ABSTRAKSI Degradasi lingkungan dapat diartikan sebagai menurunnya kualitas lingkungan. Kegiatan pertambangan yang dilakukan di wilayah utara Kecamatan Cikalongkulon yang berlokasi di dua desa yaitu Desa Mekarsari dan Desa Mekargalih adalah bentuk eksploitasi terhadap sumberdaya alam yang memang dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Namun seiring dengan berjalannya proses pemanfaatan sumber daya alam tersebut, terjadi perubahan fungsi lahan yang disertai dengan penurunan kualitas alam, karena adanya perubahan kegiatan memanfaatkan sumber daya alam yang dilakukan oleh pengusaha tambang, yang berdampak : Adanya kerusakan terhadap lingkungan seperti hilangnya tegakan tumbuhan, tanah longsor, abrasi, erosi, sedimentasi/pendangkalan saluran dan sungai serta meningkatnya kekeruhan air akibat dari adanya eksploitasi bahan tambang mineral, pasir batu dan kegiatan penambangan lainnya, semakin meluasnya kegiatan pertambangan mengakibatkan semakin menurunnya kualitas lingkungan di Kecamatan Cikalongkulon, Untuk mendukung penelitian ini, maka dilakukan beberapa analisa, diantaranya : analisis pendugaan dampak lingkungan, analisis identifikasi dampak potensial, dan Analisis lokasi terkena dampak dari kegiatan tambang di Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Dari hasil analisis dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, di Kecamatan Cikalongkulon mengalami penurunan kualitas lingkungan, diantaranya adalah kualitas dan kuantitas air bersih berkurang di Desa Mekarsari dan Desa Mekargalih, karena sumber air yang berada di Gunung Sahud telah dijadikan lokasi tambang, selain itu juga penggalian barang tambang menimbulkan jalur air tanah yang menyalurkan air ke desa lain yang berada di sekitarnya menjadi terputus, begitupun kualitas air yang berada di sekitar tambang memiliki penurunan kualitas, dapat dilihat dari kurangnya kandungan oksigen dalam air, dan air terlihat tidak jernih. untuk lokasi tambang. Begitupun kualitas tanah di sekitar kawasan tambang, mengalami penurunan kualitas kesuburan tanah, hal ini dapat dilihat dari penurunan kuantitas hasil panen warga kecamatan Cikalong Kulon, yang asalnya menghasilkan panen padi sebanyak 2 ton/ panen, menjadi 3 kwintal/ panen, dengan kualitas panen yang jelek, hal ini di tuturkan salah seorang warga yang berprofesi petani di sekitar kawasan tambang. Terjadinya pendangkalan di Sungai Cibeet, dan terjadinya pencemaran air sungai, karena sebagian perusahaan tambang, limbah pengolahan hasil tambang dibuang langsung ke sungai. Dari hasil identifikasi dampak yang telah dilakukan, di temukan dua intensitas dampak, yaitu dampak penting dan dampak sangat penting. Dan direkomendasikan untuk dampak sangat penting, agar tidak melanjutkan kembali kegiatan tambangnya, dan untuk lokasi tambang yang memiliki dampak penting masih dapat melakukan kegiatan tambang dengan syarat dapat mengurangi dampak terhadap alam sekitar. maka hal yang perlu dilakukan oleh pihak pengusaha tambang adalah mengurangi dampak dari kegiatan tambang terhadap alam dan mengembalikan kembali kondisi alam, seperti dengan cara melakukan reklamasi tambang, penanaman pohon di sekeliling lokasi tambang, melakukan penyuburan kembali kondisi tanah dengan cara penebaran top soil untuk revegetasi, dan melakukan pengolahan limbah tambang untuk mengurangi dampak terhadap alam.