this PDF file - Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu

advertisement
Jurnal Kebidanan 08 (01) 1-126
Jurnal Kebidanan
http : //www. journal.stikeseub.ac.id
PENGARUH
DUKUNGAN
SUAMI
TERHADAP
KEPATUHAN
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL
Sarwoko 1)
1) 2)
Stikes Estu Utomo Boyolali
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Resiko kehamilan diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi, di Indonesia
22,4% disumbang oleh adanya ibu hamil dengan resiko tinggi berkaitan dengan kehamilan 3T
(BKKBN, 2007). Kebanyakan kematian maternal itu terjadi karena ”tiga terlambat”. Ranson dan
Yinger (2002) lelaki Indonesia yang istrinya meninggal saat melahirkan kebanyakan tidak mengetahui
bahwa istrinya dapat meninggal karena melahirkan (BKKBN, 2007). Antenatal care merupakan
asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sampai saat sebelum melahirkan. Asuhan antenatal care
penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan mendeteksi ibu
hamil yang tidak normal sehingga komplikasi obstetri yang mungkin terjadi selama kehamilan
dideteksi secara dini serta ditangani secara memadai. Kepatuhan ibu hamil untuk melaksanakan ANC
dan dukungan suaminya sangat penting guna keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. Di BPM
Rohmiyanti Wonorejo Kalijambe Sragen terdapat 30 kasus ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh dukungan suami terhadap kepatuhan melakukan kunjungan ANC tahun 2015.
Metode penelitian analitik korelasional, pendekatan waktu dengan prospektif. Populasi ibu hamil
sebanyak 30 orang. Teknik sampling total sampling seluruh ibu hamil dan analisis data menggunakan
uji regresi linier. Hasil penelitian ini dari 30 responden sebagian besar yang patuh kunjungan ANC
mendapat dukungan suami 17 responden dan yang tidak patuh 13 responden 8 diantaranya tidak
menpat dukungan suami Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS t-hitung = 5,039 dengan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan
dukungan suami terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada ibu hamil.
Kata kunci : Dukungan Suami, Kunjungan ANC.
EFFECT OF SUPPORT HUSBAND TO COMPLIANCE WITH ANTENATAL CARE
VISIT OF PREGNANT WOMEN
ABSTRACT
The risk of pregnancy including the Maternal Mortality Rate (MMR) is still high, in Indonesia 22.4%
was contributed by the presence of pregnant women with high risk associated with pregnancy 3T
(BKKBN, 2007). Most maternal deaths occurred due to "three delays". Ranson and Yinger (2002)
Indonesian man whose wife died while giving birth most do not know that his wife could die from
childbirth (BKKBN, 2007). Antenatal care is care provided to pregnant women until moments before
delivery. Antenatal care is important to ensure that the natural course of pregnancy was normal and
detect abnormal pregnant women so that obstetric complications that may occur during pregnancy is
detected early and dealt with adequately. Compliance pregnant women to carry out ANC and her
husband's support is essential to the safety of mothers and babies born. BPM Rohmiyanti Wonorejo in
Sragen Kalijambe there were 30 cases of pregnant women. The purpose of this study to determine the
effect on adherence husband support ANC visit in 2015. Correlational research methods analytical
approach with prospective time. The population of pregnant women as many as 30 people. Sampling
technique total sampling all pregnant women and analyzed using linear regression. The results of this
study of 30 respondents largely docile ANC got 17 respondents husband's support and non-adherent
13 respondents 8 of them are not menpat husband support the results of calculations using SPSS t-test
= 5.039 with 0.000 significance value < 0.05. It is concluded that there is a significant effect on
adherence husband support ANC in pregnant women.
Key word: husband's support, ANC visit.
110
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
PENDAHULUAN
Kehamilan melibatkan perubahan
mungkin terjadi selama hamil, termasuk
fisik maupun emosional dari ibu serta
riwayat penyakit secara umum, kebidanan
perubahan
keluarga.
dan pembedahan dapat dikenali secara
Kehamilan dimulai dengan pembuahan dan
lebih dini. Hal ini dapat mengurangi resiko
berakhir dengan kelahiran manusia baru.
kematian ibu hamil (BKKBN, 2007).
sosial di
dalam
Kehamilan dan persalinan merupakan
Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai
suatu proses alami, tetapi bukannya tanpa
salah satu indikator derajat kesehatan ibu
resiko dan merupakan beban tersendiri
dewasa ini masih tinggi di Indonesia bila
bagi seorang wanita. Namun demikian
dibandingkan dengan negara Association
tidak
South Easth Asian Nation (ASEAN)
semua
hasil
persalinan
dan
kehamilan akan menggembirakan seorang
lainnya.
suami, ibu dan bayi lahir sehat, tetapi ibu
menargetkan
hamil bisa menghadapi kegawatan dengan
Kematian Ibu
derajat ringan sampai berat yang dapat
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2009
memberikan
(Weraman,
bahaya
ketidaknyamanan,
terjadinya
Departemen
Kesehatan
pengurangan
Angka
(AKI) menjadi 26% per
2009).
Tingginya
Angka
ketidakpuasaan,
Kematian Ibu (AKI) ini tidak terlepas dari
kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi
masih tingginya angka kehamilan yang
ibu hamil resiko tinggi, maupun rendah
tidak diinginkan yaitu mencapai 16,8%.
yang
Disisi
mengalami
komplikasi
dalam
persalinan (Saifuddin, 2006, hal. 89).
lain
masih
banyak
ditemukan
kehamilan yang tidak ideal (terlalu banyak,
Salah satu upaya untuk mengatasi
terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu dekat),
permasalahan yang diakibatkan oleh resiko
yang
kehamilan adalah melakukan kunjungan
kesehatan ibu atau lebih dikenal dengan
pemeriksaan kehamilan atau antenatal
”3T”. Saat ini di Indonesia, ibu hamil
care (ANC). Tujuan dari ANC adalah
dengan resiko tinggi berkaitan dengan
untuk menjaga agar ibu hamil dapat
kehamilan 3T sebesar 22,4% (BKKBN,
melalui masa kehamilannya, persalinan
2007). Kebanyakan kematian maternal
dan nifas dengan baik dan selamat, serta
tersebut sesungguhnya dapat dicegah jika
menghasilkan bayi yang sehat (Depkes,
mereka
2004).
kesehatan.
