analisis wacana plus-minus nikah muda dalam

advertisement
ANALISIS WACANA PLUS-MINUS NIKAH
MUDA DALAM TABLOID IBADAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
DISUSUN OLEH
POPI RAMADHANA
NIM: 109051000187
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M/143 H
Lembar Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini, telah saya cantumkan
sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau
hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 November 2013
Popi Ramadhana
i
ABSTRAK
Popi Ramadhana, Analisis Wacana Plus Minus Nikah Muda Dalam Tabloid Ibadah
Setiap individu diciptakan berpasang-pasangan dan pernikan adalah salah satu cara
menyatukan individu. Namun sekarang ini banyak fenomena yang terjadi tentang
nikah muda. Banyak plus minus dari pernikahan muda yang harus diketahui sebelum
kita memutuskan untuk menikah muda. Tabloid ibadah menyajikan judul plus-minus
nikah muda dalam rubrik islamika.
Berdasarkan latar belakang diatas, bagaimana teks dan wacana yang disampaikan
kepada pembaca dalam rubrik Islamika di Tabloid Ibadah?
Untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya, maka dilakukan
penelitian. Penulis dalam mewawanakan tulisannya disesuaikan dengan struktur teks,
dan berdasarkan sesuatu yang melatarbelakanginya. Adapun subjek penelitian adalah
tabloid ibadah. Objek penelitiannya adalah wacana rubrik islamika berjudul plusminus nikah muda. Penelitian dilakukan dengan menggumpulkan data melalui
observasi, wawancara kemudian dianalisa dengan metode analisis wacana Teun A.
Van Djik.
Analisis wacana Teun A. Van Djik yang membaginya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
teks (bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan
sesuatu tema). Kognisi sosial (dipelajari proses produksi teks melibatkan kognisi
individu). Konteks sosial (mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam
masyarakat).
Dasar dari nalisis wacana adalah interpretasi, karena analis wacana merupakan bagian
dari metode interpretatif yang mengendalikan interpretasi dan penafsiran peneliti dan
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Teks dan wacaana yang disampaikan kepada pembaca dalam rubrik islamika Tabloid
Ibadah yang berjudul plus-minus nikah muda, menampilkan bagaimana kita bisa
menentukan pilihan dan mengambil keputusan untuk menikah muda. Banyak orang
yang menikah di usia muda namun secara mental bemum siap sehingga banyak
terjadi perceraian. Itu terjadi karena banyak yang tidak tahu apa saja dampak yang
akan terjadi bila menikah muda. Karena orang hanya memandang dari sisi positifnya
saja.
Kesimpulannya, memang menikah muda itu adalah salah satu cara untuk menghindari
fitnah. Namun dalam mengambil keputusan untuk menikah bukanlah sesuatu yang
mudah dan membutuhkan banyak pertimbangan. Oleh karena itu tabloid ibadah
mengangkat judul ini untuk mengatasi pernikahan muda dan menekan angka
perceraian yang disebabkan oleh belum terbentuknya mental dari individu.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat yang luar biasa yang diberikan Allah
SWT kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini. Hambatan serta
rintangan yang ada dilalui selama proses penyusunan skripsi ini juga merupakan
proses yang saya nikmati. Karena tanpa adanya hambatan dan rintangan skripsi ini
tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amiin.
Terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M.Ed, MA selaku Pudek I, Bapak Drs.
Jumroni, M.si selaku Pudek II, serta Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag
selaku Pudek III
2. Drs. Jumroni, M.Si selaku ketua Jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam dan
Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Bapak Zakaria, MA selaku pembimbing yang selalu memberikan arahan
berupa saran dan kritik guna mendapatkan hasil skripsi yang lebih baik.
4. Staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu
mempermudah segala urusan dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
5. Pengurus dan staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah yang banyak
membantu penulis dalam mendapatkan bahan skripsi.
6. Pengurus Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah membantu penulis mendapatkan bahan dan memberikan tempat yang
nyaman bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
7. Tim Tabloid Ibadah terutama mba Rezki Rochmayani, mas Heri Prabowo dan
bapak Teguh Budi Rahayu yang telah memberikan informasi dan data
mengenai Majalah Ibadah, Bapak Umar Fayummi sebagai penulis rubrik yang
sudah bersedia menyediakan waktu dan menjawab pertanyaan guna
melengkapi penelitian penulis.
8. Ibu Heydy Yuniera sebagai narasumber yang sudah berbagi pengalamannya
sehingga penulis bisa melengkapi data penelitian.
9. Petugas dan staff KUA Pesanggrahan yang telah bersedia meluangkan waktu
kepada penulis untuk mendapatkan informasi dan data guna melengkapi
penelitian penulis.
10. Kedua orang tua yang tersayang, ayahanda Drs. H. Dasril Sy dan Ibunda Hj.
Murniati S.pd yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan serta do’a
yang tiada henti kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini.
11. Kakak Fatdriati Junita, adik Muhammad Fadil dan Fulqi Salamy yang telah
memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skipsi ini.
iv
12. Abdurrahman Ibrahim, Yunita Dwi Rahmayanti, Eron Sumantri, Edy Laras
Kasman, Bagus Panuntun, Athini Mardlatika El Hassan, Ratu Bella Alfalah,
Muhrya Mansyur yang telah memberikan semangat disaat penulis merasa
jenuh dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman KPI F 2009, Suci Nurul Khoiriyah, Yuli Astuti, Silvi Arifyanti,
Finti Fatimah, Siti Hardiyanti, Aryo Bimo Lukito, Fahrizal, Tri Amirullah.
Dengan mengharapkan ridho Allah SWT, penulis mendo’akan semoga segala
do’a, dukungan, dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu namanya. Namun
tanpa mengurangi rasa hormat, semoga Allah SWT membalas amalan, pahala dan
limpahan rahmat serta hidayah-Nya. Amin ya robbal a’lamin.
Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembacanya,
bisa menambah wawasan keilmuan serta literatur perpustakaan. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Jakarta, 19 November 2013
Popi Ramadhana
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... i
ABSTRAK.............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................... 5
D. Metodologi Penelitian..................................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka............................................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan..................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Wacana…..………………………..................................11
B. Pengertian Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk..................................16
C. Pengertian Tabloid dan Rubrik...................................................................... 18
D. Pengertian Nikah………………………………………………………….... 19
E. Pengertian Nikah Muda ................................................................................. 22
F. UUD. Pernikahan............................................................................................ 24
BAB III GAMBARAN UMUM TABLOID IBADAH
A. Sejarah Tabloid Ibadah.................................................................................. 26
B. Profil Tabloid Ibadah..................................................................................... 28
vi
C. Susunan Redaksi Tabloid Ibadah................................................................... 31
D. Macam-macam Rubrik di Tabloid Ibadah..................................................... 33
E. Rubrik Islamika.............................................................................................. 36
BAB IV ANALISIS PLUS-MINUS NIKAH MUDA DALAM RUBRIK
ISLAMIKA
A. Temuan Data
1. Data Analisis Teks Rubrik Islamika “Plus-Minus Nikah Muda”
a. Tematik............................................................................................. 39
b. Skematik............................................................................................ 42
c. Semantik............................................................................................ 44
d. Sintaksis............................................................................................. 47
e. Stilistik............................................................................................... 49
f. Retoris................................................................................................ 51
2. Kerangka Kognisi Sosial.......................................................................... 52
3. Kerangka Data Konteks Sosial................................................................ 54
a. Analisis Data Dilihat Melalui Konteks Sosial.................................... 54
b. Analisis Data Berdasarkan Pengalaman............................................. 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 61
B. Saran............................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1................................................................................... 17
Tabel 3.1................................................................................... 31
Tabel 4.1................................................................................... 40
Tabel 4.2................................................................................... 43
Tabel 4.3................................................................................... 45
Tabel 4.4................................................................................... 48
Tabel 4.5................................................................................... 50
Tabel 4.6................................................................................... 51
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena Sosial Pernikahan Usia Anak di Indonesia.Pernikahan usia anak
atau lebih dikenal dengan istilah pernikahan di bawah umur merupakan salah satu
fenomena sosial yang banyak terjadi diberbagai tempat di tanah air, baik di
perkotaan maupun di perdesaan. Setelah menikah seorang gadis di desa sudah
harus meninggalkan semua aktivitasnya dan hanya mengurusi rumah tangganya,
begitu pula suaminya di tuntut lebih memiliki tanggung jawab karena harus
mencari nafkah.
Namun secara umum, perkawinan usia anak ini tidak terlepas dari
beberapa faktor yang memengaruhi.Menurut Hadi Supeno, ada tiga faktor
atau sinyalemen ini yaitu: Tradisi lama yang sudah turun temurun yang
menganggap perkawinan pada usia anak-anak sebagai suatu hal yang wajar.
Dalam masyarakat Indonesia, bila anak gadisnya tidak segera memperoleh jodoh,
orang tua merasa malu karena anak gadisnya belum menikah.
Budaya eksploitatif terhadap anak, yang membuat anak tidak berdaya
menghadapi kehendak orang dewasa, baik orang tuanya yang menginginkan
perkawinan itu, maupun orang yang mengawini. Ada yang mengeksploitasi anak
atas nama ekonomi atau materi, ada yang karena gengsi atau harga diri bisa
mengawinkan anaknya dengan orang yang dianggap terpandang tanpa
1
2
memperdulikan apakah calon suami anaknya sudah beristri atau belum, apakah
anak perempuannya sudah siap secara fisik, mental dan sosial ataukah belum. Ada
yang mengeksploitasi anak karena mental hedonis, mencari kesenangan pada
banyak hal termasuk poligami dengan anak-anak di bawah umur. Ada pula yang
karena kelainan mental, pedophilis. Alasan lain bahkan mengeksploitasi anak atas
nama agama, walaupun banyak tokoh agama telah tegas menyatakan bahwa
perkawinan pada usia anak bukanlah ajaran agama, terutama apabila diklaim
sebagai bagian dari sunah Nabi saw.1
Namun seiring perkembangan zaman, pandangan masyarakat justru
sebaliknya. Arus global yang semakin berkembang membuat pandangan
masyarakat berubah. Sekarang banyak orang yang menganggap apabila ada yang
menikah diusia muda menjadi suatu hal yang tabu. Bahkan ada yang beranggapan
menghancurkan masa depan wanita dan menghalangi wanita untuk mendapatkan
wawasan yang lebih luas. Karena banyak anak perempuan yang tidak melanjutkan
pendidikannya setelah menikah karena sudah sibuk mengurus anak-anaknya.
Sehingga sekarang banyak yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan
setinggi-tingginya dan mengejar cita-citanya terlebih dahulu baru menikah.
Pernikahan itu merupakan salah satu cara untuk menjalankan romantika
kehidupan yang baik, menciptakan keturunan yang aman dan mendidik generasi
muda islam yang tangguh. Pernikahan juga merupakan cara yang tepat untuk
menyempurnakan agama dan menjaga diri dari perbuatan zina.menikah
merupakan salah satu fitrah manusia dan erat kaitannya dengan hukum-hukum di
1
http://www.referensimakalah.com/2011/08/pernikahan-dini-di-indonesia_1271.html
1
3
dunia ini. Oleh karena itu apabila ada yang menunda-nunda pernikahan itu bisa
menghalangi fitrah sendiri.
Menurut hukum islam terdapat beberapa definisi “perkawinan menurut
syara’ yaitu akad yang ditetapkan syara’ untuk membolehkan bersenang-senang
antara laki-laki dengan perempuan dan menghalalkan bersenang-senangnya
perempuan dengan laki-laki”.2
Dalam pengertian diatas perkawinan ini
mengandung aspek akibat hukum dan apabila melakukan pernikahan kita akan
mendapatkan hak dan kewajiban dan bertujuan mengadakaan hubungan pergaulan
yang saling tolong menolong. Karena perkawinan merupakan pelaksanaan agama
maka di dalamnya terdapat maksud dan tujuan untuk mengharapkan kerihoan
Allah SWT.3 Pemerintah juga sekarang menganjurkan usia baik untuk menikah
pada wanita 21 tahun sedangkan pria 25 tahun. Itu untuk menekan angka
pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak. Dan untuk
terciptanya sebuah keluarga kecil yang sejahtera.
Dalam hal ini media adalah salah satu sumber informasi yang menyajikan
berita mengenai penikahan muda yaitu Tabloid Ibadah yang kontennya islami dan
Tabloid ini dibuat sebagai media yang menyuarakan bagaimana orang islam
menjalankan syariat dengan baik, berkaitan dengan ekonomi syariah (bagaimana
kita berdagang secara syariah). Dengan semangat islami, Tabloid Ibadah
mengajak para pembaca untuk berprilaku islami dan menjalankan syariat islam
dengan baik, dan begitu pula bisa berdagang secara syariah. Nilai-nilai Islam yang
universal (rahmatan lil alamin) membawa pesan untuk menghindari perselisihan
2
Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta:Kencana 2010) h. 8
3
Ibid., h. 10
1
4
yang disebabkan oleh masalah yang kecil, yang justru menjadi khazanah dalam
keberagaman. Tabloid ini disajikan dalam bentuk cetak, dan hadir menyapa
masyarakat dan komunitas yang berlangganan dalam frekuensi 2 minggu sekali.
Dan dalam Tabloid ini terdapat rubrik yang berjudul Plus-Minus nikah muda.
Penulis mengambil wacana ini karena sekarang banyak yang melaksanakan nikah
diusia muda, jadi penulis rasa fenomena ini bisa menjadi menarik untuk di teliti
lebih lanjut.
Oleh karena itu, melihat pentingnya isi rubrik di media massa ini terhadap
masyarakat, maka penulis mencoba mengangkat judul sripsi “Analisis Wacana
Plus-Minus Nikah Muda dalam Tabloid Ibadah”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penelitian ini di batasi pada Rubrik Islamika yang berjudul “PlusMinus Nikah Muda” ini adalah fenomena sosial yang banyak terjadi di
kalangan masyarakat yang perlu dijelaskan kembali dan memberikan
solusi yang ada dalam Tabloid Ibadah pada edisi Minggu I-II Maret 2012
adalah “Plus-Minus Nikah Muda”.
2. Perumusan Masalah
Sedangkan perumusan masalah yang akan diangkat oleh penulis
adalah:
a. Bagaimana konstruksi wacana yang disajikan oleh Rubrik Islamika di
Tabloid Ibadah?
