TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : NOER HIDAYAH BILMA RUUFI NIM : B10 036 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 Diajukan Oleh : NOER HIDAYAH BILMA RUUFI NIM : B10 036 Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal : 1 Juli 2013 Pembimbing (Hutari Astuti, S.SiT., tari Puji As Astu tuti S tu SiT M. Kes) NIK. 200580012 ii HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 Disusun Oleh : NOER HIDAYAH BILMA RUUFI NIM. B10.036 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada tanggal : 23 Juli 2013 Penguji I Penguji II (Ernawati, Er ti SST) SST NIK. 200886033 (Hutari Astuti, S.SiT., M. M.Kes) utari Puji As Astu tuti S.SiT. tu NIK. 200580012 Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Ka.Prodi (Dheny Rohmatika, S.SiT) NIK. 200582015 iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun degan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Huada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S,SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Bapak dr. Sumartono Kardjo, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit di RSUD Kota Surakarta. 4. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes., selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. iv 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Penulis v Juni 2013 Prodi DIII Kebidann STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah. Juli 2013 Noer Hidayah Bilma Ruufi B10.036 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 xv + 44 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 18 lampiran ABSTRAK Latar Belakang : Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak, misalnya mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit mereka sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selain itu, selama satu jam pertama setelah melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka. Jika tidak ada komplikasi yang serius, maka segera setelah lahir, bayi dapat langsung diletakkan di atas perut ibu. Kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung dalam tingkat baik cukup, kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian diambil di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 25 Maret – 30 April 2013. Jumlah sampel sebanyak 66 ibu hamil, dengan menggunakan teknik Accidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan mengunakan analisa data univariat. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta menunjukkan hasil dalam kategori baik 7 responden (10,60%), dalam kategori cukup 46 responden (69,70%), dalam kategori kurang 13 responden (19,70%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di RSUD Kota Surakarta mempunyai pengetahuan cukup tentang rawat gabung sebanyak 46 responden (69,70%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Rawat Gabung Kepustakaan : 18 literatur (Tahun 2003 s/d 2012) vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa kerja keras Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan Segala yang indah belum tentu baik dan segala yang baik sudah tentu indah Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama PERSEMBAHAN Dengan kerendahan hati Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada : 1. Ayah dan Bunda tercinta terima kasih atas doa restunya dan cinta kasihnya selama ini. 2. Adikku (Tyo) tersayang yang selalu memberi dukungannya. 3. Seluruh keluarga besar tercinta yang sudah memberi support dan dukungannya. 4. Bu Hutari Puji Astuti yang sabar membimbing dan telah memberikan masukan. 5. Teman-teman kostku ( Ririn, Novel, Vdy) yang sudah memberi dukungan dan memotivasi. 6. Teman-teman Jelajah yang selalu menghiburku dan mengajarkan arti sebuah persahabatan. 7. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2010. 8. Almamaterku tercinta. vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv ABSTRAK .................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii CURICULUM VITAE .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4 E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5 F. Sistematika Penulisan ........................................................... 5 ix BAB II BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7 1. Pengetahuan ...................................................................... 7 a. Definisi Pengetahuan ................................................... 7 b. Tingkat Pengetahuan .................................................... 7 c. Cara Memperoleh Pengetahuan ................................... 10 d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................... 14 2. Kehamilan ......................................................................... 18 3. Rawat Gabung .................................................................. 19 a. Pengertian Rawat Gabung ............................................ 19 b. Tujuan Rawat Gabung .................................................. 20 c. Syarat Rawat Gabung ................................................... 20 d. Manfaat Rawat Gabung ................................................ 21 e. Pelaksanaan Rawat Gabung ......................................... 23 B. Kerangka Teori ...................................................................... 24 C. Kerangka Konsep .................................................................. 25 METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 26 1. Lokasi .............................................................................. 