Daftar Isi Contents Riwayat Singkat ICON Brief History of ICON Visi dan Misi Our Vision and Mission Peristiwa Penting Even Highlights Iktisar Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Highlight Pemegang Saham Shareholders Harga, Volume dan Nilai Perdagangan Saham Share Price, Trading Volume and Trading Value Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Laporan Dewan Direksi Board of Directors Report Struktur Organisasi Organization Chart Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners Profile Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile Pembahasan dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis Laporan Bisnis Perseroan Corporate Businese Report Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Data Perseroan Corporate Data Laporan Keuangan Financial Report 2 3 4 4 5 5 6 9 11 12 14 17 22 24 25 30 32 1 Riwayat Singkat ICON Brief History of ICON Sejarah Singkat Perusahaan Company History In Brief Perseroan didirikan dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, sesuai dengan surat keputusan Kepala BKPM No. 496/1/PMA/2001 tanggal 14 Juni 2001 sebagaimana disempurnakan melalui keputusan BKPM No. S506/DU6-BKPM/2001 yaitu tanggal 11 Juli 2001 yang dibuatkan di depan Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH di Denpasar, Bali. Company established for foreigns investment by Foreign Investment Regulation BKPM No. 469/1/PMA/2001 on June 14th 2001 and modified as stated Government Regulation BKPM No. S-506/DU6-BKPM/2001 on Julyl 11th 2001 has made by Notary Evi Susanti Panjaitan, SH in Denpasar, Bali. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., didirikan pada tanggal 11 Juli 2001 dengan akta notaris No. 3 oleh Evi Susanti Panjaitan, SH., yang merupakan Notaris Publik di Bali dan telah memulai usaha sejak tahun 2001 sebagai agen online web berdasarkan pemesanan dan manajemen untuk Properti Villa dan Apartemen tertentu di Bali. Pada tahun 2002 perusahaan meluncurkan website www.islandconcepts.com. PT Island Concepts Indonesia Tbk. was established on the 11th July 2001 by notaries deed No.3, of Evi Susanti Panjaitan, SH, who is a Public Notary in Bali and commenced business later in 2001 as an online web-based reservations and management agent for certain Villa and Apartment properties in Bali. In 2002 the company launched its online operation at www.islandconcepts.com. Di tahun 2003 perusahaan mengembangkan usahanya dalam pembangunan Properti, penjualan properti dan Sewa menyewa. Perusahaan memulai pembangunan 10 unit villa dari 30 unit Villa Resort di Seminyak, Bali di atas tanah 160 are dari tanah sewa, www.islandvillasbali.com. In 2003 the company expanded its business to include Property Sales, leasing and Property Development. The company commenced construction of its own 10 unit Villa from 30 unit Villa Resort complex in Seminyak, Bali on 160 Are of leased land, www.islandvillasbali.com. Pada tahun 2004 PT. Island Concepts Indonesia Tbk., telah menyiapkan diri menjadi perusahaan terbuka pada Bursa Saham Indonesia. Perusahaan telah terdaftar pada Bursa Efek Surabaya pada 8 Juli 2005. In 2004 PT Island Concepts Indonesia Tbk. prepared “Going Public” into Indonesian Stock Exchange. The company listed on the Surabaya Stock Exchange on July 8th 2005. Saham perdagangan PT. Island Concepts Indonesia Tbk., di bawah simbol “ICON” di-suspend tanggal 1 Desember 2007 sebagai akibat dari merger Bursa Efek Surabaya & Bursa Efek Jakarta yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia “BEI”. PT Island Concepts Indonesia Tbk shares trading under symbol “ICON” were suspend December 1st, 2007 as result of merger of the Surabaya Stock Exchange and Jakarta Stock Exchange and resulting compliance issues with the newly formed Indonesia Stock Exchange “IDX”. Dalam tahun 2008, Perseroan telah melaksanakan Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) yang semula Rp. 112,25 per saham menjadi Rp. 56,125 per saham sehingga saham yang diterbitkan dari 125.000.000 saham menjadi 250.000.000 saham. Dan telah mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan During the year 2008, Company adopted new Articles of Incorporation reflecting a share split from 125,000,000 shares on issue at a par value of 112.25 Rp to 250,000,000 shares on issue at a new par value of 56.125 Rp per share. Company changed the Company Article according to Statute Number 40 Year 2007 and had 2 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 yang telah dinyatakan dalam akta pernyataan Nomor 56 tanggal 13 Juni 2008, dibuat di hadapan Notari Evi Susanti Panjaitan, SH. yang berkedudukan di Kabupaten Badung, Kuta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU.59617.AH.02 Tahun 2008 pada tanggal 5 September 2008 serta telah didaftarkan dalam daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor 220815503149 dengan agenda pendaftaran Nomor 1749/RUB.22-08/XI/2008 tanggal 26 November 2008. certified on Deed Number 56 dated on June 13th 2008, made by Notary Evi Susanti Panjaitan, SH domicile in Badung Regency, Kuta and approved by Minister of Justice and Human Rights of Republic Indonesia with Decree AHU.59617.AH.02 Year 2008 dated on September 5th 2008 and registered on the Company Register of Limited Company Number 220815503149 with the register agenda Number 1749/RUB.22-08/XI/2008 dated on November 2008. Pada tanggal 16 Juni 2011 Perseroan mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam LK dan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia pada tanggal 19 Juli 2011, untuk penggabungan usaha dengan PT. Gama Wahyu Abadi. PT Gama Wahyu Abadi Merupakan Holding Company yang memiliki 50% saham PT Patra Supplies and Services yang kegiatan usahannya dibidang usaha Jasa Catering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan. On June 16, 2011 the company receive an effective statement from Bapepam-LK, and the approval from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia on July 19, 2011, to merger with PT Gama Wahyu Abadi. PT Gama Wahyu Abadi, is a Holding Company, which owns 50% of PT Patra supplies and Services shares, whose main activity is inthe business of Catering Services, and Urban Facility Maintenance Services Suspensi Perseroan dilepaskan pada tanggal 9 September 2011, sehingga saham Perseroan dapat diperdagangkan kembali. The Company suspension is released on September 9, 2011, and Company shares can be traded again. Visi dan Misi Vision and Mission Menyediakan investasi yang aman bagi para pemegang saham dengan tetap menjaga kepekaan terhadap budaya dan lingkungan di mana kita beroperasi, dan untuk menciptakan pengalaman yang berharga dan menguntungkan bagi para tamu kami, Pemasok, Pemegang Saham dan Karyawan. Bagi anak perusahaan adalah agar diakui sebagai pemimpin dalam bidang Jasa Catering, untuk pencapaian yang konsisten dari standar pelayanan, dan dengan resolusi untuk maju dengan ide-ide dan konsep baru, serta diakui mampu secara konsisten menyediakan katering dan pelayanan di kamp dengan standar internasional tertinggi, menjadi pemasok integral dan jangka panjang untuk mendukung struktur pelayanan klien dan mitra strategis. Provide a secure investment for our shareholders whilst maintaining sensitivity to the others culture and the environment in which we operate and create a rewarding and profitable experience for our Guests, Suppliers, Stakeholders and Employee. For the subsidiary is to be recognized as a leader in the Catering Services, for consistent achievement of standards service, and with are solution to move forward with new ideas and newconcepts. And able to consistently recognized providing catering and camp Services at the highest international standards, to be come an integral and long-term suppliers, to support the structure of client service and strategic partners 3 Peristiwa Penting Even Highlights Juni 2012 June 2012 ICON menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa, yang menghasilkan keputusan rapat di antaranya persetujuan laporan tahunan yang di antaranya Laporan Keuangan tahun 2011, Komisaris dan Laporan Direksi. pergantian direksi dan penunjukkan Akuntan Publik, serta hasil rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yakni membatalkan akta notaris M Nova Faisal no 52 tanggal 20 Juni 2011 pasal 11 ayat 2 c tentang perubahan status perusahaan, yang sebelumnya akan dijadikan perusahaan Penanaman modal dalam negeri dari perusahaan penanaman modal Asing. ICON held the Annual General Meeting of Shareholders and the Extraordinary General Meeting of Shareholders, which generate meeting resolution such as the annual report approval including financial statements in 2011, Commissioners and Directors reports approval, change of Directors and the public accountant appointment, as well as the results of the extraordinary general meeting of shareholders to cancle article 11, paragraph 2c, on Notary deed no 5 on June 20, 2011 by notary M. Nova Faisal, about change the company status to be Domestic Investment Company from Foreign Investment Company. Iktisar Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Highlight (Angka disajikan dalam jutaan rupiah / amount in milion rupiah ) 2012 Laporan Laba Rugi Pendapatan Bersih Laba Bruto Laba tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Posisi Keuangan (Neraca) Jumlah Aset Aset Lancar Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas Aset Tetap Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Pinjaman Jumlah Liabilitas Modal Kerja Bersih Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik entitas induk Jumlah Ekuitas Analisa Rasio dan Informasi Lain Laba bersih terhadap Aset Laba bersih terhadap Ekuitas Marjin Laba Kotor Rasio Laba terhadap Pendapatan Rasio Lancar (x) Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) Saham Beredar (dalam Jutaan) Laba per Saham (Rp) Nilai Aset Bersih per Saham (Rp) 2011 2010 2009 2008 Profit and Loss Account Net Revenue Gross Profit Profit for the year Comprehensive Income attributable to: Profit attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests 122.457 22.921 1.179 3.166 109.384 14.370 623 623 54.801 11.370 (6.327) (6.327) 3.218 1.712 (938) (938) 3.863 2.305 (718) (718) 1.191 1.975 676 (53) (4.446) (1.881) (938) - (718) - 82.139 43.631 91.607 44.962 67.075 19.398 12.159 1.822 14.087 3.071 665 27.960 42.647 25.656 62.330 19.159 32.875 41.983 34.930 74.964 15.972 35.709 20.807 24.631 51.055 3.420 10.215 2.366 6.829 9.229 (488) 10.983 1.923 7.950 10.218 (509) 8.130 19.809 6.940 16.643 6.264 16.020 2.930 3.109 Financial Position (Balance Sheets) Total Assets Current Assets Investments in Associates and Jointly Controlled Entities Fixed Asset Current Liabilities Total Borrowings Total Liabilities Net Working Capital Equity Attributable to Owners of the Parent Total Equity 4% 16% 19% 3% 1 0,76 3,15 726,50 1,64 113 1% 4% 13% 1% 1 0,82 4,50 726,50 0,93 126 -9% -39% 21% -12% 1 0,76 3,19 726,50 (6,12) 92 -8% -32% 53% -29% 1 0,76 3,15 250,00 (3,75) 49 -5% -23% 60% -19% 2 0,73 3,29 250,00 (2,87) 56 Ratio Analysis and Other Information Return on Assets Return on Equity Gross Profit Margin Net Income Margin Current Ratio Liabilities to Total Assets Ratio Liabilities to Total Equity Ratio Issued Shares (in millions) Earnings per Share (Rp) Net Asset Value per Share (Rp) * Performa Laporan Keuangan 2010,2011,dan 2012 merupakan laporan keuangan konsolidasian dengan PT Patra Supplies and Services Perform in Financial report 2010, 2011 and 2012 is the consolidated financial statement with PT Patra Supplies and Services 4 Pemegang Saham Shareholder’s Island Regency Group Ltd Island Concepts Group Ltd Island Residences Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Ir. Frans Bambang Siswanto Public Total Saham Number of shares issued and fully paid 26.562.000 35.625.000 62.500.000 16.500.000 476.495.235 108.817.765 726.500.000,00 Percentage of ownership Number of shares issued and fully paid 56.562.000,00 48.500.000,00 32.000.000,00 16.500.000,00 476.495.235,00 96.442.765,00 726.500.000,00 3,66% 4,90% 0,00% 8,60% 2,27% 65,59% 14,98% 100,00% Percentage of ownership 7,79% 0,00% 6,68% 4,40% 2,27% 65,59% 13,27% 100,00% Harga, Volume dan Nilai Perdagangan Saham Share Price, Trading Volume and Trading Value Uraian Description 2011 2012 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Harga Pembukaan (Rp) Opening Price (Rp) 470 470 455 450 570 610 600 400 Harga Tertinggi (Rp) Highest Price (Rp) 470 470 455 450 570 640 600 400 Harga Terendah (Rp) Lowest Price (Rp 470 470 455 450 570 610 600 400 Harga Penutupan (Rp) Closing Price (Rp) 470 470 455 450 570 640 600 400 Volume Perdagangan (Lembar Saham) Trading Volume (Shares) - - - - - 10.000 - - Nilai Perdagangan Rata-Rata (Rp ) Average Trading Value (Rp ) - - - - - 6.300.000 - - 5 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Shareholders, Tahun ini merupakan tahun kebangkitan Perseroan sejak tahun 2005, di mana ICON berhasil mencatat laba dalam operasionalnya, walaupun dengan kondisi krisis ekonomi global khususnya Eropa dan Amerika yang menyebabkan turunya indek harga saham dunia hingga saat ini. Perekonomian Indonesia diprediksi masih menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 6% di tahun 2013. This year is the year of revival of the Company since 2005, where ICON has recorded a profit in operations, despite the global economic crisis, particularly in Europe and America which has depressed the stock price index of the world until today. The Indonesian economy is predicted still show growth with rate 6% in 2013. Kunjungan wisatawan ke Bali di tahun 2012 meningkat 4,43% dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa kesempatan untuk menyediakan jasa penyewaan hotel dan villa masih tetap menjanjikan. Di samping itu proyek perluasan bandara internasional Ngurah Rai yang akan rampung dalam waktu dekat akan menambah jumlah kunjungan ke Bali. Dewan Komisaris juga memprediksi pertumbuhan jasa katering sehubungan dengan adanya pembukaan ladang pertambangan yang baru. Tourist visits to Bali year 2012 increased 4.43% compared with year 2011. This indicates the opportunity to provide hotel and villa rental services remain promising. In addition, International Airport Ngurah Rai expansion project's to be completed soon will increase the number of visits to Bali. Board of commisioners also predicts an increasing of catering services connection with new mining fields operation Kami berharap Perseroan tetap mampu berkompetisi dengan semakin menjamurnya pembangunan budget hotel di Bali. We expect the Company remains able to compete with growing proliferation of budget hotels construction in Bali. Penilaian Terhadap Kinerja Direksi atas Pengelolaan Perusahaan Board of Directors Managing Performance Assessment Dengan pencapaian laba di tahun 2012 sebesar 408% dari tahun 2011, Direksi telah menunjukkan kinerja yang maksimal untuk membenahi ICON, tingkat penjualan secara umum meningkat, namun beberapa pos dalam neraca perusahaan mengalami penurunan, namun secara umum kami selaku Komisaris memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada Direksi dalam segala usahanya selama tahun 2012 ini. . Company With the profit achievement in the year 2012 by 408% from 2011, the Directors has shown maximal performance to improve ICON, sales levels increased generally, however some posts in the company's balance sheet has decreased, but in general we as a Commissioner to give the greatest rewards to the Directors during year 2012. Pandangan Terhadap Prospek Usaha Perusahaan The Company's Business Prospects View Prospek usaha di tahun 2013 masih sangat menjanjikan bagi ICON, dalam bidang jasa penyewaan villa masih terbuka lebar, dengan diperbaikinya infrastruktur jalan untuk mengatasi kemacetan pulau Bali, perluasan bandara I Gusti Ngurah Rai dipastikan akan menambah kunjungan wisatawan ke Bali. Business prospects in 2013 are still promising for ICON, villa rental services still open, with the renovation of road infrastructure to overcome the traffic jams in Bali, the expansion of I Gusti Ngurah Rai airport will increase tourists visit to Bali. 6 Bagi Usaha Jasa Katering walaupun beberapa kontrak yang telah berakhir di tahun 2012, terdapat pula beberapa kontrak baru dan adanya beberapa penjajakan dan pengajuan proposal tender jasa Katering dari PT Patra Supplies and Services memungkinkan usaha Perseroan dan anak perusahaan akan tetap berkelanjutan dan berkembang di masa yang akan datang. For Business Catering Services although several contracts expired in 2012, but there are also several new contracts and some assessment and proposals catering services tender of Patra Supplies and Services allows businesses of the Company and subsidiaries sustainable and growing in the future. Kinerja Komite-Komite Dewan Komisaris Board of Performance Dalam menjalankan pengawasan perusahaan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. In running the company's supervisory Board of Commissioners assisted by the Audit Committee. Komite Audit dalam tugas mereka untuk memberikan nasehat kepada Komisaris terhadap laporan Perusahaan atau poin-poin yang disampaikan oleh Direktur kepada Komisaris dan menetapkan tanggung jawab lain yang berhubungan dengan tugas komisaris seperti: memeriksa laporan keuangan perusahaan, dan memeriksa tindakan perusahaan terhadap aturan dan peraturan pasar modal dan regulasi yang berhubungan dengan aktivitas di Perusahaan. Audit Committee in their duty to provide advice to Commissioner about the Company report or the points given by the Director and assign other responsibilities related to the duties of Commissioners such as: checking the financial statements, and check out the company's actions regarding rules and regulations in the capital market and regulations relating company activities. Pada tahun 2012, Komite Audit telah bertemu 1 kali, disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan, dan kegiatan Komite Audit selama tahun 2012 antara lain melaporkan laporan kegiatan operasional dan laporan keuangan kepada komisaris, dan melakukan penelaah terhadap ketaatan Perseroan terhadap peraturan di bidang pasar modal dan yang berhubungan dengan aktifitas di perusahaan. In 2012, the audit committee has met s one times, adapted to the company needs, and the activities of the audit committee during the year 2012 include the operations report and financial statements to the commissioner, and doing the reviewers to the company's regulatory compliance in the capital markets and related company activities. Tanggung jawab Komite Audit meliputi pengawasan atas sistem pengendalian internal dan manajemen resiko dari bisnis Perseroan. Audit committee responsibilities include oversight the internal control system and Company's business risk management. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Changes in Composition of the Board of Commissioners Sehubungan dengan kesibukan Bapak Marzuki Usman selaku Presiden Komisaris, beliau mengundurkan diri dari jabatannya pertanggal 29 November 2012. Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Marzuki Usman yang selama ini telah mendampingi Perseroan dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden Komisaris dan atas segala ide dan karya beliau yang diberikan kepada Perseroan. In regards to Mr. Marzuki Usman with his other activity, he resigned from his position on 29 November 2012. Board of Commissioner thanked to Mr. Marzuki Usman who had been assisting Company in carrying out its duties as President Commissioner and above all his ideas and the work given to Company. Akhir kata kami Dewan Komisaris menghaturkan Finally, we, the Board of Commissioner thank profusely to Commissioners Committees 7 terima kasih sedalam dalamnya kepada para Pemegang Saham, Dewan Direksi, Komite Perusahaan, Profesi Penunjang Pasar Modal, dan tidak terlepas kepada seluruh karyawan yang telah berjasa bagi Perusahaan dengan dedikasi dan komitmennya. the Shareholders, the Board of Directors, Companies Committee, Capital Markets Professions, and is inseparable to all employees who have been responsible for the Company with dedication and commitment. Kami Dewan Komisaris akan tetap memberikan dukungan kepada Direksi, dalam pengurusan Perusahaan dan memperluas basis bisnis melalui merger dan akuisisi untuk melanjutkan pertumbuhan. We will continue to provide support to the Board of Directors, during manage the Company and expanding business base through mergers and acquisitions to growth. Denpasar, 23 April 2013 / April 23rd, 2013. „A.Sulistyawati Presiden Komisaris/ President Commissioner 8 Laporan Dewan Direksi Board of Directors Report Pemegang Saham yang terhormat, Dear Shareholder, Tahun 2012 merupakan lanjutan kebangkitan ICON group dalam menjawab keraguan selama ini. In 2012 ICON group continued revival in answer for doubt. Group ICON kembali mencatat kenaikan laba sebesar 408%, angka yang sangat luar biasa di tengah gejolak ekonomi dunia yang tidak stabil. ICON Group recorded increase 408% profit, a figure that is remarkable in the midst of unstable global economic turmoil. Rencana akuisisi yang akan dilakukan oleh Perseroan dari tahun 2012 masih belum terlaksana adalah salah satu sebab dari dampak gejolak ekonomi ini, dan kami berharap pada tahun 2013 dan dengan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Direksi optimis dapat melanjutkan pertumbuhan perusahan ini. Acquisition plan that will be carried out by the Company in year 2011 still has not been done, one of the causes of the economic impact, and we hope in 2013 and with the pace of Indonesian economic growth, the Directors are optimistic to continue this company growth. Kinerja Perseroan di tahun 2012 Company Perform in 2012 Diawali dengan peningkatan pendapatan di tahun 2012 sebesar Rp 122,4 milyar atau peningkatan sebesar 12% dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai Rp 109,4 milyar. Preceded by revenue increase in 2012 amounted to Rp 122.4 billion or increase 12% compared to last year's Rp 109.4 billion. Laba Bersih yang dapat diatribusikan meningkat sebesar 76% atau sebesar Rp 1,190 milyar di tahun 2012 dan Rp 0,675 milyar di tahun 2011. Net profit attributable to increase by 76% or Rp 1,190 billion in 2012 and Rp 0.675 billion in 2011. Jumlah aset mengalami penurunan sebesar 10%, dari total asset tercatat sebesar Rp 82,139 dan Rp 91,607 di tahun 2012 dan 2011. Total assets decreased by 10%, of total assets stood at Rp 82.139 and Rp 91.607 in 2012 and 2011. Jumlah ekuitas mengalami peningkatan seiring dengan performa positif di tahun 2012 yakni Rp 19,809 milyar dan Rp 16,643 milyar atau sebesar 19% di tahun 2012 dan 2011. Number of equity has increased along with positive performance in 2012 at $ 19.809 billion and Rp 16.643 billion or 19% of year 2012 and 2011. Prospek di Tahun 2013 Outlook in 2013 Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% di tahun 2013, mengingat semakin lancarnya infrastuktur di pulau Bali dengan perluasan areal bandara I Gusti Ngurah Rai serta adanya penyelenggaraan APEC di Bali memungkinkan kunjungan wisatawan yang tinggi di tahun 2013. Di samping itu adanya perluasan proyek pertambangan di daerah terpencil dan dilepas pantai memungkinkan PSS mendapatkan beberapa kontrak catering. The company targets revenue is growth 10% in year 2013, given the smoothness of the infrastructure at Bali with the expansion of I Gusti Ngurah Rai airport as well the implementation of APEC in Bali allows the high tourist visits in 2013. In addition of mining projects in remote areas and offshore expansion allows PSS to get a catering contract. 9 Kendala Yang Akan Dihadapi Constraints That Will Be Faced Di tahun 2013 Bali dihadapi oleh situasi politik dengan adanya pemilihan gubernur Bali, Direksi berharap bahwa situasi politik tidak akan menggangu sektor pariwisata, hal ini disebabkan dunia pariwisata sangat sensitif atas isu-isu sekecil apapun. In 2013 Bali faced by the political situation with the election of the Bali Governor, the Directors expect that the political situation will not interfere the tourism sector, tourism very sensitive with the slightest issues. Dengan semaraknya pembangunan budget hotel di Bali, Bali Island Villas akan mengalami persaingan harga yang sangat ketat. With the splendor of the budget hotels construction in Bali, Bali Island Villas will experience tight price competition. Bisnis Jasa Catering akan mengalami tantangan dengan masih terdapat gejolak ekonomi dunia, dan kenaikan atau inflasi yang bervariasi terhadap bahan baku produksi setiap tahun dengan masa kontrak catering mengikat beberapa tahun ke depan. Business Services Catering will experience with world economic turmoil, and the increase or inflation with the varies production of raw materials each year, with catering contract period tie next few years. Hal ini akan mengakibatkan tidak terkontrolnya COGS (Cost of Goods Sales). Result in uncontrolled COGS (Cost of Goods Sales). dapat Apresiasi Appreciation Akhir kata kami segenap Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas loyalitas terhadap jasa kami semoga ke depannya kita masih tetap bekerjasama dalam memajukan Perusahaan ini. At the end, we, Directors would like to thank all parties for loyalty to our services and in the future hopefully we can still work together in advancing the company. Di samping itu, kepada seluruh karyawan, kami sampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kontribusi pemikiran dan kerja kerasnya dan ke depan kami senantiasa mengharapkan komitmen dan loyalitas serta dedikasi yang akan mendukung pertumbuhan Perusahaan di tahun-tahun yang akan datang. In addition, to all of our employees, we appreciate and so proudly for the contribution of thought and hard work, in the future, we continue to expect commitment, loyalty and dedication that will support the company's growth in the future. Denpasar, 23 April 2013 / April 23rd, 2013. „Dodi Prawira Amtar Presiden Direktur/ President Director 10 Struktur Organisasi Organization Chart Dewan Komisaris / Board of Commisioners Presiden Komisaris / President Commisioners A. Sulistyawati * Komisaris Independen/ Independent Commisioners R. Rivai M. Noer Dewan Direksi / Board of Directors Presiden Direktur / President Director Dodi Prawira Amtar Direktur / Director Octavianus Kuntjoro Putu Agung Prianta Graham J. Bristow * Pejabat Sementara / Temporary Officer 11 Profil Dewan Komisaris Board of Commisioners Profile Presiden Komisaris A Sulistyawati President Commissioner A Sulistyawati Beliau adalah seorang Profesor dibidang Arsitektur dan Doktor di bidang Philosophi. Prof. A. Sulistyawati lahir di Denpasar tahun 1946, memulai karir sebagai asisten teknik fakultas tehnik Universitas Udayana, Bali dan hingga sekarang menjadi Dosen pada Universitas Udayana. Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is a Professor in the field of Architecture and has attained a Doctor of Philosophy. Prof. A. Sulistyawati was born in Denpasar in 1946 and started her career as a technical assistance at the Architecture Faculty of the Udayana University, Bali and until today is a lecturer at the Udayana University. Beliau aktif dalam bidang organisasi sejak tahun 1980 menjadi anggota Asosiasi Konsultan Indonesia, anggota Asosiasi Arsitek Indonesia dan anggota Bali International Training and Development Centre (BITDEC). Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is active in many organization’s sinch 1980, became a member of the Indonesian Consultants of Architects Association, member and the Executive of Bali's International Training and Development center (BITDEC). Adapun penghargaan yang telah beliau raih adalah ”Satya Lancana Karya Satya” dari Presiden Republik Indonesia di tahun 1999 dan 2005. Awards achieved by Prof. Sulistyawati is “Satya Lancana Karya Satya “ decreed by the President Republic of Indonesia in 1999 and 2005. Di tahun 2011 beliau diangkat menjad Dewan Komisaris PT. Island Concepts Indonesia Tbk. Dan sejak pengunduran diri Bapak Marzuki Usman pertanggal 29 November 2012 beliau ditunjuk sebagai Komisaris utama sementara hingga dilaksanakanya Rapat umum pemegang saham. In 2011 Prof. Dr. Ir Sulistyawati was appointed as Commissioners of PT. Island Concepts Indonesia Tbk. During the resignation from Mr. Marzuki Usman on 29 November 2012, she appointed as as President Commissioners until General Meeting of Shareholder. Komisaris Independen R. Rivai M Noer Independent Commissioner R. Rivai M Noer Advokat lulusan fakultas hukum Universitas Indonesia tahun 1989 dan juga memperoleh gelar Magister Manajemen pada tahun 1998. Advocate law graduates of University of Indonesia in 1989 and also holds a Master of Management in 1998. Beliau pernah bekerja selama 10 tahun (tahun 19902000) di PT. Bank Duta Tbk. sebagai Corporate Lawyer dan beberapa jabatan lainnya dengan jabatan terakhir sebagai Asistant Vice President pada Internal Audit Division. He has worked for 10 years (1990-2000) at PT. Bank Duta Tbk. as a Corporate Lawyer and several other positions with his last position as Asistant Vice President at the Internal Audit Division. Pada waktu Bank Duta merger dengan Bank Danamon tahun 2000, beliau mengambil paket pensiun dini (golden shakehand) dan langsung At the time of the merger with Bank Duta Bank Danamon in 2000, he took early retirement package (golden shakehand) and immediately founded the Law Offices of 12 mendirikan Kantor Hukum RICH & RISJAD Law Firm, dan selanjutnya menjadi RIVAI, SUSANTONO & PARTNERS dan terakhir tahun 2010 berubah menjadi PRISMA & CO Law Firm seiring dengan penambahan jumlah Partner. Rich & Risjad Law Firm, and subsequently became Rivai, Susantono & PARTNERS 2010 and last year turned into PRISMA & CO Law Firm along with the addition of Partner. Sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit pada PT. Bank Yudha Bhakti dan sejak tahun 2009 menjabat sebagai Direktur PT. Prisma Mentari Internasional. Since 2007 until now he is believed to be a Member of the Audit Committee of PT. Bhakti Yudha Bank since 2009 and served as Director of PT. Prisma International Mentari. Yang bersangkutan mempunyai ijin praktek sebagai Advokat dan merupakan anggota Persatuan Advokat Indonesia (PERADI) dan juga memiliki ijin serta terdaftar sebagai Konsultan Hukum Pasar Modal (STTD) di BAPEPAM - LK dan Anggota dari Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM). Concerned have a license to practice as an Advocate and a member of the Association of Indonesian Advocates (PERADI) and is also approved and registered as a Capital Market Legal Consultants (STTD) in BAPEPAM - LK and Member of Capital Market Legal Consultants Association (HKHPM). Disamping itu beliau juga seorang Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta anggota dari Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI). Besides, he is also a Curator and Administrator are registered in the Ministry of Justice and Human Rights Association and a member of the Board of Curators and Indonesia (AKPI). 13 Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile Presiden Direktur Dodi Prawira Amtar President Director Dodi Prawira Amtar Dodi Prawira Amtar dilahirkan di Jakarta pada bulan Desember 1962, dan berdomisili di Bekasi dan Jakarta Pusat. Di bidang pendidikan beliau mendapatkan gelar Master Of Science M.Sc pada tahun 1993 di bidang Finance and Management dari State University of New York (SUNY), Stony Brook, New York USA, serta gelar Sarjana Tehnik (Ir.) dari Fakultas Tehnik Universitas Indonesia Jakarta, pada tahun 1996. Selain itu beliau juga mengantongi sertifikat Corporate Governance Executive Program Yale University, Connecticut, USA, Agustus 2002, Certificate of Securities Analysis, New York University, New York, USA (Desember 1994) dan Program Pendidikan Dana Pensiun, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (April – Juni 1994). Dodi Prawira Amtar was born in December 1962 at Jakarta, and domiciled in Bekasi and Central Jakarta. He gained a Master of Science ( M. Sc ) on 1993 in the field of Finance and Management from the New York State University (SUNY), Stony Brook, New York, USA, and a Bachelor's of Engineering ( Ir. ) from the Architect faculty of Indonesian University, Jakarta in 1996. He completed a Governance Executive Program at Yale University, Connecticut, USA, in August 2002 and obtained a Certificate of Securities Analysis, New York University, New York, USA ( December 1994) and retirement Fund Education Program, Institute of Management Faculty of Economics, University of Indonesia (June 1994). Saat ini Beliau aktif berorganisasi sebagai ketua Dewan Pengawas Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Ketua Departemen Etika & Profesi, Asosiasi Penjamin Emisi Efek Indonesia (AWPEEI) dan sebagai Ketua Departemen IT & Permodalan, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) dari tahun 2004–2010. Currently he is active as Chairman of the Board of Trustees of the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Chairman of Ethics and Professional Department Indonesia Underwriters Association (AWPEEI) and also as of department of IT & Capital he was Chairman, Native Indonesian Entrepreneurs Association, from 2004-2010. Pada tahun 2010 beliau menjabat Sebagai Direktur Utama PT. Patra Suplies and Services dan Komisaris Utama PT. Pulau Mas Utama, Senior Advisor pada PT. Trust Sekuritas, serta menjadi dosen tetap pada Universitas Sahid, selain itu beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Bapindo Bumi Sekuritas. In 2010, Dodi Prawira Amtar served as director of PT Patra Supplies Services and President Commissioner of PT Pulau Mas Utama; he is also senior advisor to PT. Trust Securities, and is a lecturer at Sahid University, Jakarta. He also served as a former President Director of PT Bapindo Bumi Securities. Direktur Putu Agung Prianta Director Putu Agung Prianta Putu Agung Prianta lahir pada tahun 1974 di Denpasar, lulusan Master of Arts in International Finance dari University of North London, (London Metropolitan) UK, dan Bachelor of Engineering (Honours) in Civil Engineering dari University College of London, UK. Putu Agung Prianta was born on 1974 in Denpasar, graduate of Master of Arts in International Finance from the University of North London, (London Metropolitan), UK, and Bachelor of Engineering (Honours) in Civil Engineering from the University College of London, UK. Saat ini beliau menjabat sebagai Managing Director Currently he serves as Managing Director of the Pulau Mas 14 Pulau Mas Group (Holding), membuat dan mengatur beragam properti dan kelompok usaha yang ada di Bali. Group (Holding) create & set up a diverse property and business group based in Bali Bapak Putu Prianta ditunjuk menjadi Direktur PT. Island Concepts Indonesia Tbk., untuk menambah kekuatan dan pengetahuann bisnis Perseroan. Mr. Putu Prianta was appointed as director of PT. Island Concepts Indonesia Tbk to add strength and local knowledge to the business of the Company. Direktur Octavianus Kuntjoro Director Octavianus Kuntjoro adalah lulusan sarjana tehnik dan computing lulusan Monash Unversity ditahun 1998. Octavian Kuntjoro is a graduate engineering degree, and computing at Monash Unversity year 1998. Dari tahun 1999 - 2006 beliau menjabat sebagai Associate Director divisi Investasi Perbankan pada PT. Trust Securities Jakarta. From the year 1999 - 2006 he served as associate director of Investment Banking division of PT Trust Securities in Jakarta. Dan dari tahun 2006 hingga sekarang menjabat sebagai Direktur yang mengelola Pulau Mas Group yang terdiri dari 6 perusahaan dengan total asset sebesar USD 30 Juta. From 2006 until present serves as the managing director of Island Mas Group, which consists of six companies with total assets of USD 30 million. Direktur Graham J. Bristow Director Graham J. Bristow Seorang warga negara Selandia Baru. Graham lahir pada bulan Juli 1947 di Hastings, New Zealand. Beliau memulai karir pada tahun 1967 sebagai seorang Akuntan di Unilever NZ Ltd dan pada tahun berikutnya bergabung dengan operator transportasi pedesaan R. Sherwood Limited. Kemudian Sherwood‟s menjadi Hawkes Bay Transport Holdings Ltd. yang bergabung dan terdaftar sebagai perusahaan terbuka tahun 1971. Dari tahun 1987 – 1990 Graham adalah Direktur Pelaksana Vector Corporation Ltd., sebuah perusahaan bidang teknologi yang ada di Auckland. New Zealand Nationality. Graham was born in July, 1947 at Hastings, New Zealand. He started his career in 1967 in Banking, then Public Accountancy before joining Unilever NZ Ltd as a Manufacturing Account. The following year joined rural transport operator R. Sherwood Limited. Sherwood’s became Hawkes Bay Transport Holdings Ltd in a merger and public listing in 1971. From 1987 – 1990 Graham was Managing Director of Vector Corporation Ltd, an Auckland based technology company. Pada akhir tahun 1991, Graham dipindahkan ke Melbourne, Australia sebagai General Manager untuk Telephone System Pty Ltd. Graham telah mendirikan dan menjadi Direktur Pelaksana LibertyOne Limited tahun 1996 untuk memulai investasi pada perusahaan terbuka, yang diambil adalah bidang Internet dan tercatat pada Bursa Efek Australia, tahun 1998, Graham beserta perusahaannya pindah ke California memimpin timnya dengan tujuan mendaftarkan perusahaan Australia pada NASDAQ. In late 1991, he relocated to Melbourne, Australia as General Manager for Telephone System Pty Ltd. He foundered and became Managing Director of LibertyOne Limited in 1996 taking the Internet start-up investment company public on the Australian Stock Exchange in 1998 before moving to California with the company to head up the team to list the Australian company on the NASDAQ. Octavianus Kuntjoro 15 Graham berhenti dari pekerjaannya di LibertyOne pada bulan Juli tahun 2000 dan bergabung dengan Meridian Pacific Investment HK Limited, sebuah perusahaan investasi modal yang portepel kerjanya termasuk PT. Indoexchange Tbk., sebuah perusahaan terbuka Indonesia di mana Graham Bristow sebagai direktur PT. Indoexchange Tbk., tahun 2001 dan 2002, kemudian berhenti dari jabatannya agar dapat mengawasi kepentingan PT. Island Concepts Indonesia. Beliau mendirikan dan menjadi Komisaris PT. Island Concepts Indonesia tahun 2002. His employment at LibertyOne ceased in July 2000 and Graham joined Meridian Pacific Investments HK Limited a venture capital investment company whose portfolio included PT. Indoexchange Tbk. an Indonesian public company. Graham Bristow was a director of Indoexchange in 2001 and 2002, and then resigned from his position to mentor PT Island Concepts Indonesia. He founded PT. Island Concepts Indonesia Tbk. and became a member of the board of commissioners in 2002. 16 Pembahasan dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis Pada 31 Desember 2012 Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan. At December 31, 2012 the Company Appoint Public Accountant Jimmy Budhi and Partner to audit the Company financial statements. Kinerja pertumbuhan penjualan di tahun 2012 ICON ditunjang oleh tingginya penjualan di sektor jasa catering meskipun terdapat pertumbuhan penjualan di sektor jasa penyewaan villa namun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Sales growth performance in 2012 ICON is supported by strong sales in the catering sector, despite sales growth in rental villa services but not significant. Laba persaham dasar mengalami peningkatan sebesar 76% dari Rp. 0,93 menjadi Rp. 1,64. dari peningkatan seluruh segmen usaha jasa catering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan dan penyewaan villa namun dapat menutupi pendapatan sektor lain yang mengalami penurunan. Pendapatan sektor jasa catering meningkat sebesar 14%, sektor jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan meningkat sebesar 6%, dan rental villa 9%. Basic stock earnings increased 76% from Rp. 0.93 to Rp. 1.64 increase from Catering Services business segments, Maintenance urban facilities Services and Villa rental income can cover other sectors declined. Catering service sector revenues increased by 14%, urban facilities maintenance services sector increased by 6%, and 9% from Villa Rental. Adapun analisa dari laporan mereka adalah sebagai berikut: The analysis from those statements are follows: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Comprehensive Kegiatan usaha ICON terbagi menjadi 4 segemen usaha yakni: jasa catering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, villa dan lain lain. ICON business activity is divided into four business segments namely: Catering Services, Urban Facilities Maintenance Services, Villa and others. ICON mencatat pendapatan bersih konsolidasian dari perseroan dan anak perusahaannya sebesar Rp. 122,46 milyar, meningkat dari tahun 2011 sebesar 11,95%. ICON recorded consolidated net income from Company and subsidiaries amounted to Rp 122.46 billion from 2011 increase 11.95%. Beban pokok pendapatan mengalami peningkatan seiring dari peningkatan penjualan sebesar Rp 99,54 milyar atau sebesar 5% dari tahun 2011 sebesar 95,01 miliyar. Beban usaha mengalami peningkatan sebesar 89% ditahun 2012 dan 2011 sebesar 22,80 milyar dan 12,01 milyar, hal ini disebabkan oleh peningkatan upah minimum dan peningkatan harga makanana pokok. Cost of revenues increased due to sales increased amount Rp. 99,54 billion or 5% from year 2011 amount Rp. 95,01 bilion, operating expenses increased 89% in year 2012 and 2011 amounting Rp. 22,80 bilion and Rp. 12,01 bilion, due to minimum wages increase and inceasing in food raw materials. Manfaat pajak penghasilan Group yang dibukukan dalam laporan laba rugi ini meningkat sebesar 164% sejalan dengan kenaikan laba yang diperoleh. Income tax benefit recorded in the Group's profit and loss increased by 164% due to the increase in earned income. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Net profit attributable to parent owners amounted to Rp Statements of Income 17 entitas induk sebesar Rp 1,191 milyar atau meningkat sebesar Rp 514 juta atau sebesar 76%. Kontribusi laba ini terutama dari laba sektor jasa catering dengan peningkatan sebesar 396% sehingga dapat menutupi segmen segmen lainnya. 1,191 billion, increase of Rp 514 million or by 76%. The profit contribution from the profit sector specially catering services with an increase of 396% , in order to cover other segments. Secara terperinci akan dijelaskan mengenai kinerja keuangan berdasarkan segmen usaha. Will be explained in detail on the financial performance based corporate business segment. Jasa Katering Catering Services Pendapatan bersih dari sektor jasa katering di tahun 2012 mencapai Rp 100,65 milyar naik sebesar 14% dari Rp 88,44 milyar di tahun 2011. Sector ini mendistribusikan 82% dari total penjualan bersih Perseroan. Net income of catering services sector in 2012 reached Rp 100.65 billion, an increase of 14% from Rp 88.44 billion in the year 2011. This sector distributes 82% of the Company's total net sales. Beban pokok pendapatan dan beban usaha dari sector ini mengalami peningkatan sebesar 11% dari Rp 98,02 milyar dan Rp 88,69 milyar di tahun 2012 dan 2011. Cost of revenues and operating expenses from this sector increased by 11% from Rp 98,02 billion and Rp 88,69 billion in 2012 and 2011. Laba bersih mengalami peningkatan sebesar 396% atau sebesar Rp 5,663 dari rugi di tahun 2011 sebesar Rp 1,913 milyar. Net profit increased 396% or Rp 5,663 billion from losses in 2011 amounted to Rp 1,913 billion. Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Urban Facilities Maintenance Services Pada sektor ini pendapatan mengalami peningkatan sebesar Rp 15,25 milyar dari Rp 14,43 milyar atau sebesar 6% di tahun 2012 dan 2011. In this sector revenues increased Rp 15.25 billion from 14.43 billion or 6% in 2012 and 2011. Beban pokok pendapatan dan beban usaha mengalami kenaikan sebesar 30% beasal dari Rp 16,87 milyar dan Rp 12,98 milyar di tahun 2012 dan 2011. Cost of revenues and operating expenses increased 30% from Rp 16.87 billion and Rp 12.98 billion in 2012 and 2011. Kerugian yang dihasilkan dari sektor ini meningkat sebesar 212% dari Rp -1,63 milyar di tahun 2012 dan Rp 1,45 milyar di tahun 2011. Losses resulting from this sector increased 212% from Rp 1,63 billion in 2012 and Rp 1,45 billion in 2011. Villa Villa Pendapatan sektor ini meningkat sebesar 9% dari Rp 4,57 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 4,98 milyar di tahun 2012. These sector revenues increased 9% from Rp 4,57 billion in 2011 to Rp 4.98 billion in 2012. Beban pokok pendapatan dan beban usaha mengalami kenaikan sebesar 50% berasal dari Rp 5,77 milyar dan 3,85 milyar di tahun 2012 dan 2011. Cost of revenues and operating expenses increased 50% from Rp 5,77 billion and 3,85 billion in 2012 and 2011. Kerugian yang dihasilkan dari sector ini meningkat sebesar 208% dari Rp 0,729 milyarr di tahun 2011 dan Rp -0,784 milyar di tahun 2012. Losses resulting from this sector increased by 208% from Rp 0.729 billion in 2011 and Rp -0.784 billion in 2012. 18 Sektor Lain lain Other Sectors Pendapatan sektor ini mengalami penurunan sebesar 18% dari Rp 1,58 milyar di tahun 2012 dan Rp 1,93 milyar di tahun 2011. Beban pokok pendapatan dan beban usaha mengalami kenaikan sebesar 6% berasal dari Rp 1,67 milyar dan Rp 1,58 milyar di tahun 2012 dan 2011. This sector revenues decreased 18% from Rp 1.58 billion in 2012 and Rp 1.93 billion in 2011. Cost of revenues and operating expenses increased by 6% from Rp 1.67 billion and Rp 1.58 billion in 2012 and 2011. Kerugian yang dihasilkan dari sektor ini meningkat sebesar 122% dari Rp -0,08 milyar di tahun 2012 dan Rp 0,36 milyar di tahun 2011. Losses resulting from this sector increased by 122% from Rp -0.08 billion in 2012 and Rp 0.36 billion in 2011. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Consolidated Statements of Financial Position Aset Asset Pada tanggal 31 Desember 2012 total aset tercatat sebesar Rp 82,14 milyar, turun dari tahun 2011 sebesar Rp 91,61 milyar atau sebesar 10,33%. On December 31, 2012 total assets Rp 82,14 billion, decrease from year 2011 amounting to Rp 91,61 billion or 10.33%. Aset lancar sebesar Rp 43,63 milyar atau sebesar 53% dari total aset dan aset tidak lancar sebesar Rp 38,51 milyar atau sebesar 47% dari total aset. Current assets amounted to Rp 43,63 billion or 53% of total assets and non-current assets amounted to Rp 38.51 billion or 47% of total assets. Aset tetap tercatat Rp 27,96 milyar menurun dari tahun lalu sebesar Rp 32,88 milyar. Hal ini adalah dampak adanya akumulasi penyusutan di tahun 2012 sebesar Rp 22,53 milyar di tahun 2012, dan Rp 17,61 milyar di tahun 2011. Fixed assets amounted Rp 27,96 billion from last year amounted Rp 32,88 billion. Impact of the accumulated depreciation in the year 2012 amounting to Rp 22,53 billion in 2012 and Rp 17,61 billion in the year 2011. Liabilitas Liabilities Total liabilitas di tahun 2012 adalah sebesar Rp 62,33 milyar turun sebesar 17% atau sebesar Rp 74,96 milyar di tahun 2011. Total liabilities in 2012 was Rp 62.33 billion, decrease by 17% or Rp 74,96 billion in the year 2011. Penurunan jumlah hutang kepada bank jangka pendek sebesar 220% dari Rp 7,78 milyar menjadi Rp 2,43 milyar serta utang bank jangka panjang menurun sebesar Rp 3 milyar dari tahun 2011 dan 2012 atau sebesar 33% dari total Rp 12,21 milyar dan Rp 9,2 milyar. The decrease in short-term loans to banks by 220% from Rp 7,78 billion to Rp 2,43 billion and long-term bank debt decreased by Rp 3 billion from year 2011 and 2012, or by 33% of the total Rp 12,21 billion and Rp 9,2 billion. Utang usaha mengalami penurunan sebesar 19% ditahun 2012, dari jumlah tercatat di tahun 2011 sebesar Rp 20,87 menjadi Rp. 16,81 milyar. Trade payables decreased by 19% in 2012, from the amount recorded in the year 2011 amounted to Rp 20.87 to Rp. 16.81 billion. Utang pajak mengalami peningkatan sebesar 79% menjadi Rp 6 milyar di tahun 2012 dari 3,352 milyar di tahun 2011 hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan di tahun 2012. Tax liabilities increased by 79% to Rp 6 billion in 2012 from 3.352 billion in the year 2011 this is due to the increase in revenue in 2012. 19 Utang jangka panjang pihak berelasi menurun dari total sebesar Rp.9,14 ditahun 2011 menjadi Rp 6,61 di tahun 2012.atau menurun sebesar 17%. Long-term liabilities to related parties decreased from a total of Rp.9, 14 in 2011 to Rp 6.61 2012 or decreased by 17%. Liabilitas imbalan paska kerja di tahun 2012 menurun di tahun 2012 menjadi Rp 5,87 milyar dibandingkan tahun 2011 yaitu Rp 8,99 milyar, hal ini disebabkan oleh adanya pengakuan keuntungan dari imbalan paska kerja sebelumnya, dan perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp 2,65 milyar dan beban pajak tangguhan terkait sebesar Rp 662 Juta pada pendapatan komprehensif lain. Post-employment benefits liabilities in 2012 decreased in 2012 to Rp 5.87 billion compared to 8.99 billion in 2011, due to the recognition of the advantages of last postemployment benefits, and the company recorded a profit of Rp 2.65 billion and the deferred tax related Rp 662 million in other comprehensive income. Modal Kerja Bersih Net Working Capital Modal kerja bersih merupakan jumlah piutang usaha dan persediaan dikurangi dengan utang usaha, tercatat bahwa di tahun 2012 sebesar Rp 19,16 milyar hal ini disebabkan oleh meningkatnya kegiatan usaha di bisnis jasa katering. Net working capital is the amount of trade receivables and inventories reduced by accounts payable, noted in year 2012 amounting to Rp 19.16 billion, this is caused by increased business activity in the catering services business. Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Arus kas masuk dari aktifitas operasi mengalami kenaikan sebesar Rp 9,57 milyar hal ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari sektor usaha grup. Arus kas masuk dari aktifitas investasi Cash flows from operating activities increase Rp 9,57 billion caused by revenue increase from the group business sector. Arus kas keluar dari aktifitas investasi untuk tahun 2012 mencapai Rp 1,16 milyar hal ini diakibatkan adanya investasi pada PT Papua Supplies and Services, serta adanya pembelian dan penjualan aset tetap berupa beberapa mobil dan dan perabotan dan peralatan kantor. Cash flows from investing activities for 2012 reached Rp 1.16 billion, it caused the investment in PT Papua Supplies and Services, and purchase and selling of fixed assets such as several unit cars and office furniture and equiptment Arus kas keluar dari aktifitas pendanaan untuk tahun 2012 mencapai Rp 8,53 milyar adalah diakibatkan oleh penurunan pinjaman bank yang telah dilakukan pembayaran di tahun 2012. Cash Flow from financing activities for the year 2012 reached Rp 8.53 billion was caused by a decrease in bank loans that have been paid in 2012. Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektifitas Piutang Perseroan Debt Paying Ability and Level collectivity Receivables Company Kemampuan Perseroan membayar hutang dapat diukur dengan membandingkan kewajiban dan asetnya. Di tahun 2012, kewajiban terhadap aset Perseroan sebesar 3,15. Sedangkan untuk rata rata tingkat kolektifitas piutang Perseroan pada tahun 2012, 54% untuk 30 hari dan 46% untuk di atas 60 hari. The Company's ability to pay the debt can be measured by comparing the liabilities and assets. In 2012, the Company's liabilities to assets at 3.15. Average level of receivable collectivity of the Company in 2012 is 54% for 30 days and 46% for over 60 days. 20 Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Material Conectivity Investment For Capital Selama tahun 2012 Perseroan dan anak perusahaan telah menginvestasikan modal untuk pembelian unit kendaraan sebesar Rp. 515,75 Juta dan dan peralatan serta perabotan kantor sebesar Rp. 145,09 Juta. During the year 2012, the company and subsidiaries have invested capital to purchase several unit cars amount of Rp 515,75 million and office furniture and equipment amount Rp 145,09 million. Sumber dana investasi tersebut berasal dari kas internal, dan pinjaman dari perusahaan pembiayaan Sources of investment funds, is derived from internal cash and loans from finance companies Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan Dan Pendapatan Bersih Serta Laba Operasi Perusahaan. Impact Of Changes In Price Against Sales, Net Revenue and Operating Profit. Tingkat inflasi di Indonesia dari Januari hingga Desember 2012 sebesar 4%, yang menyebabkan meningkatnya Perubahan harga bahan baku makanan hal ini mengakibatkan meningkatnya COGS sehingga berdampak terhadap pendapatan bersih dan laba operasi yang berkurang. Namun perubahan harga tersebut tidak berdampak terhadap penjualan bagi kontak kontrak yang sedang berjalan. Perseroan hanya dapat melakukan efisiensi di semua level bagi kontrak kontrak yang berjalan Indonesia's inflation rate from January to December 2012 at 4%, changes are cause increased price of raw materials of food, resulting in increased COGS, impact on net income and operating income decreased the price changes had no impact on the currently running sales contract. All the Company only maintains is efficiency at all levels of the current contract Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Subsequent Events Tidak ada kejadian yang berdampak secara signifikan yang perlu diungkapkan, yang terjadi antara tanggal neraca dan 23 Maret 2013, yang merupakan tanggal laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan. There are no material events that have occurred between the balance sheet date and 23 Maret 2013 (being the date the financial statements are authorized for issue) that other wise require disclosure. Deviden Dividend Perseroan belum membagikan deviden selama tahun berjalannya perseroan, laba untuk tahun buku 2011 digunakan untuk membiayai expansi perseroan untuk mendanai peluang akuisisi dan merger. The Company has not paid dividends, from profit in fiscal year 2011, profit proceeds are used to finance the company's expansion with funding acquisition and merger opportunities in 2013. Transaksi Pihak Berelasi danTransaksi dengan Benturan Kepentingan Related Party Transactions and Conflict of Interest Transactions Grup melakukan transaksi dengan pihak terkait, dalam transaksi keuangan. Terkait hal tersebut, Perseroan memberlakukan kebijakan atas pelaksanaan transaksi tersebut harus dilakukan sesuai dengan prinsip kewajaran yang berlaku di pasar dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi dengan pihak terkait dapat dilihat pada Catatan 29 laporan keuangan konsolidasian informasi mengenai pihak berelasi. Group perform transactions with related parties, in a financial transaction. Related this, the Company introduced implementation policies such transactions should be done accordance by the prevailing market fairness and the provisions of the legislation force. Further information regarding related party transactions can be found in Note 29 Consolidated Financial Statements Information on Related Parties. 21 Goods Laporan Bisnis Perseroan Corporate Businese Report Struktur Bisnis Business Structure Jasa Catering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Catering Services Maintenance PT Patra Supplies and Services (PSS) menjalankan usahanya di bidang jasa catering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan. Pendapatan di sector ini meningkat sebesar 12% ditahun 2012 atau sebesar Rp. 117,48 milyar dan ditahun 2011 Rp. 104,81 milyar. PT Patra Supplies and Services (PSS) conduct its business in catering services and urban facilities maintenance services. Revenues in this sector increased 12% in 2012 or Rp 117,48 billion in 2011 and Rp 104,81 billion. Prospek Usaha di tahun 2013 Business Prospects in 2013 Dengan semakin banyaknya perluasan areal pertambangan di daerah-daerah terpencil dan lepas pantai kami berkeyakinan akan mendapatkan kontrak-kontrak baru mengingat dengan kontrakkontrak kompetitif yang dimiliki oleh subsidiary. regarding the expansion for mining area in remote areas and offshore areas, we believe will get a new contract, based competitive contract given by the subsidiary. Jasa penyewaan Villa Villa rental services Perseroan masih menjalankan unit usahanya mengoperasikan Bali Island Villas dengan 10 unit villa. Dengan tingkat hunian di tahun 2012 yang meningkat sebesar 86% dibandingkan tahun 2011 sebesar 83%. Pangsa pasar Australia masih mendominasi kunjungan wisatawan ke resort ini dengan 61%, dilanjutkan dengan pangsa pasar Asia 30%. The company still runs business units Bali Island Villas operate with 10 units villa. With occupancy levels in 2012 were increased by 86% compared year 2011 by 83%. Pada 31 Desember 2012 terdapat peningkatan pendapatan di sektor ini sebesar 9% atau sebesar Rp 4,98 milyar ditahun 2012 (2011: Rp 4,57 milyar) At December 31, 2012 there was an increase in the revenues sector's by 9% or Rp 4,98 billion in 2012 (2011: Rp 4,57 billion) Prospek Usaha di Tahun 2013. Business Prospects in 2013. Di tahun 2013 akan terjadi persaingan yang sangat ketat terhadap jasa penyewaan hotel, villa, dan apartemen, seiring dengan banyaknya hotel, villa, dan apartemen yang ada di Bali saat ini, namun usaha jasa akomodasi masih tetap bertahan dengan adanya event APEC yang diselenggarakan di Bali, serta perluasan areal bandara yang dapat meningkatkan volume kunjungan ke Bali. In 2013 there will be fierce competition rental services for hotels, villas, and apartments, as many hotels, villas, and apartments exist in Bali currently, but accommodation services businesses still survive during APEC events held in Bali, as well the expansion of the Airport can increase the visits volume to Bali. and Urban Facilities Services Australia still dominates the market of tourists visit to this resort by 61%, followed by Asian market 30%. 22 Unit Unit Pendukung Bisnis Business Support Unit Karyawan Employee Untuk menjalankan usaha dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. Perseroan secara terus menerus memberikan penyuluhan dan pelatihan bagi para karyawan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal peningkatan pelayanan. To run business Company needs competent human resources. The Company continually provides education and training for employees to add insight and knowledge in terms of service improvement. Perusahaan tetap memenuhi dan menyesuaikan peraturan pemerintah tentang kesejahteraan karyawan dan remunerasi dengan mendistribusikan upah yang melebihi standar minimum. The Company remains fit and adjust regulations for employees welfare and remuneration with distribute exceed the minimum standards wages. Media Penyebaran Informasi Media Information Dissemination Perusahaan menyajikan sebuah situs www.islandconcepts.com dengan semua peristiwa yang mempengaruhi para pemegang saham dan klien Perusahaan. Situs www.islandvillasbali.com tersimpan saat ini dari semua hal menyangkut unit usaha perusahaan. Kami terus memasarkan dan mempromosikan bisnis perusahaan dalam majalah lokal dan berpartisipasi dalam promosi perjalanan wisata lokal dan luar negeri. Company presents a site www.islandconcepts.com with all events affecting the Company's shareholders and clients. Currently stored www.islandvillasbali.com site of all things regarding the company's business units. We continue to market and promote the company's business in a local magazine and participated in the promotion of local and tourist trips abroad. 23 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility ICON berusaha untuk membangun kegiatan yang harmonis dengan masyarakat dan lingkungan sekitar kegiatan perseroan. Dalam hal ini perseroan belum mampu untuk menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya independensi dari perseroan, Sehingga sebagai bentuk tanggung jawab perseroan terkait hal ini, ICON berkolaborasi dengan beberapa asosiasi dalam unit usaha perseroan. ICON seeks to build a harmonious activities with the community and the environment around the company's activities. This time the company not able to organize the event it self, regarding this company's responsibilities, ICON collaborated with several associates in the company's business units. Berikut ini adalah bentuk dukungan perseroan : Here is the company's support for: Kegiatan Keagamaan Religious Activities Mengadakan upacara piodalan pada Pura dilokasi perseroan setiap 6 (enam) bulan sekali, memberikan sesajen harian dan pengelolaan pura pada saat hari raya dengan melibatkan warga sekitar. Held areligious ceremony at the temple every 6 (six) months, providing and managing the daily offerings at the temple and also the ceremonial event by involving local people. Kegiatan Sosial Social Activity Memberikan pelatihan kepada anak yatim dari yayasan Elisama pada Bali Island Villas sebagai bekal pelatihan dimasa depan setiap 6 bulan. Ikut berkolaborasi dengan Bali Villa Asosiasi dalam hal penyelenggaraan bedah rumah dikawasan Badung, Bali Provide training to children from the Elishama foundation, on Bali Island Villas every 6months, as his skills in the future. Collaborate with Bali Villa association, for house renovation activity in Badung, Bali. Kegiatan Kebudayaan Cultural Activity Memberikan sumbangan kepada asosiasi kepemudaaan pada lingkungan/banjar untuk menyalurkan bakat kreatifitas dalam menyambut hari raya Nyepi yakni membuat Ogoh Ogoh pada bulan Maret 2012. Make a donationto the associationof youth on the environment/banjar to deliver creativity talents making Ogoh Ogoh to celebrate Nyepi day on March 2012. Kegiatan Lingkungan Hidup EnvironmentalActivities Unit Usaha Perseroan yang tergabung dalam Bali Villa Asosiasi (BVA) berkontribusi dalam hal kegiatan membersihkan areal Pantai kawasan seminyak dan kuta. Company Businese unit is incorporated in Bali Villa Association (BVA) contribute inactivities Petitenget Beach clearing, planting a thousand trees in Seminyak and Kuta. Perseroan tidak dapat menetapkan anggaran terhadap biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan program ini, dan hanya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan kegiatan kegiatan terkait. Company did not set a budget for expenses incurred to maintain this program and adapted to the needs of level of related activities. 