Laporan Dewan Komisaris - PT. Island Concepts Indonesia Tbk

advertisement
Daftar Isi
Contents
Riwayat Singkat ICON
Brief History of ICON
Visi dan Misi
Our Vision and Mission
Peristiwa Penting
Even Highlights
Iktisar Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Highlight
Pemegang Saham
Shareholders
Harga, Volume dan Nilai Perdagangan Saham
Share Price, Trading Volume and Trading Value
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors Report
Struktur Organisasi
Organization Chart
Profil Dewan Komisaris
Board of Commisioners Profile
Profil Dewan Direksi
Board of Directors Profile
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Bisnis Perseroan
Corporate Businese Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Corporate Data
Laporan Keuangan
Financial Report
2
3
4
4
5
5
6
9
11
12
14
17
22
24
25
30
32
1
Riwayat Singkat ICON
Brief History of ICON
Sejarah Singkat Perusahaan
Company History In Brief
Perseroan didirikan dalam rangka penanaman modal
asing berdasarkan persetujuan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia,
sesuai dengan surat keputusan Kepala BKPM No.
496/1/PMA/2001 tanggal 14 Juni 2001 sebagaimana
disempurnakan melalui keputusan BKPM No. S506/DU6-BKPM/2001 yaitu tanggal 11 Juli 2001
yang dibuatkan di depan Notaris Evi Susanti
Panjaitan, SH di Denpasar, Bali.
Company established for foreigns investment by Foreign
Investment Regulation BKPM No. 469/1/PMA/2001
on June 14th 2001 and modified as stated Government
Regulation BKPM No. S-506/DU6-BKPM/2001 on
Julyl 11th 2001 has made by Notary Evi Susanti
Panjaitan, SH in Denpasar, Bali.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., didirikan pada
tanggal 11 Juli 2001 dengan akta notaris No. 3 oleh
Evi Susanti Panjaitan, SH., yang merupakan Notaris
Publik di Bali dan telah memulai usaha sejak tahun
2001 sebagai agen online web berdasarkan
pemesanan dan manajemen untuk Properti Villa dan
Apartemen tertentu di Bali. Pada tahun 2002
perusahaan
meluncurkan
website
www.islandconcepts.com.
PT Island Concepts Indonesia Tbk. was established on the
11th July 2001 by notaries deed No.3, of Evi Susanti
Panjaitan, SH, who is a Public Notary in Bali and
commenced business later in 2001 as an online web-based
reservations and management agent for certain Villa and
Apartment properties in Bali. In 2002 the company
launched its online operation at www.islandconcepts.com.
Di tahun 2003 perusahaan mengembangkan
usahanya dalam pembangunan Properti, penjualan
properti dan Sewa menyewa. Perusahaan memulai
pembangunan 10 unit villa dari 30 unit Villa Resort
di Seminyak, Bali di atas tanah 160 are dari tanah
sewa, www.islandvillasbali.com.
In 2003 the company expanded its business to include
Property Sales, leasing and Property Development. The
company commenced construction of its own 10 unit Villa
from 30 unit Villa Resort complex in Seminyak, Bali on
160 Are of leased land, www.islandvillasbali.com.
Pada tahun 2004 PT. Island Concepts Indonesia
Tbk., telah menyiapkan diri menjadi perusahaan
terbuka pada Bursa Saham Indonesia. Perusahaan
telah terdaftar pada Bursa Efek Surabaya pada 8 Juli
2005.
In 2004 PT Island Concepts Indonesia Tbk. prepared
“Going Public” into Indonesian Stock Exchange. The
company listed on the Surabaya Stock Exchange on July 8th
2005.
Saham perdagangan PT. Island Concepts Indonesia
Tbk., di bawah simbol “ICON” di-suspend tanggal 1
Desember 2007 sebagai akibat dari merger Bursa
Efek Surabaya & Bursa Efek Jakarta yang kemudian
menjadi Bursa Efek Indonesia “BEI”.
PT Island Concepts Indonesia Tbk shares trading under
symbol “ICON” were suspend December 1st, 2007 as result
of merger of the Surabaya Stock Exchange and Jakarta
Stock Exchange and resulting compliance issues with the
newly formed Indonesia Stock Exchange “IDX”.
Dalam tahun 2008, Perseroan telah melaksanakan
Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) yang
semula Rp. 112,25 per saham menjadi Rp. 56,125 per
saham sehingga saham yang diterbitkan dari
125.000.000 saham menjadi 250.000.000 saham. Dan
telah mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan
During the year 2008, Company adopted new Articles of
Incorporation reflecting a share split from 125,000,000
shares on issue at a par value of 112.25 Rp to
250,000,000 shares on issue at a new par value of 56.125
Rp per share. Company changed the Company Article
according to Statute Number 40 Year 2007 and had
2
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun
2007 yang telah dinyatakan dalam akta pernyataan
Nomor 56 tanggal 13 Juni 2008, dibuat di hadapan
Notari Evi Susanti Panjaitan, SH. yang berkedudukan
di Kabupaten Badung, Kuta dan telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
AHU.59617.AH.02 Tahun 2008 pada tanggal 5
September 2008 serta telah didaftarkan dalam daftar
Perusahaan
Perseroan
Terbatas
Nomor
220815503149 dengan agenda pendaftaran Nomor
1749/RUB.22-08/XI/2008 tanggal 26 November
2008.
certified on Deed Number 56 dated on June 13th 2008,
made by Notary Evi Susanti Panjaitan, SH domicile in
Badung Regency, Kuta and approved by Minister of Justice
and Human Rights of Republic Indonesia with Decree
AHU.59617.AH.02 Year 2008 dated on September 5th
2008 and registered on the Company Register of Limited
Company Number 220815503149 with the register agenda
Number 1749/RUB.22-08/XI/2008 dated on
November 2008.
Pada tanggal 16 Juni 2011 Perseroan mendapatkan
pernyataan efektif dari Bapepam LK dan pengesahan
dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
pada tanggal 19 Juli 2011, untuk penggabungan usaha
dengan PT. Gama Wahyu Abadi.
PT Gama Wahyu Abadi Merupakan Holding
Company yang memiliki 50% saham PT Patra
Supplies and Services yang kegiatan usahannya
dibidang usaha Jasa Catering dan Jasa Pemeliharaan
Fasilitas Perkotaan.
On June 16, 2011 the company receive an effective statement
from Bapepam-LK, and the approval from the Minister of
Justice and Human Rights Republic of Indonesia on July 19,
2011, to merger with PT Gama Wahyu Abadi.
PT Gama Wahyu Abadi, is a Holding Company, which
owns 50% of PT Patra supplies and Services shares, whose
main activity is inthe business of Catering Services, and
Urban Facility Maintenance Services
Suspensi Perseroan dilepaskan pada tanggal 9
September 2011, sehingga saham Perseroan dapat
diperdagangkan kembali.
The Company suspension is released on September 9, 2011,
and Company shares can be traded again.
Visi dan Misi
Vision and Mission
Menyediakan investasi yang aman bagi para
pemegang saham dengan tetap menjaga kepekaan
terhadap budaya dan lingkungan di mana kita
beroperasi, dan untuk menciptakan pengalaman yang
berharga dan menguntungkan bagi para tamu kami,
Pemasok, Pemegang Saham dan Karyawan. Bagi
anak perusahaan adalah agar diakui sebagai
pemimpin dalam bidang Jasa Catering, untuk
pencapaian yang konsisten dari standar pelayanan,
dan dengan resolusi untuk maju dengan ide-ide dan
konsep baru, serta diakui mampu secara konsisten
menyediakan katering dan pelayanan di kamp dengan
standar internasional tertinggi, menjadi pemasok
integral dan jangka panjang untuk mendukung
struktur pelayanan klien dan mitra strategis.
Provide a secure investment for our shareholders whilst
maintaining sensitivity to the others culture and the
environment in which we operate and create a rewarding and
profitable experience for our Guests, Suppliers, Stakeholders
and Employee. For the subsidiary is to be recognized as a
leader in the Catering Services, for consistent achievement of
standards service, and with are solution to move forward with
new ideas and newconcepts. And able to consistently
recognized providing catering and camp
Services at the highest international standards, to be come an
integral and long-term suppliers, to support the structure of
client service and strategic partners
3
Peristiwa Penting
Even Highlights
Juni 2012
June 2012
ICON menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar biasa, yang menghasilkan keputusan rapat di
antaranya persetujuan laporan tahunan yang di
antaranya Laporan Keuangan tahun 2011, Komisaris
dan Laporan Direksi. pergantian direksi dan
penunjukkan Akuntan Publik, serta hasil rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa yakni
membatalkan akta notaris M Nova Faisal no 52
tanggal 20 Juni 2011 pasal 11 ayat 2 c tentang
perubahan status perusahaan, yang sebelumnya akan
dijadikan perusahaan Penanaman modal dalam negeri
dari perusahaan penanaman modal Asing.
ICON held the Annual General Meeting of Shareholders
and the Extraordinary General Meeting of Shareholders,
which generate meeting resolution such as the annual report
approval
including financial statements in 2011,
Commissioners and Directors reports approval, change of
Directors and the public accountant appointment, as well as
the results of the extraordinary general meeting of
shareholders to cancle article 11, paragraph 2c, on Notary
deed no 5 on June 20, 2011 by notary M. Nova Faisal,
about change the company status to be Domestic Investment
Company from Foreign Investment Company.
Iktisar Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Highlight
(Angka disajikan dalam jutaan rupiah / amount in milion rupiah )
2012
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Bersih
Laba Bruto
Laba tahun berjalan
Laba komprehensif tahun berjalan
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Posisi Keuangan (Neraca)
Jumlah Aset
Aset Lancar
Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Pengendalian Bersama Entitas
Aset Tetap
Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Pinjaman
Jumlah Liabilitas
Modal Kerja Bersih
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik entitas induk
Jumlah Ekuitas
Analisa Rasio dan Informasi Lain
Laba bersih terhadap Aset
Laba bersih terhadap Ekuitas
Marjin Laba Kotor
Rasio Laba terhadap Pendapatan
Rasio Lancar (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x)
Saham Beredar (dalam Jutaan)
Laba per Saham (Rp)
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)
2011
2010
2009
2008
Profit and Loss Account
Net Revenue
Gross Profit
Profit for the year
Comprehensive Income attributable to:
Profit attributable to:
Owners of the parent
Non-controlling interests
122.457
22.921
1.179
3.166
109.384
14.370
623
623
54.801
11.370
(6.327)
(6.327)
3.218
1.712
(938)
(938)
3.863
2.305
(718)
(718)
1.191
1.975
676
(53)
(4.446)
(1.881)
(938)
-
(718)
-
82.139
43.631
91.607
44.962
67.075
19.398
12.159
1.822
14.087
3.071
665
27.960
42.647
25.656
62.330
19.159
32.875
41.983
34.930
74.964
15.972
35.709
20.807
24.631
51.055
3.420
10.215
2.366
6.829
9.229
(488)
10.983
1.923
7.950
10.218
(509)
8.130
19.809
6.940
16.643
6.264
16.020
2.930
3.109
Financial Position (Balance Sheets)
Total Assets
Current Assets
Investments in Associates and
Jointly Controlled Entities
Fixed Asset
Current Liabilities
Total Borrowings
Total Liabilities
Net Working Capital
Equity Attributable to
Owners of the Parent
Total Equity
4%
16%
19%
3%
1
0,76
3,15
726,50
1,64
113
1%
4%
13%
1%
1
0,82
4,50
726,50
0,93
126
-9%
-39%
21%
-12%
1
0,76
3,19
726,50
(6,12)
92
-8%
-32%
53%
-29%
1
0,76
3,15
250,00
(3,75)
49
-5%
-23%
60%
-19%
2
0,73
3,29
250,00
(2,87)
56
Ratio Analysis and Other Information
Return on Assets
Return on Equity
Gross Profit Margin
Net Income Margin
Current Ratio
Liabilities to Total Assets Ratio
Liabilities to Total Equity Ratio
Issued Shares (in millions)
Earnings per Share (Rp)
Net Asset Value per Share (Rp)
* Performa Laporan Keuangan 2010,2011,dan 2012 merupakan laporan keuangan konsolidasian dengan PT Patra Supplies and Services
Perform in Financial report 2010, 2011 and 2012 is the consolidated financial statement with PT Patra Supplies and Services
4
Pemegang Saham
Shareholder’s
Island Regency Group Ltd
Island Concepts Group Ltd
Island Residences Club Inc.
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Ir. Frans Bambang Siswanto
Public
Total Saham
Number of shares issued
and fully paid
26.562.000
35.625.000
62.500.000
16.500.000
476.495.235
108.817.765
726.500.000,00
Percentage of
ownership
Number of shares issued
and fully paid
56.562.000,00
48.500.000,00
32.000.000,00
16.500.000,00
476.495.235,00
96.442.765,00
726.500.000,00
3,66%
4,90%
0,00%
8,60%
2,27%
65,59%
14,98%
100,00%
Percentage of
ownership
7,79%
0,00%
6,68%
4,40%
2,27%
65,59%
13,27%
100,00%
Harga, Volume dan Nilai Perdagangan Saham
Share Price, Trading Volume and Trading Value
Uraian
Description
2011
2012
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Harga Pembukaan (Rp)
Opening Price (Rp)
470
470
455
450
570
610
600
400
Harga Tertinggi (Rp)
Highest Price (Rp)
470
470
455
450
570
640
600
400
Harga Terendah (Rp)
Lowest Price (Rp
470
470
455
450
570
610
600
400
Harga Penutupan (Rp)
Closing Price (Rp)
470
470
455
450
570
640
600
400
Volume Perdagangan (Lembar Saham)
Trading Volume (Shares)
-
-
-
-
-
10.000
-
-
Nilai Perdagangan Rata-Rata (Rp )
Average Trading Value (Rp )
-
-
-
-
-
6.300.000
-
-
5
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun ini merupakan tahun kebangkitan Perseroan
sejak tahun 2005, di mana ICON berhasil mencatat
laba dalam operasionalnya, walaupun dengan kondisi
krisis ekonomi global khususnya Eropa dan Amerika
yang menyebabkan turunya indek harga saham dunia
hingga saat ini. Perekonomian Indonesia diprediksi
masih menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar
6% di tahun 2013.
This year is the year of revival of the Company since 2005,
where ICON has recorded a profit in operations, despite the
global economic crisis, particularly in Europe and America
which has depressed the stock price index of the world until
today. The Indonesian economy is predicted still show growth
with rate 6% in 2013.
Kunjungan wisatawan ke Bali di tahun 2012
meningkat 4,43% dibandingkan dengan tahun 2011.
Hal ini mengindikasikan bahwa kesempatan untuk
menyediakan jasa penyewaan hotel dan villa masih
tetap menjanjikan. Di samping itu proyek perluasan
bandara internasional Ngurah Rai yang akan
rampung dalam waktu dekat akan menambah jumlah
kunjungan ke Bali. Dewan Komisaris juga
memprediksi pertumbuhan jasa katering sehubungan
dengan adanya pembukaan ladang pertambangan
yang baru.
Tourist visits to Bali year 2012 increased 4.43% compared
with year 2011. This indicates the opportunity to provide
hotel and villa rental services remain promising. In addition,
International Airport Ngurah Rai expansion project's to be
completed soon will increase the number of visits to Bali.
Board of commisioners also predicts an increasing of catering
services connection with new mining fields operation
Kami berharap Perseroan tetap mampu berkompetisi
dengan semakin menjamurnya pembangunan budget
hotel di Bali.
We expect the Company remains able to compete with
growing proliferation of budget hotels construction in Bali.
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi atas
Pengelolaan Perusahaan
Board of Directors Managing
Performance Assessment
Dengan pencapaian laba di tahun 2012 sebesar 408%
dari tahun 2011, Direksi telah menunjukkan kinerja
yang maksimal untuk membenahi ICON, tingkat
penjualan secara umum meningkat, namun beberapa
pos dalam neraca perusahaan mengalami penurunan,
namun secara umum kami selaku Komisaris
memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada
Direksi dalam segala usahanya selama tahun 2012 ini.
.
Company
With the profit achievement in the year 2012 by 408%
from 2011, the Directors has shown maximal performance to
improve ICON, sales levels increased generally, however some
posts in the company's balance sheet has decreased, but in
general we as a Commissioner to give the greatest rewards to
the Directors during year 2012.
Pandangan Terhadap Prospek Usaha
Perusahaan
The Company's Business Prospects View
Prospek usaha di tahun 2013 masih sangat
menjanjikan bagi ICON, dalam bidang jasa
penyewaan villa masih terbuka lebar, dengan
diperbaikinya infrastruktur jalan untuk mengatasi
kemacetan pulau Bali, perluasan bandara I Gusti
Ngurah Rai dipastikan akan menambah kunjungan
wisatawan ke Bali.
Business prospects in 2013 are still promising for ICON,
villa rental services still open, with the renovation of road
infrastructure to overcome the traffic jams in Bali, the
expansion of I Gusti Ngurah Rai airport will increase
tourists visit to Bali.
6
Bagi Usaha Jasa Katering walaupun beberapa kontrak
yang telah berakhir di tahun 2012, terdapat pula
beberapa kontrak baru dan adanya beberapa
penjajakan dan pengajuan proposal tender jasa
Katering dari PT Patra Supplies and Services
memungkinkan usaha Perseroan dan anak
perusahaan
akan tetap berkelanjutan dan
berkembang di masa yang akan datang.
For Business Catering Services although several contracts
expired in 2012, but there are also several new
contracts and some assessment and proposals catering services
tender of Patra Supplies and Services allows businesses of the
Company and subsidiaries sustainable and growing in the
future.
Kinerja Komite-Komite Dewan Komisaris
Board
of
Performance
Dalam menjalankan pengawasan perusahaan Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
In running the company's supervisory Board of
Commissioners assisted by the Audit Committee.
Komite Audit dalam tugas mereka untuk
memberikan nasehat kepada Komisaris terhadap
laporan Perusahaan atau poin-poin yang disampaikan
oleh Direktur kepada Komisaris dan menetapkan
tanggung jawab lain yang berhubungan dengan tugas
komisaris seperti: memeriksa laporan keuangan
perusahaan, dan memeriksa tindakan perusahaan
terhadap aturan dan peraturan pasar modal dan
regulasi yang berhubungan dengan aktivitas di
Perusahaan.
Audit Committee in their duty to provide advice to
Commissioner about the Company report or the points given
by the Director and assign other responsibilities related to the
duties of Commissioners such as: checking the financial
statements, and check out the company's actions regarding
rules and regulations in the capital market and regulations
relating
company
activities.
Pada tahun 2012, Komite Audit telah bertemu 1 kali,
disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan, dan
kegiatan Komite Audit selama tahun 2012 antara lain
melaporkan laporan kegiatan operasional dan laporan
keuangan kepada komisaris, dan melakukan penelaah
terhadap ketaatan Perseroan terhadap peraturan di
bidang pasar modal dan yang berhubungan dengan
aktifitas di perusahaan.
In 2012, the audit committee has met s one times, adapted to
the company needs, and the activities of the audit committee
during the year 2012 include the operations report and
financial statements to the commissioner, and doing the
reviewers to the company's regulatory compliance in the capital
markets and related company activities.
Tanggung jawab Komite Audit meliputi pengawasan
atas sistem pengendalian internal dan manajemen
resiko dari bisnis Perseroan.
Audit committee responsibilities include oversight the internal
control system and Company's business risk management.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in Composition of the Board of
Commissioners
Sehubungan dengan kesibukan Bapak Marzuki
Usman selaku Presiden Komisaris, beliau
mengundurkan diri dari jabatannya pertanggal 29
November 2012. Komisaris mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Marzuki
Usman yang selama ini telah mendampingi Perseroan
dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden
Komisaris dan atas segala ide dan karya beliau yang
diberikan kepada Perseroan.
In regards to Mr. Marzuki Usman with his other activity,
he resigned from his position on 29 November 2012. Board
of Commissioner thanked to Mr. Marzuki Usman who had
been assisting Company in carrying out its duties as President
Commissioner and above all his ideas and the work given to
Company.
Akhir kata kami Dewan Komisaris menghaturkan
Finally, we, the Board of Commissioner thank profusely to
Commissioners
Committees
7
terima kasih sedalam dalamnya kepada para
Pemegang Saham, Dewan Direksi, Komite
Perusahaan, Profesi Penunjang Pasar Modal, dan
tidak terlepas kepada seluruh karyawan yang telah
berjasa bagi Perusahaan dengan dedikasi dan
komitmennya.
the Shareholders, the Board of Directors, Companies
Committee, Capital Markets Professions, and is inseparable
to all employees who have been responsible for the Company
with dedication and commitment.
Kami Dewan Komisaris akan tetap memberikan
dukungan kepada Direksi, dalam pengurusan
Perusahaan dan memperluas basis bisnis melalui
merger dan akuisisi untuk melanjutkan pertumbuhan.
We will continue to provide support to the Board of
Directors, during manage the Company and expanding
business base through mergers and acquisitions to growth.
