PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN MODEM PRIBADI DENGAN

advertisement
PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN MODEM PRIBADI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan oleh
Pembimbing Ibu Dra. Hj. Akif Khilmiyah, M.Ag.
Disusun oleh :
Muhammad Rizal Arif Rahman
(20090720031)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DESEMBER 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman modern ini komputer adalah salah satu barang yang tidak asing lagi.
Dengan komputer seseorang dapat mempermudah dalam belajar seperti menghitung,
mengetik, membaca, menyimpan data-data dokumen yang begitu banyak dan dalam
bentuk apapun. Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat
menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang
tersimpan di memorinya dan menghasilkan output informasi (Zaky, 2004:45).
Zaman semakin maju maka terciptalah yang namanya internet. Dengan adanya
internet seseorang dapat mengambil segala informasi dan ilmu dalam jumlah yang tak
terbatas. Dapat dikatakan komputer dan internet dizaman sekarang merupakan
kebutuhan pokok mahasiswa yang tidak dapat dipisahkan untuk belajar dan
memperluas pengetahuannya. Sehingga mahasiswa yang memiliki komputer dan
internet seharusnya lebih kreasi, pandai dan luas wawasannya. Seperti layanan World
Wide Web yang sering disingkat www merupakan fasilitas internet yang paling
banyak digunakan saat ini di samping email. Situs web adalah informasi yang dapat
diakses oleh seluruh pengguna internet dari seluruh dunia. Informasi yang
ditempatkan dalam situs web itu dapat berupa tulisan, gambar, animasi, suara, dan
video klip dan lain-lain.
Apalagi dengan adanya metode pembelajaran jarak jauh internet adalah
kebutuhan utama. Menggunakan media internet dalam pendidikan sebagai hakikat elearning (Cambell dan Kamarga : 2002). Istilah “e” atau singkatan dari elektronik
dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi internet (Onno W. Purbo :
2002). Definisi yang lebih luas bahwa: e-learning adalah system pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media
internet, jaringan komputer maupun komputer stand alone (Terms :2001)
Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan
komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
2. Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media
komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan
siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan
dengan menggunakan media-media tersebut.
Namun dalam kenyataannya masih banyak pelajar khususnya mahasiswa
mengakses internet tidak untuk belajar. Ia hanya senang bemain game, facebook, YM,
bahkan mengakses situs-situs porno dan kejahatan-kejahatan lainnya. Situs-situs
porno dapat diakses kapan, dimana, dan oleh siapa saja. Bagi seorang remaja/pelajar
yang di rumahnya tersedia komputer atau laptop yang sudah terkoneksi dengan
internet, mempunyai peluang atau keinginan yang lebih besar untuk mengakses situs-
situs porno tersebut. Apalagi jika mereka tidak mendapat pengawasan dan perhatian
dari orang tuanya.
Seperti yang dipaparkan oleh pakar telematika kita Roy Suryo bahwa
penyalahgunaan internet di Indonesia masih tinggi dan menduduki peringkat kedua
setelah Ukraina. Internet yang seharusnya digunakan untuk mencari/mengakses suatu
informasi malah digunakan untuk mengakses situs-situs porno. Tidak jauh berbeda
Fathul Wahid ST MSc, salah satu Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII (Suara
Merdeka, 10 April 2008), mengemukakan bahwa Yogyakarta dan Semarang
menduduki peringkat pertama yang memanfaatkan jasa pelayanan untuk menemukan
segala sesuatu yang berkaitan dengan kata sex dan porno.
Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pun juga
saya temukan adanya penyalahgunaan penyediaan komputer yang terkoneksi internet
di ruang tata usaha dan penyediaan jaringan hotspot, kebanyakan mereka adalah untuk
mengakses facebook, game dan jejaring-jejaring social lainnya yang tidak ada
kaitannya dengan pendidikan. Meskipun bukan situs porno namun akses itu dianggap
penyalah gunaan. Karena tujuan penyediaan internet dan komputer itu untuk
mengakses data dan informasi mahasiswa untuk referensi belajar. Padahal sudah ada
peringatan berulang-ulang oleh karyawan setempat, namun para mahasiswa yang
bandel tetap menghiraukannya. Sehingga mulai akhir-akhir ini di setiap depan
komputer tata usaha Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
diberi tulisan yang bertuliskan “dilarang mengakses facebook”.
