Jurnal Kebidanan 08 (01) 1-126 Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id PENGARUH DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL Sarwoko 1) 1) 2) Stikes Estu Utomo Boyolali E-mail: [email protected] ABSTRAK Resiko kehamilan diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi, di Indonesia 22,4% disumbang oleh adanya ibu hamil dengan resiko tinggi berkaitan dengan kehamilan 3T (BKKBN, 2007). Kebanyakan kematian maternal itu terjadi karena ”tiga terlambat”. Ranson dan Yinger (2002) lelaki Indonesia yang istrinya meninggal saat melahirkan kebanyakan tidak mengetahui bahwa istrinya dapat meninggal karena melahirkan (BKKBN, 2007). Antenatal care merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sampai saat sebelum melahirkan. Asuhan antenatal care penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang tidak normal sehingga komplikasi obstetri yang mungkin terjadi selama kehamilan dideteksi secara dini serta ditangani secara memadai. Kepatuhan ibu hamil untuk melaksanakan ANC dan dukungan suaminya sangat penting guna keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. Di BPM Rohmiyanti Wonorejo Kalijambe Sragen terdapat 30 kasus ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan suami terhadap kepatuhan melakukan kunjungan ANC tahun 2015. Metode penelitian analitik korelasional, pendekatan waktu dengan prospektif. Populasi ibu hamil sebanyak 30 orang. Teknik sampling total sampling seluruh ibu hamil dan analisis data menggunakan uji regresi linier. Hasil penelitian ini dari 30 responden sebagian besar yang patuh kunjungan ANC mendapat dukungan suami 17 responden dan yang tidak patuh 13 responden 8 diantaranya tidak menpat dukungan suami Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS t-hitung = 5,039 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan dukungan suami terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada ibu hamil. Kata kunci : Dukungan Suami, Kunjungan ANC. EFFECT OF SUPPORT HUSBAND TO COMPLIANCE WITH ANTENATAL CARE VISIT OF PREGNANT WOMEN ABSTRACT The risk of pregnancy including the Maternal Mortality Rate (MMR) is still high, in Indonesia 22.4% was contributed by the presence of pregnant women with high risk associated with pregnancy 3T (BKKBN, 2007). Most maternal deaths occurred due to "three delays". Ranson and Yinger (2002) Indonesian man whose wife died while giving birth most do not know that his wife could die from childbirth (BKKBN, 2007). Antenatal care is care provided to pregnant women until moments before delivery. Antenatal care is important to ensure that the natural course of pregnancy was normal and detect abnormal pregnant women so that obstetric complications that may occur during pregnancy is detected early and dealt with adequately. Compliance pregnant women to carry out ANC and her husband's support is essential to the safety of mothers and babies born. BPM Rohmiyanti Wonorejo in Sragen Kalijambe there were 30 cases of pregnant women. The purpose of this study to determine the effect on adherence husband support ANC visit in 2015. Correlational research methods analytical approach with prospective time. The population of pregnant women as many as 30 people. Sampling technique total sampling all pregnant women and analyzed using linear regression. The results of this study of 30 respondents largely docile ANC got 17 respondents husband's support and non-adherent 13 respondents 8 of them are not menpat husband support the results of calculations using SPSS t-test = 5.039 with 0.000 significance value < 0.05. It is concluded that there is a significant effect on adherence husband support ANC in pregnant women. Key word: husband's support, ANC visit. 110 Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 PENDAHULUAN Kehamilan melibatkan perubahan mungkin terjadi selama hamil, termasuk fisik maupun emosional dari ibu serta riwayat penyakit secara umum, kebidanan perubahan keluarga. dan pembedahan dapat dikenali secara Kehamilan dimulai dengan pembuahan dan lebih dini. Hal ini dapat mengurangi resiko berakhir dengan kelahiran manusia baru. kematian ibu hamil (BKKBN, 2007). sosial di dalam Kehamilan dan persalinan merupakan Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai suatu proses alami, tetapi bukannya tanpa salah satu indikator derajat kesehatan ibu resiko dan merupakan beban tersendiri dewasa ini masih tinggi di Indonesia bila bagi seorang wanita. Namun demikian dibandingkan dengan negara Association tidak South Easth Asian Nation (ASEAN) semua hasil persalinan dan kehamilan akan menggembirakan seorang lainnya. suami, ibu dan bayi lahir sehat, tetapi ibu menargetkan hamil bisa menghadapi kegawatan dengan Kematian Ibu derajat ringan sampai berat yang dapat 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2009 memberikan (Weraman, bahaya ketidaknyamanan, terjadinya Departemen Kesehatan pengurangan Angka (AKI) menjadi 26% per 