PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN MODEM PRIBADI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan oleh Pembimbing Ibu Dra. Hj. Akif Khilmiyah, M.Ag. Disusun oleh : Muhammad Rizal Arif Rahman (20090720031) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DESEMBER 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman modern ini komputer adalah salah satu barang yang tidak asing lagi. Dengan komputer seseorang dapat mempermudah dalam belajar seperti menghitung, mengetik, membaca, menyimpan data-data dokumen yang begitu banyak dan dalam bentuk apapun. Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya dan menghasilkan output informasi (Zaky, 2004:45). Zaman semakin maju maka terciptalah yang namanya internet. Dengan adanya internet seseorang dapat mengambil segala informasi dan ilmu dalam jumlah yang tak terbatas. Dapat dikatakan komputer dan internet dizaman sekarang merupakan kebutuhan pokok mahasiswa yang tidak dapat dipisahkan untuk belajar dan memperluas pengetahuannya. Sehingga mahasiswa yang memiliki komputer dan internet seharusnya lebih kreasi, pandai dan luas wawasannya. Seperti layanan World Wide Web yang sering disingkat www merupakan fasilitas internet yang paling banyak digunakan saat ini di samping email. Situs web adalah informasi yang dapat diakses oleh seluruh pengguna internet dari seluruh dunia. Informasi yang ditempatkan dalam situs web itu dapat berupa tulisan, gambar, animasi, suara, dan video klip dan lain-lain. Apalagi dengan adanya metode pembelajaran jarak jauh internet adalah kebutuhan utama. Menggunakan media internet dalam pendidikan sebagai hakikat elearning (Cambell dan Kamarga : 2002). Istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi internet (Onno W. Purbo : 2002). Definisi yang lebih luas bahwa: e-learning adalah system pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer stand alone (Terms :2001) Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu: 1. Pergeseran dari pelatihan ke penampilan, 2. Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 3. Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran, 4. Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja, 5. Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata. Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Namun dalam kenyataannya masih banyak pelajar khususnya mahasiswa mengakses internet tidak untuk belajar. Ia hanya senang bemain game, facebook, YM, bahkan mengakses situs-situs porno dan kejahatan-kejahatan lainnya. Situs-situs porno dapat diakses kapan, dimana, dan oleh siapa saja. Bagi seorang remaja/pelajar yang di rumahnya tersedia komputer atau laptop yang sudah terkoneksi dengan internet, mempunyai peluang atau keinginan yang lebih besar untuk mengakses situs- situs porno tersebut. Apalagi jika mereka tidak mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tuanya. Seperti yang dipaparkan oleh pakar telematika kita Roy Suryo bahwa penyalahgunaan internet di Indonesia masih tinggi dan menduduki peringkat kedua setelah Ukraina. Internet yang seharusnya digunakan untuk mencari/mengakses suatu informasi malah digunakan untuk mengakses situs-situs porno. Tidak jauh berbeda Fathul Wahid ST MSc, salah satu Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII (Suara Merdeka, 10 April 2008), mengemukakan bahwa Yogyakarta dan Semarang menduduki peringkat pertama yang memanfaatkan jasa pelayanan untuk menemukan segala sesuatu yang berkaitan dengan kata sex dan porno. Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pun juga saya temukan adanya penyalahgunaan penyediaan komputer yang terkoneksi internet di ruang tata usaha dan penyediaan jaringan hotspot, kebanyakan mereka adalah untuk mengakses facebook, game dan jejaring-jejaring social lainnya yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan. Meskipun bukan situs porno namun akses itu dianggap penyalah gunaan. Karena tujuan penyediaan internet dan komputer itu untuk mengakses data dan informasi mahasiswa untuk referensi belajar. Padahal sudah ada peringatan berulang-ulang oleh karyawan setempat, namun para mahasiswa yang bandel tetap menghiraukannya. Sehingga mulai akhir-akhir ini di setiap depan komputer tata usaha Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diberi tulisan yang bertuliskan “dilarang mengakses facebook”. Maka dari hal tersebut saya memilih mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang memiliki modem menjadi subyek penelitian saya apakah ada hubungan antara modem pribadi dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena menurut peneliti seseorang yang memiliki modem pribadi akan lebih banyak mengakses internet dari pada yang tidak mempunyai modem. Selain itu di daerah Yogyakarta di pandang sebagai salah satu kota pelajar, di mana banyak terdiri universitas-universitas baik negri maupun swasta. Namun di sisi lain juga Yogyakarta menduduki peringkat pertama yang memanfaatkan jasa pelayanan untuk menemukan segala sesuatu yang berkaitan dengan kata sex dan porno. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahannya adalah : 1. Bagaimanakah pemanfaatan modem pribadi oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? 2. Bagaimanakah prestasi mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara modem pribadi dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta? C. Tujuan : 1. Ingin mengetahui pemanfaatan modem pribadi oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Ingin mengkaji prestasi mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3. Ingin mendapatkan gambaran tentang hubungan yang signifikan antara modem pribadi dengan prestasi belajar mahasiswa Muhammadiyah Yogyakarta. Fakultas Agama Islam Universitas D. Manfaat : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan internet dalam mengembangkan kreativitas proses pembelajaran, serta dapat menambah pemahaman mengenai manfaat internet sebagai media belajar. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai informasi : a. Bagi Dosen 1) Mampu mengakses teknologi informasi dan komunikasi dengan mahir. 2) Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, karena guru harus belajar terus menerus sepanjang hayat. 3) Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 4) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman dalam ruang lingkup yang lebih luas guna menunjang profesinya sebagai guru. b. Bagi Mahasiswa 1) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata dan membantu dalam tugas perkuliahan. 2) Menumbuhkan pemikiran reflektif 3) Membantu perkembangan dan keterlibatan aktif dalam proses belajar. 4) Mahasiswa dapat memperoleh sumber belajar yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. 5) Mahasiswa dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum. 6) Memberikan meningkatkan prestasi belajar dan kreativitas mahasiswa dalam dunia teknologi. c. Bagi Fakultas 1) Pengembangan jaringan dan kerjasama strategis antara universitas dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan. 2) Sebagai masukan yang bersangkutan dengan usaha fakultas untuk meningkatkan mutu pendidikan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan mahasiswa. d. Bagi Peneliti Memperoleh wawasan dan pemahaman baru mengenai salah satu aspek yang penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini yaitu pemanfaatan internet dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dan implementasinya terhadap prestasi belajar. Dengan demikian, diharapkan peneliti sebagai calon guru siap melaksanakan tugas sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. E. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk mengetahui keaslian suatu karya ilmiah serta posisinya di antara karya-karya sejenis dengan tema ataupun pendekatan yang serupa. Selanjutnya peneliti akan memaparkan beberapa penelitian yang telah berbentuk skripsi yang sedikit hanya berkaitan dengan penelitian yang akan kami teliti. Sepanjang yang peneliti ketahui, belum ada seorang peneliti yang mengambil judul “Hubungan antara Modem Pribadi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”. Pertama, skripsi dari Anisa Triningsih yang berjudul “Pemanfaatan Internet Sebagai Pengembangan Sumber Belajar” studi kasus di SMA Negri 2 Yogyakarta dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai sarana penunjang sumber belajar yang dapat mengimbangi kemajuan informasi yang begitu pesat dan mengglobal SMA Negri 2 Yogyakarta telah menyediakan fasilitas internet dengan fasilitas internet ada 32 unit, dengan begitu ketersediaan internet telah mencapai 86,48 % dari seluruh unit computer yang telah ada. Menurut penelitian ini manfaat internet antara lain : 1. Internet memudahkan dalam belajar, siswa sangat terbantu dalam mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di perpustakaan atau buku-buku paket pegangan siswa. 2. Pengetahuan bertambah luas, dengan internet informasi yang didapat siswa menjadi lebih beragam. 3. Memperluas sajian yang diadakan di kelas, karena jika informasi yang didapat dari guru ataupun buku-buku paket yang ada dirasa kurang memenuhi keingin tahuan siswa, maka untuk lebih jauh dalam mendapatkan informasi tambahan sebagai alternatifnya adalah sumber belajar internet. 