Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM Atun Farihatun, Lili Solihah, Mukaromah Program Studi Diploma III Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis ABSTRACT Blood glucose examination performed to determine the concentration of glucose in the blood. A delay of examination may cause a decrease in glucose levels. This study aims to determine the description of blood glucose levels in serum that has been separated and has not been separated from blood cells with a delay of 1 hour. The research design used is descriptive. The sample of this research as many as 30 students STIKes Muhammadiyah Ciamis. The sampling technique using quota sampling. Serum glucose levels were examined directly after sampling as a reference for the research. The results of this study obtained an average yield of serum blood glucose that had been separated from blood cells delayed by 1 hour about 1 mg / dL (1,1%) and serum that had not been separated from blood cells delayed 1 hour decreased by about 3 mg / dL (3,4%). The conclusion of this study was a decrease in serum glucose levels that had been separated and not separated from blood cells delayed 1 hour but the result value due to the decline was within normal range of values. Keywords : Blood Glucose Level, Serum INTISARI Pemeriksaan glukosa darah dilakukan untuk mengetahui konsentrasi glukosa dalam darah. Penundaan waktu pemeriksaan dapat menyebabkan adanya penurunan kadar glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah pada serum yang telah dipisahkan dan belum dipisahkan dari sel darah dengan penundaan 1 jam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang mahasiswa/ mahasiswi STIKes Muhammadiyah Ciamis. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Kadar glukosa serum yang langsung diperiksa pasca sampling sebagai acuan penelitian. Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil rata-rata penurunan glukosa darah serum yang telah dipisahkan dari sel darah ditunda 1 jam sekitar 1 mg/dL (1,1%) dan serum yang belum terpisah dari sel darah ditunda 1 jam menurun sekitar 3 mg/dL (3,4%). Simpulan dari penelitian ini adalah terjadi penurunan kadar glukosa pada serum yang telah dipisahkan dan belum dipisahkan dari sel darah yang ditunda 1 jam tetapi nilai yang dihasilkan akibat penurunan masih dalam range nilai normal. Kata kunci : Kadar Glukosa Darah, Serum Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM mg/dL/2 jam, dan gula darah sewaktu ≤110 Pendahuluan Menurut Kitchen (2008) dalam jurnal mg/dL (Joyce, 2013). Furqon (2015), pelayanan laboratorium Pemeriksaan kesehatan atau klinik adalah pelayanan parameternya harus dilakukan segera. Akan yang dapat menunjang diagnosis penyakit tetapi atau monitoring kesembuhan dari pasien. penyimpanan spesimen, pengiriman dan Salah satu parameter kualitas pelayanan di penundaan laboratorium pemadaman listrik, kerusakan alat, reagen beberapa adalah faktor penanggulangan bila tiap diperlakukan pemeriksaan untuk seperti Di yang habis dan jumlah sampel yang banyak, laboratorium, kesalahan dalam pelayanan maka sampel harus disimpan. Dalam dapat di kategorikan menjadi tiga, yaitu pedoman pemeriksaan kimia klinik ada kesalahan preanalitik beberapa faktor yang dapat mempengaruhi (kesalahan identifikasi sampel, kesalahan stabilitas spesimen seperti kontaminan oleh permintaan permintaan, kesalahan dalam kuman dan bahan kimia, terkena paparan teknik flebotomi, pemilihan alat dan sinar bahan). Dari sejumlah 40.490 analisis metabolisme dari sel-sel hidup seperti sel sampel kesalahan. darah. Sehingga terdapat berbagai cara Persentase kesalahan preanalitik sebesar penyimpanan untuk sampel darah yaitu 60-70%, analitik 10-15%, pasca analitik 15- disimpan dalam bentuk serum di dalam 18%. lemari es dengan suhu 2-8⁰C. Dengan pada didapatkan kesalahan. laboratorium proses 4,5% Pemeriksaan Laboratorium klinik adalah salah satu faktor penunjang yang penting dalam membantu menegakan diagnosa suatu penyakit, salah satunya pemeriksaan glukosa darah. Glukosa darah merupakan gula yang berada dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Hormon yang mempengaruhi kadar glukosa adalah insulin dan glikogen yang berasal dari prankreas. Nilai rujukan kadar gula darah dalam serum/ plasma 70110 mg/dL, gula dua jam postprandial ≤140 matahari, pengaruh suhu dan begitu stabilitas serum akan bertahan selama 5-7 hari (Hartini dan Suryani, 2016). Umumnya pemeriksaan kimia darah khususnya glukosa menggunakan serum sebagai spesimen. Serum merupakan hasil dari pemisahan antara komponen cair dari darah (whole blood), proses pemisahan komponen darah untuk mendapatkan serum dapat dilakukan dengan mendiamkan darah mendiamkan darah minimal selama 1-2 jam hingga terjadi pemisahan dengan sendirinya. Penundaan pemeriksaan dapat Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM mengakibatkan penurunan kadar glukosa dikarenakan lebih menghemat reagen, darah akan adanya waktu atau jadwal pengambilan digunakan untuk metabolisme sel-sel darah. sampel tiap sub bidang pemeriksaan, Pada sampel serum yang disimpan pada karena alat rusak, listrik padam dan ada suhu kamar dapat menurunkan kadar rujukan dari suatu tempat yang memakan glukosa darah kurang lebih 1-2% sampel waktu serum perjam (Sacher, 2012). laboratorim yang membuat pemeriksaan Pemeriksaan glukosa dilakukan untuk terabaikan, sebagai contoh pemeriksaan mengetahui konsentrasi glukosa dalam kadar glukosa darah tidak dikerjakan darah. Penundaan waktu pemeriksaan yang dengan segera, sehingga ada waktu antara terlalu lama dapat menyebabkan adanya pemeriksaan dengan pembacaan hasil. penurunan kadar glukosa darah sehingga Padahal hasil mewakili prosedur pemeriksaan dan batas waktu keadaan tubuh yang sebenarnya hal ini inkubasi tertentu. Dampak dari penundaan disebabkan karena adanya proses glikolisis pemeriksaan akan mengeluarkan hasil yang oleh sel-sel darah. Serum atau plasma harus rendah palsu yang tidak mewakili keadaan segera dipisahkan dari sel-sel darah sebab tubuh yang sebenarnya sehingga akan eritrosit dan leukosit dalam darah walaupun mengeluarkan diagnosa yang salah dan sudah berada diluar tubuh tetap merombak akan berakibat tindakan kepada pasien juga glukosa untuk metabolismenya, sehingga salah. jika darah dibiarkan terlalu lama diluar Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan tubuh pada suhu ruang akan berpengaruh waktu yang telah ditentukan. Jangan pada membiasakan sebab sebagian glukosa yang diperoleh tidak hasil pemeriksaan (Fatas dan selama perjalanan setiap parameter diri ke mempunyai melalaikan Franquelo, 2008). pekerjaan. Berdasarkan survei peneliti di lapangan dan setelah selesai satu urusan tidaklah berdiam hasil wawancara pada salah satu Rumah diri, melainkan untuk segera melakukan Sakit di provinsi Jawa Barat, pada kegiatan lain secara bersungguh-sungguh. umumnya laboratorium-laboratorium besar Jika kita tidak melalaikan pekerjaan maka baik itu rumah sakit maupun laboratorium akan mendapat nilai tersendiri di sisi Allah swasta yang jumlah bahan pemeriksaannya SWT. Tidak sia-sia, yaitu dengan jalan banyak, sehingga ada waktu tunda atau ada memanfaatkan waktu semaksimal dan pengumpulan dahulu seoptimal mungkin tanpa menunda-nunda tertentu hingga waktu yang lama. Allah SWT misalnya supaya pemeriksaannya sekaligus berfirman dalam surat (QS Al Insyirah 94: dikarenakan sampel terlebih alasan-alasan Allah untuk menuju memerintahkan agar Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM 7) : Artinya : “Maka apabila kamu selesai (dari 2) Pipet 10 μl serum control kedalam suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh- tabung reaksi. sungguh (urusan) yang lain” (Q.S Al Insyirah 94: 7). Dipertegas dengan hadis Riwayat Muslim 3) Homogenkan antara reagen dan serum control. Artinya : “Janganlah engkau mengakhirkan 4) Inkubasi pada suhu ruang selama 10 pekerjaan yang bisa dilakukan hari ini ke menit. hari esok” (HR Muslim). Pada penelitian ini peberdedaan glukosa pada serum yang telah 5) Input data dan lakukan pemeriksaan glukosa darah pada alat photometer 5010. dipisahkan dan belum dipisahkan dari sel darah dengan penundaan 1 jam. 6) Hasil glukosa darah dapat dilihat pada layar photometer 5010 dalam satuan mg/dl. Metode penelitian b. Cara