TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN

advertisement
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM
BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM
MARGARETHA LEONARDO / D 101 10 657
ABSTRAK
Dalam memajukan usaha perbankan peranan nasabah selaku konsumen
produk dan jasa bank sangat besar. Dengan semakin banyaknya nasabah yang
percaya kepada bank maka semakin banyak dana yang dihimpun dari
masyarakat. Oleh karenanya lembaga perbankan memiliki kontribusi yang cukup
dominan dalam menjaga keberlangsungan roda perekonomian. Meningkatnya
perkembangan teknologi bank berusaha fasilitas yang baik dan memadai dalam
melayani nasabah, salah satunya dengan penggunaan ATM. Penggunaan ATM
selain memberikan kemudahan bagi nasabah, juga dapat menimbulkan masalah
bagi pemakainya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembuktian
dalam penggunaan ATM secara umum serta tanggung jawab bank dalam
memberikan perlindungan hukum menurut hukum perbankan dan perlindungan
konsumen sebagai nasabah pengguna ATM.
Metode penelitian ini dilakukan dengan penelitian Hukum Empiris. Tujuan
penelitiani dimaksudkan untuk mengetahui tanggung jawab bank dalam
memberikan perlindungan hukum nasabah setiap menggunakan ATM sebagai
sarana transaksi perbankan. Menggunakan metode wawancara dengan Bank BRI
Cabang Palu yang terletak di Jln. Moh. Hatta No. 12 Palu Sulawesi Tengah.
Hasil penelitian yang ditemukan bahwa tidak adanya Undang-undang yang
mengatur secara khusus tentang penggunaan ATM. Bank akan bertanggung
jawab atas kerugian yang dialami nasabah ketika menggunakan ATM apabila,
kerugian itu diakibatkan oleh kesalahan bank atau mesin ATM. Perlindungan
hukum untuk nasabah tidak ada terdapat dalam undang-undang perbankan selain
itu, klausula yang terdapat dalam perjanjian belum sepenuhnya melindungi hak
dari nasabah, selebihnya ketika terjadi permasalahan hukum yang berbentuk
penipuan atau pencurian bank menyerahkan sepenuhnya kepihak yang berwajib
atau kepolisian, akan tetapi masih dapat membantu guna mempermudah proses
penyidikan.
Kata Kunci : Bank, Nasabah Pengguna ATM dan Perlindungan Hukum
I. PENDAHULUAN
serta prasarana hukum di Indonesia
A. Latar Belakang
saat ini sudah jauh lebih baik
Pengembangan
dan
dibanding
dengan
sebelumnya.
peningkatan pada produk materi
Pemerintah dalam hal ini badan
hukum, pembinaan aparatur, sarana
Legislatif sudah cepat tanggap akan
1
perlunya pembuatan produk undang-
mulia, cinta tanah air, mempunyai
undang dan materi hukum tertentu
kesadaran hukum, menguasai ilmu
yang tertulis, akibat dari kebutuhan
pendidikan dan teknologi, memiliki
serta keberagaman semua aktifitas
etos kerja yang tinggi dan disiplin
masyarakat.
diri. Untuk itu terdapat misi khusus
kemajuan
perkembangan
teknologi
bidang
hukum
agar
terciptanya sistem hukum nasional,
berdampak pada kemajuan suatu
yang menjamin supremasi hukum
Negara yang secara jelas masyarakat
dan tegaknya hak asasi manusia
harus ikut dan berbaur terhadap
berlandaskan
semua perkembangan tersebut. Dunia
kebenaran.
saat
juga
dalam
dapat
pendidikan
dunia
dan
inipun,
sudah
keadilan
Selanjutnya,
dan
kebijakan
memperkenalkan berbagai macam
dibidang
bentuk alat-alat teknologi canggih
pengembangan peraturan perundang-
yang bisa memudahkan pelajar untuk
undangan yang dapat mendukung
mengembangkan diri, bersaing dan
kegiatan
mengenal informasi-informasi yang
menghadapi era perdagangan bebas
berguna
tanpa
dan
bermanfaat
untuk
pengetahuan.
dapat
berupa
perekonomian
merugikan
dalam
kepentingan
nasional. Adapun kegiatan-kegiatan
Visi dan misi TAP MPR
Nomor
hukum
IV/MPR/2004
BAB
perekonomian yang dimaksud yakni
III
kegiatan dibidang perbankan yang
Tentang Garis-Garis Besar Haluan
sangat
Negara (GBHN), visi bangsa ini
peraturan perundang-undangan yang
untuk suatu repelita adalah terwujud
sekarang
masyarakat Indonesia yang damai,
sebagai hukum perbankan.
demokratis,
berkeadilan,
berdaya
berhubungan
secara
dengan
khusus
disebut
Secara umum, dilihat dari segi
saing, maju dan sejahtera dalam
esensi
wadah Negara Kesatuan Republik
hubungannya
Indonesia yang juga didukung oleh
kehidupan
lainnya,
masyarakat Indonesia yang sangat
Perbankan
adalah
mandiri, beriman, taqwa, berahlak
peraturan hukum yang mengatur
2
dan
eksistensi
dengan
serta
bidang
Hukum
kumpulan
kegiatan lembaga keuangan bank
yang meliputi segala aspek.
Visi dan misi
dan
1
jasa
bank
sangat
besar.
Hubungan ini sangat baik dan saling
yang telah
menguntungkan antara pihak bank
ditetapkan dalam GBHN 2004-2009,
dan
untuk itu pemerintah melakukan
semakin
banyak
nasabah
yang
penyusunan
percaya
terhadap
bank,
maka
tentang
Pembangunan
Prioritas
Nasional
yang
demikian
dihimpun dari masyarakat.
Nomor 25 Tahun 2000 Tentang
Pembangunan
dengan
semakin banyak dana yang dapat
dimasukan dalam Undang-Undang
Program
nasabah,
Pergerakan
yang
demikian
Nasional
cepatnya menuntut adanya sarana
bahan
dan prasarana yang memadai, yang
pengalaman
dapat mendukung dan mempercepat
membangun pada masa lalu dan
transaksi baik yang sifatnya sektoral
berbagai
maupun lintas sektor. Jasa perbankan
(PROPENAS),
dengan
pertimbangan
kemungkinan
perkembangan pada masa depan.
secara
Prioritas
tersebut
memberikan satu pelayanan dan
mempercepat
kemudahan untuk semua nasabah
pemulihan ekonomi dan memperkuat
pengguna jasa perbankan yang ingin
landasan pembangunan berkelanjutan
melakukan
dan berkeadilan yang berdasarkan
dibidang perbankan.
pembangunan
diantaranya
adalah
sistem ekonomi rakyat.
Keberadaan
perbankan
saat
kontribusi
yang
dalam
roda
menjaga
tidak
langsung
hubungan
akan
khususnya
Peranan dan fungsi perbankan
lembaga
secara
ini
memiliki
langsung dalam kegiatan ekonomi,
cukup
dominan
yaitu dengan memberikan jasa dan
keberlangsungan
mekanisme sistem pembayaran yang
perekonomian.
langsung
maupun
tidak
Dalam
mudah cepat dan aman. Bank dengan
memajukan usaha perbankan tersebut
memanfaatkan kemajuan teknologi
tentunya tidak luput dari peranan
sejalan dengan perkembangan zaman
nasabah selaku konsumen produk
berusaha
memberikan
berbagai
fasilitas yang baik dalam melayani
1
Muhamad Djumhana, Hukum
Perbankan di Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung,2000, Hlm. 1
semua nasabah, salah satunya dengan
3
menyediakan
Automated
Teller
ini
Machine (ATM).
