BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan

advertisement
BAB 4
PERANCANGAN DAN EVALUAS I
4.1
Usulan Perancangan
Sebelum
melakukan
perancangan
terlebih
dahulu
diperkenalkan
instrumen-instrumen yang digunakan dalam membangun, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi jaringan ini.
4.1.1
Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan dapat berbentuk program maupun fisik.
Dan berikut adalah instrumen yang digunakan :
1. Linux Ubuntu Desktop 9.04
Ubuntu adalah salah satu opensource distribusi Linux yang
berbasiskan pada Debian. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd
(perusahaan milik M ark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari nama
suatu konsep ideologi di Afrika Selatan. "Ubuntu" berasal dari bahasa kuno
Afrika, yang berarti "rasa perikemanusian terhadap sesama manusia". Ubuntu
juga bisa berarti "aku adalah aku karena keberadaan kita semua". Tujuan dari
distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di
dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.
Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara
bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun
tenaga ahli profesional.
84
85
2. Rsync version 3.0.5 protocol version 30
Rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree
(struktur direktori dan file), baik transfer lokal (di sistem yang sama) maupun
remote (jaringan/internet). Rsync merupakan tools kecil yang powerfull
karena bisa bertindak sebagai server sekaligus sebagai client.
Gambar 4.1 Instalasi rsync pada Ubuntu
3. Open SS H 5.1p1 Debian-5ubuntu1
Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan
pertukaran data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan.
Terutama banyak digunakan pada sistem berbasis Linux dan Unix untuk
mengakses akun shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell
remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi,
86
dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat.
Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas
data melalui jaringan yang tidak aman seperti Internet.
Gambar 4.2 Instalasi ssh pada Ubuntu
4. Crontab
Pada umumnya, Linux akan me-load cron pada saat sistem up sebagai
clock daemon. Pada saat beroperasi, cron akan membaca waktu (hari dan
jam) suatu aplikasi yang akan dijalankan dari suatu file yang bernama
crontab.
87
5. My SQL
MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database
sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu
konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBM S) dapat
diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintahperintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya.
Sebagai database server, M ySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan
database server lainnya dalam query data.
Gambar 4.3 Instalasi php dan mysql pada Ubuntu
88
6. Apache
Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di
Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan
UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache
mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Team
Apache mengeluarkan rilis pertama kali secara resmi Apache versi 0.6.2.
Web server Apache mempunyai kelebihan antara lain:
1. Apache termasuk dalam kategori freeware.
2. Apache mudah proses instalasinya jika dibanding web server lainnya
seperti NCSA, IIS, dan lain-lain.
3. M ampu beroperasi pada berbagai paltform sistem operasi.
Gambar 4.4 Instalasi apache pada Ubuntu
89
7. PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) dalah salah satu bahasa pemrograman
yang berjalan dalam suatu web server dan befungsi sebagai pengolah data
pada suatu server. Untuk membuat website yang dinamis dan mudah untuk
diupdate setiap saat dari browser, dibutuhkan suatu program yang mampu
mengolah data dari komputer client atau dari komputer server itu sendiri
sehingga mudah dan nyaman untuk disajikan di browser.
PHP memiliki kelebihan dari bahasa pemrograman lain, antara lain:
•
Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari
mulai apache, IIS (Internet Information Service) dengan konfigurasi yang
relatif mudah.
•
Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis- milis
dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
•
Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang baik karena
memiliki referensi yang banyak.