Denpasar, 23 April 2013 / April 23rd, 2013.
„A.Sulistyawati
Presiden Komisaris/ President Commissioner
8
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholder,
Tahun 2012 merupakan lanjutan kebangkitan ICON
group dalam menjawab keraguan selama ini.
In 2012 ICON group continued revival in answer for doubt.
Group ICON kembali mencatat kenaikan laba
sebesar 408%, angka yang sangat luar biasa di tengah
gejolak ekonomi dunia yang tidak stabil.
ICON Group recorded increase 408% profit, a figure that is
remarkable in the midst of unstable global economic turmoil.
Rencana akuisisi yang akan dilakukan oleh Perseroan
dari tahun 2012 masih belum terlaksana adalah salah
satu sebab dari dampak gejolak ekonomi ini, dan
kami berharap pada tahun 2013 dan dengan laju
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Direksi optimis
dapat melanjutkan pertumbuhan perusahan ini.
Acquisition plan that will be carried out by the Company in
year 2011 still has not been done, one of the causes of the
economic impact, and we hope in 2013 and with the pace of
Indonesian economic growth, the Directors are optimistic to
continue this company growth.
Kinerja Perseroan di tahun 2012
Company Perform in 2012
Diawali dengan peningkatan pendapatan di tahun
2012 sebesar Rp 122,4 milyar atau peningkatan
sebesar 12% dibandingkan dengan tahun lalu yang
mencapai Rp 109,4 milyar.
Preceded by revenue increase in 2012 amounted to Rp 122.4
billion or increase 12% compared to last year's Rp 109.4
billion.
Laba Bersih yang dapat diatribusikan meningkat
sebesar 76% atau sebesar Rp 1,190 milyar di tahun
2012 dan Rp 0,675 milyar di tahun 2011.
Net profit attributable to increase by 76% or Rp 1,190
billion in 2012 and Rp 0.675 billion in 2011.
Jumlah aset mengalami penurunan sebesar 10%, dari
total asset tercatat sebesar Rp 82,139 dan Rp 91,607
di tahun 2012 dan 2011.
Total assets decreased by 10%, of total assets stood at Rp
82.139 and Rp 91.607 in 2012 and 2011.
Jumlah ekuitas mengalami peningkatan seiring
dengan performa positif di tahun 2012 yakni Rp
19,809 milyar dan Rp 16,643 milyar atau sebesar 19%
di tahun 2012 dan 2011.
Number of equity has increased along with positive
performance in 2012 at $ 19.809 billion and Rp 16.643
billion or 19% of year 2012 and 2011.
Prospek di Tahun 2013
Outlook in 2013
Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan
sebesar 10% di tahun 2013, mengingat semakin
lancarnya infrastuktur di pulau Bali dengan perluasan
areal bandara I Gusti Ngurah Rai serta adanya
penyelenggaraan APEC di Bali memungkinkan
kunjungan wisatawan yang tinggi di tahun 2013. Di
samping itu adanya perluasan proyek pertambangan
di daerah terpencil dan dilepas pantai memungkinkan
PSS mendapatkan beberapa kontrak catering.
The company targets revenue is growth 10% in year 2013,
given the smoothness of the infrastructure at Bali with the
expansion of I Gusti Ngurah Rai airport as well the
implementation of APEC in Bali allows the high tourist
visits in 2013. In addition of mining projects in remote areas
and offshore expansion allows PSS to get a catering contract.
9
Kendala Yang Akan Dihadapi
Constraints That Will Be Faced
Di tahun 2013 Bali dihadapi oleh situasi politik
dengan adanya pemilihan gubernur Bali, Direksi
berharap bahwa situasi politik tidak akan menggangu
sektor pariwisata, hal ini disebabkan dunia pariwisata
sangat sensitif atas isu-isu sekecil apapun.
In 2013 Bali faced by the political situation with the election
of the Bali Governor, the Directors expect that the political
situation will not interfere the tourism sector, tourism very
sensitive with the slightest issues.
Dengan semaraknya pembangunan budget hotel di
Bali, Bali Island Villas akan mengalami persaingan
harga yang sangat ketat.
With the splendor of the budget hotels construction in Bali,
Bali Island Villas will experience tight price competition.
Bisnis Jasa Catering akan mengalami tantangan
dengan masih terdapat gejolak ekonomi dunia, dan
kenaikan atau inflasi yang bervariasi terhadap bahan
baku produksi setiap tahun dengan masa kontrak
catering mengikat beberapa tahun ke depan.
Business Services Catering will experience with world
economic turmoil, and the increase or inflation with the varies
production of raw materials each year, with catering contract
period tie next few years.
Hal ini akan mengakibatkan tidak
terkontrolnya COGS (Cost of Goods Sales).
Result in uncontrolled COGS (Cost of Goods Sales).
dapat
Apresiasi
Appreciation
Akhir kata kami segenap Direksi mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak atas loyalitas
terhadap jasa kami semoga ke depannya kita masih
tetap bekerjasama dalam memajukan Perusahaan ini.
At the end, we, Directors would like to thank all parties for
loyalty to our services and in the future hopefully we can still
work
together
in
advancing
the
company.
Di samping itu, kepada seluruh karyawan, kami
sampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kontribusi
pemikiran dan kerja kerasnya dan ke depan kami
senantiasa mengharapkan komitmen dan loyalitas
serta dedikasi yang akan mendukung pertumbuhan
Perusahaan di tahun-tahun yang akan datang.
In addition, to all of our employees, we appreciate and so
proudly for the contribution of thought and hard work, in the
future, we continue to expect commitment, loyalty and
dedication that will support the company's growth in the
future.
Denpasar, 23 April 2013 / April 23rd, 2013.
„Dodi Prawira Amtar
Presiden Direktur/ President Director
10
Struktur Organisasi
Organization Chart
Dewan Komisaris /
Board of Commisioners
Presiden Komisaris / President Commisioners
A. Sulistyawati *
Komisaris Independen/ Independent Commisioners
R. Rivai M. Noer
Dewan Direksi /
Board of Directors
Presiden Direktur / President Director
Dodi Prawira Amtar
Direktur / Director
Octavianus Kuntjoro
Putu Agung Prianta
Graham J. Bristow
* Pejabat Sementara / Temporary Officer
11
Profil Dewan Komisaris
Board of Commisioners Profile
Presiden Komisaris
A Sulistyawati
President Commissioner
A Sulistyawati
Beliau adalah seorang Profesor dibidang Arsitektur
dan Doktor di bidang Philosophi. Prof. A.
Sulistyawati lahir di Denpasar tahun 1946, memulai
karir sebagai asisten teknik fakultas tehnik
Universitas Udayana, Bali dan hingga sekarang
menjadi Dosen pada Universitas Udayana.
Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is a Professor in the field of
Architecture and has attained a Doctor of Philosophy. Prof.
A. Sulistyawati was born in Denpasar in 1946 and started
her career as a technical assistance at the Architecture
Faculty of the Udayana University, Bali and until today is a
lecturer at the Udayana University.
Beliau aktif dalam bidang organisasi sejak tahun 1980
menjadi anggota Asosiasi Konsultan Indonesia,
anggota Asosiasi Arsitek Indonesia dan anggota Bali
International Training and Development Centre
(BITDEC).
Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is active in many organization’s
sinch 1980, became a member of the Indonesian Consultants
of Architects Association, member and the Executive of
Bali's International Training and Development center
(BITDEC).
Adapun penghargaan yang telah beliau raih adalah
”Satya Lancana Karya Satya” dari Presiden Republik
Indonesia di tahun 1999 dan 2005.
Awards achieved by Prof. Sulistyawati is “Satya Lancana
Karya Satya “ decreed by the President Republic of Indonesia
in 1999 and 2005.
Di tahun 2011 beliau diangkat menjad Dewan
Komisaris PT. Island Concepts Indonesia Tbk. Dan
sejak pengunduran diri Bapak Marzuki Usman
pertanggal 29 November 2012 beliau ditunjuk
sebagai Komisaris utama sementara hingga
dilaksanakanya Rapat umum pemegang saham.
In 2011 Prof. Dr. Ir Sulistyawati was appointed as
Commissioners of PT. Island Concepts Indonesia Tbk.
During the resignation from Mr. Marzuki Usman on 29
November 2012, she appointed as as President
Commissioners until General Meeting of Shareholder.
Komisaris Independen
R. Rivai M Noer
Independent Commissioner
R. Rivai M Noer
Advokat lulusan fakultas hukum Universitas
Indonesia tahun 1989 dan juga memperoleh gelar
Magister Manajemen pada tahun 1998.
Advocate law graduates of University of Indonesia in 1989
and also holds a Master of Management in 1998.
Beliau pernah bekerja selama 10 tahun (tahun 19902000) di PT. Bank Duta Tbk. sebagai Corporate
Lawyer dan beberapa jabatan lainnya dengan jabatan
terakhir sebagai
Asistant Vice President pada
Internal Audit Division.
He has worked for 10 years (1990-2000) at PT. Bank
Duta Tbk. as a Corporate Lawyer and several other
positions with his last position as Asistant Vice President at
the Internal Audit Division.
Pada waktu Bank Duta merger dengan Bank
Danamon tahun 2000, beliau mengambil paket
pensiun dini (golden shakehand) dan langsung
At the time of the merger with Bank Duta Bank Danamon
in 2000, he took early retirement package (golden
shakehand) and immediately founded the Law Offices of
12
mendirikan Kantor Hukum RICH & RISJAD Law
Firm,
dan
selanjutnya
menjadi
RIVAI,
SUSANTONO & PARTNERS dan terakhir tahun
2010 berubah menjadi PRISMA & CO Law Firm
seiring dengan penambahan jumlah Partner.
Rich & Risjad Law Firm, and subsequently became Rivai,
Susantono & PARTNERS 2010 and last year turned
into PRISMA & CO Law Firm along with the addition of
Partner.
Sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang beliau
dipercaya menjadi Anggota Komite Audit pada PT.
Bank Yudha Bhakti dan sejak tahun 2009 menjabat
sebagai Direktur PT. Prisma Mentari Internasional.
Since 2007 until now he is believed to be a Member of the
Audit Committee of PT. Bhakti Yudha Bank since 2009
and served as Director of PT. Prisma International Mentari.
Yang bersangkutan mempunyai ijin praktek sebagai
Advokat dan merupakan anggota Persatuan Advokat
Indonesia (PERADI) dan juga memiliki ijin serta
terdaftar sebagai Konsultan Hukum Pasar Modal
(STTD) di BAPEPAM - LK dan Anggota dari
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
(HKHPM).
Concerned have a license to practice as an Advocate and a
member of the Association of Indonesian Advocates
(PERADI) and is also approved and registered as a Capital
Market Legal Consultants (STTD) in BAPEPAM - LK
and Member of Capital Market Legal Consultants
Association (HKHPM).
Disamping itu beliau juga seorang Kurator dan
Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan
HAM serta anggota dari Asosiasi Kurator dan
Pengurus Indonesia (AKPI).
Besides, he is also a Curator and Administrator are
registered in the Ministry of Justice and Human Rights
Association and a member of the Board of Curators and
Indonesia (AKPI).
13
Profil Dewan Direksi
Board of Directors Profile
Presiden Direktur
Dodi Prawira Amtar
President Director
Dodi Prawira Amtar
Dodi Prawira Amtar dilahirkan di Jakarta pada bulan
Desember 1962, dan berdomisili di Bekasi dan
Jakarta Pusat. Di bidang pendidikan beliau
mendapatkan gelar Master Of Science M.Sc pada
tahun 1993 di bidang Finance and Management dari
State University of New York (SUNY), Stony
Brook, New York USA, serta gelar Sarjana Tehnik
(Ir.) dari Fakultas Tehnik Universitas Indonesia
Jakarta, pada tahun 1996. Selain itu beliau juga
mengantongi sertifikat Corporate Governance
Executive Program Yale University, Connecticut,
USA, Agustus 2002, Certificate of Securities
Analysis, New York University, New York, USA
(Desember 1994) dan Program Pendidikan Dana
Pensiun, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (April – Juni 1994).
Dodi Prawira Amtar was born in December 1962 at
Jakarta, and domiciled in Bekasi and Central Jakarta. He
gained a Master of Science ( M. Sc ) on 1993 in the field of
Finance and Management from the New York State
University (SUNY), Stony Brook, New York, USA, and
a Bachelor's of Engineering ( Ir. ) from the Architect faculty
of Indonesian University, Jakarta in 1996. He completed a
Governance Executive Program at Yale University,
Connecticut, USA, in August 2002 and obtained a
Certificate of Securities Analysis, New York University,
New York, USA ( December 1994) and retirement Fund
Education Program, Institute of Management Faculty of
Economics, University of Indonesia (June 1994).
Saat ini Beliau aktif berorganisasi sebagai ketua
Dewan Pengawas Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD), Ketua Departemen Etika &
Profesi, Asosiasi Penjamin Emisi Efek Indonesia
(AWPEEI) dan sebagai Ketua Departemen IT &
Permodalan, Himpunan Pengusaha Pribumi
Indonesia (HIPPI) dari tahun 2004–2010.
Currently he is active as Chairman of the Board of Trustees
of the Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD), Chairman of Ethics and Professional Department
Indonesia Underwriters Association (AWPEEI) and also
as of department of IT & Capital he was Chairman, Native
Indonesian Entrepreneurs Association, from 2004-2010.
Pada tahun 2010 beliau menjabat Sebagai Direktur
Utama PT. Patra Suplies and Services dan Komisaris
Utama PT. Pulau Mas Utama, Senior Advisor pada
PT. Trust Sekuritas, serta menjadi dosen tetap pada
Universitas Sahid, selain itu beliau pernah menjabat
sebagai Direktur Utama pada PT. Bapindo Bumi
Sekuritas.
In 2010, Dodi Prawira Amtar served as director of PT
Patra Supplies Services and President Commissioner of PT
Pulau Mas Utama; he is also senior advisor to PT. Trust
Securities, and is a lecturer at Sahid University, Jakarta. He
also served as a former President Director of PT Bapindo
Bumi Securities.
Direktur
Putu Agung Prianta
Director
Putu Agung Prianta
Putu Agung Prianta lahir pada tahun 1974 di
Denpasar, lulusan Master of Arts in International
Finance dari University of North London, (London
Metropolitan) UK, dan Bachelor of Engineering
(Honours) in Civil Engineering dari University
College of London, UK.
Putu Agung Prianta was born on 1974 in Denpasar,
graduate of Master of Arts in International Finance from the
University of North London, (London Metropolitan), UK,
and Bachelor of Engineering (Honours) in Civil Engineering
from the University College of London, UK.
Saat ini beliau menjabat sebagai Managing Director
Currently he serves as Managing Director of the Pulau Mas
14
Pulau Mas Group (Holding), membuat dan mengatur
beragam properti dan kelompok usaha yang ada di
Bali.
Group (Holding) create & set up a diverse property and
business group based in Bali
Bapak Putu Prianta ditunjuk menjadi Direktur PT.
Island Concepts Indonesia Tbk., untuk menambah
kekuatan dan pengetahuann bisnis Perseroan.
Mr. Putu Prianta was appointed as director of PT. Island
Concepts Indonesia Tbk to add strength and local knowledge
to the business of the Company.
Direktur
Octavianus Kuntjoro
Director
Octavianus Kuntjoro adalah lulusan sarjana tehnik
dan computing lulusan Monash Unversity ditahun
1998.
Octavian Kuntjoro is a graduate engineering degree, and
computing at Monash Unversity year 1998.
Dari tahun 1999 - 2006 beliau menjabat sebagai
Associate Director divisi Investasi Perbankan pada
PT. Trust Securities Jakarta.
From the year 1999 - 2006 he served as associate director of
Investment Banking division of PT Trust Securities in
Jakarta.
Dan dari tahun 2006 hingga sekarang menjabat
sebagai Direktur yang mengelola Pulau Mas Group
yang terdiri dari 6 perusahaan dengan total asset
sebesar USD 30 Juta.
From 2006 until present serves as the managing director of
Island Mas Group, which consists of six companies with
total assets of USD 30 million.
Direktur
Graham J. Bristow
Director
Graham J. Bristow
Seorang warga negara Selandia Baru. Graham lahir
pada bulan Juli 1947 di Hastings, New Zealand.
Beliau memulai karir pada tahun 1967 sebagai
seorang Akuntan di Unilever NZ Ltd dan pada tahun
berikutnya bergabung dengan operator transportasi
pedesaan R. Sherwood Limited. Kemudian
Sherwood‟s menjadi Hawkes Bay Transport
Holdings Ltd. yang bergabung dan terdaftar sebagai
perusahaan terbuka tahun 1971. Dari tahun 1987 –
1990 Graham adalah Direktur Pelaksana Vector
Corporation Ltd., sebuah perusahaan bidang
teknologi yang ada di Auckland.
New Zealand Nationality. Graham was born in July, 1947
at Hastings, New Zealand. He started his career in 1967 in
Banking, then Public Accountancy before joining Unilever
NZ Ltd as a Manufacturing Account. The following year
joined rural transport operator R. Sherwood Limited.
Sherwood’s became Hawkes Bay Transport Holdings Ltd in
a merger and public listing in 1971. From 1987 – 1990
Graham was Managing Director of Vector Corporation
Ltd, an Auckland based technology company.
Pada akhir tahun 1991, Graham dipindahkan ke
Melbourne, Australia sebagai General Manager untuk
Telephone System Pty Ltd. Graham telah mendirikan
dan menjadi Direktur Pelaksana LibertyOne Limited
tahun 1996 untuk memulai investasi pada perusahaan
terbuka, yang diambil adalah bidang Internet dan
tercatat pada Bursa Efek Australia, tahun 1998,
Graham beserta perusahaannya pindah ke California
memimpin timnya dengan tujuan mendaftarkan
perusahaan Australia pada NASDAQ.
In late 1991, he relocated to Melbourne, Australia as
General Manager for Telephone System Pty Ltd. He
foundered and became Managing Director of LibertyOne
Limited in 1996 taking the Internet start-up investment
company public on the Australian Stock Exchange in 1998
before moving to California with the company to head up the
team to list the Australian company on the NASDAQ.
Octavianus Kuntjoro
15
Graham berhenti dari pekerjaannya di LibertyOne
pada bulan Juli tahun 2000 dan bergabung dengan
Meridian Pacific Investment HK Limited, sebuah
perusahaan investasi modal yang portepel kerjanya
termasuk PT. Indoexchange Tbk., sebuah
perusahaan terbuka Indonesia di mana Graham
Bristow sebagai direktur PT. Indoexchange Tbk.,
tahun 2001 dan 2002, kemudian berhenti dari
jabatannya agar dapat mengawasi kepentingan PT.
Island Concepts Indonesia. Beliau mendirikan dan
menjadi Komisaris PT. Island Concepts Indonesia
tahun 2002.
His employment at LibertyOne ceased in July 2000 and
Graham joined Meridian Pacific Investments HK Limited a
venture capital investment company whose portfolio included
PT. Indoexchange Tbk. an Indonesian public company.
Graham Bristow was a director of Indoexchange in 2001
and 2002, and then resigned from his position to mentor PT
Island Concepts Indonesia. He founded PT. Island Concepts
Indonesia Tbk. and became a member of the board of
commissioners in 2002.
16
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Pada 31 Desember 2012 Perseroan menunjuk
Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan
untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan.
At December 31, 2012 the Company Appoint Public
Accountant Jimmy Budhi and Partner to audit the Company
financial statements.
Kinerja pertumbuhan penjualan di tahun 2012 ICON
ditunjang oleh tingginya penjualan di sektor jasa
catering meskipun terdapat pertumbuhan penjualan
di sektor jasa penyewaan villa namun jumlahnya tidak
terlalu signifikan.
Sales growth performance in 2012 ICON is supported by
strong sales in the catering sector, despite sales growth in
rental villa services but not significant.
Laba persaham dasar mengalami peningkatan sebesar
76% dari Rp. 0,93 menjadi Rp. 1,64. dari peningkatan
seluruh segmen usaha jasa catering, jasa pemeliharaan
fasilitas perkotaan dan penyewaan villa namun dapat
menutupi pendapatan sektor lain yang mengalami
penurunan. Pendapatan sektor jasa catering
meningkat sebesar 14%, sektor jasa pemeliharaan
fasilitas perkotaan meningkat sebesar 6%, dan rental
villa 9%.
Basic stock earnings increased 76% from Rp. 0.93 to Rp.
1.64 increase from Catering Services business segments,
Maintenance urban facilities Services and Villa rental
income can cover other sectors declined. Catering service sector
revenues increased by 14%, urban facilities maintenance
services sector increased by 6%, and 9% from Villa Rental.
Adapun analisa dari laporan mereka adalah sebagai
berikut:
The analysis from those statements are follows:
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Consolidated
Comprehensive
Kegiatan usaha ICON terbagi menjadi 4 segemen
usaha yakni: jasa catering, jasa pemeliharaan fasilitas
perkotaan, villa dan lain lain.
ICON business activity is divided into four business segments
namely: Catering Services, Urban Facilities Maintenance
Services, Villa and others.
