reaksi, hal tersebut juga berlaku pada proses komunikasi
antara satu orang kepada khalayak. Donald K Robert mengungkapkan, “efek
hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh
karena fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang
disampaikan oleh media massa.
Berikut ini beberapa penjelasan dari efek-efek komunikasi yang dikemukakan
beberapa ahli.
Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990)
1.
Efek Primer
Efek primer mencakup terpaan, perhatian dan pemahaman.
2.
Efek Sekunder
Efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan
sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih)
Namun menurut Ariyanto (2012: 52) yang juga mengutip beberapa pendapat
para ahli, efek-efek komunikasi massa terdiri dari:
1. Efek Kognitif
Efek
kognitif
adalah
akibat
yang
timbul
pada
diri
komunikan
yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa,
kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita
kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa
bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang
sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya,
khalayak diharapkan dapat merasakannya.
3. Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk
perilaku, tindakan atau kegiatan. Misalnya saja seseorang membaca iklan kampanya
Gita Wirjawan dan ternyata sangat menyukainya, untuk membantu Gita, ia
melakukan aksi berkampanye di bundaran Hotel Indonesia.
Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak.
Media membentuk opini publik untuk membawakannya pada perubahan yang
signifikan.
Mc Luhan mengemukakan media is the message, media adalah pesan itu sendiri.
Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Menurut Steven
M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu :
1. Efek ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi,
distribusi, dan konsumsi jasa media massa.
2. Efek sosial, berkatian dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai
akibat dari kehadiran media massa
3. Penjadwalan kegiatan sehari-hari, kehadiran media massa membuat aktivitas
sehari-hari berpangaruh terhadap adanya media.
4. Efek hilangnya perasaaan tidak nyaman, orang menggunakan media untuk
memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan
tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa dan sebagainya.
5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai
perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya orang akan
mempunyai perasaan positif terhadap Detik.com dari pada Koran okezone.com.
Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat
kaitannya dengna pengalaman individu bersama media massa tersebut.
6.
2.2.3 Media Massa
2.2.3.1 Definisi Media Massa
Media massa merupakan suatu alat untuk menyampaikan pesan dari sumber
kepada masyarakat (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, film, radio dan televisi, internet,dll
Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam
proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan
tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh media (Agee dalam
Ardianto, 2007 : 58). Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita.
Media membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan.
UU No. 40 tahun 1999 tentang media massa menjelaskan bahwa
media massa adalah wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,
dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan
gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
2.2.3.2 Sejarah Media Massa
Kata media massa berasal dari medium dan massa, kata "medium" berasal
dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana atau saluran yang
diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan dan yang pada
pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa" yang berasal dari
daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada hakikatnya terarah kepada
semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya adalah sesuai dengan sirkulasi
dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu tipe baru dari komunikasi yang
sesuai dengan kebutuhan fundamental dari masyarakat dewasa ini.
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun
1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk
mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini
sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah
memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi
daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang
terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak
pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber
atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media
massa tertentu.
2.2.3.3 Jenis-Jenis Media Massa
A. Media massa tradisional
Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki
organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa
digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar).
Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran
tertentu.
3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi
informasi yang mereka terima.
4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
B. Media massa modern
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial
budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke
dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini
terdapat ciri-ciri seperti:
1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS
atau internet misalnya)
2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh
individual
3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
5.Penerima yang menentukan waktu interaksi
2.2.3.4 Bentuk-Bentuk Media Massa
Media massa terbagi menjadi dua bagian yaitu media cetak dan media
elektronik. Media cetak terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid. Dll. Sedangkan
media elektronik adalah radio, dan televisi (Barus, 2010). Namun pada bab ini hanya
surat kabar, radio dan televisi yang akan dijabarkan.
1.Surat Kabar
Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar abad pertengahan
yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya seputar pengumuman pemerintah kota
Venesia di samping berita-berita lainnya.
Surat kabar hanya mentransformasikan informasi berupa teks dan grafis. Namiun
surat kabar menjadi popular karena sifatnya yang sederhana menyebabkan ia
hamper-hampir tak tergantikan oleh media apa pun. Sebagai media transmisi, surat
kabar relatif dapat mentransmisikan informasi dari sumber berita ke khalayak dalam
waktu yang cepat. Istilah real-time pada surat kabar, memiliki keterbatasan karena
proses surat kabar yang membutuhkan waktu. Karena itu surat kabar dapat terbit
harian, mingguan, dan bulanan. Dengan demikian, maka konsep real- time untuk
surat kabar adalah dalam kurun waktu terbitannya.
