Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (3) (2012) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN JASORKES KELAS V SD PERMAINAN KASTI “RINTANGAN” PEN- Muhammad Fadloli Al Hakim *, Mugiyo Hartono, Endro Puji Purwono Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Maret 2013 Disetujui Maret 2013 Dipublikasikan Maret 2013 Keywords: Ball Baseball, Development, Baseball Hurdle ABSTRAK Hasil observasi di SDN Secang 3 Magelang proses pembelajaran bola kasti siswa sebagai berikut : (1) Alat dan fasilitas yang dipergunakan berukuran standar sesuai dengan bola kasti pada umumnya. (2) Lapangan permainan bola kasti ditempatkan di lapangan sepak bola karena luas sekolah yang kurang mencukupi untuk memainkan peranan bola kasti. (3) Ditemukan beberapa siswa putri mengeluh merasa sakit dan takut terkena lemparan bola pada saat bermain bola kasti. (4) Ditemukan beberapa siswa putri cenderung kurang aktif, mereka pada saat pembelajaran permainan bola kasti merasa cepat bosan dan hanya duduk di tepi lapangan. Metode penelitian mengacu pada model pengembangan dari Brog & Gall. (1) analisis produk yang akan dikembangkan dari hasil observasi lapangan dan kajian pustaka, (2) mengembangkan bentuk produk awal, (3) evaluasi ahli yaitu menggunakan satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran penjas SD, serta uji coba skala kecil (16 siswa), menggunakan kuesioner dan lembar evaluasi yang kemudian dianalisis, (4) revisi produk awal, (5) uji coba skala besar (34 siswa), (6) revisi produk akhir setelah melakukan uji coba lapangan skala besar, (7) hasil akhir model permainan kasti bagi siswa yang dihasilkan melalui revisi uji coba lapangan skala besar. Populasi penelitian berjumlah 34 siswa. Teknik analisis data adalah deskriptif persentase. Data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjas 82,5 % (baik) dan ahli pembelajaran 92,5 % (sangat baik), dari uji coba lapangan skala kecil didapat hasil kuesioner rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 92,45 % (sangat baik). Sedangkan untuk uji coba lapangan setelah uji coba sskala kecil didapat hasil evaluasi ahli yaitu, ahli Penjas 91,25% (baik), ahli pembelajaran 87,5% (baik). Dari hasil kuesioner rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 92,36 % (sangat baik). ABSTRAC From the observations in the Elementary School 3 Magelang Secang showed that learning baseball Elementary School fifth grade students encountered some of the following: (1) Equipment and facilities used in accordance with the standard-sized baseball in general. (2) Field baseball game was placed on the football field for the school wide insufficient to play baseball. (3) Found some students complained of feeling sick daughter and a fear of throwing the ball when playing baseball. (4) found some students tend to be less active women, they are learning at a baseball game was quickly bored and just sitting on the edge of the field. The method of research is the development of a model refers to the development of Brog & Gall. (1) to analyze the product to be developed from the results of field observations and literature review, (2) develop initial product form, (3) evaluation of experts which uses an expert and an expert penjas penjas elementary learning, as well as small-scale trials (16 students ), using questionnaires and evaluation sheets were then analyzed, (4) revision of the initial products, (5) large-scale trials (34 students), (6) the revision of the final product after conducting a large-scale field trials, (7) the final result baseball game model for students of Grade V generated by the revised large-scale field trials. This study population is a fifth grade elementary school students Secang 3 with the number of 34 students. The technique of data analysis is descriptive percentages. From the research data obtained by the expert evaluation data, expert penjas 82.5% (good) and a learning expert 92.5% (very good), from small-scale field trial results of the questionnaire obtained an average percentage of the appropriate answer option 92, 45% (very good). As for the field trial after trial sskala small expert evaluation results are obtained, experts penjas 91.25% (excellent), learning specialists 87.5% (good). From the results of the questionnaire the average percentage of the appropriate answer choice 92.36% (excellent). Alamat korespondensi: [email protected] Muhammad Fadloli / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (2013) PENDAHULUAN Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model metode-metode praktik dipusatkan pada guru (teacher centered) dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh anak sesuai inisiatif sendiri. Penerapan model pembelajaran pendidikan jasmani tradisional sering mengabaikan tugas-tugas ajar yang sesuai dengan taraf perkembangan anak. Mengajar anak-anak SD disamakan dengan anak-anak SMP. Bentuk-bentuk modifikasi baik dalam peraturan, ukuran lapangan maupun jumlah pemain tidak diperhatikan. Karena tidak dilakukan modifikasi, sering mereka tidak mampu dan gagal untuk melaksanakan tugas yang diberikan dalam bentuk konteks guru. Untuk itu kebutuhan akan modifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam mengajar pendidikan jasmani mutlak perlu dilakukan. Guru dalam hal ini memiliki kemampuan untuk melakukan modifikasi keterampilan yang hendak diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak. (Samsudin, 2008 : 12). Peneliti mengamati proses pembelajaran bola kasti siswa kelas V SD Negeri Secang 3. Pada proses pembelajaran bola kasti ditemui beberapa hal sebagai berikut : 1.Alat dan fasilitas yang dipergunakan berukuran standar sesuai dengan bola kasti pada umumnya. 