dimaksudkan agar
dapat mengambil uang diakhir pekan
Di Indonesia juga memiliki
ketika bank tutup, baik siang ataupun
malam.3
misi, dan fungsi yang khusus terkait
dengan lembaga perbankan yang
dapat
seseorang
diarahkan
sebagai
Sementara
agen
Indonesia
pada
Negara
penggunaan
pembangun (agent of development),
Tunai
yaitu
terlambat. Namun demikian dengan
sebagai
bertujuan
lembaga
untuk
yang
mendukung
Mandiri
Anjungan
(ATM)
perkembangannya
sangat
sudah
cukup
pelaksanaan pembangunan nasional
meningkat dan mengalami kemajuan
dalam
yang
rangka
meningkatkan
bervariasi
dan
bermacam-
pemerataan pembangunan dan hasil-
macam bentuk jasa yang dapat
hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan
dilakukan
stabilitas
nasional
kearah
ATM, bahkan saat sekarang ini ATM
peningkatan
taraf
rakyat
dapat
hidup
banyak.2
dengan
berfungsi
perbankan,
menggunakan
dibeberapa
dengan
nama
jasa
ATM
Salah satu sifat dan pelayanan
Bersama. Hal ini tentunya lebih cepat
khusus yang terdapat dalam sistem
dan sangat memudahkan masyarakat
perbankan yakni layanan transfer
dalam
dana menggunakan ATM atau kartu
ditawarkan oleh sistem perbankan
kredit (credit card) dan secara meluas
yang ada, baik bank negeri ataupun
keberadaan hal tersebut sangat besar
bank-bank swasta.
penggunaannya
dalam
proses
menggunakan
Selain
kehidupan kita sehari-hari.
jasa
keuntungan
yang
dan
kemudahan yang dimiliki Elektronic
Cara atau penggunaan ATM
Found
Transfer
System
(EFTs)
dalam melakukan pengiriman dan
khususnya ATM, fasilitas tersebut
atau pemindahan dana berupa uang
tentunya juga memiliki kekurangan
sudah dikenal sejak tahun 1967 di
atau dampak negatif yang perlu
Amerika
diperhatikan
dengan
nama
“cash
dispenser” atau “mesin uang”. Hal
2
3
yang
dapat
pula
J. milnes Holden, The Law and
Practice of Banking Colume I, Banker and
Customer, Pitman, 1980, Hlm. 319
Muhamad Djumhana, Ibid, Hlm. 86
4
mengurangi
keunggulan
jasa
sangat berperan penting didalamnya,
elektronik dalam perbankan, dampak
selain
negatif antara lain:
ternyata hal tersebut juga mempunyai
1. Pendebetan
yang
tidak
tidak
2. Kerusakan mesin sehingga
yang
kejahatan
global
menjadi
bahwa
informasi
peran
yang
mengambil
satu
judul
“Tinjauan
Yuridis
dan
yakni
Terhadap
Perlindungan Hukum Bagi Nasabah
Bank Pengguna ATM”
teknologi
B. Rumusan Masalah
untuk
kontribusi
jasa
memberikan
keyakinan
berpotensi
memberikan
yang
merugikan
pelayanan jasa, untuk itulah penulis
dilakukan oleh pihak ke tiga
Telah
akan
penggunan
perbankan
dilakukan lewat ATM
4. Adanya
langsung
nasabah
tidak dapat mengambil uang
transfer
kemudahan
kelemahan-kelemahan yang secara
dikehendaki oleh pemiliknya
3. Kesalahan
memberikan
Dari latar belakang yang telah
dalam
dijelaskan
diatas,
dengan
pembangunan ekonomi, sosial dan
penulis
budaya. Teknologi informasi juga
yang sesuai dan bermanfaat untuk
berpengaruh pada kondisi sosial
kehidupan
dimasa
seperti
umumnya
yakni,
pelayanan medis, pendidikan dan
tanggung
jawab
bank
untuk
berbagai aspek kehidupan lainnya.4
memberikan perlindungan
hukum
akan
datang
Masyarakat
banyak
saat
ini
diperkenalkan
berbagai
sudah
mengambil
begitu
permasalahan
masyarakat
pada
„Bagaimanakah
terhadap kerugian nasabah pengguna
dengan
ATM
dalam
sistem
hukum
perbankan Indonesia‟.