Kunjungan
yang
teratur
dan
sangat
membahayakan
mendapat
pertolongan
Sayangnya
justru
bagi
tenaga
mereka
pengawasan yang rutin dari bidan atau
terlambat memperoleh pertolongan karena
dokter selama masa kunjungan tersebut,
tidak mengenali tanda-tanda komplikasi
maka
yang mengancam jiwa, lamban mengambil
diharapkan komplikasi
yang
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
111
keputusan mencari pertolongan, sangat
selalu siaga untuk mencari pertolongan
jauh untuk mendapatkan perawatan yang
jika hal itu terjadi (BKKBN, 2007).
memadai atau sering disebut ”3 terlambat”.
Antenatal care merupakan asuhan
Ketidak tahuan bahaya itu hingga kini
yang diberikan kepada ibu hamil sampai
masih dialami oleh sebagian besar para
saat
suami. Tak berlebihan jika Ranson dan
antenatal care penting untuk menjamin
Yinger (2002) dari Population Reference
bahwa proses alamiah dari kehamilan
Bureau
bukunya
berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil
“Making Motherhood Safer” mengutip
yang tidak normal sehingga komplikasi
ungkapan lelaki Indonesia yang istrinya
obstetri yang mungkin terjadi selama
meninggal saat melahirkan, karena sang
kehamilan dideteksi secara dini serta
suami tidak mengetahui bahwa istrinya
ditangani secara memadai. Keberhasilan
dapat
upaya kesehatan ibu dan anak khususnya
(Amerika)
meninggal
dalam
karena
melahirkan
(BKKBN, 2007).
sebelum
melahirkan.
Asuhan
pemeriksaan kehamilan selain tergantung
Untuk mencegah hal tersebut maka
pada petugas kesehatan, suami juga ikut
perlu disosialisasikan suami siaga untuk
berperan
menghindari ”3 terlambat”. Keterlambatan
pemeriksaan
seringkali
terhadap
hendaknya mengunjungi tenaga kesehatan
kematian ibu ketika terjadi komplikasi
sedini mungkin semenjak dirinya merasa
kehamilan.
hamil
berkonstribusi
Tiga
keterlambatan
yang
serta
dalam
mengingatkan
kehamilan.
untuk
mendapatkan
Ibu
hamil
pelayanan
berisiko terhadap kematian ibu, yaitu
antenatal care. Tinggi rendahnya cakupan
terlambat mengambil keputusan, terlambat
kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan
ketempat
dan
terlihat dengan kepatuhan ibu dalam
terlambat mendapat pertolongan medis.
melakukan Antenatal care. Kunjungan
Suami dan anggota keluarga lainnya
antenatal
memegang
dalam
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak
mendapatkan pelayanan sesegera mungkin
minimal empat kali selama kehamilan
(BKKBN, 2007). Suami biasanya menjadi
dalam waktu sebagai berikut: sampai
pemegang keputusan ketika kondisi istri
dengan kehamilan trimester pertama (<14
dalam keadaan membutuhkan sesegera
minggu)
mungkin. Kematian ibu dapat dicegah bila
kehamilan trimester kedua (14-28 minggu)
suami dapat mengidentifikasi komplikasi-
satu kali kunjungan, dan kehamilan ketiga
komplikasi
(28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36)
pelayanan
peranan
kesehatan,
penting
potensial
kehamilan,
persalinan, dan pasca persalinan, dan
112
untuk
satu
kali
pemantauan
kunjungan,
dan
dan
dua kali kunjungan (Cuningham, 2005).
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
Angka kunjungan antenatal care
mendukung istrinya yang sedang hamil
nasional tahun 2010 sekitar 92,7%, sedang
antara
di Kabupaten Sragen angka kunjungan
menjadi suami SIAGA, Menjaga kesehatan
antenatal care sebesar 4.295 ibu hamil,
istri, melayani istri dan membicarakan
sedang di Kecamatan Kalijambe sebesar
rencana-rencana. Pria tidak memerlukan
200 ibu hamil (Dinkes Kabupaten Sragen,
perhatian sebanyak wanita. Akibatnya,
2010). Kepatuhan kunjungan ANC bagi
mereka sering tidak menyadari bahwa
ibu hamil perlu ditingkatkan diantaranya
wanita memiliki kebutuhan lebih banyak
dukungan suami. Dukungan dan peran
untuk
suami selama kehamilan meningkatkan
kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa
kesiapan ibu hamil dalam menghadapi
seorang wanita yang jarang disentuh atau
kehamilan dan persalinan bahkan dapat
tidak dipedulikan secara emosional akan
memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu
mengembangkan depresi, rasa rendah diri
memberikan
dan
perhatian
dan
membina
lain:
mencurahkan
diperhatikan,
kurang
perhatian,
apalagi
percaya
di
masa
diri.
Untuk
hubungan baik dengan istri, sehingga istri
menunjukkan perhatian seorang suami,
mengkonsultasikan setiap masalah yang
jadilah
dihadapinya selama kehamilan. Penelitian
perubahan-perubahan bersamanya. Amati
yang dimuat dalam artikel “What Your
tendangan
Partner Might Need From You During
perdengarkan
Perhatikan
anda.
