MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN

advertisement
MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DALAM
MEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN
Oleh : Siti Mila Y.
ABSTRAK
Motivasi merupakan sebuah daya dorong yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan berbagai hal yang dinilai akan mendapatkan kesuksesan. Dorongan ini menjadikan
seseorang untuk terus melakukan kegiatan atau tingkah laku untuk mencapai sebuah tujuan.
Motivasi juga merupakan dorongan yang mempengaruhi diri seseorang untuk melakukan
sebuah tindakan agar memperoleh tujuan dengan baik dan maksimal. Motivasi tersebut bisa
datang atau muncul dari lingkungan sekitar individu atau kondisi ekternal dan motivasi yang
muncul dari dalam individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar (kondisi eksternal).
Motivasi sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang, peran motivasi tersebut sebagai
daya dorong seseorang untuk melakukan tindakan. Pada penelitian deskriptif ini
menggambarkan tentang motivasi yang berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan
perpustakaan yang dilakukan oleh mahasiswa UK Petra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana motivasi mahasiswa UK Petra dalam melakukan pemanfaatan layanan
di perpustakaan. Populasi penelitian adalah mahasiswa UK Petra. Sampel yang diambil secara
purposive, yaitu mahasiswa UK Petra itu sendiri yang pernah datang minimal tiga kali
kunjungan dalam sebulan terakhir. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat,
sampel diambil berjumlah 100 responden. Dari penelitian yang dilakukan menggunakan dua
teori motivasi (Herzberg) yang melatarbelakangi mahasiswa UK Petra dalam melakukan
pemanfaatan layanan perpustakaan, di antaranya adalah motif ekstrinsik merupakan salah satu
motivasi atau daya dorong yang muncul dari luar individu, motivasi ini timbul dari lingkungan
sekitar perpustakaan (kondisi eksternal). Motif intrinsik merupakan salah satu motivasi atau
daya dorong yang muncul dalam benak individu itu sendiri untuk melakukan kegiatan yang
dinilai akan mendapatkan sebuah kesuksesan (dilakukan dengan kesadaran diri sendiri) bukan
mendapat dorongan dari dari luar maupun orang lain (eksternal).
Kata Kunci : Motivasi, Pemanfaatan Layanan, Perpustakaan.
1
ABSTRACT
Motivation is a driving force that is owned by a person to do things that assessed will
get success. This impulse makes a person to continue doing activities or behavior to achieve a
goal. Motivation is also an encouragement that influence a person to perform an action in order
to obtain a fine and maximum goals. The motivation can come from the environment or arise
about an individual or external conditions and the motivation that comes from within the
individual's own without any influence from the outside (external conditions). Motivation is
very important in one's life, the role of motivation as the impetus for someone to take action.
This descriptive study describes motivations that influence of utilization library services by
students of Petra university. The purpose of this study was to determine how student motivation
Petra in doing service utilization in the library. The study population was a student Petra.
Samples were taken by purposive, with spesification that student Petra and ever came at least
three visits in the last month. It is intended to obtain accurate data, a sample was taken of 100
respondents. From the research conducted using two theories of motivation (Herzberg) when
student Petra in doing utilization of library services, which are extrinsic motives is one
motivation that arise from outside the individual, the motivation arises from the environment
of library (conditions external) and the intrinsic motivation that comes in a mind individuals
selfs to engage in activities that will give a success (done with self-awareness) is not got a boost
from outside and others (external).
Keyword : Motivation, Utilization of service, Library.
2
Pendahuluan
Perpustakaan merupakan tempat atau sarana penting yang harus dimiliki oleh setiap
perguruan tinggi, karena nilai informasi yang terkandung atau yang dimiliki oleh perpustakaan
sangat berperan penting terhadap pengguna yang membutuhkannya serta mendukung proses
kegiatan belajar mengajar dan penelitian. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit
kerja bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam
peranan yang berbeda. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat canggih
saat ini, membuat perpustakaan enggan untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh pengguna
karena pengguna merasa lebih senang menggunakan layanan informasi yang berbasis digital.
Dalam aksesnya yang mudah dan cepat menjadi salah satu alasan pengguna dalam mencari dan
menelusur informasi yang dibutuhkan.