ICON mencatat pendapatan bersih konsolidasian
dari perseroan dan anak perusahaannya sebesar Rp.
122,46 milyar, meningkat dari tahun 2011 sebesar
11,95%.
ICON recorded consolidated net income from Company and
subsidiaries amounted to Rp 122.46 billion from 2011
increase 11.95%.
Beban pokok pendapatan mengalami peningkatan
seiring dari peningkatan penjualan sebesar Rp 99,54
milyar atau sebesar 5% dari tahun 2011 sebesar 95,01
miliyar. Beban usaha mengalami peningkatan sebesar
89% ditahun 2012 dan 2011 sebesar 22,80 milyar dan
12,01 milyar, hal ini disebabkan oleh peningkatan
upah minimum dan peningkatan harga makanana
pokok.
Cost of revenues increased due to sales increased amount Rp.
99,54 billion or 5% from year 2011 amount Rp. 95,01
bilion, operating expenses increased 89% in year 2012 and
2011 amounting Rp. 22,80 bilion and Rp. 12,01 bilion,
due to minimum wages increase and inceasing in food raw
materials.
Manfaat pajak penghasilan Group yang dibukukan
dalam laporan laba rugi ini meningkat sebesar 164%
sejalan dengan kenaikan laba yang diperoleh.
Income tax benefit recorded in the Group's profit and loss
increased by 164% due to the increase in earned income.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Net profit attributable to parent owners amounted to Rp
Statements
of
Income
17
entitas induk sebesar Rp 1,191 milyar atau meningkat
sebesar Rp 514 juta atau sebesar 76%.
Kontribusi laba ini terutama dari laba sektor jasa
catering dengan peningkatan sebesar 396% sehingga
dapat menutupi segmen segmen lainnya.
1,191 billion, increase of Rp 514 million or by 76%.
The profit contribution from the profit sector specially catering
services with an increase of 396% , in order to cover other
segments.
Secara terperinci akan dijelaskan mengenai kinerja
keuangan berdasarkan segmen usaha.
Will be explained in detail on the financial performance
based corporate business segment.
Jasa Katering
Catering Services
Pendapatan bersih dari sektor jasa katering di tahun
2012 mencapai Rp 100,65 milyar naik sebesar 14%
dari Rp 88,44 milyar di tahun 2011. Sector ini
mendistribusikan 82% dari total penjualan bersih
Perseroan.
Net income of catering services sector in 2012 reached Rp
100.65 billion, an increase of 14% from Rp 88.44 billion
in the year 2011. This sector distributes 82% of the
Company's total net sales.
Beban pokok pendapatan dan beban usaha dari
sector ini mengalami peningkatan sebesar 11% dari
Rp 98,02 milyar dan Rp 88,69 milyar di tahun 2012
dan 2011.
Cost of revenues and operating expenses from this sector
increased by 11% from Rp 98,02 billion and Rp 88,69
billion in 2012 and 2011.
Laba bersih mengalami peningkatan sebesar 396%
atau sebesar Rp 5,663 dari rugi di tahun 2011 sebesar
Rp 1,913 milyar.
Net profit increased 396% or Rp 5,663 billion from losses
in 2011 amounted to Rp 1,913 billion.
Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Urban Facilities Maintenance Services
Pada sektor ini pendapatan mengalami peningkatan
sebesar Rp 15,25 milyar dari Rp 14,43 milyar atau
sebesar 6% di tahun 2012 dan 2011.
In this sector revenues increased Rp 15.25 billion from
14.43 billion or 6% in 2012 and 2011.
Beban pokok pendapatan dan beban usaha
mengalami kenaikan sebesar 30% beasal dari Rp
16,87 milyar dan Rp 12,98 milyar di tahun 2012 dan
2011.
Cost of revenues and operating expenses increased 30% from
Rp 16.87 billion and Rp 12.98 billion in 2012 and 2011.
Kerugian yang dihasilkan dari sektor ini meningkat
sebesar 212% dari Rp -1,63 milyar di tahun 2012 dan
Rp 1,45 milyar di tahun 2011.
Losses resulting from this sector increased 212% from Rp 1,63 billion in 2012 and Rp 1,45 billion in 2011.
Villa
Villa
Pendapatan sektor ini meningkat sebesar 9% dari Rp
4,57 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 4,98 milyar di
tahun 2012.
These sector revenues increased 9% from Rp 4,57 billion in
2011 to Rp 4.98 billion in 2012.
Beban pokok pendapatan dan beban usaha
mengalami kenaikan sebesar 50% berasal dari Rp
5,77 milyar dan 3,85 milyar di tahun 2012 dan 2011.
Cost of revenues and operating expenses increased 50% from
Rp 5,77 billion and 3,85 billion in 2012 and 2011.
Kerugian yang dihasilkan dari sector ini meningkat
sebesar 208% dari Rp 0,729 milyarr di tahun 2011
dan Rp -0,784 milyar di tahun 2012.
Losses resulting from this sector increased by 208% from Rp
0.729 billion in 2011 and Rp -0.784 billion in 2012.
18
Sektor Lain lain
Other Sectors
Pendapatan sektor ini mengalami penurunan sebesar
18% dari Rp 1,58 milyar di tahun 2012 dan Rp 1,93
milyar di tahun 2011. Beban pokok pendapatan dan
beban usaha mengalami kenaikan sebesar 6% berasal
dari Rp 1,67 milyar dan Rp 1,58 milyar di tahun 2012
dan 2011.
This sector revenues decreased 18% from Rp 1.58 billion in
2012 and Rp 1.93 billion in 2011. Cost of revenues and
operating expenses increased by 6% from Rp 1.67 billion
and Rp 1.58 billion in 2012 and 2011.
Kerugian yang dihasilkan dari sektor ini meningkat
sebesar 122% dari Rp -0,08 milyar di tahun 2012 dan
Rp 0,36 milyar di tahun 2011.
Losses resulting from this sector increased by 122% from Rp
-0.08 billion in 2012 and Rp 0.36 billion in 2011.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Consolidated Statements of Financial Position
Aset
Asset
Pada tanggal 31 Desember 2012 total aset tercatat
sebesar Rp 82,14 milyar, turun dari tahun 2011
sebesar Rp 91,61 milyar atau sebesar 10,33%.
On December 31, 2012 total assets Rp 82,14 billion,
decrease from year 2011 amounting to Rp 91,61 billion or
10.33%.
Aset lancar sebesar Rp 43,63 milyar atau sebesar
53% dari total aset dan aset tidak lancar sebesar Rp
38,51 milyar atau sebesar 47% dari total aset.
Current assets amounted to Rp 43,63 billion or 53% of
total assets and non-current assets amounted to Rp 38.51
billion or 47% of total assets.
Aset tetap tercatat Rp 27,96 milyar menurun dari
tahun lalu sebesar Rp 32,88 milyar. Hal ini adalah
dampak adanya akumulasi penyusutan di tahun 2012
sebesar Rp 22,53 milyar di tahun 2012, dan Rp 17,61
milyar di tahun 2011.
Fixed assets amounted Rp 27,96 billion from last year
amounted Rp 32,88 billion. Impact of the accumulated
depreciation in the year 2012 amounting to Rp 22,53 billion
in 2012 and Rp 17,61 billion in the year 2011.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas di tahun 2012 adalah sebesar Rp 62,33
milyar turun sebesar 17% atau sebesar Rp 74,96
milyar di tahun 2011.
Total liabilities in 2012 was Rp 62.33 billion, decrease by
17% or Rp 74,96 billion in the year 2011.
Penurunan jumlah hutang kepada bank jangka
pendek sebesar 220% dari Rp 7,78 milyar menjadi Rp
2,43 milyar serta utang bank jangka panjang menurun
sebesar Rp 3 milyar dari tahun 2011 dan 2012 atau
sebesar 33% dari total Rp 12,21 milyar dan Rp 9,2
milyar.
The decrease in short-term loans to banks by 220% from Rp
7,78 billion to Rp 2,43 billion and long-term bank debt
decreased by Rp 3 billion from year 2011 and 2012, or by
33% of the total Rp 12,21 billion and Rp 9,2 billion.
Utang usaha mengalami penurunan sebesar 19%
ditahun 2012, dari jumlah tercatat di tahun 2011
sebesar Rp 20,87 menjadi Rp. 16,81 milyar.
Trade payables decreased by 19% in 2012, from the amount
recorded in the year 2011 amounted to Rp 20.87 to Rp.
16.81 billion.
Utang pajak mengalami peningkatan sebesar 79%
menjadi Rp 6 milyar di tahun 2012 dari 3,352 milyar
di tahun 2011 hal ini disebabkan oleh meningkatnya
pendapatan di tahun 2012.
Tax liabilities increased by 79% to Rp 6 billion in 2012
from 3.352 billion in the year 2011 this is due to the
increase in revenue in 2012.
19
Utang jangka panjang pihak berelasi menurun dari
total sebesar Rp.9,14 ditahun 2011 menjadi Rp 6,61
di tahun 2012.atau menurun sebesar 17%.
Long-term liabilities to related parties decreased from a total
of Rp.9, 14 in 2011 to Rp 6.61 2012 or decreased by
17%.
Liabilitas imbalan paska kerja di tahun 2012 menurun
di tahun 2012 menjadi Rp 5,87 milyar dibandingkan
tahun 2011 yaitu Rp 8,99 milyar, hal ini disebabkan
oleh adanya pengakuan keuntungan dari imbalan
paska kerja sebelumnya, dan perusahaan mencatat
keuntungan sebesar Rp 2,65 milyar dan beban pajak
tangguhan terkait sebesar Rp 662 Juta pada
pendapatan komprehensif lain.
Post-employment benefits liabilities in 2012 decreased in
2012 to Rp 5.87 billion compared to 8.99 billion in 2011,
due to the recognition of the advantages of last postemployment benefits, and the company recorded a profit of Rp
2.65 billion and the deferred tax related Rp 662 million in
other comprehensive income.
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Modal kerja bersih merupakan jumlah piutang usaha
dan persediaan dikurangi dengan utang usaha,
tercatat bahwa di tahun 2012 sebesar Rp 19,16 milyar
hal ini disebabkan oleh meningkatnya kegiatan usaha
di bisnis jasa katering.
Net working capital is the amount of trade receivables and
inventories reduced by accounts payable, noted in year 2012
amounting to Rp 19.16 billion, this is caused by increased
business activity in the catering services business.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statements of Cash Flows
Arus kas masuk dari aktifitas operasi mengalami
kenaikan sebesar Rp 9,57 milyar hal ini disebabkan
oleh peningkatan penerimaan dari sektor usaha grup.
Arus kas masuk dari aktifitas investasi
Cash flows from operating activities increase Rp 9,57 billion
caused by revenue increase from the group business sector.
Arus kas keluar dari aktifitas investasi untuk tahun
2012 mencapai Rp 1,16 milyar hal ini diakibatkan
adanya investasi pada PT Papua Supplies and
Services, serta adanya pembelian dan penjualan aset
tetap berupa beberapa mobil dan dan perabotan dan
peralatan kantor.
Cash flows from investing activities for 2012 reached Rp
1.16 billion, it caused the investment in PT Papua Supplies
and Services, and purchase and selling of fixed assets such as
several unit cars and office furniture and equiptment
Arus kas keluar dari aktifitas pendanaan untuk tahun
2012 mencapai Rp 8,53 milyar adalah diakibatkan
oleh penurunan pinjaman bank yang telah dilakukan
pembayaran di tahun 2012.
Cash Flow from financing activities for the year 2012
reached Rp 8.53 billion was caused by a decrease in bank
loans that have been paid in 2012.
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat
Kolektifitas Piutang Perseroan
Debt Paying Ability and Level collectivity
Receivables Company
Kemampuan Perseroan membayar hutang dapat
diukur dengan membandingkan kewajiban dan
asetnya. Di tahun 2012, kewajiban terhadap aset
Perseroan sebesar 3,15. Sedangkan untuk rata rata
tingkat kolektifitas piutang Perseroan pada tahun
2012, 54% untuk 30 hari dan 46% untuk di atas 60
hari.
The Company's ability to pay the debt can be measured by
comparing the liabilities and assets. In 2012, the Company's
liabilities to assets at 3.15. Average level of receivable
collectivity of the Company in 2012 is 54% for 30 days and
46% for over 60 days.
20
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Conectivity
Investment
For
Capital
Selama tahun 2012 Perseroan dan anak perusahaan
telah menginvestasikan modal untuk pembelian unit
kendaraan sebesar Rp. 515,75 Juta dan dan peralatan
serta perabotan kantor sebesar Rp. 145,09 Juta.
During the year 2012, the company and subsidiaries have
invested capital to purchase several unit cars amount of Rp
515,75 million and office furniture and equipment amount
Rp 145,09 million.
Sumber dana investasi tersebut berasal dari kas
internal, dan pinjaman dari perusahaan pembiayaan
Sources of investment funds, is derived from internal cash and
loans from finance companies
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan
Dan Pendapatan Bersih Serta Laba Operasi
Perusahaan.
Impact Of Changes In Price Against Sales, Net
Revenue and Operating Profit.
Tingkat inflasi di Indonesia dari Januari hingga
Desember 2012 sebesar 4%, yang menyebabkan
meningkatnya Perubahan harga bahan baku makanan
hal ini mengakibatkan meningkatnya COGS sehingga
berdampak terhadap pendapatan bersih dan laba
operasi yang berkurang. Namun perubahan harga
tersebut tidak berdampak terhadap penjualan bagi
kontak kontrak yang sedang berjalan. Perseroan
hanya dapat melakukan efisiensi di semua level bagi
kontrak kontrak yang berjalan
Indonesia's inflation rate from January to December 2012 at
4%, changes are cause increased price of raw materials of
food, resulting in increased COGS, impact on net income and
operating income decreased the price changes had no impact on
the currently running sales contract. All the Company only
maintains is efficiency at all levels of the current contract
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Subsequent Events
Tidak ada kejadian yang berdampak secara signifikan
yang perlu diungkapkan, yang terjadi antara tanggal
neraca dan 23 Maret 2013, yang merupakan tanggal
laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan.
There are no material events that have occurred between the
balance sheet date and 23 Maret 2013 (being the date the
financial statements are authorized for issue) that other wise
require disclosure.
Deviden
Dividend
Perseroan belum membagikan deviden selama tahun
berjalannya perseroan, laba untuk tahun buku 2011
digunakan untuk membiayai expansi perseroan untuk
mendanai peluang akuisisi dan merger.
The Company has not paid dividends, from profit in fiscal
year 2011, profit proceeds are used to finance the company's
expansion with funding acquisition and merger opportunities
in 2013.
Transaksi Pihak Berelasi danTransaksi dengan
Benturan Kepentingan
Related Party Transactions and Conflict of
Interest Transactions
Grup melakukan transaksi dengan pihak terkait,
dalam transaksi keuangan. Terkait hal tersebut,
Perseroan
memberlakukan
kebijakan
atas
pelaksanaan transaksi tersebut harus dilakukan sesuai
dengan prinsip kewajaran yang berlaku di pasar dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Informasi lebih lanjut
mengenai transaksi dengan pihak terkait dapat dilihat
pada Catatan 29 laporan keuangan konsolidasian
informasi mengenai pihak berelasi.
Group perform transactions with related parties, in a
financial transaction. Related this, the Company introduced
implementation policies such transactions should be done
accordance by the prevailing market fairness and the
provisions of the legislation force. Further information
regarding related party transactions can be found in Note 29
Consolidated Financial Statements Information on Related
Parties.
21
Goods
Laporan Bisnis Perseroan
Corporate Businese Report
Struktur Bisnis
Business Structure
Jasa Catering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas
Perkotaan
Catering Services
Maintenance
PT Patra Supplies and Services (PSS) menjalankan
usahanya di bidang jasa catering dan jasa
pemeliharaan fasilitas perkotaan. Pendapatan di
sector ini meningkat sebesar 12% ditahun 2012 atau
sebesar Rp. 117,48 milyar dan ditahun 2011 Rp.
104,81 milyar.
PT Patra Supplies and Services (PSS) conduct its business
in catering services and urban facilities maintenance services.
Revenues in this sector increased 12% in 2012 or Rp
117,48 billion in 2011 and Rp 104,81 billion.
Prospek Usaha di tahun 2013
Business Prospects in 2013
Dengan semakin banyaknya perluasan areal
pertambangan di daerah-daerah terpencil dan lepas
pantai kami berkeyakinan akan mendapatkan
kontrak-kontrak baru mengingat dengan kontrakkontrak kompetitif yang dimiliki oleh subsidiary.
regarding the expansion for mining area in remote areas and
offshore areas, we believe will get a new contract, based
competitive contract given by the subsidiary.
Jasa penyewaan Villa
Villa rental services
Perseroan masih menjalankan unit usahanya
mengoperasikan Bali Island Villas dengan 10 unit
villa. Dengan tingkat hunian di tahun 2012 yang
meningkat sebesar 86% dibandingkan tahun 2011
sebesar 83%.
Pangsa pasar Australia masih mendominasi
kunjungan wisatawan ke resort ini dengan 61%,
dilanjutkan dengan pangsa pasar Asia 30%.
The company still runs business units Bali Island Villas
operate with 10 units villa. With occupancy levels in 2012
were increased by 86% compared year 2011 by 83%.
Pada 31 Desember 2012 terdapat peningkatan
pendapatan di sektor ini sebesar 9% atau sebesar Rp
4,98 milyar ditahun 2012 (2011: Rp 4,57 milyar)
At December 31, 2012 there was an increase in the revenues
sector's by 9% or Rp 4,98 billion in 2012 (2011: Rp 4,57
billion)
Prospek Usaha di Tahun 2013.
Business Prospects in 2013.
Di tahun 2013 akan terjadi persaingan yang sangat
ketat terhadap jasa penyewaan hotel, villa, dan
apartemen, seiring dengan banyaknya hotel, villa, dan
apartemen yang ada di Bali saat ini, namun usaha jasa
akomodasi masih tetap bertahan dengan adanya
event APEC yang diselenggarakan di Bali, serta
perluasan areal bandara yang dapat meningkatkan
volume kunjungan ke Bali.
In 2013 there will be fierce competition rental services for
hotels, villas, and apartments, as many hotels, villas, and
apartments exist in Bali currently, but accommodation
services businesses still survive during APEC events held in
Bali, as well the expansion of the Airport can increase the
visits volume to Bali.
and
Urban
Facilities
Services
Australia still dominates the market of tourists visit to this
resort by 61%, followed by Asian market 30%.
22
Unit Unit Pendukung Bisnis
Business Support Unit
Karyawan
Employee
Untuk menjalankan usaha dibutuhkan sumber daya
manusia yang kompeten. Perseroan secara terus
menerus memberikan penyuluhan dan pelatihan bagi
para karyawan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan dalam hal peningkatan pelayanan.
To run business Company needs competent human resources.
The Company continually provides education and training for
employees to add insight and knowledge in terms of service
improvement.
Perusahaan tetap memenuhi dan menyesuaikan
peraturan
pemerintah tentang
kesejahteraan
karyawan dan remunerasi dengan mendistribusikan
upah yang melebihi standar minimum.
The Company remains fit and adjust regulations for
employees welfare and remuneration with distribute exceed the
minimum
standards
wages.
Media Penyebaran Informasi
Media Information Dissemination
Perusahaan
menyajikan
sebuah
situs
www.islandconcepts.com dengan semua peristiwa
yang mempengaruhi para pemegang saham dan klien
Perusahaan.
Situs
www.islandvillasbali.com
tersimpan saat ini dari semua hal menyangkut unit
usaha perusahaan. Kami terus memasarkan dan
mempromosikan bisnis perusahaan dalam majalah
lokal dan berpartisipasi dalam promosi perjalanan
wisata lokal dan luar negeri.
Company presents a site www.islandconcepts.com with all
events affecting the Company's shareholders and clients.
Currently stored www.islandvillasbali.com site of all things
regarding the company's business units. We continue to
market and promote the company's business in a local
magazine and participated in the promotion of local and
tourist trips abroad.
23
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
ICON berusaha untuk membangun kegiatan yang
harmonis dengan masyarakat dan lingkungan sekitar
kegiatan perseroan. Dalam hal ini perseroan belum
mampu untuk menyelenggarakan kegiatan yang
sifatnya independensi dari perseroan, Sehingga
sebagai bentuk tanggung jawab perseroan terkait hal
ini, ICON berkolaborasi dengan beberapa asosiasi
dalam unit usaha perseroan.
ICON seeks to build a harmonious activities with the
community and the environment around the company's
activities. This time the company not able to organize the
event it self, regarding this company's responsibilities, ICON
collaborated with several associates in the company's business
units.
Berikut ini adalah bentuk dukungan perseroan :
Here is the company's support for:
Kegiatan Keagamaan
Religious Activities
Mengadakan upacara piodalan pada Pura dilokasi
perseroan setiap 6 (enam) bulan sekali, memberikan
sesajen harian dan pengelolaan pura pada saat hari
raya dengan melibatkan warga sekitar.
