BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

advertisement
BAB IV
4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK
Berdasarkan hasil wawancara pada saat melaksanakan kerja praktek di PT.
Bioli Lestari, secara garis besar permasalahan yang dialami langsung pada bagian
produksi khususnya manager produksi adalah kendala penentuan harga jual
barang produksi oleh PT. Bioli Lestari karena selama ini penentuan harga jual
tidak terlepas dari cara hitung manual oleh manager produksi dan harus dilakukan
setiap waktu karena dari segi harga bahan baku yang selalu berubah-ubah dan
juga kebutuhan biaya pemakaian listrik dari mesin-mesin produksi juga tidak
selalu tetap sehingga dengan adanya kendala tersebut pernah terjadi kerugian
akibat kesalahan pengambilan keputusan harga jual oleh pihak manager.
Dalam kerja praktek ini berusaha menemukan solusi dari permasalahan
tersebut dan berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh:
a. Menganalisa sistem
b. Mendesain sistem
c. Implementasi sistem
Ketiga langkah tersebut penting untuk dilakukan agar dapat menemukan
solusi dari permasalahan yang ada. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada
subbab selanjutnya.
4.1. Menganalisa Sistem
Tahapan yang paling awal dilakukan adalah menganalisa sistem yang ada pada
PT. Bioli Lestari yang dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mengenai
sistem yang sedang digunakan saat ini.
23
24
Setelah mendapatkan informasi tentang sistem yang ada maka diketahui
bahwa permasalahannya adalah manager produksi sering menghitung secara garis
besar saja tanpa mendetail dan selalu terpengaruh dengan harga jual dari
pesaingpesaingnya walaupun pihak manager memiliki update harga bahan baku dan
biaya listrik tetapi hanya melakukan perhitungan mendetail dalam periode tertentu
saja, hal tersebut sangat beresiko mengingat harga-harga tersebut sangat cepat
mengalami perubahan sehingga sangat berpengaruh secara langsung terhadap
penentuan harga jual dan juga keuntungan perusahaan.
Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut akan dibuatkan sebuah
sistem aplikasi dimana manager bagian produksi dapat langsung memasukkan
harga-harga terbaru yang diperoleh pada hari itu juga pada saat produksi barang
dan juga memasukkan biaya listrik terbaru beserta berapa lama pemakaian mesin
untuk mengolah bahan baku tersebut sehingga dapat memudahkan proses
pengambilan keputusan oleh pihak manager. Dengan dibuatnya aplikasi ini, dapat
memudahkan proses perhitungan mendetail dan dapat diketahui harga pokok
produksi
sehingga
dapat
dilakukan
setiap
saat
ketika
pihak
manager
membutuhkan bantuan untuk menentukan harga jual, tidak seperti sistem
sebelumnya yang hanya dilakukan perhitungan mendetail dalam periode tertentu
saja.
4.2. Mendesain Sistem
Setelah melakukan analisa sistem maka selanjutnya akan dilakukan proses
desain sistem itu sendiri. Terdapat langkah-langkah dalam desain sistem ini, yaitu:
25
4.2.1. System Flow
System Flow adalah gambaran umum dari cara kerja suatu sistem yang
menunjukkan alur jalannya sebuah program yang akan dirancang dan dibangun.
a. System Flow Pengisian Nama dan Jumlah Barang. Pada alur ini terdapat
interaksi sistem dan pengguna yaitu langkah awal yang dilakukan pada saat
aplikasi baru berjalan dimana pengguna memilih tombol nama barang untuk
kemudian memasukkan nama barang yang akan diproduksi beserta dengan
jumlah yang ingin diproduksi. Gambar 4.1 merupakan gambaran alur sistem
Pengisian Nama dan Jumlah Barang.
26
Gambar 4.1 System Flow Pengisian Nama dan Jumlah Barang
27
b. System Flow Pengisian Bahan Baku. Pada alur ini terdapat interaksi sistem
dan pengguna yaitu langkah selanjutnya yang dilakukan pada saat pengguna
telah melewati alur sebelumnya maka akan dilanjutkan dengan memasukkan
data-data bahan baku apa saja yang dibutuhkan untuk proses produksi beserta
berapa banyak jumlahnya. Gambar 4.2 merupakan gambaran alur sistem
Pengisian Bahan Baku.
