tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di rsud kota

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
NOER HIDAYAH BILMA RUUFI
NIM : B10 036
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2013
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA
TAHUN 2013
Diajukan Oleh :
NOER HIDAYAH BILMA RUUFI
NIM : B10 036
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal : 1 Juli 2013
Pembimbing
(Hutari
Astuti,
S.SiT.,
tari Puji As
Astu
tuti S
tu
SiT M. Kes)
NIK. 200580012
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA
TAHUN 2013
Disusun Oleh :
NOER HIDAYAH BILMA RUUFI
NIM. B10.036
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Pada tanggal : 23 Juli 2013
Penguji I
Penguji II
(Ernawati,
Er
ti SST)
SST
NIK. 200886033
(Hutari
Astuti,
S.SiT., M.
M.Kes)
utari Puji As
Astu
tuti S.SiT.
tu
NIK. 200580012
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi
(Dheny Rohmatika, S.SiT)
NIK. 200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat
Gabung di RSUD Kota Surakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun degan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis
Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Huada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S,SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Bapak dr. Sumartono Kardjo, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit di
RSUD Kota Surakarta.
4. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes., selaku pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terimakasih
atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Surakarta,
Penulis
v
Juni 2013
Prodi DIII Kebidann STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah. Juli 2013
Noer Hidayah Bilma Ruufi
B10.036
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA
TAHUN 2013
xv + 44 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 18 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang
banyak, misalnya mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit mereka sangat
sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selain itu, selama satu jam pertama setelah
melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru
mereka. Jika tidak ada komplikasi yang serius, maka segera setelah lahir, bayi
dapat langsung diletakkan di atas perut ibu. Kontak segera ini akan sangat
bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit
membantu bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak
masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung
dalam tingkat baik cukup, kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi
penelitian diambil di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 25 Maret – 30 April
2013. Jumlah sampel sebanyak 66 ibu hamil, dengan menggunakan teknik
Accidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan
mengunakan analisa data univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD
Kota Surakarta menunjukkan hasil dalam kategori baik 7 responden (10,60%),
dalam kategori cukup 46 responden (69,70%), dalam kategori kurang 13
responden (19,70%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di
RSUD Kota Surakarta mempunyai pengetahuan cukup tentang rawat gabung
sebanyak 46 responden (69,70%).
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Rawat Gabung
Kepustakaan : 18 literatur (Tahun 2003 s/d 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
™ Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa
kerja keras
™ Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan
™ Segala yang indah belum tentu baik dan segala yang baik sudah tentu
indah
™ Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam
mengatasinya adalah sesuatu yang utama
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati Karya Tulis Ilmiah ini
penulis persembahkan kepada :
1. Ayah dan Bunda tercinta terima kasih atas
doa restunya dan cinta kasihnya selama ini.
2. Adikku (Tyo) tersayang yang selalu
memberi dukungannya.
3. Seluruh keluarga besar tercinta yang sudah
memberi support dan dukungannya.
4. Bu Hutari Puji Astuti yang sabar
membimbing dan telah memberikan
masukan.
5. Teman-teman kostku ( Ririn, Novel, Vdy)
yang sudah memberi dukungan dan
memotivasi.
6. Teman-teman
Jelajah
yang
selalu
menghiburku dan mengajarkan arti sebuah
persahabatan.
7. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2010.
8. Almamaterku tercinta.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
ABSTRAK ....................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
vii
CURICULUM VITAE ..................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ................................................................
5
F. Sistematika Penulisan ...........................................................
5
ix
BAB II
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................
7
1. Pengetahuan ......................................................................
7
a. Definisi Pengetahuan ...................................................
7
b. Tingkat Pengetahuan ....................................................
7
c. Cara Memperoleh Pengetahuan ...................................
10
d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ....................
14
2. Kehamilan .........................................................................
18
3. Rawat Gabung ..................................................................
19
a. Pengertian Rawat Gabung ............................................
19
b. Tujuan Rawat Gabung ..................................................
20
c. Syarat Rawat Gabung ...................................................
20
d. Manfaat Rawat Gabung ................................................
21
e. Pelaksanaan Rawat Gabung .........................................
23
B. Kerangka Teori ......................................................................
24
C. Kerangka Konsep ..................................................................
25
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................
26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
26
1. Lokasi ..............................................................................
26
2. Waktu Penelitian .............................................................
26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...............................
