BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada sub bab ini membahas mengenai jurnal- jurnal dan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Tujuannya, agar peneliti dapat membandingkan hasil karya sebelumnya. Berikut adalah tabel perbandingannya No Judul Skripsi Respon 1 Teori Hasil Penelitian Metodologi khalayak Terhadap pada Perubahan penelitian Format S-O-R jurnal ini, dilakukan terharap reaksi Pendekatan masyarakat terhadap kuantitatif. Acara Program"Suara Anda" di Metro perubahan format pada program Jenis Penelitian TV " Suara Anda" di Metro TV, deskriptif (tissa rakhma,2013) Universitas disebutkan bahwa masyarakat Bina memiliki nilai terkecil pada metode Nusantara variabel respon dimensi dimensi afektif penelitian survei pada berita. sub Dengan pernyataan bahwa jumlah berita kriminal lebih banyak sehingga lebih menarik. Dan adanya perbedaan respon yang diperoleh dari masyarakt berdasarkan jenis kelamin dan pekerjaan 2 Respon Khalayak Tujuan penelitian ini adalah Terhadap untuk Program Musik "Inbox" SCTV S-O-R mengetahui khalayak terhadap respon Pendekatan Kuantitatif program musik "Inbox" sebagai Jenis Penelitian sebagai Lapangan lapangan kerja Baru Bagi masyarakat dari kelas Masyarakat Dari sosial bawah. Dengan analisis Metode Kelas bivariat, Sosial Bawah kerja baru didapatkan bagi Deksriptif respon penelitian berdasarkan jenis (Rizkyan Adi Pradana, 2013) kelamin, survei. bahwa sebanyak 62,2% responden perempuan Bina Nusantara tidak setuju jika untuk menjadi penonton bayaran harus memiliki wajah yang menarik 3 Respon Khalayak Pada Jurnal ini dapat dilihat Pada perubahan sikap pada khalayak. Pendekatan Tayangan Extreme S-O-R Khalayak terhadap kualitatif Makeover: Weight kesehatan dan juga lingkungan Loss sekitarnya. Hal ini memberi Jenis penelitian Edition di ABC TV kesimpulan bahwa eksplanatif Untuk Memotivasi Metode Dirinya betul Menurunkan Berat pengaruh pada penonton Badan Kasus acara ini membawa penelitian wawancara. (Studi pada 5 Anggota Pusat Kebugaran di Jakarta) Esabella Ellora Winoto 2013, Universitas Bina Nusantara no Judul Skripsi Media 1 social Influences Teori on Hasil Penelitian Metodologi Jumlah penonton terbesar Pendekatan Teori dapat dilihat kuantitatif outcomes:The impact of Peluru melalui presentase jumlah Jenis MTV'S jenis kelamin, penelitian deskriptif Metode penelitian 16 and pregnant on teen chilbearing (Mellisa yaitu wanita sebesar 59% S. Kearney, 2014), Melihat hasilnya, 82% remaja merasa University of Maryland online survei mendapat edukasi melalui media massa televisi, efek afeksi sebesar 78% berperan besar dalam kasus ini, dapat dikatakan acara ini berhasil memberi pengaruh afektif kepada masyarakat melalui media massa The 'Event as Event' and 2 Media memiliki pengaruh Pendekatan S-O-R khusus bagi 'the kualitatif Jenis Event as News': The signifinance Masyarakat. Penonton yang penelitian menonton eksplanatif metode berita perang memiliki efek penelitian of 'Consonance' for Media keprihatinan Effect Research (Elisabeth yang lebih tinggi dibanding Noelle orang yang tidak Neumann, University of 2014), menonton sama survei sekali. Disimpulkan bahwa Tayangan Harvard) online berita di jam prime time lebih memiliki efek yang besar 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.1998:20). Hoveland (1948:371) mendefinisikan komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain. ( Wiryanto, 2008 : 6). Definisi komunikasi menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsangperangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Arifin, 2006:26). Anwar arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku. Menurut Laswell, komunikasi adalah “proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2011 : 10). Hal tersebut dapat dilihat dalam kajian model komunikasi dibawah ini : SENDE R MESSAG E MEDIA FEEDBACK Gambar 2.1 Model Komunikasi RECEIVE R EFFECT Sender : Komunikator merupakan individu yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Message : Pesan atau informasi merupakan pernyataan yang didukung oleh lambang, dapat berupa ide atau gagasan yang memiliki makna yang disampaikan oleh komunikator. Media : Saluran komunikasi yang merupakan tempat penyalur pesan dari komunikator kepada komunikan. Receiver : Orang (komunikan) yang menerima pesan dari komunikator. Effect : Dampak pengaruh dari pesan atau sebagai hasil dari proses komunikasi. Feedback : Umpan balik, yaitu tanggapan ataupun respon komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Harorl D. Lasswell, memaparkan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect (Dedy Mulyana,2005:69) Dari seluruh pemaparan definisi komunikasi menurut ahli, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya komunikasi merupakan proses dimana penyampaian pesan dari komunikan kepada komunikator yang disertai dengan feedback. 2.2.1.1 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Dalam berkomunikasi, masing-masng individu memiliki tujuan masing-masing, tujuan komunikasi (Effendy, 2007 : 55) a. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu b. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. c. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut. d. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Sedangkan fungsi komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut (Effendy,2003:55): e. Menginformasikan (to inform) Merupakan pengumpulan, penyampaian, pemrosesan, penyebaran, berita, data, gambar, fakta, pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap lingkungan dan orang lain, agar dapat mengambil keputusan dengan tepat. f.Mendidik (to educate) Komunikasi mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, pendidikan, keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. g.Menghibur (to entertain) Menghibur dengan maksud penyebarluasan simbol, suara, pencitraan dari drama, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan suatu kelompok atau individu. h.Mempengaruhi (to influence) Mempengaruhi disini berupa tindakan persuasif dimana komunikator berusaha untuk mempengaruhi komunikan untuk mengikuti kemauan ide atau gagasan yang dilontarkan oleh komunikator. 2.2.2 Komunikasi Massa Para ahli berpendapat bahwa komunikasi massa merupakan komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Komunikasi massa diadopsi dari bahasa inggris, mass communication, yang merupakan kependekan dari mass media communication. Artinya adalah komunikasi yang menggunakan media massa. Pengertian komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003:188) yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Definisi komunikasi massa yang lebih terperici dikemukakan oleh alhli komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry (Rakhmat, 2003:188). Effendy (2005:22-25) menyebutkan karakteristik dari komunikasi massa, yaitu: a. Komunikasi massa berlangsung satu arah, dalam hal ini hanya terjadi arus komunikasi tanpa feedback. b. Komunikator pada komunikasi massa berlembaga, media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu suatu organisasi atau institusi. c.Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena diperuntukan kepada umum, jadi tidak secara khusus memihak pada perseorangan atau kelompok tertentu. d.Media dalam komunikasi massa menyebabkan keserempakan, kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan- pesan yang disebarkan. e.Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, dalam komunikasi massa khalayak yang ditunjuk adalah siapa saja yang bersifat heterogen atau khalayak umum. 2.2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa Pada awal berkembangnya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media komunikasi massa. Burhan Bungin (2011:78) dalam bukunya yang berjudul sosiologi komunikasi menjelaskan fungsi komunikasi massa, yaitu: a. Fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan ini bias berupa peringatan dan control social maupun kegiatan persuasive. Pengawasan dan kontrol social dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. b. Fungsi social learning. Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. c. Fungsi penyampaian informasi. Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama. Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. d. Fungsi transformasi budaya. Fungsi informatif adalah fungsi yang bersifat statis, namun fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Fungsi transformasi budaya ini menjadi penting dan terkait dengan fungsi lainnya. Terutama fungsi social learning. Akan tetapi, fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global. e. Hiburan. Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan. Terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi- fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. 2.2.2.2 Efek Komunikasi Massa Dalam berkomunikasi antara komunikator dan komunikan, pasti menimbulkan efek aksi dan reaksi, hal tersebut juga berlaku pada proses komunikasi antara satu orang kepada khalayak. Donald K Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa. Berikut ini beberapa penjelasan dari efek-efek komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli. Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990) 1. Efek Primer Efek primer mencakup terpaan, perhatian dan pemahaman. 2. Efek Sekunder Efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih) Namun menurut Ariyanto (2012: 52) yang juga mengutip beberapa pendapat para ahli, efek-efek komunikasi massa terdiri dari: 1. Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. 2. Efek Afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya. 3. Efek Behavioral Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Misalnya saja seseorang membaca iklan kampanya Gita Wirjawan dan ternyata sangat menyukainya, untuk membantu Gita, ia melakukan aksi berkampanye di bundaran Hotel Indonesia. Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini publik untuk membawakannya pada perubahan yang signifikan. Mc Luhan mengemukakan media is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu : 1. Efek ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa. 2. Efek sosial, berkatian dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa 3. Penjadwalan kegiatan sehari-hari, kehadiran media massa membuat aktivitas sehari-hari berpangaruh terhadap adanya media. 