26 2. Waktu Penelitian ............................................................. 26 C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................... 27 1. Populasi ........................................................................... 27 x BAB IV 2. Sampel ............................................................................. 27 3. Teknik Sampling ............................................................. 28 D. Instrumen Penelitian ............................................................. 29 1. Uji Validitas .................................................................... 30 2. Uji Reliabilitas ................................................................ 31 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32 1. Data Primer ..................................................................... 32 2. Data Sekunder ................................................................. 32 F. Variabel Penelitian ................................................................ 33 G. Definisi Operasional ............................................................. 33 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 34 1. Pengolah Data ................................................................. 34 2. Analisis Data ................................................................... 34 I. Etika Penelitian ...................................................................... 36 1. Informed consent ............................................................. 36 2. Anonimity ........................................................................ 37 3. Confidentiality ................................................................. 37 J. Jadwal Penelitian ................................................................... 37 HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum ................................................................. 38 B. Hasil Penelitian .................................................................... 38 C. Pembahasan .......................................................................... 40 D. Keterbatasan ......................................................................... 41 xi BAB V PENUTUP A. Simpulan .............................................................................. 43 B. Saran ..................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 29 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner ................................................. 30 Tabel 3.3 Definisi Operasional Penelitian ............................................... 33 Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi ............................................. 39 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta .................................................................................. xiii 39 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori......................................................................... 24 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 25 xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Ijin Permohonan Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 8. Surat Permohonan Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Data Try Out Kuesioner Lampiran 13. Correlation Lampiran 14. Reliability Lampiran 15. Data Tabulasi Kuesioner Lampiran 16. Mean dan Standar Deviasi Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, angka kematian bayi masih sangat tinggi, yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup atau sekitar 57% kematian tersebut terjadi pada umur dibawah 1 bulan atau saat neonatus (Depkes RI, 2009). Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, derajat kesehatan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup, dan menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 angka kematian bayi di Indonesia tahun 2010 tercatat 26 per 1000 kelahiran. Sedangkan dalam Millenium Development Goals (MDG’s), Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2010). Penyebab kematian bayi balita adalah gangguan pernafasan, prematur, Berat Bayi Lahir Rendah, hipotermi, ikterus, kelainan kongenital, diare meningitis, tetanus, malnutrisi, pneumonia, kelainan saluran pencernaan (Dinkes, 2011). Pada kematian neonatal karena infeksi, dua pertiganya berkaitan erat dengan proses persalinan. Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Pada saat penanganan bayi baru lahir, pastikan 1 2 penolong untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi (Muslihatun, 2011). Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap komponen perawatan bayi baru lahir yang sangat rentan terhadap infeksi karena sistem imunitasnya yang masih belum sempurna (Dewi, 2012). Infeksi pada bayi baru lahir lebih sering ditemukan pada BBLR. Infeksi lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan dengan bayi yang lahir di luar rumah sakit. Bayi baru lahir mendapat kekebalan (imunitas) transplasenta terhadap kuman yang berasal dari ibunya. Sesudah lahir, bayi terpapar dengan kuman yang juga berasal dari orang lain dan terhadap kuman dari orang lain, dalam hal ini bayi tidak mempunyai imunitas (Saifuddin, 2009). Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak, misalnya mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit mereka sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selain itu, selama satu jam pertama setelah melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka. Jika tidak ada komplikasi yang serius, maka segera setelah lahir, bayi dapat langsung diletakkan di atas perut ibu. Kontak segera ini akan sangat bermanfaat, baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara 3 menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung, sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi (Dewi, 2012). Hasil Survey pendahuluan rata-rata jumlah kunjungan ibu hamil di RSUD Kota Surakarta pada bulan September 2012 yaitu sebanyak 92 kunjungan ibu hamil. Setelah peneliti melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil yang berkunjung di RSUD Kota Surakarta didapatkan 6 ibu hamil belum mengerti apakah rawat gabung itu dan 4 ibu hamil sudah mengerti rawat gabung. Berdasarkan survey data tersebut penulis tertarik melakukan penelitian mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta. 4 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta pada tingkat kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya. 2. Bagi Diri Sendiri Menambah pengetahuan tentang kehamilan dan mampu mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta. 3. Bagi Lahan Penelitian Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebidanan tentang rawat gabung. 5 E. Keaslian Penelitian Berdasarkan survey yang telah penulis lakukan belum ada penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung sehingga ini merupakan penelitian yang pertama. F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti yaitu pengetahuan, kehamilan, rawat gabung serta kerangka teori, kerangka konsep. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, 6 metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian serta jadwal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisikan tentang keimpulan dari penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjan manusia terjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009). Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu: 7 8 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 9 4) Analisis (Analysys) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan membedakan, kata kerja mengelompokkan dapat dan menggambarkan, seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya. 5) Sintesa (Syntesis) Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasiinformasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. 10 c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba – salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pencegahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara cobacoba ini dilakukan dengan mengunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat di pecahkan. b) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otorits Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau 11 tidak. Kebiasan seperti ini bukan hanya terjadi masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemeritahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakin orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang lalu. 12 e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense dapat menemukan teori atau kadang-kadang kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang di wahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara rasional dan yang sistematis. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangankebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini 13 manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi ada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalamanpengalaman empiris yang ditangkap oleh indera kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berfikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga 14 kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berfikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok: a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejalagejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. d. Faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pengetahuan seseorang Menurut Pro Health (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain: 15 1) Pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat dipreloleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek tersebut. 16 2) Mass media / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Sosial ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan 17 untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama kemampuan bekerja mengambil akan dapat keputusan mengembangkan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 18 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. 2. Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 (Prawirohardjo, 2009). minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) 19 Masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2010). Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan orang-orang terdekat seperti suami, keluarga dan lingkungan (Astuti, 2012). 3. Rawat Gabung a. Pengertian Rawat Gabung Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatukan ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat secara bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24 jam penuh dalam seharinya (Dewi, 2012). Rawat gabung menurut Marmi dan Rahardjo (2012), adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-sama atau pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat, ibu tersebut dapat menyusui anaknya. 