2.Radio
Pada awal abad ke-20 ditemukan media radio oleh seseorang berkebangsaan Italia,
Guglielmo Marconi, tepatnya tahun 1874. Sejak awal kemunculannya secara
komersial itu radio penyiaran hanya digunakan untuk keperluan hiburan dan
promosi. Kemudian, radio ternyata dapat juga digunakan untuk media penyampaian
berita. Keampuhan radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan
terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu. Jangkauannya
yang lebih luas dan cepat sungguh mengejutkan banyak orang ketika itu.
3.Televisi
Televisi pertama kali ditemukan oleh John L. Baird tahun 1926 yang
mendemonstrasikannya lewat radio BBC (British Broadcasting Corporation) di
London, Inggris.Sejak kemunculan media televisi, penyiaran berita mulai
menimbulkan shock di kalangan media cetak dan radio. Media televisi sebagai
fenomena baru dalam dunia jurnalisme muncul secara menawan. Ada yang
mengatakan, jika dulu orang berhamburan ke luar rumah mencari surat kabar kalau
ada suatu peristiwa genting, kini orang buru-buru masuk rumah menyetel pesawat
televisi.
Kehadiran media televisi, jurnalisme radio atau jurnalisme televisi sebagai
istilah juga dirasakan kurang memadai. Orang lalu menggunakan istilah baru untuk
kedua bentuk jurnalisme tersebut, yaitu jurnalisme elektronik (electronics
journalism) yang juga mencakup jurnalisme media internet dan sebagai media
pemberitaan yang disebut media elektronik (electronics media).
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni member
informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi tugas menghibur lebih
dominan pada media teleivisim sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa fakultas ilmu komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa umumnya
tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan.
Menurut buku komunikasi massa karangan Ardianto ( 2012: 137),
karakteristik televisi adalah:
1. Audiovisual. Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat
dilihat. Jadi, apabila media lain speerti radio hanya bisa didengar melalui kata-kata,
maka televisi dapat melihat gambar yang bergerak.
2. Berpikir dalam gambar. Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara
televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah
acara, ia harus berpikir dalam gambar. Begitu pula bagi seorang komunikator yang
akan menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat
melakukan berpikiran dalam gambar.
3. Pengoperasian lebih kompleks. Dibandingkan dengan radio, pengoperasian
televisi lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk menayangkan
acra siara berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat memakan
kru hingga 10 orang. Hal ini diakibatkn karena banyaknya alat yang harus
dioperasikan.
2.2.4 Media Internet
2.2.4.1 Definisi
Media internet disebut juga Digital Media– adalah media yang tersaji secara
online di internet. Pengertian Media internet dibagi menjadi dua pengertian:
1. Umum. Pengertian Media internet secara umum, yaitu segala jenis atau format
media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara.
Dalam pengertian umum ini, media internet juga bisa dimaknai sebagai sarana
komunikasi secara online. Dengan pengertian media internet secara umum ini, maka
email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (social media)
masuk dalam kategori media internet.
2. Khusus. Pengertian media internet secara khusus yaitu terkait dengan pengertian
media dalam konteks komunikasi massa. Media –singkatan dari media komunikasi
massa– dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu,
seperti publisitas dan periodisitas.
2.2.4.2 Karakteristik Media Internet
Menurut Bungin (2011: 136) karakteristik dan keunggulan media online
dibandingkan ”media konvensional” (cetak/elektronik) antara lain:
1. Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
8. Interaktif, dua arah, adanya fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dsb.
9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di arsip dan dapat ditemukan melalui
”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
10. Terhubung dengan sumber lain yang berkaitan dengan informasi tersaji.
2.2.5
Respon dan Ekspos Pemberitaan
Respon adalah setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau
balasan (respon) terhadap rangsangan atau stimulus (Sarlito,1995). Menurut Gulo
(1996), respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung pada stimulus atau
merupakan hasil stimulus tersebut. Individu manusia berperan serta sebagai
pengendali antara stimulus dan respon sehingga yang menentukan bentuk respon
individu terhadap stimulus adalah stimulus dan faktor individu itu sendiri (Azwar,
1988). Interaksi antara beberapa faktor dari luar berupa objek, orang-orang dan
dalam berupa sikap, mati dan emosi pengaruh masa lampau dan sebagiannya
akhirnya menentukan bentuk perilaku yang ditampilkan seseorang.