Di era revolusi informasi seperti ini dapat dikatakan sebuah tantangan atau pesaing yang
luar biasa antara perpustakaan dengan teknologi informasi, meskipun sama-sama digunakan
untuk mengakses informasi akan tetapi perpustakaan juga tidak boleh kalah bersaing dengan
kehadiran teknologi informasi seperti internet. Sekarang ini banyak perpustakaan yang
mengadopsi teknologi informasi untuk diterapakan kedalam layanan perpustakaan. Seperti
adanya OPAC, layanan digital collection yang menyediakan koleksi dalam bentuk digital
seperti jurnal penelitian, skripsi, thesis dan lain sebagainya bahkan ada perpustakaan digital
ataun perpustakaan dunia maya yang layanannya menggunakan virtual communication. Pada
perpustakaan tersebut pengguna sudah tidak perlu datang lagi ke perpustakaan, sehingga
perpustakaan dapat diakses dengan mudah kapanpun pengguna itu berada. Layanan tersebut
ditujukan kepada pengguna agar lebih memudahkan mereka dalam mencari dan memperoleh
informasi di perpustakaan. Sama halnya pada perpustakaan UK Petra yang sudah menerapkan
sistem digital pada layanan perpustakaan, pada perpustakaan ini juga memiliki tujuan yang
sama untuk mempermudah pengguna dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Akan
tetapi masih ada pengguna yang mau datang dan menggunakan layanan di perpustakaan secara
langsung, karena nilai informasi yang ada di perpustakaan lebih bersifat akurat dan relevan
dibandingkan dengan informasi yang ada pada internet.
3
Fenomena tersebut sesuai yang ada pada perpustakaan UK Petra, tersedianya layanan
dan fasilitas yang memadai serta koleksi pustaka yang lengkap tidak mempengaruhi tingkat
intensitas pengunjung dalam memanfaatkannya. Hal ini disebabkan oleh adanya sistem
layanan digital yang di terapkan ke dalam layanan perpustakaan UK Petra. Banyaknya
pengunjung layanan digital (sistem open acces) menjadikan pengunjung fisik pada
perpustakaan menjadi menurun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas lebih
dalam motivasi apa yang melatarbelakangi mahasiswa sehingga masih ada kemauan untuk
datang ke perpustakaan dan memanfaatkan berbagai layanan yang ada. Dalam penelitian ini
yang nantinya akan mempelajari dan melihat bagaimana motivasi yang timbul dari pengguna
itu sendiri, sehingga termotivasi untuk mendatangi perpustakaan (secara fisik). Motivasi
menjadi daya pendorong yang paling berpengaruh terhadap pengguna yang mau datang ke
perpustakaan dan memanfaatkannya, oleh karena itu dalam penelitian ini akan terlihat motivasi
seperti apa yang melatarbelakangi pengguna tersebut baik secara ekternal maupun internalnya.
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana motivasi ekstrinsik mempengaruhi mahasiswa dalam memanfaatkan
layanan di perpustakaan UK Petra?
2. Bagaimana motivasi intrinsik mempenagruhi mahasiswa dalam memanfaatkan
layanan perppustakaan UK Petra?
Tinjauan Pustaka
1. Motivasi
Motivasi merupakan suatu pendorong atau penggerak dalam melakukan kegiatan atau
aktivitas yang ingin dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan. Sebuah motivasi juga
mengakibatkan seseorang mau atau rela untuk mengerahkan kemampuannya (keahlian,
ketrampilan, tenaga waktu) untuk meyelenggarakan berbgai kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya dalam mencapai suatu tujuan yang di inginkan.
Menurut Herzberg dalam Frits Kluytmans (2006:35) menyatakan bahwa motivasi
terdiri dari dua komponen yaitu pada satu sisi dorongan internal untuk mencapai tujuan dan
4
tujuan eksternal yang mengaktifkan dorongan. Hal ini berarti bahwa motivasi internal muncul
dalam diri masing-masing individu, sedangkan dorongan eksternal merupakan motivasi yang
muncul dari pihak-pihak luar yang dapat menimbulkan dorongan lebih dalam melakukan suatu
usaha tertentu. Motivasi internel dan ekternal ini lebih dikenal dengan sebutan motivasi
intrinsik dan ekstrinsik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya motif ektrinsik yang
muncul dari luar diri seseorang dan motif intrinsik merupakan daya dorong yang muncul dari
dalam individu itu sendiri.
