ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R PUTUSAN In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id ng Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA gu MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada A tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: I WAYAN SUARTANA, berkedudukan di Jalan Pantai Mengiat Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, dalam hal ini memberi kuasa kepada ub lik ah Slamet Suranto dan kawan-kawan, Pengurus Unit Kerja FSP Par Unit Ayodya Resort Bali, beralamat Jalan Pantai Mengiat Nusa Dua, Kuta am Selatan, Badung, Bali, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Januari 2016, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Penggugat; Lawan ah k ep MANAJEMEN HOTEL AYODYA RESORT BALI, berkedudukan di Jalan Pantai Mengiat Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Bali, yang R diwakili oleh Nurleika Sutowo Direktur Utama PT. Banigati Betegak, In do ne si beralamat di wisma Nugrah Santasa, 4” Floor, Jalan Jenderal A gu ng Sudirman Kav 7-8, sebagai pemilik Ayodya Resort Bali yang beralamat di Jalan Pantai Mengiat Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Bali, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Wayan Nawa dan kawan, Para Pegawai Ayodya Resort Bali, berlamat di Pantai Mengiat Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Bali berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 Juli 2016, sebagai Termohon Kasasi dahulu Tergugat; lik Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon ub Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan ep Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut: 1. Bahwa telah terjadi perselisihan tentang Bonus tahun buku 2014 dimana Pasal 17.1 yang intinya bonus tahunan dibagikan selambat lambatnya on ng bersamaan dengan gaji bulan April tahun berikutnya dan dalam hal ini es R Tergugat tidak memberikan bonus tahun 2014 yang mana sesuai PKB M In d A gu Halaman 1 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah ka m ah Mahkamah Agung tersebut; Halaman 1 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R bonus tahun 2014 seyognyanya dibagikan selambat lambatnya bulan April 2015; ng 2. Bahwa pada Pasal 17.2.D.1 yang berbunyi ” dalam hasil keuangan hotel yang sebenarnya pada tahun yang bersangkutan kurang dari 100% dari rencana keuntungan maka besarnya bonus tahunan tergantung dari gu kebijakan pengusaha; 3. Bahwa berdasarkan surat resmi Tergugat yang diberitahukan kepada bahwa Owning company (pemilik) dan Manajemen Company (manajemen perusahaan) telah mengakui dan menghargai pencapaian di tahun 2014 ub lik ah A seluruh pekerja dan dipasang di papan pengumuman telah disampaikan dimana GOP (rencana keuntungan) naik sebesar 20 % dari tahun sebelumnya 2013 yaitu naik sebesar Rp12.9 milyar; am 4. Bahwa telah terjadi beberapa kali pembicaraan dan pada rapat bulanan antara Penggugat dengan Tergugat tanggal 4 Juni 2015 Tergugat ep menyampaikan bahwa bonus masih menunggu Owning Company; ah k 5. Bahwa karena tidak ada titik temu tentang bonus maka permasalahan ini dibawa ke Disosnaker Badung untuk difasilitasi dan pada pertemuan kedua In do ne si R di Disosnaker Badung Tergugat menyampaikan dalam pertemuan bahwa sudah membuat kalkulasi bonus dan akan memberitahukan kembali kepada A gu ng Disosnaker Badung proses pemberian dan jumlah bonusnya; 6. Bahwa ternyata Tergugat tidak beritikad baik karena dalam pertemuan dengan Penggugat pada tanggal 3 November 2015 Tergugat menyatakan secara verbal tidak memberikan Bonus tahun 2014. Hal ini tercantum pada pendirian akhir Tergugat yang disampaikan kepada Disosnaker Badung yang ditembuskan kepada PUK FSP Par, dan sikap Tergugat sangat 7. Bahwa akhirnya permasalahan bonus 2014 dilanjutkan melalui Mediasi di ub Disnakertrans Propinsi Bali; 8. Bahwa Mediator kemudian telah memberikan Anjuran tertanggal 28 Desember 2015 Nomor 560/5312/IV/Disnakertrans yang pada anjuran poin ep angka 2 menganjurkan agar pihak pengusaha dapat mempertimbangkan R perusahaan. (terlampir); 9. Bahwa selanjutnya Tergugat menolak anjuran