4. Efek hilangnya perasaaan tidak nyaman, orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa dan sebagainya. 5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya orang akan mempunyai perasaan positif terhadap Detik.com dari pada Koran okezone.com. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengna pengalaman individu bersama media massa tersebut. 6. 2.2.3 Media Massa 2.2.3.1 Definisi Media Massa Media massa merupakan suatu alat untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada masyarakat (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi, internet,dll Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh media (Agee dalam Ardianto, 2007 : 58). Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita. Media membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. UU No. 40 tahun 1999 tentang media massa menjelaskan bahwa media massa adalah wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. 2.2.3.2 Sejarah Media Massa Kata media massa berasal dari medium dan massa, kata "medium" berasal dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan dan yang pada pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa" yang berasal dari daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada hakikatnya terarah kepada semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya adalah sesuai dengan sirkulasi dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu tipe baru dari komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan fundamental dari masyarakat dewasa ini. Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. 2.2.3.3 Jenis-Jenis Media Massa A. Media massa tradisional Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti: 1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan 2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu. 3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima. 4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit. B. Media massa modern Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti: 1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya) 2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual 3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu 4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam 5.Penerima yang menentukan waktu interaksi 2.2.3.4 Bentuk-Bentuk Media Massa Media massa terbagi menjadi dua bagian yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid. Dll. Sedangkan media elektronik adalah radio, dan televisi (Barus, 2010). Namun pada bab ini hanya surat kabar, radio dan televisi yang akan dijabarkan. 1.Surat Kabar Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar abad pertengahan yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya seputar pengumuman pemerintah kota Venesia di samping berita-berita lainnya. Surat kabar hanya mentransformasikan informasi berupa teks dan grafis. Namiun surat kabar menjadi popular karena sifatnya yang sederhana menyebabkan ia hamper-hampir tak tergantikan oleh media apa pun. Sebagai media transmisi, surat kabar relatif dapat mentransmisikan informasi dari sumber berita ke khalayak dalam waktu yang cepat. Istilah real-time pada surat kabar, memiliki keterbatasan karena proses surat kabar yang membutuhkan waktu. Karena itu surat kabar dapat terbit harian, mingguan, dan bulanan. Dengan demikian, maka konsep real- time untuk surat kabar adalah dalam kurun waktu terbitannya. 2.Radio Pada awal abad ke-20 ditemukan media radio oleh seseorang berkebangsaan Italia, Guglielmo Marconi, tepatnya tahun 1874. Sejak awal kemunculannya secara komersial itu radio penyiaran hanya digunakan untuk keperluan hiburan dan promosi. Kemudian, radio ternyata dapat juga digunakan untuk media penyampaian berita. Keampuhan radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu. Jangkauannya yang lebih luas dan cepat sungguh mengejutkan banyak orang ketika itu. 3.Televisi Televisi pertama kali ditemukan oleh John L. Baird tahun 1926 yang mendemonstrasikannya lewat radio BBC (British Broadcasting Corporation) di London, Inggris.Sejak kemunculan media televisi, penyiaran berita mulai menimbulkan shock di kalangan media cetak dan radio. Media televisi sebagai fenomena baru dalam dunia jurnalisme muncul secara menawan. Ada yang mengatakan, jika dulu orang berhamburan ke luar rumah mencari surat kabar kalau ada suatu peristiwa genting, kini orang buru-buru masuk rumah menyetel pesawat televisi. Kehadiran media televisi, jurnalisme radio atau jurnalisme televisi sebagai istilah juga dirasakan kurang memadai. Orang lalu menggunakan istilah baru untuk kedua bentuk jurnalisme tersebut, yaitu jurnalisme elektronik (electronics journalism) yang juga mencakup jurnalisme media internet dan sebagai media pemberitaan yang disebut media elektronik (electronics media). Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni member informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi tugas menghibur lebih dominan pada media teleivisim sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan. Menurut buku komunikasi massa karangan Ardianto ( 2012: 137), karakteristik televisi adalah: 1. Audiovisual. Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Jadi, apabila media lain speerti radio hanya bisa didengar melalui kata-kata, maka televisi dapat melihat gambar yang bergerak. 2. Berpikir dalam gambar. Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar. Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikiran dalam gambar. 3. Pengoperasian lebih kompleks. Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk menayangkan acra siara berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat memakan kru hingga 10 orang. Hal ini diakibatkn karena banyaknya alat yang harus dioperasikan. 2.2.4 Media Internet 2.2.4.1 Definisi Media internet disebut juga Digital Media– adalah media yang tersaji secara online di internet. Pengertian Media internet dibagi menjadi dua pengertian: 1. Umum. Pengertian Media internet secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media internet juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media internet secara umum ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (social media) masuk dalam kategori media internet. 2. Khusus. Pengertian media internet secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media –singkatan dari media komunikasi massa– dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas. 2.2.4.2 Karakteristik Media Internet Menurut Bungin (2011: 136) karakteristik dan keunggulan media online dibandingkan ”media konvensional” (cetak/elektronik) antara lain: 1. Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang 2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja. 3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat. 4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang. 5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. 6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian. 7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja. 8. Interaktif, dua arah, adanya fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dsb. 9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di arsip dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search). 10. Terhubung dengan sumber lain yang berkaitan dengan informasi tersaji. 2.2.5 Respon dan Ekspos Pemberitaan Respon adalah setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respon) terhadap rangsangan atau stimulus (Sarlito,1995). Menurut Gulo (1996), respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus tersebut. Individu manusia berperan serta sebagai pengendali antara stimulus dan respon sehingga yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus adalah stimulus dan faktor individu itu sendiri (Azwar, 1988). Interaksi antara beberapa faktor dari luar berupa objek, orang-orang dan dalam berupa sikap, mati dan emosi pengaruh masa lampau dan sebagiannya akhirnya menentukan bentuk perilaku yang ditampilkan seseorang. Respon seseorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif (Azwar, 1988). Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk menjauhi objek tersebut. Pemberitaan merupakan kegiatan menyiarkan berita melalui media massa, menyebarkan informasi melalui media massa. Ekspos merupakan penyorotan pada suatu topik, biasanya dilakukan pada suatu informasi dan berita yang dianggap sedang marak dibicarakan. Maka dari itu ekspos pemberitaan adalah penyorotan dan pemfokusan pada suatu berita dan informasi secara terus menerus melalui media massa dan disampaikan kepada masyarakat luas. Ekpos berita dapat dilakukan melalui banyak media, seperti media social, media internet. 2.2.6 Media Sosial 2.2.6.1 Definisi Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran usergenerated content. Enda Nasution (2013: 13) menjelaskan dimana pengertian dari kata “media” di social media datang dari “medium”, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interakasi sosial. Dan dengan adanya media sosial akan memungkinkan satu manusia berhubungan dengan manusia yang lain tanpa ada batasan ruang dan waktu. Dalam buku Advertising 2.0 (2008: 20) Tracy L. Tuten mengatakan bahwa media sosial merujuk kepada komunitas online yang saling berhubungan serta berkomunikasi dengan lancar. Komunitas ini mempermudah anggotanya untuk memproduksi, mempublikasikan, mengontrol, memberi kritik, memberi rangking, dan berinteraksi dengan hal-hal yang ada di media. Dijelaskan juga nantinya pemasaran melalui media sosial dapat membangun citra, mencari tau opini konsumen, menanamkan kredibilitas dan kepercayaan pada brand, meningkatkan citra sebuah brand, dan lain sebaginya (2008: 26). 