Gambar 4.2 System Flow Pengisian Bahan Baku
28
c. System Flow Pengisian Pemakaian Mesin. Pada alur ini terdapat interaksi
sistem dan pengguna yaitu langkah selanjutnya yang dilakukan pada saat
pengguna telah melewati alur sebelumnya dan pada alur ini pengguna diminta
untuk memasukkan data biaya mesin yang dipakai beserta harga dan waktu
pemakaian mesin. Gambar 4.3 merupakan gambaran alur sistem Pengisian
Pemakaian Mesin.
Gambar 4.3 System Flow Pengisian Pemakaian Mesin
29
d. System Flow Perhitungan HPP dan Keuntungan. Pada alur ini terdapat
interaksi sistem dan pengguna yang terakhir yaitu dimana pengguna
mendapatkan informasi mengenai berapa HPP barang produksi dan pengguna
dapat memasukkan angka sebagai persenan keuntungan yang akan dikalikan
oleh total HPP barang sebelumnya dan aplikasi akan menampilkan harga jual
yang harus di pakai untuk dapat mencapai persenan keuntungan itu, sehingga
pengguna mendapatkan tampilan harga jual tanpa harus menghitung ulang
lagi. Gambar 4.4 merupakan gambaran alur sistem Perhitungan HPP dan
Keuntungan.
30
Gambar 4.4 System Flow Perhitungan HPP dan Keuntungan
4.2.2. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan metodologi yang digunakan untuk pengembangan sistem
yang terstruktur. DFD ini dapat menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat
pada sistem informasi perhitungan harga pokok produksi pada PT. Bioli Lestari.
31
a. Context Diagram
Context Diagram adalah suatu gambaran keseluruhan dari DFD. Di dalam
context diagram terdapa satu entity yaitu manager. Gambar 4.5 berikut
merupakan gambaran dari context diagram pada aplikasi perhitungan HPP.
Gambar 4.5 Context Diagram Aplikasi Perhitungan HPP
b. DFD Level 0
DFD yang ada pada aplikasi perhitungan HPP pada PT. Bioli Lestari ini
terdapat 5 proses utama. Proses tersebut adalah mengolah biaya bahan, mengolah
biaya mesin, mengolah harga pokok produksi, mengolah keuntungan dan
mengolah harga jual. Gambar 4.6 berikut merupakan DFD Level 0 dari aplikasi
perhitungan HPP.
32
Gambar 4.6 DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan HPP
c. DFD Level 1 Mengolah Biaya Bahan
Pada DFD Level 1 ini merupakan lanjutan dari DFD Level 0 yaitu
mengolah biaya bahan. Perluasan dari proses mengolah biaya bahan yaitu proses
menghitung biaya bahan baku yang didapat dari masukkan pengguna pada proses
awal aplikasi yang selanjutnya hasil perhitungan sementara disimpan dan
dilanjutkan ke proses selanjutnya. Gambar 4.7 berikut merupakan DFD Level 1
mengolah biaya bahan.
33
Gambar 4.7 DFD Level 1 Mengolah Biaya Bahan
d. DFD Level 1 Mengolah Biaya Mesin
Pada DFD Level 1 ini merupakan lanjutan dari DFD Level 0 yaitu
mengolah biaya mesin. Perluasan dari proses mengolah biaya mesin yaitu proses
menghitung biaya mesin dari hasil masukkan pengguna aplikasi yang nantinya
akan disimpan dalam aplikasi dan akan digunakan pada proses perhitungan
selanjutnya. Gambar 4.8 berikut merupakan DFD Level 1 mengolah biaya mesin.
34
Gambar 4.8 DFD Level 1 Mengolah Biaya Mesin
e. DFD Level 1 Mengolah Biaya HPP
Pada DFD Level 1 ini merupakan lanjutan dari DFD Level 0 yaitu
mengolah biaya HPP. Perluasan dari proses mengolah hasil perhitungan dari
biaya-biaya bahan baku dari proses sebelumnya yang diproses dengan hasil
perhitungan biaya mesin sehingga menghasilkan HPP. Gambar 4.9 berikut
merupakan DFD Level 1 mengolah biaya HPP.
35
Gambar 4.9 DFD Level 1 mengolah biaya HPP
f. DFD Level 1 Mengolah Keuntungan
Pada DFD Level 1 ini merupakan lanjutan dari DFD Level 0 yaitu
mengolah keuntungan. Perluasan dari proses mengolah keuntungan merupakan
proses dari hasil perhitungan HPP yang selanjutnya di proses lagi dengan
perhitungan persen keuntungan yang dikehendaki perusahaan sehingga didapatkan
keuntungannya. Gambar 4.10 berikut merupakan DFD Level 1 mengolah
keuntungan.
36
Gambar 4.10 DFD Level 1 Mengolah Keuntungan
g. DFD Level 1 Mengolah Harga Jual
Pada DFD Level 1 ini merupakan lanjutan dari DFD Level 0 yaitu
mengolah harga jual. Perluasan dari proses mengolah harga jual merupakan proses
perhitungan yang didapatkan dari hasil perhitungan persen keuntungan yang
dikehendaki perusahaan sehingga aplikasi dapat memberikan harga pasti untuk
mendapatkan keuntungan sesuai yang dikehendaki sebelumnya. Gambar 4.11
berikut merupakan DFD Level 1 mengolah harga jual.
Gambar 4.11 DFD Level 1 Mengolah Harga Jual
37
4.2.3. Perancangan Database
Pada langkah ini, akan dilakukan penyusunan dan perancangan database yang
akan digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa
Entity Relational Diagram (ERD). Entity itu sendiri terdiri dari 2 bagian yaitu
Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM)
a. Conceptual Data Model (CDM)
Pada sistem informasi perhitungan harga pokok produksi pada PT. Bioli
Lestari terdapat 4 (empat) tabel yaitu tabel barang produksi, bahan baku,
perhitungan dan biaya mesin. Conceptual Data Model
(CDM) dari sistem
informasi perhitungan harga pokok produksi dapat dilihat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Conceptual Data Model Aplikasi Perhitungan HPP
38
b. Physical Data Model (PDM)
Pada sistem informasi perhitungan harga pokok produksi pada PT. Bioli
Lestari terdapat 4 (empat) tabel yaitu tabel barang produksi, bahan baku,
perhitungan dan biaya mesin. Physical Data Model (PDM) dari sistem informasi
perhitungan harga pokok produksi dapat dilihat pada gambar 4.13.
Gambar 4.13 Physical Data Model (PDM) Aplikasi Perhitungan HPP
4.2.4. DBMS
Struktur tabel yang terdapat dalam aplikasi perhitungan harga pokok
produksi pad PT. Bioli Lestari adalah sebagai berikut:
a. Tabel Barang Produksi
Primary Key : ID Barang
Foreign Key : Fungsi : Menyimpan data barang yang ingin diproduksi
39
Tabel 4.1 Struktur Tabel Barang Produksi
b.
No
Field
Data Type
Length
Description
1
ID_Barang
Integer
-
ID Barang
2
Nama_Barang
VarChar
50
Nama Barang
3
Gambar_Barang
Image
-
Gambar Barang
4
Jumlah_Barang
Integer
-
Jumlah Barang
5
Harga_Barang
Decimal
18
Harga Barang
Tabel Bahan Baku
Primary Key : Foreign Key : ID Barang
Fungsi : Menyimpan data bahan baku yang dibutuhkan
Tabel 4.2 Struktur Tabel Bahan Baku
c.