Mediator dengan alasan pada angka 2 yaitu ”dikarenakan tidak adanya pencapaian target di tahun 2014 ng on maka bonus untuk tahun 2014 belum dapat diberikan; es memberikan bonus sesuai dengan isi PKB yang besarnya sesuai kebijakan M In d A gu Halaman 2 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah lik Disosnaker Badung; ka m ah berbeda jauh dengan sikap dan janji Tergugat saat pertemuan kedua di Halaman 2 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 10. Bahwa penolakan Tergugat poin angka 8 berbeda dengan alasan Tergugat saat di fasilitasi Disosnaker Badung, yaitu Tergugat mendasarkan pada PKB ng Pasal 17.D point 1 dan pada pencapaian tahun 2014 tidak mencapai 100% dari rencana keuangan (walau Pasal yang benar 17.2.d.1); 11. Bahwa Tergugat telah salah mengartikan dasar yang dijadikan alasan tidak gu memberikan bonus 2014; 12. Bahwa Tergugat juga pernah salah mengartikan Pasal 17.2.d.1 untuk bonus setelah di mediasi dan mediator memberikan anjuran agar diberikan bonus dan Tergugat memberikan bonus sesuai kebijakan untuk tahun buku 2005 ub lik ah A tahun buku 2005 dimana pencapaian saat itu 88.03% kurang dari 100% dan sebesar 50% upah dan Rp25.000 per orang; 13. Bahwa terhadap bonus tahun buku 2014 Penggugat tetap mendasarkan am pada PKB yang berlaku khususnya di Pasal 17.1 yang berbunyi ”Apabila keadaan keuangan hotel mengijinkan, setiap tahun akan dibagikan bonus ep kepada setiap karyawan tetap. Bonus tahunan akan dibagikan selambat ah k lambatnya bersamaan dengan gaji bulan April tahun berikutnya”, dan Pasal 17.2 d 1 yang berbunyi: ”Dalam hasil keuangan Hotel yang sebenarnya In do ne si R pada tahun yang bersangkutan kurang dari 100% dari rencana keuntungan maka besarnya bonus tahunan tergantung dari kebijakan pengusaha”; A gu ng 14. Bahwa alasan Tergugat tidak memberikan bonus seperti angka poin 8 adalah sangat tidak bisa diterima karena telah nyata dalam kesepakatan bahwa bila tidak tercapai atau kurang dari 100% rencana keuntungan (GOP) maka besarnya bonus tergantung kebijakan pengusaha bukan tidak memberikan bonus; 15. Bahwa dalam sidang mediasi secara resmi Tergugat menyampaikan bahwa 100% yaitu 73.31% maka Penggugat sesuai ketentuan meminta agar ub Tergugat memberikan bonus; 17. Bahwa Penggugat sebagai patner sangat memahami situasi perusahaan misalnya tahun buku 2012 dan 2013 Penggugat tidak ngotot meminta bonus ep hanya memberikan kesempatan Tergugat sesuai kebijaksanaanya untuk R memberikan bonus; 18. Bahwa sesuai ketentuan di dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 17.2 C bila GOP mencapai 105% maka bonus yang diberikan adalah sebesar ng on 100% dan ini menjadi dasar perhitungan besarnya bonus; es bisa memberikan bonus, tetapi untuk tahun 2012 dan 2013 Tergugat tidak M In d A gu Halaman 3 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) ik ah pencapaian dibawah lik 16. Bahwa sesuai Pasal 17.2.d.1 dimana tahun 2014 ka m ah pencapaian GOP tahun buku 2014 adalah 73.31%; Halaman 3 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 19. Bahwa Penggugat dapat menyampaikan data pada saat Tergugat dengan kebijaksanaannya memberikan bonus bila pencapaian kurang dari target ng (GOP) dan saat pencapaian lebih dari target (GOP) Tergugat menggunakan ketentuan didasarkan pada poin angka 18 (100/105 X pencapaian GOP) adalah sebagai berikut: gu - Tahun 2001 pencapaian GOP 94.31% bonus yang diberikan adalah 150% upah untuk seluruh pekerja yang berhak sesuai PKB (murni sesuai - Tahun 2004 pencapaian GOP 110.36% bonus yang diberikan kepada seluruh pekerja yang berhak adalah sebesar 105.10%, dari upah masing ub lik ah A kebijaksanaan); masing pekerja dimana Tergugat menggunakan kebijaksanaan dengan perhitungan rumus 100/105 dikalikan 110.36%; am - Tahun 2005 pencapaian GOP 88.03% setelah melalui mediasi Tergugat memberikan bonus kepada seluruh pekerja yang berhak sebesar 50% ep upah masing masing pekerja + Rp25.000; ah k - Tahun 2007 pencapaian GOP 125.90% bonus diberikan sebesar 119.9 % R dengan perhitungan rumus 100/105 dikalikan 125.90%; In do ne si upah masing masing pekerja dan Tergugat