Maka dari hal tersebut saya memilih mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang memiliki modem menjadi subyek
penelitian saya apakah ada hubungan antara modem pribadi dengan prestasi belajar
mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena
menurut peneliti seseorang yang memiliki modem pribadi akan lebih banyak
mengakses internet dari pada yang tidak mempunyai modem. Selain itu di daerah
Yogyakarta di pandang sebagai salah satu kota pelajar, di mana banyak terdiri
universitas-universitas baik negri maupun swasta. Namun di sisi lain juga Yogyakarta
menduduki peringkat pertama yang memanfaatkan jasa pelayanan untuk menemukan
segala sesuatu yang berkaitan dengan kata sex dan porno.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahannya adalah :
1. Bagaimanakah pemanfaatan modem pribadi oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?
2. Bagaimanakah
prestasi
mahasiswa
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara modem pribadi dengan prestasi belajar
mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?
C. Tujuan :
1. Ingin mengetahui pemanfaatan modem pribadi oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ingin
mengkaji
prestasi
mahasiswa
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Ingin mendapatkan gambaran tentang hubungan yang signifikan antara modem pribadi
dengan
prestasi
belajar
mahasiswa
Muhammadiyah Yogyakarta.
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
D. Manfaat :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk
penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan internet dalam mengembangkan
kreativitas proses pembelajaran, serta dapat menambah pemahaman mengenai
manfaat internet sebagai media belajar.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai informasi :
a. Bagi Dosen
1) Mampu mengakses teknologi informasi dan komunikasi dengan mahir.
2) Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi, karena guru harus belajar terus menerus
sepanjang hayat.
3) Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
4) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman dalam ruang
lingkup yang lebih luas guna menunjang profesinya sebagai guru.
b. Bagi Mahasiswa
1) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan permasalahan dalam
kehidupan nyata dan membantu dalam tugas perkuliahan.
2) Menumbuhkan pemikiran reflektif
3) Membantu perkembangan dan keterlibatan aktif dalam proses belajar.
4) Mahasiswa dapat memperoleh sumber belajar yang dapat diakses dari mana
saja dan kapan saja.
5) Mahasiswa dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum.
6) Memberikan meningkatkan prestasi belajar dan kreativitas mahasiswa dalam
dunia teknologi.
c. Bagi Fakultas
1) Pengembangan jaringan dan kerjasama strategis antara universitas dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan.
2) Sebagai masukan yang bersangkutan dengan usaha fakultas untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan faktor-faktor pendukung keberhasilan
mahasiswa.
d. Bagi Peneliti
Memperoleh wawasan dan pemahaman baru mengenai salah satu aspek
yang penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini yaitu
pemanfaatan internet dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dan
implementasinya terhadap prestasi belajar. Dengan demikian, diharapkan
peneliti sebagai calon guru siap melaksanakan tugas sesuai kebutuhan dan
perkembangan zaman.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka dilakukan untuk mengetahui keaslian suatu karya ilmiah serta
posisinya di antara karya-karya sejenis dengan tema ataupun pendekatan yang serupa.
Selanjutnya peneliti akan memaparkan beberapa penelitian yang telah berbentuk skripsi
yang sedikit hanya berkaitan dengan penelitian yang akan kami teliti. Sepanjang yang
peneliti ketahui, belum ada seorang peneliti yang mengambil judul “Hubungan antara
Modem Pribadi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta”.
Pertama, skripsi dari Anisa Triningsih yang berjudul “Pemanfaatan Internet
Sebagai Pengembangan Sumber Belajar” studi kasus di SMA Negri 2 Yogyakarta dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai sarana penunjang sumber belajar
yang dapat mengimbangi kemajuan informasi yang begitu pesat dan mengglobal SMA
Negri 2 Yogyakarta telah menyediakan fasilitas internet dengan fasilitas internet ada 32
unit, dengan begitu ketersediaan internet telah mencapai 86,48 % dari seluruh unit
computer yang telah ada. Menurut penelitian ini manfaat internet antara lain :
1. Internet memudahkan dalam belajar, siswa sangat terbantu dalam
mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di perpustakaan
atau buku-buku paket pegangan siswa.
2. Pengetahuan bertambah luas, dengan internet informasi yang didapat siswa
menjadi lebih beragam.
3. Memperluas sajian yang diadakan di kelas, karena jika informasi yang
didapat dari guru ataupun buku-buku paket yang ada dirasa kurang memenuhi
keingin tahuan siswa, maka untuk lebih jauh dalam mendapatkan informasi
tambahan sebagai alternatifnya adalah sumber belajar internet.
4. Internet memotivasi dalam belajar, dalam diri siswa merasakan termotivasi
untuk belajar lebih giat, karena adanya alternative sumber belajar selain buku
pegangan siswa ataupun buku-bukuyang ada di perpustakaan (Anisa
Tiningsih : 2006).
Kedua, skripsi dari Budi santoso yang berjudul “Pemanfaatan Internet oleh
Pengguna Perpustakaan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Yogyakarta” dari skripsi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa :
1. Adanya proses pengenalan yang umumya dimulai sebelum responden
menjadi mahasiswa S1 disertai dengan adanya motivasi kebutuhan akan
informasi.
2. Responden sering menggunakan website dari pada fasilitas internet
lainnya.
3. Responden lebih sering mengakses informasi pada jurnal on-line termasuk
jurnal ilmiah kedokteran (Budi Santoso : 2008).
Ketiga, skripsi (Wina Hesti Hidayat : 2011) yang berjudul “Pemanfaatan
Teknologi Informasi Internet dan Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Prestasi
Belajar IPS Kelas IX SMP Muhammadiyah Surakarta” Tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengetahui 1) pengaruh positif pemanfaatan teknologi informasi internet terhadap
peningkatan prestasi belajar. 2) pengaruh media pembelajaran terhadap peningkatan
prestasi belajar. 3) pengaruh pemanfaatan teknologi informasi internet dan media
pembelajaran terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 4
Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta yang berjumlah 210 orang. Sampel diambil sebanyak 100
orang siswa dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear ganda, uji keberartian regresi linear ganda (uji F) dan uji keberartian
koefisien regresi linier ganda (uji t), selain itu dilakukan pula perhitungan sumbangan
relatif dan sumbangan efektif. Hasil penelitian ini adalah 1) Pemanfaatan teknologi
informasi internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada
siswa. Berdasarkan analisis diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,541 > 1,985 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 2) Media pembelajaran berpengaruh positif
dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa. Berdasarkan analisis diperoleh
thitung > ttabel, yaitu 5,082 > 1,985 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu
0,000. 3) Pemanfaatan teknologi informasi internet siswa dan media pembelajaran
dengan prestasi belajar IPS siswa. Berdasarkan analisis diperoleh Fhitung > Ftabel, yaitu
30,167 > 3,090 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Variabel
pemanfaatan teknologi informasi internet memberikan sumbangan efektif 17,4%.
Variabel media pembelajaran memberikan sumbangan efektif 20,9%. sehingga jika
digabung total sumbangan efektif menjadi 38,3%, sedangkan 61,7% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Jika dibandingkan besarnya sumbangan efektif,
nampak jelas bahwa variabel media pembelajaran memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap peningkatan prestasi belajar IPS siswa dibandingkan variabel
pemanfaatan teknologi informasi internet.
Dari ketiga tinjauan pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwasannya
pemanfaatan internet berpengaruh terhadap prestasi belajar.
F. Landasan Teori
1. Modem
Modem
adalah
peripheral
computer
(internal
atau
eksternal)
yang
mengkonfersi data computer ke dalam bentuk yang dapat ditransmisikan melalui
saluran telepon.
Transmisi dilakukan dalam dua tahap, yaitu modulasi dan demodulasi, seperti
tersingkat dalam nam amodem. Modulasi adalah proses pengkodean data digital (data
computer) menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan melalui saluran telepon.
