prosiding

advertisement
STEMAN 2014
ISBN: 978-979-17047-5-5
PROSIDING
Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014
(STEMAN 2014)
Tema:
Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk
Industri Nasional
Bandung, 19-20 Agustus 2014
RINEKAMAYA
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
JL. Kanayakan No. 21 Dago
Bandung - 40135
PenyeLenggara:
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
Jln. Kanayakan 21, Dago-Bandung 40135
Homepage . http://www.polman-bandung.ae.id
Telepon : (022) 250 0241, Fax: (022) 2502649
E-mail: [email protected]
STEMAN 2014 .
ISBN: 978-979-17047-5-5
Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)
Tema:
Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional
Bandung, 19-20 Agustus 2014,
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
RINEKAMAYA
Editor:
Sit] Aminah, S.T., M.T.
Nuryanti, S.T., M.Sc.
Dewi Idamayanti, S.Sc., M.T.
Desain Sampul:
Pramudiya Tri Hartadi
Hak Cipta (C) pad a Penulis.
Hak Publikasi pad a Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial,
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
Pemegang Hak Publikasi prosiding ini tidak bertanggung
prosiding ini.
(pOLMAN Bandung). Artikel pada prosiding ini dapat digunakan dan
dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis.
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Penulis.
jawab atas tulisan dan opini yang dinyatakan oleh penulis dalam
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
KAT A PENGANT AR
Prosiding ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan pad a STEMAN2014, yaitu
seminar dalam rangka memperingati
Dies Natalis ke-37 Politeknik Manufaktur
Negeri Bandung (pOLMAN Bandung) dalam bidang Rekayasa dan Teknologi
Manufaktur di Indonesia. STEMAN2014 memilih tema Teknologi Manufaktur Sebagai
Produk Industri Nasional.
Tujuan utama dari seminar ini adalah:
1. Meningkatkan kontribusi akademisi dan profesional dalam pengembangan
rekayasa dan teknologi manufaktur.
2. Sebagai media diskusi dan pertukaran informasi dalam kegiatan penelitian
dan pengembangan di bidang rekayasa dan teknologi manufaktur.
3. Membangun komunikasi dan jaringan antara perguruan tinggi, industri,
lembaga penelitian dan pihak lainnya yang terkait.
Topik-topik yang dibahas di dalam seminar dan prosiding ini meliputi:
1. Rekayasa dan Teknologi Manufaktur untuk Pertanian, Pertambangan,
Otomotif, Elektronika, Lingkungan, Mitigasi Bencana, Energi Alternatif dan
Terbarukan, Industri Kecil, dll.
2. Perancangan dan Pengembangan Produk Manufaktur
3. Teknologi Material ft Metalurgi
4. Proses dan Teknologi Manufaktur
5. Mesin dan Peralatan Industri Manufaktur
6. Sistem Manufaktur
7. Sistem Kendali dan Mekatronika Industri Manufaktur
8. Sosio-Manufaktur
9. Topik-topik lainnya yang terkait dengan rekayasa dan teknologi manufaktur
Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi
bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah dan stakeholder lainnya
dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur.
Panitia STEMAN 2014
menerima Extended Abstract sebanyak 75 hasil penel itian dari mahasiswa dan
dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas
Jenderal Achmad Yani, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Syiah
Kuala Aceh, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Merlimau dan Kolej Komuniti
Jasin, Malaysia, dan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung-LiPI. Setelah melalui
seleksi dan evaluasi oleh tim reviewer dan dewan editor, panitia memutuskan
sebanyak 70 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam STEMAN2014.
Hasil dari seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
untuk mendukung terbentuknya industri manufaktur nasional yang unggul dan
meningkatnya daya saing bangsa.
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
SUSUNAN PANITIA STEMAN 2014
Komite Program
Ketua
Anggota
Tim Pengarah
:
Direktur POLMAN
Para Wadir POLMAN
:
Prof. Dr. Ir. lsa Setiasyah Toha, M.Sc. (Direktur POLMAN Bandung)
Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (Dekan FTMD - ITB)
Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. (Universitas Indonesia)
Dr. Zainal Arief, S.T., M.T. (Direktur PENS Surabaya)
Tim Penelaah
:
Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (pOLMAN Bandung/ITB)
Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (FTMD ITB)
Engr. Dr. Md Saidin Wahab (UTHM - Malaysia)
Ir. Dadet Pramadihanto,
M.Eng., Ph.D. (PENS - Surabaya)
Dr. Ismet P. Ilyas, BSMET, M.Eng.Sc. (pOLMAN Bandung)
Dr. Carolus Bintoro, MT. (Politeknik Negeri Bandung)
Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. (pOLMAN Bandung)
Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT. (pOLMAN Bandung)
Dr. Noval Lilansa, MT. (pOLMAN Bandung)
Dr. Amang Sudarsono (PENS - Surabaya)
Dr. Ali Ridho (PENS - Surabaya)
Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, MT. (POLSRI-Palembang)
Pelaksana:
Ketua
Anggota
Emma Dwi Ariyani, S.Psi., M.Si.
Adies Rahman Hakim, ST., MT.
Agus Surjana Saefudin, ST., MT.
Dewi Idamayanti, ST., MT.
Nuryanti, S.T, M.Sc.
Reza Yadi Hidayat, ST., MT.
Roni Kusnowo, ST., MT.
Supriyadi Sadikin, S.IP., M.Si.
Siti Aminah, ST., MT.
Wiwik Purwadi, ST., MT.
Yoyok Setiyo Pamuji, ST.
Kiki Sri Nur Endah, ST.
Ratih Suhartini, S.Pd.
Yati Yulia, S.AP
Elis Siti Munawaroh, S.AP
Idan Sukmara
Pramudiya Tri Hartadi
Engkos Koswara
Alamat Sekretariat :
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Sdri. Ratih Suhartini
Jl. Kanayakan No. 21 Dago Bandung - 40135
Tel. 022 - 2500241 ; Fax. 022 - 250 2649
Email: [email protected]
Homepage: steman. polman-bandung.ac. id
11
STEMAN 20t4
ISBN 978-979-17047-5-5
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.
Susunan Panitia
ii
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
Keynote Speaker
Universitas Indonesia
Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S.
Dirjen Kerjasama Industri Internasional
Ir. Agus Tjahajana, SE., M.Sc.
Kementerian
Perindustrian
Chief Operation Officer PT Astra Otoparts-Winteq
Direktur - PT Federal Izumi Mfg.
Reiza Treistanto
Abstrak Makalah Peserta
BIDANG KAJIAN : REKAYASA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNTUK PERTANIAN,
PERTAMBANGAN, OTOMOTIF, ELEKTRONIKA, DLL
Aplikasi Metode Perancangan Pahl-Beitz pada Perancangan Lini Produksi
1man Apriana
2
Design for Sustainability (DFS) and Design for Environment
Automotive industry
SKH Muhammad Bin SKH Abd Rahim.
8
(DfE) Practices in
Pembuatan dan Pengujian Model Pahat Insert dari Baja 34CrNiMo6 Melalui Proses Pack
Carburizing
Umen Rumendi
,.....
15
Pengaruh Temperatur dan Dwell Time Degassing terhadap Porositas Gas pada
Aluminium JIS AC4C dengan Metode Gravity Casting
Balqis Mentari Ejendi.
21
The Optimization Of Power Conversion From Wind Energy
Norhana Binti Safee.
27
Modifikasi Vessel Nissan CWB45-ALDN45 untuk Peningkatan Kapasitas Angkut Unit Truck
Herman Budi Harja.
32
IV
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
Kajian Pengaruh Jenis Pasir, Temperatur Tuang, dan Jumlah Deoksidasi Alumunium
terhadap Porositas Gas dalam Proses Gravity Sand Casting pada Nozzle Cup Material
13
Ade Rachman.
38
Pengembangon Sistem Pengetuiaii Suhu pada Heater Reaktor Auger untuk Proses
Pirolisis Cepat Cangkang Sawit
Izarul Machdar
. . . .. . . .. . . . . . . . . . . . .. . . .
48
Perencanaan strategis persediaan peralatan kebencanaan berdasarkan siklus
kebencanaan
Muhammad Dirhamsyah.........
54
Perancangan Ulang Tool Holder Untuk Alur Dovetail Pada Ragum Polman 125
Menggunakan Metode DFMA
Somantri.
: .............
.
57
Perbaikan Rancang-Bangun Kopling-Dog Pengendali Roda Traktor- Tangan Polman
Bandung
Haris Sayoko, Isa Setiasyah Toha
63
Perancangan Coren-Baja Menggunakan Bantuan Perangkat Lunak Simulasi Coran
Solidcast 8.2.5 Studi Kasus pada Produk Link Track
Beny 8andanadjaja
....
. . . . .. . . . . .. .
.. . .. . .
.
71
BIDANG KAJIAN : PERAN(ANGAN
DAN PENGEMBANGAN
PRODUK MANUFAKTUR
Implementasi Surfaces 3D Scanner Menggunakan Metode Triangulation
untuk Reverse Engineering Obyek Sederhana
Bolo Dwiartomo.
dan Tesselation
78
Analisis Simulasi Reinforced Thermoplastic Pipe Dengan Metoda Elemen Hingga Melalui
Pendekatan Pipa Multilayer Menggunakan Perangkat Lunak Rekayasa
Asep Indra Komara.. . .. .... . . . . .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . ... . . . . . . .. . . . . .. .. .. . . . . . . . . . .
86
Optimasi Bentuk Pisau Penghancur Limbah Tempurung Kelapa Berbentuk Piringan
Bertakik untuk Mendapatkan Berat Optimum
Aji Gumilar
. . .. . .. .
. . .. .
92
Perancangan dan Pembuatan Prototipe Mesin Pengolah Air Bersih Sistem Mobile untuk
Keadaan Darurat Air
Yuliar Yasin Erlangga...............................................
98
v
STEMAN 2014·
ISBN 978-979-17047-5-5
Perancangan Konstruksi Portable Bridge dan Alat Bantunya untuk Mobil Perkebunan
(Wintor) dengan Mekanisme Lipat
Adies Rahman Hakim
".........
105
BIDANG KAJIAN : TEKNOLOGI MATERIAL METALURGI
Perbaikan Ketangguhan Meterial Baja Cor Paduan NI-CR-MO Melalui Proses Tempering
Ganda
Beny Bandanadjaja.
112
Simulasi Proses Perlakuan Panas Permukaan untuk Mendapatkan Waktu Pemanasan
yang Sesuai
Oyok Yudianto
, . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . .. . . .
. ..
116
Pengaruh Laju Pendinginan dan Bahan Paduan terhadap Pembentukan
Ketahanan Aus Besi Cor EN-JN2019
Kus Hanaldi.
Karbida M)C dan
121
Kajian Faktor-Faktor yang Memberi Kesan Proses EDM terhadap AISI H13
Mohamad Shahril Bin Ibrahim.............................................................
126
A Study On Types Pineapple Leaf Fibers (PALF) Reinforced Po/y/actide
Nurul Hayati Binti Jamil..
131
(PLA)
Analisis 5truktur Mikro dan Kekerasan Permukaan Baja 5T 37 Carburized melalui Proses
Dekarburasi Oleh Air
Muhammad Hilmi Wahhab................................
137
Riserless Castfng of FCD 500 in Green Sand Mold
Wiwik Purwadi...............................................................................
145
Analisis Kakisan Air pada Logam dalam Sistem Aliran Dandang
Noor Azlan Bin Ngasman
152
Kajian Prestasi Mata Alat Karbida Bersalut Semasa Melarik Keluli AISI H13 Menggunakan
Bendalir Pemotong
Azlan Shah Bin Kamaruddin
158
Analisa Uji Keausan Material 5T 37 Hasil Carburizing dan Hardening dengan
Menggunakan Mesin Uji Keausan Horizontal
Tri Sugeti Gumilar Permana
,. .
...
. . .. . . . .. . . . . .. . . . . . .. . . .. .
.
163
Analisa Perbandingan Kekerasan, Distribusi Kekerasan dan Struktur Mikro Material ST
37 pada Proses Karburasi dengan Metoda Single Quenching dan Direct Quenching
Gerri Rinaldi.................................................................................
169
VI
STEM AN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
Kajian Pengaruh Aditif terhadap Pembentukan Nano Deposite Nikel pad a Elektroplating
Baja Karbon Rendah
Dewi Idamayanti
. .. . . .. . .. . . . . . . .. . .. .
177
Optimalisasi Desain dan Simulasi pada Coran Blade Turgo- Turbine
Roni Kusnowo.........
..... .... .............. .. .. .... .... ..... ...... .. .... ... ... .. .... .......
182
BIDANG KAJIAN : PROSESDAN TEKNOLOGI MANUF AKTUR
Optimalisasi Proses Pemesinan CNC Milling 3 Axis dengan Menggunakan Metode Taguchi
Benny Haddli Irawan........................................................................
189
Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM (On
Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Sistem Global CAIP
Yogi Muldani Hendrawan..
195
Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM (On
Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Rekonstruksi Feature dengan Metode
Perbandingan Antara Permukaan
Yogi Muldani Hendrawan..
202
Pengaruh Minyak Kelapa sebagai Dielektrik Alternatif
pada Benda Kerja AISI P21
Tjun Mahsunadi..
terhadap Kinerja Edm Diesinking
208
3 Axis CNC Milling Tool Path Strategy for Machining Spherical Surface
Uyana Bint! Norizan
~.........................................................
216
Pengukuran kesesuaian produk terhadap spesifikasi untuk diameter
pada bidang datar yang berbeda dan tidak sejajar
Nandang Rusmana.........
222
dan posisi lubang
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Media Quenching Pada Proses Hardening
Terhadap Kekerasan Permukaan dan Tingkat Distorsi Baja AISI 1045
Fikry Fauzi Rachman........................................................................
227
The Study Of Mechanical Properties of Laminated Bamboo (Brnb) Strip/Epoxy
Composites
Muhammad Hafiz Bin Kamarudin
234
VII
STEMAN 2014
ISBN: 978-979-17047-5-5
OPTIMASI ZERO VOLTA(jE SWITCHING DAN BUCK
CONVERTERSEBAGAIPEMANASINDUKSIUNTUK
PEMASANGAN BEARING
Ismail Rokhim1) Herman Budi Harja2) Wahyudi Purnomo'"
1)
2)
Teknik Mekatronika Politeknik Manufaktur Bandung 40135,
email: [email protected]
Teknik Manufaktur Politeknik Manufaktur Bundung 40135,
email: [email protected]
3) Teknik Mekatronika
Politeknik Manufaktur Bandung 40135,
email: [email protected]
Abstrak
Kegiatan pembongkaran dan pemasangan bearing sebagai tumpuan berputarnya poros merupakan
kegiatan rutin yang sering dilakukan dalam perawatan mesin. Kegiatan ini perlu dilakukan dengan
cepat dan mudah agar didapatkan hasil yang baik dan terhindar dari kerusakan. Dalam paper ini
diperkenalkan metode pemanasan bearing dengan sistem induksi yang menerapkan teknik zero
voltage switching dan buck converter. Sistem ini ini terdiri dari dua skema rangkaian, yaitu rangkaian
resonant zero voltage switching yang digunakan untuk membangkitkan tegangan yang diinduksikan ke
beban (bearing) dan rangkaian buck converter untuk mengatur daya rangkaian pemanas induksi.
Metode pemanasan induksi dengan teknik zero voltage swicthing dipilih karena memiliki rugi-rugi
daya kecil, mengurangi problem gangguan EMf, dan dapat dioperasikan pada fekuensi tinggi.
Sedangkan buck converter dapat menghasilkan catu daya de dengan efisiensi tinggi. Optimasi desain
rangkaian dilakukan dengan cara mengoperasikan rangkaian zero voltage switching pada frekuensi
kerja hingga 200 KHz dan mengatur duty-cycle rangkaian buck converter sehingga dapat memberikan
daya yang cukup bagi rangkaian zero voltage switching untuk memanaskan bearing.
Kala Kunci: Pemanas
induksi,
zero voltage switching,
1. Pendahuluan
buck converter,
duty-cycle.
kerusakan pada bearing. Oleh karena itu metoda
pemanasan
bearing merupakan
solusi yang
sebaiknya dipilih pada proses pemasangan
bearing untuk menghindari
kerusakan awal
bearing.
Setelah proses pemanasan,
maka
dimensi bearing akan melewati batas toleransi
dari poros sehingga bearing dapat dipasang pada
poros tanpa melalui proses pemukulan pada saat
proses pemasangan.
Fungsi
bearinglbantalan
gelinding
sebagai tumpuan berputar pada kontruksi mesin
memiliki peran utama karena mendukung
keandalan dan perfonna mesin. Kerusakan mesin
sering dihubungkan dengan kerusakan bearing
karena permasalahan/kerusakan
pada bearing
berkontribusi 40% terhadap kerusakan mesin
[12]. Salah satu faktor penyebab kerusakan
bearing adalah metoda pemasangan bearing pada
shaft dengan pemukulan,
metoda ini akan
menghasilkan kerusakan fisik pada race way
bearing dan hal ini merupakan kerusakan awal
pada bearing[13].
Studi Svenska
Kullager
Fabriken (SKF) produsen bearing dari Swedia,
menunjukkan bahwa kasus kerusakan awal
bantalan
gelinding
yang disebabkan
oleh
pemasangan
bearing
secara
sederhana
(pemukulan)
menyumbang
16% dari total
Setiap
jenis
atau
tipe
bearing
membutuhkan nilai temperatur yang berbeda
tergantung dari bahan, massa, ukuran bearing,
dan temperatur lingkungan. Sehingga sebelum
proses pemanasan dilakukan
terlebih dahulu
harus dilakukan
perhitungan
dari variabelvariabel
tersebut.
Perhitungan
temperatur
pemanasan bearing dapat dilakukan melalui
rumus berikut ini] l I] :
..
tU
294
Omax
= 0,012.do
[
"C]
(1)
STEMAN 2014
tM
ISBN: 978-979-17047-5-5
= to + tR + (25 .;.35 DC)
pemanasan
induksi
[4,6]. Karena
thyristor
memiliki
ban yak kelebihan,
komponen
ini
banyak
digunakan
sebagai
inverter
untuk
pembangkit daya pada frekuensi medium yang
menggantikan
sistem putaran mesin[5]. Secara
luas inverter semacam ini banyak digunakan
untuk frekuensi di atas 10 KHz[3]. Untuk catu
daya dengan frekuensi tinggi antara 50 KHz
sampai 10 MHz, komponen solid state seperti
MOSFET, lGBTs, GTOs, dan Bipolar Junction
Transistor
(BJTs) banyak digunakan.
Secara
keseluruhan perangkat ini memiliki efisiensi yang
lebih tinggi dan frekuensi kerjanya di atas ribuan
kilo hertz [2,6].
(2)
dirnana:
tD = perbedaan temperatur yang mengakibatkan
pemuaian
ring
dalam
sebesar
Umax
(perbedaan temperatur yang diperlukan)
Omax= toleransi (+) poros + toleransi (-) inner
diameter bearing.
do = diameter lubang bearing
tM = temperatur pemasangan
tR = temperatur ruangan
(25-7-35°C) = temperatur
penambahan
untuk
menjadikan
pemuaian
yang
lebih
besar
(rnempermudah pemasangan).
Metode
induction
heater
bearing
menggunakan
prinsip induksi elektromagnetik
yang merupakan
dasar dari semua sistem
pemanasan
induksi ditemukan
oleh Michael
Faraday pada tahun 1831. Namun demikian,
Heaviside baru pertama kali mempublikasikan
artikelnya tentang transfer energi dari kumparan
ke inti pejal (solid core)[8]. Beberapa keuntungan
berkaitan
dengan dengan
proses pemanasan
induksi adalah waktu pemanasannya
singkat,
kepresisian
dalam pengendalian
panas benda
kerja, mudah diperoleh, dan memiliki efisiensi
konversi energi. Karenanya sistem pemanasan
induksi banyak digunakan
di industri untuk
keperluan
peleburan,
penyarnbungan,
dan
pengerasan [10].