pembuatan serum 1) Diamkan darah sampai keadaan darah Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu gambaran hasil pemeriksaan glukosa tersebut menggumpal kira-kira 15-20 menit didalam tabung. darah dalam sampel serum yang telah dipisahkan dan belum dipisahkan dari sel 2) Sentrifuge selama 15 menit dengan darah merah dengan penundaan waktu 1 jam. kecepatan 3000 rpm. Alat dan bahan Tabung reaksi kecil,Rak tabung , Kapas 3) Pisahkan antara sel darah merah dan serum dengan menggunakan clinipette. Alkohol, Tisu , Torniquet , Clinipette, Photometer 5010, Sentrifuge dan Reagen c. Pemeriksaan glukosa darah Kit Glukosa Rajawali. Prosedur Penelitian Cara pemeriksaan sampel pada penelitian ini silakukan 2 tahap pemeriksaan, yaitu : a. Serum Kontrol sampel Serum Kontrol berfungsi sebagai indikator centrifuge dan sampel diperiksa setelah kesiapan layak tidaknya alat dan reagen ditunda selama 1 jam. Berikut prosedur digunakan dengan melihat hasil presisi dan pemeriksaan sampel : akurasinya agar didapatkan hasil yang a) Pipet 1000 μl reagen kedalam tabung akurat dengan cara sebagai berikut : reaksi. 1) Pipet 1000 μl reagen kedalam tabung reaksi. diperiksa segera setelah di Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM b) Pipet 10 μl spesimen serum kedalam Pemeriksaan glukosa darah dilakukan tabung reaksi. dengan metode GOD-PAP menggunakan c) Homogenkan reagen dengan sampel. alat Fotometer 5010. Pemeriksaan terlebih dahulu dilakukan Pemantapan Mutu d) Inkubasi pada suhu ruangan selama 10 Internal yang diantaranya mencakup pre menit dan tempatkan dalam rak specimen. analitik, analitik sampai ke post analitik. e) lakukan Pemantapan Mutu Internal dimulai dari pada pengecekan alat dan bahan reagen yang Input data pemeriksaan pasien glukosa dan darah diperlukan, penerimaan pasien dengan Photometer 5010. f) Ukur blanko dengan menekan tombol zero pada alat Photometer dengan panjang gelombang 548 nm, sebagai blanko digunakan aquadest. persiapan yang memenuhi kriteria inklusi, pengecekan identitas pasien, penggunaan serum control dan standar reagen untuk mengetahui parameter Glukosa pada fotometer yang digunakan layak dipakai g) Ukur standar dengan menekan tombol atau tidak. Serum kontrol dengan range aspirator pada alat photometer. control glukosa darah 75-115 mg/dL. Hasil h) Ukur sampel dengan menekan tombol kadar glukosa darah pada serum control aspirator pada alat photometer. sebesar 90 mg/dL, sedangkan pada pemeriksaan i) Hasil glukosa darah dapat dilihat pada monitor photometer dalam satuan mg/dL. standard dihasilkan nilai rata-rata 99 mg/dL, pemeriksaan untuk sampel glukosa Hasil Penelitian darah bisa dilanjutkan dikarekan nilai Penelitian telah dilakukan terhadap 30 Orang Mahasiswa/ mahasiswi STIKes Muhammadiyah Ciamis, terdiri dari pasien perempuan dan laki-laki yang memenuhi kriteria inklusi. Data hasil pemeriksaan Kadar Glukosa pada Serum yang telah dipisahkan dan belum dipisahkan dari Sel Darah dengan penundaan 1 jam. Keterangan data hasil pemeriksaan bahan kontrol dan bahan standar reagen Glukosa standard yang diperiksa memenuhi nilai kriteria konsentrasi standar yang ditentukan kit insert yaitu hasil boleh minus 2 atau plus 2 dari nilai yang telah ditentukan. Keterangan data hasil pemeriksaan Kadar Glukosa pada Serum yang telah dipisahkan dan belum dipisahkan dari Sel Darah dengan penundaan 1 jam dapat dilihat pada Lampiran 1. Pembahasan Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM Pemeriksaan kimia khususnya rata-rata pemeriksaan glukosa darah pada pemeriksaan kadar glukosa merupakan serum yang belum dan telah dipisahkan dari salah sel darah dengan penundaan selama 1 jam satu darah, parameter penting dalam mendiagnosa suatu penyakit serta dapat dilihat pada tabel 4.2 mengevaluasi tindakan atau Tabel 1 Data Hasil Rata-rata pemeriksaan glukosa darah pada serum yang belum dan telah dipisahkan dari sel darah dengan penundaan selama 1 jam medik memantau perkembangan suatu penyakit termasuk diabetes mellitus (DM). Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode GOD-PAP. Langsung Metode GOD-PAP merupakan suatu metode pemeriksaan glukosa darah secara 86 mg/dL enzimatik, dimana kadar glukosa sebagai Serum yang belum dipisahkan dari sel darah ditunda 1 jam 83 mg/dL ( ↓3,4%) Serum yang telah dipisahkan dari sel darah merah ditunda 1 jam 85 mg/dL ( ↓1,1%) substrat akan dihidrolisis dengan bantuan glukosa oksidase menghasilkan asam Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan glukonik dan H2O2. Kemudian H2O2 yang terjadinya penurunan kadar glukosa darah dilepaskan 4- setelah dilakukan penundaan pemeriksaan dengan selama 1 jam. Nilai rata-rata penurunan akan aminophenazone bereaksi dan dengan phenol zat glukosa serum yang belum dipisahkan dari warna quiononeimine yang berbanding sel darah ditunda 1 jam sekitar 3,4% atau lurus dengan substrat yang terdapat pada sekitar 3 mg/dL dan glukosa serum yang sampel. telah dipisahkan dari sel darah merah Dalam mencapai hasil yang presisi dan ditunda 1 jam menurun sekitar 1,1% atau akurasi untuk pemeriksaan glukosa darah sekitar 1 mg/dL. sangat dipengaruhi oleh banyak faktor Rata-rata kadar glukosa darah serum yang diantaranya mulai dari faktor sumber daya langsung diperiksa adalah 86 mg/dL dan manusia, instrument, reagen dan metode kadar glukosa dengan serum yang belum yang digunakan, kemudian tiga tahap yang dipisahkan dijalankan yaitu pra analitik, analitik dan penundaan 1 jam adalah 83 mg/dL pasca analitik. sedangkan kadar glukosa dengan sampel Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini serum yang telah dipisahkan dari sel darah bertujuan untuk mengetahui perbedaan dengan penundaan 1 jam adalah 85 mg/dL. kadar Glukosa Darah dengan perlakuan Persentasi penurunan kadar glukosa darah sampel yang berbeda. Keterangan data hasil dari hasil penelitian membuktikan bahwa bantuan peroksidase menghasikan dari sel darah dengan Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM sampel serum yang belum dipisahkan dari mengendapkan sel darah mengalami penurunan kadar (Sadikin, 2001). Walaupun serum tidak glukosa dalam darah setelah dibiarkan atau mengandung fibrinogen tetapi serum masih ditunda pada suhu ruang selama 1 jam. mengandung semua protein lainnya seperti Penurunan glukosa darah pada serum yang albumin, globulin, dan protombin. Menurut ditunda 1 jam dengan keadaan sampel Riswanto (2013) kurangnya kandungan serum yang belum dipisahkan dari sel darah protein terjadi penurunan sampai dengan 3,4%. mempengaruhi pertumbuhan bakteri, hal ini Berdasarkan bisa menyebabkan kandungan glukosa di pemeriksaan teori penundaan dapat waktu menyebabkan semua didalam sel-sel serum bisa darah saja dalam serum menurun. penurunan kadar glukosa darah. Hal ini Hasil penelitian yang didapat terjadi disebabkan oleh glikolisis sel-sel darah penurunan lebih tinggi dari hasil yang di dimana sampel serum atau plasma harus tentukan menurut Sacher (2006), karena segera dipisahkan dari sel-sel darah, sebab dalam pedoman pemeriksaan kimia klinik eritrosit dan leukosit dalam darah biarpun ada sudah berapa diluar tubuh tetap merombak mempengaruhi stabilitas spesimen seperti glukosa untuk metabolismenya (Widmann, kontaminan oleh bakteri dan bahan kimia, 2009). Hal tersebut mencerminkan aktivitas terkena paparan sinar matahari, pengaruh glukosa tetap terjadi meskipun berada suhu dan metabolisme dari sel-sel hidup diluar tubuh. Penurunan glukosa darah pada seperti sel darah (Hartini dan Suryani, suhu kamar terjadi penurunan 1-2% perjam 2016). disebabkan karena penundaan pemeriksaan Semakin lama penundaan pemeriksaan dapat mengakibatkan penurunan kadar maka semakin rendah pula kadar glukosa glukosa darah karena sebagian glukosa darah yang dihasilkan. Hal ini sesuai akan digunakan untuk metabolisme sel-sel dengan yang dituliskan oleh Sacher (2006) darah (Sacher, 2012). bahwa suhu lingkungan tempat darah Serum merupakan cairan darah yang disimpan maupun sebelum pemisahan juga berwarna kuning jernih yang bebas dari sel mempengaruhi tingkat glikolisis. Pada suhu dan tanpa fibrinogen karena protein darah lemari pendingin, glukosa tetap stabil sudah berubah menjadi jaring fibrin dan selama beberapa jam didalam darah. Pada menggumpal bersama sel. Serum diperoleh suhu kamar, dapat