Held areligious ceremony at the temple every 6 (six) months,
providing and managing the daily offerings at the temple and
also the ceremonial event by involving local people.
Kegiatan Sosial
Social Activity
Memberikan pelatihan kepada anak yatim dari
yayasan Elisama pada Bali Island Villas sebagai bekal
pelatihan dimasa depan setiap 6 bulan.
Ikut berkolaborasi dengan Bali Villa Asosiasi dalam
hal penyelenggaraan bedah rumah dikawasan
Badung, Bali
Provide training to children from the Elishama foundation,
on Bali Island Villas every 6months, as his skills in the
future.
Collaborate with Bali Villa association, for house renovation
activity in Badung, Bali.
Kegiatan Kebudayaan
Cultural Activity
Memberikan
sumbangan
kepada
asosiasi
kepemudaaan pada lingkungan/banjar untuk
menyalurkan bakat kreatifitas dalam menyambut hari
raya Nyepi yakni membuat Ogoh Ogoh pada bulan
Maret 2012.
Make a donationto the associationof youth on the
environment/banjar to deliver creativity talents making Ogoh
Ogoh to celebrate Nyepi day on March 2012.
Kegiatan Lingkungan Hidup
EnvironmentalActivities
Unit Usaha Perseroan yang tergabung dalam Bali
Villa Asosiasi (BVA) berkontribusi dalam hal
kegiatan membersihkan areal Pantai kawasan
seminyak dan kuta.
Company Businese unit is incorporated in Bali Villa
Association (BVA) contribute inactivities Petitenget Beach
clearing, planting a thousand trees in Seminyak and Kuta.
Perseroan tidak dapat menetapkan anggaran terhadap
biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan
program ini, dan hanya disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan kegiatan kegiatan terkait.
Company did not set a budget for expenses incurred to
maintain this program and adapted to the needs of level of
related activities.
24
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan adalah serangkaian proses
dan kebijakan yang mengatur cara korporasi yang
diarahkan dan dikelola. Hal ini menetapkan
hubungan antara para pemangku kepentingan, seperti
Komisaris, Direksi, Karyawan, Mitra bisnis, dan
Klien serta hal yang berkaitan dengan akuntabilitas
dan tugas fidusia. ICON memiliki struktur tata kelola
perusahaan yang menentukan aturan dan prosedur
untuk membuat keputusan tentang urusan
perusahaan serta memberikan struktur tujuan
perusahaan ditetapkan, dan sarana untuk mencapai
dan memantau kinerja tujuan tersebut.
Corporate Governance is a set of processes and policies which
govern the way the corporation is directed and administered.
These establish the relationship amongst the Stakeholders,
Commissioners, Directors, Employees, Business Partners and
Clients as well as dealing with issues of accountability and
fiduciary duties. ICON has a corporate governance structure
that specifies the rules and procedures for making decisions on
corporate affairs as well as providing the structure through
which the corporate objectives are set, and the means of
attaining and monitoring the performance of those objectives.
Selama tahun peninjauan dari January sampai
Desember 2012 Good Corporate Governance
tercermin dalam Rapat Umum Luar Biasa dan Rapat
Pemegang Saham dan berbagai Komite Rapat
dijadualkan sepanjang tahun yang dihadiri oleh
eksekutif perusahaan, konsultan luar, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
During the review year January to December 2012 Good
Corporate Governance was reflected in the General Meeting
and Extraordinary Meeting of Shareholders held and the
various Committee Meetings scheduled throughout the year
attended by company executive, outside consultants, members
of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham mengatur dan
memberikan kewenangan kepada perusahaan untuk
beroperasi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham,
para Pemegang Saham berhak untuk mendapatkan
semua informasi yang relevan dari Perusahaan dan
diperlukan tanggung jawab Komisaris dan Direksi
untuk pengelolaan Korporasi dan tindakantindakannya. Rapat Umum Pemegang Saham untuk
laporan buku pada periode 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011, antara lain Rapat Umum
Tahunan dan Rapat Pemegang Saham Luar biasa.
The General Meeting of Shareholders governs and provides
the authority to the company to operate. At the General
Meeting of Shareholders the Shareholders have the right to
obtain all information relevant to the Company and require
the Commissioners and Directors’ be accountable for the
Corporations management and actions. The General Meeting
of Shareholders in the period January 1, 2010 to December
31, 2010 included the Annual General Meeting and the
Extraordinary Meeting of Shareholders.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Annual General Meeting of Shareholders
Diadakan di kantor anak perusahaan di Permata
Senayan, Jl. Tentara Pelajar B 10-11 Jakarta, pada
tanggal 20 Juni 2012. Pemegang Saham memberikan
persetujuan dan menerima Laporan Tahunan untuk
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011. Telah
dicatat bahwa Perseroan, mencatat keuntungan pada
laporan konsolidasi untuk periode tersebut namun
belum ada deviden untuk para pemegang saham
dikarenakan laba operasional tersebut akan
digunakan untuk expansi perusahann melalui akuisisi.
Direksi dan Komisaris dibebaskan dari tanggung
Held at the subsidiary office Permata Senayan, Jl. Tentara
Pelajar B 10-11 Jakarta, on June 20, 2012. Shareholders
approve and accept the Annual Report for the year ended
December 31, 2011
It was noted that the Company Recorded a gain on the
consolidated statement for the period, but there is no dividend
to the shareholders, because the operating profit will be used
for Company expansion through a rights issue.
Directors and Commissioners exempted from responsibility
and liability for the financial period the period January 1,
2011 until December 31, 2011
25
jawab dan kewajiban untuk periode periode
Keuangan 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2011
Lebih lanjut disetujui, dan disahkan bahwa
penunjukan Akuntan dan Auditor Independen untuk
tahun buku 2012 diserahkan sepenuhnya kepada
Dewan Direksi.
Furthermore agreed and passed the appointment of
accountant and auditor independent for financial year 2012
to Board of Directors
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Extraordinary General Meeting of Shareholder.
Diadakan di kantor Anak perusahaan di permata
Senayan, Jl. Tentara Pelajar B 10-11 Jakarta, pada
tanggal 20 Juni 2012, yang mengagendakan
membatalkan pasal 11 ayat 2 c dari akta no 52 tanggal
20 Juni 2011 oleh Notaris M. Nova Faisal tentang
perubahan status perseroan menjadi perusahaan
modal dalam negeri dari perusahaan penanaman
modal asing. Dan para pemegang saham menyetujui
usulan tersebut diatas.
Held at the subsidiary office Permata Senayan, Jl. Tentara
Pelajar B 10-11 Jakarta, on June 20, 2012. The agenda is
to canceled article 11, paragraph 2 c, deed No. 52 on June
20, 2011 by Notary M. Nova Faisal, about changes in the
Company status to be domestic investment from foreign
investment Company. And the shareholders approved the
above proposal
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Fungsi Dewan Komisaris:
The Function of the Board of Commissioners:
Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham
dan akuntabilitas pada Rapat Pemegang Saham dan
fungsi lain dari Tata Kelola Perusahaan.
The Commissioners represent the Shareholders interest and
accountability at Meetings of the Shareholders and other
functions of Good Corporate Governance.
Berikut adalah komposisi Dewan Komisaris untuk
tahun 2012 – 2013 berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan
pada tanggal 20 Juni 2012 :
Board of Commissioners Composition for the year of 2012 –
2013 based on Annual General Meeting of Shareholder on
june 20, 2012 are :
Presiden Komisaris
Marzuki Usman
President Commisioner
Komisaris Independen
R. Rivai M Noer
Independent Commissioner
Komisaris
A. Sulistyawati
Commissioner
Tugas Dewan Komisaris pada tahun 2012 termasuk
menyetujui anggaran perusahaan dan prakiraan untuk
tahun 2013 dan seterusnya termasuk pengaturan
agenda bisnis baru yang diperluas untuk perusahaan
di luar fokus saat ini pada Pariwisata dan pemantauan
untuk kepentingan para Pemegang Saham atas
kinerja Direksi Perusahaan dengan peran mereka
untuk mengawasi.
Board of Commissioners Task in 2012 included approving
the Company’s budgets and forecasts for year 2013 and
including setting up a new expanded business agenda beyond
the
current
focus
on
Tourism,
and monitoring the shareholders interests about the Board of
Directors performance to oversee as their role.
Pada Tanggal 29 October 2012, Bapak Marzuki
Usman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Presiden Komisaris dan posisinya digantikan oleh ibu
On October 29th, 2012, Mr. Marzuki Usman submit a
resignation letter from his position as President
Commissioner, and was replaced by Mrs. A. Sulistyawati as
26
A. Sulistyawati sebagai Presiden Komisaris
berdasarkan rapat Dewan Komisaris pertanggal 12
November 2012.
President Commissioner based on Board of Commissioners
meeting on November 12, 2012
Dewan Direksi
Board of Directors
Fungsi Dewan Direksi
The Function of the Board of Directors:
Dewan Direksi memiliki seperangkat aturan dan
prosedur, Peraturan Prosedur yang diperbaharui
secara berkala untuk memperhitungkan perubahan
dalam peraturan serta struktur dan orientasi bisnis
Perseroan.
Board of Directors adheres to a set of rules and procedures,
the Rules of Procedure, which are updated on a regular basis
to take into account changes in regulations as well as the
structure and Company business orientation.
Saat ini ada empat Direktur yang diangkat pada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan. Presiden
Direktur Bapak Dodi Prawira Amtar, Bapak Putu
Agung Prianta, Bapak Octavianus Kuntjoro, dan
Bapak Graham J. Bristow
sebagai Direktur
Perseroan.
There are currently four Directors elected at Annual General
Meeting of Shareholders. The President Director, Mr. Dodi
Prawira Amtar and Mr. Putu Agung Prianta, Mr.
Octavianus Kuntjoroand Mr. Graham J. Bristow as director
of PT. Island Concepts Indonesia.
Susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut:
Board of Directors composition is as follows:
Presiden Direktur
Dodi Prawira Amtar
President Director
Direktur
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro
Graham J. Bristow
Director
Selama tahun yang dilaporkan ada enam kali rapat
Direksi dan Eksekutif Perusahaan yang telah
diselenggarakan. Pada setiap pertemuan tersebut, halhal yang dibahas adalah sebagai berikut:
During the year under review there were sixth time
meetings of Directors and Company Executive held. At
each of these meetings, the following matters are
addressed:
1) Review dan persetujuan rapat dari pertemuan
sebelumnya.
2) Laporan Direktur Utama tentang:
a. Status usaha Perseroan
b. Prospek termasuk merger dan peluang akuisisi.
c. Prospek ekonomi dan dampak terhadap
Perusahaan.
d. Laporan keuangan terakhir.
e. Arus kas dan pengeluaran modal.
3) Melaporkan setiap peraturan, kepatuhan terhadap
hal-hal lain yang diajukan oleh Sekretaris
Perusahaan, Presiden Komisaris atau perusahaan
konsultan yang berhubungan dengan Perusahaan.
4) Laporan tentang hal-hal lain yang berdampak
pada operasional sehari-hari dari usaha Perseroan.
1) Review and approval of the minutes from the
preceding meeting.
2) Report of the President Director regarding:
a. Status business of the Company
b. Prospects including merger and acquisition
opportunities.
c. Economic outlook and impact on Company.
d. Latest Financial Accounts.
e. Cash Flow and Capital Expenditure.
3) Report on any regulatory, compliance or other
matters raised by the Corporate Secretary, President
Commissioner or any corporate consultant engaged
by the Company.
4) Report on other matters that impact on the day to
day operations of the business of the Company.
Ditahun 2012 tidak ada kompetensi dan pelatihan
untuk dewan Direksi, dan sebatas menghadiri
sosialisasi dan undangan dari pihak pihak terkait
dengan peraturan peraturan tebaru
There is no competence and training for the board ofdirectors
in year 2012, attended the extent of socialization and
invitation from the licensing and the latest regulations.
27
Remunerasi dibayarkan berdasarkan kinerja Direksi
dan Komisaris, dan Dewan Komisaris berwenang
untuk menetapkan remunerasi yang akan dibayarkan
untuk dewan Direksi dan Komisaris.
Remuneration payment based on the performance of Directors
and Commissioners, and Board of Commissioners is authorized
to determine the remuneration that will paid to the board of
Directors and Commissioners.
Perseroan dan anak perusahaan telah membayarkan
remunerasi sebesar Rp. 2.707.728.010 dan Rp.
3.725.963.805 kepada Dewan Komisaris dan Direksi
di tahun 2012.
The Company and subsidiary had paid the remuneration of Rp.
2.707.728.010 and Rp. 3.725.963.805 to the Board of
Commissioners and Directorsin 2012.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dalam tugas mereka untuk
memberikan nasehat kepada Komisaris terhadap
laporan perusahaan atau poin-poin yang disampaikan
oleh Direktur kepada Komisaris dan menetapkan
tanggung jawab lain yang berhubungan dengan tugas
komisaris seperti: memeriksa laporan keuangan
perusahaan dan memeriksa tindakan perusahaan
terhadap aturan dan peraturan pasar modal dan
regulasi yang berhubungan dengan aktivitas di
perusahaan
Committee Audit in their duty to give advice to the
commissioner of company report or the points that submitted
from Director to Commissioner and enforce other
responsibilities relate to commissioner task such as: To
examine company financial report and to examine company
action toward rule and regulation of capital market and
regulation that relate to any activity in the company.
Susunan Komite Audit perusahaan di tahun 2012 :
The Company Audit Committee composition in the year
2012:
Ketua
Anggota
R Rivai M Noer
Maxxwel Morris Hunt
Walter R. Kaminski
Tony Silitonga
Chairman
Members
Pada tahun 2012, komite audit bertemu 1(satu) kali,
disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan, dan
kegiatan komite audit selama tahun 2011 adalah:
Melaporkan laporan kegiatan operasional
dan
laporan keuangan kepada Komisaris, serta melakukan
penelaah terhadap ketaatan perseroan terhadap
peraturan dibidang pasar modal dan yang
berhubungan dengan aktifitas di perusahaan.
In 2012, the audit committee met 1times, adapted to
Company’s needs, and the audit committee's activities during
2012 were:
Reported the operations report and financial statements to the
commissioner and Perform reviewers for Company compliance
with regulations in the field of capital markets and related
activities.
Sistem pengendalian intenal
pengawasan komite audit.
dibawah
Intenal control system under the supervision of the audit
committee.
Tanggung jawab komite audit meliputi pengawasan
atas sistem pengendalian internal dan manajemen
resiko dari bisnis perseroan.
Audit committee responsibilities include over sight of the system
of internal control and risk management of corporate business.
berada
28
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Berdasarkan peraturan dari Bapepam-LK. Tugas
seorang Sekretaris Perusahaan adalah memastikan
ketersediaan informasi mengenai kinerja Perseroan
serta bertanggung jawab untuk memastikan setiap
kegiatan Perseroan telah memenuhi peraturan dan
ketentuan yang
berlaku sekaligus memantau
pelaksanaan sistem Managemen.
Based on regulation from BAPEPAM-LK the task of
Corporate Secretary is ensure the availability of information
on the performance of the Company and responsible for
ensuring any Companies events has fulfilled valid rules and
regulations while monitoring the implementation of system
management.
Pada tahun 2011 hingga sekarang Bapak I Putu
Widya Laksana Pendit ditunjuk menjabat sebagai
Sekretaris Perusahaan untuk membantu direksi
didalam hal membina komunikasi efektif antara
Perseroan dan pihak yang berkepentingan.
In the year 2011 until now, Mr. I Putu Widya Laksana
Pendit appointed as Corporate Secretary to assist the board of
Directors to building effective communication between the
Company and Stakeholders
29
Data Perseroan
Corporate Data
Nama Perusahaan
PT Island Concepts Indonesia Tbk
Anak Perusahaan
PT Patra Supplies and Services
Bidang Usaha Perusahaan
Jasa Akomodasi.
Jasa Catering dan Jasa Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Pemilik
Island Regency Group Ltd, 3,66%
Island Concepts Group Ltd, 4,90%
Graham James Bristow 8,60%
Francis Street Pty Ltd 2,27%
Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59%
Publik 14,98%
Tanggal Pendirian
11 Juli 2001
Dasar Hukum Pendirian
Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Juli 2001 oleh Notaris
Evi Susanti Panjaitan, SH
Modal Dasar
Rp 56.125.000.000,00 (lima puluh enam milyar seratus
dua puluh lima juta rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
726.500.000 (Tujuh ratus dua puluh enam juta lima ratus
ribu) dengan harga Rp 56,125 atau Rp 40.774.812.500
(empat puluh milyar tujuh ratus tujuh puluh empat juta
delapan ratus dua belas ribu lima ratus rupiah).
Pencatatan di Bursa
Bursa Efek Surabaya tanggal 8 Juli 2005
Menjadi Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Desember
2007 (“BEI”)
Kode Saham di Bursa “ICON”
Biro Administrasi efek
PT Sharestar Indonesia
Citra Graha Building 7rd Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 35-36, Jakarta
Akuntan Publik
Jimmy Budhi dan Rekan
Intiland Tower 11 floor
Company Name:
PT Island Concepts Indonesia Tbk
Subsidiary
PT Patra Supplies and Services
Line of Business
Accommodation Services
Catering Services and Urban Facility maintenance
services
Ownership
Island Regency Group Ltd, 3,66%
Island Residences Club Ltd, 4,90%
Graham James Bristow 8,60%
Francis Street Pty Ltd 2,27%
Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59%
Public 14.98%
Date of Establishment
11 July 2001
Legal Foundation
Notary Deed No. 3 dated on July 11th 2001 by Notary
Evi Panjaitan, SH
Authorized Capital
Rp 56,125,000,000.00 (fifty six billion and one
hundred twenty five million rupiahs)
Issued and fully Paid Capital
726.500.000 (Seven hundred twenty six million five
hundred thousand) at the price Rp 56,125 per share or
Rp 40,774,812,500 (Forty billion seven hundred
seventy four million and eight hundred twelve thousand
five hundred rupiahs).
Official Listing on Stock Exchange
Surabaya Stock Exchange on July, 8th 2005.
Jakarta Stock Exchange (“IDX”) on December 1,
2007.