Pada pemanas bearing dengan sistem
induction heating, kumparan sekunder digantikan
oleh bearing. Bearing tersebut
diibaratkan
kurnparan sekunder dalam transfonnator
yang
terhubung
singkat
(short circuit) sehingga
temperatur
bearing naik karena adanya arus
(eddy current) yang berputar pada inner ring,
seperti yang ditunjukkan gambar I.
Gbr 1. Prinsip ker]a peruanas
Dalam
switching
telah
literatur,
"""
SUPPLY
dalam
rcsx:
• CONVERTER
-
-1
C<>AC
INVERTER
h
~
Gbr 2. Prinsip dasar slstcm pernanasan
HEATER
COIL
induksi.
Pada
kebanyakan
aplikasi
sistem
pemanasan induksi, benda kerja diternpatkan di
sekitar kurnparan
yang menghasilkan
medan
magnet yang disuplai oleh inverter DCI AC.
Dalarn literatur, konfigurasi jumlah koil (lilitan),
single turn dan multi layer telah dilakukan[ 14].
Penggunaan
konverter elektronika daya dalam
sistem pemanasan induksi menyebabkan faktor
day a rendah, harmonisa arus yang tinggi, dan
ketepatan strategi kontrol dalam hal switching
[7]. Salah satu problem utama saat ini dalam
sistem pemanasan
induksi adalah faktor daya
rendah
dan distorsi
hannonisanya
tinggi[9].
Pengoperasian
sistem pemanasan induksi pada
faktor daya rendah menyebabkan drop tegangan
sumber yang berakibat juga tegangan rendah
pada plant.
Karena tegangan di plant rendah
menyebabkan
peningkatan
waktu pemanasan
atau peleburan benda kerja dan akan menambah
biaya pengoperasian plant [I].
Induksi bearing.
sejumlah
digunakan
Pada dasarnya, sistem pemanasan induksi
terdiri atas qua tahap konversi daya seperti
garnbar 2. Tahap pertama, mengubah suplai daya
AC menjadi
tegangan
DC kemudian
tahap
berikutnya
mengubah
tegangan
DC menjadi
tegangan AC dengan frekuensi yang diinginkan.
komponen
sistern
295
STEMAN 7014
ISBN: 978-979-17047-5-5
2. Model Sistem
Pada dasarnya sistem kendali induction
heater yang diusulkan terdiri atas empat elemen
utama seperti yang ditunjukkan gambar 3.
Elemen pertama
adalah
kontroller
sistem
induction heater, elemen ini berfungsi untuk
membandingkan nilai setpoint dengan nilai hasil
pembaeaan sensor dari suhu induction heater.
Elemen kedua adalah converter, elemen ini
berfungsi sebagai penggerak induction heater
yang akan mengeluarkan frekuensi penyulutan
pada induction heater sesuai dengan nilai
setpoint yang diberikan. Elemen ketiga adalah
work coil (induction
heater), yaitu lilitan
penghantar yang akan memberikan
medan
elektromagnet pada bagian sekunder (bearing)
dengan intensitas medan magnet sesuai dengan
nilai setpoint. Bagian keempat adalah sensor,
elemen
ini
berfungsi
untuk
mendeteksi
temperatur di work coil sebagai current tempertur
untuk dibandingkan
dengan
setpoint
oleh
controller.
pada
tahap
selanjutnya
diperlukan
untuk
menghasilkan tegangan induksi pada work coil
digunakan rangkaian
resonan Zero Voltage
Switching
(ZVS). Rangkaian
resonan ZVS
beketja dengan cara membangkitkan frekuensi
osilasi melalui komponen LC. Transistor T 1 dan
T2 masing-masing
beketja secara bergantian
selama setengah peri ode dari frekuensi osilasi.
Rangkaian ini mampu menghasilkan gelombang
sinus murni dengan frekuensi osilasi hingga
ratusan kilohertz. Catu daya rangkaian ZVS
disuplai dari rangkaian buck converter yang
menghasilkan tegangan de variable tergantung
duty-cycle yang dihasilkan oleh sinyal kendali
dari controller.