•
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, M acintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
90
4.2
Konfigurasi Backup Server
Untuk
mengimplementasikan
sistem yang diusulkan,
dibutuhkan
hardware dan software yang tepat guna. Karena pada umumnya semua
konfigurasi dalam Operating Sistem Linux berbasis file, maka ada beberapa
konfigurasi dasar yang diperlukan dalam mengimplementasikan aplikasi web
backup and restore secara otomatis. Antara lain : database, rsync, ssh-keygen,
crontab serta web server. Penelitian ini menggunakan IP private IPTEKnet
BPPT:
Tabel 4.1 Daftar IP IPTEKnet yang digunakan untuk penelitian
NOC CYBER
NOC BATAM
NOC SERPO NG
IP Private
202.46.2.17
202.46.2.5
202.46.2.20
Subne t Mask
255.255.255.192
255.255.255.192
255.255.255.192
Gate way
202.46.2.1
202.46.2.1
202.46.2.1
DNS Se rve r
202.46.1.254
202.46.1.254
202.46.1.254
4.2.1 Konfigurasi rsync dan ssh
Pertama akan dilakukan key paired (pencocokan kunci) guna
validasi agar koneksi antar backup server berjalan dengan aman. Dengan
menghasilkan suatu pasangan kunci yaitu pribadi (private) / publik
(public) akan memungkinkan suatu 'ssh' melakukan koneksi tanpa
91
meminta password. Ini akan lebih baik daripada menyimpan password
user (atau kata sandi utama) sebagai teks yang jelas pada skript. Dapat
juga diletakan batasan di mana sambungan dibuat dengan kunci ini bisa
datang dari, dan pada apa yang dapat mereka lakukan ketika tersambung.
Gambar 4.5 Generate Public dan Private dsa key pair
M aka setelah dikonfigurasi kunci tanpa password dalam dua file
yang disebutkan di atas . Ini memastikan tidak ada pengguna tidak sah
lainnya yang dapat membaca file private-key. Selanjutnya public key
yang telah dibuat akan ditransfer dari backup server Cyber ke backup
server Batam yang akan dibackup menggunakan command scp (secure
copy) agar terjamin keamanannya (Gambar 4.6) .
92
Gambar 4.6 Transfer public key (rsynckeybatam.pub) menggunakan
scp dari backup server Cyber ke backup server Batam
Pada Gambar 4.6 diatas menjelaskan bahwa, SSH menggunakan
metode public-key cryptography untuk mengenkripsi komunikasi antara
dua host, demikian pula untuk autentikasi pemakai. Dengan metode ini,
kita akan memerlukan 2 buah kunci berbeda yang digunakan baik untuk
melakukan enkripsi dan dekripsi. Dua buah kunci tersebut masing-masing
disebut public key (dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key
(dirahasiakan/hanya pemiliknya yang tahu). M asing-masing kunci di atas
dapat digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. SSH dapat
digunakan untuk login secara aman ke remote host atau menyalin data
antar host.
93
Gambar 4.7 Remote backup server Batam menggunakan ssh dari
backup server Cyber
Pada Gambar 4.7 diatas menjelaskan bahwa, Backup server NOC
Cyber akan me-remote backup server NOC Batam agar dapat
menjalankan proses konfigurasi backup otomatis lebih mudah dengan
menggunakan command ssh (secure shell).
94
Gambar 4.8 Membuat direktori dan modifikasi hak akses folder .ssh
Pada Gambar 4.8, folder .ssh merupakan tempat konfigurasi
public dan private key ssh. M engganti hak akses folder .ssh menjadi 700
dengan command chmod 700 yang berarti owner memiliki hak akses rwx --- --- (full control : read, write, execute).
95
Gambar 4.9 Memindahkan rsynckeybatam.pub ke folder .ssh
Karena folder .ssh merupakan tempat konfigurasi public dan
private key, maka file rsynckeybatam.pub perlu dipindahkan ke dalam
folder .ssh (Gambar 4.9).
96
Gambar 4.10 Masuk ke direktori .ssh lalu membuat file
authorized_keys
Authorized_keys pada Gambar 4.10 merupakan file yang
berfungsi untuk menampung isi file dari public key dimana file
authorized_keys tersebut akan digunakan dalam proses sinkronisasi
antara private key dan public key. M odifikasi hak akses dan pemindahan
file public key (rsynckeybatam.pub) ke dalam file authorized_keys, dapat
dilihat pada Gambar 4.11 dan Gambar 4.12.