27
1. Populasi ...........................................................................
27
x
BAB IV
2. Sampel .............................................................................
27
3. Teknik Sampling .............................................................
28
D. Instrumen Penelitian .............................................................
29
1. Uji Validitas ....................................................................
30
2. Uji Reliabilitas ................................................................
31
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
32
1. Data Primer .....................................................................
32
2. Data Sekunder .................................................................
32
F. Variabel Penelitian ................................................................
33
G. Definisi Operasional .............................................................
33
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................
34
1. Pengolah Data .................................................................
34
2. Analisis Data ...................................................................
34
I. Etika Penelitian ......................................................................
36
1. Informed consent .............................................................
36
2. Anonimity ........................................................................
37
3. Confidentiality .................................................................
37
J. Jadwal Penelitian ...................................................................
37
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum .................................................................
38
B. Hasil Penelitian ....................................................................
38
C. Pembahasan ..........................................................................
40
D. Keterbatasan .........................................................................
41
xi
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan ..............................................................................
43
B. Saran .....................................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................
29
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Kuesioner .................................................
30
Tabel 3.3
Definisi Operasional Penelitian ...............................................
33
Tabel 4.1
Nilai Mean dan Standar Deviasi .............................................
39
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota
Surakarta ..................................................................................
xiii
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori.........................................................................
24
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .....................................................................
25
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Ijin Permohonan Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Validitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Try Out Kuesioner
Lampiran 13. Correlation
Lampiran 14. Reliability
Lampiran 15. Data Tabulasi Kuesioner
Lampiran 16. Mean dan Standar Deviasi
Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, angka kematian bayi masih sangat tinggi, yaitu 34
per 1000 kelahiran hidup atau sekitar 57% kematian tersebut terjadi pada
umur dibawah 1 bulan atau saat neonatus (Depkes RI, 2009). Berdasarkan
hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, derajat
kesehatan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka
Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup, dan menurut Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 angka kematian bayi
di Indonesia tahun 2010 tercatat 26 per 1000 kelahiran. Sedangkan dalam
Millenium Development Goals (MDG’s), Indonesia menargetkan pada
tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per
1000 kelahiran hidup (SDKI, 2010). Penyebab kematian bayi balita
adalah gangguan pernafasan, prematur, Berat Bayi Lahir Rendah,
hipotermi, ikterus, kelainan kongenital, diare meningitis, tetanus,
malnutrisi, pneumonia, kelainan saluran pencernaan (Dinkes, 2011).
Pada kematian neonatal karena infeksi, dua pertiganya berkaitan
erat
dengan
proses
persalinan.
Pencegahan
infeksi
merupakan
penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada bayi baru lahir sangat
rentan terhadap infeksi. Pada saat penanganan bayi baru lahir, pastikan
1
2
penolong
untuk
melakukan
tindakan
pencegahan
infeksi
(Muslihatun, 2011).
Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap
komponen perawatan bayi baru lahir yang sangat rentan terhadap infeksi
karena sistem imunitasnya yang masih belum sempurna (Dewi, 2012).
Infeksi pada bayi baru lahir lebih sering ditemukan pada BBLR. Infeksi
lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan
dengan bayi yang lahir di luar rumah sakit. Bayi baru lahir mendapat
kekebalan (imunitas) transplasenta terhadap kuman yang berasal dari
ibunya. Sesudah lahir, bayi terpapar dengan kuman yang juga berasal dari
orang lain dan terhadap kuman dari orang lain, dalam hal ini bayi tidak
mempunyai imunitas (Saifuddin, 2009).
Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang
banyak, misalnya mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit
mereka sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selain itu, selama satu
jam pertama setelah melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap
untuk mempelajari dunia baru mereka. Jika tidak ada komplikasi yang
serius, maka segera setelah lahir, bayi dapat langsung diletakkan di atas
perut ibu. Kontak segera ini akan sangat bermanfaat, baik bagi ibu maupun
bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat.
Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada
saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga
kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara
3
menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung, sehingga kontak dan
interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi (Dewi, 2012).
Hasil Survey pendahuluan rata-rata jumlah kunjungan ibu hamil di
RSUD Kota Surakarta pada bulan September 2012 yaitu sebanyak 92
kunjungan ibu hamil. Setelah peneliti melakukan wawancara terhadap 10
ibu hamil yang berkunjung di RSUD Kota Surakarta didapatkan 6 ibu
hamil belum mengerti apakah rawat gabung itu dan 4 ibu hamil sudah
mengerti rawat gabung.