1
5
b. Bagaimana kognisi sosial dari Rubrik Islamika Plus-Minus Nikah
Muda di Tabloid Ibadah?
c. Bagaimana konteks sosial dari Rubrik Islamika Plus-Minus Nikah
Muda?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitaian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui konstruksi wacana yang disajikan oleh Tabloid Ibadah.
b. Untuk mengetahui kognisi sosial dari Rubrik Islamika Plus-Minus Nikah
Muda
c. Untuk mengetahui konteks sosial dari Plus-Minus Nikah Muda.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:
a. Manfaat Akademis
Untuk memperkaya Ilmu Komunikasi di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi
tentang
dakwah
melalui
media
massa
Islam
serta
mengembangkan kajian dakwah tentang media, serta memberikan
pengetahuan yaitu analisis wacana sebagai sebuah metode penelitian
dalam analisis teks media khususnya majalah.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sebuah pilihan
kepada pembaca muslim dalam memilih bacaan yang bermanfaat dan
informasi yang penting kepada masyarakat. Agar lebih mengerti dan bisa
mengambil keputusan dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga
1
6
menggabungkan antara teori dan praktek secara analisis, sehingga didapat
kesimpulan bahwa analisis wacana mampu menjadi praktek penelitian
media massa.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada wacana “Plus-Minus Nikah Muda” di
Rubrik Islamika yang ada di Tabloid Ibadah. Dalam penelitian ini bukan hanya
ingin mengetahui bagaimana isi teks media, tapi juga bagaimana pesan tersebut
disampaikan. Maka penelitian ini lebih pada pendekatan kualitatif, dengan
menggunakan analisis wacana yang merupakan salah satu alternatif lain akibat
keterbatasan dari analisis isi. Jika analisis isi konvensional pada umumnya hanya
dapat digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat nyata
(manifest), sedangkan analisis wacana lebih memfokuskan pada pesan yang
tersembunyi (laten). Yang menjadi titik perhatian bukan pesan (massage) tetapi
juga makna.4 Jika analisis isi hanya dapat mempertimbangkan “apa” (what) tetapi
tidak dapat menyelidiki “bagaimana seseorang mengatakannya (how). Dalam
konteks ini, yang penting bukan hanya yang diucapkan atau dianggap penting oleh
komunikator, melainkan bagaimana cara komunikator mengungkapkannya.5
Analis wacana secara teoritis memiliki prinsip yang hampir sama dengan
beberapa pendekatan metodologis, seperti analisis struktural. Dapat dilihat dari
beberapa ciri analisis struktural yang ada kesamaan tujuan dengan analisis
4
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,(Yogyakarta: PT. LkiS
Printing Cemerlang), 2001, h. 20-21
5
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif:Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm
151-152
1
7
wacana.6 Dasar analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana
merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengendalikan interpretasi dan
penafsiran peneliti. Oleh karena itu, dalam proses kerjanya, anlisis wacana tidak
memerlukan lembar koding yang mengambil beberapa item atau turunan dari
konsep tertentu.7
Metode penelitian analisis wacana yang akan dipakai dalam penelitian ini
adalah model Teun A. van Dijk. Sebenarnya ada beberapa model analisis wacana
yang diperkenalkan oleh para ahli, diantaranya model Theo van Leeuwen, Sara
Mills, dan lainnya. Tetapi pada penelitian ini lebih memilih model Teun A. van
Dijk karena model van Dijk yang paling banyak dipakai. Model ini mengolaborasi
elemen-elemen wacana sehingga bisa diaplikasikan secara praktis. Analisis
wacana van Dijk sering disebut sebagai “kognisi sosial”. Karena menurut Van
Dijk, penelitian atas wacana tidak hanya didasarkan pada analisis teks saja, teks
adalah hasil dari suatu praktik produksi yang harus diamati juga. Ia melihat suatu
wacana terdiri dari berbagai struktur atau tingkatan, yang masing-masing bagian
saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan, yakni:
Pertama, struktur makro yang merupakan makna global/umum dari suatu
teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam
suatu berita.
6
Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif:Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke
Arah Penguasaan Model Aplikasi,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm 152-153
7
Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2006, hlm 70
1
8
Kedua, superstruktur yang merupakan struktur wacana yang berhubungan
dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam
berita secara utuh.
Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari
bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase,
dan gambar. Dan pada penelitian ini hanya akan menggunakan seluruh elemen
wacana yaitu struktur mikro, makro dan superstruktur.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan
pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah maupun perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut pengamatan penulis dari hasil
observasi yang telah penulis lakukan sampai saat ini tidak menemukan adanya
judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan dan perbedaan antara judul
penulis dengan judul sebelumnya yaitu:
1. Skripsi tahun 2004 membahas tentang Analisis Wacana Rubik Ruhaniat
pada Majalah Tarbawi (Edisi 85-88 tahun 2004) karya Ahmad Yani
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam tahun 2004 Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut
untuk mendapatkan gelar S1.
2. Pada skripsi tahun 2006 Analisis Wacana Pesan Dakwah Melalui Filem
Koran Gondrong karya Lisa Badaria Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2006 Universitas
Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut untuk mendapatkan gelar S1.
1
9
3. Pada tahun 2012 Analisis Wacana Rubrik telematika Majalah Insani Edisi
2004-2005 karya Diah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2012 Universitas Islam Negeri
Jakarta, skripsi tersebut untuk mendapatkan gelar S1.
4. Pada skripsi tahun 2009 Analisis Wacana Rubrik Refleksi Majalah
MataAir Edisi September-November 2008 karya Heri Andrian Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
tahun 2009 Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut untuk
mendapatkan gelar S1.
Sedangkan saya menganalisa tentang “Plus-Minus Nikah Muda” dalam
Tabloid Ibadah. Penulis memilih judul tersebut karena belum ada yang
menganalisa mengenai masalah itu. Maka penulis tertarik untuk meneliti isi rubrik
islamika yang ada di tabloid ibadah dalam bentuk analisis wacana. Karena
Tabloid Ibadah berbeda dengan Tabloid lainnya. Salah satu perbedaannya yaitu
dari segi pengambilan nama Tabloid yang sudah umum didengar oleh khalayak
yaitu Ibadah. Dari segi isi, Tabloid tersebut mengangkat hal-hal yang biasa terjadi
di kalangan masyarakat yang mungkin masih ada yang belum mengerti. Dari segi
ekonomi, majalah tersebut berorientasi untuk kemaslahatan umat dengan harga
yang bisa dijangkau oleh semua kalangan.
F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian teratur secara sistematis, laporan ini terbagi menjadi lima
bab, sistematikanya adalah sebagai berikut:
1
10
Bab I Pendahuluan
Isinya latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Yang terdiri dari analisis wacana Model Teun A. Van Dijk, pengertian
Analisis, Macam-macam Analisis Tabloid, Rubrik, Nikah, Nikah Muda dan UUD
Pernikahan.
Bab III Gambaran Umum Tabloid Ibadah
Terdiri dari sejarah berdirinya Tabloid Ibadah. Visi, misi dan tujuan
Tabloid Ibadah. Rubrikasi Tabloid Ibadah. Struktur redaksi Tabloid Ibadah dan
sekilas tentang rubrik islamika.
Bab IV Analisis Data pada Rubrik Islamika
Mengenai konstruksi wacana yang disajikan oleh Tabloid Ibadah, konteks
sosial dari Rubrik Plus-Minus Nikah Muda dan contoh menikah muda
berdasarkan pengalaman.
Bab V Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan saran, serta diakhiri dengan daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1) Pengertian Analisis Wacana
Analisis
Analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih
mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau
pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari
seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data
tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan polapola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan
diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Macam-macam Analisis
a. Analisis isi pesan (content analisis)
Analisis isi pesan adalah suatu tahap dari pemrosesan informasi
yang menyangkut isi-isi komunikasi yang di transformasikan melalui
aplikasi yang sistematik dan objektif menurut ketentuan kategorisasi ke
dalam data yang dapat diinterpretasi dan di bandingkan.1
b. Analisis domain
Digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara
umum atau ditingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek
1
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta:ANDI
Yogyakarta), 2004, h.164
11
12
penelitian tersebut. Analisis domain ini amat terkenal sebaagai tehnik yang
dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Maksudnya adalah
analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran
seutuhnya dari objek yang diteliti tanpa harus diperinci secara detail unsurunsur yang ada dalam keutuhan objek penelitian tersebut.2
Dalam hubungan bagaiamana peneliti menggunakan Teknik
Analisi domain, ada enam langkah yang saling berhubungan, sebagai
berikut:
1. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi
informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian peneliti di
lapangan.
2. Menyiapkan kerja aanalisis domain.
3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti di
lapangan.
4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari
domain tertentu yang sesuai dengan suatu pola hubungan semantik.
5. Menyusun pertanyaan-pertanyaan stuktural untuk masing-masing
domain.
6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada.3
c. Analisis taksonomik
Secara keseluruhan, teknik taksonomik menggunakan “pendekatan
non kontras antara elemen”. Teknik ini terfokus pada domain-domain
2
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: AUP), 2001, h. 293.
3
Sanipah Faisal, Penelian Kualitatif, (Malang: YA3 Malang), 1990, h. 97
12
13
tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta
bagian –bagian yang lebih khusus dan terperinci yang umumnya
merupakan rumpun yang memiliki kesamaan.4
d. Analisis Komponensial
Analisis
menggunakan
ini
berbeda
“pendekatan
dengan
non
Analisis
kontras
antar
Taksonomi
elemen”.
yang
Analisis
komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan mudah
dilakukan karena menggunakan “pendekatan kontras antar elemen”.
Analisis Kompensional digunakan dalam analisis kualitatif untuk
menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang
kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk
dianalisis secara lebih terperinci.5
e. Analisis Komparatif Konstan
Analisis ini adalah yang paling ekstrim menetapkan strategi
analisis deskriptif. Dikatakan ekstrim karena teknik ini betul-betul
menerapkan logika induktif dalam analisisnya, hal tersebut jarang kita
jumpai dalam penelitian-penelitian sosial. Esensinya bahwa Analisis
Komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan
kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersbut
dan dilakukan secara terus-menerus sepanjang penelitian itu dilakukan.6
4
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis Dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada),2003, h. 90
5
Ibid., h. 95.
6
Ibid., h. 100-101
13
14
Wacana
Wacana sebagai satuan bahasa tertinggi atau terbesar adalah (gagasan,
ide, konsep, dan sebagainya) yang lengkap dan utuh. Maksudnya, dengan lengkap
dan utuh itu orang tidak merasakan adanya informasi yang kurang dari wacana itu.
Kalau wacana itu berupa berita langsung, berita ringan, maupun berita kisah,
maka di dalamnya sudah terangkum semua unsur yang harus ada dalam berita,
yakni unsur what, who, where, when, why, dan how. Jadi dengan kata lain,
wacana adalah sebuah karangan utuh dan lengkap.7
Pembahasan wacana pada segi lain adalah membahas bahasa dan tuturan
itu harus di dalam rangkaian kesatuan situasi penggunaan yang utuh. Di sini,
makna suatu bahasa berada pada rangkaian konteks dan situasi, seperti yang
dikemukakan oleh Firth “language as only meaningful in its context of situation”.
oleh karena itu, ia berpendapat bahwa pembahasan terhadap hubungan antara
konteks-konteks yang terdapat di dalam teks.
Berdasarkan level konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain
umum dari semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai
makna dan mempunyai efek dalam dunia nyata. Sementara dalam konteks
penggunaannya,
wacana
berarti
sekumpulan
pernyataan
yang
dapat
dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu. Pengertian ini menekankan
pada upaya untuk mengidentifikasi struktur tertentu dalam wacana, yaitu
kelompok ujaran yang diatur dengan suatu cara tertentu, misalnya wacana
imperialisme
7
dan
wacana
feminisme.
Sedangkan
dilihat
Abdul Chaer, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Rineka Cipta), 2010, h. 34.
14
dari
metode
15
penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan
sejumlah pernyataan.8
2) Analisis Wacana
Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak
disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Maupun ada gradasi besar dari
berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan
studi mengenai bahasa/pemakaian bahasa. Paling tidak ada tiga pandangan
mengenai bahasa dalam analisis wacana, yaitu :
a)
Pandangan oleh kaum positivisme-empiris
b)
Pandangan disebut sebagai pandangan konstruktivisme
c)
Pandangan disebut sebagai pandangan kritis.9
Dalam Pandangan Mills (1994) analisis wacana merupakan sebuah reaksi
terhadap bentuk linguistik tradisional yang bersifat formal (linguistik struktural).
Linguistik tradisional ini memfokuskan kajiannya pada pilihan unit-unit dan
struktur-struktur
kalimat
tanpa
memperhatikan
analisis
bahasa
dalam
penggunaanya. Berbeda dari linguistik tradisional, analisis wacana justru lebih
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan struktur pada level kalimat,
misalnya hubungan ketatabahasaan (gramatika) seperti subjek-kata kerja-objek,
sampai pada level yang lebih luas daipada teks. Bagi teks tertulis, analisis wacana
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2006, h. 10-11
9
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,(Yogyakarta: PT. LkiS
Printing Cemerlang), 2001, h.4-6
15
16
juga bertujuan untuk menemukan unit-unit hierarkis yang membentuk suatu
struktur diskursif.10
3) Analisis Wacana Teori Van Dijk
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan
dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang paling
banyak dipakai. Model yang digunakan oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai
“kognisi sosial”. Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya
didasarkan atas anlisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik
produksi yang harus juga diamati. Sehingga kita mempeoleh suatu pengetahuan
kenapa teks bisa semacam itu.
Oleh karena itu, penelitian mengenai wacana tidak bisa mengeksekusi
seakan-akan teks adalah bidang yang kosong, sebaliknya ia adalah bagian kecil
dari struktur besar masyarakat. Pendekatan yang dikenal sebagai kognisi sosial ini
membantu memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses yang
kompleks tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan.
Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks.
Contohnya dapat dilihat dari percakapan sehari-hari, wawancara kerja, rapat
pengurus, debat di parlemen, propaganda politik, periklanan, artikel ilmiah,
editorial, berita, foto, film dan sebagainya. Gambaran teks yang demikian itu
bermakna dua, yaitu:
a. Secara
umum
menunjukkan
bagaimana
kognisi/
kesadaran
mental
masyarakat di Barat bekerja. Mereka semua tidak sadar bagaimana pikiran
10
Ibid., h.13
16
17
mereka diliputi oleh pikiran-pikiran yang rasis, dan tanpa sadar memandang
rendah, memandang berbeda terhadap kelompok minoritas.
b. Menggambarkan bagaimana wacanarasialisme ini diperkuat dan dimapankan
dalam teks media. Bagaimana media menempatkan rasialisme itu sehingga
tampak sebagai suatu kewajaran.11
Van Dijk membuat kerangka analisis wacana seperti digambarkan pada tabel 2.1
berikut:
Elemen Wacana Van Dijk
Tabel 2.1
Struktur
Wacana
Hal yang Diamati
Struktur
Makro
Super
struktur
Struktur
Mikro
Elemen
Tematik
Topik
(Apa yang dikatakan?)
Skematik
Skema
(Bagaimana pendapat disusun dan
dirangkai)
Semantik
(Makna yang ingin ditekankan dalam
teks berita )
Sintaksis
(Bagaimana pendapat disampaikan?)
Latar,
detail,
maksud,
peranggapan,
nominalisasi
Bentuk kalimat,
koherensi, kata
ganti
Stilistik
(Pilihan kata apa yang dipakai?)
Leksikon
Retoris
(Bagaimana dan dengan cara apa
penekanan dilakukan?)
11
Ibid., h.221-224
17
Grafis, Metafora
Ekspresi
18
Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan
menggunakan elemen tersebut. Meski terdiri atas berbagai elemen, semua elemen
itu merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama
lainnya.12
A.
Pengertian Tabloid dan Rubrik
Tabloid
Surat kabar ukuran kecil (setengah dr ukuran surat kabar biasa) yg banyak
memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum, surat
kabar sensasi dan surat kabar kuning.13
Rubrik
Rubrik dalam pers adalah “kelompok karangan tulisan atau berita yang
digolongkan atas dasar aspek atau tema tertentu”.14 Ada pula yang mengartikan
bahwa rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik surat
kabar maupun majalah. Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk rencana, surat
pembaca, atau dongeng anak. Selain dalam surat kabar, rubrik juga dibuat dalam
majalah. Misalnya rubrik pengetahuan, arena kecil, atau apa kabar kawan.
Isi rubrik ada yang secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersurat) dan ada yang
tidah secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersirat). Isi rubrik merupakan pokok
masalah yang dibicarakan dalam rubrik. Rubrik memuat isi dan pesan yang akan
disampaikan penulis kepada pembaca. Isi rubrik merupakan hal pokok yang
12
Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2006, h.73-74
13
http://www.artikata.com/arti-181887-tabloid.html
14
Harimurti Kridalaksana, Leksian Komunikasi, (Jakarta:Pradnya Paramita), 1984, h. 89.
18
19
dibahas dalam rubrik. Sementara itu pesan rubrik merupakan anjuran atau nasihat
penulis yang terdapat dalam rubrik yang ditujukan kepada pembaca.15
B.
Pengertian Nikah Muda dan UUD. Pernikahan
1) Pengertian Nikah
Secara etimologi, nikah mempunyai arti mengumpulkan, menggabungkan,
dan menjodohkan, atau bersenggama (Wath’i). Dalam memaknai hakekat nikah
ada ulama yang menyatakan bahwa pengertian hakiki dari nikah dan bersenggama
(wath’i), sedang pengertian nikah sebagai akad merupakan pengertian yang
bersifat majazy. Sementara Imam Syafi’i berpendapat bahwa pengertian hakiki
dari nikah adalah akad, sedang pengertian nikah dalam arti bersenggama (wath’i)
merupakan pengertian yang bersifat majazy.
Definisi yang lain tentang nikah adalah ikatan lahir batin antara seseorang
pria dengan wanita dalam suatu rumah tangga berdasarkan kepada tuntunan
agama. Ada juga yang mengartikan nikah adalah suatu perjanjian atau aqad (ijab
dan qabul) antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menghalalkan hubungan
badaniah sebagaimana suami istri yang sah yang mengandung syarat-syarat dan
rukun-rukun yang ditentukan oleh syariat Islam.
Nikah adalah salah satu sendi pokok pergaulan bermasyarakat. Oleh karna
itu, agama memerintahkan kepada umat-Nya untuk melangsungkan pernikahan
bagi yang sudah mampu, sehingga malapetaka yang diakibatkan oleh perbuatan
terlarang dapat dihindari.
Seperti firman Allah dalam surat :
15
http://murihwidodo.blogspot.com/2012/09/pengertian-rubrik.html
19
20
An-nisa : 3
Artinya:
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”
An- Nur : 32
Artinya:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang
yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba
sahyamu yang perempuan.”
Adapun hadis Nabi Muhammad SAW yang menerangkan masalah ini
adalah hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
“Wahai para pemuda, barang siapa yang mampu untuk menikah maka
menikahlah, karena sesungguhnya menikah itu dapat menundukan pandangan dan
menjaga kemaluan (dari perbuatan zina) dan barang siapa yang tidak mampu
20
21
maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu adalah sebuah penawar.” (HR. alBukhairi dan Muslim)
Hukum asal suatu pernikahan adalah mubah, namun bisa berubah menjadi
sunnah, wajib, makruh dan haram. Perinciannya sebagai mana dibawah ini:
a) Wajib hukumnya menurut jumhur ulama bagi orang yang mampu untuk
menikah dan kuatir akan melakukan perbuatan zina. Alasannya, dia wajib
menjaga dirinya agar terhindar dari perbuatan haram.
b) Haram hukumnya bagi orang yang yakin akan menzalimi dan membawa
mudarat kepada istrinya karna ketidak mampuan memberi nafkah lahir batin.
c) Sunnah hukumnya menurut jumhur ulama bagi yang, apabila tidak menikah,
sanggup menjaga diri untuk tidak melakukan perbuatan haram dan, apabila
menikah, ia yakin tidak menzalimi dan membawa mudarat kepada istrinya. 16
Sayyid Sabiq
mengomentari
“perkawinan
merupakan
salah
satu
sunnatullah yang berlaku pada semua mahluk Tuhan, baik pada manusia, hewan
maupun tumbuh-tumbuhan. Perkawinan merupakan cara yang dipilih Allah
sebagai jalan bagi manusia untuk beranak-pinak, berkembang biak, melestarikan
hidupnya setelah masing-masing pasangan siap melakukan peranannya yang
positif dalam mewujudkan tujuan perkawinan.17
16
Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga,
(Jakarta:Graha Paramuda), 2008, h. 3-6.
17
Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat,(Jakarta:Kencana), 2010, h. 10-11.
21
22
An-Nahl ayat 72:
Artinya:
“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu...”
Islam mengatur manusia dalam hidup berjodoh-jodohan itu melalui
jenjang perkawinan yang ketentuannya dirumuskan dalam wujud aturan-aturan
yang disebut hukum perkawinan dalam.
Hukum Islam juga ditetapkan untuk kesejahteraan umat, baik secara
perorangan maupun secara bermasyarakat, baik untuk hidup di dunia maupun di
akhirat. Islam mengatur keluarga bukan secara garis besar, tetapi sampai
terperinci. Yang demikian ini menunjukan perhatian yang sangat besar terhadap
kesejahteraan keluarga. Keluarga terbentuk melalui perkawinan, karna itu
perkawinan sangat dianjurkan oleh islam bagi yang telah mempunyai
kemampuan.18
Pengertian Nikah Muda (pernikahan dini)
Pengertian pernikahan dini adalah sebuah bentuk ikatan/pernikahan yang
salah satu atau kedua pasangan berusia di bawah 19 tahun atau sedang mengikuti
pendidikan di sekolah menengah atas. Jadi sebuah pernikahan di sebut pernikahan
18
Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat,(Jakarta:Kencana), 2010, h.13-14
22
23
dini, jika kedua atau salah satu pasangan masuk berusia di bawah 19 tahun (masih
berusia remaja).
Pernikahan dini pada remaja pada dasarnya berdampak pada segi fisik
maupun biologis remaja yaitu :
1. Remaja yang hamil akan lebih mudah menderita anemia selagi hamil dan
melahirkan, salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi,
kehilangan kesempatan kesempatan mengecap pendidikan yang lebih tinggi,
interaksi dengan lingkungan teman sebaya menjadi berkurang, sempitnya dia
mendapatkan kesempatan kerja, yang otomatis lebih mengekalkan kemiskinan
(status ekonomi keluarga rendah karena pendidikan yang minim).
2. Dampak bagi anak: Akan melahirkan bayi lahir dengan berat rendah, Sebagai
penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi, Cedera saat lahir, dan
Komplikasi persalinan yang berdampak pada tingginya mortalitas
3. Pernikahan dini merupakan salah satu faktor penyebab tindakan kekerasan
terhadap istri, yang timbul karena tingkat berpikir yang belum matang bagi
pasangan muda tersebut.
4. Kesulitan ekonomi dalam rumah tangga
5. Pengetahuan yang kurang akan lembaga perkawinan
6. Rerelasi yang buruk dengan keluarga.
Walaupun begitu, dalam konteks beberapa budaya, pernikahan dini
bukanlah sebuah masalah, karena pernikahan dini sudah menjadi kebiasaan.
23
24
Tetapi, dalam konsep perkembangan, pernikahan dini akan membawa masalah
psikologis yang besar dikemudian hari karena pernikahan tersebut.19
Batas umur yang tercantum dalam Undang-undang Perkawinan tersebut
bila dikaji lebih lanjut, lebih menitik beratkan pada pertimbangan segi kesehatan.
Hal itu akan jelas dapat dibaca pada penjelasan dari undang-undang tersebut,
bahwa “untuk menjaga kesehatan suami-istri dan keturunan, perlu ditetapkan
batas-batas umur untuk perkawinan”. Dengan kalimat itu nampak bahwa dalam
meletakan batas dalam perkawinan lebih atas dasar pertimbangan kesehatan, daripada mempertimbangkan baik segi psikologis, maupun segi sosialnya. 20
UUD Pernikahan
Dasar Perkawinan
Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.
Pasal 2
(1)
Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaan itu.
(2)
Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Syarat-syarat Perkawinan
19
http://www.referensimakalah.com/2011/08/pernikahan-dini-di-indonesia_1271.html
20
Bimo Walgito, Bimbingan & Konseling Perkawinan, (yogyakarta:Andi), 2004, h.27-28
24
25
Pasal 6
(1)
Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai
(2)
Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21
(dua puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua.
(3)
Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau
dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin
dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih
hidup atau dari orangtua yang mempu menyatakan kehendaknya.
(4)
Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan
tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari
wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan
darah dalam garis keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis
keturunan lurus keatas selam mereka masih hidup dan dalam keadaan
dapat menyatakan kehendaknya.
(5)
Dalam hal ini da perbedaan pendapat aantara orang-orang yang disebut
dalam ayat (2),(3) dan (4) pasal ini, aatau salah seorang atau lebih diantara
mereka tidak menyatakan pendapatnya, mka Pengadilan dalam daerah
hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas
permintaan orang tersebut dapat memberikan izin setelah permintaan
orang tersebut dapat memberikan izin setelah lebih dahulu mendengar
orang-orang tersebut dalam ayat (2),(3) dan (4) pasal ini.
25
26
(6)
Kesatuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku
sepanjang hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu dari
yang bersangkutan tidak menentukan lain.21
21
Aslih Kurniwan, Pedoman Pelaksanaan Akad Nikah dan Beberapa Kasus Perkawinan,
(Jakarta: kementrian agama) h.44-47
26
BAB III
GAMBARAN UMUM TABLOID IBADAH
A. Sejarah Ibadah
Ibadah berdiri sekitar tahun 2010. Tabloid ini terbit dua minggu sekali.
Alasan pertama terbentuknya tabloid ini adalah owner Tabloid Ibadah ingin
mencari sekolah islam yang terbaik untuk anaknya. Untuk mencari sekolah
Islam yg terbaik terutama di Jakarta, ia membutuhkan informasi atau
publikasi mengenai sekolah mana saja yang baik dan dapat memenuhi
kebutuhan pendidikan anaknya, baik umum maupun agama. Oleh karena itu
dia membutuhkan media sebagai salah satu informasinya. Maka lahirlah ide
penerbitan Tabloid Ibadah. Untuk menginformasikan juga kepada orang tua
yang ingin mencarikan sekolah yang Islami untuk anaknya.
Alasan kedua di bentuknya tabloid ibadah ini adalah banyak perusahaanperusahaan besar BUMN yang memiliki semacam peraturan dari pemerintah
untuk menyisihkan sebagian profit perusahaan untuk di anggarkan ke dalam
zakat
perusahaan.
Bagaimana
agar
media
sosialisasi
perusahaan
menuangkan zakatnya tersebut. Oleh karena itu, terbentuklah sebuah tabloid
ibadah yang di buat untuk orang-orang di Indonesia yang muslim yang
sudah bekerja yang rutinitasnya itu-itu saja dan di kejar waktu, sering kali
lupa kapan waktunya shalat, bayar zakat, berbusana muslim yang benar.
Kami menyesuaikan dengan keinginan orang-orang bekerja. Informasi
26
27
mengenai gaya hidup islami yang menjadi rutinitas setiap hari yaitu
mengenai cara shalat, wudhu dan tips-tips dengan tulisan atau kaliamat yang
mudah dimengerti dan di cerna. Karena orang-orang yang sudah bekerja itu
lelah dan pada saat membaca majalah dia membutuhkan suatu hiburan atau
informasi yang apabila dibaca ringan, karena orang yang bekerja sudah lelah
dengan pekerjaannya seharian di kantor. Namun kami juga tidak menggurui,
karena hanya sekedar ingin menyampaikan informasi kepada pembaca.1
Target pasar awal didirikannya Tabloid Ibadah adalah masyarakat
menengah kebawah, karena lebih banyak yang tertarik dengan pembahasanpembahasan yang kami sajikan tentunya dengan harga yang tidak terlalu
mahal. Namun seiring perkembangan ibadah ternyata golongan ke atas
banyak juga yang memerlukan informasi seperti yang di tulis oleh Tabloid
Ibadah. Karena mengusung informasi tentang family dan semua anggota
keluarga bisa membacanya.
Pada umumnya majalah-majalah yang lain cenderung membahas
fashion, politik, gosip, dan lain-lain. Namun Tabloid Ibdah ini mengangkat
konsep tentang keluarga jadi semua informasi yang sangat berguna,
mengenai berbagai macam hal tentang keseharian yang mungkin sering kita
abaikan. Pada bulan Februari 2013, Tabloid Ibadah diubah menjadi Majalah
Ibadah. Perubahan untuk menjadi Majalah karena banyaknya permintaan
dari pembaca yang menghendaki Tabloid Ibadah berubah tampilan menjadi
Majalah Ibadah. Beberapa keunggulan dari majalah adalah memiliki masa
1
Wawancara dengan pihak majalah pada tanggal 14/05/2013
28
edar yang lebih lama yaitu 1 bulan sekali, selain itu dari ketebalan, tampilan
dan warna lebih menarik. Majalah juga lebih bisa bermain space yang
banyak sehingga bisa memanjakan mata agar tidak lelah membacanya.
Semua itu dilakukan untuk memenuhi harapan pelanggan Tabloid Ibadah.
Tabloid ibadah memiliki motto “The Islamic way of life & Sharia
Economic (Gaya Hidup Islami & Ekonomi Syariah)”. Tabloid Ibadah
mengambil motto seperti itu karena menginginkan kita sebagai umat muslim
untuk bergaya hidup yang lebih islami dan menginginkan kita untuk
melakukan transaksi di bank-bank syariah. Namun dalam kehidupan nyata
banyak kita yang masih belum sepenuhnya bergaya hidup islami.
