Damianus Journal of Medicine; Vol.10 No.1 Februari 2011: hlm. 14–17. DAMIANUS Journal of Medicine ARTIKEL PENELITIAN VARIASI TENDON OTOT PALMARIS LONGUS Tena Djuartina, Dwi Jani* * Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2, Jakarta Utara 14440. ABSTRACT Background: Palmaris longus is a dispensable muscle with a long tendon which is very useful in reconstructive surgery. Palmaris longus is one of the most variable muscles in the body. Alhought it is of the little functional use to human upper limb, it assumes great importance when used as a donor tendon for transfer or transplant. It is well known that individuals may have unilateral or bilateral absence of palmaris longus. This study aims to determine whether each individual has a pair of palmaris longus. Methods: In 200 subjects (men and women), age between 17 and 80 years, were randomly selected by the principal author and examined. Individuals with a history of injury or abnormality of the upper extremities were excluded. The examination entailed observation of the volar aspect of the wrist, looking for the palmaris longus tendon in its usual anatomical position just ulnar to the flexor carpi radialis tendon. If the tendon was not visible, the patients was asked to oppose his or her thumb to the little finger and flex at the wrist. If all of the above failed to demonstrate a palmaris longus tendon, it was considered for both sides. Relationships between tendon absence, hand dominance and gender were analused using the descriptive data. Results: 11% shows the left absence, 3% shows the right absence and 9% bilateral absence. Of the subjects with absence of palmaris longus, 7 were male and 10 women. Of those with unilateral absence, 11 male subjects and 17 women suibjects. Conclusions: The absence of the tendon palmaris longus muscle there are many on the left side, and more incidence in women. When compared other research research in Indonesia is almost the same as in Malaysia. Key words: palmaris longus muscle, palmaris longus muscle variation, limited population PENDAHULUAN Otot palmaris longus adalah otot fleksor dari sendi metacarpophalangeal yang berdegenerasi. Umumnya dipersarafi oleh percabangan dari saraf medius. Fungsi otot ini untuk gerakan fleksi pada tangan.1 Banyak variasi dari tendon otot palamaris longus. Otot ini penting untuk material operasi rekonstruksi, seperti digunakan pada berbagai perbaikan kerusakan dari kepala dan leher, ptosis pada anak, arthritis dari ibu jari dengan reseksi trapezium dan opponensplasty dari cedera akut otot thenar.1-9 Perkembangan tendon otot palmaris longus sudah lengkap saat dilahirkan (Vastamaki,1987) Tendon otot palmaris longus tidak akan berkembang lagi sesudah itu. Walaupun seperti fasia lata, tendon otot palmaris longus, sering digunakan untuk operasi rekonstruksi.1 14 Ada atau tidaknya tendon otot palmaris longus secara intensif diteliti pertama kali pada tahun 1559 oleh Colombos pada De Re Anatomica Libri.2 Beberapa penulis berpendapat bahwa ada atau tidaknya tendon otot palmaris longus merupakan vasiasi etnik.2,3,4 Penulis lain juga mencoba menghubungkan antara tidak adanya tendon otot palmaris longus dengan anomali anatomi yang lain, seperti anomali dari arcus palmaris superfisialis dan tidak adanya otot plantaris.2,3 idak adanya pada satu atau ke dua sisi dari tendon otot palmaris longus sangat bervariasi.3 Beberapa penulis berpendapat bahwa tidak adanya tendon otot palmaris longus umumnya terdapat pada wanita, tidak adanya tendon otot palmaris longus bilateral lebih sering pada wanita, dan bila unilateral lebih sering tidak terdapat pada sisi kiri.2-6 DAM J Med Volume 10, Nomor 1, 2011 Variasi tendon otot palmaris