97
Gambar 4.11 Modifikasi hak akses file authorized_keys
Gambar 4.12 Redirection public key (rsynckeybatam.pub)
ke dalam file authorized keys
98
Gambar 4.13 Menambahkan code pada file authorized_keys
Pada Gambar 4.13 Penambahan code :
from=”202.46.2.17”,command=”/home/batam/validate-rsync”
adalah untuk validasi melalui file validate-rsync bahwa paket yang lewat
dari IP 202.46.2.17 dengan ssh adalah benar paket rsync. Pembuatan dan
konfigurasi file validate-rsync dapat dilihat pada
Gambar 4.15, dan Gambar 4.16.
Gambar 4.14,
99
Gambar 4.14 Membuat file validate-rsync
Gambar 4.15 Mengganti hak akses validate-rsync
100
Gambar 4.16 Konfigurasi file validate-rsync
Gambar 4.17 Membuat folder untuk menampung hasil backup dari
backup server data center Batam
101
Gambar 4.18 Backup file dari backup server Batam ke backup server
Cyber tanpa prompt password
4.2.2 Konfigurasi Script Jadwal Backup dan Crontab
Dalam pembuatan script backup rsync, dibutuhkan beberapa file
dan folder penampung agar penjadwalan backup dan hasil backup dapat
tersusun dengan rapi.
102
Gambar 4.19 Membuat direktori dan file jadwal backup data center
Batam
Direktori jadwalbatam berfungsi untuk menampung script backup
rsync (jadwalbackup_batam.sh) serta file output.txt sebagai penampung
proses
berjalannya backup rsync.
Script jadwalbackup_batam.sh
berfungsi sebagai execute script backup rsync. Jadi, tidak perlu harus
mengetik ulang command untuk melakukan backup dengan rsync. Hanya
dengan menjalankan script jadwalbackup_cyber.sh proses backup rsync
dapat berjalan dengan sempurna. Pemberian hak akses execute ( chmod
700
(user
/
owner
=
read,
write,
execute)
)
pada
script
jadwalbackup_cyber.sh sangat diperlukan untuk bisa execute script ini.
103
Gambar 4.20 Membuat Direktori hasilbackupbatam
Gambar 4.21 Pemindahan folder hasil backup
Direktori atau
folder hasilbackupbatam
berfungsi sebagai
penampung hasil backup dari data center Batam (Gambar 4.20).
sedangkan
pada
Gambar
4.21,
folder
hasilbackupbatam,
hasilbackupcyber, hasilbackupserpong dipindahkan ke dalam folder
filebackup yang berfungsi sebagai shared backup folder.
104
Gambar 4.22 Konfigurasi rsync pada script jadwalBackup_cyber.sh
Proses backup dengan rsync :
rsync
–avz
–
-delete
-e
“ ssh
–i
/home/cyber/rsynckeybatam“
[email protected]:/home/batam/filebatam /home/cyber/ filebackup/hasilbackupbatam/
terhadap backup server NOC atau data center Batam yang ditanamkan
dalam script jadwalbackup_batam.sh
105
Gambar 4.23 Membuat semua file penjadwalan backup (cronjob)
Gambar 4.24 Konfigurasi jadwal backup dalam format crontab
106
M asing – masing penjadwalan backup rsync akan dibuat file
penampungnya.
-
Cronjobc.txt = Penjadwalan backup dengan rsync dari backup server
NOC atau data center Cyber.
-
Cronjobb.txt= Penjadwalan backup dengan rsync dari backup server
NOC atau data center Batam.
-
Cronjobs.txt = Penjadwalan backup dengan rsync dari backup server
NOC atau data center Serpong.
4.2.3 Konfigurasi Database
Database diperlukan untuk proses autentikasi login pada aplikasi
web backup and restore otomatis, supaya pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab tidak dapat mengakses halaman inti aplikasi web ini.
Karena data-data yang dibackup dan direstore merupakan data-data yang
perlu dijaga kerahasiaannya.
Berikut adalah konfigurasi dasar database mysql pada linux ubuntu:
107
Gambar 4.25 Membuat database dbase1
Proses pembuatan database yang bernama dbase1 pada mysql
dengan memakai hak dari administrator (root dalam linux). Karena pada
dasarnya semua user tidak dibebaskan untuk mengatur semua file dan
program yang ada pada host tersebut. Terkecuali jika user cyber telah
diberi hak khusus oleh root untuk mengoperasikan mysql sendiri.
108
Gambar 4.26 Pemberian hak akses database mysql pada user Cyber
Dengan pemberian semua hak penuh pada user cyber terhadap
database mysql, maka cyber berhak untuk mengakses, menambah, edit
bahkan menghapus database dbase1 beserta tabel-tabelnya (Gambar
4.26).
109
Gambar 4.27 Membuat tabel anggota
Gambar 4.28 Insert data-data ke tabel anggota
110
Gambar 4.29 Data tabel anggota
Data yang telah didaftarkan pada tabel anggota dalam database
dbase1 yaitu :
User
Admin
Pass
admin89
Nama
Administrator
111
4.2.4 Konfigurasi We b Serve r (Apache)
Supaya execute script yang telah dibuat (jadwalbackup_batam.sh
dan lainnya) dapat dijalankan pada web browser, maka user dan group
dari web server apache harus diganti dengan user dan group cyber yang
telah memegang kontrol penuh dari semua script-script backup yang
telah dikonfigurasi. Konfigurasi user dan group web server apache
ditunjukkan pada Gambar 4.30, Gambar 4.31, dan Gambar 4.32.
Gambar 4.30 Lokasi environment variabels web server apache
112
Gambar 4.31 Konfigurasi user dan group pada web server apache
Gambar 4.32 Restart service web server apache
113
4.3
Konfigurasi Script Monitoring
Seiring dengan berjalannya proses backup dan restore, maka monitoring
data center sangatlah dibutuhkan. Proses backup yang sedang berjalan dapat
terganggu jika koneksi antar data center terganggu atau putus. Untuk dapat
mengetahui apakah backup yang dilakukan berkemungkinan gagal karena
koneksi antar terputus, diperlukan script monitoring serderhana untuk memantau
koneksi antar data center terkini dengan bantuan crontab.
Berikut adalah konfigurasi script monitoring sederhana antar data center:
Gambar 4.33 Membuat script dan file penampung status ping
114
Gambar 4.34 Code script konekbatam.sh
Gambar 4.35 Penjadwalan ping data center setiap menit
115
Gambar 4.36 Status reply ping dari data center Batam
Gambar 4.37 Script pingbatam.txt sebagai kondisi terkini data center
Batam
116
Dengan penjadwalan crontab yang ada pada /etc/crontab, maka
output status ping yang diredirect ke file temp.txt akan muncul seperti
Gambar 4.36. Jika status ping mengandung string ‘bytes’, maka pada file
pingbatam.txt akan muncul ‘ON’ seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.37 .
Gambar 4.38 Script pingbatam.txt berubah menjadi ‘OFF’
Sebaliknya, jika status ping tidak mengandung string ‘bytes’,
maka pada file pingbatam.txt akan muncul ‘OFF’ seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.38.
117
4.4
Aplikasi Web Backup
Perancangan dalam membuat website ini menggunakan M acromedia
Dreamweaver 2004 dengan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor).
Tak hanya itu saja, kami juga menggunakan M ySQL untuk membuat database,
dimana semua data tersimpan di sana.
4.4.1
Tampilan dan Pengujian Aplikasi Web Backup
Dibawah adalah tampilan dari beberapa halaman website backup and
restore secara otomatis yang dapat menjadi solusi di IPTEKnet BPPT:
1. Halaman Login
Gambar 4.39 Login.php
Halaman login merupakan suatu proses autentikasi account user
yang sudah didaftarkan sebelumnya ke database oleh administrator.
Proses autentikasi sangat diperlukan untuk mencegah user yang tidak
118
berhak melakukan modifikasi dan manipulasi proses backup schedule
yang telah ditentukan.
2. Halaman Home
Gambar 4.40 Home.php
Halaman home merupakan halaman yang berisi penjelasan
pentingnya proses backup dan restore bagi perusahaan khususnya
IPTEKnet.