Respon seseorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif
(Azwar, 1988). Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung
untuk menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk
menjauhi objek tersebut.
Pemberitaan merupakan kegiatan menyiarkan berita melalui media massa,
menyebarkan informasi melalui media massa. Ekspos merupakan penyorotan pada
suatu topik, biasanya dilakukan pada suatu informasi dan berita yang dianggap
sedang marak dibicarakan. Maka dari itu ekspos pemberitaan adalah penyorotan dan
pemfokusan pada suatu berita dan informasi secara terus menerus melalui media
massa dan disampaikan kepada masyarakat luas. Ekpos berita dapat dilakukan
melalui banyak media, seperti media social, media internet.
2.2.6
Media Sosial
2.2.6.1 Definisi Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran usergenerated content. Enda Nasution (2013: 13) menjelaskan dimana pengertian dari
kata “media” di social media datang dari “medium”, atau wadah dimana orang dapat
saling berhubungan dan menjalin interakasi sosial. Dan dengan adanya media sosial
akan memungkinkan satu manusia berhubungan dengan manusia yang lain tanpa ada
batasan ruang dan waktu.
Dalam buku Advertising 2.0 (2008: 20) Tracy L. Tuten mengatakan bahwa
media sosial merujuk kepada komunitas online yang saling berhubungan serta
berkomunikasi dengan lancar. Komunitas ini mempermudah anggotanya untuk
memproduksi, mempublikasikan, mengontrol, memberi kritik, memberi rangking,
dan berinteraksi dengan hal-hal yang ada di media. Dijelaskan juga nantinya
pemasaran melalui media sosial dapat membangun citra, mencari tau opini
konsumen, menanamkan kredibilitas dan kepercayaan pada brand, meningkatkan
citra sebuah brand, dan lain sebaginya (2008: 26).
2.2.6.2 Klasifikasi Media Internet
Dalam pemberitaan di media internet, beberapa isinya dapat digolongkan
menjadi beberapa klasifikasi, yaitu:
1.
Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun
mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter
2. Konten
para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik
seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube
3.Situs jejaring social
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu
bisa seperti foto – foto. contoh facebook
2.2.6.3 Twitter
Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog mikro atau dapat dikatakan
sebuah jejaring sosial seperti halnya Facebook. Di Indonesia memang Twitter kalah
populer dibandingkan dengan Facebook yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200
juta
pengguna
di
seluruh
dunia.
Tapi tahukah Anda bahwa Twitter juga merupakan sebuah jejaring sosial yang cukup
ampuh apabila Anda memanfaatkannya untuk mencari, mendapatkan teman serta
memasarkan
Di
Amerika,
bisnis
Twitter
sangatlah
online
populer
bahkan
hampir
Anda.
bisa
disamakan
kepopulerannya dengan Facebook. Salah satu hal yang menyebabkan mengapa
Twitter begitu populer adalah karena kesederhanaannya serta mampu menjawab
tantangan sebuah media sosial untuk saling berkomunikasi secara lebih simpel antar
pengguna.
Asal Usul Twitter didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan
Evan Williams pada bulan Maret tahun 2006. Dan baru diluncurkan bulan Juli
ditahun yang sama. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita
sebagai pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang
diri kita, bisnis dan lain sebagainya. Twitter hanya membatasi 140 karakter untuk
menuliskan artikel, tidak bisa gambar dan video. Oleh karena itulah makanya Twitter
digolongkan ke dalam jenis micro-blogging. Mungkin inilah salah satu alasan
mengapa orang Indonesia kurang menyukai jenis micro-blogging. Ide dari
pembuatan twitter ini cukup sederhana. mengkombinasikan SMS dengan situs
jejaring sosial. Inspirasi dasar Twitter muncul dari SMS group messaging service
TXTMob. Awalnya layanan ini diberi nama “twttr”, terinspirasi dari nama situs
sharing foto Flickr. Dan layanan ini awalnya juga hanya terbatas digunakan dalam
internal perusahaan Odeo saja.
Juli 2006 layanan ini mulai diluncurkan untuk publik dengan nama “Twitter”.
Nama layanan situs tersebut diperkuat dengan logo burung dan arti nama “Twitter”
sendiri yang artinya ; kicau burung. Saat peluncuran pertama kali Twitter sudah
memiliki brand, nama serta identitas yang jelas, padahal pendirinya belum tahu akan
seperti apa model bisnis layanan ini
Oktober 2006, Jack Dorsey menggandeng Biz Stone, Evan Williams
membentuk Obvious Corp untuk membeli asset Odeo serta Twitter. Selanjutnya
Odeo dan Twitter menjadi perusahaan yang terpisah. Untuk sumber dana dari Twitter
sendiri didukung oleh perusahaan modal ventura seperti ; Benchmark Capital,
Institusional Venture Partners, Union Square Ventures. Proses pendanaan Twitter ini
menjunjukkan bahwa dalam bisnis teknologi internet seringkali suatu model bisnis
awal memerlukan “suntikan dana” yang kuat. Karena belum tahu kapan model bisnis
ini akan mulai menghasilkan. Sehingga perencanaan keuangan yang kuat mutlak
diperlukan agar bisa bertahan dan menghasilkan cashflow positif.
Twitter terus berkembang menjadi situs micro-blogging dan menjadi media
alternatif yang menarik ditengah hiruk pikuknya situs-situs jejaring sosial, dijaman
Internet Web 2.0. Twitter tahun 2009 menambahkan kolom pencari (search bar),
popular topics yang kemudian menjadi trending topics. Inovasi ini telah
menempatkan Twitter menjadi salah satu mesin pencari (search engine) yang khas
dan unik. Mencari sesuatu berdasarkan topik-topik yang menjadi tema tweet para
“Tweeps. Inovasi-inovasi Twitter tersebut berbuah manis, pada awal tahun 2010,
Google dan Microsoft membayar puluhan juta dollar untuk memasukkan hasil
pencarian Twitter kedalam hasil pencarian search engine Google dan Bing (milik
Microsoft).
Twitter adalah layanan micro blog yang hanya memuat 140 karakter.
Awalnya Twitter diremehkan karena hanya mampu memuat pesan pendek. Namun
ternyata kekuatan Twitter justru terletak pada formatnya yang sangat ringkas. Twitter
juga terkenal dengan layanan retweet-nya yang mampu membuat pesan berantai
sehingga bisa menjangkau khalayak luas. Twitter terbukti efektis sebagai media
informasi komersial maupun non komersial.
Pada perkembangannya, Twitter yang awalnya dirancang untuk digunakan
oleh orang dewasa sebagai sarana pendukung dalam pekerjaan, sekarang ini justru
didominasi oleh remaja. Hal ini dikarenakan fungsi Twitter yang sekarang sebagai
wadah berkumpulnya para penggemar artis-artis. Bisa saja pengguna twitter tersebut
adalah selebritis atau hanya sekedar basis fans. Dengan begitu para pengikut akun
selebritis tersebut bisa memantau berita terbaru dari sang selebritis. Selebritis yang
pertama kali menjaring satu juta pengikut dan juga sebagai pelopor akun selebritis.
Di Indonesia, Twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang
disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. hal ini
membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna
Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan
Twitter.
Mungkin ditahun-tahun yang akan datang aplikasi pada twitter bisa ditambah
lagi seperti ada games, penambahan karakter yang lebih besar dari 140, sehingga
pesan berantai di twitter menjadi lebih terexplorasi sesuai dengan keinginan dan
maksud tujuan si penulis.
2.2.6.4 Facebook
Sejarah Facebook sendiri berawal dari seseorang bernama Mark Zuckerberg
yang menciptakan sebuah situs bernama Facemash pada tanggal 28 Oktober 2003,
saat itu ia termasuk salah satu mahasiswa di Harvard. Situs ini mirip dengan Hot or
Not, di situs ini Mark menempatkan dua foto berdampingan dan meminta
penggunanya untuk memilih foto mana yang paling seksi. Sejarah Facebook
berlanjut, untuk membuat dan menyelesaikan situs ini Mark Zukerberg meretas
jaringan komputer milik Harvard, dan kemudian menyalin gambar-gambar pribadi.
