BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha khususnya di bidang kepariwisataan dewasa ini persaingannya dirasakan semakin ketat. Sektor pariwisata memiliki potensi di dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia. Dengan demikian pimpinan perusahaan dituntut untuk berbuat profesional dalam mencapai tujuan perusahaan. Guna untuk mewujudkannya, hal pertama yang harus dibangun dan ditegakkan adalah kedisiplinan karyawan. Disiplin kerja karyawan merupakan kesediaan seorang karyawan untuk dapat mematuhi dan menjalankan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tanpa disiplin kerja karyawan yang baik akan sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Disiplin kerja memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat disiplin kerja pegawai diantaranya adalah kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan, motivasi, kepemimpinan, komunikasi dan lingkungan kerja. Namun, variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi karena berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, ketiga faktor ini dirasa paling menonjol dalam hal pengaruhnya terhadap disiplin kerja karyawan pada Hotel Grand Santhi Denpasar. 1 Salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kunci dalam kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, karena pimpinan merupakan pencetus tujuan, merencanakan, mengorganisasikan, dan menggerakkkan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga tercapai yang diinginkan. Kepemimpinan akan menyentuh aspek kehidupan karyawan dalam memberikan hasil karya yang berdaya guna dan berhasil guna. Kepemimpinan yang baik akan membawa iklim perusahaan yang baik pula, di mana karyawannya akan memberikan hasil maksimal yang ditunjukan dari sikap positif terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang ditugaskan kepadanya. Faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja adalah budaya organisasi. Strategi yang ditempuh adalah melakukan perekayasaan atau pembentukan budaya organisasi (corporate culture) yang kuat, adaptif dan transformative.Budaya organisasi yang demikian diyakini oleh peneliti Kotter dan Heskett (1992) dapat berkolerasi positif terhadap keunggulan perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Smircich (1983) bahwa budaya perusahaan (corporate culture) yang kuat juga diyakini dapat berperan sebagai (1) variabel independen yang mempengaruhi praktek-praktek manajemen dan sikap-sikap pegawai dan (2) variable intern perusahaan yang berperan untuk mengkonseptualisasikan organisasi dalam produksi dan jasanya. Mondy dan Noe (1993) melihat bahwa budaya perusahaan adalah bagian integral dari seperangkat proses atau piranti untuk pencapaian misi dan tujuan organisasi. Budaya telah menjadi konsep 2 penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama. Stoner (1995) memberikan arti budaya sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat. Dengan demikian diyakini bahwa budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan. Berdasarkan pengamatan di Hotel Grand Santhi, sebagian karyawan tidak melaksanakan budaya organisasi yang kuat, yakni tidak memberikan pelayanan terbaik, tidak komunikatif serta sering memperlambat penyelesaian tugas-tugas. Di Hotel Grand Santhi komplain yang sering terjadi yaitu karena masalah makanan yang kurang cepat di refiil, masalah ac di kamar hotel kurang dingin, listrik sering mati pada saat meeting berlangsung. Chen (2004) menyatakan : Organization culture has a significant effect on how employees view their organizational responsibilities and their commitment. Leaders effect their subordinates both directly through their interaction and also through the organization’s culture. A case can be made that the combination of these influences can create effective organization with a conscience on organizations where employees have limited commitment and share fewer values leading to reduced success. Dengan demikian dapat dinyatakan, budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen dan tanggung jawab karyawan. Demikian juga pemimpin dapat berinteraksi dan mempengaruhi bawahannya melalui budaya organisasi. Ini berarti terjadi kombinasi yang saling mendukung antara kepemimpinan dan budaya organisasi dalam mempengaruhi komitmen tenaga kerja. 3 Dalam kaitannya antara budaya organisasi dengan kepemimpinan, Edgar (1997:293) menyatakan bahwa budaya organisasi dipengaruhi oleh pemimpin pada fase pertumbuhan, sedangkan pada fase kematangan budaya organisasi mempengaruhi sikap karyawan dan disiplin karyawan. Selain faktor kepemimpinan dan budaya organisasi, faktor lainnya yang tidak dapat diabaikan dalam pengaruhnya terhadap disiplin kerja karyawan adalah komunikasi. Komunikasi merupakan kunci pembuka dapat terjadinya hubungan kerjasama antar karyawan dan karyawan dengan pimpinan. Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan keinginan-keinginan yang terpendam dalam hatinya kepada orang lain, baik melalui suara, atau gerak isyarat anngota badan dan sebagainya. Semakin lancar dan cepat komunikasi yang dilakukan, akan semakin cepat pula dapat terbinanya hubungan kerja. Seseorang yang tidak dapat melakukan komunikasi maka akan sulit baginya untuk membina hubungan kerja dengan orang lain, oleh sebab itu dikatakan keberhasilan membina kerja sama akan ditentukan oleh keberhasilannya dalam melakukan komunikasi. Disiplin merupakan sikap mental yang mencerminkan perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok / masyarakat berupa kekuatan terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemerintah / etika norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat (Sinungan, 2000 : 199). Hotel Grand Santhi adalah hotel melati III yang berlokasi di jalan Patih Jelantik No.1 Denpasar dengan memiliki jumlah kamar sebanyak 70 kamar, yang terdiri dari 27 Superior, 2 Deluxe, 2 Suite, 29 Super Deluxe, 6 Junior Suite, 4 4 Suite Deluxe. Hotel Grand Santhi juga memiliki 5 ruang pertemuan atau rapat. Aktivitas kerjanya selama 24 jam per hari, dimana setiap karyawan mempunyai beban kerja 8 jam termasuk 1 jam istirahat. Jam kerja yang diatur dalam 3 shift yaitu pagi, sore dan malam, tergantung keperluan departemen masing-masing kecuali tenaga menajer. Hotel Grand Santhi terdiri dari 8 departemen yaitu Front Office, Food and Beverage, House Keeping, Sales and Marketing, Accounting, Personalia, Engineering, Security. Jumlah seluruh karyawan di Hotel Grand Santhi adalah 68 orang. Wisatawan yang datang biasanya adalah wisatawan Domestik serta wisatawan mancanegara. Dalam usaha memupuk disiplin karyawan, perusahaan telah memberikan tingkat kesejahteraan berupa gaji tetap. Namun usaha tersebut belum dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan pada 2 bulan terakhir yang semakin meningkat yaitu 2,3 % meningkat menjadi 3,19 % pada bulan berikutnya masalah ini tentu saja menimbulkan pengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. Meningkatnya tingkat absensi karyawan tersebut perlu mendapatkan perhatian dalam rangka meningkatkan disiplin kerja karyawan. Jumlah absensi karyawan diatas termasuk absensi karena sakit, izin maupun tanpa keterangan. Hotel Grand Santhi Denpasar merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang pariwisata, yang berusaha untuk memperhatikan kebutuhan karyawannya. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki disiplin yang tinggi. 5 Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap disiplin kerja karyawan di Hotel Grand Santhi Denpasar? 2) Apakah ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap disiplin kerja karyawan di Hotel Grand Santhi Denpasar? 3) Diantara variabel kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi,variabel manakah yang berpengaruh lebih besar terhadap disiplin kerja karyawan Hotel Grand Santhi Denpasar? 1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka menjadi tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara simultan antara kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap disiplin kerja karyawan di Hotel Grand Santhi Denpasar. 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara parsial antara kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap disiplin kerja karyawan di Hotel Grand Santhi Denpasar. 6 3. Untuk mengetahui diantara variabel kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi yang berpengaruh lebih besar terhadap disiplin kerja karyawan di Hotel Grand Santhi Denpasar. 1.2.2 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan untuk memperkuat teori yang ada, yang berhubungan dengan kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap disiplin kerja. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam merumuskan kebijakan di Hotel Grand Santhi Denpasar yang berhubungan dengan kepemimpinan, budaya organisasi dan komunikasi terhadap disiplin kerja. 1.3 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang yang lebih jelas dari masing-masing bab dalam skripsi ini, maka dapat dilihat sistematika penyajian berikut ini. Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan pengantar untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam skripsi ini, diawali dengan uraian latar belakang masalah 7 penelitian, kemudian perumusan pokok permasalahannya, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini yaitu mengenai pengertian Disiplin kerja, Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Komunikasi, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta diuraikan mengenai penelitian sebelumnya. Selain itu bab ini juga menguraikan hipotesis penelitian ini. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah meliputi: lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data dan sumber data, metode penentuan responden, metode pengumpulan data dan teknik analisis. Bab IV Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pengujian masing-masing hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Bab V Simpulan dan Saran Dalam bab ini akan diuraikan simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dan saran-saran yang dipandang perlu baik untuk pihak manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya. 8