kemudahan-kemudahan
dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan
dengan
proses
II. PEMBAHASAN
kehidupan bermasyarakat yang baik
A. Perlindungan Hukum Terhadap
dan benar. Jasa yang diberikan oleh
Kerugian
pihak
Pengguna ATM Ditinjau Dari
perbankan
tentunya
juga
Nasabah
Bank
Undang-Undang No. 8 Tahun
4
Muhamad Djumhana, Ibid, Hlm.
131
5
1998
Tentang
dan
Perlindungan
kaidah-kaidah
hukum
yang
mengatur dan melindungi konsumen
Konsumen
Dalam
Undang-Undang
dalam hubungan dan masalah yang
terjadi
dimaksud
perlindungan
Ketidak seimbangan yang terjadi ini
konsumen adalah segala upaya yang
lambat laun akan berpengaruh pada
dapat menjamin kepastian hukum
kepentingan-kepentingan pihak lain,
untuk
perlindungan
karena konsumen merupakan pelaku
terhadap konsumen pengguna jasa
ekonomi yang sangat penting dalam
perbankan.
kegiatan ekonomi. Jika salah satu
dalam
memberikan
Konsumen
penyedia
diartikan
pelaku ekonomi tidak menjalankan
sebagai seorang atau perusahaan
kegiatannya atau menundanya maka
yang membeli barang atau jasa
prestasi
tertentu. Konsumen adalah end user
menjadi terbengkalai.
atau
disini
dengan
jasa.5
Perlindungan Konsumen bahwa yang
pengguna
mengharuskan
akhir
tanpa
konsumen
sebagai
Nasabaha
pelaku lainnya
pengguna
ATM
merupakan konsumen sebagaimana
pembeli barang atau jasa.
Hukum
kegiatan
yang disebutkan dalam pasala 1 ayat
perlindungan
2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1998
konsumen
dibutuhkan
apabila
Tentang Perlindungan Konsumen.
kondisi
pihak-pihak
yang
Pengertian konsumen secara harfiah
atau
adalah seorang yang membeli barang
mengadakan
perikatan
kerjasama
mengalami
masalah
atau
dengan masyarakat sebagai nasabah,
masyarakat
sebagai
salah satu jasa.
karena pada keyataannya didalam
lingkungan
mempergunakannya
Dalam Resolusi PBB Nomor
yang
39/248
Tahun
1985
mengatur
berkebutuhan besar tersebut sangat
kepentingan konsumen secara rinci.
lemah dibandingan dengan penyedia
Guidelines For Consumer Protection
layanan.
bagian II (general principles) ayat 3
A. Z. Nasution mengatakan
bahwa
hukum
perlindungan
5
A.
Z.
Nasution,
Perlindungan Konsumen, Daya
Jakarta, 1999, Hlm. 62
komsumen adalah keseluruhan asas
6
Hukum
Widya,
dijelaskan kepentingan
konsumen
kesalahan
yaitu :
dalam
melakukan
transaksi dengan menggunakan ATM
a. Perlindungan konsumen dari
bahaya-bahaya
pihak bank akan mengambil satu
terhadap
tindakan yang secara bijak sana dan
kesehatan dan keamanannya
sesuai prosedur. Misalanya, pihak
b. Promosi dan perlindungan dari
bank akan melihat terlebih dahulu
kepentingan social ekonomi
dari segi modus kesalahan atau
konsumen
kerugian yang dialami oleh nasabah.