B. Profil Tabloid Ibadah
Nama
: Tabloid Ibadah
Tagline
: The Islamic Way of Life & Sharia Economic
Jenisnya
: Gaya Hidup & Ekonomi - Bisnis
Edisi Pertama
: 7 January 2010
Terbit
: 2 minggu
Definisi
: Tabloid Ibadah adalah sebuah media massa yang
menyajikan
berita dan informasi tentang kegiatan
sehari-hari yang
menggunakan cara islami yang
praktis dan konsep pengembangan ekonomi syariah.
29
Dipublikasikan oleh : PT Media Madani Utama (Member of Business
Review Group)
Alamat
: Pesona Building 1st Floor, Suite 103-105
Jl. Ciputat Raya 20 C, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan 12240
Telfon
: (021) 729 0012 - 13
Fax
: (021) 729 1341
Website
: www.ibadahonline.com
Tujuan
:Untuk membantu orang-orang, terutama pembaca
Muslim yang
ingin meningkatkan ibadahnya,
memahami dan menerapkan nilai-nilai islami dari
hari ke hari dalam setiap kegiatan kehidupan, serta
syariah ekonomi, termasuk:
a) Upaya bisnis dan pembiayaan (pinjaman untuk
bisnis kecil/ modal kerja/ asuransi)
b) Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah
melalui CSR (Corporate Social Responsibility)
atau
PKBL
(Partnership
Program
and
Community Development).
c) Kebutuhan
dasar:
makanan
(produk
kesehatan, rumah dan pendidikan.
halal),
30
d) Kerja, Gaya Hidup, Fashion Muslim
e) Haji, Umrah, dan Wisata Religi
Visi
:Ibadah “mercu suar” dalam mendapatkan informasi
yang akurat mengenai konsep kehidupan yang sesuai
dengan prinsip syariah, perbankan syariah dan
multifinance
syariah,
Peraturan
Pemerintah,
Pandangan dari para Legislatif, Yudikatif maupun
Eksekutif dalam kerangka yang Islami.
Misi
:Ibadah ikut membangun “brand & corporate image”
bagi
dan
sehingga
dapat
meningkatkan
citra
perusahaan untuk memenangkan persaingan yang
makin kompetitif.
Logo Tabloid Ibadah
Dibawah ini adalah tampilan cover Tabloid dan Majalah Ibadah:
31
Tabel 3.1
Gambar
Tabloid
Majalah
C. Susunan Redaksi Majalah Ibadah
Dewan Penasehat
: I. Laksanawan, KH. Ali Mustafa
Ya’kub, Prof. DR. Hj. Tutty Alawiyah
AS, DR. Halim Alamsyah, Ismi
Kushartanto, Ir, MBA, Agustianto,
Cecep Kurnia Sogoz dan Ikhwan
Ridwan
32
Pemimpin Umum/pemimpin Redaksi: M. Lutfi Handayani
Redaktur Ahli
: KH. Mustafa Ya’kub, Prof. DR. Hj.
Tutty Alawiyah AS, Agustianto Yeni
Ismayani, Agus Yuliawan, Sopian
Muhammad dan H. Muhammad Zainal
Aziz, Lc,
Redaktur Pelaksana
: Irvan Zainy
Redaktur Ahli
: KH. Ali Mustafa Ya’kub, Teguh
Budi Rahayu, Miftahur Rozaq, Sarah
Larasati Mantovani
Redaksi
: Abdullah Ummar Fayumi, Irawan
Djoko Nugroho, M. Faridu Ashrih
Editor Bahasa
: Setyowati
Sekretaris Redaksi
: Sarah Larasati Mantovani
Photographer
: Rezha Destiadi dan Muhamad Husni
Artistic & Desain Grafis
: Heri Prabowo dan Doni Hadi
Purnomo
Marketing & Promosi
:Rezki Rochmayani, Geno Ramadhani,
Erdadang, Sukma Aji Winata,
Munanti dan Sintia Larasati
Sri
33
Keuangan
: Wiwi Widyanti
Sirkulasi & Langganan
: Hasbi, Adi Irawan dan Saipul Akbar
D. Rubrik
Rubrik adalah bagian-bagian dalam sebuah majalah atau surat kabar
lainnya. Dalam Majalah Ibadah terdapat beberapa macam rubrik yaitu :
1) Kajian Utama
2) Ekonomi Syariah (PKES & IAEI)
3) Bisnis Syariah
4) Kilas Berita
5) Dunia Islam
6) Islamika
7) Qur’an Solution
8) Konsultasi
9) Karakter ala Rasulullah
10) Khazanah
11) Profil Executive
12) Sosok
34
13) Galery
14) Motivasi
15) Jendela Kehidupan
16) Fenomena
17) Fashion & Beauty
18) Muslimah Modern
19) Dapur Muslim
20) Info Produk
21) Produk Halal
22) UKM & CSR
23) Pendidikan
24) Rohis
25) Umrah & Haji
26) Resensi Buku
27) Star Muslim
28) Renungan Hati
Dari rubrik-rubrik di atas, yang paling banyak peminatnya adalah
rubrik Islamika, Qur’an Solution, Fashion & Beauty, Muslimah Modern dan
35
Dapur Muslim. Ini adalah menurut data dari hasil survei Tabloid Ibadah di
tahun 2012.
Rubrik Islamika memberikan informasi yang utuh, mendalam,
moderat dan mencerdaskan mengenai tema-tema keislaman; meliputi
permasalahan keimanan, fikih, tasawuf, akhlak, sejarah Islam, psikologi
Islam, sosiologi islam, ekonomi islam, politik Islam dan lain sebagainya.
Termasuk juga mengkaji tentang isu-isu kontroversial yang sedang aktual
dibicarakan. Namun cara penyampaiannya itu tidak menggurui. Sehingga
banyak yang tertarik untuk membacanya.
Qur’an solution membahas atau menjawab pertanyaan orang. Dan
pembahasannya bagus dan memandang kehidupan dari al-qur’an dan
Hadist. Kita disini bekerja sama dengan beberapa ustad yang sesuai dengan
visi dan misi kita sehingga jawaban untuk pertanyaan dari masyarakat pun
juga sesuai.
Fashion & Beauty membahas tentang gaya berpakaian dan cara
agar tampil cantik dan trendy. Tentunya itu semua masih sesuai dengan
syari’at islam. Muslimah Modern adalah pembahasan tentang baju muslim
dan gaya-gaya berhijab yang modern agar tetap bisa bergaya modern
walaupun menggunakan jilbab.
Dapur Muslim ini membahas mengenai makanan dan munuman
yang halal dan di jelaskan juga mengenai cara membuatnya. Sehingga bisa
di praktekan langsung dirumah. Itulah penjelasan beberapa rubrik yang
menjadi favorit para pembaca.
36
E. Rubrik Islamika
Rubrik Islamika adalah salah satu rubrik yang ada dalam majalah
ibadah. Dalam rubrik islamika membahas berbagai macam yang ada di
kehidupan kita sehari-hari yang islami dimana masih banyak yang ragu dan
mungkin belum tahu, misalnya mengenai plus-minus nikah muda, success
story pendidikan Islam, menggali nilai-nilai Isra’ Mi’raj dan zakat
mendatangkan berkah dan menghapus dosa. Lalu dalam rubrik islamika
berita ini di kemas dengan sebaik mungkin, dengan menggunakan bahasa
yang bisa di mengerti oleh orang banyak. Dalam rubrik islamika ini ada juga
hadist dan pesan-pesan Rasulullah SAW yang mungkin masih ada yang
tidak tahu dan dengan membaca rubrik islamika ini menjadi tahu hukum
islamnya. Dan setiap pembahasan dalam rubrik islamika ini selalu ada ayat
yang menerangkan tentang peristiwa tersebut.
Kalau menurut Bapak Umar fayumi Rubrik Islamika adalah untuk
memberikan informasi yang utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan
seputar tema-tema keislaman; meliputi permasalahan keimanan, fikih,
tasawuf, akhlak, sejarah Islam, psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi
islam, politik Islam dan lain sebagainya. Termasuk juga mengkaji tentang
isu-isu kontroversial yang sedang aktual dibicarakan. Adapun keunikan dari
tulisan yang dimuat dalam rubrik ini adalah cara penyajiannya yang tidak
menggurui, menyampaikan perdebatan dan perbedaan pendapat secara
37
berimbang dan oyektif, tidak memberikan “klaim kebenaran” secara
sepihak, pembahasannya lebih mengarah kepada pemetaan dan analisa
masalah, disampaikan dengan gaya penuturan yang mengalir, ringan,
“sejuk” dan “bersahabat”.
Tujuannya adalah untuk memberikan pilihan-pilihan kepada
pembaca, sehingga kesimpulan dan keputusan akhirnya dikembalikan
sepenuhnya kepada pembaca. Yang terpenting bagi redaksi adalah
memberikan “peta” argumentasi sekaligus landasan ilmiah dan amaliah
yang kuat bagi setiap pilihan yang ada, sehingga pembaca lebih
berkesempatan untuk membuat pilihan sikap secara cerdas, dewasa dan
bertanggungjawab, ditambah lagi tanpa “menyalah-nyalahkan” pihak lain
yang berbeda pandangan dengannya.
Memilih konten yang menjadi isi pada rubrik Islamika dengan cara
Pertama, penulis sebisa mungkin membidik permasalahan yang krusial dan
sedang hangat dibicarakan publik. Kedua, penulis mengangkat masalahmasalah keislaman yang berkaitan erat dengan problematika umat dan
masalah kehidupan sehari-hari. Ketiga, mencari wacana-wacana dan
gagasan-gagasan penyegaran untuk membuka ruang pemahaman dan
semangat pergerakan (keislaman) baru yang mencerahkan dan solutif bagi
umat.
Plus-Minus nikah muda salah satu isi dari Rubrik Islamika dan
penulis memilih pembahasan tersebut karena pada waktu itu topik seputar
fenomena pernikahan dini dan problematikanya sedang gencar dibicarakan
orang. Salah satunya dipicu oleh mencuatnya kasus Syek Puji. Karena itu
38
saya bermaksud menghadirkan kajian yang utuh, mendalam dan arif tentang
tema tersebut. Tujuannya ya itu tadi, agar pembaca terbantu mendapatkan
“peta” kajian yang mencerdaskan dan solutif.
Namun dalam hal penulisan rubrik Islamika juga terdapat beberapa
kendala dari penulis islamika tersebut, yaitu “Kendala terbesarnya adalah
mewaspadai agar jangan sampai saya terjebak dalam alam pikiran saya
sendiri, saya harus seterbuka mungkin, berusaha independen dan oyektif.
Termasuk kesulitan terbesar yang saya hadapi adalah bagaimana sebisa
mungkin menghindari kemungkinan salah paham dari pembaca; sehingga
jangan sampai tulisan itu justeru akan berpengaruh buruk baginya,
bukannya berpengaruh positif sebagaimana yang saya kehendaki dari
menuliskan itu. Saya kira itu merupakan beban berat dari rasa
tanggungjawab dan sikap amanah keilmuan setiap penulis. Jadi, ketika
hendak menuliskan tentang satu tema, ya gagasan dasarnya harus jelas, gaya
bahasanya juga harus bisa menyentuh pikiran (logika) dan perasaan
(psikologi) pembaca, sehingga tujuan dari penulisan itu bisa sampai, berefek
positif,
dan dapat diimplementasikan dengan baik dan benar dalam
kehidupan nyata.
27
Bab IV
Analisis Data Plus-Minus Nikah Muda
Dalam Rubrik Islamika
A.
Temuan Data
Dengan menggunakan kerangka analisis wacana Teun Van Dijk, penulis
menganalisis teks, kognisi sosial, konteks sosial. Sebelum menganalisis data
penulis memaparkan terlebih dahulu temuan data dengan cara mengambil datadata yang berkaitan dengan hal-hal yang akan di teliti pada rubrik islamika “PlusMinus Nikah Muda” di Rubrik Islamika.
1. Data Analisis Teks Rubrik Islamika “Plus-Minus Nikah Muda”
Dalam analisis teks, penulis memfokuskan pada strategi wacana serta teknik
penulisan yang dipakai, dengan cara menguraikan struktur makro, superstruktur,
dan struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik, sintaksis,
stilistik dan retoris.
a. Tematik
Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum suatu teks.1 Bisa
disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu
teks. Bisa menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan
atau penulis dalam beritanya.2 Hal yang diamati disini adalah tema atau
topik yang disampaikan redaksi Tabloid ibadah dalam rubrik Islamika
1
Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LkiS),, 2001,
h.229
2
Nur Azhima. Analisis Wacana Rubrik Motivasi pada Majalah Gontor edisi Maret Mei
dan September 2012. (Jakarta),, 2013, h.44
39
40
melalui tulisannya, topik menggambarkan tema umum dari suatu teks
berita topik ini akan di dukung oleh satu subtopik lain yang saling
mendukung terbentuknya topik umum.3
Tabel 4.1
Hal Yang Diamati
Tema
atau
Temuan Data
Topik Hidup adalah pilihan. Dan pilihan terbaik adalah yang
yang di kedepankan paling mudah dan memudahkan.’Aisyah ra. berkata,
dalam
suatu
teks “Rasulullah SAW tidak pernah dihadapkan pada dua
dalam artikel yang pilihan kecuali beliau mengambil yang paling mudah
terdapat
dalam dan memudahkan selama itu bukan perbuatan nista
Rubrik Islamika di atau dosa.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)
Majalah Ibadah.
Analisis Tabel 4.1
Setiap manusia dalam hidup di dunia ini selalu dihapkan dengan
pilihan-pilihan yang mengharuskan kita untuk memilih. Misalnya dalam
menentukan pekerjaan sampai pasangan hidup Namun setiap dihadapkan
dengan pilihan kita pun binggung untuk memilih yang mana yang
sekiranya bisa menjadi yang terbaik untuk kita kedepannya.
Tetapi Allah SWT selalu memberikan petuntujuk kepada hambaNya. Dalam hidup ini kebenaran tidak selalu mutlak, karena kebenaran
yang mutlak hanya ada dalam Al-Qur’an dan Hadist.
3
Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LkiS),, 2001,,
h.230
40
41
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi
Waqqash, Rasulullah SAW bersabda :
“Di antara kebahagiaan manusia adalah menentukan pilihannya dengan
Allah SWT dan di antara kebahagiaan manusia adalah keridhoan-Nya pada
apa yang Allah SWT tentukan. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia
adalah ia meninggalkan Allah SWT dalam pilihannya. Dan di antara tanda
kesengsaraan manusia adalah kemarahan-Nya pada apa yang Allah
tetapkan atas dirinya” (HR. Imam Ahmad).
