Diode Zener • Pada dasarnya diode zener adalah diode biasa yang mempunyai tegangan zener (breakdown) yang kecil. • Dirancang untuk digunakan sebagai regulator tegangan. • Selalu dioperasikan pada daerah reverse pada tegangan dadalnya atau tegangan zenernya (VZ). IF A(noda) K(atoda) VZ VF 06 0,6 Simbol Dioda Zener Karakteristik Dioda Zener Regulator Shunt VOUT = VZ VS − VZ IZ = R Jika VS > VZ maka zener akan dadal sehingga tegangan VOUT akan dipertahankan oleh zener sebesar tegangan dadalnya atau VZ. Dengan demikian maka VOUT akan konstan sebesar VZ. Dengan kata lain, tegangan VOUT akan diregulasi sebesar VZ, walaupun tegangan VS naik. Perhatikan bahwa zener beroperasi didaerah reverse-nya. Kondisi Berbeban Pada kondisi berbeban, arus sumber (IS) akan terbagi dua menjadi IZ dan IL. IS = IZ + IL VS − VZ IS = RS VZ IL = RL Supaya terjadi regulasi maka : IZ harus > 0. Ini hanya akan terjadi jika : IS > IL. atau : VS > (VZ + IL.R) IZ = IS − IL Tegangan Thevenin Tegangan Thevenin adalah tegangan pada beban RL jika zener dilepas dari rangkaian. Besarnya tegangan Thevenin ini ialah : VTH RL = .VS RL + RS Selama VTH < VZ maka IZ = 0 sehingga tidak akan terjadi regulasi tegangan. Regulasi tegangan baru akan terjadi jika VTH > VZ sehingga IZ > 0. Dropout Point Jika VS turun atau IL naik maka IZ bisa menjadi nol sehingga zener menjadi tidak dadal dan VOUT menjadi turun atau tidak ter-regulasi. I S ( MIN ) = VS ( MIN ) − VZ RS ( MAX ) = RS ( MAX ) VS ( MIN ) − VZ Titik kritis terjadi jika : IL(MAX) = IS(MIN) Maka hubungan RS(MAX) dengan VS(MIN) adalah : I S ( MIN ) IZ = IS − IL I Z ( MIN ) = I S ( MIN ) − I L ( MAX ) RS ( MAX ) = VS ( MIN ) − VZ I L ( MAX ) Disipasi Daya Jika pada suatu komponen ada tegangan jatuh sebesar V dan ada arus mengalir sebesar I maka pada komponen tersebut akan ada daya hilang sebesar P = V.I Daya yang diserap zener : PZ = VZ.IZ Daya yang diserap tahanan RS : PRS = IS.(VS – VZ) Daya yang diserap beban RL : PRL = IL.VOUT Karena VOUT = VZ maka PRL = IL.VZ Daya yang diserap ini akan diubah menjadi panas. Panas yang berlebihan dapat merusak komponen yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dijaga agar daya yang diserap suatu komponen tidak melampaui batas daya yang aman atau yang diperkenankan. Nilai aman ini dapat diperoleh dari data sheet komponen yang bersangkutan. Untuk dioda zener, disipasi daya yang tersedia adalah 250mW, 400mW, 1W, 5W, 10W, 25W 50W dan seterusnya. Untuk tahanan, disipasi daya yang tersedia adalah 125mW, 250mW, 500mW, 1W, 2W, 3W, 5W, 10W sampai ribuan Watt. Contoh-1 Hitunglah tegangan VS minimum agar VOUT tetap 6V. Hitung daya pada zener jika VS dinaikkan menjadi 24V. Penyelesaian : IL = VOUT/RL = 6V/1k = 6mA. Pada VS minimum, IZ = 0 sehingga IS = IL = 6mA. VS(MIN) = VZ + IL.RS = 6V + 6mA.1k = 12V. Jika VS = 24V maka IS = (24V – 6V)/1k = 18mA. IZ = IS – IL = 12mA PZ = IZ.VZ = 12mA.6V = 72mW. Hubungan Seri Dioda Zener Guna mendapatkan tegangan yang lebih besar maka beberapa buah zener dapat dihubungkan seri, sehingga : VTOT = VZ1 + VZ2 + . . . . + VZn Selain pertambahan tegangan, kemampuan daya total juga bertambah menjadi : PTOT = PZ1 + PZ2 + . . . .+ PZn Contoh-2 Hitunglah VOUT dan daya hilang pada Z1 dan Z2. Penyelesaian : Jika IZ > 0 maka VOUT = VZ1 + VZ2 = 15V IL = VOUT / RL = 15mA IS = (VS – VOUT)/RS = 30mA IZ = IS – IL = 15mA Daya pada Z1 : PZ1 = IZ.VZ1 = 90mW Daya pada Z2 : PZ2 = IZ.VZ2 = 135mW Riak pada beban IF I S ( MAX ) = VZ VF 0,6 I S ( MIN ) = VS ( MAX ) − VZ RS VS ( MIN ) − VZ RS I I S ( MAX ) − I S ( MIN ) = VS ( MAX ) − VS ( MIN ) V Karakteristik Dioda Zener ∆VS ≅ ∆I S .RS ∆VZ ≅ ∆I Z .RZ Jika IZ naik maka VZ akan naik. RZ = ∆VZ / ∆IZ Jika VS naik maka VOUT naik. Kenaikan VOUT ditentukan oleh RZ. ∆VZ ∆I Z .RZ RZ = ≅ ∆VS ∆I S .RS RS RS