Kedua motivasi tersebut sangat berkaitan erat dan sesuai dengan tema yang diteliti
karena akan memahami lebih dalam bagaimana perilaku motivasi yang muncul dari mahasiswa
UK Petra itu sendiri sehingga menjadikan daya pendorong atau daya tarik bagi mereka untuk
datang dan melakukan pemanfaatan layanan. Adapun kaitannya dalam teori Herzberg dalam
penelitian ini adalah ektrinsik yang merupakan daya pendorong dari luar diri individu yang
meliputi :
1) Kondisi dan suasana lingkungan perpustakaan itu sendiri (lingkungan
eksternal), Kondisi yang nyaman dan suasana tenang di perpustakaan juga
sangat mempengaruhi pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.
Kenyaman menjadi salah satu faktor penting yang dirasakan pengguna ketika
menggunakan layanan. Menurut Sukesi dalam (Alfian, 2001) kenyaman
semakin baik mengindikasikan adanya rasa motivasi yang tinggi untuk
mengunjungi perpustakaan. Ruang yang nyaman bisa menyebabkan pengguna
merasa tidak tertekan, gelisah, merasa mendapatkan kebebasan beraktifitas
diruangan.
2) Sajian antarmuka (daya tarik grafis atau desain interior perpustakaan, dekorasi
ruang dan sajian musik atau suara yang ada di perpustakaan), adanya interior
yang bagus dapat menarik simpati pengguna untuk datang ke perpustakaan
selain itu desain interior yang menarik menjadikan kondisi perpustakaan lebih
terlihat nyaman karena adanya daya tarik grafis yang disajikan. Hal ini
menjadikan pengguna merasa lebih mendapatkan kebebasan dalam ruangan
untuk melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam hal ini juga senada dengan
pendapat D.K. Ching (1995) bahwa arti desain interior sesungguhnya adalah
merencakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung
dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara
5
aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta
penampilan, perasaan dan kepribadian. Trimo (1997:86) juga mengemukakan
pendapatnya bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai guna dari
perpustakaan perguruan tinggi salah satunya adalah penampilan fisik
perpustakaan dipandang sebagai sesuatu yang menarik sehingga desain interior
dapat mempegaruhi pengguna secara psikologis, sehingga dengan desain
interior perpustakaan yang baik maka pengguna akan merasa nyaman. Adanya
sajian musik di perpustakaan juga menjadi penambah suasana perpustakaan
agar lebih santai, musik juga memberikan daya tarik bagi pengguna dalam
melakukan pemanfaatan layanan seperti menambah semangat dalam membaca
ataupun mengerjakan tugas, memberikan kesan rileks dalam ruangan. Hal ini
senda dengan pendapat H.S.Lasa (2005) yang menyatakan pendapat bahwa
kenyamanan ruangan di pengaruhi oleh kenyaman suara baik dari dalam
maupun dari luar seperti adanya alunan musik dalam ruangan. Tidak jauh dari
pendapat Campbell (2001 : 97) yang menyatakan adanya musik di perpustakaan
dapat membuat perasaan pemustaka menjadi lebih rileks, santai, gembira dll.
3) Adanya dorongan dan dukungan dari orang yang dianggap penting dan
memberikan kontribusi besar dalam memotivasi. Orang yang dianggap tersebut
sangat mempengaruhi pengguna dalam melakukan pemanfataan layanan di
perpustakaan. Seperti ajakan atau dorongan untuk menggunakan layanan
(membaca, belajar bersama) dan memberikan informasi yang terkait dengan
koleksi pustaka yang baru terbit dan berhubungan dengan materi perkuliahan.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Setiadi, Nugroho
J (2010:33) bahwa orang pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok
referensi mereka pada tiga cara, pertama kelompok referensi memperlihatkan
pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru, kedua mereka juga
mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut pada
umumnya ingin menyesuaikan diri. Ketiga mereka menciptkana tekanan untuk
menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merk
seseorang.