Berdasarkan survey data tersebut penulis tertarik melakukan
penelitian mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
maka penulis dapat
merumuskan “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat
Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
RSUD Kota Surakarta.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
RSUD Kota Surakarta pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
RSUD Kota Surakarta pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
RSUD Kota Surakarta pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Diri Sendiri
Menambah
pengetahuan
tentang
kehamilan
dan
mampu
mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
RSUD Kota Surakarta.
3. Bagi Lahan Penelitian
Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan untuk meningkatkan
kualitas dalam pelayanan kebidanan tentang rawat gabung.
5
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan survey yang telah penulis lakukan belum ada
penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang rawat gabung sehingga ini merupakan penelitian yang
pertama.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB,
sistematika sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang
akan diteliti yaitu pengetahuan, kehamilan, rawat gabung
serta kerangka teori, kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik
pengambilan
sampel,
instrument
penelitian,
teknik
pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,
6
metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian serta
jadwal penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum, hasil
penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan
penelitian.
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang keimpulan dari penelitian
dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia,
yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau
hasil pekerjan manusia terjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan
milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses
usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).
Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari
manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk
memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud
barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula
objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang
bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu:
7
8
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari
sebelumnya.
Pengetahuan
tingkat
ini
adalah
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan,
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi
sebenarnya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
9
4) Analisis (Analysys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat
dari
penggunaan
membedakan,
kata
kerja
mengelompokkan
dapat
dan
menggambarkan,
seperti
sebagainya.
Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi,
memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesa (Syntesis)
Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan
bagian-bagian
didalam
suatu
bentuk
keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasiinformasi
yang
ada
misalnya
dapat
menyusun,
dapat
menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan
terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi
ini
berkaitan
dengan
kemampuan
untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
10
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut
Notoatmodjo
(2010), cara untuk
memperoleh
kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni
cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian
ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses
penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila
seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya
pencegahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara cobacoba
ini
dilakukan
dengan
mengunakan
beberapa
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan
yang lain sampai masalah tersebut dapat di pecahkan.
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi
karena tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otorits
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali
kebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
11
tidak. Kebiasan seperti ini bukan hanya terjadi masyarakat
tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat
modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya
sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan
tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik
formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang
pemeritahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakin orang mempunyai wibawa atau kekuasaan,
baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,
maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi
pepatah.
Pepatah
ini
mengandung
maksud
bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi
pun
dapat
digunakan
sebagai
upaya
memperoleh
pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang lalu.
12
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense
dapat
menemukan
teori
atau
kadang-kadang
kebenaran.
Misalnya
pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang
masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak
dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran
yang di wahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.
Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut
agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran
tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima
oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena
hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara
cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa
melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang
diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran
ini tidak menggunakan cara rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangankebudayaan umat
manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini
13
manusia
mampu
menggunakan
penalarannya
dalam
memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi ada
dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara
tidak
langsung
melalui
pernyataan-pernyataan
yang
dikemukakan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu
melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang
umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah
pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum
ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang
dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus pernyataan yang
bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi
pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalamanpengalaman empiris yang ditangkap oleh indera kemudian
disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan
seseorang untuk memahami.
j) Deduksi
Deduksi
adalah
pembuatan
kesimpulan
dari
pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses
berfikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap
benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga
14
kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada
setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research
methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang
mengembangkan
metode
berfikir
induktif
kemudian
dikembangkan oleh Deobold Van Dallen yang menyatakan
bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan
mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatanpencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek
yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok:
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejalagejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
Menurut Pro Health (2009), faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, antara lain:
15
1) Pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi
maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,
baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin
banyak
informasi
yang
masuk
semakin
banyak
pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak
berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan
tetapi juga dapat dipreloleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek juga mengandung
dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah
yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap
objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang
diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap
objek tersebut.
16
2) Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai
tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang
berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap
hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Sosial ekonomi seseorang juga
akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan
17
untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan
berpengaruh
terhadap
proses
masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh
setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara
mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman
belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan
pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman
belajar
selama
kemampuan
bekerja
mengambil
akan
dapat
keputusan
mengembangkan
yang
merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik
yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
18
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan
yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya,
individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi
suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu
orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak
waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan
masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada
penurunan pada usia ini.
2. Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam
3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester
ketiga
13
(Prawirohardjo, 2009).
minggu
(minggu
ke-28
hingga
ke-40)
19
Masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Saifuddin, 2010).
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi
seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat
apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita
akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan
orang-orang terdekat seperti suami, keluarga dan lingkungan
(Astuti, 2012).
3. Rawat Gabung
a. Pengertian Rawat Gabung
Rawat
gabung
adalah
suatu
cara
perawatan
yang
menyatukan ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau
suatu tempat secara bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24
jam penuh dalam seharinya (Dewi, 2012).
Rawat gabung menurut Marmi dan Rahardjo (2012), adalah
suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-sama atau pada
tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu,
setiap saat, ibu tersebut dapat menyusui anaknya.
20
b. Tujuan Rawat Gabung
Menurut Dewi (2012), tujuan dilakukannya rawat gabung ini
adalah:
1) Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat
atau kapan saja saat dibutuhkan.
2) Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang
benar seperti yang dilakukan oleh petugas.
3) Ibu mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam merawat
bayinya.
4) Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif untuk
mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan merawat
bayinya secara baik dan benar.
5) Ibu dan bayi mendapatkan kehangatan emosional.
c. Syarat rawat gabung
Menurut Prawirohardjo (2009), tidak semua bayi atau ibu dapat
dirawat gabung. Syaratnya adalah:
1) Usia kehamilan > 34 minggu dan berat lahir > 1800 gram,
berarti refleks menelan dan menghisapnya sudah baik.
2) Nilai Apgar pada lima menit • 7.
3) Tidak ada kelainan kongenital yang memerlukan perawatan
khusus.
4) Tidak ada trauma lahir atau morbiditas lain yang berat.
21
5) Bayi yang lahir dengan seksio sesarea yang menggunakan
pembiusan umum, rawat gabung dilakukan setelah ibu dan bayi
sadar, misalnya 4-6 jam setelah operasi selesai.
6) Ibu dalam keadaan sehat.
d. Manfaat rawat gabung
Menurut Dewi (2012), manfaat yang bisa didapatkan jika
dilakukan rawat gabung pada ibu dan bayi adalah sebagai berikut:
1) Fisik
Bila ibu dekat bayinya, maka ibu akan mudah untuk
melakukan perawatan sendiri. Dengan perawatan sendiri dan
pemberian ASI sedini mungkin, maka akan mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau
petugas kesehatan.
2) Fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera
disusui dengan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan
proses fisiologis yang alami di mana bayi mendapat nutrisi
alami yang paling sesuai dan baik. Bagi ibu yang menyusui
akan timbul refleks oksitosin yang dapat membantu proses
fisiologis involusi rahim
3) Psikologis
Dari segi psikologis akan segera terjalin proses lekat akibat
sentuhan badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut akan
22
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan psikologis bayi.
Selain itu, kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental
yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.
4) Eduktif
Ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna sehingga
mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari
Rumah Sakit. Selama di Rumah Sakit ibu akan melihat, belajar,
dan mendapatkan bimbingan mengenai cara menyusui secara
benar, cara merawat payudara, tali pusat, memandikan bayi,
dan sebagainya. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi
modal bagi ibu untuk merawat bayi dan dirinya sendiri setelah
pulang dari Rumah Sakit.
5) Ekonomi
Pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi
rumah sakit, terutama Rumah Sakit pemerintah, hal tersebut
merupakan suatu penghematan terhadap anggaran pengeluaran
untuk pembelian susu formula, botol susu, dot, serta peralatan
lainnya yang dibutuhkan. Beban perawat menjadi lebih ringan
karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri
sehingga waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
23
6) Medis
Secara medis, pelaksanaan rawat gabung dapat menurunkan
terjadinya infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya.
e. Pelaksanaan Rawat Gabung
Dalam rawat gabung, bayi ditempatkan bersama ibunya
dalam suatu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat
dan menjangkaunya kapan saja. Bayi dapat diletakkan di tempat
tidur bersama ibunya atau dalam boks di samping tempat tidur ibu,
yang terpenting adalah ibu harus melihat dan mengawasi bayinya,
saat bayinya menangis karena lapar, kencing, atau digigit nyamuk.
Tangis bayi merupakan rangsangan sendiri bagi ibu untuk
memproduksi ASI (Dewi, 2012).
24
B. Kerangka Teori
Rawat Gabung
Pengetahuan
Pengetahuan Ibu
Ibu Hamil
Hamil
1.