Kemudian, modem penerima melakukan pengkodean ulang (demodulasi) yang
mengkonversi sinyal analog menjadi data digital (Fathul Wahid : 2005)
Modem Komputer Internal. Beberapa komputer memiliki modem internal
yang merupakan modem built in atau komputer modem card. Untuk card modem
komputer, slot PCI atau kadang-kadang slot ISA dibutuhkan, tergantung interface
motherboard yang tersedia untuk menerima modem. Internal Computer Modems
digunakan dengan koneksi internet dial-up melalui sepasang koneksi RJ-11. Juga
dikenal dengan kabel telepon tembaga, RJ-11 memampukan komputer untuk
menerima dan mengirim data sebagaimana yang diterangkan di atas. Modem
komputer internal biasanya merupakan modem 56K yang berarti bahwa modem itu
mampu menerima data sebesar 56 Kbits/detik ( 56 kilobits atau 56.000 bit per detik).
Jenis transmisi data ini disebut transmisi downstream, datang dari provider dan
ditransmisikan melalui kabel telepon. Umumnya besaran data ini merupakan
bandwith standar untuk kabel telepon. Akan tetapi karena Internet mempunya sistem
dua arah, data juga harus dikirim dari klien ke provider (server). Untuk tujuan ini
komputer bisa menggunakan modem 56K V90 untuk mengirim data dalam transmisi
upstream sebesar 33,6 Kbits/s. Di sisi lain, modem V 92 56 K mampu mengirim 48
Kbits/s transmisi upstream.
Modem Eksternal. Modem Eksternal bisa digunakan untuk tujuan yang sama
dan dalam kondisi yang sama dengan modem internal. Akan tetapi modem eksternal
merupakan kotak kecil yang menggunakan jenis antar muka yang lain untuk
terhubung dengan komputer. Bisa jadi itu berupa serial modem, dinamakan demikian
karena benda itu menggunakan serial port untuk dihubungkan ke komputer. Biasanya
terinstall pada belakang komputer, serial port merupakan pilihan yang mudah diinstall
untuk modem eksternal. Kotak kecil yang sama, di sisi lain, bisa menjadi sebuah
Modem USB yang normalnya menggunakan port USB yang biasanya ditempatkan
dibelakang atau di depan komputer. Yang pertama dari jenis modem eksternal bisa
jadi modem dial up tetapi jenis ini lebih mahal daripada jenis internal. Sama seperti
jenis lain dari modem eksternal anda mungkin mempertimbangkan dua tipe modem :
modem kabel dan DSL jika anda menginginkan layanan internet berkecepatan tinggi.
Semua ISP biasanya menyediakan modem spesial dinamakan modem digital di dalam
paket broadband. Sangat penting untuk memperhatikan bahwa modem kabel harus
dihubungkan dengan kartu Ethernet, ditempatkan di slot PCI komputer yang
disediakan oleh koneksi intenet broadband ke pengguna. Memang benar jika anda
memilih koneksi Ethernet. Akan tetapi anda tidak akan membutuhkannya jika pilihan
anda menggunakan koneksi USB.
Modem kabel. Modem kabel menggunakan sumbu kabel jaringan televisi
untuk menyediakan bandwitdth yang hebat dibandingkan modem komuter dial up.
Akses yang benar-benar cepat ke Web yang disediakan oleh modem kabel dengan
transmisi downstream hingga 38 Mbits/s dan transmisi upstream hingga 1 Mbits/s.
Sayangnya besaran transmisi ini berubah-rubah tergantung jumlah pengguna karena
pembagian bandwith yang menggunakan teknologi kabel ini.
Modem DSL ( Digital Subscriber Line) secara eklusif digunakan untuk
koneksi dari telepon kantor yang dipindahkan ke pengguna. Teknologi ini, tersedia
dan seringkali dipakai, dipisahkan dalam dua kategori utama :
ADSL or Asymetric Digital Subcriber Line biasanya digunakan di Amerika
Utara dan mendukung transmisi downstream dari 1,5 Mbits/s hingga 9 Mbits/s dan
transmisi upstream hingga 3 Mbits/s.
SDSL. SDSL or Symetric Digital Subcriber Line biasanya digunakan di Eropa
dan mempunyai besaran downstream dan upstream data yang sama yaitu sekitar 128
Kbits/s.
Fungsi Modem
Fungsi modem yaitu untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal suara dan
juga sebaliknya.Dewasa ini modem telah berkembang dengan berbagai fasilitas yang
cukup bermanfaat, misalnya voice modem. Dengan adanya fasilitas voice modem ini,
merubah fungsi modem bukan hanya sebagai penyambung ke internet tetapi lebih dari
itu, modem dapat menjadi saluran radio, audio, percakapan telepon sampai streaming
video (http://trik-kita.blogspot.com/2009/02/fungsi-modem.html).