No
Field
Data Type
Length
Description
1
ID_Barang
Integer
-
ID Barang
2
Bahan_Baku
VarChar
50
Bahan Baku
3
Jumlah_Bahan
Integer
-
Jumlah Bahan
4
Harga_Bahan
Decimal
18
Harga Bahan
5
Harga_Total_Bahan
Decimal
18
Harga Total Bahan
Tabel Biaya Mesin
Primary Key : Foreign Key : ID Barang
Fungsi : Menyimpan data mesin baku yang dipakai
40
Tabel 4.3 Struktur Tabel Biaya Mesin
No
Field
Data Type
Length
Description
1
ID_Barang
Integer
-
ID Barang
2
Nama_Mesin
VarChar
50
Nama Mesin
3
Biaya_Mesin
Decimal
18
Biaya Mesin
4
Menit_Pakai
Integer
-
Menit Pakai
5
Detik_Pakai
Integer
18
Detik Pakai
6
Biaya_Per_Barang
Decimal
18
Biaya Semua Barang
7
Biaya_Semua_Barang
Decimal
18
Biaya Semua Barang
4.2.5. Desain User Interface
1. Tampilan awal aplikasi
Gambar 4.14 merupakan desain tampilan awal aplikasi saat dijalankan.
Terdapat beberapa menu yang dapat dipilih yaitu : nama barang, bahan baku,
mesin, perhitungan, detail, clear dan keluar.
41
Gambar 4.14 Desain Menu Utama Aplikasi
2. Desain Menu Nama Barang
Gambar 4.15 merupakan desain awal menu nama barang. Pada desain
awal ini dimaksudkan untuk menjadi form nama barang dan jumlah barang yang
akan diproduksi.
42
Gambar 4.15 Desain Menu Barang
3. Desain Menu Bahan Baku
Gambar 4.16 merupakan desain awal dari menu bahan baku. Pada form ini
dimaksudkan untuk memasukkan bahan baku apa saja yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang yang akan dihitung harga pokok produksinya.
43
Gambar 4.16 Desain Bahan Baku
4. Desain Bahan Baku (AS)
Gambar 4.17 merupakan desain awal bahan baku (AS). Desain bahan baku
terbagi menjadi 2 yaitu bahan baku dan bahan baku (AS) dimana AS itu sendiri
merupakan bahan baku yang bisa dipakai untuk memproduksi lebih dari satu
barang jadi dan form bahan baku (AS) dimaksudkan untuk memasukkan data AS.
44
Gambar 4.17 Desain Bahan Baku (AS)
5. Desain Menu Mesin
Gambar 4.18 merupakan desain awal menu mesin. Pada form menu mesin ini
diharapkan menjadi tempat masukan data biaya dan waktu penggunaan mesin yang
akan digunakan pada proses produksi.
45
Gambar 4.18 Desain Menu Mesin
6. Desain Menu Perhitungan
Gambar 4.19 merupakan desain awal menu perhitungan. Pada form ini
akan digunakan sebagai tampilan informasi dari hasil perhitungan yang telah
dilakukan dari biaya bahan baku dan biaya pemakaian mesin.
46
Gambar 4.19 Desain Menu Perhitungan
7. Desain Menu Detail
Gambar 4.20 merupakan desain awal menu detail. Pada menu ini akan
menampilkan seluruh detil hasil perhitungan agar dapat dicetak oleh pengguna.
47
Gambar 4.20 Desain Menu Detail
8. Desain Menu Clear
Gambar 4.21 merupakan menu desain awal menu clear. Pada menu ini
dimaksudkan untuk membersihkan semua form kembali seperti awal agar dapat
melakukan perhitungan barang produksi lainnya.
48
Gambar 4.21 Desain Menu Clear
9. Desain Menu Keluar
Gambar 4.22 merupakan desain awal menu keluar. Pada form ini akan
digunakan untuk menutup aplikasi dan sebelumnya akan memberi pertanyaan
apakah yakin ingin menutup program.
49
Gambar 4.22 Desain Menu Keluar
4.3.
Implementasi Sistem
Pada langkah implementasi sistem ini agar aplikasi dapat digunakan,
pastina tidak lepas dari beberapa alat/aplikasi bantu lainnya yang dapat
mendukung berjalannya aplikasi perhitungan harga pokok produksi ini.