c. Tersedianya
informasi
yang
Karena pada dasarnya kekeliruan
memadai bagi konsumen untuk
yang dialami oleh nasabah terjadi
memberikan
karena
mereka
pihak-pihak
yang
tidak
kemampuan melakukan pilihan
bertanggung jawab dan mengarahkan
yang
dengan
nasabah untuk melakukan transfer
kebutuhan
uang kenomor atau rekening dengan
tepat
kehendak
sesuai
dan
pribadi
maksud
pemberian
hadia
atau
d. Pendidikan konsumen
semacamnya. Ketika nasabah datang
e. Tersedianya upaya ganti rugi
melapor dan melakukan komplein,
yang efektif
pihak bank akan membuka dan
f. Kebebasan untuk membentuk
organisasi
yang
relevan
dan
lain
memperlihatkan hasil rekaman yang
yang
terjadi
ditempat
transaksi
lewat
member
CCTV, selain itu lewat rekening
kesempatan kepada organisasi
yang dimiliki nasabah pihak bank
tersebut untuk menyuarakan
akan mengecek segala transaksi yang
pendapatnya
terjadi
dalam
proses
pengambilan keputusan yang
menyangkut
nasabah.
kepentingan
lewat
nomor
rekening
7
Disini pihak bank ketika sudah
mereka. 6
mengetahui penyebab kerugian yang
Menurut Bapak A. Makalu, SH
dialami
(menegar
operasional)
ketika
maka
secara
langsung bank akan mengambil satu
nasabah mengalami kerugian atau
6
nasabah,
7
Wawancara dengan Bapak A.
Makalu (Manejer Operasional) Bank BRI
Cabang Palu, Tgl. 28 September 2014
A. Z. Nasution, Ibit, Hlm. 76
7
keputusan terkait dengan masalah
rekaman di mesin ATM, data-data
yang terjadi. Ketika nasabah secara
hasil transaksi lewat prin out.
sadar ataupun tidak sadar dipandu
Terkait
kepentingan
atau diarahkan untuk melakukan
perlindungan hukum dalam berbagai
transaksi lewat ATM phak bank
peraturan perundang-undangan yang
tidak dapat mengganti kerugian yang
ada di Indonesia sudah memuat
dialami,
ketentuan yang mengatur tentang
melainkan
hanya
dapat
membantu secara moral melakukan
konsumen.
pemblokiran
secepatnya
KUHPerdata pasal 1245, pasal 1365,
terhadap ATM nasabah kepihak yang
pasal 1502, dan pasal 1506, selain itu
dilakukan transaksi atau ke bank lain.
pula dalam KUHPidana termuat
dengan
Sebaliknya
yang
dialami
secara
benar
Seperti
dalam
ketika
masalah
pasal 204 dan pasal 205 yang
nasabah
memang
kesemuannya hanyalah sampingan
diakibatkan
dari pokok pemasalahan yang diatur
terjadi
kesalahan sistem atau hal yang
antara
dipicu dari mesin ATM atau bank
administrasi dan pidanan.
tersebut, maka sepenuhnya hal itu
merupakan
tanggung
jawab
masalah
Orang
dan
atau
bertanggung
keperdataan,
badan
jawab
terhadap
pihak bank akan mengganti kerugian
kerugian
yang dialami oleh nasabah. Ketika
perbuatan yang bertentangan dengan
berbicara perlindungan hukum bank
hukum yang dilakukan oleh orang
menyerahkan
lain, dan beberapa kejadian bila
sepenuhnya
kepada
yang
hukum
mana
Aparat Penegak Hukum (polisi),
terhadap kerugian yang diakibatkan
karena
jenis
oleh suatu keadaan. Tanggung jawab
penipuan atau pencurian, akan tetapi
kualitatif adalah tanggung jawab
bank tidak lepas tangan begitu saja,
karena orang itu memiliki suatu
bank dapat membantu segala macam
kualitas tertentu. Tanggung jawab
bahan atau data yang mempermudah
menurut
proses penydikan, contohnya hasil
undangan merupakan satu tanggung
termaksud
bertanggung
oleh
pihak yang berwenang dalam hal ini
sudah
orang
diakibatkan
peraturan
jawab
perundang-
jawab yang terlepas dari perbuatan
8
melawan hukum atau kesalahan dari
d. Hak untuk dapat advokasi,
orang yang dipertanggung jawabkan.