Bacakan
atau
lantunan
ayat-ayat
suci
ketika bayi anda sudah bisa mendengar
Hospitals dan Clinics (2001), Amerika
(bayi mulai dapat mendengar sejak usia 20
Serikat mengatakan keberhasilan seorang
minggu). Bicarakan perasaan anda dengan
istri dalam mencukupi kebutuhan ASI
istri anda dan dengarkan apakah dia
untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh
memiliki perasaan yang sama. Ketahuilah
seberapa besar besar peran dan keterlibatan
bagaimana seorang bayi tumbuh di dalam
suami dalam masa kehamilan (Lusa,
rahim dengan mengunjungi situs-situs
2015).
kesehatan
Seorang
diterbitkan
bayi
aktif.
Allina
Pregnancy”
yang
pengamat
buku-buku
kehamilan dan melahirkan. Berbicaralah
mendampingi istrinya atau terlalu sibuk
dan cium bayi di dalam perut istri anda
untuk peduli di masa-masa penting ini
seolah-olah
akan kehilangan kesempatan emas untuk
gendongannya.
cinta
dan
yang
membeli
tidak
menunjukkan
suami
atau
dia
Seorang
dukungannya
sudah
suami
berada
harus
di
“siap
kepada istri dan buah hatinya. Beberapa
mengantar dan menjaga” istri anda di
hal yang perlu dilakukan suami untuk
sepanjang
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
masa
kehamilan
sampai
113
melahirkan. Kurangilah beban kerja di
Ajaklah dia untuk pergi keluar dan berjalan
kantor agar memiliki lebih banyak waktu
atau olahraga lainnya setengah jam setiap
di rumah bersama istri. Usahakan untuk
hari. Dengan menemani istri berbelanja
selalu mendampingi istri dalam semua
untuk mencari aksesoris dan kebutuhan
kunjungan pemeriksaan
bayi lainnya. Bersabarlah bila istri terlalu
kehamilan
ke
bidan atau dokter. Selama kunjungan
lama
kehamilan pada akhir trimester pertama (1-
menanyakan aneka pilihan yang menurut
3 bulan kehamilan), anda bisa mendengar
suami “tidak penting”. Perlu juga suami
detak jantung bayi. Di kunjungan trimester
membawakan tasnya, bahkan jika tidak
kedua (4-6 bulan), dalam pemeriksaan
terlalu berat, untuk menciptakan suasana
USG dapat dilihat kepala, tangan dan kaki
kebersamaan
bayi, bahkan dapat mengetahui jenis
Tawarkan
kelamin
kunjungan
membersihkan rumah saat istri lelah. Hal-
trimester ketiga (7-9 bulan), tanyakan
hal seperti itu akan membuatnya merasa
kepada bidan atau dokter bagaimana bisa
bisa mengandalkan suami dalam segala
membantu
melahirkan,
situasi dan akan meningkatkan semangat
karena mungkin istri perlu pendampingan
dan rasa cintanya. Tetaplah melakukan
di
hubungan seks jika ingin melakukannya.
bayi
ruang
anda.
selama
Pada
proses
persalinan
selama
proses
melahirkan.
memilih-milih
diri
dan
belanjaan
penuh
untuk
atau
perhatian.
memasak
dan
Selama dokter mengatakan tidak apa-apa,
Bantulah istri tetap sehat selama
hubungan seks tidak berbahaya untuk
kehamilan dan memberi dukungan untuk
kehamilan. Seorang istri mungkin ingin
menciptakan gaya hidup sehat di masa
melakukannya lebih sering atau kurang
kehamilan dan menghindari bahaya di
sering daripada sebelum dia hamil. Hasrat
tempat kerja dan rumah tangga. Bila suami
seksualnya dapat berubah sejalan dengan
seorang perokok, inilah saatnya untuk
perubahan tubuhnya. Bicarakan dengan
berhenti merokok. Asap rokok tidak baik
istri apa yang seorang suami inginkan
untuk wanita hamil dan bayi. Dampingi
mengenai calon bayi. Tentukan di mana
istri mengatasi keluhan di masa kehamilan
bayi akan tidur dan lakukan perubahan di
seperti “morning sickness”, sakit kepala
rumah untuk
dan sejenisnya. Sesekali, pijat-pijatlah
Dengan mendiskusikan nama yang akan
punggungnya yang mungkin terasa pegal
diberikan padanya. Nama adalah hadiah
(dengan balsem bila perlu). Pastikan
terbaik yang dapat kita berikan kepada
bahwa istri makan dengan baik. Tuangkan
anak kita. Pilihlah nama terbaik yang
gelas air tambahan untuk dia minum.
sepakati suami istri (Anonim, 2015).
114
menyambut
sang bayi.
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
Antenatal care adalah pemeriksaan
kehamilan
untuk
mengoptimalkan
sampai umur kehamilan 8 bulan, setiap 1
minggu sejak umur 8 bulan sampai terjadi
kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
persalinan.
sehingga mampu menghadapi persalinan,
terdapat keluhan-keluhan lain.
kala nifas, persiapan memberikan ASI dan
Pemeriksaan
Dalam
asuhan
khusus
Antenatal
bila
care
kembalinya kesehatan reproduksi secara
meliputi: pemantauan kemajuan kehamilan
wajar. Tujuan Antenatal care adalah
untuk memastikan kesehatan ibu dan
mengenal dan menangani sedini mungkin
tumbuh kembang bayi, mengenali secara
penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
dini
persalinan dan kala nifas, mengenal dan
komplikasi yang mungkin terjadi selama
menangani
kehamilan (termasuk riwayat penyakit
penyakit
yang
menyertai
adanya
ketidaknormalan
kehamilan, persalinan dan kala nifas,
secara
memberikan nasehat dan petunjuk yang
pembedahan), mental dan sosial ibu dan
berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
bayi
kala nifas, laktasi dan aspek keluarga
Antenatal care dapat ditunjukkan melalui
berencana, menurunkan angka kesakitan
frekuensi kunjungan, hal ini menjadi
dan kematian ibu dan perinatal (Manuaba,
maslah karena tidak semua ibu hamil
1998).