Saat itu Harvard tidak memiliki “buku wajah” atau “face book”. Situs Facemash
miliki Mark kemudian menarik 450 pengunjung dengan 22.000 tampilan foto pada
empat jam pertamanya. Beberapa hari kemudian situs ini dimatikan oleh administrasi
Harvard, karena dianggap melanggar hak cipta, melanggar privasi individu dan
Zuckerberg pun terancam dikeluarkan. Namun akhirnya hukuman tersebut pun
dibatalkan. Tidak kapok dengan itu semua, dalam sejarah Facebook pada february
2004 Mark Zuckerberg pun meluncurkan situs baru bernama thefacebook.com. Situs
ini merupakan hasil penyempurnaannya dari situs Facemash, dan saat pertama kali
diluncurkan situs bernama “the facebook” ini pun penggunaanya hanya terbatas di
kalangan kampus Harvard saja. Namun, dalam sejarah Facebook, situs the facebook
dalam satu bulan sudah mencakup lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard di
saat itu. Sejumlah rekan dari Mark Zuckerberg mulai bergabung untuk memperkuat
situs the facebook, mereka adalah Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, Andrew
McCollum dan Chris Hughes. Di bulan Maret 2004, dalam sejarah Facebook situs
the facebook mulai merambah ke kampus lainnya seperti Stanford, Columbia, Yale
dan juga Ivy League. Tidak lama kemudian situs ini pun mulai tersebar ke hampir
semua kampus di Amerika Serikat dan juga Kanada. Dalam sejarah facebook, di
bulan Juni 2004 Mark Zuckerberg dan juga rekan-rekannya memindahkan pusat
operasinya ke Palo Alto, California. Disana mereka juga dibantu oleh Adam
D’Angelo dan juga Sean Parker. Di pertengahan 2004 juga the facebook milik Mark
Zuckerberg mendapatkan investasi dari Pieter Thiel, salah seorang pendiri PayPal.
Sejarah Facebook berlanjut ke tahun 2005, the facebook mendapatkan dana
segar, dan di tanggal 23 agustus 2005 the facebook pun mengganti nama domainnya
sendiri menjadi Facebook.com, nama tersebut mereka beli dari Aboutface.com
dengan
harga
US$
200.000.
Dan saat ini Facebook telah memiliki lebih dari 1.700 karyawan dan kantor di 12
negara. Dan Mark Zuckerberg pun memiliki 24% saham perusahaan, dan sisanya
dimiliki
oleh
perusahaan
lain
serta
beberapa
karyawan
dan
rekannya.
Sejarah Facebook berlanjut, sekarang mungkin pengguna Facebook sudah lebih dari
150 juta pendaftar, jumlah foto yang di upload pun kira-kira mencapai 800 juta lebih
perbulan.
Dalam buku Advertising 2.0 (2008: 37), Facebook dikatakan sebagai social
networks terbesar kedua setelah Myspace. Setelah untuk pertamakalinya dilucurkan
pada Februari 2004, Facebook sangat popular dan memiliki banyak pengguna dan
banyak orang menghabiskan waktunya dengan Facebook
2.2.6.5 Blog
Dikutip dari artikata.com, Blog merupakan singkatan dari web log adalah
bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting)
pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut
terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun
tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua
pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Blog memiliki banyak jenis, yaitu:
A.
Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog
(Seperti kampanye).
B.
Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman
keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan, dan perbincangan teman.
C.
Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan
tertentu.
D. Blog
kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan
berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan
tentang kesehatan, dll.
E.
Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog).
F.
Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan
keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling.
G.
Blog mode: Lebih dikenal dengan "fashion blog". Isinya seputar gaya,
perkembangan mode, selera fesyen, liputan pameran mode, dan lain-lain.
H. Blog
riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru.
I. Blog
hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan
blawgs (Blog Laws).
J.
Blog media: Berfokus pada bahasan berbagai macam informasi
K. Blog
L.
agama: Membahas tentang agama
Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru.
M. Blog
kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu.
N. Blog
petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website.
O. Blog
bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi
bisnis mereka
P.
Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek di luar manusia; seperti anjing
Q. Blog
pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal
sebagai splogs (Spam Blog)
R.