4. Internet memotivasi dalam belajar, dalam diri siswa merasakan termotivasi untuk belajar lebih giat, karena adanya alternative sumber belajar selain buku pegangan siswa ataupun buku-bukuyang ada di perpustakaan (Anisa Tiningsih : 2006). Kedua, skripsi dari Budi santoso yang berjudul “Pemanfaatan Internet oleh Pengguna Perpustakaan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta” dari skripsi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa : 1. Adanya proses pengenalan yang umumya dimulai sebelum responden menjadi mahasiswa S1 disertai dengan adanya motivasi kebutuhan akan informasi. 2. Responden sering menggunakan website dari pada fasilitas internet lainnya. 3. Responden lebih sering mengakses informasi pada jurnal on-line termasuk jurnal ilmiah kedokteran (Budi Santoso : 2008). Ketiga, skripsi (Wina Hesti Hidayat : 2011) yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi Internet dan Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPS Kelas IX SMP Muhammadiyah Surakarta” Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui 1) pengaruh positif pemanfaatan teknologi informasi internet terhadap peningkatan prestasi belajar. 2) pengaruh media pembelajaran terhadap peningkatan prestasi belajar. 3) pengaruh pemanfaatan teknologi informasi internet dan media pembelajaran terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 4 Surakarta yang berjumlah 210 orang. Sampel diambil sebanyak 100 orang siswa dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian koefisien regresi linier ganda (uji t), selain itu dilakukan pula perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil penelitian ini adalah 1) Pemanfaatan teknologi informasi internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa. Berdasarkan analisis diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,541 > 1,985 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 2) Media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa. Berdasarkan analisis diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,082 > 1,985 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 3) Pemanfaatan teknologi informasi internet siswa dan media pembelajaran dengan prestasi belajar IPS siswa. Berdasarkan analisis diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu 30,167 > 3,090 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Variabel pemanfaatan teknologi informasi internet memberikan sumbangan efektif 17,4%. Variabel media pembelajaran memberikan sumbangan efektif 20,9%. sehingga jika digabung total sumbangan efektif menjadi 38,3%, sedangkan 61,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Jika dibandingkan besarnya sumbangan efektif, nampak jelas bahwa variabel media pembelajaran memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap peningkatan prestasi belajar IPS siswa dibandingkan variabel pemanfaatan teknologi informasi internet. Dari ketiga tinjauan pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwasannya pemanfaatan internet berpengaruh terhadap prestasi belajar. F. Landasan Teori 1. Modem Modem adalah peripheral computer (internal atau eksternal) yang mengkonfersi data computer ke dalam bentuk yang dapat ditransmisikan melalui saluran telepon. Transmisi dilakukan dalam dua tahap, yaitu modulasi dan demodulasi, seperti tersingkat dalam nam amodem. Modulasi adalah proses pengkodean data digital (data computer) menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan melalui saluran telepon. Kemudian, modem penerima melakukan pengkodean ulang (demodulasi) yang mengkonversi sinyal analog menjadi data digital (Fathul Wahid : 2005) Modem Komputer Internal. Beberapa komputer memiliki modem internal yang merupakan modem built in atau komputer modem card. Untuk card modem komputer, slot PCI atau kadang-kadang slot ISA dibutuhkan, tergantung interface motherboard yang tersedia untuk menerima modem. Internal Computer Modems digunakan dengan koneksi internet dial-up melalui sepasang koneksi RJ-11. Juga dikenal dengan kabel telepon tembaga, RJ-11 memampukan komputer untuk menerima dan mengirim data sebagaimana yang diterangkan di atas. Modem komputer internal biasanya merupakan modem 56K yang berarti bahwa modem itu mampu menerima data sebesar 56 Kbits/detik ( 56 kilobits atau 56.000 bit per detik). Jenis transmisi data ini disebut transmisi downstream, datang dari provider dan ditransmisikan melalui kabel telepon. Umumnya besaran data ini merupakan bandwith standar untuk kabel telepon. Akan tetapi karena Internet mempunya sistem dua arah, data juga harus dikirim dari klien ke provider (server). Untuk tujuan ini komputer bisa menggunakan modem 56K V90 untuk mengirim data dalam transmisi upstream sebesar 33,6 Kbits/s. Di sisi lain, modem V 92 56 K mampu mengirim 48 Kbits/s transmisi upstream. Modem Eksternal. Modem Eksternal bisa digunakan untuk tujuan yang