untuk
memeriksakan kehamilannya secara rutin
pemantauan dan pengawasan kesejahteraan
terutama ibu hamil normal hingga kelainan
ibu dan anak minimal empat kali selama
yang timbul dalam kehamilan tidak normal
kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
dapat terdeteksi sedini mungkin. Ada
sampai
beberapa faktor yang menjadi penyebab
Kunjungan
dengan
antenatal
kehamilan
trimester
umum,
kebidanan
atau
(Saifuddin,
ibu
dan kehamilan trimester kedua (14-28
melakukan Antenatal care yaitu kesibukan,
minggu)
dan
tingkat sosial ekonomi yang rendah,
kehamilan ketiga (28-36 minggu dan
dukungan suami yang kurang, kurangnya
sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan
kemudahan untuk pelayanan maternal,
(Cuningham, 2005). Sedangkan menurut
asuhan
Manuaba
(1998)
jadwal
pemeriksaan
kurangnya tenaga terlatih dan obat-obatan
Antenatal
care
adalah
Pemeriksaan
penyelamat jiwa (Prawirohardjo, 2002).
pertama,
dilakukan
kali
kunjungan,
medik
termotivasi
yang
kurang
dalam
baik,
setelah
Ibu hamil dalam masa kehamilannya
diketahui terlambat haid. Pemeriksaan
menimbulkan reaksi yang berbeda, hal ini
ulang:
tergantung
setiap
bulan
segera
kurang
Keteraturan
pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan,
satu
hamil
2002).
dan
sampai
umur
kehamilan 6-7 bulan, setiap 2 minggu
dari
sifat
masing-masing
individu yang berdasarkan pengalaman,
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
115
pendidikan
dan
tingkat
kedewasaan
berat badan berisiko terhadap ibu dan
meskipun sebagian besar wanita dalam
janin. Misalnya, berat badan yang kurang,
menghadapi
dikhawatirkan bayi lahir rendah, atau jika
kehamilannya
merasakan
ketakutan, kecemasan yang disebabkan
berat
oleh
ibu
dikhawatirkan ibu menderita diabetes atau
primigravida dan primipara. Hal tersebut
hipertensi dan janin besar. Akan tetapi, jika
mendorong ibu hamil untuk lebih patuh
pada
dalam
care.
kehilangan berat badannya, tidak perlu
Kepatuhan dalam Antenatal care meliputi
cemas. Hal ini biasanya terjadi karena
kontrol teratur, dengan kontrol teratur
kondisi morning sickness. Sebaliknya, jika
diharapkan dapat dideteksi lebih dini
di akhir kehamilan berat badan tiba-tiba
keadaan-keadaan yang mengandung resiko
meningkat tajam, hal ini perlu diwaspadai
kehamilan dan atau persalinan, baik bagi
sebab
ibu maupun janin (Hamilton, 2005). Ibu
eklampsia. Tekanan darah ibu hamil perlu
hamil
melakukan
dijaga agar selalu normal. Tekanan darah
pemeriksaan Antenatal minimal 4 kali,
tinggi akan berisiko terhadap ibu hamil dan
yaitu pada setiap trimester, sedangkan
bayinya. Sementara tekanan darah rendah
trimester
kali.
juga tidak baik bagi ibu. Oleh sebab itu,
Pemeriksaan Pemeriksaan Antenatal care
pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada
menurut
adalah
setiap pemeriksaan ibu hamil. Biasanya,
penimbangan berat badan, periksa tekanan
tekanan darah sedikit rendah ketika hamil.
darah, pemeriksaan urin, periksa detak
Akan tetapi, jika tekanan darah tiba-tiba
jantung janin, periksa dalam, periksa perut,
meningkat dari lazimnya, maka ibu hamil
berat badan, periksa kaki dan tangan serta
harus mulai waspada. Tekanan darah
imunisasi.
normal jika menunjukkan 120/70 mmHg.
banyak
faktor
melaksanakan
dianjurkan
akhir
terutama
Antenatal
untuk
sebanyak
Indiarti
dua
(2008)
Setiap ibu hamil memeriksakan diri,
dilakukan
penimbangan
berat
badan.
badan
ibu
trimester
bisa
hamil
pertama
sebagai
berlebih,
ibu
hamil
tanda-tanda
Pre-
Jika sudah mencapai 140/90 mmHg, maka
sudah
harus
mendapatkan
perhatian
Menimbang dilakukan untuk mengetahui
khusus, yakni pemantauan secara intensif.
apakah ada peningkatan berat badan dari
Sebenarnya tekanan darah yang dianggap
bulan ke bulan. Kenaikan berat badan
tinggi
penting untuk mengetahui apakah kenaikan
lazirnnya
berat badan normal atau tidak. Jika kurang
sebabnya, sejak awal kehamilan dokter
atau berlebih, maka dilakukan pemeriksaan
atau perawat selalu mengukur tekanan
lain yang mendukung. Ketidaknormalan
darah pada setiap pemeriksaan kehamilan.
116
sangat tergantung dari berapa
ukuran
tekanan
darah.
Itu
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
Ada baiknya pada setiap pemeriksaan ini
semacam trompet yang berfungsi sebagai
anda menanyakan berapa tekanan darah
stetoskop janin. Dewasa ini banyak dokter
saat itu.
dan rumah sakit yang menggunakan
Awal kegunaan pemeriksaan urin
adalah
untuk
mengetahui
kehamilan.
