HEALTH 35 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 7 November 2010 KLINIK DADANG ARIEF PRIMANA Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Kedokteran Olahraga Saya Fani, 32 tahun, ingin menanyakan mengenai olahraga bagi wanita hamil. Saat ini usia kehamilan saya telah memasuki 9 minggu, apakah saya masih tetap bisa berolahraga? Kalau iya, olahraga apa yang bisa dilakukan selain senam hamil? Terimakasih atas penjelasannya. FANI, Bintaro Yang terhormat Fani, Kehamilan merupakan proses normal dan alamiah disertai perubahan anatomi dan fisiologi organ tubuh. Metabolisme basal wanita hamil meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, pertumbuhan plasenta, pertumbuhan jaringan tubuh wanita hamil dan modal investasi produksi ASI kelak saat menyusui bayi. Wanita hamil memasuki usia 9 minggu dianjurkan mengonsumsi makanan alamiah, gizi seimbang, beragam dan bervariasi sesuai kehamilan. Wanita hamil harus mendapat tambahan asupan makanan dan minuman dibandingkan dengan saat wanita tidak hamil. Energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, zat mineral maupun air memerlukan tambahan 15% sampai 20%. Kebutuhan asam folat, vitamin B kompleks, vitamin C, kalsium, zat besi, zinc dan magnesium meningkat 30% sampai 100%. Wanita hamil yang memasuki usia 9 minggu masih tetap bisa berolahraga kesegaran jasmani sesuai kondisi tubuh. Anda melakukan olahraga harus disertai kewaspadaan tinggi supaya tidak terjadi cedera dan kelelahan. Anda melakukan olahraga kesegaran jasmani meningkatkan daya tahan jantungparu. Daya tahan jantung-paru tinggi mampu mengambil oksigen, menyalurkan oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh wanita hamil dan janin. Selain senam hamil, Anda bisa olahraga aerobic, jalan kaki atau renang santai secara teratur sesuai dengan dosis olahraga wanita hamil. Anda bisa melakukan jalan kaki atau renang santai, selama 30 menit, 3-4 kali per minggu. Anda melakukan olahraga kesegaran jasmani untuk menambah kekuatan dan ketahanan otot serta fleksibilitas sendi. Anda bisa latihan beban khusus wanita hamil supaya kemampuan dan kapasitas otot meningkat sesuai kebutuhan proses melahirkan bayi. Anda juga bisa melakukan Kegel exercises untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot-otot dasar panggul. Anda melakukan latihan beban dan Kegel exercises diawasi personal trainer. Kegel exercises mempersiapkan otot-otot dasar panggul mempunyai kekuatan mengedan tinggi saat proses melahirkan bayi. Selain itu, Kegel exercises membantu otot-otot dasar panggul relaksasi kembali ke bentuk dan kekuatan alamiahnya setelah proses melahirkan bayi. BISNIS/ANDRY T. KURNIADY Olahraga bagi wanita hamil Sembelit bikin urusan berbelit RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia S ebagian orang mungkin menganggap remeh konstipasi atau sembelit, padahal kebiasaan membuang air tidak teratur itu dapat berujung pada kanker usus jika dibiarkan terus. Konstipasi atau sembelit dapat membuat aktivitas sehari-hari terganggu karena si penderita menjadi kurang percaya diri, tidak bersemangat, tubuh terasa terbebani hingga mengakibatkan kualitas dan produktivitas kerja menurun. Gejala sembelit dapat diketahui dari tinja yang lebih keras, terasa panas, dan berwarna lebih gelap dari biasanya dan kotoran yang dibuang lebih sedikit. Saat buang air besar feses (tinja) juga sulit dikeluarkan atau dibuang, tubuh berkeringat dingin. Normalnya, frekuensi buang air besar sekali setiap hari atau 3 hari sekali. Seseorang dikatakan mengalami konstipasi apabila buang air besar (BAB) lebih dari 3 hari atau buang air dengan mengejan secara berlebihan. Salah satu penyebab yang paling sering menimbulkan konstipasi adalah kebiasaan