2009). Tingginya Angka ketidakpuasaan, Kematian Ibu (AKI) ini tidak terlepas dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi masih tingginya angka kehamilan yang ibu hamil resiko tinggi, maupun rendah tidak diinginkan yaitu mencapai 16,8%. yang Disisi mengalami komplikasi dalam persalinan (Saifuddin, 2006, hal. 89). lain masih banyak ditemukan kehamilan yang tidak ideal (terlalu banyak, Salah satu upaya untuk mengatasi terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu dekat), permasalahan yang diakibatkan oleh resiko yang kehamilan adalah melakukan kunjungan kesehatan ibu atau lebih dikenal dengan pemeriksaan kehamilan atau antenatal ”3T”. Saat ini di Indonesia, ibu hamil care (ANC). Tujuan dari ANC adalah dengan resiko tinggi berkaitan dengan untuk menjaga agar ibu hamil dapat kehamilan 3T sebesar 22,4% (BKKBN, melalui masa kehamilannya, persalinan 2007). Kebanyakan kematian maternal dan nifas dengan baik dan selamat, serta tersebut sesungguhnya dapat dicegah jika menghasilkan bayi yang sehat (Depkes, mereka 2004). kesehatan. Kunjungan yang teratur dan sangat membahayakan mendapat pertolongan Sayangnya justru bagi tenaga mereka pengawasan yang rutin dari bidan atau terlambat memperoleh pertolongan karena dokter selama masa kunjungan tersebut, tidak mengenali tanda-tanda komplikasi maka yang mengancam jiwa, lamban mengambil diharapkan komplikasi yang Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 111 keputusan mencari pertolongan, sangat selalu siaga untuk mencari pertolongan jauh untuk mendapatkan perawatan yang jika hal itu terjadi (BKKBN, 2007). memadai atau sering disebut ”3 terlambat”. Antenatal care merupakan asuhan Ketidak tahuan bahaya itu hingga kini yang diberikan kepada ibu hamil sampai masih dialami oleh sebagian besar para saat suami. Tak berlebihan jika Ranson dan antenatal care penting untuk menjamin Yinger (2002) dari Population Reference bahwa proses alamiah dari kehamilan Bureau bukunya berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil “Making Motherhood Safer” mengutip yang tidak normal sehingga komplikasi ungkapan lelaki Indonesia yang istrinya obstetri yang mungkin terjadi selama meninggal saat melahirkan, karena sang kehamilan dideteksi secara dini serta suami tidak mengetahui bahwa istrinya ditangani secara memadai. Keberhasilan dapat upaya kesehatan ibu dan anak khususnya (Amerika) meninggal dalam karena melahirkan (BKKBN, 2007). sebelum melahirkan. Asuhan pemeriksaan kehamilan selain tergantung Untuk mencegah hal tersebut maka pada petugas kesehatan, suami juga ikut perlu disosialisasikan suami siaga untuk berperan menghindari ”3 terlambat”. Keterlambatan pemeriksaan seringkali terhadap hendaknya mengunjungi tenaga kesehatan kematian ibu ketika terjadi komplikasi sedini mungkin semenjak dirinya merasa kehamilan. hamil berkonstribusi Tiga keterlambatan yang serta dalam mengingatkan kehamilan. untuk mendapatkan Ibu hamil pelayanan berisiko terhadap kematian ibu, yaitu antenatal care. Tinggi rendahnya cakupan terlambat mengambil keputusan, terlambat kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan ketempat dan terlihat dengan kepatuhan ibu dalam terlambat mendapat pertolongan medis. melakukan Antenatal care. Kunjungan Suami dan anggota keluarga lainnya antenatal memegang dalam pengawasan kesejahteraan ibu dan anak mendapatkan pelayanan sesegera mungkin minimal empat kali selama kehamilan (BKKBN, 2007). Suami biasanya menjadi dalam waktu sebagai berikut: sampai pemegang keputusan ketika kondisi istri dengan kehamilan trimester pertama (<14 dalam keadaan membutuhkan sesegera minggu) mungkin. Kematian ibu dapat dicegah bila kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) suami dapat mengidentifikasi komplikasi- satu kali kunjungan, dan kehamilan ketiga komplikasi (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) pelayanan peranan kesehatan, penting potensial kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan, dan 112 untuk satu kali pemantauan kunjungan, dan dan dua kali kunjungan (Cuningham, 2005). Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 Angka kunjungan antenatal care mendukung istrinya yang sedang hamil nasional tahun 2010 sekitar 92,7%, sedang antara di Kabupaten Sragen angka kunjungan menjadi suami SIAGA, Menjaga kesehatan antenatal care sebesar 4.295 ibu hamil, istri, melayani istri dan membicarakan sedang di Kecamatan Kalijambe sebesar rencana-rencana. Pria tidak memerlukan 200 ibu hamil (Dinkes Kabupaten Sragen, perhatian sebanyak wanita. Akibatnya, 2010). Kepatuhan kunjungan ANC bagi mereka sering tidak menyadari bahwa ibu hamil perlu ditingkatkan diantaranya wanita memiliki kebutuhan lebih banyak dukungan suami. Dukungan dan peran untuk suami selama kehamilan meningkatkan kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa kesiapan ibu hamil dalam menghadapi seorang wanita yang jarang disentuh atau kehamilan dan persalinan bahkan dapat