Melalui
mengetahui
fungsi
urin
kepastian
juga
pendampingnya bisa mendengar bunyi
detak janin.
Dengan
Pemeriksaan dalam dilakukan oleh
pemeriksaan urin dapat dilihat kadar
tenaga kesehatan dengan memasukkan dua
protein yang keluar dari air seni. Jika
jarinya ke dalam vagina, sementara sebelah
terlihat adanya protein pada air seni, hal ini
tangannya menekan perut. Pemeriksaan ini
dapat
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
untuk
ginjal.
untuk
Doppler, sehingga ibu hamil maupun
mendiagnosa
adanya
gangguan Pre-eklampsia. Pemeriksaan urin
kehamilan,
di laboratorium juga untuk mengetahui
tidaknya
kadar gula dalam darah. Kondisi kadar
tidaknya tumor atau kondisi abnormal di
gula dalam darah menunjukkan apakah ada
dalam rongga panggul, mendiagnosa bisul
penyakit diabetes mellitus atau tidak.
atau erosi pada mulut rahim atau pap
Wanita
mellitus
smear, mengetahui penyakit, mengetahui
memiliki kemungkinan yang sama untuk
ukuran kemampuan rongga panggul untuk
hamil. Yang penting, calon ibu perlu
jalan lahir bayi. Lazimnya pemeriksaan
melakukan pemeriksaan masa pra-konsepsi
dalam dilakukan pada pemeriksaan di awal
sangat
kehamilan.
penderita
diabetes
memungkinkan
ibu
penderita
memastikan
kehamilan,
Akan
normal
pemeriksaan
tetapi,
atau
ada
sebenarnya
diabetes menjalani kehamilannya dengan
pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan
sehat. Jika sejak awal ditangani dokter
saja. Biasanya hal ini dilakukan lagi
dengan benar, menjaga berat badan ideal
setelah usia kehamilan 36 minggu. Pada
dan mempertahankan tingkat gula darah
saat ini pemeriksaan bertujuan untuk
yang normal, maka calon ibu penderita
mengetahui
diabetes mellitus mempunyai kesempatan
kehamilan, memperkirakan kondisi mulut
hamil sehat dan melahirkan bayi yang
rahim, dan mengetahui kondisi tulang
sehat pula. Periksa Detak Jantung Janin.
panggul, karena pada saat ini letak janin
Untuk mendengar detak jantung bayi pada
lazimnya sudah menetap. Periksa perut ini
masa awal kehamilan dilakukan dengan
dilakukan
sonicaid. Akan tetapi, setelah usia 28
Tenaga kesehatan akan memegang bagian
minggu
dapat
perut. Ini untuk melihat posisi rahim untuk
mendengarkan detak jantung melalui alat
mengukur pertumbuhan janin. Juga untuk
dokter
atau
bidan
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
letak
rutin
janin
setiap
pada
akhir
pemeriksaan.
117
mengetahui apakah posisi janin sudah
variabel yang mempengaruhi ibu hamil
tepat, terutama pada akhir kehamilan di
mau memeriksakan kehamilan, diantaranya
mana kepala janin berada di rongga
adalah
panggul. Pemeriksaan tinggi badan ini
(perceived
dilakukan
pertama.
kehamilan, ibu hamil akan memeriksakan
dilakukan
sebagai
kehamilannya jika ia tahu bahwa setiap
mengetahui
ukuran
kehamilan itu beresiko, keseriusan yang
panggul. Pemeriksaan pada kaki bawah,
dirasakan (perceived seriousness) tentang
pergelangan
untuk
faktor resiko dan resiko tinggi pada
mendeteksi apakah terjadi pembengkakan
kehamilan. Jika ia mengetahui bahwa ia
atau
beresiko itu akan mendorong ibu untuk
pada
Pemeriksaan
petunjuk
kunjungan
ini
untuk
kaki
oedema.
dan
Jika
tangan
terjadi
sedikit
kerentanan
yang
ia
rasakan
susceptibility)
pembengkakan di akhir minggu kehamilan
melakukan
ialah normal, tetapi pembengkakan yang
mengatasinya, manfaat dan rintangan-
berlebihan
rintangan
yang
eklampsia. Pemeriksaan kaki ini untuk
benefits
an
melihat adakah kemungkinan varises atau
memeriksakan kehamilan jika mengetahui
tidak. Sehat secara fisik bisa diperoleh jika
manfaat
seluruh organ tubuh bekerja dengan baik.
melakukan antenatal care dan tindakan ibu
Guna mendapatkan kondisi sehat secara
memeriksakan kehamilannya juga dapat
fisik, salah satunya adalah dengan tidak
dipengaruhi oleh rintangan-rintangan yang
terkena penyakit infeksi. Salah satu cara
ditemukan
yang
antenatal care, seperti suami atau keluarga
dapat
dapat
terhindar
melakukan
mennandakan
membantu
dari
infeksi
wanita
ialah
imunisasi.