menggunakan kebijaksanaan - Tahun 2008 pencapaian GOP 135.83% bonus diberikan sebesar A gu ng 129.36% upah masing masing pekerja yang berhak berasal dari kebijaksanaan Tergugat dengan perhitungan rumus100/105 dikalikan 135.83%; - Tahun 2009 pencapaian 80.33% (dibawah 100%) bonus diberikan sesuai kebijaksanaan sebesar 50% upah masing masing pekerja yang berhak walaupun kalau menggunakan kebijaksanaan dengan perhitungan rumus lik 80.33% adalah sebesar 76.50%; - Tahun 2010 pencapaian GOP sebesar 100.94% bonus diberikan sebesar 80% upah masing masing pekerja yang berhak walaupun kalau ub m ah sama seperti saat pencapaian diatas 100% adalah 100/105 dikalikan menggunakan kebijaksanaan dengan perhitungan sama seperti saat adalah sebesar 96.13%; ep ka pencapaian diatas 100 % adalah rumus 100/105 dikalikan 100.94% ah - Tahun 2011 pencapaian GOP sebesar 90.24% bonus yang diberikan menggunakan kebijaksanaan Tergugat sama saat pencapaian diatas ng M 100% menggunakan rumus 100/105 dikalikan 90.24% adalah sebesar on 85.94%; es R sebesar 50% upah masing masing pekerja yang berhak walaupun kalau In d A gu Halaman 4 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R - Tahun 2014 pencapaian sebesar 73.31% sesuai perhitungan/rumus Tergugat In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id kebijaksanaan dan yang biasa digunakan saat pencapaian ng lebih dari target adalah 100/105 dikalikan 73.31% adalah sebesar 69.82%. Dan demi rasa keadilan dan transparansi kebijakan dalam menghitung bonus maka yang seharusnya Tergugat berikan kepada gu Penggugat pada bulan April 2015 yaitu sebesar 69.82% dari upah masing masing pekerja yang berhak; mengartikan kebijaksanaan dengan sikap yang kurang transparan dan adil dimana saat pencapaian melebihi target maka perhitungan yang dipakai ub lik ah A 20. Bahwa poin angka 17 dan 18 menunjukan bagaimana Tergugat jelas dan menggunakan rumus yang ada, akan tetapi disaat tidak memenuhi target pencapaian maka kebijaksanaan yang digunakan sesuai selera dan am bahkan bermaksud tidak memberikan sama sekali bonus seperti bonus tahun buku 2014; ep 21. Bahwa Tergugat telah sangat jelas melanggar ketentuan yang ada di dalam ah k Perjanjian Kerja Bersama dan salah menjalankan ketentuan khususnya Pasal 17.1 dimana Tergugat telah terlambat memberikan bonus tahun 2014 In do ne si R dan Pasal 17.2.D.1 yang mengartikan bahwa karena tidak mencapai target maka bonus tidak diberikan dan terhadap pendirian Tergugat ini sudah A gu ng seyogyanya dikesampingkan oleh Majelis Hakim yang Terhormat; 22. Bahwa dengan dalil dalil yang Penggugat sampaikan diatas maka sudah sepantasnya dan seharusnya Tergugat memberikan dan membayarkan bonus tahun buku 2014 kepada pekerja yang berhak sebesar 69.82% upah masing masing pekerja; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada lik memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; ub 2. Menguatkan Anjuran Disnakertrans Tertanggal 28 Desember 2015 No 560/5312/IV/Disnakertrans; 3. Menyatakan hukum Tergugat telah melanggar ketentuan di dalam Perjanjian ep Kerja Bersama Pasal 17.1 dan Pasal 17.2.d.1.; 4. Menyatakan hukum Tergugat wajib membayar bonus tahun buku 2014 yang ah ka m ah Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar agar es on ng M masing pekerja; R didasarkan pada ketentuan yang berlaku sebesar 69.82 % dari upah masing In d A gu Halaman 5 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R 5. Menyatakan hukum Tergugat wajib membayarkan bonus sebesar 69.82% dari upah masing masing pekerja paling lambat 7 hari setelah putusan ng dibacakan 6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara; Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain Penggugat mohon gu perkara ini diputus seadil adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi A yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut: PT. Banigati Betegak) berpendapat bahwa bonus yang diperjanjikan di ub lik ah 1. Bahwa Tergugat sebagai wakil dari Pengusaha (yakni Direksi dan Komisaris dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 17 akan diberikan oleh Pengusaha apabila keadaan keuangan hotel mengijinkan (Pasal 17. 