4.3.1. Perlengkapan yang dibutuhkan
Ada beberapa persyaratan minimum untuk dapat menjalankan aplikasi
perhitungan harga pokok produksi ini sehingga dibutuhkan beberapa software dan
hardware pendukung, antara lain adalah:
50
a. Spesifikasi Hardware minimal:
1. Prosesor Pentium Dual-Core atau diatasnya. 2.
512 MB RAM atau diatasnya.
3. Harddisk minimal 1 GB.
b. Spesifikasi Software yang dibutuhkan:
1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP/Vista/7/8.
2. Java versi terakhir.
3. NET Framework 3.0 atau diatasnya.
4. SQL Server 2008 R2 S1.
4.3.2. Cara Instalasi Program
Untuk proses instalasi aplikasi perhitungan harga pokok produksi ini
sebenarnya tidak ada hal khusus untuk dilakukan karena aplikasi ini bersifat
standalone yang dimana maksudnya adalah aplikasi ini dapat berjalan tanpa harus
menginstal aplikasi lain. Tetapi untuk memastikan aplikasi dapat berjalan tanpa
masalah, ada baiknya kita melakukan instalasi Java versi terakhir dan .Net
Framework versi 3.0 atau yang terbaru. Kedua program tersebut tidak ada
hubungannya dengan aplikasi ini, hanya saja untuk memastikan sehingga tidak
ada masalah dikemudian hari. Berikutnya dapat langsung melakukan instalasi
aplikasi perhitungan harga poko produksi ini. Langkah pertama adalah mencari
setup file untuk melakukan instalasi yang dapat ditemukan didalam compact disc
yang telah tersedia. Langkah kedua adalah memilih lokasi dimana aplikasi akan di
pasang. Langkah ketiga setelah aplikasi berhasil terpasang pada perangkat, dapat
51
dilihat shortcut yang ada pada desktop dan langsung dapat digunakan dengan cara
menjalankan shortcut tersebut.
4.3.3. Hasil Implementasi
1. Tampilan awal aplikasi
Gambar 4.23 merupakan tampilan awal pada saat aplikasi perhitungan
harga pokok produksi dijalankan. Terlihat dalam halaman utama aplikasi ini
terdapat 4 menu utama yaitu menu nama barang, biaya bahan baku, biaya mesin
dan perhitungan. Keempat menu ini harus dijalankan secara berurutan dari atas ke
bawah agar fungsi aplikasi dapat berjalan maksimal seperti yang diharapkan.
Gambar 4.23 Tampilan Awal Aplikasi
52
2. Tampilan menu Nama Barang
Gambar 4.24 merupakan tampilan menu nama barang dimana pada menu
ini merupakan langkah awal yang dibutuhkan pada perhitungan harga pokok
produksi suatu barang. Pada tampilan tersebut terdapat 2 textbox yang harus diisi
yaitu nama barang dan jumlah barang. Jumlah barang di sini sangat dibutuhkan
untuk dapat melanjutkan perhitungan selanjutnya yang terdapat pada menu biaya
bahan baku.
Gambar 4.24 Tampilan Menu Barang
3. Tampilan Biaya Bahan Baku (Awal)
Gambar 4.25 merupakan tampilan selanjutnya yaitu menu awal biaya
bahan baku. Pada menu ini terdapat combo box yang digunakan untuk memilih
53
berapa banyak bahan baku yang akan digunakan. Dalam kasus PT. Bioli Lestari ini
maksimal bahan baku yang digunakan adalah 7 macam.
Gambar 4.25 Tampilan Biaya Bahan Baku (Awal)
4. Tampilan Biaya Bahan Baku (AS)
Gambar 4.26 merupakan tampilan biaya bahan baku (AS). Tampilan ini
dimaksudkan untuk memisahkan bahan baku yang beda dari bahan baku biasanya
yaitu AS, dimana AS hanya dapat dibeli per lonjor yang dapat dipotong-potong
dan dapat digunakan untuk beberapa barang sehingga perlu dibuatkan menu
khusus.
