Catatan Catatan AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN

advertisement
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2002 DAN 2001
( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham )
AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang
Usaha
Lain - lain
Persediaan
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Bagian lancar sewa jangka panjang
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 210.994 pada
tahun 2002 dan Rp 158.625 pada
tahun 2001
Sewa jangka panjang - setelah dikurangi
bagian lancar
Uang jaminan
Piutang direksi dan karyawan
Hak atas tanah yang belum digunakan
dalam usaha
Uang muka sewa jangka panjang
2b,3
2002
Rp
2c,4
Rp
2,901
2,563
340,700
47,169
29,990
79,476
1,191,139
2e,5,13
2d,2h,7
730,780
60,120
4,557
3,700
260,039
12,479
51,746
1,123,421
2f,6
413,044
227,739
2d,2h,7
388,456
20,288
8,120
191,918
21,289
9,954
2d
2d
2g
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
576,564
111,776
2001
Rp
30,573
9,148
52,096
5,078
869,629
508,074
2,060,768
Rp
1,631,495
Catatan
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang
Usaha
Lain - lain
Biaya masih harus dibayar
Hutang dividen
Hutang pajak
Bagian lancar hutang sewa jangka panjang
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Hutang sewa jangka panjang - setelah
dikurangi bagian lancar
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham
Modal dasar - 5.600.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.400.000.000 saham
Tambahan modal disetor - bersih
Keuntungan yang belum direalisasi dari efek
tersedia untuk dijual
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8
2002
Rp
9
10
2d,2h,7
432,733
9,304
20,296
140,000
14,438
89,493
706,264
2001
Rp
371,927
6,684
15,571
105,000
21,828
17,258
538,268
2m,10
46,976
41,374
2d,2h,7
187,909
234,885
49,185
90,559
11
350,000
37,870
350,000
37,870
619
731,130
1,119,619
1,025
613,773
1,002,668
2i
Rp
2,060,768
Rp
1,631,495
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2002 DAN 2001
( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham )
Catatan
PENJUALAN BERSIH
2j,13
BEBAN POKOK PENJUALAN
2j,14
Rp
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
2j,15
LABA USAHA
PENGHASILAN ( BEBAN ) LAIN - LAIN
Penghasilan bunga
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Laba penjualan aktiva tetap
Penghasilan Lain - lain - bersih
Penghasilan Lain - Lain - Bersih
2k
2f,6
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK
PENGHASILAN
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
Periode berjalan
Pajak yang Ditangguhkan
Taksiran pajak penghasilan
LABA PER SAHAM
Laba usaha per saham dasar
2m
Rp
2001
971,612
901,013
716,979
346,074
254,633
267,808
179,559
78,266
75,074
34,839
(16,957)
436
2,841
21,159
41,185
69,901
346
1,167
112,599
99,425
187,673
14,341
395
14,736
2l
2l,10
LABA BERSIH
2002
1,247,087
42,824
(2,559)
40,265
Rp
84,689
Rp
147,408
Rp
60
Rp
105
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2002 DAN 2001
( Dalam Jutaan Rupiah )
Keuntungan yang
Tambahan
Belum Direalisasi
Modal
Saham
SALDO, 1 JANUARI 2001
Rp.
Modal
Disetor - Bersih
350,000
Rp.
37,870
dari Efek Tersedia
untuk dijual
Rp.
KEUNTUNGAN YANG TELAH DIREALISASI DARI
DARI EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
639
Saldo Laba
Telah Ditentukan
penggunaannya
Rp.
-
Belum Ditentukan
penggunaannya
Rp.
Rp.
386
10,000
(10,000)
LABA BERSIH
DIVIDEN TUNAI (Rp 75 per saham)
SALDO, 30 JUNI 2001
Rp.
350,000
Rp.
37,870
Rp.
1,025
Rp.
SALDO, 1 JANUARI 2002
Rp.
350,000
Rp.
37,870
Rp.
991
Rp.
KEUNTUNGAN YANG TELAH DIREALISASI DARI
DARI EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
10,000
(372)
147,408
147,408
(105,000)
(105,000)
603,773
Rp.
1,002,668
Rp.
786,441
Rp.
1,175,302
-
15,000
(15,000)
-
84,689
LABA BERSIH
-
Rp.
-
PEMBENTUKAN DANA CADANGAN
(372)
84,689
(140,000)
DIVIDEN TUNAI (Rp 100 per saham)
Rp.
350,000
Rp.
37,870
Rp.
619
959,874
386
PEMBENTUKAN DANA CADANGAN
SALDO, 30 JUNI 2002
571,365
Jumlah
Ekuitas
Rp.
15,000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Rp.
716,130
(140,000)
Rp.
1,119,619
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2002 DAN 2001
( Dalam Jutaan Rupiah )
2002
ARUS KAS DARI KEGIATAN USAHA
Penerimaan kas dari penjualan
Pembayaran ke pemasok dan karyawan
Penerimaan kas dari (pembayaran untuk) :
Pajak penghasilan
Kegiatan usaha lainnya
2001
1,234,144
(1,428,427)
967,069
(1,124,032)
(60,415)
41,706
(55,680)
39,182
(212,991)
(173,461)
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI
Hasil penjualan penempatan jangka pendek
Hasil penjualan aktiva tetap
Penambahan aktiva tetap dan hak atas tanah
Penempatan jangka pendek
Penambahan uang muka sewa jangka panjang
102,621
436
(70,621)
(58,608)
(9,148)
46,731
346
(42,657)
(72,102)
(5,078)
KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS
INVESTASI
(35,320)
(72,760)
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
Pelunasan hutang sewa jangka panjang
(12,427)
(59,097)
KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS
PENDANAAN
(12,427)
(59,097)
(260,738)
(305,318)
Selisih kurs kas dan setara kas
(43,862)
25,451
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
881,164
1,010,647
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
576,564
730,780
52,936
445
(372)
387
KAS BERSIH DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)
KEGIATAN USAHA
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas :
Penambahan sewa dan hutang sewa jangka panjang
Kenaikan (penurunan) keuntungan yang belum direalisasi
dari efek tersedia untuk dijual
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain )
3 KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari :
2002
Kas
Bank
Rp
730
Pihak ketiga
Rupiah
Citibank N.A
Deutsche Bank
PT Bank Central Asia
PT Bank Bali
PT Bank Buana Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia
ABN-AMRO Bank N.V.
PT Bank Lippo
PT United Overseas Bank Bali
PT Bank Danamon
PT Bank Negara Indonesia
Lain - lain
21,135
16,218
8,299
669
877
41
88
142
133
5,093
2,526
21
Deutsche Bank (¥ 45.000.000)
Dolar Amerika Serikat
Deutsche Bank ($AS 14,679 pada tahun
2002 dan $AS 27.226 pada tahun 2001 )
ABN-AMRO Bank N.V. ( $AS 1,958.11 pada
tahun 2002 dan 2001)
Dolar Singapura
PT United Overseas Bank Bali ($Sin 276,335
pada tahun 2002 dan $Sin 53.941 pada
tahun 2001 )
Deutsche Bank ($Sin 20,195.69 pada tahun 2002
dan $Sin 149,552 pada tahun 2001)
Dolar Australia
Deutsche Bank (A$ 8,262.54)
-
Yen Jepang
128
17
1,366
100
41
Setara kas
Deposito
Rupiah
Deutsche Bank
American Express Bank Ltd.