Hadist di atas menjelaskan bagaimana menentukan pilihan yang
baik dan benar agar membawa kebahagian dan memberi peringatan agar
kita tidak salah memilih dan terhindar dari kesengsaraan. Dan Allah
menginginkan agar manusia dalam memilih pasangan yang bertaqwa
kepada Allah SWT.
Namun menurut penulis apabila dalam memilih pasangan hidup
tidak bisa sembarangan dan meminta kepada Allah diberikan pasangan
hidup yang baik. Kita juga harus mengenal karakter pasangan hidup dan
yang pa;ling penting adalah mengenai Agamanya. Karena kita yang akan
menjalani kehidupan rumah tangga dan pastinya setiap orang ingin
menikah sekali untuk selamanya.
Dan pilihan untuk menikah muda itu adalah salah satu pilihan yang
mudah bagi yang benar-benar siap dan akan menjadi pilihan yang sulit
bagi yang belum siap. Jadi semua pilihan itu tergantung kepada kita yang
akan menjalani.
41
42
b. Skematik
Elemen
ini
menunjukan
bagaiamana
bagian-bagian
dari
pendahuluan sampai akhir, dalam teks disusun dan diurutkan hingga
membentuk kesatuan arti.4 Ada dua kategori skema besar yang dianalisis
yaitu:
Summary, yang umumnya ditandai dua elemen, yakni judul dan
lead elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang paling penting,
judul dan lead umumnya menunjukan tema yang ingin ditampilkan oleh
wartawan dan penulis dalam pemberitaannya,
Story, yaitu isi berita secara keseluruhan, bisa berupa situasi yaitu
proses atau jalannya peristiwa dan bisa juga komentar yang ditampilkan
dalam teks.
4
Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LkiS),, 2001,,
h. 232
42
43
Tabel 4.2
Hal yang diamati
Elemen
Temuan data
ini Segera menikah di usia muda atau menundanya hingga
menunjukkan
bagaimana
beberapa tahun lagi juga merupakan pilihan. Mana
bagian- yang terbaik, tergantung keadaan dan kondisi masing-
bagian
dari masing orang. Yang paling mudah dan memudahkan
pendahuluan sampai untuk sampai ketujuan pernikahan, itulah pilihan
akhir,
dalam
disusun
dan
teks terbaik.
di
urutkan menjadi satu
kesatuan arti
Terhadap mereka inilah Allah menegaskan bahwa
janganlah mereka itu takut menyegerakan pernikahan
hanya karna belum mampu secara ekonomi. Sebab,
kalaupun mereka itu miskin pada saat hendak menikah,
maka setelah memberanikan diri memasuki pernikahan
nisacaya
Allah
memberikan
jaminan
akan
membimbing dan memberi mereka kecukupan yang
layak (QS. An-Nur, 24:32).
Analisis data Tabel 4.2:
Dari teks pada tabel di atas menjelaskan bahwa sebaiknya kita
jangan mendunda-nunda pernikahan. apabila sudah bertemu jodohnya
maka segeralah menikah. Walaupun awalnya kita tidak memiliki apa-apa
dengan terjadinya pernikahan maka akan ada rezeki yang di berikan Allah.
43
44
Menikah adalah anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Seperti dalam sabda
Rasulullah SAW:
‫ب ﻣَﻦِ ا ْﺳﺘَﻄَﺎ َع‬
ِ ‫ ﯾَﺎ َﻣ ْﻌ َﺸ َﺮ اﻟ ﱠﺸﺒَﺎ‬:‫ ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮْ ُل ﷲِ ص‬:‫َﻋ ِﻦ ا ْﺑ ِﻦ َﻣ ْﺴﻌُﻮْ ٍد ﻗَﺎ َل‬
‫ َو ﻣَﻦْ ﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﺴﺘَﻄِ ْﻊ‬.ِ‫ﺼ ِﺮ َو اَﺣْ ﺼَ ﻦُ ﻟِ ْﻠﻔَﺮْ ج‬
َ َ‫ ﻓَﺎِﻧﱠﮫُ اَﻏَﺾﱡ ﻟِ ْﻠﺒ‬، ْ‫ِﻣ ْﻨ ُﻜ ُﻢ اْﻟﺒَﺎ َءةَ ﻓَ ْﻠﯿَﺘَ َﺰوﱠج‬
.ٌ‫ﻓَ َﻌﻠَ ْﯿ ِﮫ ﺑِﺎﻟﺼﱠﻮْ مِ ﻓَﺎِﻧﱠﮫُ ﻟَﮫُ ِو َﺟﺎء‬
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk
kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih
dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang
siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
sesungguhnya puasa itu bisa menjadi prisai bagi dirnya” (HR. BukhoriMuslim)5
Menurut hadist diatas menegaskan untuk menyegerai menikah.
Namun menurut penulis memang menikah apabila lebih cepat maka lebih
baik, tetapi belum tentu juga setiap pernihakahan yang cepat itu baik. Kita
juga harus lebih mempertimbangkan lebih dalam lagi.
Memang dalam hadist menyuruh kita untuk segera menikah,
namun penulis tidak sependapat dengan hal itu, karena menurut penulis
yang namanya pernikahan itu membutuhkan banyak sekali persiapan dari
mental sampai materi.
c. Semantik
Elemen ini berisi makna yang akan di tekankan dalam teks, elemen
ini terdiri dari latar, detail dan maksud. Latar merupakan elemen wacana
5
http://1001hadits.blogspot.com/2012/01/1-anjuran-menikah-dan-larangan.html
44
45
yang dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu
teks juga bagian berita yang bisa mempengaruhi semantik (arti kata) yang
ingin ditampilkan6
Tabel 4.3
Hal Yang Diamati
Semantik
Temuan Data
Maka, bagi kawula muda yang sudah memiliki baa’ah
makna yang ingin di dalam pengertiannya yang luas, sebaiknya segeralah
tekankan
Rubrik
Nikah
dalam menikah. Sebab, di situlah terdapat kemudahan baginya
Plus-Minus untuk bisa menjaga kemaluan dan pandangan mata dari
Muda
majalah Ibadah.
pada zina dan perbuatan dosa. Dengan berbekal baa’ah yang
dimiliiki tujuan membina rumah tangga seperti yang
diharapkan pun akan dapat diwujudkan secara mudah.
Kebahagiaan dan kemudahan hidup ini akan menjadi
semakin lengkap lagi saat mereka segera dikaruniai
keturunan yang baik.
Analisis data Tabel 4.3:
Dalam Kalimat diatas dijelaskan bahwa sebagai anak muda yang
sudah siap menikah baik secara lahir dan batin, maka segeralah membina
rumah tangga agar semua yang diinginkan bisa berjalan baik dan ketika
diberi keturunan maka lengkaplah sudah kebahagiaannya. Karena yang di
6
Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2009, h.79
45
46
harapkan dari pernikahan adalah keturunan yang berkualitas baik. Yang
mampu menjadi imam (pemimpin) bagi umat yang bertakwa.
Kita sangat dianjurkan untuk menikah seperti yang disebutkan
dalam sebuah hadist dibawah ini:
‫ج اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ص‬
ِ ‫ت اَزْ َوا‬
ِ ْ‫ َﺟﺎ َء َر ْھﻂٌ اِﻟَﻰ ﺑُﯿُﻮ‬:َ‫ﻚ رض ﻗَﺎل‬
ٍ ِ‫ﺲ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟ‬
ٍ َ‫ﻋَﻦْ اَﻧ‬
ُ‫ َو اَﯾْﻦَ ﻧَﺤْ ﻦ‬:‫ ﻓَﻠَﻤﱠﺎ ا ُﺧْ ﺒِﺮُوْ ا َﻛﺎَﻧﱠﮭُ ْﻢ ﺗَﻘَﺎﻟﱡﻮْ ھَﺎ ﻓَﻘَﺎﻟُﻮْ ا‬.‫ﯾَ ْﺴﺎَﻟُﻮْ نَ ﻋَﻦْ ِﻋﺒَﺎ َد ِة اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ص‬
‫ اَﻣﱠﺎ اَﻧَﺎ‬:ْ‫ ﻗَﺎ َل اَ َﺣ ُﺪھُﻢ‬.‫ﻣِﻦَ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ص؟ ﻗَ ْﺪ َﻏﻔَﺮَ ﷲُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَ ﱠﺪ َم ﻣِﻦْ َذ ْﻧﺒِ ِﮫ وَ ﻣَﺎ ﺗَﺄ َ ﱠﺧ َﺮ‬
‫ َو ﻗَﺎ َل‬.‫ وَ ﻗَﺎ َل آ َﺧ ُﺮ اَﻧَﺎ اَﺻُﻮْ ُم اﻟ ﱠﺪ ْھ َﺮ َو ﻻَ ا ُ ْﻓ ِﻄ ُﺮ اَﺑَﺪًا‬.‫ﺻﻠﱢﻰ اﻟﻠﱠ ْﯿ َﻞ اَﺑَﺪًا‬
َ ُ ‫ﻓَﺎِﻧﱢﻰ ا‬
‫ ﻓَﻘَﺎ َل‬.ْ‫ ﻓَ َﺠﺎ َء رَ ﺳُﻮْ ُل ﷲِ ص اِﻟَ ْﯿ ِﮭﻢ‬.‫ َو اَﻧَﺎ اَ ْﻋﺘَ ِﺰ ُل اﻟﻨﱢﺴَﺎ َء ﻓَﻼَ اَﺗَ َﺰ ﱠو ُج اَﺑَﺪًا‬:ُ‫آ َﺧﺮ‬
‫اَ ْﻧﺘُ ُﻢ اْﻟﻘَ ُﻮ ُم اﻟﱠ ِﺬﯾْﻦَ ﻗُ ْﻠﺘُ ْﻢ َﻛ‬
‫ ﻓَﻤَﻦْ َرﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ُﺳﻨﱠﺘِﻰ‬.َ‫ﺻﻠﱢﻰ َو اَرْ ﻗُ ُﺪ َو اَﺗَ َﺰ ﱠو ُج اﻟﻨﱢﺴَﺎء‬
َ ُ ‫اَﺻُﻮْ ُم وَ ا ُ ْﻓ ِﻄ ُﺮ َو ا‬
‫ اﻟﺒﺨﺎرى و اﻟﻠﻔﻆ ﻟﮫ و ﻣﺴﻠﻢ و ﻏﯿﺮھﻤﺎ‬.‫ﻓَﻠَﯿْﺲَ ِﻣﻨﱢﻰ‬
Artinya:
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata Ada sekelompok orang datang
ke rumah istri-istri Nabi SAW, mereka menanyakan tentang ibadah Nabi
SAW. Setelah mereka diberitahu, lalu mereka merasa bahwa amal mereka
masih sedikit Lalu mereka berkata, “Dimana kedudukan kita dari Nabi
SAW, sedangkan Allah telah mengampuni beliau dari dosa-dosa beliau
yang terdahulu dan yang kemudian”. Seseorang diantara mereka berkata,
“Adapun saya sesungguhnya saya akan shala malam terus”. Yang
lain berkata, “Saya akan puasa terus-menerus”. Yang lain lagi berkata,
46
47
“Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya”.
Kemudian Rasulullah SAW dating kepada mereka dan bersabda, “Apakah
kalian yang tadi mengatakan demikian dan demikian? Ketahuilah, demi
Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah
diantara kalian, dan orang yang paling bertaqwa kepada Allah diantara
kalian. Sedangkan aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan aku
mengawini wanita. Maka barang siapa yang membenci sunnahku,
bukanlah dari golonganku”. [HR. Bukhari, dan lafadh ini baginya, Muslim
dan lainnya].7
Dalam hadist diatas sangat jelas bahwa menikah itu adalah suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan apabila kita sudah mampu, dan jangan
menunda-nunda pernikahan sebab Allah mewajibkan menikah. Karena
dengan pernikahan maka akan muncul generasi baru yang berkualitas.
Yaitu generasi yang bisa menjadi penyejuk mata dan akan mampu menjadi
imam atau pemimpin peradaban bagi umat yang bertaqwa. Dengan adanya
generasi baru maka mereka adalah salah satu penerus yang harus di
perhatikan secara baik perkembangannya, kepribadiannya agar bisa
menjadi anak yang berkualitas.
d. Sintaksis
Menjelaskan bidang dari tuturan lingustik yang secara tradisional
tersebut kata bahasa atau gramatika. penempatan kalimat yang
disampaikan, yang terdiri dari bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti
7
http://1001hadits.blogspot.com/2012/01/1-anjuran-menikah-dan-larangan.html
47
48
Tabel 4.4
Hal Yang Diamati
Temuan Data
Bagaiamana pendapat Meskipun semikian fakta dilapangan juga menunjukan
disampaikan
wartawan
oleh bahwa tidak sedikit kegagalan dalam pernikahan
dalam disebabkan oleh kekurangmatangan pasangan suami
suatu berita. Sintaksis istri, karena mereka menikah di usia muda yang
dibagi
tiga
yaitu:
bagian notabene masih miskin pengalaman, kejiwaannya
koherensi, masih labil, dan secara ekonomi masih jauh dari taraf
bentuk kalimat, dan kemapanan.
kata ganti.8
Analisis Tabel 4.4:
Dari tabel 4.4 terdapat kata ganti “mereka” yang menjelaskan
pasangan yang menikah muda. Dalam hal di atas dapat dilihat bahwa
kekurangan menikah muda pun juga ada. Namun tidak semua yang
menikah muda berakhir perceraian. Tapi ada beberapa pasangan muda
yang menikah lalu dengan kelabilannya sehingga terjadilah perceraian.
Untuk itu Islam juga menjelaskan bahwa kita menikah harus dalam
konsep baa’ah yaitu kedewasaan, kematangan jiwa, kemandirian dan
kesiapan bertanggung jawab. Hal tersebut sangat penting untuk
menjalankan atau memulai suatu kehidupan berumah tangga. Agar
semuanya bisa berjalan dengan baik dan jadi keluarga yang sakinah
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001) h. 81-82
48
49
sehingga melahirkan keturunan yang baik dan bia jadi pemimpin dan
penerus bangsa.
Menurut penulis Kedewasaan seseorangpun tidak bisa dilihat
hanya dari umur. Bahkan sekarang banyak orang di usia yang masih muda
namun bisa berfikir secara dewasa. Semua itu dipengaruhi oleh lingkungan
dimana dia berada. Namun yang namanya hidup bersama dalam satu atap
dan berbeda karakter memang bukan hal yaang mudah, untuk itu penulis
sekali lagi menegaskan bahwa kedewasaan, kesabaran dan komunikasi itu
sangat penting untuk lancarnya sebuah rumah tangga.
Mungkin dalam rumah tangga sering terjadi pertengkaranpertengkaran kecil karena kurangnya komunikasi di antara pasangan
tersebut. Oleh karena itu, penulis menganjurkan untuk pasangan suami
istri agar selalu menjaga komunikasi agar tidak terjadi salah paham.
e. Stilistik
Mengungkapakan gaya bahasa yang dipilih oleh wartawan dalam
menyatakan maksudnya. Pusat perhatian stilistik ada pada style, gaya
bahasa.