2.2.6.2 Klasifikasi Media Internet Dalam pemberitaan di media internet, beberapa isinya dapat digolongkan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu: 1. Blog dan microblog User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter 2. Konten para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube 3.Situs jejaring social Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook 2.2.6.3 Twitter Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog mikro atau dapat dikatakan sebuah jejaring sosial seperti halnya Facebook. Di Indonesia memang Twitter kalah populer dibandingkan dengan Facebook yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Tapi tahukah Anda bahwa Twitter juga merupakan sebuah jejaring sosial yang cukup ampuh apabila Anda memanfaatkannya untuk mencari, mendapatkan teman serta memasarkan Di Amerika, bisnis Twitter sangatlah online populer bahkan hampir Anda. bisa disamakan kepopulerannya dengan Facebook. Salah satu hal yang menyebabkan mengapa Twitter begitu populer adalah karena kesederhanaannya serta mampu menjawab tantangan sebuah media sosial untuk saling berkomunikasi secara lebih simpel antar pengguna. Asal Usul Twitter didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams pada bulan Maret tahun 2006. Dan baru diluncurkan bulan Juli ditahun yang sama. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang diri kita, bisnis dan lain sebagainya. Twitter hanya membatasi 140 karakter untuk menuliskan artikel, tidak bisa gambar dan video. Oleh karena itulah makanya Twitter digolongkan ke dalam jenis micro-blogging. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa orang Indonesia kurang menyukai jenis micro-blogging. Ide dari pembuatan twitter ini cukup sederhana. mengkombinasikan SMS dengan situs jejaring sosial. Inspirasi dasar Twitter muncul dari SMS group messaging service TXTMob. Awalnya layanan ini diberi nama “twttr”, terinspirasi dari nama situs sharing foto Flickr. Dan layanan ini awalnya juga hanya terbatas digunakan dalam internal perusahaan Odeo saja. Juli 2006 layanan ini mulai diluncurkan untuk publik dengan nama “Twitter”. Nama layanan situs tersebut diperkuat dengan logo burung dan arti nama “Twitter” sendiri yang artinya ; kicau burung. Saat peluncuran pertama kali Twitter sudah memiliki brand, nama serta identitas yang jelas, padahal pendirinya belum tahu akan seperti apa model bisnis layanan ini Oktober 2006, Jack Dorsey menggandeng Biz Stone, Evan Williams membentuk Obvious Corp untuk membeli asset Odeo serta Twitter. Selanjutnya Odeo dan Twitter menjadi perusahaan yang terpisah. Untuk sumber dana dari Twitter sendiri didukung oleh perusahaan modal ventura seperti ; Benchmark Capital, Institusional Venture Partners, Union Square Ventures. Proses pendanaan Twitter ini menjunjukkan bahwa dalam bisnis teknologi internet seringkali suatu model bisnis awal memerlukan “suntikan dana” yang kuat. Karena belum tahu kapan model bisnis ini akan mulai menghasilkan. Sehingga perencanaan keuangan yang kuat mutlak diperlukan agar bisa bertahan dan menghasilkan cashflow positif. Twitter terus berkembang menjadi situs micro-blogging dan menjadi media alternatif yang menarik ditengah hiruk pikuknya situs-situs jejaring sosial, dijaman Internet Web 2.0. Twitter tahun 2009 menambahkan kolom pencari (search bar), popular topics yang kemudian menjadi trending topics. Inovasi ini telah menempatkan Twitter menjadi salah satu mesin pencari (search engine) yang khas dan unik. Mencari sesuatu berdasarkan topik-topik yang menjadi tema tweet para “Tweeps. Inovasi-inovasi Twitter tersebut berbuah manis, pada awal tahun 2010, Google dan Microsoft membayar puluhan juta dollar untuk memasukkan hasil pencarian Twitter kedalam hasil pencarian search engine Google dan Bing (milik Microsoft). Twitter adalah layanan micro blog yang hanya memuat 140 karakter. Awalnya Twitter diremehkan karena hanya mampu memuat pesan pendek. Namun ternyata kekuatan Twitter justru terletak pada formatnya yang sangat ringkas. Twitter juga terkenal dengan layanan retweet-nya yang mampu membuat pesan berantai sehingga bisa menjangkau khalayak luas. Twitter terbukti efektis sebagai media informasi komersial maupun non komersial. Pada perkembangannya, Twitter yang awalnya dirancang untuk digunakan oleh orang dewasa sebagai sarana pendukung dalam pekerjaan, sekarang ini justru didominasi oleh remaja. Hal ini dikarenakan fungsi Twitter yang sekarang sebagai wadah berkumpulnya para penggemar artis-artis. Bisa saja pengguna twitter tersebut adalah selebritis atau hanya sekedar basis fans. Dengan begitu para pengikut akun selebritis tersebut bisa memantau berita terbaru dari sang selebritis. Selebritis yang pertama kali menjaring satu juta pengikut dan juga sebagai pelopor akun selebritis. Di Indonesia, Twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan Twitter. Mungkin ditahun-tahun yang akan datang aplikasi pada twitter bisa ditambah lagi seperti ada games, penambahan karakter yang lebih besar dari 140, sehingga pesan berantai di twitter menjadi lebih terexplorasi sesuai dengan keinginan dan maksud tujuan si penulis. 