Rawat Gabung
Pengertian
1. Pengertian
2.
Tujuan Rawat Gabung
2. Tujuan
Rawat Gabung
Gabung
3.
Syarat Rawat
3. Syarat
Rawat
Gabung
4.
Manfaat
Rawat
Gabung
5.
Pelaksanaan
Rawat
Gabung
4. Manfaat
Rawat
Gabung
Faktor yang Mempengaruhi
5. Pelaksanaan Rawat Gabung
Pengetahuan
Faktor yang Mempengaruhi
1. Pendidikan
Pengetahuan
2. Informasi
1. Tingkat Pendidikan
3. Sosial Budaya dan
2. Informasi
Ekonomi
3. Sosial
Ekonomi
4.
Lingkungan
5.
Pengalaman
6.
Usia
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Notoatmodjo (2010), Dewi (2012), Prawirohardjo (2009),
Marmi dan Rahardjo (2012) dan Pro Health (2009).
25
C. Kerangka Konsep
Baik
Tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang rawat
gabung
Cukup
Kurang
Faktor yang
MempengaruhiPengetahuan
1.
Pendidikan
2.
Informasi
3.
Sosial
Budaya
dan
Ekonomi
4.
Lingkungan
5.
Pengalaman
6.
Usia
Keterangan:
: Variabel yang di teliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang
ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2010).
Penelitian deskiriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan
menggambarkan
suatu
fenomena
dengan
berbentuk
angka-angka
(Hidayat, 2007). Penelitian ini menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini telah
dilakukan di RSUD Kota Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang di butuhkan penulis
untuk
memperoleh
data
studi
kasus
yang
dilaksanakan
(Budiarto, 2003). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25
Maret-30 April 2013
26
27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi yang akan diteliti adalah
seluruh ibu hamil yang berkunjung ke RSUD Kota Surakarta. Dari
jumlah rata-rata 3 bulan terakhir sebelum dilakukan studi pendahuluan
didapat jumlah ibu hamil sebesar 66 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).
Sampel yang akan diteliti adalah ibu hamil yang berkunjung ke RSUD
Kota Surakarta.
Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya
besar, maka dapat di ambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada
kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota
populasi menjadi sampel. Pada penelitian ini sampel yang digunakan
dengan jumlah 66 ibu hamil. Sampel yang digunakan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
28
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum
pada suatu objek peneliti (Saryono, 2010).
Kriteria inklusi
pada penelitian ini yaitu:
1) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester I, II, III
2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis
3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan
sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi, harus
dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat
mempengaruhi
hasil
penelitian.
Kriteria
eksklusi
pada
penelitian ini yaitu:
1) Ibu hamil yang sedang sakit
2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden
3) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).
Teknik sampling yang digunakan yaitu Accidental sampling.
Accidental sampling adalah mengumpulkan data dan subjek yang
ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya (Saryono, 2010).
29
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
hal-hal
yang
diketahui
dan
sudah
disediakan
jawabannya
(Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan
“salah”, kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pernyataan dengan
kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban
salah. Pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk
jawaban salah.
Tabel 3.1
Kisi- kisi Pertanyaan tentang Rawat Gabung
Variabel
Sub Variabel
Pengetahuan 1. Pengertian
ibu hamil
2. Tujuan
tentang
rawat
rawat
gabung
gabung
3. Syarat rawat
gabung
4. Manfaat
rawat
gabung
5. Pelaksanaan
rawat
gabung
Pernyataan
Favourable
Unfavourable
1
2
3,5,7,8,9
4,6
Jumlah
Soal
2
7
11,12,13,15,16
10,14,17
8
18,19,22,24,25,
27
20.21,23,26
10
28,30
29
3
Jumlah
30
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.
30
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya
hendak
diiukur.
Uji
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan komputerisasi, rumus product moment, yaitu
‫ݎ‬
‫ݕݔ‬ൌ
ܰ σ ܻܺെσ ܺǤσ ‫ݕ‬
ට൛ܰ σ ‫ ʹݔ‬െሺσ ܺሻ;ൟቄܰ σ ܻʹ Ȃሺσ ܻሻ;ቅ
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Pertanyaan dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel dengan taraf
signifikan 0,05. Uji validitas telah dilakukan di RS Slamet Riyadi
Surakarta kepada 30 ibu hamil didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel
Jumlah
item
30
Pengetahuan
Tentang Rawat
Gabung
Jumlah
item valid
27
No
item
Jumlah
item tidak tidak valid
valid
3
Nomor 14,
20, dan 25
31
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa item pernyataan untuk variabel
pengetahuan tentang rawat gabung sejumlah 30 item terdapat 27 item
yang valid dan 3 item yang tidak valid. Ketiga item itu tidak valid
karena rhitung > rtabel dimana r tabel sebesar 0,361 untuk jumlah soal 30
butir dan taraf signifikasi 0.05. untuk item yang tidak valid
selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka
berapa
kalipun
diambil
tetap
akan
sama
hasilnya
(Arikunto, 2010).