tidak dipedulikan secara emosional akan memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu mengembangkan depresi, rasa rendah diri memberikan dan perhatian dan membina lain: mencurahkan diperhatikan, kurang perhatian, apalagi percaya di masa diri. Untuk hubungan baik dengan istri, sehingga istri menunjukkan perhatian seorang suami, mengkonsultasikan setiap masalah yang jadilah dihadapinya selama kehamilan. Penelitian perubahan-perubahan bersamanya. Amati yang dimuat dalam artikel “What Your tendangan Partner Might Need From You During perdengarkan Perhatikan anda. Bacakan atau lantunan ayat-ayat suci ketika bayi anda sudah bisa mendengar Hospitals dan Clinics (2001), Amerika (bayi mulai dapat mendengar sejak usia 20 Serikat mengatakan keberhasilan seorang minggu). Bicarakan perasaan anda dengan istri dalam mencukupi kebutuhan ASI istri anda dan dengarkan apakah dia untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh memiliki perasaan yang sama. Ketahuilah seberapa besar besar peran dan keterlibatan bagaimana seorang bayi tumbuh di dalam suami dalam masa kehamilan (Lusa, rahim dengan mengunjungi situs-situs 2015). kesehatan Seorang diterbitkan bayi aktif. Allina Pregnancy” yang pengamat buku-buku kehamilan dan melahirkan. Berbicaralah mendampingi istrinya atau terlalu sibuk dan cium bayi di dalam perut istri anda untuk peduli di masa-masa penting ini seolah-olah akan kehilangan kesempatan emas untuk gendongannya. cinta dan yang membeli tidak menunjukkan suami atau dia Seorang dukungannya sudah suami berada harus di “siap kepada istri dan buah hatinya. Beberapa mengantar dan menjaga” istri anda di hal yang perlu dilakukan suami untuk sepanjang Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 masa kehamilan sampai 113 melahirkan. Kurangilah beban kerja di Ajaklah dia untuk pergi keluar dan berjalan kantor agar memiliki lebih banyak waktu atau olahraga lainnya setengah jam setiap di rumah bersama istri. Usahakan untuk hari. Dengan menemani istri berbelanja selalu mendampingi istri dalam semua untuk mencari aksesoris dan kebutuhan kunjungan pemeriksaan bayi lainnya. Bersabarlah bila istri terlalu kehamilan ke bidan atau dokter. Selama kunjungan lama kehamilan pada akhir trimester pertama (1- menanyakan aneka pilihan yang menurut 3 bulan kehamilan), anda bisa mendengar suami “tidak penting”. Perlu juga suami detak jantung bayi. Di kunjungan trimester membawakan tasnya, bahkan jika tidak kedua (4-6 bulan), dalam pemeriksaan terlalu berat, untuk menciptakan suasana USG dapat dilihat kepala, tangan dan kaki kebersamaan bayi, bahkan dapat mengetahui jenis Tawarkan kelamin kunjungan membersihkan rumah saat istri lelah. Hal- trimester ketiga (7-9 bulan), tanyakan hal seperti itu akan membuatnya merasa kepada bidan atau dokter bagaimana bisa bisa mengandalkan suami dalam segala membantu melahirkan, situasi dan akan meningkatkan semangat karena mungkin istri perlu pendampingan dan rasa cintanya. Tetaplah melakukan di hubungan seks jika ingin melakukannya. bayi ruang anda. selama Pada proses persalinan selama proses melahirkan. memilih-milih diri dan belanjaan penuh untuk atau perhatian. memasak dan Selama dokter mengatakan tidak apa-apa, Bantulah istri tetap sehat selama hubungan seks tidak berbahaya untuk kehamilan dan memberi dukungan untuk kehamilan. Seorang istri mungkin ingin menciptakan gaya hidup sehat di masa melakukannya lebih sering atau kurang kehamilan dan menghindari bahaya di sering daripada sebelum dia hamil. Hasrat tempat kerja dan rumah tangga. Bila suami seksualnya dapat berubah sejalan dengan seorang perokok, inilah saatnya untuk perubahan tubuhnya. Bicarakan dengan berhenti merokok. Asap rokok tidak baik istri apa yang seorang suami inginkan untuk wanita hamil dan bayi. Dampingi mengenai calon bayi. Tentukan di mana istri mengatasi keluhan di masa kehamilan bayi akan tidur dan lakukan perubahan di seperti “morning sickness”, sakit kepala rumah untuk dan sejenisnya. Sesekali, pijat-pijatlah Dengan mendiskusikan nama yang akan punggungnya yang mungkin terasa pegal diberikan padanya. Nama adalah hadiah (dengan balsem bila perlu). Pastikan terbaik yang dapat kita berikan kepada bahwa istri makan dengan baik. Tuangkan anak kita. Pilihlah nama terbaik yang gelas air tambahan untuk dia minum. sepakati suami istri (Anonim, 2015). 114 menyambut sang bayi. Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan sampai umur kehamilan 8 bulan, setiap 1 minggu sejak umur 8 bulan sampai terjadi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, persalinan. sehingga mampu menghadapi persalinan, terdapat keluhan-keluhan lain. kala nifas, persiapan memberikan ASI dan Pemeriksaan Dalam asuhan khusus Antenatal bila care kembalinya kesehatan reproduksi secara meliputi: pemantauan kemajuan kehamilan wajar. Tujuan Antenatal care adalah untuk memastikan kesehatan ibu dan mengenal dan menangani sedini mungkin tumbuh kembang bayi, mengenali secara penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat dini persalinan dan kala nifas, mengenal dan komplikasi yang mungkin terjadi selama menangani kehamilan (termasuk riwayat penyakit penyakit yang menyertai adanya ketidaknormalan kehamilan, persalinan dan kala nifas, secara memberikan nasehat dan petunjuk yang pembedahan), mental dan sosial ibu dan berkaitan dengan kehamilan, persalinan, bayi kala nifas, laktasi dan aspek keluarga Antenatal care dapat ditunjukkan melalui berencana, menurunkan angka kesakitan frekuensi kunjungan, hal ini menjadi dan kematian ibu dan perinatal (Manuaba, maslah karena tidak semua ibu hamil 1998). untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin pemantauan dan pengawasan kesejahteraan terutama ibu hamil normal hingga kelainan ibu dan anak minimal empat kali selama yang timbul dalam kehamilan tidak normal kehamilan dalam waktu sebagai berikut: dapat terdeteksi sedini mungkin. Ada sampai beberapa faktor yang menjadi penyebab Kunjungan dengan antenatal kehamilan trimester umum, kebidanan atau (Saifuddin, ibu dan kehamilan trimester kedua (14-28 melakukan Antenatal care yaitu kesibukan, minggu) dan tingkat sosial ekonomi yang rendah, kehamilan ketiga (28-36 minggu dan dukungan suami yang kurang, kurangnya sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan kemudahan untuk pelayanan maternal, (Cuningham, 2005). Sedangkan menurut asuhan Manuaba (1998) jadwal pemeriksaan kurangnya tenaga terlatih dan obat-obatan Antenatal care adalah Pemeriksaan penyelamat jiwa (Prawirohardjo, 2002). pertama, dilakukan kali kunjungan, medik termotivasi yang kurang dalam baik, setelah Ibu hamil dalam masa kehamilannya diketahui terlambat haid. Pemeriksaan menimbulkan reaksi yang berbeda, hal ini ulang: tergantung setiap bulan segera kurang Keteraturan pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, satu hamil 2002). dan sampai umur kehamilan 6-7 bulan, setiap 2 minggu dari sifat masing-masing individu yang berdasarkan pengalaman, Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 115 pendidikan dan tingkat kedewasaan berat badan berisiko terhadap ibu dan meskipun sebagian besar wanita dalam janin. Misalnya, berat badan yang kurang, menghadapi dikhawatirkan bayi lahir rendah, atau jika kehamilannya merasakan ketakutan, kecemasan yang disebabkan berat oleh ibu dikhawatirkan ibu menderita diabetes atau primigravida dan primipara. Hal tersebut hipertensi dan janin besar. Akan tetapi, jika mendorong ibu hamil untuk lebih patuh pada dalam care. kehilangan berat badannya, tidak perlu Kepatuhan dalam Antenatal care meliputi cemas. Hal ini biasanya terjadi karena kontrol teratur, dengan kontrol teratur kondisi morning sickness. Sebaliknya, jika diharapkan dapat dideteksi lebih dini di akhir kehamilan berat badan tiba-tiba keadaan-keadaan yang mengandung resiko meningkat tajam, hal ini perlu diwaspadai kehamilan dan atau persalinan, baik bagi sebab ibu maupun janin (Hamilton, 2005). Ibu eklampsia. Tekanan darah ibu hamil perlu hamil melakukan dijaga agar selalu normal. Tekanan darah pemeriksaan Antenatal minimal 4 kali, tinggi akan berisiko terhadap ibu hamil dan yaitu pada setiap trimester, sedangkan bayinya. Sementara tekanan darah rendah trimester kali. juga tidak baik bagi ibu. Oleh sebab itu, Pemeriksaan Pemeriksaan Antenatal care pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada menurut adalah setiap pemeriksaan ibu hamil. Biasanya, penimbangan berat badan, periksa tekanan tekanan darah sedikit rendah ketika hamil. darah, pemeriksaan urin, periksa detak Akan tetapi, jika tekanan darah tiba-tiba jantung janin, periksa dalam, periksa perut, meningkat dari lazimnya, maka ibu hamil berat badan, periksa kaki dan tangan serta harus mulai waspada. Tekanan darah imunisasi. normal jika menunjukkan 120/70 mmHg. banyak faktor melaksanakan dianjurkan akhir terutama Antenatal untuk sebanyak Indiarti dua (2008) Setiap ibu hamil memeriksakan diri, dilakukan penimbangan berat badan. badan ibu trimester bisa hamil pertama sebagai berlebih, ibu hamil tanda-tanda Pre- Jika sudah mencapai 140/90 mmHg, maka sudah harus mendapatkan perhatian Menimbang dilakukan untuk mengetahui khusus, yakni pemantauan secara intensif. apakah ada peningkatan berat badan dari Sebenarnya tekanan darah yang dianggap bulan ke bulan. Kenaikan berat badan tinggi penting untuk mengetahui apakah kenaikan lazirnnya berat badan normal atau tidak. Jika kurang sebabnya, sejak awal kehamilan dokter atau berlebih, maka dilakukan pemeriksaan atau perawat selalu mengukur tekanan lain yang mendukung. Ketidaknormalan darah pada setiap pemeriksaan kehamilan. 