119
3. Halaman Jadwal Backup
Gambar 4.41 Jadwal.php
Halaman jadwal berguna untuk menampilkan jadwal backup 3
backup server NOC, Cyber, Serpong, Batam. Jadwal ini didapatkan dari
file yang bernama cronall.txt yang berfungsi untuk menampung input
jadwal yang diedit. Karena penjadwalan diatur berdasarkan fungsi dan
format crontab(cron table), maka tidak semua inputan yang diinginkan
user awam dapat dikerjakan. Karakter “*” mencerminkan every, dan
karakter “*” pada kolom Bulan pada NOC SERPONG mencerminkan
every months.
120
Gambar 4.42 Pengujian jadwal backup
Pada pengujian backup otomatis dari backup server NOC Serpong
dan NOC Batam, maka jadwal uji coba backup akan diset berdasarkan
waktu pengujian. Gambar 4.42 menunjukkan bahwa waktu pengujian
jadwal backup dari backup server NOC Serpong akan dilakukan pada
hari ke-6 (Jumat), jam 12:29, tanggal 22 Januari 2010, atau lebih 3 menit
dari waktu sebenarnya. Sedangkan pengujian jadwal backup dari NOC
Batam akan dilakukan pada hari yang sama, jam 1:01, tanggal 22 Januari
2010.
121
4. Halaman Jadwal Batam
Gambar 4.43 JadwalBatam.php
Halaman JadwalBatam.php selain berfungsi untuk menampilkan
proses Backup otomatis yang sedang atau telah berjalan, juga berfungsi
untuk memonitor backup server NOC atau data center Batam, dan pada
Gambar 4.43 ditunjukkan bahwa NOC Batam dalam keadaan offline.
Sementara yang ada pada textarea paling atas merupakan tempat proses
Backup yang sedang atau telah dilakukan. Proses backup pada textarea
paling atas terlihat kosong, dan backup tidak dapat dilakukan disebabkan
kondisi backup server
NOC Batam sedang offline. Textarea paling
bawah berfungsi untuk memperlihatkan daftar file hasil backup yang
telah dilakukan sebelumnya
122
Gambar 4.44 Proses uji coba backup dari backup server NOC Batam
Sesuai dengan jadwal backup dari backup server NOC Batam
yang telah ditentukan jam 1:01, tanggal 22 Januari 2010 pada Gambar
4.42, maka proses backup dari backup server NOC Batam yang sedang
dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.44. Hal ini juga menunjukkan
bahwa penjadwalan backup dilakukan tepat waktu.
123
Gambar 4.45 Hasil uji coba backup dari backup server NOC Batam
Proses backup dan statistik pengiriman data yang telah selesai
ditunjukkan oleh Gambar 4.45. Pada kolom textarea yang paling atas.
backup File yang berukuran sebesar 2299563525 Bytes atau setara
dengan 2,193.035 M egaBytes (2.14 GigaBytes) dengan kecepatan
6344681.69 Bytes/sec atau setara dengan 6.050 M egaBytes per second
diselesaikan dalam waktu :
Jumlah file backup
= 2193.035 M B =
Kecepatan transfer
6.050 M B/s
362.44 detik = 6.04 menit
124
5. Halaman Jadwal Serpong
Gambar 4.46 Jadwalserpong.php
Sama halnya dengan jadwalbatam.php, halaman jadwal serpong
(Gambar 4.46) juga berfungsi untuk menampilkan proses backup
otomatis yang sedang atau telah berjalan, serta berfungsi untuk
memonitor backup server NOC Serpong. Pada gambar diatas backup
server NOC Serpong dalam keadaan offline. Sementara proses backup
yang ada pada textarea terlihat kosong, karena proses backup yang tidak
dapat dilakukan sebab kondisi NOC Serpong sedang offline. Pada
textarea paling bawah merupakan kolom tempat melihat hasil backup.
Textarea tersebut masih terlihat kosong, karena belum pernah melakukan
backup dari backup server NOC Serpong.
125
Gambar 4.47 Proses uji coba backup dari backup server NOC Serpong
Dari Gambar 4.47, terlihat bahwa kondisi backup server NOC
atau data center serpong sedang Online dan proses backup yang sedang
berjalan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada
Gambar 4.42 (Hari Jumat, jam 12:29, tanggal 22 Januari 2010).