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha
Chronbach adalah sebagai berikut:
Keterangan:
σ ߪܾ;
݇
‫ ͳͳݎ‬ൌ ቈ
቉ ቈͳ െ ʹ ቉
݇െͳ
ߪ ‫ݐ‬
r11
: Reliabilitas Instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
™ıb²
: Jumlah varians butir
ıt²
: Varians total
32
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh instrumennya
> 0,7 (Riwidikdo, 2010). Dari uji reliabilitas didapatkan hasil sebesar
0,906, sehingga instrument dikatakan reliabel karena nilai reliabilitas
instrument > 0,7.
E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Hamil di
RSUD Kota Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner
diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
pengetahuan tentang rawat gabung.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder pada penelitian ini
yaitu jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD
Kota Surakarta. Data didapatkan dari rekam medik di RSUD Kota
Surakarta yang berupa nama, umur, alamat dan umur kehamilan.
33
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal
yaitu pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung.
G. Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.3
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengetahuan
Ibu Hamil
tentang
Rawat
Gabung
Pengertian
Indikator
Kemampuan
Ibu hamil
menjawab
kuesioner
tentang Rawat
Gabung
Baik : Bila nilai
responden yang
diperoleh
(x)>mean+1 SD
Cukup : Bila nilai
responden
mean -1 SD ” x ”
+ 1 SD
Kurang : Bila nilai
responden yang
diperoleh
(x) < mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2010)
Alat
Ukur
Kuesioner
Skala
Ordinal
34
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan beikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto
(2010) adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil
jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan
kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan
lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi
kekurangan atau tidak sesuai segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap
tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam
pengolahan data selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari
jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian
dimasukkan ke dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari
hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
35
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase adalah:
ܲൌ
Keterangan:
‫ݔ‬
ൈ ͳͲͲΨ
݊
P : Skor prosentase
x : Nilai yang diperoleh responden
n : Jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2009), untuk mengetahui tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang rawat gabung maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
a. Baik
: Bila nilai responden yang diperroleh (x) > mean + 1
SD
b. Cukup
: Bila nilai responden mean – 1 SD ” x ” mean + 1 SD
c. Kurang
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1
SD
Menurut Riwidiko (2009), rumus mean yaitu:
ܺ ൌ
Keterangan:
σ‫ݔ‬
݊
X
: Rata-rata (mean)
™x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden
36
Menurut Riwidikdo (2009), Simpangan baku (standard deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat
penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Rumus :
ܵ‫ ܦ‬ൌ ඨ
σ௡௜ୀଵሺ‫ݔ‬ଵ െ ‫ݔ‬ҧ ሻ;
݊െͳ
Keterangan:
SD : Simpangan Baku (standart deviation)
x : Nilai responden
n : Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut (Hidayat, 2007), meliputi:
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subjek penelitian
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan
dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah
diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek
penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian
37
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup
dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar
tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasian semua informasi yang diperoleh oleh subjek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari
mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini tabel terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta yang terletak di Jl.
Lettu Sumarto No. 1 Kadipiro Banjarsari Surakarta. Di RSUD Kota Surakarta
terdapat tenaga medis yang terdiri dari : dokter umum 8 orang, dokter gigi 3
orang, dokter spesialis 5 orang ( dokter spesialis mata 1 orang, dokter spesialis
kulit 1 orang, dokter spesialis dalam 1 orang, dokter spesialis bedah 1 orang,
dokter obsgyn atau kandungan 1 orang ), perawat 21 orang, bidan 16 orang,
apoteker 1 orang, ahli gizi 1 orang, laboratorium 5 orang, sanitarian 2 orang,
rekam medis 3 orang dan tenaga administrasi 17 orang. Pelayanan yang
diberikan berupa pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik. Pelayanan
medik meliputi pelayanan unit gawat darurat; pelayanan unit rawat jalan dan
pelayanan unit rawat inap. Pelayanan penunjang medik meliputi unit farmasi;
unit gizi; unit laboratorium; unit central sterilisasi dan laundry.
