MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DALAM MEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Oleh : Siti Mila Y. ABSTRAK Motivasi merupakan sebuah daya dorong yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan berbagai hal yang dinilai akan mendapatkan kesuksesan. Dorongan ini menjadikan seseorang untuk terus melakukan kegiatan atau tingkah laku untuk mencapai sebuah tujuan. Motivasi juga merupakan dorongan yang mempengaruhi diri seseorang untuk melakukan sebuah tindakan agar memperoleh tujuan dengan baik dan maksimal. Motivasi tersebut bisa datang atau muncul dari lingkungan sekitar individu atau kondisi ekternal dan motivasi yang muncul dari dalam individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar (kondisi eksternal). Motivasi sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang, peran motivasi tersebut sebagai daya dorong seseorang untuk melakukan tindakan. Pada penelitian deskriptif ini menggambarkan tentang motivasi yang berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan yang dilakukan oleh mahasiswa UK Petra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motivasi mahasiswa UK Petra dalam melakukan pemanfaatan layanan di perpustakaan. Populasi penelitian adalah mahasiswa UK Petra. Sampel yang diambil secara purposive, yaitu mahasiswa UK Petra itu sendiri yang pernah datang minimal tiga kali kunjungan dalam sebulan terakhir. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat, sampel diambil berjumlah 100 responden. Dari penelitian yang dilakukan menggunakan dua teori motivasi (Herzberg) yang melatarbelakangi mahasiswa UK Petra dalam melakukan pemanfaatan layanan perpustakaan, di antaranya adalah motif ekstrinsik merupakan salah satu motivasi atau daya dorong yang muncul dari luar individu, motivasi ini timbul dari lingkungan sekitar perpustakaan (kondisi eksternal). Motif intrinsik merupakan salah satu motivasi atau daya dorong yang muncul dalam benak individu itu sendiri untuk melakukan kegiatan yang dinilai akan mendapatkan sebuah kesuksesan (dilakukan dengan kesadaran diri sendiri) bukan mendapat dorongan dari dari luar maupun orang lain (eksternal). Kata Kunci : Motivasi, Pemanfaatan Layanan, Perpustakaan. 1 ABSTRACT Motivation is a driving force that is owned by a person to do things that assessed will get success. This impulse makes a person to continue doing activities or behavior to achieve a goal. Motivation is also an encouragement that influence a person to perform an action in order to obtain a fine and maximum goals. The motivation can come from the environment or arise about an individual or external conditions and the motivation that comes from within the individual's own without any influence from the outside (external conditions). Motivation is very important in one's life, the role of motivation as the impetus for someone to take action. This descriptive study describes motivations that influence of utilization library services by students of Petra university. The purpose of this study was to determine how student motivation Petra in doing service utilization in the library. The study population was a student Petra. Samples were taken by purposive, with spesification that student Petra and ever came at least three visits in the last month. It is intended to obtain accurate data, a sample was taken of 100 respondents. From the research conducted using two theories of motivation (Herzberg) when student Petra in doing utilization of library services, which are extrinsic motives is one motivation that arise from outside the individual, the motivation arises from the environment of library (conditions external) and the intrinsic motivation that comes in a mind individuals selfs to engage in activities that will give a success (done with self-awareness) is not got a boost from outside and others (external). Keyword : Motivation, Utilization of service, Library. 