BAB yang tidak teratur. Refleks defekasi yang normal dihambat atau diabaikan, refleks-refleks ini terkondisi untuk menjadi semakin melemah. Ketika kebiasaan diabaikan, keinginan untuk defekasi habis. Anak pada masa bermain biasa mengabaikan refleks-refleks ini, sedangkan pada orang dewasa mengabaikannya karena tekanan waktu dan pekerjaan. Perubahan rutinitas dan diet juga dapat berperan dalam konstipasi. Jalan terbaik untuk menghindari konstipasi adalah membiasakan BAB yang teratur. Ketidaksesuaian diet makanan lunak dan rendah serat yang berkurang pada feses, sehingga menghasilkan produk sisa yang tidak cukup untuk merangsang refleks pada proses defekasi. Makan rendah serat seperti beras, telur, dan daging segar bergerak lebih lambat di saluran cerna. Meningkatnya asupan cairan dengan makanan seperti itu, akan meningkatkan pergerakan makanan tersebut. Konstipasi atau keluhan merupakan gejala defekasi yang tidak memuaskan, yang ditandai dengan BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, atau kesulitan dalam evakuasi feses. Akibatnya feses menjadi keras. ”Bila keadaan seperti itu tidak cepat ditanggulangi segera, bisa menyebabkan konstipasi jadi kronik yang kemudian menimbulkan obstipasi yang bisa jadi kanker usus. Bila tidak ditangani secara serius bisa mengakibatkan kematian,” ujar Chudahman Manan, Ketua PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB PGI). Dominan menyerang perempuan Berdasarkan data dari RSCM, selama 1998-2005, dari 2.379 pemeriksaan kolonoskopi, 216 diantaranya (9%) terindikasi konstipasi dan terbanyak dialami oleh perempuan. Menurut Chudahman, perempuan lebih banyak mengalami gangguan sembelit, karena faktor aktivitas fisik. Perempuan lebih sedikit beraktivitas dibandingkan dengan laki-laki, hal itu menyebabkan kontraksivitas pada usus pun berbeda. Perbedaan itu juga karena struktur hormonal, di mana hal tersebut terjadi pada perempuan hamil dengan beberapa kasus BAB-nya lebih susah. ”Perbandingannya adalah 4 banding 1, di mana wanita lebih banyak ketimbang pria,” katanya. Garry Mustika, Director Consumer Health Care PT Boehringer Ingelheim Indonesia, menuturkan selama ini belum ada informasi yang memadai untuk pengananan obat laksatif untuk pengobatan sembelit yang kronik. Perempuan lebih banyak mengalami gangguan sembelit, karena faktor aktivitas fisik. Suria Nataatmadja, Group Medical Affairs Manager PT Boehringer Ingelheim, mengatakan menurut penelitian terbaru yang dilakukan perusahaannya untuk Dulcolax yang menggunakan bahan utama bisacodyl, memberikan hasil maksimal untuk membatu mengatasi konstipasi, dengan cara meningkatkan gerakan peristaltik pada usus besar, sehingga sembelit bisa diatasi. Dalam studi yang dilakukan di United Kingdom pada tahun ini oleh Stefan Muller-Lissner dari Berlin, Jerman, salah seorang ahli di bidang gastroenterologi, tambahnya, menyebutkan bahwa penggunaan laksatif dengan bahan bisacodyl terbukti aman. Chudahman menambahkan agar terhindar dari konstipasi kronik, seseorang harus memperhatikan alarm sign dari dirinya sendiri. Bila BAB ada pendarahan, atau berat menurun, merasakan nyeri perut yang hebat, dan terjadi perubahan pola BAB, harus diwaspadai dan segera periksa ke dokter. Konstipasi bisa dicegah melalui dua jenis terapi. Yaitu terapi nonfarmakologis dengan meningkatkan konasumsi serat, banyak minum, dan meningkatkan aktifitas fisik, serta mengatur kebiasaan BAB setelah makan. Adapun terapi farmakologis, dengan melunakkan feses lewat obat pencahar yang mengandung bisacodyl, atau dengan bantuan stimulan yang mengandung suppositoria yang dimasukkan ke dalam dubur/anus. So, jangan anggap remeh sembelit, kalau tak mau teserang kanker usus. ([email protected],.id)