4) Perasaan puas dari pelayanan pustakawan yang diberikan serta kepuasan dari
fasilitas dan layanan yang tersedia. Dimana dalam penelitian ini kepuasan yang
diperoleh pengguna terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas sangat
mempengaruhi, misalnya pelayanan pustakawan yang baik dan memuaskan
6
(ramah, memberikan sapa dan senyum, suka membantu pengguna) dapat
memberikan kesan positif bagi pengguna dan menjadi motif tersendiri untuk
datang lagi ke perpustakaan. Hal ini sama dengan pendapat yang diutarakan
Kotler terkait dengan kepuasan yang menyatakan bahwa perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau
kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Jadi,
kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan.
Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja
memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan
maka pelanggan akan amat puas atau senang.
Dari ketiga komponen motivasi ekstrinsik yang dikemukakan oleh Herzberg diatas
dapat disimpulkan bahwa adanya kenyaman kondisi perpustakaan dan suasana yang tenang,
adanya sajian antarmuka (desain interior atau daya tarik grafis, sajian musik) dan kepuasan dari
pengguna terhadapa pelayanan pustakawan serta fasilitas dan layanan yang terseida merupakan
daya pendorong ekternal yang muncul diluar individu. Faktor eksternal pada umumnya timbul
dari lingkungan yang ada disekitar perpustakaan baim dari kondisi perpustakaan, suasana
ruang, desain interior atau dekorasi ruang perpustakaan, dan sajian musik sebagai pengiring
dan penambah suasana santai dalam perpustakaan.
Selanjutnya motivasi intrinsik menurut Herzberg dalam (Sondang, 2004) adalah faktor
yang muncul dari dalam individu itu sendiri atau yang disebut dengan motif intrinsik. Motivasi
ini muncul dari benak individu tanpa adanya faktor pendorong dari luar (ekstrenal). Adapun
dalam penelitian ini yang termasuk motif intrinsik meliputi :
1) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang berguna bagi
dirinya (berprestasi) serta dorongan ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih
luas. Dorongan internal ini muncul untuk melakukan suatu kegiatan yang dinilai
akan meraih tujuan yang di inginkan. Sehingga dorongan tersebut memberi
motivasi bagi individu untuk melakukan suatu perbuatan agar tercapai suatu
keinginan atau tujuan yang akan di raih. Sesuai dengan pendapat Hani Handoko
(2003:252) yang mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan, selain itu hal yang sama juga dinyatakan oleh
Arden N Frandsen dalam (Sondang, 2004) yang termasuk motivasi instrinsik
7
adalah adanya dorongan ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih luas dan
kebutuhan untuk memperluas ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut merupakan
motif intrinsik individu untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
2) Adanya kebutuhan informasi yang harus dipenuhi. Dalam perpustakaan yang
menyediakan banyakanya koleksi pustaka dan sumber-sumber infromasi yang
lain menjadikan salah satu alternatif pengguna untuk memenuhi kebutuhan
informasinya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Siregar
(1998) bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang
dikumpulkan, diolah, disimpan untuk disajikan kepada pengguna dalam
memenuhi kebutuhan informasinya.
3) Adanya keyakinan dalam diri individu. Keyakinan yang dimiliki ini merupakan
sebuag insting yang muncul dari dalam individu pengguna itu sendiri. Seperti
hasil penelitian yang dikemukakan oleh Angel de Vicente dan Helen Pain
bahwa confident merupakan adanya keyakinan pada diri seseorang untuk dapat
melakukan pengerjaan tugas dengan baik dan benar. Seperti halnya dalam
penelitian ini bahwa confident yang mengacu pada keyakinan diri pengguna
untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Ketersediaan
fasilitas dan layanan perpustakaan yang lengkap dan memadai menjadikan
sebuah keyakinan bagi pengguna, mereka yakin bahwa sarana dan prasana di
perpustakaan yang lengkap dan memadai dapat mendukung pengguna dalam
mengerjakan tugas dengan baik.
4) Adanya keinginan bersosialisasi dengan orang lain. Seorang individu yang
memiliki motif untuk berprestasi juga tidak lepas dari pengaruh untuk
melakukan sosialisasi dengan kelompok lain. Mereka yang memiliki motif
besar untuk bersosialisasi sangat menginginkan hubungan yang harmonis
dengan orang lain dan sangat ingin untuk merasa diterima oleh orang lain.