49
50
Tabel 4.5
Hal Yang Diamati
Hal ini sangat penting diperhatikan, karena setiap umat
Stilistik
Cara
Temuan Data
komunikator
dalam menyampaikan
maksudnya
dengan
menggunakan
gaya
bahasa
yang
diinginkan
oleh
komunikator.
tentu memerlukan proses regenerasi demi menjaga
keberlangsungannya di kemudian hari. Suatu umat
yang proses regenerasinya berlangsung paling cepat
dan berkualitas, mereka itulah yang akan berjaya dan
paling berpotensi menjadi pionir peradapan di masamasa yang akan datang. Di sini peradapan konsep
nikah muda yang diimbangi dengan pengesahan
potensi “baa’ah” sejak dini menjadi salah satu pilihan
strategis yang cukup efektif.
Analisis Tabel 4.5:
Dalam kalimat di atas terdapat kata:
“Suatu umat yang proses regenerasinya berlangsung paling cepat dan
berkualitas, mereka itulah yang akan berjaya dan paling berpotensi
menjadi pionir peradapan di masa-masa yang akan datang”
itu adalah salah satu gaya bahasa yang digunakan oleh penulis disitu
terdapat kalimat pionir peradapan yang bermaksud sebagai generasigenerasi baru di masa yang akan datang. Ada juga kalimat yang seperti ini:
“Di sini peradapan konsep nikah muda yang diimbangi dengan
pengesahan potensi “baa’ah” sejak dini menjadi salah satu pilihan
strategis yang cukup efektif”
50
51
Dan gaya bahasa yang digunakan adalah sejak dini yang maksudnya
adalah sejak sekarang.
Penulis menggunakan bahasa itu untuk
memperindah kata-kata yang terdapat dalam kalimat tersebut. Karena
dalam kalimat tersebut kata-kata itu lebih masuk dan mudah dimengerti.
f. Retoris
Dalam retoris hal yang diamati adalah bagaimana kaliamat di
bentuk untuk menarik perhatian khalayak, elemen yang berkaitan adalah
grafis dan metafora.
Tabel 4.6
Hal Yang Diamati
Masuk akal jika kemudian Islam tak henti-hentinya
Retoris
Bagiamana
cara
menyampaikan pesan
penekanan
pada kalimat yang di
perkuat oleh kiasan,
ungkapan sehari-hari,
ayat-ayat
dan hadist.
memotivasi umatnya untuk menyegerakan pernikahan;
khususnya bagi yang sudah mampu dan memiliki
redaksi
melalui
Temuan Data
al-qur’an
baa’ah. Dan bagi yang belum mampu, terus saja
dimotivasi dengan bantuan banyak pihak agar segera
menjadi
mampu
[QS.
An-Nuur,
24:32].
Yang
diharapkan, dari pernikahan itu akan segera muncul
“Dzurriyyah thayyibah” atau generasi baru yang
berkualitas [QS. Ali ‘Imran, 3:38]. Yaitu, generasigenerasi penyejuk mata atau “qurrata a’yun” yang
mampu menjadi imam atau pionir peradapan bagi umat
yang bertaqwa [QS. Al-Furqaan, 25:74].
51
52
Analisis Tabel 4.6 :
Maksud dari tabel diatas adalah dalam islam banyak ayat yang
menjelaskan dan menegaskan bahwa siapa yang sudah mampu dan siap
segeralah menikah dan apabila yang belum mampu maka harus di beri
dorongan dari orang-orang sekitar agar dia bisa menyegerakan menikah
dan dengan sendirinya akan menjadi mampu. Karena dengan menikah
akan ada keturunan yang akan menjadi pemimpin yang berkualitas.
Banyak ayat-ayat yang menjelaskan dan menegaskan mengenai hal
tersebut. Maka untuk yang sudah memasuki usia menikah namun belum
merasa yakin karena merasa belum mampu menafkahi maka dengan
menikah Allah akan memberi jalannya sendiri sehingga menjadi mampu
dengan sendirinya, dan ketika telah memiliki keturunan pun adalah salah
satu dari rezeki yang Allah berikan.
Memang Allah akan membantu hamba-Nya, namun kita juga tidak
hanya sekedar menikah dan apabila suami tidak kerja hanya menunggu
uang saja, namun harus disertai usaha juuga untuk mendapatkan pekerjaan
dan Allah akan menolong dan memberi rezeki melalui hal tersebut.
2. Kerangka Kognisi Sosial
Menurut Van dijk, titik kunci dalam memahami produksi berita
adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks serta sumber-sumber
yang digunakan Redaksi hingga menjadi satu rubrik. Menurut majalah
ibadah sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan rubrik islamika di
ambil dari Al-Qur’an dan Hadist. Tidak hanya itu, rubrik islamika ini
selalu membahas hal-hal yang bersifat menyampaikan informasi yang
52
53
utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan seputar tema-tema keislaman;
meliputi permasalahan keimanan, fikih, tasawuf, akhlak, sejarah Islam,
psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi islam, politik Islam dan lain
sebagainya.
Termasuk juga mengkaji tentang isu-isu kontroversial yang sedang
aktual dibicarakan. untuk memberikan pilihan-pilihan kepada pembaca,
sehingga kesimpulan dan keputusan akhirnya dikembalikan sepenuhnya
kepada pembaca. Dan disampaikan secara ringan dan tidak menggurui.
Yang terpenting bagi redaksi adalah memberikan “peta” argumentasi
sekaligus landasan ilmiah dan amaliah yang kuat bagi setiap pilihan yang
ada, sehingga pembaca lebih berkesempatan untuk membuat pilihan sikap
secara cerdas, dewasa dan bertanggungjawab, ditambah lagi tanpa
“menyalah-nyalahkan” pihak lain yang berbeda pandangan dengannya.
Menurut penulis rubrik analisis wacana dari Plus-Minus Nikah
Muda adalah Ditinjau dari segi wacana, bisa disampaikan di sini bahwa
gagasan utama dari tulisan itu pada dasarnya adalah ingin menyampaikan
pemikiran bahwa perkawinan itu sebenarnya merupakan satu permasalah
yang kompleks, membutuhkan sikap yang bijak dan dewasa, dan harus
lebih dilihat dari sisi dampak yang akan ditimbulkan, baik secara personal
maupun sosial. Jadi, persoalan perkawinan itu bukan hanya menyangkut
masalah hukum syariah ataupun hukum negara. Tapi, lebih berkaitan
dengan “penentuan nasib” kedua mempelai dalam jangka panjang. Karena
itu, selain saya sampaikan mengenai tujuan dasar dari perkawinan menurut
Islam, di situ saya sampaikan juga mengenai “perdebatan hukum”-nya,
53
54
begitu pula saya sampaikan tentang tinjauan sosiologis dan pertimbangan
“maslahah dan mafsadah”-nya. Maksudnya, agar pembaca terbantu
melihat satu persoalan khususnya berkenaan dengan pernikahan muda
secara lebih utuh, menyeluruh dan bijak. Memahami ajaran Islam yang
berhubungan dengan masalah perkawinan, lebih khususnya pernikahan
usia muda, secara lebih terbuka, solutif dan emansipatoris. Yaitu, agar kita
lebih cerdas dan tidak kaku dalam memahami dan mengamalkan ajaran
Islam, khususnya yang berkaitan dengan masalah pernikahan usia muda.
Mengenai bahasa dan pilihan katanya, saya kira biasa-biasa saja. Ya, yang
terpenting bahasanya mengalir, kata-katanya mudah dipahami, tidak
menggurui, dan memposisikan pembaca sebagai pribadi yang cerdas dan
mandiri (punya kebebasan memilih).9
3. Kerangka Data Konteks Sosial
Dalam konteks sosial, peneliti akan menganalisa bagaimana
wacana dalam Rubrik Plus-Minus nikah muda. Wacana yang di ambil
sebagai data adalah apa ynag di temukan dalam teks berkaitan dengan
gejala-gejala sosial.
a. Analisis data dilihat melalui konteks sosial
Membahas plus-minus nikah muda dalam rubrik ini jika dilihat
dalam konteks sosial, berarti melihat bagaimana wacana tentang
kekurangan dan kelebihan menikah muda yang saat ini masih sangat
melekat dalam masyarakat. Jika melihat dalam kehidupan masyarakat
9
Hasil Wawancara dengan Umar Fayumi Penulis Rubrik, Tanggal 20 Juli 2013
54
55
sekarang tentunya masih banyak yang menikah di usia muda. Terutama
yang hidup di kampung karena banyak orang tua yang menginginkannya
anaknya cepat menikah terutama perempuan. Namun menikah muda juga
ada hal-hal baiknya terutama menghindari zinah, menikah juga salah satu
ibadah. Namun banyak juga orang yang menikah muda tetapi masih belum
matang pemikirannya sehingga banyak terjadinya perceraian. Hal yang
seperti itu yang harus kita hindari, oleh karena itu lebih baik kita menikah
apabila sudah benar-benar siap.
b. Analisis data berdasarkan pengalaman
Analisis ini penulis dapatkan berdasarkan pengalaman seseorang
yang memutuskan untuk menikah diusia muda:
Ibu Heidy Yuneira menikah pada umur 19 tahun dengan bapak
Abdul Jabir pada umur 19 tahun. Memiliki 3 orang anak 1 putra bernama
Abdurahman Ibrahim dan 2 putri Aisyah Khairani dan Rizky.
Pada saat itu saya menikah hanya berniat untuk mencari ridho
Allah. Karena pada saat itu di umur saya yang masih sangat muda tidak
pernah terfikir untuk menikah. Pada saat itu bahkan saya belum mengerti
apa maksud dari menikah. Yang saya tau hanya bersanding di pelaminan,
selebihnya saya tidak tahu kedepannya apa yang terjadi. Namun saya
berani dan yakin bahwa saya cinta Allah SWT. Jadi saya berani
mengambil keputusan untuk menikah walaupun saya belum pernah
melihat seperti apa pria yang ingin menikahi saya.
55
56
Awalnya kak jabir ini melamar sahabat saya, namun karena
sahabat saya belum siap dan kebetulan pada saat itu saya sedang dalam
kondisi membutuhkan uang untuk melanjutkan hidup saya, sehingga
sahabat saya bilang kepada kak jabir “maaf kak saya belum bisa menerima
lamaran kakak, tapi kakak lamar saja ade heidy”. Ketika teman saya
masuk kekamar dia bilang kalau dia tidak bisa terima lamaran kak jabir
namun dia menyarankan kepada kak jabir untuk melamar saya. Saya
sangat kaget dan binggung, kebetulan pada saat itu saya sedang tinggal
bersama-sama orang yang belajar di majelis. Kebetulan kak jabir ini
adalah salah satu pengajar di majelis tersebut. Ketika teman saya
mengatakan bahwa kak jabir akan melamar saya tentu saya meminta saran
dari teman-teman lainnya yang ada di majelis tersebut, namun semua
orang di majelis menyarankan saya untuk menerima dan setiap orang yang
saya tanyakan memberikan hadist:
ِ‫ﷲ‬
‫ق ا ْﻟﺒَ ْﻠ ِﺨﻲﱡ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﺣﺎﺗِ ُﻢ ﺑْﻦُ إِ ْﺳ َﻤ ِﻌﯿ َﻞ ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ‬
ُ ‫َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْﻦُ َﻋ ْﻤﺮٍو اﻟ ﱠﺴﻮﱠا‬
‫ْﺑ ِﻦ ُﻣ ْﺴﻠِﻢِ ﺑْﻦِ ھُﺮْ ُﻣ َﺰ ﻋَﻦْ ﻣُﺤَ ﱠﻤ ٍﺪ َوﺳَﻌِ ﯿ ٍﺪ ا ْﺑﻨَﻲْ ُﻋﺒَ ْﯿ ٍﺪ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ َﺣﺎﺗِﻢٍ ا ْﻟﻤُﺰَ ﻧِﻲﱢ ﻗَﺎ َل‬
ُ‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ إِذَا َﺟﺎ َء ُﻛ ْﻢ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْ ﺿَ ﻮْ نَ دِﯾﻨَﮫُ وَ ُﺧﻠُﻘَﮫ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ‫ﷲ‬
ِ ‫ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ‬
َ‫ﷲِ َوإِنْ ﻛَﺎن‬
‫ض َوﻓَﺴَﺎ ٌد ﻗَﺎﻟ ُﻮا ﯾَﺎ َرﺳُﻮ َل ﱠ‬
ِ ْ‫ﻓَﺄ َ ْﻧ ِﻜﺤُﻮهُ إ ﱠِﻻ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠُﻮا ﺗَﻜُﻦْ ﻓِ ْﺘﻨَﺔٌ ﻓِﻲ ْاﻷَر‬
‫ت ﻓِﯿ ِﮫ ﻗَﺎ َل إِذَا‬
ٍ ‫َﺟﺎ َء ُﻛ ْﻢ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْ ﺿَ ﻮْ نَ دِﯾﻨَﮫُ وَ ُﺧﻠُﻘَﮫُ ﻓَﺄ َ ْﻧ ِﻜﺤُﻮهُ ﺛ ََﻼثَ َﻣﺮﱠا‬
‫ﻗَﺎ َل أَﺑُﻮ ﻋِ ﯿﺴَﻰ ھَﺬَا َﺣﺪِﯾﺚٌ َﺣﺴَﻦٌ َﻏﺮِﯾﺐٌ َوأَﺑُﻮ ﺣَ ﺎﺗِﻢٍ ا ْﻟ ُﻤ َﺰﻧِﻲﱡ ﻟَﮫُ ﺻُﺤْ ﺒَﺔٌ وَ َﻻ‬
‫ﺚ‬
ِ ‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻏ ْﯿ َﺮ ھَﺬَا ا ْﻟ َﺤﺪِﯾ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ‫ﻧَ ْﻌﺮِفُ ﻟَﮫُ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ‬
56
57
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Amr bin As Sawwaq Al
Balkhi, telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma’il dari Abdulloh
bin Muslim bin Hurmuz dari Muhammad dan Sa’id anak laki-laki ‘Ubaid,
dari Abu Hatim Al Muzani berkata; Rasululloh shallallohu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Jika seseorang datang melamar (anak perempuan dan
kerabat) kalian, sedang kalian ridha pada agama dan akhlaknya, maka
nikahkanlah dia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan terjadi fitnah di
muka bumi dan kerusakan.” Para shahabat bertanya; “Meskipun dia tidak
kaya.” Beliau bersabda: “Jika seseorang datang melamar (anak
perempuan) kalian, kalian ridha pada agama dan akhlaknya, maka
nikahkanlah dia.” Beliau mengatakannya tiga kali. Abu Isa berkata; “Ini
merupakan hadits gharib. Abu Hatim Al Muzani adalah seorang sahabat,
namun tidak kami ketahui dia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallohu
‘alaihi wasallam selain hadits ini.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Hatim al-Muzani.)١٠
Dan sebulan kemudian kak jabir langsung melamar saya dan saya
terima. Alasan kak jabir melamar saya karna ingin menghindari fitnah dan
menjauhi zinah, karena kebetulan pada saat melamar saya kak jabir ini
sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, kebetulan waktu itu kak
jabir jurusannya tehnik sipil dan pada saat itu banyak mahasiswi yang
10
http://www.artikel-islam.com/tirmidzi/page/127/
57
58
mengejar-ngejar dia. Sehingga dia memutuskan untuk menikah dan
mencari istri di dalaam taklim yang biasa dia ajarkan.