1) dan oleh am karenanya, tidak secara serta merta diberikan kepada setiap karyawan permanen; ep 2. Bahwa karena bonus tidak diberikan secara serta merta, maka diperjanjikan ah k pula pada Pasal 17.2 mengenai keadaan atau persyaratan di dalam keadaan mana bonus diberikan kepada karyawan permanen; In do ne si R 3. Bahwa diperjanjikan pula secara lebih khusus pada Pasal 17.2. a. batas minimal untuk pemberian Bonus adalah pencapaian target keuntungan A gu ng 100% sebesar 70% dari upah pokok ditambah dengan uang tunjangan transportasi tetap, dan selanjutnya pada Pasal 17.2. b. diatur mengenai pemberian bonus apabila pencapaian target keuntungan 101% sampai dengan 104% sebesar 80% dari upah pokok ditambah dengan uang tunjangan transportasi tetap dan pada Pasal 17.2 c. diatur mengenai pemberian bonus apabila pencapaian target keuntungan 105% sebesar 4. Bahwa khusus diperjanjikan pula apabila target pencapaian ub keuntungan di bawah 100% pada Pasal 17.2 d 1 yaitu besarnya bonus sesuai dengan kebijaksanaan Pengusaha, dan atau bila melebihi 105% pada Pasal 17.2 d 2 dimana besarnya tambahan bonus akan tergantung ep dari pada kebijaksanaan pengusaha; 5. Bahwa berdasarkan atas ketentuan Perjanjian Kerja Bersama tersebut pada ah ka lebih lik tetap; m ah 100% dari upah pokok ditambah dengan uang tunjangan transportasi 2014 tidak mencapai 100%, Tergugat mengajukan permohonan kepada on ng M Pengusaha (yakni Direksi dan Komisaris PT. Banigati Betegak) agar es R angka 4. di atas, karena target pencapaian keuntungan untuk tahun buku In d A gu Halaman 6 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R memberikan kebijaksanaannya untuk memberikan bonus kepada Karyawan Ayodya Resort Bali; ng 6. Bahwa permohonan Tergugat untuk kebijaksanaan dari Pengusaha sebagaimana disebutkan pada angka 5 “tidak dikabulkan” oleh Pengusaha, oleh karenanya Tergugat tidak bisa memenuhi keinginan Karyawan Tetap gu Ayodya Resort Bali untuk mendapatkan Bonus untuk Tahun Buku 2014; 7. Bahwa oleh karena keadaan sebagaimana dijelaskan pada angka 5 dan 6 di Perusahaan maupun di tingkat mediasi, tetap pada pendiriannya tidak bisa memberikan bonus kepada Karyawan tetap Ayodya Resort Bali untuk ub lik ah A atas, selanjutnya Tergugat di dalam perundingan Bipartite di tingkat Tahun Buku 2014. Pemberian bonus atau pun tidak ada pemberian bonus di dalam hal ini menurut pendapat Tergugat sepenuhnya atas kebijaksanaan am Pengusaha, dan bukan atas keputusan dari Tergugat; 8. Bahwa Penggugat menyatakan Tergugat salah mengartikan dasar yang ep dijadikan alasan tidak memberikan bonus untuk Tahun 2014 tidaklah benar. ah k Tergugat berpendapat bahwa dalam hal target keuntungan tidak mencapai 100%, maka bonus diberikan atau tidak diberikan sepenuhnya berdasarkan In do ne si R atas kebijaksanaan Pengusaha; 9. Bahwa Bonus yang pernah diberikan kepada karyawan Ayodya Resort Bali A gu ng sebagaimana dinyatakan oleh Penggugat yakni untuk tahun buku 2001, 2005, 2009, dan 2011 sebagaimana diuraikan pada angka 19 di dalam surat gugatan, pada saat mana target saat keuntungan perusahaan tidak mencapai 100%, adalah sepenuhnya atas kebijaksanaan Pengusaha, tidak atas kebijaksanaan Tergugat; 10. Bahwa dengan penjelasan sebagaimana yang di uraikan di atas, maka dalildalil yang diajukan oleh Penggugat semuanya sudah terjawab dan tidak lik ah bisa dijadikan alasan hukum untuk menggugat Tergugat di dalam perkara ini, karena besaran bonus yang diberikan atau keputusan untuk tidak memberikan bonus pada saat mana target keuntungan perusahaan tidak ub m mencapai 100% adalah sepenuhnya merupakan kebijaksanaan Pengusaha yang tidak didasarkan atas rumusan perhitungan yang baku; Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada ep ka Pengadilan Negeri Denpasar telah memberi putusan Nomor 02/Pdt.Sus- R PHI/2016/PN.DPS tanggal 16 Mei 2016 yang amarnya sebagai berikut: es 1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya; on ng 2. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara; In d A gu Halaman 7 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 7 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar tersebut telah diucapkan dengan hadirnya ng Penggugat pada tanggal 16 Mei 2016, terhadap putusan tersebut, Penggugat dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Januari 2016 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 30 Mei 2016, gu sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 7/Kas/ Pdt.SusPHI/2016/PN.DPS yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial A pada Pengadilan Negeri Denpasar, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada ub lik ah Pengadilan Negeri Denpasar tersebut pada tanggal 13 Juni 2016; Bahwa setelah itu, oleh Penggugat yang pada tanggal 20 Juni 2016 telah disampaikan salinan memori kasasi dari Para Penggugat, diajukan jawaban am memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 1 Juli 2016 ep Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya ah k telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam R sehingga permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima; In do ne si tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon A gu ng Kasasi/Penggugat pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon Kasasi menyatakan permohonan pemeriksaan tingkat kasasi menurut ketentuan undang undang yang permohonan kasasi ini sepatutnya diterima; berlaku, sehingga 2. Bahwa setelah mendengar, membaca dan mempelajari Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan Negeri Denpasar tertanggal 16 Mei 2016 perkara Nomor 2/Pdt.Sus.Phi/2016/PN.Dps dan karena putusan tersebut lik ah telah didasarkan pada pertimbangan hukum yang keliru bahkan sangat bertentangan dengan ketentuan yang berlaku yaitu Perjanjian Kerja Bersama ub m yang telah disepakati bersama dan perundang undangan yang berlaku, sehingga dapat dikatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar telah nyata-nyata salah dan keliru dalam menerapkan ka ep hukum ketenagakerjaan dan gagal memberikan rasa keadilan kepada pihak yang berperkara. Dan Judec factie terbukti tidak hati-hati dalam memberikan tanggal 22 Januari 2014 dimana yang benar adalah tanggal 22 Januari 2016; ng 3. Bahwa sesuai pertimbangan Judex Facti yang pada hal 11 alenia dalam on pertimbangan hukum alenia 1 yaitu menimbang bahwa maksud dan tujuan es R putusan pada hal 1 tertullis …surat kuasa khusus Penggugat yang ditulis In d A gu Halaman 8 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 8 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Penggugat pada pokoknya adalah Penggugat belum menerima bonus tahunan oleh karena itu menuntut bonus tahunan utamanya tahun 2014 ng sebesar 69.82 % dari upah masing masing pekerja dengan mengacu kepada Pasal 17.1 sampai dengan Pasal 17.2.d.1 perjanjian kerja bersama Hotel Ayodya Resort Bali utamanya pada saat kondisi GOP (pencapaian 100% dari rencana keuntungan, Penggugat juga gu keuntungan) dibawah mendalilkan kondisi GOP (pencapaian keuntungan) tahun 2014 adalah A sebesar 73.31 dari rencana keuntungan“; Tanggapan dan pendapat Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: ub lik ah Bahwa Judex Facti telah keliru mengartikan dan memahami isi gugatan pemohon khususnya pada angka 3 gugatan sekaligus isi perjanjian kerja bersama khususnya Pasal 17.2.d.1 tentang istilah GOP. Didalam gugatan am angka 3 yang berbunyi “bahwa berdasarkan surat resmi Tergugat yang diberitahukan kepada seluruh pekerja dan dipasang di papan pengumuman manajemen ep telah disampaikan bahwa owning company (pemilik) dan ah k company (manajemen perusahaan) telah mengakui dan menghargai pencapaian di tahun 2014 dimana GOP (rencana keuntungan) naik sebesar In do ne si R 20% dari tahun sebelumnya 2013 yaitu naik sebesar Rp12.9 milyar, pemohon semula Penggugat tidak pernah mendalilkan GOP adalah pencapaian A gu ng keuntungan, dan di dalam perjanjian kerja bersama telah jelas apa yang dimaksud GOP yaitu rencana keuntungan. Tetapi Judex Facti memahami dan mengartikan GOP adalah pencapaian keuntungan dan ini merupakan kesalahan fatal yang diambil Judex Facti dalam mengartikan GOP sebagai dasar pertimbangan hukum dimana