116 sangat tergantung dari berapa ukuran tekanan darah. Itu Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 Ada baiknya pada setiap pemeriksaan ini semacam trompet yang berfungsi sebagai anda menanyakan berapa tekanan darah stetoskop janin. Dewasa ini banyak dokter saat itu. dan rumah sakit yang menggunakan Awal kegunaan pemeriksaan urin adalah untuk mengetahui kehamilan. Melalui mengetahui fungsi urin kepastian juga pendampingnya bisa mendengar bunyi detak janin. Dengan Pemeriksaan dalam dilakukan oleh pemeriksaan urin dapat dilihat kadar tenaga kesehatan dengan memasukkan dua protein yang keluar dari air seni. Jika jarinya ke dalam vagina, sementara sebelah terlihat adanya protein pada air seni, hal ini tangannya menekan perut. Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya untuk ginjal. untuk Doppler, sehingga ibu hamil maupun mendiagnosa adanya gangguan Pre-eklampsia. Pemeriksaan urin kehamilan, di laboratorium juga untuk mengetahui tidaknya kadar gula dalam darah. Kondisi kadar tidaknya tumor atau kondisi abnormal di gula dalam darah menunjukkan apakah ada dalam rongga panggul, mendiagnosa bisul penyakit diabetes mellitus atau tidak. atau erosi pada mulut rahim atau pap Wanita mellitus smear, mengetahui penyakit, mengetahui memiliki kemungkinan yang sama untuk ukuran kemampuan rongga panggul untuk hamil. Yang penting, calon ibu perlu jalan lahir bayi. Lazimnya pemeriksaan melakukan pemeriksaan masa pra-konsepsi dalam dilakukan pada pemeriksaan di awal sangat kehamilan. penderita diabetes memungkinkan ibu penderita memastikan kehamilan, Akan normal pemeriksaan tetapi, atau ada sebenarnya diabetes menjalani kehamilannya dengan pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan sehat. Jika sejak awal ditangani dokter saja. Biasanya hal ini dilakukan lagi dengan benar, menjaga berat badan ideal setelah usia kehamilan 36 minggu. Pada dan mempertahankan tingkat gula darah saat ini pemeriksaan bertujuan untuk yang normal, maka calon ibu penderita mengetahui diabetes mellitus mempunyai kesempatan kehamilan, memperkirakan kondisi mulut hamil sehat dan melahirkan bayi yang rahim, dan mengetahui kondisi tulang sehat pula. Periksa Detak Jantung Janin. panggul, karena pada saat ini letak janin Untuk mendengar detak jantung bayi pada lazimnya sudah menetap. Periksa perut ini masa awal kehamilan dilakukan dengan dilakukan sonicaid. Akan tetapi, setelah usia 28 Tenaga kesehatan akan memegang bagian minggu dapat perut. Ini untuk melihat posisi rahim untuk mendengarkan detak jantung melalui alat mengukur pertumbuhan janin. Juga untuk dokter atau bidan Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 letak rutin janin setiap pada akhir pemeriksaan. 117 mengetahui apakah posisi janin sudah variabel yang mempengaruhi ibu hamil tepat, terutama pada akhir kehamilan di mau memeriksakan kehamilan, diantaranya mana kepala janin berada di rongga adalah panggul. Pemeriksaan tinggi badan ini (perceived dilakukan pertama. kehamilan, ibu hamil akan memeriksakan dilakukan sebagai kehamilannya jika ia tahu bahwa setiap mengetahui ukuran kehamilan itu beresiko, keseriusan yang panggul. Pemeriksaan pada kaki bawah, dirasakan (perceived seriousness) tentang pergelangan untuk faktor resiko dan resiko tinggi pada mendeteksi apakah terjadi pembengkakan kehamilan. Jika ia mengetahui bahwa ia atau beresiko itu akan mendorong ibu untuk pada Pemeriksaan petunjuk kunjungan ini untuk kaki oedema. dan Jika tangan terjadi sedikit kerentanan yang ia rasakan susceptibility) pembengkakan di akhir minggu kehamilan melakukan ialah normal, tetapi pembengkakan yang mengatasinya, manfaat dan rintangan- berlebihan rintangan yang eklampsia. Pemeriksaan kaki ini untuk benefits an melihat adakah kemungkinan varises atau memeriksakan kehamilan jika mengetahui tidak. Sehat secara fisik bisa diperoleh jika manfaat seluruh organ tubuh bekerja dengan baik. melakukan antenatal care dan tindakan ibu Guna mendapatkan kondisi sehat secara memeriksakan kehamilannya juga dapat fisik, salah satunya adalah dengan tidak dipengaruhi oleh rintangan-rintangan yang terkena penyakit infeksi. Salah satu cara ditemukan yang antenatal care, seperti suami atau keluarga dapat dapat terhindar melakukan mennandakan membantu dari infeksi wanita ialah imunisasi. Pre- hamil dengan Tentu saja tidak antenatal terhadap apa care dirasakan barriers) yang waktu (perceived ibu mau didapatkan akan mengijinkan, untuk dari melakukan perilaku petugas kesehatan tidak memuaskan (petugas tidak pemberian imunisasi harus sepengetahuan melakukan atau konsultasi dengan tenaga kesehatan. transportasi yang sulit, pendorong untuk Tenaga kesehaan akan mengatakan kapan bertindak seorang wanita memerlukan imuniasi. mendapatkan tingkat penerimaan yang Banyak penyebab atau faktor yang asuhan (cues to sayang action), ibu), untuk benar tentang kerentanan, keseriusan dan mendorong ibu hamil dalam memutuskan keuntungan untuk melakukan dan tidak melakukan memeriksakan pemeriksaan kehamilannya atau antenatal antenatal care maka diperlukan isyarat- care (Saifuddin, 2002). Ada isyarat berupa faktor eksternal. Faktor - 118 beberapa sehingga ibu mau kehamilannya atau Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 