sama dan dalam kondisi yang sama dengan modem internal. Akan tetapi modem eksternal merupakan kotak kecil yang menggunakan jenis antar muka yang lain untuk terhubung dengan komputer. Bisa jadi itu berupa serial modem, dinamakan demikian karena benda itu menggunakan serial port untuk dihubungkan ke komputer. Biasanya terinstall pada belakang komputer, serial port merupakan pilihan yang mudah diinstall untuk modem eksternal. Kotak kecil yang sama, di sisi lain, bisa menjadi sebuah Modem USB yang normalnya menggunakan port USB yang biasanya ditempatkan dibelakang atau di depan komputer. Yang pertama dari jenis modem eksternal bisa jadi modem dial up tetapi jenis ini lebih mahal daripada jenis internal. Sama seperti jenis lain dari modem eksternal anda mungkin mempertimbangkan dua tipe modem : modem kabel dan DSL jika anda menginginkan layanan internet berkecepatan tinggi. Semua ISP biasanya menyediakan modem spesial dinamakan modem digital di dalam paket broadband. Sangat penting untuk memperhatikan bahwa modem kabel harus dihubungkan dengan kartu Ethernet, ditempatkan di slot PCI komputer yang disediakan oleh koneksi intenet broadband ke pengguna. Memang benar jika anda memilih koneksi Ethernet. Akan tetapi anda tidak akan membutuhkannya jika pilihan anda menggunakan koneksi USB. Modem kabel. Modem kabel menggunakan sumbu kabel jaringan televisi untuk menyediakan bandwitdth yang hebat dibandingkan modem komuter dial up. Akses yang benar-benar cepat ke Web yang disediakan oleh modem kabel dengan transmisi downstream hingga 38 Mbits/s dan transmisi upstream hingga 1 Mbits/s. Sayangnya besaran transmisi ini berubah-rubah tergantung jumlah pengguna karena pembagian bandwith yang menggunakan teknologi kabel ini. Modem DSL ( Digital Subscriber Line) secara eklusif digunakan untuk koneksi dari telepon kantor yang dipindahkan ke pengguna. Teknologi ini, tersedia dan seringkali dipakai, dipisahkan dalam dua kategori utama : ADSL or Asymetric Digital Subcriber Line biasanya digunakan di Amerika Utara dan mendukung transmisi downstream dari 1,5 Mbits/s hingga 9 Mbits/s dan transmisi upstream hingga 3 Mbits/s. SDSL. SDSL or Symetric Digital Subcriber Line biasanya digunakan di Eropa dan mempunyai besaran downstream dan upstream data yang sama yaitu sekitar 128 Kbits/s. Fungsi Modem Fungsi modem yaitu untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal suara dan juga sebaliknya.Dewasa ini modem telah berkembang dengan berbagai fasilitas yang cukup bermanfaat, misalnya voice modem. Dengan adanya fasilitas voice modem ini, merubah fungsi modem bukan hanya sebagai penyambung ke internet tetapi lebih dari itu, modem dapat menjadi saluran radio, audio, percakapan telepon sampai streaming video (http://trik-kita.blogspot.com/2009/02/fungsi-modem.html). Pengertian Internet Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan computer (local/wide ared network) dan computer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap computer yang terhubung kepadanya bias melakukan komunikasi satu sama lain (Brace, 1997) dalam situs (www.nayel.multiply.com/journal/item/11). Secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi Internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya (Lani Sidharta : 1996) Sedangkan menurut John Deceber, internet didefinisikan sebagai berikut : internet merupakan kumpulan jaringan computer yang bekerja sama secara global mendistribusikan pertukaran informasi melalui protocol TCP/IP (Jhon December, 1997 : 27) Manfaat Internet Dari berbagai fasilitas TIK, Internet merupakan salah satu di antaranya yang cukup banyak mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pendidikan. Bahkan internet dianggap sebagai dunia baru yang penuh pesona yang dapat memikat siapa saja yang berinteraksi dengannya. Hal ini seharusnya dimaknai sebagai peluang yang harus dimanfaatkan oleh guru untuk dapat menawan hati para siswa untuk lebih gemar dan giat belajar, begitu pula oleh staf administrasi pendidikan untuk menfasilitasi pelaksanaan manajemen sekolah, khususnya dalam menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka pengembangan sekolah yang lebih baik. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan internet dalam pembelajaran dapat menjadi suplemen yang bermanfaat dan memiliki pengaruh positif terhadap penyelesaian tugas-tugas siswa, serta kegiatan internet lebih holistic dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-Rom. Selain itu, penggunaan internet mendorong terjadinya kolaborasi pembelajaran antar siswa atau kelas antara satu sekolah dengan sekolah lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu (SteppGreany, 2002; Graus, 1999; Choi dan Nesi, 1999, Noni, 2004). Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa penggunaan internet menjanjikan hasil yang lebih baik. Bahkan dengan tersedianya sumber belajar otentik yang cukup banyak dan bervariasi akan menfasilitasi guru untuk menyajikan konsep kepada siswa dan siswa untuk lebih mudah memahami konsep yang diberikan. Dalam konteks manajemen sekolah, sekolah dapat memanfaatkan internet sebagai wadah untuk memperkenalkan sekolah kepada pihak lain melalui situs web sekolah. Bahkan internet bisa dijadikan sebagai wadah untuk menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14). 2. Prestasi Belajar : Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 1. Faktor dari dalam diri siswa (intern) Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas menurut Slameto (1995 : 54) yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. a. Faktor Jasmani Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. 1). Faktor kesehatan Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya. 2). Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lainlain (Slameto, 2003 : 55). b. Faktor psikologis Dapat berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan. 1). Intelegensi Slameto (2003: 56) mengemukakan bahwa intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. 2). Perhatian Menurut al-Ghazali dalam Slameto (2003 : 56) bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan sematamata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek.Untuk menjamin belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa belajar dengan baik, usahakan buku pelajaran itu sesuai dengan hobi dan bakatnya. 3). Bakat lgard dalam Slameto (2003 : 57) bahwa bakat adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih. Kemudian menurut Muhibbin (2003 : 136) bahwa bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. 4). Minat Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996 : 214) bahwa minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya. 5). Motivasi Menurut Slameto (2003 : 58) bahwa motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. 6). Kematangan Menurut Slameto (2003 : 58) bahwa kematangan adalah sesuatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alatalat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru. Berdasarkan pendapat di atas, maka kematangan adalah suatu organ atau alat tubuhnya dikatakan sudah matang apabila dalam diri makhluk telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masing-masing kematang itu datang atau tiba waktunya dengan sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar mengajar. 7). Kesiapan Kesiapan menurut James Drever seperti yang dikutip oleh Slameto (2003 : 59) adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi. Jadi, dari pendapat di atas dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan baik. c. Faktor kelelahan Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (1995:59) sebagai berikut: “Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”. Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat mempengaruhi prestasi belajar dan agar siswa belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya seperti lemah lunglainya tubuh. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Agar siswa selaku pelajar dengan baik harus tidak terjadi kelelahan fisik dan psikis. 2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 1995 : 60). a. Faktor keluarga Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat mempengaruhi dari keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah. 1) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak, hal ini dipertegas oleh Wirowidjojo dalam Slameto (2003 : 60) mengemukakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk mendidik dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan mutu pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa dan negara. Dari pendapat di atas dapat dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. 2) Relasi antar anggota keluarga Menurut Slameto (2003 : 60) bahwa yang penting dalam keluarga adalah relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi anak dengan saudaranya atau dengan keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Wujud dari relasi adalah apakah ada kasih sayang atau kebencian, sikap terlalu keras atau sikap acuh tak acuh, dan sebagainya. 3) Keadaan keluarga Menurut Hamalik (2002 : 160) mengemukakan bahwa keadaan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individu seperti kultur keluarga, pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara orang tua, sikap keluarga terhadap masalah sosial dan realitas kehidupan. Berdasarkan pendapat di atas bahwa keadaan keluarga dapa mempengaruhi prestasi belajar anak sehingga faktor inilah yang memberikan pengalaman kepada anak untuk dapat menimbulkan prestasi, minat, sikap dan pemahamannya sehingga proses belajar yang dicapai oleh anak itu dapat dipengaruhi oleh orang tua yang tidak berpendidikan atau kurang ilmu pengetahuannya. 