Mereka akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan sistem norma dan nilai
dari lingkungan mereka berada. Mereka akan sangat senang menjadi bagian dari
suatu kelompok dan sangat mengutamakan interaksi sosial.
Motivasi juga dapat dikatakan suatu dorongan yang dilakukan oleh seorang individu
untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Motivasi juga didorong oleh beberapa faktor misalnya
seperti faktor keadaan ekternal, dimana keadaan tersebut mendorong prilaku individu dalam
melakukan sesuatu hal agar memperoleh tujuan yang diinginkan dan dorongan internal yang
membuat seorang individu melakukan sesuatu hal yang dinilai akan keuntungan.
8
2. Pemanfaatan Layanan
Layanan merupakan sebuah fasilitas atau sarana yang diperuntukkan pengguna dalam
memanfaatkan maupun menggunakan segala layanan yang ada di perpustakaan. Menurut
Kotler dalam Laksana (2008: 85) menyatakan layanan (service) adalah “a service any act or
performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not
result in the ownership of anything, its production may or may no be to a physical product”.
Maksudnya bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Perpustakaan pada umumnya memberikan layanan yang tersedia kepada
pengguna. Dalam memberikan layanan perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kepuasan
dan kebutuhan para pengguna dalam melakukan pencarian informasi. Dalam kamus besar
bahasa indonesia (2005: 711) pemanfaatan merupakan kata dari manfaat yang diberi tambahan
awalan ”pe” dan akhiran “an” yang berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan,
sedangkan Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia (1995) pemanfaatan berasal dari kata dasar
manfaat yang artinya guna atau faedah. Dengan demikian kata pemanfaatan berarti
menggunakan sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan kegunaan atau faedah dari objek
tersebut.
Metode Penelitian
Penelitian tentang pemanfaatan layanan perpustakaan ini adalah melibatkan seluruh
mahasiswa UK Petra, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random non
sampling dengan purposive sampling yang menentukan dua kriteria, adapun kriteria yang
dibuat oleh peneliti antara lain :
1. Mahasiswa UK Petra
2. Pengguna yang memanfaatkan layanan perpustakaan selama 3 kali dalam 1 bulan
terakhir.
Adapun alasan peneliti menggunakan metode penarikan sampel ini untuk
mempermudah peneliti dalam mendapatkan responden yang tepat dijadikan sebagai bahan
penelitian. Sedangkan dalam pengambilan sampel menurut Aaker (1995 : 393) dalam Ramdan,
Gilang (2009) bahwa jumlah minimum sampel yang diambil dalam suatu penelitian adalah 100
responden. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar maka sampel diambil lebih banyak
dari jumlah minimum sampel.
9
Analisis Data
1. Motivasi ekstrinsik mahasiswa dalam memanfaatan layanan perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kedua motivasi menurut Herzberg yang
meliputi motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik saling berpengaruh terhadap proses
pemanfaatan layanan yang dilakukan oleh mahasiswa UK Petra. Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh dari lapangan, motivasi ekternal yang mempengaruhi mahasiswa untuk datang
ke perpustakaan dan memanfaatkan layanannya karena kondisi perpustakaan di UK Petra yang
baik dipilih sebanyak 55 dari 100% responden, dengan alasan yang dominan yaitu kondisi
gedung perpustakaan yang masih beridiri kokoh dan bagus, lingkungan yang bersih dan teratur.
Selain itu kenyaman perpustakaan juga menjadi daya tarik responden untuk datang dan
memanfaatkan layanan. Perpustakaan yang nyaman juga di dukung adanya fasilitas dan
layanan yang baik dan layak pakai, hasil jawaban tersebut diperoleh sebanyak 53% responden,
koleksi yang up to date dengan hasil perolehan sebesar 76%. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sukesi dalam (Alfian, 2001) yang menyatakan bahwa kenyaman semakin baik
mengindikasikan adanya rasa motivasi yang tinggi untuk mengunjungi perpustakaan. Ruang
yang nyaman bisa menyebabkan pengguna merasa tidak tertekan, gelisah, merasa mendapatkan
kebebasan beraktifitas diruangan.