Blog virus (virus): Digunakan untuk merusak
2.2.7 Teori S-O-R (Stimulus Organism Response)
Dalam dunia komunikasi tentunya banyak jenis teori yang muncul, teori S-OR merupaka salah ssatu di antaranya. Teori S-O-R memiliki komponen utama, yaitu
sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi, dan konasi. Asumsi dasar model ini adalah
media massa menimbulkan efek yang terarah, segera, dan langsung terhadap
komunikan. Teori ini menunjukkan bahwa terdapat proses aksi-reaksi, segala bentuk
aksi seperti misalnya ucapan verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu dapat
merangsang orang lain untuk merespon. Respon yang diberikan dapat terbagi
menjadi dua, yaitu positif ataupun negatif.
Model inilah yang akhirnya mempengaruhi suatu teori klasik yaitu
hypodermic needle, dimana memiliki asumsi yang tidak jauh berbeda, yakni bahwa
media secara langsung memiliki efek yag kuat terhadap komunikan.Menurut
stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus
khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian
antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ;
a.Pesan (stimulus, S)
b.Komunikan (organism, O)
c.Efek (Response, R)
Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada
hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut
menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari :
a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau
ditolak.Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak
efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus
diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut
efektif.
b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia
mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk
bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).
d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus
tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.
Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor
reinforcement memegang peranan penting.
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland,
Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga
variabel penting yaitu :
a. perhatian
b. pengertian
c. penerimaan
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima
atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah
yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku
tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas,
kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku
seseorang, kelompok atau masyarakat.
2.2.8 The Expectacy-Value Theory (Teori Pengharapan Nilai)
Teori pengharapan nilai dikemukakan oleh Dr. Martin Fishbein pada awal
tahun 1970-an. Pertama kali dijelaskan dalam buku Martin Fishbein dan Icek Ijzen
pada tahun 1975, yaitu Belief, Attitude, Intenion, and Behaviour: An Introduction to
Theory and Research.
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media
ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda tentang apa yang
suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut.
Teori ini merupakan teori tambahan dari teori uses and gratifications, yang
dimana menjelaskan bahwa orientasi khalayak sendiri sesuai dengan kepercayaan
dan penilaiannya, pada intinya, sikap kita terhadap sejumlah media ditentukkan oleh
kepercayaan kita terharap media tersebut (Palmgreen dkk dalam Littlejohn,
1996:345).
Teori ini merupakan salah satu teori tentang komunikasi massa yang meneliti
pengaruh
penggunaan
media
oleh
pemirsanya
dilihat
dari
kepentingan
penggunaanya.Klandersman dalam Value-expectancy theory nya menyatakan bahwa
perilaku seseorang merupakan fungsi nilai dari hasil yang diharapkan dari sebuah
perbuatan, “Individual’s behavior is a function of the value of expected outcomes of
behavior” (Klandersman, 1997,h. 26). Perilaku seseorang akan menghasilkan
sesuatu, semakin tinggi nilai yang diharapkan, semakin tinggi pula keinginan untuk
mewujudkan perilaku tertentu.
2.2.9 Kerangka Pikiran
Untuk mempermudah memahami alur penjelasan, kerangka pikiran dibuat
sedemikian rupa agar mudah memahaminya, seperti yang tertera pada gambar
dibawah ini
Ekspos
berita
Gita
Wirjawan
kognitif
Facebook
Blog berita
Respons
Twitter
afektif
Behavior
Gambar 2.2. Model Kerangka Pikiran
Seperti gambar di atas, bahwa pengekposan pemberitaan mengenai Gita
Wirjawan sebagai calon presiden difokuskan pada media sosial, yaitu Facebook,
blog berita, dan Twitter, ketiga dimensi ini dipilih karena cara Gita wirjawan yang
tidak lazim, ia mengekspos diri nya pada ketiga media tersebut, dari ekpos
pemberitaan tersebut, masyarakat akan merespon nya, hasil respon tersebut dapat
dibagi menjadi tiga Berdasarkan tiga jenis dimensi yaitu kognitif, afektif dan konatif
dengan penjelasan sebagai berikut:
1.Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi
khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, atau informasi.
2.Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap
dan nilai.