24 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan adalah serangkaian proses dan kebijakan yang mengatur cara korporasi yang diarahkan dan dikelola. Hal ini menetapkan hubungan antara para pemangku kepentingan, seperti Komisaris, Direksi, Karyawan, Mitra bisnis, dan Klien serta hal yang berkaitan dengan akuntabilitas dan tugas fidusia. ICON memiliki struktur tata kelola perusahaan yang menentukan aturan dan prosedur untuk membuat keputusan tentang urusan perusahaan serta memberikan struktur tujuan perusahaan ditetapkan, dan sarana untuk mencapai dan memantau kinerja tujuan tersebut. Corporate Governance is a set of processes and policies which govern the way the corporation is directed and administered. These establish the relationship amongst the Stakeholders, Commissioners, Directors, Employees, Business Partners and Clients as well as dealing with issues of accountability and fiduciary duties. ICON has a corporate governance structure that specifies the rules and procedures for making decisions on corporate affairs as well as providing the structure through which the corporate objectives are set, and the means of attaining and monitoring the performance of those objectives. Selama tahun peninjauan dari January sampai Desember 2012 Good Corporate Governance tercermin dalam Rapat Umum Luar Biasa dan Rapat Pemegang Saham dan berbagai Komite Rapat dijadualkan sepanjang tahun yang dihadiri oleh eksekutif perusahaan, konsultan luar, anggota Dewan Komisaris dan Direksi. During the review year January to December 2012 Good Corporate Governance was reflected in the General Meeting and Extraordinary Meeting of Shareholders held and the various Committee Meetings scheduled throughout the year attended by company executive, outside consultants, members of the Board of Commissioners and Board of Directors. Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham mengatur dan memberikan kewenangan kepada perusahaan untuk beroperasi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham, para Pemegang Saham berhak untuk mendapatkan semua informasi yang relevan dari Perusahaan dan diperlukan tanggung jawab Komisaris dan Direksi untuk pengelolaan Korporasi dan tindakantindakannya. Rapat Umum Pemegang Saham untuk laporan buku pada periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, antara lain Rapat Umum Tahunan dan Rapat Pemegang Saham Luar biasa. The General Meeting of Shareholders governs and provides the authority to the company to operate. At the General Meeting of Shareholders the Shareholders have the right to obtain all information relevant to the Company and require the Commissioners and Directors’ be accountable for the Corporations management and actions. The General Meeting of Shareholders in the period January 1, 2010 to December 31, 2010 included the Annual General Meeting and the Extraordinary Meeting of Shareholders. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders Diadakan di kantor anak perusahaan di Permata Senayan, Jl. Tentara Pelajar B 10-11 Jakarta, pada tanggal 20 Juni 2012. Pemegang Saham memberikan persetujuan dan menerima Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011. Telah dicatat bahwa Perseroan, mencatat keuntungan pada laporan konsolidasi untuk periode tersebut namun belum ada deviden untuk para pemegang saham dikarenakan laba operasional tersebut akan digunakan untuk expansi perusahann melalui akuisisi. Direksi dan Komisaris dibebaskan dari tanggung Held at the subsidiary office Permata Senayan, Jl. Tentara Pelajar B 10-11 Jakarta, on June 20, 2012. Shareholders approve and accept the Annual Report for the year ended December 31, 2011 It was noted that the Company Recorded a gain on the consolidated statement for the period, but there is no dividend to the shareholders, because the operating profit will be used for Company expansion through a rights issue. Directors and Commissioners exempted from responsibility and liability for the financial period the period January 1, 2011 until December 31, 2011 25 jawab dan kewajiban untuk periode periode Keuangan 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2011 Lebih lanjut disetujui, dan disahkan bahwa penunjukan Akuntan dan Auditor Independen untuk tahun buku 2012 diserahkan sepenuhnya kepada Dewan Direksi. Furthermore agreed and passed the appointment of accountant and auditor independent for financial year 2012 to Board of Directors Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Extraordinary General Meeting of Shareholder. Diadakan di kantor Anak perusahaan di permata Senayan, Jl. Tentara Pelajar B 10-11 Jakarta, pada tanggal 20 Juni 2012, yang mengagendakan membatalkan pasal 11 ayat 2 c dari akta no 52 tanggal 20 Juni 2011 oleh Notaris M. Nova Faisal tentang perubahan status perseroan menjadi perusahaan modal dalam negeri dari perusahaan penanaman modal asing. Dan para pemegang saham menyetujui usulan tersebut diatas. Held at the subsidiary office Permata Senayan, Jl. Tentara Pelajar B 10-11 Jakarta, on June 20, 2012. The agenda is to canceled article 11, paragraph 2 c, deed No. 52 on June 20, 2011 by Notary M. Nova Faisal, about changes in the Company status to be domestic investment from foreign investment Company. And the shareholders approved the above proposal Dewan Komisaris Board of Commissioners Fungsi Dewan Komisaris: The Function of the Board of Commissioners: Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham dan akuntabilitas pada Rapat Pemegang Saham dan fungsi lain dari Tata Kelola Perusahaan. The Commissioners represent the Shareholders interest and accountability at Meetings of the Shareholders and other functions of Good Corporate Governance. Berikut adalah komposisi Dewan Komisaris untuk tahun 2012 – 2013 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 20 Juni 2012 : Board of Commissioners Composition for the year of 2012 – 2013 based on Annual General Meeting of Shareholder on june 20, 2012 are : Presiden Komisaris Marzuki Usman President Commisioner Komisaris Independen R. Rivai M Noer Independent Commissioner Komisaris A. Sulistyawati Commissioner Tugas Dewan Komisaris pada tahun 2012 termasuk menyetujui anggaran perusahaan dan prakiraan untuk tahun 2013 dan seterusnya termasuk pengaturan agenda bisnis baru yang diperluas untuk perusahaan di luar fokus saat ini pada Pariwisata dan pemantauan untuk kepentingan para Pemegang Saham atas kinerja Direksi Perusahaan dengan peran mereka untuk mengawasi. Board of Commissioners Task in 2012 included approving the Company’s budgets and forecasts for year 2013 and including setting up a new expanded business agenda beyond the current focus on Tourism, and monitoring the shareholders interests about the Board of Directors performance to oversee as their role. Pada Tanggal 29 October 2012, Bapak Marzuki Usman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris dan posisinya digantikan oleh ibu On October 29th, 2012, Mr. Marzuki Usman submit a resignation letter from his position as President Commissioner, and was replaced by Mrs. A. Sulistyawati as 26 A. Sulistyawati sebagai Presiden Komisaris berdasarkan rapat Dewan Komisaris pertanggal 12 November 2012. President Commissioner based on Board of Commissioners meeting on November 12, 2012 Dewan Direksi Board of Directors Fungsi Dewan Direksi The Function of the Board of Directors: Dewan Direksi memiliki seperangkat aturan dan prosedur, Peraturan Prosedur yang diperbaharui secara berkala untuk memperhitungkan perubahan dalam peraturan serta struktur dan orientasi bisnis Perseroan. Board of Directors adheres to a set of rules and procedures, the Rules of Procedure, which are updated on a regular basis to take into account changes in regulations as well as the structure and Company business orientation. Saat ini ada empat Direktur yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Presiden Direktur Bapak Dodi Prawira Amtar, Bapak Putu Agung Prianta, Bapak Octavianus Kuntjoro, dan Bapak Graham J. Bristow sebagai Direktur Perseroan. There are currently four Directors elected at Annual General Meeting of Shareholders. The President Director, Mr. Dodi Prawira Amtar and Mr. Putu Agung Prianta, Mr. Octavianus Kuntjoroand Mr. Graham J. Bristow as director of PT. Island Concepts Indonesia. Susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut: Board of Directors composition is as follows: Presiden Direktur Dodi Prawira Amtar President Director Direktur Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro Graham J. Bristow Director Selama tahun yang dilaporkan ada enam kali rapat Direksi dan Eksekutif Perusahaan yang telah diselenggarakan. Pada setiap pertemuan tersebut, halhal yang dibahas adalah sebagai berikut: During the year under review there were sixth time meetings of Directors and Company Executive held. At each of these meetings, the following matters are addressed: 1) Review dan persetujuan rapat dari pertemuan sebelumnya. 2) Laporan Direktur Utama tentang: a. Status usaha Perseroan b. Prospek termasuk merger dan peluang akuisisi. c. Prospek ekonomi dan dampak terhadap Perusahaan. d. Laporan keuangan terakhir. e. Arus kas dan pengeluaran modal. 3) Melaporkan setiap peraturan, kepatuhan terhadap hal-hal lain yang diajukan oleh Sekretaris Perusahaan, Presiden Komisaris atau perusahaan konsultan yang berhubungan dengan Perusahaan. 4) Laporan tentang hal-hal lain yang berdampak pada operasional sehari-hari dari usaha Perseroan. 1) Review and approval of the minutes from the preceding meeting. 2) Report of the President Director regarding: a. Status business of the Company b. Prospects including merger and acquisition opportunities. c. Economic outlook and impact on Company. d. Latest Financial Accounts. e. Cash Flow and Capital Expenditure. 3) Report on any regulatory, compliance or other matters raised by the Corporate Secretary, President Commissioner or any corporate consultant engaged by the Company. 4) Report on other matters that impact on the day to day operations of the business of the Company. Ditahun 2012 tidak ada kompetensi dan pelatihan untuk dewan Direksi, dan sebatas menghadiri sosialisasi dan undangan dari pihak pihak terkait dengan peraturan peraturan tebaru There is no competence and training for the board ofdirectors in year 2012, attended the extent of socialization and invitation from the licensing and the latest regulations. 27 Remunerasi dibayarkan berdasarkan kinerja Direksi dan Komisaris, dan Dewan Komisaris berwenang untuk menetapkan remunerasi yang akan dibayarkan untuk dewan Direksi dan Komisaris. Remuneration payment based on the performance of Directors and Commissioners, and Board of Commissioners is authorized to determine the remuneration that will paid to the board of Directors and Commissioners. Perseroan dan anak perusahaan telah membayarkan remunerasi sebesar Rp. 2.707.728.010 dan Rp. 3.725.963.805 kepada Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2012. The Company and subsidiary had paid the remuneration of Rp. 2.707.728.010 and Rp. 3.725.963.805 to the Board of Commissioners and Directorsin 2012. Komite Audit Audit Committee Komite Audit dalam tugas mereka untuk memberikan nasehat kepada Komisaris terhadap laporan perusahaan atau poin-poin yang disampaikan oleh Direktur kepada Komisaris dan menetapkan tanggung jawab lain yang berhubungan dengan tugas komisaris seperti: memeriksa laporan keuangan perusahaan dan memeriksa tindakan perusahaan terhadap aturan dan peraturan pasar modal dan regulasi yang berhubungan dengan aktivitas di perusahaan Committee Audit in their duty to give advice to the commissioner of company report or the points that submitted from Director to Commissioner and enforce other responsibilities relate to commissioner task such as: To examine company financial report and to examine company action toward rule and regulation of capital market and regulation that relate to any activity in the company. Susunan Komite Audit perusahaan di tahun 2012 : The Company Audit Committee composition in the year 2012: Ketua Anggota R Rivai M Noer Maxxwel Morris Hunt Walter R. Kaminski Tony Silitonga Chairman Members Pada tahun 2012, komite audit bertemu 1(satu) kali, disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan, dan kegiatan komite audit selama tahun 2011 adalah: Melaporkan laporan kegiatan operasional dan laporan keuangan kepada Komisaris, serta melakukan penelaah terhadap ketaatan perseroan terhadap peraturan dibidang pasar modal dan yang berhubungan dengan aktifitas di perusahaan. In 2012, the audit committee met 1times, adapted to Company’s needs, and the audit committee's activities during 2012 were: Reported the operations report and financial statements to the commissioner and Perform reviewers for Company compliance with regulations in the field of capital markets and related activities. Sistem pengendalian intenal pengawasan komite audit. dibawah Intenal control system under the supervision of the audit committee. Tanggung jawab komite audit meliputi pengawasan atas sistem pengendalian internal dan manajemen resiko dari bisnis perseroan. Audit committee responsibilities include over sight of the system of internal control and risk management of corporate business. berada 28 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Berdasarkan peraturan dari Bapepam-LK. Tugas seorang Sekretaris Perusahaan adalah memastikan ketersediaan informasi mengenai kinerja Perseroan serta bertanggung jawab untuk memastikan setiap kegiatan Perseroan telah memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku sekaligus memantau pelaksanaan sistem Managemen. Based on regulation from BAPEPAM-LK the task of Corporate Secretary is ensure the availability of information on the performance of the Company and responsible for ensuring any Companies events has fulfilled valid rules and regulations while monitoring the implementation of system management. Pada tahun 2011 hingga sekarang Bapak I Putu Widya Laksana Pendit ditunjuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan untuk membantu direksi didalam hal membina komunikasi efektif antara Perseroan dan pihak yang berkepentingan. In the year 2011 until now, Mr. I Putu Widya Laksana Pendit appointed as Corporate Secretary to assist the board of Directors to building effective communication between the Company and Stakeholders 29 Data Perseroan Corporate Data Nama Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk Anak Perusahaan PT Patra Supplies and Services Bidang Usaha Perusahaan Jasa Akomodasi. Jasa Catering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Pemilik Island Regency Group Ltd, 3,66% Island Concepts Group Ltd, 4,90% Graham James Bristow 8,60% Francis Street Pty Ltd 2,27% Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59% Publik 14,98% Tanggal Pendirian 11 Juli 2001 Dasar Hukum Pendirian Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Juli 2001 oleh Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH Modal Dasar Rp 56.125.000.000,00 (lima puluh enam milyar seratus dua puluh lima juta rupiah) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 726.500.000 (Tujuh ratus dua puluh enam juta lima ratus ribu) dengan harga Rp 56,125 atau Rp 40.774.812.500 (empat puluh milyar tujuh ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus dua belas ribu lima ratus rupiah). Pencatatan di Bursa Bursa Efek Surabaya tanggal 8 Juli 2005 Menjadi Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Desember 2007 (“BEI”) Kode Saham di Bursa “ICON” Biro Administrasi efek PT Sharestar Indonesia Citra Graha Building 7rd Floor Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 35-36, Jakarta Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan Intiland Tower 11 floor Company Name: PT Island Concepts Indonesia Tbk Subsidiary PT Patra Supplies and Services Line of Business Accommodation Services Catering Services and Urban Facility maintenance services Ownership Island Regency Group Ltd, 3,66% Island Residences Club Ltd, 4,90% Graham James Bristow 8,60% Francis Street Pty Ltd 2,27% Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59% Public 14.98% Date of Establishment 11 July 2001 Legal Foundation Notary Deed No. 3 dated on July 11th 2001 by Notary Evi Panjaitan, SH Authorized Capital Rp 56,125,000,000.00 (fifty six billion and one hundred twenty five million rupiahs) Issued and fully Paid Capital 726.500.000 (Seven hundred twenty six million five hundred thousand) at the price Rp 56,125 per share or Rp 40,774,812,500 (Forty billion seven hundred seventy four million and eight hundred twelve thousand five hundred rupiahs). Official Listing on Stock Exchange Surabaya Stock Exchange on July, 8th 2005. Jakarta Stock Exchange (“IDX”) on December 1, 2007. Transaction Code “ICON” Share Administration Bureau PT Sharestar Indonesia Citra Graha Building 7rd Floor Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 35-36, Jakarta Public Acountant Jimmy Budhi dan Rekan Intiland Tower 11 floor 30 Jl Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta Tel. 62 21 579 56789 , Fax. 62 21 579 56789 Kantor Pusat Jl. Raya Petitenget No. 469 Seminyak, Kuta 80361 Bali, Indonesia Tel. 62 361 4736656, 4736657 Fax. 62 361 4736658 Website: www.islandconcepts.com Email : [email protected] Kontak person: Bapak I Putu Widya Laksana Pendit Jl Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta Tel. 62 21 579 56789 , Fax. 62 21 579 56789 Head Office Jl. Raya Petitenget No. 469 Seminyak, Kuta 80361 Bali, Indonesia Tel. 62 361 4736656, 4736657 Fax. 62 361 4736658 Website: www.islandconcepts.com Email : [email protected] Contact Person : Mr. I Putu Widya Laksana Pendit 31 Laporan Keuangan Financial Report 32 Local Strength Global Structure PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN 1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 7.106.850.758 pada tahun 2012, Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011 dan Rp 5.016.827.533 pada tahun 2010 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 127.406.221 pada tahun 2012, 2011 dan 2010 Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka 2f,2i,2j,3,31,35 7.374.877.681 7.488.934.288 3.505.375.041 2f,2j,2o,4,31,35 2j,5,35 31.612.192.143 123.409.050 31.334.585.540 142.541.230 11.655.616.851 194.655.005 2k,2o,6 2l,7 2r 4.356.603.915 164.229.971 - 5.511.173.868 484.518.776 - 2.045.895.883 698.789.788 26.500.000 1.271.955.234 43.631.312.760 44.961.753.702 19.398.787.802 999.347.103 665.169.500 1.195.860.012 - 911.715.233 - 27.959.791.628 3.678.414.491 1.318.868.403 3.886.440.303 32.875.239.677 6.689.318.730 3.000.113.988 2.885.275.331 35.708.560.263 6.452.553.189 664.054.739 3.940.059.385 Jumlah Aset Tidak Lancar 38.508.031.428 46.645.807.738 47.676.942.809 JUMLAH ASET 82.139.344.188 91.607.561.440 67.075.730.611 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.532.971.322 pada tahun 2012, Rp 17.612.234.538 pada tahun 2011 dan Rp 12.618.240.892 pada tahun 2010 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya Aset pajak tangguhan 2g,2j,29a,35 2m,8 2n,2o,9 2r,28d 2f,2j,10,31,35 2r,28c Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Provisi Utang pajak Pendapatan diterima di muka yang akan direalisasi dalam waktu satu tahun Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.430.071.000 16.810.382.577 6.093.153.518 3.955.560.587 2.652.575.084 6.000.229.674 7.777.823.096 20.873.060.348 6.142.253.518 4.227.289.641 3.352.523.187 891.263.166 10.281.117.991 1.379.991.901 2.520.487.854 1.603.715.812 57.350.020 259.804.260 57.350.020 691.745.023 57.350.020 1.472.062.552 2f,2j,17,31,35 2j,2o,18,35 4.226.505.689 161.251.399 42.646.883.808 