2 Pendahuluan Perpustakaan merupakan tempat atau sarana penting yang harus dimiliki oleh setiap perguruan tinggi, karena nilai informasi yang terkandung atau yang dimiliki oleh perpustakaan sangat berperan penting terhadap pengguna yang membutuhkannya serta mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan penelitian. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit kerja bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat canggih saat ini, membuat perpustakaan enggan untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh pengguna karena pengguna merasa lebih senang menggunakan layanan informasi yang berbasis digital. Dalam aksesnya yang mudah dan cepat menjadi salah satu alasan pengguna dalam mencari dan menelusur informasi yang dibutuhkan. Di era revolusi informasi seperti ini dapat dikatakan sebuah tantangan atau pesaing yang luar biasa antara perpustakaan dengan teknologi informasi, meskipun sama-sama digunakan untuk mengakses informasi akan tetapi perpustakaan juga tidak boleh kalah bersaing dengan kehadiran teknologi informasi seperti internet. Sekarang ini banyak perpustakaan yang mengadopsi teknologi informasi untuk diterapakan kedalam layanan perpustakaan. Seperti adanya OPAC, layanan digital collection yang menyediakan koleksi dalam bentuk digital seperti jurnal penelitian, skripsi, thesis dan lain sebagainya bahkan ada perpustakaan digital ataun perpustakaan dunia maya yang layanannya menggunakan virtual communication. Pada perpustakaan tersebut pengguna sudah tidak perlu datang lagi ke perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat diakses dengan mudah kapanpun pengguna itu berada. Layanan tersebut ditujukan kepada pengguna agar lebih memudahkan mereka dalam mencari dan memperoleh informasi di perpustakaan. Sama halnya pada perpustakaan UK Petra yang sudah menerapkan sistem digital pada layanan perpustakaan, pada perpustakaan ini juga memiliki tujuan yang sama untuk mempermudah pengguna dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi masih ada pengguna yang mau datang dan menggunakan layanan di perpustakaan secara langsung, karena nilai informasi yang ada di perpustakaan lebih bersifat akurat dan relevan dibandingkan dengan informasi yang ada pada internet. 3 Fenomena tersebut sesuai yang ada pada perpustakaan UK Petra, tersedianya layanan dan fasilitas yang memadai serta koleksi pustaka yang lengkap tidak mempengaruhi tingkat intensitas pengunjung dalam memanfaatkannya. Hal ini disebabkan oleh adanya sistem layanan digital yang di terapkan ke dalam layanan perpustakaan UK Petra. Banyaknya pengunjung layanan digital (sistem open acces) menjadikan pengunjung fisik pada perpustakaan menjadi menurun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan membahas lebih dalam motivasi apa yang melatarbelakangi mahasiswa sehingga masih ada kemauan untuk datang ke perpustakaan dan memanfaatkan berbagai layanan yang ada. Dalam penelitian ini yang nantinya akan mempelajari dan melihat bagaimana motivasi yang timbul dari pengguna itu sendiri, sehingga termotivasi untuk mendatangi perpustakaan (secara fisik). Motivasi menjadi daya pendorong yang paling berpengaruh terhadap pengguna yang mau datang ke perpustakaan dan memanfaatkannya, oleh karena itu dalam penelitian ini akan terlihat motivasi seperti apa yang melatarbelakangi pengguna tersebut baik secara ekternal maupun internalnya. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana motivasi ekstrinsik mempengaruhi mahasiswa dalam memanfaatkan layanan di perpustakaan UK Petra? 2. Bagaimana motivasi intrinsik mempenagruhi mahasiswa dalam memanfaatkan layanan perppustakaan UK Petra? Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Motivasi merupakan suatu pendorong atau penggerak dalam melakukan kegiatan atau aktivitas yang ingin dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan. Sebuah motivasi juga mengakibatkan seseorang mau atau rela untuk mengerahkan kemampuannya (keahlian, ketrampilan, tenaga waktu) untuk meyelenggarakan berbgai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dalam mencapai suatu tujuan yang di inginkan. Menurut Herzberg dalam Frits Kluytmans (2006:35) menyatakan bahwa motivasi terdiri dari dua komponen yaitu pada satu sisi dorongan internal untuk mencapai tujuan dan 4 tujuan eksternal yang mengaktifkan dorongan. Hal ini berarti bahwa motivasi internal muncul dalam diri masing-masing individu, sedangkan dorongan eksternal merupakan motivasi yang muncul dari pihak-pihak luar yang dapat menimbulkan dorongan lebih dalam melakukan suatu usaha tertentu. Motivasi internel dan ekternal ini lebih dikenal dengan sebutan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya motif ektrinsik yang muncul dari luar diri seseorang dan motif intrinsik merupakan daya dorong yang muncul dari dalam individu itu sendiri. Kedua motivasi tersebut sangat berkaitan erat dan sesuai dengan tema yang diteliti karena akan memahami lebih dalam bagaimana perilaku motivasi yang muncul dari mahasiswa UK Petra itu sendiri sehingga menjadikan daya pendorong atau daya tarik bagi mereka untuk datang dan melakukan pemanfaatan layanan. Adapun kaitannya dalam teori Herzberg dalam penelitian ini adalah ektrinsik yang merupakan daya pendorong dari luar diri individu yang meliputi : 1) Kondisi dan suasana lingkungan perpustakaan itu sendiri (lingkungan eksternal), Kondisi yang nyaman dan suasana tenang di perpustakaan juga sangat mempengaruhi pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan. Kenyaman menjadi salah satu faktor penting yang dirasakan pengguna ketika menggunakan layanan. Menurut Sukesi dalam (Alfian, 2001) kenyaman semakin baik mengindikasikan adanya rasa motivasi yang tinggi untuk mengunjungi perpustakaan. Ruang yang nyaman bisa menyebabkan pengguna merasa tidak tertekan, gelisah, merasa mendapatkan kebebasan beraktifitas diruangan. 2) Sajian antarmuka (daya tarik grafis atau desain interior perpustakaan, dekorasi ruang dan sajian musik atau suara yang ada di perpustakaan), adanya interior yang bagus dapat menarik simpati pengguna untuk datang ke perpustakaan selain itu desain interior yang menarik menjadikan kondisi perpustakaan lebih terlihat nyaman karena adanya daya tarik grafis yang disajikan. Hal ini menjadikan pengguna merasa lebih mendapatkan kebebasan dalam ruangan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam hal ini juga senada dengan pendapat D.K. Ching (1995) bahwa arti desain interior sesungguhnya adalah merencakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara 5 aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan dan kepribadian. Trimo (1997:86) juga mengemukakan pendapatnya bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai guna dari perpustakaan perguruan tinggi salah satunya adalah penampilan fisik perpustakaan dipandang sebagai sesuatu yang menarik sehingga desain interior dapat mempegaruhi pengguna secara psikologis, sehingga dengan desain interior perpustakaan yang baik maka pengguna akan merasa nyaman. Adanya sajian musik di perpustakaan juga menjadi penambah suasana perpustakaan agar lebih santai, musik juga memberikan daya tarik bagi pengguna dalam melakukan pemanfaatan layanan seperti menambah semangat dalam membaca ataupun mengerjakan tugas, memberikan kesan rileks dalam ruangan. Hal ini senda dengan pendapat H.S.Lasa (2005) yang menyatakan pendapat bahwa kenyamanan ruangan di pengaruhi oleh kenyaman suara baik dari dalam maupun dari luar seperti adanya alunan musik dalam ruangan. Tidak jauh dari pendapat Campbell (2001 : 97) yang menyatakan adanya musik di perpustakaan dapat membuat perasaan pemustaka menjadi lebih rileks, santai, gembira dll. 3) Adanya dorongan dan dukungan dari orang yang dianggap penting dan memberikan kontribusi besar dalam memotivasi. Orang yang dianggap tersebut sangat mempengaruhi pengguna dalam melakukan pemanfataan layanan di perpustakaan. Seperti ajakan atau dorongan untuk menggunakan layanan (membaca, belajar bersama) dan memberikan informasi yang terkait dengan koleksi pustaka yang baru terbit dan berhubungan dengan materi perkuliahan. Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Setiadi, Nugroho J (2010:33) bahwa orang pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka pada tiga cara, pertama kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru, kedua mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut pada umumnya ingin menyesuaikan diri. Ketiga mereka menciptkana tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merk seseorang. 4) Perasaan puas dari pelayanan pustakawan yang diberikan serta kepuasan dari fasilitas dan layanan yang tersedia. Dimana dalam penelitian ini kepuasan yang diperoleh pengguna terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas sangat mempengaruhi, misalnya pelayanan pustakawan yang baik dan memuaskan 6 (ramah, memberikan sapa dan senyum, suka membantu pengguna) dapat memberikan kesan positif bagi pengguna dan menjadi motif tersendiri untuk datang lagi ke perpustakaan. Hal ini sama dengan pendapat yang diutarakan Kotler terkait dengan kepuasan yang menyatakan bahwa perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas atau senang. Dari ketiga komponen motivasi ekstrinsik yang dikemukakan oleh Herzberg diatas dapat disimpulkan bahwa adanya kenyaman kondisi perpustakaan dan suasana yang tenang, adanya sajian antarmuka (desain interior atau daya tarik grafis, sajian musik) dan kepuasan dari pengguna terhadapa pelayanan pustakawan serta fasilitas dan layanan yang terseida merupakan daya pendorong ekternal yang muncul diluar individu. Faktor eksternal pada umumnya timbul dari lingkungan yang ada disekitar perpustakaan baim dari kondisi perpustakaan, suasana ruang, desain interior atau dekorasi ruang perpustakaan, dan sajian musik sebagai pengiring dan penambah suasana santai dalam perpustakaan. Selanjutnya motivasi intrinsik menurut Herzberg dalam (Sondang, 2004) adalah faktor yang muncul dari dalam individu itu sendiri atau yang disebut dengan motif intrinsik. Motivasi ini muncul dari benak individu tanpa adanya faktor pendorong dari luar (ekstrenal). Adapun dalam penelitian ini yang termasuk motif intrinsik meliputi : 1) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang berguna bagi dirinya (berprestasi) serta dorongan ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih luas. Dorongan internal ini muncul untuk melakukan suatu kegiatan yang dinilai akan meraih tujuan yang di inginkan. Sehingga dorongan tersebut memberi motivasi bagi individu untuk melakukan suatu perbuatan agar tercapai suatu keinginan atau tujuan yang akan di raih. Sesuai dengan pendapat Hani Handoko (2003:252) yang mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, selain itu hal yang sama juga dinyatakan oleh Arden N Frandsen dalam (Sondang, 2004) yang termasuk motivasi instrinsik 7 adalah adanya dorongan ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih luas dan kebutuhan untuk memperluas ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut merupakan motif intrinsik individu untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. 2) Adanya kebutuhan informasi yang harus dipenuhi. Dalam perpustakaan yang menyediakan banyakanya koleksi pustaka dan sumber-sumber infromasi yang lain menjadikan salah satu alternatif pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Siregar (1998) bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, disimpan untuk disajikan kepada pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. 