Pengertian Internet
Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan
berjuta jaringan computer (local/wide ared network) dan computer pribadi (stand
alone), yang memungkinkan setiap computer yang terhubung kepadanya bias
melakukan
komunikasi
satu
sama
lain
(Brace,
1997)
dalam
situs
(www.nayel.multiply.com/journal/item/11).
Secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun
secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi Internet
adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan
multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia
dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada
di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya (Lani
Sidharta : 1996)
Sedangkan menurut John Deceber, internet didefinisikan sebagai berikut :
internet merupakan kumpulan jaringan computer yang bekerja sama secara global
mendistribusikan pertukaran informasi melalui protocol TCP/IP (Jhon December,
1997 : 27)
Manfaat Internet
Dari berbagai fasilitas TIK, Internet merupakan salah satu di antaranya yang
cukup banyak mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pendidikan. Bahkan internet
dianggap sebagai dunia baru yang penuh pesona yang dapat memikat siapa saja yang
berinteraksi dengannya. Hal ini seharusnya dimaknai sebagai peluang yang harus
dimanfaatkan oleh guru untuk dapat menawan hati para siswa untuk lebih gemar dan
giat belajar, begitu pula oleh staf administrasi pendidikan untuk menfasilitasi
pelaksanaan manajemen sekolah, khususnya dalam menjalin kerjasama dengan pihak
lain dalam rangka pengembangan sekolah yang lebih baik.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan internet dalam
pembelajaran dapat menjadi suplemen yang bermanfaat dan memiliki pengaruh
positif terhadap penyelesaian tugas-tugas siswa, serta kegiatan internet lebih holistic
dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-Rom. Selain itu, penggunaan internet
mendorong terjadinya kolaborasi pembelajaran antar siswa atau kelas antara satu
sekolah dengan sekolah lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu (SteppGreany, 2002; Graus, 1999; Choi dan Nesi, 1999, Noni, 2004).
Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa penggunaan internet menjanjikan
hasil yang lebih baik. Bahkan dengan tersedianya sumber belajar otentik yang cukup
banyak dan bervariasi akan menfasilitasi guru untuk menyajikan konsep kepada siswa
dan siswa untuk lebih mudah memahami konsep yang diberikan. Dalam konteks
manajemen sekolah, sekolah dapat memanfaatkan internet sebagai wadah untuk
memperkenalkan sekolah kepada pihak lain melalui situs web sekolah. Bahkan
internet bisa dijadikan sebagai wadah untuk menjalin kerjasama dengan lembaga lain
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan
jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan
masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat
mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi
kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran
langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok
(Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14).
2. Prestasi Belajar :
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi
dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh
karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan
pada masing-masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman
lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga untuk memudahkan
dalam memahami lebih mendalam tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di
bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para
ahli.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud
Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah
dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan
pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang
dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara
kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang
dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat
dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.
Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran.
Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar
adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian
diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
1. Faktor dari dalam diri siswa (intern)
Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas menurut
Slameto (1995 : 54) yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.
a. Faktor Jasmani
Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan
dan faktor cacat tubuh.
1). Faktor kesehatan
Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar
siswa, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah
dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya.
2). Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa
buta, setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lainlain (Slameto, 2003 : 55).
b. Faktor psikologis
Dapat berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan,
kesiapan.
1). Intelegensi
Slameto (2003: 56) mengemukakan bahwa intelegensi atau
kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi
dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
2). Perhatian
Menurut al-Ghazali dalam Slameto (2003 : 56) bahwa perhatian
adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan sematamata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek.Untuk
menjamin belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran
tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia
tidak lagi suka belajar. Agar siswa belajar dengan baik, usahakan buku
pelajaran itu sesuai dengan hobi dan bakatnya.
3). Bakat
lgard dalam Slameto (2003 : 57) bahwa bakat adalah the
capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemampuan untuk
belajar. Kemampuan itu akan terealisasi pencapaian kecakapan yang
nyata sesudah belajar atau terlatih. Kemudian menurut Muhibbin (2003
: 136) bahwa bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
4). Minat
Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996 : 214)
bahwa minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara
bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas
belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh
berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, wawasan akan
bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau
pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena
siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan
mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.