3.781.850.864 149.614.696 47.053.510.393 2.931.992.341 289.885.173 21.427.866.810 2j,29b,35 7.611.352.120 9.139.818.163 8.676.170.636 2j,15,29b 2q,27 1.070.533.698 5.868.305.597 1.127.883.718 8.988.084.405 1.185.233.739 8.584.613.459 2f,2j,17,31,35 2j,18,35 4.978.621.120 154.618.870 19.683.431.405 8.426.516.392 228.522.376 27.910.825.054 11.141.583.352 40.151.137 29.627.752.323 62.330.315.213 74.964.335.447 51.055.619.133 1e,20 21 21 40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000) 40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000) 14.031.250.000 (1.224.457.299) (2.272.200.000) 2e,22 (21.639.894.267) (7.507.602.624) (21.639.894.267) (8.698.356.331) 5.130.086.483 (9.400.725.604) 8.130.658.310 11.678.370.665 6.939.904.603 9.703.321.390 6.263.953.580 9.756.157.898 JUMLAH EKUITAS 19.809.028.975 16.643.225.993 16.020.111.478 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 82.139.344.188 91.607.561.440 67.075.730.611 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - pihak berelasi Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang terealisasi dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan paska kerja Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2f,2j,11,31,35 2f,2j,12,31,35 2g,2j,29b,35 13 2u,14 2r,28a 2j,15,29b 2j,16 JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 726.500.000 saham pada tahun 2012 dan 2011 Biaya emisi efek ekuitas Selisih kurs setoran modal Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 19 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2012 PENDAPATAN USAHA 2p,23 122.456.590.211 109.383.644.774 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2p,24 (99.535.624.138) (95.014.121.308) 22.920.966.073 14.369.523.466 (22.067.605.977) (2.682.300.117) 1.281.543.578 665.194.341 (22.803.168.175) (13.160.563.462) (2.401.453.496) 937.023.026 2.541.231.311 (12.083.762.621) 117.797.898 2.285.760.845 (602.155.403) 1.663.413.851 1.061.258.448 (607.862.276) (1.054.784.054) (1.662.646.330) 1.179.056.346 623.114.515 2.648.995.515 (662.248.879) - 1.986.746.636 - 3.165.802.982 623.114.515 1.190.753.707 1.975.049.275 3.165.802.982 675.951.023 (52.836.508) 623.114.515 1,64 0,93 LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan usaha lainnya - bersih Jumlah Beban Usaha 2p 25 26 26 26 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 2r 28b 28c LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan aktuarial kumulatif imbalan paska kerja Pajak penghasilan tangguhan terkait PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 2g,27 2r,28c LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba komprehesif neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan non-pengendali Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk 2t,30 2011 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo per 1 Januari 2011 Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi yang dibukukan sebagai modal proforma yang berasal dari transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali Penambahan saham baru sehubungan dengan penggabungan usaha Laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Saldo per 31 Desember 2011 Laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Saldo per 31 Desember 2012 Ekuitas yang Dapat Diatriibusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal proforma yang Selisih nilai berasal dari transaksi transaksi restrukturisasi restrukturisasi entitas dengan entitas Selisih kurs sepengendali sepengendali setoran modal Saldo Laba (defisit) Jumlah ekuitas Kepentingan nonpengendali Modal saham Biaya emisi Efek ekuitas 14.031.250.000 (1.224.457.299) (2.272.200.000) 5.130.086.483 - (9.400.725.604) 6.263.953.580 9.756.157.898 16.020.111.478 - - - (26.418.250) - 26.418.250 - - - 26.743.562.500 - - (5.103.668.233 21.639.894.267 - - - - - - - - - 675.951.023 675.951.023 (52.836.508) 623.114.515 40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000) - 21.639.894.267 (8.698.356.331) 6.939.904.603 9.703.321.390 16.643.225.993 - - - - - 1.190.753.707 1.190.753.707 1.975.049.275 3.165.802.982 40.774.812.500 (1.224.457.299) (2.272.200.000) - 21.639.894.267 (7.507.602.624) 8.130.658.310 11.678.370.665 19.809.028.975 Jumlah Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan restitusi pajak Pembayaran bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak lain Kegiatan operasional lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 2011 118.273.381.600 3.280.848.347 (2.097.993.606) (106.655.887.388) (3.229.685.308) 90.130.760.355 (455.956.485) (87.887.456.935) (4.307.038.354) 9.570.663.645 (2.519.691.419) 330.502.545 (660.847.150) (825.000.000) 975.667.771 (2.454.538.000) - (1.155.344.605) (1.478.870.229) 158.145.089 (314.412.526) (8.373.108.210) (284.144.779) 4.861.390.485 3.404.875.189 (8.529.375.647) 7.982.120.895 KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS (114.056.607) 3.983.559.247 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 7.488.934.288 3.505.375.041 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 7.374.877.681 7.488.934.288 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Investasi saham pada Entitas Asosiasi Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi Kenaikan (penurunan) pinjaman Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 11 Juli 2001 dari Evi Susanti Panjaitan S.H., Notaris di Tabanan, Bali. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 dari Notaris yang sama. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, Notaris di Jakarta, yang antara lain dilakukan sehubungan dengan persetujuan rencana perubahan status Perusahaan kembali menjadi Perseroan Penanaman Modal Asing. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa akomodasi. Disamping itu, melalui PT Patra Supplies and Services (PSS), Entitas Anak, Perusahaan menjalankan kegiatan jasa katering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan. Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Villas Bali Island, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen : : : Marzuki Usman A. Sulistyawati R. Rivai M. Noer Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : : : : Dodi Prawira Amtar Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro Graham James Bristow Bapak Marzuki Usman mengundurkan diri pada tanggal 29 Oktober 2012 dan posisinya digantikan sementara oleh A. Sulistyawati berdasarkan rapat dewan komisaris tanggal 12 Nopember 2012. Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen : : : : Marzuki Usman Graham James Bristow A. Sulistyawati R. Rivai M. Noer 6 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan) Direktur Direktur Utama Direktur Direktur : : : Dodi Prawira Amtar Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Kepala Unit Audit Internal Sekretaris Perusahaan : : : : : 31 Desember 2012 R. Rivai M. Noer Tony Silitonga, MBA W.R. Kaminski Maxwell Morris Hunt Widya Laksana 31 Desember 2011 R. Rivai M. Noer Tony Silitonga, MBA W.R. Kaminski Maxwell Morris Hunt Widya Laksana Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi Jumlah : : 2012 1.564.290.000 1.143.438.010 2.707.728.010 2011 536.910.200 3.189.053.605 3.725.963.805 Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing mempunyai 114 orang dan 138 orang karyawan tetap (tidak diaudit). c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 112,50 per saham dan harga penawaran Rp 112,50 per saham. d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. 7 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) e. Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 20 Juni 2011 M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif. Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan menerima surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011. Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham. Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam Perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. f. Susunan Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah Penggabungan Usaha Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Perusahaan Sebelum Penggabungan Usaha Island Regency Grup Ltd. Island Regency Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat Ir. Frans Bambang Siswanto Octavianus Kuntjoro Jumlah Jumlah Saham 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000 % 22,62 19,40 12,80 6,60 38,58 250.000.000 100,00 Pemegang Saham GWA Sebelum Penggabungan Usaha Jumlah Saham Jumlah Saham Sebelum Setelah Konversi % Konversi 99.999 1 100.000 99,99 0,01 100,00 476.495.235 4.765 476.500.000 Pemegang Saham Perusahaan Setelah Penggabungan Usaha Jumlah Saham 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000 % 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27 476.496.235 4.765 726.500.000 65,58 0,01 100,00 8 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) g. Entitas Anak Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki sebuah Entitas Anak (secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut “Grup”). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas Anak sebagai berikut: Entitas Anak PT Patra Supplies and Services (PSS) Jenis Usaha Jasa Katering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Domisili dan Tahun Operasi Komersial Jakarta 1976 Persentase Kepemilikan Efektif Dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 31 Desember 31 Desember 2012 2011 50% 50% 71.973.167.256 80.305.834.334 Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1e). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif. b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya. Standar yang direvisi juga mensyaratkan tambahan pengungkapan baru. Pengungkapan yang disyaratkan tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 27 yang telah disusun sesuai dengan standar. 9 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan) Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 (Lanjutan) PSAK 60, “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan” Standar yang direvisi ini memperkenalkan pengungkapan baru terkait dengan instrumen keuangan. Standar ini tidak berdampak pada klasifikasi dan penilaian atas instrumen keuangan Grup. Grup telah menyertakan pengungkapan baru agar sesuai dengan persyaratan dari standar. Lain-lain Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 : Properti Investasi PSAK 16 : Aset Tetap PSAK 26 : Biaya Pinjaman PSAK 30 : Sewa PSAK 46 : Pajak Penghasilan PSAK 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 : Laba per Saham ISAK 25 : Hak Atas Tanah ISAK 56: Laba per Saham Standar akuntansi dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan terhadap kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas Anak, yang telah dipublikasikan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut: Penyesuaian PSAK 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 38 : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Grup masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 sebagai berikut: (1) Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian 10 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan) Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. (2) PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim. (3) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. (4) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. (5) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. (6) PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Grup menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. (7) PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke ekuitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. (8) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan. (9) PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 11 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan) Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan) Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: (1) (2) (3) (4) c. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasi Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh saldo dan transaksi akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. 12 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasi Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non pengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Grup: (1) (2) (3) (4) (5) (6) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan (7) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi. 13 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau Entitas Anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi entitas yang merupakan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali pada dasarnya tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu yang berada di bawah grup, dan karenanya restrukturisasi tersebut tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan. Dengan metode penyatuan kepemilikan tersebut, pengalihan aset dan liabilitas dicatat sebesar nilai tercatatnya. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” (STRES) pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. 14 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo STRES dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini. Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. f. Penjabaran Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut: 2012 2011 Dolar Amerika Serikat 9.670 9.068 g. Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup: 1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: - mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; - memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau - memiliki pengendalian bersama atas Grup; 2. Perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan; 15 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) 5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup. Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu diatur oleh Bapepam-LK melalui Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor : Kep-521/BL/2008, tanggal 12 Desember 2008, yang menyatakan antara lain: a. Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perusahaan dalam suatu transaksi yang dapat merugikan Perusahaan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar. b. Perusahaan yang melakukan transaksi afiliasi wajib melakukan keterbukaan informasi, kecuali: Penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada komisaris, direktur, dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan yang langsung berhubungan dengan tanggung-jawab mereka terhadap Perusahaan tersebut dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan, serta telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham; Transaksi antara Perusahaan baik dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali, dan transaksi antara Perusahaan Terkendali baik dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan dengan persyaratan yang sama, sepanjang hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam transaksi tersebut termasuk pula manfaat yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada semua karyawan, direksi atau komisaris dengan persyaratan yang sama, menurut kebijakan yang ditetapkan Perusahaan; dan/atau Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/atau manfaat khusus yang diberikan kepada komisaris, direktur dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan berkala. Berdasarkan PSAK No. 07, semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun. h. Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. 16 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. j. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dalam penerapan standar ini, Grup telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Selanjutnya, sehubungan dengan telah efektifnya PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, sejak 1 Januari 2012, Grup telah mengevaluasi dampak revisi PSAK-PSAK tersebut dan menyimpulkan bahwa dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material. Sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Grup telah menerapkan pengungkapan atas instrumen keuangan pada laporan keuangan konsolidasian. Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. 17 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak diungkapkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. 18 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Setelah pengukuran awal Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni setelah pengukuran awal) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan setelah pengukuran awal yang sesuai. Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi. Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. 19 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan panjang), utang pembiayaan konsumen, utang usaha dan utang lain-lain. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 20 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan) Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Penelaahan penurunan nilai atas instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual mencakup penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. 21 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) (1) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. k. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan (acquisition cost) dan nilai realisasi bersihnya. Biaya perolehan meliputi harga beli material dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai (present location and condition). Biaya perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya. Biaya perolehan ditentukan menggunakan basis metode “masuk pertama keluar pertama” (first-in firstout), kecuali persediaan barang konsumsi di lokasi Kerinci yang menggunakan metode rata-rata, dikurangi dengan penyisihan dan penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat. Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Pemakaian masing-masing jenis persediaan dicatat sebagai beban pada periode digunakan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. l. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m. Entitas Asosisasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi paska akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya paska akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. 22 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. Entitas Asosisasi (Lanjutan) Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup. n. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya. Penyusutan aset tetap Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan umur manfaat aset tetap sebagai berikut: Umur Manfaat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara 20 – 25 2 2–5 4–5 4–5 7 Tarif Penyusutan 4% - 5% 50% 25% - 50% 20% - 25% 20% - 25% 14,3% Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. 23 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Aset Tetap (Lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. 24 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dan pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. q. Imbalan Paska Kerja Grup telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Imbalan Kerja, yaitu PSAK No. 24 (Revisi 2010). Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paska kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK) yang berlaku efektif sejak 25 Maret 2003. Kewajiban ditentukan berdasarkan penilaian atas kewajiban imbalan paska kerja dengan menggunakan metode projected unit credit. Imbalan paska kerja untuk tahun berjalan dicerminkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian. Kriteria pengakuan dan pengukuran kewajiban Grup terhadap karyawannya sebagaimana diuraikan diatas, mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 57 yang mengatur tentang pengakuan dan pengukuran kewajiban estimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi. Grup akan memiliki kewajiban yang sama berupa pembayaran uang pesangon, uang penghargaan kerja dan uang pengganti hak terhadap karyawan tetap, apabila terjadi penghentian/pemutusan kerja terhadap karyawan tersebut dimasa yang akan datang. Perhitungan Aktuaria untuk beban dan kewajiban imbalan paska kerja Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dinyatakan berdasarkan Laporan Perhitungan Aktuaria atas Kewajiban Diestimasi Manfaat Pensiun Pegawai berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Aktuaris Independen. 25 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) r. Perpajakan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak. Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan Perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto. Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan pada tanggal laporan posisi keuangan, disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban ‘tidak lancar’ (non current) dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto. s. Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan disusun berdasarkan pendekatan produk atau jasa yang dihasilkan, dan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen usaha jasa katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, villa dan lain-lain. 26 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) t. Laba (Rugi) per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No.56 , “Laba per Saham”, laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. u. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: 2012 2011 Kas Rupiah 60.209.402 131.566.927 Dolar Amerika Serikat (2012: $AS 791,84) 7.657.093 131.566.927 Jumlah Kas 67.866.495 Bank – Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Citibank NA PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank BPD Sumsel PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation PT Bank Bukopin Tbk. 861.447.113 675.762.472 454.219.356 367.555.156 121.803.549 11.083.089 14.878.380 8.342.208 7.589.325 895.863 - 807.058.939 204.914.153 210.482.255 116.411.285 27.534.090 57.486.578 14.948.666 44.239.620 1.411.243 99.334 24.737.300 13.389.010 2.523.576.511 1.522.712.473 27 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2012 Bank - Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2012: $AS 94.853,24 dan 2011: $AS 397.130,47) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (2012: $AS 159.194,44 dan 2011: $AS 134.932,81) Citibank N.A. (2012: $AS 31.375,55 dan 2011: $AS 16.450,54) PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (2012: $AS 1.019,43 dan 2011: $AS 62.490,53) PT Bank Central Asia Tbk. (2012: $AS 930,75 dan 2011: $AS 17.704,43) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2012: $AS 468,85 dan 2011: $AS 11.944,76) PT Bank Bukopin Tbk (2011: $AS 2.782,95) 2011 917.230.830 3.601.179.102 1.539.410.235 1.223.570.721 303.401.569 149.173.497 9.857.888 566.664.126 9.000.373 160.516.567 4.533.780 - 108.315.084 25.235.791 2.783.434.675 5.834.654.888 Deposito berjangka PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 2.000.000.000 - Jumlah 7.374.877.681 7.488.934.288 Deposito berjangka pada PT Bank Danamon Indonesia memiliki tingkat bunga 0,05% per bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Januari 2013. 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 2012 Petrochina International Bermuda. Ltd. PT Leighton Contractors Indonesia PT Pertamina Hulu Energi PT Barisan Tropical Mining PT Kawasan Industri Kampar PT PUNJ Lloyd Indonesia Oorja Group PT Bina Insan Sukses Mandiri PT Astina Putera Perkasa PT Bangun Dwipantara Indah PT Transportasi Gas Indonesia Teras Offshore Pte. Ltd. PT Riau Andalan Pulp and Paper 10.719.300.305 4.162.730.238 3.629.184.584 3.359.058.666 3.465.403.828 1.939.089.417 1.823.352.834 1.818.071.605 1.263.911.277 962.821.583 944.449.102 789.154.359 787.561.397 2011 9.254.651.139 3.278.297.475 3.961.410.853 3.174.373.324 2.406.586.142 611.764.979 1.034.171.490 1.188.844.236 50.469.838 858.057.047 1.621.903.337 28 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) PT Sudjaca Palembang Salamander Energy Pte. Ltd. CV Salawati PT Riau Andalan Kertas PT Bumi Lago Indah PT Indokarya Bangun Persada PT PEC - Tech Services PT Riau Prima Energy PT JGC Corporation DS-LNG PJ PT Holcim Indonesia PT Weltekindo Nusantara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah 2012 518.390.580 485.719.739 409.560.000 182.937.885 138.241.297 124.284.556 100.746.427 90.315.333 1.004.757.889 38.719.042.901 2011 857.964.071 317.996.811 1.208.694.284 138.763.964 1.220.115.247 872.460.400 389.297.351 374.930.000 2.294.379.085 35.115.131.073 Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang (7.106.850.758) (3.780.545.533) Jumlah - Bersih 31.612.192.143 31.334.585.540 Rincian piutang usaha sesuai dengan jenis valuta yang digunakan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS (2012: $AS 3.215.471 dan 2011: $AS 1.165.741) 2012 7.625.438.331 31.093.604.570 2011 24.544.191.685 10.570.939.388 Jumlah 38.719.042.901 35.115.131.073 Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo 1 hari sampai 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari 91 hari sampai 120 hari Lebih dari 120 hari Jumlah piutang usaha 2012 20.796.741.301 4.952.384.160 4.744.140.859 138.950.716 8.086.825.865 38.719.042.901 2011 12.773.979.504 15.546.367.647 1.614.896.408 82.600.384 138.486.848 4.958.800.282 35.115.131.073 Dikurangi penyisihan penurunan nilai (7.106.850.758) (3.780.545.533) Jumlah 31.612.192.143 31.334.585.540 29 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan (Catatan 25) Penghapusan piutang Pemulihan atas penyisihan penurunan nilai karena selisih kurs 2012 3.780.545.533 2011 5.016.827.533 3.326.305.225 - 57.665.000 (1.102.599.000) - (191.348.000) Jumlah 7.106.850.758 3.780.545.533 Grup melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai berdasarkan pengalaman gagal bayar debitur dimasa yang lalu dan indikasi penurunan nilai lainnya yang dapat mengakibatkan gagal bayar debitur dimasa yang akan datang. Faktor-faktor yang dinilai antara lain kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitor mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi serta tunggakan pembayaran. Penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang kemungkinan tidak dapat terpulihkan. Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari sebesar Rp 8.086.825.865 (2011: Rp 4.958.800.282) mengalami penurunan nilai dan telah disisihkan sebesar Rp 7.106.850.758 (2011: Rp 3.780.545.533). Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sebagian piutang ini diharapkan dapat dipulihkan. Piutang usaha lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 tidak memiliki sejarah gagal bayar dan tidak memiliki indikasi penurunan nilai. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari. Termasuk dalam piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah saldo piutang sekitar Rp 5 milyar kepada PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan sub-kontraktor sehubungan dengan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities) yang diberikan oleh Entitas Anak kepada KIK (Catatan 32a). Pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan, antara lain, kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional town-site tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 belum disepakati secara tertulis oleh kedua pihak (Catatan 32a). Piutang usaha Entitas Anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17). 30 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: Piutang karyawan Lain-lain 2012 123.409.050 - 2011 59.836.026 82.705.204 Jumlah - bersih 123.409.050 142.541.230 Barang konsumsi Bukan barang konsumsi Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan 2012 3.794.091.661 689.918.475 4.484.010.136 (127.406.221) 2011 5.326.348.490 312.231.599 5.638.580.089 (127.406.221) Jumlah - bersih 4.356.603.915 5.511.173.868 6. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Jumlah 2012 127.406.221 2011 127.406.221 - - 127.406.221 127.406.221 Grup melakukan pembentukan cadangan penurunan nilai atas persediaan usang (obsolete) dan tidak lancar (slow moving). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat persediaan usang dan tidak lancar. Persediaan Entitas Anak diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 525.000.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan Entitas Anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17). 31 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: 2012 109.431.991 54.797.980 164.229.971 Asuransi Sewa Lain-lain Jumlah 2011 95.837.870 372.827.433 15.853.473 484.518.776 8. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Berdasarkan akta No. 18 tanggal 22 Nopember 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, notaris di Jakarta, mengenai Keputusan para Pemegang Saham PT Papua Supplies and Services (Papua SS), Entitas Anak melakukan investasi dalam bentuk saham pada Papua SS sebanyak 825 saham atau 30% kepemilikan, yaitu sebesar Rp 825.000.000. Nama Entitas Asosiasi PT Papua Supplies and Services Bidang Usaha Persentase Kepemilikan Jasa katering 30% Saldo Pada Awal Tahun - Penambahan Bagian atas Hasil Bersih Entitas Asosiasi 825.000.000 (159.830.500) Saldo Pada Akhir Tahun 665.169.500 Bagian Grup atas aset, liabilitas dan hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 2012 3.430.249.995 1.213.018.327 1.481.504.000 (532.768.332) Jumlah aset Jumlah liabilitas Pendapatan bersih Laba tahun berjalan 2011 - 9. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 1 Januari 2012 Nilai tercatat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah 11.139.362.912 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.261 5.004.937.301 23.965.772.107 50.487.474.215 Penambahan 47.150.000 97.947.150 515.750.000 660.847.150 Pengurangan 244.037.701 411.520.714 655.558.415 31 Desember 2012 11.139.362.912 7.866.100 1.629.889.534 8.640.705.710 5.109.166.587 23.965.772.107 50.492.762.950 32 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (Lanjutan) 1 Januari 2012 Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah 2.993.471.774 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.893.852.315 3.708.988.543 17.612.234.538 Nilai Tercatat 32.875.239.677 1 Januari 2011 Penambahan 422.996.875 140.535.199 804.502.297 696.156.921 3.423.681.731 5.487.873.023 Pengurangan 155.615.525 411.520.714 567.136.239 31 Desember 2012 3.416.468.649 7.866.100 1.535.742.399 7.261.735.378 3.178.488.522 7.132.670.274 22.532.971.322 27.959.791.628 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2011 Nilai tercatat Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah 11.595.499.788 7.866.100 1.499.585.724 7.650.504.335 3.607.573.101 23.965.772.107 48.326.801.155 83.153.810 1.399.792.540 1.565.954.200 3.048.900.550 456.136.875 263.500.615 168.590.000 888.227.490 11.139.362.913 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.260 5.004.937.301 23.965.772.107 50.487.474.215 Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara Jumlah 2.598.676.128 7.866.100 1.303.608.072 6.032.905.813 2.389.877.968 285.306.811 12.618.240.892 434.918.348 91.599.128 843.037.908 606.903.513 3.423.681.730 5.400.140.627 40.122.699 263.095.115 102.929.167 406.146.981 2.993.471.777 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.893.852.314 3.708.988.541 17.612.234.538 Nilai Tercatat 35.708.560.263 32.875.239.677 Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Harga jual Nilai Tercatat 2012 330.502.545 88.422.176 2011 975.667.771 482.080.542 Laba penjualan aset tetap (Catatan 26) 242.080.369 493.587.229 Beban penyusutan untuk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Beban pokok pendapatan Beban usaha 2012 4.633.811.879 854.061.144 2011 4.563.822.792 836.317.835 Jumlah 5.487.873.023 5.400.140.627 33 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (Lanjutan) Nilai wajar bangunan dan prasarana yang dimiliki oleh Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 2.791.834.000. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap diluar bangunan dan prasarana dengan nilai tercatatnya. Barak sementara adalah bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining di Kalimantan Selatan yang dibangun oleh Entitas Anak sehubungan dengan penunjukan Entitas Anak sebagai Sub-kontraktor PT Leighton Contractors Indonesia atas jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk jasa katering (Catatan 32b). Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang bank yang diperoleh Entitas Anak dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17). Aset tetap tertentu diasuransikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 43.639.879.000 dan Rp 68.146.950.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya. Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan menurunnya nilai aset Perusahaan dan Entitas Anak, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2012 Deposito marjin Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (2012: $AS 76.121 dan 2011: $AS 257.654) Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Jaminan Sewa kantor Lain-lain Hak sewa tanah - dikurangi nilai amortisasi sebesar Rp 8.311.103 dan Rp 5.377.774 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Jumlah 2011 135.092.457 - 736.091.521 2.336.411.731 251.762.028 - 228.059.005 269.983.826 52.218.000 86.015.500 57.967.200 47.070.000 57.688.897 60.622.226 1.318.868.403 3.000.113.988 Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman Entitas Anak yang berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17). 34 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) Pada tanggal 2 Pebruari 2011 dan 25 Juni 2011, Entitas Anak menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar Rp 178.000.000 yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011 hingga 31 Juli 2012 bagi pengadaan jasa kepada konsumen Salamander Energy (North Sumatra) Pte. Ltd. Deposito berjangka telah diperpanjang sampai 30 April 2013. Pada tanggal 1 Februari 2010, Entitas Anak menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) sebesar Rp 243.000.000 sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar jumlah yang sama yang berlaku sejak tanggal 1 Pebruari 2010 hingga 3 Maret 2012. Deposito berjangka ini telah dicairkan dalam tahun 2012. Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Nengah Nadra untuk hak sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta, Bali sebagai lahan parkir selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000. 11. UTANG BANK JANGKA PENDEK Utang jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan saldo utang jangka pendek Entitas Anak kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. masing-masing sebesar $AS 251.300 dan $AS 857.722. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Term Loan Line Facility) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH, Notaris di Jakarta, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank) yang digunakan untuk modal kerja Entitas Anak. Jangka waktu : Sejak 15 September 2010 sampai dengan 15 September 2011, yang telah diperpanjang hingga 15 September 2013. Jenis fasilitas : Open Account Financing (OAF) - revolving, yaitu dapat dilakukan penarikan dan/atau pembayaran kembali atas fasilitas kredit dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian. Jumlah fasilitas kredit : Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah) Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus. Perpanjangan fasilitas : Berdasarkan perjanjian antara Entitas Anak dan Bank No. PPWKP/289/0912 tertanggal 14 September 2012, Entitas Anak memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman hingga tanggal 15 September 2013. Bunga : 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau 6,5% dan 6,25% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masingmasing selama tahun 2012 dan 2011. Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. 35 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) Jaminan : - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; - Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, Direktur Entitas Anak. Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas Anak tanpa persetujuan dari Bank dilarang untuk menjual dan menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset dan mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham dan nilai nominal saham, serta mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi. 12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA Utang usaha terdiri dari: PT Duta Mandiri Abadi CV IC Logistics PT Sumber Pangan Sejahtera CV Bina Karya UD Listy PT Dexalindo LA Aizi CV Kencana Makmur Lestari LA Dabu PT Gunung Mas Abadi CV Tirta Mas UD Jaya Sardi CV Mahkota Terusan CV Rizki Sarana Putra CV Putra Sipel Kelana Toko Jaya Abadi CV Vila Mas Utama CV Pulau Baru Cahaya Bone Toko 47 UD Aneka Bina Jaya PT Andalan Jaya Jaya Laksana Rizki Sarana Utama 2012 2.346.644.550 1.032.387.390 959.302.790 820.574.788 752.535.056 567.831.450 551.795.000 529.148.396 523.343.000 487.600.823 475.041.822 395.737.000 365.441.582 364.000.000 342.354.985 326.964.000 316.399.417 270.779.571 270.118.000 242.657.500 240.776.861 236.965.021 187.046.410 183.900.000 2011 1.630.524.180 1.313.867.299 870.538.605 586.560.700 892.711.154 955.878.000 420.826.594 426.360.500 632.895.939 153.545.410 214.045.433 296.181.886 278.170.691 374.878.800 244.649.440 100.423.160 - 36 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) PT Kawasan Industri Kampar CV Multi Guna Sarana CV Sabilla Kelompok Tani Bel Food PT Nilo Eng CV Surya Yuda Perkasa PD Umar Balina Agung CV Eka Lancar Tresna Trading CV Pelalawan Mitra Usaha Berkah Agro CV Sinar Era Maju PT Bumi Maestroayu CV Tri Mina UD Buah Segar Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah 2012 183.131.747 169.334.550 166.610.765 163.104.401 160.797.434 150.450.000 148.499.482 141.894.150 140.585.765 126.610.000 108.407.750 113.378.046 102.600.000 101.949.975 2.043.683.100 2011 119.011.200 137.750.000 2.117.231.175 202.847.100 139.491.050 8.764.672.032 16.810.382.577 20.873.060.348 Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 2012 4.734.380.589 3.544.904.404 4.292.088.148 4.239.009.436 2011 6.502.292.013 6.068.775.014 4.792.527.554 3.509.465.767 16.810.382.577 20.873.060.348 Atas utang usaha ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan jaminan. Rincian utang usaha sesuai dengan jenis valuta adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS (2012: $AS 15.197 dan 2011: $AS 28.233) 2012 16.663.430.681 146.951.896 2011 20.617.043.504 256.016.844 Jumlah 16.810.382.577 20.873.060.348 37 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: Tunjangan bonus dan cuti Bunga Jasa profesional Jamsostek Lain-lain 2012 1.860.561.426 951.761.484 227.564.780 89.540.151 826.132.746 2011 821.537.230 1.654.010.295 143.250.000 126.479.155 1.482.012.961 Jumlah 3.955.560.587 4.227.289.641 14. PROVISI Akun ini terdiri dari: Pesangon pemutusan kontrak kerja Estimasi kewajiban proyek KIK (Catatan 32a) 2012 2.245.202.143 407.372.941 Jumlah 2.652.575.084 2011 - Entitas Anak menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Kawasan Industri Kampar (KIK), konsumen, dimana KIK menunjuk Entitas Anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities). Sesuai dengan Nota Kesepahaman tersebut, Entitas Anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara anggaran operasional tahunan dengan realisasinya dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK (“Selisih Lebih Anggaran”) (Catatan 32a). Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan bahwa kedua pihak menyatakan dan menegaskan kembali keberlakuan Nota Kesepahaman tersebut hingga tanggal 31 Desember 2012. Nota tersebut juga menyatakan bahwa kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober 2012 sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut. Berdasarkan surat Entitas Anak tanggal 28 Nopember 2012, Entitas Anak menyatakan menghentikan pemberian jasa fasilitas perkotaan efektif sejak tanggal 31 Desember 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 belum disepakati oleh kedua pihak, namun berdasarkan perhitungan sementara Entitas Anak, Selisih Lebih Anggaran yang harus dibayar oleh Entitas Anak kepada KIK berjumlah Rp 407.372.941. Butir anggaran yang belum disepakati adalah pembayaran pesangon kepada karyawan Entitas Anak yang dipekerjakan di KIK. KIK berpendapat bahwa pembayaran pesangon karyawan Entitas Anak merupakan tanggung jawab Entitas Anak dan biaya pesangon tersebut harus diambil dari dana anggaran operasional town-site yang dikelola Entitas Anak. Dipihak lain, Entitas Anak berpendapat bahwa butir 10.3 Nota Kesepahaman menyatakan secara jelas bahwa biaya pesangon merupakan kewajiban hukum KIK yang harus dibayarkan kepada karyawan melalui Entitas Anak. Butir 10.3 Nota Kesepahaman tersebut menyatakan bahwa semua klaim yang terkait dengan tenaga kerja (termasuk namun tidak terbatas pada jaminan sosial, pesangon dan tunjangan lainnya) yang dibayar oleh Entitas Anak akan ditanggung oleh KIK. Jika jumlah pesangon tersebut dimasukkan kedalam anggaran operasional townsite, maka Entitas Anak harus membukukan tambahan biaya pesangon sebesar Rp 2.245.202.143 (Catatan 25). 