Transaction Code “ICON”
Share Administration Bureau
PT Sharestar Indonesia
Citra Graha Building 7rd Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 35-36, Jakarta
Public Acountant
Jimmy Budhi dan Rekan
Intiland Tower 11 floor
30
Jl Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta
Tel. 62 21 579 56789 , Fax. 62 21 579 56789
Kantor Pusat
Jl. Raya Petitenget No. 469
Seminyak, Kuta 80361
Bali, Indonesia
Tel. 62 361 4736656, 4736657
Fax. 62 361 4736658
Website: www.islandconcepts.com
Email : [email protected]
Kontak person: Bapak I Putu Widya Laksana Pendit
Jl Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta
Tel. 62 21 579 56789 , Fax. 62 21 579 56789
Head Office
Jl. Raya Petitenget No. 469
Seminyak, Kuta 80361
Bali, Indonesia
Tel. 62 361 4736656, 4736657
Fax. 62 361 4736658
Website: www.islandconcepts.com
Email : [email protected]
Contact Person : Mr. I Putu Widya Laksana Pendit
31
Laporan Keuangan
Financial Report
32
Local Strength Global Structure
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember
2012
31 Desember
2011
1 Januari 2011/
31 Desember
2010
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga – setelah
dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp 7.106.850.758 pada
tahun 2012, Rp 3.780.545.533
pada tahun 2011 dan
Rp 5.016.827.533 pada tahun 2010
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai sebesar
Rp 127.406.221 pada tahun 2012,
2011 dan 2010
Biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Uang muka
2f,2i,2j,3,31,35
7.374.877.681
7.488.934.288
3.505.375.041
2f,2j,2o,4,31,35
2j,5,35
31.612.192.143
123.409.050
31.334.585.540
142.541.230
11.655.616.851
194.655.005
2k,2o,6
2l,7
2r
4.356.603.915
164.229.971
-
5.511.173.868
484.518.776
-
2.045.895.883
698.789.788
26.500.000
1.271.955.234
43.631.312.760
44.961.753.702
19.398.787.802
999.347.103
665.169.500
1.195.860.012
-
911.715.233
-
27.959.791.628
3.678.414.491
1.318.868.403
3.886.440.303
32.875.239.677
6.689.318.730
3.000.113.988
2.885.275.331
35.708.560.263
6.452.553.189
664.054.739
3.940.059.385
Jumlah Aset Tidak Lancar
38.508.031.428
46.645.807.738
47.676.942.809
JUMLAH ASET
82.139.344.188
91.607.561.440
67.075.730.611
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 22.532.971.322 pada tahun
2012, Rp 17.612.234.538 pada
tahun 2011 dan Rp 12.618.240.892
pada tahun 2010
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset tidak lancar lainnya
Aset pajak tangguhan
2g,2j,29a,35
2m,8
2n,2o,9
2r,28d
2f,2j,10,31,35
2r,28c
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 1 JANUARI 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember
2012
31 Desember
2011
1 Januari 2011/
31 Desember
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain - pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Provisi
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka yang
akan direalisasi dalam waktu satu
tahun
Uang muka pelanggan
Bagian utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembiayaan konsumen
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2.430.071.000
16.810.382.577
6.093.153.518
3.955.560.587
2.652.575.084
6.000.229.674
7.777.823.096
20.873.060.348
6.142.253.518
4.227.289.641
3.352.523.187
891.263.166
10.281.117.991
1.379.991.901
2.520.487.854
1.603.715.812
57.350.020
259.804.260
57.350.020
691.745.023
57.350.020
1.472.062.552
2f,2j,17,31,35
2j,2o,18,35
4.226.505.689
161.251.399
42.646.883.808
3.781.850.864
149.614.696
47.053.510.393
2.931.992.341
289.885.173
21.427.866.810
2j,29b,35
7.611.352.120
9.139.818.163
8.676.170.636
2j,15,29b
2q,27
1.070.533.698
5.868.305.597
1.127.883.718
8.988.084.405
1.185.233.739
8.584.613.459
2f,2j,17,31,35
2j,18,35
4.978.621.120
154.618.870
19.683.431.405
8.426.516.392
228.522.376
27.910.825.054
11.141.583.352
40.151.137
29.627.752.323
62.330.315.213
74.964.335.447
51.055.619.133
1e,20
21
21
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
14.031.250.000
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
2e,22
(21.639.894.267)
(7.507.602.624)
(21.639.894.267)
(8.698.356.331)
5.130.086.483
(9.400.725.604)
8.130.658.310
11.678.370.665
6.939.904.603
9.703.321.390
6.263.953.580
9.756.157.898
JUMLAH EKUITAS
19.809.028.975
16.643.225.993
16.020.111.478
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS
82.139.344.188
91.607.561.440
67.075.730.611
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang - pihak berelasi
Pendapatan diterima di muka setelah
dikurangi bagian yang terealisasi
dalam waktu satu tahun
Liabilitas imbalan paska kerja
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembiayaan konsumen
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2f,2j,11,31,35
2f,2j,12,31,35
2g,2j,29b,35
13
2u,14
2r,28a
2j,15,29b
2j,16
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal
Rp 56,125 per saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 726.500.000 saham
pada tahun 2012 dan 2011
Biaya emisi efek ekuitas
Selisih kurs setoran modal
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Defisit
Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada Entitas
Induk
Kepentingan non-pengendali
19
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
PENDAPATAN USAHA
2p,23
122.456.590.211
109.383.644.774
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2p,24
(99.535.624.138)
(95.014.121.308)
22.920.966.073
14.369.523.466
(22.067.605.977)
(2.682.300.117)
1.281.543.578
665.194.341
(22.803.168.175)
(13.160.563.462)
(2.401.453.496)
937.023.026
2.541.231.311
(12.083.762.621)
117.797.898
2.285.760.845
(602.155.403)
1.663.413.851
1.061.258.448
(607.862.276)
(1.054.784.054)
(1.662.646.330)
1.179.056.346
623.114.515
2.648.995.515
(662.248.879)
-
1.986.746.636
-
3.165.802.982
623.114.515
1.190.753.707
1.975.049.275
3.165.802.982
675.951.023
(52.836.508)
623.114.515
1,64
0,93
LABA BRUTO
BEBAN USAHA
Beban umum dan administrasi
Beban keuangan
Pendapatan keuangan
Pendapatan usaha lainnya - bersih
Jumlah Beban Usaha
2p
25
26
26
26
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2r
28b
28c
LABA TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Keuntungan aktuarial kumulatif imbalan paska
kerja
Pajak penghasilan tangguhan terkait
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
2g,27
2r,28c
LABA KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
Laba komprehesif neto yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik Perusahaan
Kepentingan non-pengendali
Laba per saham dasar yang dapat
diatribusikan kepada Entitas Induk
2t,30
2011
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 1 Januari 2011
Bagian laba bersih PT Gama
Wahyu Abadi yang
dibukukan sebagai modal
proforma yang berasal
dari transaksi restrukturisasi
dengan entitas sepengendali
Penambahan saham baru
sehubungan dengan
penggabungan usaha
Laba komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011
Saldo per 31 Desember 2011
Laba komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012
Saldo per 31 Desember 2012
Ekuitas yang Dapat Diatriibusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal
proforma yang
Selisih nilai
berasal dari
transaksi
transaksi
restrukturisasi
restrukturisasi
entitas
dengan entitas
Selisih kurs
sepengendali
sepengendali
setoran modal
Saldo Laba
(defisit)
Jumlah
ekuitas
Kepentingan
nonpengendali
Modal saham
Biaya emisi
Efek ekuitas
14.031.250.000
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
5.130.086.483
-
(9.400.725.604)
6.263.953.580
9.756.157.898
16.020.111.478
-
-
-
(26.418.250)
-
26.418.250
-
-
-
26.743.562.500
-
-
(5.103.668.233
21.639.894.267
-
-
-
-
-
-
-
-
-
675.951.023
675.951.023
(52.836.508)
623.114.515
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
21.639.894.267
(8.698.356.331)
6.939.904.603
9.703.321.390
16.643.225.993
-
-
-
-
-
1.190.753.707
1.190.753.707
1.975.049.275
3.165.802.982
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
21.639.894.267
(7.507.602.624)
8.130.658.310
11.678.370.665
19.809.028.975
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan restitusi pajak
Pembayaran bunga
Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak lain
Kegiatan operasional lainnya
Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
2011
118.273.381.600
3.280.848.347
(2.097.993.606)
(106.655.887.388)
(3.229.685.308)
90.130.760.355
(455.956.485)
(87.887.456.935)
(4.307.038.354)
9.570.663.645
(2.519.691.419)
330.502.545
(660.847.150)
(825.000.000)
975.667.771
(2.454.538.000)
-
(1.155.344.605)
(1.478.870.229)
158.145.089
(314.412.526)
(8.373.108.210)
(284.144.779)
4.861.390.485
3.404.875.189
(8.529.375.647)
7.982.120.895
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(114.056.607)
3.983.559.247
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
7.488.934.288
3.505.375.041
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
7.374.877.681
7.488.934.288
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Investasi saham pada Entitas Asosiasi
Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi
Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi
Kenaikan (penurunan) pinjaman
Kas Bersih yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a.
Perusahaan
PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 11 Juli 2001
dari Evi Susanti Panjaitan S.H., Notaris di Tabanan, Bali. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta
Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September
2002 dari Notaris yang sama. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September
2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir
dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, Notaris di Jakarta, yang
antara lain dilakukan sehubungan dengan persetujuan rencana perubahan status Perusahaan kembali
menjadi Perseroan Penanaman Modal Asing.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa
akomodasi. Disamping itu, melalui PT Patra Supplies and Services (PSS), Entitas Anak, Perusahaan
menjalankan kegiatan jasa katering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan.
Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan
mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Villas
Bali Island, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Akta Notaris
No. 8 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Marzuki Usman
A. Sulistyawati
R. Rivai M. Noer
Direktur
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Dodi Prawira Amtar
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro
Graham James Bristow
Bapak Marzuki Usman mengundurkan diri pada tanggal 29 Oktober 2012 dan posisinya digantikan
sementara oleh A. Sulistyawati berdasarkan rapat dewan komisaris tanggal 12 Nopember 2012.
Susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris
No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
:
Marzuki Usman
Graham James Bristow
A. Sulistyawati
R. Rivai M. Noer
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)
Direktur
Direktur Utama
Direktur
Direktur
:
:
:
Dodi Prawira Amtar
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
Kepala Unit Audit Internal
Sekretaris Perusahaan
:
:
:
:
:
31 Desember 2012
R. Rivai M. Noer
Tony Silitonga, MBA
W.R. Kaminski
Maxwell Morris Hunt
Widya Laksana
31 Desember 2011
R. Rivai M. Noer
Tony Silitonga, MBA
W.R. Kaminski
Maxwell Morris Hunt
Widya Laksana
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas
Anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris
Direksi
Jumlah
:
:
2012
1.564.290.000
1.143.438.010
2.707.728.010
2011
536.910.200
3.189.053.605
3.725.963.805
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing mempunyai
114 orang dan 138 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
c.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk
melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 112,50 per saham dan harga penawaran Rp 112,50 per saham.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada
tanggal 21 Maret 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian
tersebut.
7
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
e.
Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 20 Juni 2011 M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama
Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum
terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif.
Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan menerima surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang
tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan
dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010
adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember
2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham.
Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan menerbitkan saham baru dengan
nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam Perusahaan adalah
setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan 4.765
saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham.
f.
Susunan Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah Penggabungan Usaha
Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham
Perusahaan Sebelum
Penggabungan Usaha
Island Regency Grup Ltd.
Island Regency Club Inc.
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat
Ir. Frans Bambang
Siswanto
Octavianus Kuntjoro
Jumlah
Jumlah Saham
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000
%
22,62
19,40
12,80
6,60
38,58
250.000.000
100,00
Pemegang Saham GWA
Sebelum Penggabungan Usaha
Jumlah Saham
Jumlah Saham
Sebelum
Setelah
Konversi
%
Konversi
99.999
1
100.000
99,99
0,01
100,00
476.495.235
4.765
476.500.000
Pemegang Saham
Perusahaan Setelah
Penggabungan Usaha
Jumlah Saham
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000
%
7,79
6,68
4,40
2,27
13,27
476.496.235
4.765
726.500.000
65,58
0,01
100,00
8
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
g. Entitas Anak
Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki sebuah Entitas Anak (secara bersama-sama untuk
selanjutnya disebut “Grup”). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai
kepemilikan saham secara langsung pada Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak
PT Patra Supplies and Services
(PSS)
Jenis Usaha
Jasa Katering
dan Jasa
Pemeliharaan
Fasilitas
Perkotaan
Domisili dan
Tahun Operasi
Komersial
Jakarta
1976
Persentase Kepemilikan Efektif
Dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
31 Desember
31 Desember
2012
2011
50%
50%
71.973.167.256
80.305.834.334
Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1e).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a.
Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang terdapat di dalam Peraturan dan
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait
di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal
1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal
tersebut.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan
dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui
keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui
pendapatan komprehensif lainnya.
Standar yang direvisi juga mensyaratkan tambahan pengungkapan baru. Pengungkapan yang disyaratkan
tersebut telah diungkapkan dalam Catatan 27 yang telah disusun sesuai dengan standar.
9
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 (Lanjutan)
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan”
Standar yang direvisi ini memperkenalkan pengungkapan baru terkait dengan instrumen keuangan.
Standar ini tidak berdampak pada klasifikasi dan penilaian atas instrumen keuangan Grup.
Grup telah menyertakan pengungkapan baru agar sesuai dengan persyaratan dari standar.
Lain-lain
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar
terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau
periode sebelumnya:
 PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
 PSAK 13 : Properti Investasi
 PSAK 16 : Aset Tetap
 PSAK 26 : Biaya Pinjaman
 PSAK 30 : Sewa
 PSAK 46 : Pajak Penghasilan
 PSAK 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian
 PSAK 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 56 : Laba per Saham
 ISAK 25 : Hak Atas Tanah
 ISAK 56: Laba per Saham
Standar akuntansi dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan terhadap kegiatan operasi Perusahaan
dan Entitas Anak, yang telah dipublikasikan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah
1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
 Penyesuaian PSAK 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan
 PSAK 38 : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Grup masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan
tersebut
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011
Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 sebagai berikut:
(1) Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak disusun sesuai dengan
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur
penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan,
penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan
tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi
penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian
10
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan)
dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan
dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan
laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam
laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”.
(2)
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No. 17, Laporan Keuangan
Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan
pengukuran laporan keuangan interim.
(3)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi
pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan
keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(4)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap
segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil
keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada
segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
(5)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan
pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(6)
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang
memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding
informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis
dan dampaknya. Grup menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis
yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011.
(7)
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari
transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke ekuitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat
diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan
manfaat ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.
(8)
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan
oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan.
Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi
nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi,
maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui
kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian
penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
(9)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur
pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
11
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b. Penerapan PSAK dan ISAK Baru (Lanjutan)
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku
yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian
Grup:
(1)
(2)
(3)
(4)
c.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan
metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata
uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis
Prinsip Konsolidasi
Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang
diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan
nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam
bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara
potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi
dalam jangka waktu yang panjang.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
Seluruh saldo dan transaksi akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
12
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis
Prinsip Konsolidasi
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui
Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat
ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi
tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu
entitas.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non pengendali
(KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai
saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Grup:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba
rugi; dan
(7) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi
diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah
setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur
KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto
yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan
disajikan sebagai beban administrasi.
13
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan
yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual,
kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi
mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi
dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal
akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan
sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain
sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak
diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai
agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset
neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal
akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau Entitas Anak
yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau
liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat
operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan
tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
e.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Akuisisi entitas yang merupakan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, pengalihan aset, liabilitas,
saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali pada dasarnya tidak
menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu yang berada di bawah grup, dan
karenanya restrukturisasi tersebut tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan
aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan. Dengan metode
penyatuan kepemilikan tersebut, pengalihan aset dan liabilitas dicatat sebesar nilai tercatatnya.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” (STRES) pada bagian
ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
14
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
e.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Saldo STRES dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang
direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah
bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari
terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali.
Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus
dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur
laporan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan
untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan
tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
f.
Penjabaran Mata Uang Asing
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya
perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan
pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang
dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia sebagai berikut:
2012
2011
Dolar Amerika Serikat
9.670
9.068
g. Transaksi Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
- mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
Grup;
- memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
- memiliki pengendalian bersama atas Grup;
2. Perusahaan asosiasi;
3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan;
15
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)
5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana
hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu
seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait
dengan Grup.
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu diatur oleh Bapepam-LK melalui
Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor : Kep-521/BL/2008,
tanggal 12 Desember 2008, yang menyatakan antara lain:
a. Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan
kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perusahaan dalam suatu
transaksi yang dapat merugikan Perusahaan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar.
b. Perusahaan yang melakukan transaksi afiliasi wajib melakukan keterbukaan informasi, kecuali:
 Penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada
komisaris, direktur, dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan yang langsung
berhubungan dengan tanggung-jawab mereka terhadap Perusahaan tersebut dan sesuai dengan
kebijakan Perusahaan, serta telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham;
 Transaksi antara Perusahaan baik dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan tersebut
maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali, dan transaksi antara
Perusahaan Terkendali baik dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali
tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan dengan persyaratan yang
sama, sepanjang hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam transaksi
tersebut termasuk pula manfaat yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali
kepada semua karyawan, direksi atau komisaris dengan persyaratan yang sama, menurut
kebijakan yang ditetapkan Perusahaan; dan/atau
 Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/atau manfaat khusus yang diberikan kepada
komisaris, direktur dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan, jika jumlah secara
keseluruhan dari imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan berkala.
Berdasarkan PSAK No. 07, semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan pada
catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun.
h. Penggunaan Estimasi
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang
mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi
dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama
pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
16
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat
likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
j.
Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Dalam penerapan standar ini, Grup telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan
Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan
PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Selanjutnya, sehubungan dengan telah efektifnya PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan:
Penyajian dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, sejak
1 Januari 2012, Grup telah mengevaluasi dampak revisi PSAK-PSAK tersebut dan menyimpulkan
bahwa dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material.
Sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Grup telah
menerapkan pengungkapan atas instrumen keuangan pada laporan keuangan konsolidasian.
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika,
dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas
yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar
kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar
yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan
atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa
depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis
dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya
transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan
terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut
diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
17
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur
instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi
arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan
atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah
atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari
selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak
dapat ditagih.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan
mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat
pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan
melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila
diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori pinjaman
yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh
karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tidak diungkapkan.
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid
price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid
price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk
mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam
perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada
suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai
wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present
value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi,
model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
18
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Setelah pengukuran awal
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis
pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung
menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat
diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni setelah
pengukuran awal) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut
memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat
diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian
hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat
diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi,
Grup menerapkan metode pengakuan setelah pengukuran awal yang sesuai.
Aset Keuangan
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan
diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta
imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai
bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang
timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan
Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika
liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri
yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
19
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi)
berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan
panjang), utang pembiayaan konsumen, utang usaha dan utang lain-lain.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu
aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui
atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak
termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat
pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi
atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
20
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)
Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas
penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset
setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan tersebut.
(2) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Penelaahan penurunan nilai atas instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual mencakup
penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat
bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih
antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah
terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(1) Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang
diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu
kesepakatan; atau
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara
substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan,
namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah
menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut,
maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur
berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
21
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
(1) Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan,
atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau
terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan
awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
k. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan (acquisition cost) dan nilai realisasi
bersihnya. Biaya perolehan meliputi harga beli material dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan
dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai (present location and condition). Biaya perolehan barang
jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang
dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga
penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya.
Biaya perolehan ditentukan menggunakan basis metode “masuk pertama keluar pertama” (first-in firstout), kecuali persediaan barang konsumsi di lokasi Kerinci yang menggunakan metode rata-rata,
dikurangi dengan penyisihan dan penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat.
Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian
masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Pemakaian masing-masing jenis persediaan
dicatat sebagai beban pada periode digunakan.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk
menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
l.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus.
m. Entitas Asosisasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama
entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi paska akuisisi diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya paska akuisisi
diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat
investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat
investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya
pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian
kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
22
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
m. Entitas Asosisasi (Lanjutan)
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi
penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya
penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada
entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali
transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi
entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang
diterapkan oleh Grup.
n. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan
sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak
disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika
ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah
pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya.
Penyusutan aset tetap Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan umur manfaat aset tetap sebagai berikut:
Umur Manfaat
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
20 – 25
2
2–5
4–5
4–5
7
Tarif Penyusutan
4% - 5%
50%
25% - 50%
20% - 25%
20% - 25%
14,3%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau
perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan
sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai
suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
23
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
n. Aset Tetap (Lanjutan)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang
dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan
akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika
ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
o. Penurunan Nilai Aset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji penurunan nilai aset perlu dilakukan,
maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan
arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat
aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai
dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai
pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik
atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga
diperhitungkan, jika tersedia.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu
(valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
Kerugian penurunan nilai, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada
lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan
aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun nilai tercatat neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
24
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan
pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum
pendapatan diakui:
Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari
pelanggan dan pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.
Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset
yang bersangkutan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah
pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian
dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
q. Imbalan Paska Kerja
Grup telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Imbalan Kerja, yaitu PSAK No. 24 (Revisi 2010).
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paska kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan (UUK) yang berlaku efektif sejak 25 Maret 2003. Kewajiban ditentukan
berdasarkan penilaian atas kewajiban imbalan paska kerja dengan menggunakan metode projected unit
credit. Imbalan paska kerja untuk tahun berjalan dicerminkan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian.
Kriteria pengakuan dan pengukuran kewajiban Grup terhadap karyawannya sebagaimana diuraikan
diatas, mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 57 yang mengatur
tentang pengakuan dan pengukuran kewajiban estimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi.
Grup akan memiliki kewajiban yang sama berupa pembayaran uang pesangon, uang penghargaan kerja
dan uang pengganti hak terhadap karyawan tetap, apabila terjadi penghentian/pemutusan kerja terhadap
karyawan tersebut dimasa yang akan datang.
Perhitungan Aktuaria untuk beban dan kewajiban imbalan paska kerja Grup untuk tahun yang berakhir
pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dinyatakan berdasarkan Laporan Perhitungan
Aktuaria atas Kewajiban Diestimasi Manfaat Pensiun Pegawai berdasarkan perhitungan yang dilakukan
oleh Aktuaris Independen.
25
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
r.
Perpajakan
Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan kewajiban.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan
aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat
dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan
memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat
dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima
atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut
telah ditetapkan.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.
Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak
tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Akun
ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan
konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan
menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika
timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang
pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak.
Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan Perusahaan pada satu
tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a)
penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk obyek
pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak
tangguhan pada tanggal laporan posisi keuangan, disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban ‘tidak
lancar’ (non current) dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto.
s.
Segmen Usaha
Segmen usaha Perusahaan disusun berdasarkan pendekatan produk atau jasa yang dihasilkan, dan
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen
usaha jasa katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, villa dan lain-lain.
26
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t.
Laba (Rugi) per Saham Dasar
Sesuai dengan PSAK No.56 , “Laba per Saham”, laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.
u. Provisi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan
menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi
serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak dengan rincian
sebagai berikut:
2012
2011
Kas
Rupiah
60.209.402
131.566.927
Dolar Amerika Serikat (2012: $AS 791,84)
7.657.093
131.566.927
Jumlah Kas
67.866.495
Bank – Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Citibank NA
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank BPD Sumsel
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Panin Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
PT Bank Bukopin Tbk.