B. Hasil Penelitian
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota
Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini :
38
39
1. Tabel Mean dan Standar Deviasi
Tabel 4.1
Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel
Mean
Standar Deviasi
Pengetahuan ibu hamil tentang Rawat
23,68
1,60
Gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013
Sumber : Data Primer, 2013
2. Tabel Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD
Kota Surakarta
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta
Tahun 2013
No
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
Prosentase (%)
1
Baik
7
10,60
2
Cukup
46
69,70
3
Kurang
13
19,70
Total
66
100,00
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik
sebanyak
7 responden (10,60%), pengetahuan cukup sebanyak 46
responden (69,70%) dan pengetahuan kurang sebanyak 13 responden
(19,70%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di
40
RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan cukup
yaitu sebanyak 46 responden (69,70%).
C. Pembahasan
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota
Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 7
responden (10,60%), pengetahuan cukup sebanyak 46 responden (69,70 %) dan
pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (19,70%).
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo 2010).
Menurut Pro Health (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang antara lain pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu
cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali dan memecahkan masalah yang di hadapi masa lalu. Pengalaman
belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan
keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan
kemampuan
mengambil
keputusan
yang
merupakan
menifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata dalam bidang kerja.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
41
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya
teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi
pengetahuan
masyarakat
tentang
inovasi
baru
(Pro Health, 2009).
Mayoritas pengetahuan di RSUD Kota Surakarta cukup 46 responden
(69,70%), ini dikarenakan responden sudah mengerti tentang pengertian rawat
gabung, manfaat rawat gabung, pelaksanaan rawat gabung dan kurang
mengerti tentang tujuan rawat gabung, syarat rawat gabung. Dipengaruhi oleh
faktor pengalaman dimana pengalaman responden yang sudah pernah hamil
dan melahirkan berbeda dengan responden yang baru hamil pertama karena
setelah melahirkan pengalaman dan pengetahuan rawat gabung didapatkan.
Juga dipengaruhi oleh faktor informasi dimana kebanyakan responden kurang
mendapatkan penyuluhan, kurang membaca dari media cetak (majalah, koran,
leaflet), serta dari media elektronik (televisi, radio, internet).
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kendala
Terbatasnya waktu dan data yang disediakan oleh institusi dan lahan
sehingga penelitian hanya mengambil sedikit responden.
2. Kelemahan
a. Dalam penelitian ini ada kelemahan pada alat (kuesioner) yang
menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat
menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.
42
b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel tunggal
yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD
Kota Surakarta.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil tentang rawat
gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 yang berjumlah 66 responden.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota
Surakarta tahun 2013 pada tingkat baik sebanyak 7 responden (10,60%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota
Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup sebanyak 46 responden
(69,70%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota
Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup sebanyak 13 responden
(19,70%).
B. Saran
1. Bagi RSUD Kota Surakarta
Meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal pemberian pendidikan
kesehatan bagi ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta.
43
44
2. Bagi Responden ( Ibu Hamil )
Diharapkan untuk lebih aktif untuk mengikuti penyuluhan dan lebih
banyak mencari informasi tentang rawat gabung di rumah sakit sehingga
dapat memperoleh manfaat dari rawat gabung.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan
variabel-variabel yang berhubungan dengan rawat gabung.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V. Jakarta : Rineka Cipta
_________ . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
Astuti, H. P. 2012. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).
Yogyakarta : Rohima Press
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC
Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba
Medika
Dinkes RI, 2007. AKI Di Indonesia. Http://www.dinkes.aki.htm. Diakses tanggal
14 Oktober 2012
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika
Marmi dan Raharjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Maulana, Mirza, 2010. Penyakit Kehamilan dan Pengobatannya. Yogyakarta :
Katahati
Muslihatun, W, N. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Fitramaya
Nasrulloh, A. 2010. Perbedaan Antara Ilmu dan
http://filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses
Oktober 2012
Pengetahuan.
tanggal 20
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta
____________ . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Pro Health, 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
http://www « PRO HEALTH, for better life.htm. Diakses tanggal 21
Oktober 2012
Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
___________ . 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Saifuddin, A. B. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saryono. 2010. Metodologi Penelitin Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta
Download