perlindungan
8
penyelesaian sengketa secara
Kepentingan
masyarakat
hukum
Indonesia
dan
upaya
patut “ayat 5
bagi
sebagai
e. Mendapat
pembinaan
dan
pendidikan konsumen “ayat 6
konsumen adalah suatu kepentingan
dan kebutuhan yang sah. Akan tidak
f. Hak
untuk
mendapat
adil ketika kepentingan konsumen
konpensasi, gantin rugi dan
tidak seimbang dan tidak dihargai
atau penggantian barang atau
sebagaimana
jasa yang diterima tidak sesuai
penghargaan
pada
dengan perjanjian “ayat 8 dan
kalangan pengusaha.
Dalam
Perlindungan
Undang-Undang
Konsumen
No.
masih banyak lainnya yang
8
dapat membantu masyarakat
Tahun 1998 disebutkan mengenai
sebagai
hak-hak konsumen yang antara lain :
perlindungan hukum.
a. Hak
taskenyamanan,
keamanan,
nasabah
Terkadang
kesalahan
untuk
yang
dan keselamatan
timbul diakibatkan oleh kelalaian dan
dalam menggunakan barang
kecerobohan dari seorang nasabah
dan jasa “ayat 1
pengguna ATM. Menurut Ibu Mely’s
b. Hak untuk didengar pendapat
Costumer Service (CS), seorang
dan keluhannya atas barang
pemilik
atau jasa yang digunakan “ayat
nomor PIN pada kartu ATMnya
4
hingga suatu saat kartu tersebut
c. Hak atas informasi yang benar,
jelas
dan
jujur
kartu
ATM
menuliskan
hilang, dicuri atau bahkan tertinggal
mengenai
dimesin
ATM
saat
melakukan
kondisi serta jaminan barang
transaksi. Untuk itu pihak bank saat
dan jasa “ayat 3
ini memberikan pengamanan pada
sistem kartu ATM yakni, mendapat
manfaat Card Verification Value
8
W. Sommermeijer, Tanggung
Jawab Hukum, Pusat Studi Hukum
Universitas Parahyangan, Bandung, 2003,
Hlm. 23
(CVV)
pemalsuan,
9
untuk
mempersulit
memasang
security
camera disekitar mesin, control atau
Dengan
penjelasan
diatas
stock kartu diperketat dengan setiap
kiranya UUPK sangat diharapkan
melakukan
dimintakan
menjadi dasar hukum bagi nasabah
berkali-kali kode PIN dari ATM
bank untuk menuntut haknya. Untuk
yang digunakan, selalu menjaga
itu, pelayanan yang diberikan jasa
kerahasian nomor PIN dan model
perbankan memberikan pengertian
mesin ATM dimodivikasi agar tidak
jasa sebagai setiap layanan yang
mudah diketahui oleh orang lain saat
dapat
mengetik nomor PIN. 9
prestasi
transaksi
Dari sekian banyaknya masalah
kali
dikarenakan
laporan
mesin
pekerjaan
atau
tersedia
bagi
untuk
dimanfaatkan
semua konsumen.
tersebut
ATM
yang
masyarakat
yang dilaporkan kepihak bank BRI
kerap
berbentuk
Berkenaan dengan penggunaan
serta
ATM sebagai sarana jasa perbankan,
kesalahan nasabah dalam melakukan
setiap perjanjian yang dibuat nasabah
transaksi
dengan
menggunakan
ATM.