861.447.113
675.762.472
454.219.356
367.555.156
121.803.549
11.083.089
14.878.380
8.342.208
7.589.325
895.863
-
807.058.939
204.914.153
210.482.255
116.411.285
27.534.090
57.486.578
14.948.666
44.239.620
1.411.243
99.334
24.737.300
13.389.010
2.523.576.511
1.522.712.473
27
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
2012
Bank - Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
(2012: $AS 94.853,24 dan 2011: $AS 397.130,47)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
(2012: $AS 159.194,44 dan 2011: $AS 134.932,81)
Citibank N.A.
(2012: $AS 31.375,55 dan 2011: $AS 16.450,54)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
(2012: $AS 1.019,43 dan 2011: $AS 62.490,53)
PT Bank Central Asia Tbk.
(2012: $AS 930,75 dan 2011: $AS 17.704,43)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2012: $AS 468,85 dan 2011: $AS 11.944,76)
PT Bank Bukopin Tbk (2011: $AS 2.782,95)
2011
917.230.830
3.601.179.102
1.539.410.235
1.223.570.721
303.401.569
149.173.497
9.857.888
566.664.126
9.000.373
160.516.567
4.533.780
-
108.315.084
25.235.791
2.783.434.675
5.834.654.888
Deposito berjangka
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2.000.000.000
-
Jumlah
7.374.877.681
7.488.934.288
Deposito berjangka pada PT Bank Danamon Indonesia memiliki tingkat bunga 0,05% per bulan dan akan
jatuh tempo pada tanggal 3 Januari 2013.
4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
2012
Petrochina International Bermuda. Ltd.
PT Leighton Contractors Indonesia
PT Pertamina Hulu Energi
PT Barisan Tropical Mining
PT Kawasan Industri Kampar
PT PUNJ Lloyd Indonesia
Oorja Group
PT Bina Insan Sukses Mandiri
PT Astina Putera Perkasa
PT Bangun Dwipantara Indah
PT Transportasi Gas Indonesia
Teras Offshore Pte. Ltd.
PT Riau Andalan Pulp and Paper
10.719.300.305
4.162.730.238
3.629.184.584
3.359.058.666
3.465.403.828
1.939.089.417
1.823.352.834
1.818.071.605
1.263.911.277
962.821.583
944.449.102
789.154.359
787.561.397
2011
9.254.651.139
3.278.297.475
3.961.410.853
3.174.373.324
2.406.586.142
611.764.979
1.034.171.490
1.188.844.236
50.469.838
858.057.047
1.621.903.337
28
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
PT Sudjaca Palembang
Salamander Energy Pte. Ltd.
CV Salawati
PT Riau Andalan Kertas
PT Bumi Lago Indah
PT Indokarya Bangun Persada
PT PEC - Tech Services
PT Riau Prima Energy
PT JGC Corporation DS-LNG PJ
PT Holcim Indonesia
PT Weltekindo Nusantara
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta)
Jumlah
2012
518.390.580
485.719.739
409.560.000
182.937.885
138.241.297
124.284.556
100.746.427
90.315.333
1.004.757.889
38.719.042.901
2011
857.964.071
317.996.811
1.208.694.284
138.763.964
1.220.115.247
872.460.400
389.297.351
374.930.000
2.294.379.085
35.115.131.073
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
(7.106.850.758)
(3.780.545.533)
Jumlah - Bersih
31.612.192.143
31.334.585.540
Rincian piutang usaha sesuai dengan jenis valuta yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar AS (2012: $AS 3.215.471 dan 2011: $AS 1.165.741)
2012
7.625.438.331
31.093.604.570
2011
24.544.191.685
10.570.939.388
Jumlah
38.719.042.901
35.115.131.073
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
1 hari sampai 30 hari
31 hari sampai 60 hari
61 hari sampai 90 hari
91 hari sampai 120 hari
Lebih dari 120 hari
Jumlah piutang usaha
2012
20.796.741.301
4.952.384.160
4.744.140.859
138.950.716
8.086.825.865
38.719.042.901
2011
12.773.979.504
15.546.367.647
1.614.896.408
82.600.384
138.486.848
4.958.800.282
35.115.131.073
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
(7.106.850.758)
(3.780.545.533)
Jumlah
31.612.192.143
31.334.585.540
29
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan penyisihan (Catatan 25)
Penghapusan piutang
Pemulihan atas penyisihan penurunan nilai karena
selisih kurs
2012
3.780.545.533
2011
5.016.827.533
3.326.305.225
-
57.665.000
(1.102.599.000)
-
(191.348.000)
Jumlah
7.106.850.758
3.780.545.533
Grup melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai berdasarkan pengalaman gagal bayar debitur
dimasa yang lalu dan indikasi penurunan nilai lainnya yang dapat mengakibatkan gagal bayar debitur dimasa
yang akan datang. Faktor-faktor yang dinilai antara lain kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur,
kemungkinan debitor mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi serta
tunggakan pembayaran. Penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang kemungkinan tidak
dapat terpulihkan.
Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari sebesar
Rp 8.086.825.865 (2011: Rp 4.958.800.282) mengalami penurunan nilai dan telah disisihkan sebesar
Rp 7.106.850.758 (2011: Rp 3.780.545.533). Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan
pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sebagian piutang ini diharapkan
dapat dipulihkan. Piutang usaha lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 tidak memiliki sejarah gagal bayar
dan tidak memiliki indikasi penurunan nilai.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan
penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian
hari.
Termasuk dalam piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2012 adalah saldo piutang sekitar Rp 5 milyar
kepada PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan sub-kontraktor sehubungan dengan jasa pemeliharaan
fasilitas perkotaan (town-site facilities) yang diberikan oleh Entitas Anak kepada KIK (Catatan 32a). Pada
tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan
Kembali yang menyatakan, antara lain, kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban
pemakaian anggaran operasional town-site tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum
akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober sampai
Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran
operasional tahun 2004 sampai 2012 belum disepakati secara tertulis oleh kedua pihak (Catatan 32a).
Piutang usaha Entitas Anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17).
30
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
Piutang karyawan
Lain-lain
2012
123.409.050
-
2011
59.836.026
82.705.204
Jumlah - bersih
123.409.050
142.541.230
Barang konsumsi
Bukan barang konsumsi
Jumlah persediaan
Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
2012
3.794.091.661
689.918.475
4.484.010.136
(127.406.221)
2011
5.326.348.490
312.231.599
5.638.580.089
(127.406.221)
Jumlah - bersih
4.356.603.915
5.511.173.868
6. PERSEDIAAN
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan penyisihan
Jumlah
2012
127.406.221
2011
127.406.221
-
-
127.406.221
127.406.221
Grup melakukan pembentukan cadangan penurunan nilai atas persediaan usang (obsolete) dan tidak lancar
(slow moving). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai
persediaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat persediaan usang dan tidak lancar.
Persediaan Entitas Anak diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 525.000.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011. Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin
timbul.
Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Persediaan Entitas Anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17).
31
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:
2012
109.431.991
54.797.980
164.229.971
Asuransi
Sewa
Lain-lain
Jumlah
2011
95.837.870
372.827.433
15.853.473
484.518.776
8. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Berdasarkan akta No. 18 tanggal 22 Nopember 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, notaris di Jakarta,
mengenai Keputusan para Pemegang Saham PT Papua Supplies and Services (Papua SS), Entitas Anak
melakukan investasi dalam bentuk saham pada Papua SS sebanyak 825 saham atau 30% kepemilikan, yaitu
sebesar Rp 825.000.000.
Nama Entitas Asosiasi
PT Papua Supplies and
Services
Bidang
Usaha
Persentase
Kepemilikan
Jasa katering
30%
Saldo Pada
Awal Tahun
-
Penambahan
Bagian atas
Hasil Bersih
Entitas Asosiasi
825.000.000
(159.830.500)
Saldo Pada
Akhir Tahun
665.169.500
Bagian Grup atas aset, liabilitas dan hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
2012
3.430.249.995
1.213.018.327
1.481.504.000
(532.768.332)
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Pendapatan bersih
Laba tahun berjalan
2011
-
9. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
1 Januari 2012
Nilai tercatat
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
Jumlah
11.139.362.912
7.866.100
1.582.739.534
8.786.796.261
5.004.937.301
23.965.772.107
50.487.474.215
Penambahan
47.150.000
97.947.150
515.750.000
660.847.150
Pengurangan
244.037.701
411.520.714
655.558.415
31 Desember
2012
11.139.362.912
7.866.100
1.629.889.534
8.640.705.710
5.109.166.587
23.965.772.107
50.492.762.950
32
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
1 Januari 2012
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
Jumlah
2.993.471.774
7.866.100
1.395.207.200
6.612.848.606
2.893.852.315
3.708.988.543
17.612.234.538
Nilai Tercatat
32.875.239.677
1 Januari 2011
Penambahan
422.996.875
140.535.199
804.502.297
696.156.921
3.423.681.731
5.487.873.023
Pengurangan
155.615.525
411.520.714
567.136.239
31 Desember
2012
3.416.468.649
7.866.100
1.535.742.399
7.261.735.378
3.178.488.522
7.132.670.274
22.532.971.322
27.959.791.628
Penambahan
Pengurangan
31 Desember
2011
Nilai tercatat
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
Jumlah
11.595.499.788
7.866.100
1.499.585.724
7.650.504.335
3.607.573.101
23.965.772.107
48.326.801.155
83.153.810
1.399.792.540
1.565.954.200
3.048.900.550
456.136.875
263.500.615
168.590.000
888.227.490
11.139.362.913
7.866.100
1.582.739.534
8.786.796.260
5.004.937.301
23.965.772.107
50.487.474.215
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
Jumlah
2.598.676.128
7.866.100
1.303.608.072
6.032.905.813
2.389.877.968
285.306.811
12.618.240.892
434.918.348
91.599.128
843.037.908
606.903.513
3.423.681.730
5.400.140.627
40.122.699
263.095.115
102.929.167
406.146.981
2.993.471.777
7.866.100
1.395.207.200
6.612.848.606
2.893.852.314
3.708.988.541
17.612.234.538
Nilai Tercatat
35.708.560.263
32.875.239.677
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual
Nilai Tercatat
2012
330.502.545
88.422.176
2011
975.667.771
482.080.542
Laba penjualan aset tetap (Catatan 26)
242.080.369
493.587.229
Beban penyusutan untuk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Beban pokok pendapatan
Beban usaha
2012
4.633.811.879
854.061.144
2011
4.563.822.792
836.317.835
Jumlah
5.487.873.023
5.400.140.627
33
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Nilai wajar bangunan dan prasarana yang dimiliki oleh Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 sesuai
dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 2.791.834.000.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap diluar bangunan dan prasarana dengan nilai
tercatatnya.
Barak sementara adalah bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik
PT Wahana Baratama Mining di Kalimantan Selatan yang dibangun oleh Entitas Anak sehubungan dengan
penunjukan Entitas Anak sebagai Sub-kontraktor PT Leighton Contractors Indonesia atas jasa pengelolaan
dan pemeliharaan, termasuk jasa katering (Catatan 32b).
Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang bank yang diperoleh Entitas
Anak dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan 17).
Aset tetap tertentu diasuransikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 43.639.879.000 dan Rp 68.146.950.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat
pencurian, kerusakan dan lainnya.
Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan
menurunnya nilai aset Perusahaan dan Entitas Anak, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak tidak
melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
2012
Deposito marjin
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
(2012: $AS 76.121 dan 2011: $AS 257.654)
Deposito berjangka
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Jaminan
Sewa kantor
Lain-lain
Hak sewa tanah - dikurangi nilai amortisasi sebesar
Rp 8.311.103 dan Rp 5.377.774 masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Jumlah
2011
135.092.457
-
736.091.521
2.336.411.731
251.762.028
-
228.059.005
269.983.826
52.218.000
86.015.500
57.967.200
47.070.000
57.688.897
60.622.226
1.318.868.403
3.000.113.988
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman Entitas Anak yang
berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 11 dan
17).
34
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
Pada tanggal 2 Pebruari 2011 dan 25 Juni 2011, Entitas Anak menempatkan deposito berjangka sebesar
Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai jaminan
untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar Rp 178.000.000 yang berlaku sejak tanggal 1 Juli
2011 hingga 31 Juli 2012 bagi pengadaan jasa kepada konsumen Salamander Energy (North Sumatra) Pte.
Ltd. Deposito berjangka telah diperpanjang sampai 30 April 2013.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Entitas Anak menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Internasional
Indonesia Tbk. (BII) sebesar Rp 243.000.000 sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to
back) sebesar jumlah yang sama yang berlaku sejak tanggal 1 Pebruari 2010 hingga 3 Maret 2012. Deposito
berjangka ini telah dicairkan dalam tahun 2012.
Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Nengah Nadra
untuk hak sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta, Bali sebagai lahan parkir
selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000.
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Utang jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan saldo utang jangka pendek
Entitas Anak kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. masing-masing sebesar $AS 251.300 dan
$AS 857.722.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Term Loan Line Facility) No. B002/COM 11/0910 tanggal
1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia
Murni S.H., MH, Notaris di Jakarta, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Bank) yang digunakan untuk modal kerja Entitas Anak.
Jangka waktu
: Sejak 15 September 2010 sampai dengan 15 September 2011, yang telah
diperpanjang hingga 15 September 2013.
Jenis fasilitas
: Open Account Financing (OAF) - revolving, yaitu dapat dilakukan penarikan dan/atau
pembayaran kembali atas fasilitas kredit dari waktu ke waktu selama jangka
waktu perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar
Rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas
kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas kredit ini tidak
dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding fasilitas kredit yang
belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus.
Perpanjangan fasilitas
: Berdasarkan perjanjian antara Entitas Anak dan Bank No. PPWKP/289/0912
tertanggal 14 September 2012, Entitas Anak memperoleh perpanjangan fasilitas
pinjaman hingga tanggal 15 September 2013.
Bunga
: 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011; atau
6,5% dan 6,25% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masingmasing selama tahun 2012 dan 2011. Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh
Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.
35
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Jaminan
: - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan
No. 638/Kelurahan Damai di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi
Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur,
Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
- Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000;
- Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang
sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap
pembukuan OAF;
- Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, Direktur Entitas Anak.
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas Anak tanpa persetujuan dari Bank dilarang untuk menjual dan
menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset dan mengadakan perjanjian yang
menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham dan nilai nominal
saham, serta mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger),
konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Utang usaha terdiri dari:
PT Duta Mandiri Abadi
CV IC Logistics
PT Sumber Pangan Sejahtera
CV Bina Karya
UD Listy
PT Dexalindo
LA Aizi
CV Kencana Makmur Lestari
LA Dabu
PT Gunung Mas Abadi
CV Tirta Mas
UD Jaya Sardi
CV Mahkota Terusan
CV Rizki Sarana Putra
CV Putra Sipel Kelana
Toko Jaya Abadi
CV Vila Mas Utama
CV Pulau Baru
Cahaya Bone
Toko 47
UD Aneka Bina Jaya
PT Andalan Jaya
Jaya Laksana
Rizki Sarana Utama
2012
2.346.644.550
1.032.387.390
959.302.790
820.574.788
752.535.056
567.831.450
551.795.000
529.148.396
523.343.000
487.600.823
475.041.822
395.737.000
365.441.582
364.000.000
342.354.985
326.964.000
316.399.417
270.779.571
270.118.000
242.657.500
240.776.861
236.965.021
187.046.410
183.900.000
2011
1.630.524.180
1.313.867.299
870.538.605
586.560.700
892.711.154
955.878.000
420.826.594
426.360.500
632.895.939
153.545.410
214.045.433
296.181.886
278.170.691
374.878.800
244.649.440
100.423.160
-
36
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
PT Kawasan Industri Kampar
CV Multi Guna Sarana
CV Sabilla
Kelompok Tani
Bel Food
PT Nilo Eng
CV Surya Yuda Perkasa
PD Umar
Balina Agung
CV Eka Lancar
Tresna Trading
CV Pelalawan Mitra Usaha
Berkah Agro
CV Sinar Era Maju
PT Bumi Maestroayu
CV Tri Mina
UD Buah Segar
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta)
Jumlah
2012
183.131.747
169.334.550
166.610.765
163.104.401
160.797.434
150.450.000
148.499.482
141.894.150
140.585.765
126.610.000
108.407.750
113.378.046
102.600.000
101.949.975
2.043.683.100
2011
119.011.200
137.750.000
2.117.231.175
202.847.100
139.491.050
8.764.672.032
16.810.382.577
20.873.060.348
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Sampai dengan 30 hari
31 hari sampai 60 hari
61 hari sampai 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
2012
4.734.380.589
3.544.904.404
4.292.088.148
4.239.009.436
2011
6.502.292.013
6.068.775.014
4.792.527.554
3.509.465.767
16.810.382.577
20.873.060.348
Atas utang usaha ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan
jaminan.
Rincian utang usaha sesuai dengan jenis valuta adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar AS (2012: $AS 15.197 dan 2011: $AS 28.233)
2012
16.663.430.681
146.951.896
2011
20.617.043.504
256.016.844
Jumlah
16.810.382.577
20.873.060.348
37
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
Tunjangan bonus dan cuti
Bunga
Jasa profesional
Jamsostek
Lain-lain
2012
1.860.561.426
951.761.484
227.564.780
89.540.151
826.132.746
2011
821.537.230
1.654.010.295
143.250.000
126.479.155
1.482.012.961
Jumlah
3.955.560.587
4.227.289.641
14. PROVISI
Akun ini terdiri dari:
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Estimasi kewajiban proyek KIK (Catatan 32a)
2012
2.245.202.143
407.372.941
Jumlah
2.652.575.084
2011
-
Entitas Anak menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Kawasan Industri Kampar (KIK), konsumen,
dimana KIK menunjuk Entitas Anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site
facilities). Sesuai dengan Nota Kesepahaman tersebut, Entitas Anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara
anggaran operasional tahunan dengan realisasinya dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan
Anggaran KIK (“Selisih Lebih Anggaran”) (Catatan 32a). Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga
tanggal 31 Desember 2005 dan pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas Anak dan KIK menandatangani
nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan bahwa kedua pihak menyatakan dan menegaskan
kembali keberlakuan Nota Kesepahaman tersebut hingga tanggal 31 Desember 2012. Nota tersebut juga
menyatakan bahwa kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi pertanggungjawaban pemakaian anggaran
operasional tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013.
Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak periode Oktober 2012 sampai Desember 2012 akan
dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut.
Berdasarkan surat Entitas Anak tanggal 28 Nopember 2012, Entitas Anak menyatakan menghentikan
pemberian jasa fasilitas perkotaan efektif sejak tanggal 31 Desember 2012.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, rekonsiliasi pertanggungjawaban
pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 belum disepakati oleh kedua pihak, namun
berdasarkan perhitungan sementara Entitas Anak, Selisih Lebih Anggaran yang harus dibayar oleh Entitas
Anak kepada KIK berjumlah Rp 407.372.941. Butir anggaran yang belum disepakati adalah pembayaran
pesangon kepada karyawan Entitas Anak yang dipekerjakan di KIK. KIK berpendapat bahwa pembayaran
pesangon karyawan Entitas Anak merupakan tanggung jawab Entitas Anak dan biaya pesangon tersebut
harus diambil dari dana anggaran operasional town-site yang dikelola Entitas Anak. Dipihak lain, Entitas Anak
berpendapat bahwa butir 10.3 Nota Kesepahaman menyatakan secara jelas bahwa biaya pesangon
merupakan kewajiban hukum KIK yang harus dibayarkan kepada karyawan melalui Entitas Anak. Butir 10.3
Nota Kesepahaman tersebut menyatakan bahwa semua klaim yang terkait dengan tenaga kerja (termasuk
namun tidak terbatas pada jaminan sosial, pesangon dan tunjangan lainnya) yang dibayar oleh Entitas Anak
akan ditanggung oleh KIK. Jika jumlah pesangon tersebut dimasukkan kedalam anggaran operasional townsite, maka Entitas Anak harus membukukan tambahan biaya pesangon sebesar Rp 2.245.202.143
(Catatan 25).
38
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PROVISI (Lanjutan)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas Anak dan KIK belum
mencapai kesepakatan secara tertulis atas masalah diatas. Namun demikian, berdasarkan evaluasi manajemen
atas kemungkinan penyelesaian akhir yang akan dicapai oleh kedua pihak, manajemen Entitas Anak
memutuskan untuk mengakui beban yang mungkin akan dibayar oleh Entitas Anak atas Selisih Lebih
Anggaran dan beban pesangon pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 (Catatan 25)
dan membukukan provisi sebesar Rp 2.652.575.084 pada laporan posisi keuangan konsolidasian Entitas
Anak.
