Buku Saku PERWIRA Daftar Isi BAB 01 Sejarah Terbentuknya Nilai dan Perilaku Budaya PERWIRA 1. Sejarah Budaya PERWIRA 2. 3 Nilai Budaya PERWIRA dan 9 Perilaku Budaya PERWIRA BAB 02 Panduan Perilaku 1.Kepercayaan a. Jujur dan Dapat Dipercaya b. Bertanggung Jawab c. Berkomitmen 2.Kewirausahaan a.Rasa Memiliki b.Profesionalisme c. Fokus Pada Pelanggan 3. Kegembiraan a.Antusias, Ulet, Pantang Menyerah b.Bersinergi c.Gembira BAB 03 Panduan Implementasi BAB 04 Pengertian Istilah 4 4 5 6 7 8 9 11 12 13 15 16 17 18 19 3 BAB I SEJARAH TERBENTUKNYA NILAI DAN PERILAKU BUDAYA PERWIRA Sejarah Perwira 2009 Budaya PERWIRA diciptakan tanggal 11 Desember 2009, saat rapat kerja pertama MTF di Bandung 2010 Manajemen membentuk Tim Internalisasi Budaya untuk menanamkan budaya ke seluruh karyawan Diciptakan gerakan budaya PERWIRA agar seluruh karyawan dapat menghafalkan nilai dan perilaku budaya PERWIRA Untuk kedua kalinya, MTF mendapatkan penghargaan dari Bank Mandiri sebagai The Best Subsidiaries Execution Award 2014. Selain itu, MTF memenangkan Innovation Award Bank Mandiri 2014 melalui inovasi “mobil collection”. 2014 2011 2013 Melalui budaya PERWIRA, Mandiri Tunas Finance memperoleh penghargaan The Best Subsidiaries Culture Execution Award 2013 di Mandiri Group. MTF selama tiga tahun berturut-turut memenangkan The Best Subsidiaries Culture Execution Award 2015. 2015 2016 MTF menjadi salah satu tuan rumah dalam kegiatan benchmarking Duta Subsidiaries Bank Mandiri. Selain itu, MTF terus mengembangkan implementasi budaya PERWIRA. 4 3 Nilai Budaya Perwira B udaya Perusahaan merupakan serangkaian nilai yang dipegang teguh oleh karyawan secara bersama-sama sebagai landasan dalam berpikir, bertindak, dan bersikap. Kepercayaan Jujur dan dapat dipercaya, bertanggung jawab, berkomitmen Bekerja dengan bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, menjunjung tinggi integritas dengan berperilaku jujur, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan berkomitmen. Kewirausahaan Rasa memiliki, profesionalisme, fokus pada pelanggan Bekerja secara totalitas bermentalkan pengusaha dengan menumbuh­kan rasa memiliki pada perusahaan dan pekerjaan, me­ ngupayakan hasil yang terbaik, serta melayani pelanggan sepenuh hati. Kegembiraan Antusias, ulet, pantang menyerah, bersinergi, gembira Bekerja dengan penuh semangat untuk mengupayakan suasana kerja yang kondusif, mengerjakan pekerjaan dengan penuh antusias, ulet, dan pantang menyerah, berupaya untuk bersinergi dengan seluruh rekan kerja dan menularkan energi positif kepada siapapun dilingku­ ngan kerja. 5 BABII PANDUAN PERILAKU KEPERCAYAAN B ekerja dengan bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, menjunjung tinggi integritas dengan berperilaku jujur, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan berkomitmen. 6 JUJUR DAN DAPAT DIPERCAYA Dalam dunia kerja, seorang karyawan tidak hanya dibutuhkan kecerdasan dan kemampuannya saja, tetapi kepribadian dan karakter yang luhur turut penting untuk dimiliki. Berikut adalah contoh perilaku jujur dan dapat dipercaya: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Menutup-nutupi kebenaran atau tidak berani menyampaikan informasi apa adanya Perilaku yang harus ditampilkan Berani mengemukakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada. Mengambil keputusan yang menguntungkan diri sendiri Setiap tindakan atau keputusan yang diambil memiliki dasar pertimbangan yang kuat dan transparan. Tidak peduli pada kondisi yang tidak benar, takut pada atasan, tidak mempercayai bawahan Berani mengungkapkan pendapat yang berbeda, kritik, dan saran dengan cara yang sopan. Menerima pemberian (uang/ barang) dari orang sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan Berani menolak suap dari rekan kerja/ rekan bisnis yang dapat mempengaruhi integritas. 7 BERTANGGUNG JAWAB Menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dibangun melalui sikap bertanggung jawab dengan menepati janji, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan bijaksana berperilaku. Berikut adalah contoh perilaku bertanggung jawab. Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Melemparkan tang­ gung jawab sehingga merepotkan orang lain. 8 Perilaku yang harus ditampilkan Memahami tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang dimiliki Tidak menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas. Mampu menyelesaikan tugas dengan tepat, cermat dan akurat. Tidak berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Bertanggung jawab secara penuh terhadap pekerjaan yang dimiliki Memanfaatkan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi Bijaksana dalam menggunakan fasilitas perusahaan yang menunjang pekerjaan. BERKOMITMEN Komitmen ditunjukkan dengan kesesuaian antara perilaku dengan apa yang diucapkan, loyal mengupayakan yang terbaik bagi perusahaan, dan memiliki prinsip nilai PERWIRA yang kuat. Berikut adalah contoh perilaku berkomitmen: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Perilaku yang harus ditampilkan Membuat janji yang tidak dapat ditepati, ingkar janji, atau melupakan janji yang pernah dibuat Mampu menepati janji kepada rekan kerja, atasan, maupun pelanggan Melakukan kecurangan dalam pekerjaan Melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku Menjual informasi ke perusahaan saingan untuk kepentingan diri sendiri Setia dan totalitas bekerja untuk perusahaan. Mudah terpengaruh untuk melakukan hal negatif Memiliki prinsip sesuai nilai budaya PERWIRA dalam menjalankan pekerjaan 9 KEWIRAUSAHAAN B ekerja secara totalitas bermentalkan pengusaha dengan menumbuhkan rasa memiliki pada perusahaan dan pekerjaan, mengupayakan hasil yang terbaik, serta melayani pelanggan sepenuh hati. 10 RASA MEMILIKI Bekerja dalam suatu perusahaan harus menumbuhkan rasa memiliki layaknya pemilik usaha agar pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan manfaat optimal kepada perusahaan sehingga dapat kembali ke diri kita sendiri. Berikut adalah contoh perilaku rasa memiliki: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Perilaku yang harus ditampilkan Tidak peduli dengan kerapihan dan kebersihan lingkungan kerja Merapikan kembali ruang kerja dan ruang rapat setelah selesai digunakan Bersikap boros dan tidak memperhatikan penggunaan budget. Mematikan listrik dan alat elektronik setelah selesai digunakan Tidak mengenakan atribut kantor sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku Menggunakan ID card dan berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja Sering menunda menyelesaikan tugas pekerjaan. Efektif menggunakan waktu saat bekerja menyelesaikan tugas. 11 PROFESIONALISME Berani bersikap profesional dengan menunjukkan perilaku handal dan tangguh saat mengerjakan tugas dan tanggung jawab menjadi salah satu perilaku yang diharapkan dalam nilai kewirausahaan. Berikut adalah contoh perilaku profesionalisme: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Perilaku yang harus ditampilkan Tidak belajar dari pengalaman, tidak mereview setiap hasil pekerjaan Menyusun timeline kerja dan mengevaluasi setiap pekerjaan yang dilakukan Berpikiran sempit dan tidak berpikiran melihat dari berbagai sisi Realistis dalam mengambil dan memperhitungkan resiko Hanya mementingkan kemajuan diri sendiri, pelit ilmu dan pengalaman Melakukan sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada rekan kerja Rendah diri, minder, tidak mau mengikuti kegiatan pengembangan diri Meningkatkan kompetensi dan potensi diri melalui training, coaching, dan mentoring. Hanya mau bekerja dengan orang yang disukai, mementingkan kepentingan diri sendiri dibandingkan dengan kepentingan perusahaan. Tidak mencampurkan urusan pribadi dalam hubungan pekerjaan 12 FOKUS PADA PELANGGAN Memenuhi kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik yang melampaui ekspektasi merupakan perwujudan dari nilai kewirausahaan. Berikut adalah contoh perilaku fokus pada pelanggan: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Tidak peka terhadap kebutuhan pelanggan Perilaku yang harus ditampilkan Inisiatif memberikan pelayanan kepada pelanggan Tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Selalu tepat waktu ketika melayani pelanggan Bertindak tidak sesuai tatakrama yang berlaku Ramah, sopan, dan peduli terhadap pelanggan Menyalahgunakan data pribadi pelanggan. Mampu menjaga data-data rahasia milik pelanggan 13 KEGEMBIRAAN B ekerja dengan penuh semangat untuk mengupayakan suasana kerja yang kondusif, mengerjakan pekerjaan dengan penuh antusias, ulet, dan pantang menye­rah, berupaya untuk bersinergi dengan seluruh rekan kerja dan menularkan energi positif kepada siapapun dilingkungan kerja. 14 ANTUSIAS, ULET, PANTANG MENYERAH Menularkan jiwa kegembiraan kepada seluruh rekan kerja merupakan tanggung jawab dari seluruh karyawan. hal ini diwujudkan dari hal paling sederhana dan dilingkungan kerja terkecil dengan menunjukkan rasa antusias, ulet, pantang menyerah saat menuntaskan setiap pekerjaan. Berikut adalah contoh perilaku antusias, ulet, pantang menyerah: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Perilaku yang harus ditampilkan Tidak berani mengembangkan ide baru Antusias menciptakan ide-ide baru untuk kemajuan perusahaan Ceroboh saat mengerjakan tugas Teliti dan rajin saat melakukan pekerjaan Bermalas-malasan mengerjakan tugas Pantang menyerah dan tidak mudah puas ketika menyelesaikan pekerjaan 15 BERSINERGI Menumbuhkan semangat bersinergi mengupayakan kerja sama dengan rekan kerja, rekan usaha, dan rekan dari grup mandiri merupakan upaya menciptakan suasana yang kondusif dalam dunia kerja. Berikut adalah contoh perilaku bersinergi: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Egois dalam pekerjaan, hanya ingin tampil sendiri. Perilaku yang harus ditampilkan Kooperatif dengan rekan kerja, saling membantu, dan berkomunikasi secara aktif. Tidak berkreasi dan berinisiatif mengadakan kegiatan aliansi Aktif mengusulkan kegiatan aliansi dengan rekan usahaa dan rekan sesama anak perusahaan dari Bank Mandiri. Provokatif, suka bergosip, dan menyampaikan berita yang belum tentu kebenarannya Menjalin hubungan yang baik antar divisi atau unit kerja 16 GEMBIRA Menularkan jiwa kegembiraan kepada seluruh rekan kerja merupakan tanggung jawab dari seluruh karyawan. Berikut adalah contoh perilaku gembira: Perilaku yang tidak boleh ditampilkan Murung dan mudah terpancing emosi saat bekerja Perilaku yang harus ditampilkan Ceria dan gembira melakukan pekerjaan sehari-hari Menciptakan kubu-kubu di lingkungan kerja Mengutamakan kerja sama dengan rekan kerja Sombong dan tidak mudah bergaul Ramah kepada siapa saja Menarik diri dari lingkungan sosial Aktif ikut serta dalam kegiatan kebersamaan dan kekeluargaan 17 BABIII PANDUAN IMPLEMENTASI NILAI BUDAYA D alam pekerjaan sehari-hari, implementasi budaya PERWIRA diterapkan saat karyawan menghadapi permasalahan. Berikut adalah langkah-langkah menyelesaikan permasalahan. Ingat gunakan PERWIRA sebagai dasar dari setiap langkah dibawah ini: Pelajari dan pahami permasalahan yang dihadapi Klarifikasi dan analisis permasalahan atau situasi yang dihadapi Buat alternatif solusi penyelesaian permasalahan didasari oleh nilai budaya PERWIRA. Tinjau ulang keputusan yang anda buat berdasarkan nilai budaya PERWIRA Terapkan keputusan yang Anda buat sesuai nilai budaya PERWIRA. 18 PENGERTIAN ISTILAH BAB IV 1.Aliansi Dua pihak atau lebih yang bergabung menjadi satu melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang sama dengan melakukan suatu bentuk kerjasama. 2. Asertif Kemampuan untuk mengomunikasikan pikiran, perasaan dan keinginan secara jujur pada orang lain tanpa merugikan atau menyakiti orang lain. 3. Atribut Suatu informasi yang menerangkan entitas, atribut karyawan: ID card, Seragam, Pakaian kerja. 4. Coaching Bimbingan yang diberikan dalam pekerjaan sehari- hari untuk memastikan kualitas kinerja yang optimal. 5. Efektif Melakukan pekerjaan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil sebaik mungkin. 6. Efisien Melakukan pekerjaan dengan meminimalisir penggunaan sum ber daya tetapi memaksimalkan pencapaian hasil. 7. Ekspektasi Harapan yang dibayangkan akan menjadi kenyataan 8. Gratifikasi Pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. 9. inovatif Sikap yang selalu berorientasi untuk menemukan sesuatu yang baru dan mengimplementasikannya dalam bentuk nyata. 10. Kondusif Memberi peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung 11. Kooperatif Sikap yang menunjukkan keterbukaan untuk bekerja sama dengan orang lain. 12. Mentoring Bimbingan yang diberikan secara berkesinambungan dalam jangka panjang untuk tujuan pengembangan seseorang. 13. Suap Suatu tindakan dengan memberikan sejumlah uang atau barang atau perjanjian khusus kepada seseorang yang mempunyai otoritas. 14. Subsidiaries Perusahaan anak yang berada dibawah pengawasan perusahaan induk 15. Training Suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu pencapaian tujuan organisasi. 19 www.mtf.co.id care center 1500059