pihak
bank
tidaklah
Nasabah yang berjumlah 90. 000
seharusnya memuat klausula baku
yang
jasa
yang dapat mengatakan pengalihan
BRI
tanggung jawab bank sepenuhnya
menjadi
perbankan
konsumen
khususnya
bank
terdiri dari 2 sampai 3 orang dalam
kepada
sebulannya
pelaporan
tunduknya nasabah terhadap aturan
dan
baru, tambahan, dan lanjutan yang
terkait
melakukan
masalah
ATM,
hal
tersebut masih dapat dipertanggung
jawabkan
karena
nasabah
dan
dibuat sepihak oleh bank.
memang
Dalam praktek perbankan tidak
diakibatkan kesalahan system serta
jarang
mesin
Pengalihan-pengalihan
ATM
saat
membuat
melakukan
transaksi. 10
hal
ini
sering
terjadi.
tanggung
jawab kepada nasabah lewat klausula
baku tentulah tidak memenuhi rasa
keadilan dilihat dari sudut manapun.
9
Wawancara dengan
Mely‟s
(costumer service) BRI Cabang Palu, Tgl. 29
September 2014
10
Wawancara
dengan
Mely‟s
(costumer service) BRI Cabang Palu, Tgl. 29
September 2014
10
Karena,
klausula
menjadi
standar
baku
dalam
tersebut
setiap
melakukan perjanjian dengan bank,
yang telah disepakati lewat satu
termaksud dalam penggunaan ATM.
perjanjian
Untuk itu, sebelum melakukan
hubungan
penggunaan
yang
ditandatangani
dengan sadar dan tidak ada paksaan
jasa
dari pihak lain.
perbankan atau perjanjian dengan
Dan apabila nasabah bank
pihak bank nasabah akan diberikan
pengguna ATM mengalami kerugian
satu ketentuan atau semacam surat
yang bukan diakibatkan kesalahan
perjanjian yang memuat tentang
oleh
ketentuan antara hak dan kewajiban
memberikan ganti rugi sebagai mana
masing-masing
yang telah diatur dalam Undang-
yang
melakukan
nasabah,
bank
perjanjian, dan ditanda tangani kedua
undang
belah pihak dengan asas hukum yang
Selain itu, diharapkan dengan adanya
berlaku dan mengikat satu sama
undang-undang
lainnya.
memberikan
Dengan
begitu
nasabah
dapat mempelajari dan mengerti
dengan
melakukan
bank,
tersebut
ketentuan
dapat
mengenai
Masalah selanjutnya berkenaan
hubungan
dengan
ini
adalah
pelaksanaan
nasabah
masing-masing tanggung jawab yang
ketidak
telah diatur dalam undang-undang.
persetujuan, maka dengan sendirinya
Nasabah yang kurang memahami hak
pihak bank tidak dapat memaksakan
serta tanggung jawabnya berdasarkan
kehendak
agar
undang-undang
bersedia
dengan
mengalami
ketika
Konsumen.
tanggung jawab pelaku usaha.
maksud serta ketentuan-ketentuan
sebelum
Perlindungan
wajib
satu
bentuk
konsumen
satu
harus
bentuk
akan
kehilangan
kesempatan membuat atau menuntut
penawaran jasa dari pihak bank. 11
apa yang menjadi haknya.
Setiap kebijakan yang terdapat
Sosialisasi suatu perundang-
pada bank umumnya sama baik bank
undangan kadang kala sangat kurang
negeri maupun swasta. Hubungan
dilakukan,
nasabah dengan bank adalah satu
pemerintah. Padahal ini menyangkut
hubungan antara hak dan kewajiban
kepentingan masyarakat banyak yang
terutama
dari
pihak
tidak semua dapat memahami hukum
11
Wawancara dengan Bapak Berty A.