DC 10 DC
COIWIft.
Inwnw
H_
e••,
LC
•••
•••
am.
Gbr 4. Diagram blok sistem kendall Induction heater.
Gbr 3. Sistem kendall induction heater.
Model sistem kendali induction heater
lebih detail ditnnjukkan pada gambar 4, sebagai
pengganti converter digunakan rangkaian de to
de buck converter dan rangkaian resonan ZVS.
Rangkaian de- de buck converter beketja dengan
cara menurunkan
tegangan
jala-jala
yang
disearahkan
dengan
mengatur
duty-cycle
penyulutan
komponen
switching
melalui
perubahan nilai tegangan de dari setpoint. Untuk
menentukan duty-cycle dapat dilakukan dengan
perhitungan bcrikut ini,
Rangkaian de-de converter dan rangkaian
ZVS masing-masing ditunjukkan pada gambar 5
dan gambar 6.
Hubungan antara tegangan rata-rata dari
gelombang pulsa dengan duty-cycle ditunjukkan
oleh persamaan di bawah ini,
Vdc='T
1
f.T0
(4)
vo(t)dt=Vo·D
T1
D --
Ton
Toll+Tofl
-
TOil -
T
T
011"
f
(3)
DC
T2
Sinyal kendali penyulutan
rangkaian
switching dilakukan secara closed loop dengan
pengendali-PI untuk menjaga kestabilan sistem.
Untuk membangkitkan gelombang sinus yang
c
Gbr 5. Rangkaian DC-DC cconverter.
296
Load
ISBN: 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
+V
R1
----
02
000'
.._-_._-----
000)
0002
!,,...f'l}-,
Gbr 8. Respon keluaran de-de buck converter
R2
Gbr 6. Rangkaian resonan ZVS.
3. Hasil dan Pembahasan
Model rangkaian de-de buck converter
disimulasikan dengan software Powersim sedang
sinyal keluaran rangkaian resonan ZVS diukur
dengan menggunakan osiloskop digital untuk
mengetahui besamya tegangan dan frekuensi
resonansi. Rangkaian
de-de buck converter
disuplai dengan tegangan de 60 Volt, tegangan
referensi diatur untuk menghasilkan variasi dutycyle penyulutan
transistor. Duty-cycle
50iyo
diperlihatkan oleh gambar 7 dengan pengaturan
tegangan referensi sebesar I Volt. Pada nilai
tegangan referensi ini, keluaran tegangan de-de
buck converter sekitar 28 Volt dengan pengaturan
gain dan konstanta waktu pengendali-Pl masingmasing sebesar 1 dan 0.8 detik.
Vref(Vott)
Gbr 9. Hubungan output de-de converter terhadap Vref.
Dengan memberikan catu tegangan de
sebesar 15 Volt pada rangkaian resonan ZVS,
tegangan keluaran di komponen LC sebesar 89,6
Volt dengan frekuensi osilasi sebesar 289,4 KHz.
Hasil pengukuran pada rangkaian resonan ZVS
ditunjukkan oleh gambar 10.
v"·O.OO0s
G~ItI$1(~
1.1
•
rt
Measure
\lpp
I chan
of
:2 B9.6V
Vavo
I chan of
2. 677r¥J
.'
.
"
I
;
,
. Frequency
I' ,h¥\
of
2 Z$9.'*=H
Duty Cycle
10chari of
2 59.07%
RISe Tme
I ch¥l of
2 1.01'5us
IDlu.
. :>Q9_ ~~~
IOC
!TIil
Gbr 10. Keluaran rangkaian resonan ZVS.
l.I'tI.(r)
Gbr 7. Sinyal PWM untuk penyulutan transistor.
Bentuk respon keluaran de-de buck
converter ditunjukkan oleh gambar 8. Perubahan
tegangan keluaran de-de buck converter terhadap
pengaturan tegangan referensi diiperlihatkan oleh
kurva gambar 9.