2.2.6.4 Facebook Sejarah Facebook sendiri berawal dari seseorang bernama Mark Zuckerberg yang menciptakan sebuah situs bernama Facemash pada tanggal 28 Oktober 2003, saat itu ia termasuk salah satu mahasiswa di Harvard. Situs ini mirip dengan Hot or Not, di situs ini Mark menempatkan dua foto berdampingan dan meminta penggunanya untuk memilih foto mana yang paling seksi. Sejarah Facebook berlanjut, untuk membuat dan menyelesaikan situs ini Mark Zukerberg meretas jaringan komputer milik Harvard, dan kemudian menyalin gambar-gambar pribadi. Saat itu Harvard tidak memiliki “buku wajah” atau “face book”. Situs Facemash miliki Mark kemudian menarik 450 pengunjung dengan 22.000 tampilan foto pada empat jam pertamanya. Beberapa hari kemudian situs ini dimatikan oleh administrasi Harvard, karena dianggap melanggar hak cipta, melanggar privasi individu dan Zuckerberg pun terancam dikeluarkan. Namun akhirnya hukuman tersebut pun dibatalkan. Tidak kapok dengan itu semua, dalam sejarah Facebook pada february 2004 Mark Zuckerberg pun meluncurkan situs baru bernama thefacebook.com. Situs ini merupakan hasil penyempurnaannya dari situs Facemash, dan saat pertama kali diluncurkan situs bernama “the facebook” ini pun penggunaanya hanya terbatas di kalangan kampus Harvard saja. Namun, dalam sejarah Facebook, situs the facebook dalam satu bulan sudah mencakup lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard di saat itu. Sejumlah rekan dari Mark Zuckerberg mulai bergabung untuk memperkuat situs the facebook, mereka adalah Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, Andrew McCollum dan Chris Hughes. Di bulan Maret 2004, dalam sejarah Facebook situs the facebook mulai merambah ke kampus lainnya seperti Stanford, Columbia, Yale dan juga Ivy League. Tidak lama kemudian situs ini pun mulai tersebar ke hampir semua kampus di Amerika Serikat dan juga Kanada. Dalam sejarah facebook, di bulan Juni 2004 Mark Zuckerberg dan juga rekan-rekannya memindahkan pusat operasinya ke Palo Alto, California. Disana mereka juga dibantu oleh Adam D’Angelo dan juga Sean Parker. Di pertengahan 2004 juga the facebook milik Mark Zuckerberg mendapatkan investasi dari Pieter Thiel, salah seorang pendiri PayPal. Sejarah Facebook berlanjut ke tahun 2005, the facebook mendapatkan dana segar, dan di tanggal 23 agustus 2005 the facebook pun mengganti nama domainnya sendiri menjadi Facebook.com, nama tersebut mereka beli dari Aboutface.com dengan harga US$ 200.000. Dan saat ini Facebook telah memiliki lebih dari 1.700 karyawan dan kantor di 12 negara. Dan Mark Zuckerberg pun memiliki 24% saham perusahaan, dan sisanya dimiliki oleh perusahaan lain serta beberapa karyawan dan rekannya. Sejarah Facebook berlanjut, sekarang mungkin pengguna Facebook sudah lebih dari 150 juta pendaftar, jumlah foto yang di upload pun kira-kira mencapai 800 juta lebih perbulan. Dalam buku Advertising 2.0 (2008: 37), Facebook dikatakan sebagai social networks terbesar kedua setelah Myspace. Setelah untuk pertamakalinya dilucurkan pada Februari 2004, Facebook sangat popular dan memiliki banyak pengguna dan banyak orang menghabiskan waktunya dengan Facebook 2.2.6.5 Blog Dikutip dari artikata.com, Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Blog memiliki banyak jenis, yaitu: A. Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye). B. Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan, dan perbincangan teman. C. Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu. D. Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll. E. Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog). F. Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling. G. Blog mode: Lebih dikenal dengan "fashion blog". Isinya seputar gaya, perkembangan mode, selera fesyen, liputan pameran mode, dan lain-lain. H. Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru. I. Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws). J. Blog media: Berfokus pada bahasan berbagai macam informasi K. Blog L. agama: Membahas tentang agama Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru. M. Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu. N. Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website. O. Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka P. Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek di luar manusia; seperti anjing Q. Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog) R. Blog virus (virus): Digunakan untuk merusak 2.2.7 Teori S-O-R (Stimulus Organism Response) Dalam dunia komunikasi tentunya banyak jenis teori yang muncul, teori S-OR merupaka salah ssatu di antaranya. Teori S-O-R memiliki komponen utama, yaitu sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi, dan konasi. Asumsi dasar model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera, dan langsung terhadap komunikan. Teori ini menunjukkan bahwa terdapat proses aksi-reaksi, segala bentuk aksi seperti misalnya ucapan verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu dapat merangsang orang lain untuk merespon. Respon yang diberikan dapat terbagi menjadi dua, yaitu positif ataupun negatif. Model inilah yang akhirnya mempengaruhi suatu teori klasik yaitu hypodermic needle, dimana memiliki asumsi yang tidak jauh berbeda, yakni bahwa media secara langsung memiliki efek yag kuat terhadap komunikan.Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ; a.Pesan (stimulus, S) b.Komunikan (organism, O) c.Efek (Response, R) Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku). Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang peranan penting. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : a. perhatian b. pengertian c. penerimaan Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. 2.2.8 The Expectacy-Value Theory (Teori Pengharapan Nilai) Teori pengharapan nilai dikemukakan oleh Dr. Martin Fishbein pada awal tahun 1970-an. Pertama kali dijelaskan dalam buku Martin Fishbein dan Icek Ijzen pada tahun 1975, yaitu Belief, Attitude, Intenion, and Behaviour: An Introduction to Theory and Research. Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Teori ini merupakan teori tambahan dari teori uses and gratifications, yang dimana menjelaskan bahwa orientasi khalayak sendiri sesuai dengan kepercayaan dan penilaiannya, pada intinya, sikap kita terhadap sejumlah media ditentukkan oleh kepercayaan kita terharap media tersebut (Palmgreen dkk dalam Littlejohn, 1996:345). Teori ini merupakan salah satu teori tentang komunikasi massa yang meneliti pengaruh penggunaan media oleh pemirsanya dilihat dari kepentingan penggunaanya.Klandersman dalam Value-expectancy theory nya menyatakan bahwa perilaku seseorang merupakan fungsi nilai dari hasil yang diharapkan dari sebuah perbuatan, “Individual’s behavior is a function of the value of expected outcomes of behavior” (Klandersman, 1997,h. 26). Perilaku seseorang akan menghasilkan sesuatu, semakin tinggi nilai yang diharapkan, semakin tinggi pula keinginan untuk mewujudkan perilaku tertentu. 2.2.9 Kerangka Pikiran Untuk mempermudah memahami alur penjelasan, kerangka pikiran dibuat sedemikian rupa agar mudah memahaminya, seperti yang tertera pada gambar dibawah ini Ekspos berita Gita Wirjawan kognitif Facebook Blog berita Respons Twitter afektif Behavior Gambar 2.2. Model Kerangka Pikiran Seperti gambar di atas, bahwa pengekposan pemberitaan mengenai Gita Wirjawan sebagai calon presiden difokuskan pada media sosial, yaitu Facebook, blog berita, dan Twitter, ketiga dimensi ini dipilih karena cara Gita wirjawan yang tidak lazim, ia mengekspos diri nya pada ketiga media tersebut, dari ekpos pemberitaan tersebut, masyarakat akan merespon nya, hasil respon tersebut dapat dibagi menjadi tiga Berdasarkan tiga jenis dimensi yaitu kognitif, afektif dan konatif dengan penjelasan sebagai berikut: 1.Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. 2.Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap dan nilai. 3. Behavior adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003) 2.10 Operasional Konsep Tabel 2.10.1 Tabel Operasional Konsep Sub Variabel Dimensi Dimensi Indikator Kognitif Expactancy: Dengan melihat iklan baris Gita Respon khalayak terhadap Facebook expose pemberitaan Wirjawan di Facebook, saya tertarik untuk Gita mengikuti kegiatan Gita Wirjawan Wirjawan di media internet Dengan melihat iklan baris Gita Wirjawan di Facebook saya beranggapan bahwa Gita Wirjawan memiliki pandangan luas Dengan melihat iklan baris Gita Wirjawan di Facebook, saya tahu bahwa Gita Wirjawan Mempunya kegiatan sosial yang banyak Belief: Saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki pengetahuan yang luas sehingga mampu memimpin Indonesia dengan baik Saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki pendidikan yang tinggi Sehingga layak menjadi pemimpin Saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki kejujuran yang tinggi Sehingga ia layak menjadi pemimpin Expactancy: Twitter Dengan melihat posting-an pengunduran diri Gita Wirjawan di Twitter, saya mengetahui bahwa Gita Wirjawan adalah seorang politisi yang bijaksana Dengan melihat posting-an Twitter Gita Wirjawan saya tahu bahwa Gita Wirjawan adalah seorang yang peduli dengan rakyat kecil Dengan melihat posting-an Twitter Gita Wirjawan, saya tahu bahwa Gita Wirjawan peduli pada penggunaan produk dalam negeri Belief: Dengan posting-an Twitter Gita Wirjawan, saya percaya bahwa Gita Wirjawan merupakan seorang negarawan yang baik Dengan posting-an Twitter Gita Wirjawan, saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki keberanian dalam mengambil keputusan Dengan posting-an Gita Wirjawan di Twitter saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki prinsip yang baik Expectancy: Saat melihat blog Gita Wirjawan Blog , saya tertarik untuk membaca blognya karena tampilannya yang menarik Mengetahui bahwa saya akan membaca blog Gita Wirjawan saat senggang Mengetahui bahwa untuk membaca blog Gita Wirjawan harus memiliki pengetahuan politik Belief: Dengan membaca blog Gita Wirjawan, saya percaya bahwa sikap tegas Gita Wirjawan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia Dengan membaca blog Gita Wirjawan saya percaya sikap tegas Gita Wirjawan mampu meningkatkan kualitas kerja pemerintah Indonesia Dengan membaca blog Gita Wirjawan, saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki sikap