5). Motivasi
Menurut Slameto (2003 : 58) bahwa motivasi erat sekali
hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam
menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk
mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab
berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau
pendorongnya.
6). Kematangan
Menurut Slameto (2003 : 58) bahwa kematangan adalah
sesuatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alatalat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru.
Berdasarkan pendapat di atas, maka kematangan adalah suatu
organ atau alat tubuhnya dikatakan sudah matang apabila dalam diri
makhluk telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya
masing-masing kematang itu datang atau tiba waktunya dengan
sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak itu
sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar mengajar.
7). Kesiapan
Kesiapan menurut James Drever seperti yang dikutip oleh
Slameto (2003 : 59) adalah preparedes to respon or react, artinya
kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi.
Jadi, dari pendapat di atas dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa
dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif
bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu
mata pelajaran dengan baik.
c. Faktor kelelahan
Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto
(1995:59) sebagai berikut:
“Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena
ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar
pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena
memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena
terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”.
Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat
mempengaruhi prestasi belajar dan agar siswa belajar dengan baik haruslah
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya seperti lemah
lunglainya tubuh. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari
kelelahan rohani seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat,
mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat dan perhatian.
Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa. Agar siswa selaku pelajar dengan baik harus tidak terjadi kelelahan
fisik dan psikis.
2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah
dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor masyarakat (Slameto, 1995 : 60).
a. Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat mempengaruhi
dari keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga,
latar belakang kebudayaan dan suasana rumah.
1) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik besar sekali pengaruhnya terhadap
prestasi belajar anak, hal ini dipertegas oleh Wirowidjojo dalam
Slameto (2003 : 60) mengemukakan bahwa keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat
besar artinya untuk mendidik dalam ukuran kecil, tetapi bersifat
menentukan mutu pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan
bangsa dan negara.
Dari pendapat di atas dapat dipahami betapa pentingnya
peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang
mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.
2) Relasi antar anggota keluarga
Menurut Slameto (2003 : 60) bahwa yang penting dalam
keluarga adalah relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi
anak dengan saudaranya atau dengan keluarga yang lain turut
mempengaruhi belajar anak. Wujud dari relasi adalah apakah ada
kasih sayang atau kebencian, sikap terlalu keras atau sikap acuh tak
acuh, dan sebagainya.
3) Keadaan keluarga
Menurut Hamalik (2002 : 160) mengemukakan bahwa
keadaan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat
menimbulkan
perbedaan
individu
seperti
kultur
keluarga,
pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara orang tua,
sikap keluarga terhadap masalah sosial dan realitas kehidupan.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa keadaan keluarga dapa
mempengaruhi prestasi belajar anak sehingga faktor inilah yang
memberikan pengalaman kepada anak untuk dapat menimbulkan
prestasi, minat, sikap dan pemahamannya sehingga proses belajar
yang dicapai oleh anak itu dapat dipengaruhi oleh orang tua yang
tidak berpendidikan atau kurang ilmu pengetahuannya.
4) Pengertian orang tua
Menurut Slameto (2003 : 64) bahwa anak belajar perlu
dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar
jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak
mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian
dan mendorongnya sedapat mungkin untuk mengatasi kesulitan
yang dialaminya.
5) Keadaan ekonomi keluarga
Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa keadaan ekonomi
keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang
belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan,
pakaian, perlindungan kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan
fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat
tulis menulis, dan sebagainya.
6) Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar (Roestiyah, 1989: 156).
Oleh karena itu perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan
baik, agar mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.
7) Suasana rumah
Suasana rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar, hal
ini sesuai dengan pendapat Slameto
(2003 : 63)
yang
mengemukakan bahwa suasana rumah merupakan situasi atau
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak-anak
berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh, bising dan
semwarut tidak akan memberikan ketenangan terhadap diri anak
untuk belajar.