faktor tersebut misalnya media massa, Kabupaten Sragen yang diteliti pada tahun petugas kesehatan, keluarga (Notoatmodjo, 2015 sebanyak 30 responden. Teknik 2005). pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu dimana semua populasi yang ada digunakan sebagai METODE Penelitian ini menggunakan metode sampel. korelasi analitik yaitu mencari hubungan Alat pengumpulan data yang akan antar variabel faktor resiko dan efek yang digunakan untuk memperoleh data dan analisisnya informasi untuk menentukan ada dalam penelitian adalah tidaknya hubungan antar variabel itu instrumen angket atau kuesioner dan Kartu sehingga KIA. perlu disusun hipotesisnya Angket atau kuesioner yang (Taufiqurrohman, 2004). Untuk metode digunakan yaitu angket terbuka, yaitu pengambilan data berdasarkan pendekatan responden memberikan jawaban sesuai waktu, cross yang diinginkan dan tertutup, dimana sectional. Pengukuran variabel dilakukan responden tinggal memberi tanda pada pada suatu saat. Artinya subjek hanya lembar jawaban yang disediakan. Dalam diobservasi instrumen angket terdiri dari karakteristik menggunakan pada metode saat yang sama, pengukuran variabel bebas dan terikat responden (umur, dilakukan pekerjaan), kunjungan ANC ibu hamil pada saat yang bersamaan (Notoatmodjo, 2005). paritas, pendidikan, (frekuensi dan umur kehamilan) dan Populasi adalah keseluruhan objek dukungan suami. yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005). Pengumpulan data dukungan suami Populasi penelitian ini adalah semua ibu menggunakan data primer, yaitu hasil hamil yang berada di desa Wonorejo, diperoleh Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Sedangkan kunjungan ANC menggunakan baik primigravida maupun multigravida. data primer, yaitu hasil diperoleh langsung Populasi dari kuisioner kunjungan ANC ibu hamil diambil pada tahun 2015 sebanyak 30 responden. Sampel adalah mewakili dari kuisioner. dan memverifikasi dengan data Kartu sebagian dari Kesehatan Ibu dan Anak. keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap langsung seluruh Untuk menguji ketepatan hipotesa populasi tentang hubungan variabel sejauh mana (Notoatmodjo, 2005). Sampel penelitian alat ukur (kuesioner) yang telah disusun ini adalah ibu hamil di BPS Rohmiyanti memiliki validitas dan realiabilitas. Maka Wonorejo, dilakukan uji Validitas dan Reliabilitas. Uji Kecamatan Kalijambe, Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 119 validitas adalah suatu indeks yang digunakan (Arikunto, 2006). menunjukkan alat ukur itu benar-benar Dari hasil analisis korelasi mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, Spearman ada dua arah korelasi yaitu + 2005). ini (positif) dan arah – (negatif). Korelasi + menggunakan korelasi Product Moment. yaitu makin tinggi nilai X, maka makin Adapun penghitungannya menggunakan tinggi nilai Y atau kenaikan nilai Y. program SPSS versi 16 diperoleh hasil Sedangkan korelasi - yaitu makin tinggi sebanyak 2 butir soal kunjungan ANC dan nilai X, maka makin rendah nilai Y atau 20 butir soal dukungan suami kesemuanya kenaikan nilai X diikuti penurunan nilai Y. dinyatakan valid. Uji reliabilitas dalam Sedangkan penelitian ini dengan internal consistency menggunakan program komputer SPSS yaitu melakukan uji coba instrumen satu versi 16 (Arikunto, 2006). Uji validitas penelitian proses pengolahannya kali saja kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu HASIL DAN PEMBAHASAN (Sugiyono, 2003). Responden dalam penelitian ini Analisis data yang digunakan dalam adalah ibu hamil yang berada wilayah penelitian ini adalah Spearman, karena Wonorejo, data yang diolah berupa data ordinal Kabupaten Sragen, yang memeriksakan bevariate. kehamilannya Korelasi Spearman bekerja Kecamatan di BPM Rohmiyanti dengan data ordinal dan tidak berdistribusi Wonorejo, normal. Digunakan rumus ini karena Kabupaten Sragen pada Bulan Oktober tujuan dari penelitian ini hanya mencari 2015 sebanyak 30 responden. Dari data hubungan dan tidak mencari koefisien responden korelasi parsial. Nilai kemaknaan adalah wawancara dengan kuesioner, kemudian = 5%, jika r hitung > r tabel maka Ho data ditolak dan Ha diterima, jika r hitung < r memperoleh gambaran yang lebih jelas tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dari penelitian ini. Adapun hasilnya adalah (Sugiyono, 2005). Adapun rumus yang sebagai berikut: diolah Kecamatan Kalijambe, Kalijambe, dikumpulkan secara kuantitatif melalui untuk Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur ≤ 20 tahun 21 - 30 tahun 31 - 40 tahun Jumlah Sumber: Data Primer Diolah, 2015 120 Jumlah 2 22 6 30 Persentase (%) 6,6 73,4 20,0 100 Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Jumlah 7 13 5 5 30 Persentase 23,3 43,3 16,7 16,7 100 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Kehamilan (trimester) Trimester I II III Jumlah Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Jumlah 21 9 Persentase 70% 