I. Pendahuluan Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, pertumbuhan sektor otomotif juga ikut meningkat. Pertumbuhan sektor otomotif yang cukup pesat, khususnya sepeda motor, terlihat dari jumlah permintaan yang bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001 menurut sumber Polda Metro Jaya, ada 2.446.471 unit di wilayah Jakarta dan Banten. Pada tahun 2002 jumlahnya tumbuh sebesar 27% menjadi 3.129.162 unit. Untuk tahun 2003 diprediksi bahwa ada kenaikan jumlah sepeda motor di Banten dan Jakarta sebesar 15% yaitu menjadi sebesar 3.598.536 unit. Dengan tingkat pemakaian yang tinggi, perawatan kendaraan menjadi sangat penting. Salah satu bentuk perawatan kendaraaan adalah penggantian pelumas. Untuk kebutuhan pelumas di Jakarta dan Banten apabila diasumsikan 1 unit sepeda motor menggunakan 1 liter pelumas untuk setiap bulannya, maka dibutuhkan 12 liter pelumas dalam satu tahun. Maka pada tahun 2001 diperlukan sebesar 22 juta liter pertahun untuk sepeda motor. Pada tahun 2002 kebutuhan pelumas menjadi 28 juta liter pertahunnya dan total kebutuhan pelumas 2003 sebesar 32 juta liter. Dengan komposisi 17 juta liter untuk motor 2 langkah dan 15 juta liter untuk motor 4 langkah. Pangsa pasar pelumas Indonesia yang begitu besar sangat mendorong dan memotivasi perusahaan-perusahaan untuk mengeluarkan produk pelumas baik dengan membuat sendiri atau mengimpor dari luar negeri. Menurut Departemen Pertambangan dan Energi mencatat pada April 2003 ada 104 perusahaan di Indonesia yang menjual pelumas dengan total 1.160 merek. Pangsa pasar Indonesia secara keseluruhan saat ini pelumas buatan Pertamina masih mendominasi pasar pelumas dalam negeri dengan pangsa pasar sebesar 54%, disusul Pennzoil dan Evalube yang menguasai sekitar 12% pangsa pasar. Berikutnya, Top 1 menguasai 11%, Castrol 5%, Shell dan Agip 3% dan Motul 1%. Diantara merek pelumas yang ada, merek yang menjadi competitor terdekat untuk Aspira Maxima adalah Top 1 dan Federal. Dari total kebutuhan oli mesin sepeda motor sebesar 32 juta, penjualan Aspira Maxima sejak bulan juni 2002 sampai juni 2003 hanya sebesar 815.521 liter. Dengan penjualan Aspira Maxima yang semakin menurun sejak peluncurannya, maka perlu dilakukan pengkajian dan perumusan strategy untuk meningkatkan penjualan Aspira Maxima.