Suasana ini dapat terjadi pada keluarga yang besar terlalu
banyak penghuninya. Suasana yang tegang, ribut dan sering terjadi
cekcok, pertengkaran antara anggota keluarga yang lain yang
menyebabkan anak bosan tinggal di rumah, suka keluar rumah
yang akibatnya belajarnya kacau serta prestasinya rendah.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah dapat berupa cara guru mengajar, ala-alat pelajaran,
kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan media
pendidikan, yaitu :
1) Guru dan cara mengajar
Menurut Purwanto (2004 : 104) faktor guru dan cara
mengajarnya merupakan faktor penting, bagaimana sikap dan
kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh
guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu
kepada anak-anak didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan
dicapai oleh siswa. Sedangkan menurut Nana Sudjana dalam
Djamarah (2006 : 39) mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses ,
yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar
anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik
melakukan proses belajar.
Dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing.
Dalam
perannya
sebagai
pembimbing,
guru
harus
berusaha
menhidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi
yang kondusif. Dengan demikian cara mengajar guru harus efektif dan
dimengerti oleh anak didiknya, baik dalam menggunakan model,
tehnik ataupun metode dalam mengajar yang akan disampaikan kepada
anak didiknya dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan dengan
konsep yang diajarkan berdasarkan kebutuhan siswa dalam proses
belajar mengajar
2) Model pembelajaran
Model
atau metode
pembelajaran
sangat
penting dan
berpengaruh sekali terhadap prestasi belajar siswa, terutama pada
pelajaran matematika. Dalam hal ini model atau metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru tidak hanya terpaku pada satu model
pembelajaran saja, akan tetapi harus bervariasi yang disesuaikan
dengan konsep yang diajarkan dan sesuai dengan kebutuhan siswa,
terutama pada guru matematika. Dimana guru matematika harus bisa
menilih dan menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk
digunakan dalam pembelajaran. Adapun model-model pembelajaran
itu, misalnya : model pembelajaran kooperatif, pembelajaran
kontekstual, realistik matematika problem solving dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, model yang diterapkan adalah model kooperatif
tipe STAD, dimana model atau metode ini berpengaruh terhadap
proses belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
3) Alat-alat pelajaran
Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar, alat-alat
belajar adalah suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam
meningkatkan
prestasi
belajar
laboratorium,
siswa,
misalnya
perpustakaan,
dan
sebagaianya.
Menurut Purwanto (2004 : 105) menjelaskan bahwa sekolah yang
cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk
belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya,
kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah
dan mempercepat belajar anak.
4) Kurikulum
Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa, kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar
siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa kurikulum yang tidak baik akan
berpengaruh tidak baik terhadap proses belajar maupun prestasi belajar
siswa.
5) Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar
di sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari, siang, sore bahkan malam
hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2003 :
68).
6) Interaksi guru dan murid
Menurut Roestiyah (1989 : 151) bahwa guru yang kurang
berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar
mengajar itu kurang lancar. Oleh karena itu, siswa merasa jenuh dari
guru, maka segan berpartisipasi secara aktif di dalam belajar.
7) Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa
dalam sekolah dan juga dalam belajar (Slameto, 2003 : 67).
Kedisiplinan sekolah ini misalnya mencakup kedisiplinan guru dalam
mengajar dengan pelaksanaan tata tertib, kedisiplinan pengawas atau
karyawan dalam pekerjaan administrasi dan keberhasilan atau
keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman, dan lain-lain.
8) Media pendidikan
Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk
sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belaajr
anak dalam jumlah yang besar pula (Roestiyah, 1989 : 152). Media
pendidikan
ini
misalnya
seperti
buku-buku
di
perpustakaan,
laboratorium atau media lainnya yang dapat mendukung tercapainya
prestasi belajar dengan baik.
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain
teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan
keluarganya.
1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Menurut Slameto (2003 : 70) mengatakan bahwa kegiatan siswa
dalam
masyarakat
dapat
menguntungkan
terhadap
perkembangan
pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat
yang telalu banyak misalnya berorganisasi, kegiatan sosial, keagamaan dan
lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam
mengatur waktunya.
2) Teman Bergaul
Anak perlu bergaul dengan anak lain, untik mengembangkan
sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman
bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan tidak baik mudah berpengaruh
terhadap orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.
Menurut Slameto (2003 : 73) agar siswa dapat belajar, teman
bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga
sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangainya pasti mempengaruhi
sifat buruknya juga, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman
bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana.