30% 100 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Dukungan Suami Jumlah Persentase (%) 22 8 30 73,33 26,66 100 Mendukung Tidak Mendukung Jumlah Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan ANC Kepatuhan ANC Patuh Tidak patuh Jumlah Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Jumlah 17 13 Persentase (%) 56,60 43,40 30 100 Tabel 6. Pengaruh Dukungan Suami terhadap Kepatuhan Kunjungan ANC di BPS Rohmiyanti Wonorejo Kalijambe Sragen Kepatuhan_ANC Tidak Mendukung Dukungan Suami Mendukung Total Total Tidak Patuh Patuh N 8 0 8 % 26.7% .0% 26.7% N 5 17 22 % 16.7% 56.7% 73.3% N 13 17 30 Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 121 Kepatuhan_ANC Tidak Mendukung Dukungan Suami Mendukung Total Total Tidak Patuh Patuh N 8 0 8 % 26.7% .0% 26.7% N 5 17 22 % 16.7% 56.7% 73.3% N % 13 43.3% 17 56.7% 30 100% Tabel 7. Hasil Analisis Data Regresi Linier Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Kunjungan ANC Di BPS Rohmiyanti Wonorejo Kalijambe Sragen Model Summary Model R R Square Adjusted R Square 1 .690a .476 a. Predictors: (Constant), Dukungan_Suami Sum of Squares df ANOVAb Mean Square Regression 3.503 1 3.503 Residual 3.864 28 .138 Model 1 .457 Std. Error of the Estimate .371 F Sig. 25.387 .000a Total 7.367 29 a. Predictors: (Constant), Dukungan_Suami b. Dependent Variable: Kepatuhan_ANC Coefficientsa Model 1 (Constant) Dukungan_Suami Unstandardized Coefficients B -3.356E17 Std. Error .773 .153 Standardized Coefficients t Sig. Beta .131 .000 1.000 .690 5.039 .000 a. Dependent Variable: Kepatuhan_ANC Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier, dengan menggunakan program SPSS diperoleh t-hitung = 5,039 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, ada pengaruh yang signifikan dukungan suami terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada ibu hamil. 122 Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 Pembahasan dimungkinkan karena kesibukan pekerjaan Dukungan Suami suami yang rata-rata adalah petani dan Berdasarkan tabel 4 hasil penelitian pegawai swasta, namun pekerjaan suami ini mengenai dukungan suami terhadap tidak diteliti dalam penelitian, peneliti kunjungan antenatal care sebagian besar hanya menanyakan secara lisan kepada adalah mendukung, yaitu masing-masing responden. Seorang suami yang tidak sebesar 22 responden (73,33%), dan yang mendampingi istrinya atau terlalu sibuk tidak mendapat dukungan suami baik untuk peduli di masa-masa penting ini sebanyak 8 responden (26,66%). Hal ini akan kehilangan kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa suami telah memiliki menunjukkan perilaku yang sehat dalam mendukung istri kepada istri dan buah hatinya. dalam menghadapi Dukungan dan cinta dan dukungannya kehamilannya. peran suami selama Kepatuhan Kunjungan ANC kehamilan meningkatkan kesiapan ibu Pada tabel 5 hasil penelitian hamil dalam menghadapi kehamilan dan mengenai kepatuhan kunjungan antenatal persalinan bahkan dapat memicu produksi care diketahui bahwa sebagian besar ASI. Tugas suami yaitu memberikan responden patuh perhatian dan membina hubungan baik antenatal care dengan responden (56,60%) dan yang tidak patuh istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang terhadap yaitu frekuensi kunjungan Partner Might Need From You During penting. Pada diterbitkan Allina 17 Penelitian ini memberikan gambaran yang dimuat dalam artikel “What Your yang sebanyak sebanyak 13 responden (43,40%). dihadapinya selama kehamilan. Penelitian Pregnancy” kunjungan berkembang antenatal umumnya dengan sangat kehamilan normal dan Hospitals dan Clinics (2001), Amerika menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup Serikat mengatakan keberhasilan seorang bulan melalui jalan lahir namun kadang- istri dalam mencukupi kebutuhan ASI kadang untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya seberapa besar peran dan keterlibatan bahwa kehamilan akan menjadi masalah. suami dalam masa kehamilan (Lusa, Sistem 2015). memperbaiki apakah ibu hamil akan Namun demikian masih terdapat 8 tidak penilaian sesuai dengan resiko tidak yang dapat bermasalah selama kehamilannya. Oleh responden (26,66%) yang tidak mendapat karena dukungan suami. Keadaan yang demikian merupakan cara penting untuk memonitor Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 itu pelayanan antenatal care 123 dan mendukung kesehatan ibu hamil dan Perubahan dan adaptasi selama kehamilan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi oleh seluruh keluarga terutama suami. Oleh Hubungan Dukungan Suami dengan karena itu, selama kehamilan seluruh Kepatuhan Kunjungan ANC anggota keluarga harus terlibat terutama Analisis data yang digunakan dalam suami. Dukungan dan kasih sayang dari penelitian ini adalah korelasi spearman, anggota karena data yang diolah berupa data perasaan nyaman dan aman ketika ibu ordinal bevariate. merasa bekerja dengan Korelasi data spearman ordinal dan keluarga