20 b. Tujuan Rawat Gabung Menurut Dewi (2012), tujuan dilakukannya rawat gabung ini adalah: 1) Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat atau kapan saja saat dibutuhkan. 2) Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas. 3) Ibu mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam merawat bayinya. 4) Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif untuk mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya secara baik dan benar. 5) Ibu dan bayi mendapatkan kehangatan emosional. c. Syarat rawat gabung Menurut Prawirohardjo (2009), tidak semua bayi atau ibu dapat dirawat gabung. Syaratnya adalah: 1) Usia kehamilan > 34 minggu dan berat lahir > 1800 gram, berarti refleks menelan dan menghisapnya sudah baik. 2) Nilai Apgar pada lima menit 7. 3) Tidak ada kelainan kongenital yang memerlukan perawatan khusus. 4) Tidak ada trauma lahir atau morbiditas lain yang berat. 21 5) Bayi yang lahir dengan seksio sesarea yang menggunakan pembiusan umum, rawat gabung dilakukan setelah ibu dan bayi sadar, misalnya 4-6 jam setelah operasi selesai. 6) Ibu dalam keadaan sehat. d. Manfaat rawat gabung Menurut Dewi (2012), manfaat yang bisa didapatkan jika dilakukan rawat gabung pada ibu dan bayi adalah sebagai berikut: 1) Fisik Bila ibu dekat bayinya, maka ibu akan mudah untuk melakukan perawatan sendiri. Dengan perawatan sendiri dan pemberian ASI sedini mungkin, maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau petugas kesehatan. 2) Fisiologis Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dengan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang alami di mana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Bagi ibu yang menyusui akan timbul refleks oksitosin yang dapat membantu proses fisiologis involusi rahim 3) Psikologis Dari segi psikologis akan segera terjalin proses lekat akibat sentuhan badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut akan 22 berpengaruh besar terhadap pertumbuhan psikologis bayi. Selain itu, kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. 4) Eduktif Ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari Rumah Sakit. Selama di Rumah Sakit ibu akan melihat, belajar, dan mendapatkan bimbingan mengenai cara menyusui secara benar, cara merawat payudara, tali pusat, memandikan bayi, dan sebagainya. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayi dan dirinya sendiri setelah pulang dari Rumah Sakit. 5) Ekonomi Pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi rumah sakit, terutama Rumah Sakit pemerintah, hal tersebut merupakan suatu penghematan terhadap anggaran pengeluaran untuk pembelian susu formula, botol susu, dot, serta peralatan lainnya yang dibutuhkan. Beban perawat menjadi lebih ringan karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri sehingga waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. 23 6) Medis Secara medis, pelaksanaan rawat gabung dapat menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya. e. Pelaksanaan Rawat Gabung Dalam rawat gabung, bayi ditempatkan bersama ibunya dalam suatu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat dan menjangkaunya kapan saja. Bayi dapat diletakkan di tempat tidur bersama ibunya atau dalam boks di samping tempat tidur ibu, yang terpenting adalah ibu harus melihat dan mengawasi bayinya, saat bayinya menangis karena lapar, kencing, atau digigit nyamuk. Tangis bayi merupakan rangsangan sendiri bagi ibu untuk memproduksi ASI (Dewi, 2012). 24 B. Kerangka Teori Rawat Gabung Pengetahuan Pengetahuan Ibu Ibu Hamil Hamil 1. Rawat Gabung Pengertian 1. Pengertian 2. Tujuan Rawat Gabung 2. Tujuan Rawat Gabung Gabung 3. Syarat Rawat 3. Syarat Rawat Gabung 4. Manfaat Rawat Gabung 5. Pelaksanaan Rawat Gabung 4. Manfaat Rawat Gabung Faktor yang Mempengaruhi 5. Pelaksanaan Rawat Gabung Pengetahuan Faktor yang Mempengaruhi 1. Pendidikan Pengetahuan 2. Informasi 1. Tingkat Pendidikan 3. Sosial Budaya dan 2. Informasi Ekonomi 3. Sosial Ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: Notoatmodjo (2010), Dewi (2012), Prawirohardjo (2009), Marmi dan Rahardjo (2012) dan Pro Health (2009). 25 C. Kerangka Konsep Baik Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung Cukup Kurang Faktor yang MempengaruhiPengetahuan 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial Budaya dan Ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia Keterangan: : Variabel yang di teliti : Variabel yang tidak diteliti Gambar 2.2 Kerangka Konsep BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2010). Penelitian deskiriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu fenomena dengan berbentuk angka-angka (Hidayat, 2007). Penelitian ini menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Kota Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang di butuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret-30 April 2013 26 27 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi yang akan diteliti adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke RSUD Kota Surakarta. Dari jumlah rata-rata 3 bulan terakhir sebelum dilakukan studi pendahuluan didapat jumlah ibu hamil sebesar 66 ibu hamil. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang akan diteliti adalah ibu hamil yang berkunjung ke RSUD Kota Surakarta. Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka dapat di ambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Pada penelitian ini sampel yang digunakan dengan jumlah 66 ibu hamil. Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 28 a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum pada suatu objek peneliti (Saryono, 2010). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu: 1) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester I, II, III 2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis 3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu: 1) Ibu hamil yang sedang sakit 2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden 3) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis 3. Teknik sampling Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik sampling yang digunakan yaitu Accidental sampling. Accidental sampling adalah mengumpulkan data dan subjek yang ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya (Saryono, 2010). 29 D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”, kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah. Tabel 3.1 Kisi- kisi Pertanyaan tentang Rawat Gabung Variabel Sub Variabel Pengetahuan 1. Pengertian ibu hamil 2. Tujuan tentang rawat rawat gabung gabung 3. Syarat rawat gabung 4. Manfaat rawat gabung 5. Pelaksanaan rawat gabung Pernyataan Favourable Unfavourable 1 2 3,5,7,8,9 4,6 Jumlah Soal 2 7 11,12,13,15,16 10,14,17 8 18,19,22,24,25, 27 20.21,23,26 10 28,30 29 3 Jumlah 30 Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. 30 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diiukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan komputerisasi, rumus product moment, yaitu ݎ ݕݔൌ ܰ σ ܻܺെσ ܺǤσ ݕ ට൛ܰ σ ʹݔെሺσ ܺሻ;ൟቄܰ σ ܻʹ Ȃሺσ ܻሻ;ቅ Keterangan: N : Jumlah responden rxy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan y : Skor total xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Pertanyaan dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 0,05. Uji validitas telah dilakukan di RS Slamet Riyadi Surakarta kepada 30 ibu hamil didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Variabel Jumlah item 30 Pengetahuan Tentang Rawat Gabung Jumlah item valid 27 No item Jumlah item tidak tidak valid valid 3 Nomor 14, 20, dan 25 31 Tabel 3.2 menunjukkan bahwa item pernyataan untuk variabel pengetahuan tentang rawat gabung sejumlah 30 item terdapat 27 item yang valid dan 3 item yang tidak valid. Ketiga item itu tidak valid karena rhitung > rtabel dimana r tabel sebesar 0,361 untuk jumlah soal 30 butir dan taraf signifikasi 0.05. untuk item yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: Keterangan: σ ߪܾ; ݇ ͳͳݎൌ ቈ ቈͳ െ ʹ ݇െͳ ߪ ݐ r11 : Reliabilitas Instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ıb² : Jumlah varians butir ıt² : Varians total 32 Instrumen dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh instrumennya > 0,7 (Riwidikdo, 2010). Dari uji reliabilitas didapatkan hasil sebesar 0,906, sehingga instrument dikatakan reliabel karena nilai reliabilitas instrument > 0,7. E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Hamil di RSUD Kota Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner pengetahuan tentang rawat gabung. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder pada penelitian ini yaitu jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Kota Surakarta. Data didapatkan dari rekam medik di RSUD Kota Surakarta yang berupa nama, umur, alamat dan umur kehamilan. 33 F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung. G. Definisi Operasional Definisi Operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.3 Definisi Operasional Nama Variabel Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung Pengertian Indikator Kemampuan Ibu hamil menjawab kuesioner tentang Rawat Gabung Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x)>mean+1 SD Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2010) Alat Ukur Kuesioner Skala Ordinal 34 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan beikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010) adalah: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisis Data Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). 35 Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase adalah: ܲൌ Keterangan: ݔ ൈ ͳͲͲΨ ݊ P : Skor prosentase x : Nilai yang diperoleh responden n : Jumlah responden Menurut Riwidikdo (2009), untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung maka digunakan perhitungan sebagai berikut: a. Baik : Bila nilai responden yang diperroleh (x) > mean + 1 SD b. Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD x mean + 1 SD c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD Menurut Riwidiko (2009), rumus mean yaitu: ܺ ൌ Keterangan: σݔ ݊ X : Rata-rata (mean) x : Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden 36 Menurut Riwidikdo (2009), Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : ܵ ܦൌ ඨ σୀଵሺݔଵ െ ݔҧ ሻ; ݊െͳ Keterangan: SD : Simpangan Baku (standart deviation) x : Nilai responden n : Jumlah responden I. Etika Penelitian Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut (Hidayat, 2007), meliputi: 1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subjek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian 37 menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasian semua informasi yang diperoleh oleh subjek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian. J. Jadwal Penelitian Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini tabel terlampir. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta yang terletak di Jl. Lettu Sumarto No. 1 Kadipiro Banjarsari Surakarta. Di RSUD Kota Surakarta terdapat tenaga medis yang terdiri dari : dokter umum 8 orang, dokter gigi 3 orang, dokter spesialis 5 orang ( dokter spesialis mata 1 orang, dokter spesialis kulit 1 orang, dokter spesialis dalam 1 orang, dokter spesialis bedah 1 orang, dokter obsgyn atau kandungan 1 orang ), perawat 21 orang, bidan 16 orang, apoteker 1 orang, ahli gizi 1 orang, laboratorium 5 orang, sanitarian 2 orang, rekam medis 3 orang dan tenaga administrasi 17 orang. Pelayanan yang diberikan berupa pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik. Pelayanan medik meliputi pelayanan unit gawat darurat; pelayanan unit rawat jalan dan pelayanan unit rawat inap. Pelayanan penunjang medik meliputi unit farmasi; unit gizi; unit laboratorium; unit central sterilisasi dan laundry. B. Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini : 38 39 1. Tabel Mean dan Standar Deviasi Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Mean Standar Deviasi Pengetahuan ibu hamil tentang Rawat 23,68 1,60 Gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 Sumber : Data Primer, 2013 2. Tabel Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013 No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1 Baik 7 10,60 2 Cukup 46 69,70 3 Kurang 13 19,70 Total 66 100,00 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 7 responden (10,60%), pengetahuan cukup sebanyak 46 responden (69,70%) dan pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (19,70%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di 40 RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 46 responden (69,70%). C. Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 7 responden (10,60%), pengetahuan cukup sebanyak 46 responden (69,70 %) dan pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (19,70%). Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo 2010). Menurut Pro Health (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali dan memecahkan masalah yang di hadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan menifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerja. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) 41 sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru (Pro Health, 2009). Mayoritas pengetahuan di RSUD Kota Surakarta cukup 46 responden (69,70%), ini dikarenakan responden sudah mengerti tentang pengertian rawat gabung, manfaat rawat gabung, pelaksanaan rawat gabung dan kurang mengerti tentang tujuan rawat gabung, syarat rawat gabung. Dipengaruhi oleh faktor pengalaman dimana pengalaman responden yang sudah pernah hamil dan melahirkan berbeda dengan responden yang baru hamil pertama karena setelah melahirkan pengalaman dan pengetahuan rawat gabung didapatkan. Juga dipengaruhi oleh faktor informasi dimana kebanyakan responden kurang mendapatkan penyuluhan, kurang membaca dari media cetak (majalah, koran, leaflet), serta dari media elektronik (televisi, radio, internet). D. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kendala Terbatasnya waktu dan data yang disediakan oleh institusi dan lahan sehingga penelitian hanya mengambil sedikit responden. 2. Kelemahan a. Dalam penelitian ini ada kelemahan pada alat (kuesioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia. 42 b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 yang berjumlah 66 responden. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan : 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 pada tingkat baik sebanyak 7 responden (10,60%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup sebanyak 46 responden (69,70%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup sebanyak 13 responden (19,70%). B. Saran 1. Bagi RSUD Kota Surakarta Meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal pemberian pendidikan kesehatan bagi ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta. 43 44 2. Bagi Responden ( Ibu Hamil ) Diharapkan untuk lebih aktif untuk mengikuti penyuluhan dan lebih banyak mencari informasi tentang rawat gabung di rumah sakit sehingga dapat memperoleh manfaat dari rawat gabung. 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan variabel-variabel yang berhubungan dengan rawat gabung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta _________ . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Astuti, H. P. 2012. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta : Rohima Press Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika Dinkes RI, 2007. AKI Di Indonesia. Http://www.dinkes.aki.htm. Diakses tanggal 14 Oktober 2012 Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Marmi dan Raharjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Maulana, Mirza, 2010. Penyakit Kehamilan dan Pengobatannya. Yogyakarta : Katahati Muslihatun, W, N. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya Nasrulloh, A. 2010. Perbedaan Antara Ilmu dan http://filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses Oktober 2012 Pengetahuan. tanggal 20 Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta ____________ . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Pro Health, 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. http://www « PRO HEALTH, for better life.htm. Diakses tanggal 21 Oktober 2012 Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press ___________ . 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama Saifuddin, A. B. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saryono. 2010. Metodologi Penelitin Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta