Unit 2 KONSEP WAKTU, PERUBAHAN, DAN KEBUDAYAAN Mujinem Pendahuluan D alam bahan ajar unit-2 Anda akan mempelajari topik yang berjudul ”konsep waktu, perubahan dan kebuadayaan” ini. Materi unit-2 terbagi dalam dua sub unit yaitu: 1. Unit tentang Konsep Waktu, Perubahan 2. Kebudayaan Sadar atau tidak sadar sebetulnya konsep-konsep yang akan kita bicarakan dalam unit-2 ini sudah Anda alami dan lakukan dalam kehidupan sepanjang hari. Namun demikian dengan lebih memahami konsep-konsep tersebut, Anda sebagai guru IPS diharapkan dapat lebih meningkatkan wawasan pengetahuan dan penguasaan materi, sehingga predikat guru profesional dapat Anda sandang dan dapat membawa perubahan dan kemajuan cara berpikir siswa. Materi dalam unit-2 ini terbagi dalam 2 sub unit (sub unit-2.1 dan sub unit-2.2). Pada sub unit-2.1 materi yang dibahas adalah: 1. Konsep waktu dan sejarah (berisi pengertian sejarah, guna sejarah, dan tugas sejarah berkaitan dengan waktu). 2. Konsep perubahan sosial budaya (berisi pengertian perubahan sosial budaya, faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya, dan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat menolak adanya perubahan sosial budaya). 3. Konsep kebudayaan (berisi pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, dan wujud kebudayaan). Sedangkan pada sub unit-2.2 membahas tiga konsep, yaitu: 1. Konsep Produksi (meliputi pengertian produksi, faktor-faktor produksi, bidang produksi), Pengembangan Pendidikan IPS SD 2-1 2. Konsep Distribusi (meliputi pengertian distribusi, fungsi distribusi, saluran distribusi, lembaga distribusi, dan alat-alat distribusi), dan 3. Konsep Konsumsi (meliputi pengertian konsumsi, faktor-faktor yang mempengaruhi orang melakukan konsumsi, dan nilai suatu barang). Setelah Anda mempelajari unit-2 ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan: 1. pengertian sejarah; 2. guna sejarah; 3. tugas sejarah berkaitan dengan waktu; 4. pengertian perubahan sosial budaya; 5. faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya; 6. faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat menolak adanya perubahan sosial budaya; 7. pengertian kebudayaan; 8. unsur-unsur kebudayaan; 9. wujud kebudayaan; 10. pengertian produksi; 11. faktor-faktor produksi; 12. berbagai bidang produksi; 13. pengertian dan fungsi distribusi; 14. saluran dan lembaga distribusi; 15. alat-alat distribusi; 16. pengertian konsumsi; 17. faktor-faktor yang mempengaruhi orang melakukan konsumsi; dan 18. nilai suatu barang. Sebaiknya Anda mengikuti beberapa petunjuk belajar berikut ini agar lebih mudah dalam memahami bahan ajar unit-2: 1. Bacalah dengan cermat apa isi dalam unit- ini. 2. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata kunci kemudian berilah tanda. 3. Pahami konsep demi konsep melalui pemahaman sendiri. 4. Diskusikan pemahaman anda dengan teman sejawat. 5. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan tutor Anda pada waktu tutorial. Selamat belajar! 2-2 Unit 2 Subunit 1 Konsep Waktu dan Sejarah A. Pengertian Kata Sejarah (Etimologis) Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajara”, artinya terjadi. Sedangkan kata “Syajaratun” artinya pohon kayu yang terus menerus tumbuh dari bumi ke udara yang mempunyai cabang, dahan, dan daun, bunga serta buah. Menurut Muhammad Yahmin di dalam kata sejarah tersirat makna pertumbuhan atau kejadian. Secara etimologis makna kata sejarah adalah tumbuh, hidup, berkembang, dan bergerak terus menerus dan akan berjalan terus sepanjang masa. Selain kata sejarah dalam bahasa Arab ada kata-kata yang artinya hampir sama yaitu kata “silsilah” yang pada umumnya menunjuk pada keluarga. Misalnya, prasasti Kedu menceritakan silsilah raja-raja Mataram Kuno (Hindu). Kata “kisah” dalam bahasa Arab menunjuk pada masa lampau yang merupakan cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi, misalnya kisah Nabi Nuh dengan perahunya. Dalam bahasa yang lain misalnya bahasa Belanda yaitu “geschiedenis” (dari kata geschieden yang berarti terjadi). Dalam bahasa Jerman yaitu kata “geschichte” (dari kata geschiehen yang berarti terjadi). Dalam bahasa Inggris yaitu kata “history” (berasal dari bahasa Yunani historia yang berarti apa yang diketahui karena penyelidikan) atau mengandung arti belajar dengan cara bertanya. Menurut Aristoteles seorang filsuf Yunani kata historia berarti penelaahan secara sistematis mengenai seperangkat gejala alam tanpa mempersoalkan susunan kronologisnya. Berdasarkan pengertian sejarah secara etimologis di atas, semoga Anda dapat menarik kesimpulan apa pengertian sejarah tersebut. Meskipun demikian agar Anda lebih memahami konsep waktu kaitannya dengan sejarah, silahkan Anda membaca uraian berikut tentang definisi sejarah menurut para tokoh. Ada sejumlah definisi sejarah yang dikemukakan oleh para sejarawan di antaranya adalah: 1. Menurut Ismaun, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkausalitas pada masyarakat dengan segala aspeknya serta proses gerak perkembangannya yang kontinyu dari awal sampai sekarang Pengembangan Pendidikan IPS SD 2-3 yang berguna bagi pedoman kehidupan masyarakat masa sekarang serta sebagai arah cita-cita masa depan. 2. Menurut Muhammad Yamin, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang pada umumnya berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda lain. 3. James Bank, sejarah adalah semua peristiwa masa lampau (sejarah sebagai kenyataan). Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang (tujuantujuan baru pendidikan sejarah) 4. Menurut Kuntowijoyo, sejarah dapat diartikan dua macam yaitu: a. Sejarah dalam arti negatif Sejarah dalam arti negatif dapat dipahami sebagai berikut: 1) Sejarah itu bukan mitos Sama-sama menceritakan masa lampau sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lampau dengan waktu yang tidak jelas dan kejadian yang tidak masuk akal di masa sekarang. Misalnya, dari Jawa ada mitos tentang raja Dewatacengkar, seorang raja pemakan manusia yang akhirnya dikalahkan oleh Ajisaka. Dari Sumatera ada mitos tentang raja Iskandar Zulkarnain yang turun dari bukit Seguntang yang kemudian menurunkan raja-raja. Dalam mitos tidak ada penjelasan tentang waktu kapan peristiwa terjadi, sedangkan dalam sejarah semua peristiwa secara tepat diceritakan kapan waktunya terjadi dan di mana tempatnya. 2) Sejarah itu bukan filsafat Filsafat itu abstrak (dalam bahasa Latin abstractus berarti pikiran) dan spekulatif (bahasa latin speculation berarti gambaran angan-angan), dalam arti filsafat hanya berurusan dengan pikiran umum. Jika filsafat berbicara tentang manusia, maka manusia itu adalah manusia pada umumnya, manusia yang hanya ada pada gambaran pemikiran. Sedangkan sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan adalah orang tertentu yang mempunyai tempat dan waktu serta terlibat dalam kejadian. 2-4 Unit 2 3) Sejarah bukan ilmu alam Sejarah sering dimasukkan dalam Ilmu-ilmu Manusia human studies yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu Ilmu-ilmu Sosial (social sciences) dan ilmu Kemanusiaan (humanities). Ilmu alam (termasuk ilmu sosial tertentu) bertujuan untuk menemukan hukum-hukum yang bersifat umum atau bersifat nomothetis (dari bahasa Yunani nomo berarti hukum, dan tithenai berarti mendirikan), sedangkan sejarah berusaha menuliskan hal-hal yang bersifat khas atau ideografis (bahasa Yunani idio berarti ciri-ciri seseorang, graphein berarti menulis). 4) Sejarah itu bukan sastra Perbedaan sejarah dan sastra paling tidak ada empat hal yaitu cara kerja, kebenaran, hasil keseluruhan, dan kesimpulan. Dari cara kerja, sastra adalah adalah pekerjaan imajinasi yang lahir dari kehidupan seorang pengarang. Kebenaran bagi seorang pangarang secara mutlak ada di bawah kekuasaannya atau bersifat subyektif. Hasil keseluruhannya hanya menuntut supaya pengarang taat asas dunia yang dibangunnya. Misalnya ia sudah terlanjur bercerita tentang orang yang suka merokok, ia tidak boleh lupa bercerita seolah-olah orang itu tidak suka merokok, tanpa memberitahu pembaca. Dalam kesimpulan dalam sastra bisa saja berakhir dengan sebuah pertanyaan. Sedangkan dalam sejarah harus berusaha memberikan informasi selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya. b. Sejarah dalam arti positif Secara positif sejarah dapat diartikan sebagai berikut: 1) Sejarah adalah ilmu tentang manusia Sejarah membicarakan manusia, tetapi bukan cerita tentang masa lampau manusia secara keseluruhan. Manusia yang menjadi fosil menjadi kajian Antropologi Ragawi. Benda-benda peninggalan sejarah menjadi kajian arkeologi. Sejarah akan meneliti peristiwaperistiwa sesudah tahun 1500. Meskipun demikian, manusia masa kini Pengembangan Pendidikan IPS SD 2-5 menjadi kajian bersama beberapa ilmu sosial sesuai dengan minat utamanya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan antropologi. 2) Sejarah adalah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial Tidak semua peristiwa penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat. Misalnya, bangunan Belanda tidak penting, tetapi gedung dansa di suatu kota menjadi penting, karena gedung itu mempunyai makna sosial yaitu sebagai contoh peninggalan suatu zaman. Kepergian Pakubawana X ke tempat peristirahatan mungkin tidak penting, tetapi ketika Pakubuwana X pergi ke daerah-daerah tahun 1910-an menjadi penting bagi pemerintah Belanda, karena dianggap menggugah nasionalisme Jawa. 3) Sejarah adalah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya, dan terencana. Sejarah adalah sejarah tertentu, partikular (bahasa Latin particularis berarti tertentu, lawan dari generalis berarti umum). Selanjutnya sejarah adalah ilmu yang unik mengenai satu-satunya (bahasa Latin unicus berarti satu-satunya), oleh karena itu sejarah menulis peristiwa yang terkait dengan tempat dan waktu yang hanya terjadi sekali. Misalnya, sejarah itu menulis pemberontakan komunis di Indonesia pada tahun 1965, tidak tentang pemberontakan pada umumnya yang dapat terulang kembali. Pemberontakan komunis di Indonesia pada tahun 1965 itu hanya terjadi sekali itu dan tidak terulang lagi di tempat lain. 4) Sejarah adalah imu tentang waktu Sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu. Apa yang dibicarakan tentang waktu? Hal-hal yang dibicarakan tentang waktu ada empat yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Misalnya perkembangan demokrasi di Amerika Serikat. Masyarakat Amerika Serikat mulanya benbentuk kota-kota kecil di New England pada abad ke-17, kemudian tumbuh dewan-dewan kota, dari dewan-dewan kota berkembang 2-6 Unit 2 menjadi kota-kota propinsi, dari kota propinsi timbul kotakota besar, dari kota besar timbul kota metropolitan, dan dari kota metropolitan timbul kota megapolitan. Sementara itu, demokrasi mengikuti perkembangan kota. Kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pada mulanya kolonialisme adalah kelanjutan dari patrimonialisme. Demikian juga kebijakan kolonial hanya mengadopsi kebiasaan lama. Dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi. Pengulangan terjadi apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Misalnya, munculnya kaum pemodal kuat. Sepanjang abad ke-19, kaum pemodal itu telah menyengsarakan penduduk dan menimbulkan banyak protes sosial. Pada zaman sekarang ini kaum pemodal itu muncul lagi dan banyak menimbulkan protes. Apakah sejarah terulang lagi? Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran sama dengan perkembangan, tetapi asumsinya adalah perkembangan secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan terjadi, karena pengaruh dari luar. Misalnya, gerakan Paderi di Sumatera Barat yang menentang kaum adat sering dianggap sebagai pengaruh Gerakan Wahabi di Arab yang disebarkan lewat para haji sepulang dari Mekah yang tidak puas dengan kekuasaan kaum adat. Sampai di sini apakah Anda lebih memahami tentang pengertian sejarah? Jadi apakah sejarah itu? Sejarah adalah rekonstruksi masa lampau. Kemudian apa yang direkonstruksikan sejarah? Rekonstruksi sejarah adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Seorang sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk disebut sejarah. Jangan dibayangkan bahwa membangun masa lampau itu untuk kepentingan masa lampau sendiri. Selain itu jangan dibayangkan bahwa masa lampau itu jauh. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2-7 Kata seorang sejarawan Amerika bahwa sejarah itu ibarat orang naik kereta menghadap ke belakang, ia dapat melihat ke belakang, ke samping kanan dan kiri. Salah satu kendalanya adalah tidak dapat melihat masa depan. B. Guna sejarah Menurut Koentowijoyo setidaknya guna sejarah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: • guna intrinsik dan • guna ekstrinsik. Penjelasannya dapat Anda baca berikut ini! 1. Guna Intrinsik terdiri atas: a. Sejarah sebagai ilmu Sejarah adalah ilmu yang terbuka, artinya siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu. Keterbukaan itu diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa sejarah menggunakan bahasa sehari-hari, tidak menggunakan istilahistilah teknis. b. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau Bersama dengan mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau. Bangsa yang belum mengenal tulisan mengandalkan mitos dan bangsa yang sudah mengenal tulisan biasanya mengandalkan sejarah. Paling tidak ada dua sikap setelah orang mengetahui masa lampaunya, yaitu melestarikan masa lampau karena menganggap masa lampau itu penuh makna atau orang itu menolak. c. Sejarah sebagai pernyataan pendapat Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Misalnya, di Amerika Serikat ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah untuk menyatakan pendapat yaitu konsensus dan konflik. Disebut konsensus, karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap konformistis. Sebaliknya disebut konflik, karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya orang bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah. Misalnya, perang saudara di Amerika adalah persengkongkolan kaum industrialis dengan kaum politisi. 2-8 Unit 2 2. Guna Ekstrinsik Dilihat dari kegunaan sejarah secara ekstrinsik maka sejarah secara umum mempunyai fungsi pendidikan, di antaranya adalah: a. Pendidikan moral Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar dan salah dan sastra hanya tergantung pada imajinasi pengarang, maka sejarah harus berbicara dengan fakta. Fakta sangat penting dalam sejarah, tanpa fakta tidak boleh bersuara. Misalnya, benarkah secara historis bahwa semua bupati sebagai bangsa terjajah itu baik? Sebaliknya, benarkah semua residen sebagai penjajah itu buruk perlakuannya terhadap pribumi. Jawaban itu harus dilengkapi dengan fakta. b. Sejarah sebagai pendidikan perubahan Pendidikan perubahan diperlukan oleh para politisi, ormas-ormas, usahausaha, bahkan pribadi-pribadi. Dalam era global sekarang ini tidak ada yang lebih cepat dari pada perubahan. Misalnya, kaum politisi yang tidak dapat mengantisipasi gelagat perubahan akan ketinggalan. Untuk dapat melestarikan kepemimpinan, perlu diketahui perubahan apa yang sedang dialami oleh para pengikutnya. Salah satu definisi sejarah adalah ilmu tentang perubahan akan banyak membantu. Sejarah bisa relevan dengan perubahan asalkan tidak mempelajari waktu yang terlalu jauh. Misalnya, Anda jadi politisi yang mengurusi kota. Anda pasti mencatat bahwa perubahan itu disebabkan karena dampak kemajuan. Dengan melihat masa lalu kota lain yang lebih besar, Anda dapat mengetahui apa yang sedang terjadi. c. Sejarah sebagai pendidikan keindahan Coba Anda bayangkan bahwa Anda adalah serdadu-serdadu Belanda di benteng Makasar atau Jakarta waktu masih bernama Batavia atau Anda sedang berkunjung ke monumen pertempuran betapa sulitnya melawan peluru dengan bambu runcing? Bagaimana perasaan Anda jika sedang membaca buku tentang Perang Diponegoro, Perang Paderi, dan Perang Aceh? Dengan sejarah mengajarkan itu semua. Anda diminta untuk membuka hati dan perasaan. Pengalaman estetik akan datang melalui mata waktu kita antara lain datang ke monumen, candi, istana, dan membaca. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2-9 C. Tugas Sejarah Berkaitan dengan Waktu Para sejarawan sepakat bahwa ilmu sejarah bertugas membuka peristiwa ke masa lampau atau waktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga masa kini. Tugas sejarah membuka masa lampau umat manusia mengandung pengertian bahwa sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat manusia yang terjadi di masa lampau. Peristiwa pada masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan adanya peristiwa yang terjadi di masa sekarang belum menjadi sejarah. Dengan demikian konsep waktu menjadi sangat penting. Permasalahan selanjutnya apakah yang sesungguhnya yang dimaksud dengan waktu? Sementara itu waktu berjalan terus, maka kapan waktu itu berawal dan kapan berakhir? Jawaban pertanyaan tersebut harus dikaji secara mendalam, ilmiah, dan filosofis, di sini tidak mungkin dibahas seperti yang diinginkan. Namun demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa waktu ada dan bagaimana waktu itu didasarkan pada kesadaran manusia, karena itu pula hanya manusia yang mempunyai sejarah (zoon historikon). Salah satu pengertian sejarah adalah ilmu tentang waktu di mana proses kelangsungan atau perjalanan waktu tersebut secara berkesinambungan. Dalam pandangan waktu seperti itu maka secara implisit waktu mempunyai tiga dimensi yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Manusia menghadapi kenyataan hidup bahwa waktu bergerak terus menerus, maka secara eksak waktu diukur dengan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, dasawarsa, dan abad. Sedangkan istilah masa kini sebenarnya bersifat relatif, karena waktu berjalan terus menerus dari detik ke detik, hari ke hari, tahun ke tahun, dan seterusnya, di mana masa kini merupakan titik temu antara masa lampau dengan masa yang akan datang. Peristiwa-peristiwa masa lampau, merupakan rangkaian peristiwa masa kini, dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah berjalan 2 - 10 Unit 2 secara kontinuitas (berkesinambungan). Agar supaya setiap waktu dapat dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi adalah supaya setiap babak watu itu menjadi jelas ciri-cirinya, sehingga mudah dipahami. Misalnya, sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam tiga periode, yaitu Zaman Klasik, Zaman Pertengahan, dan Zaman Modern. Demikian juga sejarah Indonesia biasanya dapat dibagi ke dalam empat periode yaitu Prasejarah, Zaman Kuno, Zaman Islam, dan Zaman Modern. Tentu saja periodesasi itu dibuat menurut jenis sejarah yang akan ditulis. Misalnya, periodesasi sejarah politik akan berbeda dengan periodesasi sejarah ekonomi dan akan berbeda pula dengan sejarah sosial. D. Perubahan Sosial Budaya 1. Pengertian Perubahan Sosial Budaya Dalam konteks kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dikenal dua macam perubahan yaitu perubahan sosial (social change) dan perubahan kebudayaan (cultural change). Membicarakan perubahan sosial tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan perubahan budaya. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dapat dipisahkan untuk keperluan teori, tetapi dalam kehidupan nyata atau dalam kehidupan sehari-hari sangat sukar untuk dibedakan dengan tegas antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan tidak ada masyarakat yang tanpa kebudayaan. Dengan kata lain budaya ada karena ada masyarakat dan masyarakat tidak mungkin tanpa budaya. Perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan perubahan budaya terletak pada pengertian masyarakat dan budaya yang diberikan, tetapi pada umumnya perubahan budaya menekankan pada sistem nilai, sedangkan perubahan sosial pada sistem pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat. Perubahan masyarakat pertanian tradisional kearah masyarakat industri modern ditandai adanya perubahan-perubahan dalam sistem nilai masyarakat industri, misalnya lebih banyak berorientasi pada nilai-nilai rasional, komersial daripada masyarakat pertanian. Agar pemahaman Anda lebih jelas, maka simaklah beberapa pendapat tentang definisi perubahan sosial budaya berkut ini. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 11 a. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencakup semua unsur kebudayaan, misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan lainlain termasuk perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. b. Menurut Taylor, mengemukakan bahwa kebudayaan adalah suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, norma, hukum, adat istiadat serta kebiasaan dari manusia sebagai warga masyarakat. Perubahan kebudayaan adalah setiap perubahan dari semua unsur kebudayaan tersebut. c. Menurut Gillin dan Gillin, mengatakan bahwa perubahan sosial budaya merupakan variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi, difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. d. Selo Sumardjan, perubahan sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya terjadi secara terus menerus dari dahulu, sekarang, dan di masa yang akan datang. Perubahan sosial budaya tidak dapat dipisahkan, karena kebudayaan berasal dari masyarakat dan masyarakat tidak mungkin tanpa adanya kebudayaan. 2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial Budaya Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Faktor Internal Yang dimaksud faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain: 1) Bertambah dan berkurang penduduk Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga sistem hak milik atas tanah mengalami perubahan-perubahan, orang mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan sebagainya, yang sebelumnya tidak dikenal oleh masyarakat. 2 - 12 Unit 2 2) Penemuan-penemuan baru Inovasi atau innovation merupakan suatu proses sosial dan budaya yang besar, tetapi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Proses tersebut meliputi suatu penemuan unsur baru budaya, unsur kebudayaan baru tersebut disebarkan ke masyarakat, lalu diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi dua yaitu discovery dan invention. Discovery adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa alat baru atau ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian ciptaan individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut dalam hidup dan kehidupannya. Misalnya, adanya penemuan tentang mobil, yang diawali dengan penemuan S. Marcus dari Austria pada tahun 1875 tentang motor gas yang pertama. Kemudian motor gas tersebut diujicobakan pada kereta kuda, sehingga kereta tersebut dapat berjalan tanpa kuda. Pada saat itulah mobil menjadi suatu discovery. Setelah penemuan Marcus kemudian mengalami perbaikan dan percobaan dari pencipta lain dan sekitar tahun 1911 oleh Amerika Serikat menjadi bentuk mobil yang patent dan menjadi alat pengangkutan manusia yang cukup aman dan praktis. Dengan tercapainya bentuk itu, maka kendaraan mobil menjadi invention. Adapun faktor-faktor yang mendorong timbulnya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat adalah sebagai berikut: • adanya kesadaran masyarakat akan kekurangan kebudayaannya; • adanya kualitas para ahli dari suatu kebudayaan; • adanya perangsang bagi kegiatan-kegiatan penciptaan dalam masyarakat; • engaruh unsur-unsur budaya luar yang lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat; • adanya lembaga atau organisasi sosial yang mendorong ke arah penemuan baru tersebut. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 13 b. Pertentangan (konflik) dalam masyarakat Pertentangan (konflik) dalam nilai-nilai dan norma-norma, politik, etnis, dan agama dapat menimbulkan perubahan sosial budaya yang luas. Pertentangan individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma, serta adaptistiadat yang telah berjalan lama akan menimbulkan perubahan apabila individu-individu tersebut beralih dari nilai, norma, dan adat-istiadat yang telah diikuti selama ini. Misalnya, adanya anggapan masyarakat bahwa “makin banyak anak makin banyak rejeki” artinya setiap anak mempunyai rejeki sendiri-sendiri, sehingga tidak menimbulkan kecemasan setiap kali anaknya lahir. Di era sekarang ini pandangan itu mengalami perubahan, bahwa “makin banyak anak makin besar beban ekonomi”. Adanya perubahan pandangan tersebut akan mengurangi angka pertumbuhan penduduk dan kesejahteraan meningkat, karena adanya keseimbanggan antara kemampuan ekonomi dengan tanggung jawab membiayai anak. Contoh lain, adanya pandangan masyarakat Batak bahwa di dalam keluarga harus ada anak laki-laki untuk meneruskan garis keturunan keluarga. Pandangan tersebut mendorong keluarga yang belum mempunyai anak laki-laki untuk terus mendapatkannya, meskipun jumlah anaknya telah banyak. Akan tetapi perkembangan selanjutnya berkat adanya pengalaman, terutama bagi masyarakat Batak yang telah banyak merantau pikiran tersebut berubah menjadi lebih longgar. Mereka dapat berpandangan bahwa anak menantu adalah anak laki-laki mereka juga. Selain itu juga dapat dicontohkan dalam sejarah pertentangan antara kelompok konservatif dengan kelompok liberal dalam parlemen Belanda yang dimenangkan oleh kelompok liberal, telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya bagi masyarakat Indonesia. Seperti dihapuskannya tanam paksa, masuknya modal swasta ke Indonesia dan dilaksanakannya politik etis yang menimbulkan berbagai perubahan dalam struktur masyarakat dan berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. 2 - 14 Unit 2 c. Faktor Eksternal Perubahan sosial budaya dapat pula disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat, yaitu: 1) Lingkungan fisik Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, angin taufan, banjir besar, tanah longsor, dan lain-lain memungkinkan masyarakat pindah dari daerah asal ke daerah pemukiman baru. Berubahnya lingkungan fisik dapat juga diartikan berubahnya lahan penduduk lama demi kepentingan yang baru. Misalnya pembuatan waduk, jalan tol dan sebagainya, yang menyebabkan penduduk lama harus berpindah ke pemukiman baru. Perpindahan ini tidak jarang harus mengubah pola hidup sebelumnya atau bidang pekerjaannya. Contoh, nenek moyang kita dahulu mula-mula hidup dari berburu dan meramu harus pindah tempat tinggalnya karena banjir besar dan kemudian mereka menetap di suatu tempat yang baru memberi kemungkinan mereka untuk bertani, beternak, terus akhirnya menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan baru. Contoh lain, akibat dari pekerjaan manusia itu sendiri. Penebangan hutan yang semena-mena dapat menyebabkan banjir, tanah longsor dan sebagainya. 1) Peperangan Peperangan yang terjadi antara satu masyarakat atau negara dengan masyarakat lain menimbulkan berbagai dampak, sepertinya dampak yang ditimbulkan oleh adanya pemberontakan dan pertentanganpertentangan. Negara yang menang biasanya akan memaksakan negara yang takluk untuk menerima kebudayaannya yang dianggap kebudayaannya lebih tinggi tarafnya. 2) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat lain akan menyebabkan saling pengaruh. Selain itu, pengaruh budaya dapat berlangsung pula melalui komunikasi satu arah yaitu komunikasi masyarakat dengan media massa. Interaksi budaya tidak menjamin timbulnya pengaruh satu budaya terhadap budaya lainnya. Suatu masyarakat dapat saja menolak atau Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 15 menyeleksinya terlebih dahulu baru kemudian menyerap unsur-unsur budaya yang sesuai. Respon psikologis individu terhadap cross-cultural contact ada empat kemungkinan, yaitu: • type passing yaitu individu menolak kebudayaannya yang asli dan mengadopsi kebudayaan yang baru; • type chauvinist yaitu individu menolak sama sekali pengaruhpengaruh budaya asing, mereka kembali kepada kebudayaan asli mereka dan biasanya mereka menjadi nasionalis yang militant dan pejuang kuat untuk menolak pengaruh-pengaruh budaya asing tersebut; • type marginal yaitu respon yang terombang-ambing di antara kebudayaan asli sendiri dengan kebudayaan masyarakat alain yang asing tersebut.; dan • type mediating di mana individu dapat menyatukan bermacammacam identitas budayanya, mempunyai keseimbangan integrasi, dan memperoleh personality dua atau beberapa kebudayaan. Respon individu bersifat selektif, kombinasi, dan mensintesiskan, tanpa melupakan inti budayanya sendiri. 3. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat menolak adanya perubahan sosial budaya Penolakan terhadap suatu perubahan sosial budaya terutama yang disebabkan oleh faktor eksternal terjadi karena berbagai faktor, yaitu: a. Masyarakat merasa ragu-ragu, atau curiga terhadap sesuatu hal yang baru yang dianggap sebagai sesuatu hal yang bersifat negatif. Adanya pandangan seperti ini muncul dalam perilaku menolak langsung atau menolak terlebih dahulu sambil mempelajarinya untuk kemudian menerima atau menolak. b. Kurangnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat terhadap sesuatu yang baru tersebut, sehingga mereka menolak. c. adanya kecenderungan untuk tetap menyukai, memelihara sesuatu hal yang lama membuat inovasi terhalang. Misalnya, masih adanya sikap priyayi dan sikap feodalisme menghalangi seseorang untuk berorientasi pada prestasi individu. Kebalikan dari faktor-faktor penghambat perubahan sosial budaya di atas yaitu sikap terbuka, berpengalaman luas, berpikir positif di samping adanya 2 - 16 Unit 2 proses seleksi, menyukai sesuatu yang baru, dan lain-lain akan menjadi faktor pendorong bagi perubahan sosial budaya. Proses berlangsungnya perubahan sosial budaya dapat secara evolusi maupun secara revolusi. Perubahan secara evolusi biasanya berlangsung karena masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lingkungannya. Dalam perubahan secara evolusi ini prosesnya dapat disadari, dapat pula tidak disadari. Perubahan secara revolusi berlangsung dalam waktu cepat, tetapi dapat pula berlangsung dalam waktu yang relatif lama seperti revolusi industri di Inggris. Selain perubahan sosial budaya dapat berlangsung secara lambat atau cepat, perubahan tersebut dapat berlangsung karena direncanakan dan dapat pula tanpa suatu perencanaan. Walaupun suatu perubahan sosial budaya telah direncanakan ke arah tujuan yang akan dicapai, tetapi perubahan yang terjadi tidak selamanya berhasil seperti yang dikehendaki. Keberhasilan perubahan sosial budaya yang direncanakan banyak tergantung kepada rekayasa yang dilakukan oleh kemampuan perencana sosialnya. Menurut Rogers dan Shoemaker (1987) sebagaimana dikemukakan oleh Pelly Usman dan Asih Menanti (1994) perubahan sosial budaya mengikuti tiga tahap, yaitu: a. tahap pertama terjadi invensi yaitu proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan; b. tahap kedua difusi yaitu penyebaran atau pengkomunikasian ide-ide ke dalam sistem sosial; c. tahap ketiga konsekuensi yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. E. Konsep Kebudayaan Manusia lahir dan hidup di dalam suatu kebudayaan tertentu. Ia tidak dilengkapi dengan sarana biologis yang serba otomatis menjadi miliknya. Tumbuhan dan hewan hidup hanya berjalan, mengalir begitu saja. Hidup tumbuhan dan hewan tidak “mengangkat” diri dan hidupnya ketingkat yang lebih tinggi. Lain halnya dengan manusia, dia tidak hanya hidup tetapi juga subyek yang sadar diri. Hidup manusia tidak hanya berjalan, tetapi dia mengerti, menguasai dan turut campur tangan terhadap lingkungannya. Dengan demikian, manusia mengangkat hidupnya ke tingkat human level (insani). Hidup insani bukan hanya alam yang berjalan, tetapi alam yang dibudayakan (Driyarkara, 1989: 25-26). Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 17 Manusia diciptakan oleh kebudayaan tertentu dan di dalam lingkungan kebudayaan tertentu. Makhluk yang lahir di dunia ini belum dikatakan manusia melainkan harus dijadikan manusia. Manusia menjadi manusia oleh kebudayaan yaitu melalui adanya sistem pendidikan, bahasa, tata sopan santun, adat-istiadat, dan lain-lain. Kebudayaan menghasilkan manusia tertentu, contohnya kebudayaan Jawa menghasilkan manusia jawa. Semua kebudayaan adalah suatu proses belajar (dalam lingkungan tertentu), maka manusia yang campur tangan dan menyelenggarakan kebudayaannya juga mewariskan kepada generasi berikutnya. Sebagai contoh, keluarga di Jawa menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari juga berusaha mewariskan kepada anak-anaknya dengan cara mengajarkan tata cara berbahasa Jawa yang benar. Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, sementara itu pendukung kebudayaan adalah makhluk manusia itu sendiri. Sekalipun manusia akan mati, tetapi kebudayaan yang dimilikinya akan diwariskan pada keturunannya, demikian seterusnya. Pewarisan kebudayaan manusia, tidak selalu terjadi secara vertikal atau kepada anak cucu mereka, tetapi dapat pula secara horizontal yaitu manusia yang satu belajar kebudayaan dari manusia lainnya. Berbagai pengalaman manusia dalam rangka kebudayaannya, diteruskan dan dikomunikasikan kepada generasi berikutnya oleh individu lain (Poerwanto, 2005: 50). Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa bantuan kebudayaan, dan tidak ada kebudayaan tanpa penciptaan oleh manusia. Kebudayaan adalah ciptaan manusia, tetapi kebudayaan menguasai kehidupan manusia. Manusia dan kebudayaan bagaikan uang yang mempunyai dua sisi tidak dapat dipisahkan dan kebudayaan inilah yang membedakan makhluk manusia dengan tumbuhan dan hewan. Selanjutnya, sebenarnya apa yang dimaksud dengan konsep kebudayaan? Untuk lebih mendalami tentang konsep kebudayaan, pelajarilah bahan ajar berikut ini sampai selesai pembahasan. 1. Pengertian Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari “buddh”i yang berarti budi atau akal. Dengan demikian secara sederhana kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal (Koentjaraningrat, 1979:195). 2 - 18 Unit 2 Selain itu, ada yang mengupas kata budaya sebagai perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang mempunyai arti daya dari budi. Oleh karena itu mereka membedakan “budaya” dari “kebudayaan”. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Dengan kata lain, hasil dari ketiga unsur akal atau budi (cipta, rasa, dan karsa) itulah yang disebut dengan kebudayaan. Dalam bahasa asing lainnya terdapat kata culture merupakan bahasa Inggris, cultuur dalam bahasa Belanda, kultur dalam bahasa jerman yang semuanya itu sama artinya dengan kebudayaan. Kata-kata itu berasal dari kata Latin “colere” yang mempunyai arti mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah atau bertani. Berdasarkan kata-kata tersebut, maka kebudayaan adalah segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam guna memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Untuk lebih memahami konsep kebudayaan, berikut ini dikutip beberapa definisi kebudayaan sebagaimana dikutip oleh Widyosiswoyo (1996:33-34) antara lain: a. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. b. Menurut Ki Hadjar Dewantara, Kebudayaan berarti buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai tantangan dalam hidup dan penghidupannya, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. c. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir sehingga menurutnya pola kebudayaan itu sangat luas, sebab semua perilaku dan perbuatan tercakup di dalamnya dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir termasuk di dalamnya perasaan, karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran. d. Menurut C. A. van Peursen, mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang berlainan dengan hewan, maka manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah alam. Oleh karena itu, untuk dapat hidup manusia harus mengubah segala sesuatu yang telah disediakan oleh Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 19 alam. Misalnya, adanya beras agar dapat dikonsumsi harus diubah dulu menjadi nasi. Sebetulnya masih banyak definisi yang bisa kita dapatkan, namun demikian dengan adanya istilah kebudayaan dan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah milik manusia yang hidup bermasyarakat dan didapatkan melalui proses belajar. Secara umum juga dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat; b. kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi secara non genetis, tetapi diperoleh manusia melalui proses belajar; c. kebendaan kebudayaan dapat berupa gagasan, tindakan, dan hasil karya yang berbentuk material; d. kebudayaan sifatnya dinamis; e. kebudayaan dibutuhkan oleh manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 2. Unsur-Unsur Kebudayaan Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur tersebut, kebudayaan lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Menurut Clyde Kluckhohn ada tujuh unsur kebudayaan yang universal. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah bahasa, sistem peralatan dan perlengkapan hidup atau sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial atau sistem sosial, sistem pengetahuan, sistem religi, dan sistem kesenian. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda untuk menyimak penjelasannya di bawah ini dengan seksama! a. Bahasa Ernst Cassirer (1987:41) menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang menggunakan simbol (animal symbolicum), artinya manusia adalah makhluk yang menggunakan simbol khususnya bahasa. Dengan kata lain, bahasa berisi simbol atau lambang untuk mengkomunikasikan ide, gagasan atau pemikiran. Bahasa dapat dibedakan atas: 2 - 20 Unit 2 • bahasa isyarat, misalnya kentongan, gerakan tangan, anggukan, gelengan kepala dan isyarat lain yang diterima berdasarkan kesepakatan suatu masyarakat; • bahasa lisan diucapkan melalui mulut; • bahasa tulisan melalui buku, surat, koran, dan sebagainya. b. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau sistem teknologi Menurut Notonagoro (1987) manusia adalah makhluk yang bersifat monopluralis (jamak tetapi satu) yang terdiri dari susunan kodrat, sifat kodrat, dan kedudukan kodrat. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga, sedangkan jiwa mempunyai apa yang disebut dengan cipta, rasa, dan karsa. Dengan cipta, rasa dan karsa inilah manusia mampu menciptakan apa yang disebut teknologi. Teknologi adalah semua cara dan alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang meliputi alat-alat produksi, distribusi dan transportasi, wadah dan tempat untuk menyimpan makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta senjata. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya dari pada binatang. Misalnya, dengan mobil manusia dapat lebih cepat larinya daripada kijang, dengan pesawat terbang dapat terbang melebihi burung garuda. c. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi Jika dilihat dari tingkat teknologi yang dipergunakan, maka sistem mata pencaharian hidup dapat dibagi atas (Winataputra, 2003): 1) Masyarakat pemburu dan peramu (hunter and gathering). Ciri-ciri masyarakat tersebut adalah hidup berpindah-pindah tempat, ketergantungan pada alam, hidup dalam kelompok kecil, peralatan yang digunakan sederhana terbuat dari batu dan tulang, perbedaan sosial didasarkan pada jenis kelamin dan usia, pemilikan barang bersama (komunal), dan biasanya bersifat eksogamus (perkawinan dengan anggota di luar kelompoknya). 2) Pertanian berpindah-pindah atau berladang (primitive farming). Ciri dari masyarakat yang mata pencahariannya sebagai petani berpindah-pindah adalah mereka sudah mengenal pembudidayaan tumbuhan walaupun masih mengandalkan hujan sebagai sumber Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 21 pengairan, belum mengenal pupuk atau pemilihan benih, lahan pertanian dipilih hutan-hutan yang dekat dengan sumber air, tumbuhan hutan ditebang, ranting dan daunnya dibakar, tanah langsung ditanami tanpa diolah lebih dahulu, peralatan sederhana, penggunaan lahan relatif pendek yaitu dua atau tiga kali panen, kemudian ditinggalkan mencari lahan hutan baru, dan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. 3) Peratanian intensif (intensive farming). Masyarakat sudah hidup menetap, sudah menggunakan alat bantu hewan, sudah mengenal pemeliharaan tanaman, irigasi, usaha peningkatan kesuburan tanah, dan pemilihan benih. 4) Industri (manufacturing) Masyarakat di era industri ini sudah mengusahakan pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Industri dicirikan dengan penggunaan mesin-mesin mulai yang sederhana sampai modern. d. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial atau sistem sosial Kodrat manusia adalah sebagai makhluk monopluralis dan tidak ada manusia yang dapat hidup dan menjalani penghidupannya seorang diri, tetapi pasti memerlukan bantuan orang lain. Manusia hidup tanpa bantuan manusia lain tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya di muka bumi. Manusia hidup di dalam masyarakat ada rasa saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Manusia yang hidup sendiri tanpa hidup bersama dengan orang lain di dalam masyarakat, maka kehidupan manusia tidak mempunyai makna yang jelas. Agar manusia dapat mempunyai hidup yang bermakna, maka salah satu yang dijalani adalah membentuk keluarga melalui perkawinan. Perkawinan adalah hubungan permanen antara laki-laki dan perempuan yang diakui sah oleh masyarakat. Perkawinan mensahkan hubungan seksual dan melegalkan kedudukan hukum atas pengasuhan anak serta pewarisan. Walaupun pada dasarnya perkawinan hanya melibatkan dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, tetapi akan melibatkan hubungan-hubungan kerabat masing-masing pasangan dan di dalam perkawinan terlibat emosi seperti kasih sayang, hubungan ekonomi, politik, agama, dan pendidikan. 2 - 22 Unit 2 Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat sebagai suatu kesatuan. Dalam setiap masyarakat pada umumnya mempunyai aturan tentang tempat tinggal pasangan suami isteri yang baru kawin. Aturan tersebut adalah: 1) matrilokal yaitu pasangan suami isteri baru menetap di tempat ibu si isteri atau kerabat isteri; 2) patrilokal yaitu pasangan suami isteri baru menetap di tempat ayah si suami atau kerabat suami; 3) bilokal yaitu pasangan suami isteri baru secara bergantian tinggal di kerabat suami dan kerabat isteri ; 4) ambilokal yaitu pasangan suami isteri baru mempunyai kebebasan untuk memilih, mau tinggal di kerabat suami atau isteri; 5) avunkulokal yaitu pasangan suami isteri baru tinggal di tempat saudara laki-laki ibu dari suami; 6) natalokal yaitu pasangan suami isteri baru tinggal di tempat kelahiran masing-masing; 7) neolokal yaitu pasangan suami isteri baru tinggal di tempat yang baru, tidak di kerabat suami maupun isteri. Selain aturan tempat tinggal di setiap masyarakat juga mengenal adanya sistem kekerabatan yaitu garis keturunan yang berdasarkan pertalian darah disebut sanak saudara (kindred). Sistem kekerabatan ada yang bersifat: 1) Unilinial yaitu keturunan ditelusuri melalui satu garis keturunan saja melalui bapak atau ibu, yang meliputi: • Matrilineal (garis keturunan dari pihak isteri atau ibu). Contohnya suku Minangkabau. • Patrilinial (garis keturunan dari pihak suami atau bapak). Contohnya adalah Suku Batak. 2) Bilinial yaitu garis keturunan ditelusuri melalui garis ibu atau bapak secara bersama- sama. Contohnya adalah suku Sunda. Sistem kekerabatan yang bersifat unilinial dan masih dapat ditelusuri ikatan darahnya oleh individu (ego) disebut lineage. Sedangkan mereka yang masih menganggap satu garis keturunan, tetapi sudah tidak dapat ditelusuri lagi disebut clan (marga). Misalnya, marga Siahaan dalam suku batak masih tetap merasa satu keturunan, tetapi masing-masing individu sudah tidak dapat melacak lagi, karena jumlahnya sudah sangat banyak. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 23 Kekerabatan yang lebih luas dari marga disebut suku. Menurut Koentjaraningrat (1979) suku adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesamaan identitas akan persatuan kebudayaan atau kesamaan kebudayaan seperti bahasa, sistem kekerabatan dan adat istiadat yang lain. e. Sistem pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia dengan cara belajar, baik belajar dari lingkungan alam, lingkungan sosial maupun lingkungan budayanya. Pengetahuan yang sifatnya universal meliputi pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan (flora) dan binatang (fauna), ruang dan waktu, bilangan, tubuh manusia, dan perilaku antar sesama manusia. Pengetahuan tentang alam tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu pengetahuan dasar bagi masyarakat yang mempunyai mata pencaharian pertanian. Bagi masyarakat petani tidak dapat mengabaikan pengetahuan tentang tumbuhan di sekitarnya. Misalnya, pengetahuan tentang rempahrempah, mereka menggunakan pengetahuan ini untuk menyembuhkan penyakit. Pengetahuan tentang alam binatang (fauna) merupakan pengetahuan dasar bagi masyarakat yang mata pencahariannya berburu, perikanan, juga pertanian. Daging binatang merupakan makanan utama bagi masyarakat yang hidupnya berburu. Oleh karena itu mereka harus tahu kapan binatang atau ikan berkumpul di sungai. Pengetahuan tentang tubuh manusia, sudah dimiliki oleh masyarakat yang belum begitu maju, di mana mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang cirri-ciri tubuh manusia, letak dan susunan urat-urat, susunan tulang, dan sebagainya. Pengetahuan tersebut dipakai untuk menyembuhkan penyakit, misalnya dengan cara dipijat. Pengetahuan tentang konsep waktu dan ruang juga ada dalam kebudayaan yang belum terpengaruh ilmu eksakta modern. Banyak kebudayaan mengenal suatu sistem untuk jumlah-jumlah besar, mengukur, menimbang, mengukur waktu (penanggalan), dan sebagainya. 2 - 24 Unit 2 f. Sistem religi (kepercayaan) Adanya keterbatasan manusia dalam memahami, memikirkan dan menganalisa keadaan dan kejadian alam dan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gempa bumi, gunung meletus, kelahiran, kematian, ada orang jahat, ada orang sombong, dan perilaku lainnya yang menyimpang dari nilai dan norma masyarakat, menyebabkan manusia sadar akan adanya kekuatan di luar dirinya sendiri yang disebut kekuatan supranatural. Dengan adanya kesadaran terhadap kekuatan supranatural melahirkan sistem kepercayaan. Seperti kepercayaan kepada roh nenek moyang (animisme), kepercayaan kepada kekuatan alam (dinamisme), kepercayaan yang menganggap suci terhadap binatang tertentu (totemisme), pemujaan kepada pelaksana upacara (shamanisme), percaya kepada dewa-dewa, dan sebagainya. Manusia berusaha mendekatkan diri kepada sesuatu yang dianggap mempunyai kekuatan supranatural dan guna menghindari dari hal-hal yang sifatnya negatif dilaksanakan berbagai cara, misalnya dengan cara sesaji dan berbagai macam upacara dan dari inilah timbul sistem upacara keagamaan. Agama berbeda dengan aliran kepercayaan. Agama adalah keyakinan yang harus diterima oleh penganutnya dan memuat berbagai aturan tentang sesuatu yang harus dipatuhi. Sifat agama adalah menuntun penganutnya agar mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Agama berasal dari bahasa Sansekerta a artinya tidak, gama artinya kacau. Jadi agama tidak kacau atau teratur. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Buda. Agama menjadi identitas setiap penganutnya, memberikan dorongan spiritual dalam bertingkah laku, memberi arah dalam menjalani kehidupan di dunia. Dengan adanya ketaatan dalam menjalankan agama, maka tercipta kedisiplian, ketekunan, rasa kebersamaan, saling hormat-menghormati, jujur, dan sebagainya. Semuanya itu sangat diperlukan dalam menjalin hubungan, baik individu dengan Tuhannya, individu dengan individu, maupun individu dengan masyarakat. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 25 g. Sistem kesenian Kesenian pada umunya dapat dibedakan: 1) seni rupa meliputi seni patung, seni pahat, seni lukis, dan seni rias; 2) seni suara meliputi seni vokal (suara), seni musik, seni sastra seperti puisi, prosa, novel; 3) seni gerak meliputi drama, pantomim, seni tari, dan sebagainya. Berbagai macam kesenian tersebut merupakan pranata yang dipergunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia yang bersumber pada perasaan. Seperti menggambar pada sebagian anggota tubuh (tatto) tujuannya awalnya adalah untuk menyamar dari musuh dan binatang buruan. Mengenai seni patung dan seni pahat (relief pada candi), seni tari di Bali tidak dapat dipisahkan perkembangannya dari agama Hindu dan Buda. Semakin berkembang teknologi, semakin bervariasi pula usaha mnusia untuk mengekspresikan rasa keindahannya dalam bentuk berbagai jenis kesenian. 3. Wujud Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat (1979:200-204) ketujuh unsur kebudayaan tersebut masing-masing mempunyai tiga wujud kebudayaan. Adapun wujud kebudayaan itu adalah sebagai berikut: a. Sistem budaya (cultural system) Wujud kebudayaan pada tingkat ini sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma- norma, peraturan, dan sebagainya. Sifatnya masih abstrak, tidak dapat diraba atau difoto, lokasinya ada di kepalakepala atau dalam alam pikiran masyarakat di mana kebudayaan itu berada. Apabila warga masyarakat menyatakan idenya dalam tulisan, maka lokasi wujud kebudayaan ideal tadi berada dalam karangan atau buku-buku hasil karya penulis warga masyarakat yang bersangkutan. Pada zaman sekarang wujud kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam flash disk, kartu computer, pita computer, dan lain-lain. Ide-ide dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan-gagasan itu saling terkait antara satu dengan yang lain, sehingga membentuk sustu sistem. 2 - 26 Unit 2 Para ahli antropologi dan sosiologi menyebutnya sebagai sistem budaya atau (cultural system). Dalam bahasa Indonesia untuk menyebut wujud kabudayaan yang bersifat ideal ini, yaitu adat atau adat-istiadat. b. Sistem sosial (social system) Wujud kedua dari kebudayaan disebut sistem sosial (social system). Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dari hari ke hari menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Aktivitas-aktivitas manusia dalam sistem sosial ini bersifat kongkret, bisa difoto, bisa diobservasi. c. Berupa kebudayaan fisik Wujud kebudayaan fisik adalah benda-benda hasil karya manusia. Sifat dari wujud kebudayaan ini sifatnya paling kongkret, misalnya rumah, sepeda motor, komputer, kain batik, kancing baju, dan sebagainya. Sebagai contoh, sistem kepercayaan, mempunyai wujud sebagai sistem keyakinan dan gagasan-gagasan tentang Tuhan, dewa-dewa, roh-roh halus, neraka, sorga, dan sebagainya. Selain itu juga mempunyai wujud sistem sosialnya berupa pelaksanaan upacara-upacara keagamaan, organisasi-organisasi keagamaan, dan kegiatan-kegiatan sosial yang dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan. Sedangkan wujud kebudayaan yang ketiga adalah kebudayaan fisik berupa kitab suci, bangunan gedung gereja, candi, patung, peralatan upacara-upacara. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa setiap unsur kebudayaan itu berawal dari ide-ide, nilai-nilai, norma-norma (sisten budaya) kemudian mendorong adanya perilaku sosial dalam bentuk sosialisasi dan interaksi (sistem sosial) dan akhirnya akan menghasilkan benda-benda dan peralatan (kebudayaan fisik). Latihan Untuk lebih memahami materi konsep sejarah dan kebudayaan, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Mengapa konsep waktu begitu penting dalam sejarah? 2. Mengapa perubahan sosial dan kebudayaan sulit untuk dibedakan secara tegas? Jelaskanlah dengan kata-kata Anda sendiri! Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 27 3. Mengapa kebudayaan penting dalam mempertahankan hidup dan penghidupan manusia dalam masyarakat? 4. Menurut C. Kluckhohn ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Cobalah Anda sebutkan dan jelaskan dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri! 5. Sementara itu menurut Koentjaraningrat kebudayaan itu mempunyai tiga wujud. Jelaskanlah dengan membuat contoh dari salah satu unsur kebudayaan yang mempunyai tiga wujud kebudayaan! Petunjuk Jawaban Latihan 1. Silahkan Anda membaca uraian tentang konsep waktu dalam sejarah, kemudian Anda simpulkan! 2. Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam masyarakat. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda baca kembali materi tentang pengertian perubahan sosial budaya. 3. Kebudayaan dan manusia dalam masyarakat merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Di mana ada masyarakat di situ ada kebudayaan. Untuk lebih jelasnya cobalah Anda baca dan pahami tentang pengertian kebudayaan dan definisi kebudayaan menurut beberapa tokoh dalam bahan ajar khususnya unit-2 tentang konsep kebudayaan. 4. Unsur-unsur kebudayaan itu meliputi bahasa, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem religi, dan kesenian. Agar pemahaman Anda menjadi lebih jelas bacalah kembali materi tentang unsur-unsur kebudayaan. 5. Kebudayaan itu mempunyai tiga wujud yaitu sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Untuk jelasnya, silahkan Anda membaca ulang pokok bahasan tentang wujud kebudayaan. 2 - 28 Unit 2 Rangkuman Sejarah adalah rekonstruksi masa lampau tentang apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Seorang sejarawan dapat menulis apa saja asal memenuhi syarat untuk disebut sejarah. Dimensi waktu dalam sejarah sangat penting, karena peristiwa yang menyangkut manusia itu terjadi dan berlangsung dalam dimensi ruang dan waktu. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan (continuity). Atas kesadaran manusia, maka waktu dibagi menjadi tiga dimensi yaitu waktu yang lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang dalam satu kontinuitas. Sejarah bertugas untuk membuka peristiwa masa lampau manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan mengikuti perkembangan dari masa lampau hingga masa sekarang dan dijadikan pedoman di masa yang akan datang. Manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalani hidup dan penghidupannya selalu mengalami apa yang disebut perubahan. Perubahan itu berlangsung terus menerus berlanjut dan berkesinambungan dari masa lampau hingga sekarang dan akan terus terjadi pada masa yang akan datang. Ada dua macam perubahan yaitu perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, namun demikian keduanya tidak dapat dipisahkan secara tegas karena saling terkait. Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu: 1. perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat, 2. perubahan yang menimbulkan pengaruh kecil dan perubahan yang menimbulkan pengaruh besar, dan 3. perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya ada yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan ada yang berasal dari luar masyarakat (eksternal). Kebudayaan tidak diwariskan secara biologis, tetapi diperoleh melalui proses belajar yang didukung oleh cipta, rasa, dan karsa. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 29 sukar manusia membentuk kebudayaan. Dengan adanya kebudayaan maka manusia dapat mempertahankan hidupnya. Kebudayaan meliputi kebudayaan yang bersifat material maupun kebudayaan yang bersifat non material. Kebudayaan mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal, maksudnya unsur tersebut dimiliki oleh semua budaya manusia dari masyarakat sederhana sampai masyarakat modern. Menurut C. Kluckhohn unsur-unsur kebudayaan itu meliputi bahasa, sistem peralatan dan hidupdan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem religi, dan kesenian. Ketujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal itu menurut Koentjaraningrat mempunyai tiga wujud yaitu sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Tes Formatif 1 1. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun yang artinya … A. pohon kayu B. kisah C. ceritera D. silsilah 2. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian manusia dalam masyarakat yang terjadi dalam waktu … A. sepanjang waktu B. yang lampau dan masa kini C. lampau, masa kini, dan masa yang akan dating D. yang lampau 3. Sejarah adalah ilmu pengetahuan tentang rangkaian peristiwa pada masyarakat dengan segala aspek kehidupannya secara kontinyu dari awal samapi sekarang. Definisi itu berasal dari … A. Ismaun B. Muhammad Yamin C. James Bank D. Kontowijoyo 2 - 30 Unit 2 4. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari masyarakat sendiri adalah sebagai berikut, kecuali … A. terjadinya konflik dalam masyarakat B. penemuan-penemuan baru C. peperangan dengan bangsa lain D. bertambah dan berkurangnya penduduk 5. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat menolak adanya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut, kecuali A. masyarakat merasa ragu-ragu B. kurangnya pendidikan dan pengetahuan C. adanya kecenderungan untuk tetap menyukai sesuatu yang lama D. adanya kaidah-kaidah bermasyarakat 6. Adanya penemuan unsur kebudayaan baru, baik yang berupa alat atau ide, yang diciptakan oleh individu dalam masyarakat dan sudah diakui, diterima, dan diterapkan dalam kehidupannya disebut … A. discovery B. invention C. innovation D. association 7. Respons psikologis individu terhadap cross-cultural contact ada bermacammacam tipe. Jika individu menolak kebudayaannya yang asli dan mengambil kebudayaan asing disebut type … A. chauvinist B. marginal C. passing D. mediating 8. Masyarakat yang mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai mereka mampu bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi adalah masyarakat di jaman … A. upper savagery B. upper barbarisan C. middle barbarisan D. lower barbarisan Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 31 9. Masyarakat Jawa di era global ini masih ada yang melakukan kenduri dengan segala bentuk masing-masing daerah. Kenduri merupakan bentuk budaya yang disebut … A. difusi B. akulturasi C. asimiliasi D. inovasi 10. Pernyataan berikut ini yang benar adalah … A. perubahan kebudayaan tidak berpengaruh terhadap perubahan sosial B. perubahan unsur-unsur budaya tidak akan mempengaruhi perubahan kehidupan masyarakat pendukungnya C. perubahan unsur-unsur sudah pasti akan merubah syitem masyarakat D. perubahan unsur-unsur budaya yang kecil-kecil biasanya tidak berdampak pada perubahan sistem dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif sub unit-2.1 yang terdapat di bagian akhir unit-2 ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan sub unit-2.1. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10 Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan unit selanjutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengualangi kegiatan belajar sub unit-2.1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 2 - 32 Unit 2 Subunit 2 Konsep Produksi, Distribusi, dan Konsumsi S esuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk monopluralis mempunyai keinginan atau kebutuhan yang bermacam-macam. Kebutuhan orang satu berbeda dengan kebutuhan orang lain. Kebutuhan sekarang berbeda dengan kebutuhan pada masa yang akan datang. Selain itu kebutuhan manusia senantiasa bertambah, baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Kebutuhan manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu: 1. Menurut Intensitasnya (tingkat kepentingannya) Berdasarkan intensitasnya kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder , dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi. Terpenuhinya kebutuhan primer ini dimaksudkan untuk mempertahankan hidup secara layak. Apabila kebutuhan primer ini tidak dapat dipenuhi, maka manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya sebagai layaknya manusia. Adapun kebutuhan yang termasuk kebutuhan primer adalah makan, minum, sandang, papan. Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang akan terpenuhi jika kebutuhan primer sudah dapat terpenuhi. Yang termasuk kebutuhan sekunder misalnya kebutuhan terhadap alat-alat rumah tangga, televisi, sepeda motor, meja kursi, tempat tidur, kulkas. Kebutuhan sekunder ini juga disebut juga kebutuhan cultural, karena timbulnya kebutuhan ini karena meningkatkan peradaban atau kebudayaan atau lingkungan di mana manusia berada. Semakin tinggi peradaban manusia, maka semakin banyak dan semakin baik tuntutan kebutuhan yang diinginkan. Selain itu, dengan adanya lingkungan yang berbeda dapat menyebabkan permintaan barang-barang yang berbeda pula. Kebutuhan tersier yaitu merupakan kebutuhan terhadap barang-barang mewah. Sebagai contoh kebutuhan terhadap emas, berlian, mobil mewah. Karena pengaruh lingkungan, di era global sekarang ini orang berusaha memenuhi kebutuhan tersier, meskipun pendapatan mereka sebenarnya belum mencuupi. Mereka merasa malu dengan teman-teman jika tidak mampu memiliki barang mewah tersebut. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 33 2. Menurut Jangka Waktunya Menurut jangka waktunya kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi kebutuhan sekarang, kebutuhan masa yang akan datang, dan kebutuhan yang tidak menentu. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang tidak dapat ditunda. Misalnya kebutuhan obat untuk orang sakit. Kebutuhan orang untuk masa yang akan datang adalah kebutuhan yang disediakan sekarang, tetapi penggunaannya untuk masa yang akan datang. Misalnya menabung untuk mencukupi kebutuhan masa yang akan datang, asuransi untuk memenuhi kebutuhan di hari tua, bersekolah untuk bekal hidup di masa datang. Sedangkan kebutuhan yang tidak tertentu waktunya merupakan kebutuhan yang tidak diperkirakan sebelumnya, sehingga kebutuhan ini bersifat mendadak. Misalnya kebutuhan yang disebabkan adanya kecelakaan, kematian, sakit dan sebagainya. 3. Kebutuhan Menurut Sifatnya Menurut sifatnya kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Contoh kebutuhan jasmani adalah makan, minum, pakaian, rumah. Sedangkan kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jiwa. Sebagai contoh kebutuhan akan pendidikan, hiburan, agama, dan ketenteraman. 4. Menurut subyek yang membutuhkan Kebutuhan berdasarkan subyek yang membutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan individu dan kebutuhan secara kelompok,. kebutuhan individu antara yang satu dengan yang lain tidak sama. Sedangkan kebutuhan kelompok ditujukan untuk kepentingan bersama, misalnya kebutuhan keamanan, persatuan, peraturan tata tertib, dan perlindungan. Untuk memenuhi semua kebutuhan di atas baik yang berupa barang maupun jasa ternyata tidak mudah, tetapi memerlukan pengorbanan baik yang berupa tenaga, pikiran, waktu, kesempatan. Dengan demikian barang dan jasa yang dibutuhkan manusia harus diadakan melalui kegiatan ekonomi, di mana kegitan tersebut meliputi kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Oleh karena itu simaklah penjelasan berikutnya. 2 - 34 Unit 2 A. Produksi 1. Pengertian produksi Pengertian produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit yang dimaksud produksi adalah setiap kegiatan atau usaha untuk menghasilkan barang, sehingga jika tidak ada wujud barang yang dihasilkan, maka kegiatan itu tidak termasuk produksi. Sedangkan dalam arti luas yang dimaksud dengan produksi adalah setiap kegiatan atau usaha untuk menciptakan atau meningkatkan “nilai” kegunaan suatu barang. Suatu barang dikatakan memiliki nilai kegunaan apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan manusia. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai obyektif dan nilai subyektif. Yang dimaksud dengan barang atau jasa mempunyai nilai obyektif adalah kesanggupan barang untuk memuaskan kebutuhan manusia. Misalnya, sepiring nasi dapat memenuhi kebutuhan manusia akan makanan. Nilai subyektif artinya, arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. Tindakan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang dapat dilakukan dengan cara: 1. kegiatan untuk menciptakan barang baru, misalnya kegiatan pertanian, perikanan, peternakan dan pertambangan; 2. kegiatan dengan cara mengubah bentuk, sehingga barang tersebut meningkat kegunaannya. Misalnya kayu diubah menjadi meja, kursi, almari dan sebagainya; 3. kegiatan memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain yang memerlukan, sehingga barang tersebut kegunaannya meningkat. Misalnya, pasir di sungai dipindahkan ke kota tempat pembangunan; 4. mengatur waktu penggunaan suatu barang. Misalnya, padi pada waktu panen harganya murah, kemudian disimpan dalam gudang dan pada saat musim peceklik padi tersebut dijual; 5. kegiatan memindahkan hak milik, sehingga kegunaannya meningkat, misalnya melalui perdagangan. Misalnya, sebuah cangkul dan sabit yang masih dimiliki oleh toko kegunaannya kurang, setelah dibeli dan menjadi milik petani maka kegunaannya meningkat. 6. kegiatan menyediakan jasa. Misalnya, tindakan yang dilakukan seorang dokter ketika sedang merawat pasien, seorang guru yang sedang mengajar Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 35 murid-muridnya, kegiatan perbengkelan, persewaan perkakas, perbankan, asuransi, dan sebagainya. Dengan memperhatikan pengertian produksi dalam arti luas, maka kita mendapatkan gambaran bahwa tidak semua kegiatan produksi berupa perubahan bentuk. Seorang pedagang yang memindahkan hasil produksi gabah dari suatu tempat ke tempat lain juga disebut berproduksi. Sebab gabah yang disuatu tempat produksi melimpah bernilai rendah, maka dengan memindahkan gabah tersebut menjadi bertambah nilainya di tempat lain. Dengan demikian seorang pedagang tersebut telah menambah manfaat atas gabah tersebut. Kegiatan produksi dapat dilakukan oleh perseorangan, maupun oleh badan usaha. Badan usaha dapat dapat berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Orang atau badan uaha yang kegiatannya memproduksi atau menghasilkan barang disebut produsen, sedangkan barang yang dihasilkan disebut produk atau output. Setiap kegiatan mempunyai tujuan tidak terkecuali kegiatan produksi. Tujuan produksi baik perseorangan maupun perusahaan adalah mencari laba atau keuntungan. Laba akan diperoleh apabila penerimaan dari hasil penjualan barang yang dihasilkan lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Oleh sebab itu, seorang produsen tidak akan memproduksi apabila tidak mendapatkan laba. Sebaliknya, apabila laba yang diperoleh itu semakin banyak, maka produsen akan terdorong untuk menghasilkan barang lebih banyak. 2. Faktor-faktor Produksi Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan manusia sebagian besar harus diproduksi. Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan faktor-faktor produksi. Adapun yang dimaksud dengan faktor produksi adalah sesuatu yang diperlukan dalam melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut adalah sebagai berikut: a. Sumber daya alam (natural resources) Yang dimaksud sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam ini dapat berupa tanah, pasir, hewan, bahan-bahan tambang, dan sebagainya. Sumber daya alam dapat dikelompokkan menjadi dua macam: 2 - 36 Unit 2 1) sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources), yaitu kekayaan alam yang dapat diremajakan atau diusahakan kembali. Misalnya, hutan dapat diremajakan kembali melalui reboisasi, hewan dapat dikembang-biakkan sehingga jumlahnya memenuhi kebutuhan, 2) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources), yaitu kekayaan alam yang tidak dapat diremajakan atau diusahakan kembali. Apabila sumber daya alam tadi sudah habis, maka tidak dapat diusahakan kembali, sehingga pemakaiannya harus diperhitungkan benar-benar dengan tetap menjaga kebutuhan di masa yang akan datang dan tidak merugikan generasi yang akan datang. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui antara lain minyak bumi, batubara, besi, dan sebagainya. b. Sumber Daya Manusia (human resources) Yang dimaksud sumber daya manusia adalah kemampuan atau usaha manusia baik yang berupa jasmani maupun rohani, yang digunakan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang dalam melakukan pekerjaannya dengan menggunakan pikiran, misalnya seorang pimpinan perusahaan, pengarang, dan sebagainya. Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang dalam melakukan pekerjaannya banyak menggunakan kemampuan fisiknya, antara lain buruh, kuli, tukang becak, dan pesuruh. Di lain pihak tenaga kerja dapat juga dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) tenaga kerja terdidik (skilled labaur), 2) tenaga kerja terlatih (trained labaur), dan 3) tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labaur). Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal. Sebagai contoh, antara lain dokter, insinyur, dan guru. Tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja yang dihasilkan melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus. Misalnya penjahit, sopir, tukang cukur, tukang batu, dan tukang kayu. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 37 Sedangkan tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan tertentu maupun latihan tertentu. Contoh tukang sapu, laden tukang, buruh gendong, pesuruh, dan sebagainya. c. Sumber Daya Modal (Capital Resources) Sumber daya modal di sini adalah segala daya atau barang yang dihasilkan untuk dipakai menghasilkan barang atau jasa selanjutnya. Contohnya adalah uang, tanah, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, gedung, dan sebagainya. Dilihat dari asal atau sumber modal, maka modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik atau calon pemilik. Modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman baik yang berasal dari perseorangan atau perusahaan bank. Dilihat dari kepentingannya, modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal pribadi dan modal masyarakat. Modal pribadi adalah modal yang digunakan untuk menghasilkan barang /jasa untuk memenuhi kepentingannya sendiri, misalnya kendaraan pribadi yang disewakan, rumah yang disewakan, dan lain-lain. Modal masyarakat adalah modal yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya modal untuk membangun jembatan, jalan raya, rumah sakit, dan sebagainya. d. Keterampilan Pengusaha (skill) Pengusaha adalah orang yang bertanggungjawab terhadap suatu usaha berani mengambil inisiatif dan yang mengambil keputusan serta berani menanggung segala resiko.Tugas pengusaha adalah mengatur dan menentukan serta mengkombinasikan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Oleh sebab itu seorang pengusaha perlu memiliki keterampilam dalam hal mengkombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilakan barang dan jasa. Keterampilan pengusaha untuk mengatur berbagai faktor produksi inilah yang merupakan faktor keempat dari proses produksi. Keterampilan pengusaha sangat dibutuhkan dalam proses produksi, karena tanpa adanya keterampilan dari pengusaha, maka sumber daya alam, tenaga kerja dan modal akan tetap tinggal. 2 - 38 Unit 2 Kebutuhan manusia semakin lama semakin bertambah baik jumlah maupun kualitasnya. Pada masyarakat yang masih tradisional, kebutuhan mereka sederhana dan relatif terbatas, sedangkan pada masyarakat yang sudah maju kebutuhan mereka bermacam-macam. Oleh sebab itu, produksi harus ditingkatkan atau diperluas guna menambah jumlah dan jenis barang yang diproduksi maupun untuk meningkatkan kualitas barang. Untuk memperluas produksi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1) Ekstensifikasi Ekstensifikasi adalah meningkatkan produksi dengan cara menambah atau memperluas faktor produksi yang digunakan. Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi pertanian dilakukan dengan cara menambah luas lahan pertanian. 2) Intensifikasi Intensifikasi adalah meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan produktivitas tanpa menambah faktor produksi. Misalnya dibidang pertanian, untuk meningkatkan produksi digunakan bibit unggul, cara menanam yang diatur, pemupukan yang teratur, penyiangan yang teratur, dan sebagainya. 3) Diversifikasi Diversifikasi adalah usaha meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis hasil poduksi. Barang-barang yang dihasilkan ditambah jenis atau mutunya sehingga akan meningkatkan nilai produksinya. Misalnya dibidang pertanian, sawah tidak hanya ditanami satu jenis tanaman tetapi dari berbagai jenis tanaman (tumpang sari). B. Distribusi 1. Pengertian Distribusi Distribusi adalah semua kegiatan untuk menyalurkan atau memindahkan barang/jasa dari produsen ke konsumen. Produsen adalah mereka yang menghasilkan barang/jasa. Sedangkan konsumen adalah mereka yang menggunakan atau memakai barang/jasa. Dalam kenyataan hidup, produsen dan konsumen tidak selalu ada di wilayah yang sama. Mungkin letak produsen berada di luar kota, sedangkan tempat tinggal konsumen berada di kota atau sebaliknya. Barang-barang yang sudah Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 39 diproduksi tidak akan berguna jika jauh dari konsumen. Oleh karena itu, barang-barang tersebut harus didekatkan kepada konsumen dengan cara disalurkan atau didistribusikan. Lembaga atau orang yang bertugas menyalurkan barang dari produsen ke konsumen disebut distributor. 2. Fungsi Distribusi Sebagian besar barang-barang yang dihasilkan oleh produsen agara sampai ke tangan konsumen memerlukan proses yang panjang. Tempat tinggal konsumen tidak selalu berada dalam satu wilayah dengan produsen. Tempat tinggal konsumen tidak sama, tetapi terpisah-pisah. Oleh karena itu untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan distribusi sangat penting. Tanpa adanya distribusi, barang-barang yang dihasilkan tidak akan sampai ke konsumen. Dengan demikian fungsi distribusi adalah: a. menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen; dan b. membantu memperlancar pemasaran, sehingga barang-barang yang dihasilkan produsen dapat segera terjual kepada konsumen. Dalam kegiatan distribusi, faktor waktu memagang peranan yang penting. Kegunaan barang akan maksimal jika barang yang dibutuhkan itu dapat diperoleh pada saat diperlukan. Sebaliknya distribusi yang tidak tepat waktunya akan menimbulkan kerugian bagi produsen atau konsumen, yaitu produsen kehilangan keuntungan dan konsumen kepuasannya berkurang. Misalnya menjelang hari raya Natal, banyak penduduk yang memerlukan baju baru. Seandainya distribusi pakaian terlambat, maka pakaian tidak terjual sehingga perusahaan kehilangan keuntungan. Sementara itu banyak orang kecewa, karena tidak dapat mengenakan baju baru pada saat hari raya Natal tersebut. 3. Saluran Distribusi Menurut Vernon dan Jacskon (1994) sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra (2003), jenis saluran distribusi berdasarkan intensitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu: a. bentuk intensif yaitu jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil; b. bentuk selektif yaitu jenis distribusi yang hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer; 2 - 40 Unit 2 c. bentuk eksklusif yaitu saluran distribusi yang hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu untuk menangani produk. Saluran distribusi yang sekarang ini kita jumpai dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran langsung dan saluran tidak langsung. Saluran distribusi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. saluran distribusi langsung dari produsen ke konsumen. Biasanya hanya sedikit barang yang dipasarkan secara langsung. Misalnya seorang petani menjual berasnya kepada konsumen dengan cara dibawa sendiri ke pasar, atau peternak penghasil susu menjualnya sendiri dengan cara pergi kerumah-rumah dengan sepedanya; dan b. saluran tidak langsung, yang dibagi menjadi dua yaitu dari produsen ke pengecer ke konsumen dan dari produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen 4. Lembaga-Lembaga Distribusi Keberadaan lembaga distribusi sangat penting dalam kegiatan ekonomi, karena melalui lembaga distribusi inilah barang-barang produksi dari prpdusen dapat dijual ke konsumen. Adapun lembaga-lembaga distribusi itu adalah sebagai berikut: a. Grosir (wholesaler) Yang dimaksud grosir adalah pedagang perantara yang membeli barang dagangan untuk dijual kembali terutama kepada pengusaha lain bukan kepada konsumen. Grosir berfungsi untuk mengumpulkan dan menyebarkan barang produksi. Grosir merupakan sumber pasokan yang penting bagi pengecer. b. Agen Agen adalah pedagang perantara yang tidak membeli dan memiliki barang yang mereka jual. Agen biasanya dibayar dengan suatu komisi berdasarkan volume penjualannya. c. Pedagang eceran (Retailer) Pengecer adalah suatu pedagang yang membeli barang-barang dari produsen atau grosir kemudian menjualnya kepada konsumen. Pedagang Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 41 eceran meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan penjualan barang dan jasa untuk konsumen terakhir. 5. Alat-Alat Distribusi Untuk memperlancar pelaksanaan distribusi diperlukan alat-alat yaitu: a. Alat pengangkut Alat pengangkut berguna untuk memindahkan atau menyalurkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Alat pengangkut diperlukan guna memperlancar distribusi, sehingga barang tersebut dapat sampai ke konsumen tepat pada waktunya. b. Alat penyimpanan (Gudang) Gudang diperlukan untuk menyimpan barang yang belum terjual serta untuk menampung barang yang belum tersalurkan. Selain itu gudang digunakan untuk menghimpun barang jadi yang siap untuk dijual atau bahan baku yang digunakan untuk proses produksi. c. Alat promosi Promosi sangat penting dalam perdagangan yaitu usaha untuk memperkenalkan barang-barang kepada masyarakat umum. Melalui promosi diharapkan masyarakat umum sebagai konsumen tertarik, sehingga konsumen ada minat untuk membeli. Cara yang dapat digunakan dalam promosi antara lain melalui iklan, reklame, selebaran, pameran, majalah, radio, televisi, dan sebagainya. C. Konsumsi 1. Pengertian Konsumsi Konsumsi adalah tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan guna suatu barang. Selama masih hidup manusia memerlukan konsumsi, baik yang tinggal di daerah pedesaan maupun yang tinggal diperkotaan. Setiap hari manusia berkonsumsi baik yang berupa barang atau jasa. Berkurang atau hilangnya guna barang, karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Barang dan jasa merupakan alat untuk memenuhhi kebutuhan manusia. Secara garis besar barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian, sehingga setelah digunakan barang tersebut menjadi tidak berguna lagi. Sebagai contoh: makanan, minuman, buah-buahan, dan sebagainya. 2 - 42 Unit 2 b. Barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur dan akhirnya akan rusak atau habis kegunaannya. Misalnya meja-kursi, pakaian, sepatu, almari, radio, televisi, hand phone, dan sebagainya. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Melakukan Konsumsi Ada bebarapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi seseorang, antara lain: a. Tersedianya barang-barang yang dibutuhkan Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi akan mempengaruhi konsumsi seseorang. Apabila barang yang tersedia jumlahnya sedikit, maka mereka akan berusaha mengurangi konsumsi. b. Harga barang Tinggi rendahnya barang konsumsi akan mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi seseorang. Jika haraga barang konsumsi tinggi, maka konsumsi akan berkurang dan sebaliknya jika harga barang rendah maka konsumsi mereka bertambah. c. Penghasilan atau pendapatan Tinggi rendahnya penghasilan atau pendapatan seseorang akan mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi. Jika seseorang memiliki penghasilan tinggi artinya orang tersebut memiliki daya beli yang banyak, sehingga mereka mampu membeli barang dalam jumlah yang banyak sehingga konsumsi juga banyak. Sebaliknya jika pendapatan seseorang rendah, artinya daya beli yang dimilikinya juga rendah dan barang yang dapat dibelinya juga sedikit, sehingga konsumsi juga sedikit. Kebutuhan hidup manusia tidak terbatas sedangkan penghasilan atau pendapatan, maka tidak mungkin semua kebutuhan dapat terpenuhi. Oleh karena itu, kebutuhan-kebutuhan manusia perlu dikelompokkan berdasarkan atas penting tidaknya kebutuhan orang yang bersangkutan. Kebutuhan yang penting atau kebutuhan yang mendesak harus didahulukan untuk dipenuhi sedangkan kebutuhan yang kurang penting atau kurang mendesak dapat ditunda. Urutan kebutuhan seseorang yang disusun berdasarkan tingkat kepentingannya disebut skala kebutuhan. Skala kebutuhan setiap orang tidak sama mengingat tingkat kepentingan kebutuhan juga tidak sama. Meskipun demikian, skala kebutuhan selalu menggambarkan urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya, dimana kebutuhan yang paling penting merupakan kepentingan yang laing atas. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 43 Contoh skala kebutuhan untuk seseorang sebagai berikut: • kebutuhan pertama : makan; • kebutuhan kedua : pakaian; • kebutuhan ketiga : tempat tinggal; • kebutuhan keempat : kesehatan; • kebutuhan kelima : pendidikan; • kebutuhan kenam : sosial; • kebutuhan ketujuh : hiburan; • kebutuhan kedelapan : menabung; • kebutuhan kesembilan : dan lain-lain. 3. Nilai Suatu Barang Nilai suatu barang adalah kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain serta kemampuan barang untuk dapat dipakai memenuhi kebutuhan. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai apabila barang tersebut mempunyai kemampuan untuk dipakai atau dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain. Penilaian suatu barang antara orang yang satu dengan yang lain tidak selalu sama dan pada umumnya tergantung dari mana cara penilaian itu dilakukan serta siapa yang menilai barang tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka nilai suatu barang dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Nilai tukar Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar ini dapat dibagi menjadi nilai tukar obyektif dan nilai tukar subyektif. Nilai tukar obyektif adalah kemampuan suatu barang, karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain. Misalnya satu sepeda motor dapat ditukarkan dengan tiga televisi. Nilai tukar subyektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang dan setiap orang dapat berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan arti yang diberikan oleh setiap orang berbeda mengakibatkan nilai barang yang bersangkutan menjadi berbeda pula. Misalnya, seseorang menganggap bahwa hand phone itu sangat berarti, sehingga memilikii nilai yang tinggi, shingga tidak boleh jika hanya ditukar dengan sebuah radio. 2 - 44 Unit 2 Sebaliknya ada yang menganggap bahwa radio memiliki arti yang sangat penting, sehingga nilai radio itu sangat tinggi, akibatnya orang tersebut menghendaki satu radio dapat ditukar dengan dua sepeda atau lebih. b. Nilai pakai Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipakai dalam rangka memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Nilai tukar dapat dibagi menjadi dua yaitu nilai pakai obyektif dan nilai pakai subyektif. Nilai pakai obyektif adalah kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, listrik memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk penerangan. Nilai pakai subyektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Nilai pakai subyektif untuk setiap orang dapat berbeda, sehingga terhadap barang yang sama nilai yang diberikan tidak sama. Misalnya, cangkul bagi seorang petani merupakan barang yang sangat penting, sehingga mempunyai nilai pakai yang tinggi. Sedangkan cangkul bagi seorang guru merupakan barang yang kurang berarti, karena kurang berguna untuk memenuhi kebutuhan seorang guru. Latihan Untuk memperdalam Anda mengenai materi produksi, konsumsi, dan distribusi, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini. 1. Cobalah anda jelaskan dan berikanlah contoh usaha-usaha yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang! 2. Agar proses produksi dapat berhasil, cobalah Anda jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi? 3. Kita mengenal lembaga distribusi grosir dan agen. Cobalah jelaskan perbedaan dan persamaannya! 4. Jelaskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi barang! 5. Jelaskanlah perbedaan dan persamaan antara nilai pakai dan nilai tukar? Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 45 Petunjuk Jawaban Latihan 1. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pahamilah kembali pengertian produksi dalam arti luas. 2. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus memahami materi tentang faktor-faktor produksi. 3. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus membaca kembali bahasan khususnya tentang lembaga-lembaga distribusi. 4. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus membaca kembali tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi seseorang. 5. Cobalah Anda baca ulang masalah nilai suatu barang! Rangkuman Produksi dalam arti luas adalah setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan dan menambah manfaat atau nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tindakan tersebut meliputi menciptakan barang baru, mengubah bentuk barang, memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, mengatur waktu penggunaan barang , dan menciptakan suatu jasa. Tujuan produksi bagi perseorangan atau perusahaan adalah mencari laba atau keuntungan, sedangkan tujuan secara nasional adalah meningkatkan kemakmuran. Proses produksi dapat berhasil jika dipenuhi adanya faktor-faktor produksi yang diperlukan. Adapun faktor-faktor produksi yang dimaksud adalah sumber daya alam (natural resources), sumber daya manusia (human resources), sumber daya kapital (capital resources), dan keterampilan pengusaha (skill). Kegiatan produksi dapat dikelompokkan ke dalam lima bidang yaitu bidang ekstratif, bidang agraris, bidang industri, bidang perdagangan, dan bidang jasa. Untuk memperluas kegiatan produksi tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu ekstensifikasi, intensifikasi, dan diversifikasi. Distribusi adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga untuk menyalurkan atau memindahkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Distribusi ini diperlukan, karena letak produsen tidak selalu berada dalam wilayah yang sama serta keberadaan konsumen tersebar di berbagai daerah. 2 - 46 Unit 2 Fungsi distribusi adalah untuk menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen dan untuk memperlancar pemasaran. Berdasarkan intensitasnya saluran distribusi dapat dibagi tiga yaitu saluran intensif, selektif, dan eksklusif. Lembaga-lembaga distribusi yang paling umum digunakan adalah grosir, agen, dan pedagang eceran. Ketepatan waktu dalam melakukan distribusi sangat penting, karena pendistribusian barang yang tidak tepat waktu akan merugikan baik produsen maupun konsumen. Alat distribusi yang diperlukan antara lain alat pengangkutan, alat penyimpanan, dan alat promosi. Konsumsi adalah tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi manfaat atau nilai guna suatu barang dan jasa. Secara garis besar barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian dan barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai karena barang tersebut berguna untuk dipakai dan dapat ditukarkan dengan barang lain dalam memenuhi kebutuhan. Nilai barang dibedakan menjadi dua yaitu nilai pakai dan nilai tukar. Nilai pakai dibagi menjadi dua yaitu nilai pakai obyektif dan nilai pakai subyektif. Demikian juga nilai tukar dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar obyektif dan nilai tukar subyektif. Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 47 Tes Formatif 2 Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari empat alternatif jawaban yang disediakan, dengan cara memberi tanda silang pada huruf A, B, C, atau D. 1. Kegiatan yang dilakukan oleh seorang petani memindahkan hasil panennya dari desa ke kota termasuk penambahan guna … A. bentuk B. tempat C. waktu D. milik 2. Seorang buruh pabrik termasuk faktor produksi tenaga kerja yang … A. terdidik B. terlatih C. terdidik tetapi tidak terlatih D. tidak terlatih 3. Tambahan produksi yang dihasilkan sebagai akibat penambahan satu unit input disebut … A. intensifikasi B. diversifikasi C. ekstensifikasi D. sofersifikasi 4. Untuk memindahkan barang produksi dari produsen ke konsumen diperlukan apa yang disebut saluran distribusi. Yang dimaksud saluran distribusi adalah.. A. pengiriman produk kepada orang banyak di beberapa tempat B. pengiriman produk dari produsen ke pengecer C. penyampaian produk langsung dari produsen ke konsumen D. perjalanan atau rute yang ditempuh oleh gerakan aliran produk 5. Pedagang perantara yang tidak membeli dan memiliki barang yang mereka jual, disebut ... A. agen B. supermarket C. pedadang eceran D. grosir 2 - 48 Unit 2 6. Saluran distribusi berdasarkan intensitasnya yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil, disebut … A. bentuk intensif B. bentuk selektif C. bentuk eksklusif D. bentuk ekstensif 7. Contoh barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur adalah sebagai berikut, kecuali … A. meja-kursi B. pakaian C. mana bakery D. hand phone 8. Pak Suta setiap hari membersihkan sepedanya, karena dapat dijadikan sarana untuk bekerja ke kota. Sementara itu Pak Sukro tidak peduli terhadap sepeda di rumahnya, karena tidak dapat berjalan cepat menuju ke kantornya. Di dalam pernyataan tersebut, sepeda mempunyai … A. nilai pakai subyektif B. nilai pakai obyektif C. nilai tukar subyektif D. nilai tukar obyektif 9. Ada bebarapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi seseorang, antara lain sebagai berikut, kecuali … A. tersedianya barang-barang B. kebanggaan C. harga barang D. pendapatan 10. Kebutuhan manusia dalam memenuhi kehidupannya tidak terbatas sedangkan alat pemuasnya terbatas, oleh karena itu manusia harus … A. bekerja keras B. menggunakan skala kebutuhan C. bekerja dengan penuh semangat D. menggunakan pikiran Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 49 Umpan Balik dan Tindak Lanjut Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan sub unit-2. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat Penguasaan = ---------------------------------- x 100% 10 Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan unit selanjutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengualangi kegiatan belajar sub unit-2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 2 - 50 Unit 2 Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. A 2. B 3. A 4. C 5. D 6. B 7. C 8. C 9. D 10. B = = = = = = = = = = pohon kayu yang lampau dan masa kini Ismaun peperangan dengan bangsa lain kurangnya pendidikan dan pengetahuan invention passing middle barbarisan inovasi perubahan unsur-unsur budaya tidak akan mempengaruhi perubahan kehidupan masyarakat pendukungnya Tes Formatif 2 1. B 2. D 3. C 4. D 5. A 6. A 7. C 8. A 9. B 10. B = = = = = = = = = = tempat tidak terlatih ekstensifikasi perjalanan atau rute yang ditempuh oleh gerakan aliran produk agen bentuk intensif mana bakery nilai pakai subyektif kebanggaan menggunakan skala kebutuhan Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 51 Daftar Pustaka Astuti, Siti Irene. 2001. Ilmu Sosial dasar. Yogyakarta: UPT MKU UNY Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei Tentang Manusia. Driyarkara. 1989. Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Kuntowijoyo. 1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Notonagoro. 1987. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: pancuran Tujuh. Pelly, Usman dan Asih Menanti. 1994. Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Dirjen Dikti Poerwanto, Hari. 2005. Kebudayaan Dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soeroto, Soeri dan William H. Frederick. 1982. Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi. Jakarta: LP3ES Sujarwa. 1998. Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas Agama. Yogayakarta: Pustaka Pelajar. Sukidjo dan Sri Yatini. Tt. Ekonomi dan Koperasi. Diktat Kuliah Supartono W. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia Sumaatmadja, Nursid. 2006. Konsep dasar IPS. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Suradisastra, Djodjo, Helius Syamsudin, H. Lili M. Sadeli, M. Hasan. 1992/1993. Pendidikan IPS 1 2 3. Jakarta: Depdikbud. Widyosiswoyo, Supartono. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Winataputra, Udin S. 2003. Materi Dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas terbuka. 2 - 52 Unit 2 Glosarium Cipta cross-cultural contact ekstrinsik estetik evolusi identitas inovasi imajinasi intrinsik mitos kausalitas karsa komersial konflik konformasi konsensus konservatif liberal megapolitan : : : : : : : : : : : : : : : : : : : metropolitan monopluralis : : pribumi rasa rasional revolusi Tarikh : : : : : pikiran, akal budi Kontak silang kebudayaan kegunaan di luar ilmu sejarah sesuatu yang indah perubahan secara lambat ciri-ciri pembaharuan khayalan, angan-angan kegunaan di dalam ilmu sejarah sendiri dongeng sebab akibat kehendak, kemauan bersifat pedagang pertentangan pembenaran, penegasan kesepakatan kolot kebebasan wilayah penduduk padat yang berpusat pada satu kota besar ota yang menjadi pusat kegiatan tertentu jamak tetapi satu (susunan kodrat, sifat kodrat, kedudukan kodrat) penduduk asli apa yang dirasakan, apa yang dialami pikiran sehat perubahan sosial budaya secara cepat. perhitungan tahun Pengembangan Pendidikan IPS SD 2 - 53