126
Gambar 4.48 Hasil uji coba backup dari backup server NOC Serpong
Proses backup dan statistik pengiriman data yang telah selesai
ditunjukkan oleh Gambar 4.48 pada kolom textarea yang paling atas.
backup File yang berukuran sebesar 4133812198 Bytes atau setara
dengan 3,942.311 M egaBytes (3,85 GigaBytes) dengan kecepatan
11566998.78 Bytes/sec atau setara dengan 11.031 M egaBytes per second
diselesaikan dalam waktu:
Jumlah file backup
= 3,942.311 M B =
Kecepatan transfer
11.031 M B/s
357.385 detik = 5.95 menit
127
Gambar 4.49 Ukuran dan isi folder di backup server NOC Serpong
Gambar 4.50 Ukuran dan isi folder hasil uji coba backup dari NOC
Serpong
128
Pada Gambar 4.50, menunjukkan bahwa isi dan ukuran (3,9 GB)
hasil uji coba backup ke-2 dari backup server NOC Serpong sama
dengan file yang ada di NOC Serpong (Gambar 4.49). Ini menandakan
bahwa proses uji coba backup ke-2 telah selesai dengan sempurna.
6. Halaman Jadwal Cyber
Gambar 4.51 Proses uji coba restore data dari backup server NOC
Cyber
Gambar 4.51 menampilkan proses restore data dari backup
server NOC Cyber yang sebelumnya telah backup data dari backup server
NOC Serpong. Proses restore juga sekaligus backup file dari backup
server NOC Batam, dan backup server NOC Cyber. Uji coba
penjadwalan restore ditunjukkan pada Gambar 4.52.
129
Gambar 4.52 Jadwal uji coba restore data dari backup server NOC
Cyber
Gambar 4.53 Hasil uji coba restore data dari backup server NOC Cyber
Pada uji coba restore yang dilakukan pada jam 9.23 (Jam Traffic
padat), file sebesar 2875318823 Bytes atau setara dengan 2742.117
M egaBytes (3,92 GigaBytes) dengan kecepatan 2377321.51 Bytes/sec
130
atau setara dengan 2.267 M egaBytes per second diselesaikan dalam
waktu :
Jumlah file backup
Kecepatan transfer
= 2742.117 M B = 1209.579 detik = 20.15menit
2.267 M B/s
7. Halaman Backup Manual
Gambar 4.54 BackupSerpong.php
131
Gambar 4.55 BackupBatam.php
backup manual (Gambar 4.54 dan Gambar 4.55) diperlukan jika
kondisi penjadwalan backup (automatic backup) mengalami kegagalan
dikarenakan koneksi antar data center atau NOC yang sedang di backup
terputus. Untuk melakukan backup manual, hanya dengan klik link ‘click
here to backup’, maka proses backup akan dilakukan.
132
8. Halaman Edit Jadwal
Gambar 4.56 Editjadwala.php
Gambar 4.57 Editjadwalb.php
133
Gambar 4.58 Editjadwalc.php
Proses
perubahan
jadwal
backup yang telah
ditentukan
sebelumnya sangat penting. Jika ada data yang sangat berguna dan harus
segera diBackup, dan jadwal backup tidak diubah, maka dapat berakibat
fatal. Karena kita sendiri tidak dapat memprediksi dengan pasti kapan
bencana akan terjadi, merusak data-data dan infrastruktur IT.
Format Ketentuan Edit jadwal Backup :
- Semua kolom dari form editjadwal diatas harus diisi (tidak boleh
kosong)
- Input hanya berupa angka atau karakter khusus seperti (*, -)
•
* berarti every
•
*/2 berarti every two …
134
4.5
Evaluasi Aplikasi Backup Otomatis
Tabel 4.2 Perbandingan backup manual dan otomatis
Sistem yang Berjalan
Sistem yang diusulkan
1. Sistem backup manual dan tidak
terjadwal
1. Sistem berjalan secara otomatis
dan terjadwal backupnya.