PT Bank Central Asia
PT Bank Danamon
Citibank N.A
PT Bank Bali
PT Bank Lippo
232,624
79,622
50
19,457
18,500
-
US Dollar
Deutsche Bank ($AS 12,771,412 pada tahun
2002 dan US$ 12,826,124 pada tahun 2001)
UBS AG ($AS 2,158,255.96)
American Express Bank Ltd. ($AS 3,378,130.74
pada tahun 2002 dan $AS 3,273,653 pada
tahun 2001 )
Credit Suisse ($AS 942,369.79)
HSBC Republic Bank ($AS 70,816.28)
ABN-AMRO Bank N.V ($AS 1.364.76 pada
tahun 2002 dan 2001)
111,494
18,842
29,491
8,227
618
12
Rp
Jumlah
Rp
576,564
Rp
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut :
2002
12% - 18%
1,25 % - 1,88 %
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
4 INVESTASI JANGKA PENDEK
Akun ini merupakan penempatan pada efek tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut :
2002
Harga perolehan
Keuntungan yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
Nilai Wajar
Rp
111,776
619
112,395
Rp
Rp
Rp
5 PERSEDIAAN
Akun ini merupakan persediaan barang dagangan yang terdapat di regional sebagai berikut :
2002
Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sumatra
Kalimantan
Sulawesi
Bali
Jumlah
Rp
Rp
134,574
57,095
30,671
32,599
19,085
37,654
16,571
4,542
7,909
340,700
Rp
Rp
6 AKTIVA TETAP
2002
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
dan Reklasifikasi
Aktiva tetap terdiri dari :
Harga Perolehan
Hak atas tanah
Bangunan
Renovasi bangunan
Prasarana bangunan
Perlengkapan toko
Alat - alat pengangkutan
Perlengkapan kantor
Aktiva dalam penyelesaian
Jumlah Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Renovasi bangunan
Prasarana bangunan
Perlengkapan toko
Alat - alat pengangkutan
Perlengkapan kantor
Rp
54,918
120,603
84,762
63,602
187,539
14,828
4,657
24,908
555,817
20,704
46,004
19,350
86,849
6,983
1,141
Rp
540
27,289
4,332
11,526
19,470
1,873
2,254
42,948
110,231
3,132
7,031
6,416
11,885
1,445
392
Rp
399
41,610
42,010
338
-
Rp
Jumlah
Nilai Buku
181,030
736,847
Rp
30,301
140,532
Rp
338
41,672
Rp
Rp
2001
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
dan Reklasifikasi
Aktiva tetap terdiri dari :
Harga Perolehan
Hak atas tanah
Bangunan
Renovasi bangunan
Prasarana bangunan
Perlengkapan toko
Alat - alat pengangkutan
Perlengkapan kantor
Aktiva dalam penyelesaian
Jumlah Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Renovasi bangunan
Prasarana bangunan
Perlengkapan toko
Alat - alat pengangkutan
Perlengkapan kantor
Jumlah
Nilai Buku
Rp
Rp
21,520
65,847
58,531
39,195
137,465
11,592
3,502
3,434
341,086
16,746
35,452
11,936
68,845
6,182
580
139,741
201,345
Rp
Rp
3,133
5,708
5,259
2,745
7,710
1,737
386
31,014
57,692
1,698
4,489
3,003
8,511
1,175
259
19,135
38,557
Rp
251
12,163
12,414
251
251
12,163
Rp
Rp
Rp
7 SEWA JANGKA PANJANG
Rincian nilai kontrak sewa jangka panjang adalah sebagai berikut :
2002
Nilai kontrak
PT Jakarta Intiland, pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah
Dikurangi akumulasi amortisasi
Bagian yang belum diamortisasi
Dikurangi bagian lancar
Bagian Jangka Panjang
Rp
597,507
184,352
781,859
313,927
467,932
79,476
388,456
Rp
Rp
Rp
Amortisasi sewa yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp 41,014 milyar pada tahun 2002 dan Rp 24,856 milyar pada tahun 2001
Kewajiban yang timbul dari perjanjian di atas adalah sebagai berikut :
2002
PT Jakarta Intiland, pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah
Dikurangi bagian lancar
Bagian Jangka Panjang
8 HUTANG USAHA
Rp
Rp
259,311
18,090
277,402
89,493
187,909
Rp
Rp
Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagangan. Jangka waktu pembayaran kepada para
pemasok berkisar antara 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan dari saat pembelian.
9 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terutama merupakan biaya masih harus dibayar atas kompensasi karyawan, pemeliharaan dan perbaikan, listrik dan energi,
perlengkapan toko, promosi serta honorarium tenaga ahli.
10 HUTANG PAJAK
2002
Hutang pajak terdiri dari :
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
Rp
225
3,277
6,688
4,248
14,438
Rp
Rp
Rp
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran
penghasilan kena pajak untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut :
2002
Laba komersial Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan
Rp
99,425
Rp
Rp
803
795
908
2,506
Rp
Rp
-
Rp
(29,668)
Rp
Koreksi positip :
Aktiva tetap
Amortisasi sewa jangka panjang
Penyisihan jasa karyawan
Sumbangan dan jamuan
Koreksi negatip :
Aktiva tetap
Penghasilan bunga yang telah dipotong
pajak final
Penghasilan sewa yang telah dipotong
pajak final
Laba penjualan aktiva tetap
Amortisasi hak sewa
Taksiran penghasilan kena pajak
(21,485)
(168)
(2,748)
54,070
47,861
Rp
Rp
14,341
Rp
Rp
(241)
824
51
(239)
395
Rp
2002
Taksiran pajak penghasilan perusahaan periode berjalan
Pajak penghasilan - tangguhan
Penyusutan
Amortisasi hak sewa
Laba penjualan aktiva tetap
Penyisihan jasa karyawan
Taksiran pajak penghasilan Perusahaan ditangguhkan
Rp
Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
2002
Taksiran pajak penghasilan
Pajak penghasilan dibayar dimuka :
Pasal 22
Pasal 25
Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka
Taksiran hutang pajak penghasilan
Rp
14,341
Rp
Rp
11
14,330
14,341
-
Rp
Kewajiban (aktiva) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:
2002
Kewajiban (aktiva) pajak tangguhan atas:
Sewa jangka panjang
Aktiva tetap
Biaya dibayar dimuka
Penyisihan jasa karyawan
Jumlah
Rp
33,945
15,564
1,955
(4,488)
46,976
Rp
Rp
Rp
11 MODAL SAHAM DAN AKUN YANG BERKAITAN DENGAN EKUITAS
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
PT Ramayana Makmursentosa
Paulus Tumewu ( Presiden Komisaris )
Masyarakat ( masing - masing dengan
pemilikan kurang dari 5 % )
Jumlah
Jumlah Saham
yang Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Kepemilikan
%
917,000,000
65,50
52,000,000
3,71
431,000,000
30,79
1,400,000,000
100,00
Rp
Rp
12 DIVIDEN TUNAI
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 12 Juni 2002 dan 15 Juni 2001 yang masing masing telah
diaktakan dengan akta Notaris Ny. Rukmasanti hardjasatya, S.H. Notaris di Jakarta, No. 12 dan No. 23, para pemegang saham
telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 100 per saham atau Rp 140 miliar untuk tahun 2001 dan sebesar Rp 75 per
saham atau sejumlah Rp 105 miliar untuk tahun 2000. Dividen tunai untuk tahun 2001 dibagikan pada bulan Juli 2002, sedangkan
dividen tunai untuk tahun 2000 dibagikan pada bulan Juli 2001.
13 PENJUALAN BERSIH
Penjualan bersih merupakan penjualan pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, dan keperluan sehari-hari dengan rincian
sebagai berikut :
2002
Beli putus
Rp
Konsinyasi
Jumlah
896,924
Rp
350,163
Rp
1,247,087
Rp
14 BEBAN POKOK PENJUALAN
Perhitungan beban pokok penjualan untuk periode 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut :
2002
Persediaan awal tahun
Pembelian bersih
Persediaan tersedia untuk dijual
Persediaan akhir periode
Rp
261,676
980,037
1,241,713
340,700
Rp
Beban pokok penjualan
Rp
901,013
Rp
85,221
39,242
37,768
30,301
29,054
10,025
7,678
5,848
4,676
3,371
2,917
2,675
1,889
1,555
1,497
1,245
1,099
1,747
267,808
Rp
15 BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut :
2002
Gaji dan tunjangan lainnya
Perbaikan dan pemeliharaan
Sewa - bersih
Penyusutan
Listrik dan energi
Perlengkapan toko
Pengangkutan dan perjalanan dinas
Promosi
Asuransi
Alat tulis dan cetakan
Jamsostek
Beban bank
Pajak dan perijinan
Iuran dan retribusi
Telekomunikasi
Imbalan Jasa
Keamanan
Lain - lain
Beban Usaha
Rp
16 REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun 2001 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan
tahun 2002.
2001
1,709
18,246
13,061
2,687
1,129
569
862
86
372
409
23
4,149
311
22
339
940
-
166,633
155,065
105,976
25,938
25,428
15,000
7,628
146,731
-
37,451
16
730,780
2001
9% - 21%
4,00% - 5,83%
2001
60,120
1,025
61,145
2001
111,415
86,339
26,566
9,456
17,523
3,429
5,311
260,039
Saldo Akhir
55,458
147,892
89,094
75,128
207,009
16,302
6,911
26,246
624,039
23,836
53,035
25,766
98,734
8,090
1,532
210,994
413,044
Saldo Akhir
24,653
71,555
63,790
41,940
145,175
13,078
3,888
22,285
386,364
18,444
39,941
14,939
77,356
7,106
839
158,625
227,739
2001
315,509
157,974
473,483
229,819
243,664
51,746
191,918
856 milyar pada tahun 2001
2001
39,637
26,806
66,443
17,258
49,185
embayaran kepada para
perbaikan, listrik dan energi,
2001
168
1,131
6,342
9,232
4,955
21,828
ba rugi dengan taksiran
2001
187,673
3,000
2,197
4,041
186
9,424
(34,810)
(18,772)
(141)
(568)
(54,291)
142,806
2001
42,824
(900)
(489)
42
(1,212)
(2,559)
2001
42,824
6
33,587
33,593
9,231
2001
28,690
14,567
1,767
(3,651)
41,374
Jumlah Modal
229,250
13,000
107,750
350,000
yang masing masing telah
3, para pemegang saham
01 dan sebesar Rp 75 per
ulan Juli 2002, sedangkan
hari dengan rincian
2001
718,277
253,335
971,612
2001
147,437
829,581
977,018
260,039
716,979
2001
65,556
27,093
16,645
19,135
17,693
7,118
3,148
4,942
4,221
1,699
1,012
1,960
4,168
1,209
1,042
1,123
848
946
179,559
yajian laporan keuangan
PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001
(Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Disebutkan Lain)
1.
UMUM
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 14 Desember 1983
berdasarkan Akta Notaris R. Muh. Hendarmawan, S.H., No. 60. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5877.HT.01.01.TH.85
tanggal 17 September 1985 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 9 Tambahan
No. 589 tanggal 3 Oktober 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 19 tanggal 19
September 2001, mengenai pemberian kuasa kepada direksi untuk mengeluarkan saham yang
masih dalam simpanan (lihat Catatan 12). Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-03899
HT.01.04.TH.2002 tanggal 11 Maret 2002.
Kegiatan utama Perusahaan adalah perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang
seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk-produk kebutuhan sehari-hari melalui
toko serba ada (Department Store) milik Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2002, Perusahaan
mengoperasikan 75 toko serba ada dengan nama Ramayana dan Robinson dan 1 toko dengan nama
Cahaya, yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan,
Bali dan Sulawesi. Perusahaan berdomisili di Jl. KH Wahid Hasyim No. 220 A & B, Jakarta 10250.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983.
Pada tahun 1996, Perusahaan melakukan penawaran saham perdana sebanyak 80 juta saham
dengan nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek
Jakarta dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 (rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 25 Mei
1998, Perusahaan membagikan saham bonus sebanyak 350 juta saham, sebagaimana telah
disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
yang diselenggarakan pada tanggal 15 September 1997. Pada tahun 2000, Perusahaan melakukan
pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (rupiah penuh) per saham menjadi Rp 250 (rupiah
penuh) per saham, sebagaimana telah disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan dalam
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2000. Awal
perdagangan saham dengan nilai nominal baru, Rp 250 (rupiah penuh) per saham, dimulai pada
tanggal 15 Februari 2001. Pada tanggal 30 Juni 2002, Perusahaan telah mencatatkan seluruh
sahamnya di Bursa Efek Jakarta.
Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Komisaris
1.
2.
3.
4.
2.
Paulus Tumewu
Tan Lee Chuan
Koh Boon Kim
Kardinal A. Karim
-
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independent
Direksi
1.
2.
3.
4.
5.
Agus Makmur
Setiasa Kusuma
Kismanto
Muhammad Iqbal
William Leady
-
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali investasi jangka
pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis
akrual, kecuali laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan surat
Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal
13 Maret 2000 mengenai perubahan peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
b. Setara Kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
c.
Investasi Jangk a Pendek
Investasi dalam obligasi diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual. Sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek
yang tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi atas nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas dan dikreditkan atau dibebankan
pada usaha pada saat realisasi.
Biaya perolehan obligasi yang dijual ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang (weighted-average method).
d.
Transaksi dengan Pihak -pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan
istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa didefinisikan sebagai
berikut:
(1)
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan
pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(2)
perusahaan asosiasi (associated companies);
(3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan
hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota
keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga
dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan
tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor;
(4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga
dekat orang-orang tersebut; dan
(5)
perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan (3)
dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang
bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan
komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan
pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan berdasarkan
harga dan kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga.
e.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan ditentukan dengan metode
eceran yang dihitung dengan mengurangkan margin laba dari harga jual eceran, setelah
disesuaikan dengan penurunan harga (markdown), potongan harga oleh pemasok, retur
pembelian dan kehilangan persediaan.
f.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan,
kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva
tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Renovasi bangunan
Prasarana bangunan
Perlengkapan toko
Alat-alat pengangkutan
Perlengkapan kantor
20
4
4-8
4-8
4
4-8
Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang signifikan dikapitalisasi. Aktiva
tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai buku yang bersangkutan dikeluarkan
dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan
laba rugi tahun berjalan.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap
yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah” yang berlaku efektif mulai tanggal 1
Januari 1999, nilai perolehan hak atas tanah yang diperoleh sejak tahun 1999 tidak termasuk
biaya-biaya yang dikenakan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah
tersebut.
Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan
nilai aktiva sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva”, pada akhir tahun.
Jika terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi tersebut, Perusahaan diharuskan
untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable value) atas nilai
semua aktivanya dan mengakui penurunan nilai aktiva tersebut dalam laporan laba rugi.
g.
Hak atas Tanah yang Belum Digunakan dalam Usaha
Hak atas tanah yang belum digunakan dalam usaha dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
h.
Sewa Jangka Panjang
Perjanjian sewa jangka panjang yang pembayaran nilai kontraknya dilakukan selama suatu
periode tertentu yang lebih pendek daripada masa sewanya, dibukukan pada saat perjanjian
sewa tersebut berlaku dengan mendebet akun “Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai kontrak dan
mengkredit akun “Hutang Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai kontrak yang belum dibayar.
Sewa jangka panjang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) selama jangka waktu sewa.
i.
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Tambahan modal disetor - bersih terdiri dari agio saham dikurangi dengan biaya emisi saham.
Agio saham merupakan selisih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal saham,
sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
j.
Pengakuan Penghasilan dan Beban
Penghasilan dari penjualan diakui pada saat penjualan barang di kounter penjualan, sementara
beban diakui pada saat terjadinya. Penjualan konsinyasi dicatat sebesar jumlah penjualan barang
konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait dibukukan sebagai bagian dari Beban
Pokok Penjualan sebesar jumlah yang dibayarkan kepada pemilik (consignor).
k . Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah terakhir yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia untuk tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau
dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah:
2002
$AS 1
$Sin 1
¥JPY 1
l.
Rp
2001
8.730
4.944
73
Rp
Rp
Rp
10.400
5.771
84
Beban Pajak
Perusahaan menerapkan metode pajak tangguhan untuk menentukan beban pajak sesuai
dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan
tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan
komersial dengan fiskal dan akumulasi rugi fiskal yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak
atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal tahun mendatang pada saat
nilai tercatat aktiva tersebut dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi.
m. Laba Bersih per Saham Dasar
Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung
dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
selama tahun berjalan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif atas pemecahan nilai
nominal saham (stock split) dari Rp 500 (rupiah penuh) per saham menjadi Rp 250 (rupiah
penuh) per saham, sebagaimana telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham tanggal 8Juni 2000. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun 2002
dan 2001 masing-masing berjumlah 1.400.000.000 saham.
Download