Makalu (Manejer Operasional) Bank BRI
Cabang Palu, Tgl. 28 September 2014
yang berlaku.
11
Dengan
adanya
hak
untuk
mendapatkan penyelesaian hukum
III. PENUTUP
maka
A. Kesimpulan
konsumen
menuntut
berhak
untuk
pertanggungjawaban
Perkembangan teknologi dan
hukum dari pihak yang dipandang
informasi
merugikan
memungkinkan
karena
mengunakan
yang
sangat
pesan
transaksi
atau
barang atau jasa. Pembuktian ada
perjanjian
tidaknya unsur kesalahan merupakan
elektronik,
beban tanggungjawab pelaku usaha
menggunakan
yang termuat dalam pasal 22 UUPK.
pelaksanaan satu perjanjian akan
Pembuktian terbalik ini diterapkan
terjadi
dalam hal kasus konsumen dirasa
perbuatan melawan hukum yang
cukup adil namun dalam hal ini
keduanya
konsumen tidak lalu berarti dapat
salah satu pihak. Ketika kesalah
seenak hati mengajukan gugatan,
terjadi
karena posisi konsumen sebagai
sistem/mesin pengguna ATM bank
penggugat dapat digugat balik oleh
harus
pelaku usaha jika konsumen tidak
kerugian
dapat membuktikan kesalahan dari
Ketika
pelaku usaha.
nasabah
Yang dapat digaris bawahi
yang
dibuat
secara
termaksud
transaksi
ATM.
Dalam
satu
wanprestasi
menyebutkan
yang
kerugian
dikarenakan
bertanggung
yang
jawab
diderita
kesalah
dan
oleh
atas
nasabah.
dilakukan
oleh
tidak
perlu
bank
bertanggung jawab, tetapi tentu dapat
yakni, dalam penyelesaian masalah
membantu
yang dihadapi oleh nasabah dalam
penyelesaian.
penggunaan kartu ATM, phak bank
bank
tidak
perlindungan hukum yang sesuai
selamanya
merujuk
undang-undang
pada
perlindungan
dengan
nasabah
juga
dalam
Terpenting
wajib
peraturan
nasabah
mendapat
perundang-
konsumen, olehnya hubungan yang
undangan, dengan demikian bank
dilakukan seharusnya berketentuan
dapat melakukan ganti rugi ketika
hukum dan tidak merugikan antara
kesalah itu terjadi akibat kelalaian
kedua
dari pihak bank akibat layanan jasa
pihak
yang
melakukan
perjanjian jasa.
yang digunakan nasabah.
12
pemerintah dapat mengsosialisasikan
B. Saran
Dengan
pesatnya
segala bentuk peraturan perundang-
perkembangan masyarakat, undang-
undangan yang sebagain besar tidak
undang yang secara khusus mengatur
diketahui oleh masyarakat umum.
tentang Electronic Funds Transfer
Selebihnya pihak bank juga dapat
System
ATM,
memberikan satu informasi yang
mengakomodir
benar dan bermanfaat yang tidak
(EFTs)
diharapkan
segala
dapat
terutama
permasalahan
penggunaan
merugikan
nasabah
sebagai
ATM mengenai pembuktian, hak dan
konsumen produk barang dan jasa
kewajiban yang jelas bagi masing-
yang
masing
pihak.
Secara
berkala
13
ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2000
J. milnes Holden, The Law and Practice of Banking Colume I, Banker and
Customer, Pitman, 1980
A. Z. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen, Daya Widya, Jakarta,
1999
W. Sommermeijer, Tanggung Jawab Hukum, Pusat Studi Hukum
Universitas Parahyangan, Bandung, 2003.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
14
BIODATA
Nama
: Margaretha Leonardo
Tempat/ Tanggal Lahir
: Moutong, 25 April 1993
Alamat
: Jl.Gajah Mada N0. 34
Nomor Hp
: (085241078448)
E-mail
: [email protected]
15
Download