3) Cara Hidup Lingkungan
Cara hidup tetangga disekitar rumah di mana anak tinggal, besar
pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah, 1989 : 155). Hal ini
misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orang rajib belajar, otomatis
anak tersebut akan berpengaruh rajin juga tanpa disuruh.
Prestasi belajar menurut Tulus Tu’u (2004:75) adalah hasil yang dicapai seseorang
ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal itu,
prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan
mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan
dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis dan evaluasi.
Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari
hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian
yang ditempuhnya. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
hasil yang telah dicapai dari usaha belajar terhadap nilai akhir mata pelajaran ekonomi yang
diterima di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk angka.
G. Kerangka Berfikir :
Modem Pribadi (X)
Prestasi Belajar (Y)
Indek Prestasi
Intensitas dan Pemanfaatan Modem
Keterangan :
Dengan modem pribadi maka semakin mudah mahasiswa untuk mencari data dan
informasi dan lebih sering dalam mengakses internet. Oleh karena itu semakin banyak
pemanfaatan internet dengan benar maka akan menambah wawasan mahasiswa
terhadap segala informasi dan dapat mengembangkan kreatifitas belajar baik di dalam
kuliah maupun di luar kuliah, maka dari itu prestasi belajar mahasiswa juga akan
mengalami kenaikan. Dan sebaliknya apabila wawasan siswa terhadap dunia luar
kurang maka prestasi belajar mahasiswa juga akan turun.
H. Hipotesis
Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis alternatif (Ha) yaitu “Ada Korelasi Positif Antara
Penyediaan Jaringan Internet Fakultas dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2011.
I. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian ini menggunakan metode korelasional yang searah yaitu meneliti
hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.
2. Variabel Penelitian:
Melalui teori-teori di atas peneliti dapat menyimpulkan tingkatan prestasi belajar
a. Variabel dependen: Prestasi belajar akademik
Indikator : Tingkatan nilai akademik
1) IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan
2) IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan
3) IPK 3,51 – 4,00 : Dengan Pujian / Cumlaude
b. Variabel independen:
Indikator Pemanfaatan Internet
1) Sebagai pencarian sumber informasi dan sumber belajar = Sesuai
2) Jejaring social, game, video/music dan belajar
= kurang sesuai
3) Jejaring sosial, music dan mengakses gambar/video porno = Tidak sesuai
Indikator Durasi Penggunaan
a. Sering
: hampir setiap hari
b. Sedang
: kurang lebih satu minggu satu kali
c. Jarang
: kurang lebih satu bulan satu kali/tidak pernah
3. Subyek penelitiannya adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang mempunyai modem pribadi diambil sampel 30
orang.
4. Metode
pengumpulannya
menggunakan
:
Angket,
Wawancara,
observasi,
Dokumentasi.
5. Langkah-langkah menganalisisnya :
a. Karena penelitian ini merupakan korelasi searah, maka dalam menganalisa dalam
hasil penelitian berupa korelasi antara modem pribadi dengan prestasi belajar
mahasiswa menggunakan product moment / correlate bantuan progaram SPSS.
Atau dengan manual menggunakan rumus :
𝑟𝑥𝑦 =
N. (XY) − (X. Y)
√[N. (X 2 ) − (X)2 ]. [N. (Y 2 ) − (Y)2 ]
6. Data kuantitatif kemudian disimpulkan : Apakah terdapat hubungan yang signifikan
antara modem pribadi terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
J. Daftar Pustaka
Andi, 2001. Buku Pintar Penanganan Jaringan Komputer. Yogyakarta : C.V.ANDI
OFSET dan WAHANA KOMPUTER
Fathul Wahid, 2005. Kamus Istilah Teknologi Informasi. Yogyakarta : C.V.ANDI OFSET
Santoso Budi, 2008. Skripsi : Pemanfaatan Internet oleh Pengguna Perpustakaan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Yogyakarta : UIN
Sunan Kali Jaga Yogyakarta
Triningsih Anisa, 2006. Skripsi : Pemanfaatan Internet sebagai Pengembangan Sumbar
Belajar. Yogyakarta : UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta
http://trik-kita.blogspot.com/2009/02/fungsi-modem.html
Download