Pre-
hamil
dengan
Tentu
saja
tidak
antenatal
terhadap
apa
care
dirasakan
barriers)
yang
waktu
(perceived
ibu
mau
didapatkan
akan
mengijinkan,
untuk
dari
melakukan
perilaku
petugas
kesehatan tidak memuaskan (petugas tidak
pemberian imunisasi harus sepengetahuan
melakukan
atau konsultasi dengan tenaga kesehatan.
transportasi yang sulit, pendorong untuk
Tenaga kesehaan akan mengatakan kapan
bertindak
seorang wanita memerlukan imuniasi.
mendapatkan tingkat penerimaan yang
Banyak penyebab atau faktor yang
asuhan
(cues
to
sayang
action),
ibu),
untuk
benar tentang kerentanan, keseriusan dan
mendorong ibu hamil dalam memutuskan
keuntungan
untuk melakukan dan tidak melakukan
memeriksakan
pemeriksaan kehamilannya atau antenatal
antenatal care maka diperlukan isyarat-
care (Saifuddin, 2002). Ada
isyarat berupa faktor eksternal. Faktor -
118
beberapa
sehingga
ibu
mau
kehamilannya
atau
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
faktor tersebut misalnya media massa,
Kabupaten Sragen yang diteliti pada tahun
petugas kesehatan, keluarga (Notoatmodjo,
2015 sebanyak 30 responden. Teknik
2005).
pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah total sampling yaitu dimana semua
populasi yang ada digunakan sebagai
METODE
Penelitian ini menggunakan metode
sampel.
korelasi analitik yaitu mencari hubungan
Alat pengumpulan data yang akan
antar variabel faktor resiko dan efek yang
digunakan untuk memperoleh data dan
analisisnya
informasi
untuk
menentukan
ada
dalam
penelitian
adalah
tidaknya hubungan antar variabel itu
instrumen angket atau kuesioner dan Kartu
sehingga
KIA.
perlu
disusun
hipotesisnya
Angket
atau
kuesioner
yang
(Taufiqurrohman, 2004). Untuk metode
digunakan yaitu angket terbuka, yaitu
pengambilan data berdasarkan pendekatan
responden memberikan jawaban sesuai
waktu,
cross
yang diinginkan dan tertutup, dimana
sectional. Pengukuran variabel dilakukan
responden tinggal memberi tanda pada
pada suatu saat. Artinya subjek hanya
lembar jawaban yang disediakan. Dalam
diobservasi
instrumen angket terdiri dari karakteristik
menggunakan
pada
metode
saat
yang
sama,
pengukuran variabel bebas dan terikat
responden (umur,
dilakukan
pekerjaan), kunjungan ANC ibu hamil
pada
saat
yang
bersamaan
(Notoatmodjo, 2005).
paritas,
pendidikan,
(frekuensi dan umur kehamilan) dan
Populasi adalah keseluruhan objek
dukungan suami.
yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005).
Pengumpulan data dukungan suami
Populasi penelitian ini adalah semua ibu
menggunakan data primer, yaitu hasil
hamil yang berada di desa Wonorejo,
diperoleh
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen,
Sedangkan kunjungan ANC menggunakan
baik primigravida maupun multigravida.
data primer, yaitu hasil diperoleh langsung
Populasi
dari kuisioner kunjungan ANC ibu hamil
diambil
pada
tahun
2015
sebanyak 30 responden.
Sampel
adalah
mewakili
dari
kuisioner.
dan memverifikasi dengan data Kartu
sebagian
dari
Kesehatan Ibu dan Anak.
keseluruhan objek yang akan diteliti dan
dianggap
langsung
seluruh
Untuk menguji ketepatan hipotesa
populasi
tentang hubungan variabel sejauh mana
(Notoatmodjo, 2005). Sampel penelitian
alat ukur (kuesioner) yang telah disusun
ini adalah ibu hamil di BPS Rohmiyanti
memiliki validitas dan realiabilitas. Maka
Wonorejo,
dilakukan uji Validitas dan Reliabilitas. Uji
Kecamatan
Kalijambe,
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
119
validitas
adalah
suatu
indeks
yang
digunakan (Arikunto, 2006).
menunjukkan alat ukur itu benar-benar
Dari
hasil
analisis
korelasi
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,
Spearman ada dua arah korelasi yaitu +
2005).
ini
(positif) dan arah – (negatif). Korelasi +
menggunakan korelasi Product Moment.
yaitu makin tinggi nilai X, maka makin
Adapun penghitungannya menggunakan
tinggi nilai Y atau kenaikan nilai Y.
program SPSS versi 16 diperoleh hasil
Sedangkan korelasi - yaitu makin tinggi
sebanyak 2 butir soal kunjungan ANC dan
nilai X, maka makin rendah nilai Y atau
20 butir soal dukungan suami kesemuanya
kenaikan nilai X diikuti penurunan nilai Y.
dinyatakan valid. Uji reliabilitas dalam
Sedangkan
penelitian ini dengan internal consistency
menggunakan program komputer SPSS
yaitu melakukan uji coba instrumen satu
versi 16 (Arikunto, 2006).
Uji
validitas
penelitian
proses
pengolahannya
kali saja kemudian hasil yang diperoleh
dianalisis
dengan
teknik
tertentu
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Sugiyono, 2003).
Responden dalam penelitian ini
Analisis data yang digunakan dalam
adalah ibu hamil yang berada wilayah
penelitian ini adalah Spearman, karena
Wonorejo,
data yang diolah berupa data ordinal
Kabupaten Sragen, yang memeriksakan
bevariate.