Suasana yang tenang juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi mahasiswa dalam
memanfaatkan layanan perpustakaan, suasana tenang diperoleh hasil sebesar 24%, kemudian
adanya sajian antarmuka atau daya tarik grafis perpustakaan (desain interior, sajian suara,
dekorasi dll) juga menjadi faktor ekternal yang mempengaruhi responden. Dalam jurnal
Informing the Detection of the Students Motivational State: an Empirical Study oleh Angel de
Vicente and Helen Pain motif ekternal termasuk adanya sensory interest, dimana hal tersebut
mengacu pada rasa keingintahuan yang dirangsang melalui penyajian antarmuka (daya taik
grafis, suara, dekorasi dll). Terkait dengan daya tarik grafis yang menjadikan responden tertarik
untuk memnafaatkan layanan perpustakaan adalah desain interior perpustakaan, pewarnaan
ruangan yang menarik dan adanya display atau pameran karya mahasiwa mendapat perolehan
hasil yang sama yaitu sebanyak 27 responden dengan presentase sebesar 27%. Sebagaimana
hasil pernyataan yang dikemukakan oleh Trimo (1997:86) bahwa ada tiga faktor yang
mempengaruhi nilai guna dari perpustakaan perguruan tinggi salah satunya adalah penampilan
fisik perpustakaan dipandang sebagai sesuatu yang menarik sehingga desain interior dapat
10
mempegaruhi pengguna secara psikologis, sehingga dengan desain interior perpustakaan yang
baik maka pengguna akan merasa nyaman. Arden N Frandsen dalam (Sondang, 2004) adanya
dukungan dari orang penting untuk mencapai sebuah prestasi, dalam penelitian teman
merupakan sosok penting yang memberikan kontribusi besar dalam memotivasi pengguna
untuk memnafaatkan layanan perpustakaan dengan perolehan hasil sebesar 59%. Sajian musik
di perpustakaan juga disukai oleh mahasiswa dengan perolehan hasil 77 dari 100% responden,
alunan musik instrumen merupakan jenis disukai oleh pengguna dengan presentase sebesar
57,14% atau 44 responden. Adanya musik di perpustakaan menjadikan suasana lebih hidup
dan tidak terkesan hening dan sebagai penumbuh semangat. hal ini sesuai dengan pendapat
Campbell (2001 : 97) bahwa adanya musik di perpustakaan dapat membuat perasaan
pemustaka menjadi lebih rileks, santai, gembira dll. Keadaan perasaan seperti itu tentunya
membuat pemustaka merasa nyaman saat melakukan aktivitas dalam ruangan perpustakaan,
selain itu perasaan rileks, santai dan gembira akan membuat konsetrasi pemustaka terjaga dan
lebih fokus dalam melakukan pencarian informasi atau kegiatan lain di perpsutakaan.
2. Motivasi intrinsik mahasiswa dalam memanfaatan layanan perpustakaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, adanya keinginan untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan merupakan motif yang memicu mahasiswa untuk memnafaatkan
layanan perpustakaan dengan perolehan sebanyak 35 responden (35%). Sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Arden N Frandsen dalam (Sondang, 2004) adanya motivasi
instrinsik meliputi adanya dorongan ingin tahu dan menyelidiki dunia dengan luas serta adanya
kebutuhan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang berguna bagi dirinya. Kegiatan yang
dilakukan mahasiswa untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yaitu dengan membaca
koleksi pustaka (buku, majalah, jurnal dll) dengan perolehan sebanyak 35 responden (35%),
selain itu adanya keyakinan yang memicu mahasiswa (sebanyak 70%) terhadap pengerjaan
tugas di perpustakaan akan terselesaikan dengan baik karena adanya fasilitas dan layanan yang
mendukung. Sesuai dengan pendapat Sutarno, NS (2006) bahwa sarana dan prasarana
perpustakaan adalah semua benda, barang dan inventaris yang menjadi milik perpustakaan dan
digunakan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. Pendayagunaan tersebut
adalah menggunakan secara maksimal sehingga produktivitas perpustakaan dapat dicapai dan
hasil berdampak positif bagi pengguna. McClelland dalam (Sondang, 2004) juga menyebutkan
adanya kebutuhan manusia dalam menentukan prestasi antara lain Affiliation Motive (nAff)
motif untuk bersosialisasi, dalam hasil penelitian yang diperoleh bahwa 55% mahasiswa sering
11
menggunakan perpustakaan sebagai tempat bersosialisasi atau berkumpul dengan teman,
kegiatan yang mereka lakukan adalah untuk belajar bersama atau berdiskusi dengan hasil
perolehan sebesar 41,81%. Sedangkan untuk motif bersosialisasi dengan kelompok lain, 42%
mahasiswa menjawab tidak pernah melakukan sosialisasi dan interaksi dengan kelompok lain
seperti kegiatan-kegiatan yang terlaksana atau yang diselenggarkan dalam perpustakaan seperti
seminar, bunda paud, workshop dll. Meraka tidak pernah ikut terlibat aktif dalam kegiatan
tersebut, sehingga motif bersosialisasi dengan orang lain tidak muncul dalam individu
mahasiswa.