3. Behavior adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku,
tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003)
2.10 Operasional Konsep
Tabel 2.10.1 Tabel Operasional Konsep
Sub
Variabel
Dimensi Dimensi
Indikator
Kognitif
Expactancy: Dengan melihat iklan baris Gita
Respon
khalayak
terhadap
Facebook
expose
pemberitaan
Wirjawan di Facebook, saya tertarik untuk
Gita
mengikuti kegiatan Gita Wirjawan
Wirjawan
di
media
internet
Dengan melihat iklan baris Gita Wirjawan di
Facebook saya beranggapan bahwa Gita
Wirjawan memiliki pandangan luas
Dengan melihat iklan baris Gita Wirjawan di
Facebook, saya tahu bahwa Gita Wirjawan
Mempunya kegiatan sosial yang banyak
Belief: Saya percaya bahwa Gita Wirjawan
memiliki
pengetahuan yang luas sehingga mampu
memimpin
Indonesia dengan baik
Saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki
pendidikan yang tinggi
Sehingga layak menjadi pemimpin
Saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki
kejujuran yang tinggi
Sehingga ia layak menjadi pemimpin
Expactancy:
Twitter
Dengan
melihat
posting-an
pengunduran diri
Gita Wirjawan di Twitter, saya mengetahui
bahwa Gita Wirjawan
adalah seorang politisi yang bijaksana
Dengan melihat posting-an Twitter Gita
Wirjawan
saya tahu bahwa Gita Wirjawan adalah
seorang
yang peduli dengan rakyat kecil
Dengan melihat posting-an Twitter Gita
Wirjawan,
saya tahu bahwa Gita Wirjawan peduli pada
penggunaan
produk dalam negeri
Belief: Dengan posting-an Twitter Gita
Wirjawan, saya percaya
bahwa Gita Wirjawan merupakan seorang
negarawan yang baik
Dengan posting-an Twitter Gita Wirjawan,
saya percaya
bahwa Gita Wirjawan memiliki keberanian
dalam mengambil keputusan
Dengan posting-an Gita Wirjawan di Twitter
saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki
prinsip yang baik
Expectancy: Saat melihat blog Gita Wirjawan
Blog
, saya tertarik untuk
membaca blognya karena tampilannya yang
menarik
Mengetahui bahwa saya akan membaca blog
Gita Wirjawan
saat senggang
Mengetahui bahwa untuk membaca blog Gita
Wirjawan
harus memiliki pengetahuan politik
Belief: Dengan membaca blog Gita Wirjawan,
saya
percaya
bahwa
sikap
tegas
Gita
Wirjawan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di Indonesia
Dengan membaca blog Gita Wirjawan
saya percaya sikap tegas Gita Wirjawan
mampu meningkatkan
kualitas kerja pemerintah Indonesia
Dengan membaca blog Gita Wirjawan, saya
percaya
bahwa Gita Wirjawan memiliki sikap tegas
Expactancy:
Afektif
Facebook
Saya
menyukai
posting-an
tentang Gita Wirjawan di
Facebook karena dapat membuat saya merasa
optimis
Saya menyukai posting-an artikel berita di
Facebook Gita Wirjawan
karena mampu memberi saya inspirasi
Saya menyukai posting-an artikel berita di
Facebook Gita Wirjawan
dibanding dengan media lain
Belief:
Saya
percaya
dengan
membaca
posting-an artikel di
Facebook Gita Wirjawan dapat membuat saya
lebih peka terhadap
lingkungan sekitar
Saya percaya bahwa saya lebih menyukai
posting-an artikel di
Facebook Gita Wirjawan karena lebih mudah
diakses dibanding
dengan media lain
Melalui Tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya
percaya bahwa Gita Wirjawan
mampu membenahi pendidikan di Indonesia
Expactancy: Saya mengikuti perkembangan
Twitter
Twitter Gita Wirjawan
sehingga saya merasa
mengagumi
Gita
Wirjawan sebagai
seorang tokoh panutan
Saya mengagumi Gita Wirjawan sebagai
seorang tokoh panutan karena
Gita Wirjawan mampu memberi aspirasi
melalui Tweetnya di Twitter
Saya mengagumi Gita Wirjawan sebagai
seorang tokoh panutan karena
saya merasa Gita Wirjawan dapat menyentuh
sisi sensitif dari
permasalahan di masyarakat
Belief: Melalui tweet Gita Wirjawan di
Twitter, saya percaya bahwa
Gita Wirjawan sebagai tokoh panutan mampu