38 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PROVISI (Lanjutan) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas Anak dan KIK belum mencapai kesepakatan secara tertulis atas masalah diatas. Namun demikian, berdasarkan evaluasi manajemen atas kemungkinan penyelesaian akhir yang akan dicapai oleh kedua pihak, manajemen Entitas Anak memutuskan untuk mengakui beban yang mungkin akan dibayar oleh Entitas Anak atas Selisih Lebih Anggaran dan beban pesangon pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 (Catatan 25) dan membukukan provisi sebesar Rp 2.652.575.084 pada laporan posisi keuangan konsolidasian Entitas Anak. 15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini merupakan nilai pendapatan diterima di muka Perusahaan atas penyewaan Villa No. 10 dengan rincian sebagai berikut : 2012 2011 Nilai yang belum jatuh tempo 1.127.883.718 1.185.233.738 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 57.350.020 57.350.020 Jumlah 1.070.533.698 1.127.883.718 Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan Villa No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James Bristow, direktur Perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung sejak tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032. 16. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari: Jaminan penghuni vila Lain-lain 2012 129.433.020 130.371.240 2011 552.869.643 138.875.380 Jumlah 259.804.260 691.745.023 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Panin Tbk. Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 2012 8.832.144.557 372.982.252 9.205.126.809 2011 12.010.100.942 198.266.314 12.208.367.256 (4.226.505.689) (3.781.850.864) 4.978.621.120 8.426.516.392 39 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Saldo pinjaman Entitas Anak kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 8.832.144.557 terdiri dari $AS 885.660 dan Rp 267.815.838, sedangkan saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 12.010.100.942 terdiri dari $AS 1.280.561 dan Rp 397.971.708. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Term Loan Line Facility) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH., Notaris di Jakarta, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank) yang digunakan untuk investasi Entitas Anak. a. Kredit Angsuran Berjangka 1 Jangka waktu : 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015), termasuk 5 bulan grace period. Jenis fasilitas : Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian. Jumlah fasilitas kredit : Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) atau $AS 1.578.947. Bunga : 11,75 % per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun 2012 dan 2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. b. Kredit Angsuran Berjangka 2 Jangka waktu : 48 bulan (15 September 2010 – 15 September 2014) Jenis fasilitas : Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian. Jumlah fasilitas kredit : Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) atau $AS 315.789 . 40 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Lanjutan) b. Kredit Angsuran Berjangka 2 (Lanjutan) Bunga : 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun 2012 dan 2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas Anak memberikan jaminan sebagai berikut: - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; - Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Entitas Anak. Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas Anak tanpa persetujuan dari Bank dilarang untuk menjual dan menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset, serta mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham dan nilai nominal saham, juga mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi. Pinjaman PT Bank Panin Tbk. Berdasarkan perjanjian kredit No. 122124/VII/KPMCIR tanggal 18 Juni 2012 dan No. 569/PKJAE/KPM/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 dengan PT Bank Panin Tbk., Entitas Anak memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil dengan jumlah maksimal masing-masing sebesar Rp 290.400.000 dan Rp 227.600.000 untuk perolehan kendaraan. Pinjaman tersebut memiliki tingkat bunga masing-masing sebesar 4,6% dan 5,1% per tahun dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 18 Juli 2015 dan 1 Juli 2014. 18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Entitas Anak terikat dengan beberapa perjanjian pembiayaan konsumen selama 36 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk perolehan kendaraan dengan menggunakan mata uang Rupiah. PT Astra Auto Finance PT Staco Estetika Sedaya Finance PT Astra Sedaya Finance PT Dipo Star Finance PT Toyota Astra Finance Service Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun 2012 40.604.794 110.976.988 76.941.013 87.347.474 315.870.269 2011 63.299.841 163.184.094 111.502.000 40.151.137 378.137.072 (161.251.399) (149.614.696) 154.618.870 228.522.376 41 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) Utang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset tetap yang bersangkutan dan ditambah syarat bahwa Entitas Anak tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset tetap tersebut ke pihakpihak lain sebelum kewajibannya dilunasi. Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di masa mendatang adalah sebagai berikut: 2012 2011 Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di masa mendatang Dikurangi beban bunga 352.322.600 (36.452.331) 442.862.365 (64.725.293) Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen - Bersih 315.870.269 378.137.072 2012 2011 Jatuh tempo dalam tahun: 2012 2013 2014 2015 161.251.399 144.085.136 10.533.734 149.614.696 124.441.186 104.081.190 - Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen 315.870.269 378.137.072 19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Rincian proporsi kepentingan non-pengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Entitas Anak PSS Entitas Anak PSS Saldo Awal 9.703.321.390 Saldo Awal 9.756.157.898 Modal Saham 2012 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Modal Saham - 2011 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - Saldo Laba 1.975.049.275 Saldo Akhir 11.678.370.665 Saldo Laba (52.836.508) Saldo Akhir 9.703.321.390 20. MODAL SAHAM Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA), persentase kepemilikan para pemegang saham Perusahaan dan GWA terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham GWA ditukar dengan 4.765 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 56,125 (Catatan 1e). 42 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM (Lanjutan) Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut: 2012 Pemegang Saham Persentase Saham Kepemilikan Jumlah Nominal Ir. Frans Bambang Siswanto Graham James Bristow Island Concepts Group Ltd. Island Regency Group Ltd. Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat 476.495.235 62.500.000 35.625.000 26.562.000 16.500.000 108.817.765 65,59% 8,60 4,90 3,66 2,27 14,98 26.743.295.064 3.507.812.500 1.999.453.125 1.490.792.250 926.062.500 6.107.397.061 Total 726.500.000 100,00% 40.774.812.500 2011 Pemegang Saham Persentase Saham Kepemilikan Jumlah Nominal Ir. Frans Bambang Siswanto Island Regency Group Ltd. Island Residences Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat 476.495.235 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.442.765 65,59% 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27 26.743.295.064 3.174.542.250 2.722.062.500 1.796.000.000 926.062.500 5.412.850.186 Total 726.500.000 100,00% 40.774.812.500 21. BIAYA EMISI SAHAM DAN SELISIH KURS SETORAN MODAL Biaya emisi saham merupakan biaya sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Selisih kurs setoran modal merupakan perbedaan antara setoran modal yang diterima Perusahaan yang menggunakan kurs aktual dengan kurs setoran modal yang digunakan dalam anggaran dasar Perusahaan. 22. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (STRES) Akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “(STRES) merupakan selisih antara harga akuisisi atau harga pengalihan saham Entitas Anak dengan nilai buku saham sehubungan dengan akuisisi atau pengalihan saham yang dilakukan dari/kepada entitas sepengendali. Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul dari transaksi penggabungan usaha Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar Rp 21.639.894.267. 43 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN USAHA Akun ini terdiri dari: 2012 Katering dan Akomodasi Jasa katering Sewa Jasa akomodasi Lain-lain Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Jasa pemeliharaan rumah tinggal Jasa kebersihan rumah tinggal Jasa operator telepon Sewa tempat makan Lain-lain Unit Bisnis Jasa kebersihan Jasa pemeliharaan taman Jasa pemotongan rumput Jasa pengelolaan sampah Lain-lain Villa Kamar Makanan dan minuman Binatu Telekomunikasi Jumlah 2011 84.428.142.565 6.021.554.036 4.435.808.653 5.759.987.411 100.645.492.665 71.242.614.946 5.618.202.592 3.725.146.804 7.857.949.277 88.443.913.619 9.647.805.425 4.063.158.873 641.520.000 135.688.733 758.056.758 15.246.229.789 9.730.984.686 3.881.424.149 641.520.000 153.716.720 27.729.395 14.435.374.950 1.283.021.812 76.036.338 41.951.250 182.090.799 1.583.100.199 1.336.650.019 151.341.310 45.765.000 93.550.000 304.349.553 1.931.655.882 4.257.080.451 715.503.725 9.183.382 4.981.767.558 3.727.213.996 830.957.105 10.226.639 4.302.583 4.572.700.323 122.456.590.211 109.383.644.774 44 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2012 Katering Makanan Villa Makanan dan minuman Binatu Telekomunikasi Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Pemeliharan rumah tinggal Pengelolaan sampah Kebersihan rumah tinggal Prasarana Pemeliharaan taman Operator telepon Lain-lain Beban Langsung Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 9) Pengangkutan, penanganan dan pengemasan Iklan dan pemasaran Tunjangan bonus dan cuti Air dan listrik Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan Transportasi dan perjalanan Penyisihan imbalan paska kerja (Catatan 27) Beban kendaraan Penggantian persediaan non-consumables Kesehatan Sewa Seragam Asuransi Cetakan dan alat tulis Jasa komisi keagenan Binatu Perlengkapan tamu, kamar dan dapur Telekomunikasi 2011 52.634.228.387 49.011.333.637 486.268.713 5.627.050 491.895.763 424.064.913 5.617.260 1.302.098 430.984.271 4.670.987.833 804.445.460 777.822.605 656.645.705 70.665.724 19.286.728 1.717.649.447 8.717.503.502 6.417.707.107 808.820.460 692.099.464 144.890.498 96.506.449 123.059.665 1.581.918.230 9.865.001.873 20.727.711.533 4.633.811.879 2.283.068.082 1.946.359.829 2.050.212.318 830.529.272 818.121.270 753.426.179 714.189.605 522.040.020 453.818.208 437.951.453 354.802.954 220.625.420 147.720.885 129.631.703 111.126.811 107.525.136 101.498.088 70.500.923 18.581.206.109 4.563.822.792 2.260.382.643 1.203.720.499 880.800.170 821.999.615 909.287.080 630.437.776 575.725.291 1.130.088.843 662.728.122 255.755.893 322.730.915 105.604.057 194.521.849 743.530.132 76.324.530 122.928.243 138.673.761 45 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) Kesejahteraan karyawan Pelatihan Film dan video Dekorasi Jasa Profesional Administrasi bank Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 20 juta) 2012 52.738.005 51.978.710 33.000.000 22.373.753 117.234.450 37.691.996.486 2011 46.785.000 60.571.000 33.000.000 30.858.200 894.917.738 19.419.410 440.981.859 35.706.801.527 Jumlah 99.535.624.138 95.014.121.308 2012 7.118.066.091 3.326.305.225 2.245.202.143 1.929.509.344 1.024.642.870 854.061.144 808.198.728 723.419.115 441.876.650 415.026.348 2011 6.007.586.367 57.665.000 324.168.919 836.317.835 520.814.422 702.528.477 115.514.290 422.056.942 372.006.941 326.646.421 321.546.469 297.543.886 255.249.452 230.915.138 175.762.161 130.564.964 129.598.043 127.110.913 106.143.822 83.123.619 46.030.000 650.202.453 386.697.164 458.210.462 176.149.427 365.020.675 219.635.666 386.833.332 551.576.954 103.636.768 535.237.712 4.600.000 25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: Gaji dan tunjangan Penyisihan piutang (Catatan 4) Pesangon (Catatan 14) Denda pajak Air dan listrik Penyusutan (Catatan 9) Tunjangan bonus, cuti dan pengobatan Sewa Jasa professional Transportasi dan perjalanan Pengembalian selisih lebih anggaran operasional town-site (Catatan 14) Telekomunikasi Iklan dan pemasaran Beban kendaraan Administrasi bank Penyisihan imbalan paska kerja (Catatan 27) Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan Asuransi Perijinan Administrasi bursa Cetakan dan alat tulis Jasa konsultasi pemasaran Pelatihan 46 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) Perayaan Sumbangan Pengangkutan, penanganan dan pengemas Seragam Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 20 juta) Jumlah 2012 45.564.158 24.375.000 24.177.190 18.973.882 465.966.260 2011 87.559.448 25.050.000 64.971.171 39.757.384 118.772.594 22.067.605.977 13.160.563.462 26. BEBAN KEUANGAN, PENDAPATAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2012 Beban keuangan Bunga pinjaman Pendapatan keuangan Laba selisih kurs Pendapatan bunga Pendapatan usaha lainnya Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Pendapatan (Beban) lain-lain Bagian atas laba bersih entitas asosiasi - bersih setelah pajak (Catatan 8) Jumlah - Bersih 2011 (2.682.300.117) (2.401.453.496) 1.215.522.202 66.021.377 1.281.543.579 585.278.618 351.744.408 937.023.026 242.080.369 582.944.472 493.587.229 2.047.644.082 (159.830.500) 665.194.341 2.541.231.311 (735.562.197) 1.076.800.841 27. IMBALAN PASKA KERJA Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat estimasi liabilitas imbalan paska kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria Mizan untuk Perusahaan serta PT Sigma Prima Solusindo (2012) dan PT Sigma Aktuarindo (2011) untuk Entitas Anak. Dalam perhitungannya, aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Perusahaan Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun 2012 2011 10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 2000 56 10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 2000 56 47 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. IMBALAN PASKAKERJA (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan Perusahaan yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 5 orang karyawan tetap. Entitas Anak Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun 2012 2011 8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 1999 55 8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II – 1999 55 Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jumlah karyawan Entitas Anak yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 102 orang dan 136 orang karyawan tetap. Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan paska kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas imbalan paska kerja yang tidak didanaai Kerugian aktuaria yang belum diakui Jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian 2012 (5.738.948.261) (129.357.336) 2011 (4.960.403.903) (4.027.680.502) (5.868.305.597) (8.988.084.405) Mutasi liabilitas imbalan paska kerja karyawan adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Beban penyisihan imbalan paska kerja tahun berjalan Pembayaran pesangon Keuntungan aktuarial kumulatif yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya Saldo akhir tahun 2012 (8.988.084.405) (945.104.743) 1.415.888.036 2011 (8.584.613.459) (995.458.451) 591.987.505 2.648.995.515 - (5.868.305.597) (8.988.084.405) Rincian beban penyisihan imbalan paska kerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria yang diakui pada tahun berjalan Jumlah beban tahun berjalan 2012 582.883.428 365.456.953 2011 415.367.106 529.384.674 (3.235.638) 50.706.671 945.104.743 995.458.451 48 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. IMBALAN PASKA KERJA (Lanjutan) Grup memutuskan untuk menggunakan other comprehensive income approach untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial pada laporan keuangan konsolidasian tahunan. Hal ini berbeda dari basis yang digunakan oleh Grup dalam pelaporan keuangan sebelumnya, dimana Grup menggunakan corridor approach yang digunakan sejak tahun 2011. Grup memutuskan mengakui keuntungan aktuarial atas imbalan paska kerja sebesar Rp 2.648.995.515 dan beban pajak tangguhan terkait sebesar Rp 662.248.879 sebagai pendapatan komprehensif lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 28. PERPAJAKAN a. Utang pajak 2012 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Pajak pembangunan daerah Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Pajak pembangunan daerah Jumlah 2011 27.256.903 7.962.171 136.363.637 1.429.181.382 1.600.764.093 46.761.288 2.602.993 136.363.637 69.378.582 1.214.121.556 1.469.228.056 170.468.825 69.843.111 148.870.345 135.064.276 3.875.219.024 4.399.465.581 96.527.520 109.098.809 52.906.347 418.725.121 1.206.037.334 1.883.295.131 6.000.229.674 3.352.523.187 b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Pembayaran imbalan paska kerja 2011 117.797.898 2.285.760.845 (906.212.873) (1.561.476.337) (788.414.975) 724.284.508 110.110.972 (93.633.338) - 107.066.702 (52.054.631) (37.000.000) 49 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Pajak Kini (Lanjutan) 2012 Beda tetap: Perijinan dan jasa profesional Pemasaran Jamuan dan sumbangan Transportasi dan pengiriman Beban pajak Pendapatan bunga Lain-lain 2011 105.648.320 80.992.100 79.705.020 58.030.506 27.991.874 (1.200.750) 90.516.164 72.259.791 87.327.522 (578.061) - Laba (rugi) fiskal Perusahaan tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya: 2006 2007 2008 2009 2010 2011 (330.254.107) 901.305.831 (169.203.196) (726.430.575) (537.689.396) (2.222.928.223) - (516.440.122) (554.068.905) (726.430.575) (537.689.396) (2.222.928.223) - Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun (3.986.505.497) (3.656.251.390) 2012 2011 Pajak kini Perusahaan Entitas Anak Final Tidak final - - 602.155.403 - 607.862.276 - Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun berjalan 602.155.403 607.862.276 Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan Entitas Anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assessment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan Entitas Anak pada saat jatuh tempo. 50 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011adalah sebagai berikut: 2012 Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Tahun Berjalan Dikreditkan (Dibebankan) ke Pendapatan Komprehensif Lain 70.947.690 27.527.743 - 98.475.433 40.343.078 111.290.768 (23.408.334) 4.119.409 - 16.934.744 115.410.177 2.176.073.410 (145.223.561) (662.248.879) 1.368.600.970 566.059.597 - 309.797.926 663.143.771 - 875.857.523 663.143.771 31.851.556 - 31.851.556 2.773.984.563 831.576.306 1.659.294.442 (662.248.879) 831.576.306 3.771.030.126 2.885.275.331 1.663.413.851 (662.248.879) 3.886.440.303 Saldo awal Perusahaan: Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Entitas Anak Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan dan laba penjualan aset tetap Provisi biaya KIK Penyisihan penurunan nilai persedian Penyisihan penurunan nilai piutang Jumlah Aset Pajak Tangguhan Saldo awal Perusahaan: Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan Entitas Anak Penyisihan imbalan paska kerja Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai persedian Piutang usaha Provisi tunjangan bonus Provisi tunjangan cuti Provisi jasa pemasaran Jumlah Aset Pajak Tangguhan 2011 Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Tahun Berjalan Saldo Akhir Saldo Akhir 53.431.014 53.356.736 106.787.750 17.516.676 (13.013.658) 4.503.018 70.947.690 40.343.078 111.290.768 2.092.722.350 298.958.454 83.351.060 267.101.143 2.176.073.410 566.059.597 10.627.408 1.254.206.883 84.150.311 51.451.754 41.154.475 3.833.271.635 21.224.148 (1.254.206.883) (84.150.311) (51.451.754) (41.154.475) (1.059.287.072) 31.851.556 2.773.984.563 3.940.059.385 (1.054.784.054) 2.885.275.331 51 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Tangguhan (Lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut. d. Taksiran Tagihan Pajak Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas Anak mempunyai tagihan pajak dengan rincian sebagai berikut: Tahun pajak 2012 Tahun pajak 2011 Tahun pajak 2010 Tahun pajak 2003 2012 2.171.481.577 1.506.932.914 - 2011 1.506.932.914 3.352.659.296 1.829.726.520 Jumlah 3.678.414.491 6.689.318.730 Taksiran tagihan pajak tahun 2012 dan 2011 merupakan kelebihan bayar Entitas Anak atas pajak penghasilan pasal 23 dibayar di muka untuk tahun yang bersangkutan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.0132.PPh/WPJ.07/KP.0903/2012 dan KEP.0151.PPN/WPJ.07/KP.0903/2012, keduanya tertanggal 28 September 2012, tentang pengembalian kelebihan pajak, Entitas Anak telah memperoleh restitusi sebesar Rp 3.280.848.347 atas SKPLB pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan badan (PPh badan) tahun 2010. Sejumlah Rp 71.810.949 yang tidak direstitusi dihapuskan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Atas taksiran tagihan pajak tahun 2003, pada tahun 2006 Entitas Anak telah memperoleh Surat Keputusan Kantor Pelayanan Pajak No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai PPh badan, serta KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai PPN, dengan total tagihan pajak penghasilan sebesar Rp 1.584.869.148. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Entitas Anak telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 Nopember 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut, sehingga Entitas Anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus 2008. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 208/B/PK/PJK/2008 tanggal 2 Nopember 2010, Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali tersebut dan sehubungan dengan putusan ini Entitas Anak menghapuskan tagihan pajak sebesar Rp1.829.726.520 pada tahun 2012 ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 52 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi PT Taman Merah Bali PT Papua Supplies and Services Putu Agung Prianta Ir. Frans Bambang Siswanto PT Trust Indonesia Octavianus Kuntjoro Graham James Bristow Maxwell M. Hunt PT Trust Securities Hubungan Perusahaan Berelasi Anak Entitas Anak Direktur Perusahaan Pemegang Saham Perusahaan Perusahaan Berelasi Direktur Perusahaan dan Entitas Anak Pemegang Saham dan Direktur Perusahaan Anggota Komite Audit Perusahaan Perusahaan Berelasi Sifat Saldo Akun/Transaksi Pinjaman berbunga Pinjaman tanpa bunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga dan pendapatan jasa Pinjaman tanpa bunga Jasa konsultasi bisnis dan pinjaman tanpa bunga Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas adalah sebagai berikut: a. Piutang Lain-lain - Berelasi PT Taman Merah Bali PT Papua Supplies and Services Putu Agung Prianta Robert Nowak PT Karya Milik Nusantara 2012 919.101.025 80.246.078 - 2011 1.167.742.197 12.458.707 10.000.000 5.659.108 Jumlah Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian 999.347.103 1,28% 1.195.860.012 1,31% Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Januari 2011 antara Perusahaan dengan PT Taman Merah Bali (TMB), Perusahaan memberikan pinjaman jangka panjang sebesar Rp 1.167.742.197 kepada TMB untuk keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2014 dan dikenakan tingkat bunga 6% per tahun. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 919.101.025. Piutang kepada PT Papua Supplies and Services merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Entitas Anak untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Papua Supplies and Services. b. Utang Lain-lain - Berelasi 2012 Jangka pendek Perusahaan Maxwell M. Hunt PT Trust Securities 550.000.000 522.574.598 1.072.574.598 2011 404.100.000 522.574.598 926.674.598 53 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) b. Utang Lain-lain - Berelasi (Lanjutan) 2012 Entitas Anak PT Trust Indonesia PT Trust Securities Octavianus Kuntjoro Jumlah Pendapatan diterima dimuka (Catatan 15) Sewa - Graham James Bristow Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian 2011 3.800.000.000 715.578.920 505.000.000 5.020.578.920 6.093.153.518 4.500.000.000 715.578.920 5.215.578.920 6.142.253.518 57.350.020 57.350.020 6.150.503.538 9,87% 6.199.603.538 8,27% 2012 2011 Jangka panjang Perusahaan Ir. Frans Bambang Siswanto Graham James Bristow PT Trust Securities Jumlah Pendapatan diterima dimuka (Catatan 15) Sewa - Graham James Bristow 4.128.838.028 3.482.514.092 7.611.352.120 4.128.838.028 4.410.980.135 600.000.000 9.139.818.163 1.070.533.698 1.127.883.718 Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian 8.681.885.818 13,93% 10.267.701.881 13,70% Jangka Pendek Perusahaan - - Berdasarkan perjanjian tanggal 30 Nopember 2011 yang telah diperbaharui dengan perjanjian tanggal 26 Nopember 2012, pinjaman Perusahaan kepada Maxwell M. Hunt sebesar Rp 600.000.000 tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2013. Pinjaman tersebut dilunasi dengan cicilan tetap per bulan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 550.000.000 dan Rp 404.100.000. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Securities sebesar Rp 522.574.598 untuk keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga. Entitas Anak - Pada tanggal 18 Juli 2011 dan 30 Nopember 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas utang jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Indonesia masing-masing sebesar Rp 2.500.000.000 dan Rp 2.000.000.000 dengan jangka waktu masing-masing selama 12 bulan dan 3 bulan, serta tingkat bunga masing-masing sebesar 18 dan 18,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 3.800.000.000 dan Rp 4.500.000.000. 54 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) b. Utang Lain-lain - Berelasi (Lanjutan) Jangka Pendek (Lanjutan) - Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 31 Oktober 2011, Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Securities sebesar Rp 715.578.920 untuk keperluan modal kerja. Perjanjian tersebut tidak dikenakan bunga. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 25 September 2012, Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka pendek dari Octavianus Kuntjoro sebesar Rp 625.000.000 dengan tingkat bunga 6% per tahun. Jangka Panjang Perusahaan - - Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26 Juli 2010 yang telah diperpanjang dengan perjanjian tanggal 26 Juli 2011 antara Perusahaan dengan Ir. Frans Bambang Siswanto, Perusahaan menerima pinjaman dengan bunga 6% per tahun untuk membiayai investasi pada Entitas Anak dengan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 2 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman dengan Graham James Bristow dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Entitas Anak - Pada tanggal 27 April 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Trust Securities sebesar Rp 1.100.000.000 atas jasa konsultasi (advisory fee) antara lain sehubungan dengan penggabungan usaha Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 15% per tahun dan telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2012. 30. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2012 Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham Dasar Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan laba bersih per saham dasar Laba per saham dasar 2011 1.190.753.707 675.951.023 726.500.000 726.500.000 1,64 0,93 55 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 2012 Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas Utang bank Utang usaha Jumlah liabilitas Nilai Aset (Kewajiban) Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing 2011 Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah 288.634 3.215.471 76.121 3.580.226 2.791.091.768 31.093.604.570 736.091.521 34.620.787.859 643.433 1.165.741 257.655 2.066.829 5.834.650.444 10.570.939.388 2.336.415.540 18.742.005.372 1.136.960 15.197 1.152.157 10.994.399.719 146.951.896 11.141.351.615 2.138.283 28.233 2.166.516 19.389.950.244 256.016.844 19.645.967.088 2.428.069 23.479.436.244 (99.687) (903.961.716) 32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan Nota Kesepahaman antara Entitas Anak dengan PT Kawasan Industri Kampar (KIK) tanggal 31 Desember 2003, yang telah diperbarui dengan perjanjian tanggal 4 Mei 2004, KIK menunjuk Entitas Anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities), meliputi jasa perumahan, kebersihan, transportasi, telekomunikasi dan lain-lain yang terkait di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Propinsi Riau, Sumatera Timur. Entitas Anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi, dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK. Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan kedua pihak setuju dan sepakat untuk menyatakan dan menegaskan kembali keberlakuan Nota Kesepahaman tanggal 31 Desember 2003 dan amandemennya tanggal 4 Mei 2004. Kesepakatan berlaku hingga tanggal 31 Desember 2012. Nota tersebut juga menyatakan kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut (Catatan14). Berdasarkan surat Entitas Anak tanggal 28 Nopember 2012, Entitas Anak menyatakan menghentikan pemberian jasa fasilitas perkotaan efektif sejak tanggal 31 Desember 2012. Dalam kaitannya dengan penyediaan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan tersebut, Entitas Anak membuat perjanjian jangka pendek yang dapat diperbarui dengan beberapa pemasok meliputi jasa perbaikan bangunan dan kebersihan lingkungan. 56 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) b. Berdasarkan perjanjian tanggal 16 Juli 2010 dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor), Entitas Anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor untuk mendirikan bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) di Kalimantan Selatan, dimana harga perolehan barak tersebut sebesar Rp 23.965.772.107 diakui sebagai aset tetap Entitas Anak (Catatan 9). Dalam perjanjian tersebut Entitas Anak juga ditunjuk oleh Kontraktor untuk memberikan jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk katering. Jangka waktu perjanjian adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 30 Nopember 2017, dan dapat diperpanjang oleh Kontraktor. Atas jasa yang diberikan, Entitas Anak memperoleh pendapatan jasa dari Kontraktor sebagai berikut: - . - Jasa pemeliharaan, yang dikenakan sebagai pendapatan sewa barak: i. Sebesar $AS 8,78 per penghuni per hari selama tahun pertama hingga tahun ke lima, atas 200 penghuni per hari. ii. Sebesar $AS 5,95 per penghuni per hari selama tahun ke 6 hingga tahun ke 7, atas 200 penghuni per hari. Jasa operasional, yang dikenakan sebagai pendapatan katering: i. Sebesar Rp 96.750 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 95.000 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari. Perjanjian jasa pemeliharaan fasilitas barak Proyek Tambang Batubara Wahana dengan Kontraktor telah diubah pada tanggal 18 April 2012 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, di mana pendapatan jasa operasional Entitas Anak adalah sebagai berikut: i. Sebesar Rp 102.549 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 100.694 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari. Pada saat perjanjian berakhir, Entitas Anak akan menyerahkan kepemilikan fasilitas barak kepada Pemilik Tambang berdasarkan permintaan Kontraktor. c. Berdasarkan akta pendirian PT Patra Mitra Bandara (PMB) No. 6 tanggal 6 Oktober 2012 dari Sinta Susikto, S.H., Notaris Pengganti Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas Anak melakukan investasi dalam bentuk saham pada PMB sebanyak 300 saham yang setara dengan 30% kepemilikan, dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham, atau sejumlah Rp 300.000.000. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas Anak belum melakukan penyetoran atas bagian sahamnya. d. Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan konsumen-konsumennya untuk memberikan jasa kontraktor katering, binatu, pemeliharaan rumah tinggal, akomodasi dan jasa terkait lainnya. 33. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, Villa dan lain-lain. Bidang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Perusahaan Bidang Usaha PT Island Concepts Indonesia Tbk., Entitas Induk Jasa akomodasi (Villa) PT Patra Supplies and Services, Entitas Anak Katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan dan lain-lain 57 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2012 Katering Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan 100.645.492.665 15.246.229.789 4.981.767.558 1.583.100.199 122.456.590.211 - 122.456.590.211 Beban Pokok Pendapatan 84.846.937.558 11.299.618.694 1.911.864.531 1.477.203.355 99.535.624.138 - 99.535.624.138 Laba Bruto 15.798.555.107 3.946.611.095 3.069.903.027 105.896.844 22.920.966.073 - 22.920.966.073 Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 13.179.137.599 5.574.009.731 3.858.318.001 191.702.844 22.803.168.175 - 22.803.168.175 2.619.417.508 (1.627.398.636) (788.414.974) (85.806.000) 117.797.898 - 117.797.898 Keterangan Pendapatan Usaha Laba Tahun Berjalan Pendapatan komprehensif lain Bersih Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Villa Lain-lain Jumlah Eliminasi Konsolidasi 1.057.139.040 - 4.119.408 - 1.061.258.448 - 1.061.258.448 3.676.556.548 (1.627.398.636) (784.295.566) (85.806.000) 1.179.056.346 - 1.179.056.346 1.986.746.636 - - 1.986.746.636 - 1.986.746.636 5.663.303.184 (1.627.398.636) (784.295.566) 3.165.802.982 - 3.165.802.982 (85.806.000) 2011 Katering Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan Pendapatan Usaha 88.443.913.619 14.435.374.950 4.572.700.323 1.931.655.882 109.383.644.774 - Beban Pokok Pendapatan 78.652.310.535 12.983.386.913 1.802.557.288 1.575.866.572 95.014.121.308 - 95.014.121.308 9.791.603.084 1.451.988.037 2.770.143.035 355.789.310 14.369.523.466 - 14.369.523.466 10.037.999.223 - 2.045.858.528 (95.130) 12.083.762.621 - 12.083.762.621 (246.396.139) 1.451.988.037 724.284.507 355.884.440 2.285.760.845 - 2.285.760.845 Keterangan Laba Bruto Beban Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan komprehensif lain Bersih Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Villa Lain-lain Jumlah Eliminasi Konsolidasi 109.383.644.774 (1.667.149.348) - 4.503.018 - (1.662.646.330) - (1.662.646.330) (1.913.545.487) 1.451.988.037 728.787.525 355.884.440 623.114.515 - 623.114.515 - - - - - - (1.913.545.487) 1.451.988.037 728.787.525 623.114.515 - 623.114.515 355.884.440 34. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain dan aset tidak lancar lainnya. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan utang pembiayaan konsumen. Selama tahun 2012 dan 2011, kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko harga. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembiayaan konsumen. . Utang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan Entitas Anak yang dikenakan suku bunga tetap. 58 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas Anak dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan Entitas Anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan Entitas Anak, penyisihan spesifik dapat dibuat jika nilai piutang menurun karena dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua jasa kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar. Risiko Likuiditas Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan Entitas Anak. Risiko Harga Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak menghadapi resiko harga. 59 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian. 2012 Pinjaman dan piutang Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi 7.374.877.681 31.612.192.143 1.122.756.153 - - 7.374.877.681 31.612.192.143 1.122.756.153 1.122.946.006 41.232.771.983 - - 1.122.946.006 41.232.771.983 - - 11.635.197.809 16.810.382.577 13.704.505.638 315.870.268 42.465.956.292 11.635.197.809 16.810.382.577 13.704.505.638 315.870.268 42.465.956.292 Nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi 7.488.934.288 31.334.585.540 1.338.401.242 - - 7.488.934.288 31.334.585.540 1.338.401.242 2.834.454.562 42.996.375.632 - - 2.834.454.562 42.996.375.632 - - 19.986.190.352 20.873.060.348 15.282.071.681 378.137.072 56.519.459.453 19.986.190.352 20.873.060.348 15.282.071.681 378.137.072 56.519.459.453 Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen Jumlah 2011 Pinjaman dan piutang Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen Jumlah Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari piutang pihak berelasi, aset tidak lancar lainnya dan utang jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar. 36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. 60 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2j. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Paska Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan paska kerja dan beban imbalan paska kerja bersih. 61 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar asset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. 37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA a. Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Januari 2013, Perusahaan memperbaharui pinjaman jangka panjang kepada Graham James Bristow, pemegang saham, sebesar Rp 3.482.514.092 dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dan jangka waktu 3 (tiga) tahun. b. Atas fasilitas kredit yang dimiliki oleh Entitas Anak (Catatan 11 dan 17) berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit tanggal 6 Februari 2013 dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Entitas Anak memperoleh penambahan fasilitas pinjaman sebagai berikut: i. Kredit Angsuran Berjangka 1 - Tetap Jangka waktu : 15 September 2010 - 15 September 2015 Jenis fasilitas : Non Revolving Jumlah fasilitas : Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) Bunga : 11 % per tahun Tujuan penggunaan: Investasi 62 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) ii. Kredit Angsuran Berjangka 2 - Tetap Jangka waktu : 15 September 2010 - 15 September 2014 Jenis Fasilitas : Non Revolving Jumlah fasilitas kredit : Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) Bunga : 11% per tahun Tujuan penggunaan: Investasi iii. Omnibus : Open Account Financing (OAF) Buyer dan OAF Seller Jangka waktu : Sejak pengikatan sampai 15 September 2013 Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah fasilitas kredit : Rp 12.000.000.000 (dua belas miliar Rupiah) Bunga : 16% per tahun Maksimum pencairan : OAF Buyer dan OAF Seller masing-masing sebesar 100% dan 80% dari nilai faktur Tujuan penggunaan: Modal kerja iv. Kredit Rekening Koran Jangka waktu : sejak tanggal pengikatan sampai 15 September 2013 Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas : Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) Bunga : 16% per tahun Tujuan penggunaan : Modal kerja v. Bank Garansi Jangka waktu : sejak tanggal pengikatan sampai 15 September 2013 Jumlah fasilitas kredit : USD 200.000 yang setara dengan Rp. 1.960.000.000 Tujuan penggunaan : Modal kerja Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas Anak memberikan jaminan sebagai berikut: - 1 (satu) bidang tanah dan bangunan di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 5.211.000.000; Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 19.271.000.000; Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) sebesar USD 200.000 dari setiap pembukuan OAF; Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Entitas Anak, sebesar Rp 26.000.000.000. 3 (tiga) unit kendaraan dengan total nilai penjaminan sebesar Rp 698.000.000. 63 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. AKUN REKLASIFIKASI Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012. Rincian akun-akun signifikan yang direklasifikasi disajikan berikut ini. Akun-akun lainnya tidak disajikan karena tidak terkena dampak dari reklasifikasi. Sebelum Reklasifikasi Reklasifikasi Sesudah Reklasifikasi Laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2011 Liabilitas Jangka Pendek Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain pihak berelasi Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen 576.403.386 4.942.868.561 (576.403.386) 6.142.253.518 (715.578.920) 6.142.253.518 4.227.289.641 3.711.123.488 - 70.727.376 149.614.696 3.781.850.864 149.614.696 14.566.492.760 (5.426.674.597) 9.139.818.163 8.298.977.454 - 127.538.938 228.522.376 8.426.516.392 228.522.376 Sebelum Reklasifikasi Reklasifikasi Sesudah Reklasifikasi Laporan posisi keuangan 1 Januari 2011 Liabilitas Jangka Pendek Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain pihak berelasi Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen 330.036.310 3.240.441.774 (330.036.310) 1.379.991.901 (719.953.920) 1.379.991.901 2.520.487.854 - 289.885.173 289.885.173 9.336.208.617 (660.037.981) 8.676.170.636 - 40.151.137 40.151.137 64