tegas Expactancy: Afektif Facebook Saya menyukai posting-an tentang Gita Wirjawan di Facebook karena dapat membuat saya merasa optimis Saya menyukai posting-an artikel berita di Facebook Gita Wirjawan karena mampu memberi saya inspirasi Saya menyukai posting-an artikel berita di Facebook Gita Wirjawan dibanding dengan media lain Belief: Saya percaya dengan membaca posting-an artikel di Facebook Gita Wirjawan dapat membuat saya lebih peka terhadap lingkungan sekitar Saya percaya bahwa saya lebih menyukai posting-an artikel di Facebook Gita Wirjawan karena lebih mudah diakses dibanding dengan media lain Melalui Tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya percaya bahwa Gita Wirjawan mampu membenahi pendidikan di Indonesia Expactancy: Saya mengikuti perkembangan Twitter Twitter Gita Wirjawan sehingga saya merasa mengagumi Gita Wirjawan sebagai seorang tokoh panutan Saya mengagumi Gita Wirjawan sebagai seorang tokoh panutan karena Gita Wirjawan mampu memberi aspirasi melalui Tweetnya di Twitter Saya mengagumi Gita Wirjawan sebagai seorang tokoh panutan karena saya merasa Gita Wirjawan dapat menyentuh sisi sensitif dari permasalahan di masyarakat Belief: Melalui tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya percaya bahwa Gita Wirjawan sebagai tokoh panutan mampu membangun perekonomian Indonesia dengan baik Melalui tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya percaya bahwa Gita Wirjawan sebagai tokoh panutan dapat membangun mindset positif pada citra produk Indonesia dengan baik Melalui tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya percaya bahwa Gita Wirjawan sebagai tokoh panutan memiliki rasa cinta tanah air yang besar Expactancy: Saya melihat konten blog Gita Blog Wirjawan sehingga saya menyukai cara Gita Wirjawan membentuk pencitraan dirinya Saya melihat konten blog Gita Wirjawan sehingga saya menyukai ide Gita Wirjawan menggunakan blog sebagai media promosi dirinya Saya menyukai cara Gita Wirjawan dalam menyampaikan pesan melalui blog Belief: Saya percaya bahwa Gita Wirjawan mampu menyentuh hati masyarakat dengan strategi yang baik Saya percaya bahwa Gita mampu membangun rasa peduli dalam masyarakat agar indonesia mampu berkembang Saya percaya bahwa Gita Wirjawan mampu membuat sebuah Rencana pembangunan bangsa Indonesia Expactancy: Setelah melihat fanpage Gita Konatif Facebook Wirjawan di Facebook, saya ingin menggunakan hak pilih saya di pemilu karena Gita Wirjawan mampu memberi contoh postif Saya ingin menggunakan hak pilih saya di pemilu karena Gita Wrjawan memiliki cara pikir yang berbeda Saya ingin menggunakan hak pilih saya di pemilu jika Gita Wirjawan menjadi kandidat calon presiden Belief: Saya ingin mengunakan hak pilih saya untuk memilih Gita Wirjawan karena ia merupakan kandidat yang patut dipertimbangkan Saya ingin menggunakan hak pilih saya untuk memilih Gita Wirjawan karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan akan menjalankan janji-janjinya. Saya ingin menggunakan hak pilih saya untuk memilih Gita Wirjawan karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan mampu memberantas korupsi Expactancy: Dengan melihat tweet Gita Twitter Wirjawan di Twitter, saya ingin menggunakan hak pilih saya karena Gita Wirjawan dapat memberi masukan kritik yang membangun Indonesia Dengan melihat tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya ingin memakai hak pilih saya di pemilu karena saya menyukai perilaku Gita Wirjawan yang mengedepankan kepentingan negara Dengan melihat tweet Gita Wirjawan di Twitter, saya ingin memakai hak pilih saya di pemilu karena saya mengalami perubahan sikap Belief: Saya mau memakai hak pilih saya di pemilu karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan mampu mengubah pikiran masyarakat Indonesia melalui Twitter Saya mau memakai hak pilih saya di pemilu karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan memiliki sikap pantang menyerah dalam membangun harapan indonesia Saya mau memakai hak pilih saya di pemilu karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan dapat mengubah cara pandang saya Expectancy: Blog Dengan melihat blog Gita Wirjawan mengenai pemilu 2014, saya mau menggunakan hak pilih saya di pemilu karena saya ingin menjadi warga negara yang Baik Dengan mengenai melihat pemilu blog Gita 2014, Wirjawan saya mau menggunakan hak pilih saya di pemilu karena saya tergerak dengan visi Gita Wirjawan Dengan mengenai melihat pemilu blog Gita 2014, Wirjawan saya mau menggunakan hak pilih saya di pemilu karena saya ingin melanjutkan semangat Gita Wirjawan Belief: Dengan ekspos pemberitaan Gita Wirjawan di blog, saya mau menggunakan hak pilih saya di pemilu karena saya percaya Gita Wirjawan mampu mengharumkan nama Indonesia Dengan ekspos pemberitaan Gita Wirjawan di blog, saya mau menggunakan hak pilih saya di pemilu karena saya percaya dengan visi Gita Wirjawan Dengan ekspos pemberitaan Gita Wirjawan di blog, saya mau menggunakan hak pilih saya di pemilu karena saya percaya bahwa Gita Wirjawan adalah pemimpin yang memiliki integritas tinggi