54
Gambar 4.26 Tampilan Biaya Bahan Baku (AS)
5. Tampilan Biaya Bahan Baku (Hitung)
Gambar 4.27 merupakan tampilan biaya bahan baku (hitung). Tampilan ini
merupakan tampilan awal biaya bahan baku tetapi jika semua bahan telah
dimasukkan, maka aplikasi akan secara otomatis mengitungnya berdasarkan total
harga bahan baku per barang dan semua barang. Perhitungan tersebut terdapat
pada textbox di paling bawah pada halaman biaya bahan baku.
55
Gambar 4.27 Tampilan Biaya Bahan Baku (Hitung)
6. Tampilan Biaya Mesin
Gambar 4.28 merupakan tampilan dari halaman biaya mesin. Pada
halaman ini pengguna harus mengisikan berapa banyak mesin yang akan dipakai
dalam proses produksi suatu barang tersebut dan juga harga per mesin tiap
menitnya serta berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga dapat dihitung pada
tahap selanjutnya.
56
Gambar 4.28 Tampilan Biaya Mesin
7. Tampilan Biaya Mesin (Hitung)
Gambar 4.29 merupakan tampilan biaya mesin (hitung). Tampilan ini
masih terdapat dalam halaman biaya mesin. Jika semua kebutuhan akan mesin
telah diinputkan, maka pada textbox di paling bawah akan langsung menghitung
secara otomatis berapa total biaya mesin per barang dan semua barang tanpa harus
menekan tombol apapun.
57
Gambar 4.29 Tampilan Biaya Mesin (Hitung)
8. Tampilan Perhitungan (Awal)
Gambar 4.30 merupakan tampilan perhitungan (awal). Pada halaman ini
akan ditampilkan hasil perhitungan hpp tiap produk dan semua produk. Hasil
perhitungan ini didapatkan dari hasil pengolahan data-data yang dimasukkan
sebelumnya oleh pengguna yaitu harga seluruh bahan baku dan biaya mesin serta
jumlah barang yang akan diproduksi.
58
Gambar 4.30 Tampilan Perhitungan (Awal)
9. Tampilan Perhitungan Keuntungan
Gambar 4.31 merupakan tampilan perhitungan keuntungan. Pada halaman
perhitungan seperti yang sebelumnya, terdapat texbox untuk mengisi angka persen
keuntungan yang diinginkan dari total harga pokok produksi suatu barang. Ketika
pengguna memasukkan angka tersebut, maka aplikasi secara otomatis akan
menghitung keuntungan per barang dan seluruh barang sesuai dengan persenan
keuntungan yang diinginkan pengguna serta berapa harga jual yang dibutuhkan
untuk menjual barang agar dapat mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
59
Gambar 4.31 Tampilan Perhitungan Keuntungan
10. Tampilan Menu Detail
Gambar 4.32 dan 4.33 merupakan tampilan detail dari hasil perhitungan.
Pada menu ini semua hasil input data pengguna yang telah diolah akan
ditampilkan kembali secara detail lengkap dengan hasil perhitungan dan pada
menu ini terdapat tombol cetak yang akan dijelaskan nanti.
60
Gambar 4.32 Tampilan Halaman Detail (1)
61
Gambar 4.33 Tampilan Halaman Detail (2)
11. Tampilan Menu Cetak
Gambar 4.34 merupakan tampilan preview cetak. Pada menu cetak akan
menampilkan preview cetak agar bisa dilihat terlebih dahulu oleh pengguna
sebelum di cetak.
62
Gambar 4.34 Tampilan Menu Cetak
12. Tampilan Menu Bersihkan
Gambar 4.35 merupakan tampilan jika memilih menu bersihkan. Pada
menu tersebut semua textbox yang telah terisi akan di reset kembali menjadi
keadaan awal dimana semuanya masih kosong sehingga dapat dilakukan
perhitungan selanjutnya.
63
Gambar 4.35 Tampilan Menu Bersihkan
13. Tampilan Menu Keluar
Gambar 4.36 merupakan tampilan menu keluar. Pada menu keluar, pengguna
akan dipastikan dengan munculnya kotak pesan berisi pertanyaan apakah anda
yakin dan jika memilih yes akan menutup aplikasi.
64
Gambar 4.36 Tampilan Menu Keluar
Download