15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Akun ini merupakan nilai pendapatan diterima di muka Perusahaan atas penyewaan Villa No. 10 dengan
rincian sebagai berikut :
2012
2011
Nilai yang belum jatuh tempo
1.127.883.718
1.185.233.738
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
57.350.020
57.350.020
Jumlah
1.070.533.698
1.127.883.718
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan
Villa No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James
Bristow, direktur Perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung sejak
tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032.
16. UANG MUKA PELANGGAN
Akun ini terdiri dari:
Jaminan penghuni vila
Lain-lain
2012
129.433.020
130.371.240
2011
552.869.643
138.875.380
Jumlah
259.804.260
691.745.023
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Panin Tbk.
Jumlah
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
2012
8.832.144.557
372.982.252
9.205.126.809
2011
12.010.100.942
198.266.314
12.208.367.256
(4.226.505.689)
(3.781.850.864)
4.978.621.120
8.426.516.392
39
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Saldo pinjaman Entitas Anak kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada tanggal 31 Desember 2012
sebesar Rp 8.832.144.557 terdiri dari $AS 885.660 dan Rp 267.815.838, sedangkan saldo pada tanggal
31 Desember 2011 sebesar Rp 12.010.100.942 terdiri dari $AS 1.280.561 dan Rp 397.971.708.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Term Loan Line Facility) No. B002/COM 11/0910 tanggal
1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia
Murni S.H., MH., Notaris di Jakarta, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Bank) yang digunakan untuk investasi Entitas Anak.
a.
Kredit Angsuran Berjangka 1
Jangka waktu
: 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015), termasuk 5 bulan grace
period.
Jenis fasilitas
: Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran
fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu
perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar Rupiah) atau $AS 1.578.947.
Bunga
: 11,75 % per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011;
atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun 2012 dan
2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan
kondisi pasar.
b. Kredit Angsuran Berjangka 2
Jangka waktu
: 48 bulan (15 September 2010 – 15 September 2014)
Jenis fasilitas
: Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran
fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu
perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit
: Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
: Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar
Rupiah) atau $AS 315.789 .
40
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Lanjutan)
b. Kredit Angsuran Berjangka 2 (Lanjutan)
Bunga
: 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama tahun 2012 dan 2011;
atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun 2012 dan
2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan
kondisi pasar.
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas Anak memberikan jaminan sebagai berikut:
- 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai
di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan
Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
- Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000;
- Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan
deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF;
- Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Entitas Anak.
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas Anak tanpa persetujuan dari Bank dilarang untuk menjual dan
menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset, serta mengadakan perjanjian yang
menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham dan nilai nominal
saham, juga mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger),
konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
Pinjaman PT Bank Panin Tbk.
Berdasarkan perjanjian kredit No. 122124/VII/KPMCIR tanggal 18 Juni 2012 dan No. 569/PKJAE/KPM/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 dengan PT Bank Panin Tbk., Entitas Anak memperoleh
fasilitas Kredit Pemilikan Mobil dengan jumlah maksimal masing-masing sebesar Rp 290.400.000 dan
Rp 227.600.000 untuk perolehan kendaraan. Pinjaman tersebut memiliki tingkat bunga masing-masing
sebesar 4,6% dan 5,1% per tahun dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 18 Juli 2015 dan
1 Juli 2014.
18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Entitas Anak terikat dengan beberapa perjanjian pembiayaan konsumen selama 36 bulan yang tidak dapat
dibatalkan untuk perolehan kendaraan dengan menggunakan mata uang Rupiah.
PT Astra Auto Finance
PT Staco Estetika Sedaya Finance
PT Astra Sedaya Finance
PT Dipo Star Finance
PT Toyota Astra Finance Service
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
2012
40.604.794
110.976.988
76.941.013
87.347.474
315.870.269
2011
63.299.841
163.184.094
111.502.000
40.151.137
378.137.072
(161.251.399)
(149.614.696)
154.618.870
228.522.376
41
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
Utang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset tetap yang bersangkutan dan ditambah syarat bahwa
Entitas Anak tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset tetap tersebut ke pihakpihak lain sebelum kewajibannya dilunasi.
Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di masa mendatang adalah sebagai berikut:
2012
2011
Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen
di masa mendatang
Dikurangi beban bunga
352.322.600
(36.452.331)
442.862.365
(64.725.293)
Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen - Bersih
315.870.269
378.137.072
2012
2011
Jatuh tempo dalam tahun:
2012
2013
2014
2015
161.251.399
144.085.136
10.533.734
149.614.696
124.441.186
104.081.190
-
Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen
315.870.269
378.137.072
19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Rincian proporsi kepentingan non-pengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas Anak yang
dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
PSS
Entitas Anak
PSS
Saldo Awal
9.703.321.390
Saldo Awal
9.756.157.898
Modal Saham
2012
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Modal Saham
-
2011
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
-
Saldo Laba
1.975.049.275
Saldo Akhir
11.678.370.665
Saldo Laba
(52.836.508)
Saldo Akhir
9.703.321.390
20. MODAL SAHAM
Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA), persentase
kepemilikan para pemegang saham Perusahaan dan GWA terdilusi secara proporsional sesuai dengan
besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham GWA
ditukar dengan 4.765 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 56,125 (Catatan 1e).
42
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya adalah sebagai berikut:
2012
Pemegang Saham
Persentase Saham
Kepemilikan
Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto
Graham James Bristow
Island Concepts Group Ltd.
Island Regency Group Ltd.
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat
476.495.235
62.500.000
35.625.000
26.562.000
16.500.000
108.817.765
65,59%
8,60
4,90
3,66
2,27
14,98
26.743.295.064
3.507.812.500
1.999.453.125
1.490.792.250
926.062.500
6.107.397.061
Total
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
2011
Pemegang Saham
Persentase Saham
Kepemilikan
Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto
Island Regency Group Ltd.
Island Residences Club Inc.
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat
476.495.235
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.442.765
65,59%
7,79
6,68
4,40
2,27
13,27
26.743.295.064
3.174.542.250
2.722.062.500
1.796.000.000
926.062.500
5.412.850.186
Total
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
21. BIAYA EMISI SAHAM DAN SELISIH KURS SETORAN MODAL
Biaya emisi saham merupakan biaya sehubungan dengan penawaran umum saham perdana.
Selisih kurs setoran modal merupakan perbedaan antara setoran modal yang diterima Perusahaan yang
menggunakan kurs aktual dengan kurs setoran modal yang digunakan dalam anggaran dasar Perusahaan.
22. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (STRES)
Akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “(STRES) merupakan selisih antara harga
akuisisi atau harga pengalihan saham Entitas Anak dengan nilai buku saham sehubungan dengan akuisisi
atau pengalihan saham yang dilakukan dari/kepada entitas sepengendali.
Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
yang timbul dari transaksi penggabungan usaha Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar
Rp 21.639.894.267.
43
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENDAPATAN USAHA
Akun ini terdiri dari:
2012
Katering dan Akomodasi
Jasa katering
Sewa
Jasa akomodasi
Lain-lain
Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Jasa pemeliharaan rumah tinggal
Jasa kebersihan rumah tinggal
Jasa operator telepon
Sewa tempat makan
Lain-lain
Unit Bisnis
Jasa kebersihan
Jasa pemeliharaan taman
Jasa pemotongan rumput
Jasa pengelolaan sampah
Lain-lain
Villa
Kamar
Makanan dan minuman
Binatu
Telekomunikasi
Jumlah
2011
84.428.142.565
6.021.554.036
4.435.808.653
5.759.987.411
100.645.492.665
71.242.614.946
5.618.202.592
3.725.146.804
7.857.949.277
88.443.913.619
9.647.805.425
4.063.158.873
641.520.000
135.688.733
758.056.758
15.246.229.789
9.730.984.686
3.881.424.149
641.520.000
153.716.720
27.729.395
14.435.374.950
1.283.021.812
76.036.338
41.951.250
182.090.799
1.583.100.199
1.336.650.019
151.341.310
45.765.000
93.550.000
304.349.553
1.931.655.882
4.257.080.451
715.503.725
9.183.382
4.981.767.558
3.727.213.996
830.957.105
10.226.639
4.302.583
4.572.700.323
122.456.590.211
109.383.644.774
44
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Akun ini terdiri dari:
2012
Katering
Makanan
Villa
Makanan dan minuman
Binatu
Telekomunikasi
Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Pemeliharan rumah tinggal
Pengelolaan sampah
Kebersihan rumah tinggal
Prasarana
Pemeliharaan taman
Operator telepon
Lain-lain
Beban Langsung
Gaji dan tunjangan
Penyusutan (Catatan 9)
Pengangkutan, penanganan dan pengemasan
Iklan dan pemasaran
Tunjangan bonus dan cuti
Air dan listrik
Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan
Transportasi dan perjalanan
Penyisihan imbalan paska kerja (Catatan 27)
Beban kendaraan
Penggantian persediaan non-consumables
Kesehatan
Sewa
Seragam
Asuransi
Cetakan dan alat tulis
Jasa komisi keagenan
Binatu
Perlengkapan tamu, kamar dan dapur
Telekomunikasi
2011
52.634.228.387
49.011.333.637
486.268.713
5.627.050
491.895.763
424.064.913
5.617.260
1.302.098
430.984.271
4.670.987.833
804.445.460
777.822.605
656.645.705
70.665.724
19.286.728
1.717.649.447
8.717.503.502
6.417.707.107
808.820.460
692.099.464
144.890.498
96.506.449
123.059.665
1.581.918.230
9.865.001.873
20.727.711.533
4.633.811.879
2.283.068.082
1.946.359.829
2.050.212.318
830.529.272
818.121.270
753.426.179
714.189.605
522.040.020
453.818.208
437.951.453
354.802.954
220.625.420
147.720.885
129.631.703
111.126.811
107.525.136
101.498.088
70.500.923
18.581.206.109
4.563.822.792
2.260.382.643
1.203.720.499
880.800.170
821.999.615
909.287.080
630.437.776
575.725.291
1.130.088.843
662.728.122
255.755.893
322.730.915
105.604.057
194.521.849
743.530.132
76.324.530
122.928.243
138.673.761
45
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan)
Kesejahteraan karyawan
Pelatihan
Film dan video
Dekorasi
Jasa Profesional
Administrasi bank
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 20 juta)
2012
52.738.005
51.978.710
33.000.000
22.373.753
117.234.450
37.691.996.486
2011
46.785.000
60.571.000
33.000.000
30.858.200
894.917.738
19.419.410
440.981.859
35.706.801.527
Jumlah
99.535.624.138
95.014.121.308
2012
7.118.066.091
3.326.305.225
2.245.202.143
1.929.509.344
1.024.642.870
854.061.144
808.198.728
723.419.115
441.876.650
415.026.348
2011
6.007.586.367
57.665.000
324.168.919
836.317.835
520.814.422
702.528.477
115.514.290
422.056.942
372.006.941
326.646.421
321.546.469
297.543.886
255.249.452
230.915.138
175.762.161
130.564.964
129.598.043
127.110.913
106.143.822
83.123.619
46.030.000
650.202.453
386.697.164
458.210.462
176.149.427
365.020.675
219.635.666
386.833.332
551.576.954
103.636.768
535.237.712
4.600.000
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Akun ini terdiri dari:
Gaji dan tunjangan
Penyisihan piutang (Catatan 4)
Pesangon (Catatan 14)
Denda pajak
Air dan listrik
Penyusutan (Catatan 9)
Tunjangan bonus, cuti dan pengobatan
Sewa
Jasa professional
Transportasi dan perjalanan
Pengembalian selisih lebih anggaran operasional
town-site (Catatan 14)
Telekomunikasi
Iklan dan pemasaran
Beban kendaraan
Administrasi bank
Penyisihan imbalan paska kerja (Catatan 27)
Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan
Asuransi
Perijinan
Administrasi bursa
Cetakan dan alat tulis
Jasa konsultasi pemasaran
Pelatihan
46
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan)
Perayaan
Sumbangan
Pengangkutan, penanganan dan pengemas
Seragam
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 20 juta)
Jumlah
2012
45.564.158
24.375.000
24.177.190
18.973.882
465.966.260
2011
87.559.448
25.050.000
64.971.171
39.757.384
118.772.594
22.067.605.977
13.160.563.462
26. BEBAN KEUANGAN, PENDAPATAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN USAHA LAINNYA
2012
Beban keuangan
Bunga pinjaman
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Pendapatan bunga
Pendapatan usaha lainnya
Laba penjualan aset tetap (Catatan 9)
Pendapatan (Beban) lain-lain
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi - bersih setelah
pajak (Catatan 8)
Jumlah - Bersih
2011
(2.682.300.117)
(2.401.453.496)
1.215.522.202
66.021.377
1.281.543.579
585.278.618
351.744.408
937.023.026
242.080.369
582.944.472
493.587.229
2.047.644.082
(159.830.500)
665.194.341
2.541.231.311
(735.562.197)
1.076.800.841
27. IMBALAN PASKA KERJA
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat estimasi liabilitas imbalan
paska kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria Mizan
untuk Perusahaan serta PT Sigma Prima Solusindo (2012) dan PT Sigma Aktuarindo (2011) untuk Entitas
Anak. Dalam perhitungannya, aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi
sebagai berikut:
Perusahaan
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat mortalitas
Usia pensiun
2012
2011
10%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II – 2000
56
10%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II – 2000
56
47
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. IMBALAN PASKAKERJA (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan Perusahaan yang diikutsertakan dalam program
ini masing-masing adalah sebanyak 5 orang karyawan tetap.
Entitas Anak
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat mortalitas
Usia pensiun
2012
2011
8%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II – 1999
55
8%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II – 1999
55
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jumlah karyawan Entitas Anak yang diikutsertakan dalam
program ini masing-masing adalah sebanyak 102 orang dan 136 orang karyawan tetap.
Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan paska kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan paska kerja yang tidak didanaai
Kerugian aktuaria yang belum diakui
Jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian
2012
(5.738.948.261)
(129.357.336)
2011
(4.960.403.903)
(4.027.680.502)
(5.868.305.597)
(8.988.084.405)
Mutasi liabilitas imbalan paska kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Beban penyisihan imbalan paska kerja tahun berjalan
Pembayaran pesangon
Keuntungan aktuarial kumulatif yang diakui pada
pendapatan komprehensif lainnya
Saldo akhir tahun
2012
(8.988.084.405)
(945.104.743)
1.415.888.036
2011
(8.584.613.459)
(995.458.451)
591.987.505
2.648.995.515
-
(5.868.305.597)
(8.988.084.405)
Rincian beban penyisihan imbalan paska kerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini
Beban bunga
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang diakui pada tahun
berjalan
Jumlah beban tahun berjalan
2012
582.883.428
365.456.953
2011
415.367.106
529.384.674
(3.235.638)
50.706.671
945.104.743
995.458.451
48
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. IMBALAN PASKA KERJA (Lanjutan)
Grup memutuskan untuk menggunakan other comprehensive income approach untuk mengakui
keuntungan/(kerugian) aktuarial pada laporan keuangan konsolidasian tahunan. Hal ini berbeda dari basis
yang digunakan oleh Grup dalam pelaporan keuangan sebelumnya, dimana Grup menggunakan corridor
approach yang digunakan sejak tahun 2011. Grup memutuskan mengakui keuntungan aktuarial atas imbalan
paska kerja sebesar Rp 2.648.995.515 dan beban pajak tangguhan terkait sebesar Rp 662.248.879 sebagai
pendapatan komprehensif lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
28. PERPAJAKAN
a.
Utang pajak
2012
Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 (2)
Pajak pertambahan nilai
Pajak pembangunan daerah
Entitas Anak
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 (2)
Pajak pertambahan nilai
Pajak pembangunan daerah
Jumlah
2011
27.256.903
7.962.171
136.363.637
1.429.181.382
1.600.764.093
46.761.288
2.602.993
136.363.637
69.378.582
1.214.121.556
1.469.228.056
170.468.825
69.843.111
148.870.345
135.064.276
3.875.219.024
4.399.465.581
96.527.520
109.098.809
52.906.347
418.725.121
1.206.037.334
1.883.295.131
6.000.229.674
3.352.523.187
b. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012
dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012
Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Dikurangi
Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Perusahaan
Beda temporer:
Penyisihan imbalan paska kerja
Penyusutan dan laba penjualan aset tetap
Pembayaran imbalan paska kerja
2011
117.797.898
2.285.760.845
(906.212.873)
(1.561.476.337)
(788.414.975)
724.284.508
110.110.972
(93.633.338)
-
107.066.702
(52.054.631)
(37.000.000)
49
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Pajak Kini (Lanjutan)
2012
Beda tetap:
Perijinan dan jasa profesional
Pemasaran
Jamuan dan sumbangan
Transportasi dan pengiriman
Beban pajak
Pendapatan bunga
Lain-lain
2011
105.648.320
80.992.100
79.705.020
58.030.506
27.991.874
(1.200.750)
90.516.164
72.259.791
87.327.522
(578.061)
-
Laba (rugi) fiskal Perusahaan tahun berjalan
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya:
2006
2007
2008
2009
2010
2011
(330.254.107)
901.305.831
(169.203.196)
(726.430.575)
(537.689.396)
(2.222.928.223)
-
(516.440.122)
(554.068.905)
(726.430.575)
(537.689.396)
(2.222.928.223)
-
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun
(3.986.505.497)
(3.656.251.390)
2012
2011
Pajak kini
Perusahaan
Entitas Anak
Final
Tidak final
-
-
602.155.403
-
607.862.276
-
Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun berjalan
602.155.403
607.862.276
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan
Entitas Anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT
tahunannya (self assessment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam
jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak
fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam
jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT
tahunan Perusahaan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh
Perusahaan dan Entitas Anak pada saat jatuh tempo.
50
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c.
Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011adalah sebagai berikut:
2012
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Laporan
Tahun Berjalan
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Pendapatan
Komprehensif
Lain
70.947.690
27.527.743
-
98.475.433
40.343.078
111.290.768
(23.408.334)
4.119.409
-
16.934.744
115.410.177
2.176.073.410
(145.223.561)
(662.248.879)
1.368.600.970
566.059.597
-
309.797.926
663.143.771
-
875.857.523
663.143.771
31.851.556
-
31.851.556
2.773.984.563
831.576.306
1.659.294.442
(662.248.879)
831.576.306
3.771.030.126
2.885.275.331
1.663.413.851
(662.248.879)
3.886.440.303
Saldo awal
Perusahaan:
Penyisihan imbalan paska
kerja
Penyusutan dan laba
penjualan aset tetap
Entitas Anak
Penyisihan imbalan paska
kerja
Penyusutan dan laba
penjualan aset tetap
Provisi biaya KIK
Penyisihan penurunan nilai
persedian
Penyisihan penurunan nilai
piutang
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Saldo awal
Perusahaan:
Penyisihan imbalan paska kerja
Penyusutan
Entitas Anak
Penyisihan imbalan paska kerja
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai
persedian
Piutang usaha
Provisi tunjangan bonus
Provisi tunjangan cuti
Provisi jasa pemasaran
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2011
Dikreditkan
(Dibebankan) ke
Laporan Tahun
Berjalan
Saldo Akhir
Saldo Akhir
53.431.014
53.356.736
106.787.750
17.516.676
(13.013.658)
4.503.018
70.947.690
40.343.078
111.290.768
2.092.722.350
298.958.454
83.351.060
267.101.143
2.176.073.410
566.059.597
10.627.408
1.254.206.883
84.150.311
51.451.754
41.154.475
3.833.271.635
21.224.148
(1.254.206.883)
(84.150.311)
(51.451.754)
(41.154.475)
(1.059.287.072)
31.851.556
2.773.984.563
3.940.059.385
(1.054.784.054)
2.885.275.331
51
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c.
Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Perusahaan dan Entitas Anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal
pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat
direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian
fiskal tersebut.
d. Taksiran Tagihan Pajak
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas Anak mempunyai tagihan pajak dengan
rincian sebagai berikut:
Tahun pajak 2012
Tahun pajak 2011
Tahun pajak 2010
Tahun pajak 2003
2012
2.171.481.577
1.506.932.914
-
2011
1.506.932.914
3.352.659.296
1.829.726.520
Jumlah
3.678.414.491
6.689.318.730
Taksiran tagihan pajak tahun 2012 dan 2011 merupakan kelebihan bayar Entitas Anak atas pajak
penghasilan pasal 23 dibayar di muka untuk tahun yang bersangkutan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.0132.PPh/WPJ.07/KP.0903/2012 dan
KEP.0151.PPN/WPJ.07/KP.0903/2012, keduanya tertanggal 28 September 2012, tentang
pengembalian kelebihan pajak, Entitas Anak telah memperoleh restitusi sebesar Rp 3.280.848.347 atas
SKPLB pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan badan (PPh badan) tahun 2010. Sejumlah
Rp 71.810.949 yang tidak direstitusi dihapuskan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Atas taksiran tagihan pajak tahun 2003, pada tahun 2006 Entitas Anak telah memperoleh Surat
Keputusan Kantor Pelayanan Pajak No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai PPh badan, serta
KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai PPN, dengan total
tagihan pajak penghasilan sebesar Rp 1.584.869.148. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Entitas
Anak telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 Nopember 2006. Berdasarkan
Surat Keputusan No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak
banding tersebut, sehingga Entitas Anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung
pada tanggal 28 Agustus 2008. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 208/B/PK/PJK/2008
tanggal 2 Nopember 2010, Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali tersebut dan
sehubungan dengan putusan ini Entitas Anak menghapuskan tagihan pajak sebesar Rp1.829.726.520
pada tahun 2012 ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
52
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak-pihak berelasi
PT Taman Merah Bali
PT Papua Supplies and Services
Putu Agung Prianta
Ir. Frans Bambang Siswanto
PT Trust Indonesia
Octavianus Kuntjoro
Graham James Bristow
Maxwell M. Hunt
PT Trust Securities
Hubungan
Perusahaan Berelasi
Anak Entitas Anak
Direktur Perusahaan
Pemegang Saham Perusahaan
Perusahaan Berelasi
Direktur Perusahaan dan
Entitas Anak
Pemegang Saham dan Direktur
Perusahaan
Anggota Komite Audit
Perusahaan
Perusahaan Berelasi
Sifat Saldo Akun/Transaksi
Pinjaman berbunga
Pinjaman tanpa bunga
Pinjaman berbunga
Pinjaman berbunga
Pinjaman berbunga
Pinjaman berbunga
Pinjaman berbunga dan pendapatan
jasa
Pinjaman tanpa bunga
Jasa konsultasi bisnis dan pinjaman
tanpa bunga
Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas adalah sebagai
berikut:
a.