takut dapat dan memberikan khawatir dengan kehamilannya (Lusa, 2015). Dukungan dan berdistribusi bebas. Analisis ini digunakan peran suami selama dengan tujuan hanya mencari hubungan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam dan tidak mencari koefisien korelasi menghadapi kehamilan dan persalinan parsial. Nilai kemaknaan adalah = 5%, bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak dan suami yaitu memberikan perhatian dan Ha diterima, jika r hitung < r tabel maka membina hubungan baik dengan istri, Ho diterima dan Ha ditolak (Sugiyono, sehingga istri mengkonsultasikan setiap 2005). masalah yang kehamilan dihadapinya selama dengan kehamilan. Penelitian yang dimuat dalam menggunakan komputer program SPSS artikel “What Your Partner Might Need rhitung hasil koefisien 0,690. Hasil tersebut From kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada diterbitkan Allina Hospitals dan Clinics taraf signifikan 0,05% dan n = 30 yaitu (2001), 0,361 setelah dibandingkan ternyata hasil keberhasilan rhitung > rtabel (0,690 > 0,361). Hal ini berarti mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga kelak sangat ditentukan oleh seberapa terdapat hubungan antara dukungan suami besar peran dan keterlibatan suami dalam terhadap kepatuhan kunjungan antenatal masa kehamilan (Lusa, 2015). Hasil perhitungan You During Amerika Penelitian care. Pregnancy” yang Serikat seorang ini mengatakan istri juga dalam memberikan Dukungan suami dalam kunjungan gambaran frekuensi kunjungan antenatal antenatal care mempunyai peran yang sangat penting. Pada umumnya kehamilan penting. Kehamilan merupakan masa kritis berkembang bagi kehidupan sebuah keluarga yang menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup dapat bulan melalui jalan lahir namun kadang- 124 diikuti stress dan kecemasan. dengan normal dan Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 kadang tidak sesuai dengan yang Kabupaten Sragen sebagian besar adalah diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya patuh bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Dukungan Sistem kunjungan ANC ibu hamil di Desa penilaian resiko tidak dapat yaitu memperbaiki apakah ibu hamil akan Wonorejo bermasalah Kabupaten selama kehamilannya. 17 responden (56,60%). suami terhadap kepatuhan Kecamatan Sragen Kalijambe sebagian besar Partisipasi ibu hamil untuk patuh dalam mempunyai hubungan yang signifikan melaksanakan kunjungan antenatal care (0,690 > 0,361). Berarti Ho ditolak Ha memegang peran yang sangat penting diterima antara hubungan dukungan suami untuk mendukung terhadap kepatuhan kunjungan antenatal kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu care. Hal ini berarti bahwa semakin baik dengan kehamilan normal. Kepatuhan ibu dukungan suami terhadap ibu hamil, maka hamil dalam hal ini juga dipengaruhi semakin patuh ibu hamil melaksanakan dukungan kunjungan ANC. memonitor dan keluarga terutama suami. Seorang suami yang tidak mendampingi istrinya atau terlalu sibuk untuk peduli di DAFTAR PUSTAKA masa-masa penting ini akan kehilangan Arikunto. S. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik (Edisi Revisi) Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 112 kesempatan emas untuk menunjukkan cinta dan dukungannya kepada istri dan buah hatinya. BPM Rohmiyanti, 2015. Register. Sragen. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai dukungan suami kunjungan ANC terhadap dapat hubungan kepatuhan Kecamatan Depkes RI, 2004. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta. Hal. 3 disimpulkan: Dukungan suami pada ibu hamil di Desa Wonorejo Cunningham, 2005. Obstetri Williams. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal.45 Lusa, Kalijambe Kabupaten Sragen sebagian besar adalah 2015. http://www.lusa/web.id/penerapanasuhan-sayang-ibu-dalam-penerapan ..., diakses 5 Oktober 2015. cukup dan kurang yaitu sebanyak 12 responden (40,00%). Kepatuhan kunjungan ANC ibu hamil di Wonorejo Kecamatan Desa Kalijambe Manuaba, 1998. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. Hal 346 Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016 125 Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan praktik. Jakarta. Salemba Medika. Hal. 100 Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 101 Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal. 121-124 Sugiyono, 2003. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Hal 124 Prawirohardjo, S. 2002. Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta: EGC. Taufiqurrohman, 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP dan UPT Penerbitan UNS. Hal. 46-49 Saifuddin, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Hal 78 Saifuddin, 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Weraman. P, 2009. AKI, Siapa yang Bertanggung Jawab? http://kupang.tribun ews.com/read/artikel/29088. diakses 17 September 2015. 126 Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016