membangun perekonomian
Indonesia dengan baik
Melalui tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya
percaya bahwa Gita Wirjawan
sebagai tokoh panutan dapat membangun
mindset positif pada citra produk
Indonesia dengan baik
Melalui tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya
percaya bahwa Gita Wirjawan
sebagai tokoh panutan memiliki rasa cinta
tanah air yang besar
Expactancy: Saya melihat konten blog Gita
Blog
Wirjawan sehingga saya menyukai
cara Gita Wirjawan membentuk pencitraan
dirinya
Saya melihat konten blog Gita Wirjawan
sehingga saya
menyukai ide Gita Wirjawan
menggunakan blog sebagai media promosi
dirinya
Saya menyukai cara Gita Wirjawan dalam
menyampaikan pesan melalui blog
Belief: Saya percaya bahwa Gita Wirjawan
mampu menyentuh hati masyarakat
dengan strategi yang baik
Saya percaya bahwa Gita mampu membangun
rasa peduli dalam masyarakat
agar indonesia mampu berkembang
Saya percaya bahwa Gita Wirjawan mampu
membuat sebuah
Rencana pembangunan bangsa Indonesia
Expactancy: Setelah melihat fanpage Gita
Konatif
Facebook
Wirjawan di Facebook, saya ingin
menggunakan hak pilih saya di pemilu karena
Gita Wirjawan mampu memberi
contoh postif
Saya ingin menggunakan hak pilih saya di
pemilu
karena Gita Wrjawan memiliki cara pikir
yang berbeda
Saya ingin menggunakan hak pilih saya di
pemilu
jika Gita Wirjawan menjadi kandidat calon
presiden
Belief: Saya ingin mengunakan hak pilih saya
untuk memilih Gita
Wirjawan karena ia merupakan kandidat yang
patut dipertimbangkan
Saya ingin menggunakan hak pilih saya untuk
memilih Gita Wirjawan
karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan
akan menjalankan janji-janjinya.
Saya ingin menggunakan hak pilih saya untuk
memilih Gita Wirjawan
karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan
mampu memberantas korupsi
Expactancy: Dengan melihat tweet Gita
Twitter
Wirjawan di Twitter, saya ingin
menggunakan hak pilih saya karena Gita
Wirjawan dapat memberi masukan
kritik yang membangun Indonesia
Dengan melihat tweet Gita Wirjawan di
Twitter, saya ingin memakai hak
pilih saya di pemilu karena saya menyukai
perilaku Gita Wirjawan yang
mengedepankan kepentingan negara
Dengan melihat tweet Gita Wirjawan di
Twitter, saya ingin memakai hak
pilih saya di pemilu karena saya mengalami
perubahan sikap
Belief: Saya mau memakai hak pilih saya di
pemilu karena saya percaya bahwa Gita
Wirjawan
mampu
mengubah
pikiran
masyarakat Indonesia melalui Twitter
Saya mau memakai hak pilih saya di pemilu
karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan
memiliki sikap pantang menyerah dalam
membangun harapan indonesia
Saya mau memakai hak pilih saya di pemilu
karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan
dapat mengubah cara pandang saya
Expectancy:
Blog
Dengan
melihat
blog
Gita
Wirjawan mengenai pemilu 2014, saya mau
menggunakan hak pilih saya di pemilu karena
saya ingin menjadi warga negara yang
Baik
Dengan
mengenai
melihat
pemilu
blog
Gita
2014,
Wirjawan
saya
mau
menggunakan
hak pilih saya di pemilu karena saya tergerak
dengan visi Gita Wirjawan
Dengan
mengenai
melihat
pemilu
blog
Gita
2014,
Wirjawan
saya
mau
menggunakan
hak pilih saya di pemilu karena saya ingin
melanjutkan semangat Gita Wirjawan
Belief: Dengan ekspos pemberitaan Gita
Wirjawan di blog, saya mau menggunakan
hak pilih saya di pemilu karena saya percaya
Gita Wirjawan mampu mengharumkan
nama Indonesia
Dengan ekspos pemberitaan Gita Wirjawan di
blog, saya mau menggunakan hak pilih
saya di pemilu karena saya percaya dengan
visi Gita Wirjawan
Dengan ekspos pemberitaan Gita Wirjawan di
blog, saya mau menggunakan hak pilih
saya di pemilu karena saya percaya bahwa
Gita Wirjawan adalah pemimpin yang
memiliki integritas tinggi
Download