kehamilannya
Korelasi Spearman bekerja
Kecamatan
di
BPM
Rohmiyanti
dengan data ordinal dan tidak berdistribusi
Wonorejo,
normal. Digunakan rumus ini karena
Kabupaten Sragen pada Bulan Oktober
tujuan dari penelitian ini hanya mencari
2015 sebanyak 30 responden. Dari data
hubungan dan tidak mencari koefisien
responden
korelasi parsial. Nilai kemaknaan adalah 
wawancara dengan kuesioner, kemudian
= 5%, jika r hitung > r tabel maka Ho
data
ditolak dan Ha diterima, jika r hitung < r
memperoleh gambaran yang lebih jelas
tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
dari penelitian ini. Adapun hasilnya adalah
(Sugiyono, 2005). Adapun rumus yang
sebagai berikut:
diolah
Kecamatan
Kalijambe,
Kalijambe,
dikumpulkan
secara
kuantitatif
melalui
untuk
Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur
≤ 20 tahun
21 - 30 tahun
31 - 40 tahun
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
120
Jumlah
2
22
6
30
Persentase (%)
6,6
73,4
20,0
100
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Jumlah
7
13
5
5
30
Persentase
23,3
43,3
16,7
16,7
100
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Kehamilan (trimester)
Trimester
I
II
III
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Jumlah
21
9
Persentase
70%
30%
100
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami
Dukungan Suami
Jumlah
Persentase (%)
22
8
30
73,33
26,66
100
Mendukung
Tidak Mendukung
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan ANC
Kepatuhan ANC
Patuh
Tidak patuh
Jumlah
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Jumlah
17
13
Persentase (%)
56,60
43,40
30
100
Tabel 6. Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kepatuhan Kunjungan ANC di BPS
Rohmiyanti Wonorejo Kalijambe Sragen
Kepatuhan_ANC
Tidak Mendukung
Dukungan Suami
Mendukung
Total
Total
Tidak Patuh
Patuh
N
8
0
8
%
26.7%
.0%
26.7%
N
5
17
22
%
16.7%
56.7%
73.3%
N
13
17
30
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
121
Kepatuhan_ANC
Tidak Mendukung
Dukungan Suami
Mendukung
Total
Total
Tidak Patuh
Patuh
N
8
0
8
%
26.7%
.0%
26.7%
N
5
17
22
%
16.7%
56.7%
73.3%
N
%
13
43.3%
17
56.7%
30
100%
Tabel 7. Hasil Analisis Data Regresi Linier Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan
Kunjungan ANC Di BPS Rohmiyanti Wonorejo Kalijambe Sragen
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.690a
.476
a. Predictors: (Constant), Dukungan_Suami
Sum of Squares
df
ANOVAb
Mean Square
Regression
3.503
1
3.503
Residual
3.864
28
.138
Model
1
.457
Std. Error of the
Estimate
.371
F
Sig.
25.387
.000a
Total
7.367
29
a. Predictors: (Constant), Dukungan_Suami
b. Dependent Variable: Kepatuhan_ANC
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Dukungan_Suami
Unstandardized Coefficients
B
-3.356E17
Std. Error
.773
.153
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Beta
.131
.000 1.000
.690
5.039 .000
a. Dependent Variable: Kepatuhan_ANC
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier, dengan
menggunakan program SPSS diperoleh t-hitung = 5,039 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
ada pengaruh yang signifikan dukungan suami terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada ibu
hamil.
122
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
Pembahasan
dimungkinkan karena kesibukan pekerjaan
Dukungan Suami
suami yang rata-rata adalah petani dan
Berdasarkan tabel 4 hasil penelitian
pegawai swasta, namun pekerjaan suami
ini mengenai dukungan suami terhadap
tidak diteliti dalam penelitian, peneliti
kunjungan antenatal care sebagian besar
hanya menanyakan secara lisan kepada
adalah mendukung, yaitu masing-masing
responden. Seorang suami yang tidak
sebesar 22 responden (73,33%), dan yang
mendampingi istrinya atau terlalu sibuk
tidak mendapat dukungan suami baik
untuk peduli di masa-masa penting ini
sebanyak 8 responden (26,66%). Hal ini
akan kehilangan kesempatan emas untuk
menunjukkan bahwa suami telah memiliki
menunjukkan
perilaku yang sehat dalam mendukung istri
kepada istri dan buah hatinya.
dalam
menghadapi
Dukungan
dan
cinta
dan
dukungannya
kehamilannya.
peran
suami
selama
Kepatuhan Kunjungan ANC
kehamilan meningkatkan kesiapan ibu
Pada
tabel
5
hasil
penelitian
hamil dalam menghadapi kehamilan dan
mengenai kepatuhan kunjungan antenatal
persalinan bahkan dapat memicu produksi
care diketahui bahwa sebagian besar
ASI. Tugas suami yaitu memberikan
responden
patuh
perhatian dan membina hubungan baik
antenatal
care
dengan
responden (56,60%) dan yang tidak patuh
istri,
sehingga
istri
mengkonsultasikan setiap masalah yang
terhadap
yaitu
frekuensi
kunjungan
Partner Might Need From You During
penting.
Pada
diterbitkan
Allina
17
Penelitian ini memberikan gambaran
yang dimuat dalam artikel “What Your
yang
sebanyak
sebanyak 13 responden (43,40%).
dihadapinya selama kehamilan. Penelitian
Pregnancy”
kunjungan
berkembang
antenatal
umumnya
dengan
sangat
kehamilan
normal
dan
Hospitals dan Clinics (2001), Amerika
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
Serikat mengatakan keberhasilan seorang
bulan melalui jalan lahir namun kadang-
istri dalam mencukupi kebutuhan ASI
kadang
untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
seberapa besar peran dan keterlibatan
bahwa kehamilan akan menjadi masalah.
suami dalam masa kehamilan (Lusa,
Sistem
2015).
memperbaiki apakah ibu hamil akan
Namun demikian masih terdapat 8
tidak
penilaian
sesuai
dengan
resiko
tidak
yang
dapat
bermasalah selama kehamilannya. Oleh
responden (26,66%) yang tidak mendapat
karena
dukungan suami. Keadaan yang demikian
merupakan cara penting untuk memonitor
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
itu
pelayanan
antenatal
care
123
dan mendukung kesehatan ibu hamil dan
Perubahan dan adaptasi selama kehamilan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi oleh
seluruh keluarga terutama suami. Oleh
Hubungan Dukungan Suami dengan
karena itu, selama kehamilan seluruh
Kepatuhan Kunjungan ANC
anggota keluarga harus terlibat terutama
Analisis data yang digunakan dalam
suami. Dukungan dan kasih sayang dari
penelitian ini adalah korelasi spearman,
anggota
karena data yang diolah berupa data
perasaan nyaman dan aman ketika ibu
ordinal
bevariate.