2.Lapangan permainan bola kasti ditempatkan di lapangan sepak bola karena luas sekolah yang kurang mencukupi untuk memainkan peranan bola kasti. 3.Ditemukan beberapa siswa putri mengeluh merasa sakit dan takut terkena lemparan bola pada saat bermain bola kasti. 4.Ditemukan beberapa siswa putri cenderung kurang aktif, mereka pada saat pembelajaran permainan bola kasti merasa cepat bosan dan hanya duduk di tepi lapangan. Dengan adanya hal tersebut maka perlu diadakan modifikasi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa dalam pembelajaran permainan bola kasti pada pembelajaran penjasorkes di sekolah. Modifikasi permainan kasti merupakan salah satu cara untuk mengatasi kebosanan siswa pada pendidikan jasmani. Modifikasi permainan olahraga tidak ditujukan untuk mengubah hakikat olahraga tersebut, tetapi untuk menyesuaikan situasi dan kondisi permainan agar dapat dimainkan dan dinikmati oleh kelompok pemain tertentu, yang dalam hal ini adalah anak-anak usia sekolah dasar. METODE PENGEMBANGAN Model Pengembangan Penelitian ini berbasis pengembangan. Menutut Borg and Gall seperti yang dikutip Sugiyono (2010 : 9), Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan pembelajaran. Selanjutnya disebutkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu 1) pengembangan produk, 2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Subjek Uji Coba Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli penjas ( Drs. Doni Wirayudha, S.Pd, M.Pd ), dan satu ahli pembelajaran ( Supartimah, S.Pd ) Siswa kelas V SD Negeri Secang 3 Magelang yang berjumlah 34 orang. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk presentase. Sedangkan data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Dalam pengolahan data, presentase diperoleh dengan rumus dari Mohammad Ali (2008:184). F = f/N ×100% Keterangan : F: frekuensi relatif / angka presentase f : frekuensi yang sedang dicari frekuensinya N: jumlah seluruh nilai / jumlah seluruh data 100% : konstanta Dari hasil presentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk memperoleh kesimpulan data. Pada tabel 1 akan disajikan klasifikasi dalam presentase. Tabel 1 Klasifikasi Presentase Perolehan Data PRESENTASE KLASIFIKASI 0 - 20 % TIDAK BAIK 20,1 – 40 % KURANG BAIK 40,1 – 70 % CUKUP BAIK 70,1 – 90 % BAIK 90,1 – 100 % SANGAT BAIK HASIL PENELITIAN Analisis Hasil Data Validasi Ahli Hasil analisis data oleh evaluasi ahli penjas, didapat rata-rata nilai 91,25 %. Hasil analisis 259 Muhammad Fadloli / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation (3) (2013) dari evaluasi ahli pembelajaran didapat rata-rata penilaian 87,5 %. Dari hasil analisis kedua ahli, maka dari hasil kuesioner untuk ahli didapat rata-rata prosentase 89,37 %, dan masuk dalam kategori ”Sangat Baik”. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Berdasarkan pada data tabel kuesioner uji skala kecil didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 92,45 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka model permainan vonis ini telah memenuhi kriteria sangat baik untuk digunakan pada siswa kelas V SD Negeri Secang 03 Magelang. Berdasarkan tabel analisis data hasil uji coba skala kecil yang diperoleh melalui kuesioner dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.) Di dalam kuesioner uji skala kecil pada pertanyaan nomer 1-10 dari segi aspek kognitif didapat persentase 95 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 2.) Di dalam kuesioner uji skala kecil pada pertanyaan nomer 11-20 dari segi aspek afektif didapat persentase 93 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 3.) Di dalam kuesioner uji skala kecil pada pertanyaan nomer 21-30 dari segi aspek psikomotor didapat persentase 89,35 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. Revisi Produk Setelah Uji Coba Kelompok Kecil Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan ahli pembelajaran pada produk atau model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil, maka dapat segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran ahli Penjas dan ahli pembelajaran terhadap kendala dan permasalahan yang muncul setelah ujicoba skala kecil. Proses revisi sebagai berikut : 1.Tiang hinggap agar dibuat lebih kuat agar tidak mudah jatuh. 2.Pakaian pemain agar diberi nomor agar mudah dalam penilaian. 3.Bola agar diganti lebih lembut agar siswa tidak merasa takut, dalam hal ini permainan kasti rintangan menggunakan bola tonnis. 