4) Pengertian orang tua Menurut Slameto (2003 : 64) bahwa anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya sedapat mungkin untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya. 5) Keadaan ekonomi keluarga Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, dan sebagainya. 6) Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar (Roestiyah, 1989: 156). Oleh karena itu perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik, agar mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. 7) Suasana rumah Suasana rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar, hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003 : 63) yang mengemukakan bahwa suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak-anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh, bising dan semwarut tidak akan memberikan ketenangan terhadap diri anak untuk belajar. Suasana ini dapat terjadi pada keluarga yang besar terlalu banyak penghuninya. Suasana yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antara anggota keluarga yang lain yang menyebabkan anak bosan tinggal di rumah, suka keluar rumah yang akibatnya belajarnya kacau serta prestasinya rendah. b. Faktor sekolah Faktor sekolah dapat berupa cara guru mengajar, ala-alat pelajaran, kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan media pendidikan, yaitu : 1) Guru dan cara mengajar Menurut Purwanto (2004 : 104) faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting, bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Sedangkan menurut Nana Sudjana dalam Djamarah (2006 : 39) mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses , yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menhidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Dengan demikian cara mengajar guru harus efektif dan dimengerti oleh anak didiknya, baik dalam menggunakan model, tehnik ataupun metode dalam mengajar yang akan disampaikan kepada anak didiknya dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan dengan konsep yang diajarkan berdasarkan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar 2) Model pembelajaran Model atau metode pembelajaran sangat penting dan berpengaruh sekali terhadap prestasi belajar siswa, terutama pada pelajaran matematika. Dalam hal ini model atau metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak hanya terpaku pada satu model pembelajaran saja, akan tetapi harus bervariasi yang disesuaikan dengan konsep yang diajarkan dan sesuai dengan kebutuhan siswa, terutama pada guru matematika. Dimana guru matematika harus bisa menilih dan menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran. Adapun model-model pembelajaran itu, misalnya : model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, realistik matematika problem solving dan lain sebagainya. Dalam hal ini, model yang diterapkan adalah model kooperatif tipe STAD, dimana model atau metode ini berpengaruh terhadap proses belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa 3) Alat-alat pelajaran Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar, alat-alat belajar adalah suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi belajar laboratorium, siswa, misalnya perpustakaan, dan sebagaianya. Menurut Purwanto (2004 : 105) menjelaskan bahwa sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak. 4) Kurikulum Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa kurikulum yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik terhadap proses belajar maupun prestasi belajar siswa. 5) Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari, siang, sore bahkan malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2003 : 68). 6) Interaksi guru dan murid Menurut Roestiyah (1989 : 151) bahwa guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Oleh karena itu, siswa merasa jenuh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif di dalam belajar. 7) Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar (Slameto, 2003 : 67). Kedisiplinan sekolah ini misalnya mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan pelaksanaan tata tertib, kedisiplinan pengawas atau karyawan dalam pekerjaan administrasi dan keberhasilan atau keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman, dan lain-lain. 8) Media pendidikan Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belaajr anak dalam jumlah yang besar pula (Roestiyah, 1989 : 152). Media pendidikan ini misalnya seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media lainnya yang dapat mendukung tercapainya prestasi belajar dengan baik. c. Faktor Lingkungan Masyarakat Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan keluarganya. 