Setelah 2 tahun pernikhan berjalan saya memiliki anak pertama
yang bernama Abdurrahman Ibrahim. Pada saat melahirkan saya sangat
binggung dan tidak mengerti apa-apa tentang merawat anak. Itu benarbenar pengalaman pertama saya. Kebetulan ada adik dari bapak jabir yang
senang dengan anak kecil yang membantu saya merawat ibrahim. Lalu
beberapa bulan kemudian saya hamil anak kedua yang bernama Aisyah
Khairani, pada saat melahirkan Aisyah saya sudah mulai bisa mengurus
sendiri. Kebetulan pada saat Aisyah lahir saya di bantu oleh seorang
asisten rumah tangga. Ia menolong saya untuk menjaga ibrahim yang
sedang lincah-lincahnya. Pada suatu sore ibrahim lagi disuapin makan dan
asisisten rumah tangga itu hampir saja membawa pergi ibrahim, untungnya
ada teman bapaknya ibrahim yang melihat akhirnya ibrahim dibawa
kerumah. Dan sejak itu saya lebih hati-hati lagi dalam memilih asisten
rumah tangga.
Setelah Aisyah sudah berusia lima tahun kemudian lahir anak saya
yang ketiga bernama Rizky. Sekarang mereka sudah besar dan
alhamdulillah saya dan suami bisa membesarkan dan mendidik anak-anak
secara islami. Saya tidak terfikir untuk menikah muda dan setelah menikah
akan banyak lagi hal-hal yang saya hadapi. Tapi saya senang karena niat
saya untuk mencari Ridho Allah SWT. Dan sekarang saya merasakan
bahwa Allah SWT akan memberi rizky kepada kita apabila kita berada di
jalan-Nya.
58
59
Kelebihan dari menikah muda yang saya rasakan adalah
Alhamdulillah di umur saya sekarang walaupun anak-anak saya sudah
besar, namun saya masih bisa menemani mereka jalan-jalan, belajar dan
bisa menjadi ibu sekaligus teman bagi mereka. Mungkin kekuragan yang
saya rasakan adalah kurangnya mental saya dalam menghadapi kehidupan
berumah tangga. Sehingga pada awal menikah saya masih tidak tau apaapa dan masih binggung apa yang harus saya lakukan ketika sudah
menjadi seorang istri dan menjadi ibu yang baik.
Apabila anak sekarang ada yang sudah siap untuk menikah muda
saya sangat salut dan sangat mendukung sekali, karena mungkin apa yaang
saya hadapi sekaraang bisa dijadikan pelajaran hidup terutama buat saya.
Namun semua yang saya laakukan itu semata-mata untuk Allah SWT.
Tapi apabila mental belum kuat untuk menjalani rumah tangga, sebaiknyaa
di fikirkan lagi matang-mataang agar lebih siap, lebih yakin untuk
menjalani rumah tangga. 11
Tetapi hal ini sangat bertentangan dengan pemerintah. Sekarang
pemerintah menganjurkan kepada masyarakat untuk menikah di usia yang
memang sudah pantas dan layak untuk menikah. Untuk wanita sebaiknya
menikah di usia 22 tahun sedangkan pria sebaiknya di usia 25 tahun.
Pemerintah menganjurkan seperti itu untuk menekan jumlah
penduduk yang semakin banyak, selain itu juga untuk menghindari kasus
perceraian yang banyak terjadi di pernikahan usia muda karena kurangnya
kesiapan secara mental dari individunya. Apabila perceraian ini terjadi,
11
Hasil wawancara dengan Ibu Heidy Yuniera pada tanggal 03 September 2013
59
60
anaklah yang akan menjadi korban dari semuanya. Anak-anak ini bisa
mengalami gangguan psikologis dan kurangnya perhatian dan kasih
sayang. Sehingga anak itu tidak bisa berkembang dan tumbuh menjadi
seorang yang berhasil.
60
BAB V
KESIMPULAN
Penulis melakukan penelitian dan menganalisis permasalahan yang telah di
paparkan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Konstruksi wacana tabloid ibadah adalah menyampaikan tentang
perkawinan itu bukanlah hal yang mudah, tapi perlu disikapi secara bijak
dan dewasa. Kita juga harus melihat dari sisi negatifnya pada dampak
yang akan ditimbulkan baik personal maupun sosial. Karena perkawinan
bukan hanya masalah hukum dan syariah atau hukum negara, tapi juga
berkaitan dengan masa depan kedua mempelai jangka panjang.
Disampaikan juga pendapat-pendapat dari psikolog dan beberapa hadist
dan ayat Al-Qur’an agar pembaca bisa lebih bijak, terbuka dalam
mengambil sebuah keputusan.
2. Dalam kognisi sosialnya rubrik islmika ini melihat isu-isu yang lagi
banyak di bicarakan misalnya, plus-minus nikah muda itu diambil pada
saat sedang ada isu Syekh Puji menikahi anak dibawah umur. Oleh karena
itu tabloid ibadah menyampaikan penjelasan tentang pelus-minus nikah
muda. Karena dalam rubrik itu terdapat juga banyak hadist dan pendapat
dari psikolog yang sekiranya bisa jadi pertimbangan dalam mengambil
keputusan untuk menikah. Namun juga disampaikan mengenai tujuan
menikah menurut islam dan disampaikan juga tentang tinjauan sosiologis
61
62
agar masyarakat bisa memahami secara utuh tentang arti pernikahan dan
tujuannya.
3. Sedangkan dilihat dari konteks sosial adalah bagaimana kekurangan dan
kelebihan menikah muda. Karena sekarang masih ada yang menikah
muda, namun tanpa melihat kedepannya apa yang akan terjadi
kedepannya. Menikah itu bukan hanya sekedar akad nikah dan resepsi,
tapi juga harus bisa menghadapi masalah dan menyelesaikannya secara
bersama-sama. Kita juga tidak bisa lagi mengedepankan ego masingmasing. Jadi apabila ingin menikah harus lebih dipertimbangkan lagi.
Saran
Rubrik Islamika merupakan rubrik yang di gemari oleh pembacanya,
dalam hal ini rubrik islamika banyak menjelaskan ayat-ayat dan hadist mengenai
kehidupan. Saran dari peneliti sebaiknya selain ayat, dan hadist ditambah juga
dengan contoh-contoh di kehidupan. Sehingga nantinya para pembaca lebih
tertarik lagi untuk membaca rubrik islamika ini.
62
DAFTAR PUSTAKA
Azhima, Nur. Analisis Wacana Rubrik Motivasi pada majalah Gontor edisi maret
Mei dan September 2012. (Jakarta), 2013.
Bungin, Burhan. Analisis Data Kualitatif:Pemahaman Filosofis dan Metodologis
ke Arah Penguasaan Model Aplikasi,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2006).
Chaer, Abdul Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Rineka Cipta), 2010
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,(Yogyakarta: PT. LkiS
Printing Cemerlang), 2001
Kridalaksana, Harimurti. Leksian Komunikasi, (Jakarta:Pradnya Paramita), 1984.
Kurniwan,Aslih Pedoman Pelaksanaan Akad Nikah dan Beberapa Kasus
Perkawinan, (Jakarta: kementrian agama)
Ni’am Sholeh, Asrorun. Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga,
(Jakarta:Graha Paramuda), 2008.
Rahman Ghozali, Abdul. Fiqh Munakahat, (Jakarta:Kencana 2010)
Sobur,Alex Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya),
2006.
Walgito,Bimo. Bimbingan & Konseling Perkawinan, (yogyakarta:Andi), 2004
Yunus, Syarifudin. Jurnalistik Terapan,(Ghelia Indonesia),2010
Dari Internet:
http://www.referensimakalah.com/2011/08/pernikahan-dini-diindonesia_1271.html
http://murihwidodo.blogspot.com/2012/09/pengertian-rubrik.html
http://www.referensimakalah.com/2011/08/pernikahan-dini-diindonesia_1271.html
http://1001hadits.blogspot.com/2012/01/1-anjuran-menikah-dan-larangan.html
http://www.artikel-islam.com/tirmidzi/page/127/
http://www.artikata.com/arti-181887-tabloid.html
Wawancara Dengan Narasumber:
Wawancara dengan Bapak Teguh Budi Rahayu, Redaktur Ahli Tabloid Ibadah 14
Mei 2013
Hasil Wawancara dengan Bapak Umar Fayumi Penulis Rubrik, pada Tanggal 20
Juli 2013
Hasil wawancara dengan Ibu Heidy Yuniera pada tanggal 03 September 2013
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Bapak Teguh Budi Rahayu
Jabatan
: Redaktur Ahli Tabloid Ibadah
Tanggal
: 17 Juli 2013
DENGAN PIHAK MAJALAH IBADAH
1. Bagaimana sejarah berdirinya Majalah Ibadah?
Majalah Ibadah terbit pada tahun 2013. Terbitan utama pada edisi 25 bulan
januari. Itu semua karena permintaan pasar/pelanggan, banyak pembaca
kita yang meminta menjadi majalah karena lebih banyak halaman,
pembahasan, elegant, lebih bertahan lama, enak dibaca, dan praktis dibawa
ke mana saja. Sebenarnya majalah ibadah sudah berdiri sekitar tahun 2010.
Namun masih dalam bentuk sebuah tabloid, alasan pertama terbentuknya
tabloid ini adalah owner majalah ibadah ingin mencari sekolah islam untuk
anaknya. Tapi yang sekiranya memenuhi kebutuhan beliau dan anaknya.
Ide dari terbentuknya tabloid ibadah. Mencari sekolah islam yg terbaik
terutama di Jakarta. Harus melakukan sesuatu yang memberikan informasi
atau mempublikasikan mengenai sekolah mana saja yang baik yang
sekiranya bisa memenuhi kebutuhan untuk pendidikan anaknya baik
umum dan agamanya, oleh karena itu mereka perlu media sebagai salah
satu informasinya
Alasan kedua di bentuknya tabloid ibadah ini adalah banyak perusahaanperusahaan besar BUMN yang memiliki semacam peraturan dari
pemerintah untuk menyisihkan sebagian profit perusahaan untuk di
anggarkan ke dalam zakat perusahaan. Gimana cara media sosialisasi
perusahaan menuangkan zakatnya tersebut. Oleh karena itu terbentuklah
sebuah tabloid ibadah yang di buat untuk orang-orang di Indonesia yang
muslim yang sudah bekerja yang rutinitasnya itu-itu saja dan di kejar
waktu, sering kali lupa kapan waktunya shalat, bayar zakat, berbusana
muslim yang benar.
Kami menyesuaikan dengan keinginan orang-orang bekerja. Informasi
mengenai gaya hidup islami yang menjadi rutinitas setiap hari yaitu
mengenai cara shalat, wudhu dan tips-tips dengan tulisan atau kaliamat yg
mudah dimengerti dan di cerna. Karena orang-orang yang sudah bekerja
itu lelah dan pada saat membaca majalah dia membutuhkan suatu hiburan
atau informasi yang apabila dibaca mudah di mengerti. Namun bukan
berarti menggurui karena hanya sekedar ingin menyampaikan informasi
pembaca.
2. Apa tujuan dari Majalah Ibadah ini?
Menyampaikan informasi kepada publik tentang dunia seputar perbankan
syariah dan multifinance syariah serta mendudukkan permasalahan
informasi keagamaan dengan lebih Islami.
Mensosialisasikan & Mengembangkan konsep dan aplikasi ekonomi
syariah dalam kehidupan sehari-hari
Membantu pelaksanaan Good Corporate Govermance dari perbankan dan
nultifinance sehingga mempunyai daya jual dan daya saing yang tinggi.
3. Rubrik apa saja yang ada di Majalah Ibadah!
Banyak rubrik yang kita miliki di antaranya :
1) Kajian Utama
15) Jendela Kehidupan
2) Ekonomi Syariah (PKES
& IAEI)
16) Fenomena
3) Bisnis Syariah
4) Kilas Berita
17) Fashion & Beauty
18) Muslimah Modern
5) Dunia Islam
19) Dapur Muslim
6) Islamika
20) Info Produk
7) Qur’an Solution
21) Produk Halal
8) Konsultasi
22) UKM & CSR
9) Karakter ala Rasulullah
23) Pendidikan
10) Khazanah
24) Rohis
11) Profil Executive
25) Umrah & Haji
12) Sosok
26) Resensi Buku
13) Galery
27) Star Muslim
14) Motivasi
28) Renungan Hati
4. Rubrik apa yang menjadi favorit para pembaca? Alasannya!
Selama ini yang banyak masuk qur’an solution karna banyak membahas
atau menjawab pertanyaan orang. Dan pembahasannya bagus dan
memandang kehidupan dari al-qur’an dan Hadist. Kita disini bekerja sama
dengan beberapa ustad yang sesuai dengan visi dan missi kita sehingga
jawaban untuk pertanyaan dari masyarakat pun juga sesuai.
Rubrik Islamika juga salah satu menjadi favorit karna memberikan
informasi yang utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan mengenai
tema-tema keislaman; meliputi permasalahan keimanan, fikih, tasawuf,
akhlak, sejarah Islam, psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi islam,
politik Islam dan lain sebagainya. Termasuk juga mengkaji tentang isuisu kontroversial yang sedang aktual dibicarakan. Namun cara
penyampaiannya itu tidak menggurui. Sehingga banyak yang tertarik
untuk membacanya.
5. Apa visi dan misi dari Majalah Ibadah?
Visi:
Ibadah “mercu suar” dalam mendapatkan informasi yang akurat mengenai
konsep kehidupan yang sesuai dengan prinsip syariah, perbankan syariah
dan multifinance syariah, Peraturan Pemerintah, Pandangan dari para
Legislatif, Yudikatif maupun Eksekutif dalam kerangka yang Islami.
Misi:
Ibadah ikut membangun “brand & corporate image” bagi dan sehingga
dapat meningkatkan citra perusahaan untuk memenangkan persaingan
yang makin kompetitif.