2. Penempatan backup tidak
permanent
2. Penempatan hasil backup menjadi
permanent dan terjaga
keamanannya
3. Yang mengoperasikan hanya
admin tertentu
3. Karena berbasis web, proses
menjadi user-friendly sehingga
praktis dalam pengoperasiannya.
4. Resiko kehilangan data/informasi 4. Resiko kehilangan data/informasi
lebih besar
dapat diperkecil
5. Resiko human error lebih besar
karena dilakukan secara manual
5. Sistem dijalankan secara otomatis
sehingga resiko human error
dapat diperkecil
Pada tabel diatas, dapat dilihat perbandingan antara backup manual dan
backup otomatis, yang secara jelas menunjukkan bahwa aplikasi web backup
otomatis sangat membantu pekerjaan network administrator IPTEKnet dalam
melakukan proses backup serta memonitor koneksi antar data center. Karena
aplikasi backup otomatis sudah dibuat user-friendly, sehingga dapat memudahkan
network administrator IPTEKnet melimpahkan tugas nya kepada orang awam
yang dipercaya, jika network administrator utama sedang berhalangan dalam
monitor dan melakukan proses backup.
135
Karena backup manual (sistem yang sedang berjalan) dilakukan secara
tidak terjadwal, maka waktu yang dibutuhkan untuk backup file pada IPTEKnet
dari NOC Cyber sebesar 2.14 GigaBytes ialah 12.72 menit (Gambar 3.9).
Sedangkan dengan backup otomatis (NOC Cyber – NOC Batam) file yang sama
besarnya (2.14 GigaBytes) pada waktu kondisi traffic sedang tidak ramai hanya
memerlukan waktu 6.04 menit (Tabel 4.3) . Waktu 12.72 menit relatif lama untuk
ukuran file hanya sebesar 2.14 GigaBytes, ini dikarenakan backup manual tidak
mempedulikan kondisi traffic antar NOC sebelum melakukan backup. Traffic
yang sedang padat dapat memperlambat proses backup, oleh karena itu
penjadwalan backup sangat perlu dilakukan ketika traffic sedang idle atau pada
malam hari.
Tabel 4.3 Perbandingan Waktu untuk Backup
File Size
Waktu Backup
Waktu Backup
(GigaBytes)
Manual (Menit)
Otomatis
(Menit)
IPTEKne t – NOC Cyber
2.14
12.72
-
NOC Cybe r – NOC Batam
2.14
6.12
6.04
NOC Cybe r – NOC Se rpong
3.85
6.19
5.95
136
Pada Tabel 4.3, proses backup manual file sebesar 2.14 GigaBytes yang
dilakukan pada sistem yang berjalan antara NOC Cyber dengan NOC Batam
membutuhkan waktu 6.12 menit (Gambar 3.14). Sedangkan dengan sistem
backup otomatis yang ditawarkan, hanya membutuhkan waktu 6.04 menit
(Gambar 4.45). Sementara proses backup manual file sebesar 3.85 GigaBytes
yang dilakukan pada sistem yang berjalan antara NOC Cyber dengan Serpong
membutuhkan waktu 6.19 menit (Gambar 3.12). Sedangkan dengan sistem
backup otomatis yang ditawarkan, hanya membutuhkan waktu 5.95 menit
(Gambar 4.48).
14
12
10
8
Manual
Otomatis
6
4
2
0
IPTEKnet
- Cyber
Cyber Batam
Cyber Serpong
Gambar 4.59 Grafik perbandingan waktu untuk backup dengan satuan menit
Berdasarkan Grafik diatas, sistem backup otomatis tidak mengalami
kendala dalam lamanya waktu proses backup. Perbedaan waktu proses backup
manual dengan backup otomatis tidak berbeda jauh, tetapi perbedaan waktu
137
antara proses backup manual (IPTEKnet – Cyber) dengan backup otomatis
(Cyber – Batam) akan jauh berbeda ketika proses backup manual dilakukan
sewaktu kondisi traffic sedang padat. Sedangkan waktu dan kecepatan proses
backup otomatis akan tetap stabil karena penjadwalan dilakukan pada kondisi
traffic idle.
Download