mengalami penurunan 1- dengan cara membiarkan darah dalam 2% per jam. Penurunan ini tidak bermakna tabung membeku tanpa antikoagulan dan untuk kemudian pemeriksaan darah segera setelah darah dicentrifuge untuk beberapa faktor laboratorium yang yang dapat melakukan Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM diterima. Namun, apabila sampel darah prosedur dan memperhatikan faktor-faktor dikirim ke laboratorium rujukan yang yang mempengaruhi hasil dan tahap-tahap terletak jauh, dapat terjadi penurunan kadar dalam suatu pemeriksaan. glukosa yang substansial akibat glikolisis Hikmah yang dapat diambil dari ayat Al- oleh sel-sel darah. Qurat Surat Al-Insyirah ayat 7 bahwa suatu Hasil penelitian yang dihasilkan tidak ada pekerjaan perubahan hasil secara bermakna karena mengerjakannya dengan lalai maka akan hasil kadar glukosa yang ditunda selama 1 berakibat fatal kedepannya sehingga hasil jam belum yang didapat tidak semaksimal mungkin dipisahkan dari sel darah masih dalam yang akan mengeluarkan diagnosa yang range nilai normal kadar glukosa yaitu 70- salah dan akan berakibat tindakan kepada 110 mg/dL. Sedangkan kadar glukosa yang pasien juga salah. dalam keadaan serum yang ditunda-tunda atau terlalu rendah atau disebut hipoglikemi apabila kadar glukosa dibawah 60 mg/dL Simpulan kondisi ini biasanya terjadi karena diet Berdasarkan ketat, Gambaran Kadar Glukosa pada Serum yang puasa berlebihan, yang bagi didasari penyakit olahraga DM hasil penelitian tentang yang telah dipisahkan dan belum dipisahkan dari mendapatkan suntikan insulin tanpa makan Sel Darah dengan penundaan 1 jam di dan kadar glukosa darah yang melebihi STIKes Muhammadiyah Ciamis dapat nilai normal disebut hiperglikemia, jika disimpulkan kondisi ini terus berlangsung maka akan glukosa pada serum yang belum dipisahkan jatuh ke penyakit diabetus melitus atau dari sel darah yang ditunda 1 jam sekitar 3 kencing manis dengan kadar glukosa >200 mg/dL (3%) dan serum yang telah mg/dL (Ladewig, 2006). dipisahkan dari sel darah yang ditunda 1 Meskipun hasil masih didalam range jam sekitar 1 mg/dL. Jadi kadar glukosa normal kadar glukosa, suatu pemeriksaan dalam bentuk serum yang telah dipisahkan kita dituntut untuk memberikan hasil yang dari sel darah lebih stabil daripada serum dapat dipercaya yang nantinya digunakan yang belum dipisahkan dari sel darah. bahwa terjadi penurunan sebagai acuan dalam mendiagnosis suatu penyakit. Hal ini bisa terwujud apabila bisa Ucapan Terima Kasih seminimal mungkin menghindari kesalahan Sumber dana penelitian ini dengan memperhatikan standar operasional menggunakan dana hibah dari LPPM prosedur, STIKes Muhammadiyah Ciamis. Pada memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi standar operasional kesempatan ini peneliti mengucapkan Atun Farihatun: PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA SERUM YANG TELAH DIPISAHKAN DAN BELUM DIPISAHKAN DARI SEL DARAH DENGAN PENUNDAAN 1 JAM terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Hemostasis and Trombosis. Oxpor : Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis, Wiley Blackwell. Ketua LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis dan Ketua Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis. Daftar Pustaka Ariani, Lita. (2014). Perbedaan Kadar Glukosa Darah Puasa Menggunakan Sampel Plasma EDTA dan serum yang Langsung Diperiksa dan yang Ditunda. Jurnal tersedia https://husadamahakam.files.wordpress.co m/. [diaskes 20 Oktober 2016]. Candrasoma, P. dan Taylor, C. R. (2006) Ringkasan Patologi Anatomi. Jakarta : EGC. Corwin dan Elizabeth J. (2009) Buku Saku Patofisiologi ed 3. Jakarta : EGC. Dawn, B. Marks. (2006) Biokimia Kedokteran Dasar sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC Departemen Kesehatan. (2004). Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice). Departemen Kesehatan. (2008). Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice). Gandasoebrata,R. (2007) Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan ke-10 Jakarta: Dian Rakyat. Kitchen,S dan Preston, F (2008) Sampel Integrity and Preanalytical Variabel. In D.Adcock, Quality in Laboratory