longus Otot palmaris longus Otot palmaris longus merupakan otot fleksor lengan bawah pada permukaan anterior, dan termasuk kelompok otot superfisialis. Bentuk dari otot palmaris longus silinder dan fusiform. Otot palmaris longus juga merupakan otot yang tendonnya panjang.1-3,7,8 Otot palmaris longus ini letaknya antara otot fleksor carpi radialis dan otot fleksor carpi ulnaris. Otot palmaris longus melekat pada bagian proksimal epikondilus medialis humeri, dan pada bagian distal akan melekat pada pertengahan distal retinakulum flexorum dan aponeurosis palmaris.2,3,4,8 Otot plamaris longus tendonnya dapat pada bagian proksimal atau distal, bila mempunyai tendon pada bagian proksimal disebut palmaris longus inversus.5 Origo dari palmaris longus juga bervariasi, mungkin dari septum intermuskular medial, otot brakhialis atau otot biseps, fascia dari proksimal lengan bawah, dan dapat di salah satu otot yang bersebelahan dan dapat juga berorigo prosesus coronoid atau tulang radius.5 Insertio otot palmaris longus juga bervariasi, dan otot mempunyai perlekatan pada fascia dari lengan bawah, tendon fleksor carpi ulnaris, fleksor retinakulum, pisiform atau tulang scaphoi, otot abduktor pollicis brevis, fascia atau otot dari eminence hypothenar, satu dari tendon fleksor atau dekat persendian metacarpophalangeal.5 Ujung distal dari palmaris longus menyebabkan gejala klinik karena berhubungan dengan saraf median dan saraf ulnar, walaupun umumnya variasi dari tendon otot palmaris longus tidak ada gejalanya.5 Untuk melihat tendon otot palmaris longus dapat dilihat di Gambar 1 (a) dan 1 (b). pemeriksaan dari munculnya tendon otot palmaris longus dan fleksor digitorum superfisialis ke jari lima tidak ikut pada penelitian ini. Pemeriksaan dilakukan dalam tiga bagian yaitu: Pada bagian pertama pemeriksaan adanya tendon otot plamaris longus. Ada atau tidaknya dari tendon otot plamaris longus pada ke dua sisi. Dengan memakai standart tes untuk melihat hasil dari tendon otot plamaris longus. Jika tendon tidak terlihat atau teraba, terdapat 4 tambahan tes untuk digunakan mengkomfirmasikan tidak adanya tendon otot palmaris longus.2,3 1. Subjek diminta untuk mendekatkan jari 1 dengan jari ke 5 kemudian memfleksikan pergelangan tangan (Lihat gambar 2). 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2009 dengan memakai 200 subjek 100 subjek lakilaki dan 100 subjek perempuan, yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Betawi, Sumatera utara, sumatera barat yang terdiri dari usia 18 tahun sampai dengan usia 83 tahun, laki-laki dan wanita. Individu dengan riwayat cedera, penyakit atau abnormal dari ekstremitas atas, yang menghalangi dari Thompson's test Subjek diminta mengepalkan tangan kemudian memfleksikan pergelangan tangan, dan posisi ibu jari fleksi menyilang jari-jari lain (Lihat gambar 3). 3. Mishra's test I Sendi metacarpa-phalangeal semua jari dilakukan hiperekstensi secara pasif oleh pemeriksa kemudian subjek diminta memfleksikan pergelangan tangan secara aktif (Lihat gambar 4). 4. Mishra’s test II Subjek mengabduksi jari 1 dengan tahanan ringan pada pergelangan tangan dan palmar dalam keadaan fleksi (Lihat gambar 5). 5. METODE Schaeffer’s test Pushpakumar's two-finger sign method Subjek melakukan ekstensi penuh jari ke dua dan jari ke tiga kemudian diikuti fleksi jari-jari lain serta pergelangan tangan, ibu jari mendekat dan fleksi penuh (Lihat gambar 6). Gambar 2. Cara pemeriksaan tendon otot palmaris longus Gambar 3. Cara pemeriksaan tendon otot palmaris longus Gambar 4. Cara pemeriksaan palmaris longus Gambar 5. Cara pemeriksaan tendon otot palmaris longus tendon palmaris longus (a) (b) Gambar 1(a) dan (b). Tendon palmaris longus DAM J Med Volume 10, Nomor 1, 2011 15 DAMIANUS Journal of Medicine 6. Tes Thomson 1 diulang untuk memastikan apakah tendon otot fleksor carpi radialis atau tendon otot palmaris longus yang terlihat (gambar 7). Bagian kedua dari pemeriksaan adalah untuk melihat kemampuan atau fungsi tendon otot superfisialis dengan fleksi sendi interphalangeal proksimal dari jari ke-5, Fungsi fleksor digitorum superfisialis pada jari ke-5 dilakukan dengan standard dan test modifikasi yang terbagi dalam independen, umum dan tidak adanya fungsi. Bagian ketiga dari pemeriksaan adalah untuk mengetahui ketidaklengkapan arcus palmaris tangan dengan menggunakan Allens test. Allens test digunakan hanya pada pasien yang tidak terdapat tendon otot palmaris longus. Pada beberapa Allens tets membuktikannya bahwa tendon otot palmaris longus tidak terdapat pada kedua tangan.2 HASIL Setelah dilakukan pemeriksaan tendon otot palmaris longus pada 200 pasien, dengan cara melihat tendon otot palmaris longus pada lengan bawah, di dapatkan 3% tidak memiliki tendon otot plamaris longus kanan, 11% tidak memiliki tendon otot palmaris longus kiri, dan 9% tidak terdapat bilateral tendo otot palmaris longus kanan dan kiri, dan 77% memiliki lengkap tendon otot palmaris bilateral (Lihat gambar 8). Berdasarkan jenis kelamin dari semua subjek yang tidak terdapat tendon otot palmaris longus bilateral 7 orang laki -laki, 10 orang wanita, dan yang mempunyai satu tendon otot palmaris longus 11 orang laki - laki, dan 17 orang wanita. Gambar 6. Cara pemeriksaan tendon otot palmaris longus Gambar 7. Cara pemeriksaan tendon otot palmaris longus Tidak ada kanan Tidak ada kiri Tidak ada keduanya Lengkap Gambar 8. Persentasi tendon otot palmaris longus pada 200 subyek 16 DISKUSI Tendon otot palmaris longus dapat tidak ditemukan pada 70–85 % populasi.1 Tendon otot palmaris longus ini bisa tidak ditemukan dan tergantung pada ras.1,2,3 Variasi tendo otot plamaris longus berhubung-an dengan morfologi, origo, insersi, dan persarafan-nya.3 Ada dan tidaknya tendon otot plamaris longus pada tiap individu berbeda.3 Tendon otot palmaris longus dapat tidak ditemukan unilateral atau bilateral.4 Pada literatur di Malaysia 2.8–24% dari populasi tidak terdapat tendon otot Palmaris longus. Tidak ada tendo otot palmaris longus unilateral pada 6.4%, tidak ada tendo otot palmaris longus bilateral 2.9%. Secara keseluruhan tidak adanya tendon otot palmaris longus sebanyak 9.3%, secara terperinci di Malaysia terdapat multirasial, Kaukasia mempunyai rata-rata tertinggi tidak adanya tendon otot palmaris longus yaitu antara 12–24%, Cina, Singapura mempunyai rata-rata 4.6%. Pada penelitian yang lain, populasi Cina yang tidak memiliki tendon otot palmaris longus sebesar 2.8%, dan Amazon Indian sebesar 3,7%.4 Penelitian lain pada populasi Nigeria tidak adanya tendon otot palmaris longus unilateral sebesar 12.5%, dan tidak terdapat tendon otot palmaris longus bilateral 18.75%. Pada studi populasi Kaukasia, tidak terdapat tendon otot palmaris longus bilateral 9%, tidak terdapat tendon otot palmaris longus unilateral 16%.5 Sedangkan pada penelitian ini, setelah dilakukan pemeriksaan tendon otot palmaris longus pada 200 pasien beberapa populasi di Indonesia, didapatkan 3% tidak terdapat tendon otot palmaris longus pada bagian kanan, 11% tidak terdapat tendon otot palmaris kiri, dan 9% tidak terdapat tendon otot palmaris longus bilateral, 77% yang lengkap mempunyai dua tendon otot palmaris longus. Berdasarkan hasil yang didapat, Berdasarkan jenis kelamin dari seluruh subjek yang tidak memiliki tendon otot palmaris longus bilateral adalah 7 orang laki-laki, 10 orang wanita, dan yang hanya mempunyai satu tendon otot palmaris longus 11 orang laki-laki, 17 orang wanita. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang lain, hasil penelitian di Indonesia hampir sama dengan di Malaysia, yaitu tidak adanya tendon otot palmaris longus unilateral rata-rata hampir sama, di Malaysia 6.4 % ,di Indonesia 3–11%, tidak adanya kedua tendon otot palmaris longus hasilnya sama antara Malaysia dan Indonesia yaitu 9% kemungkinan, karena Indonesia dan Malaysia merupakan satu etnis yaitu rumpun ras Austronesia.10 DAM J Med Volume 10, Nomor 1, 2011 Variasi tendon otot palmaris longus Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya tendon otot palmaris longus lebih umum pada wanita dan di sisi kiri lebih banyak tidak terdapat tendon otot palmaris longusnya, sama dengan yang di lakukan di Indonesia.2,3,4,5,6 Dari hasil literatur dan penelitian, prevalensi adanya tendon otot palmaris longus bervariasi tergantung populasinya, tendon otot palmaris longus dari segi umur tidak dapat dibedakan karena tendon otot palmaris longus memang sudah terbentuk sempurna sejak dilahirkan. Pada penelitian ini hanya ingin mengetahui seberapa banyak yang tidak mempunyai tendon otot palmaris longus karena sangat banyak variasi dari tendon otot palamaris longus ini. Selain itu tendon otot ini penting untuk material operasi rekonstruksi karena tendonnya yang panjang, seperti digunakan pada berbagai perbaikan kerusakan dari kepala dan leher, ptosis pada anak, arthritis dari ibu jari dengan reseksi trapezium dan opponensplasty dari cedera akut otot thenar.1-8 Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar subjek yang diteliti hanya mempunyai satu tendon otot palmaris longus pada sisi kiri dengan jenis kelamin banyak terdapat pada wanita. Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang telah dilakukan diber-bagai negara. Bila dibandingkan dengan hasil peneliti-an yang lain hasil penelitian di Indonesia hampir sama dengan di Malaysia, karena Indonesia dan Malaysia merupakan satu etnis yaitu rumpun ras Austronesia. DAFTAR PUSTAKA 1. R. Chauhan. Atypical Innervation Of Palmaris Longus - A case Report, J Anat Soc. 2003 ; 52(2):171-173 2. Sebastin SJ, Lim AYT, Wong HB. Clinical Assessment of absence of the Palmaris longus and its association With Other Anatomical Anomalies- A Chinese Population Study, Singapore Ann Acad Med. 2006; 35: 249-53 3. Kayode AO, Olamide AA, Blessing IO, Victor OU. Incidence of Palmaris Longus Muscle Absence in Nigerian Population. Int J Morphol. 2008; 26 (2):305-308 4. Roohi SA, Sian LC, Shalimar A. A Study on the Absence of Palmaris longus in a Multiracial Population, Malaysian J Orthop. 2007 ; 1 (1):26-28. 5. Fazan VPS. Reversed Palmaris Longus Muscle and Median Nerve Relationships.Case Report and Literature Review. Braz J Morphol Sci. 2007;24(2):28-31 6. Sudhir KK, Akshay T, Abhishek K al. Clinical relevance of palmaris longus agenesis: common anatomical aberration. Anat Scie Intl. 2008;(83): 45-48. 7. Pai MM, Prabhu LV al. The palmaris longus muscle: its anatomic variations and functional morphology. Romanian J of Morph and Emb. 2008;49(2): 215217. 8. Paraskevas G, Tzaveas A, Natsis K, al. Failure of palmaris longus muscle duplication and its clinical application. Folia Morphol; 2008; 67(2):150-153. 9. Thompson NW, Mockford BJ, Cran GW. Absence of the palmaris longus muscle: a population study. The Ulster J Med. 2001; 70(1):.22-24, 10. Malaysia dan Melayu Indonesia. Satu suku dan dulu satu ragam. Di unduh tanggal 27 januari 2011 dari http:// Agusnizami. Wordpress.com Saran untuk penelitian lebih lanjut agar mendapatkan hasil yang lebih akurat mewakili populasi Indonesia perlu subjek yang lebih homogen dan lebih banyak. DAM J Med Volume 10, Nomor 1, 2011 17