6. Apa Tujuan dari rubrik Islamika?
Rubrik islamika itu membahas atau mengingatkan makna mengenai
kehidupan, tetap bersifat yang simpel dan tidak berat yang disajikan untuk
umat. Untuk pemberitahuan makna ilslami secara simpel. Misalnya kita
membahas cara berwudhu, qurban, hal-hal yang diabaikan oleh manusia,
dll.
Tujuan diadakannya rubrik islamika untuk pemberitahuan edukasi secara
simpel dan tersirat. Agar masyarakat bisa mencerna dengan baik.
7. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai isi dari Majalah Ibadah!
Tanggapan dari masyarakat sangat baik, bagus, Ada yang suka namun ada
juga yang kurang suka karna pembahasannya tidak sesuai dengan mereka.
Mungkin sesuai dengan kesukaan masing-masing.
8. Apa harapan Majalah Ibadah kedepannya?
Kita ingin terus berkembang, terus bisa memenuhi kebutuhan ummat kita
berharap masyarakat bisa beribadah dengan real yang udah kita buat dan
masyarakat bisa menjalani ekonomi syariah kedepannya. Karna dengan
berkembangnya ekonomi syariah maka semakin banyak yang mengetahui
tentang Majalah Ibadah dan semoga mendapat kan banyak manfaat ketika
membaca Majalah Ibadah.
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Bapak Umar Fayumi
Jabatan
: Penulis Rubrik Plus-Minus Nikah Muda
Tanggal
: 20 Juli 2013
DENGAN PENULIS RUBRIK ISLAMIKA PLUS-MINUS NIKAH MUDA
1. Bagaimana menurut bapak tentang rubrik islamika ini?
Pada prinsipnya rubrik Islamika dihadirkan untuk memberikan
informasi yang utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan seputar tematema keislaman; meliputi permasalahan keimanan, fikih, tasawuf, akhlak,
sejarah Islam, psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi islam, politik
Islam dan lain sebagainya. Termasuk juga mengkaji tentang isu-isu
kontroversial yang sedang aktual dibicarakan. Adapun keunikan dari
tulisan yang dimuat dalam rubrik ini adalah cara penyajiannya yang tidak
menggurui, menyampaikan perdebatan dan perbedaan pendapat secara
berimbang dan oyektif, tidak memberikan “klaim kebenaran” secara
sepihak, pembahasannya lebih mengarah kepada pemetaan dan analisa
masalah, disampaikan dengan gaya penuturan yang mengalir, ringan,
“sejuk” dan “bersahabat”.
2. Apa Tujuan dari Islamika menurut bapak?
Tujuannya adalah untuk memberikan pilihan-pilihan kepada pembaca,
sehingga kesimpulan dan keputusan akhirnya dikembalikan sepenuhnya
kepada pembaca. Yang terpenting bagi redaksi adalah memberikan “peta”
argumentasi sekaligus landasan ilmiah dan amaliah yang kuat bagi setiap
pilihan yang ada, sehingga pembaca lebih berkesempatan untuk membuat
pilihan sikap secara cerdas, dewasa dan bertanggungjawab, ditambah lagi
tanpa “menyalah-nyalahkan” pihak lain yang berbeda pandangan
dengannya
3. Sudah berapa lama bapak menulis isi-isi dari rubrik islamika ?
Saya menulis untuk mengisi rubrik Islamika dan beberapa rubrik
lainnya di Tabloid Ibadah sejak tahun 2009. Yaitu, sejak pertama kali
Tabloid itu terbit, hingga tahun 2012. Sejak 2013, karena alasan
kesibukan, saya tidak lagi menulis untuk Tabloid Ibadah. Selain sebagai
penulis, posisi saya di Tabloid itu adalah sebagai salah satu pendiri,
penggagas, dan perumus “konsep media”-nya.
4. Bagaimana cara bapak untuk memilih tema dan judul yang diangkat
dalam rubrik islamika?
Pertimbangannya sederhana saja. Pertama, sebisa mungkin
membidik permasalahan yang krusial dan sedang hangat dibicarakan
publik. Kedua, mengangkat masalah-masalah keislaman yang berkaitan
erat dengan problematika umat dan masalah kehidupan sehari-hari. Ketiga,
mencari
wacana-wacana
dan
gagasan-gagasan
penyegaran
untuk
membuka ruang pemahaman dan semangat pergerakan (keislaman) baru
yang mencerahkan dan solutif bagi umat.
5. Khusus pada pembahasan mengenai Plus-Minus Nikah Muda
bagaimana bapak bisa mengangkat judul tersebut dan apa alasan
bapak mengangkat mengenai hal tersebut ?
Ya, karena pada waktu itu topik seputar fenomena pernikahan dini
dan problematikanya sedang gencar dibicarakan orang. Salah satunya
dipicu oleh mencuatnya kasus Syek Puji. Karena itu saya bermaksud
menghadirkan kajian yang utuh, mendalam dan arif tentang tema tersebut.
Tujuannya ya itu tadi, agar pembaca terbantu mendapatkan “peta” kajian
yang mencerdaskan dan solutif.
6. Pada pembahasan Plus-Minus Nikah Muda bagaimana pemilihan
kata, bahasa dan wacananya ?
Ditinjau dari segi wacana, bisa disampaikan di sini bahwa gagasan
utama dari tulisan itu pada dasarnya adalah ingin menyampaikan
pemikiran bahwa perkawinan itu sebenarnya merupakan satu permasalah
yang kompleks, membutuhkan sikap yang bijak dan dewasa, dan harus
lebih dilihat dari sisi dampak yang akan ditimbulkan, baik secara personal
maupun sosial. Jadi, persoalan perkawinan itu bukan hanya menyangkut
masalah hukum syariah ataupun hukum negara. Tapi, lebih berkaitan
dengan “penentuan nasib” kedua mempelai dalam jangka panjang. Karena
itu, selain saya sampaikan mengenai tujuan dasar dari perkawinan menurut
Islam, di situ saya sampaikan juga mengenai “perdebatan hukum”-nya,
begitu pula saya sampaikan tentang tinjauan sosiologis dan pertimbangan
“maslahah dan mafsadah”-nya. Maksudnya, agar pembaca terbantu
melihat satu persoalan khususnya berkenaan dengan pernikahan muda
secara lebih utuh, menyeluruh dan bijak. Memahami ajaran Islam yang
berhubungan dengan masalah perkawinan, lebih khususnya pernikahan
usia muda, secara lebih terbuka, solutif dan emansipatoris. Yaitu, agar kita
lebih cerdas dan tidak kaku dalam memahami dan mengamalkan ajaran
Islam, khususnya yang berkaitan dengan masalah pernikahan usia muda.
Mengenai bahasa dan pilihan katanya, saya kira biasa-biasa saja. Ya, yang
terpenting bahasanya mengalir, kata-katanya mudah dipahami, tidak
menggurui, dan memposisikan pembaca sebagai pribadi yang cerdas dan
mandiri (punya kebebasan memilih).
7. Apa saja kendala dalam upaya mencari, mendapatkan dan mengolah
rubrik islamika ini ?
Kendala terbesarnya adalah mewaspadai agar jangan sampai saya
terjebak dalam alam pikiran saya sendiri, saya harus seterbuka mungkin,
berusaha independen dan oyektif. Termasuk kesulitan terbesar yang saya
hadapi adalah bagaimana sebisa mungkin menghindari kemungkinan salah
paham dari pembaca; sehingga jangan sampai tulisan itu justeru akan
berpengaruh buruk baginya, bukannya berpengaruh positif sebagaimana
yang saya kehendaki dari menuliskan itu. Saya kira itu merupakan beban
berat dari rasa tanggungjawab dan sikap amanah keilmuan setiap penulis.
Jadi, ketika hendak menuliskan tentang satu tema, ya gagasan dasarnya
harus jelas, gaya bahasanya juga harus bisa menyentuh pikiran (logika)
dan perasaan (psikologi) pembaca, sehingga tujuan dari penulisan itu bisa
sampai, berefek positif, dan dapat diimplementasikan dengan baik dan
benar dalam kehidupan nyata.
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Ibu Heidy Yuniera
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal
: 03 September 2013
Tanya: Gimana awalnya tante bisa memutuskan untuk nikah muda?
Jawab: Kebetulan waktu itu saya sedang ada masalah dengan keluarga. Pada saat
itu keluarga saya sangat menentang saya memakai jilbab, bahkan untuk shalat saja
saya dilarang. Sehingga saya memutuskan untuk pergi dari rumah. Saya melarikan
diri
bukan
karna
ingin
melawan
orangtua,
namun
saya
juga
ingin
mempertahankan kecintaan saya kepada Allah SWT. Karna pada waktu itu orang
tua saya sangat tidak senang saya menggunakan jilbab, bahkan saya shalat pun
dilarang. Orangtua saya berfikir kalau saya diguna-guna. Pernah seharian saya
dikurung dikamar dan di depan kamar saya ditaro sesajen dan dibawah kasur saya
juga ditaro sesajen. Karna saya sangat kesal dan marah saya makan saja sesajen
yang ada di kamar saya lalu pas orangtua saya tau, mereka marah-marah. Semua
hal itu sangat membuat saya tertekan dan tidak nyaman berada dirumah sendiri.
Lalu selama saya tidak dirumah saya tinggal bersama teman-teman taklim saya.
Untung saja saya memiliki kalung, gelang dan cincin. Untuk biaya hidup saya
menjual semua perhiasan yang saya pakai.
Setelah 7 bulan saya tidak berada di rumah uang saya pun habis untuk
biaya hidup saya. Pada saat saya keluar dari rumah saya tidak bisa melakukan
apapun. Karena terbiasa dirumah yang selalu dilayani sehingga nyapu, ngepel,
nyuci baju pun saya binggung. Dan disaat uang saya habis saya sangat binggung
bagaimana caranya saya melanjutkan hidup kedepan. saat saya lagi pusing ada
teman saya yang sedang binggung juga karena dia dilamar oleh murabbi yang
biasa mentaklimkan saya namanya Abdul Jabir. teman saya tidak mau lalu dia
menyarankan kepada kak jabir untuk melamar saya. Ketika teman saya bilang
seperti itu saya tambah binggung dan pusing. Berasa masalah saya tidak selesaiselesai. Dan esok harinya semua jamaah di taklim saya pun tau kalau kak jabir
akan ndatang untuk melamar saya. Semua yang bertemu dengan saya selalu
menasehati saya dan membacakan hadist:
‫ض َوﻓَﺴَﺎ ٌد َﻛﺒِ ْﯿ ٌﺮ‬
ِ ْ‫ذَا أَﺗﺎَ ُﻛ ْﻢ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْ ﺿَﻮْ نَ ِد ْﯾﻨَﮫُ وَ ُﺧﻠَﻘَﮫُ ﻓَﺄَ ْﻧ ِﻜﺤُﻮهُ إِﻻﱠ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠُﻮا ﺗَﻜُﻦْ ﻓِ ْﺘﻨَﺔٌ ﻓِﻲ اﻷَر‬
“Jika kalian didatangi oleh seseorang yang kalian terima agama dan akhlaknya
maka nikahkanlah dia, jika tidak maka akan lahir fitnah di bumi dan kerusakan
yang besar.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Hatim al-Muzani.
Hampir setiap hari saya mendengar hadist itu dibacakan di kuping saya.
Sehingga membuat saya meyakinkan niat untuk menikah karna cinta saya kepada
Allah SWT, walaupun saya tidak mengerti menikah itu sebenarnya apa. Karena
saya tidak terfikir sama sekali untuk menikah di usia yang masih terbilang muda.
Pada waktu itu yang saya tau menikah hanya akad saja setelah itu kedepannya
saya tidak tahu lagi apa yang terjadi. Sebulan kemudian kak jabir melamar saya
dan menanyakan mahar apa yang saya minta. Lalu saya hanya meminta mahar
yang sesuai dengan kemampuan lelaki itu agar tidak memberatkan pihak laki-laki
dan saya menikah dengan mahar sepasang baju muslim. Setelah akad nikah
berlangsung saya baru melihat siapa suami saya. Karena selama di taklim laki-laki
dan wanita tidak pernah bertemu.
Setelah menikah saya pun binggung apa yang harus saya lakukan setelah
menjadi seorang istri. Saya tidak mengerti apapun dalam hal mengurus dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Lalu kak jabir yang mengajarkan saya
dengan memberi contoh. Dan setelah menikah 1 bulan, teman-teman saya selalu
menanyakan apakah saya sudah isi apa belum. Karena teman-teman saya
kebetulan waktu itu sedang pada hamil semua. Dan saya pun tidak mau kalah,
saya hamil pertama itu karena saya mengikuti teman saya saja. Selama hamil anak
pertama ini saya sangat senang membaca kisah tentang Nabi Ibrahim. Dan ketika
lahir anak pertama saya memberikan nama Abdurrahman Ibrahim. Pada saat lahir
anak pertama saya binggung bagaimana cara merawat anak ini. Karena pada saat
itu saya pun amsih di jauhi oleh keluarga saya. Karena mereka berfikir kalau saya
melarikan diri dari rumah karena ingin menikah. Kebetulan ada ade kak jabir yang
bisa membantu mengajarkan saya cara merawat bayi. Selama tali pusarnya masih
belum putus, saya tidak pernah berani memandikan ibrahim. Untung saja kak jabir
bisa dan waktu bekerjanya tidak seperti orang kantoran, sehingga bisa membantu
saya untuk memandikan ibrahim pagi hari. Setelah ibrahim berumur 10 bulan saya
hamil kedua dan anak saya yang kedua ini saya berinama Aisyah Khaerani. Ketika
merawat aisyah saya sudah bisa melakukan sendiri. dan selang empat tahun
kemudian saya mengandung anak terakhir saya yang bernama Rizqy Amalia.
Bergitulah awalnya saya memuutuskan nikah muda. Mungkin banyak orang yang
tidak percaya kalau saya melakuakan hal nekat seperti ini tapi dengan keputusan
saya menikah muda itu adalah salah satu cara Allah memberikan saya jalan keluar
dari masalah yang saya hadapi pada saat itu.
Tanya: Dari pengalam tante menikah muda apa saja plus dan minusnya dari
menikah muda?
Yang saya rasakan plusnya adalah sekarang anak-anak saya sudah besar dan saya
masih bisa menemani mereka untuk jalan-jalan, saya bisa menjadi ibu, sahabat
dan teman juga buat mereka.
Sedangkan minusnya mungkin mental saya saja yang masih kurang siap pada
awalnya tapi allah selalu memberi petunjuk kepada saya sehingga saya sekarang
bisa menjadi istri dari suami saya dan ibu dari anak-anak saya.
Biodata Keluarga:
Suami : Abdul Jabir (18-03-1970)
Istri
: Heidy Yunaera (02-06-1970)
Anak 1: Abdurrahman Ibrahim (23-06-1991)
Anak 2: Aisyah Khaerani (12-12-1992)
Anak 3: Rizqy Amalia (09-11-1997)
Download