merasa
bekerja
dengan
Korelasi
data
spearman
ordinal
dan
keluarga
takut
dapat
dan
memberikan
khawatir
dengan
kehamilannya (Lusa, 2015). Dukungan dan
berdistribusi bebas. Analisis ini digunakan
peran
suami
selama
dengan tujuan hanya mencari hubungan
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam
dan tidak mencari koefisien korelasi
menghadapi kehamilan dan persalinan
parsial. Nilai kemaknaan adalah  = 5%,
bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas
jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak dan
suami yaitu memberikan perhatian dan
Ha diterima, jika r hitung < r tabel maka
membina hubungan baik dengan istri,
Ho diterima dan Ha ditolak (Sugiyono,
sehingga istri mengkonsultasikan setiap
2005).
masalah
yang
kehamilan
dihadapinya
selama
dengan
kehamilan. Penelitian yang dimuat dalam
menggunakan komputer program SPSS
artikel “What Your Partner Might Need
rhitung hasil koefisien 0,690. Hasil tersebut
From
kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada
diterbitkan Allina Hospitals dan Clinics
taraf signifikan 0,05% dan n = 30 yaitu
(2001),
0,361 setelah dibandingkan ternyata hasil
keberhasilan
rhitung > rtabel (0,690 > 0,361). Hal ini berarti
mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
kelak sangat ditentukan oleh seberapa
terdapat hubungan antara dukungan suami
besar peran dan keterlibatan suami dalam
terhadap kepatuhan kunjungan antenatal
masa kehamilan (Lusa, 2015).
Hasil
perhitungan
You
During
Amerika
Penelitian
care.
Pregnancy” yang
Serikat
seorang
ini
mengatakan
istri
juga
dalam
memberikan
Dukungan suami dalam kunjungan
gambaran frekuensi kunjungan antenatal
antenatal care mempunyai peran yang
sangat penting. Pada umumnya kehamilan
penting. Kehamilan merupakan masa kritis
berkembang
bagi kehidupan sebuah keluarga yang
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
dapat
bulan melalui jalan lahir namun kadang-
124
diikuti
stress
dan
kecemasan.
dengan
normal
dan
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
kadang
tidak
sesuai
dengan
yang
Kabupaten Sragen sebagian besar adalah
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
patuh
bahwa kehamilan akan menjadi masalah.
Dukungan
Sistem
kunjungan ANC ibu hamil di Desa
penilaian
resiko
tidak
dapat
yaitu
memperbaiki apakah ibu hamil akan
Wonorejo
bermasalah
Kabupaten
selama
kehamilannya.
17
responden
(56,60%).
suami
terhadap
kepatuhan
Kecamatan
Sragen
Kalijambe
sebagian
besar
Partisipasi ibu hamil untuk patuh dalam
mempunyai hubungan yang signifikan
melaksanakan kunjungan antenatal care
(0,690 > 0,361). Berarti Ho ditolak Ha
memegang peran yang sangat penting
diterima antara hubungan dukungan suami
untuk
mendukung
terhadap kepatuhan kunjungan antenatal
kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu
care. Hal ini berarti bahwa semakin baik
dengan kehamilan normal. Kepatuhan ibu
dukungan suami terhadap ibu hamil, maka
hamil dalam hal ini juga dipengaruhi
semakin patuh ibu hamil melaksanakan
dukungan
kunjungan ANC.
memonitor
dan
keluarga
terutama
suami.
Seorang suami yang tidak mendampingi
istrinya atau terlalu sibuk untuk peduli di
DAFTAR PUSTAKA
masa-masa penting ini akan kehilangan
Arikunto. S. 2002. Prosedur Penelitian
Pendekatan Praktik (Edisi Revisi)
Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 112
kesempatan emas untuk menunjukkan
cinta dan dukungannya kepada istri dan
buah hatinya.
BPM Rohmiyanti, 2015. Register. Sragen.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
mengenai
dukungan
suami
kunjungan
ANC
terhadap
dapat
hubungan
kepatuhan
Kecamatan
Depkes RI, 2004. Standar Pelayanan
Kebidanan. Jakarta. Hal. 3
disimpulkan:
Dukungan suami pada ibu hamil di Desa
Wonorejo
Cunningham, 2005. Obstetri Williams.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal.45
Lusa,
Kalijambe
Kabupaten Sragen sebagian besar adalah
2015.
http://www.lusa/web.id/penerapanasuhan-sayang-ibu-dalam-penerapan
..., diakses 5 Oktober 2015.
cukup dan kurang yaitu sebanyak 12
responden
(40,00%).
Kepatuhan
kunjungan ANC ibu hamil di
Wonorejo
Kecamatan
Desa
Kalijambe
Manuaba,
1998.
Kapita
Selekta
Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.
Hal 346
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
125
Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan praktik. Jakarta.
Salemba Medika. Hal. 100
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hal 101
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT
Rineka Cipta. Hal. 121-124
Sugiyono, 2003. Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alfa Beta. Hal 124
Prawirohardjo, S. 2002. Obstetri Patologi
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Taufiqurrohman,
2004.
Pengantar
Metodologi Penelitian Untuk Ilmu
Kesehatan. Surakarta: LPP dan UPT
Penerbitan UNS. Hal. 46-49
Saifuddin, 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Hal
78
Saifuddin, 2008. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Weraman. P, 2009. AKI, Siapa yang
Bertanggung
Jawab?
http://kupang.tribun
ews.com/read/artikel/29088. diakses
17 September 2015.
126
Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016
Download