3) Adanya keyakinan dalam diri individu. Keyakinan yang dimiliki ini merupakan sebuag insting yang muncul dari dalam individu pengguna itu sendiri. Seperti hasil penelitian yang dikemukakan oleh Angel de Vicente dan Helen Pain bahwa confident merupakan adanya keyakinan pada diri seseorang untuk dapat melakukan pengerjaan tugas dengan baik dan benar. Seperti halnya dalam penelitian ini bahwa confident yang mengacu pada keyakinan diri pengguna untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Ketersediaan fasilitas dan layanan perpustakaan yang lengkap dan memadai menjadikan sebuah keyakinan bagi pengguna, mereka yakin bahwa sarana dan prasana di perpustakaan yang lengkap dan memadai dapat mendukung pengguna dalam mengerjakan tugas dengan baik. 4) Adanya keinginan bersosialisasi dengan orang lain. Seorang individu yang memiliki motif untuk berprestasi juga tidak lepas dari pengaruh untuk melakukan sosialisasi dengan kelompok lain. Mereka yang memiliki motif besar untuk bersosialisasi sangat menginginkan hubungan yang harmonis dengan orang lain dan sangat ingin untuk merasa diterima oleh orang lain. Mereka akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan sistem norma dan nilai dari lingkungan mereka berada. Mereka akan sangat senang menjadi bagian dari suatu kelompok dan sangat mengutamakan interaksi sosial. Motivasi juga dapat dikatakan suatu dorongan yang dilakukan oleh seorang individu untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Motivasi juga didorong oleh beberapa faktor misalnya seperti faktor keadaan ekternal, dimana keadaan tersebut mendorong prilaku individu dalam melakukan sesuatu hal agar memperoleh tujuan yang diinginkan dan dorongan internal yang membuat seorang individu melakukan sesuatu hal yang dinilai akan keuntungan. 8 2. Pemanfaatan Layanan Layanan merupakan sebuah fasilitas atau sarana yang diperuntukkan pengguna dalam memanfaatkan maupun menggunakan segala layanan yang ada di perpustakaan. Menurut Kotler dalam Laksana (2008: 85) menyatakan layanan (service) adalah “a service any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything, its production may or may no be to a physical product”. Maksudnya bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Perpustakaan pada umumnya memberikan layanan yang tersedia kepada pengguna. Dalam memberikan layanan perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhan para pengguna dalam melakukan pencarian informasi. Dalam kamus besar bahasa indonesia (2005: 711) pemanfaatan merupakan kata dari manfaat yang diberi tambahan awalan ”pe” dan akhiran “an” yang berarti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan, sedangkan Menurut kamus pintar Bahasa Indonesia (1995) pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang artinya guna atau faedah. Dengan demikian kata pemanfaatan berarti menggunakan sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan kegunaan atau faedah dari objek tersebut. Metode Penelitian Penelitian tentang pemanfaatan layanan perpustakaan ini adalah melibatkan seluruh mahasiswa UK Petra, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random non sampling dengan purposive sampling yang menentukan dua kriteria, adapun kriteria yang dibuat oleh peneliti antara lain : 1. Mahasiswa UK Petra 2. Pengguna yang memanfaatkan layanan perpustakaan selama 3 kali dalam 1 bulan terakhir. Adapun alasan peneliti menggunakan metode penarikan sampel ini untuk mempermudah peneliti dalam mendapatkan responden yang tepat dijadikan sebagai bahan penelitian. Sedangkan dalam pengambilan sampel menurut Aaker (1995 : 393) dalam Ramdan, Gilang (2009) bahwa jumlah minimum sampel yang diambil dalam suatu penelitian adalah 100 responden. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar maka sampel diambil lebih banyak dari jumlah minimum sampel. 9 Analisis Data 1. Motivasi ekstrinsik mahasiswa dalam memanfaatan layanan perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kedua motivasi menurut Herzberg yang meliputi motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik saling berpengaruh terhadap proses pemanfaatan layanan yang dilakukan oleh mahasiswa UK Petra. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, motivasi ekternal yang mempengaruhi mahasiswa untuk datang ke perpustakaan dan memanfaatkan layanannya karena kondisi perpustakaan di UK Petra yang baik dipilih sebanyak 55 dari 100% responden, dengan alasan yang dominan yaitu kondisi gedung perpustakaan yang masih beridiri kokoh dan bagus, lingkungan yang bersih dan teratur. Selain itu kenyaman perpustakaan juga menjadi daya tarik responden untuk datang dan memanfaatkan layanan. Perpustakaan yang nyaman juga di dukung adanya fasilitas dan layanan yang baik dan layak pakai, hasil jawaban tersebut diperoleh sebanyak 53% responden, koleksi yang up to date dengan hasil perolehan sebesar 76%. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukesi dalam (Alfian, 2001) yang menyatakan bahwa kenyaman semakin baik mengindikasikan adanya rasa motivasi yang tinggi untuk mengunjungi perpustakaan. Ruang yang nyaman bisa menyebabkan pengguna merasa tidak tertekan, gelisah, merasa mendapatkan kebebasan beraktifitas diruangan. Suasana yang tenang juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi mahasiswa dalam memanfaatkan layanan perpustakaan, suasana tenang diperoleh hasil sebesar 24%, kemudian adanya sajian antarmuka atau daya tarik grafis perpustakaan (desain interior, sajian suara, dekorasi dll) juga menjadi faktor ekternal yang mempengaruhi responden. Dalam jurnal Informing the Detection of the Students Motivational State: an Empirical Study oleh Angel de Vicente and Helen Pain motif ekternal termasuk adanya sensory interest, dimana hal tersebut mengacu pada rasa keingintahuan yang dirangsang melalui penyajian antarmuka (daya taik grafis, suara, dekorasi dll). Terkait dengan daya tarik grafis yang menjadikan responden tertarik untuk memnafaatkan layanan perpustakaan adalah desain interior perpustakaan, pewarnaan ruangan yang menarik dan adanya display atau pameran karya mahasiwa mendapat perolehan hasil yang sama yaitu sebanyak 27 responden dengan presentase sebesar 27%. Sebagaimana hasil pernyataan yang dikemukakan oleh Trimo (1997:86) bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi nilai guna dari perpustakaan perguruan tinggi salah satunya adalah penampilan fisik perpustakaan dipandang sebagai sesuatu yang menarik sehingga desain interior dapat 10 mempegaruhi pengguna secara psikologis, sehingga dengan desain interior perpustakaan yang baik maka pengguna akan merasa nyaman. Arden N Frandsen dalam (Sondang, 2004) adanya dukungan dari orang penting untuk mencapai sebuah prestasi, dalam penelitian teman merupakan sosok penting yang memberikan kontribusi besar dalam memotivasi pengguna untuk memnafaatkan layanan perpustakaan dengan perolehan hasil sebesar 59%. Sajian musik di perpustakaan juga disukai oleh mahasiswa dengan perolehan hasil 77 dari 100% responden, alunan musik instrumen merupakan jenis disukai oleh pengguna dengan presentase sebesar 57,14% atau 44 responden. Adanya musik di perpustakaan menjadikan suasana lebih hidup dan tidak terkesan hening dan sebagai penumbuh semangat. hal ini sesuai dengan pendapat Campbell (2001 : 97) bahwa adanya musik di perpustakaan dapat membuat perasaan pemustaka menjadi lebih rileks, santai, gembira dll. Keadaan perasaan seperti itu tentunya membuat pemustaka merasa nyaman saat melakukan aktivitas dalam ruangan perpustakaan, selain itu perasaan rileks, santai dan gembira akan membuat konsetrasi pemustaka terjaga dan lebih fokus dalam melakukan pencarian informasi atau kegiatan lain di perpsutakaan. 2. Motivasi intrinsik mahasiswa dalam memanfaatan layanan perpustakaan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, adanya keinginan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan merupakan motif yang memicu mahasiswa untuk memnafaatkan layanan perpustakaan dengan perolehan sebanyak 35 responden (35%). Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arden N Frandsen dalam (Sondang, 2004) adanya motivasi instrinsik meliputi adanya dorongan ingin tahu dan menyelidiki dunia dengan luas serta adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang berguna bagi dirinya. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yaitu dengan membaca koleksi pustaka (buku, majalah, jurnal dll) dengan perolehan sebanyak 35 responden (35%), selain itu adanya keyakinan yang memicu mahasiswa (sebanyak 70%) terhadap pengerjaan tugas di perpustakaan akan terselesaikan dengan baik karena adanya fasilitas dan layanan yang mendukung. Sesuai dengan pendapat Sutarno, NS (2006) bahwa sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda, barang dan inventaris yang menjadi milik perpustakaan dan digunakan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. Pendayagunaan tersebut adalah menggunakan secara maksimal sehingga produktivitas perpustakaan dapat dicapai dan hasil berdampak positif bagi pengguna. McClelland dalam (Sondang, 2004) juga menyebutkan adanya kebutuhan manusia dalam menentukan prestasi antara lain Affiliation Motive (nAff) motif untuk bersosialisasi, dalam hasil penelitian yang diperoleh bahwa 55% mahasiswa sering 11 menggunakan perpustakaan sebagai tempat bersosialisasi atau berkumpul dengan teman, kegiatan yang mereka lakukan adalah untuk belajar bersama atau berdiskusi dengan hasil perolehan sebesar 41,81%. Sedangkan untuk motif bersosialisasi dengan kelompok lain, 42% mahasiswa menjawab tidak pernah melakukan sosialisasi dan interaksi dengan kelompok lain seperti kegiatan-kegiatan yang terlaksana atau yang diselenggarkan dalam perpustakaan seperti seminar, bunda paud, workshop dll. Meraka tidak pernah ikut terlibat aktif dalam kegiatan tersebut, sehingga motif bersosialisasi dengan orang lain tidak muncul dalam individu mahasiswa. Penutup Perpustakaan menjadi pusat atas sumber informasi yang banyak dibutuhkan oleh penggunanya. Sebagai pusat informasi, maka perpustakaan harus memberikan pelayanan informasi yang baik kepada pengguna. Menyediakan sumber informasi yang up to date, mengolahnya dengan baik, dan menyebarluaskan informasi menjadi tugas utama perpustakaan. Akan tetapi, saat ini perpustakaan menjadi kurang dijamah pengguna semenjak adanya teknologi informasi yang canggih seperti internet. Oleh karena itu, perpustakaan harus berupaya untuk bersaing dengan internet dalam hal pencarian atau pusat informasi yang banyak digunakan pengguna. Banyaknya media digital di perpustakaan merupakan salah satu contoh penerapan teknologi informasi modern. Tidak heran jika perpustakaan sekarang banyak menerapkan sistem digital pada setiap layanan yang ada di perpustakaan. Namun dengan adanya sistem digitalisasi di perpustakaan menjadikan pengguna enggan untuk mengunjunginya lagi, karena informasi yang dibutuhkan dapat di akses dengan mudah dan dapat dilakukan kapan saja. Dalam penelitian ini, membahas pengguna perpustakaan UK Petra yang masih segan datang ke perpustakaan dan memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia. Kedatangan pengguna tersebut dipicu oleh adanya motivasi yang mendorong, sehingga terjadi perilaku yang menghasilkan sebuah aktivitas dalam mencapai sebuah tujuan atau harapan yang diinginkan. Motivasi tersebut bisa datang dari dalam individu itu sendiri maupun dari keadaan ekternal yang mendorong. Dalam melakukan kegiatan tersebut pengguna juga merasakan kesan atau hasil akhir yang dicapai setelah melakukan pemanfaatan layanan. 12 Pada dasarnya motivasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk mencapai sebuah hasil atau tujuan yang diharapkan. Begitu pula dalam penelitian ini pengguna yang datang ke perpustakaan dengan memanfaatkan berbagai layanan juga terdorong oleh adanya motivasi yang muncul dalam diri individu tersebut. Motivasi memberikan dorongan yang sangat mempengaruhi perilaku manusia untuk melakukan berbagai hal yang dirasa akan menguntungkan bagi dirinya. Perilaku manusia itu pada hakikatnya adalah berorintasi pada tujuan, dengan kata lain bahwa perilaku seseorang itu pada umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai beberapa tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah kegiatan (Thoha, Miftah : 2010). Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikaitkan bahwa motivasi yang dimiliki pengguna dalam memanfaatkan layanan mempunyai keinginan untuk mencapai sebuah tujuan dalam hidupnya, misalnya untuk menyelesaikan tugas perkuliahan, mengakses informasi sesuai kebutuhan, menambah wawasan ilmu pengetahuan dll. Semua kegiatan yang dilakukan pengguna tersebut memiliki tujuan masing-masing. Motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg memiliki kaitan yang sangat erat dalam penelitian ini. Sehingga hasil penenlitian dapat diketahui apa saja motivasi yang mendorong pengguna untuk datang ke perpustakaan hingga memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia. Adanya motivasi ekstrinsik, daya dorong yang muncul dari luar diri individu (kondisi eksternal) dan motivasi intrinsik, daya dorong yang bersumber dari dalam individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar (eksternal). 13 Daftar Pustaka Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Petri, Herbert L. and Govern, John M. 2004. Motivation. USA : Thomson Wadsworth. Fredick, Herzberg. 1996. The Motivation to Work. John Willey and Sons, Inc. New York. Santoso, Singgih. 2002. SPSS Versi 10 : Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo Utami, Ayu Bakti. 2011. Pemanfaatan layanan perpustakaan bagi kalangan remaja. Surabaya : Universitas Airlangga. (Skripsi) Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C. and Ernest R. Hilgard. 1996. Introduction to Psychology. San Diego : University of California. Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Peneletian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. Watu, Yosefina K. 2011. Pemanfaatan Perpustakaan Umum Berdasarkan Peran dan Fungsi Ditinjau Dari Sudut Pandang Pengguna. Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi) Fransisca, Devi. 2009. Motivasi Kunjungan Pada Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi) Umum. Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Cetakan pertama. Jakarta : CV Sagung Seto. Wahyuningtyas, Indarti. 2010. Pengaruh Efektivitas Pendidikan Pengguna (user education) Terhadap Pemanfaatan Layanan Di UPT. Perpustakaan Dan Infromasi UNMUH Malang. Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi) Kurniawati, Nuning Setia. 2012. Pemanfaatan Layanan Ruang Baca Pada Perpustakaan Di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi) Astuti, Sri. 2013. Pengaruh Faktor Psikologis Mahasiswa Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Airlangga. Univeristas Airlangga Suarabaya. (Skripsi) 14 Sainttyauw, Adrina Ayu. 2013. Pengaruh Desain Interior Perpustakaan Terhadap Kenyaman Pengguna Di Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945. Suarabaya. (Skripsi) Danutomo, Hangga. 2012. Kepuasan Layanan Perpustakaan Keliling Pada Remaja Surabaya. Universitas Airlangga Surabaya. (Skripsi) Ridwan, Lutfi Fauji. Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Perawat Suatu Kajian Literatur. Universitas Padjajaran Bandung. (Skripsi) Yasinta, Rahma. 2010. Motivasi siswa dalam pemanfaatkan perpustakaan sekolah pada sekolah menengah atas rintisan sekolah bertaraf internasional (SMA RSBI). Univeristas Airlangga Surabaya. (Skripsi) Hasibuan, M.S.P. Organisasi dan Motivasi. Cetakan ke-6. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. Isnindarwati, Dini. 2008. Faktor – Faktor Internal Organisasi Perpustakaan Yang Mempengaruhi Intensitas Kunjungan Mahasiswa ke perpustakaan. Surabaya. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke-4. Bandung: ALFABETA. Tampubolon, Manahan P. 2008. Perilaku Keorganisasian. Bogor : Ghalia Indonesia. Thoha, Miftah. 2010. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pers. Pendit, P.L. 2003. Penelitian Ilmu Informasi dan Perpustakaan Suatu Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. JIP FSUI, Jakarta. Kluytmans, Frits. 2006. Perilaku Manusia : Pengantar Singkat tentang Psikologi,Cetakan pertama. Bandung : PT Refika Aditama. Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 15 Website : http://eprints.uny.ac.id/8864/3/BAB%202%20%2008416241001.pdf (diakses pada tanggal 21 januari 2014) repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31403/4/Chapter II.pdf (diakses pada tanggal 21 januari 2014) http://eprints.uny.ac.id/9579/2/bab%202%20-07104244063.pdf (diakses pada tanggal 29 januari 2014) 16