Piutang Lain-lain - Berelasi
PT Taman Merah Bali
PT Papua Supplies and Services
Putu Agung Prianta
Robert Nowak
PT Karya Milik Nusantara
2012
919.101.025
80.246.078
-
2011
1.167.742.197
12.458.707
10.000.000
5.659.108
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
999.347.103
1,28%
1.195.860.012
1,31%
Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Januari 2011 antara Perusahaan dengan PT Taman Merah Bali (TMB),
Perusahaan memberikan pinjaman jangka panjang sebesar Rp 1.167.742.197 kepada TMB untuk
keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2014 dan dikenakan
tingkat bunga 6% per tahun. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar
Rp 919.101.025.
Piutang kepada PT Papua Supplies and Services merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh
Entitas Anak untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Papua Supplies and Services.
b. Utang Lain-lain - Berelasi
2012
Jangka pendek
Perusahaan
Maxwell M. Hunt
PT Trust Securities
550.000.000
522.574.598
1.072.574.598
2011
404.100.000
522.574.598
926.674.598
53
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
b. Utang Lain-lain - Berelasi (Lanjutan)
2012
Entitas Anak
PT Trust Indonesia
PT Trust Securities
Octavianus Kuntjoro
Jumlah
Pendapatan diterima dimuka (Catatan 15)
Sewa - Graham James Bristow
Jumlah
Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
2011
3.800.000.000
715.578.920
505.000.000
5.020.578.920
6.093.153.518
4.500.000.000
715.578.920
5.215.578.920
6.142.253.518
57.350.020
57.350.020
6.150.503.538
9,87%
6.199.603.538
8,27%
2012
2011
Jangka panjang
Perusahaan
Ir. Frans Bambang Siswanto
Graham James Bristow
PT Trust Securities
Jumlah
Pendapatan diterima dimuka (Catatan 15)
Sewa - Graham James Bristow
4.128.838.028
3.482.514.092
7.611.352.120
4.128.838.028
4.410.980.135
600.000.000
9.139.818.163
1.070.533.698
1.127.883.718
Jumlah
Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
8.681.885.818
13,93%
10.267.701.881
13,70%
Jangka Pendek
Perusahaan
-
-
Berdasarkan perjanjian tanggal 30 Nopember 2011 yang telah diperbaharui dengan perjanjian
tanggal 26 Nopember 2012, pinjaman Perusahaan kepada Maxwell M. Hunt sebesar Rp 600.000.000
tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2013. Pinjaman tersebut
dilunasi dengan cicilan tetap per bulan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman
masing-masing adalah sebesar Rp 550.000.000 dan Rp 404.100.000.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman
jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Securities sebesar Rp 522.574.598 untuk
keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga.
Entitas Anak
-
Pada tanggal 18 Juli 2011 dan 30 Nopember 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas utang jangka
pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Indonesia masing-masing sebesar Rp 2.500.000.000
dan Rp 2.000.000.000 dengan jangka waktu masing-masing selama 12 bulan dan 3 bulan, serta
tingkat bunga masing-masing sebesar 18 dan 18,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 3.800.000.000 dan Rp 4.500.000.000.
54
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
b. Utang Lain-lain - Berelasi (Lanjutan)
Jangka Pendek (Lanjutan)
-
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 31 Oktober 2011, Entitas Anak memperoleh pinjaman
jangka pendek yang dapat diperpanjang dari PT Trust Securities sebesar Rp 715.578.920 untuk
keperluan modal kerja. Perjanjian tersebut tidak dikenakan bunga.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 25 September 2012, Entitas Anak memperoleh pinjaman
jangka pendek dari Octavianus Kuntjoro sebesar Rp 625.000.000 dengan tingkat bunga 6% per
tahun.
Jangka Panjang
Perusahaan
-
-
Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26 Juli 2010 yang telah diperpanjang dengan perjanjian
tanggal 26 Juli 2011 antara Perusahaan dengan Ir. Frans Bambang Siswanto, Perusahaan menerima
pinjaman dengan bunga 6% per tahun untuk membiayai investasi pada Entitas Anak dengan jangka
waktu 3 tahun.
Pada tanggal 2 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman dengan Graham James
Bristow dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
Entitas Anak
-
Pada tanggal 27 April 2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Trust Securities
sebesar Rp 1.100.000.000 atas jasa konsultasi (advisory fee) antara lain sehubungan dengan
penggabungan usaha Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 15% per
tahun dan telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2012.
30. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
2012
Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham
Dasar
Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan laba bersih
per saham dasar
Laba per saham dasar
2011
1.190.753.707
675.951.023
726.500.000
726.500.000
1,64
0,93
55
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
2012
Mata Uang
Asing
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah aset
Liabilitas
Utang bank
Utang usaha
Jumlah liabilitas
Nilai Aset (Kewajiban) Moneter
Bersih dalam Mata Uang Asing
2011
Ekuivalen
Rupiah
Mata Uang
Asing
Ekuivalen
Rupiah
288.634
3.215.471
76.121
3.580.226
2.791.091.768
31.093.604.570
736.091.521
34.620.787.859
643.433
1.165.741
257.655
2.066.829
5.834.650.444
10.570.939.388
2.336.415.540
18.742.005.372
1.136.960
15.197
1.152.157
10.994.399.719
146.951.896
11.141.351.615
2.138.283
28.233
2.166.516
19.389.950.244
256.016.844
19.645.967.088
2.428.069
23.479.436.244
(99.687)
(903.961.716)
32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a.
Berdasarkan Nota Kesepahaman antara Entitas Anak dengan PT Kawasan Industri Kampar (KIK)
tanggal 31 Desember 2003, yang telah diperbarui dengan perjanjian tanggal 4 Mei 2004, KIK menunjuk
Entitas Anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site facilities), meliputi jasa
perumahan, kebersihan, transportasi, telekomunikasi dan lain-lain yang terkait di Kecamatan Pangkalan
Kerinci, Propinsi Riau, Sumatera Timur. Entitas Anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara
Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi, dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari
Pendapatan Anggaran KIK.
Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan
syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 23 Nopember 2012, Entitas
Anak dan KIK menandatangani nota Pernyataan dan Penegasan Kembali yang menyatakan kedua pihak
setuju dan sepakat untuk menyatakan dan menegaskan kembali keberlakuan Nota Kesepahaman tanggal
31 Desember 2003 dan amandemennya tanggal 4 Mei 2004. Kesepakatan berlaku hingga tanggal
31 Desember 2012. Nota tersebut juga menyatakan kedua pihak akan melakukan rekonsiliasi
pertanggungjawaban pemakaian anggaran operasional tahun 2004 sampai 2012 yang disepakati akan
diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2013. Pembayaran kewajiban KIK kepada Entitas Anak
periode Oktober sampai Desember 2012 akan dilakukan setelah diselesaikannya rekonsiliasi tersebut
(Catatan14).
Berdasarkan surat Entitas Anak tanggal 28 Nopember 2012, Entitas Anak menyatakan menghentikan
pemberian jasa fasilitas perkotaan efektif sejak tanggal 31 Desember 2012.
Dalam kaitannya dengan penyediaan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan tersebut, Entitas Anak
membuat perjanjian jangka pendek yang dapat diperbarui dengan beberapa pemasok meliputi jasa
perbaikan bangunan dan kebersihan lingkungan.
56
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
b. Berdasarkan perjanjian tanggal 16 Juli 2010 dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor),
Entitas Anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor untuk mendirikan bangunan barak hunian sementara
pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) di
Kalimantan Selatan, dimana harga perolehan barak tersebut sebesar Rp 23.965.772.107 diakui sebagai
aset tetap Entitas Anak (Catatan 9). Dalam perjanjian tersebut Entitas Anak juga ditunjuk oleh
Kontraktor untuk memberikan jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk katering. Jangka waktu
perjanjian adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 30 Nopember 2017, dan dapat
diperpanjang oleh Kontraktor.
Atas jasa yang diberikan, Entitas Anak memperoleh pendapatan jasa dari Kontraktor sebagai berikut:
-
.
-
Jasa pemeliharaan, yang dikenakan sebagai pendapatan sewa barak:
i. Sebesar $AS 8,78 per penghuni per hari selama tahun pertama hingga tahun ke lima, atas 200
penghuni per hari.
ii. Sebesar $AS 5,95 per penghuni per hari selama tahun ke 6 hingga tahun ke 7, atas 200
penghuni per hari.
Jasa operasional, yang dikenakan sebagai pendapatan katering:
i. Sebesar Rp 96.750 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari.
ii. Sebesar Rp 95.000 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari.
Perjanjian jasa pemeliharaan fasilitas barak Proyek Tambang Batubara Wahana dengan Kontraktor telah
diubah pada tanggal 18 April 2012 yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, di mana pendapatan jasa
operasional Entitas Anak adalah sebagai berikut:
i. Sebesar Rp 102.549 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari.
ii. Sebesar Rp 100.694 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari.
Pada saat perjanjian berakhir, Entitas Anak akan menyerahkan kepemilikan fasilitas barak kepada
Pemilik Tambang berdasarkan permintaan Kontraktor.
c.
Berdasarkan akta pendirian PT Patra Mitra Bandara (PMB) No. 6 tanggal 6 Oktober 2012 dari Sinta
Susikto, S.H., Notaris Pengganti Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas Anak melakukan
investasi dalam bentuk saham pada PMB sebanyak 300 saham yang setara dengan 30% kepemilikan,
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham, atau sejumlah Rp 300.000.000. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas Anak belum melakukan penyetoran
atas bagian sahamnya.
d. Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan konsumen-konsumennya untuk memberikan jasa
kontraktor katering, binatu, pemeliharaan rumah tinggal, akomodasi dan jasa terkait lainnya.
33. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 4 (empat) segmen usaha utama,
yaitu katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, Villa dan lain-lain.
Bidang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Bidang Usaha
PT Island Concepts Indonesia Tbk., Entitas Induk
Jasa akomodasi (Villa)
PT Patra Supplies and Services, Entitas Anak
Katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan
dan lain-lain
57
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
2012
Katering
Jasa
Pemeliharaan
Fasilitas
Perkotaan
100.645.492.665
15.246.229.789
4.981.767.558
1.583.100.199
122.456.590.211
-
122.456.590.211
Beban Pokok Pendapatan
84.846.937.558
11.299.618.694
1.911.864.531
1.477.203.355
99.535.624.138
-
99.535.624.138
Laba Bruto
15.798.555.107
3.946.611.095
3.069.903.027
105.896.844
22.920.966.073
-
22.920.966.073
Beban Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Penghasilan
Manfaat (Beban) Pajak
Penghasilan
13.179.137.599
5.574.009.731
3.858.318.001
191.702.844
22.803.168.175
-
22.803.168.175
2.619.417.508
(1.627.398.636)
(788.414.974)
(85.806.000)
117.797.898
-
117.797.898
Keterangan
Pendapatan Usaha
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan komprehensif lain Bersih
Jumlah laba komprehensif tahun
berjalan
Villa
Lain-lain
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi
1.057.139.040
-
4.119.408
-
1.061.258.448
-
1.061.258.448
3.676.556.548
(1.627.398.636)
(784.295.566)
(85.806.000)
1.179.056.346
-
1.179.056.346
1.986.746.636
-
-
1.986.746.636
-
1.986.746.636
5.663.303.184
(1.627.398.636)
(784.295.566)
3.165.802.982
-
3.165.802.982
(85.806.000)
2011
Katering
Jasa
Pemeliharaan
Fasilitas
Perkotaan
Pendapatan Usaha
88.443.913.619
14.435.374.950
4.572.700.323
1.931.655.882
109.383.644.774
-
Beban Pokok Pendapatan
78.652.310.535
12.983.386.913
1.802.557.288
1.575.866.572
95.014.121.308
-
95.014.121.308
9.791.603.084
1.451.988.037
2.770.143.035
355.789.310
14.369.523.466
-
14.369.523.466
10.037.999.223
-
2.045.858.528
(95.130)
12.083.762.621
-
12.083.762.621
(246.396.139)
1.451.988.037
724.284.507
355.884.440
2.285.760.845
-
2.285.760.845
Keterangan
Laba Bruto
Beban Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Penghasilan
Manfaat (Beban) Pajak
Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan komprehensif lain Bersih
Jumlah laba komprehensif tahun
berjalan
Villa
Lain-lain
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi
109.383.644.774
(1.667.149.348)
-
4.503.018
-
(1.662.646.330)
-
(1.662.646.330)
(1.913.545.487)
1.451.988.037
728.787.525
355.884.440
623.114.515
-
623.114.515
-
-
-
-
-
-
(1.913.545.487)
1.451.988.037
728.787.525
623.114.515
-
623.114.515
355.884.440
34. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain dan aset tidak lancar lainnya. Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti
utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan utang pembiayaan konsumen.
Selama tahun 2012 dan 2011, kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk tidak melakukan lindung
nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak
adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko harga.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh
risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembiayaan konsumen. . Utang bank
dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan
Entitas Anak. Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan Entitas Anak yang dikenakan suku bunga tetap.
58
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat
suku bunga.
Risiko mata uang asing
Mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas Anak dapat
menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang
asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur
harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal
lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan
Entitas Anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak
tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan Entitas
Anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika
pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
Perusahaan dan Entitas Anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan
Entitas Anak, penyisihan spesifik dapat dibuat jika nilai piutang menurun karena dianggap tidak tertagih.
Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua jasa
kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
Risiko Likuiditas
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi
utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan
melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari
proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam
semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan Entitas Anak.
Risiko Harga
Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini,
Perusahaan dan Entitas Anak tidak menghadapi resiko harga.
59
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
2012
Pinjaman dan
piutang
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Nilai wajar
melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya
perolehan
diamortisasi
7.374.877.681
31.612.192.143
1.122.756.153
-
-
7.374.877.681
31.612.192.143
1.122.756.153
1.122.946.006
41.232.771.983
-
-
1.122.946.006
41.232.771.983
-
-
11.635.197.809
16.810.382.577
13.704.505.638
315.870.268
42.465.956.292
11.635.197.809
16.810.382.577
13.704.505.638
315.870.268
42.465.956.292
Nilai wajar
melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya
perolehan
diamortisasi
7.488.934.288
31.334.585.540
1.338.401.242
-
-
7.488.934.288
31.334.585.540
1.338.401.242
2.834.454.562
42.996.375.632
-
-
2.834.454.562
42.996.375.632
-
-
19.986.190.352
20.873.060.348
15.282.071.681
378.137.072
56.519.459.453
19.986.190.352
20.873.060.348
15.282.071.681
378.137.072
56.519.459.453
Liabilitas keuangan
Utang bank
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain - pihak berelasi
Utang pembiayaan konsumen
Jumlah
2011
Pinjaman dan
piutang
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Liabilitas keuangan
Utang bank
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain - pihak berelasi
Utang pembiayaan konsumen
Jumlah
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha dan utang lain-lain
mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar dari piutang pihak berelasi, aset tidak lancar lainnya dan utang jangka panjang dinilai
menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.
36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil
sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
60
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan
dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan
dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2j.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka
waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga
yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan
Entitas Anak.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah penyisihan penurunan nilai piutang.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang
memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi
pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali
Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Imbalan Paska Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas
imbalan paska kerja dan beban imbalan paska kerja bersih.
61
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan)
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan
20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan
usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan
estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Instrumen Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda
bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar
asset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan
Entitas Anak.
Aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan
yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi
perencanaan pajak masa depan.
37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
a.
Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Januari 2013, Perusahaan memperbaharui pinjaman jangka panjang
kepada Graham James Bristow, pemegang saham, sebesar Rp 3.482.514.092 dengan tingkat suku bunga
6% per tahun dan jangka waktu 3 (tiga) tahun.
b. Atas fasilitas kredit yang dimiliki oleh Entitas Anak (Catatan 11 dan 17) berdasarkan Surat Persetujuan
Penambahan Fasilitas Kredit tanggal 6 Februari 2013 dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Entitas
Anak memperoleh penambahan fasilitas pinjaman sebagai berikut:
i.
Kredit Angsuran Berjangka 1 - Tetap
Jangka waktu : 15 September 2010 - 15 September 2015
Jenis fasilitas : Non Revolving
Jumlah fasilitas : Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah)
Bunga : 11 % per tahun
Tujuan penggunaan: Investasi
62
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
ii. Kredit Angsuran Berjangka 2 - Tetap
Jangka waktu : 15 September 2010 - 15 September 2014
Jenis Fasilitas : Non Revolving
Jumlah fasilitas kredit : Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah)
Bunga : 11% per tahun
Tujuan penggunaan: Investasi
iii. Omnibus : Open Account Financing (OAF) Buyer dan OAF Seller
Jangka waktu : Sejak pengikatan sampai 15 September 2013
Jenis Fasilitas : Revolving
Jumlah fasilitas kredit : Rp 12.000.000.000 (dua belas miliar Rupiah)
Bunga : 16% per tahun
Maksimum pencairan : OAF Buyer dan OAF Seller masing-masing sebesar 100% dan 80%
dari nilai faktur
Tujuan penggunaan: Modal kerja
iv. Kredit Rekening Koran
Jangka waktu : sejak tanggal pengikatan sampai 15 September 2013
Jenis Fasilitas : Revolving
Jumlah Fasilitas : Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah)
Bunga : 16% per tahun
Tujuan penggunaan : Modal kerja
v.
Bank Garansi
Jangka waktu : sejak tanggal pengikatan sampai 15 September 2013
Jumlah fasilitas kredit : USD 200.000 yang setara dengan Rp. 1.960.000.000
Tujuan penggunaan : Modal kerja
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas Anak memberikan jaminan sebagai berikut:
-
1 (satu) bidang tanah dan bangunan di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur,
Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Damai dengan hak tanggungan
Rp 5.211.000.000;
Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 19.271.000.000;
Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) sebesar
USD 200.000 dari setiap pembukuan OAF;
Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Entitas Anak, sebesar Rp 26.000.000.000.
3 (tiga) unit kendaraan dengan total nilai penjaminan sebesar Rp 698.000.000.
63
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. AKUN REKLASIFIKASI
Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan
penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang
telah sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.
VIII.G.7, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012. Rincian akun-akun signifikan yang
direklasifikasi disajikan berikut ini. Akun-akun lainnya tidak disajikan karena tidak terkena dampak dari
reklasifikasi.
Sebelum
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Sesudah
Reklasifikasi
Laporan posisi keuangan konsolidasian
31 Desember 2011
Liabilitas Jangka Pendek
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Bagian utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembiayaan konsumen
Liabilitas Jangka Panjang
Utang lain-lain pihak berelasi
Bagian utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembiayaan konsumen
576.403.386
4.942.868.561
(576.403.386)
6.142.253.518
(715.578.920)
6.142.253.518
4.227.289.641
3.711.123.488
-
70.727.376
149.614.696
3.781.850.864
149.614.696
14.566.492.760
(5.426.674.597)
9.139.818.163
8.298.977.454
-
127.538.938
228.522.376
8.426.516.392
228.522.376
Sebelum
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Sesudah
Reklasifikasi
Laporan posisi keuangan 1 Januari 2011
Liabilitas Jangka Pendek
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Bagian utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang pembiayaan konsumen
Liabilitas Jangka Panjang
Utang lain-lain pihak berelasi
Bagian utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang pembiayaan konsumen
330.036.310
3.240.441.774
(330.036.310)
1.379.991.901
(719.953.920)
1.379.991.901
2.520.487.854
-
289.885.173
289.885.173
9.336.208.617
(660.037.981)
8.676.170.636
-
40.151.137
40.151.137
64
Download