tidak sesuai fakta hukum dalam persidangan; lik sangat jelas tertulis sebagai berikut: Didalam hal hasil keuangan hotel yang sebenarnya pada tahun bersangkutan kurang dari 100% dari rencana keuntungan, maka besarnya bonus tahunan tersebut akan tergantung dari ub m ah Di dalam Pasal 17.2.d.1 sesuai bukti P1 yang diajukan dalam sidang telah kebijaksanaan pengusaha“. Oleh karena Judex Facti telah keliru memahami ka pengertian GOP di dalam gugatan dan di dalam perjanjian kerja bersama dan ep berakibat fatal di dalam pertimbangan hukumnya karena pengertian ah pencapaian keuntungan dan rencana keuntungan adalah sangat beda maka es on ng M Majelis Hakim Agung; R sudah sepatutnya pertimbangan Judex Facti tersebut di atas ditolak oleh In d A gu Halaman 9 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia R In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id 4. Bahwa di alam alenia 3 halaman 11 didalam pertimbangan hukumnya Judex ng Facti menyatakan “Menimbang bahwa Penggugat dan Tergugat berbeda pendapat mengenai pelaksanaan Pasal 17.2.d.1 tersebut diatas mengatur tentang pemberian bonus tahunan pada saat kondisi GOP (pencapaian gu keuntungan) dibawah 100% dari rencana keuntungan, dimana Penggugat berpendapat bonus tahun 2014 harus diberikan meskipun kondisi GOP A (pencapaian keuntungan) kurang dari 100% dari rencana keuntungan dengan alasan pengusaha pernah memberikan kebijaksanaan memberikan bonus ub lik ah tahunan pada saat kondisi GOP (pencapaian keuntungan) dibawah 100% dari rencana keuntungan diantara tahun 2001 sampai dengan tahun 2013, sedangkan Tergugat menyangkalnya pada pokoknya berpendapat pemberian am bonus tahunan sifatnya tidak serta merta namun tergantung kebijaksanaan pengusaha dengan memperhatikan keadaan keuangan perusahaan untuk ep selanjutnya memberikan atau tidak memberikan bonus tahunan pada saat ah k kondisi GOP (rencana keuntungan) dibawah 100 % dari rencana keuntungan utamanya pemberian bonus tahun 2014“; In do ne si R Tanggapan dan pendapat Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: Judex Facti telah keliru memahami dan menyimpulkan aturan/kesepakatan A gu ng yang ada khususnya Pasal 17.2.d.1 dan sangat jelas keberpihakannya kepada pihak Termohon Kasasi yang semula Tergugat karena sangat jelas tertulis di dalam Perjanjian Kerja Bersama pasal yang mengatur bonus tahunan tersebut bahwa kebijakan perusahaan tentang bonus pada saat GOP atau rencana keuntungan dibawah 100% ada pada besarnya bonus bukan pada memberikan atau tidak memberikan bonus tahunan. Oleh karena lik sepatutnya ditolak Majelis Hakim Agung; 5. Bahwa di dalam pertimbangan hukum Judex Facti pada alenia dinyatakan sebagai berikut T2 berupa sejarah 3 hal 13 bonus diberikan ketika ub m ah itu pertimbangan Judex Facti yang tidak didasarkan fakta hukum ini pencapaian dibawah 100 % tetapi diatas 80% pada pokoknya menyebutkan ka pada saat kondisi GOP (pencapaian keuntungan) di bawah 100 % dari ep rencana keuntungan, diantaranya dst, dan T3 berupa sejarah bonus tidak ah diberikan ketika pencapaian dibawah 80% dst; Judex Facti yang seharusnya memberikan rasa adil kepada semua pihak, on ng M dalam hal ini sangat jelas tidak bisa memberikan rasa keadilan tersebut es R Tanggapan dan pendapat Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: In d A gu Halaman 10 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R dengan pertimbangan yang tidak didasarkan kepada aturan yang berlaku yaitu Kesepakatan Kerja Bersama; ng Bukti Termohon semula Tergugat yang hanya berupa rangkuman sejarah pemberian bonus yang tidak ada dasar hukumnya dijadikan fakta hukum untuk memutuskan perkara; gu Judex Facti seharusnya mempertimbangkan apakah bukti yang diberikan itu ada dasar hukum yang kuat untuk diterima dan dijadikan dasar A pertimbangan memutuskan perkara apa tidak. Bukti T2 dan T3 tidak dapat dikatakan sebagai alat bukti karena hanya merupakan tulisan sendiri dari ub lik ah Termohon semula Tergugat apalagi alat bukti ini bertentangan dengan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Bersama yang ada. Dan hanya ada satu ketentuan