1) Kegiatan siswa dalam masyarakat Menurut Slameto (2003 : 70) mengatakan bahwa kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang telalu banyak misalnya berorganisasi, kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. 2) Teman Bergaul Anak perlu bergaul dengan anak lain, untik mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan tidak baik mudah berpengaruh terhadap orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Menurut Slameto (2003 : 73) agar siswa dapat belajar, teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangainya pasti mempengaruhi sifat buruknya juga, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana. 3) Cara Hidup Lingkungan Cara hidup tetangga disekitar rumah di mana anak tinggal, besar pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah, 1989 : 155). Hal ini misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orang rajib belajar, otomatis anak tersebut akan berpengaruh rajin juga tanpa disuruh. Prestasi belajar menurut Tulus Tu’u (2004:75) adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai dari usaha belajar terhadap nilai akhir mata pelajaran ekonomi yang diterima di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk angka. G. Kerangka Berfikir : Modem Pribadi (X) Prestasi Belajar (Y) Indek Prestasi Intensitas dan Pemanfaatan Modem Keterangan : Dengan modem pribadi maka semakin mudah mahasiswa untuk mencari data dan informasi dan lebih sering dalam mengakses internet. Oleh karena itu semakin banyak pemanfaatan internet dengan benar maka akan menambah wawasan mahasiswa terhadap segala informasi dan dapat mengembangkan kreatifitas belajar baik di dalam kuliah maupun di luar kuliah, maka dari itu prestasi belajar mahasiswa juga akan mengalami kenaikan. Dan sebaliknya apabila wawasan siswa terhadap dunia luar kurang maka prestasi belajar mahasiswa juga akan turun. H. Hipotesis Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis alternatif (Ha) yaitu “Ada Korelasi Positif Antara Penyediaan Jaringan Internet Fakultas dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2011. I. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian ini menggunakan metode korelasional yang searah yaitu meneliti hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. 2. Variabel Penelitian: Melalui teori-teori di atas peneliti dapat menyimpulkan tingkatan prestasi belajar a. Variabel dependen: Prestasi belajar akademik Indikator : Tingkatan nilai akademik 1) IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan 2) IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan 3) IPK 3,51 – 4,00 : Dengan Pujian / Cumlaude b. Variabel independen: Indikator Pemanfaatan Internet 1) Sebagai pencarian sumber informasi dan sumber belajar = Sesuai 2) Jejaring social, game, video/music dan belajar = kurang sesuai 3) Jejaring sosial, music dan mengakses gambar/video porno = Tidak sesuai Indikator Durasi Penggunaan a. Sering : hampir setiap hari b. Sedang : kurang lebih satu minggu satu kali c. Jarang : kurang lebih satu bulan satu kali/tidak pernah 3. Subyek penelitiannya adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mempunyai modem pribadi diambil sampel 30 orang. 4. Metode pengumpulannya menggunakan : Angket, Wawancara, observasi, Dokumentasi. 5. Langkah-langkah menganalisisnya : a. Karena penelitian ini merupakan korelasi searah, maka dalam menganalisa dalam hasil penelitian berupa korelasi antara modem pribadi dengan prestasi belajar mahasiswa menggunakan product moment / correlate bantuan progaram SPSS. Atau dengan manual menggunakan rumus : 𝑟𝑥𝑦 = N. (XY) − (X. Y) √[N. (X 2 ) − (X)2 ]. [N. (Y 2 ) − (Y)2 ] 6. Data kuantitatif kemudian disimpulkan : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara modem pribadi terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. J. Daftar Pustaka Andi, 2001. Buku Pintar Penanganan Jaringan Komputer. Yogyakarta : C.V.ANDI OFSET dan WAHANA KOMPUTER Fathul Wahid, 2005. Kamus Istilah Teknologi Informasi. Yogyakarta : C.V.ANDI OFSET Santoso Budi, 2008. Skripsi : Pemanfaatan Internet oleh Pengguna Perpustakaan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Yogyakarta : UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta Triningsih Anisa, 2006. Skripsi : Pemanfaatan Internet sebagai Pengembangan Sumbar Belajar. Yogyakarta : UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta http://trik-kita.blogspot.com/2009/02/fungsi-modem.html