Penutup
Perpustakaan menjadi pusat atas sumber informasi yang banyak dibutuhkan oleh
penggunanya. Sebagai pusat informasi, maka perpustakaan harus memberikan pelayanan
informasi yang baik kepada pengguna. Menyediakan sumber informasi yang up to date,
mengolahnya dengan baik, dan menyebarluaskan informasi menjadi tugas utama perpustakaan.
Akan tetapi, saat ini perpustakaan menjadi kurang dijamah pengguna semenjak adanya
teknologi informasi yang canggih seperti internet. Oleh karena itu, perpustakaan harus
berupaya untuk bersaing dengan internet dalam hal pencarian atau pusat informasi yang banyak
digunakan pengguna. Banyaknya media digital di perpustakaan merupakan salah satu contoh
penerapan teknologi informasi modern. Tidak heran jika perpustakaan sekarang banyak
menerapkan sistem digital pada setiap layanan yang ada di perpustakaan. Namun dengan
adanya
sistem
digitalisasi
di
perpustakaan
menjadikan
pengguna
enggan
untuk
mengunjunginya lagi, karena informasi yang dibutuhkan dapat di akses dengan mudah dan
dapat dilakukan kapan saja.
Dalam penelitian ini, membahas pengguna perpustakaan UK Petra yang masih segan
datang ke perpustakaan dan memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia. Kedatangan
pengguna tersebut dipicu oleh adanya motivasi yang mendorong, sehingga terjadi perilaku
yang menghasilkan sebuah aktivitas dalam mencapai sebuah tujuan atau harapan yang
diinginkan. Motivasi tersebut bisa datang dari dalam individu itu sendiri maupun dari keadaan
ekternal yang mendorong. Dalam melakukan kegiatan tersebut pengguna juga merasakan
kesan atau hasil akhir yang dicapai setelah melakukan pemanfaatan layanan.
12
Pada dasarnya motivasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk mencapai
sebuah hasil atau tujuan yang diharapkan. Begitu pula dalam penelitian ini pengguna yang
datang ke perpustakaan dengan memanfaatkan berbagai layanan juga terdorong oleh adanya
motivasi yang muncul dalam diri individu tersebut. Motivasi memberikan dorongan yang
sangat mempengaruhi perilaku manusia untuk melakukan berbagai hal yang dirasa akan
menguntungkan bagi dirinya. Perilaku manusia itu pada hakikatnya adalah berorintasi pada
tujuan, dengan kata lain bahwa perilaku seseorang itu pada umumnya dirangsang oleh
keinginan untuk mencapai beberapa tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah kegiatan
(Thoha, Miftah : 2010). Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikaitkan bahwa motivasi yang
dimiliki pengguna dalam memanfaatkan layanan mempunyai keinginan untuk mencapai
sebuah tujuan dalam hidupnya, misalnya untuk menyelesaikan tugas perkuliahan, mengakses
informasi sesuai kebutuhan, menambah wawasan ilmu pengetahuan dll. Semua kegiatan yang
dilakukan pengguna tersebut memiliki tujuan masing-masing.
Motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg memiliki kaitan yang sangat erat dalam
penelitian ini. Sehingga hasil penenlitian dapat diketahui apa saja motivasi yang mendorong
pengguna untuk datang ke perpustakaan hingga memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia.
Adanya motivasi ekstrinsik, daya dorong yang muncul dari luar diri individu (kondisi
eksternal) dan motivasi intrinsik, daya dorong yang bersumber dari dalam individu itu sendiri
tanpa adanya pengaruh dari luar (eksternal).
13
Daftar Pustaka
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Petri, Herbert L. and Govern, John M. 2004. Motivation. USA : Thomson
Wadsworth.
Fredick, Herzberg. 1996. The Motivation to Work. John Willey and Sons, Inc.
New York.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS Versi 10 : Mengolah Data Statistik Secara
Profesional. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo
Utami, Ayu Bakti. 2011. Pemanfaatan layanan perpustakaan bagi kalangan
remaja. Surabaya : Universitas Airlangga. (Skripsi)
Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C. and Ernest R. Hilgard. 1996.
Introduction to Psychology. San Diego : University of California.
Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Peneletian Kuantitatif. Jakarta :
Kencana.
Watu,
Yosefina K. 2011. Pemanfaatan Perpustakaan Umum Berdasarkan
Peran dan Fungsi Ditinjau Dari Sudut Pandang Pengguna.
Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi)
Fransisca, Devi. 2009. Motivasi Kunjungan Pada Perpustakaan
Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi)
Umum.
Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Cetakan pertama. Jakarta :
CV Sagung Seto.
Wahyuningtyas, Indarti. 2010. Pengaruh Efektivitas Pendidikan Pengguna
(user education) Terhadap Pemanfaatan Layanan Di UPT.
Perpustakaan Dan Infromasi UNMUH Malang. Universitas
Airlangga Surabaya. (Skripsi)
Kurniawati, Nuning Setia. 2012. Pemanfaatan Layanan Ruang Baca Pada
Perpustakaan Di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Universitas
Airlangga Surabaya. (Skripsi)
Astuti, Sri. 2013. Pengaruh Faktor Psikologis Mahasiswa Terhadap
Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Airlangga.
Univeristas Airlangga Suarabaya. (Skripsi)
14
Sainttyauw, Adrina Ayu. 2013. Pengaruh Desain Interior Perpustakaan
Terhadap Kenyaman Pengguna Di Perpustakaan Universitas 17
Agustus 1945. Suarabaya. (Skripsi)
Danutomo, Hangga. 2012. Kepuasan Layanan Perpustakaan Keliling Pada
Remaja Surabaya. Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi)
Ridwan, Lutfi Fauji. Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstrinsik
Terhadap Kinerja Perawat Suatu Kajian Literatur. Universitas
Padjajaran Bandung. (Skripsi)
Yasinta, Rahma. 2010. Motivasi siswa dalam pemanfaatkan perpustakaan
sekolah pada sekolah menengah atas rintisan sekolah bertaraf
internasional (SMA RSBI). Univeristas Airlangga Surabaya.
(Skripsi)
Hasibuan, M.S.P. Organisasi dan Motivasi. Cetakan ke-6. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008.
Isnindarwati, Dini. 2008. Faktor – Faktor Internal Organisasi Perpustakaan
Yang Mempengaruhi Intensitas Kunjungan Mahasiswa ke
perpustakaan. Surabaya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan
ke-4. Bandung: ALFABETA.
Tampubolon, Manahan P. 2008. Perilaku Keorganisasian. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Thoha, Miftah. 2010. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta : Rajawali Pers.
Pendit, P.L. 2003. Penelitian Ilmu Informasi dan Perpustakaan Suatu
Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. JIP FSUI, Jakarta.
Kluytmans, Frits. 2006. Perilaku Manusia : Pengantar Singkat tentang
Psikologi,Cetakan pertama. Bandung : PT Refika Aditama.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
15
Website :
http://eprints.uny.ac.id/8864/3/BAB%202%20%2008416241001.pdf (diakses pada
tanggal 21 januari 2014)
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31403/4/Chapter II.pdf
(diakses pada tanggal 21 januari 2014)
http://eprints.uny.ac.id/9579/2/bab%202%20-07104244063.pdf
(diakses pada tanggal 29 januari 2014)
16
Download