yaitu Pasal 17.2.d.1 yang berbunyi: Dalam hal hasil keuntungan am hotel yang sebenarnya pada tahun bersangkutan kurang dari 100% dari rencana keuntungan, maka besarnya bonus tahunan tersebut akan ep tergantung dari kebijaksanaan pengusaha“. Dan di dalam Perjanjian Kerja ah k Bersama tidak ada satupun pasal atau ayat yang menyatakan bahwa GOP R Facti tersebut sepatutnya ditolak Majelis Hakim Agung; In do ne si dibawah 80% tidak dapat bonus. Oleh karenanya pertimbangan hukum Judex 6. Bahwa di dalam hal 14 dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti A gu ng menyatakan Menimbang bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan kedua belah pihak dan fakta-fakta sebagaimana tersebut diatas dalam kaitanya satu sama lain yang ternyata bersesuaian Majelis Hakim berpendapat telah terbukti ternyata pengusaha tidak selalu memberikan bonus tahunan utamanya pada saat kondisi GOP (pencapaian keuntungan) dibawah 100% dari rencana keuntungan pada tahun bersangkutan dengan lik dibawah 100% dari rencana keuntungan bukanlah merupakan kebiasaan yang bisa menjadi hukum melainkan bentuk implementasi Pasal 17.2.d.1 Perjanjian Kerja Bersama Hotel Ayodya Resort Bali dimana esensi pokoknya ub m ah demikian pemberian bonus pada saat kondisi GOP (pencapaian keuntungan) menyerahkan sepenuhnya kebijaksanaan pengusaha untuk memberikan atau ka tidak memberikan bonus tahunan dan seterusnya; ep Tanggapan dan pendapat Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut: Judex ah Facti sangat jelas tidak memberikan pertimbangan hukum yang cukup dan bukti Termohon Kasasi semula Tergugat dan langsung membenarkan tanpa ng M mengakomodir, mempertimbangkan alat-alat bukti yang diajukan dalam on persidangan oleh Pemohon Kasasi semula Penggugat, sangat jelas dengan es R seimbang karena dalam putusannya hanya mempertimbangkan dalil serta In d A gu Halaman 11 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R kalimat ….telah terbukti ternyata pengusaha tidak selalu memberikan bonus …” dan menutup mata bukti P2 dan P3 yang diajukan pemohon dimana ng pengusaha juga memberikan bonus walau GOP kurang dari 100 % dan bukti ini diperkuat dan didasarkan pada ketentuan yang sah yaitu Pasal 17.2.d.1, mengingat dalam pemeriksaan suatu perkara para pihak memiliki hak dan gu kedudukan yang sama (audi et alteram partem); Judex Facti juga telah keliru mengartikan Pasal 17.2.d.1 bahwa A kebijaksanaan pengusaha adalah memberi atau tidak memberikan bonus. Oleh karena itu pertimbangan hukum Judex Facti ini sepantasnya ditolak oleh ub lik ah Majelis Hakim Agung; 7. Bahwa dalam pertimbangan hukumnya Judex Facti menyatakan: menimbang bahwa berdasarkan pada bukti Tergugat yang diberi tanda T2 dan T3 am tersebut diatas dan mengacu pada dalil Penggugat dan Tergugat yang saling mendalilkan dengan menyebutkan pencapaian keuntungan Hotel Ayodya ep Resort Bali tahun 2014 sebesar 73.31% dari rencana keuntungan menurut ah k Majelis Hakim telah terbukti kondisi keuangan Hotel Ayodya Resort Bali tahun 2014 tidak mengijinkan sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat 1 Perjanjian In do ne si R Kerja Bersama Hotel Ayodya Resort Bali yang selengkapnya berbunyi “apabila keadaan keuangan hotel mengijinkan setiap tahun akan dibagikan A gu ng bonus kepada setiap karyawan tetap bonus tahunan akan dibagikan selambat lambatnya bersamaan gaji bulan April tahun berikutnya“. Keadaan keuangan yang dimaksud dalam hal ini adalah kondisi GOP (pencapaian keuntungan) tahun 2014 kurang dari 100% tepatnya sebesar 73.31 % dari rencana keuntungan; Tanggapan dan pendapat Pemohon Kasasi adalah sebagai berikut, Judex lik keuangan hotel tidak mengijinkan dengan didasarkan pada GOP yang dibawah 100%, hal ini keliru karena: - Judex Facti sengaja mengesampingkan posita yang pemohon ajukan ub m ah Facti telah sangat keliru dan gegabah memberikan kesimpulan bahwa kondisi khususnya angka 3 yang tidak dibantah Termohon semula Tergugat ka dimana termohon semula Tergugat mengakui dan menghargai bahwa ep GOP 2014 naik sebesar 20% dari tahun 2013 yaitu naik Rp12.9 miliar dari ah tahun 2013; bahkan tanpa fakta hukum yang ada di dalam persidangan dengan ng M menyimpulkan bahwa GOP dibawah 100% adalah membuat kondisi on keuangan hotel tidak mengijinkan memberikan bonus, kesimpulan ini es R - Judex Facti juga tidak mempunyai dasar yang bisa dipertangung jawabkan In d A gu Halaman 12 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12 tendensius dan sangat dengan tegas R sangat In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id pemohon menolak kesimpulan yang tanpa ada bukti yang sah. Dan di dalam Perjanjian Kerja ng Bersama yang telah disepakati tidak ada satupun Pasal atau ayat yang menyatakan bahwa bila GOP dibawah 100% maka keadaan keuangan hotel tidak mengijinkan untuk memberikan bonus; gu - GOP adalah rencana keuntungan atau target atau budget dan bila tidak tercapai 100% dari rencana keuntungan bukan berarti keadaan keuangan A tidak mengijinkan, oleh karena itu maka Pasal 17.2.d.1 ada di dalam perjanjian kerja bersama dan menjadi kesepakatan; ub lik ah 8. Bahwa berdasarkan tanggapan dan penjelasan diatas maka telah terbukti pertimbangan dan putusan yang diberikan Judex Facti telah bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, bertentangan dengan fakta hukum yang ada am dalam persidangan dan jauh dari rasa adil. Oleh karena itu seharusnya putusan tersebut di batalkan oleh Majelis Hakim Agung; ep Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah ah k Agung berpendapat sebagai berikut: Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh dan kontra memori kasasi tanggal 1 Juli In do ne si R karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 30 Mei 2016 2016 dihubungkan dengan A gu ng pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa oleh karena pencapaian keuntungan tidak memenuhi target sebesar 100% maka berdasarkan Pasal 17 ayat (17.1) Perjanjian Kerja Bersama (PKB), bonus tahunan tidak dapat diberikan lagi karena keadaan keuangan yang tidak lik Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri ub Denpasar dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: I Wayan Suartana tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah ep ka m ah memungkinkan; Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; ng Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang on Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian es R dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara In d A gu Halaman 13 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) h ah M ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 13 ep u b hk am Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia In do ne si a putusan.mahkamahagung.go.id R Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang ng Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 gu Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; 1. Menolak M E N G A D I L I: permohonan kasasi dari Pemohon 2. Membebankan biaya perkara kepada Negara; I WAYAN Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawaraH Majelis Hakim pada ub lik ah A SUARTANA tersebut; Kasasi Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 3 November 2016 oleh Dr. Irfan Fachruddin, S.H.,C.N., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah am Agung sebagai Ketua Majelis, H. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H.,M.H., dan Dr. Fauzan, S.H.,M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai ep Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada ah k hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh In do ne si Hakim-Hakim Anggota: R Jarno Budiyono, S.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. K e t u a, A gu ng Ttd./H.Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H.,M.H. Ttd./Dr. Irfan Fachruddin, S.H.,C.N. Ttd./Dr. Fauzan, S.H.,M.H. Panitera Pengganti, Ttd./Jarno Budiyono, S.H. Untuk salinan m lik ah MAHKAMAH AGUNG RI an. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus ub RAHMI MULYATI, S.H.,M.H., es on ng M R ah ep ka NIP.19591207 198512 2 002 In d A gu Halaman 14 dari 14 hal.Put.Nomor 801 K/Pdt.Sus-PHI/2016 ik h Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14