4. Dari segi sarana dan prasarana lebih dipersiapkan lagi, terutama dari segi keamanan untuk lebih diperhatikan, agar peserta didik bisa lebih menikmati bentuk permainan yang disajikan. Hasil Uji Coba Skala Besar Berdasarkan pada data tabel kuesioner uji skala kecil didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 92,45 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka model permainan vonis ini telah memenuhi kriteria sangat baik untuk digunakan pada siswa kelas V SD Negeri Secang 03 Magelang. Berdasarkan tabel analisis data hasil uji coba skala kecil yang diperoleh melalui kuesioner dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.) Di dalam kuesioner uji skala kecil pada pertanyaan nomer 1-10 dari segi aspek kognitif didapat persentase 93,81 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 2.) Di dalam kuesioner uji skala kecil pada pertanyaan nomer 11-20 dari segi aspek afektif didapat persentase 91,46 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 3.) Di dalam kuesioner uji skala kecil pada pertanyaan nomer 21-30 dari segi aspek psikomotor didapat persentase 92,30 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek ini telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. : SIMPULAN Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk model permainan kasti “rintangan” yang berdasarkan data pada saat uji coba skala kecil dan uji coba skala besar. Berdasarkan analisa hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.Produk model permainan kasti “rintangan” sudah dapat dipraktikan kepada subjek uji coba. Hal itu berdasarkan hasil analisis data dan evaluasi ahli penjas didapat rata-rata 92,5 % dan evaluasi ahli pembelajaran,didapat rata-rata persentase 82,5 %. Rata-rata dari penilaian mereka adalah 87,5 %. Berdasarkan kriteria penilaian uji ahli yang ada maka produk permainan kasti “rintangan” ini telah memenuhi kriteria yang baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri Secang 3. 2.Produk model permainan kasti “rintangan” sudah dapat digunakan bagi siswa kelas V SD Negeri Secang 3. Hal itu berdasarkan hasil analisis data uji coba kelompok kecil didapat persentase 92,45 % dan hasil analisis data uji coba lapangan didapat persentase 92,36 %. Berdasarkan kriteria yang ada maka permainan kasti “rintangan” ini telah memenuhi kriteria sangat baik 260 Muhammad Fadloli / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 3 (2013) sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri Secang 3. 3.Produk model permainan kasti “rintangan” dapat meningkatkan aktivitas gerak siswa, jika dilihat dari pengukuran denyut nadi, terdapat peningkatan denyut nadi sebelum melakukan aktivitas dengan denyut nadi setelah melakukan aktivitas. Berdasarkan peningkatan tersebut maka permainan kasti “rintangan” dapat meningkatkan aktivitas gerak siswa kelas V SD Negeri Secang 3. Saran 1. Model permainan kasti “rintangan” sebagai produk yang telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif penyampaian pembelajaran penjasorkes kelas V SD Negeri Secang 3. 2. Bagi guru penjasorkes di sekolah dasar diharapkan dapat mengembangkan model permainan kasti “rintangan” agar lebih menarik dan dapat meningkatkan produktifitas nilai sehingga siswa, terutama siswa putri lebih termotivasi. Acuan yang perlu diperhatikan oleh pembaca, adalah penggunaan model permainan ini harus memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan siswa terutama bagi siswa yang bermain. DAFTAR PUSTAKA Adang Suhereman. 2000. Dasar Penjaskes. Jakarta:nDepdikbud, Dirjen Dikti. Agus Kristiyanto.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Solo : UNS Prees Beutelstahl, Dieter. 2006. Belajar Bermain Bola Voli Edisi Revisi. Bandung: CV. Pionir Jaya. Depdikbud. 2001. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Durwachter. 1986. Bola Volley Belajar dan Berlatih Sambil Bermain. Jakarta: PT Gramedia. FIK UNNES. 2011. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata I Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Semarang: UNNES. Konsep PAIKEM. http://www.m-edukasi.web. id/2012/12/konsep-pembelajaran-paikem. html M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Depdikbud. Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: depdikbud, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Nuril Ahmadi.2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Solo: Era Pustaka Utama. Nurlan Kusmaedi.2005. Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul. Rahman.1985. Intisari (pendapat Gie, Harris dan Liba mengenai Minat). Jakarta: Intisari. Rifa’I, A. dan C.T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Pres. Rusli Lutan, Sudrajat Prawirasaputra dan Ucup Yusup. 2000. Dasar Kepelatihan. Jakarta: Depdiknas. Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Reneka Cipta. Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: CV. Widya Karya. Suharno HP. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK-IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukintaka. 1992. Teori Bermain untuk PGSD. Jakarta: Dikdasmen. Viera, Barbara L. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yanuar Kiram. 1992. Belajar Motorik. Jakarta. Dirjen Dikti. Zaenal Aqib. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. 261