Dari hasil simulasi yang ditunjukkan
gambar 9, nampak bahwa tegangan keluaran dede converter dapat diatur melalui pengaturan
duty-cycle dari tegangan referensi. Tegangan
keluaran de-de converter dengan kisaran hingga
30 Volt ini cukup untuk men-drive rangkaian
resonan ZVS yang mampu membangkitkan
gelombang
sinusoidal
mutni
untuk
297
STEMAN 2014
menginduksikan
(bearing).
ISBN: 978-979-17047-5-5
arus
ke kumparan
sekunder
4. Kesimpulan
Metode pemasangan bearing pada suaian
dapat dilakukan dengan sistem pemanas induksi
yang menggabungkan
de-de buck converter
sebagai catu daya rangkaian resonan ZVS.
Gelombang elektromagnetik yang diinduksikan
pada
workpiece/bearing
dihasilkan
dari
gelombang
sinus yang
dibangkitkan
oleh
rangkaian resonan ZVS pada frekuensi sekitar
289 KHz. Pengaturan tegangan keluaran de-de
converter hingga 30 Volt digunakan untuk
mengatur suhu pemanasan
bearing sesuai
jenis/tipe bearing yang akan dipasang pada
suaian.
ReferensiIDaftar Pustaka
KHz Voltage Source Inverter for Induction
Melting Applications", IEEE Transaction on
Industrial
Application,
Vo1.32,
No.2,
Marchi April 1996, pp.279-286.
[7] Jayne M.G., Luk c.r., "The Use of
Transputer
for Pulse-Width
Modulated
(PWM) Inverter", UPEC'88, pp.81-84.
[8] Heaviside 0., "The Induction on Currents in
Cores" The Electricians, May 3 1884,
pp.583-587.
[9] Nuns J., Foch., Metz M., Yang X.,
"Radiated and Conducted Interferences in
Induction
Heating
Equipment:
Characteristics
and
Remedies"
The
European Power Electronics Assosiation
1993, pp.194-199.
[10] Prevett P.O., The Role of Induction Heating
in HDW : A Modern Metal Joinning
Process", IEEE Transaction on Industry and
General Applications,
Vol.IGA-6, No.2,
March/April 1970, pp.128-130.
[ 11] "Rolling Bearing : Vocational Training
Course Part 2, Basic skills for Rolling
bearing
mounting",
p.18-20,
FAG
Kugelfischer.
[12] Schoen, R , Habetler, T.G, Kamran, F.,
Bartheld R.G " Motor Bearing Damage
Detection using stator Current Monitoring",
IEEE Transaction Industry Application, Vol
31, pp:1274-l279, 1995.
[13] Sciferl, R.F., Melfi, M.J " Bearing Current
Remediation
Option ", IEEE
Industry
application Magazine, Vol 10, n04, pp.4050,2004.
[14] Swart S.M., Ferreira J.A., "Single Turn
Work
Coil
and
Integrated
Matching
Transformer
for
Medium
and
High
Frequency
Induction
Heating",
The
European Power Electronics Association
1993, pp.118-123.
>
[1] Andrews D., Bishop., Witte J., "Harmonic
Measurement, Analysis and Power Factor
Correction
ini
a
Modern
Steel
Manufacturing Facility ". IEEE Transaction
on Industry Application. Vol., 32., 1996,
NO.3, pp.6 I7-624.
[2] Cho J.G., "IGBT Based Zero Voltage
Transistion Full Bridge PWM Converter for
High
Power
Applications;',
IEEE
Proceeding Electronics Power Application.,
Vo1.143, No.6, Nov 1996, pp.475-480.
[3] Dawson F.P., Jain P., "Comparison of Load
Commutated Inverter Systems for Induction
Heating and Melting Application", IEEE
Transaction on Power Electronics, Vol.6,
NO.3, July 1991, pp.430-441.
[4] Eckhardt H.J , "Power-Mosfets, Thyristor
and Transmitting Tubes in Converter for
Hardening", Proceeding PCIM Conference,
1989, pp.157-172.
[5] Golde E., Lehman G., "Oscillator-Circuit
Thyristor Converter for Induction Heating",
Proceeding of IEEE, Vol.55, No.8, Aug.
1967, pp.l449-1453.
[6] Fujita H., Akagi H., "Pulse-DensityModulated Power Control of 4KW, 450
298
Download